Strategi Melakukan Riset Secara Online

advertisement
Jonathan Sarwono
PENGERTIAN RISET ONLINE
Konsep / Istilah Dasar
Dalam melakukan riset secara online kita perlu memahami beberapa konsep / istilah dasar
yang akan menunjang pelaksanaan dalam riset di Internet ini. Istilah-istilah tersebut
diantaranya:

Asynchronous: tidak dilakukan dalam waktu yang sama, misalnya diskusi dalam mailing
list atau newsgroup yang hanya dilakukan dalam jadwal tertentu.

Archives: koleksi historis dari berbagai majalah, koran yang tersedia secara bebas dapat
digunakan sebagai bahan data sekunder dalam riset online.

Bandwidth: tingkat energi dan persentase waktu tayang yang digunakan untuk transmisi
data melalui gelombang udara.

Bit: jumlah informasi terkecil yang dimengerti oleh komputer

Byte: (8 bits) unit informasi, seukuran satu karakter pada halaman yang diketik. Satu
kilobyte sama dengan seribu bytes; satu megabyte sama dengan seribu kilobytes dan
satu gigabyte sama dengan seribu megabytes.

Browser: perangkat lunak pada komputer klien yang digunakan untuk melihat halamanhalaman Web di Internet.

CATI: merupakan kependekan dari computer-assisted telephone interviewing yang
digunakan untuk survei dengan menggunakan telepon.

CADAC: Merupakan kependekan dari Computer Assisted Data Collection yang
merupakan perangkat lunak yang berfungsi untuk mengumpulkan data melalui Internet.
Varian dari CADAC diantaranya: CAPI (Computer Assisted Personal Interviewing); CASI
(Computer Assisted Self Interviewing); CSAQ (Computerized Self-Administered
Questionnaire); CASI atau CASIIP (Computer assisted self-interviewing with interviewer
present); CASI-V (question text on screen: visual); CASI-A (text on screen and on audio);
DBM (Disk by Mail) dan EMS (Electronic Mail Survey); CAPAR (Computer Assisted Panel
Research), Teleinterview, (Electronic diaries); TDE (Touchtone Data Entry), VR (Voice
Recognition), dan ASR (Automatic Speech Recognition)

Cache: tempat dimana browser menyimpan bagian-bagian web site sehingga
memampukan untuk memuat ulang gambar-gambar secara cepat saat kita membuka
lagi web tertentu yang pernah kita kunjungi.

Discussion group, discussion list, newsgroup, or mailing list: sekelompok orang yang
melakukan komunikasi secara teratur dengan topik tertentu melalui e-mail.

Email: Kependekan dari elektronic mail, atau surat elektronik yang berfungsi seperti surat
konvensional tetapi dalam bentuk digital

Homepage: halaman utama pada web site kita

http: kependekan dari Hypertext Transfer Protocol, protokol dalam Internet yang
mendefinisikan cara browser Internet dan server berkomunikasi.

Hyperlinks: link yang menghubungkan halaman Web satu ke halaman Web lain.

Hypertext: teks yang jika di klik akan membuat kita dapat pindah ke teks lain atau bagian
lain

HTML: Merupakan kependekan dari Hypertext Markup Language yang terdiri dari tag –
tag yang berfungsi sebagai perintah untuk menampilkan pesan melalui browser sehingga
kita dapat memahami isi halaman-halaman Web. HTML bekerja melalui seperangkat
perintah yang memerintahkan browser untuk menampilkan dan mengatur suatu
dokumen dalam Web Instruksi-instruksi ini disebut tags atau markups yang berfungsi untuk
membuat suatu dokumen dalam World Wide Web. Tags ini memerintahkan browser untuk
memanggil dan menampilkan file-file tertentu, misalnya gambar atau dokumen dari
server ke layar komputer klien. Setelah sampai di komputer klien, kemudian browser
menginterpretasi ke dalam tampilan yang dapat dinikmati oleh pengguna. Salah satu
kemampuan HTML yang canggih ialah mampu menyertakan link-link ke dalam dokumen
secara sekaligus

Internet: Internet merupakan sekumpulan jaringan yang berskala global. Tidak ada satupun orang,
kelompok atau organisasi yang bertanggung jawab untuk menjalankan Internet. Mekanisme kerja
Internet tidak didasarkan pada manusia tetapi merupakan mekanisme kerja elektronik. Masingmasing jaringan yang terhubung satu dengan lainnya berkomunikasi dengan menggunakan
protokol-protokol tertentu, seperti “Transmission Control Protocol”(TCP) dan “Internet Protocol”(IP).
Dari waktu kewaktu jaringan-jaringan yang tersebar diberbagai belahan dunia saling terhubung
dengan jaringan-jaringan yang sudah ada terlebih dahulu. Jaringan pusat yang disebut VBNS
(Very High Speed Backbone Network Services) yang berfungsi menghantarkan lalu lintas data
Internet keseluruh Amerika dan penjuru dunia saat ini dibiayai oleh Badan Ilmu Pengetahuan
Nasional Amerika Serikat. Jaringan pusat inilah yang memungkinkan komputer-komputer yang
terhubung dengan Internet dapat berkomunikasi dan saling mengirimkan data. Saat ini ribuan
jaringan-jaringan regional diseluruh penjuru dunia sudah terkondisi dengan Internet sehingga antar
komputer dari rumah-kerumah, dari satu kantor-ke kantor lain dapat berkomunikasi satu dengan
lainnya.

