ANALISIS PENGARUH ROE, EPS, PBV, DER, DAN NPM TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN REAL ESTATE DAN PROPERTY DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE 2011 - 2013 Ryan Perkasa Rimbani1 ABSTRACT : This study examines the effects of Return On Equity (ROE), Earning Per Share (EPS), Price To Book Value (PBV), Debt To Equity Ratio (DER), and Nett Profit Margin (NPM), toward Stock Price. Sampling technique used is purposive sampling with criteria as (1) Real Estate and Property company who active traded in Indonesia Stock Exchange over the period from 2011 to 2013; (2) Real Estate and Property company who provide financial reports during 2011-2013; and (3) Real Estate and Property company that did not experience a loss during 2011-2013. Sample was acquired 37 publicly traded Indonesian Real Estate and Property company. Data used in this research is secondary data obtained from www.idx.co.id. While the method of analysis used in this research is a method of regression analysis of panel data with Common Effects Method. The result of this study show the ROE and DER have negative and significant effect on Stock Price of Real Estate and Property Company; EPS, PBV, and NPM have positive and significant effect on Stock Price of Real Estate and Property Company. Prediction capability from these five variables toward Stock Price is 72.18% as indicated by R squared, where the residues 27.82% is affected by other factors which was not to be entered to research model Keywords : Return on Equity (ROE), Earning Per Share (EPS), Price To Book Value (PBV), Debt To Equity Ratio (DER), Nett Profit Margin (NPM), Stock Price, Common Effect, Real Estate and Property. PENDAHULUAN Di era globalisasi sekarang ini, pasar modal sangat mempengaruhi perkembangan perekonomian, didasarkan pada kebutuhan investor atau pemegang saham dalam melakukan suatu mobilisasi dana, pasar modal dapat digunakan sebagai suatu sarana untuk menjawab kebutuhan tersebut, baik di lingkup dalam negeri maupun luar negeri. Banyak perusahaan memilih untuk menggunakan sarana ini untuk melakukan peningkatan modal usaha ataupun penyuntikan modal dengan tujuan untuk melakukan ekspansi usaha. Adapun hal yang harus diteliti oleh pemegang saham atau investor sebelum memutuskan untuk menanamkan modal di perusahaan tertentu, yaitu bagaimana kondisi suatu perusahaan tersebut, khususnya kondisi keuangan dari perusahaan itu. Dengan melakukan penilaian dan penelitian pada kondisi perusahaan tersebut, maka calon investor maupun calon pemegang saham akan memperoleh gambaran jelas dari kondisi perusahaan secara real dan dapat mengukur risiko yang akan ditanggung serta return yang akan diterimanya di masa yang akan 1 Alumnus Program Studi Magister Manajemen Universitas Tarumanagara ([email protected]) 182 Rimbani : Analisis Pengaruh ROE, EPS, PBV, DER... datang, sehingga pengambilan keputusan investasi merujuk pada investasi dengan hasil yang paling menguntungkan untuk investor atau pemegang saham tersebut. Namun di sisi yang berbeda, ternyata harga saham yang tinggi juga seringkali diminati investor. Hal ini dikarenakan semakin tingginya harga saham akan menciptakan capital gain yang besar pula. Capital Gain merupakan selisih antara harga pasar periode sekarang dengan periode sebelumnya. Baik dividend yield maupun capital gain merupakan total return yang akan diperoleh para investor dalam jangka waktu yang panjang. Prinsip para pemegang saham maupun investor dalam melakukan penanaman modal adalah menginginkan return yang maksimal dalam setiap investasi yang dilakukannya. Dalam mengevaluasi tingkat pengembalian (return), investor dapat menggunakan beberapa pendekatan seperti pendekatan rasio keuangan, misalnya Return On Equity (ROE), Earning per Share (EPS), Price Book Value (PBV), Debt Equity Ratio (DER), Net Profit Margin (NPM), atau cash flow maupun pendekatan lain seperti Economic Value Added (EVA), Market Value Added (MVA) sebagai referensi cara dalam mengestimasi keuntungan ekonomis suatu perusahaan (Hakim, 2006). RUMUSAN MASALAH Dalam studi ini dibahas beberapa analisis yang biasa dipakai oleh para investor dan untuk mengetahui hubungan antara pendekatan-pendekatan tersebut dengan harga saham, analisis menitikberatkan hanya pada beberapa pendekatan, secara garis besar rumusan permasalahan dapat dijelaskan sebagai berikut : Bagaimanakah pengaruh ROE (Return on Equity) terhadap harga saham perusahaan real estate dan property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)? Bagaimanakah pengaruh EPS (Earning per Share) terhadap harga saham perusahaan real estate dan property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)? Bagaimanakah pengaruh PBV (Price Book Value) terhadap harga saham perusahaan real estate dan property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)? Bagaimanakah pengaruh DER (Debt Equity Ratio) terhadap harga saham perusahaan real estate dan property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)? Bagaimanakah pengaruh NPM (Net Profit Margin) terhadap harga saham perusahaan real estate dan property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)? TELAAH KEPUSTAKAAN Pengertian Saham Saham (stock) merupakan salah satu alternatif investasi yang dapat menghasilkan keuntungan dalam bentuk dividen dan capital gain. Apabila seorang investor membeli saham, maka menjadi pemilik dan disebut sebagai pemegang saham (shareholders) perusahaan yang menerbitkan saham tersebut. Menurut BAPEPAM (2003: 9), ”Saham adalah sertifikat yang menunjukkan bukti kepemilikan suatu perusahaan, dan pemegang saham memiliki hak klaim atas penghasilan dan aktiva perusahaan”. 183 JURNAL BISNIS DAN MANAJEMEN/Volume 53/No.12/Desember -2016 : 182-228 Menurut Sutrisno (2008: 310), “Saham merupakan salah satu bukti kepemilikan bagian modal atau tanda penyertaan modal pada perseroan terbatas yang memberi hak menurut besar kecilnya modal yang disetor”. Dari pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa saham merupakan sertifikat atau tanda bukti kepemilikan yang menunjukkan kepemilikan suatu perusahaan dan pemiliknya disebut pemegang saham (shareholders) yang berhak untuk memiliki hak klaim atas penghasilan aktiva suatu perusahaan. Dalam penilaian saham dikenal tiga jenis nilai saham yaitu, nilai buku, nilai pasar dan nilai intrinsic. Nilai buku merupakan nilai yang dihitung berdasarkan pembukuan perusahaan pembukuan perusahaan penerbit saham. Nilai pasar adalah nilai saham di pasar, yang ditunjukkan oleh harga saham tersebut di pasar. Sedangkan nilai intrinsik atau dikenal sebagai nilai teoritis adalah nilai saham yang sebenarnya atau seharusnya terjadi. Saham dapat dibedakan menjadi dua tipe, yaitu saham biasa (common stock) dan saham preferen (preferred stock). Jenis Saham Dalam transaksi jual-beli di Bursa Efek Indonesia, saham atau sering pula disebut shares atau stock merupakan instrumen yang paling dominan diperdagangkan. Menurut Darmadji dan Fakhrudin (2011 : 6), ada beberapa sudut pandang untuk membedakan saham, yaitu: Dari segi kemampuan dalam hak tagih atau klaim, maka saham terbagi atas : Saham biasa (common stocks) merupakan saham yang mewakili klaim kepemilikan pada penghasilan dan aktiva yang dimiliki perusahaan. Dimana pemegang saham biasa memiliki kewajiban yang terbatas. Artinya, jika perusahaan bangkrut, kerugian maksimum yang ditanggung oleh pemegang saham adalah sebesar investasi pada saham tersebut. Saham preferen (preferred stocks) merupakan saham yang memiliki karakteristik gabungan antara obligasi dan saham biasa, karena bisa menghasilkan pendapatan tetap (seperti bunga obligasi), tetapi juga bisa tidak mendatangkan hasil, seperti yang dikehendaki investor. Serupa saham biasa karena mewakili kepemilikan ekuitas dan diterbitkan tanpa tanggal jatuh tempo yang tertulis di atas lembaran saham tersebut dan membayar dividen. Ditinjau dari cara peralihannya saham dapat dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu: Saham atas unjuk (bearer stocks) Merupakan saham yang tidak tertulis nama pemiliknya, agar mudah dipindahtangankan dari satu investor ke investor lainnya. Secara hukum, siapa yang memegang saham tersebut, maka diakui sebagai pemiliknya dan berhak untuk ikut hadir dalam RUPS. 184 Rimbani : Analisis Pengaruh ROE, EPS, PBV, DER... Saham atas nama (registered stocks) Merupakan saham yang ditulis dengan jelas siapa nama pemiliknya, dimana cara peralihannya harus melalui prosedur tertentu, yaitu dengan dokumen peralihan dan kemudian nama pemiliknya dicatat dalam buku perusahaan yang khusus memuat nama pemegang saham. Apabila sertifikat ini hilang, maka pemilik dapat meminta penggantian. Ditinjau dari kinerja perdagangan maka saham dapat dikategorikan sebagai berikut: Blue-chip stocks, yaitu saham biasa dari suatu perusahaan yang memiliki reputasi tinggi, sebagai leader di industri sejenis, memiliki pendapatan yang stabil dan konsisten dalam membayar dividen. Income stocks, yaitu saham dari suatu emiten yang memiliki kemampuan membayar dividen lebih tinggi dari rata-rata dividen yang dibayarkan pada tahun sebelumnya. Emiten seperti ini biasanya mampu menciptakan pendapatan yang lebih tinggi dan secara teratur membagikan dividen tunai. Emiten ini tidak suka menekan laba dan tidak mementingkan potensi pertumbuhan harga saham. Growth stocks (well-known), yaitu saham-saham dari emiten yang memiliki pertumbuhan pendapatan yang tinggi, sebagai leader di industri sejenis yang mempunyai reputasi tinggi. Selain itu terdapat juga growth stock (lesser-known), yaitu saham dari emiten yang tidak sebagai leader dalam industri namun memiliki ciri growth stock. Umumnya saham ini berasal dari daerah dan kurang populer di kalangan emiten. Speculative stocks, yaitu saham suatu perusahaan yang tidak bisa secara konsisten memperoleh penghasilan dari tahun ke tahun, akan tetapi mempunyai kemungkinan penghasilan yang tinggi di masa mendatang meskipun belum pasti. Counter cyclical stocks, yaitu saham yang tidak terpengaruh oleh kondisi ekonomi makro maupun situasi bisnis secara umum. Pada saat resesi ekonomi, harga saham ini tetap tinggi, di mana emitennya mampu memberikan dividen yang tinggi sebagai akibat dari kemampuan emiten dalam memperoleh penghasilan yang tinggi pada masa resesi. Emiten seperti ini biasanya bergerak dalam produk yang sangat dan selalu dibutuhkan masyarakat seperti rokok dan barang-barang kebutuhan sehari-hari. Pengertian Harga Saham Menurut Fred dan Copeland (1999: 166) saham merupakan tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan, selembar saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemiliknya (berapapun porsinya atau jumlahnya) dari suatu perusahaan yang menerbitkan kertas (saham) tersebut. 185 JURNAL BISNIS DAN MANAJEMEN/Volume 53/No.12/Desember -2016 : 182-228 Selembar saham mempunyai nilai atau harga. Harga saham dapat dibedakan menjadi 3 (tiga), yaitu: Harga Nominal Harga yang tercantum dalam sertifikat saham yang ditetapkan oleh emiten untuk menilai setiap lembar saham yang dikeluarkan. Besarnya harga nominal memberikan arti penting saham karena deviden minimal biasanya ditetapkan berdasarkan nilai nominal. Harga Perdana Harga ini merupakan harga pada waktu harga saham tersebut dicatat di bursa efek. Harga saham pada pasar perdana biasanya ditetapkan oleh penjamin emisi (underwriter) dan emiten. Dengan demikian akan diketahui berapa harga saham emiten itu akan dijual kepada masyarakat biasanya untuk menentukan harga perdana. Harga pasar Kalau harga perdana merupakan harga jual dari perjanjian emisi kepada investor, maka harga pasar adalah harga jual dari investor yang satu dengan investor yang 4 lain. Harga ini terjadi setelah saham tersebut dicatatkan di bursa. Transaksi di sini tidak lagi melibatkan emiten dari penjamin emisi harga ini yang disebut sebagai harga di pasar sekunder dan harga inilah yang benar–benar mewakili harga perusahaan penerbitnya, karena pada transaksi di pasar sekunder, kecil sekali terjadi negosiasi harga investor dengan perusahaan penerbit. Harga yang setiap hari diumumkan di surat kabar atau media lain adalah harga pasar. Faktor Yang Mempengaruhi Harga Saham Menurut Darmadji dan Fakhruddin (2001: 10) harga saham dibentuk karena adanya pemintaan dan penawaran atas saham. Permintaan dan penawaran tersebut terjadi karena adanya banyak faktor, baik yang sifatnya spesifik atas saham tersebut (kinerja perusahaan dan industri dimana perusahaan tersebut bergerak) maupun faktor yang sifatnya makro seperti kondisi ekonomi negara, kondisi sosial dan politik, maupun informasi-informasi yang berkembang, selanjutnya Husnan dan Pudjiastuti (1998: 134) mengatakan apabila kemampuan perusahaan menghasilkan laba meningkat, harga saham akan meningkat. Dengan kata lain, profitabilitas akan mempengaruhi harga saham. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap harga saham dapat dibagi menjadi tiga kategori, yaitu: Faktor yang bersifat fundamental Merupakan faktor yang memberikan informasi tentang kinerja perusahaan dan faktorfaktor lain yang dapat mempengaruhinya. Faktor-faktor ini meliputi: Kemampuan manajemen dalam mengelola kegiatan operasional perusahaan. Prospek bisnis perusahaan di masa datang. Prospek pemasaran dari bisnis yang dilakukan. Perkembangan teknologi yang digunakan dalam kegiatan operasi perusahaan. Kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan. 186 Rimbani : Analisis Pengaruh ROE, EPS, PBV, DER... Faktor yang bersifat teknis Faktor teknis menyajikan informasi yang menggambarkan pasaran suatu efek, baik secara individu maupun secara kelompok. Para analis teknis dalam menilai harga saham banyak memperhatikan hal-hal sebagai berikut: Perkembangan kurs Keadaan pasar modal Volume dan frekuensi transaksi suku bunga Kekuatan pasar modal dalam mempengaruhi harga saham perusahaan. Faktor sosial politik Tingkat inflasi yang terjadi Kebijaksanaan moneter yang dilakukan oleh pemerintah Kondisi perekonomian Keadaan politik suatu Negara Penggolongan Rasio Menurut Sutrisno (2009 : 327), analisis rasio yang digunakan untuk menganalisis laporan keuangan diantaranya sebagai berikut : Rasio likuiditas, digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya dengan asumsi bahwa semua aktiva lancer dikonversikan ke dalam kas. Rasio likuiditas meliputi current ratio, quick ratio dan cash ratio. Rasio solvabilitas, digunakan untuk mengukur seberapa besar kebutuhan dana perusahaan yang dibiayai oleh hutang. Rasio solvabilitas meliputi debt to total assets ratio, debt to equity rati dan time interest earned. Rasio aktivitas, digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam memanfaatkan sumber dananya. Rasio aktivitas meliputi inventory turnover, receiveable turnover, fixed asset turnover dan other asset turnover. Rasio keuntungan (profitabilitas), digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam mendapatkan keuntungan. Rasio profitabilitas meliputi profit margin, return on investment (ROI), return on equity (ROE), return on asset (ROA) dan earning per share. Rasio penilaian, digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menciptakan nilai kepada para investor atau pemegang saham. Rasio penilaian meliputi price earning ratio (PER) dan market to book value ratio. Return on Equity (ROE) Menurut Lestari dan Sugiharto (2007: 196) ROE adalah rasio yang digunakan untuk mengukur keuntungan bersih yang diperoleh dari pengelolaan modal yang diinvestasikan oleh pemilik perusahaan. ROE diukur dengan perbandingan antara laba bersih dengan total modal. Angka ROE yang semakin tinggi memberikan indikasi bagi para pemegang saham bahwa tingkat pengembalian investasi makin tinggi. Menurut Lestari dan Sugiharto (2007: 187 JURNAL BISNIS DAN MANAJEMEN/Volume 53/No.12/Desember -2016 : 182-228 196) angka ROE dapat dikatakan baik apabila > 12%. Return on Equity diperoleh dari profit after tax dibagi dengan total equity (Indonesian Capital Market Directory). ROE = Profit after Tax x 100% Total Equity Hasil yang diperoleh biasanya dinyatakan dalam presentase. Semakin tinggi nilai yang diperoleh rasio ini maka makin baik atau efisien, nilai equity perusahaan akan meningkat dalam peningkatan rasio ini. Earning Per Share (EPS) Rasio ini merupakan salah satu rasio keuangan yang mengukur seberapa besar return yang diperoleh pemiliknya. Earning per Share dirumuskan dengan membandingkan antara laba bersih siap dibagikan dengan total lembar saham yang ada, biasanya pada akhir tahun buku atau tercantum dalam laporan keuangan per 31 Desember. EPS diperoleh dari Net Income dikurangi dengan dividends preferred stock dibagi dengan average outstanding shares (Investopedia) EPS = Net Income – Dividends on Preferred Stock Average Outstanding Shares Price To Book Value (PBV) Menurut Anthanasius (2012) Price To Book Value adalah rasio yang menunjukkan seberapa tinggi suatu saham dibeli oleh investor dibandingkan dengan nilai buku saham tersebut. Semakin kecil nilai Price to book value maka harga dari suatu saham dianggap semakin murah. Secara lebih spesifik, menurut Darmadji & Fakhruddin (2001) PBV merupakan rasio yang menggambarkan seberapa besar pasar menghargai nilai buku saham suatu perusahaan. Semakin tinggi rasio ini berarti pasar percaya akan prospek suatu perusahaan, sehingga mengakibatkan harga saham dari perusahaan tersebut akan meningkat pula dan semakin rendah PBV akan berdampak pada rendahnya kepercayaan pasar akan prospek perusahaan yang berakibat pada turunnya permintaan saham dan selanjutnya berimbas pula dengan menurunnya harga saham dari perusahaan tersebut. Price to Book Value diperoleh dari harga pasar saham dibagi dengan nilai buku per saham PBV = 𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑃𝑎𝑠𝑎𝑟 𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐵𝑢𝑘𝑢 𝑝𝑒𝑟 𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚 Debt To Equity Ratio (DER) Debt to Equity Ratio (DER) adalah perbandingan antara dana pinjaman /hutang dibandingkan dengan modal dalam upaya pengembangan perusahaan Menurut Athanasius (2012). Rasio ini menunjukkan perbandingan antara dana pinjaman atau utang dan modal dalam upaya pengembangan perusahaan. Jika Debt to Equity Ratio (DER) perusahaan tinggi, ada kemungkinan harga saham perusahaan akan rendah karena jika perusahaan memperoleh laba, perusahaan cenderung untuk menggunakan laba tersebut untuk membayar utangnya 188 Rimbani : Analisis Pengaruh ROE, EPS, PBV, DER... dibandingkan dengan membagi dividend menurut Dharmastuti (2004) dalam Patriawan (2004). DER = Total Liabilitiesgasdasdasdasd Equity Net Profit Margin (NPM) Net Profit Margin merupakan rasio antara laba bersih setelah pajak (net income after tax) terhadap total penjualan (sales). Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan pendapatan bersihnya terhadap total penjualan yang dicapai oleh perusahaan. Jadi kinerja keuangan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih atas penjualan semakin meningkat maka hal ini kan berdampak pada meningkatnya pendapatan yang akan diterima oleh para pemegang saham. NPM semakin meningkat menggambarkan kinerja perusahaan yang semakin baik dan keuntungan yang diperoleh pemegang saham akan meningkat pula. Menurut Robert Ang (1997), NPM dapat diformulasikan sebagai berikut: 𝑁𝑃𝑀= 𝑁𝐼𝐴𝑇𝑠𝑎𝑙𝑒𝑠 Menurut Asyik dan Sulistyo (2000), Mila Christanty (2009), dan Agus Harjito dan Rangga Aryayoga (2009) NPM berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham. NPM = Net Profit x 100% Sales Penelitian Terdahulu Penelitian-penelitian terdahulu yang digunakan sebagai bahan perbandingan dan referensi dalam penelitian ini antara lain: Devi & Badjra meneliti pengaruh ROE, NPM, LEVERAGE, dan Nilai Pasar terhadap Harga Saham. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ROE, NPM, dan PER berpengaruh positif terhadap harga saham. Sedangkan DER berpengaruh negatif terhadap harga saham. Darnita (2013) dalam penelitiannya melakukan analisis pengaruh ROA, ROE, NPM, Dan EPS terhadap Harga Saham pada Perusahaan Food and Beverages Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Pada Tahun 2008-2012. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ROA, ROE, dan EPS berpengaruh negatif terhadap harga saham. Sedangkan NPM berpengaruh positif terhadap harga saham. Secara simultan, ROA, ROE, NPM, dan EPS berpengaruh terhadap harga saham. Rinati meneliti pengaruh NPM, ROA dan ROE terhadap Harga Saham pada Perusahaan yang tercantum dalam Indeks LQ45. Hasil penelitian menunjukkan bahwa NPM, ROA, dan ROE memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga saham. Putri & Hermawati meneliti pengaruh Net Profit Margin dan Pendapatan Return On Equity Asset Pada Harga Saham Perusahaan Yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa NPM, ROA, dan ROE memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga saham. Nurhasanah meneliti pengaruh ROA, ROE, Dan EPS Terhadap Harga Saham (Survey Pada Perusahaan LQ45 yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2007-2011). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ROA tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga saham. ROE memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga 189 JURNAL BISNIS DAN MANAJEMEN/Volume 53/No.12/Desember -2016 : 182-228 saham, EPS memiliki pengaruh secara positif dan signifikan terhadap harga saham, dan ROA ROE EPS secara simultan berpengaruh terhadap harga saham. Aristya & Suaryana (2013) meneliti pengaruh EPS, DER, Dan PBV terhadap Harga Saham Perusahaan Emiten Bidang Food and Beverage yang teregister di BEI pada tahun pengamatan 2009-2011. Hasil penelitian menunjukkan bahwa EPS dan PBV berpengaruh signifikan positif bagi harga saham sedangkan DER berpengaruh signifikan negatif bagi harga saham. Itabillah dalam penelitiannya menguji pengaruh CR, QR, NPM, ROA, EPS, ROE, DER, Dan PBV Terhadap Harga Saham Perusahaan Real Estate dan Property Yang Terdaftar di BEI. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Current Ratio, Return On Asset, Return On Equity tidak berpengaruh negatif terhadap harga saham. Quick Ratio, Net Profit Margin tidak berpengaruh positif terhadap harga saham. Earning Per Share dan Price To Book Value berpengaruh positif terhadap harga saham, sedangkan Debt Equity Ratio berpengaruh negatif terhadap harga saham. Current Ratio, Quick Ratio, Net Profit Margin, Return On Asset, Earning Per Share, Return On Equity, Debt To Equity Ratio dan Price To Book Value berpengaruh secara simultan terhadap harga saham. Stella (2009) meneliti pengaruh Price To Earnings Ratio, Debt To Equity Ratio, Return On Asset Dan Price To Book Value Terhadap Harga Pasar Saham. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Price To Earnings Ratio berpengaruh positif signifikan terhadap harga saham sedangkan Debt To Equity Ratio dan Price To Book Value berpengaruh negatif terhadap harga saham. ROA tidak berpengaruh terhadap harga pasar saham. Gambar 1 Kerangka Pemikiran Teoritis 190 Rimbani : Analisis Pengaruh ROE, EPS, PBV, DER... Hipotesis Penelitian Dari latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, dan kerangka pemikiran dari penelitian ini maka dapat diajukan hipotesis penelitian sebagai berikut : H1 : Return on Equity (ROE) berpengaruh positif terhadap harga saham perusahaan real estate dan property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 20112013. H2 : Earning per Share (EPS) berpengaruh positif terhadap harga saham perusahaan real estate dan property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 20112013. H3 : Price to Book Value (PBV) berpengaruh negatif terhadap harga saham perusahaan real estate dan property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2011-2013. H4 : Debt Equity Ratio (DER) berpengaruh negatif terhadap harga saham perusahaan real estate dan property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 20112013. H5 : Net Profit Margin (NPM) berpengaruh positif terhadap harga saham perusahaan real estate dan property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 20112013. H6 : ROE, EPS, PBV, DER dan NPM secara simultan berpengaruh positif terhadap harga saham perusahaan real estate dan property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2011-2013. METODOLOGI PENELITIAN Jenis dan Periode Penelitian 191 JURNAL BISNIS DAN MANAJEMEN/Volume 53/No.12/Desember -2016 : 182-228 Penelitian yang dilakukan merupakan jenis penelitian kuantitatif, dimana dalam melaksanakan penelitian ini data yang digunakan adalah data sekunder. Data sekunder yang dimaksudkan adalah data yang diperoleh dalam bentuk jadi, data yang menjadi dasar penelitian merupakan hasil kumpulan dan olahan yang sudah dibuatkan kompilasinya berupa laporan historis keuangan tahunan perusahaan bidang real estate dan property yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2011-2013. Populasi Penelitian, Rancangan Sampling, dan Prosedur Sampling Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan bidang real estate dan property yang ada di Indonesia. Dalam penelitian ini anggota populasi cukup banyak sehingga peneliti menggunakan teknik sampling untuk mempermudah penelitian, pemilihan sampel dilakukan berdasarkan metode purposive sampling, yaitu pemilihan sampel perusahaan selama periode penelitian berdasarkan kriteria tertentu. Beberapa kriteria yang ditetapkan untuk memperoleh sampel adalah sebagai berikut : Perusahaan bidang real estate dan property yang telah go public di BEI pada kurun waktu penelitian (periode 2011-2013) Tersedia data laporan keuangan selama kurun waktu penelitian (periode 2011 - 2013) Perusahaan yang diteliti masih beroperasi pada periode waktu penelitian (periode 20112013) Berdasarkan pada kriteria pengambilan sampel seperti yang telah disebutkan diatas, maka jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 37 perusahaan. Metode Analisis Analisis kinerja perusahaan bidang real estate dan property dilakukan dengan menghitung rasio-rasio keuangan, yaitu ROE (Return On Equity), EPS (Earning Per Share), PBV (Price to Book Value), DER (Debt Equity Ratio), dan NPM (Net Profit Margin) yang kemudian masing-masing rasio tersebut diuji pengaruhnya terhadap harga saham. Variabel Penelitian dan Operasional Dalam penelitian ini digunakan rasio ROE, EPS, PBV, DER dan NPM sebagai variabel independen. Sedangkan untuk variabel dependen menggunakan Harga Saham. Regresi Panel Regresi data panel merupakan teknik regresi yang menggabungkan data time series dengan cross section. Menurut (Agus Widarjono, 2007), metode regresi data panel mempunyai beberapa keuntungan jika dibandingkan dengan data time series atau cross section, yaitu : Data panel yang merupakan gabungan dua data time series dan cross section mampu menyediakan data yang lebih banyak sehingga akan menghasilkan degree of freedom yang lebih besar, Menggabungkan informasi dari data time series dan cross section dapat mengatasi masalah yang timbul ketika ada masalah penghilangan variabel (omitted-variabel). Pemilihan Model Regresi Tahapan-tahapan model regresi dengan teknik data panel adalah: 192 Rimbani : Analisis Pengaruh ROE, EPS, PBV, DER... Membuat model Pendekatan Kuadrat Terkecil (Common Effect) Pendekatan kuadrat terkecil adalah teknik yang menggabungkan seluruh data time series dan data cross section, kemudian mengestimasi model dengan menggunakan metode ordinary least square (OLS) (Widarjono, 2007). Persamaan untuk model common effect menurut Gujarati (2003) adalah sebagai berikut: Yit = α1 + β2X2 + β3X3it + ... + βnXnit + µit Keterangan: Yit : variabel dependen untuk unit individu ke-i dan unit waktu ke-t Xit : variabel independen untuk unit individu ke-i dan unit waktu ke-t α : koefisien intersep β : koefisien slope µit : error untuk unit individu ke-i dan unit waktu ke-t Membuat model Pendekatan Efek Tetap (Fixed Effect Model) Menurut Usman dan Nachrowi (2006), ada variabel-variabel yang tidak semuanya masuk dalam persamaan model, sehingga memungkinkan adanya intercept yang tidak konstan atau berubah untuk setiap individu dan waktu. Oleh karena itu diperlukan pendekatan efek tetap ini. Namun metode ini membawa kelemahan yaitu berkurangnya derajat kebebasan (degree of freedom) yang pada akhirnya mengurangi efisiensi parameter. Persamaan untuk model fixed effect menurut Gujarati (2003) adalah sebagai berikut: Yit = α1 + α2D2 + ...+ αnDn + β2X2it + ... + βnXnit + µit Keterangan: D : dummy Membuat model Pendekatan Efek Acak (Random Effect Model) Jika pendekatan efek tetap digunakan karena adanya intercept yang tidak konstan atau berubah untuk setiap individu dan waktu, maka pendekatan efek acak ini digunakan untuk mengakomodasi perbedaan setiap individu dan waktu yang disebabkan oleh error terms.Teknik yang digunakan dalam Random Effect Model adalah dengan menambahkan variabel gangguan (error terms) yang mungkin saja akan muncul pada hubungan antar waktu dan antar kabupaten/kota. Teknik metode OLS tidak dapat digunakan untuk mendapatkan estimator yang efisien, sehingga lebih tepat untuk menggunakan Metode Generalized Least Square(GLS). Persamaan untuk model Random Effect menurut Gujarati (2003) adalah sebagai berikut: Yit = α1 + β2X2it + ... + βnXnit + µit + eit Keterangan: eit : random error term (error secara menyeluruh) Perbedaan utama antara fixed effect dan random effect terletak pada perlakuan terhadap intercept. Pada fixed effect setiap unit cross-section memiliki nilai intercept tersendiri yang fixed. Sedangkan pada random effect intercept mempresentasikan nilai rata-rata dari seluruh cross-section intercept. 193 JURNAL BISNIS DAN MANAJEMEN/Volume 53/No.12/Desember -2016 : 182-228 Memilih model estimasi dalam panel data Pemilihan Pooled Least Square (PLS) dengan Fixed Effect Model (FEM) Untuk melakukan pemilihan model ini, digunakan uji likehood ratio (chow test), yang digunakan untuk memilih teknik data panel dengan PLS atau FEM. Kemudian dilakukan uji hipotesis dengan : H0 : Common Effect Model H1 : Fixed Effect Model H0 ditolak jika Prob Cross Section-F dan Cross Section Chi-square < 0.05 pada tingkat signifikan 5%. Jika H0 ditolak maka FEM akan dipilih untuk proses lebih lanjut. Pemilihan Pooled Least Square (PLS) dengan Random Effect Model (REM) Lagrange Multiplier (LM) adalah uji untuk mengetahui apakah model random effect atau model common effect yang lebih tepat digunakan. Uji signifikasi random effect ini dikembangkan oleh Breusch Pagan. Metode Breusch Pagan untuk nilai random effect didasarkan pada nilai residual dari metode OLS. Adapun nilai statistik LM dihitung berdasarkan formula sebagai berikut: Dimana : n = Jumlah Individu T = Jumlah Periode Waktu e = residual metode common effect (OLS) Hipotesis yang digunakan adalah : H0 : Model mengikuti common effect H1 : Model mengikuti random effect Untuk menentukan keputusan, maka dapat dilihat dari nilai probabilitas Breusch-Pagan. Apabila nilainya berada di atas 0,05 atau tidak signifikan, maka H0 diterima dan jika berada dibawah 0,05 atau signifikan maka H0 ditolak dan H1 diterima. Pemilihan Fixed Effect Model (FEM) dengan Random Effect Model (REM) Jika hasil uji chow menunjukan bahwa fixed effect lebih baik dari pada common effect, maka proses selanjutnya adalah melakukan uji Hausman. Uji Hausman dilakukan untuk membandingkan yang mana yang terbaik antara model FEM atau REM dan dilakukan uji hipotesis : H0 : Random Effect Model H1 : Fixed Effect Model H0 ditolak jika Prob Cross Section Random < 0.05 pada tingkat signifikan 5%. Jika H0 ditolak maka FEM akan dipilih untuk proses lebih lanjut. Apabila hasil probabilitas lebih kecil daripada α maka H0 ditolak. Sedangkan jika nilai probabilitas lebih besar daripada α maka H0 tidak ditolak. Maka persamaan analisis regresi panel dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 194 Rimbani : Analisis Pengaruh ROE, EPS, PBV, DER... Harga Sahamt = α + β1 ROEit + β2 EPSit + β3 PBVit + β4DERit + β5 NPMit + µit Dimana : i = Perusahaan Bidang real estate dan property; t = periode waktu α = koefisien intersep; β1= koefisien slope dari ROE β2 = koefisien slope dari EPS; β3 = koefisien slope dari PBV β4 = koefisien slope dari DER; β5 = koefisien slope dari NPM µ= error Uji Hipotesis Statistik Uji Signifikansi Variabel Bebas (Uji t) Pengujian ini digunakan untuk menguji signifikansi pengaruh dari masing-masing variabel independent berupa rasio keuangan perusahaan terhadap harga saham perusahaan-perusahaan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Langkah-langkah dalam melakukan pengujian adalah sebagai berikut: Langkah 1 : Merumuskan hipotesis (Ha) Ha diterima : artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel independent terhadap variabel dependent secara parsial. Langkah 2 : Menentukan tingkat signifikansi (α) Penelitian ini menggunakan tingkat keyakinan sebesar 95% dengan α = 5%. Langkah 3 : Menghitung nilai uji statistik Hasil pengujian ini dapat diperoleh dengan melihat hasil uji signifikansi pada output Eviews 8.0. Langkah 4 : Menarik kesimpulan Apabila nilai sig <α,maka H0 ditolak, ini berarti variabel independent memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependent. Sebaliknya apabila sig ≥α, maka H0diterima, ini berarti variabel independent tidak memiliki pengaruh secara signifikan terhadap variabel dependent. Uji Signifikansi Model (Uji F stat) Pengujian ini digunakan untuk menguji signifikansi pengaruh semua variabel independent secara simultan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependent.Langkahlangkah dalam melakukan pengujian adalah sebagai berikut : Langkah 1 : Merumuskan hipotesis (Ha) Ha diterima : artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel independent terhadap variabel dependent secara simultan. Langkah 2 : Menentukan tingkat signifikansi (α) Penelitian ini menggunakan tingkat keyakinan sebesar 95% dengan α= 5%. Langkah 3 : Menghitung nilai uji statistik Hasil pengujian ini dapat diperoleh dengan melihat hasil uji signifikansi pada output Eviews 8.0 Langkah 4 : Menarik kesimpulan Apabila nilai sig <α, maka H0 ditolak, ini berarti paling sedikit terdapat satu variabel independentyang memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel dependent. 195 JURNAL BISNIS DAN MANAJEMEN/Volume 53/No.12/Desember -2016 : 182-228 Sebaliknya apabila sig ≥ α, maka H0 diterima, ini berarti tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari semua variabel independentsecara simultan terhadap variabel dependent. Uji Koefisien Determinasi (R2) Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variable dependennya.Nilai R2 yang mendekati satu berarti variabelvariabel independennya memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Koefisien determinasi dapat dirumuskan sebagai berikut : KP = R2x 100% Nilai Koefisian determinasi adalah antara 0 dan 1. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan varisasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati 1 (satu) berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. ANALISIS DAN BAHASAN TEMUAN Analisis Deskriptif Statistik Statistik deskriptif adalah statistik yang menggambarkan fenomena atau karakteristik variabel-variabel yang digunakan, seperti mean, min, max dan standar deviasi. Nilai mean merupakan nilai rata-rata dari setiap variabel yang diteliti, nilai minimal merupakan nilai terkecil dari data peneliti, nilai maximal merupakan nilai terbesar dari data peneliti dan standar deviasi adalah akar dari varians. Deskriptif variabel penelitian ini mengenai pofitabilitas, hutang, likuiditas dan kebijakan jumlah dividen yang dibagikan. Hasil dari statistik deskriptif perhitungan dalam penelitian ini dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut ini : Mean Median Maximum Minimum Std. Dev. Skewness Kurtosis Jarque-Bera Probability Tabel 1 Statistik Deskriptif ROE, EPS, PBV, DER, NPM dan Harga Saham Tahun 2011-2013 ROE EPS PBV DER NPM HS 12.00018 109.7791 1.417387 0.813514 2.035405 856.5024 10.23000 44.00000 1.050000 0.710000 0.270000 470.0000 52.43000 905.0000 4.840000 3.270000 40.86000 9365.460 -20.34000 -42.86000 0.160000 0.080000 -0.680000 50.00000 10.96745 178.3737 1.022944 0.562216 6.967908 1377.961 0.761896 2.637583 1.251056 1.486647 4.422980 4.114529 4.777279 9.899675 4.102738 6.379934 22.53025 22.43295 25.34808 0.000003 348.8771 0.000000 34.57924 0.000000 196 93.72298 0.000000 2126.027 0.000000 2059.777 0.000000 Rimbani : Analisis Pengaruh ROE, EPS, PBV, DER... Sum Sum Sq. Dev. 1332.020 13231.35 Observations 111 12185.48 3499891. 