BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah Industri

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah
Industri perbankan adalah salah satu industri yang ikut berperan serta
dalam pasar modal, disamping industri lainnya seperti industri manufaktur,
pertanian,
pertambangan,
lembaga
yang
antara
pihak
properti
berperan
yang
sebagai
dan
lain-
perantara
memerlukan
dana,
lain.
Bank
keuangan
serta
merupakan
(financial
sebagai
suatu
intermediary)
lembaga
yang
berfungsi memperlancar lalu lintas pembayaran (Dendrawijaya,2000:25).
Pada dasarnya falsafah yang melandasi kegiatan usaha bank adalah kepercayaan
dari nasabah. Sebagai lembaga kepercayaan, bank dalam operasinya lebih banyak
menggunakan dana masyarakat dibandingkan dengan modal sendiri dari pemilik atau
pemegang saham. Oleh sebab itu pengelola bank dalam melakukan usahanya dituntut
untuk menjaga keseimbangan antara pemeliharaan likuiditas yang cukup dengan
pencapaian rentabilitas yang wajar serta pemenuhan kebutuhan modal yang memadai
sesuai
dengan
jenis
penanamannya.
operasinya
bank
selain
melakukan
produktif,
seperti
kredit
dan
Hal
tersebut
diperlukan
penanaman
surat-
surat
dalam
berharga,
karena
bentuk
juga
dalam
aktiva
memberikan
komitmen dan jasa- jasa lain sebagai “fee based operation” atau “off balance
sheet activities.
Pada
Indonesia
tahun
jumlah
terakhir
emiten
ini
yang
seiring
ada
di
1
dengan
Bursa
membaiknya
Efek
perekonomian
Indonesia
meningkat.
Meningkatnya jumlah emiten akan membawa kearah yang lebih baik pihak-pihak
yang
berkepentingan,
antara
lain
bagi
perusahaan
akan
lebih
mudah
dalam memperoleh modal, dan bagi investor akan mendapatkan return. Para
pemodal
tertarik
untuk
menginvestasikan
dananya
karena
investasi
dalam
bentuk saham menjanjikan tingkat keuntungan yang lebih tinggi, baik dari
deviden maupun dari capital gain.
Tapi
investasi dalam bentuk saham
juga mempunyai resiko yang tinggi sesuai dengan prinsip investasi yaitu low risk low
return high risk high return. Untuk mengurangi resiko saham dibutuhkan informasi yang
actual, akurat dan transparan.
Para investor dalam melakukan transaksi jual beli saham tentunya dipengaruhi
oleh beberapa faktor, yaitu faktor mikro perusahaan dan faktor makro ekonomi. Faktor
mikro (internal perusahaan) yang mempengaruhi transaksi perdagangan saham antara lain
: harga saham, tingkat keuntungan yang diperoleh, tingkat resiko, kinerja perusahaan dan
corporate action yang dilakukan perusahaan tersebut. Faktor makro (eksternal
perusahaan) adalah tingkat perkembangan inflasi, nilai tukar atau kurs rupiah, keadaan
perekonomian, dan kondisi sosial politik negara yang bersangkutan.
Informasi
keuangan
mampu
menggambarkan
terhadap
kandungan
tingkat
pengembalian
informasi
keuangan
sebagai
realita
informasi
(return).
yang
instrumen
ekonomi.
akan
dapat
Salah
dihasilkan
data
Oleh
akuntansi
karena
mempengaruhi
satu
alternatif
bermanfaat
untuk
itu
diharapkan
pengujian
reaksi
pasar
untuk
mengetahui
memprediksi
atas
harga
saham, maka dilakukan analisis rasio keuangan. seperangkat laporan keuangan utama
belum dapat memberikan manfaat maksimal bagi pemakai sebelum pemakai
2
menganalisis laporan keuangan tersebut dalam bentuk rasio keuangan. Rasio keuangan
menurut Riyanto (1999:34) dikelompokkan dalam lima jenis yaitu (1) rasio likuiditas, (2)
rasio
aktivitas,
(3)
rasio
profitabilitas,
(4)
rasio
solvabilitas
(5)
rasio
pasar. Rasio yang dapat menggambarkan kinerja perbankan
Harga saham adalah nilai suatu saham yang mencerminkan kekayaan
perusahaan
yang
fluktuasinya
yang
sangat
terjadi
membeli
atau
di
mengeluarkan
ditentukan
pasar
menyimpan
saham
oleh
sekunder.