IRC: kependekan dari Internet Relay Chat yang merupakan sistem yang memungkinkan
terjadinya komunikasi pada waktu yang bersamaan (synchronous) melalui pesan yang diketikkan
pada web site.

Komputer Klien: Komputer dimana responden dapat membuka web site dan mengisikan jawabanjawaban pertanyaan yang akan disampaikan melalui kuesioner elektronik dengan menggunakan
email atau web.

Message boards: sistem terbuka dimana setiap orang dapat memasang pertanyan
atau tanggapan terhadap topik – topik tertentu yang berhubungan dengan sujek
tertentu.

Mail survey: Survei yang menggunakan surat atau dalam konteks riset online
menggunakan surat elektronik sebagai sarana pengumpulan data.

Server: Komputer dimana kita akan meletakkan kuesioner elektronik yang kemudian
akan diakses oleh responden melalui komputer mereka.

Survey software: perangkat lunak yang digunakan untuk melakukan surevi online.
Perangkat lunak ini mempunyai kemampuan secara otomatis untuk mengumpulkan
data secara online.

Synchronous: dalam waktu yang bersamaan.

URL: kependekan dari Universal Resource Locator, alamat yang menempatkan web
site kita di World Wide Web

World Wide Web (WWW): WWW atau disingkat Web merupakan teknologi yang
diketemukan pada tahun1990an yang mengubah kemampuan Internet sehingga
mampu menampilkan tidak hanya data berupa teks atau angka, melainkan juga
gambar dan suara serta warna. Melalui teknologi WWW ini kita dapat menikmati
tampilan Internet seperti sekarang ini, yaitu tidak hanya hitam putih tetapi penuh
dengan warna-warni yang menarik dan indah. Dengan menggunakan teknologi ini
maka Internet dapat menghubungkan “halaman-halaman” web site yang ada di
berbagai server di seluruh dunia melalui apa yang disebut dengan hypertext. Dengan
menggunakan hypertext, maka kita dapat berpindah-pindah dari satu halaman ke
halaman lain dengan mudah dan cepat pada saat kita melakukan klik pada apa yang
disebut hyperlink. Dengan menggunakan browser tertentu kita dapat mencari
halaman-halaman di Internet yang disimpan di server-server tertentu.

Web Site : Dikenal dengan kependekan web atau situs web yang merupakan
sekumpulan halaman-halaman yang dirancang dengan menggunakan bahasa HTML.

Web survey: survey yang dilakukan dengan menempatkan kuesioner elektronik pada
web site tertentu dimana responden diundang melalui email atau pengumuman
elektronik untuk memasuki alamat tersebut dan merespon survei tersebut.
Definisi
Apa yang dimaksud dengan riset online?
Riset online ialah riset yang dilakukan secara online dengan
menggunakan kuesioner elektronik yang memanfaatkan email dan /
atau web untuk mengumpulkan data yang diperlukan dimana
responden dapat berasal dari mana saja dengan tidak dibatasi area
geografis saat riset dijalankan. Definisi lain mengatakan riset online
ialah teknik – teknik koleksi data termasuk diantaranya survei dengan
menggunakan halaman-halaman Web, survei menggunakan email
dan wawancara yang dilakukan secara online.
Tujuan melakukan riset online diantaranya ialah:

Memperoleh target populasi yang lebih luas

Mempercepat dalam melakukan koleksi data

Menekan biaya koleksi data yang jika dilakukan secara konvensional akan
memakan biaya yang besar

Dapat dikirimkan dengan menggunakan email atau ditempatkan dalam web
site dengan menggunakan alamat tertentu.

Hasil dapat ditampilkan saat itu juga secara deskriptif sehingga peneliti dapat
melihat perkembangan riset yang sedang dilakukan.

Menghemat waktu dalam mencari data
Alasan-Alasan Melakukan Riset Online

Alasan – alasan mengapa peneliti saat ini mulai sering melakukan riset secara online
diantaranya ialah:

Pada riset offline pencarian data akan memerlukan waktu yang lama dan biaya besar
jika data yang diperlukan besar. Oleh karena itu para peneliti mulai memanfaatkan
Internet dan teknologi World Wide Web sebagai media untuk melakukan riset. Dengan
melakukan riset secara online, peneliti dapat mengurangi biaya operasional dalam
pengumpulan data yang semula dilakukan oleh para enumerator (pencacah). Melalui
riset online, maka pencacah tidak diperlukan lagi.

