PENGARUH VARIASI BUSI DANPENGGUNAAN STABILISER

advertisement
Jurnal Infotekmes in Vol.8 No.1 Juli 2017
PENGARUH VARIASI BUSI DANPENGGUNAAN STABILISER ELEKTRONIK
TERHADAP EMISI GAS BUANG KARBONMONOKSIDA (CO)
Muk hamad Khumaidi Usman1, M. Wawan Junaidi Usman2
1,2
Program Studi Teknik Mesin, Politeknik Harapan Bersama
[email protected], [email protected]
1
Abstrak
Kata Kunci:
Busi, Stabilizer, Emisi,
CO
Indonesia merupakan Negara yang padat akan kendaraan bermotor, apalagi seperti dikota besar yang
banyak menggunakan kendaraan bermotor, tak heran jika kota besar memiliki polusi udara yang
sangat tinggi ditambah minimnya jumlah pohon di daerah perkotaan, pemerintah sudah berupaya
untuk meminimalisir polusi yaitu dengan membuat kendaraan yang ramah lingkungan akan tetapi
tentunya kendaraan tidak luput dari gas buang berupa karbon monoksida. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui seberapa besar emisi dari gas buang kendaraan setelah menggunakan variasi
busi dan stabilizer elektronik.. Hasil pengujian menunjukan Penggunaan Stabiliser Elektronik terhadap
emisi gas karbonmonoksida (CO) dengan busi standart 0.11%busi platinum 0.10%, busi iridium
0.10%. Sedangkan tanpa menggunakan Stabiliser Elektronik emisi gas karbon monoksida dengan, busi
standar 0.15% busi platinum 0.12% busi iridium 0.12% .Interaksi terbaik antara penggunaan
Stabiliser Elektronik dan variasi busi yaitu pada penggunaan Stabiliser Elektronik dengan penggunaan
busi standar yaitu dari 0.15% menjadi 0.11%.
Abstract
Keywords:
Keyword:
Spark plug,
Stabilizer,
Emission,
CO
.
Indonesia is a crowded country because of there are many motor vehicles, especially in large cities that
use motor vehicles, it can give effect highly air pollution, besides that there is lack of trees in urban areas,
the government has been trying to minimize pollution by making eco-friendly vehicles but they still have
problem for exhaust gas in the form of carbon monoxide. The purpose of this research is to know the level
of emission from vehicle exhaust gas after using spark plug and electronics stabilizer. The result shows
the use of Electronic Stabilizer to carbon monoxide (CO) emission with standard plug 0.11%, spark plug
platinum 0.10%, iridium spark plug 0.10%. Without using Electronic Stabilizer emission of carbon
monoxide gas with a standard spark plug 0.15%, 0.25% spark plug platinum 0.12%, sparks iridium
0.12%, The best interaction between the use of Electronic Stabilizer and spark plug variation is on the
use of Electronic Stabilizer with the use of standard spark plugs from 0.15% to 0.11 %.
Alamat korespondensi
E-mail: [email protected]
ISSN : 2087 – 1627
15
ISSN : 2087 – 1627
Pendahuluan
Kesadaran masyarakat akan pencemaran udara
akibat gas buang kendaraan bermotor di kota-kota
besar saat ini makin tinggi dari berbagai sumber
bergerak seperti sepeda motor, mobil penumpang,
truk, bus, lokomotif kreta api, pesawat terbang dan
kapal laut,kendaraan saat ini maupun dikemudian hari
akan terus menjadi sumber yang dominan dari
pencemaran udara diperkotaan bahkan seperti kota
besar seperti jakarta, kontribusi bahan pencemar dari
kendaraan bermotor keudara adalah 70 %[1].
resiko kesehatan yang dikaitkan dengan
pencemaran udara diperkotaan scara umum, banyak
menarik parhatian dalam beberapa dekade blakangan
ini. Dibanyak kota besar gas buang kendaran
kendaraan bermotor menyebabkan ketidak nyamanan
pada orang yang ada di tepi jalan dan menyebabkan
masalah pencemaran udara kendaraan akan
mengeluarkan berbagai jenis gas partikulat yang
terdiri dari berbagai senyawa organik dan anorganik
dengan berat molekul y ang besar yang dapat langsung
terhirup melelui hidung mempengaruhi masyarakat di
jalan raya dan sekitarnya[2].