suatu
tersebut,
kekuatan
Makin
saham,
dimana
penawaran
banyak
harganya
perubahan
dan
investor
makin
naik,
atau
permintaan
yang
ingin
sebaliknya
Makin banyak investor yang ingin menjual atau melepaskan suatu saham,
harganya makin menurun. Secara umum, makin baik kinerja suatu perusahaan makin
tinggi laba usahanya dan semakin banyak keuntungan yang dapat dinikmati
oleh pemegang saham, juga makin besar kemungkinan harga saham akan
naik. Meskipun demikian saham yang memiliki kinerja baik sekalipun, harganya bisa saja
turun karena keadaan pasar.
Saham yang memiliki kinerja baik meskipun harganya menurun karena keadaan
pasar yang jelek (bearish) dapat menyebabkan kepercayaan terhadap pemodal
terguncang. Saham ini tidak akan sampai hilang jika kepercayaan pemodal pulih. Siklus
ekonomi yang membaik ataupun hal-hal lain membaik (bullish), menyebabkan harga
saham yang baik ini akan kembali naik. Resiko yang timbul dari pemegang suatu saham
adalah turunnya harga saham. Cara mengatasinya adalah menahan saham tersebut untuk
waktu yang cukup lama sampai keadaan pasar membaik kembali.
3
Beberapa penelitian yang telah dilakukan tentang pengaruh rasio keuangan
terhadap harga saham adalah penelitian yang telah dilakukan Astuti (2002) dalam Jurnal
Ekonomi dan Akuntansi (2002 : 301– 327) tentang analisis CAR, ROA, Net Profit
Margin(NPM) dan Loan to Deposit Ratio (LDR) terhadap harga pasar saham perusahaan
perbankan di BEJ. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa LDR secara signifikan
mempengaruhi harga pasar saham namun untuk ROA hasilnya tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap harga pasar saham.
Selain itu menurut Sari (2004) melakukan penelitian variabel CAR, ROA, LDR
dan BOPO. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa variabel-variabel tersebut secara
signifikan berpengaruh terhadap harga saham Dari berbagai hasil penelitian diperoleh
hasil yang signifikan. Oleh karena itu penelitian ini akan menganalisis rasio keuangan
terhadap perubahan harga saham dengan penambahan variabel yang berbeda dari
penelitian sebelumnya pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEJ.
Motivasi dalam melakukan penelitian ini adalah untuk menguji konsistensi
pengaruh rasio keuangan berdasarkan data akuntansi terhadap harga saham.
Berbeda dengan hasil penelitian Tadi (2005:78) menyatakan bahwa ROA,CAR, LDR
berpengaruh terhadap harga saham.Selain variabel CAR, ROA, LDR. Variabel lain yang
digunakan adalah RORA, BOPO dan NPM . Menurut Maghdalena (2004:120) RORA
dan NPM berpengaruh terhadap harga saham sedangkan BOPO tidak berpengaruh
terhadap harga saham.
Atas dasar uraian di atas dan hasil penelitian sebelumnya, maka penelitian ini
mengambil judul “Analisis Informasi Akuntansi Terhadap Perubahan Harga Saham
Pada Perusahaan Perbankan di Bursa Effek Indonesia.”