Riset yang dilakukan secara online mempunyai beberapa keunggulan diantaranya
ialah: kecepatan, privasi responden semakin terjaga, pencarian data berskala besar
dapat dilakukan secara lebih cepat dan bersamaan. Jika terjadi kekurangan data
maka data pengganti dapat diperoleh dengan cepat.

Jika riset mempunyai skop yang luas, maka repsonden dari berbagai daerah dan kota
atau bahkan negara lain akan dapat dengan mudah diperoleh.
Lanjutan…

Karena teknologi Internet sudah menjadi bagian hidup manusia sehari-hari, maka riset
online menjadi suatu yang biasa bahkan secara psikologis tidak lagi dipandang
sebagai hal yang membebani responden saat menjawab pertanyaan-pertanyaan
melalui kuesioner elektronik.

Dengan adanya perangkat lunak yang mendukung riset online, peneliti akan dapat
lebih mudah melakukan riset online dengan cepat, murah dan hasilnya akurat.

Karena hampir semua orang mempunyai email, maka riset online yang berbasis email
akan mudah dilakukan hanya dengan satu kali mengirimkan kuesioner elektronik
melalui jasa layanan pengiriman email; kita sudah dapat menjangkau ratusan bahkan
ribuan alamat email yang akan dijadikan sebagai sarana menghubungi responden.

Riset online memperkuat obyektifitas karena tidak terjadi kontak langsung antara
peneliti dan responden.
Aturan Dasar Riset Online

Riset online pada dasarnya adalah sama dengan riset offline. Letak perbedaan dasar
hanyalah masalah sarana yang digunakan, yaitu Internet. Dengan kata lain, riset
online ialah memindahkan kegiatan riset offline melalui media Internet dan komputer
sehingga pelaksanaan riset dapat dilakukan secara online. Oleh karena itu, semua
kaidah dan aturan pokok dalam riset konvensional harus tetap ditaati. Sebagai
contoh, mekanisme riset online harus dimulai dari rumusan masalah dan tujuan riset.
Penentuan populasi dan sampel harus menggunakan aturan metode dan penarikan
ukuran sampel yang ada. Kita tidak boleh mengabaikan aturan – aturan ini karena
jika dilanggar maka hasil riset yang dilakukan secara online akan bias akibat-akibat,
diantaranya: salah memilih target populasi dan sampel sehingga responden yang
menjawab pertanyaan-pertanyaan kuesioner elektronik dapat bukan respodenresponden yang sebenarnya potensial atau responden yang kita targetkan untuk
dijadikan sebagai sampel dalam riset kita. Hal ini dapat terjadi karena jika riset
menggunakan web site, maka setiap orang yang mengunjungi Internet akan dapat
mengakses web site tersebut. Dengan demikian kemungkinan besar akan terjadi ada
orang-orang yang bukan sebagai target sampel akan mengisi kuesioner elektronik
yang ada di web tersebut.
Kesimpulannya melakukan riset online sama dengan riset konvensional
(offline) yang harus mentaati kaidah dan aturan yang sudah disepakati
dalam dunia riset selama ini. Jika dilakukan tanpa mentaati kaidah dan
aturan tersebut, maka penelitian yang dilakukan secara online bukan riset
ilmiah. Dengan demikian hasilnya tidak dapat dipertanggungjawabkan
secara ilmiah.
Pertimbangan Dalam Mencari Sumber Sumber
Informasi / Data untuk Riset Online
Beberapa pertimbangan dalam mencari sumber – sumber informasi / data untuk riset
online, diantaranya:
 Keaslian: menyangkut siapa pengarangnya; seberapa tinggi kredibilitas pengarangnya;
apakah penulis mencantumkam identitas, seperti email, alamat surat, nomor telepon atau
alamat kontak lain, seperti formulir tanya jawab di web dimana penulis menerbitkan karya
/ tulisannya.
 Akurasi: apakah karya tersebut diterbitkan oleh penerbit yang kredibel, dikenal masyarakat
secara luas sehingga menunjukkan kompetensi penulisnya; apakah dapat ditelusuri hasil
karya-karyanya yang lain dan yang sejenis yang membuktikan kepakaran penulis tersebut.
 Kekinian (Terbaru): apakah tulisan yang dipaparkan menyangkut masalah – masalah baru
yang sedang hangat dibicarakan oleh audiens dimana tulisan tersebut ditargetkan dan
membahas teori – teori baru yang tidak kedaluwarsa
 Kelengkapan informasi: apakah tulisan / informasi yang diberikan bersifat lengkap dan
tidak sepotong-potong sehingga pembaca dapat memahami tulisan yang dipaparkan
dengan mudah dan cepat.
 Data pendukung: apakah tulisan juga mencantumkan data pendukung, seperti teori – teori
yang sudah diterima oleh kalangan ilmiah, referensi dimana penulis mengutip teori-teori
tersebut dan data pendukung lainnya.
MEKANISME DAN PROSEDUR RISET ONLINE
1. Menentukan Masalah

Bagaimana kita memulai riset online?