157.3300 115.1055 90.30000 34.76953 111 111 111 Sumber : Hasil Output Eviews 8 225.9300 5340.692 95071.77 2.09E+08 111 111 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah data (N) adalah sebanyak 111 dari 37 perusahaan real estate dan property yang menjadi sampel dalam penelitian ini. Data diambil selama tiga tahun yaitu tahun 2011-2013. Dan dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa : Variabel Dependen (Y) Untuk variabel Y Harga Saham (HS) diketahui bahwa jumlah sampel yang diteliti adalah 111 perusahaan real estate dan property. Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa rata-rata (mean) HS sebesar 856,5024, nilai minimum sebesar 50,00 dan nilai maximum sebesar 9365,460 dengan standar deviasi sebesar 1377,961. Variabel Independen Pertama (X1) Untuk variabel X1 Return on Equity (ROE) diketahui bahwa jumlah sampel yang diteliti adalah 111 perusahaan real estate dan property. Hasil Pengolahan data menunjukkan bahwa rata-rata (mean) ROE sebesar 12,00018, nilai minimum sebesar -20,34 dan nilai maximum sebesar 52,43 dengan standar deviasi sebesar 10,96745. Variabel Independen Kedua (X2) Untuk variabel X2 Earning Pershare (EPS) diketahui bahwa jumlah sampel yang diteliti adalah 111 perusahaan real estate dan property. Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa rata-rata (mean) EPS sebesar 109,7791, nilai minimum sebesar -42,86 dan nilai maximum sebesar 905 dengan standar deviasi sebesar 178,3737. Variabel Independen Ketiga (X3) Untuk variabel X3 Price to Book Value (PBV) diketahui bahwa jumlah sampel yang diteliti adalah 111 perusahaan real estate dan property. Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa rata-rata (mean) PBV sebesar 1,417387, nilai minimum sebesar 0,16 dan nilai maximum sebesar 4,84 dengan standar deviasi sebesar 1,022944. Variabel Independen Keempat (X4) Untuk variabel X4 Debt to Equity Ratio (DER) diketahui bahwa jumlah sampel yang diteliti adalah 111 perusahaan real estate dan property. Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa rata-rata (mean) DER sebesar 0,813514, nilai minimum sebesar 0,08 dan nilai maximum sebesar 3,27 dengan standar deviasi sebesar 0,562216. 197 JURNAL BISNIS DAN MANAJEMEN/Volume 53/No.12/Desember -2016 : 182-228 Variabel Independen Kelima (X5) Untuk variabel X5 Net Profit Margin (NPM) diketahui bahwa jumlah sampel yang diteliti adalah 111 perusahaan real estate dan property. Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa rata-rata (mean) NPM sebesar 2,035405, nilai minimum sebesar -0,68 dan nilai maximum sebesar 40,86 dengan standar deviasi sebesar 6,967908. Metode Analisis Data Panel Pooled Least Square (Common Effect Model) Model Common Effect atau Pooled Least Square Model adalah model estimasi yang menggabungkan data time series dan data cross section dengan menggunakan pendekatan OLS (Ordinary Least Square) untuk mengestimasi parameternya. Berikut adalah hasil output regresi dengan menggunakan model common effect dalam penelitian ini: Tabel 2 Common Effect Model Dependent Variable: HS Method: Panel Least Squares Date: 03/23/16 Time: 20:22 Sample: 2011 2013 Periods included: 3 Cross-sections included: 37 Total panel (balanced) observations: 111 Variable Coefficient C ROE EPS PBV DER NPM 31.27328 -41.80460 6.779399 427.6338 -146.4515 47.00441 R-squared 0.721831 Adjusted R-squared 0.708584 S.E. of regression 743.8634 Sum squared resid 58099935 Log likelihood -888.3342 F-statistic 54.49357 Prob(F-statistic) 0.000000 Std. Error t-Statistic 145.0011 0.215676 9.314312 -4.488211 0.544503 12.45061 79.58794 5.373098 152.8962 -0.957849 11.22593 4.187130 Mean dependent var S.D. dependent var Akaike info criterion Schwarz criterion Hannan-Quinn criter. Durbin-Watson stat 198 Prob. 0.8297 0.0000 0.0000 0.0000 0.3403 0.0001 856.5024 1377.961 16.11413 16.26059 16.17355 1.878021 Rimbani : Analisis Pengaruh ROE, EPS, PBV, DER... Sumber : Hasil Output Eviews 8 Dari tabel diatas dapat dilihat hasil dari regresi model common effect dalam penelitian ini yang menunjukan bahwa: Variabel independen ROE (Return on Equity) mempunyai pengaruh negatif dan signifikan terhadap variabel dependen HS (Harga Saham), hal ini dibuktikan dengan nilai probabilitas variabel Return on Equity sebesar 0,000 < 0,05. Variabel independen EPS (Earning Pershare) mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap variabel dependen HS (Harga Saham), hal ini dibuktikan dengan nilai probabilitas variabel Earning Per share sebesar 0,000 < 0,05. Variabel independen PBV (Price to Book Value) mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap variabel dependen HS (Harga Saham), hal ini dibuktikan dengan nilai probabilitas variabel Price to Book Value sebesar 0,000 < 0,05. Variabel independen DER (Debt to Equity Ratio) tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen HS (Harga Saham), hal ini dibuktikan dengan nilai probabilitas variabel Debt to Equity Ratio sebesar 0,3403 > 0,05. Variabel independen NPM (Net Profit Margin) mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap variabel dependen HS (Harga Saham), hal ini dibuktikan dengan nilai probabilitas variabel Net Profit Margin sebesar 0,000 < 0,05. Secara simultan seluruh variabel independen yang terdiri dari ROE, EPS, PBV, DER, dan NPM berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen HS. Hal ini dibuktikan dengan nilai probabilitas F stasistik sebesar 0,000 < 0,05. Nilai R-square menunjukan nilai 0,7218 berarti bahwa kemampuan variabel independen yang terdiri dari ROE, EPS, PBV, DER, dan NPM dalam menjelaskan variabel dependen HS adalah sebesar 72,18%, sisanya sebesar 27,82% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam model ini. Memilih Model Estimasi dalam Data Panel Pemilihan Pooled Least Square (PLS) dengan Fixed Effect Model Untuk melakukan pemilihan model ini, digunakan uji likehood ratio (chow test), yang digunakan untuk memilih teknik data panel dengan PLS atau FEM. Kemudian dilakukan uji hipotesis dengan : H0 : Common Effect Model H1 : Fixed Effect Model H0 ditolak jika Prob Cross Section-F dan Cross Section Chi-square > 0.05 pada tingkat signifikan 5%. Jika H0 ditolak maka FEM akan dipilih untuk proses lebih lanjut. Dan berikut adalah hasil uji likehood ratio (chow test) yang dilakukan dalam penelitian ini: 199 JURNAL BISNIS DAN MANAJEMEN/Volume 53/No.12/Desember -2016 : 182-228 Tabel 3 Hasil Pengujian Chow Test Redundant Fixed Effects Tests Equation: Untitled Test cross-section fixed effects Effects Test Statistic Cross-section F Cross-section Chi-square 1.361024 59.557236 d.f. Prob. (36,69) 36 0.1355 0.0081 Cross-section fixed effects test equation: Dependent Variable: HS Method: Panel Least Squares Date: 03/23/16 Time: 20:25 Sample: 2011 2013 Periods included: 3 Cross-sections included: 37 Total panel (balanced) observations: 111 Variable Coefficient C ROE EPS PBV DER NPM 31.27328 -41.80460 6.779399 427.6338 -146.4515 47.00441 Std. Error t-Statistic 145.0011 0.215676 9.314312 -4.488211 0.544503 12.45061 79.58794 5.373098 152.8962 -0.957849 11.22593 4.187130 200 Prob. 0.8297 0.0000 0.0000 0.0000 0.3403 0.0001 Rimbani : Analisis Pengaruh ROE, EPS, PBV, DER... R-squared 0.721831 Adjusted R-squared 0.708584 S.E. of regression 743.8634 Sum squared resid 58099935 Log likelihood -888.3342 F-statistic 54.49357 Prob(F-statistic) 0.000000 Mean dependent var S.D. dependent var Akaike info criterion Schwarz criterion Hannan-Quinn criter. Durbin-Watson stat 856.5024 1377.961 16.11413 16.26059 16.17355 1.878021 Sumber : Hasil Output Eviews 8 Dari hasil uji chow yang dilakukan dalam penelitian ini seperti yang tertera pada tabel di atas menunjukan bahwa nilai Cross Section Chi-square berada dibawah nilai alpha 0.05. Hal ini berarti H1 ditolak dan H0 diterima yang berarti bahwa model yang lebih tepat digunakan dalam penelitian ini adalah model common effect dibandingkan dengan model fixed effect. Pemilihan Common Effect Model (CEM) dengan Random Effect Model Uji LM (Lagrange Multiplier) dilakukan untuk membandingkan yang mana yang terbaik antara model CEM atau REM dan dilakukan uji hipotesis : H0 : Common Effect Model H1 : Random Effect Model Untuk menentukan keputusan, maka dapat dilihat dari nilai probabilitas Breusch-Pagan. Apabila nilainya berada di atas 0,05 atau tidak signifikan, maka H0 diterima dan jika berada dibawah 0,05 atau signifikan maka H0 ditolak dan H1 diterima. Dan berikut adalah hasil uji LM yang dilakukan dalam penelitian ini : Tabel 4 Hasil Pengujian Lagrange Multiplier Lagrange multiplier (LM) test for panel data Date: 03/29/16 Time: 23:03 Sample: 2011 2013 Total panel observations: 111 Probability in () Null (no rand. effect) Alternative Breusch-Pagan Honda King-Wu GHM Cross-section Period One-sided One-sided 0.210344 (0.6465) -0.458633 (0.6768) -0.458633 (0.6768) -201 0.626625 (0.4286) 0.791596 (0.2143) 0.791596 (0.2143) -- Both 0.836969 (0.3603) 0.235441 (0.4069) 0.665266 (0.2529) 0.626625 JURNAL BISNIS DAN MANAJEMEN/Volume 53/No.12/Desember -2016 : 182-228 -- -- (0.3971) Sumber : Hasil Output Eviews 8 Dari hasil uji LM yang dilakukan dalam penelitian ini seperti yang tertera pada tabel di atas menunjukan bahwa nilai Prob Breusch-Pagan sebesar 0,6465 yang berarti lebih besar dari nilai alpha 0.05. Hal ini berarti H1 ditolak dan H0 diterima yang berarti bahwa model yang lebih tepat digunakan dalam penelitian ini adalah model common effect dibandingkan dengan model random effect. Dan berdasarkan hasil riset perhitungan yang dilakukan dengan menggunakan statistik tabel 3 model common effect di atas maka didapat persamaan regresi linier berganda model regresi sebagai berikut : Y = 31,273 – 41,805 X1 + 6,779 X2 + 427,634 X3 - 146,452 X4+ 47,004 X5 Keterangan : Y= HS X2 = EPS X4 = DER X1= ROE X3 = PBV X5 = NPM Uji secara Parsial (Uji t) Tabel 5 Hasil Uji t berdasarkan Common Effect Model Dependent Variable: HS Method: Panel Least Squares Date: 03/23/16 Time: 20:22 Sample: 2011 2013 Periods included: 3 Cross-sections included: 37 Total panel (balanced) observations: 111 Variable Coefficient C ROE EPS PBV DER NPM 31.27328 -41.80460 6.779399 427.6338 -146.4515 47.00441 R-squared Adjusted R-squared S.E. of regression 0.721831 0.708584 743.8634 Std. Error t-Statistic 145.0011 0.215676 9.314312 -4.488211 0.544503 12.45061 79.58794 5.373098 152.8962 -0.957849 11.22593 4.187130 Mean dependent var S.D. dependent var Akaike info criterion 202 Prob. 0.8297 0.0000 0.0000 0.0000 0.3403 0.0001 856.5024 1377.961 16.11413 Rimbani : Analisis Pengaruh ROE, EPS, PBV, DER... Sum squared resid Log likelihood F-statistic Prob(F-statistic) 58099935 -888.3342 54.49357 0.000000 Schwarz criterion 16.26059 Hannan-Quinn criter. 