4
B.Perumusan Masalah
Perbankan merupakan lembaga yang menghubungkan pihak- pihak yang
membutuhkan dana dengan pihak – pihak yang kelebihan dana. Inti yang mendasari
kegiatan usaha bank adalah kepercayaan masyarakat. Oleh karena itulah bank harus tetap
menjaga kinerjanya, dan untuk itu bank yang melalui pengelolaannya dituntut untuk
senantiasa menjaga keseimbangan antara pemeliharaan likuiditas yang cukup
dengan pencapaian rentabilitas yang wajar, serta pemenuhan kebutuhan modal
yang memadai.Kecukupan modal menjadi komitmen setiap bank, modal yang besar
dapat
merugikan
bank
sudah
jelas
modal
mendapatkan
bila
kepercayaan
karena
menurunkan
terlalu
dan
kecil
kurang
maka
mampu
tingkat
akan
keuntungan,
merugikan
menutup
resiko.
sementara
karena
Karena
sulit
itu
pula maka bank- bank harus mampu mengupayakan peningkatan kinerjanya demi
kepentingan para pemegang saham.
Berdasarkan hal tersebut diatas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini
adalah :
1. Apakah CAR, berpengaruh terhadap perubahan harga saham perbankan di Bursa
Efek Indonesia (BEI) ?
2. Apakah ROA,berpengaruh terhadap perubahan harga saham perbankan di Bursa
Efek Indonesia (BEI) ?
3. Apakah BOPO,berpengaruh terhadap perubahan harga saham perbankan di Bursa
Efek Indonesia (BEI) ?
4. Apakah LDR,berpengaruh terhadap perubahan harga saham perbankan di Bursa
Efek Indonesia (BEI) ?
5. Apakah CAR,ROA,BOPO dan LDR secara bersama-sama berpengaruh terhadap
perubahan harga saham perbankan di Bursa Efek Indonesia (BEI) ?
5
6. Berapa kontribusi/sumbangan CAR, ROA, BOPO dan LDR terhadap Harga
Saham?
BAB II
LANDASAN TEORI
A.Informasi Akuntansi
6
Umar (1998 : 8) menyatakan informasi akuntansi adalah informasi yang diberikan
untuk pengambilan keputusan diluar perusahaan, biasanya berbentuk laporan keuangan.
Menurut Widjajanto (2001 : 5) informasi akuntansi adalah informasi yang diperoleh
berdasarkan data akuntansi (laporan keuangan) dan informasi akuntansi memberikan
informasi yang menyangkut perusahaan secara keseluruhan untuk digunakan oleh pihak
internal maupun pihak eksternal dalam bentuk laporan keuangan.
Informasi akuntansi adalah instrumen data akuntansi yang diharapkan
mampu menggambarkan realita ekonomi. Salah satu alternatif untuk mengetahui
informasi akuntansi atau keuangan adalah dilakukan analisis rasio keuangan. Seperangkat
laporan keuangan utama belum dapat memberikan manfaat maksimal bagi pemakai
sebelum pemakai menganalisis laporan keuangan tersebut dalam bentuk rasio keuangan.
Rasio keuangan menurut Riyanto (1999:34) dikelompokkan dalam lima jenis yaitu (1)
rasio likuiditas, (2) rasio aktivitas, (3) rasio profitabilitas, (4) rasio solvabilitas (5) rasio
pasar. Sedangkan rasio- rasio yang umum digunakan untuk menilai tingkat kesehatan
perbankan/kinerja bank digunakan metode CAMEL yang merupakan standar Bank
Indonesia dalam menilai tingkat kesehatan bank. yaitu suatu indikator yang berunsurkan
variabel- variabel Capital Adequacy Ratio (CAR), Return On Assets (ROA), Biaya
Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO), dan Loan To Deposit Ratio
(LDR)
Penilaian tingkat kesehatan bank ini pada prinsipnya merupakan kepentingan
pemilik dan pengelola bank, masyarakat pengguna jasa bank maupun pengawas dan
pembina bank (Kuncoro,2002:38). Ketentuan penilaian tingkat kesehatan bank
dimaksudkan untuk dapat digunakan sebagai (Siamat,1993 :22):
7
a. Standar bagi manajemen bank untuk menilai apakah pengelolaan bank telah dijalankan
sesuai dengan asas-asas perbankan yang sehat dan ketentuan-ketentuan yang berlaku,
b. Standar untuk menetapkan arah pembinaan dan pengembangan bank baik secara
individual maupun untuk industri perbankan secara keseluruhan.
