NALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN BERDASARKAN PSAK

advertisement
NALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN BERDASARKAN PSAK NOMOR
23 PADA CV TILZAK KABUPATEN PINRANG
Oleh:
ILHAM ARIFIN
Email : [email protected]
Pembimbing I:
FARIDAH
Email : [email protected]
Pembimbing II:
THANWAIN
Email : [email protected]
Fakultas Ekonomi Program Studi Akuntansi
Universitas Bosowa Makassar
ABSTRACT
Arifin Ilham, (2015) "Analysis of Revenue Recognition In accordance with SFAS
No. 23 CV. Tilzak Pinrang "(Guided by Ms. Farida, SE., M.Sc., AK., CA. As a
supervisor I and Mr. Thanwain, SE., M.SI As Supervisor II) Accounting
Department. Faculty of Economics. Bosowa University.
CV. Tilzak Pinrang is one of the companies engaged in the business penjuala and
services. The main problems in accounting for revenues, namely the recognition
of revenue, then revenue recognition must be done accurately. This study aims to
determine how the application of revenue recognition method CV. Tilzak Pinrang,
whether in accordance with IAS 23 on income. This study uses a comparative
method is a method of analyzing the data by comparing the results of the field
with theoretical knowledge on the study of literature.
This research was conducted at CV. Tilzak Pinrang which is a business as a cog in
the business of selling. Based on research that has been done, it is not all revenue
recognition in accordance with IAS 23 is not dibuatkannya marked revenue
balance sheet and income statement, so that the impact to the company's earnings
were only included proceeds earned in one year.
-----------------Keywords : Recognition Revenue, PSAK No. 23 Tilzak
Vol 4, No. 003 (2016) Ilham Arifin
28
PENDAHULUAN
CV Tilzak merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dibidang
penjualan air minural. Sehubungan dengan kegiatan oprasional perusahaan
tersebut, sember pendapatan usaha berasal dari hasil pendapatan penjualan air
mineral dan kegiatan lainnya diluar kegiatan usaha pokok perusahaan, seperti
pendapatan bunga jasa giro. Pendapatan perusahaan dari usaha kegiatan pokok
maupun dari luar kegiatan usaha pokoknya harus dicatat sesuai degan PSAK No.
23 dan dalam penyajian laporan keuangan harus jelas, agar laporan keuangan
dapat dimengerti.
Masalah pokok dalam penelitin ini adalah ”Apakah pengakuan pendapatan
yang diterapkan oleh CV Tilzak Kabupaten Pinrang telah sesuai dengan PSAK No.
23?”.
TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian Pendapatan dan Income
Penghasilan (income) meliputi pendapatan (revenue) maupun keuntungan
(gain). Pendapatan adalah penghasilan yang timbul dari aktivitas perusahaan yang
biasa dan dikenal dengan sebutan yang berbeda seperti penjualan, penghasilan
jasa, bunga, dividen, royalti dan sewa.
Jay M. Smith dan K. Fred Skoutsen (2007 : 123) mendefinisikan bahwa
pendapatan adalah “arus masuk atau penambahan lain atas aktiva suatu entitas
atau penyelesaian kewajiban-kewajibannya yang berasal dari penyerahan atau
produksi barang, pemberian jasa, atau aktivitas-aktivitas lain yang merupakan
operasi utama atau operasi inti yang berkelanjutan dari suatu entitas.”
Menurut santoso
(2010:26) pendapatan adalah
“pemasukan atau
peningkatan aktiva suatu perusahaan atau penyelesaian kewajiban perusahaan atau
campuran keduanya selama satu periode tertentu akibat penyerahan atau
pembuatan suatu produk, pelayanan jasa atau kegiatan yang lain yang merupakan
kegiatan utama perusahaan yang berkesinambungan”.
Jay M. Smith dan K. Fred Skousen (2007 : 123 ) telah mengemukakan
definisi income sebagai berikut “Net income was definied as the axecess or
Vol 4, No. 003 (2016) Ilham Arifin
29
deficiensy revenue compared with related cost, and other gains or losses to the
enterprince from sales, exchanges, or other conversions of assets.”