16.17355 Durbin-Watson stat 1.878021 Sumber : Hasil Output Eviews 8 Dari hasil penghitungan output Eviews 8 model common effect di atas, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut: Ha : ROE berpengaruh positif signifikan terhadap Harga Saham Uji regresi parsial (Uji t) menunjukkan bahwa nilai signifikansi variabel ROE adalah sebesar 0,000 yang berarti lebih kecil dibanding nilai alpha 0,05 (0,001 < 0,05). Menurut kriteria uji, maka Ha diterima, yang berarti bahwa variabel ROE secara parsial berpengaruh secara signifikan terhadap variabel Harga Saham. Tanda minus pada koefisien regresi ROE menunjukan bahwa variabel ini berpengaruh negatif terhadap harga saham. Ha : EPS berpengaruh positif signifikan terhadap Harga Saham Uji regresi parsial (Uji t) menunjukkan bahwa nilai signifikansi variabel EPS adalah sebesar 0,000 yang berarti lebih kecil dibanding nilai alpha 0,05 (0,00 < 0,05). Menurut kriteria uji, maka Ha diterima, yang berarti bahwa variabel EPS secara parsial berpengaruh secara signifikan terhadap variabel Harga Saham. Tanda plus pada koefisien regresi EPS menunjukan bahwa variabel ini berpengaruh positif terhadap harga saham. Ha : PBV berpengaruh negatif signifikan terhadap Harga Saham Uji regresi parsial (Uji t) menunjukkan bahwa nilai signifikansi variabel PBV adalah sebesar 0,000 yang berarti lebih kecil dibanding nilai alpha 0,05 (0,00 < 0,05). Menurut kriteria uji, maka Ha diterima, yang berarti bahwa variabel PBV secara parsial berpengaruh secara signifikan terhadap variabel Harga Saham. Tanda plus pada koefisien regresi PBV menunjukan bahwa variabel ini berpengaruh positif terhadap harga saham. Ha : DER berpengaruh negatif signifikan terhadap Harga Saham Uji regresi parsial (Uji t) menunjukkan bahwa nilai signifikansi variabel DER adalah sebesar 0,34 yang berarti lebih besar dibanding nilai alpha 0,05 (0,07 > 0,05). Menurut kriteria uji, maka Ha ditolak, yang berarti bahwa variabel DER secara parsial tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel Harga Saham. Tanda minus pada koefisien regresi DER menunjukan bahwa variabel ini berpengaruh negatif terhadap harga saham. Ha : NPM berpengaruh positif signifikan terhadap Harga Saham 203 JURNAL BISNIS DAN MANAJEMEN/Volume 53/No.12/Desember -2016 : 182-228 Uji regresi parsial (Uji t) menunjukkan bahwa nilai signifikansi variabel NPM adalah sebesar 0,000 yang berarti lebih kecil dibanding nilai alpha 0,05 (0,000 < 0,05). Menurut kriteria uji, maka Ha diterima, yang berarti bahwa variabel NPM secara parsial berpengaruh secara signifikan terhadap variabel Harga Saham. Tanda plus pada koefisien regresi NPM menunjukan bahwa variabel ini berpengaruh positif terhadap harga saham. Uji F Untuk menguji signifikansi parameter regresi secara simultan digunakan uji statistik F. Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersamaan terhadap variabel terikat atau dependen. Berdasarkan hasil uji statistik F tabel 4.8 model common effect di atas, output regresi menunjukkan nilai signifikansi 0,000 < 0,05 (5%), sehingga dapat disimpulkan bahwa secara bersama-sama variabel ROE, EPS, PBV, DER, dan NPM berpengaruh secara signifikan terhadap variabel Harga Saham. Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak, hipotesis Ha diterima karena terbukti bahwa secara simultan seluruh variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen. Uji Koefisien Determinasi Analisis koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui persentase ROE, EPS, PBV, DER, dan NPM dalam menjelaskan harga saham perusahaan real estate dan property yang terdaftar di BEI. Dari tabel 7 Common Effect Model di atas, dapat diketahui bahwa nilai R-square sebesar 0,7218 artinya secara bersama-sama variabel ROE, EPS, PBV, DER, dan NPM mempunyai kontribusi menjelaskan Harga Saham sebesar 72,18%, sedangkan sisanya sebesar 27,82% (100% - 72,18%) dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti atau tidak dimasukkan dalam model penelitian ini. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan dari hasil analisis data yang telah dilakukan mengenai pengaruh ROE, EPS, PBV, DER dan NPM terhadap Harga Saham perusahaan real estate dan property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode tahun 2011-2013, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : Kondisi harga saham dari 37 perusahaan real estate dan property selama tahun 2011 – 2013 menunjukkan bahwa rata-rata perusahaan real estate dan property memiliki harga saham sebesar Rp. 856,5024 per lembar sahamnya. Berdasarkan rata-rata harga saham perusahaan real estate dan property tersebut, nilai rata-rata harga saham yang terbesar selama 204 Rimbani : Analisis Pengaruh ROE, EPS, PBV, DER... tahun 2011 hingga 2013 dimiliki oleh perusahaan PT. Metropolitan Kentjana sebesar Rp 5.260,23 sedangkan yang paling rendah dimiliki oleh perusahaan PT. Mas Murni Indonesia dengan harga saham mencapai Rp 50,00 per lembar saham. Pengaruh Return on Equity (ROE) terhadap Harga Saham menunjukkan secara signifikan berpengaruh negatif, artinya jika ROE mengalami kenaikan 1% rasio keuangan maka Harga Saham akan mengalami penurunan dan sebaliknya jika ROE mengalami penurunan 1% rasio keuangan maka Harga Saham mengalami kenaikan. Koefisien regresi untuk Return on Equity adalah sebesar -41,805 yang artinya Return on Equity mempunyai pengaruh negatif terhadap Harga Saham sebesar 41,805. Pengaruh Earning Per Share (EPS) terhadap Harga Saham menunjukkan secara signifikan berpengaruh positif, artinya jika EPS mengalami kenaikan 1% rasio keuangan maka Harga Saham akan mengalami kenaikan dan sebaliknya jika EPS mengalami penurunan 1% rasio keuangan maka Harga Saham mengalami penurunan. Koefisien regresi untuk Return on Equity adalah sebesar 6,779 yang artinya Return on Equity mempunyai pengaruh positif terhadap Harga Saham sebesar 6,779. Pengaruh Price To Book Value (PBV) terhadap Harga Saham menunjukkan secara signifikan berpengaruh positif, artinya jika PBV mengalami kenaikan 1% rasio keuangan maka Harga Saham akan mengalami kenaikan dan sebaliknya jika PBV mengalami penurunan 1% rasio keuangan maka Harga Saham mengalami penurunan. Koefisien regresi untuk Price To Book Value adalah sebesar 427,634 yang artinya Price To Book Value mempunyai pengaruh positif terhadap Harga Saham sebesar 427,634. Pengaruh Debt To Equity Ratio (DER) terhadap Harga Saham menunjukkan secara signifikan berpengaruh negatif, artinya jika DER mengalami kenaikan 1% rasio keuangan maka Harga Saham akan mengalami penurunan dan sebaliknya jika DER mengalami penurunan 1% rasio keuangan maka Harga Saham mengalami kenaikan. Koefisien regresi untuk Debt To Equity Ratio adalah sebesar -146,452 yang artinya Debt To Equity Ratio mempunyai pengaruh negatif terhadap Harga Saham sebesar 146,452. Pengaruh Net Profit Margin (NPM) terhadap Harga Saham menunjukkan secara signifikan berpengaruh positif, artinya jika NPM mengalami kenaikan 1% rasio keuangan maka Harga Saham akan mengalami kenaikan dan sebaliknya jika NPM mengalami penurunan 1% rasio keuangan maka Harga Saham mengalami penurunan. Koefisien regresi untuk Net Profit Margin adalah sebesar 47,004 yang artinya Net Profit Margin mempunyai pengaruh positif terhadap Harga Saham sebesar 47,004. Secara simultan terdapat pengaruh yang signifikan antara Return On Equity (ROE), Earning Per Share (EPS), Price To Book Value (PBV), Debt To Equity Ratio (DER), dan Nett Profit Margin (NPM) terhadap Harga Saham. Nilai koefisien determinasi 0,7218 artinya secara bersama-sama variabel Return On Equity (ROE), Earning Per Share (EPS), Price To Book Value (PBV), Debt To Equity Ratio (DER), dan Nett Profit Margin (NPM) mempunyai kontribusi menjelaskan Harga Saham sebesar 72,18%, sedangkan sisanya sebesar 27,82% 205 JURNAL BISNIS DAN MANAJEMEN/Volume 53/No.12/Desember -2016 : 182-228 (100% - 72,18%) dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti atau tidak dimasukkan dalam model penelitian ini. Saran Dari hasil yang telah diperoleh dari pengaruh Return On Equity (ROE), Earning Per Share (EPS), Price To Book Value (PBV), Debt To Equity Ratio (DER), dan Nett Profit Margin (NPM) terhadap Harga Saham, saran yang dapat penulis berikan adalah: Return On Equity (ROE), Earning Per Share (EPS), Price To Book Value (PBV), Debt To Equity Ratio (DER), dan Nett Profit Margin (NPM) perlu menjadi pertimbangan bagi calon investor untuk menanamkan modal pada perusahaan real estate dan property yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI). Pada penelitian ini Price To Book Value (PBV) berpengaruh positif dan paling kuat diantara keempat rasio (ROE, EPS, DER, dan NPM) terhadap Harga Saham sehingga Price To Book Value (PBV) yang merupakan rasio yang menggambarkan seberapa besar pasar menghargai nilai buku saham suatu perusahaan dan seberapa tinggi pasar percaya akan prospek suatu perusahaan, adalah hal yang paling penting untuk diperhatikan bagi investor. Semakin rendah PBV akan berdampak pada rendahnya kepercayaan pasar akan prospek perusahaan yang berakibat pada turunnya permintaan saham dan selanjutnya berimbas pula dengan menurunnya harga saham dari perusahaan tersebut. Sebaliknya, semakin tinggi PBV berarti pasar percaya akan prospek suatu perusahaan, sehingga mengakibatkan harga saham dari perusahaan tersebut akan meningkat pula. Bagi peneliti selanjutnya, penelitian dapat dilakukan lebih mendalam dengan menambah periode penelitian dan tidak hanya terbatas pada perusahaan real estate dan property saja. Diharapkan penelitian selanjutnya dilakukan pada semua sektor industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan menambah variabel yang merupakan faktor internal seperti faktor risiko, dividend yield dan faktor eksternal seperti suku bunga, jumlah uang yang beredar, tingkat inflasi, dan sebagainya, yang mempengaruhi Harga Saham, dikarenakan masih banyak faktor pengaruh yang tidak digunakan dalam penelitian ini yaitu sebesar 27,82% berdasarkan uji koefisien determinasi. DAFTAR KEPUSTAKAAN Abadi, Hossein Rezaei Dolat , et al. 2012. “Analyze The Impact of Financial Variables on Stock Prices of Tehran Stock Exchange Companies”, Journal of Contemporary Research in Business Vol.3 No.11, University of Isfahan. Ajija, Shochrul R. dkk. 2011. Cara Cerdas Menguasai Eviews. Jakarta: Salemba Empat. Aloysius, Harry Sulistyo. 2004. Analisis Faktor Fundamental Perusahaan terhadap Total Return Di Bursa Efek Jakarta. Tesis Magister Manajemen Universitas Diponegoro. 206 Rimbani : Analisis Pengaruh ROE, EPS, PBV, DER... Ang, Robert. 1997. Buku Pintar Pasar Modal Indonesia, Jakarta : Mediasoft Indonesia. Anthanasius, Thomas. (2012). Berinvestasi Saham. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo. Bapepam. 2003. Panduan Investasi di Pasar Modal Indonesia, Jakarta Bastian, Indra & Suhardjono. 2006. Akuntansi Perbankan. Jakarta : Salemba Empat. Brigham, Eugene F. dan Joel F. Houston. 2010. Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Jakarta: Salemba Empat. Chen Zhang Ganesh. 2006. Financial Distress Predicton in China. Review of Pacific Basic Financial Markets and Policies. Vol. 9, Iss. 2,p: 317 Christanty, Mila. 2009. “Analisis Pengaruh Faktor Fundamental dan Economic Value Added (EVA) Terhadap Return Saham (Studi Pada Saham Perusahaan yang Tercatat Aktif Dalam LQ45 di BEI Periode 2003-2007)”, Tesis. Semarang: FE UNDIP Darmadji & Fakhruddin, 2011, Pasar Modal di Indonesia, edisi 3, Salemba Empat, Jakarta. Darnita, Elis. 2013. Analisis Pengaruh Return On Assets (ROA), Return On Equity (ROE), Net Profit Margin (NPM) Dan Earning Per Share (EPS) Terhadap Harga Saham (Studi Pada Perusahaan Food Dan Beverages Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Pada Tahun 2008-2012). Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Manajemen, Universitas Dian Nuswantoro. Semarang. Devi, Putu Laksmi Savitri & Badjra, Ida Bagus, Pengaruh ROE, NPM, Leverage Dan Nilai Pasar Terhadap Harga Saham, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Udayana, Bali. Dewi, Putu Dina Aristya & Suaryana, I.G.N.A. 2013. Pengaruh EPS, DER, Dan PBV Terhadap Harga Saham, Fakultas Ekonomi, Universitas Udayana, Bali, E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 4.1,215-229. 207 JURNAL BISNIS DAN MANAJEMEN/Volume 53/No.12/Desember -2016 : 182-228 Dharmastuti, Fara. 2004. Analisis Pengaruh Earning Per Share, Price Earning Ratio, Return On Investment, Debt to Equity Ratio dan Net Profit Margin Dalam Menetapkan Harga Saham Perdana. Fakultas Ekonomi. Universitas Atmajaya, Jakarta. Eduardus Tandelilin, MBA, CWM. 2010. “Portofolio dan Investasi”, Edisi pertama,. Kanisius, Yogyakarta. Elizabeth C. Kalunda dan Siti Haryati. 