Rimbani : Analisis Pengaruh ROE, EPS, PBV, DER... - E

advertisement
ANALISIS PENGARUH ROE, EPS, PBV, DER, DAN NPM TERHADAP HARGA
SAHAM PADA PERUSAHAAN REAL ESTATE DAN PROPERTY DI BURSA EFEK
INDONESIA (BEI) PERIODE 2011 - 2013
Ryan Perkasa Rimbani1
ABSTRACT : This study examines the effects of Return On Equity (ROE), Earning Per
Share (EPS), Price To Book Value (PBV), Debt To Equity Ratio (DER), and Nett Profit
Margin (NPM), toward Stock Price. Sampling technique used is purposive sampling with
criteria as (1) Real Estate and Property company who active traded in Indonesia Stock
Exchange over the period from 2011 to 2013; (2) Real Estate and Property company who
provide financial reports during 2011-2013; and (3) Real Estate and Property company that
did not experience a loss during 2011-2013. Sample was acquired 37 publicly traded
Indonesian Real Estate and Property company. Data used in this research is secondary data
obtained from www.idx.co.id. While the method of analysis used in this research is a method
of regression analysis of panel data with Common Effects Method. The result of this study
show the ROE and DER have negative and significant effect on Stock Price of Real Estate
and Property Company; EPS, PBV, and NPM have positive and significant effect on Stock
Price of Real Estate and Property Company. Prediction capability from these five variables
toward Stock Price is 72.18% as indicated by R squared, where the residues 27.82% is
affected by other factors which was not to be entered to research model
Keywords : Return on Equity (ROE), Earning Per Share (EPS), Price To Book Value
(PBV), Debt To Equity Ratio (DER), Nett Profit Margin (NPM), Stock Price,
Common Effect, Real Estate and Property.
PENDAHULUAN
Di era globalisasi sekarang ini, pasar modal sangat mempengaruhi perkembangan
perekonomian, didasarkan pada kebutuhan investor atau pemegang saham dalam melakukan
suatu mobilisasi dana, pasar modal dapat digunakan sebagai suatu sarana untuk menjawab
kebutuhan tersebut, baik di lingkup dalam negeri maupun luar negeri. Banyak perusahaan
memilih untuk menggunakan sarana ini untuk melakukan peningkatan modal usaha ataupun
penyuntikan modal dengan tujuan untuk melakukan ekspansi usaha.
Adapun hal yang harus diteliti oleh pemegang saham atau investor sebelum memutuskan
untuk menanamkan modal di perusahaan tertentu, yaitu bagaimana kondisi suatu perusahaan
tersebut, khususnya kondisi keuangan dari perusahaan itu. Dengan melakukan penilaian dan
penelitian pada kondisi perusahaan tersebut, maka calon investor maupun calon pemegang
saham akan memperoleh gambaran jelas dari kondisi perusahaan secara real dan dapat
mengukur risiko yang akan ditanggung serta return yang akan diterimanya di masa yang akan
1
Alumnus Program Studi Magister Manajemen Universitas Tarumanagara ([email protected])
182
Rimbani : Analisis Pengaruh ROE, EPS, PBV, DER...
datang, sehingga pengambilan keputusan investasi merujuk pada investasi dengan hasil yang
paling menguntungkan untuk investor atau pemegang saham tersebut.
Namun di sisi yang berbeda, ternyata harga saham yang tinggi juga seringkali diminati
investor. Hal ini dikarenakan semakin tingginya harga saham akan menciptakan capital gain
yang besar pula. Capital Gain merupakan selisih antara harga pasar periode sekarang dengan
periode sebelumnya. Baik dividend yield maupun capital gain merupakan total return yang
akan diperoleh para investor dalam jangka waktu yang panjang. Prinsip para pemegang
saham maupun investor dalam melakukan penanaman modal adalah menginginkan return
yang maksimal dalam setiap investasi yang dilakukannya.
Dalam mengevaluasi tingkat pengembalian (return), investor dapat menggunakan
beberapa pendekatan seperti pendekatan rasio keuangan, misalnya Return On Equity (ROE),
Earning per Share (EPS), Price Book Value (PBV), Debt Equity Ratio (DER), Net Profit
Margin (NPM), atau cash flow maupun pendekatan lain seperti Economic Value Added
(EVA), Market Value Added (MVA) sebagai referensi cara dalam mengestimasi keuntungan
ekonomis suatu perusahaan (Hakim, 2006).
RUMUSAN MASALAH
Dalam studi ini dibahas beberapa analisis yang biasa dipakai oleh para investor dan untuk
mengetahui hubungan antara pendekatan-pendekatan tersebut dengan harga saham, analisis
menitikberatkan hanya pada beberapa pendekatan, secara garis besar rumusan permasalahan
dapat dijelaskan sebagai berikut :
 Bagaimanakah pengaruh ROE (Return on Equity) terhadap harga saham perusahaan
real estate dan property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)?
 Bagaimanakah pengaruh EPS (Earning per Share) terhadap harga saham perusahaan
real estate dan property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)?
 Bagaimanakah pengaruh PBV (Price Book Value) terhadap harga saham perusahaan
real estate dan property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)?
 Bagaimanakah pengaruh DER (Debt Equity Ratio) terhadap harga saham perusahaan
real estate dan property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)?
 Bagaimanakah pengaruh NPM (Net Profit Margin) terhadap harga saham perusahaan
real estate dan property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)?
TELAAH KEPUSTAKAAN
Pengertian Saham
Saham (stock) merupakan salah satu alternatif investasi yang dapat menghasilkan
keuntungan dalam bentuk dividen dan capital gain. Apabila seorang investor membeli saham,
maka menjadi pemilik dan disebut sebagai pemegang saham (shareholders) perusahaan yang
menerbitkan saham tersebut.
Menurut BAPEPAM (2003: 9), ”Saham adalah sertifikat yang menunjukkan bukti
kepemilikan suatu perusahaan, dan pemegang saham memiliki hak klaim atas penghasilan
dan aktiva perusahaan”.
183
JURNAL BISNIS DAN MANAJEMEN/Volume 53/No.12/Desember -2016 : 182-228
Menurut Sutrisno (2008: 310), “Saham merupakan salah satu bukti kepemilikan bagian
modal atau tanda penyertaan modal pada perseroan terbatas yang memberi hak menurut besar
kecilnya modal yang disetor”.
Dari pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa saham merupakan sertifikat
atau tanda bukti kepemilikan yang menunjukkan kepemilikan suatu perusahaan dan
pemiliknya disebut pemegang saham (shareholders) yang berhak untuk memiliki hak klaim
atas penghasilan aktiva suatu perusahaan.
Dalam penilaian saham dikenal tiga jenis nilai saham yaitu, nilai buku, nilai pasar dan
nilai intrinsic. Nilai buku merupakan nilai yang dihitung berdasarkan pembukuan perusahaan
pembukuan perusahaan penerbit saham. Nilai pasar adalah nilai saham di pasar, yang
ditunjukkan oleh harga saham tersebut di pasar. Sedangkan nilai intrinsik atau dikenal
sebagai nilai teoritis adalah nilai saham yang sebenarnya atau seharusnya terjadi. Saham
dapat dibedakan menjadi dua tipe, yaitu saham biasa (common stock) dan saham preferen
(preferred stock).
Jenis Saham
Dalam transaksi jual-beli di Bursa Efek Indonesia, saham atau sering pula disebut
shares atau stock merupakan instrumen yang paling dominan diperdagangkan. Menurut
Darmadji dan Fakhrudin (2011 : 6), ada beberapa sudut pandang untuk membedakan saham,
yaitu:

Dari segi kemampuan dalam hak tagih atau klaim, maka saham terbagi atas :
 Saham biasa (common stocks) merupakan saham yang mewakili klaim
kepemilikan pada penghasilan dan aktiva yang dimiliki perusahaan. Dimana
pemegang saham biasa memiliki kewajiban yang terbatas. Artinya, jika
perusahaan bangkrut, kerugian maksimum yang ditanggung oleh pemegang
saham adalah sebesar investasi pada saham tersebut.
 Saham preferen (preferred stocks) merupakan saham yang memiliki karakteristik
gabungan antara obligasi dan saham biasa, karena bisa menghasilkan pendapatan
tetap (seperti bunga obligasi), tetapi juga bisa tidak mendatangkan hasil, seperti
yang dikehendaki investor. Serupa saham biasa karena mewakili kepemilikan
ekuitas dan diterbitkan tanpa tanggal jatuh tempo yang tertulis di atas lembaran
saham tersebut dan membayar dividen.

Ditinjau dari cara peralihannya saham dapat dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu:
 Saham atas unjuk (bearer stocks)
Merupakan
saham yang tidak tertulis nama pemiliknya, agar mudah
dipindahtangankan dari satu investor ke investor lainnya. Secara hukum, siapa
yang memegang saham tersebut, maka diakui sebagai pemiliknya dan berhak
untuk ikut hadir dalam RUPS.
184
Rimbani : Analisis Pengaruh ROE, EPS, PBV, DER...
 Saham atas nama (registered stocks)
Merupakan saham yang ditulis dengan jelas siapa nama pemiliknya, dimana cara
peralihannya harus melalui prosedur tertentu, yaitu dengan dokumen peralihan
dan kemudian nama pemiliknya dicatat dalam buku perusahaan yang khusus
memuat nama pemegang saham. Apabila sertifikat ini hilang, maka pemilik dapat
meminta penggantian.