Klasifikasi Pendapatan
Pendapatan juga dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian, yaitu:
1. Pendapatan Operasional
Pendapatan operasional adalah pendapatan yang timbul dari penjualan
barang dagangan, produk atau jasa dalam periode tertentu dalam rangka kegiatan
utama atau yang menjadi tujuan utama perusahaan yang berhubungan langsung
dengan usaha (operasi) pokok perusahaan yang bersangkutan. Pendapatan ini
sifatnya normal sesuai dengan tujuan dan usaha perusahaan dan terjadinya
berulang-ulang selama perusahaan melangsungkan kegiatannya.
1. Penjualan ini dapat dibedakan dalam bentuk:
a. Penjualan kotor yaitu merupakan semua hasil atau penjualan barangbarang maupun jasa sebelum dikurangi dengan berbagai potongan
potongan atau pengurangan lainnya untuk dibebankan kepada
langganan atau yang membutuhkannya.
b. Penjualan bersih yaitu merupakan hasil penjualan yang sudah
diperhitungkan atau dikurangkan dengan berbagai potongan-potongan
yang menjadi hak pihak pembeli.
2. Jenis pendapatan operasional timbul dari berbagai cara, yaitu:
a. Pendapatan yang diperoleh dari kegiatan usaha yang dilaksanakan
sendiri oleh perusahaan tersebut.
b. Pendapatan yang diperoleh dari kegiatan usaha dengan adanya
hubungan yang telah disetujui, misalnya penjualan konsinyasi.
c. Pendapatan dari kegiatan usaha yang dilaksanakan melalui kerjasama
dengan para investor.
2. Pendapatan Non Oprasianal
Pendapatan yang diperoleh perusahaan dalam periode tertentu, akan tetapi
bukan diperoleh dari kegiatan operasional perusahaan.
Adapun jenis dari pendapatan ini dapat dibedakan sebagai berikut :
Vol 4, No. 003 (2016) Ilham Arifin
30
1. Pendapatan yang diperoleh dari penggunaan aktiva atau sumber
ekonomi perusahaan oleh pihak lain yaitu :
a. Bunga, pembebanan untuk penggunaan kas atau setara kas atau
jumlah yang terhutang kepada perusahaan.
b. Royalti, pembebanan untuk penggunaan aktiva jangka panjang
perusahaan, misalnya hak paten, merk dagang, hak cipta, dan
perangkat lunak computer.
c. Dividen, distribusi laba kepada pemegang investasi ekuitas sesuai
dengan proporsi mereka dari jenis modal tertentu.
2. Pendapatan yang diperoleh dari penjualan aktiva diluar barang
dagangan atau hasil produksi. Contohnya: penjualan surat-surat
berharga, penjualan aktiva tak berwujud.
Pendapatan bunga, sewa, royalti, keuntungan (laba), penjualan aktiva tetap,
investasi jangka panjang dan dividen merupakan pendapatan diluar usaha bagi
perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur dan perdagangan.
Pengertian Laba
Pengertian laba menurut Zaki Baridwan (2000 : 31) adalah sebagai berikut:
“Laba adalah kenaikan modal (aktiva bersih) yang berasal dari transaksi
sampingan atau transaksi yang jarang terjadi pada suatu badan usaha, dan dari
semua transaksi atau kejadian lain yang mempengaruhi badan usaha selama satu
periode kecuali yang timbul dari pendapatan (revenue) investasi dari pemilik.”
Dari pengertian tersebut memberikan gambaran bahwa pengertian laba
merupakan salah satu tujuan utama didirikannya perusahaan dan merupakan alat
ukur kemampuan perusahaan untuk bertahan hidup terus menerus berkembang
agar kegiatan perusahaan dapat meningkatkan laba dari tahun ke tahun berikutnya.
