BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah Industri perbankan adalah salah satu industri yang ikut berperan serta dalam pasar modal, disamping industri lainnya seperti industri manufaktur, pertanian, pertambangan, lembaga yang antara pihak properti berperan yang sebagai dan lain- perantara memerlukan dana, lain. Bank keuangan serta merupakan (financial sebagai suatu intermediary) lembaga yang berfungsi memperlancar lalu lintas pembayaran (Dendrawijaya,2000:25). Pada dasarnya falsafah yang melandasi kegiatan usaha bank adalah kepercayaan dari nasabah. Sebagai lembaga kepercayaan, bank dalam operasinya lebih banyak menggunakan dana masyarakat dibandingkan dengan modal sendiri dari pemilik atau pemegang saham. Oleh sebab itu pengelola bank dalam melakukan usahanya dituntut untuk menjaga keseimbangan antara pemeliharaan likuiditas yang cukup dengan pencapaian rentabilitas yang wajar serta pemenuhan kebutuhan modal yang memadai sesuai dengan jenis penanamannya. operasinya bank selain melakukan produktif, seperti kredit dan Hal tersebut diperlukan penanaman surat- surat dalam berharga, karena bentuk juga dalam aktiva memberikan komitmen dan jasa- jasa lain sebagai “fee based operation” atau “off balance sheet activities. Pada Indonesia tahun jumlah terakhir emiten ini yang seiring ada di 1 dengan Bursa membaiknya Efek perekonomian Indonesia meningkat. Meningkatnya jumlah emiten akan membawa kearah yang lebih baik pihak-pihak yang berkepentingan, antara lain bagi perusahaan akan lebih mudah dalam memperoleh modal, dan bagi investor akan mendapatkan return. Para pemodal tertarik untuk menginvestasikan dananya karena investasi dalam bentuk saham menjanjikan tingkat keuntungan yang lebih tinggi, baik dari deviden maupun dari capital gain. Tapi investasi dalam bentuk saham juga mempunyai resiko yang tinggi sesuai dengan prinsip investasi yaitu low risk low return high risk high return. Untuk mengurangi resiko saham dibutuhkan informasi yang actual, akurat dan transparan. Para investor dalam melakukan transaksi jual beli saham tentunya dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu faktor mikro perusahaan dan faktor makro ekonomi. Faktor mikro (internal perusahaan) yang mempengaruhi transaksi perdagangan saham antara lain : harga saham, tingkat keuntungan yang diperoleh, tingkat resiko, kinerja perusahaan dan corporate action yang dilakukan perusahaan tersebut. Faktor makro (eksternal perusahaan) adalah tingkat perkembangan inflasi, nilai tukar atau kurs rupiah, keadaan perekonomian, dan kondisi sosial politik negara yang bersangkutan. Informasi keuangan mampu menggambarkan terhadap kandungan tingkat pengembalian informasi keuangan sebagai realita informasi (return). yang instrumen ekonomi. akan dapat Salah dihasilkan data Oleh akuntansi karena mempengaruhi satu alternatif bermanfaat untuk itu diharapkan pengujian reaksi pasar untuk mengetahui memprediksi atas harga saham, maka dilakukan analisis rasio keuangan. seperangkat laporan keuangan utama belum dapat memberikan manfaat maksimal bagi pemakai sebelum pemakai 2 menganalisis laporan keuangan tersebut dalam bentuk rasio keuangan. Rasio keuangan menurut Riyanto (1999:34) dikelompokkan dalam lima jenis yaitu (1) rasio likuiditas, (2) rasio aktivitas, (3) rasio profitabilitas, (4) rasio solvabilitas (5) rasio pasar. Rasio yang dapat menggambarkan kinerja perbankan Harga saham adalah nilai suatu saham yang mencerminkan kekayaan perusahaan yang fluktuasinya yang sangat terjadi membeli atau di mengeluarkan ditentukan pasar menyimpan saham oleh sekunder. suatu tersebut, kekuatan Makin saham, dimana penawaran banyak harganya perubahan dan investor makin naik, atau permintaan yang ingin sebaliknya Makin banyak investor yang ingin menjual atau melepaskan suatu saham, harganya makin menurun. Secara umum, makin baik kinerja suatu perusahaan makin tinggi laba usahanya dan semakin banyak keuntungan yang dapat dinikmati oleh pemegang saham, juga makin besar kemungkinan harga saham akan naik. Meskipun demikian saham yang memiliki kinerja baik sekalipun, harganya bisa saja turun karena keadaan pasar. Saham yang memiliki kinerja baik meskipun harganya menurun karena keadaan pasar yang jelek (bearish) dapat menyebabkan kepercayaan terhadap pemodal terguncang. Saham ini tidak akan sampai hilang jika kepercayaan pemodal pulih. Siklus ekonomi yang membaik ataupun hal-hal lain membaik (bullish), menyebabkan harga saham yang baik ini akan kembali naik. Resiko yang timbul dari pemegang suatu saham adalah turunnya harga saham. Cara mengatasinya adalah menahan saham tersebut untuk waktu yang cukup lama sampai keadaan pasar membaik kembali. 3 Beberapa penelitian yang telah dilakukan tentang pengaruh rasio keuangan terhadap harga saham adalah penelitian yang telah dilakukan Astuti (2002) dalam Jurnal Ekonomi dan Akuntansi (2002 : 301– 327) tentang analisis CAR, ROA, Net Profit Margin(NPM) dan Loan to Deposit Ratio (LDR) terhadap harga pasar saham perusahaan perbankan di BEJ. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa LDR secara signifikan mempengaruhi harga pasar saham namun untuk ROA hasilnya tidak berpengaruh secara signifikan terhadap harga pasar saham. Selain itu menurut Sari (2004) melakukan penelitian variabel CAR, ROA, LDR dan BOPO. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa variabel-variabel tersebut secara signifikan berpengaruh terhadap harga saham Dari berbagai hasil penelitian diperoleh hasil yang signifikan. Oleh karena itu penelitian ini akan menganalisis rasio keuangan terhadap perubahan harga saham dengan penambahan variabel yang berbeda dari penelitian sebelumnya pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEJ. Motivasi dalam melakukan penelitian ini adalah untuk menguji konsistensi pengaruh rasio keuangan berdasarkan data akuntansi terhadap harga saham. Berbeda dengan hasil penelitian Tadi (2005:78) menyatakan bahwa ROA,CAR, LDR berpengaruh terhadap harga saham.Selain variabel CAR, ROA, LDR. Variabel lain yang digunakan adalah RORA, BOPO dan NPM . Menurut Maghdalena (2004:120) RORA dan NPM berpengaruh terhadap harga saham sedangkan BOPO tidak berpengaruh terhadap harga saham. Atas dasar uraian di atas dan hasil penelitian sebelumnya, maka penelitian ini mengambil judul “Analisis Informasi Akuntansi Terhadap Perubahan Harga Saham Pada Perusahaan Perbankan di Bursa Effek Indonesia.” 4 B.Perumusan Masalah Perbankan merupakan lembaga yang menghubungkan pihak- pihak yang membutuhkan dana dengan pihak – pihak yang kelebihan dana. Inti yang mendasari kegiatan usaha bank adalah kepercayaan masyarakat. Oleh karena itulah bank harus tetap menjaga kinerjanya, dan untuk itu bank yang melalui pengelolaannya dituntut untuk senantiasa menjaga keseimbangan antara pemeliharaan likuiditas yang cukup dengan pencapaian rentabilitas yang wajar, serta pemenuhan kebutuhan modal yang memadai.Kecukupan modal menjadi komitmen setiap bank, modal yang besar dapat merugikan bank sudah jelas modal mendapatkan bila kepercayaan karena menurunkan terlalu dan kecil kurang maka mampu tingkat akan keuntungan, merugikan menutup resiko. sementara karena Karena sulit itu pula maka bank- bank harus mampu mengupayakan peningkatan kinerjanya demi kepentingan para pemegang saham. Berdasarkan hal tersebut diatas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Apakah CAR, berpengaruh terhadap perubahan harga saham perbankan di Bursa Efek Indonesia (BEI) ? 2. Apakah ROA,berpengaruh terhadap perubahan harga saham perbankan di Bursa Efek Indonesia (BEI) ? 3. Apakah BOPO,berpengaruh terhadap perubahan harga saham perbankan di Bursa Efek Indonesia (BEI) ? 4. Apakah LDR,berpengaruh terhadap perubahan harga saham perbankan di Bursa Efek Indonesia (BEI) ? 5. Apakah CAR,ROA,BOPO dan LDR secara bersama-sama berpengaruh terhadap perubahan harga saham perbankan di Bursa Efek Indonesia (BEI) ? 5 6. Berapa kontribusi/sumbangan CAR, ROA, BOPO dan LDR terhadap Harga Saham? BAB II LANDASAN TEORI A.Informasi Akuntansi 6 Umar (1998 : 8) menyatakan informasi akuntansi adalah informasi yang diberikan untuk pengambilan keputusan diluar perusahaan, biasanya berbentuk laporan keuangan. Menurut Widjajanto (2001 : 5) informasi akuntansi adalah informasi yang diperoleh berdasarkan data akuntansi (laporan keuangan) dan informasi akuntansi memberikan informasi yang menyangkut perusahaan secara keseluruhan untuk digunakan oleh pihak internal maupun pihak eksternal dalam bentuk laporan keuangan. Informasi akuntansi adalah instrumen data akuntansi yang diharapkan mampu menggambarkan realita ekonomi. Salah satu alternatif untuk mengetahui informasi akuntansi atau keuangan adalah dilakukan analisis rasio keuangan. Seperangkat laporan keuangan utama belum dapat memberikan manfaat maksimal bagi pemakai sebelum pemakai menganalisis laporan keuangan tersebut dalam bentuk rasio keuangan. Rasio keuangan menurut Riyanto (1999:34) dikelompokkan dalam lima jenis yaitu (1) rasio likuiditas, (2) rasio aktivitas, (3) rasio profitabilitas, (4) rasio solvabilitas (5) rasio pasar. Sedangkan rasio- rasio yang umum digunakan untuk menilai tingkat kesehatan perbankan/kinerja bank digunakan metode CAMEL yang merupakan standar Bank Indonesia dalam menilai tingkat kesehatan bank. yaitu suatu indikator yang berunsurkan variabel- variabel Capital Adequacy Ratio (CAR), Return On Assets (ROA), Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO), dan Loan To Deposit Ratio (LDR) Penilaian tingkat kesehatan bank ini pada prinsipnya merupakan kepentingan pemilik dan pengelola bank, masyarakat pengguna jasa bank maupun pengawas dan pembina bank (Kuncoro,2002:38). Ketentuan penilaian tingkat kesehatan bank dimaksudkan untuk dapat digunakan sebagai (Siamat,1993 :22): 7 a. Standar bagi manajemen bank untuk menilai apakah pengelolaan bank telah dijalankan sesuai dengan asas-asas perbankan yang sehat dan ketentuan-ketentuan yang berlaku, b. Standar untuk menetapkan arah pembinaan dan pengembangan bank baik secara individual maupun untuk industri perbankan secara keseluruhan. Tingkat kesehatan bank pada dasarnya dinilai pendekatan kualitatif dan kuantitatif atas berbagai aspek yang berpengaruh terhadap kondisi dan perkembangan suatu bank. Rasio CAMEL yang diterapkan pada penelitian ini tidak sepenuhnya sama dengan ketentuan tentang tata cara pengukuran kesehatan Bank yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia, mengingat laporan keuangan yang dipublikasikan oleh pihak bank tidak sepenuhnya memuat data-data yang diperlukan dalam penghitungan.Penghitungan rasio keuangan dengan menggunakan metode CAMEL (Siamat, 1993: 267), dapat dijabarkan sebagai berikut : a.Capital Capital dapat dihitung dengan menggunakan CAR (Capital Adequacy Ratio). Menurut Dendra Wijaya (2005:121) CAR merupakan rasio yang digunakan sebagai indikator terhadap kemampuan bank menutupi penurunan aktiva akibat terjadinya kerugian-kerugian atas aktiva bank dengan menggunakan modalnya sendiri. CAR merupakan perbandingan antara modal sendiri dengan Aktiva Tertimbang Menurut Resiko (ATMR) (Kasmir,2003:185) b. Assets Asset (aktiva) suatu bank akan dinilai berdasarkan kualitas aktiva produktif (KAP) yang dimiliki bank tersebut, yaitu rasio aktiva produktif yang diklarifikasikan terhadap aktiva produktif. Aktiva yang diklarifikasikan adalah aktiva produktif baik yang 8 sudah maupun yang mengandung potensi tidak memberikan penghasilan atau menimbulkan kerugian.