Tingkat kesehatan bank pada dasarnya dinilai pendekatan kualitatif dan kuantitatif
atas berbagai aspek yang berpengaruh terhadap kondisi dan perkembangan suatu bank.
Rasio CAMEL yang diterapkan pada penelitian ini tidak sepenuhnya sama dengan
ketentuan tentang tata cara pengukuran kesehatan Bank yang telah ditetapkan oleh Bank
Indonesia, mengingat laporan keuangan yang dipublikasikan oleh pihak bank tidak
sepenuhnya memuat data-data yang diperlukan dalam penghitungan.Penghitungan rasio
keuangan dengan menggunakan metode CAMEL (Siamat, 1993: 267), dapat dijabarkan
sebagai berikut :
a.Capital
Capital dapat dihitung dengan menggunakan CAR (Capital Adequacy Ratio).
Menurut Dendra Wijaya (2005:121) CAR merupakan rasio yang digunakan sebagai
indikator terhadap kemampuan bank menutupi penurunan aktiva akibat terjadinya
kerugian-kerugian atas aktiva bank dengan menggunakan modalnya sendiri. CAR
merupakan perbandingan antara modal sendiri dengan Aktiva Tertimbang Menurut
Resiko (ATMR) (Kasmir,2003:185)
b. Assets
Asset (aktiva) suatu bank akan dinilai berdasarkan kualitas aktiva produktif
(KAP) yang dimiliki bank tersebut, yaitu rasio aktiva produktif yang diklarifikasikan
terhadap aktiva produktif. Aktiva yang diklarifikasikan adalah aktiva produktif baik yang
8
sudah maupun
yang mengandung potensi tidak memberikan penghasilan atau
menimbulkan kerugian.(Dendra Wijaya ,2005)
c. Earning
Rasio earning bank adalah rasio yang digunakan untuk menganalisis
ataumengukur tingkat efisiensi usaha dan profitabilitas yang dicapai bank yang
bersangkutan. Rasio-rasio dalam kategori ini dapat pula digunakan untuk mengukur
kesehatan bank. Rasio rentabilitas suatu bank antara lain :
1. Return on Asset (ROA)
Menurut Dendra wijaya (2005:155) Return on Assets (ROA) adalah perbandingan
antara laba sebelum pajak pada bank dengan total aktiva bank. Rasio ini
menunjukkan kemampuan dari modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan
aktiva untuk menghasilkan keuntungan. Rasio ini digunakan untuk mengukur
kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan (laba) secara
keseluruhan. Semakin besar ROA suatu bank semakin besar pula tingkat
keuntungan yang di capai bank tersebut dan semakin baik pula posisi bank
tersebut dari segi penggunaan asset.
2. BOPO (Biaya Operasional Dibandingkan dengan Pendapatan Operasional)
Menurut Dendawijaya (2005:119), BOPO adalah perbandingan antara Biaya
operasional dan pendapatan operasional. Rasio ini digunakan untuk mengukur
tingkat efisiensi dan kemampuan bank dalam melakukan kegiatan operasionalnya.
Menurut Mabruroh (2004:159), BOPO adalah rasio perbandingan antara biaya
operasional dengan pendapatan operasional, semakin rendah tingkat rasio BOPO
berarti semakin baik kinerja manajemen bank tersebut, karena lebih efisien
menggunakan sumber daya yang ada di perusaan.
9
d. liquidity
Menurut Kasmir (2003:268), likhuiditas adalah kemampuan bank untuk
membayar semuavhutang-hutangnya terutama simpanan tabungan, giro dan deposito
pada saat ditagih dan dapat pula memenuhi semua permohonan kredit yang layak di
biayai. Adapun faktor likuiditasi yang dinilai dalam analisa CAMELS ini adalah rasio
kredit terhadap dana pihak ketiga (LDR). LDR (loan to Deposito Ratio) ini
menggambarkan kemampuan suatu bank membayar kembali penarikan yang dilakukan
nasabah dengan mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber likuditasnya.