2012. Determinants of Stock Prices in Dhaka Stock Exchange (DSE), Bangladesh. European Journal of Developing Country Studies. 13(3). pp:13-2. Eljelly A, Alghurair K. 2001. Performance Measures and Welth Creation in An Emerging Market: The Case of Saudi Arabia. International Journal of Commerce and Management. Vol. 11, No. 3-4 Fabozzi, Frank. J. 1999. Manajemen Investasi. Jakarta: Salemba Empat. Fahmi, Irham. 2011. Analisis Laporan Keuangan. Lampulo: ALFABETA. Fred ,J. Weston dan Copeland. 1999. Manajemen Keuangan, Jilid 1, Terjemahan Jaka Wasana dan Krisbandono. Jakarta : Kina Rupa Aksara. Gantyowati, Evi dan Arwanta, Erwin. 2004. “Kemampuan Prediksi Rasio Keuangan Terhadap Harga Saham”, Kajian Bisnis, Vol. 12, No. 1. Gujarati, D. 2003. Ekonometri Dasar. Terjemahan: Sumarno Zain, Jakarta: Erlangga. Haghiri, Amir and Haghiri Soleyman. 2012. The Investigation of Effective Factors on Stock Return with Emphasis on ROA and ROE Ratios in Tehran stock exchange (TSE), Journal of Basic and Applied Scientific Research. 2 (9) 9097-9103. Harjito, D. Agus dan Aryayoga, Rangga. 2009. Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan dan Return saham di Bursa Efek Jakarta, Jurnal Fenomena, hal. 13-21 ISSN 1693-4296. Volume 7, Nomor 1. Rescyana Putri Hutami. 2012. Pengaruh DPS,ROA dab NPM terhadap harga saham perusahaan industry manufaktur yang tercatat di bursa efek Indonesia 2006-2010. Jurnal nominal. Vol.I No II : Hal. 105- 124. 208 Rimbani : Analisis Pengaruh ROE, EPS, PBV, DER... Undang-Undang Pasar Modal 1995, No. 8 Tahun 1995. LN. No. 64 Tahun 1995, TLN No. 3608. Itabillah, E.Amaliah. Pengaruh CR, QR, NPM, ROA, EPS, ROE, DER Dan PBV Terhadap Harga Saham Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar Di BEI, Fakultas Ekonomi, Universitas Maritim Raja Ali Haji. Jogiyanto, H.M. (2010). Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi Ketujuh. BPFE. Yogyakarta. Nachrowi, D & Hardius Usman. 2006. Pendekatan Populer dan Praktis Ekonometrika untuk Analisis Ekonomi dan Keuangan, Lembaga Penerbit Universitas Indonesia, Jakarta. Nurhasanah, Rahmalia. Pengaruh Return On Assets (ROA), Return On Equity (ROE), Dan Earning Per Share (EPS) Terhadap Harga Saham (Survey Pada Perusahaan LQ 45 Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2007-2011), Fakultas Ekonomi, Universitas Widyatama. Nainggolan, A. 2012. “Pengaruh Audit Internal Terhadap Kinerja Perusahaan”, Jurnal Ilmiah Satya Negara Indonesia, Vol.4. Rinati, Ina. Pengaruh Net Profit Margin (NPM), Return On Assets (ROA) Dan Return On Equity (ROE) Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Yang Tercantum Dalam Indeks LQ 45, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma, Depok. Shah, Syed Saad Hussain, et al., (2012), “The Impact of Brands on Consumer Purchase Intentions”, Asian Journal of Business Management 4(2): 105-110, 2012 Shochrul R, Ajija, dkk. 2011. Cara cerdas menguasai EVIEWS. Jakarta: Salemba Empat. Harahap, Sofyan S. 2007. Teori Akuntansi, Edisi Revisi 9. Jakarta: Raja Salemba Empat. Stella. 2009. Pengaruh Price To Earnings Ratio, Debt To Equity Ratio, Return On Asset dan Price To Book Value terhadap harga pasar saham. Jurnal Bisnis Dan Akuntansi, 11 (2), 97-106. 209 JURNAL BISNIS DAN MANAJEMEN/Volume 53/No.12/Desember -2016 : 182-228 Sunariyah. 2004. Pengantar Pengetahuan Pasar Modal. Cetakan Keempat. Yogyakarta: UPP AMP YKPN. Sutrisno. 2008. Manajemen Keuangan Teori, Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta : EKONISIA. Sutrisno, Edi. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi pertama. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Rivai, Veithzal. Wahyuni , Sri. 2002. Analisis Kandungan Informasi Laporan Arus Kas Di Bursa Efek Jakarta, Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia, Vol.17, No.2, Hal. 200- 210. Weston, Fred, J dan Thomas, E Copeland. (1999). Manajemen Keuangan Jilid 1, Terjemahan Jaka Wasana dan Krisbandono, Penerbit Bina Rupa Aksara, Jakarta. Wibisono, Y. 2005. Metode Statistika. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Widarjono, A. 2007. Ekonometrika Teori dan Aplikasi. Yogyakarta : Ekonisia FE UII. Wijaya, Gerry Stefhanus. 2014. Pengaruh Debt to Equity Ratio Dan Earnings Per Share Terhadap Harga Saham Perusahaan Properti Dan Real Estate Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2010-2012, Jurusan Akuntansi Dan Keuangan, Fakultas Ekonomi dan Komunikasi, Universitas Bina Nusantara, Jakarta Barat. Wilianto, A. (2012). Pengaruh Kebijakan Dividen, Leverage Keuangan dan Profitabilitas Terhadap Harga Saham Perusahaan Manufaktur di BEI. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi Vol. 1 No. 2 Maret 2012. ECFIN. (2012). Indonesian Capital Market Directory 2012. ECFIN. (2013). Indonesian Capital Market Directory 2013. 210 Rimbani : Analisis Pengaruh ROE, EPS, PBV, DER... ECFIN. (2014). Indonesian Capital Market Directory 2014. www.idx.co.id www.bapepam.go.id 211 JURNAL BISNIS DAN MANAJEMEN/Volume 53/No.12/Desember -2016 : 182-228 LAMPIRAN 1 Daftar Perusahaan Real Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia KODE Tanggal NO SAHAM NAMA EMITEN IPO 28-Jun1 LPKR PT. LIPPO KARAWACI TBK 1996 06-Jun2 BSDE PT BUMI SERPONG DAMAI TBK 2008 28-Mar3 CTRA PT CIPUTRA DEVELOPMENT TBK 1994 11-Nov4 APLN PT AGUNG PODOMORO LAND TBK 2010 18-Des5 ASRI PT ALAM SUTERA REALTY TBK 2007 07-Mei6 SMRA PT SUMMARECON AGUNG TBK 1990 7 BKSL PT SENTUL CITY TBK 28-Jul-1997 18-Jan8 MDLN PT MODERNLAND REALTY LTD TBK 1993 19-Okt9 PWON PT PAKUWON JATI TBK 1989 10-Jan10 KIJA PT JABABEKA TBK 1995 07-Nov11 CTRP PT CIPUTRA PROPERTY TBK 2007 04-Sep12 DILD PT INTILAND DEVELOPMENT TBK 1991 02-Nov13 DUTI PT DUTA PERTIWI TBK 1994 30-Mar14 KPIG PT MNC LAND TBK 2000 PT JAKARTA INTERNATIONAL HOTEL & DEV. 29-Feb15 JIHD TBK 1984 29-Jun16 JRPT PT JAYA REAL PROPERTY TBK 1994 27-Mar17 SSIA PT SURYA SEMESTA INTERNUSA TBK 1997 212 Rimbani : Analisis Pengaruh ROE, EPS, PBV, DER... 18 CTRS PT CIPUTRA SURYA TBK 19 SCBD PT DANAYASA ARTHATAMA TBK 20 21 DART LPCK PT DUTA ANGGADA REALTY TBK PT LIPPO CIKARANG TBK 22 JSPT PT JAKARTA SETIABUDI INTERNASIONAL TBK 23 24 SMDM MKPI PT SURYAMAS DUTAMAKMUR TBK PT METROPOLITAN KENTJANA TBK 25 26 RODA PJAA PT PIKKO LAND DEVELOPMENT TBK PT PEMBANGUNAN JAYA ANCOL TBK 27 COWL PT COWELL DEVELOPMENT TBK 28 GPRA 29 GMTD PT PERDANA GAPURA PRIMA TBK PT GOWA MAKASSAR TOURISM DEVELOPMENT TBK 30 EMDE PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENT TBK 31 32 MAMI LAMI PT MAS MURNI INDONESIA TBK PT LAMICITRA NUSANTARA TBK 33 BCIP PT BUMI CITRA PERMAI TBK 34 PUDP PT PUDIJADI PRESTIGE LIMITED TBK 35 BAPA PT BEKASI ASRI PEMULA TBK 36 RBMS PT RISTIA BINTANG MAHKOTASEJATI TBK 37 MTSM PT METRO REALTY TBK LAMPIRAN 2 Hasil Output Eviews 8.0 1. Model Common Effect Dependent Variable: HS Method: Panel Least Squares Date: 03/23/16 Time: 20:22 213 15-Jan1999 31-Des1999 08-Mei1990 24-Jul-1997 12-Jan1998 12-Okt1995 10-Jul-2009 22-Okt2001 02-Jul-2004 19-Des2007 10-Okt2007 11-Des2000 12-Jan2011 09-Feb1994 18-Jul-2001 11-Des2009 18-Nov1994 14-Jan2008 19-Des1997 08-Jan1992 JURNAL BISNIS DAN MANAJEMEN/Volume 53/No.12/Desember -2016 : 182-228 Sample: 2011 2013 Periods included: 3 Cross-sections included: 37 Total panel (balanced) observations: 111 Variable Coefficient C ROE EPS PBV DER NPM 31.27328 -41.80460 6.779399 427.6338 -146.4515 47.00441 R-squared 0.721831 Adjusted R-squared 0.708584 S.E. of regression 743.8634 Sum squared resid 58099935 Log likelihood -888.3342 F-statistic 54.49357 Prob(F-statistic) 0.000000 Std. Error t-Statistic 145.0011 0.215676 9.314312 -4.488211 0.544503 12.45061 79.58794 5.373098 152.8962 -0.957849 11.22593 4.187130 Mean dependent var S.D. dependent var Akaike info criterion Schwarz criterion Hannan-Quinn criter. Durbin-Watson stat Prob. 0.8297 0.0000 0.0000 0.0000 0.3403 0.0001 856.5024 1377.961 16.11413 16.26059 16.17355 1.878021 2. Model Fixed Effect Dependent Variable: HS Method: Panel Least Squares Date: 03/23/16 Time: 20:23 Sample: 2011 2013 Periods included: 3 Cross-sections included: 37 Total panel (balanced) observations: 111 Variable Coefficient C ROE EPS PBV DER NPM -905.3151 -48.41020 6.165855 754.2689 717.4265 6.455360 Std. Error t-Statistic 407.2811 -2.222826 14.91003 -3.246821 1.068669 5.769660 138.5280 5.444884 393.5102 1.823146 73.90892 0.087342 Prob. 0.0295 0.0018 0.0000 0.0000 0.0726 0.9307 Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared Adjusted R-squared 0.837337 0.740683 Mean dependent var S.D. dependent var 214 856.5024 1377.961 Rimbani : Analisis Pengaruh ROE, EPS, PBV, DER... S.E. of regression Sum squared resid Log likelihood F-statistic Prob(F-statistic) 701.7018 33974589 -858.5556 8.663189 0.000000 Akaike info criterion Schwarz criterion Hannan-Quinn criter. Durbin-Watson stat 16.22623 17.25145 16.64213 2.458805 3. Model Random Effect Dependent Variable: HS Method: Panel EGLS (Cross-section random effects) Date: 03/23/16 Time: 20:24 Sample: 2011 2013 Periods included: 3 Cross-sections included: 37 Total panel (balanced) observations: 111 Swamy and Arora estimator of component variances Variable Coefficient C ROE EPS PBV DER NPM 31.27328 -41.80460 6.779399 427.6338 -146.4515 47.00441 Std. Error t-Statistic 136.7825 0.228635 8.786384 -4.757884 0.513641 13.19871 75.07696 5.695939 144.2302 -1.015401 10.58965 4.438713 Prob. 0.8196 0.0000 0.0000 0.0000 0.3122 0.0000 Effects Specification S.D. Cross-section random Idiosyncratic random 0.000000 701.7018 Rho 0.0000 1.0000 Weighted Statistics R-squared Adjusted R-squared S.E. of regression F-statistic Prob(F-statistic) 0.721831 0.708584 743.8634 54.49357 0.000000 Mean dependent var S.D. dependent var Sum squared resid Durbin-Watson stat 856.5024 1377.961 58099935 1.878021 Unweighted Statistics R-squared Sum squared resid 0.721831 58099935 Mean dependent var Durbin-Watson stat 215 856.5024 1.878021 JURNAL BISNIS DAN MANAJEMEN/Volume 53/No.12/Desember -2016 : 182-228 4. Uji Chow Redundant Fixed Effects Tests Equation: Untitled Test cross-section fixed effects Effects Test Statistic Cross-section F Cross-section Chi-square 1.361024 59.557236 d.f. Prob. (36,69) 36 0.1355 0.0081 Cross-section fixed effects test equation: Dependent Variable: HS Method: Panel Least Squares Date: 03/23/16 Time: 20:25 Sample: 2011 2013 Periods included: 3 Cross-sections included: 37 Total panel (balanced) observations: 111 Variable Coefficient C ROE EPS PBV DER NPM 31.27328 -41.80460 6.779399 427.6338 -146.4515 47.00441 R-squared 0.721831 Adjusted R-squared 0.708584 S.E. of regression 743.8634 Sum squared resid 58099935 Log likelihood -888.3342 F-statistic 54.49357 Prob(F-statistic) 0.000000 Std. Error t-Statistic 145.0011 0.215676 9.314312 -4.488211 0.544503 12.45061 79.58794 5.373098 152.8962 -0.957849 11.22593 4.187130 Mean dependent var S.D. dependent var Akaike info criterion Schwarz criterion Hannan-Quinn criter. Durbin-Watson stat 5. Uji Langrange Multiplier Lagrange multiplier (LM) test for panel data Date: 03/29/16 Time: 23:03 Sample: 2011 2013 Total panel observations: 111 Probability in () 216 Prob. 0.8297 0.0000 0.0000 0.0000 0.3403 0.0001 856.5024 1377.961 16.11413 16.26059 16.17355 1.878021 Rimbani : Analisis Pengaruh ROE, EPS, PBV, DER... Null (no rand. effect) Alternative Breusch-Pagan Honda King-Wu GHM Cross-section Period One-sided One-sided 0.210344 (0.6465) -0.458633 (0.6768) -0.458633 (0.6768) --- 0.626625 (0.4286) 0.791596 (0.2143) 0.791596 (0.2143) --- Both 0.836969 (0.3603) 0.235441 (0.4069) 0.665266 (0.2529) 0.626625 (0.3971) ANALISIS PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO, RETURN ON ASSET, UKURAN PERUSAHAAN, DAN KESEMPATAN INVESTASI TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Druce Edrick2 Abstract: The purpose of this research woas t analyze the influence of return on asset, debt to equity ratio, investment opportunity set, and