Prosiding Semirata2015 bidang MIPA BKS-PTN Barat Universitas Tanjungpura Pontianak Hal 30 - 36 OPERATOR PADA RUANG BARISAN TERBATAS Muslim Ansori1*,Tiryono2, Suharsono S2,Dorrah Azis2 Jurusan Matematika FMIPA Universitas Lampung1,2 Jln. Soemantri Brodjonegoro No 1 Bandar Lampung email: [email protected] ABSTRAK Dibangun suatu operator baru dari ruang barisan terbatas ke ruang barisan terbatas dengan memanfaatkan basis pada ruang barisan terbatas tersebut. Dapat ditunjukkan bahwa koleksi semua operator tersebut membentuk ruang Banach. Selanjutnya, disajikan beberapa contoh aplikasi pada ruang barisan. Katakunci : operator, ruang barisan terbatas. 1. PENDAHULUAN Pada tulisan ini akan dikaji apa yang disebut operator pada ruang barisan terbatas. Sifat-sifat dasar operator akan disajikan sebagai dasar untuk pengembangan lanjutan, yang sebelumnya sebagian sudah disajikan di dalam beberapa tulisan antara lain[1] dengan mengkonstruksikan operator-SM pada ruang Banach dengan basis pada ruang Banach yang dikembangkan dari operator Hilbert-Schmidt di dalam [2]. Selanjutnya, perbaikan pada norma operator-SM dilakukan oleh [3] dengan menyajikannya dalam bentuk operator integral Lebesgue. Di dalam tulisan ini, akan disajikan operator-SM pada ruang barisan terbatas π2 dengan basis standar pada ruang barisan. 2. METODE PENELITIAN Operator π΄ dikonstruksikan dari ruang barisan π2 ke ruang barisan π2 dengan basis standar ππ dengan ππ = 0,0, … 1(π) , … . Selanjutnya, dikonstruksikan norma operator π΄. Norma operator tersebut tidak bergantung pada pemilihan basis. Jika pendefinisian operator dapat dilakukan maka akan diselidiki apakah koleksi semua operator tersebut membentuk ruang Banach. Sebagai aplikasi, operator π΄ direpresentasikan sebagai matriks takhingga yang dikerjakan pada barisan barisan π2 ke ruang barisan π2 dengan basis standar ππ dengan ππ = 0,0, … 1(π) , … . 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Di dalam tulisan ini, ruang barisan terbatas π2 didefinisikan sebagai berikut: 30 Prosiding Semirata2015 bidang MIPA BKS-PTN Barat Universitas Tanjungpura Pontianak Hal 30 - 36 ∞ π2 = π₯ = π₯π : π=1 π₯π 1 2 2 <∞ dengan π₯π = π₯1 , π₯2 , … , barisan bilangan real β. Ruang barisan π2 merupakan ruang ∗ Banach dengan ruang dual π2 = π₯ ∗ : π2 → β yaitu koleksi semua fungsional pada π2 yang bersifat linear dan kontinu. Untuk sebarang π₯ ∗ ∈ π2 ∗ dan π₯ ∈ π2 , penulisan π₯, π₯ ∗ dimaksudkan sebagai fungsional π₯ ∗ pada π₯ atau π₯ ∗ (π₯). Barisan vektor ππ ⊂ π2 dinamakan basis pada π2 jika untuk setiap vektor π₯ ∈ π2 terdapat barisan skalar yang tunggal πΌπ sehingga ∞ π₯= π=1 Barisan ππ∗ ∈ π2 ∗ πΌπ ππ dengan ππ∗ = 1 untuk setiap π dikatakan biortonormal terhadap basis ππ ⊂ π2 jika ππ , ππ∗ = πΏππ dengan πΏππ = 1 untuk π = π dan πΏππ = 0 untuk π ≠ π . Selanjutnya, pasangan ππ , ππ∗ ππ , ππ∗ disebut sistem biortonormal pada π2 . Jika pasangan merupakan sistem biortonormal pada π2 maka ∞ π₯= π=1 πΌπ ππ dengan π₯, ππ∗ = πΌπ . Jika π΄ ∈ βπΆ π2 , π2 maka π΄∗ ∈ βπΆ π2 ∗ , π2 operator ∗ disebut operator pendamping (adjoint operator) π΄ jika dan hanya jika untuk setiap π₯ ∈ π2 dan π¦ ∗ ∈ π2 ∗ , berlaku π΄ π₯ , π¦ ∗ = π₯, π΄∗ (π¦ ∗ ) ∗ Jadi, jika ππ ⊂ π2 dan ππ ∈ π2 ∗ diperoleh ∗ ∗ π΄ ππ , ππ = π π , π΄∗ (ππ ) Jika ππ , ππ , ππ ⊂ π2 basis pada π2 , maka untuk setiap π΄ ∈ βπΆ π2 , π2 berlaku ∗ π΄∗ ππ = ∞ π=1 ∗ π΄∗ ππ = ∞ ∗ ∗ π=1 ππ , π΄ (ππ ) ∗ ππ , π΄∗ (ππ ) ππ∗ = ∞ π=1 ∗ π΄ ππ , ππ ππ∗ (a) dan π= ∞ π=1 ∗ π΄ ππ , ππ ππ∗ (b) ∞ π=1 (c) Berdasarkan persamaan (a) dan (b) diperoleh ∞ π =1 ∞ π=1 ∗ π΄ ππ , ππ ππ∗ = 31 ∞ π =1 ∗ π΄ ππ , ππ ππ∗ Prosiding Semirata2015 bidang MIPA BKS-PTN Barat Universitas Tanjungpura Pontianak Hal 30 - 36 Berdasarkan persamaan (a), (b) dan (c) didefinisikan pengertian operator dari ruang barisan π2 ke ruang barisan π2 sebagai berikut: Definisi 1.1 Operator π΄ ∈ βπΆ π2 , π2 dinamakan operator-SM jika ∞ ∞ π =1 π=1 ∗ π΄ ππ , ππ ππ∗ < ∞ dengan ππ , ππ ⊂ π2 basis pada π2 . Mudah dipahami bahwa bilangan π΄ dengan π΄ ∞ ∞ π =1 π=1 = ππ ∗ π΄ ππ , ππ ππ∗ < ∞ Tidak bergantung pada pemilihan basis ππ pada π2 . Selanjutnya, notasi ππ π2 , π2 menyatakan koleksi semua operator-SM dari ruang barisan π2 ke ruang barisan π2 . Teorema 1.2 Untuk setiap π΄ ∈ ππ π2 , π2 berlaku π΄ ≤ π΄ (i) ππ (ii) ππ π2 , π2 merupakan ruang Banach terhadap norma . (iii) Jika π΄ ∈ ππ π2 , π2 maka π΄ operator kompak. ππ Bukti: (i) Diambil sebarang basis ππ , ππ ⊂ π2 dan π₯ ∈ π2 , maka berdasarkan (a), (b) dan (c) diperoleh ∞ π΄ π₯ = π =1 ∞ = ∗ π΄ π₯ , ππ ππ ∗ π₯, π΄∗ ππ π =1 ∞ ∗ π΄∗ ππ ≤ π₯ π =1 ∞ = π₯ π=1 = π₯ yang berakibat π΄ ≤ π΄ π΄ ππ ∗ π΄ ππ , ππ ππ∗ ππ ππ . (ii) Pertama ditunjukkan bahwa ππ π2 , π2 merupakan ruang bernorma terhadap norma . ππ sebab: a) Untuk setiap π΄ ∈ ππ π2 , π2 π΄ ππ ∞ ∞ π =1 π=1 = dan 32 ∗ π΄ ππ , ππ ππ∗ ≥ 0 Prosiding Semirata2015 bidang MIPA BKS-PTN Barat Universitas Tanjungpura Pontianak Hal 30 - 36 π΄ ππ ∞ ∞ π =1 π=1 ∗ π΄ ππ , ππ ππ∗ = 0 =0⇔ ⇔ ∞ π=1 ∗ ∗ π΄ ππ , ππ ππ∗ = π΄∗ ππ = π (untuk setiap m) ⇔ π΄∗ = π (operator nol) ⇔ π΄ = π (operator nol) b) Untuk setiap π΄ ∈ ππ π2 , π2 dan skalar πΌ, diperoleh πΌπ΄ ππ ∞ ∞ π =1 ∞ π=1 = ∗ πΌπ΄ ππ , ππ ππ∗ ∞ ∗ π΄ ππ , ππ ππ∗ = πΌ π =1 = πΌ π΄ π=1 ππ c) Jika diberikan π΄1 , π΄2 ∈ ππ π2 , π2 maka π΄1 + π΄2 ππ ∞ ∞ π =1 ∞ π=1 ∞ π =1 π=1 ∞ ∞ π =1 ∞ π=1 ∞ π =1 π=1 = ∗ π΄1 + π΄2 ππ , ππ ππ∗ ∗ π΄1 ππ + π΄2 ππ , ππ ππ∗ = = = ∗ π΄1 ππ , ππ ππ∗ + ∗ π΄1 ππ , ππ ππ∗ + ∞ π=1 ∞ ∗ π΄2 ππ , ππ ππ∗ π=1 ∗ π΄2 ππ , ππ ππ∗ Dengan kata lain, π΄1 + π΄2 ππ ≤ π΄1 ππ + π΄2 ππ . Tinggal menunjukkan kelengkapan ruang ππ π2 , π2 sebagai berikut: Diambil sebarang barisan Cauchy π΄π ⊂ ππ π2 , π2 . Untuk setiap bilangan π > 0, terdapat bilangan bulat positip π0 sehingga untuk setiap bilangan bulat positip π, π ≥ π0 , berlaku π΄π − π΄π π ππ ≤2 Akan dibuktikan bahwa terdapat π΄ ∈ ππ π2 , π2 sehingga limπ→∞ π΄π − π΄ ππ = 0. Karena π΄π − π΄π β πΆ π 2 ,π 2 ≤ π΄π − π΄π π ππ <2 untuk setiap π΄π , π΄π ∈ ππ π2 , π2 dengan π, π ≥ π0 , maka barisan π΄π juga merupakan barisan Cauchy di dalam βπΆ π2 , π2 . Karena βπΆ π2 , π2 ruang lengkap maka terdapat π΄ ∈ βπΆ π2 , π2 sehingga limπ →∞ π΄π = π΄. Oleh karena itu, ∞ ∞ π =1 π=1 33 ∗ π΄π − π΄) ππ , ππ ππ∗ Prosiding Semirata2015 bidang MIPA BKS-PTN Barat Universitas Tanjungpura Pontianak Hal 30 - 36 ∞ ∞ π =1 π=1 = lim π →∞ = lim π΄π − π΄π π →∞ π΄π − π΄π ) ππ ∗ , ππ ππ∗ π ππ <2 Untuk sebarang bilangan bulat π ≥ π0 . Dengan kata lain, π΄ − π΄π ∈ ππ π2 , π2 , untuk π ≥ π0 . Oleh karena itu, π΄ − π΄π 0 + π΄π 0 = π΄ ∈ ππ π2 , π2 dan terbukti bahwa barisan π΄π konvergen ke suatu π΄ ∈ ππ π2 , π2 . Jadiππ π2 , π2 merupakan ruang bernorma yang lengkap atau ruang Banach. (iii) Jika π΄ ∈ ππ π2 , π2 dan π₯ ∈ π2 , maka ∞ π΄ π₯ = π =1 ∗ π΄ π₯ , ππ ππ Oleh karena itu, untuk setiap bilangan bulat positip π, dapat didefinisikan operator π΄π : π2 → π2 dengan π π΄π π₯ = π =1 ∗ π΄ π₯ , ππ ππ Jelas bahwa π΄π ∈ βπΆ π2 , π2 dan π΄π merupakan operator berhingga. Dengan kata lain,π΄π operator kompak. Karena π΄π kovergen ke πΎ maka πΎ operator kompak. Berdasarkan Teorema 1.2 diperoleh Akibat 1.3ππ π2 , π2 ⊂ πΎ π2 , π2 ⊂ βπΆ π2 , π2 dengan πΎ π2 , π2 koleksi operator kompak dari π2 ke π2 Operator π΄ ∈ ππ π2 , π2 dapat diwakili oleh matriks takhingga π΄ = π΄∞×∞ . Oleh karena itu, dalam bentuk matriks takhingga karakteristik operator-SM tersebut dapat diuraikan sebagai baerikut: Teorema 1.4 Suatu operator linear kontinu π΄: π2 → π2 merupakan