Ditinjau dari kinerja perdagangan maka saham dapat dikategorikan sebagai berikut:
 Blue-chip stocks, yaitu saham biasa dari suatu perusahaan yang memiliki reputasi
tinggi, sebagai leader di industri sejenis, memiliki pendapatan yang stabil dan
konsisten dalam membayar dividen.
 Income stocks, yaitu saham dari suatu emiten yang memiliki kemampuan
membayar dividen lebih tinggi dari rata-rata dividen yang dibayarkan pada tahun
sebelumnya. Emiten seperti ini biasanya mampu menciptakan pendapatan yang
lebih tinggi dan secara teratur membagikan dividen tunai. Emiten ini tidak suka
menekan laba dan tidak mementingkan potensi pertumbuhan harga saham.
 Growth stocks (well-known), yaitu saham-saham dari emiten yang memiliki
pertumbuhan pendapatan yang tinggi, sebagai leader di industri sejenis yang
mempunyai reputasi tinggi. Selain itu terdapat juga growth stock (lesser-known),
yaitu saham dari emiten yang tidak sebagai leader dalam industri namun memiliki
ciri growth stock. Umumnya saham ini berasal dari daerah dan kurang populer di
kalangan emiten.
 Speculative stocks, yaitu saham suatu perusahaan yang tidak bisa secara konsisten
memperoleh penghasilan dari tahun ke tahun, akan tetapi mempunyai
kemungkinan penghasilan yang tinggi di masa mendatang meskipun belum pasti.
 Counter cyclical stocks, yaitu saham yang tidak terpengaruh oleh kondisi
ekonomi makro maupun situasi bisnis secara umum. Pada saat resesi ekonomi,
harga saham ini tetap tinggi, di mana emitennya mampu memberikan dividen
yang tinggi sebagai akibat dari kemampuan emiten dalam memperoleh
penghasilan yang tinggi pada masa resesi. Emiten seperti ini biasanya bergerak
dalam produk yang sangat dan selalu dibutuhkan masyarakat seperti rokok dan
barang-barang kebutuhan sehari-hari.
Pengertian Harga Saham
Menurut Fred dan Copeland (1999: 166) saham merupakan tanda penyertaan atau
kepemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan, selembar saham adalah selembar
kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemiliknya (berapapun
porsinya atau jumlahnya) dari suatu perusahaan yang menerbitkan kertas (saham) tersebut.
185
JURNAL BISNIS DAN MANAJEMEN/Volume 53/No.12/Desember -2016 : 182-228
Selembar saham mempunyai nilai atau harga. Harga saham dapat dibedakan menjadi 3 (tiga),
yaitu:
Harga Nominal
Harga yang tercantum dalam sertifikat saham yang ditetapkan oleh emiten untuk menilai
setiap lembar saham yang dikeluarkan. Besarnya harga nominal memberikan arti penting
saham karena deviden minimal biasanya ditetapkan berdasarkan nilai nominal.
Harga Perdana
Harga ini merupakan harga pada waktu harga saham tersebut dicatat di bursa efek. Harga
saham pada pasar perdana biasanya ditetapkan oleh penjamin emisi (underwriter) dan
emiten. Dengan demikian akan diketahui berapa harga saham emiten itu akan dijual
kepada masyarakat biasanya untuk menentukan harga perdana.
Harga pasar
Kalau harga perdana merupakan harga jual dari perjanjian emisi kepada investor, maka
harga pasar adalah harga jual dari investor yang satu dengan investor yang 4
lain. Harga ini terjadi setelah saham tersebut dicatatkan di bursa. Transaksi di sini tidak
lagi melibatkan emiten dari penjamin emisi harga ini yang disebut sebagai harga di pasar
sekunder dan harga inilah yang benar–benar mewakili harga perusahaan penerbitnya,
karena pada transaksi di pasar sekunder, kecil sekali terjadi negosiasi harga investor
dengan perusahaan penerbit. Harga yang setiap hari diumumkan di surat kabar atau media
lain adalah harga pasar.
Faktor Yang Mempengaruhi Harga Saham
Menurut Darmadji dan Fakhruddin (2001: 10) harga saham dibentuk karena adanya
pemintaan dan penawaran atas saham. Permintaan dan penawaran tersebut terjadi karena
adanya banyak faktor, baik yang sifatnya spesifik atas saham tersebut (kinerja perusahaan
dan industri dimana perusahaan tersebut bergerak) maupun faktor yang sifatnya makro
seperti kondisi ekonomi negara, kondisi sosial dan politik, maupun informasi-informasi yang
berkembang, selanjutnya Husnan dan Pudjiastuti (1998: 134) mengatakan apabila
kemampuan perusahaan menghasilkan laba meningkat, harga saham akan meningkat. Dengan
kata lain, profitabilitas akan mempengaruhi harga saham.
Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap harga saham dapat dibagi menjadi tiga
kategori, yaitu:
Faktor yang bersifat fundamental
Merupakan faktor yang memberikan informasi tentang kinerja perusahaan dan faktorfaktor lain yang dapat mempengaruhinya. Faktor-faktor ini meliputi:
 Kemampuan manajemen dalam mengelola kegiatan operasional perusahaan.
 Prospek bisnis perusahaan di masa datang.
 Prospek pemasaran dari bisnis yang dilakukan.
 Perkembangan teknologi yang digunakan dalam kegiatan operasi perusahaan.
 Kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan.
186
Rimbani : Analisis Pengaruh ROE, EPS, PBV, DER...
Faktor yang bersifat teknis
Faktor teknis menyajikan informasi yang menggambarkan pasaran suatu efek, baik secara
individu maupun secara kelompok. Para analis teknis dalam menilai harga saham banyak
memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
 Perkembangan kurs
 Keadaan pasar modal
 Volume dan frekuensi transaksi suku bunga
 Kekuatan pasar modal dalam mempengaruhi harga saham perusahaan.
 Faktor sosial politik
 Tingkat inflasi yang terjadi
 Kebijaksanaan moneter yang dilakukan oleh pemerintah
 Kondisi perekonomian
 Keadaan politik suatu Negara
Penggolongan Rasio
Menurut Sutrisno (2009 : 327), analisis rasio yang digunakan untuk menganalisis
laporan keuangan diantaranya sebagai berikut :
 Rasio likuiditas, digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam
memenuhi kewajiban jangka pendeknya dengan asumsi bahwa semua aktiva lancer
dikonversikan ke dalam kas. Rasio likuiditas meliputi current ratio, quick ratio dan
cash ratio.
 Rasio solvabilitas, digunakan untuk mengukur seberapa besar kebutuhan dana
perusahaan yang dibiayai oleh hutang. Rasio solvabilitas meliputi debt to total
assets ratio, debt to equity rati dan time interest earned.
 Rasio aktivitas, digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam
memanfaatkan sumber dananya. Rasio aktivitas meliputi inventory turnover,
receiveable turnover, fixed asset turnover dan other asset turnover.
 Rasio keuntungan (profitabilitas), digunakan untuk mengukur efektivitas
perusahaan dalam mendapatkan keuntungan. Rasio profitabilitas meliputi profit
margin, return on investment (ROI), return on equity (ROE), return on asset
(ROA) dan earning per share.
 Rasio penilaian, digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam
menciptakan nilai kepada para investor atau pemegang saham. Rasio penilaian
meliputi price earning ratio (PER) dan market to book value ratio.
Return on Equity (ROE)
Menurut Lestari dan Sugiharto (2007: 196) ROE adalah rasio yang digunakan untuk
mengukur keuntungan bersih yang diperoleh dari pengelolaan modal yang diinvestasikan
oleh pemilik perusahaan. ROE diukur dengan perbandingan antara laba bersih dengan total
modal. Angka ROE yang semakin tinggi memberikan indikasi bagi para pemegang saham
bahwa tingkat pengembalian investasi makin tinggi. Menurut Lestari dan Sugiharto (2007:
187
JURNAL BISNIS DAN MANAJEMEN/Volume 53/No.12/Desember -2016 : 182-228
196) angka ROE dapat dikatakan baik apabila > 12%. Return on Equity diperoleh dari profit
after tax dibagi dengan total equity (Indonesian Capital Market Directory).
ROE = Profit after Tax x 100%
Total Equity
Hasil yang diperoleh biasanya dinyatakan dalam presentase. Semakin tinggi nilai yang
diperoleh rasio ini maka makin baik atau efisien, nilai equity perusahaan akan meningkat
dalam peningkatan rasio ini.
Earning Per Share (EPS)
Rasio ini merupakan salah satu rasio keuangan yang mengukur seberapa besar return
yang diperoleh pemiliknya. Earning per Share dirumuskan dengan membandingkan antara
laba bersih siap dibagikan dengan total lembar saham yang ada, biasanya pada akhir tahun
buku atau tercantum dalam laporan keuangan per 31 Desember.
EPS diperoleh dari Net Income dikurangi dengan dividends preferred stock dibagi
dengan average outstanding shares (Investopedia)
EPS = Net Income – Dividends on Preferred Stock
Average Outstanding Shares
Price To Book Value (PBV)
Menurut Anthanasius (2012) Price To Book Value adalah rasio yang menunjukkan
seberapa tinggi suatu saham dibeli oleh investor dibandingkan dengan nilai buku saham
tersebut. Semakin kecil nilai Price to book value maka harga dari suatu saham dianggap
semakin murah. Secara lebih spesifik, menurut Darmadji & Fakhruddin (2001) PBV
merupakan rasio yang menggambarkan seberapa besar pasar menghargai nilai buku saham
suatu perusahaan. Semakin tinggi rasio ini berarti pasar percaya akan prospek suatu
perusahaan, sehingga mengakibatkan harga saham dari perusahaan tersebut akan meningkat
pula dan semakin rendah PBV akan berdampak pada rendahnya kepercayaan pasar akan
prospek perusahaan yang berakibat pada turunnya permintaan saham dan selanjutnya
berimbas pula dengan menurunnya harga saham dari perusahaan tersebut.
Price to Book Value diperoleh dari harga pasar saham dibagi dengan nilai buku per
saham
PBV = 𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑃𝑎𝑠𝑎𝑟 𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐵𝑢𝑘𝑢 𝑝𝑒𝑟 𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚
Debt To Equity Ratio (DER)
Debt to Equity Ratio (DER) adalah perbandingan antara dana pinjaman /hutang
dibandingkan dengan modal dalam upaya pengembangan perusahaan Menurut Athanasius
(2012). Rasio ini menunjukkan perbandingan antara dana pinjaman atau utang dan modal
dalam upaya pengembangan perusahaan. Jika Debt to Equity Ratio (DER) perusahaan tinggi,
ada kemungkinan harga saham perusahaan akan rendah karena jika perusahaan memperoleh
laba, perusahaan cenderung untuk menggunakan laba tersebut untuk membayar utangnya
188
Rimbani : Analisis Pengaruh ROE, EPS, PBV, DER...
dibandingkan dengan membagi dividend menurut Dharmastuti (2004) dalam Patriawan
(2004).
DER = Total Liabilitiesgasdasdasdasd
Equity
Net Profit Margin (NPM)
Net Profit Margin merupakan rasio antara laba bersih setelah pajak (net income after
tax) terhadap total penjualan (sales). Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan
menghasilkan pendapatan bersihnya terhadap total penjualan yang dicapai oleh perusahaan.
Jadi kinerja keuangan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih atas penjualan semakin
meningkat maka hal ini kan berdampak pada meningkatnya pendapatan yang akan diterima
oleh para pemegang saham. NPM semakin meningkat menggambarkan kinerja perusahaan
yang semakin baik dan keuntungan yang diperoleh pemegang saham akan meningkat pula.
Menurut Robert Ang (1997), NPM dapat diformulasikan sebagai berikut: 𝑁𝑃𝑀= 𝑁𝐼𝐴𝑇𝑠𝑎𝑙𝑒𝑠
Menurut Asyik dan Sulistyo (2000), Mila Christanty (2009), dan Agus Harjito dan
Rangga Aryayoga (2009) NPM berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham.
NPM = Net Profit x 100%
Sales
Penelitian Terdahulu
Penelitian-penelitian terdahulu yang digunakan sebagai bahan perbandingan dan
referensi dalam penelitian ini antara lain:
 Devi & Badjra meneliti pengaruh ROE, NPM, LEVERAGE, dan Nilai Pasar terhadap
Harga Saham. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ROE, NPM, dan PER
berpengaruh positif terhadap harga saham. Sedangkan DER berpengaruh negatif
terhadap harga saham.
 Darnita (2013) dalam penelitiannya melakukan analisis pengaruh ROA, ROE, NPM,
Dan EPS terhadap Harga Saham pada Perusahaan Food and Beverages Yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Pada Tahun 2008-2012. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa ROA, ROE, dan EPS berpengaruh negatif terhadap harga saham.
Sedangkan NPM berpengaruh positif terhadap harga saham. Secara simultan, ROA,
ROE, NPM, dan EPS berpengaruh terhadap harga saham.
 Rinati meneliti pengaruh NPM, ROA dan ROE terhadap Harga Saham pada
Perusahaan yang tercantum dalam Indeks LQ45. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
NPM, ROA, dan ROE memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga saham.
 Putri & Hermawati meneliti pengaruh Net Profit Margin dan Pendapatan Return On
Equity Asset Pada Harga Saham Perusahaan Yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa NPM, ROA, dan ROE memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap harga saham.
 Nurhasanah meneliti pengaruh ROA, ROE, Dan EPS Terhadap Harga Saham (Survey
Pada Perusahaan LQ45 yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2007-2011).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ROA tidak memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap harga saham. ROE memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga
189
JURNAL BISNIS DAN MANAJEMEN/Volume 53/No.12/Desember -2016 : 182-228
saham, EPS memiliki pengaruh secara positif dan signifikan terhadap harga saham,
dan ROA ROE EPS secara simultan berpengaruh terhadap harga saham.

Aristya & Suaryana (2013) meneliti pengaruh EPS, DER, Dan PBV terhadap Harga
Saham Perusahaan Emiten Bidang Food and Beverage yang teregister di BEI pada
tahun pengamatan 2009-2011. Hasil penelitian menunjukkan bahwa EPS dan PBV
berpengaruh signifikan positif bagi harga saham sedangkan DER berpengaruh
signifikan negatif bagi harga saham.

Itabillah dalam penelitiannya menguji pengaruh CR, QR, NPM, ROA, EPS, ROE,
DER, Dan PBV Terhadap Harga Saham Perusahaan Real Estate dan Property Yang
Terdaftar di BEI. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Current Ratio, Return On
Asset, Return On Equity tidak berpengaruh negatif terhadap harga saham. Quick
Ratio, Net Profit Margin tidak berpengaruh positif terhadap harga saham. Earning
Per Share dan Price To Book Value berpengaruh positif terhadap harga saham,
sedangkan Debt Equity Ratio berpengaruh negatif terhadap harga saham. Current
Ratio, Quick Ratio, Net Profit Margin, Return On Asset, Earning Per Share, Return
On Equity, Debt To Equity Ratio dan Price To Book Value berpengaruh secara
simultan terhadap harga saham.

Stella (2009) meneliti pengaruh Price To Earnings Ratio, Debt To Equity Ratio,
Return On Asset Dan Price To Book Value Terhadap Harga Pasar Saham. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa Price To Earnings Ratio berpengaruh positif
signifikan terhadap harga saham sedangkan Debt To Equity Ratio dan Price To Book
Value berpengaruh negatif terhadap harga saham. ROA tidak berpengaruh terhadap
harga pasar saham.
Gambar 1
Kerangka Pemikiran Teoritis
190
Rimbani : Analisis Pengaruh ROE, EPS, PBV, DER...
Hipotesis Penelitian
Dari latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, dan kerangka
pemikiran dari penelitian ini maka dapat diajukan hipotesis penelitian sebagai berikut :

H1 : Return on Equity (ROE) berpengaruh positif terhadap harga saham perusahaan
real estate dan property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 20112013.

H2 : Earning per Share (EPS) berpengaruh positif terhadap harga saham perusahaan
real estate dan property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 20112013.

H3 : Price to Book Value (PBV) berpengaruh negatif terhadap harga saham
perusahaan real estate dan property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
periode 2011-2013.

H4 : Debt Equity Ratio (DER) berpengaruh negatif terhadap harga saham perusahaan
real estate dan property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 20112013.

H5 : Net Profit Margin (NPM) berpengaruh positif terhadap harga saham perusahaan
real estate dan property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 20112013.