Menurut Dendawijaya (2005:116), LDR adalah rasio antara seluruh jumlah kredit
yang diberikan bank dengan dana yang diterima oleh bank.Loan to deposit ratio tersebut
menyatakan seberapa jauh kemampuan bank dalam membayar kembali penarikan dana
yang dilakukan deposan dengan mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber
likuiditasnya. Dengan kata lain, seberapa jauh pemberian kredit kepada nasabah kredit
dapat mengimbangi uangnya yang telah digunakan oleh bank untuk memberikan kredit.
Semakin tinggi rasio tersebut memberikan indikasi semakin rendahnya kemampuan
likuiditasbank yang bersangkutan. Hal ini disebabkan karena jumlah dana yang
diperlukan unruk membiayai kredit semakin besar.
B.Harga Saham
Harga pasar untuk setiap sekuritas adalah harga yang teijadi karena interaksi dari
banyak pembeli dan penjual, yang mencerminkan aktivitas bersama dari pembeli dan
penjual. Brigham dan Houston (2001 : 410) "the price at which stock sell in the market"
harga saham adalah harga ketika saham dijual di pasar saham. Menurut Sartono ( 2001 :
10
40) harga saham ditentukan oleh interaksi antara permintaan dan penawaran
saham.Siamat (2005 : 56), harga pasar adalah harga jual dari investor yang satu kepada
investor yang lain. Harga ini teijadi setelah saham dicatatkan dibursa, baik bursa utama
maupun over the counter market. Harga inilah yang
disebut
harga
di pasar
sekunder.Siamat (2005 : 547) menyatakan harga saham adalah nilai nominal yang
terkandung di dalam surat atau tanda kepemilikan bagian modal pada suatu perseroan
terbatas.Jadi dapat disimpulkan bahwa harga saham adalah hasil interaksi nilai yang
teijadi antara nilai pembeli (permintaan) dan nilai penjual (penawaran) saham dipasar
saham.
Saham adalah sebuah surat berharga yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan
yang berbentuk perseroan terbatas (emiten) yang menyatakanbahwa pemilik saham
tersebut adalah juga pemilik sebagian dari perusahaan itu. Husnan (2001:303)
menyebutkan bahwa sekuritas (saham) merupakan secarik kertas yang menunjukkan hak
pemodal (yaitu pihak yang memiliki kertas tersebut) untuk memperoleh bagian dari
prospek atau kekayaan organisasi yang menerbitkan sekuritas tersebut dan berbagai
kondisi
yang
memungkinkan
pemodal
tersebut
menjalankan
haknya.
Saham merupakan bukti kepemilikan atas suatu perusahaan berbentuk Perseroan
Terbatas.
Harga suatu saham sangat erat kaitannya dengan harga pasar suatu saham. Harga
dasar suatu saham merupakan harga perdananya.Perubahan harga saham dipengaruhi
oleh kekuatan permintaan dan penawaranyang terjadi di pasar sekunder. Semakin banyak
investor yang ingin membeli atau menyimpan suatu saham, maka harganya akan semakin
11
naik. Dan sebaliknya jika semakin banyak investor yang menjual atau melepaskan maka
akan berdampak pada turunnya harga saham.
Harga saham merupakan nilai suatu saham yang mencerminkan kekayaan
perusahaan yang mengeluarkan saham tersebut. Secara umum semakin baik keuangan
perusahaan dan semakin banyak keuntungan yang dinikmati oleh pemegang saham,
kemungkinan harga saham akan naik. Tetapi saham yang memiliki tingkat keuntungan
yang baik juga bisa mengalami penurunan harga. Hal ini dapat disebabkan oleh keadaan
pasarsaham. Hal seperti ini tidak akan hilang jika kepercayaan pemodal belum pulih,
kondisi ekonomi belum membaik ataupun hal-hal lain yang membaik.
Salah satu resiko dari pemegang saham adalah menurunnya harga saham. Hal ini
dapat diatasi dengan cara menahan saham tersebut sampai keadaan pasar membaik.