Vol 4, No. 003 (2016) Ilham Arifin
31
Konsep Pengakuan Pendapatan
Pengakuan pendapatan adalah saat dimana pendapatan dicatat/dimasukkan
dalam laporan laba rugi. Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (2012,
PSAK No.23), pendapatan dapat diakui dengan beberapa metode seperti:
1. Metode realisasi
Metode realisasi dalam pengakuan pendapatan adalah pendapatan diakui setelah
barang dan jasa dipertukarkan untuk kas atau klaim atas kas. Contoh pendapatan
diakui setelah barang atau jasa dijual atau diserahkan.
2. Metode sebelum realisasi
Metode sebelum realisasi dalam pengakuan pendapatan adalah pendapatan diakui
secara bertahap berdasarkan persentase pekerjaan yang telah diselesaikan oleh
perusahaan. Metode ini terdiri dari:
a. Pengakuan pendapatan secara proporsional selama tahap produksi.
b. Pengakuan pendapatan saat selesainya produksi.
Contoh: perusahaan yang bergerak dalam bidang konstruksi.
3. Metode setelah realisasi
Metode setelah realisasi dalam pengakuan pendapatan adalah pendapatan diakui
setelah pembayaran telah diterima, contoh dalam penjualan cicilan.
Saat Pengakuan Pendapatan (Timming Of Revenue Recognation) Standar
Akutansi Keuangan (2012, PSAK No. 23)
Menurut PSAK NO. 23 paragraf ke 23 (Revisi 2012) menyatakan
bahwa “Pendapatan adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang
timbul dari aktifitas normal entitas selama satu periode jika arus masuk itu
mengakibatkan kenaikan ekuitas, yang tidak berasal dari kontribusi
penanaman modal”.
Accounting Principle Board (APB) Statement no.4 dalam Sofyan Syafri
Harahap (2011 : 5 ) Akuntansi adalah “suatu kegiatan jasa. Fungsinya adalah
memberikan informasi kuantitatif, umumnya dalam ukuran uang, mengenai suatu
badan ekonomi yang dimaksudkan untuk digunakan dalam pengambilan
keputusan ekonomi sebagai dasarmemilih diantara beberapa alternative”
Menurut Imam Santoso (2010 : 1) Akuntansi keuangan adalah “suatu
sistem informasi yang mengukur aktivitas-aktivitas bisnis, yang selanjutnya
memproses
informasi
tersebut
dalam
bentuk
laporan-laporan
dan
mengomunikasikan kepada para pengambil keputusan (decesion makers)”.
Vol 4, No. 003 (2016) Ilham Arifin
32
Pengakuan Pendapatan
Pendapatan untuk suatu periode umumnya ditentukan tersendiri terlepas
dari bebas dan merupakan prinsip pengakuan pendapatan. Menurut Herman
Wibowo (2003 : 595) bahwa: “Prinsip pengakuan pendapatan menetapkan bahwa
pendapatan diakui (1) direalisasi atau dapat direalisasi dan (2) dihasilkan.”
Heri (2011 : 1 ) Alasan utama perusahaan melakukan investasi dalam
sekuritas utang dan ekuitas dari perusahaan lain adalah “untuk memperoleh
pendapatan dalam bentuk bunga atau deviden. Dalam kasus sekuritas utang,
penghitungan bunga menjadi lebih komplikasi mengingat adanya perbedaan yang
sering terjadi antara harga beli dengan jatuh tempo (nilai normal) sekuritas”.
Prinsip pengakuan pendapatan tersebut menetapkan bahwa pendapatan
diakui pada saat direalisasi atau dapat direalisasi dan dihasilkan pendapatan bila
barang-barang dan jasa-jasa dipertukarkan untuk kas. pendapatan dapat direalisasi
bila aktiva yang diterima segera dapat dikonversikan pada jumlah kas/uraian atas
kas yang diketahui. Dan pendapatan dihasilkan bila kesatuan itu sebagian besar
telah menyelesaikan apa yang seharusnya dilakukan agar berhak atas manfaat
yang diberikan dari pendapatan, yakni bila proses mencari laba telah selesai atau
sebenarnya telah selesai.