H6 : ROE, EPS, PBV, DER dan NPM secara simultan berpengaruh positif terhadap
harga saham perusahaan real estate dan property yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI) periode 2011-2013.
METODOLOGI PENELITIAN
Jenis dan Periode Penelitian
191
JURNAL BISNIS DAN MANAJEMEN/Volume 53/No.12/Desember -2016 : 182-228
Penelitian yang dilakukan merupakan jenis penelitian kuantitatif, dimana dalam
melaksanakan penelitian ini data yang digunakan adalah data sekunder. Data sekunder yang
dimaksudkan adalah data yang diperoleh dalam bentuk jadi, data yang menjadi dasar
penelitian merupakan hasil kumpulan dan olahan yang sudah dibuatkan kompilasinya berupa
laporan historis keuangan tahunan perusahaan bidang real estate dan property yang tercatat
di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2011-2013.
Populasi Penelitian, Rancangan Sampling, dan Prosedur Sampling
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan bidang real estate dan
property yang ada di Indonesia. Dalam penelitian ini anggota populasi cukup banyak
sehingga peneliti menggunakan teknik sampling untuk mempermudah penelitian, pemilihan
sampel dilakukan berdasarkan metode purposive sampling, yaitu pemilihan sampel
perusahaan selama periode penelitian berdasarkan kriteria tertentu. Beberapa kriteria yang
ditetapkan untuk memperoleh sampel adalah sebagai berikut :
 Perusahaan bidang real estate dan property yang telah go public di BEI pada kurun waktu
penelitian (periode 2011-2013)
 Tersedia data laporan keuangan selama kurun waktu penelitian (periode 2011 - 2013)
 Perusahaan yang diteliti masih beroperasi pada periode waktu penelitian (periode 20112013)
Berdasarkan pada kriteria pengambilan sampel seperti yang telah disebutkan diatas,
maka jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 37 perusahaan.
Metode Analisis
Analisis kinerja perusahaan bidang real estate dan property dilakukan dengan
menghitung rasio-rasio keuangan, yaitu ROE (Return On Equity), EPS (Earning Per Share),
PBV (Price to Book Value), DER (Debt Equity Ratio), dan NPM (Net Profit Margin) yang
kemudian masing-masing rasio tersebut diuji pengaruhnya terhadap harga saham.
Variabel Penelitian dan Operasional
Dalam penelitian ini digunakan rasio ROE, EPS, PBV, DER dan NPM sebagai
variabel independen. Sedangkan untuk variabel dependen menggunakan Harga Saham.
Regresi Panel
Regresi data panel merupakan teknik regresi yang menggabungkan data time series
dengan cross section. Menurut (Agus Widarjono, 2007), metode regresi data panel
mempunyai beberapa keuntungan jika dibandingkan dengan data time series atau cross
section, yaitu :
 Data panel yang merupakan gabungan dua data time series dan cross section
mampu menyediakan data yang lebih banyak sehingga akan menghasilkan degree of
freedom yang lebih besar,
 Menggabungkan informasi dari data time series dan cross section dapat mengatasi
masalah yang timbul ketika ada masalah penghilangan variabel (omitted-variabel).
Pemilihan Model Regresi
Tahapan-tahapan model regresi dengan teknik data panel adalah:
192
Rimbani : Analisis Pengaruh ROE, EPS, PBV, DER...
Membuat model Pendekatan Kuadrat Terkecil (Common Effect)
Pendekatan kuadrat terkecil adalah teknik yang menggabungkan seluruh data time
series dan data cross section, kemudian mengestimasi model dengan menggunakan metode
ordinary least square (OLS) (Widarjono, 2007). Persamaan untuk model common effect
menurut Gujarati (2003) adalah sebagai berikut:
Yit = α1 + β2X2 + β3X3it + ... + βnXnit + µit
Keterangan:
Yit
: variabel dependen untuk unit individu ke-i dan unit waktu ke-t
Xit
: variabel independen untuk unit individu ke-i dan unit waktu ke-t
α
: koefisien intersep
β
: koefisien slope
µit
: error untuk unit individu ke-i dan unit waktu ke-t
Membuat model Pendekatan Efek Tetap (Fixed Effect Model)
Menurut Usman dan Nachrowi (2006), ada variabel-variabel yang tidak semuanya
masuk dalam persamaan model, sehingga memungkinkan adanya intercept yang tidak
konstan atau berubah untuk setiap individu dan waktu. Oleh karena itu diperlukan pendekatan
efek tetap ini. Namun metode ini membawa kelemahan yaitu berkurangnya derajat kebebasan
(degree of freedom) yang pada akhirnya mengurangi efisiensi parameter. Persamaan untuk
model fixed effect menurut Gujarati (2003) adalah sebagai berikut:
Yit = α1 + α2D2 + ...+ αnDn + β2X2it + ... + βnXnit + µit
Keterangan:
D
: dummy
Membuat model Pendekatan Efek Acak (Random Effect Model)
Jika pendekatan efek tetap digunakan karena adanya intercept yang tidak konstan
atau berubah untuk setiap individu dan waktu, maka pendekatan efek acak ini digunakan
untuk mengakomodasi perbedaan setiap individu dan waktu yang disebabkan oleh error
terms.Teknik yang digunakan dalam Random Effect Model adalah dengan menambahkan
variabel gangguan (error terms) yang mungkin saja akan muncul pada hubungan antar waktu
dan antar kabupaten/kota. Teknik metode OLS tidak dapat digunakan untuk mendapatkan
estimator yang efisien, sehingga lebih tepat untuk menggunakan Metode Generalized Least
Square(GLS).
Persamaan untuk model Random Effect menurut Gujarati (2003) adalah sebagai
berikut:
Yit = α1 + β2X2it + ... + βnXnit + µit + eit
Keterangan:
eit
: random error term (error secara menyeluruh)
Perbedaan utama antara fixed effect dan random effect terletak pada perlakuan terhadap
intercept. Pada fixed effect setiap unit cross-section memiliki nilai intercept tersendiri yang
fixed. Sedangkan pada random effect intercept mempresentasikan nilai rata-rata dari seluruh
cross-section intercept.
193
JURNAL BISNIS DAN MANAJEMEN/Volume 53/No.12/Desember -2016 : 182-228
Memilih model estimasi dalam panel data
Pemilihan Pooled Least Square (PLS) dengan Fixed Effect Model (FEM)
Untuk melakukan pemilihan model ini, digunakan uji likehood ratio (chow test), yang
digunakan untuk memilih teknik data panel dengan PLS atau FEM. Kemudian dilakukan uji
hipotesis dengan :
H0
: Common Effect Model
H1
: Fixed Effect Model
H0 ditolak jika Prob Cross Section-F dan Cross Section Chi-square < 0.05 pada tingkat
signifikan 5%. Jika H0 ditolak maka FEM akan dipilih untuk proses lebih lanjut.
Pemilihan Pooled Least Square (PLS) dengan Random Effect Model (REM)
Lagrange Multiplier (LM) adalah uji untuk mengetahui apakah model random effect
atau model common effect yang lebih tepat digunakan. Uji signifikasi random effect ini
dikembangkan oleh Breusch Pagan. Metode Breusch Pagan untuk nilai random effect
didasarkan pada nilai residual dari metode OLS. Adapun nilai statistik LM dihitung
berdasarkan formula sebagai berikut:
Dimana :
n = Jumlah Individu
T = Jumlah Periode Waktu
e = residual metode common effect (OLS)
Hipotesis yang digunakan adalah :
H0
: Model mengikuti common effect
H1
: Model mengikuti random effect
Untuk menentukan keputusan, maka dapat dilihat dari nilai probabilitas Breusch-Pagan.
Apabila nilainya berada di atas 0,05 atau tidak signifikan, maka H0 diterima dan jika berada
dibawah 0,05 atau signifikan maka H0 ditolak dan H1 diterima.
Pemilihan Fixed Effect Model (FEM) dengan Random Effect Model (REM)
Jika hasil uji chow menunjukan bahwa fixed effect lebih baik dari pada common effect,
maka proses selanjutnya adalah melakukan uji Hausman. Uji Hausman dilakukan untuk
membandingkan yang mana yang terbaik antara model FEM atau REM dan dilakukan uji
hipotesis :
H0
: Random Effect Model
H1
: Fixed Effect Model
H0 ditolak jika Prob Cross Section Random < 0.05 pada tingkat signifikan 5%. Jika H0
ditolak maka FEM akan dipilih untuk proses lebih lanjut.
Apabila hasil probabilitas lebih kecil daripada α maka H0 ditolak. Sedangkan jika
nilai probabilitas lebih besar daripada α maka H0 tidak ditolak. Maka persamaan analisis
regresi panel dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
194
Rimbani : Analisis Pengaruh ROE, EPS, PBV, DER...
Harga Sahamt = α + β1 ROEit + β2 EPSit + β3 PBVit + β4DERit + β5 NPMit + µit
Dimana :
i = Perusahaan Bidang real estate dan property; t = periode waktu
α = koefisien intersep; β1= koefisien slope dari ROE
β2 = koefisien slope dari EPS; β3 = koefisien slope dari PBV
β4 = koefisien slope dari DER; β5 = koefisien slope dari NPM
µ= error
Uji Hipotesis Statistik
Uji Signifikansi Variabel Bebas (Uji t)
Pengujian ini digunakan untuk menguji signifikansi pengaruh dari masing-masing variabel
independent berupa rasio keuangan perusahaan terhadap harga saham perusahaan-perusahaan
real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Langkah-langkah dalam melakukan
pengujian adalah sebagai berikut:

Langkah 1 : Merumuskan hipotesis (Ha)
Ha diterima : artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel independent
terhadap variabel dependent secara parsial.

Langkah 2 : Menentukan tingkat signifikansi (α)
Penelitian ini menggunakan tingkat keyakinan sebesar 95% dengan α = 5%.

Langkah 3 : Menghitung nilai uji statistik
Hasil pengujian ini dapat diperoleh dengan melihat hasil uji signifikansi pada output
Eviews 8.0.

Langkah 4 : Menarik kesimpulan
Apabila nilai sig <α,maka H0 ditolak, ini berarti variabel independent memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependent. Sebaliknya apabila sig ≥α, maka
H0diterima, ini berarti variabel independent tidak memiliki pengaruh secara signifikan
terhadap variabel dependent.
Uji Signifikansi Model (Uji F stat)
Pengujian ini digunakan untuk menguji signifikansi pengaruh semua variabel independent
secara simultan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependent.Langkahlangkah dalam melakukan pengujian adalah sebagai berikut :

Langkah 1 : Merumuskan hipotesis (Ha)
Ha diterima : artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel independent
terhadap variabel dependent secara simultan.

Langkah 2 : Menentukan tingkat signifikansi (α)
Penelitian ini menggunakan tingkat keyakinan sebesar 95% dengan α= 5%.

Langkah 3 : Menghitung nilai uji statistik
Hasil pengujian ini dapat diperoleh dengan melihat hasil uji signifikansi pada output
Eviews 8.0

Langkah 4 : Menarik kesimpulan
Apabila nilai sig <α, maka H0 ditolak, ini berarti paling sedikit terdapat satu variabel
independentyang memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel dependent.
195
JURNAL BISNIS DAN MANAJEMEN/Volume 53/No.12/Desember -2016 : 182-228
Sebaliknya apabila sig ≥ α, maka H0 diterima, ini berarti tidak terdapat pengaruh yang
signifikan dari semua variabel independentsecara simultan terhadap variabel dependent.
Uji Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam
menerangkan variasi variable dependennya.Nilai R2 yang mendekati satu berarti variabelvariabel independennya memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk
memprediksi variasi variabel dependen. Koefisien determinasi dapat dirumuskan sebagai
berikut : KP = R2x 100%
Nilai Koefisian determinasi adalah antara 0 dan 1. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan
variabel-variabel independen dalam menjelaskan varisasi variabel dependen amat terbatas.
Nilai yang mendekati 1 (satu) berarti variabel-variabel independen memberikan hampir
semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen.
ANALISIS DAN BAHASAN TEMUAN
Analisis Deskriptif Statistik
Statistik deskriptif adalah statistik yang menggambarkan fenomena atau karakteristik
variabel-variabel yang digunakan, seperti mean, min, max dan standar deviasi. Nilai mean
merupakan nilai rata-rata dari setiap variabel yang diteliti, nilai minimal merupakan nilai
terkecil dari data peneliti, nilai maximal merupakan nilai terbesar dari data peneliti dan
standar deviasi adalah akar dari varians.
Deskriptif variabel penelitian ini mengenai pofitabilitas, hutang, likuiditas dan
kebijakan jumlah dividen yang dibagikan. Hasil dari statistik deskriptif perhitungan dalam
penelitian ini dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut ini :
Mean
Median
Maximum
Minimum
Std. Dev.
Skewness
Kurtosis
Jarque-Bera
Probability
Tabel 1
Statistik Deskriptif ROE, EPS, PBV, DER, NPM dan Harga Saham
Tahun 2011-2013
ROE
EPS
PBV
DER
NPM
HS
12.00018
109.7791
1.417387
0.813514
2.035405
856.5024
10.23000
44.00000
1.050000
0.710000
0.270000
470.0000
52.43000
905.0000
4.840000
3.270000
40.86000
9365.460
-20.34000 -42.86000
0.160000
0.080000 -0.680000
50.00000
10.96745
178.3737
1.022944
0.562216
6.967908
1377.961
0.761896
2.637583
1.251056
1.486647
4.422980
4.114529
4.777279
9.899675
4.102738
6.379934
22.53025
22.43295
25.34808
0.000003
348.8771
0.000000
34.57924
0.000000
196
93.72298
0.000000
2126.027
0.000000
2059.777
0.000000
Rimbani : Analisis Pengaruh ROE, EPS, PBV, DER...
Sum
Sum Sq. Dev.
1332.020
13231.35
Observations
111
12185.48
3499891.
157.3300
115.1055
90.30000
34.76953
111
111
111
Sumber : Hasil Output Eviews 8
225.9300
5340.692
95071.77
2.09E+08
111
111
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah data (N) adalah sebanyak 111
dari 37 perusahaan real estate dan property yang menjadi sampel dalam penelitian ini.
Data diambil selama tiga tahun yaitu tahun 2011-2013. Dan dari tabel di atas dapat
disimpulkan bahwa :
 Variabel Dependen (Y)
Untuk variabel Y Harga Saham (HS) diketahui bahwa jumlah sampel yang diteliti
adalah 111 perusahaan real estate dan property. Hasil pengolahan data
menunjukkan bahwa rata-rata (mean) HS sebesar 856,5024, nilai minimum
sebesar 50,00 dan nilai maximum sebesar 9365,460 dengan standar deviasi
sebesar 1377,961.

Variabel Independen Pertama (X1)
Untuk variabel X1 Return on Equity (ROE) diketahui bahwa jumlah sampel yang
diteliti adalah 111 perusahaan real estate dan property. Hasil Pengolahan data
menunjukkan bahwa rata-rata (mean) ROE sebesar 12,00018, nilai minimum
sebesar -20,34 dan nilai maximum sebesar 52,43 dengan standar deviasi sebesar
10,96745.

Variabel Independen Kedua (X2)
Untuk variabel X2 Earning Pershare (EPS) diketahui bahwa jumlah sampel yang
diteliti adalah 111 perusahaan real estate dan property. Hasil pengolahan data
menunjukkan bahwa rata-rata (mean) EPS sebesar 109,7791, nilai minimum
sebesar -42,86 dan nilai maximum sebesar 905 dengan standar deviasi sebesar
178,3737.

Variabel Independen Ketiga (X3)
Untuk variabel X3 Price to Book Value (PBV) diketahui bahwa jumlah sampel
yang diteliti adalah 111 perusahaan real estate dan property. Hasil pengolahan
data menunjukkan bahwa rata-rata (mean) PBV sebesar 1,417387, nilai minimum
sebesar 0,16 dan nilai maximum sebesar 4,84 dengan standar deviasi sebesar
1,022944.