(Dendra Wijaya ,2005) c. Earning Rasio earning bank adalah rasio yang digunakan untuk menganalisis ataumengukur tingkat efisiensi usaha dan profitabilitas yang dicapai bank yang bersangkutan. Rasio-rasio dalam kategori ini dapat pula digunakan untuk mengukur kesehatan bank. Rasio rentabilitas suatu bank antara lain : 1. Return on Asset (ROA) Menurut Dendra wijaya (2005:155) Return on Assets (ROA) adalah perbandingan antara laba sebelum pajak pada bank dengan total aktiva bank. Rasio ini menunjukkan kemampuan dari modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan. Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan (laba) secara keseluruhan. Semakin besar ROA suatu bank semakin besar pula tingkat keuntungan yang di capai bank tersebut dan semakin baik pula posisi bank tersebut dari segi penggunaan asset. 2. BOPO (Biaya Operasional Dibandingkan dengan Pendapatan Operasional) Menurut Dendawijaya (2005:119), BOPO adalah perbandingan antara Biaya operasional dan pendapatan operasional. Rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi dan kemampuan bank dalam melakukan kegiatan operasionalnya. Menurut Mabruroh (2004:159), BOPO adalah rasio perbandingan antara biaya operasional dengan pendapatan operasional, semakin rendah tingkat rasio BOPO berarti semakin baik kinerja manajemen bank tersebut, karena lebih efisien menggunakan sumber daya yang ada di perusaan. 9 d. liquidity Menurut Kasmir (2003:268), likhuiditas adalah kemampuan bank untuk membayar semuavhutang-hutangnya terutama simpanan tabungan, giro dan deposito pada saat ditagih dan dapat pula memenuhi semua permohonan kredit yang layak di biayai. Adapun faktor likuiditasi yang dinilai dalam analisa CAMELS ini adalah rasio kredit terhadap dana pihak ketiga (LDR). LDR (loan to Deposito Ratio) ini menggambarkan kemampuan suatu bank membayar kembali penarikan yang dilakukan nasabah dengan mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber likuditasnya. Menurut Dendawijaya (2005:116), LDR adalah rasio antara seluruh jumlah kredit yang diberikan bank dengan dana yang diterima oleh bank.Loan to deposit ratio tersebut menyatakan seberapa jauh kemampuan bank dalam membayar kembali penarikan dana yang dilakukan deposan dengan mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya. Dengan kata lain, seberapa jauh pemberian kredit kepada nasabah kredit dapat mengimbangi uangnya yang telah digunakan oleh bank untuk memberikan kredit. Semakin tinggi rasio tersebut memberikan indikasi semakin rendahnya kemampuan likuiditasbank yang bersangkutan. Hal ini disebabkan karena jumlah dana yang diperlukan unruk membiayai kredit semakin besar. B.Harga Saham Harga pasar untuk setiap sekuritas adalah harga yang teijadi karena interaksi dari banyak pembeli dan penjual, yang mencerminkan aktivitas bersama dari pembeli dan penjual. Brigham dan Houston (2001 : 410) "the price at which stock sell in the market" harga saham adalah harga ketika saham dijual di pasar saham. Menurut Sartono ( 2001 : 10 40) harga saham ditentukan oleh interaksi antara permintaan dan penawaran saham.Siamat (2005 : 56), harga pasar adalah harga jual dari investor yang satu kepada investor yang lain. Harga ini teijadi setelah saham dicatatkan dibursa, baik bursa utama maupun over the counter market. Harga inilah yang disebut harga di pasar sekunder.Siamat (2005 : 547) menyatakan harga saham adalah nilai nominal yang terkandung di dalam surat atau tanda kepemilikan bagian modal pada suatu perseroan terbatas.Jadi dapat disimpulkan bahwa harga saham adalah hasil interaksi nilai yang teijadi antara nilai pembeli (permintaan) dan nilai penjual (penawaran) saham dipasar saham. Saham adalah sebuah surat berharga yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan yang berbentuk perseroan terbatas (emiten) yang menyatakanbahwa pemilik saham tersebut adalah juga pemilik sebagian dari perusahaan itu. Husnan (2001:303) menyebutkan bahwa sekuritas (saham) merupakan secarik kertas yang menunjukkan hak pemodal (yaitu pihak yang memiliki kertas tersebut) untuk memperoleh bagian dari prospek atau kekayaan organisasi yang menerbitkan sekuritas tersebut dan berbagai kondisi yang memungkinkan pemodal tersebut menjalankan haknya. Saham merupakan bukti kepemilikan atas suatu perusahaan berbentuk Perseroan Terbatas. Harga suatu saham sangat erat kaitannya dengan harga pasar suatu saham. Harga dasar suatu saham merupakan harga perdananya.Perubahan harga saham dipengaruhi oleh kekuatan permintaan dan penawaranyang terjadi di pasar sekunder. Semakin banyak investor yang ingin membeli atau menyimpan suatu saham, maka harganya akan semakin 11 naik. Dan sebaliknya jika semakin banyak investor yang menjual atau melepaskan maka akan berdampak pada turunnya harga saham. Harga saham merupakan nilai suatu saham yang mencerminkan kekayaan perusahaan yang mengeluarkan saham tersebut. Secara umum semakin baik keuangan perusahaan dan semakin banyak keuntungan yang dinikmati oleh pemegang saham, kemungkinan harga saham akan naik. Tetapi saham yang memiliki tingkat keuntungan yang baik juga bisa mengalami penurunan harga. Hal ini dapat disebabkan oleh keadaan pasarsaham. Hal seperti ini tidak akan hilang jika kepercayaan pemodal belum pulih, kondisi ekonomi belum membaik ataupun hal-hal lain yang membaik. Salah satu resiko dari pemegang saham adalah menurunnya harga saham. Hal ini dapat diatasi dengan cara menahan saham tersebut sampai keadaan pasar membaik. Analisis saham merupakan salah satu dari sekian tahapan dalam proses investasi yang berarti melakukan analisis terhadap individual atau sekelompok sekuritas. Analisis yang sering digunakan untuk menilai suatu saham yaitu analisis fundamental dan analisis teknikal.(Husnan,2001) 1.Analisis fundamental Analisis fundamental mencoba memperkirakan harga saham dimasa yang akan datang dengan : a. Mengestimasi nilai faktor-faktor fundamental yang mempengaruhi harga saham akan datang. b. Menerapkan hubungan variabel-variabel tersebut sehingga diperoleh taksiran harga saham. 12 Analisis fundamental merupakan analisis historis atas kekuatan keuangan dari suatu perusahaan yang sering disebut company analysis. Data yang digunakan adalah data historis, artinya data yang telah terjadi dan mencerminkan keadaan keuangan yang telah lewat dan bukan mencerminkan keadaan keuangan yang sebenarnya pada saat analisis (Husnan, 2001:303). Dalam company analysis para pemodal (investor) akan mempelajari laporan keuangan perusahaan yang salah satunya dengan menggunakan analisis rasio keuangan, mengidentifikasi kecenderungan atau pertumbuhan yang mungkin ada, mengevaluasi efisisensi operasional dan memahami sifat dasar dan karakteristik operasional dari perusahaan tersebut. Para analis fundamental mencoba memperkirakan harga saham dimasa datang dengan mengestimasi nilai dari faktor-faktor fundamental yang mempengaruhi harga saham dimasa datang, dan menempatkan hubungan faktor-faktor tersebut sehingga diperoleh taksiran harga saham. 2.Analisis teknikal Analisis teknikal merupakan suatu teknik yang meggunakan data atau catatan pasar untuk berusaha mengakses permintaan dan penawaran suatu saham, volume perdagangan, indeks harga saham baik individual maupun gabungan, serta faktor-faktor lain yang bersifat teknis (Husnan, 2001:338). Model analisis teknikal lebih menekankan pada perilaku pasar modal dimasa datang berdasarkan kebiasaan dimasa lalu. Analisis ini berupaya untuk memperkirakan harga saham (kondisi pasar) dengan mengamati perubahan harga saham tersebut (kondisi pasar) diwaktu lalu. Para penganut analisis ini, menyatakan bahwa : a.Harga saham mencerminkan informasi yang relevan. 13 b.Informasi tersebut ditunjukkan oleh perubahan harga saham diwaktu lalu. c.Karena perubahan harga saham akan mempunyai pola tertentu, maka pola tersebut akan berulang. Sasaran yang ingin dicapai dari analisis adalah ketepatan waktu dalam memprediksi pergerakan harga jangka pendek suatu saham, oleh karena itu informasi yang berasal dari faktor-faktor teknis sangat penting bagi pemodal untuk menentukan kapan suatu saham dibeli atau harus dijual. C. Keterkaitan Antar Variabel penelitian 1.Pengaruh CAR, ROA, BOPO dan LDR terhadap Harga Saham Perubahan harga saham di bursa atau pasar sekunder dipengaruhi oleh beberapa faktor yang salah satunya adalah faktor internal perusahaan. Kinerja perusahaan merupakan faktor internal perusahaan yang dapat dilihat melalui rasio-rasio keuangan perusahaan tersebut. Dalam dunia perbankan alat analisis yang digunakan untuk menilai kinerja sebuah bank adalah rasio CAMEL yang disesuaikan dengan data yang mungkin tersedia. Dalam penelitian ini, kinerja bank dinilai berdasarkan aspek permodalan, kualitas aktiva produktif, manajemen, rentabilitas dan likuiditas. Aspek Capital yaitu Capital Adequacy Ratio (CAR) merupakan rasio jumlah equity yang diklasifikasikan terhadap jumlah kredit yang disalurkan,yang menunjukkan kemampuan permodalan dan cadangan yang digunakan untuk menunjang operasi perusahaan. Pada dasarnya semakin tinggi CAR maka akan semakin tinggi pula harga saham, karena bank yang mempunyai modal yang cukup untuk melakukan kegiatan 14 usahanya dan cukup pula menanggung resiko, apabila bank tersebut di likuidasi. Semakin tinggi CAR juga dapat menggambarkan bank tersebut semakin solvabel. (Arifin,2004) Aspek Asset yaitu Return On Risk Asset (RORA) untuk mengukur kemampuan bank dalam mengoptimalkan aktiva yang dimilikinya untuk memperoleh laba. Semakin tinggi RORA maka akan semakin tinggi pula harga saham. Penetapan RORA berpengaruh terhadap harga saham didasarkan pada penelitian Sundari (2003: 58) yaitu RORA berpengaruh positif terhadap harga saham. Aspek manajemen yaitu Net Profit Margin (NPM). Digunakannya NPM ini bertujuan untuk mengetahui secara langsung keuntungan bersihnya. Semakin tinggi NPM suatu bank berarti semakin baik kinerja bank dari sudut manajemen. Hal tersebut disebabkan karena semakin tinggi NPM suatu bank maka akan semakin tinggi pula keuntungan