Emisi kendaraan bermotor mengandung
berbagai macam senyawa kimia komposisi dari
kandungan senyawa kimianya tergantung dari kondisi
mengemudi, jenis mesin, alat pengendali emisi bahan
bakar, suhu operasi dan faktor lain yang semuanya ini
membuat pola emisi menjadi rumit emisi gas buang
kendaraan bermotor juga cenderung membuat kondisi
tanah dan air menjadi asam. pengalaman di negara
maju membuktikan bahwa kondisi seperti ini dapat
menyebabkan terlepasnya ikatan tanah atau sedimen
dengan beberapa mineral atau logam sehingga logam
tersebut dapat mencemari lingkungan.
Bahan
pencemar yang terutama terdapat didalam gas buang,
gas
buang
kendaraan
bermotor
adalah
karbonmonoksida (CO), hidrokarbon (HC), oksida
nitrogen(Nox), sulfur (Sox), partikulat debu termasuki
timbal(Pb)[3].
Diantara kendaraan-kendaraan yang banyak
menyebabkan pulusi adalah sepeda motor yang
merupakan salah satu alat transportasi yang banyak
dipakai o leh masyarakat indonesia hal ini disebabkan
sepeda motor merupakan alat transportasi yang mudah
dikendarai dan juga lebih terjangkau oleh masyarakat
bila dibandingkan dengan mobil pribadi, hal ini dapat
kitalihat dari Pemakaian sepeda motor dewasa ini
mengalami peningkatan dari waktu ke waktu, hal ini
dapat kita lihat dengan semakin banyaknya sepeda
motor yang beroperasi dijalan, sehingga sering
menimbulkan kemacetan lalu lintas di kota-kota besar
dan juga dengan meningkatnya jumlah kendaraan
maka mengakibatkan meningkatnya emisi gas karbon
monoksida(CO) yang dihasilhan dar i sisa pembakaran
dari kendaraan bermotor. Untuk mengurangi emisi gas
karbon monoksida (CO) dari sisa pembakaran sepeda
motor diperlukan pembakaran yang sempurna dari
mesin tersebut sehingga dapat mengurangi emisi gas
karbonmonoksida
(CO),
untuk
memperoleh
pembakaran yang sempurna diperlukan sistem
pengapian yang baik diantaranya seperti. Bus i, Koil,
CDI dan Arus yang disuplay kesemua komponenkomponen stabil terutama untuk meningkatkan
kualitas sistem pengapian pada sepeda motor maka
akan terjadi pembakaran yang sempurna dengan itu
maka emisi gas karbonmonoksida (CO) yang
dihasilkan akan mengalami penurunan. Stabiliser
Tegangan Elektronik adalah salah satu macam dari
Ignitionbooster. Ignition booster ini pemakaiannya
disambungkan pada kutup positif dan kutub negatif
pada baterai. Alat tersebut berfungsi untuk
menstabilkan arus listrik yang disuplay dari batarai
untuk disalurkan ke koil dan busi sehingga akan
memperbesar bunga api pada busi. Komponen yang
mempunyai peranan pada sistem pengapian sepeda
motor adalah busi. Busi berfungsi untuk menghasilkan
loncatan/percikan bunga api, sehingga dengan desain
busi yang lebih baik diharapkan percikan bunga api
yang dihasilkan busi akan semakin sempurna. Nyala
bunga api yang baik nantinya didapat pembakaran
yang sempurna[4].