Variabel Independen Keempat (X4)
Untuk variabel X4 Debt to Equity Ratio (DER) diketahui bahwa jumlah sampel
yang diteliti adalah 111 perusahaan real estate dan property. Hasil pengolahan
data menunjukkan bahwa rata-rata (mean) DER sebesar 0,813514, nilai minimum
sebesar 0,08 dan nilai maximum sebesar 3,27 dengan standar deviasi sebesar
0,562216.
197
JURNAL BISNIS DAN MANAJEMEN/Volume 53/No.12/Desember -2016 : 182-228

Variabel Independen Kelima (X5)
Untuk variabel X5 Net Profit Margin (NPM) diketahui bahwa jumlah sampel
yang diteliti adalah 111 perusahaan real estate dan property. Hasil pengolahan
data menunjukkan bahwa rata-rata (mean) NPM sebesar 2,035405, nilai
minimum sebesar -0,68 dan nilai maximum sebesar 40,86 dengan standar deviasi
sebesar 6,967908.
Metode Analisis Data Panel
Pooled Least Square (Common Effect Model)
Model Common Effect atau Pooled Least Square Model adalah model estimasi
yang menggabungkan data time series dan data cross section dengan
menggunakan pendekatan OLS (Ordinary Least Square) untuk mengestimasi
parameternya. Berikut adalah hasil output regresi dengan menggunakan model
common effect dalam penelitian ini:
Tabel 2
Common Effect Model
Dependent Variable: HS
Method: Panel Least Squares
Date: 03/23/16 Time: 20:22
Sample: 2011 2013
Periods included: 3
Cross-sections included: 37
Total panel (balanced) observations: 111
Variable
Coefficient
C
ROE
EPS
PBV
DER
NPM
31.27328
-41.80460
6.779399
427.6338
-146.4515
47.00441
R-squared
0.721831
Adjusted R-squared 0.708584
S.E. of regression
743.8634
Sum squared resid
58099935
Log likelihood
-888.3342
F-statistic
54.49357
Prob(F-statistic)
0.000000
Std. Error
t-Statistic
145.0011 0.215676
9.314312 -4.488211
0.544503 12.45061
79.58794 5.373098
152.8962 -0.957849
11.22593 4.187130
Mean dependent var
S.D. dependent var
Akaike info criterion
Schwarz criterion
Hannan-Quinn criter.
Durbin-Watson stat
198
Prob.
0.8297
0.0000
0.0000
0.0000
0.3403
0.0001
856.5024
1377.961
16.11413
16.26059
16.17355
1.878021
Rimbani : Analisis Pengaruh ROE, EPS, PBV, DER...
Sumber : Hasil Output Eviews 8
Dari tabel diatas dapat dilihat hasil dari regresi model common effect dalam
penelitian ini yang menunjukan bahwa:
 Variabel independen ROE (Return on Equity) mempunyai pengaruh negatif
dan signifikan terhadap variabel dependen HS (Harga Saham), hal ini
dibuktikan dengan nilai probabilitas variabel Return on Equity sebesar 0,000
< 0,05.
 Variabel independen EPS (Earning Pershare) mempunyai pengaruh positif
dan signifikan terhadap variabel dependen HS (Harga Saham), hal ini
dibuktikan dengan nilai probabilitas variabel Earning Per share sebesar 0,000
< 0,05.
 Variabel independen PBV (Price to Book Value) mempunyai pengaruh positif
dan signifikan terhadap variabel dependen HS (Harga Saham), hal ini
dibuktikan dengan nilai probabilitas variabel Price to Book Value sebesar
0,000 < 0,05.
 Variabel independen DER (Debt to Equity Ratio) tidak mempunyai pengaruh
yang signifikan terhadap variabel dependen HS (Harga Saham), hal ini
dibuktikan dengan nilai probabilitas variabel Debt to Equity Ratio sebesar
0,3403 > 0,05.
 Variabel independen NPM (Net Profit Margin) mempunyai pengaruh positif
dan signifikan terhadap variabel dependen HS (Harga Saham), hal ini
dibuktikan dengan nilai probabilitas variabel Net Profit Margin sebesar 0,000
< 0,05.
 Secara simultan seluruh variabel independen yang terdiri dari ROE, EPS,
PBV, DER, dan NPM berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen HS.
Hal ini dibuktikan dengan nilai probabilitas F stasistik sebesar 0,000 < 0,05.
 Nilai R-square menunjukan nilai 0,7218 berarti bahwa kemampuan variabel
independen yang terdiri dari ROE, EPS, PBV, DER, dan NPM dalam
menjelaskan variabel dependen HS adalah sebesar 72,18%, sisanya sebesar
27,82% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam model ini.
Memilih Model Estimasi dalam Data Panel
Pemilihan Pooled Least Square (PLS) dengan Fixed Effect Model
Untuk melakukan pemilihan model ini, digunakan uji likehood ratio (chow test), yang
digunakan untuk memilih teknik data panel dengan PLS atau FEM. Kemudian dilakukan uji
hipotesis dengan :
H0
: Common Effect Model
H1
: Fixed Effect Model
H0 ditolak jika Prob Cross Section-F dan Cross Section Chi-square > 0.05 pada tingkat
signifikan 5%. Jika H0 ditolak maka FEM akan dipilih untuk proses lebih lanjut.
Dan berikut adalah hasil uji likehood ratio (chow test) yang dilakukan dalam penelitian ini:
199
JURNAL BISNIS DAN MANAJEMEN/Volume 53/No.12/Desember -2016 : 182-228
Tabel 3
Hasil Pengujian Chow Test
Redundant Fixed Effects Tests
Equation: Untitled
Test cross-section fixed effects
Effects Test
Statistic
Cross-section F
Cross-section Chi-square
1.361024
59.557236
d.f.
Prob.
(36,69)
36
0.1355
0.0081
Cross-section fixed effects test equation:
Dependent Variable: HS
Method: Panel Least Squares
Date: 03/23/16 Time: 20:25
Sample: 2011 2013
Periods included: 3
Cross-sections included: 37
Total panel (balanced) observations: 111
Variable
Coefficient
C
ROE
EPS
PBV
DER
NPM
31.27328
-41.80460
6.779399
427.6338
-146.4515
47.00441
Std. Error
t-Statistic
145.0011 0.215676
9.314312 -4.488211
0.544503 12.45061
79.58794 5.373098
152.8962 -0.957849
11.22593 4.187130
200
Prob.
0.8297
0.0000
0.0000
0.0000
0.3403
0.0001
Rimbani : Analisis Pengaruh ROE, EPS, PBV, DER...
R-squared
0.721831
Adjusted R-squared 0.708584
S.E. of regression
743.8634
Sum squared resid
58099935
Log likelihood
-888.3342
F-statistic
54.49357
Prob(F-statistic)
0.000000
Mean dependent var
S.D. dependent var
Akaike info criterion
Schwarz criterion
Hannan-Quinn criter.
Durbin-Watson stat
856.5024
1377.961
16.11413
16.26059
16.17355
1.878021
Sumber : Hasil Output Eviews 8
Dari hasil uji chow yang dilakukan dalam penelitian ini seperti yang tertera pada tabel
di atas menunjukan bahwa nilai Cross Section Chi-square berada dibawah nilai alpha 0.05.
Hal ini berarti H1 ditolak dan H0 diterima yang berarti bahwa model yang lebih tepat
digunakan dalam penelitian ini adalah model common effect dibandingkan dengan model
fixed effect.
Pemilihan Common Effect Model (CEM) dengan Random Effect Model
Uji LM (Lagrange Multiplier) dilakukan untuk membandingkan yang mana yang terbaik
antara model CEM atau REM dan dilakukan uji hipotesis :
H0
: Common Effect Model
H1
: Random Effect Model
Untuk menentukan keputusan, maka dapat dilihat dari nilai probabilitas Breusch-Pagan.
Apabila nilainya berada di atas 0,05 atau tidak signifikan, maka H0 diterima dan jika berada
dibawah 0,05 atau signifikan maka H0 ditolak dan H1 diterima.
Dan berikut adalah hasil uji LM yang dilakukan dalam penelitian ini :
Tabel 4
Hasil Pengujian Lagrange Multiplier
Lagrange multiplier (LM) test for panel data
Date: 03/29/16 Time: 23:03
Sample: 2011 2013
Total panel observations: 111
Probability in ()
Null (no rand.
effect)
Alternative
Breusch-Pagan
Honda
King-Wu
GHM
Cross-section Period
One-sided One-sided
0.210344
(0.6465)
-0.458633
(0.6768)
-0.458633
(0.6768)
-201
0.626625
(0.4286)
0.791596
(0.2143)
0.791596
(0.2143)
--
Both
0.836969
(0.3603)
0.235441
(0.4069)
0.665266
(0.2529)
0.626625
JURNAL BISNIS DAN MANAJEMEN/Volume 53/No.12/Desember -2016 : 182-228
--
--
(0.3971)
Sumber : Hasil Output Eviews 8
Dari hasil uji LM yang dilakukan dalam penelitian ini seperti yang tertera pada tabel di atas
menunjukan bahwa nilai Prob Breusch-Pagan sebesar 0,6465 yang berarti lebih besar dari
nilai alpha 0.05. Hal ini berarti H1 ditolak dan H0 diterima yang berarti bahwa model yang
lebih tepat digunakan dalam penelitian ini adalah model common effect dibandingkan dengan
model random effect.
Dan berdasarkan hasil riset perhitungan yang dilakukan dengan menggunakan statistik tabel 3
model common effect di atas maka didapat persamaan regresi linier berganda model regresi
sebagai berikut :
Y = 31,273 – 41,805 X1 + 6,779 X2 + 427,634 X3 - 146,452 X4+ 47,004 X5
Keterangan :
Y= HS
X2 = EPS
X4 = DER
X1= ROE
X3 = PBV
X5 = NPM
Uji secara Parsial (Uji t)
Tabel 5
Hasil Uji t berdasarkan Common Effect Model
Dependent Variable: HS
Method: Panel Least Squares
Date: 03/23/16 Time: 20:22
Sample: 2011 2013
Periods included: 3
Cross-sections included: 37
Total panel (balanced) observations: 111
Variable
Coefficient
C
ROE
EPS
PBV
DER
NPM
31.27328
-41.80460
6.779399
427.6338
-146.4515
47.00441
R-squared
Adjusted R-squared
S.E. of regression
0.721831
0.708584
743.8634
Std. Error
t-Statistic
145.0011 0.215676
9.314312 -4.488211
0.544503 12.45061
79.58794 5.373098
152.8962 -0.957849
11.22593 4.187130
Mean dependent var
S.D. dependent var
Akaike info criterion
202
Prob.
0.8297
0.0000
0.0000
0.0000
0.3403
0.0001
856.5024
1377.961
16.11413
Rimbani : Analisis Pengaruh ROE, EPS, PBV, DER...
Sum squared resid
Log likelihood
F-statistic
Prob(F-statistic)
58099935
-888.3342
54.49357
0.000000
Schwarz criterion
16.26059
Hannan-Quinn criter. 16.17355
Durbin-Watson stat
1.878021
Sumber : Hasil Output Eviews 8
Dari hasil penghitungan output Eviews 8 model common effect di atas, maka dapat
ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:
 Ha : ROE berpengaruh positif signifikan terhadap Harga Saham
Uji regresi parsial (Uji t) menunjukkan bahwa nilai signifikansi
variabel ROE adalah sebesar 0,000 yang berarti lebih kecil dibanding nilai
alpha 0,05 (0,001 < 0,05). Menurut kriteria uji, maka Ha diterima, yang berarti
bahwa variabel ROE secara parsial berpengaruh secara signifikan terhadap
variabel Harga Saham. Tanda minus pada koefisien regresi ROE menunjukan
bahwa variabel ini berpengaruh negatif terhadap harga saham.
 Ha : EPS berpengaruh positif signifikan terhadap Harga Saham
Uji regresi parsial (Uji t) menunjukkan bahwa nilai signifikansi
variabel EPS adalah sebesar 0,000 yang berarti lebih kecil dibanding nilai
alpha 0,05 (0,00 < 0,05). Menurut kriteria uji, maka Ha diterima, yang berarti
bahwa variabel EPS secara parsial berpengaruh secara signifikan terhadap
variabel Harga Saham.
Tanda plus pada koefisien regresi EPS menunjukan bahwa variabel ini
berpengaruh positif terhadap harga saham.

Ha : PBV berpengaruh negatif signifikan terhadap Harga Saham
Uji regresi parsial (Uji t) menunjukkan bahwa nilai signifikansi
variabel PBV adalah sebesar 0,000 yang berarti lebih kecil dibanding nilai
alpha 0,05 (0,00 < 0,05). Menurut kriteria uji, maka Ha diterima, yang berarti
bahwa variabel PBV secara parsial berpengaruh secara signifikan terhadap
variabel Harga Saham.
Tanda plus pada koefisien regresi PBV menunjukan bahwa variabel ini
berpengaruh positif terhadap harga saham.

Ha : DER berpengaruh negatif signifikan terhadap Harga Saham
Uji regresi parsial (Uji t) menunjukkan bahwa nilai signifikansi
variabel DER adalah sebesar 0,34 yang berarti lebih besar dibanding nilai
alpha 0,05 (0,07 > 0,05). Menurut kriteria uji, maka Ha ditolak, yang berarti
bahwa variabel DER secara parsial tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap variabel Harga Saham.
Tanda minus pada koefisien regresi DER menunjukan bahwa variabel ini
berpengaruh negatif terhadap harga saham.