marjinal yang diperoleh bank tersebut (Sartono, 1997: 78). Sehingga akan diperoleh tanggapan positif dari pelaku pasar modal terutama dari sudut harga sahamnya. Dengan kata lain, semakin tinggi NPM maka suatu bank akan semakin tinggi pula harga sahamnya. Aspek Earning yang terdiri dari Return on Asset (ROA) dan Beban Operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO). ROA untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dan manajerial efisiensi secara overal. Tinggi rendahnya ROA juga mempengaruhi harga saham. ROA yang tinggi, berarti rasio profitabilitasnya juga tinggi. Sedangkan BOPO kebalikan dari ROA apabila BOPO naik maka kinerja perusahaan buruk sehingga akan berdampak pada harga saham. (Maghdalena, 2004) Aspek likuiditas yaitu Loan to Deposit Ratio (LDR). Tinggi rendahnya LDR juga akan mempengaruhi harga saham. Dari aspek likuiditas, LDR yang tinggi 15 berarti resiko dalam berinvestasi menjadi tinggi. Dengan likuiditas bank yang rendah maka hal tersebut akan berdampak pada hilangnya kepercayaan konsumen pada bank tersebut. Kalau masyarakat sudah tidak percaya kepada bank tersebut, maka investorpun juga akan enggan untuk membeli saham perusahaan yang bersangkutan. Dan secara otomatis akan menurunkan harga saham perusahaan tersebut. LDR berpengaruh terhadap harga saham didasarkan pada penelitiannya Astuti (2002:305) bahwa LDR mempunyai pengaruh positif terhadap harga saham. Penelitan yang dilakukan Astuti (2002:307) pada perusahaan perbankan yang telah go public di BEJ, diantaranya menggunakan variable ROA, NPM, LDR, CAR menyatakan bahwa hanya LDR saja yang berpengaruh terhadap harga saham. ROA, NPM, CAR tidak berpengaruh terhadap harga saham. Pendapat lain dinyatakan Mabruroh (2005:78) bahwa ROA, CAR, LDR berpengaruh terhadap harga saham. Selain variabel CAR, ROA, LDR. Variabel lain yang digunakan adalah RORA, BOPO dan NPM . Menurut Maghdalena (2004:120) RORA dan NPM berpengaruh terhadap harga saham sedangkan BOPO tidak berpengaruh terhadap harga saham. Penelitian ini berlawanan dengan penelitian Sari (2004:62) menyatakan bahwa BOPO berpengaruh terhadap harga saham secara negatif. D.Hipotesis 1. Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan antara CAR terhadap harga saham sektor perbankan 2. Ha :Terdapat pengaruh yang signifikan antara ROA terhadap harga saham sektor perbankan 3. Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan antara BOPO terhadap harga saham sektor perbankan 4. Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan antara LDR terhadap harga saham sektor perbankan 16 5. Ha : Secara bersama-sama terdapat pengaruh yang signifikan antara CAR, ROA, BOPO dan LDR terhadap harga saham sektor perbankan CAR Harga Saham ROA BOPO 17 BAB III TUJUAN DAN MANFAAT 1. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh rasio-rasio keuangan CAR, ROA, BOPO dan LDR terhadap perubahan harga saham di Bursa Effek Indonesia dan seberapa besar kontribusi CAR, ROA, BOPO dan LDR terhadap harga saham. 2. Manfaat Penelitian Adapun manfaat dalam penelitian ini adalah sebagai masukan dalam melakukan prediksi harga saham, yang pada akhirnya dapat memberikan sumbangan informasi bagi pihak investor untuk mengambil keputusan membeli atau tidak saham tersebut. Dan dapat memberikan sumbangan informasi bagi pihak manajemen perbankan dalam penetapan kebijakan terutama menyangkut keuangan dan kebijakan lain berdasarkan analisis rasio keuangan. 18 BAB IV METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Bursa effek Indonesia dan melalui internet untuk mengambil data penelitian. Waktu penelitian adalah September 2011 sampai dengan Desember 2011. B. Populasi dan Sempel Penelitian Populasi pada penelitian ini merupakan perusahaan perbankan di Bursa Effek Indonesia. Sedangkan sampel pada penelitian ini adalah perusahaan perbankan yang memenuhi kriteria berikut ini. 1. Perusahaan yang termasuk dalam sektor perbankan swasta berdasarkan Jakarta Stock Exchange (http//www.jsx.co.id) 2. Perusahaan telah tercatat sebagai emiten sebelum periode januari 2008 sampai dengan 2010 secara continue, atau tidak pernah delisting. 3. Perusahaan menerbitkan laporan keuangan setiap tahun selama periode 2008 sampai dengan 2010 dengan tahun fiskal yang berakhir 31 Desember dan tidak mendapat opini disclaimer C. Jenis dan Metode Pengumplan Data. Data yang di perlukan dalam penelitian ini adalah: 1. Harga Saham Penutupan pada periode pengamatan yaitu tiga tahun 2008 sampai dengan 2010 2. Laporan keuangan yaitu neraca dan laporan Laba Rugi, untuk melihat besarnya rasio CAR, ROA, BOPO,dan LDR dimulai dari tahun 2008 sampai dengan 2010. 19 3. Jumlah perusahaan yang terdapat dalam sektor perbankan. Semua data yang di perlukan dikumpulkan dari BEI, dan aplikasi lain yang dianggap perlu untuk mendukung penelitian. Teknik pengambilan data keuangan perusahaan diperoleh melalui kutipan langsung dari ICMD maupun laporan keuangan yang berakhir setiap tanggal 31 Desember. D. Variabel dan Pengukuran 1.Variabel Independen Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah rasio CAMEL yang terdiri dari : 1. Capital Adequacy Ratio(CAR) CAR merupakan perbandingan antara modal sendiri dengan Aktiva Tertimbang Menurut Resiko.(ATMR) CAR = Modal Sendiri ------------------- x 100% ATMR 2. Return on Assets (ROA) ROA adalah perbandingan antara laba sebelum pajak pada bank dengan total aktiva bank. EBIT ROA = -------------------- x 100% Total Aktiva 20 3. Biaya Operasional dengan Pendapatan Operasional (BOPO) BOPO adalah rasio perbandingan antara biaya operasional dengan pendapatan operasional. Biaya Operasional BOPO = -------------------------------- x 100% Pendapatan Operasional 4. Loan to Deposit Ratio (LDR) LDR adalah rasio antara seluruh jumlah kredit yang diberikan bank dengan dana yang diterima oleh bank. Kredit LDR = --------------------------------- x 100% Dana Pihak Ketiga 2.Variabel Dependen Variabel dependen dalam penelitian ini adalah perubahan harga saham. Perubahan harga saham yang digunakan adalah harga saham penutupan pada hari ini dikurangi dengan harga saham penutupan hari sebelumnya dari publikasi laporan keuangan. Pt – Pt-1 Perubahan harga saham = -----------Pt-1 E.Hasil Analisis Data Dalam penelitian ini data diolah dan diproses menggunakan teknik electronical data processing (dengan menggunakan komputer). Adapun perangkat lunak yang digunakan 21 adalah SPSS versi 17.0. Data dianalisis dengan menggunakan analisis regresi linear berganda karena variabel independen yang terdapat dalam penelitian ini lebih dari satu. Pengujian yang dilakukan ialah pengujian parametrik seperti uji-F, uji-t, dan uji R2 menggunakan tingkat keyakinan sebesar 95%. Namun, sebelum melakukan pengujian dalam analisis regresi ada hal lain yang perlu dipertimbangkan, yaitu asumsi-asumsi (klasik) yang melatarbelakangi analisis regresi tersebut. Berikut metode analisis yang digunakan: 1.Uji Asumsi Klasik a.Multikolinieritas Multikolinearitas terjadi bila antar dua atau lebih variabel independen memiliki korelasi yang signifikan atau sempurna atau mendekati 1 atau -1. Tujuan dari pengujian multikolinearitas adalah untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antarvariabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terdapat multikolinearitas. Hasil uji multikolinearitas menggunakan Variance Inflator Factor (VIF) dari pengujian pada SPSS 17.0. Batas VIF adalah 10, apabila hasil analisis menunjukkan bahwa VIF di bawah nilai 10 maka tidak teijadi multikolinearitas. Sebaliknya jika hasil VIF berada di atas nilai 10 maka teijadi multikolineritas (Aritonang, 2002 : 55). b.Otokorelasi Otokorelasi teijadi bila ada hubungan yang signifikan antar dua data yang berdekatan. Tujuan dari pengujian otokorelasi adalah untuk menguji apakah terdapat 22 koreasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (periode sebelumnya) dalam model regresi. Model regresi yang baik seharusnya tidak terdapat otokorelasi.Untuk mendeteksi ada atau tidaknya otokorelasi maka dilakukan dengan uji Durbin-Watson dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1) Menghitung besaran Durbin-Watson. 2) Jika -2 < D-W < 2 , berarti tidak terdapat otokorelasi. c.Heteroskedastisitas Pada uji heteroskedastisitas cara yang sering digunakan dalam menentukan apakah suatu model terbebas dari masalah heteroskedastisitas atau tidak hanya dengan melihat pada Scatter Plot dan dilihat apakah residual memiliki pola tertentu atau tidak. Cara ini menjadi fatal karena pengambilan keputusan apakah suatu model terbebas dari masalah heteroskedastisitas atau tidak hanya berdasarkan pada pengamatan gambar saja, hal ini tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Banyak metode statistik yang dapat digunakan untuk menentukan apakah suatu model terbebas dari masalah heteroskedastitas atau tidak, seperti uji-White, uji Park, uji Glejser dan lain-lain. heteroskedastisitas. d.Uji Normalitas Normalitas teijadi bila nilai variabel independen (bebas) dan variabel dependen berdistribusi normal atau mendekati normal. Tujuan dari pengujian normalitas adalah untuk menguji apakah error atau residualnya terdistribusi normal atau tidak dalam suatu model regresi. Model regresi yang baik seharusnya memiliki distribusi error atau residual yang normal atau mendekati normal. Untuk pengujian normalitas dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti uji Jarque-Berra, uji Chi-Square, uji Kolmogorov-Smirnov, uji Skewness-Kurtosis, dan lain-lain. 23 Dalam penelitian ini digunakan uji Skewness dan Kurtosis. Rasio Skewness dan rasio Kurtosis dapat dijadikan petunjuk apakah suatu data berdistribusi normal atau tidak. Rasio Skewness adalah nilai Skewness dibagi standard error Skewness, sedangkan rasio Kurtosis adalah nilai Kurtosis dibagi standard error Kurtosis. Bila rasio Skewness dan rasio Kurtosis berada diantara -2 hingga 2, maka distribusi data adalah normal (Santoso, 2000 : 53). 2.Analisis Regresi Berganda Analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui seberapa jauh variabel independen terhadap variabel dependen. Analisis linear berganda digunakan jika variabel independen lebih dari satu. Dalam analisis regresi berganda pada penelitian ini ada lima variabel yang dipakai, yaitu satu variabel dependen dan empat variabel independen. Persamaan regresi berganda yang akan dibentuk pada penelitian ini adalah : Y' = a + b1.X1 + b2.X2 + b3.X3 + b4.X4 + e Dimana: Y' = nilai variabel dependen yaitu harga saham sektor perbankan di BEI yang diprediksi berdasarkan variabel independen X1, X2, X3, dan X4. a = intersep atau disebut juga konstanta, yaitu nilai variable dependen yang diprediksi bila nilai variabel independen X1, X2, X3, dan X4 sama dengan nol, b1,b2, b3, b4 = koefisien regresi parsial X1, X2, X3, X4, yaitu besarnya perubahan nilai variabel dependen yang diprediksi bila nilai variabel-variabel independennya berubah satu satuan, X1 = CAR 24 X2 = ROA X3 = BOPO X4 = LDR e = error atau disebut juga sebagai residu, yaitu besarnya kekeliruan yang terjadi pada peramalan nilai Y berdasarkan nilai variabel- variabel independen. 