Sebagaimana sudah dibicarakan pada bagian sebelumnya; riset online mengikuti
kaidah dan aturan riset konvensional dengan demikian cara terbaik untuk memulai
riset online ialah dengan menentukan apa sebenarnya masalah yang akan diteliti.
Untuk merumuskan masalah dapat dilakukan dengan beberapa cara seperti :

Membaca teori: Dengan membaca teori yang berkaitan dengan bidang ilmu kita
masing-masing diharapkan akan membuka wawasan sehingga memunculkan
masalah yang dapat diteliti. Caranya ialah dengan mencoba mengkaitkan teori
dengan persoalan-persoalan yang sedang dihadapi oleh peneliti saat itu.
Pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut akan membantu kita menemukan
masalahnya: 1) apakah masalah berkaitan dengan teori yang ada? 2) teori mana
saja yang sesuai dengan masalah yang akan kita teliti? Bagaimana kita
mengaplikasikan teori kedalam masalah yang akan kita teliti?
Lanjutan…
Melakukan pra-riset: Melakukan pra –riset mempunyai maksud sebelum peneliti menemukan
masalah sebenarnya yang akan diteliti, yang bersangkutan dapat melakukan diskusi
kelompok kecil (Focus Group Discussion). Diskusi ini mengambil nara sumber orang-orang
yang dapat memberikan gambaran secara umum mengenai sebenarnya apa masalah
yang paling tepat yang akan kita teliti. Sebagai contoh, jika kita mempunyai ide akan
melakukan riset yang berkaitan dengan preferensi konsumen terhadap produk handphone,
maka kita dapat libatkan beberapa konsumen pengguna handphone kemudian kita ajak
berdiskusi mengenai apa sebenarnya yang menjadi preferensi utama bagi konsumen dalam
memilih produk handphone. Hasil yang diharapkan ialah kita dapat memahami seperti apa
preferensi konsumen itu? Dari hasil diskusi ini kemudian kita rumuskan menjadi masalah yang
akan kita teliti dengan menggunakan responden yang lebih besar.
 Membaca hasil riset orang lain: Membaca hasil riset orang lain yang berhubungan dengan
rencana riset kita juga merupakan sarana yang berguna dalam memunculkan ide-ide
mengenai masalah yang akan kita teliti. Carilah riset orang lain dan pelajari secara
mendalam hasil riset tersebut. Dapat dipastikan hasil riset tersebut menyisakan hal-hal yang
belum terselesaikan. Umumnya peneliti menuliskan hal ini di bagian kesimpulan dan saran.
Bahasa yang sering digunakan ialah “ Riset ini masih belum dapat menjawab permasalahan
secara tuntas, oleh karena itu diperlukan riset sejenis secara lebih mendalam”. Dari
persoalan tersebut kita dapat melanjutkan riset tersebut atau memunculkan masalah baru
yang mirip dengan masalah yang belum terselesaikan tersebut.

Lanjutan…

Mewawancari para ahli metodologi dan praktisi: Cara lain untuk memperoleh masalah
ialah dengan cara mewawancari ahli metodologi karena para ahli metodologi
memahami benar bagaimana masalah dapat muncul secara teori sehingga peneliti
dapat mengadopsi atau memodifikasi ide-ide tersebut. Praktisi tidak kalah pentingnya
untuk dijadikan sebagai nara sumber dalam memperoleh masalah untuk diteliti karena
dalam dunia sehari-hari baik itu dunia kerja, bisnis, ataupun industri selalu muncul
persoalan – persoalan yang tidak atau belum terselesaikan sehingga peneliti akan dapat
memperoleh gambaran nyata masalah-masalah apa yang sedang terjadi di dunia
tersebut dan yang layak dan dapat diteliti.

Melakukan observasi terhadap dunia lingkungannya: Cara terakhir ini juga bermanfaat
untuk melahirkan ide-ide yang akan dapat dijadikan sebagai masalah yang akan diteliti
dalam riset. Caranya ialah dengan mengamati apa sebenarnya yang sedang terjadi di
lingkungan dimana kita berada. Banyak hal terjadi dan semua itu memerlukan
penanganan khusus. Hal-hal yang berkaitan dengan keahlian kita akan dapat kita
selesaikan dengan cara melakukan riset untuk menjawab masalah-masalah yang terjadi di
lingkungan kita. Agar topik yang akan dijadikan masalah tidak terlalu luas; maka kita harus
dapat menyaring menjadi masalah yang spesifik dengan cara menyesuaikan dengan
kepentingan dan keahlian kita dalam meneliti.
Beberapa contoh masalah dalam riset online untuk riset bisnis:

Topik yang berkaitan dengan kepuasan pelanggan: Seberapa besar tingkat
kepuasan pelanggan dalam menggunakan produk / jasa perusahaan kita? Faktorfaktor apa saja yang mempengaruhi tingkat kepuasan pelanggan dalam
menggunakan produk / jasa perusahaan kita?