Ha : NPM berpengaruh positif signifikan terhadap Harga Saham
203
JURNAL BISNIS DAN MANAJEMEN/Volume 53/No.12/Desember -2016 : 182-228
Uji regresi parsial (Uji t) menunjukkan bahwa nilai signifikansi
variabel NPM adalah sebesar 0,000 yang berarti lebih kecil dibanding nilai
alpha 0,05 (0,000 < 0,05). Menurut kriteria uji, maka Ha diterima, yang berarti
bahwa variabel NPM secara parsial berpengaruh secara signifikan terhadap
variabel Harga Saham.
Tanda plus pada koefisien regresi NPM menunjukan bahwa variabel ini
berpengaruh positif terhadap harga saham.
Uji F
Untuk menguji signifikansi parameter regresi secara simultan digunakan uji statistik
F. Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimasukkan
dalam model mempunyai pengaruh secara bersamaan terhadap variabel terikat atau
dependen.
Berdasarkan hasil uji statistik F tabel 4.8 model common effect di atas, output regresi
menunjukkan nilai signifikansi 0,000 < 0,05 (5%), sehingga dapat disimpulkan bahwa secara
bersama-sama variabel ROE, EPS, PBV, DER, dan NPM berpengaruh secara signifikan
terhadap variabel Harga Saham. Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa Ho
ditolak, hipotesis Ha diterima karena terbukti bahwa secara simultan seluruh variabel
independen berpengaruh terhadap variabel dependen.
Uji Koefisien Determinasi
Analisis koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui persentase ROE, EPS,
PBV, DER, dan NPM dalam menjelaskan harga saham perusahaan real estate dan property
yang terdaftar di BEI.
Dari tabel 7 Common Effect Model di atas, dapat diketahui bahwa nilai R-square
sebesar 0,7218 artinya secara bersama-sama variabel ROE, EPS, PBV, DER, dan NPM
mempunyai kontribusi menjelaskan Harga Saham sebesar 72,18%, sedangkan sisanya sebesar
27,82% (100% - 72,18%) dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti atau tidak
dimasukkan dalam model penelitian ini.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil analisis data yang telah dilakukan mengenai pengaruh ROE, EPS,
PBV, DER dan NPM terhadap Harga Saham perusahaan real estate dan property yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode tahun 2011-2013, maka dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut :
Kondisi harga saham dari 37 perusahaan real estate dan property selama tahun 2011 –
2013 menunjukkan bahwa rata-rata perusahaan real estate dan property memiliki harga
saham sebesar Rp. 856,5024 per lembar sahamnya. Berdasarkan rata-rata harga saham
perusahaan real estate dan property tersebut, nilai rata-rata harga saham yang terbesar selama
204
Rimbani : Analisis Pengaruh ROE, EPS, PBV, DER...
tahun 2011 hingga 2013 dimiliki oleh perusahaan PT. Metropolitan Kentjana sebesar Rp
5.260,23 sedangkan yang paling rendah dimiliki oleh perusahaan PT. Mas Murni Indonesia
dengan harga saham mencapai Rp 50,00 per lembar saham.
Pengaruh Return on Equity (ROE) terhadap Harga Saham menunjukkan secara signifikan
berpengaruh negatif, artinya jika ROE mengalami kenaikan 1% rasio keuangan maka Harga
Saham akan mengalami penurunan dan sebaliknya jika ROE mengalami penurunan 1% rasio
keuangan maka Harga Saham mengalami kenaikan. Koefisien regresi untuk Return on Equity
adalah sebesar -41,805 yang artinya Return on Equity mempunyai pengaruh negatif terhadap
Harga Saham sebesar 41,805.
Pengaruh Earning Per Share (EPS) terhadap Harga Saham menunjukkan secara signifikan
berpengaruh positif, artinya jika EPS mengalami kenaikan 1% rasio keuangan maka Harga
Saham akan mengalami kenaikan dan sebaliknya jika EPS mengalami penurunan 1% rasio
keuangan maka Harga Saham mengalami penurunan. Koefisien regresi untuk Return on
Equity adalah sebesar 6,779 yang artinya Return on Equity mempunyai pengaruh positif
terhadap Harga Saham sebesar 6,779.
Pengaruh Price To Book Value (PBV) terhadap Harga Saham menunjukkan secara
signifikan berpengaruh positif, artinya jika PBV mengalami kenaikan 1% rasio keuangan
maka Harga Saham akan mengalami kenaikan dan sebaliknya jika PBV mengalami
penurunan 1% rasio keuangan maka Harga Saham mengalami penurunan. Koefisien regresi
untuk Price To Book Value adalah sebesar 427,634 yang artinya Price To Book Value
mempunyai pengaruh positif terhadap Harga Saham sebesar 427,634.
Pengaruh Debt To Equity Ratio (DER) terhadap Harga Saham menunjukkan secara
signifikan berpengaruh negatif, artinya jika DER mengalami kenaikan 1% rasio keuangan
maka Harga Saham akan mengalami penurunan dan sebaliknya jika DER mengalami
penurunan 1% rasio keuangan maka Harga Saham mengalami kenaikan. Koefisien regresi
untuk Debt To Equity Ratio adalah sebesar -146,452 yang artinya Debt To Equity Ratio
mempunyai pengaruh negatif terhadap Harga Saham sebesar 146,452.
Pengaruh Net Profit Margin (NPM) terhadap Harga Saham menunjukkan secara
signifikan berpengaruh positif, artinya jika NPM mengalami kenaikan 1% rasio keuangan
maka Harga Saham akan mengalami kenaikan dan sebaliknya jika NPM mengalami
penurunan 1% rasio keuangan maka Harga Saham mengalami penurunan. Koefisien regresi
untuk Net Profit Margin adalah sebesar 47,004 yang artinya Net Profit Margin mempunyai
pengaruh positif terhadap Harga Saham sebesar 47,004.
Secara simultan terdapat pengaruh yang signifikan antara Return On Equity (ROE),
Earning Per Share (EPS), Price To Book Value (PBV), Debt To Equity Ratio (DER), dan
Nett Profit Margin (NPM) terhadap Harga Saham. Nilai koefisien determinasi 0,7218 artinya
secara bersama-sama variabel Return On Equity (ROE), Earning Per Share (EPS), Price To
Book Value (PBV), Debt To Equity Ratio (DER), dan Nett Profit Margin (NPM) mempunyai
kontribusi menjelaskan Harga Saham sebesar 72,18%, sedangkan sisanya sebesar 27,82%
205
JURNAL BISNIS DAN MANAJEMEN/Volume 53/No.12/Desember -2016 : 182-228
(100% - 72,18%) dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti atau tidak dimasukkan
dalam model penelitian ini.
Saran
Dari hasil yang telah diperoleh dari pengaruh Return On Equity (ROE), Earning Per
Share (EPS), Price To Book Value (PBV), Debt To Equity Ratio (DER), dan Nett Profit
Margin (NPM) terhadap Harga Saham, saran yang dapat penulis berikan adalah:
 Return On Equity (ROE), Earning Per Share (EPS), Price To Book Value (PBV), Debt To
Equity Ratio (DER), dan Nett Profit Margin (NPM) perlu menjadi pertimbangan bagi
calon investor untuk menanamkan modal pada perusahaan real estate dan property yang
terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI). Pada penelitian ini Price To Book Value
(PBV) berpengaruh positif dan paling kuat diantara keempat rasio (ROE, EPS, DER, dan
NPM) terhadap Harga Saham sehingga Price To Book Value (PBV) yang merupakan rasio
yang menggambarkan seberapa besar pasar menghargai nilai buku saham suatu
perusahaan dan seberapa tinggi pasar percaya akan prospek suatu perusahaan, adalah hal
yang paling penting untuk diperhatikan bagi investor. Semakin rendah PBV akan
berdampak pada rendahnya kepercayaan pasar akan prospek perusahaan yang berakibat
pada turunnya permintaan saham dan selanjutnya berimbas pula dengan menurunnya
harga saham dari perusahaan tersebut. Sebaliknya, semakin tinggi PBV berarti pasar
percaya akan prospek suatu perusahaan, sehingga mengakibatkan harga saham dari
perusahaan tersebut akan meningkat pula.
 Bagi peneliti selanjutnya, penelitian dapat dilakukan lebih mendalam dengan menambah
periode penelitian dan tidak hanya terbatas pada perusahaan real estate dan property saja.
Diharapkan penelitian selanjutnya dilakukan pada semua sektor industri yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia dengan menambah variabel yang merupakan faktor internal seperti
faktor risiko, dividend yield dan faktor eksternal seperti suku bunga, jumlah uang yang
beredar, tingkat inflasi, dan sebagainya, yang mempengaruhi Harga Saham, dikarenakan
masih banyak faktor pengaruh yang tidak digunakan dalam penelitian ini yaitu sebesar
27,82% berdasarkan uji koefisien determinasi.
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Abadi, Hossein Rezaei Dolat , et al. 2012. “Analyze The Impact of Financial Variables on
Stock Prices of Tehran Stock Exchange Companies”, Journal of Contemporary
Research in Business Vol.3 No.11, University of Isfahan.
Ajija, Shochrul R. dkk. 2011. Cara Cerdas Menguasai Eviews. Jakarta: Salemba Empat.
Aloysius, Harry Sulistyo. 2004. Analisis Faktor Fundamental Perusahaan terhadap Total
Return Di Bursa Efek Jakarta. Tesis Magister Manajemen Universitas Diponegoro.
206
Rimbani : Analisis Pengaruh ROE, EPS, PBV, DER...
Ang, Robert. 1997. Buku Pintar Pasar Modal Indonesia, Jakarta : Mediasoft Indonesia.
Anthanasius, Thomas. (2012). Berinvestasi Saham. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.
Bapepam. 2003. Panduan Investasi di Pasar Modal Indonesia, Jakarta
Bastian, Indra & Suhardjono. 2006. Akuntansi Perbankan. Jakarta : Salemba Empat.
Brigham, Eugene F. dan Joel F. Houston. 2010. Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Jakarta:
Salemba Empat.
Chen Zhang Ganesh. 2006. Financial Distress Predicton in China. Review of Pacific Basic
Financial Markets and Policies. Vol. 9, Iss. 2,p: 317
Christanty, Mila. 2009. “Analisis Pengaruh Faktor Fundamental dan Economic Value Added
(EVA) Terhadap Return Saham (Studi Pada Saham Perusahaan yang Tercatat Aktif
Dalam LQ45 di BEI Periode 2003-2007)”, Tesis. Semarang: FE UNDIP
Darmadji & Fakhruddin, 2011, Pasar Modal di Indonesia, edisi 3, Salemba Empat, Jakarta.
Darnita, Elis. 2013. Analisis Pengaruh Return On Assets (ROA), Return On Equity (ROE),
Net Profit Margin (NPM) Dan Earning Per Share (EPS) Terhadap Harga Saham
(Studi Pada Perusahaan Food Dan Beverages Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
(BEI) Pada Tahun 2008-2012). Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Manajemen,
Universitas Dian Nuswantoro. Semarang.
Devi, Putu Laksmi Savitri & Badjra, Ida Bagus, Pengaruh ROE, NPM, Leverage Dan Nilai
Pasar Terhadap Harga Saham, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Udayana,
Bali.
Dewi, Putu Dina Aristya & Suaryana, I.G.N.A. 2013. Pengaruh EPS, DER, Dan PBV
Terhadap Harga Saham, Fakultas Ekonomi, Universitas Udayana, Bali, E-Jurnal
Akuntansi Universitas Udayana 4.1,215-229.
207
JURNAL BISNIS DAN MANAJEMEN/Volume 53/No.12/Desember -2016 : 182-228
Dharmastuti, Fara. 2004. Analisis Pengaruh Earning Per Share, Price Earning Ratio, Return
On Investment, Debt to Equity Ratio dan Net Profit Margin Dalam Menetapkan Harga
Saham Perdana. Fakultas Ekonomi. Universitas Atmajaya, Jakarta.
Eduardus Tandelilin, MBA, CWM. 2010. “Portofolio dan Investasi”, Edisi pertama,.
Kanisius, Yogyakarta.
Elizabeth C. Kalunda dan Siti Haryati. 2012. Determinants of Stock Prices in Dhaka Stock
Exchange (DSE), Bangladesh. European Journal of Developing Country Studies. 13(3).
pp:13-2.
Eljelly A, Alghurair K. 2001. Performance Measures and Welth Creation in An Emerging
Market: The Case of Saudi Arabia. International Journal of Commerce and
Management. Vol. 11, No. 3-4
Fabozzi, Frank. J. 1999. Manajemen Investasi. Jakarta: Salemba Empat.
Fahmi, Irham. 2011. Analisis Laporan Keuangan. Lampulo: ALFABETA.
Fred ,J. Weston dan Copeland. 1999. Manajemen Keuangan, Jilid 1, Terjemahan Jaka
Wasana dan Krisbandono. Jakarta : Kina Rupa Aksara.
Gantyowati, Evi dan Arwanta, Erwin. 2004. “Kemampuan Prediksi Rasio Keuangan
Terhadap Harga Saham”, Kajian Bisnis, Vol. 12, No. 1.
Gujarati, D. 2003. Ekonometri Dasar. Terjemahan: Sumarno Zain, Jakarta: Erlangga.
Haghiri, Amir and Haghiri Soleyman. 2012. The Investigation of Effective Factors on Stock
Return with Emphasis on ROA and ROE Ratios in Tehran stock exchange (TSE),
Journal of Basic and Applied Scientific Research. 2 (9) 9097-9103.