METODOLOGI PENELITIAN
Untuk mencapai tujuan penulisan sertah memperoleh informasi yang
dibutuhkan, peneliti menggunakan beberapa metode pengumpulan data yang
relevan untuk memecahkan dan menganalisis data tersebut, yaitu dengan cara
sebagai berikut:
1. Penelitian kepustakaan (library research), yaitu dengan mempelajari
literatur yang ada dan catatan-catatan yang berhubungan yang
berhubungan dengan masalah yang dibahas guna memperoleh dasar
teoritis yang digunakan dalam pembahasan sekaligus sebagai dasar dan
alat untuk menganalisa masalah.
2. Penelitian lapangan (field research)
a. Observasi, yaitu dengan mengadakan pengamatan secara langsung
Vol 4, No. 003 (2016) Ilham Arifin
33
dilapangan yaitu pada Cv Tilzak
b. Interview, yaitu dilakukan dengan jalan mengadakan wawancara
dengan responden yang terkait dengan penelitian ini.
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
komparatif yakni mengemukakan pengakuan pendapatan yang ada dalam
perusahaan dengan cara membandinkan dengan Standar Akuntansi Keuangan
(SAK) khususnya pada Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 23.
PEMBAHASAN
Sejarah Singkat Perusahaan
CV. Tilzak adalah salah satu perusahaan yang bergerak dibidang
pembuatan air minum dalam kemasan (AMDK) isi bersih 220 ml. Perusahaan ini
didirikan oleh Hj. P. Anti Tanriangka atau Hj.Asrianti pada tahun 2009 yang
terletak di kabupaten pinrang jalan ahmad yani.
Perusahaan ini awalnya didirikan selain untuk mendapatkan keuntungan,
juga meningkatkan ekonomi keluarga, juga dimaksudkan agar dapat mengurangi
tingkat pengangguran yang ada di kota Pinrang, khususnya keluarga yang tidak
memiliki pekerjaan tetap.
Aspek Pemasaran
Perusahaan CV. Tilzak kabupaten pinrang dalam memasarkan produknya
dapat dilakukan secara lansung maupun tidak lansung. Penjualan secara lansung
adalah penjualan yang dilakukan secara lansung kepada konsumen yang memesan
melalui perusahaan air minum CV. Tilzak, sedangkan penjualan secara tidak
lansung adalah penjualan melalui beberapa perantara atau perwakilan seperti tokotoko terutama yang ada di kabupaten pinrang.
Adapun daftar penjualan berlansung pada CV. Tilzak Kabupaten Pinrang
dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Data Jumlah Produksi
Vol 4, No. 003 (2016) Ilham Arifin
34
Tabel 1
Rekapitulasi Jumlah Produksi Air Minum Dalam Kemasan Tahun 2013.
NILAI PENJUALAN
NO
BULAN (2013)
JUMLAH PENJUALAN
(RP)
1
Januari
87.500
962.500.000
2
Februari
86.000
946.000.000
3
Maret
88.000
968.000.000
4
April
90.500
995.500.000
5
Mei
91.000
1.001.000.000
6
Juni
93.000
1.023.000.000
7
Juli
92.200
1.014.200.000
8
Agustus
90.000
990.000.000
9
September
91.500
1.006.500.000
10
Oktober
91.000
1.001.000.000
11
November
90.300
993.300.000
12
Desember
89.000
979.000.000
Jumlah
1.080.000
11.880.000.000
Sumber : CV. Tilzak
Tabel 4.1 daftar penjualan CV. Tilzak kabupaten pinrang diatas
memperlihatkan bahwa total penjualan air minum dalam kemasan sebesar Rp.
11.880.000.000 Yang terjadi pada tahun 2013. Pencatatan dilakukan penyerahan
barang atas produk diserahkan kepada pembeli (Cash Basis) dan selesainya
aktivitas produksi untuk accrual basis
Tabel 2
Jurnal Umum CV. Tilzak Kabupaten Pinrang
Jurnal Umum
Tgl
Keterangan
No.
Bukti
No.
Rek
Debit
Kredit
Sumber : CV. Tilzak
Sementara jurnal khusus transaksi penjualan yang digunakan CV. Tilzak
Kabupaten Pinrang dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Vol 4, No. 003 (2016) Ilham Arifin
35
Tabel 3
Jurnal Umum CV. Tilzak Kabupaten Pinrang
Jurnal Penjualan
Tgl
Keterangan
No.
