Masalah-masalah Sosial 1. Masalah-masalah Sosial Telah kita ketahui bersama bahwa sosiologi merupakan ilmu yang mengkaji masyarakat, sehingga metode-metodee dalam sosiologi sangat tepat digunakan alam menelaah hal-hal yang berkaitan dengan masyarakat. Dengan metode sosiologi, akar-akar dari semua permasalahan sosial dapat diketahui, sehingga tindakan-tindakan pemecahannya (problem solving) dapat dilakukan dengan tepat. Munculnya maslah sosial berawal dari gagalnya dalam proses penyesuaian terhadap perkembangan masyarakat, sehingga berpengaruh pada keseimbangan sosial dalam masyarakat. Proses perkembangan yang disertai perubahan yang terjadi secara cepat dapat mengakibatkan keguncangan-keguncangan dalam masyarakat, baik guncangan sosial maupun budaya. Masalah sosial adalah suatu ketidaksesuaian anatara unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat yang dapat membahayakan kehidupan sosial, sehingga menghambat terpenuhinya keinginan-keinginan pokok warga masyarakat tersebut dan menyebabkan kepincangan ikatan sosial. Masalah sosial bersumber pada faktor-faktor ekonomis, biologis, psikologis, dan kebudayaan. Untuk lebih jelasnya, faktor-faktor penyebab munculnya masalah sosial dapat diklasifikasikan seebagai berikut: a. Faktor ekonomis, antara lain kemiskinan, pengangguran, dan sebagainya. b. Faktor biologis, misalnya penyakit. c. Faktor psikologis, misalnya timbul persoalan bunuh diri, disorganisasi juwa, dan penyakit syaraf (neurossis). d. Faktor kebudayaan, menyangkut kenakalan anak-anak, keagamaan, konflik SARA, dan lain-lain. Dalam kajian Sosiologi, gejala-gejala yang abnormal tersebut dinamakan dengan masalah sosial. Sedangkan pengertian masalah itu sendiri adalah gejala-gejala yang terjadi (das sein) tidak sebagaimana yang diharapkan (das sollen) oleh sebagian besar warga masyarakat. Dan masalah itu disebut sosial karena berhubungan dengan hubungan di antara warga masyarakat dan menyangkut tentang nilai-nilai sosial dan lembaga-lembaga kemasyarakatan (pranata atau institusi sosial). Kemudian apa perbedaan antara masalah sosial dengan perilaku menyimpang? Apakah bunuh diri (suicide), perceraian, penyalahgunaan narkotika, perjudian, banyaknya gelandangan di kota-kota besar, dan semacamnya merupakan masalah sosial? Berdasarkan nilai-nilai dan norma-norma yang berlaku di sebagian besar warga masyarakat, perilakuperilaku tersebut tidak sesuai dengan nilai-nilai sosial dan melanggar norma-norma sosial. Maka gejala-gejala tersebut dapat dikategorikan sebagai gejala-gejala yang menyimpang. Pada dasarnya, permasalahan sosial merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Hal ini dikarenakan masalah sosial terwujud sebagai hasil dari kebudayaan manusia itu sendiri dan akibat dari hubungan dengan manusia lainnya. Suatu gejala dapat disebut sebagai permasalahan sosial dapat diukur melalui: Tidak adanya kesesuaian antara nilai sosial dengan tindakan sosial. Sumber dari permasalahan sosial merupakan akibat dari suatu gejala sosial di masyarakat. Adanya pihak yang menetapkan suatu gejala sosial tergantung dari karakteristik masyarakatnya. Perasalahan sosial yang nyata (manifest social problem) dan masalah sosial tersembunyi (latent social problem). Perhatian masyarakat dan masalah sosial. Sistem nilai dan perbaikan suatu permasalahan sosial. Sebenarnya masalah sosial tersebut tidak mutlak disebabkan oleh salah satu faktor saja, terkadang atau bahkan sering suatu masalah dapat digolongkan ke dalam lebih dari satu kategori. Misalnya, kemiskinan dapat terjadi dari berjangkitnya penyakit (faktor biologis) atau dari berjangkitnya penyakit (faktor psikologis) atau dari banyaknya pengangguran dan tidak ada lapangan pekerjaan (faktor kebudayaan), dan sebagainya. Beberapa masalah sosial yang penting adalah: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Kemiskinan Kejahatan Disorganisasi keluarga Masalah generasi muda Peperangan Masalah lingkungan hidup Masalah kependudukan Pelanggaran terhadap norma-norma masyarakat 2. Pemecahan Masalah-masalah Sosial Beberapa usaha telah dilakukan manusia untuk mengatasi masalah sosial. Berbagai analisis dan metodekhususnya ilmu sosial telah diterapkan, tetapi hasil yang didapat belum memuaskan. Hal itu disebabkan ilmu sosial pada umumnya belum sanggup untuk menetapkan secara mutlak dan pasti apa yang menjadi pokok masalah sosial. Pengaruh pemecahan masalah sosial tidak dapat dirasakan dengan segera oleh masyarakat, baru setelah jangka waktu yang cukup lama hal tersebut dapat dirasakan pengaruhnya. Hal ini juga yang menyebabkan ilmu sosiologi belum secara maksimal dalam memecahkan berbagai masalah sosial. Akan tetapi walaupun ada kekurangan-kekurangan, namun penelitian terhadap masalah sosial tetap selalu berkembang. Metode-metode yang dipergunakan dalam sosiologi ada yang bersifat preventif dan represif. Metode preventif lebih sulit dilaksanakan, karena harus didasarkan pada penelitian yang mendalam terhadap sebab-sebab terjadinya masalah sosial. Artinya, setelah suatu gejala dapat dipastikan sebaga masalah-masalah sosial baru diambil tindakan-tindakan untuk mengatasinya. Dalam mengatasi masalah sosial perlu adanya kerjasama dengan ilmu-ilmu yang lain. Tidak semata-mata menggunakan ilmu sosiologi saja, karena sudah dijelaskan sebelumnya bahwa masalah sosial itu sangat luas sifatnya dan harus dikaji dari berbagai sudut pandang guna penyelesaian yang maksimal serta sesuai harapan masyarakat pada umumnya. Penelitian dan pendalaman terhadap akar dari suatu permasalahan kebijakan dan langkah pemecahan masalah sosial.