3. Pengujian Hipotesis a.Uji signifikansi t (Parsial) Uji-t dilakukan untuk mengetahui pengaruh dari salah satu variabel independen terhadap variabel dependennya secara parsial jika variabel independen lain dianggap konstan. Langkah-langkah pengujiannya adalah sebagai berikut: 1.Langkah I: Merumuskan hipotesis Ho : bi = 0 (Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara CAR terhadap harga saham sektor perbankan) Ha : bi1= 0 (Terdapat pengaruh yang signifikan antara CAR terhadap harga saham sektor perbankan) Ho : b2 ≠ 0 (Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara ROA terhadap harga saham sektor perbankan) Ha : b2 = 0 (Terdapat pengaruh yang signifikan antara ROA terhadap harga saham sektor perbankan) Ho : b3 ≠ 0 (Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara BOPO terhadap harga saham sektor perbankan) Ha : b3 ≠ 0 (Terdapat pengaruh yang signifikan antara BOPO terhadap harga saham sektor perbankan) 25 Ho : b4 = 0 (Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara LDR terhadap harga saham sektor perbankan) Ha : b4 ≠ 0 (Terdapat pengaruh yang signifikan antara LDR terhadap harga saham sektor perbankan) Langkah II: Menentukan nilai tingkat nyata (a) Penelitian ini menggunakan tingkat keyakinan (1 - a ) sebesar 95%, sehingga a = 5%. Langkah III: Menghitung nilai uji statistik Membandingkan nilai Sig. dengan tingkat a. Langkah IV : Menarik kesimpulan Bila Sig. < a, maka Ho ditolak, berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel independen terhadap variabel dependen jika variabel lainnya dianggap konstan. Bila Sig. > a, maka Ho tidak ditolak, berarti tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel independen terhadap variabel dependen jika variabel lain dianggap konstan. 2.Uji-Signifikansi F (Simultan) Uji F (Uji ANOVA) dilakukan untuk menguji pengaruh semua variabel independen dalam penelitian ini secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Adapun langkah-langkah pengujiannya adalah sebagai berikut: Langkah I: Merumuskan hipotesis Ho : b1 = b2 = b3 = b4 = 0 (Secara bersama-sama tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara CAR, ROA, BOPO dan LDR terhadap harga saham sektor perbankan) 26 Ha : b1 ≠ b2 ≠b3≠ b4 ≠ 0 (Secara bersama-sama terdapat pengaruh yang signifikan antara CAR, ROA, BOPO dan LDR terhadap harga saham sektor perbankan) Langkah II: Menentukan nilai tingkat nyata (a) Penelitian ini menggunakan tingkat keyakinan (1 - a ) sebesar 95%, sehingga a = 5%. Langkah III : Menghitung nilai uji statistik Membandingkan nilai Sig. dengan tingkat a=5% Langkah IV : Menarik kesimpulan Bila Sig. < a, maka Ho ditolak, berarti secara bersama-sama terdapat pengaruh yang signifikan antara CAR, ROA, BOPO dan LDR terhadap harga saham sektor perbankan dan berarti persamaan regresi yang dibentuk dapat digunakan dalam peramalan. Bila Sig. > a, maka Ho tidak ditolak, berarti secara bersama-sama tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara CAR,ROA, BOPO dan LDR terhadap harga saham sektor perbankan dan berarti persamaan regresi yang dibentuk tidak dapat digunakan dalam peramalan. 3.Uji R2 Nilai R (koefisien determinasi) digunakan untuk mengetahui seberapa besar kontribusi (pengaruh) yang diberikan oleh variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y). Untuk memudahkan pengolahan data dan analisis data, maka dalam penelitian ini akan digunakan program SPSS versi 17.0. D. Populasi dan Sempel Penelitian 27 Populasi pada penelitian ini merupakan perusahaan perbankan di Bursa Effek Indonesia. Sedangkan sampel pada penelitian ini adalah perusahaan perbankan yang memenuhi kriteria berikut ini. 4. Perusahaan yang termasuk dalam sektor perbankan swasta berdasarkan Jakarta Stock Exchange (http//www.jsx.co.id) 5. Perusahaan telah tercatat sebagai emiten sebelum periode januari 2008 sampai dengan 2010 secara continue, atau tidak pernah delisting. 6. Perusahaan menerbitkan laporan keuangan setiap tahun selama periode 2008 sampai dengan 2010 dengan tahun fiskal yang berakhir 31 Desember dan tidak mendapat opini disclaimer E. Jenis dan Metode Pengumplan Data. Data yang di perlukan dalam penelitian ini adalah: 4. Harga Saham Penutupan pada periode pengamatan yaitu tiga tahun 2008 sampai dengan 2010 5. Laporan keuangan yaitu neraca dan laporan Laba Rugi, untuk melihat besarnya rasio CAR, ROA, BOPO,dan LDR dimulai dari tahun 2008 sampai dengan 2010. 6. Jumlah perusahaan yang terdapat dalam sektor perbankan. Semua data yang di perlukan dikumpulkan dari BEI, dan aplikasi lain yang dianggap perlu untuk mendukung penelitian. Teknik pengambilan data keuangan perusahaan diperoleh melalui kutipan langsung dari ICMD maupun laporan keuangan yang berakhir setiap tanggal 31 Desember. D. Variabel dan Pengukuran 1.Variabel Independen Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah rasio CAMEL yang terdiri dari : 28 1. Capital Adequacy Ratio(CAR) CAR merupakan perbandingan antara modal sendiri dengan Aktiva Tertimbang Menurut Resiko.(ATMR) CAR = Modal Sendiri ------------------- x 100% ATMR 2. Return on Assets (ROA) ROA adalah perbandingan antara laba sebelum pajak pada bank dengan total aktiva bank. EBIT ROA = -------------------- x 100% Total Aktiva 3. Biaya Operasional dengan Pendapatan Operasional (BOPO) BOPO adalah rasio perbandingan antara biaya operasional dengan pendapatan operasional. Biaya Operasional BOPO = -------------------------------- x 100% Pendapatan Operasional 4. Loan to Deposit Ratio (LDR) LDR adalah rasio antara seluruh jumlah kredit yang diberikan bank dengan dana yang diterima oleh bank. 29 Kredit LDR = --------------------------------- x 100% Dana Pihak Ketiga 2.Variabel Dependen Variabel dependen dalam penelitian ini adalah perubahan harga saham. Perubahan harga saham yang digunakan adalah harga saham penutupan pada hari ini dikurangi dengan harga saham penutupan hari sebelumnya dari publikasi laporan keuangan. Pt – Pt-1 Perubahan harga saham = -----------Pt-1 E.Hasil Analisis Data Dalam penelitian ini data diolah dan diproses menggunakan teknik electronical data processing (dengan menggunakan komputer). Adapun perangkat lunak yang digunakan adalah SPSS versi 17.0. Data dianalisis dengan menggunakan analisis regresi linear berganda karena variabel independen yang terdapat dalam penelitian ini lebih dari satu. Pengujian yang dilakukan ialah pengujian parametrik seperti uji-F, uji-t, dan uji R2 menggunakan tingkat keyakinan sebesar 95%. Namun, sebelum melakukan pengujian dalam analisis regresi ada hal lain yang perlu dipertimbangkan, yaitu asumsi-asumsi (klasik) yang melatarbelakangi analisis regresi tersebut. 30 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A.Deskripsi Subyek Penelitian Subyek penelitian dalam penelitian ini adalah perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2007-2010. Pada penelitian ini perusahaan yang diteliti mempunyai kriteria sebagai berikut: 1. Perusahaan yang termasuk dalam sektor perbankan swasta berdasarkan Jakarta Stock Exchange (http//www.jsx.co.id) 2. Perusahaan telah tercatat sebagai emiten sebelum periode januari 2008 sampai dengan 2010 secara continue, atau tidak pernah delisting. 3. Perusahaan menerbitkan laporan keuangan setiap tahun selama periode 2008 sampai dengan 2010 dengan tahun fiskal yang berakhir 31 Desember dan tidak mendapat opini disclaimer Berdasarkan kriteria penelitian tersebut diperoleh subjek penelitian dengan perincian seperti yang disampaikan pada Tabel 4.1 berikut: Tabel 4.1 Kriteria Perusahaan perbankan tahun 2010 Tidak terdaftar sejak tahun 2007 Perusahaan yang tidak menyajikan laporan keuangan pada tahun 2007-2010 Perusahaan yang mengalami kerugian Perbankan Pemerintah tahun 2007-2010 Perusahaan yang memenuhi kriteria Sumber: Data diolah 31 Jumlah Emiten 30 5 (5) 20 Sebanyak 25 perusahaan yang telah memenuhi kriteria penelitian untuk kemudian dijadikan subjek penelitian dalam penelitian ini. Nama-nama sampel perusahaan pada penelitian ini adalah sebagai berikut: Tabel 4.2 Nama-Nama Perusahaan Sampel No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Kode Efek AGRO BABP BAEK BBCA BBKP BBNP BDMN BEKS BKSW BNGA BNII BNLI BSWD INPC MAYA MCOR MEGA NISP PNBN SDRA Nama Emiten Bank Agroniaga Tbk Bank ICB Bumiputra Tbk Bank Ekonomi Raharja Tbk Bank Central asia Tbk Bank Bukopin Tbk Bank Nusantara Parahyangan Tbk Bank Danamon Indonesia Tbk Bank Pundi Indonesia Tbk Bank Kesawan Tbk Bank CIMB Niaga Tbk Bank Internasional Indonesia Tbk Bank Permata Tbk Bank Swadesi Tbk Bank Artha Graha Internasional Tbk Bank Mayapada Internasional Tbk Bank Windu Kentjana Internasional Tbk Bank Mega Tbk Bank OCBC NISP Tbk Bank Pan Indonesia Tbk Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk Sumber: www.idx.co.id B. Deskripsi Obyek Penelitian Obyek penelitian dalam penelitian ini adalah 1. Capital Adequacy Ratio(CAR) CAR merupakan rasio yang digunakan sebagai indikator terhadap kemampuan bank menutupi penurunan aktiva akibat terjadinya kerugian-kerugian atas aktiva bank dengan 32 menggunakan modalnya sendiri. CAR merupakan perbandingan antara modal sendiri dengan Aktiva Tertimbang Menurut Resiko (ATMR). Dalam penelitian ini perhitungan hasil CAR tahunan tiap-tiap perusahaan sampel dari tahun 2008-2010 dapat dilihat pada lampiran 1. 2. Return on Assets (ROA) Return on Assets (ROA) adalah perbandingan antara laba sebelum pajak pada bank dengan total aktiva bank. Rasio ini menunjukkan kemampuan dari modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan. Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan (laba) secara keseluruhan. Dalam penelitian ini hasil perhitungan ROA tahunan tiap-tiap perusahaan sampel dari tahun 2008-2010 dapat dilihat pada lampiran 1. 3. Biaya Operasional Dibandingkan dengan Pendapatan Operasional (BOPO) BOPO adalah perbandingan antara Biaya operasional dan pendapatan operasional. Rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi dan kemampuan bank dalam melakukan kegiatan operasionalnya. Dalam penelitian ini hasil perhitungan BOPO tahunan tiap-tiap perusahaan sampel dari tahun 2008-2010 dapat dilihat pada lampiran 1 3. Loan to Deposito Ratio (LDR) LDR (loan to Deposito Ratio) ini menggambarkan kemampuan suatu bank membayar kembali penarikan yang dilakukan nasabah dengan mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber likuditasnya. Dalam penelitian ini hasil perhitungan LDR tahunan tiaptiap perusahaan sampel dari tahun 2008-2010 dapat dilihat pada lampiran 1. 