No.
Bukti
Rek
Debit
Kredit
Sumber : CV. Tilzak
Jurnal penjualan adalah jurnal untuk mencatat transaksi penjualan yang
terjadi dalam perusahaan. Kolom tanggal diisi dengan tanggal terjadinya transaksi
secara berurutan sesuai dengan kronologis terjadinya transaksi. Sedangkan kolom
keterangan lengkap mengenai transaksi yang terjadi, seperti nama rekening yang
di debit dan di kredit serta penjelasan ringkasan mengenai transaksi yang
bersangkutan.
Analisis Data
Berdasarkan langkah-langkah pencatatan penjualan atas pengakuan
pendapatan yang dilakukan CV. Tilzak Kab. Pinrang adalah sebagai berikut :
Prosedur penjualan dengan melibatkan beberapa bagian, yaitu bagian
pemasaran dimana bagian tersebut melakukan penjualan dengan mengunakan
dokumen faktur penjualan berisikan jumlah produk dan harga satuan. Bagian
pencatatan piutang adalah bagian yang mencatat faktu penjualan kedalam kartu
piutang Apabila prosedur penjualan tersebut dihubungkan dengan Standar
Akuntasi Keuangan (SAK) dapat dikatakan sudah sesuai, karena semua transaksi
yang terjadi baik tunai maupun kredit diketahui lebih dari satu orangsebagai salah
satu prinsip pengendalian penerimaan kas, yakni semakin banyak pihak yang
terlibat dalam aktivitas kas akan memperkecil terjadinya penyelewengan.
1. Pencatatan transaksi penjualan yang dilakukan CV. Tilzak kabupaten
pinrang digunakan daftar penjualan yang berisi tentang tanggal terjadinya
transaksi penjualan, sistem penjualan serta harga transaksi.
Vol 4, No. 003 (2016) Ilham Arifin
36
Menurut Standar Akuntansi Keuangan (SAK), bahwa untuk
mengakui suatu pendapatan harus didukung oleh data akurat mengenai
transaksi penjualan secara tertulis untuk dijadikan sebagai bahan bukti dan
alat informasi adanya transaksi penjualan. Bila dihubungkan dengan
pencatatan penjualan yang dilakukan CV. Tilzak Kabupaten Pinrang,
maka dapat dikatakan sudah sesuai.
2. Pembuatan jurnal transaksi penjualan yang digunakan CV. Tilzak
Kabupaten Pinrang, yaitu jurnal umum dan jurnal khusus. Namun yang
dalam prakteknya, perusahaan hanya menjurnal transaksi penjualan secara
tunai, sedangkan penjualan secara kredit tidak dilakukan dengan alasan,
bahwa pembayaran dilakukan secara bertahap, sehingga sulit menentukan
besarnya pendapatan yang di peroleh melalui transaksi penjualan secara
kredit.
Menurut
Standar
Akuntansi
Keuangan
(SAK),
pengakuan
pendapatan dapat dilakukan dengan dua metode, yakni metode cash basis,
yaitu pendatan di akui pada saat terjadi penyerahan kewajiban perusahaan
kepada pembeli dan pembeli sudah menyelesaikan pembayaran pembelian
produk.
Laporan keuangan berupa jurnal penjualan yang dibuat CV. Tilzak
Kabupaten Pinrang mencerminkan nilai pendapatan usaha adalah nilai
yang diperoleh melalui transaksi penjualan tunai, sedangkan transaksi
penjualan kredit tidak dicantumkan pada laporan keuangan berupa neraca.