Harjito, D. Agus dan Aryayoga, Rangga. 2009. Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan dan
Return saham di Bursa Efek Jakarta, Jurnal Fenomena, hal. 13-21 ISSN 1693-4296.
Volume 7, Nomor 1.
Rescyana Putri Hutami. 2012. Pengaruh DPS,ROA dab NPM terhadap harga saham
perusahaan industry manufaktur yang tercatat di bursa efek Indonesia 2006-2010.
Jurnal nominal. Vol.I No II : Hal. 105- 124.
208
Rimbani : Analisis Pengaruh ROE, EPS, PBV, DER...
Undang-Undang Pasar Modal 1995, No. 8 Tahun 1995. LN. No. 64 Tahun 1995, TLN No.
3608.
Itabillah, E.Amaliah. Pengaruh CR, QR, NPM, ROA, EPS, ROE, DER Dan PBV Terhadap
Harga Saham Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar Di BEI, Fakultas
Ekonomi, Universitas Maritim Raja Ali Haji.
Jogiyanto, H.M. (2010). Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi Ketujuh. BPFE.
Yogyakarta.
Nachrowi, D & Hardius Usman. 2006. Pendekatan Populer dan Praktis Ekonometrika untuk
Analisis Ekonomi dan Keuangan, Lembaga Penerbit Universitas Indonesia, Jakarta.
Nurhasanah, Rahmalia. Pengaruh Return On Assets (ROA), Return On Equity (ROE), Dan
Earning Per Share (EPS) Terhadap Harga Saham (Survey Pada Perusahaan LQ 45
Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2007-2011), Fakultas Ekonomi,
Universitas Widyatama.
Nainggolan, A. 2012. “Pengaruh Audit Internal Terhadap Kinerja Perusahaan”, Jurnal Ilmiah
Satya Negara Indonesia, Vol.4.
Rinati, Ina. Pengaruh Net Profit Margin (NPM), Return On Assets (ROA) Dan Return On
Equity (ROE) Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Yang Tercantum Dalam
Indeks LQ 45, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma, Depok.
Shah, Syed Saad Hussain, et al., (2012), “The Impact of Brands on Consumer Purchase
Intentions”, Asian Journal of Business Management 4(2): 105-110, 2012
Shochrul R, Ajija, dkk. 2011. Cara cerdas menguasai EVIEWS. Jakarta: Salemba Empat.
Harahap, Sofyan S. 2007. Teori Akuntansi, Edisi Revisi 9. Jakarta: Raja Salemba Empat.
Stella. 2009. Pengaruh Price To Earnings Ratio, Debt To Equity Ratio, Return On Asset dan
Price To Book Value terhadap harga pasar saham. Jurnal Bisnis Dan Akuntansi, 11 (2),
97-106.
209
JURNAL BISNIS DAN MANAJEMEN/Volume 53/No.12/Desember -2016 : 182-228
Sunariyah. 2004. Pengantar Pengetahuan Pasar Modal. Cetakan Keempat. Yogyakarta: UPP
AMP YKPN.
Sutrisno. 2008. Manajemen Keuangan Teori, Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta : EKONISIA.
Sutrisno, Edi. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi pertama. Jakarta: Kencana
Prenada Media Group. Rivai, Veithzal.
Wahyuni , Sri. 2002. Analisis Kandungan Informasi Laporan Arus Kas Di Bursa Efek
Jakarta, Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia, Vol.17, No.2, Hal. 200- 210.
Weston, Fred, J dan Thomas, E Copeland. (1999). Manajemen Keuangan Jilid 1, Terjemahan
Jaka Wasana dan Krisbandono, Penerbit Bina Rupa Aksara, Jakarta.
Wibisono, Y. 2005. Metode Statistika. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Widarjono, A. 2007. Ekonometrika Teori dan Aplikasi. Yogyakarta : Ekonisia FE UII.
Wijaya, Gerry Stefhanus. 2014. Pengaruh Debt to Equity Ratio Dan Earnings Per Share
Terhadap Harga Saham Perusahaan Properti Dan Real Estate Di Bursa Efek Indonesia
(BEI) Periode 2010-2012, Jurusan Akuntansi Dan Keuangan, Fakultas Ekonomi dan
Komunikasi, Universitas Bina Nusantara, Jakarta Barat.
Wilianto, A. (2012). Pengaruh Kebijakan Dividen, Leverage Keuangan dan Profitabilitas
Terhadap Harga Saham Perusahaan Manufaktur di BEI. Jurnal Ilmiah Mahasiswa
Akuntansi Vol. 1 No. 2 Maret 2012.
ECFIN. (2012). Indonesian Capital Market Directory 2012.
ECFIN. (2013). Indonesian Capital Market Directory 2013.
210
Rimbani : Analisis Pengaruh ROE, EPS, PBV, DER...
ECFIN. (2014). Indonesian Capital Market Directory 2014.
www.idx.co.id
www.bapepam.go.id
211
JURNAL BISNIS DAN MANAJEMEN/Volume 53/No.12/Desember -2016 : 182-228
LAMPIRAN 1
Daftar Perusahaan Real Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia
KODE
Tanggal
NO SAHAM
NAMA EMITEN
IPO
28-Jun1
LPKR
PT. LIPPO KARAWACI TBK
1996
06-Jun2
BSDE
PT BUMI SERPONG DAMAI TBK
2008
28-Mar3
CTRA
PT CIPUTRA DEVELOPMENT TBK
1994
11-Nov4
APLN
PT AGUNG PODOMORO LAND TBK
2010
18-Des5
ASRI
PT ALAM SUTERA REALTY TBK
2007
07-Mei6
SMRA
PT SUMMARECON AGUNG TBK
1990
7
BKSL
PT SENTUL CITY TBK
28-Jul-1997
18-Jan8
MDLN
PT MODERNLAND REALTY LTD TBK
1993
19-Okt9
PWON
PT PAKUWON JATI TBK
1989
10-Jan10
KIJA
PT JABABEKA TBK
1995
07-Nov11
CTRP
PT CIPUTRA PROPERTY TBK
2007
04-Sep12
DILD
PT INTILAND DEVELOPMENT TBK
1991
02-Nov13
DUTI
PT DUTA PERTIWI TBK
1994
30-Mar14
KPIG
PT MNC LAND TBK
2000
PT JAKARTA INTERNATIONAL HOTEL & DEV.
29-Feb15
JIHD
TBK
1984
29-Jun16
JRPT
PT JAYA REAL PROPERTY TBK
1994
27-Mar17
SSIA
PT SURYA SEMESTA INTERNUSA TBK
1997
212
Rimbani : Analisis Pengaruh ROE, EPS, PBV, DER...
18
CTRS
PT CIPUTRA SURYA TBK
19
SCBD
PT DANAYASA ARTHATAMA TBK
20
21
DART
LPCK
PT DUTA ANGGADA REALTY TBK
PT LIPPO CIKARANG TBK
22
JSPT
PT JAKARTA SETIABUDI INTERNASIONAL TBK
23
24
SMDM
MKPI
PT SURYAMAS DUTAMAKMUR TBK
PT METROPOLITAN KENTJANA TBK
25
26
RODA
PJAA
PT PIKKO LAND DEVELOPMENT TBK
PT PEMBANGUNAN JAYA ANCOL TBK
27
COWL
PT COWELL DEVELOPMENT TBK
28
GPRA
29
GMTD
PT PERDANA GAPURA PRIMA TBK
PT GOWA MAKASSAR TOURISM
DEVELOPMENT TBK
30
EMDE
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENT TBK
31
32
MAMI
LAMI
PT MAS MURNI INDONESIA TBK
PT LAMICITRA NUSANTARA TBK
33
BCIP
PT BUMI CITRA PERMAI TBK
34
PUDP
PT PUDIJADI PRESTIGE LIMITED TBK
35
BAPA
PT BEKASI ASRI PEMULA TBK
36
RBMS
PT RISTIA BINTANG MAHKOTASEJATI TBK
37
MTSM
PT METRO REALTY TBK
LAMPIRAN 2
Hasil Output Eviews 8.0
1. Model Common Effect
Dependent Variable: HS
Method: Panel Least Squares
Date: 03/23/16 Time: 20:22
213
15-Jan1999
31-Des1999
08-Mei1990
24-Jul-1997
12-Jan1998
12-Okt1995
10-Jul-2009
22-Okt2001
02-Jul-2004
19-Des2007
10-Okt2007
11-Des2000
12-Jan2011
09-Feb1994
18-Jul-2001
11-Des2009
18-Nov1994
14-Jan2008
19-Des1997
08-Jan1992
JURNAL BISNIS DAN MANAJEMEN/Volume 53/No.12/Desember -2016 : 182-228
Sample: 2011 2013
Periods included: 3
Cross-sections included: 37
Total panel (balanced) observations: 111
Variable
Coefficient
C
ROE
EPS
PBV
DER
NPM
31.27328
-41.80460
6.779399
427.6338
-146.4515
47.00441
R-squared
0.721831
Adjusted R-squared 0.708584
S.E. of regression
743.8634
Sum squared resid
58099935
Log likelihood
-888.3342
F-statistic
54.49357
Prob(F-statistic)
0.000000
Std. Error
t-Statistic
145.0011 0.215676
9.314312 -4.488211
0.544503 12.45061
79.58794 5.373098
152.8962 -0.957849
11.22593 4.187130
Mean dependent var
S.D. dependent var
Akaike info criterion
Schwarz criterion
Hannan-Quinn criter.
Durbin-Watson stat
Prob.
0.8297
0.0000
0.0000
0.0000
0.3403
0.0001
856.5024
1377.961
16.11413
16.26059
16.17355
1.878021
2. Model Fixed Effect
Dependent Variable: HS
Method: Panel Least Squares
Date: 03/23/16 Time: 20:23
Sample: 2011 2013
Periods included: 3
Cross-sections included: 37
Total panel (balanced) observations: 111
Variable
Coefficient
C
ROE
EPS
PBV
DER
NPM
-905.3151
-48.41020
6.165855
754.2689
717.4265
6.455360
Std. Error
t-Statistic
407.2811 -2.222826
14.91003 -3.246821
1.068669 5.769660
138.5280 5.444884
393.5102 1.823146
73.90892 0.087342
Prob.
0.0295
0.0018
0.0000
0.0000
0.0726
0.9307
Effects Specification
Cross-section fixed (dummy variables)
R-squared
Adjusted R-squared
0.837337
0.740683
Mean dependent var
S.D. dependent var
214
856.5024
1377.961
Rimbani : Analisis Pengaruh ROE, EPS, PBV, DER...
S.E. of regression
Sum squared resid
Log likelihood
F-statistic
Prob(F-statistic)
701.7018
33974589
-858.5556
8.663189
0.000000
Akaike info criterion
Schwarz criterion
Hannan-Quinn criter.
Durbin-Watson stat
16.22623
17.25145
16.64213
2.458805
3. Model Random Effect
Dependent Variable: HS
Method: Panel EGLS (Cross-section random effects)
Date: 03/23/16 Time: 20:24
Sample: 2011 2013
Periods included: 3
Cross-sections included: 37
Total panel (balanced) observations: 111
Swamy and Arora estimator of component variances
Variable
Coefficient
C
ROE
EPS
PBV
DER
NPM
31.27328
-41.80460
6.779399
427.6338
-146.4515
47.00441
Std. Error
t-Statistic
136.7825 0.228635
8.786384 -4.757884
0.513641 13.19871
75.07696 5.695939
144.2302 -1.015401
10.58965 4.438713
Prob.
0.8196
0.0000
0.0000
0.0000
0.3122
0.0000
Effects Specification
S.D.
Cross-section random
Idiosyncratic random
0.000000
701.7018
Rho
0.0000
1.0000
Weighted Statistics
R-squared
Adjusted R-squared
S.E. of regression
F-statistic
Prob(F-statistic)
0.721831
0.708584
743.8634
54.49357
0.000000
Mean dependent var
S.D. dependent var
Sum squared resid
Durbin-Watson stat
856.5024
1377.961
58099935
1.878021
Unweighted Statistics
R-squared
Sum squared resid
0.721831
58099935
Mean dependent var
Durbin-Watson stat
215
856.5024
1.878021
JURNAL BISNIS DAN MANAJEMEN/Volume 53/No.12/Desember -2016 : 182-228
4. Uji Chow
Redundant Fixed Effects Tests
Equation: Untitled
Test cross-section fixed effects
Effects Test
Statistic
Cross-section F
Cross-section Chi-square
1.361024
59.557236
d.f.
Prob.
(36,69)
36
0.1355
0.0081
Cross-section fixed effects test equation:
Dependent Variable: HS
Method: Panel Least Squares
Date: 03/23/16 Time: 20:25
Sample: 2011 2013
Periods included: 3
Cross-sections included: 37
Total panel (balanced) observations: 111
Variable
Coefficient
C
ROE
EPS
PBV
DER
NPM
31.27328
-41.80460
6.779399
427.6338
-146.4515
47.00441
R-squared
0.721831
Adjusted R-squared 0.708584
S.E. of regression
743.8634
Sum squared resid
58099935
Log likelihood
-888.3342
F-statistic
54.49357
Prob(F-statistic)
0.000000
Std. Error
t-Statistic
145.0011 0.215676
9.314312 -4.488211
0.544503 12.45061
79.58794 5.373098
152.8962 -0.957849
11.22593 4.187130
Mean dependent var
S.D. dependent var
Akaike info criterion
Schwarz criterion
Hannan-Quinn criter.
Durbin-Watson stat
5. Uji Langrange Multiplier
Lagrange multiplier (LM) test for panel data
Date: 03/29/16 Time: 23:03
Sample: 2011 2013
Total panel observations: 111
Probability in ()
216
Prob.
0.8297
0.0000
0.0000
0.0000
0.3403
0.0001
856.5024
1377.961
16.11413
16.26059
16.17355
1.878021
Rimbani : Analisis Pengaruh ROE, EPS, PBV, DER...
Null (no rand.
effect)
Alternative
Breusch-Pagan
Honda
King-Wu
GHM
Cross-section Period
One-sided One-sided
0.210344
(0.6465)
-0.458633
(0.6768)
-0.458633
(0.6768)
---
0.626625
(0.4286)
0.791596
(0.2143)
0.791596
(0.2143)
---
Both
0.836969
(0.3603)
0.235441
(0.4069)
0.665266
(0.2529)
0.626625
(0.3971)
ANALISIS PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO, RETURN ON ASSET,
UKURAN PERUSAHAAN, DAN KESEMPATAN INVESTASI TERHADAP
KEBIJAKAN DIVIDEN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR
Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Druce Edrick2
Abstract: The purpose of this research woas t analyze the influence of return on asset, debt to
equity ratio, investment opportunity set, and firm size on dividend policy. The sample used in
this study is a manufacturing company listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX) 20132015. Samples were taken by purposive sampling technique. t test results showed that the
variables return on asset that significantly affect the dividend policy of the companies listed
in Indonesia Stock Exchange (IDX) with a confidence level of 95%. While the variable debt
to equity ratio, investment opportunity set, and firm size not significantly affect the dividend
policy of companies listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX) with a confidence level of
95%.
Keywords : return on asset, debt to equity ratio, investment opportunity set firm size,
dividend Policy
PENDAHULUAN
Kebijakan pembayaran dividen mempunyai pengaruh bagi pemegang saham dan