4. Harga Saham 33 Harga saham perbankan dalam penelitian ini adalah harga saham akhir tahun selama periode 2008-2009. Berikut tabel harga saham perbankan. Dapat dilihat pada lampiran 1. C.Hasil Analisis Data a. Pengujian asumsi klasik 1) Heteroskedastisitas Tujuan dari pengujian heteroskedastisitas adalah untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variansi dari residual suatu pengamatan dengan pengamatan lainnya. Jika variansi dari residual satu ke pengamatan yang lain tetap maka disebut homoskedastisitas. Heteroskedastisitas terjadi apabila untuk setiap nilai variabel indipenden terdapat beberapa skor variabel independen dengan variasi yang berbeda. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi heteroskedastisitas. Untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilihat dari diagram scatterplot dari perangkat lunak SPSS. 34 Scatterplot Dependent Variable: SAHAM Regression Studentized Residual 3 2 1 0 -1 -2 -4 -2 0 2 4 Regression Standardized Predicted Value Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa tidak terdapat pola tertentu seperti titiktitik yang membentuk suatu pola yang teratur (bergelombang, melebar, kemudian menyempit) atau titik-titik tersebut tidak mengumpul disatu sisi, berarti tidak terdapat heteroskedastisitas. 2) Multikolinieritas Tujuan dari pengujian multikolinieritas adalah untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinieritas dalam model persamaan penelitian ini, dapat dilakukan dengan menggunakan uji VIF (Variance Inflation Factor) dari perangkat SPSS. 35 Tabel 4.3 Coefficientsa Model 1 (Constant) CAR ROA BOPO LDR Unstandardized Coefficients B Std. Error -26,171 114,594 10,710 5,081 5,026 16,429 4,278 1,952 -3,036 1,269 Standardized Coefficients Beta ,294 ,042 ,320 -,355 t -,228 2,108 ,306 2,192 -2,393 Sig. ,820 ,041 ,761 ,034 ,021 Collinearity Statistics Tolerance VIF ,952 ,973 ,870 ,845 1,050 1,028 1,149 1,184 a. Dependent Variable: SAHAM Dari tabel di atas diketahui bahwa VIF < 10 maka antar variabel independen tidak terdapat multikolinieritas. 3) Autokorelasi Tujuan pengujian otokorelasi adalah untuk menguji apakah dalam model regresi korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t-1 (periode sebelumnya). Model regresi yang baik seharusnya tidak terdapat otokorelasi. Tabel 4.4 Model Summaryb Model 1 R R Square ,450a ,202 Adjusted R Square ,128 Std. Error of the Estimate 229,96887 DurbinWatson 1,783 a. Predictors: (Constant), LDR, ROA, CAR, BOPO b. Dependent Variable: SAHAM dU untuk n = 48 dan k = 4 adalah 1,7206 dan nilai (4 – 1,7206 = 2,2794) jadi : 1,7206 < DW < 2,2794 atau 1,7206 < 1,783 < 2,2794 36 maka dapat dinyatakan bahwa tidak terdapat autokorelasi 4) Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah variabel independen dan variabel dependen dalam suatu model regresi mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang tidak mempunyai distribusi normal tidak akan memiliki nilai residual yang berdistribusi normal dan independen, yang berarti perbedaan antara nilai prediksi dengan skor yang sesungguhnya atau error adalah nol. Jika variabel tidak terdistribusi secara normal, maka hasil uji statistik akan terdegradasi. Deteksi terhadap normalitas data dilakukan dengan melihat penyebaran data (dalam bentuk titik-titik) pada sumbu diagonal dari grafik dalam grafik Normal Probability Plot. Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual Dependent Variable: SAHAM Expected Cum Prob 1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0 0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0 Observed Cum Prob Dari gambar diketahui bahwa data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas b. Pengujian Hipotesis (uji signifikansi) 37 Pengujian hipotesis secara simultan pada penelitian ini dengan menggunakan uji signifikansi simultan /uji F (Anova) dan uji signifikansi parsial dengan menggunakan uji t. Hasil pengujian dapat dilihat pada table dibawah ini. Tabel 4.5 Coefficientsa Model 1 (Constant) CAR ROA BOPO LDR Unstandardized Coefficients B Std. Error -26,171 114,594 10,710 5,081 5,026 16,429 4,278 1,952 -3,036 1,269 Standardized Coefficients Beta ,294 ,042 ,320 -,355 t -,228 2,108 ,306 2,192 -2,393 Sig. ,820 ,041 ,761 ,034 ,021 Collinearity Statistics Tolerance VIF ,952 ,973 ,870 ,845 1,050 1,028 1,149 1,184 a. Dependent Variable: SAHAM Dari tabel di atas, maka dapat dibentuk persamaan sebagai berikut: SAHAM it = -26,171 + 1,710 CAR it + 5,026 ROA it + 4,278 BOPO it – 3,36 LDR Tabel 4.6 ANOVAb Model 1 Regression Residual Total Sum of Squares 577329,0 2274084 2851413 df 4 43 47 Mean Square 144332,239 52885,680 F 2,729 Sig. ,041a a. Predictors: (Constant), LDR, ROA, CAR, BOPO b. Dependent Variable: SAHAM Dari table 4.6 dapat diketahui bahwa nilai signifikansi dari uji simultan adalah 0,041. Hasil pengujian ini memberikan gambaran secara keseluruhan Informasi Akuntansi seperti CAR, ROA, BOPO dan LDR dapat menjelaskan harga saham. 38 Dari tabel 4.5 dapat diketahui bahwa Nilai Signifikansi untuk masing-masing variabel (secara parsial) adalah : variabel CAR adalah sebesar 0,041 (< 0,05), maka dapat dinyatakan bahwa secara parsial variabel CAR mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham dengan tingkat kepercayaan 95%. Selanjutnya nilai signifikansi untuk variabel ROA adalah sebesar 0,761 (> 0,05), maka dapat dinyatakan bahwa secara parsial variabel ROA tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham dengan tingkat kepercayaan 95%. Sedangkan Nilai Sig untuk variabel BOPO adalah sebesar 0,034 (< 0,05), maka dapat dinyatakan bahwa secara parsial variabel BOPO mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham dengan tingkat kepercayaan 95%.Nilai Signifikansi untuk variabel LDR adalah sebesar 0,021 (< 0,05), maka dapat dinyatakan bahwa secara parsial variabel LDR mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham dengan tingkat kepercayaan 95% Tabel 4.7 Model Summaryb Model 1 R R Square a ,450 ,202 Adjusted R Square ,128 Std. Error of the Estimate 229,96887 DurbinWatson 1,783 a. Predictors: (Constant), LDR, ROA, CAR, BOPO b. Dependent Variable: SAHAM T Dari table 4.7 di atas dapat diketahui bahwa nilai Adjusted R Square adalah sebesar 0,128 atau 12,8% yang artinya kontribusi informasi akuntansi terhadap perubahan 39 atau naik turunnya harga saham adalah sebesar 12,8%, sedangkan sisanya sebesar 87,2% merupakan kontribusi dari variabel lain yang tidak termasuk dalam model. D. Pembahasan Dari hasil pengujian terhadap masing-masing variabel dapat diindikasikan sebagai berikut : CAR (Capital Adequacy Ratio) merupakan rasio jumlah equity yang diklasifikasikan terhadap jumlah kredit yang disalurkan,yang menunjukkan kemampuan permodalan dan cadangan yang digunakan untuk menunjang operasi perusahaan. Hasil peneltian menunjukkan CAR berpengaruh positif terhadap saham. Hal ini menggambarkan bahwa semakin tinggi CAR maka akan semakin tinggi pula harga saham. Bank mempunyai modal yang cukup untuk melakukan kegiatan usahanya dan cukup pula menanggung resiko, apabila bank tersebut di likuidasi. Semakin tinggi CAR juga dapat menggambarkan bank tersebut semakin solvabel. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Mabruroh (2005:78) bahwa ROA, CAR, LDR berpengaruh terhadap harga saham. Aspek Earning yang terdiri dari ROA (Return on Asset) dan BOPO (Beban Operasional terhadap pendapatan operasional). ROA untuk mengukur efektivitas efisiensi perusahaan secara overal. dalam menghasilkan Tinggi rendahnya keuntungan ROA juga dan manajerial mempengaruhi harga saham. ROA yang tinggi, berarti rasio profitabilitasnya juga tinggi. Dalam penelitian ini ROA tidak berpengaruh terhadap harga saham. Hasil penelitian ini bertentangan dengan hasil penelitian Mabruroh (2005:78) bahwa ROA, CAR, LDR berpengaruh terhadap 40 harga saham namun sesuai dengan hasil penelitian Astuti (2002:307) yang menyatakan bahwa ROA tidak berpengaruh terhadap harga saham. Sedangkan BOPO kebalikan dari ROA apabila BOPO naik maka kinerja perusahaan buruk sehingga akan berdampak pada harga saham. Namun pada penelitian ini BOPO berpengaruh positif terhadap harga saham. Hasil penelitian ini bertentangan dengan hasil penelitian Menurut Maghdalena (2004:120) yang menyatakan BOPO tidak berpengaruh terhadap harga saham. Penelitian ini berlawanan dengan penelitian Sari (2004:62) menyatakan bahwa BOPO berpengaruh terhadap harga saham secara negatif. Aspek likuiditas yaitu LDR (Loan to Deposit ratio). Tinggi rendahnya LDR juga akan mempengaruhi harga saham. Dari aspek likuiditas, LDR yang tinggi berarti resiko dalam berinvestasi menjadi tinggi. Dengan likuiditas bank yang rendah maka hal tersebut akan berdampak pada hilangnya kepercayaan konsumen pada bank tersebut. Kalau masyarakat sudah tidak percaya kepada bank tersebut, maka investorpun juga akan enggan untuk membeli saham perusahaan yang bersangkutan. Dan secara otomatis akan menurunkan harga saham perusahaan tersebut. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa LDR berpengaruh positif terhadap harga saham. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Aryanti (2002:305) bahwa LDR mempunyai pengaruh positif terhadap harga saham. 3. Uji R Square Nilai Adjusted R Square sebesar 0,128 atau 12,8% yang artinya sumbangan informasi akuntansi terhadap perubahan harga saham adalah sebesar 12,8%, sedangkan sisanya sebesar 87,2% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam model. 41 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A.Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada bab IV dapat disimpulkan bahwa : 1. Secara parsial CAR (Capital Adequacy Ratio) yang merupakan kemampuan permodalan dan cadangan yang digunakan untuk menunjang operasi perusahaan. Pada penelitian ini mengindikasikan adanya pengaruh yang positif artinya semakin tinggi CAR maka akan semakin tinggi pula harga saham, 2. Secara parsial ROA digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dan manajerial efisiensi secara overal. Tinggi rendahnya ROA juga mempengaruhi harga saham. ROA pada penelitian ini tidak berpengaruh terhadap harga saham. 3. Secara parsial BOPO (Beban Operasional terhadap pendapatan operasional). BOPO pada penelitian ini berpengaruh positif terhadap harga saham. 4. Secara parsial tinggi rendahnya LDR (Loan to Deposit ratio) juga akan mempengaruhi harga saham. Dari aspek likuiditas, LDR yang tinggi berarti resiko dalam berinvestasi menjadi tinggi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa LDR berpengaruh dengan arah yang negative. 