Menurut Standar Akuntansi Keuangan (SAK), bahwa dalam
laporan keuangan berupa laporan rugi laba, harus mencantumkan semua
kegiatan yang menghasilkan kas, karena dianggap indikator terjadinya
kenaikan keuitas perusahaan dan juga sebagai tolak ukur keberhasilan
menejer perusahaan dalam mengelolah perusahaan dalam menciptakan
transaksi
penjualan,
sehingga
jumlah
transaksi
penjualan
harus
dicantumkan sebagai pendapatan
Memperhatikan langkah-laangkah pencatatan penjualan ataas pengakuan
pendapatan sebagaimana diuraikan di atas mencerminkan bahwa perusahaan telah
Vol 4, No. 003 (2016) Ilham Arifin
37
menerapakan ketentuan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) mengenai prosedur
pelaksanaan penjualan, prosedur pencatatan, pembuatan jurnal serta pembuatan
laporan keuangan. Tapi kelemahan yang diperoleh, yaitu pada kegiatan laporan
keuangan, dimana perusahaan tidak membuat necara dan laporan rugi laba
sehingga besarnya pendapatan usaha yang tercantum dilaporan jurnal penjualan
hanya pendapatan berdasarkan penjualan secara tunai dianggap akan didukung
dengan nilai pendapatan.
Vol 4, No. 003 (2016) Ilham Arifin
38
KESIMPULAN
Dari uraian hasil penelitian dan pembahasan, penulis menyimpulkan
sebagai berikut :
1. CV. Tilzak Kabupaten Pinrang mengakuin pendapatan dengan metode
accrual basis ditandai dengan penyerahan barang dan setelah selesai
produksi diserahkan kepada pembeli, kemudian dilakukan pencatatan
transaksi penjualan kedalam daftar penjualan perusahaan.
2. Penggunaan metode accrual basis belum sepenuhnya mengacu pada
Standar Akuntansi Keuangan (SAK), No. 23 tentang akuntansi pendapatan
ditandai dengan tidak dibuatkannya neraca dan laporan rugi laba, sehingga
berdampak kepada pendapatan perusahaan yang hanya mencantumkan
hasil penjualan yang diperoleh dalam satu tahun.
Vol 4, No. 003 (2016) Ilham Arifin
39
DAFTAR PUSTAKA
Baridwan Zaki, 2000. Sistem Akuntansi, Penyusunan dan Prosedur dan Metode,
Edisi Ketiga, Cetakan Kelima, Penerbit BPFE-UGM, Yogyakarta.
Dunia, Firdaus A. 2013. Pengantar Akuntansi. Edisi 4 Jakarta : Lembaga
Penerbit FEUI
Harahap, S. Syafri, 2011. Teori Akuntansi, Edisi Revisi, Cetakan Ke-11,
RajaGrafindo Persada, Jakarta.
Harahap, Sofyan Syafri. 2011 . Teori Akuntansi. Edisi Revisi 2011 . Rada
Grafindo Persada. Jakarta.
Harmanto, 2005. Akuntansi Untuk Usahawan, Edisi ke-5, Lembaga Penerbit
FEUI, Edisi Ke-5, Jakarta.
Heri, 2011, Akuntansi, Cetakan Pertama, Penerbit GAFA MEDIA, Yogyakarta.
Heri, 2013, Akuntansi Keuangan, Cetakan Pertama, Penerbit CAPS, Yogyakarta.
Herman Wibowo, 2003, Teori Akuntasi. Edisi keenam, Jilid satu, Erlangga,
Surabaya.
Hery, 2012. Akuntasi Keuangan Menengah, Cetakan Pertama,Penerbit Prenada,
Jakarta.
I IKATAN AKUNTANSI INDONESIA, 2012, Standar Akuntansi Keuangan,
Salemba Empat, Jakarta.
Imam Santoso, 2010, Akuntansi Keuangan, Cetakan ke-2, Penerbit PT Refika
Aditama, Bandung.
L.M. Samryn. 2011. Pengantar Akuntansi. Edisi Satu. PT Rajawali pers, Jakarta.
Smith, J.M, dan K . Fred Skoutsen, 2007, Akuntansi Intermediate, Volume
Komprehensif, Edisi Keseblas, Jilid 1, Erlangga, Surabaya.
Toto Prihadi, 2012. Laporan Keuangan, Cetakan ke-1, Penerbit PPM, Jakarta.
Vol 4, No. 003 (2016) Ilham Arifin
40
Download