Topik yang berkaitan dengan kepuasan karyawan: Bagaiaman pendapat pegawai
mengenai sistem remunerasi yang diberikan oleh perusahaan? Faktor-faktor apa saja
yang mempengaruhi tingginya turn over pegawai?

Topik yang berkaitan dengan masalah kualifikasi terdepan dalam produk / jasa (lead
qualifiation): Siapa-siapa saja yang tertarik dengan produk perusahaan? Dan siapa
saja yang tidak tertarik dengan produk perusahaan? Siapa saja yang siap membeli
produk perusahaan saat ini?
2. Menentukan Tujuan

Jika masalah sudah ditemukan, maka kita kemudian menentukan tujuan riset
tersebut. Tujuan umumnya adalah menjawab rumusan masalah yang sudah kita
rumuskan. Sebagai contoh, jika kita mempunyai rumusan masalah “ seperti apa
preferensi konsumen saat ini terhadap handphone dengan teknologi android?”;
maka tujuan riset ini ialah untuk mengetahui preferensi konsumen saat ini mengenai
handphone yang menggunakan teknologi android.
3. Membuat Desain Riset
1. Menentukan Populasi dan Sampel
Perbedaan mendasar antara penelitian lapangan dan penelitian online diantaranya
terletak pada penentuan populasi dan sampel. Populasi penelitian di Internet bersifat
global tidak dibatasi oleh faktor geografis, yaitu semua pengguna Internet. Penentuan
sampel yang diambil dari populasi juga menggunakan teknik-teknik yang berbeda.
Sekalipun demikian aturan dasarnya adalah sama. Yang membedakan ialah bagaimana
cara kita akan menentukan sampel yang akan dijadikan sebagai responden dalam riset
kita. Karena tidak akan terjadi kontak secara langsung antara peneliti dan pihak yang
diteliti, maka cara pemilihan responden harus menggunakan acuan-acuan khusus yang
didasarkan pada, misalnya kunjungan rutin pengguna Internet pada situs-situs tertentu
yang akan menggambarkan kepentingan dan ketertarikan pengguna tersebut terhadap
topik atau produk tertentu. Beberapa hal yang dapat dijadikan sebagai patokan dalam
menentukan target populasi dan sampel diantaranya ialah:
Kunjungan ke portal – portal tertentu, misalnya portal berita seperti Detik.com. Dapat
dimengerti bahwa para pengunjung tersebut menyukai berita-berita politik yang sedang
hangat. Dengan demikian orang tersebut dapat dijadikan sebagai target responden riset
politik, misalnya polling calon presiden.
 Halaman – halaman Web yang sering dibaca. Sebagai contoh pengunjung Internet
tersebut sering membaca halaman-halaman yang berisi tentang gadget secara rutin.
Maka orang tersebut dapat ditafsirkan sebagai penggemar gadget. Dengan demikian
orang ini dapat dijadikan sebagai target sampel riset mengenai preferensi konsumen
terhadap model model handphone saat ini.
 Kata-kata kunci yang sering digunakan dalam mencari informasi melalui search engine.
Para pengguna Internet melakukan pencarian informasi mengenai produk / jasa / ide-ide
ataupun hal lain dilakukan melalui search engine dengan menggunakan kata kunci
tertentu. Kata kunci tersebut mengekspresikan kepentingan dan ketertarikan mereka
terhadap hal tertentu sehingga kita dapat mengelompokkan orang-orang ini didasarkan
pada kata kunci yang sering mereka gunakan dalam mencari informasi di Internet.
 Iklan-iklan online yang sering dilihat juga dapat dijadikan sebagai landasan
pengelompokkan orang-orang yang akan dijadikan sebagai target responden. Karena dari
iklan ini kita dapat menafsirkan kebutuhan-kebutuhan pada orang-orang tersebut.