perusahaan yang membayar dividen. Para pemegang saham umumnya menginginkan
pembagian dividen yang relatif stabil karena hal tersebut akan mengurangi ketidakpastian
2
Alumnus Program Studi Magister Manajemen Universitas Tarumanagara ([email protected])
217
JURNAL BISNIS DAN MANAJEMEN/Volume 53/No.12/Desember -2016 : 182-228
akan hasil yang diharapkan dari investasi yang dilakukan dan juga dapat meningkatkan
kepercayaan pemegang saham terhadap perusahaan sehingga nilai saham juga dapat
meningkat.
Laba sangat penting baik bagi perusahaan maupun bagi pihak investor, dimana
perusahaan berkepentingan untuk menjaga kelangsungan hidup perusahaan. Perusahaan
berkepentingan untuk mendanai pertumbuhan perusahaan, sementara di sisi lain investor
mengharapkan adanya pembagian keuntungan atas laba yang diperoleh (dividen). (Oetomo
dan Pramita 2013)
Kebijakan utang merupakan bagian dari perimbangan jumlah utang jangka pendek,
utang jangka panjang, saham preferen dan saham biasa dan perusahaan akan berusaha
mencapai tingkat struktur modal yang optimal. Penggunaan utang yang terlalu tinggi akan
menyebabkan penurunan dividen karena sebagian besar keuntungan. dialokasikan sebagai
cadangan pelunasan utang. Sebaliknya, pada tingkat penggunaan utang yang rendah
perusahaan mengalokasikan dividen yang tinggi sehingga sebagian besar keuntungan
digunakan untuk kesejahteraan pemegang saham (Putri, 2013).
Dalam penelitian Fenny Pramita dan Hening Widi Oetomo (2013) mengenai analisis
pengaruh cash ratio, growth of company, dan return on asset terhadap dividend payout ratio.
Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa return on asset berpengaruh signifikan terhadap
dividend payout ratio.
Ada beberapa hal yang menyebabkan perusahaan mengalami kesulitan dalam
mengambil kebijakan dividen seperti: tingkat leverage, return on asset, ukuran perusahaan,
dan kesempatan investasi..
Agar penelitian lebih terarah, maka ruang lingkup penelitian dibatasi hanya pada
pengaruh debt to equity ratio, return on asset, ukuran perusahaan dan kesempatan investasi
terhadap kebijakan deviden pada perusahaan manufaktur terdaftar di Bursa Efek Indonesia
dari tahun 2013 sampai dengan 2015.
Berdasarkan dari hasil uraian di atas, maka dirumuskan masalah penelitian yaitu:
apakah terdapat pengaruh Return on Asset, Debt to Equity Ratio. Kesempatan Investasi dan
Ukuran Perusahaan terhadap Kebijakan Dividen.
TELAAH KEPUSTAKAAN
Debt to Equity Ratio
Debt To Equity Ratio merupakan kemampuan perusahaan dalam memenuhi
kewajiban yang ditunjukkan beberapa dengan bagian modal sendiri yang digunakan untuk
membayar hutang. Perusahaan yang mempunyai leverage tinggi berarti semakin besar
kewajiban yang dimiliki perusahaan, dan berdampak pada pembagian dividen dalam jumlah
lebih kecil dikarenakan laba yang diperoleh digunakan untuk menutupi kewajiban dimasa
lalu. (Marietta dan Sampurno 2013).
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐷𝑒𝑏𝑡
DER = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦
218
Rimbani : Analisis Pengaruh ROE, EPS, PBV, DER...
Return on Asset
Menurut Van Horne dan Wachowicz dalam (Kardianah dan Soedjono, 2013) “rasio
return on asssets digunakan untuk mengukur keseluruhan keefektifan dalam menghasilkan
laba dengan aktiva yang tersedia”
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
ROA = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎
Kesempatan Investasi
Kesempatan investasi untuk tumbuh disebut sebagai investment opportunity set (IOS)
yang dimana dijadikan dasar untuk menentukan klasifikasi pertumbuhan perusahaan di masa
depan. Kesempatan perusahaan untuk tumbuh disebut dengan investment opportunity set
(Jogiyanto, 2008: 51) yaitu keputusan investasi dalam bentuk kombinasi aktiva yang dimiliki
dan pilihan investasi di masa yang akan datang.
𝑆𝑎𝑙𝑒𝑠𝑡 − 𝑆𝑎𝑙𝑒𝑠𝑡−1
Sales Growth =
𝑆𝑎𝑙𝑒𝑠
𝑡−1
Ukuran Perusahaan
Size merupakan simbol ukuran suatu perusahaan. Suatu perusahaan yang sudah
mapan akan memiliki akses yang mudah menuju pasar modal untuk meningkatkan dana
dengan biaya yang lebih rendah. Perusahaan yang baru dan masih kecil akan mengalami
banyak kesulitan untuk memiliki akses ke pasar modal. sedangkan perusahaan kecil lebih
sulit untuk mengakses ke pasar modal. (Marietta dan Sampurno 2013).
Natural log market capitalization = ln (jumlah saham yang beredar pada akhir tahun X
harga pasar saham akhir tahun)
ln = natural log
Kebijakan Dividen
Dividen adalah bagian dari laba yang diperoleh perusahaan dan diberikan oleh perusahaan
kepada pemegang saham sebagai imbalan atas kesediaannya menanamkan hartanya didalam
perusahaan (Putri, 2013). Menurut Darmadji dan Fakhrudin, pengertian dividen adalah
sebagai pembagian keuntungan yang diberikan perusahaan penerbit saham atas keuntungan
yang
dihasilkan
perusahaan
(Darmadji
dan
Fakhrudin,
2006)
𝐷𝑒𝑣𝑖𝑑𝑒𝑛𝑑 𝑃𝑒𝑟 𝑆ℎ𝑎𝑟𝑒
DPR = 𝐸𝑎𝑟𝑛𝑖𝑛𝑔 𝑃𝑒𝑟 𝑆ℎ𝑎𝑟𝑒
Kerangka Pemikiran
Debt to Equity Ratio
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini merupakan desain penelitian untuk
menguji kebenaran empiris dari suatu hipotesis, yakni kebenaran mengenai kaitan antar dua
atau lebih variabel penelitian yang dirumuskan hipotesisnya.
Subjek dari penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia periode 2013 - 2015. Objek penelitian ini adalah debt to equity ratio, return on
asset, ukuran perusahaan dan kesempatan investasi. Pengamatan yang dilakukan dalam
penelitian ini adalah periode tahun 2013 -2015
219
JURNAL BISNIS DAN MANAJEMEN/Volume 53/No.12/Desember -2016 : 182-228
Metode Penarikan Sampel
Populasi dan Teknik Pemilihan Sampel
A.
Populasi adalah kumpulan seluruh elemen sejenis, tetapi dapat dibedakan satu sama
lain (Priyatno 2010:71). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur
yang terdaftar di Bursa efek Indonesia (BEI) pada tahun 2013 - 2015. Dengan jumlah
populasi perusahaan manufaktur sebanyak 156 perusahaan.
B.
Sampel
Pengambilan sampel dengan teknik non random sampling yaitu cara pengambilan
sampel yang tidak semua anggota populasi diberi kesempatan untuk dipilih menjadi sampel.
Salah satu teknik pengambilan sampling yang termasuk dalam non random sampling adalah
purposive sampling. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling
dengan kriteria sebagai berikut: a) Merupakan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia periode 2013 sampai dengan 2015; b) Laporan keuangan perusahaan telah
diaudit dan dipublikasikan secara lengkap selama periode penelitian; c) Perusahaan yang
membagikan dividen tunai secara berturut-turut dari tahun 2013 sampai dengan 2015; d)
perusahaan yang menerbitkan laporan keuangan dalam mata uang rupiah.
Emiten yang telah memenuhi kriteria pengambilan sampel adalah sebagai berikut
1
PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk
2
PT Alumindo Light Metal Inds Tbk
3
PT Astra International Tbk
4
PT Semen Baturaja (Persero) Tbk
5
PT Merck Indonesia Tbk
6
PT Wijaya Karya Beton Tbk
7
PT Mandom Indonesia Tbk
8
PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk
9
PT Asahimas Flat Glass Tbk
10
PT Arwana Citramulia Tbk
11
PT Keramika Indonesia Assosiasi Tbk
12
PT Gudang Garam Tbk
13
PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk
14
PT Multi Bintang Indonesia Tbk
15
PT Kimia Farma (Persero) Tbk
16
PT Holcim Indonesia Tbk
17
PT Surya Toto Indonesia Tbk
18
PT Sumi Indo Kabel Tbk
19
PT HM Sampoerna Tbk
20
PT Tempo Scan Pacific Tbk
21
PT Mayora Indah Tbk
22
PT Indospring Tbk
23
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk
24
PT Lion Mesh Prima Tbk
25
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
26
PT JAPFA Comfeed Indonesia Tbk
27
PT Astra Otoparts Tbk Tbk
28
PT Indofood Sukses Makmur Tbk
220
Rimbani : Analisis Pengaruh ROE, EPS, PBV, DER...
29
30
31
32
33
34
35
36
PT Kalbe Farma Tbk
PT Indomobil Sukses Internasional Tbk
PT Wismilak Inti Makmur Tbk
PT Selamat Sempurna Tbk
PT Sepatu Bata Tbk
PT Nippon Indosari Corpindo Tbk
PT KMI Wire and Cable Tbk Tbk
PT Unilever Indonesia Tbk
Teknik Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan pada penelitian ini dengan menggunakan metode:
1.
Metode Studi Pustaka, yaitu dengan melakukan telaah pustaka, eksplorasi dan
mengkaji berbagai literatur pustaka seperti majalah, jurnal
2.
Metode Dokumentasi, yaitu dengan cara mengumpulkan, mencatat, dan megkaji data
sekunder yang berupa lapoan keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI
periode tahun 2013-2015
Teknik Pengolahan Data
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier berganda
(multiple linier regression method) yang menyatakan bahwa diduga variabel independen
yaitu debt to equity rati, return on asset, pertumbuhan penjualan (growth of sales), dan
ukuran perusahaan (firm size) berpengaruh terhadap variabel denpenden.
Dengan demikian model penelitian dapat dinyatakan sebagai berikut :
Yib = b + b1X1ib+ b2X2ib + b3X3ib + b4X4ib + eib
Keterangan:
Y
= Kebijakan Dividen
b
= konstanta; besarnya sama dengan Y apabila X1-X4 dan e = 0
b1ib-b4ib = koefisien regresi parsial variabel bebas
X1ib
= Debt to Equity Ratio
X2ib
= Return on Asset
X3ib
= Ukuran Perusahaan
X4ib
= Kesempatan Investasi
e
= error term merupakan variabel lain di luar model penelitian
ANALISIS DAN BAHASAN TEMUAN
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah data residual dalam penelitian ini
berdistribusi normal atau tidak
Tabel 4.1
Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N
108
a,b
Normal Parameters
Mean
0E-7
221
JURNAL BISNIS DAN MANAJEMEN/Volume 53/No.12/Desember -2016 : 182-228
Most Extreme
Differences
Std. Deviation
Absolute
Positive
Negative
,26690305
,107
,107
-,076
1,115
,167
Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber: diolah oleh penulis
Berdasarkan hasil pengujian pada Tabel 4.3 didapatkan nilai signifikansi sebesar 0,167. Nilai
ini lebih besar dari 0,05 sehingga Ho tidak ditolak, yang berarti data residual terbukti
terdistribusi secara normal. Dengan kata lain, model regresi telah memenuhi asumsi
normalitas.
Uji Multikolinearitas
Menurut (Priyatno, 2010), uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui ada atau
tidaknya hubungan linier antar variabel bebas dalam model regresi.
Tabel 4.2
Hasil Pengujian Multikolinearitas
Model
(Constant)
Coefficientsa
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B
Std. Error
Beta
-,573
,332
ROA
,528
DER
,013
INVST
,100
SIZE
,032
a. Dependent Variable: DPR
Sumber: diolah oleh penulis
,216
,016
,126
,012
1
,239
,075
,071
,263
t
1,723
2,443
,827
,795
2,657
Sig.
Collinearity
Statistics
Tolerance VIF
,088
,016
,410
,428
,009
,832
,956
,988
,816
1,202
1,046
1,012
1,225
Berdasarkan hasil uji multikolinearitas pada tabel 4.4, didapatkan bahwa nilai tolerance dari
masing-masing variabel menunjukkan nilai yang lebih dari 0,10. Dari tabel pengujian juga
menunjukkan bahwa nilai VIF dari masing-masing variabel menunjukkan nilai di bawah 10.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak ditemukan gejala multikolinearitas pada
semua variabel bebas dalam model regresi.
Uji Autokorelasi
Autokorelasi adalah hubungan (korelasi) yang terjadi di antara anggota dari
serangkaian pengamatan yang tersusun pada rangkaian waktu
Tabel 4.3
Hasil Pengujian Autokorelasi
Model Summaryb
222
Rimbani : Analisis Pengaruh ROE, EPS, PBV, DER...
Model
R
R Square
Adjusted R
Std. Error of the Durbin-Watson
Square
Estimate
a
1
,423
,179
,147
,27203628
1,909
a. Predictors: (Constant), SIZE, INVST, DER, ROA
b. Dependent Variable: DPR
Sumber: diolah oleh penulis
Berdasarkan hasil pengujian autokorelasi pada Tabel 4.5 diketahui bahwa nilai DW
adalah sebesar 1,909 dari jumlah sampel sebanyak 36 perusahaan dan jumlah variabel
independen sebanyak lima (n= 108, k=4) serta menggunakan tingkat signifikansi 0,05.