42 5. Secara simultan CAR,ROA, BOPO dan LDR berpengaruh terhadap perubahan harga saham. Hasil penelitian ini bertentangan dengan penelitan yang dilakukan Astuti (2002:307) pada perusahaan perbankan yang telah go public di BEJ, dia antaranya menggunakan variable ROA, NPM, LDR, CAR menyatakan bahwa hanya LDR saja yang berpengaruh terhadap harga saham. ROA, NPM, CAR tidak berpengaruh terhadap harga saham. 6. Dari hasil pengujian R Square menunjukkan bahwa hanya 12,8 persen saja CAR, ROA, BOPO dan LDR mempengaruhi perubahan harga saham, sisanya dipengaruhi oleh faktor- faktor lain. B. Saran Penelitian ini mempunyai beberapa kelemahan yang dapat dijadikan gambaran untuk penelitian berikutnya, yaitu : (1) Perusahaan yang diteliti tidak hanya terbatas pada Bank swasta Umum saja, tetapi mencangkup seluruh bank sehingga hasil dapat melingkupi seluruh perbankan yang listing di BEJ.(2) Penelitian tidak hanya dilakukan dalam periode waktu yang singkat, tetapi mencakup kurun waktu yang lama. Sehingga ke depan dapat diperoleh hasil penelitian yang lebih akurat. 43 DAFTAR PUSTAKA Ardiyani, (2002)., Pengaruh CAR, ROA, RORA, NPM, dan LDR pada perusahaan perbankan terhadap harga saham.Jurnal Riset Akuntansi. Maret 2010. Alamsyah, Halim, dkk. 2005. BankingDisintermediation and Its Implication for Monetery Policy : The Case of Indonesia. Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan. Maret 2005 : 499 – 515 Bambang Riyanto, (1999). Dasar- Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta. BPFE Brigham, Eugene F., dan Houston, Joel F., 2001, "Manajemen Keuangan", Edisi Kedelapan, Jakarta: Erlangga Dendawijaya, Lukman. 2005.Manajemen Perbankan. Jakarta: Penerbit Ghalia Indonesia Husnan, Suad, 1997, "Manajemen Meuangan: Teori dan Penerapan Keputusan Jangka Panjang", Edisi Keempat, Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta Gitman, Lawrence J. (2003). Principles of Managerial Finance. Tenth Edition. Boston : Pearson Education, inc. Gujafati, Damodar. (2003). Basic Econometric. 4th ed. New York : McGraw Hill Johar Arifin. (2004). Analisis Keuangan Berbasis Komputer. Jakarta : PT Elex Media Komputindo Kasmir. 2008. Bank & Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta :PT. Raja Grafindo Persada Kieso, Donald E, Weygandt,Jerry, 1995, Akuntansi Intermediate, edisi 7, Binarupa Aksara, Jakarta. 44 Kuncoro, Mudrajad. (2008). Tujuh Tantangan UKM Di Tengah Krisis Global. http://wwyv.mudraiad.com/upload/Tunih%20Tantansan%20UKM%20di%20Ten sah%20Krisis%20Global. Pdf Mabruroh,2004.”Manfaat Pengaruh Rasio Keuangan Dalam Analisis Kinerja Keuangan Perbankan,” Benefit, vol 8, no 1, Juni 2004 Maghdalena, (2004),Pengaruh CAR, ROA, RORA, NPM, dan LDR pada perusahaan perbankan terhadap harga saham, Skripsi tidak dipublikasikan, UNS Puji Astuti (2002) Analisis CAR, ROA, Net Profit Margin(NPM) dan Loan to Deposit Ratio (LDR) terhadap harga pasar saham perusahaan perbankan di BEJ. Jurnal Ekonomi dan Akuntansi (2002 : 301– 327) Susilo, Y. Sri, Sigit Triandaru, dan A.Totok Budi Santoso. 2006. Bank & Lembaga Keuangan Lain.Jakarta : Salemba Empat Taswan. 2006. Manajemen Perbankan. Santoso, Singgih .(2000). Bukun latihan SPSS Statistik Non Parametrik. Jakarta PT. Elex Media Kompetindo. Sari, (2004), Pengaruh CAR, ROA, RORA, NPM, dan LDR pada perusahaan perbankan terhadap harga saham, Skripsi tidak dipublikasikan, USU Sartono, Agus. (2001). Manajemen Keuangan: Teori dan Aplikasi. Edisi 4. Yogyakarta: BPFE Siamat, Dahlan. (2004). Manajemen Lembaga Keuangan. Edisi Keempat. Jakarta : Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia . (2005). Manajemen Lembaga Keuangan. Edisi Kelima. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Sukendro, Joko. (1999). Analisis Pengaruh Pengumuman Dividen dan Pengumuman Earning Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Go Publik Di Bursa Efek Jakarta. FE-UI Tadi, (2005), CAR, ROA, RORA, NPM, dan LDR pada perusahaan perbankan terhadap harga saham, Skripsi tidak dipublikasikan, UNDIP Umar, Husein. (1998). Riset Akuntansi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Umum 45 Widjajanto, Nugroho. (2001). Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta: Erlangga 46 Lampiran 1. CAR ( Capital Adequacy Ratio) (dalam persen) No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Kode Efek AGRO BABP BAEK BBCA BBKP BBNP BCIC BDMN BKSW BNGA BNII BNLI BSWD INPC MAYA MCOR MEGA NISP PNBN SDRA 2008 11,15 6,65 17,45 12,74 6,63 9,2 27,48 13,65 16,75 12,75 8,73 7,93 20,78 8,72 36,24 13,5 9,67 16,86 12,32 13,72 2009 12,38 8,85 17,18 19,47 10,23 11,2 11,81 21,07 19,34 12,3 11,002 9,76 20,9 8,93 17,83 11,64 9,35 2,75 20,89 11,63 2010 13.36 5.88 18.71 21.74 14,1 13.20 10,3 27.01 14.39 13.20 21 11,1 24.90 9,83 18.73 14.61 9.53 2.85 29.80 13.61 Sumber: Diolah dari data ROA ( Return on Assets ) (dalam persen) No 1 2 3 4 5 6 Kode Efek AGRO BABP BAEK BBCA BBKP BBNP 2008 11,02 9,3 2,25 2,9 1,69 1,1 2009 0,15 0,16 2,09 3,16 1,39 1,05 2010 0,63 1,06 2,49 6,13 1,4 2,05 7 8 BCIC BDMN 1,29 2,49 3,27 2,4 4,5 4,2 47 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 BKSW BNGA BNII BNLI BSWD INPC MAYA MCOR MEGA NISP PNBN SDRA 0,4 2,11 1,15 1,39 22,2 3,1 3,4 0,7 1,94 1,32 1,79 2,79 0,27 2,02 0,06 1,37 3,29 0,42 0,78 0,82 1,61 1,65 1,8 2,12 0,34 2,35 0,6 1,67 3,92 0,42 0,87 0,92 1,81 1,75 3,8 2,19 2009 41,36 81,05 51,17 19,48 5,26 66,67 30,95 66,24 35,99 28,45 3,05 36,14 88,56 22,28 45,37 18,79 32,48 19,18 10,09 2010 36,14 81,5 57,11 26,84 2,96 67,76 39,5 64,26 39,95 32,85 2,8 38,14 89,65 22,82 47,35 19,87 34,28 20,19 17,51 Sumber: Diolah dari data BOPO (dalam persen) No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 17 18 19 20 Kode Efek AGRO BABP BAEK BBCA BBKP BBNP BDMN BKSW BNGA BNII BNLI BSWD INPC MAYA MCOR MEGA NISP PNBN SDRA 2008 35,77 35,77 30,14 17,6 56,46 69,95 11,15 65,56 37,48 28,4 3,57 47,34 39,71 26,87 43,85 37,03 30,14 2,67 13,8 Sumber: Diolah dari data LDR ( loan to Deposito Ratio) (dalam persen) No Kode Efek 2008 2009 48 2010 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 AGRO BABP BAEK BBCA BBKP BBNP BCIC BDMN BKSW BNGA BNII BNLI BSWD INPC MAYA MCOR MEGA NISP PNBN SDRA 57,07 10,89 55,34 17,49 29,21 76,91 69,24 54,56 76,3 16,35 81,13 77,97 81,73 11,37 61,42 75,9 17,07 9,68 7,7 17,46 21,06 89,43 54,96 51,07 5,53 69,84 50,1 10,45 79,45 15,54 50,13 15,82 61,78 93,73 82,9 77,19 55,94 15,44 11,97 15,21 17,34 89,43 56,94 54,7 58,5 71,84 35,2 14,5 74,95 17,54 53,1 88,6 67,18 26,01 89,2 71,97 59,45 15,66 19,71 12,51 2009 141,00 800 2,700 4,850 375 1,000 50 4,550 750 710 330 800 450 62 1,260 75 1,850 2010 184,00 1,000 2,500 6,400 650 1,200 50 5,700 1,040 1,910 780 1,790 600 107 1,330 150 3,175 Sumber: Diolah dari data Harga Saham No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 Kode Efek AGRO *BABP BAEK BBCA BBKP BBNP BCIC BDMN BKSW BNGA BNII BNLI BSWD INPC MAYA MCOR MEGA 2008 121,00 700 1,140 2,525 200 1,500 50 3,100 670 495 370 490 600 52 1,700 68 3,200 49 18 19 20 NISP PNBN SDRA 700 580 51 750 760 280 1,650 1,140 290 Lampiran 2 Log Book Researh Hibah Untar Tanggal/Bulan Kegiatan Peserta/Assistan t yang terlibat 50 Agenda Hasil 27/8sampai 10/9 Memperbaiki Proposal Peneliti Mencari daftar pustaka, sumber-sumber bacaan Revisi Bab 1, 2 dan 3 10/9 sampai 15/9 Kunjungan ke Bursa Effek Indonesia dan Pojok BEI Peneliti Mendapat izin dari BEI 16/9 sampai 5/10 Pengambilan data keuangan sesuai dengan variabelvariabel penelitian Peneliti Mencari data laporan keuangan perusahaan sampel, dan harga saham Input data 6/10 sampai 20/10 Enty Data Peneliti Input data dengan Program Excel Tabel-tabel hasil input data Analisis regresi Dengan Program SPSS Output Regresi 21/10sampai 5/11 Pengolahan dan Analisis data Peneliti 6/11sampai 20/11 Evaluasi Hasil Ke LPPI 21/11sampai10/11 Pelaporan Pertama hasil penelitian Peneliti dan masukan dari peserta Penyempurnaan Laporan Persiapan presentasi Peneliti 11/6 sampai 20/12 Hasil Di review Tabel-tabel hasil pengambilan data variabel penelitian Laporan Penelitian sementara Menyusun Bab1,2,3,4, dan 5, Power Point untuk persentasi Masukan untuk perbaikan -- Laporan Penelitian Penjilidan Laporan Pengumpulan Laporan B. DRAF ARTIKEL ILMIAH ABSTRACT 51 Zus Indrawati Yusbardini This research analyzed the benefits of financial ratios that affect the banking company's stock price, which in turn will have an influence if these ratios can be used as a tool for prediction. In this study will be used financial ratios using the CAMEL method, which is an indicator variable berunsurkan Capital Adequacy Ratio (CAR), Return On Assets (ROA), Operating Expenses to Operating Income (BOPO), and the Loan To Deposit Ratio (LDR ).The purpose of this study was to determine the effect of accounting information in the form of CAMELS ratios to changes in stock prices. The research was conducted using multiple regression methods of 21 banking companies included in the national private commercial banks 2008-2009 period .. Tests carried out using multivariate (F test) to test simultaneously CAR ratios, ROA, BOPO and LDR and univariate (t test) to test each of these ratios on stock prices. Based on the analysis and testing of hypotheses can be concluded that in the multivariate (shared) information in the form of accounting ratios namely CAMEL CAR, ROA, and LDR BOPO significantly affect the stock price, while the univariate / partial CAR, BOPO and LDR have a significant Only ROA and that have no effect on stock prices. Keywords: CAMEL, CAR, ROA, BOPO, LDR and Stock Price PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah Industri perbankan adalah salah satu industri yang ikut berperan serta dalam pasar modal, disamping industri lainnya seperti industri manufaktur, pertanian, lembaga antara pertambangan, yang pihak berperan yang properti sebagai dan lain- perantara memerlukan dana, lain. keuangan serta Bank merupakan (financial sebagai 52 intermediary) lembaga berfungsi memperlancar lalu lintas pembayaran (Dendrawijaya,2000:25). suatu yang Pada dasarnya falsafah yang melandasi kegiatan usaha bank adalah kepercayaan dari nasabah. Sebagai lembaga kepercayaan, bank dalam operasinya lebih banyak menggunakan dana masyarakat dibandingkan dengan modal sendiri dari pemilik atau pemegang saham. Oleh sebab itu pengelola bank dalam melakukan usahanya dituntut untuk menjaga keseimbangan antara pemeliharaan likuiditas yang cukup dengan pencapaian rentabilitas yang wajar serta pemenuhan kebutuhan modal yang memadai sesuai dengan jenis penanamannya. Hal operasinya bank selain melakukan produktif, seperti kredit dan tersebut diperlukan penanaman surat- surat dalam berharga, karena bentuk juga dalam aktiva memberikan komitmen dan jasa- jasa lain sebagai “fee based operation” atau “off balance sheet activities. Informasi keuangan sebagai instrumen data akuntansi diharapkan mampu menggambarkan realita ekonomi. Salah satu alternatif untuk mengetahui informasi keuangan untuk memprediksi harga saham adalah analisis rasio keuangan. Seperangkat laporan keuangan utama belum dapat memberikan manfaat maksimal bagi pemakai sebelum pemakai menganalisis laporan keuangan tersebut dalam bentuk rasio keuangan. Rasio keuangan yang dapat menggambarkan kinerja perbankan antara lain adalah CAR, LDR, NPL, BOPO dan ROA Harga saham adalah nilai suatu saham yang mencerminkan kekayaan perusahaan yang mengeluarkan saham tersebut. Secara umum, makin baik kinerja suatu perusahaan makin tinggi laba usahanya dan semakin banyak keuntungan yang dapat dinikmati oleh pemegang saham, juga makin besar kemungkinan harga saham akan naik. Saham yang memiliki kinerja baik keadaan pasar yang jelek (bearish) dapat 53 menyebabkan kepercayaan terhadap pemodal terguncang. Saham ini tidak akan sampai hilang jika kepercayaan pemodal pulih. Siklus ekonomi yang membaik ataupun hal-hal lain membaik (bullish), menyebabkan harga saham yang baik ini akan kembali naik. . Salah satu penelitian yang telah dilakukan tentang pengaruh rasio keuangan terhadap harga saham adalah penelitian yang telah dilakukan Astuti (2002) dalam Jurnal Ekonomi dan Akuntansi (2002 : 301– 327) tentang analisis CAR, ROA, Net Profit Margin(NPM) dan Loan to Deposit Ratio (LDR) terhadap harga pasar saham perusahaan perbankan di BEJ. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa LDR secara signifikan mempengaruhi harga pasar saham namun untuk ROA hasilnya tidak berpengaruh secara signifikan terhadap harga pasar saham. Atas dasar uraian di atas dan hasil penelitian sebelumnya, maka penelitian ini mengambil judul “Analisis Informasi Akuntansi Terhadap Perubahan Harga Saham Pada Perusahaan Perbankan di Bursa Effek Indonesia.” B. Perumusan Masalah Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah : “Apakah CAR,ROA,BOPO, LDR berpengaruh terhadap perubahan harga saham perbankan di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan berapa besar kontribusi CAR, ROA, BOPO dan LDR terhadap Harga Saham?” LANDASAN TEORI A.Informasi Akuntansi 54 Umar (1998 : 8) menyatakan informasi akuntansi adalah informasi yang diberikan untuk pengambilan keputusan diluar perusahaan, biasanya berbentuk laporan keuangan. Menurut Widjajanto (2001 : 5) informasi akuntansi adalah informasi yang diperoleh berdasarkan data akuntansi (laporan keuangan) dan informasi akuntansi memberikan informasi yang menyangkut perusahaan secara keseluruhan untuk digunakan oleh pihak internal maupun pihak eksternal dalam bentuk laporan keuangan.Informasi akuntansi yang biasa digunakan dalam perbankan adalahCapital Adequacy Ratio (CAR), Return On Assets (ROA), Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO), dan Loan To Deposit Ratio (LDR) a.Capital Capital dapat dihitung dengan menggunakan CAR (Capital Adequacy Ratio). Menurut Dendra Wijaya (2005:121) CAR merupakan rasio yang digunakan sebagai indikator terhadap kemampuan bank menutupi penurunan aktiva akibat terjadinya kerugian-kerugian atas aktiva bank dengan menggunakan modalnya sendiri. b. Assets Aktiva yang diklarifikasikan adalah aktiva produktif baik yang sudah maupun yang mengandung potensi tidak memberikan penghasilan atau menimbulkan kerugian. (Dendra Wijaya ,2005) c.Return on Asset (ROA) Menurut Dendra wijaya (2005:155) Return on Assets (ROA) adalah perbandingan antara laba sebelum pajak pada bank dengan total aktiva bank. Rasio ini menunjukkan kemampuan dari modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan. 55 d.BOPO (Biaya Operasional Dibandingkan dengan Pendapatan Operasional) Menurut Dendawijaya (2005:119), BOPO adalah perbandingan antara Biaya operasional dan pendapatan operasional. Rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi dan kemampuan bank dalam melakukan kegiatan operasionalnya. d. liquidity Menurut Kasmir (2003:268), likuiditas adalah kemampuan bank untuk membayar semuavhutang-hutangnya terutama simpanan tabungan, giro dan deposito pada saat ditagih dan dapat pula memenuhi semua permohonan kredit yang layak di biayai. e. LDR Menurut Dendawijaya (2005:116), LDR adalah rasio antara seluruh jumlah kredit yang diberikan bank dengan dana yang diterima oleh bank.Loan to deposit ratio tersebut menyatakan seberapa jauh kemampuan bank dalam membayar kembali penarikan dana yang dilakukan deposan dengan mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya. B.Harga Saham Menurut Sartono ( 2001 : 40) harga saham ditentukan oleh interaksi antara permintaan dan penawaran saham.Siamat (2005 : 56), harga pasar adalah harga jual dari investor yang satu kepada investor yang lain.. Husnan (2001:303) menyebutkan bahwa sekuritas (saham) merupakan secarik kertas yang menunjukkan hak pemodal (yaitu pihak yang memiliki kertas tersebut) untuk memperoleh bagian dari prospek atau kekayaan organisasi yang menerbitkan sekuritas tersebut memungkinkan pemodal tersebut menjalankan haknya. C. Keterkaitan Antar Variabel penelitian 56 dan berbagai kondisi yang Pengaruh CAR, ROA, BOPO dan LDR terhadap Harga Saham Aspek Capital yaitu Capital Adequacy Ratio (CAR) merupakan rasio jumlah equity yang diklasifikasikan terhadap jumlah kredit yang disalurkan,yang menunjukkan kemampuan permodalan dan cadangan yang digunakan untuk menunjang operasi perusahaan. Pada dasarnya semakin tinggi CAR maka akan semakin tinggi pula harga saham, karena bank yang mempunyai modal yang cukup untuk melakukan kegiatan usahanya dan cukup pula menanggung resiko, apabila bank tersebut di likuidasi. Semakin tinggi CAR juga dapat menggambarkan bank tersebut semakin solvabel. (Arifin,2004) Aspek Asset yaitu Return On Risk Asset (RORA) untuk mengukur kemampuan bank dalam mengoptimalkan aktiva yang dimilikinya untuk memperoleh laba. Semakin tinggi RORA maka akan semakin tinggi pula harga saham. Penetapan RORA berpengaruh terhadap harga saham didasarkan pada penelitian Sundari (2003: 58) yaitu RORA berpengaruh positif terhadap harga saham. Aspek manajemen yaitu Net Profit Margin (NPM). Digunakannya NPM ini bertujuan untuk mengetahui secara langsung keuntungan bersihnya. Semakin tinggi NPM suatu bank berarti semakin baik kinerja bank dari sudut manajemen. Hal tersebut disebabkan karena semakin tinggi NPM suatu bank maka akan semakin tinggi pula keuntungan marjinal yang diperoleh bank tersebut (Sartono, 1997: 78). Sehingga akan diperoleh tanggapan positif dari pelaku pasar modal terutama dari sudut harga sahamnya. Dengan kata lain, semakin tinggi NPM maka suatu bank akan semakin tinggi pula harga sahamnya. Aspek Earning yang terdiri dari Return on Asset (ROA) dan Beban Operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO). ROA untuk mengukur efektivitas perusahaan 57 dalam menghasilkan keuntungan dan manajerial efisiensi secara overal. Tinggi rendahnya ROA juga mempengaruhi harga saham. ROA yang tinggi, berarti rasio profitabilitasnya juga tinggi. Sedangkan BOPO kebalikan dari ROA apabila BOPO naik maka kinerja perusahaan buruk sehingga akan berdampak pada harga saham. (Maghdalena, 2004) Aspek likuiditas yaitu Loan to Deposit Ratio (LDR). Tinggi rendahnya LDR juga akan mempengaruhi harga saham. Dari aspek likuiditas, LDR yang tinggi berarti resiko dalam berinvestasi menjadi tinggi. Dengan likuiditas bank yang rendah maka hal tersebut akan berdampak pada hilangnya kepercayaan konsumen pada bank tersebut. Kalau masyarakat sudah tidak percaya kepada bank tersebut, maka investorpun juga akan enggan untuk membeli saham perusahaan yang bersangkutan. Dan secara otomatis akan menurunkan harga saham perusahaan tersebut. LDR berpengaruh terhadap harga saham didasarkan pada penelitiannya Astuti (2002:305) bahwa LDR mempunyai pengaruh positif terhadap harga saham. Penelitan yang dilakukan Astuti (2002:307) pada perusahaan perbankan yang telah go public di BEJ, diantaranya menggunakan variable ROA, NPM, LDR, CAR menyatakan bahwa hanya LDR saja yang berpengaruh terhadap harga saham. ROA, NPM, CAR tidak berpengaruh terhadap harga saham. Pendapat lain dinyatakan Mabruroh (2005:78) bahwa ROA, CAR, LDR berpengaruh terhadap harga saham. Selain variabel CAR, ROA, LDR. Variabel lain yang digunakan adalah RORA, BOPO dan NPM . Menurut Maghdalena (2004:120) RORA dan NPM berpengaruh terhadap harga saham sedangkan BOPO tidak berpengaruh terhadap harga saham. Penelitian ini berlawanan dengan penelitian Sari (2004:62) menyatakan bahwa BOPO berpengaruh terhadap harga saham secara negatif. 58 D.Hipotesis 1. Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan antara CAR terhadap harga saham sektor perbankan 2. Ha :Terdapat pengaruh yang signifikan antara ROA terhadap harga saham sektor perbankan 3. Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan antara BOPO terhadap harga saham sektor perbankan 4. Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan antara LDR terhadap harga saham sektor perbankan 5. Ha : Secara bersama-sama terdapat pengaruh yang signifikan antara CAR, ROA, BOPO dan LDR terhadap harga saham sektor perbankan CAR Harga Saham ROA BOPO METODOLOGI PENELITIAN A.Populasi dan Sempel Penelitian Populasi pada penelitian ini merupakan perusahaan perbankan di Bursa Effek Indonesia. Sedangkan sampel pada penelitian ini adalah perusahaan perbankan yang Jenis dan Metode Pengumplan Data. 59 Teknik pengambilan data keuangan perusahaan diperoleh melalui kutipan langsung dari ICMD maupun laporan keuangan yang berakhir setiap tanggal 31 Desember. B. Variabel dan Pengukuran 1.Variabel Independen Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah rasio CAMEL yang terdiri dari : 1. Capital Adequacy Ratio(CAR) CAR merupakan perbandingan antara modal sendiri dengan Aktiva Tertimbang Menurut Resiko.