2. Membuat Instrumen Koleksi Data Online
Karena penelitian dilakukan dengan sarana komputer dan dengan media Internet, maka
instrumen pengambilan data harus berbentuk kuesioner elektronik dimana kuesioner
tersebut dapat diisi secara langsung melalui layar monitor komputer responden yang
dipilih. Kuesioner elektronik ini akan berfungsi sebagai sarana pengumpul data
sebagaimana kuesioner fisik yang kita pergunakan dalam riset konvensional.
3. Melakukan Koleksi Data
Cara melakukan koleksi data ialah dengan cara: pertama, menggunakan email yang
dikirimkan ke alamat email para responden; atau kedua, menggunakan web dimana
para responden diundang untuk memasuki web tersebut. Baik melalui email atau web
kuesioner yang digunakan tetap sama. Perbedaannya ialah jika melalui email, kita akan
mengirimkan kuesioner yang terlampir dalam email tersebut ke alamat email responden;
sedang jika melalui web, maka kita akan akan umumkan alamat web tersebut melalui
email yang kita beri link sehingga saat calon responden membuka email, mereka hanya
tinggal melakukan klik yang mengarahkan ke URL web site dimana kuesioner berada.
4. Menentukan Teknik Analisis

Model analisis dapat dilakukan dalam dua tahap yaitu analisis deskriptif dalam bentuk
tabulasi frekuensi yang secara otomatis melalui program yang sudah dibuat dapat
ditampilkan melalui layar monitor dalam suatu website dan analisis lanjut dengan teknik
analisis statistik inferensi sesuai dengan tujuan penelitian dapat dilakukan dalam sarana
penyimpanan data di server yang kita persiapkan.
5. Pelaporan Hasil Penelitian

Pelaporan hasil penelitian sebaiknya dilakukan dalam dua bentuk, bentuk laporan
secara online yang berisi laporan singkat dan bentuk laporan tertulis dalam bentuk
buku yang berisis laporan hasil penelitian secara detil.
6. Mekanisme Riset Online
Secara mekanisme riset online umum sebagaimana terlihat pada gambar di bawah ini:
Dalam mekanisme ini terlihat responden melakukan interaksi dengan peneliti melalui kuesioner
elektronik yang dibuka dengan browser di komputer responden tersebut. Setelah kuesioner
elektronik diisi kemudian dikirimkan ke pihak peneliti melalui server. Jika akan dilakukan maka data
tersebut diunduh ke dalam tempat penyimpanan dan pengolahan lokal.
MENENTUKAN TEKNIK SAMPLING DALAM
RISET ONLINE
1. Menentukan Populasi

Siapa sebenarnya target populasi dalam riset online itu? Tentunya siapapun penggunjung Internet
dapat kita jadikan sebagai target populasi untuk riset online kita? Sekalipun demikian hal ini akan
menimbulkan permasalahan-permasalahan, diantaranya ialah:

Heterogenitas populasi yang dapat menyebabkan bias hasil riset

Banyak pengguna Internet yang menyembunyikan identitas aslinya untuk tujuan privasi yang
menyebabkan kita pihak peneliti tidak tahu siapa mereka sebenarnya, sehingga kita tidak dapat
menentukan apakah mereka merupakan populasi yang kita targetkan atau tidak dan apakah mereka
mempunyai kelayakan untuk dijadikan sebagai responden atau tidak.

Jika hanya didasarkan pada email, maka terdapat banyak orang yang mempunyai email account
lebih dari satu, sehingga hal ini akan menyebabkan kesalahan penghitungan jumlah sampel.

Karena siapapun dan dari manapun dapat mengkases Internet, maka kemungkinan kita akan
memperoleh anggota populasi yang berbeda satu dengan yang lain dalam karakteristik, budaya
maupun bahasa.

Didasarkan pertimbangan tersebut, maka sebaiknya kita menentukan landasan dalam menentukan
target populasi yang akan dijadikan sebagai sumber penarikan sampel untuk responden riset online
kita. Beberapa cara sudah dibahas dalam bagian sebelumnya, diantaranya ialah melihat tingkat
kepentingan, ketertarikan dan kebutuhan yang didasarkan pada jenis portal yang sering dikunjungi, isi
halaman Web yang sering dibaca, kata kunci yang sering digunakan dalam mencari informasi melalui
search engine dan jenis iklan online yang sering dibaca. Sedang jika kita menginginkan karaketristik
fisik, misalnya asal daerah atau negara, maka kita dapat menggunakan data IP address sebagai
pengelompokkan.
2. Menentukan Sampel
1. Metode Penarikan Sampel

Salah satu cara dalam menentukan sampel untuk riset online ialah dengan
menggunakan teknik non-probabilitas sebab jika kita ingin menggunakan teknik
probabilitas maka kita akan banyak mengalami kesulitan dalam menentukan jumlah
populasi dan sampel. Hal ini dikarenakan diantaranya:

Jika menggunakan alamat email, maka ada banyak pengguna Internet yang
menggunakan email lebih dari satu. Dengan demikian, jika kita hitung jumlah email tidak
akan sama dengan jumlah pengguna sebenarnya

Jika menggunakan IP address, maka 1 IP address digunakan oleh banyak orang sehingga
kita akan sulit mendeteksi jumlah yang sesungguhnya. Selain itu juga banyak orang
menggunakan user name untuk log in lebih dari satu.