Metodologi
Dalam penelitian ini alur jalannya penelitian
dijabarkan dalam sebuah diagram alur penelitian,
berikut alur penelitian:
Mulai
Studi pust aka
Persiapan Alat dan Bahan
Penggunaan stabilizer
dengan busi standart,
iridium,
platinum
Tanpa stabilizer dengan
bus i standart,
iridium,
platinum
Emisi Gas
Karbon
Monoksida
Hasil dan Pembahasan
Kesimpulan dan Saran
Selesai
Gambar 1 Diagram Alur Penelitian
16
ISSN : 2087 – 1627
Emision Gas Analyzer Automotive
Emision gas analyzer automotive atau alat uji
emisi gas buang adalah sebuah alat untuk menguji
kadar emisi gas buang pada kendaraan bermotor baik
roda empat ataupun roda dua ada lima unsur dalam
gas buang kendaraan yang diukur yaitu senyawa HC (
Hidrokarbon), CO (Karbon MonoO=ksida), CO2 (
Karbon Dioksida), O2 (Oksigen) dan senyawa NOx
(Nitrogen Oksida). Sedangkan negara – negara yang
tidak terlalu ketat emisinya hanya mengukur 4
senyawa unsur gas buang yaitu Senyawa HC, CO,
CO2, dan O2.
Dalam proses ini yang terjadi adalah CO2.
Apabilaunsur-unsur oksigen (udara) tidak cukup, akan
terjadiproses pembakaran tidak sempurna, sehingga
karbon didalam bahan bakar terbakar dalam suatu
proses sebagaiberikut[5]:
C + ½ O2 CO
Alat Dan Bahan
1. Emision Gass Analyzer
2. Tool Box
3. Kunci Busi
4. Busi Standart
5. Busi Iridium
6. Busi Platinum
7. Motor Yamaha Mio Soul 110 Cc Tahun 2010
8. Rpm Variasi
Variabel kontrol dalam penelitian ini adalah
1. Seluruh komponen kendaraan di kembalikan
dalam keadaan standar sesuai rekomendasi
manufaktur kendaraan. Kompone-komponen
kendaraan yang tidak sesuai spesifikasi
kendaraan dilakukan penggantian. Hal ini
berlaku untuk seluruh komponen mesin dengan
standar pabrik.
2. Jenis busi yang digunakan adalah bus i standart,
Platinum, dan Iridium.
3. Jenis emisi gas buang yang diuji adalah gass
karbon monoksida (CO).
4. Pengujian emisi karbon monoksida (CO) sepeda
motor dilakukan tanpa beban.
5. Pengujian emisi karbon monoksida (CO) sepeda
motor dilakukan pada temperatur kerja mes in
normal.
Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data adalah cara-cara
yang dapat di gunakan oleh peneliti untuk
mengumpulkan data. Penelitian ini menggunakan
metode dokumentasi . Metode dokumentasi adalah
mencari data mengenai hal-hal yang berupa catatan,
transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen,
leer, agenda, dan sebagainya. Metode dokumentasi
yang dilakukan oleh penelitian ini adalah
memanfaatkan print out/cetakan hasil pengukuran dari
alat pengujian emisi gas buang.
Instrumen penelitian
Instrumen penelitian yang diperoleh untuk
mengumpulkan data-data dari variabel bebas adalah
jenis busi (stadart, Platinum, Iridium) dan stabilizer
elektronik.
Instrumen penelitian yang diperoleh untuk
mengumpulkan data-data dari variabel terikat adalah
alat yang digunakan untuk pengujian emisi gass buang
yang ada di dinas perhubungan dan komunikasi.
menggunakan alat gas emission analyzer.