Analisis saham merupakan salah satu dari sekian tahapan dalam proses investasi yang
berarti melakukan analisis terhadap individual atau sekelompok sekuritas. Analisis yang
sering digunakan untuk menilai suatu saham yaitu analisis fundamental dan analisis
teknikal.(Husnan,2001)
1.Analisis fundamental
Analisis fundamental mencoba memperkirakan harga saham dimasa yang akan datang
dengan :
a. Mengestimasi nilai faktor-faktor fundamental yang mempengaruhi harga saham akan
datang.
b. Menerapkan hubungan variabel-variabel tersebut sehingga diperoleh taksiran harga
saham.
12
Analisis fundamental merupakan analisis historis atas kekuatan keuangan dari
suatu perusahaan yang sering disebut company analysis. Data yang digunakan adalah
data historis, artinya data yang telah terjadi dan mencerminkan keadaan keuangan yang
telah lewat dan bukan mencerminkan keadaan keuangan yang sebenarnya pada saat
analisis (Husnan, 2001:303). Dalam company analysis para pemodal (investor) akan
mempelajari laporan keuangan perusahaan yang salah satunya dengan menggunakan
analisis rasio keuangan, mengidentifikasi kecenderungan atau pertumbuhan yang
mungkin ada, mengevaluasi efisisensi operasional dan memahami sifat dasar dan
karakteristik operasional dari perusahaan tersebut.
Para analis fundamental mencoba memperkirakan harga saham dimasa datang
dengan mengestimasi nilai dari faktor-faktor fundamental yang mempengaruhi harga
saham dimasa datang, dan menempatkan hubungan faktor-faktor tersebut sehingga
diperoleh taksiran harga saham.
2.Analisis teknikal
Analisis teknikal merupakan suatu teknik yang meggunakan data atau catatan
pasar untuk berusaha mengakses permintaan dan penawaran suatu saham, volume
perdagangan, indeks harga saham baik individual maupun gabungan, serta faktor-faktor
lain yang bersifat teknis (Husnan, 2001:338). Model analisis teknikal lebih menekankan
pada perilaku pasar modal dimasa datang berdasarkan kebiasaan dimasa lalu. Analisis ini
berupaya untuk memperkirakan harga saham (kondisi pasar) dengan mengamati
perubahan harga saham tersebut (kondisi pasar) diwaktu lalu.
Para penganut analisis ini, menyatakan bahwa :
a.Harga saham mencerminkan informasi yang relevan.
13
b.Informasi tersebut ditunjukkan oleh perubahan harga saham diwaktu lalu.
c.Karena perubahan harga saham akan mempunyai pola tertentu, maka pola tersebut akan
berulang.
Sasaran yang ingin dicapai dari analisis adalah ketepatan waktu dalam memprediksi
pergerakan harga jangka pendek suatu saham, oleh karena itu informasi yang berasal dari
faktor-faktor teknis sangat penting bagi pemodal untuk menentukan kapan suatu saham
dibeli atau harus dijual.
C. Keterkaitan Antar Variabel penelitian
1.Pengaruh CAR, ROA, BOPO dan LDR terhadap Harga Saham
Perubahan harga saham di bursa atau pasar sekunder dipengaruhi oleh
beberapa faktor yang salah satunya adalah faktor internal perusahaan. Kinerja
perusahaan merupakan faktor internal perusahaan yang dapat dilihat melalui
rasio-rasio keuangan perusahaan tersebut. Dalam dunia perbankan alat analisis
yang digunakan untuk menilai kinerja sebuah bank adalah rasio CAMEL yang
disesuaikan dengan data yang mungkin tersedia. Dalam penelitian ini, kinerja
bank
dinilai
berdasarkan
aspek
permodalan,
kualitas
aktiva
produktif,
manajemen, rentabilitas dan likuiditas.
