Modul #07 TE3223 SISTEM KOMUNIKASI 2 SINKRONISASI Program Studi S1 Teknik Telekomunikasi Departemen p Teknik Elektro - Sekolah Tinggi gg Teknologi g Telkom Bandung – 2007 Synchronization 1) Carrier recovery = carrier synchronization : frequency, phase coherent detection noncoherent detection 2) Clock recovery = symbol synchronization: timing (or sampling ) individual symbol: starting, finishing time, 3) Packet or cell 4)) Frame 5) Network Modul 7 - Siskom 2 - Sinkronisasi 2 DASAR SINKRONISASI : PLL Phase Lock Loop adalah suatu osilator dimana frekuensi keluarannya diatur atau dikendalikan oleh frekuensi sinyal luar . S fS θS θe = θ s − θo e s o o Modul 7 - Siskom 2 - Sinkronisasi 3 Prinsip kerja PLL Loop dalam keadaan “terkunci“ terkunci jika frekuensi sinyal masukan(referensi) dan frekuensi VCO identik (fS = fO); Serta beda fasa relatif θe = θs – θo,, ditentukan oleh karakteristik detektor fasa dan oleh penyimpangan fS dari frekuensi free running ff (yang didefenisikan dengan t tegangan k d li Vd = 0 ) dari kendali d i VCO. VCO Kalau sinyal masuk mempunyai fS = ff , tegangan kendali ke VCO akan tetap sama dengan nol. nol Fasa θo dari VCO akan mengatur sendiri untuk menghasilkan beda fasa θe = θs – θo, yang akan menghasilkan keluaran nol pada detektor fasa (θe = 0, θs = θo ). Sudut θe mungkin 90° atau 180° , tergantung pada jenis rangkaian detektor fasa. fasa Modul 7 - Siskom 2 - Sinkronisasi 4 Jika frekuensi masuk berubah sehingga fs ≠ ff, beda fasa θe harus cukup berubah untuk menghasilkan tegangan kendali Vd yang akan menggeser frekuensi VCO ke fo = fs . Daerah frekuensi yang dimungkinkan oleh pengendalian tersebut merupakan fungsi dari komponen – komponen loop. loop Suatu p pembagi g frekuensi y yang g dapat p dipilih p dapat p disisipkan ke dalam loop antara titik a dan b . Kalau perbandingan pembagi sama dengan n, frekuensi VCO fo = n.fs n fs , tetapi tegangan/fasa yang diumpan balikkan ke detektor fasa mempunyai fasa = θo . Dengan ini berarti VCO dapat membangkitkan kelipatan frekuensi masuk d dengan h b hubungan f fasa yang teliti t liti antara t dua d tegangan. t Modul 7 - Siskom 2 - Sinkronisasi 5 ¾ Detektor Phasa Sinusoidal : Ve −π θe 2 π 2 Ve = Kd sin θe, dimana θe = θs – θo jika : θe << Ve, Ve = Kd.θe, Kd = Ve/ θe dimana Kd = konstanta detektor fasa (Volt / rad) jika fasa masukan dan fasa keluaran berubah terhadap waktu dan frekuensi, maka: dalam domain s (= j2πf) Ve(s) = Kd.θe(s) Modul 7 - Siskom 2 - Sinkronisasi 6 Contoh Filter LPF tanpa penguatan Konstanta waktu : τ 1 = RC F (s) = 1 1 + τ 1s Modul 7 - Siskom 2 - Sinkronisasi 7 VCO (Voltage Controled Oscillator) fo Δf ff ΔVd Vd f o = f f + k 'o .V d , apabila k o = 2π .k o ' maka : ω o = ω f + k o .V d = ω f + Δ ω Modul 7 - Siskom 2 - Sinkronisasi 8 Phasa keluaran VCO : θ o(t ) = t ∫ω o ( t ) dt o θ o(t ) = t ∫ (ω f + k o .V d ) dt o θ o(t ) = ω f t + t ∫k o .V d dt o jika diambil θ o(t ) = t ∫ 0 perubahan fasanya saja , maka : k o .V d k o .V d dt ⇒ θ o ( s ) = s Modul 7 - Siskom 2 - Sinkronisasi 9 Fasa keluaran VCO, kita lihat sistem PLL : Phase Detector Kd θ θ θ θ θe(s) Ve(s) Ka;F(s) Loop Filter θo(s) Vd VCO Ko k o .V d ko [V e ( s ). k a . F ( s ) ] 0( s ) = = s s ko [k d .θ e ( s ). k a . F ( s ) ] 0( s ) = s θ e (s) 0 ( s ) = k o .k d .k a . .F ( s ) s θ e (s) 0( s ) = k v . .F ( s ) s dimana : k = k .k .k v d a o Modul 7 - Siskom 2 - Sinkronisasi 10 Fungsi Transfer (fasa)Lingkar Terbuka PLL : T(s) Ka;F(s) θe(s) Loop Filter Ko Vd VCO θo(s) θo (s) θe (s).F(s) T (s) = = kd .ka.ko. θe (s) θe (s).s kv.F(s) diperoleh T (s) = s dimana θo (s) = θe (s). ) T (s) Modul 7 - Siskom 2 - Sinkronisasi 11 Fungsi Transfer (fasa)Lingkar Tertutup PLL : θs (s) ∑ θe (s) T( ) T(s) + - θo(s) θo(s) θ o (s) T (s) = θ e (s) θ e ( s ) = θ s ( s ) − θ o (s ) θ o (s ) = T (s )[θ s (s ) − θ o (s )] θ o (s )[1 + T (s )] = T (s )θ s (s ) θ o (s ) T (s ) H (s ) = = θ s (s ) 1 + T (s ) k v .F ( s ) H (s) = s + k v .F ( s ) Modul 7 - Siskom 2 - Sinkronisasi 12 1) Suppreesed Carrier Loop Modul 7 - Siskom 2 - Sinkronisasi 13 2) Costas Loop Modul 7 - Siskom 2 - Sinkronisasi 14 2. Symbol Synchronization 1) Clock, sampling 2)) Baseband waveform Modul 7 - Siskom 2 - Sinkronisasi 15 Early–gate Late–gate clock recovery Modul 7 - Siskom 2 - Sinkronisasi 16 ex) Early–gate Late–gate clock recovery −T 2 T 2 phase detector = x x 1 n− 2 xn x n+ 1 n− 2 −x n+ 1 2 Modul 7 - Siskom 2 - Sinkronisasi 17 1 2 Raised – cosine filter x 1 n− 2 xn x n+ 1 2 phase detector = Modul 7 - Siskom 2 - Sinkronisasi x 1 n− 2 − x n+ 1 2 18