firm size on dividend policy. The sample used in this study is a manufacturing company listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX) 20132015. Samples were taken by purposive sampling technique. t test results showed that the variables return on asset that significantly affect the dividend policy of the companies listed in Indonesia Stock Exchange (IDX) with a confidence level of 95%. While the variable debt to equity ratio, investment opportunity set, and firm size not significantly affect the dividend policy of companies listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX) with a confidence level of 95%. Keywords : return on asset, debt to equity ratio, investment opportunity set firm size, dividend Policy PENDAHULUAN Kebijakan pembayaran dividen mempunyai pengaruh bagi pemegang saham dan perusahaan yang membayar dividen. Para pemegang saham umumnya menginginkan pembagian dividen yang relatif stabil karena hal tersebut akan mengurangi ketidakpastian 2 Alumnus Program Studi Magister Manajemen Universitas Tarumanagara ([email protected]) 217 JURNAL BISNIS DAN MANAJEMEN/Volume 53/No.12/Desember -2016 : 182-228 akan hasil yang diharapkan dari investasi yang dilakukan dan juga dapat meningkatkan kepercayaan pemegang saham terhadap perusahaan sehingga nilai saham juga dapat meningkat. Laba sangat penting baik bagi perusahaan maupun bagi pihak investor, dimana perusahaan berkepentingan untuk menjaga kelangsungan hidup perusahaan. Perusahaan berkepentingan untuk mendanai pertumbuhan perusahaan, sementara di sisi lain investor mengharapkan adanya pembagian keuntungan atas laba yang diperoleh (dividen). (Oetomo dan Pramita 2013) Kebijakan utang merupakan bagian dari perimbangan jumlah utang jangka pendek, utang jangka panjang, saham preferen dan saham biasa dan perusahaan akan berusaha mencapai tingkat struktur modal yang optimal. Penggunaan utang yang terlalu tinggi akan menyebabkan penurunan dividen karena sebagian besar keuntungan. dialokasikan sebagai cadangan pelunasan utang. Sebaliknya, pada tingkat penggunaan utang yang rendah perusahaan mengalokasikan dividen yang tinggi sehingga sebagian besar keuntungan digunakan untuk kesejahteraan pemegang saham (Putri, 2013). Dalam penelitian Fenny Pramita dan Hening Widi Oetomo (2013) mengenai analisis pengaruh cash ratio, growth of company, dan return on asset terhadap dividend payout ratio. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa return on asset berpengaruh signifikan terhadap dividend payout ratio. Ada beberapa hal yang menyebabkan perusahaan mengalami kesulitan dalam mengambil kebijakan dividen seperti: tingkat leverage, return on asset, ukuran perusahaan, dan kesempatan investasi.. Agar penelitian lebih terarah, maka ruang lingkup penelitian dibatasi hanya pada pengaruh debt to equity ratio, return on asset, ukuran perusahaan dan kesempatan investasi terhadap kebijakan deviden pada perusahaan manufaktur terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2013 sampai dengan 2015. Berdasarkan dari hasil uraian di atas, maka dirumuskan masalah penelitian yaitu: apakah terdapat pengaruh Return on Asset, Debt to Equity Ratio. Kesempatan Investasi dan Ukuran Perusahaan terhadap Kebijakan Dividen. TELAAH KEPUSTAKAAN Debt to Equity Ratio Debt To Equity Ratio merupakan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban yang ditunjukkan beberapa dengan bagian modal sendiri yang digunakan untuk membayar hutang. Perusahaan yang mempunyai leverage tinggi berarti semakin besar kewajiban yang dimiliki perusahaan, dan berdampak pada pembagian dividen dalam jumlah lebih kecil dikarenakan laba yang diperoleh digunakan untuk menutupi kewajiban dimasa lalu. (Marietta dan Sampurno 2013). 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐷𝑒𝑏𝑡 DER = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 218 Rimbani : Analisis Pengaruh ROE, EPS, PBV, DER... Return on Asset Menurut Van Horne dan Wachowicz dalam (Kardianah dan Soedjono, 2013) “rasio return on asssets digunakan untuk mengukur keseluruhan keefektifan dalam menghasilkan laba dengan aktiva yang tersedia” 𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ ROA = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 Kesempatan Investasi Kesempatan investasi untuk tumbuh disebut sebagai investment opportunity set (IOS) yang dimana dijadikan dasar untuk menentukan klasifikasi pertumbuhan perusahaan di masa depan. Kesempatan perusahaan untuk tumbuh disebut dengan investment opportunity set (Jogiyanto, 2008: 51) yaitu keputusan investasi dalam bentuk kombinasi aktiva yang dimiliki dan pilihan investasi di masa yang akan datang. 𝑆𝑎𝑙𝑒𝑠𝑡 − 𝑆𝑎𝑙𝑒𝑠𝑡−1 Sales Growth = 𝑆𝑎𝑙𝑒𝑠 𝑡−1 Ukuran Perusahaan Size merupakan simbol ukuran suatu perusahaan. Suatu perusahaan yang sudah mapan akan memiliki akses yang mudah menuju pasar modal untuk meningkatkan dana dengan biaya yang lebih rendah. Perusahaan yang baru dan masih kecil akan mengalami banyak kesulitan untuk memiliki akses ke pasar modal. sedangkan perusahaan kecil lebih sulit untuk mengakses ke pasar modal. (Marietta dan Sampurno 2013). Natural log market capitalization = ln (jumlah saham yang beredar pada akhir tahun X harga pasar saham akhir tahun) ln = natural log Kebijakan Dividen Dividen adalah bagian dari laba yang diperoleh perusahaan dan diberikan oleh perusahaan kepada pemegang saham sebagai imbalan atas kesediaannya menanamkan hartanya didalam perusahaan (Putri, 2013). Menurut Darmadji dan Fakhrudin, pengertian dividen adalah sebagai pembagian keuntungan yang diberikan perusahaan penerbit saham atas keuntungan yang dihasilkan perusahaan (Darmadji dan Fakhrudin, 2006) 𝐷𝑒𝑣𝑖𝑑𝑒𝑛𝑑 𝑃𝑒𝑟 𝑆ℎ𝑎𝑟𝑒 DPR = 𝐸𝑎𝑟𝑛𝑖𝑛𝑔 𝑃𝑒𝑟 𝑆ℎ𝑎𝑟𝑒 Kerangka Pemikiran Debt to Equity Ratio METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini merupakan desain penelitian untuk menguji kebenaran empiris dari suatu hipotesis, yakni kebenaran mengenai kaitan antar dua atau lebih variabel penelitian yang dirumuskan hipotesisnya. Subjek dari penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013 - 2015. Objek penelitian ini adalah debt to equity ratio, return on asset, ukuran perusahaan dan kesempatan investasi. Pengamatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah periode tahun 2013 -2015 219 JURNAL BISNIS DAN MANAJEMEN/Volume 53/No.12/Desember -2016 : 182-228 Metode Penarikan Sampel Populasi dan Teknik Pemilihan Sampel A. Populasi adalah kumpulan seluruh elemen sejenis, tetapi dapat dibedakan satu sama lain (Priyatno 2010:71). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa efek Indonesia (BEI) pada tahun 2013 - 2015. Dengan jumlah populasi perusahaan manufaktur sebanyak 156 perusahaan. B. Sampel Pengambilan sampel dengan teknik non random sampling yaitu cara pengambilan sampel yang tidak semua anggota populasi diberi kesempatan untuk dipilih menjadi sampel. Salah satu teknik pengambilan sampling yang termasuk dalam non random sampling adalah purposive sampling. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling dengan kriteria sebagai berikut: a) Merupakan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013 sampai dengan 2015; b) Laporan keuangan perusahaan telah diaudit dan dipublikasikan secara lengkap selama periode penelitian; c) Perusahaan yang membagikan dividen tunai secara berturut-turut dari tahun 2013 sampai dengan 2015; d) perusahaan yang menerbitkan laporan keuangan dalam mata uang rupiah. Emiten yang telah memenuhi kriteria pengambilan sampel adalah sebagai berikut 1 PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk 2 PT Alumindo Light Metal Inds Tbk 3 PT Astra International Tbk 4 PT Semen Baturaja (Persero) Tbk 5 PT Merck Indonesia Tbk 6 PT Wijaya Karya Beton Tbk 7 PT Mandom Indonesia Tbk 8 PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk 9 PT Asahimas Flat Glass Tbk 10 PT Arwana Citramulia Tbk 11 PT Keramika Indonesia Assosiasi Tbk 12 PT Gudang Garam Tbk 13 PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk 14 PT Multi Bintang Indonesia Tbk 15 PT Kimia Farma (Persero) Tbk 16 PT Holcim Indonesia Tbk 17 PT Surya Toto Indonesia Tbk 18 PT Sumi Indo Kabel Tbk 19 PT HM Sampoerna Tbk 20 PT Tempo Scan Pacific Tbk 21 PT Mayora Indah Tbk 22 PT Indospring Tbk 23 PT Semen Indonesia (Persero) Tbk 24 PT Lion Mesh Prima Tbk 25 PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk 26 PT JAPFA Comfeed Indonesia Tbk 27 PT Astra Otoparts Tbk Tbk 28 PT Indofood Sukses Makmur Tbk 220 Rimbani : Analisis Pengaruh ROE, EPS, PBV, DER... 29 30 31 32 33 34 35 36 PT Kalbe Farma Tbk PT Indomobil Sukses Internasional Tbk PT Wismilak Inti Makmur Tbk PT Selamat Sempurna Tbk PT Sepatu Bata Tbk PT Nippon Indosari Corpindo Tbk PT KMI Wire and Cable Tbk Tbk PT Unilever Indonesia Tbk Teknik Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan pada penelitian ini dengan menggunakan metode: 1. Metode Studi Pustaka, yaitu dengan melakukan telaah pustaka, eksplorasi dan mengkaji berbagai literatur pustaka seperti majalah, jurnal 2. Metode Dokumentasi, yaitu dengan cara mengumpulkan, mencatat, dan megkaji data sekunder yang berupa lapoan keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode tahun 2013-2015 Teknik Pengolahan Data Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier berganda (multiple linier regression method) yang menyatakan bahwa diduga variabel independen yaitu debt to equity rati, return on asset, pertumbuhan penjualan (growth of sales), dan ukuran perusahaan (firm size) berpengaruh terhadap variabel denpenden. Dengan demikian model penelitian dapat dinyatakan sebagai berikut : Yib = b + b1X1ib+ b2X2ib + b3X3ib + b4X4ib + eib Keterangan: Y = Kebijakan Dividen b = konstanta; besarnya sama dengan Y apabila X1-X4 dan e = 0 b1ib-b4ib = koefisien regresi parsial variabel bebas X1ib = Debt to Equity Ratio X2ib = Return on Asset X3ib = Ukuran Perusahaan X4ib = Kesempatan Investasi e = error term merupakan variabel lain di luar model penelitian ANALISIS DAN BAHASAN TEMUAN Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah data residual dalam penelitian ini berdistribusi normal atau tidak Tabel 4.1 Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 108 a,b Normal Parameters Mean 0E-7 221 JURNAL BISNIS DAN MANAJEMEN/Volume 53/No.12/Desember -2016 : 182-228 Most Extreme Differences Std. Deviation Absolute Positive Negative ,26690305 ,107 ,107 -,076 1,115 ,167 Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber: diolah oleh penulis Berdasarkan hasil pengujian pada Tabel 4.3 didapatkan nilai signifikansi sebesar 0,167. Nilai ini lebih besar dari 0,05 sehingga Ho tidak ditolak, yang berarti data residual terbukti terdistribusi secara normal. Dengan kata lain, model regresi telah memenuhi asumsi normalitas. Uji Multikolinearitas Menurut (Priyatno, 2010), uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan linier antar variabel bebas dalam model regresi. Tabel 4.2 Hasil Pengujian Multikolinearitas Model (Constant) Coefficientsa Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients B Std. Error Beta -,573 ,332 ROA ,528 DER ,013 INVST ,100 SIZE ,032 a. Dependent Variable: DPR Sumber: diolah oleh penulis ,216 ,016 ,126 ,012 1 ,239 ,075 ,071 ,263 t 1,723 2,443 ,827 ,795 2,657 Sig. Collinearity Statistics Tolerance VIF ,088 ,016 ,410 ,428 ,009 ,832 ,956 ,988 ,816 1,202 1,046 1,012 1,225 Berdasarkan hasil uji multikolinearitas pada tabel 4.4, didapatkan bahwa nilai tolerance dari masing-masing variabel menunjukkan nilai yang lebih dari 0,10. Dari tabel pengujian juga menunjukkan bahwa nilai VIF dari masing-masing variabel menunjukkan nilai di bawah 10. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak ditemukan gejala multikolinearitas pada semua variabel bebas dalam model regresi. Uji Autokorelasi Autokorelasi adalah hubungan (korelasi) yang terjadi di antara anggota dari serangkaian pengamatan yang tersusun pada rangkaian waktu Tabel 4.3 Hasil Pengujian Autokorelasi Model Summaryb 222 Rimbani : Analisis Pengaruh ROE, EPS, PBV, DER... Model R R Square Adjusted R Std. Error of the Durbin-Watson Square Estimate a 1 ,423 ,179 ,147 ,27203628 1,909 a. Predictors: (Constant), SIZE, INVST, DER, ROA b. Dependent Variable: DPR Sumber: diolah oleh penulis Berdasarkan hasil pengujian autokorelasi pada Tabel 4.5 diketahui bahwa nilai DW adalah sebesar 1,909 dari jumlah sampel sebanyak 36 perusahaan dan jumlah variabel independen sebanyak lima (n= 108, k=4) serta menggunakan tingkat signifikansi 0,05. Hasil perhitungan 4-du adalah: 4 – du = 4 – 1,7637 = 2,2363 Dari hasil perhitungan tersebut menunjukkan bahwa nilai DW dari hasil pengujian 1,909 berada di antara du 1,7637 dan 4-du 2,2363 sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat gejala autokorelasi dalam model penelitian Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik heteroskedastisitas yaitu adanya ketidaksamaan varian dari residual untuk semua pengamatan pada model regresi. Tabel 4.4 Hasil Pengujian Heteroskedastisitas dengan Uji Glejser Coefficientsa Model Unstandardized Standardized t Sig. Coefficients Coefficients B Std. Error Beta (Cons -,203 ,212 -,960 ,339 tant) ROA ,085 ,138 ,064 ,616 ,540 1 DER -,004 ,010 -,038 -,394 ,695 INVS ,098 ,080 ,117 1,226 ,223 T SIZE ,013 ,008 ,183 1,738 ,085 a. Dependent Variable: ABSRES Sumber: diolah oleh penulis Kriteria pengujian dari uji Glejser adalah sebagai berikut: Ho: Tidak ada gejala heteroskedastisitas. Ha: Terdapat gejala heteroskedastisitas Jika p-value (sig) > 0,05 maka tidak terjadi masalah heteroskedastisitas, dan jika pvalue (sig) ≤ 0,05 maka terjadi masalah heteroskedastisitas pada model. Dari hasil uji Glejser pada Tabel 4.6, diketahui bahwa nilai signifikansi untuk semua variabel independen lebih besar dari taraf nyata 0,05. Koefisien Determinasi (R2) 223 JURNAL BISNIS DAN MANAJEMEN/Volume 53/No.12/Desember -2016 : 182-228 Koefisien determinasi (R2) mengukur seberapa besar kemampuan variabel independen dalam menerangkan variasi variabel dependen. Tabel 4.5 Koefisien Determinasi Ganda Model Summaryb Mod R R Square Adjusted R Std. Error of the Durbin-Watson el Square Estimate a 1 ,423 ,179 ,147 ,27203628 1,909 a. Predictors: (Constant), SIZE, INVST, DER, ROA b. Dependent Variable: DPR Sumber: diolah oleh penulis Berdasarkan hasil uji koefisien determinasi, didapatkan nilai Adjusted R Square sebesar 14,7% yang artinya bahwa sebesar 14,7% dari variabel kebijakan dividen (dividen payput ratio) dapat dijelaskan oleh variabel debt to equity ratio, return on asset, kesempatan investasi, ukuran perusahaan dan sisanya sebesar 85,3% dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak dimasukkan ke dalam model Uji Statistik t Uji parsial ini dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh dari masingmasing variabel independen terhadap variabel dependen. Tabel 4.6 Hasil Uji Statistik t Coefficientsa Model Unstandardized Standardized t Sig. Coefficients Coefficients B Std. Error Beta (Constant) -,573 ,332 -1,723 ,088 ROA ,528 ,216 ,239 2,443 ,016 1 DER ,013 ,016 ,075 ,827 ,410 INVST ,100 ,126 ,071 ,795 ,428 SIZE ,032 ,012 ,263 2,657 ,009 a. Dependent Variable: DPR Sumber: diolah oleh penulis Nilai signifikansi debt to equty ratio adalah 0,410 sehingga menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan terhadap dividend payout ratio sehingga Ha1 ditolak Nilai signfikansi return on asset (ROA) adalah 0,016 sehingga menunjukkan bahwa variabel return on asset berpengaruh signifikansi terhadap dividen payout ratio sehingga Ha2 diterima Nilai signifikansi variabel ukuran perusahaan adalah 0,009 sehingga menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan terhadap dividen payout ratio sehingga Ha3 diterima Nilai signifikansi variabel kesempatan investasi adalah 0,391 sehingga menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan terhadap dividend payout ratio sehingga Ha4 ditolak 224 Rimbani : Analisis Pengaruh ROE, EPS, PBV, DER... Uji F Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Tabel 4.7 Hasil Uji F ANOVAa Model Sum of Squares df Mean Square Regression 1,661 4 ,415 1 Residual 7,622 103 ,074 Total 9,283 107 a. Dependent Variable: DPR b. Predictors: (Constant), SIZE, INVST, DER, ROA Sumber diolah penulis F 5,611 Sig. ,000b Berdasarkan hasil uji statistik F pada Tabel 4.10, didapatkan nilai signifikansi pada uji F tersebut sebesar 0%. sehingga Ha5 diterima dan ini menunjukkan bahwa Debt to Equity Ratio, Return on Asset, Ukuran perusahaan, dan Kesempatan Investasi secara bersama-sama berpengaruh terhadap Kebijakan Dividen. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil analisis data yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Debt to equity ratio tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel kebijakan dividen (dividend payout ratio). Hasil penelitian ini tidak sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Putri (2013). 2. Return on asset memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kebijakan dividen. Hasil penelitian ini sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Marpaung dan Hadianto (2009), Pramita dan Oetomo (2013), Marietta dan Sampurno (2013). 3. Ukuran perusahaaan memiliki pengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen. Hasil penelitian ini sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Kardianah dan Soedjono (2013). 4. Kesempatan investasi tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen. Hasil penelitian ini sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Marpaung dan Hadianto (2009) Adapun saran-saran yang dapat diberikan berkaitan dengan hasil temuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Memperluas penelitian dengan cara memperpanjang periode penelitian dan menambah jumlah sampel penelitian agar didapatkan hasil yang lebih akurat. 2. Penelitian selanjutnya dapat menggunakan perusahaan lain selain perusahaan manufaktur misalnya perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa seperti jasa transportasi, jasa telekomunikasi, dan sebagainya 225 JURNAL BISNIS DAN MANAJEMEN/Volume 53/No.12/Desember -2016 : 182-228 3. Penelitian terhadap Dividend Payout Ratio (DPR) tidak hanya berfokus pada faktor fundamental perusahaan tetapi dari segi faktor eksternal perusahaan dapat berpengaruh seperti tingkat suku bunga dan inflasi. 4. Diharapkan adanya penambahan variabel pada penelitian berikutnya karena masih ada 80% yang belum dapat menjelaskan variabel kebijakan dividen. Kemungkinan variabel independen yang memiliki pengaruh terhadap Dividend Payout Ratio misalnya Operating Income, Return on Equity, Cash Ratio, Kepemilikan Institusional. DAFTAR PUSTAKA Brigham, Eugene F. dan Houston, Joel F. (2000). Manajemen Keuangan. Edisi ke-8. Jakarta: Erlangga Brigham, Eugene F. dan Houston, Joel F. (2006). Fundamentals of Financial Management. Tenth Edition (Manajemen Keuangan. Edisi Kesepuluh), Buku II. Terjemahan dari: Ali Akbar Yulianto. Jakarta: Salemba Empat Cornell, B. Dan A.C. Shapiro, “Corporate Stakeholders and Corporate Finance”, Financial Management, Spring 1987. Copeland, Thomas E., J Fred Weston, (1992), Financial Theory And Corporate Policy, 5thEd, Addison-Wesley Publishing Company, Inc, USA. Darmadji, Tjiptono dan Hendy M. Fakhruddin. (2006). Pasar Modal Indonesia : Pendekatan Tanya Jawab. Edisi 2. Jakarta: Salemba Empat. Dewi, Sisca Christianty. (2008). Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, Kebijakan Hutang, Profitabilitas, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kebijakan Dividen. Jurnal Bisnis dan Akuntansi. Vol. 10 – No. 1, hlm. 47 – 58 Eisenhardt, Kathleem. M. (1989). Agency Theory: An Assesment and Review. Academy of Management Review, 14, 57-74. Freeman, R. E. (1984). Strategic management: A stakeholder approach. Boston, MA: Pitman Hanafi, M.M., (2004), Manajemen Keuangan, Edisi 2004/2005, Cetakan Pertama, BPFEUGM, Yogyakarta. Ikatan Akuntan Indonesia. (2015). Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba Empat. Jama’an. 2008. Pengaruh Mekanisme Corporate Governance, Dan Kualitas Kantor Akuntan Publik Terhadap Integritas Informasi Laporan Keuangan (Studi Pada Perusahaan Publik Di BEJ), Tesis Strata-2, Program Studi Magister Sains Akuntansi Universitas Diponegoro, Semarang. Jensen, G.R, Solberg, D.P., dan Zorn, T.S., (1992), Simultaneous Determination of Insider Ownership, Debt, and Dividend Policies, Journal of Quantitative Analysis, 27 (2), hal. 247-263. Jensen, Michael C. and Meckling, William H., (1976), Theory of the Firm: Managerial Behavior, Agency Costs and Ownership Structure, Journal of Financial Economics. Volume 3, Pages 305–360 Jogiyanto. (2008). Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi Kelima. Yogyakarta: BPFE. 226 Rimbani : Analisis Pengaruh ROE, EPS, PBV, DER... Kieso, Donald E., Jerry J. Weygand, dan Terry D. Warfield. (2011). Intermediate Accounting. Thirteenth Edition. Hoboken, NJ: John Wiley & Sons. Litzenberger, R.H. and Ramaswamy K. (1979). “The effect of personal taxes and dividends on capital asset prices: Theory and empirical evidence.” “Journal of financial economics”, Vol. 7, p.163-195. Kardianah dan Soedjono. (2013). Pengaruh Kepemilikan Institusional, Kebijakan Hutang, Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, dan Likuiditas Terhadap Kebijakan Dividen. Jurnal Ilmu & Riset Manajemen. Vol. 2 No.1. 2013. Marietta, Unzu dan Djoko Sampurno. (2013). Analisis Pengaruh Cash Ratio, Return On Assets, Growth, Firm Size, Debt to Equity Ratio Terhadap Dividend Payout Ratio: Studi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 20082011. Diponegoro Journal of Management. Vol 2 – No. 3. hlm 1 – 11 Marpaung, Elyzabet Indrawati dan Bram Hadianto. (2009). Pengaruh Profitabilitas dan Kesempatan Investasi terhadap Kebijakan Dividen: Studi Empirik pada Emiten Pembentuk Indeks LQ45 di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Akuntansi. Vol.1 – No.1. Mei 2009. 70 – 84. Miller, M.H., and F.Modigliani. (1961). Dividend policy, growth, and the valuation of shares. Journal of Business. 34: 411-433. Miller, Merton H dan Kevin Rock. (1985). Dividend Policy under Asymmetric Information. The Journal of Finance. Vol. 40, No. 4. September 1985. 1031-1051 Myers, Stewart C dan Nicholas S. Majluf (1984). "Corporate financing and investment decisions when firms have information that investors do not have". Journal of Financial Economic. Vol 13 (2): 187–221 Pramita, Fenny dan Oetomo, Hening Widi. 2013. Pengaruh Cash Ratio, ROA, dan Growth of Company Terhadap Dividend Payout Ratio. Jurnal Ilmu & Riset Manajemen. Vol. 2 No.4. 2013. Priyatno, Duwi. (2010). Paham Analisis Statistik Data dengan SPSS. Yogyakarta: Mediakom Putri, Dithi Amanda. (2013). Pengaruh Investment Opportunity Set, Kebijakan Utang dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kebijakan Dividen pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Rosdini, Dini. (2009). Pengaruh free cash flow terhadap Dividend Payout Ratio. Working Paper in Accounting Finance. Oktober 2009. Sartono, Agus. (2001). Manajemen Keuangan ”Teori dan Aplikasi”. Edisi Keempat. Yogyakarta: BPFE Sugiyono, 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, Bandung: Alfabeta. Suharli, Michell. (2007). Pengaruh Profitability dan Investment Opportunity Set terhadap Kebijakan Dividen Tunai dengan Likuiditas Sebagai Variabel Penguat. Jurnal Akuntansi dan Keuangan. Vol.9 – No.1. Mei 2007. 9 – 17. Suhartono, 2004. Pengaruh Insider Ownership, Net Organizational Capital, dan Risiko Pasar Terhadap Kebijakan Dividen. Kajian Bisnis STIE Widya Wiwaha Yogyakarta, Vol. 12, No. 1, hlm. 41-56. Warsono. 2009. Corporate Governance Concept and Model.Center of GCG. Gadjah Mada.Yogyakarta. 227 JURNAL BISNIS DAN MANAJEMEN/Volume 53/No.12/Desember -2016 : 182-228 Wolk, H.I., M.G. Tearney, dan J.L. Dodd. 2001. “Accounting Theory: A Conceptual and Institutional Approach.” Fifth Edition. Ohio: South-Western College Publishing. http://www.idx.co.id/ 228