operator-SM jika dan hanya jika terdapat suatu matriks πππ yang memenuhi: ∞ π =1 πππ π₯π (i) π΄π₯ = (ii) ∞ π=1 ∞ π =1 (iii) ∞ π=1 ∞ π =1 πππ πππ 2 ∈ π2 untuk setiap π₯ = π₯π ∈ π2 , <∞ <∞ Bukti: (Syarat perlu) Karena π΄: π2 → π2 linear dan kontinu maka dengan sendirinya berlaku (i) dan (ii). Operator π΄ dalam bentuk matriks πππ dengan ππ = 0,0, … 1(π) , … berbentuk π΄ππ = πππ Karena π΄ = πππ operator-SM maka 34 ∞ π =1 dikerjakan pada basis standar ππ Prosiding Semirata2015 bidang MIPA BKS-PTN Barat Universitas Tanjungpura Pontianak Hal 30 - 36 ∞ ∞ π =1 π=1 ∗ π΄ππ , ππ ππ = ∞ ∞ π =1 ∞ π=1 ∞ π =1 π=1 = πππ ππ πππ < ∞ (Syarat cukup) berdasarkan (i) dan (ii) maka π΄ = πππ : π2 → π2 llinear dan kontinu. Selanjutnya, berdasarkan (iii) diperoleh π΄ ππ ∞ ∞ π =1 π=1 ∗ π΄ππ , ππ ππ = = ∞ ∞ π =1 π=1 πππ < ∞ Terbukti π΄ = πππ operator-SM. Contoh 1.5 Matriks π΄ = πππ dengan πππ = 1 π2 π=π π≠π 0 Merepresentasikan operator-SM π΄: π2 → π2 sebab: (i) Untuk setiap π₯ = π₯π ∈ π2 berlaku ∞ 1 ∞ π΄π₯ = π =1 πππ π₯π 2 π₯π 2 2 π =1 π = ∞ < π =1 π₯π 2 <∞ Jadi π΄π₯ ∈ π2 . (ii) Bagian kedua terpenuhi sebab ∞ ∞ π=1 (iii) 2 ∞ = 1 2 2 π=1 π <∞ Bagian ketiga terpenuhi sebab ∞ π=1 4. π =1 πππ ∞ π =1 ∞ πππ = 1 2 π π=1 <∞ KESIMPULAN DAN PROSPEK 4.1 Kesimpulan Operator linear dan kontinu π΄: π2 → π2 merupakan operator-SM jika dan hanya jika terdapat suatu matriks π₯ = π₯π ∈ π2 , (ii) ∞ π=1 πππ ∞ π =1 πππ yang memenuhi: (i) π΄π₯ = 2 < ∞ dan (iii) ∞ π=1 ∞ π =1 πππ ∞ π =1 πππ π₯π ∈ π2 untuk setiap < ∞. Koleksi semua operator- SM π΄: π2 → π2 yang dinotasikan dengan ππ π2 , π2 membentuk ruang Banach. 4.2 Prospek Penelitian lanjutan tentang operator-SM dapat dikembangkan pada ruang yang lebih luas dengan harapan hasil yang diperoleh semakin baik. 35 Prosiding Semirata2015 bidang MIPA BKS-PTN Barat Universitas Tanjungpura Pontianak Hal 30 - 36 5. UCAPAN TERIMAKASIH Penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada Penyelenggara Semirata 2015 yang telah memfasilitasi kegiatan Seminar Nasional ini dan terima kasih kepada FMIPA Universitas Lampung yang telah mendukung penulis untuk selalu berkarya. DAFTAR PUSTAKA [1]. Soeparna, D., Ansori, M., Supama, On the SM-operators, Berkala Ilmiah MIPA, UGM. 2006; (16): 49-53. [2]. Weidmann J. Linear Operators in Hilbert Spaces. New-York: Springer-Verlag; 1980. [3]. Ansori, M., Soeparna, D., Supama, Modification of Hilbert-Schmidt Operator into the Sense of Banach Space. Proceeding of IICMA, UGM. 2009;189-204. 36