Hasil dan Pembahasan
Hasil pengujian emisi gas buang dengan alat
Gas Emission gas Analyzer dari pengaruh penggunaan
Stabiliser Tegangan Elektronik dan variasi busi
terhadap emisi gas karbon monoksida (CO) pada
Yamaha Mio Soul 110 cc tahun 2010. Hasil rata-rata
emisi gas karbon monoksida (CO)yang diperoleh dari
putan idle mesin dan dua jenis pengujian yaitu
pengujian dengan stabilyzer tegangan eloktronik dan
tanpa mengunakan stabilizer tegangan elektronik
dapat dibaca pada tabel berikut:
Tabel 1. Data emisi gas karbon monoksida (CO)
tanpa menggunakan stabiliser elektronik
Jenis Busi
Hasil Emisi
Ambang Batas
Tanpa
Emisi Yang
Stabilizer
Diperbolehkan
Standart
0,15%
5%
Iridium
0,12%
5%
Platinum
0,12%
5%
Tabel 2. Data emisi gas karbon monoksida (CO)
dengan menggunakan stabiliser elektronik
Jenis Busi
Hasil Emisi
Ambang Batas
Dengan
Emisi Yang
Stabilizer
Diperbolehkan
Standart
0,11%
5%
Iridium
0,10%
5%
Platinum
0,10%
5%
Pembahasan
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa Pada
sepeda motor Yamaha Mio Soul 110 cc tahun 2010
yang menggunakan beberapa variasi busi adalah
sebagai berikut :
Busi standart tanpa menggunakan Stabiliser
Tegangan Elektronik emisi gas karbon monoksida
(CO) yang dihasilkan sebesar 0.15% sedangkan emisi
gas karbon monoksida (CO) dengan menggunakan
Stabiliser Tegangan Elektronik mengalami penurunan
sebesar 0.4% Penurunan emisi gas karbon monoksida
(CO) ini menjadi 0.11%
Busi Iridium tanpa menggunakan Stabiliser
Tegangan Elektronik emisi gas karbon monoksida
(CO) yang dihasilkan sebesar 0.12% sedangkan emisi
gas karbon monoksida (CO) dengan menggunakan
Stabiliser Tegangan Elektronik mengalami penurunan
17
ISSN : 2087 – 1627
sebesar 0.2% Penurunan emisi gas karbon monoksida
(CO) ini menjadi 0.10%
Busi Platinum tanpa menggunakan Stabiliser
Tegangan Elektronik emisi gas karbon monoksida
(CO) yang dihasilkan sebesar 0.12% sedangkan emisi
gas karbon monoksida (CO) dengan menggunakan
Stabiliser Tegangan Elektronik mengalami penurunan
sebesar 0.2% Penurunan emisi gas karbon monoksida
(CO) ini menjadi 0.10%
Kesimpulan
Dari hasil pengujian dapat disimpulkan bahwa
penggunaan stabilizer Elektronik dan variasi busi
yaitupada penggunaan Stabiliser Elektronikdengan
penggunaan busi standaryaitu dari 0.15% menjadi
0.11%, artinya penggunaan stabilizer elektronik dapat
mereduksi emisi gas karbon monoksida sebesar
0,04%.
Daftar Pustaka
[1] Zhongan, Slanina, Spaargaren and Yuanhang,
2005, Traffic and Urban Air Pollution the Case of
Xi.an City, P.R.China.
[2] Wardana,
Arya
Wisnu,
2001,
Dampak
Pencemaran Lingkungan, Edisi Revis i, Penerbit
Andi, Yogyakarta.
[3]Tarigan, Abner, 2009, Estimasi Kendaraan
Bermotor Dibeberapa Ruas Jalan Medan, Sekolah
Pascasarjana Universitas Sumatra Utara. Medan.
[4] Setyono, Gatot, 2013, Pengaruh Penggunaan Busi
Berelektoda Nikel Platinum dan Iridium Terhadap
Performa Motor Bensin Torak Spark Ignition
Engine (SIE) 4 Langkah 1 Silinder. Jurusan
Teknik Mes in. Institut Teknologi Sepuluh
November, Surabaya. Jurnal ISBN: 978-60297491-8-2
[5] Kusuma, WIGB, 2002, Alat Penurun Emisi Gas
Nbuang Pada Motor, Mobil, Motor Temple Dan
Mesin Pembakaran Tak Bergerak, Program Studi
Teknik Mesin. Universitas Udayana. Bali.
18
Download