Hasil perhitungan 4-du adalah:
4 – du = 4 – 1,7637 = 2,2363
Dari hasil perhitungan tersebut menunjukkan bahwa nilai DW dari hasil pengujian 1,909
berada di antara du 1,7637 dan 4-du 2,2363 sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat
gejala autokorelasi dalam model penelitian
Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan
asumsi klasik heteroskedastisitas yaitu adanya ketidaksamaan varian dari residual untuk
semua pengamatan pada model regresi.
Tabel 4.4
Hasil Pengujian Heteroskedastisitas dengan Uji Glejser
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Standardized
t
Sig.
Coefficients
Coefficients
B
Std. Error
Beta
(Cons
-,203
,212
-,960
,339
tant)
ROA
,085
,138
,064
,616
,540
1
DER
-,004
,010
-,038 -,394
,695
INVS
,098
,080
,117 1,226
,223
T
SIZE
,013
,008
,183 1,738
,085
a. Dependent Variable: ABSRES
Sumber: diolah oleh penulis
Kriteria pengujian dari uji Glejser adalah sebagai berikut:
Ho: Tidak ada gejala heteroskedastisitas.
Ha: Terdapat gejala heteroskedastisitas
Jika p-value (sig) > 0,05 maka tidak terjadi masalah heteroskedastisitas, dan jika pvalue (sig) ≤ 0,05 maka terjadi masalah heteroskedastisitas pada model. Dari hasil uji Glejser
pada Tabel 4.6, diketahui bahwa nilai signifikansi untuk semua variabel independen lebih
besar dari taraf nyata 0,05.
Koefisien Determinasi (R2)
223
JURNAL BISNIS DAN MANAJEMEN/Volume 53/No.12/Desember -2016 : 182-228
Koefisien determinasi (R2) mengukur seberapa besar kemampuan variabel independen
dalam menerangkan variasi variabel dependen.
Tabel 4.5
Koefisien Determinasi Ganda
Model Summaryb
Mod
R
R Square
Adjusted R
Std. Error of the Durbin-Watson
el
Square
Estimate
a
1
,423
,179
,147
,27203628
1,909
a. Predictors: (Constant), SIZE, INVST, DER, ROA
b. Dependent Variable: DPR
Sumber: diolah oleh penulis
Berdasarkan hasil uji koefisien determinasi, didapatkan nilai Adjusted R Square
sebesar 14,7% yang artinya bahwa sebesar 14,7% dari variabel kebijakan dividen (dividen
payput ratio) dapat dijelaskan oleh variabel debt to equity ratio, return on asset, kesempatan
investasi, ukuran perusahaan dan sisanya sebesar 85,3% dijelaskan oleh faktor-faktor lain
yang tidak dimasukkan ke dalam model
Uji Statistik t
Uji parsial ini dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh dari masingmasing variabel independen terhadap variabel dependen.
Tabel 4.6
Hasil Uji Statistik t
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Standardized
t
Sig.
Coefficients
Coefficients
B
Std. Error
Beta
(Constant)
-,573
,332
-1,723
,088
ROA
,528
,216
,239
2,443
,016
1
DER
,013
,016
,075
,827
,410
INVST
,100
,126
,071
,795
,428
SIZE
,032
,012
,263
2,657
,009
a. Dependent Variable: DPR
Sumber: diolah oleh penulis
Nilai signifikansi debt to equty ratio adalah 0,410 sehingga menunjukkan bahwa tidak
terdapat pengaruh yang signifikan terhadap dividend payout ratio sehingga Ha1 ditolak
Nilai signfikansi return on asset (ROA) adalah 0,016 sehingga menunjukkan bahwa
variabel return on asset berpengaruh signifikansi terhadap dividen payout ratio sehingga Ha2
diterima
Nilai signifikansi variabel ukuran perusahaan adalah 0,009 sehingga menunjukkan
bahwa terdapat pengaruh yang signifikan terhadap dividen payout ratio sehingga Ha3 diterima
Nilai signifikansi variabel kesempatan investasi adalah 0,391 sehingga menunjukkan
bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan terhadap dividend payout ratio sehingga Ha4
ditolak
224
Rimbani : Analisis Pengaruh ROE, EPS, PBV, DER...
Uji F
Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen yang
dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel
dependen.
Tabel 4.7
Hasil Uji F
ANOVAa
Model
Sum of Squares
df
Mean Square
Regression
1,661
4
,415
1
Residual
7,622
103
,074
Total
9,283
107
a. Dependent Variable: DPR
b. Predictors: (Constant), SIZE, INVST, DER, ROA
Sumber diolah penulis
F
5,611
Sig.
,000b
Berdasarkan hasil uji statistik F pada Tabel 4.10, didapatkan nilai signifikansi pada uji
F tersebut sebesar 0%. sehingga Ha5 diterima dan ini menunjukkan bahwa Debt to Equity
Ratio, Return on Asset, Ukuran perusahaan, dan Kesempatan Investasi secara bersama-sama
berpengaruh terhadap Kebijakan Dividen.
KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil analisis data yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, maka
dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1.
Debt to equity ratio tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel kebijakan
dividen (dividend payout ratio). Hasil penelitian ini tidak sama dengan penelitian
yang dilakukan oleh Putri (2013).
2.
Return on asset memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kebijakan dividen. Hasil
penelitian ini sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Marpaung dan Hadianto
(2009), Pramita dan Oetomo (2013), Marietta dan Sampurno (2013).
3.
Ukuran perusahaaan memiliki pengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen. Hasil
penelitian ini sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Kardianah dan Soedjono
(2013).
4.
Kesempatan investasi tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen.
Hasil penelitian ini sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Marpaung dan
Hadianto (2009)
Adapun saran-saran yang dapat diberikan berkaitan dengan hasil temuan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.
Memperluas penelitian dengan cara memperpanjang periode penelitian dan
menambah jumlah sampel penelitian agar didapatkan hasil yang lebih akurat.
2.
Penelitian selanjutnya dapat menggunakan perusahaan lain selain perusahaan
manufaktur misalnya perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa seperti jasa
transportasi, jasa telekomunikasi, dan sebagainya
225
JURNAL BISNIS DAN MANAJEMEN/Volume 53/No.12/Desember -2016 : 182-228
3.
Penelitian terhadap Dividend Payout Ratio (DPR) tidak hanya berfokus pada faktor
fundamental perusahaan tetapi dari segi faktor eksternal perusahaan dapat
berpengaruh seperti tingkat suku bunga dan inflasi.
4.
Diharapkan adanya penambahan variabel pada penelitian berikutnya karena masih ada
80% yang belum dapat menjelaskan variabel kebijakan dividen. Kemungkinan variabel
independen yang memiliki pengaruh terhadap Dividend Payout Ratio misalnya Operating
Income, Return on Equity, Cash Ratio, Kepemilikan Institusional.
DAFTAR PUSTAKA
Brigham, Eugene F. dan Houston, Joel F. (2000). Manajemen Keuangan. Edisi ke-8. Jakarta:
Erlangga
Brigham, Eugene F. dan Houston, Joel F. (2006). Fundamentals of Financial Management.
Tenth Edition (Manajemen Keuangan. Edisi Kesepuluh), Buku II. Terjemahan dari: Ali
Akbar Yulianto. Jakarta: Salemba Empat
Cornell, B. Dan A.C. Shapiro, “Corporate Stakeholders and Corporate Finance”, Financial
Management, Spring 1987.
Copeland, Thomas E., J Fred Weston, (1992), Financial Theory And Corporate Policy,
5thEd, Addison-Wesley Publishing Company, Inc, USA.
Darmadji, Tjiptono dan Hendy M. Fakhruddin. (2006). Pasar Modal Indonesia : Pendekatan
Tanya Jawab. Edisi 2. Jakarta: Salemba Empat.
Dewi, Sisca Christianty. (2008). Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan
Institusional, Kebijakan Hutang, Profitabilitas, dan Ukuran Perusahaan Terhadap
Kebijakan Dividen. Jurnal Bisnis dan Akuntansi. Vol. 10 – No. 1, hlm. 47 – 58
Eisenhardt, Kathleem. M. (1989). Agency Theory: An Assesment and Review. Academy of
Management Review, 14, 57-74.
Freeman, R. E. (1984). Strategic management: A stakeholder approach. Boston, MA: Pitman
Hanafi, M.M., (2004), Manajemen Keuangan, Edisi 2004/2005, Cetakan Pertama, BPFEUGM, Yogyakarta.
Ikatan Akuntan Indonesia. (2015). Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba Empat.
Jama’an. 2008. Pengaruh Mekanisme Corporate Governance, Dan Kualitas Kantor Akuntan
Publik Terhadap Integritas Informasi Laporan Keuangan (Studi Pada Perusahaan
Publik Di BEJ), Tesis Strata-2, Program Studi Magister Sains Akuntansi Universitas
Diponegoro, Semarang.
Jensen, G.R, Solberg, D.P., dan Zorn, T.S., (1992), Simultaneous Determination of Insider
Ownership, Debt, and Dividend Policies, Journal of Quantitative Analysis, 27 (2), hal.
247-263.
Jensen, Michael C. and Meckling, William H., (1976), Theory of the Firm: Managerial
Behavior, Agency Costs and Ownership Structure, Journal of Financial Economics.
Volume 3, Pages 305–360
Jogiyanto. (2008). Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi Kelima. Yogyakarta: BPFE.
226
Rimbani : Analisis Pengaruh ROE, EPS, PBV, DER...
Kieso, Donald E., Jerry J. Weygand, dan Terry D. Warfield. (2011). Intermediate
Accounting. Thirteenth Edition. Hoboken, NJ: John Wiley & Sons.
Litzenberger, R.H. and Ramaswamy K. (1979). “The effect of personal taxes and dividends
on capital asset prices: Theory and empirical evidence.” “Journal of financial
economics”, Vol. 7, p.163-195.
Kardianah dan Soedjono. (2013). Pengaruh Kepemilikan Institusional, Kebijakan Hutang,
Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, dan Likuiditas Terhadap Kebijakan Dividen. Jurnal
Ilmu & Riset Manajemen. Vol. 2 No.1. 2013.
Marietta, Unzu dan Djoko Sampurno. (2013). Analisis Pengaruh Cash Ratio, Return On
Assets, Growth, Firm Size, Debt to Equity Ratio Terhadap Dividend Payout Ratio: Studi
Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 20082011. Diponegoro Journal of Management. Vol 2 – No. 3. hlm 1 – 11
Marpaung, Elyzabet Indrawati dan Bram Hadianto. (2009). Pengaruh Profitabilitas dan
Kesempatan Investasi terhadap Kebijakan Dividen: Studi Empirik pada Emiten
Pembentuk Indeks LQ45 di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Akuntansi. Vol.1 – No.1. Mei
2009. 70 – 84.
Miller, M.H., and F.Modigliani. (1961). Dividend policy, growth, and the valuation of shares.
Journal of Business. 34: 411-433.
Miller, Merton H dan Kevin Rock. (1985). Dividend Policy under Asymmetric Information.
The Journal of Finance. Vol. 40, No. 4. September 1985. 1031-1051
Myers, Stewart C dan Nicholas S. Majluf (1984). "Corporate financing and investment
decisions when firms have information that investors do not have". Journal of Financial
Economic. Vol 13 (2): 187–221
Pramita, Fenny dan Oetomo, Hening Widi. 2013. Pengaruh Cash Ratio, ROA, dan Growth of
Company Terhadap Dividend Payout Ratio. Jurnal Ilmu & Riset Manajemen. Vol. 2
No.4. 2013.
Priyatno, Duwi. (2010). Paham Analisis Statistik Data dengan SPSS. Yogyakarta: Mediakom
Putri, Dithi Amanda. (2013). Pengaruh Investment Opportunity Set, Kebijakan Utang dan
Ukuran Perusahaan Terhadap Kebijakan Dividen pada Perusahaan Manufaktur yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Rosdini, Dini. (2009). Pengaruh free cash flow terhadap Dividend Payout Ratio. Working
Paper in Accounting Finance. Oktober 2009.
Sartono, Agus. (2001). Manajemen Keuangan ”Teori dan Aplikasi”. Edisi Keempat.
Yogyakarta: BPFE
Sugiyono, 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, Bandung: Alfabeta.
Suharli, Michell. (2007). Pengaruh Profitability dan Investment Opportunity Set terhadap
Kebijakan Dividen Tunai dengan Likuiditas Sebagai Variabel Penguat. Jurnal Akuntansi
dan Keuangan. Vol.9 – No.1. Mei 2007. 9 – 17.
Suhartono, 2004. Pengaruh Insider Ownership, Net Organizational Capital, dan Risiko Pasar
Terhadap Kebijakan Dividen. Kajian Bisnis STIE Widya Wiwaha Yogyakarta, Vol. 12,
No. 1, hlm. 41-56.
Warsono. 2009. Corporate Governance Concept and Model.Center of GCG. Gadjah
Mada.Yogyakarta.
227
JURNAL BISNIS DAN MANAJEMEN/Volume 53/No.12/Desember -2016 : 182-228
Wolk, H.I., M.G. Tearney, dan J.L. Dodd. 2001. “Accounting Theory: A Conceptual and
Institutional Approach.” Fifth Edition. Ohio: South-Western College Publishing.
http://www.idx.co.id/
228
Download