Dengan demikian ada beberapa cara yang didasarkan pada teknik non-probabilitas ini, yaitu:

kepercayaan 99%).

Teknik “self selection”. Teknik ini memungkinkan para pengguna Internet yang mengetahui riset tersebut
dapat berpartisipasi dalam riset yang sedang dilakukan. Hal ini hanya dapat dilakukan jika riset
dilakukan dengan menggunakan web, tetapi tidak akan terjadi jika riset menggunakan email. Asumsi
pihak peneliti ialah responden yang mengisi mempunyai ketertarikan terhadap masalah yang diteliti;
dengan demikian masalah yang diteliti tersebut dapat digunakansebagai landasan untuk
menyamakan karaketristik responden-responden yang berpartisipasi dalam riset online tersebut.

Mengambil populasi secara keseluruhan pada kelompok tertentu, misalnya kelompok yang tergabung
dalam mailing list tertentu. Hal ini yang paling mudah dilakukan karena umumnya para pengguna yang
tergabung dalam kelompok-kelompok seperti ini mempunyai kesamaan kepentingan dan kebutuhan.
Jika jumlah populasi sangat besar maka kita dapat mengambil sesuai dengan kebutuhan, misalnya kita
dapat mengambil 100 orang saja.
Berkaitan dengan ukuran sampel, karena digunakan teknik non-probabilitas; maka sebaiknya jumlah
responden disesuaikan dengan jangkauan riset yang sedang dilakukan. Jika jangakuan sempit,
pergunakan sampel kecil dan jika jankauan luas pergunakan ukuran sampel besar. Sebagai patokan
sampel minimal dalam aturan statistik sebaiknya 30 responden. Jika menggunakan patokan toleransi
kesalahan, maka pergunakan 100 orang untuk tingkat kesalahan 10% (Tingkat kepercayaan 90%); 320
orang untuk untuk tingkat kesalahan 5% (Tingkat kepercayaan 95%); dan 3200 orang untuk tingkat
kesalahan 1% (Tingkat
2. Menentukan Ukuran Sampel Secara Online

Untuk memudahkan menentukan ukuran sampel secara online, maka penentuan
ukuran sampel dapat dilakukan secara online melalui alamat berikut ini:
http://www.surveysystem.com/sscalc.htm. Kalkulator untuk menhitung ukuran sampel
ini menggunakan pertimbangan:

Tingkat kepercayaan (Confidence Level): merupakan tingkat kepercayaan yang
mencerminkan seberapa besar tingkat keyakinan kita terhadap kebenaran riset yang
sedang kita lakukan. Nilai tingkat kepercayaan diekspresikan dalam bentuk persen
yang mewakili seberapa besar persentase populasi yang akan menjawab yang
terletak diantara interval kepercayaan yang ditentukan. Jika kita menggunakan tingkat
kepercayaan sebesar 95% maka angka itu mempunyai makna kita yakin sebesar 95%.
Pada umumnya dalam riset orang menggunakan tingkat kepercayaan sebesar 90%,
95% dan 99%.

Interval kepercayaan (Confidence Interval): Interval kepercayaan yang sering juga
disebut margin of error merupakan nilai yang mencerminkan kurang atau lebih,
misalnya interval kepercayaan 5 dan 50% mempunyai makna bahwa sampel yang kita
pilih akan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang kita berikan dalam kisaran antara
45% (50% - 5%) dan 55% (50% + 5%) .

Dalam menentukan ukuran sampel kita dapat menggunakan salah satu dari
pertimbangan tersebut. Jika kita menggunakan secara bersamaan, maka angka
tersebut diatas mempunyai makna bahwa kita yakin sebesar 95% persentase benar
dari populasi yang ada ialah antara 45% dan 55%. Tingkat kepercayaan ditentukan
berdasarkan ukuran sampel yang kita inginkan. Jika kita ingin tingkat kepercayaan
tinggi, maka sampel yang diperlukan semakin besar. Sebaliknya jika tingkat
kepercayaan rendah maka sampel akan semakin kecil. Semakin tinggi tingkat
keyakinan (confidence level) maka semakin besar intervalnya. Sebaliknya semakin
rendah tingkat keyakinan, maka semakin kecil intervalnya. Idealnya kita ingin
memperoleh akan sebenarnya (nilai populasi sebenarnya) yang berarti interval
kepercayaannya (confidence interval) kecil. Tetapi ini tidak mudah. Untuk
mengatasi ini kita harus menggunakan ukuran sampel yang tepat. Semakin besar
ukuran sampel maka semakin kecil kesalahan baku dan semakin kecil pula
intervalnya.
3. Cara Memperoleh Sampel
Bagaimana cara kita memilih dan memperoleh sampel di Internet?
Terdapat 3 (tiga) cara untuk memperoleh sampel di Internet, yaitu: 1) sampel tidak
dibatasi (unrestricted sample) / umum / siapa saja pengunjung Internet dapat
dijadikan sampel, 2) sampel yang disaring (screened sample) / hanya pengunjung
tertentu yang memenuhi persyaratan dan 3) sampel yang dipilih (recruited sample) /
sampel yang sengaja diundang untuk dijadikan sebagai responden.
1. Pemilihan Sampel Tidak Dibatasi (Umum)