(ATMR) Modal Sendiri CAR = ------------------- x 100% ATMR 2. Return on Assets (ROA) ROA adalah perbandingan antara laba sebelum pajak pada bank dengan total aktiva bank EBIT ROA = -------------------- x 100% Total Aktiva 3. Biaya Operasional dengan Pendapatan Operasional (BOPO) BOPO adalah rasio perbandingan antara biaya operasional dengan pendapatan operasional. Biaya Operasional BOPO = -------------------------------- x 100% Pendapatan Operasional 4. Loan to Deposit Ratio (LDR) 60 LDR adalah rasio antara seluruh jumlah kredit yang diberikan bank dengan dana yang diterima oleh bank. Kredit LDR = --------------------------------- x 100% Dana Pihak Ketiga 2.Variabel Dependen Pt – Pt-1 Perubahan harga saham = -----------Pt-1 ANALISIS DAN PEMBAHASAN A.Hasil Pengujian Hipotesis (uji signifikansi) Pengujian hipotesis secara simultan pada penelitian ini dengan menggunakan uji signifikansi simultan /uji F (Anova) dan uji signifikansi parsial dengan menggunakan uji t. Hasil pengujian dapat dilihat pada table dibawah ini. Tabel 1 Coefficientsa Model 1 (Constant) CAR ROA BOPO LDR Unstandardized Coefficients B Std. Error -26,171 114,594 10,710 5,081 5,026 16,429 4,278 1,952 -3,036 1,269 Standardized Coefficients Beta ,294 ,042 ,320 -,355 t -,228 2,108 ,306 2,192 -2,393 Sig. ,820 ,041 ,761 ,034 ,021 Collinearity Statistics Tolerance VIF ,952 ,973 ,870 ,845 a. Dependent Variable: SAHAM Dari tabel di atas, maka dapat dibentuk persamaan sebagai berikut: SAHAM it = -26,171 + 1,710 CAR it + 5,026 ROA it + 4,278 BOPO it – 3,36 LDR Tabel 2 61 1,050 1,028 1,149 1,184 ANOVAb Model 1 Regression Residual Total Sum of Squares 577329,0 2274084 2851413 df 4 43 47 Mean Square 144332,239 52885,680 F 2,729 Sig. ,041a a. Predictors: (Constant), LDR, ROA, CAR, BOPO b. Dependent Variable: SAHAM Dari table 4.6 dapat diketahui bahwa nilai signifikansi dari uji simultan adalah 0,041. Hasil pengujian ini memberikan gambaran secara keseluruhan Informasi Akuntansi seperti CAR, ROA, BOPO dan LDR dapat menjelaskan harga saham. Dari tabel 4.5 dapat diketahui bahwa Nilai Signifikansi untuk masing-masing variabel (secara parsial) adalah : variabel CAR adalah sebesar 0,041 (< 0,05), maka dapat dinyatakan bahwa secara parsial variabel CAR mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham dengan tingkat kepercayaan 95%. Selanjutnya nilai signifikansi untuk variabel ROA adalah sebesar 0,761 (> 0,05), maka dapat dinyatakan bahwa secara parsial variabel ROA tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham dengan tingkat kepercayaan 95%. Sedangkan Nilai Sig untuk variabel BOPO adalah sebesar 0,034 (< 0,05), maka dapat dinyatakan bahwa secara parsial variabel BOPO mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham dengan tingkat kepercayaan 95%.Nilai Signifikansi untuk variabel LDR adalah sebesar 0,021 (< 0,05), maka dapat dinyatakan bahwa secara parsial variabel LDR mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham dengan tingkat kepercayaan 95% 62 Tabel 3 Model Summaryb Model 1 R R Square a ,450 ,202 Adjusted R Square ,128 Std. Error of the Estimate 229,96887 DurbinWatson 1,783 a. Predictors: (Constant), LDR, ROA, CAR, BOPO b. Dependent Variable: SAHAM T Dari table 4.7 di atas dapat diketahui bahwa nilai Adjusted R Square adalah sebesar 0,128 atau 12,8% yang artinya kontribusi informasi akuntansi terhadap perubahan atau naik turunnya harga saham adalah sebesar 12,8%, sedangkan sisanya sebesar 87,2% merupakan kontribusi dari variabel lain yang tidak termasuk dalam model. B. Pembahasan Dari hasil pengujian terhadap masing-masing variabel dapat diindikasikan sebagai berikut : CAR (Capital Adequacy Ratio) merupakan rasio jumlah equity yang diklasifikasikan terhadap jumlah kredit yang disalurkan,yang menunjukkan kemampuan permodalan dan cadangan yang digunakan untuk menunjang operasi perusahaan. Hasil peneltian menunjukkan CAR berpengaruh positif terhadap saham. Hal ini menggambarkan bahwa semakin tinggi CAR maka akan semakin tinggi pula harga saham. Bank mempunyai modal yang cukup untuk melakukan kegiatan usahanya dan cukup pula menanggung resiko, apabila bank tersebut di likuidasi. Semakin tinggi CAR juga dapat menggambarkan bank tersebut semakin solvabel. Hasil penelitian ini sesuai 63 dengan penelitian Mabruroh (2005:78) bahwa ROA, CAR, LDR berpengaruh terhadap harga saham. Aspek Earning yang terdiri dari ROA (Return on Asset) dan BOPO (Beban Operasional terhadap pendapatan operasional). ROA untuk mengukur efektivitas efisiensi perusahaan secara overal. dalam menghasilkan Tinggi rendahnya keuntungan ROA juga dan manajerial mempengaruhi harga saham. ROA yang tinggi, berarti rasio profitabilitasnya juga tinggi. Dalam penelitian ini ROA tidak berpengaruh terhadap harga saham. Hasil penelitian ini bertentangan dengan hasil penelitian Mabruroh (2005:78) bahwa ROA, CAR, LDR berpengaruh terhadap harga saham namun sesuai dengan hasil penelitian Astuti (2002:307) yang menyatakan bahwa ROA tidak berpengaruh terhadap harga saham. Sedangkan BOPO kebalikan dari ROA apabila BOPO naik maka kinerja perusahaan buruk sehingga akan berdampak pada harga saham. Namun pada penelitian ini BOPO berpengaruh positif terhadap harga saham. Hasil penelitian ini bertentangan dengan hasil penelitian Menurut Maghdalena (2004:120) yang menyatakan BOPO tidak berpengaruh terhadap harga saham. Penelitian ini berlawanan dengan penelitian Sari (2004:62) menyatakan bahwa BOPO berpengaruh terhadap harga saham secara negatif. Aspek likuiditas yaitu LDR (Loan to Deposit ratio). Tinggi rendahnya LDR juga akan mempengaruhi harga saham. Dari aspek likuiditas, LDR yang tinggi berarti resiko dalam berinvestasi menjadi tinggi. Dengan likuiditas bank yang rendah maka hal tersebut akan berdampak pada hilangnya kepercayaan konsumen pada bank tersebut. Kalau masyarakat sudah tidak percaya kepada bank tersebut, maka investorpun juga akan enggan untuk membeli saham perusahaan yang bersangkutan. Dan secara 64 otomatis akan menurunkan harga saham perusahaan tersebut. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa LDR berpengaruh positif terhadap harga saham. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Aryanti (2002:305) bahwa LDR mempunyai pengaruh positif terhadap harga saham. 3. Uji R Square Nilai Adjusted R Square sebesar 0,128 atau 12,8% yang artinya sumbangan informasi akuntansi terhadap perubahan harga saham adalah sebesar 12,8%, sedangkan sisanya sebesar 87,2% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam model. KESIMPULAN DAN SARAN A.Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada bab IV dapat disimpulkan bahwa : 6. Secara parsial CAR (Capital Adequacy Ratio) yang merupakan kemampuan permodalan dan cadangan yang digunakan untuk menunjang operasi perusahaan. Pada penelitian ini mengindikasikan adanya pengaruh yang positif artinya semakin tinggi CAR maka akan semakin tinggi pula harga saham, 7. Secara parsial ROA digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dan manajerial efisiensi secara overal. Tinggi rendahnya ROA juga mempengaruhi harga saham. ROA pada penelitian ini tidak berpengaruh terhadap harga saham. 8. Secara parsial BOPO (Beban Operasional terhadap pendapatan operasional). BOPO pada penelitian ini berpengaruh positif terhadap harga saham. 9. Secara parsial tinggi rendahnya LDR (Loan to Deposit ratio) juga akan mempengaruhi harga saham. Dari aspek likuiditas, LDR yang tinggi berarti resiko dalam berinvestasi menjadi tinggi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa LDR berpengaruh dengan arah yang negative. 65 10. Secara simultan CAR,ROA, BOPO dan LDR berpengaruh terhadap perubahan harga saham. Hasil penelitian ini bertentangan dengan penelitan yang dilakukan Astuti (2002:307) pada perusahaan perbankan yang telah go public di BEJ, dia antaranya menggunakan variable ROA, NPM, LDR, CAR menyatakan bahwa hanya LDR saja yang berpengaruh terhadap harga saham. ROA, NPM, CAR tidak berpengaruh terhadap harga saham. 6. Dari hasil pengujian R Square menunjukkan bahwa hanya 12,8 persen saja CAR, ROA, BOPO dan LDR mempengaruhi perubahan harga saham, sisanya dipengaruhi oleh faktor- faktor lain. B. Saran Penelitian ini mempunyai beberapa kelemahan yang dapat dijadikan gambaran untuk penelitian berikutnya, yaitu : (1) Perusahaan yang diteliti tidak hanya terbatas pada Bank swasta Umum saja, tetapi mencangkup seluruh bank sehingga hasil dapat melingkupi seluruh perbankan yang listing di BEJ.(2) Penelitian tidak hanya dilakukan dalam periode waktu yang singkat, tetapi mencakup kurun waktu yang lama. Sehingga ke depan dapat diperoleh hasil penelitian yang lebih akurat. DAFTAR PUSTAKA Ardiyani, (2002)., Pengaruh CAR, ROA, RORA, NPM, dan LDR pada perusahaan perbankan terhadap harga saham.Jurnal Riset Akuntansi. Maret 2010. Alamsyah, Halim, dkk. 2005. BankingDisintermediation and Its Implication for Monetery Policy : The Case of Indonesia. Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan. Maret 2005 : 499 – 515 Bambang Riyanto, (1999). Dasar- Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta. BPFE Brigham, Eugene F., dan Houston, Joel F., 2001, "Manajemen Keuangan", Edisi Kedelapan, Jakarta: Erlangga 66 Dendawijaya, Lukman. 2005.Manajemen Perbankan. Jakarta: Penerbit Ghalia Indonesia Husnan, Suad, 1997, "Manajemen Meuangan: Teori dan Penerapan Keputusan Jangka Panjang", Edisi Keempat, Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta Gitman, Lawrence J. (2003). Principles of Managerial Finance. Tenth Edition. Boston : Pearson Education, inc. Gujafati, Damodar. (2003). Basic Econometric. 4th ed. New York : McGraw Hill Johar Arifin. (2004). Analisis Keuangan Berbasis Komputer. Jakarta : PT Elex Media Komputindo Kasmir. 2008. Bank & Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta :PT. Raja Grafindo Persada Kieso, Donald E, Weygandt,Jerry, 1995, Akuntansi Intermediate, edisi 7, Binarupa Aksara, Jakarta. Kuncoro, Mudrajad. (2008). Tujuh Tantangan UKM Di Tengah Krisis Global. http://wwyv.mudraiad.com/upload/Tunih%20Tantansan%20UKM%20di%20Ten sah%20Krisis%20Global. Pdf Mabruroh,2004.”Manfaat Pengaruh Rasio Keuangan Dalam Analisis Kinerja Keuangan Perbankan,” Benefit, vol 8, no 1, Juni 2004 Maghdalena, (2004),Pengaruh CAR, ROA, RORA, NPM, dan LDR pada perusahaan perbankan terhadap harga saham, Skripsi tidak dipublikasikan, UNS Puji Astuti (2002) Analisis CAR, ROA, Net Profit Margin(NPM) dan Loan to Deposit Ratio (LDR) terhadap harga pasar saham perusahaan perbankan di BEJ. Jurnal Ekonomi dan Akuntansi (2002 : 301– 327) Susilo, Y. Sri, Sigit Triandaru, dan A.Totok Budi Santoso. 2006. Bank & Lembaga Keuangan Lain.Jakarta : Salemba Empat Taswan. 2006. Manajemen Perbankan. Santoso, Singgih .(2000). Bukun latihan SPSS Statistik Non Parametrik. Jakarta PT. Elex Media Kompetindo. Sari, (2004), Pengaruh CAR, ROA, RORA, NPM, dan LDR pada perusahaan perbankan terhadap harga saham, Skripsi tidak dipublikasikan, USU 67 Sartono, Agus. (2001). Manajemen Keuangan: Teori dan Aplikasi. Edisi 4. Yogyakarta: BPFE Siamat, Dahlan. (2004). Manajemen Lembaga Keuangan. Edisi Keempat. Jakarta : Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia . (2005). Manajemen Lembaga Keuangan. Edisi Kelima. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Sukendro, Joko. (1999). Analisis Pengaruh Pengumuman Dividen dan Pengumuman Earning Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Go Publik Di Bursa Efek Jakarta. FE-UI Tadi, (2005), CAR, ROA, RORA, NPM, dan LDR pada perusahaan perbankan terhadap harga saham, Skripsi tidak dipublikasikan, UNDIP Umar, Husein. (1998). Riset Akuntansi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Umum Widjajanto, Nugroho. (2001). Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta: Erlangga 68 69