Jika peneliti menggunakan teknik ini, maka siapaun juga pengunjung di Internet (netter)
diperbolehkan mengisi kuesioner yang disediakan. Teknik ini disebut juga “self-selected
respondent”, seseorang memilih diri sendiri untuk berpartisipasi menjadi responden secara
sukarela atas kemauan sendiri karena ketertarikan terhadap penelitian yang sedang
dilakukan. Kelemahan dari teknik ini ialah responden dapat tidak mewakili populasi yang
dikehendaki oleh peneliti karena setiap pengunjung alamat web site dimana penlitian
sedang dilangsungkan dapat mengisi pertanyaan-pertanyaan yang sudah disediakan.
Sekalipun demikian partisipasi para responden dapat mencerminkan kesamaan
ketertarikan terhadap masalah yang sedang diteliti.
2. Pemilihan Sampel Melalui Penyaringan (Khusus)

Teknik ini merupakan modifikasi dari teknik pertama dengan menambahkan beberapa
persyaratan yang berfungsi untuk membatasi responden agar sesuai dengan keinginan
peneliti. Faktor-faktor yang digunakan untuk membatasi misalnya: demografi, seperti usia,
pendidikan, penghasilan dllnya; kriteria yang berhubungan dengan produk, preferensi,
perilaku pembelian, tanggung jawab pekerjaan, penggunaan produk saat ini; juga faktor
lain yang berkaitan dengan pengalaman dalam menggunakan Interenet, seperti lama
waktu menggunakan Internet setiap harinya, lama waktu memulai mengenal Internet,
kemepilikan komputer yang tersambung dengan Internet. Teknik ini menjadi lebih baik
hasilnya dibanding dengan teknik pertama karena sudah melakukan penyaringan
responden yang bertujuan untuk menyamakan karaktersitik responden yang dapat
mewakili populasi yang ditargetkan.
3. Sampel yang Diundang

Teknik ketiga ini menargetkan populasi tertentu yang akan dijadikan sebagai sampel
(responden) dalam penelitiannya. Pada umumnya teknik ini mengambil sampel
didasarkan pada alamat email. Dengan menentukan terlebih dahulu kriteria
responden yang akan dipilih, peneliti mulai melakukan pemilihan responden melalui
email, telepon, atau secara langsung. Setelah dilakukan evaluasi dengan
menggunakan kualifikasi yang sudah ditentukan, maka responden yang memenuhi
syarat kemudian dikirimi email untuk memasuki alamat website dimana kuesioner
yang akan diisi ditempatkan dengan diberikan password untuk dapat
mengaksesnya. Teknik ini merupakan teknik yang paling ideal karena tingkat
reprsentasinya tinggi. Kendala yang dihadapi jika menggunakan teknik ini ialah waktu
akan bertambah lama dan kemungkinan untuk mendapatkan responden dengan
email ganda dapat terjadi jika responden tidak jujur dengan identitasnya.
4. Prosedur Pemilihan Sampel
Bagaimana kita memilih sampel secara benar. Berikut ini prosedur dalam memilih sampel
secara benar.
 Spesifikasi populasi yang ditargetkan: tentukan populasi seperti sudah diuraikan di atas
 Membuat kerangka sampel: kerangka sampel berfungsi untuk mengidentifikasi dan
menempatkan responden – responden yang sesuai dengan kriteria yang sudah ditentukan.
Kerangka ini dapat menggunakan direktori alamat email calon responden, kelompokkelompok mailing list atau newsgroup.
 Menentukan metode penarikan sampel: metode penarikan sampel dapat secara
probabilitas atau non-probabilitas. Dalam kenyataannya riset online lebih banyak
menggunakan non-probabilitas karena di Internet tidak ada regsitri sentral ataupun
database master dimana kita dapat membuat kerangka sampel yang akurat.
 Menentukan ukuran sampel: penentuan ukuran sampel seperti pada riset konvensional
dengan mempertimbangkan tingkat kepercayaan (confidence level). Dengan ketentuan
jika kita ingin tingkat kepercayaan tinggi, maka sampel yang diperlukan semakin besar.
Sebaliknya jika tingkat kepercayaan rendah maka sampel akan semakin kecil.
 Mengimplementasi prosedur cara menghubungi calon responden: cara ini dapat melalui
email atau pengumuman lewat portal-portal terkenal yang biasa dikunjungi oleh populasi
yang ditargetkan.
Untuk informasi lebih
lanjut, silahkan baca
buku saya berikut ini
Download