Aspek Capital yaitu Capital Adequacy Ratio (CAR) merupakan rasio jumlah
equity yang diklasifikasikan terhadap jumlah kredit yang disalurkan,yang menunjukkan
kemampuan permodalan dan cadangan yang digunakan untuk menunjang operasi
perusahaan. Pada dasarnya semakin tinggi CAR maka akan semakin tinggi pula harga
saham, karena bank yang mempunyai modal yang cukup untuk melakukan kegiatan
14
usahanya dan cukup pula menanggung resiko, apabila bank tersebut di likuidasi. Semakin
tinggi CAR juga dapat menggambarkan bank tersebut semakin solvabel. (Arifin,2004)
Aspek Asset yaitu Return On Risk Asset (RORA) untuk mengukur kemampuan
bank dalam mengoptimalkan aktiva yang dimilikinya untuk memperoleh laba. Semakin
tinggi RORA maka akan semakin tinggi pula harga saham. Penetapan RORA
berpengaruh terhadap harga saham didasarkan pada penelitian Sundari (2003: 58) yaitu
RORA berpengaruh positif terhadap harga saham.
Aspek manajemen yaitu Net Profit Margin (NPM). Digunakannya NPM ini
bertujuan untuk mengetahui secara langsung keuntungan bersihnya. Semakin tinggi NPM
suatu bank berarti semakin baik kinerja bank dari sudut manajemen. Hal tersebut
disebabkan karena semakin tinggi NPM suatu bank maka akan semakin tinggi pula
keuntungan marjinal yang diperoleh bank tersebut (Sartono, 1997: 78). Sehingga akan
diperoleh tanggapan positif dari pelaku pasar modal terutama dari sudut harga sahamnya.
Dengan kata lain, semakin tinggi NPM maka suatu bank akan semakin tinggi pula harga
sahamnya.
Aspek Earning yang terdiri dari Return on Asset (ROA) dan Beban Operasional
terhadap pendapatan operasional (BOPO). ROA untuk mengukur efektivitas perusahaan
dalam menghasilkan keuntungan dan manajerial efisiensi secara overal. Tinggi rendahnya
ROA juga mempengaruhi harga saham. ROA yang tinggi, berarti rasio profitabilitasnya
juga tinggi. Sedangkan BOPO kebalikan dari ROA apabila BOPO naik maka kinerja
perusahaan buruk sehingga akan berdampak pada harga saham. (Maghdalena, 2004)
Aspek likuiditas yaitu Loan to Deposit Ratio (LDR). Tinggi rendahnya
LDR juga akan mempengaruhi harga saham. Dari aspek likuiditas, LDR yang tinggi
15
berarti resiko dalam berinvestasi menjadi tinggi. Dengan likuiditas bank yang rendah
maka hal tersebut akan berdampak pada hilangnya kepercayaan konsumen pada bank
tersebut. Kalau masyarakat sudah tidak percaya kepada bank tersebut, maka investorpun
juga akan enggan untuk membeli saham perusahaan yang bersangkutan. Dan secara
otomatis akan menurunkan harga saham perusahaan tersebut. LDR berpengaruh terhadap
harga saham didasarkan pada penelitiannya Astuti (2002:305) bahwa LDR mempunyai
pengaruh positif terhadap harga saham.
Penelitan yang dilakukan Astuti (2002:307) pada perusahaan perbankan yang
telah go public di BEJ, diantaranya menggunakan variable ROA, NPM, LDR, CAR
menyatakan bahwa hanya LDR saja yang berpengaruh terhadap harga saham. ROA,
NPM, CAR tidak berpengaruh terhadap harga saham. Pendapat lain dinyatakan Mabruroh
(2005:78) bahwa ROA, CAR, LDR berpengaruh terhadap harga saham. Selain variabel
CAR, ROA, LDR. Variabel lain yang digunakan adalah RORA, BOPO dan NPM .
Menurut Maghdalena (2004:120) RORA dan NPM berpengaruh terhadap harga saham
sedangkan BOPO tidak berpengaruh terhadap harga saham. Penelitian ini berlawanan
dengan penelitian Sari (2004:62) menyatakan bahwa BOPO berpengaruh terhadap harga
saham secara negatif.
D.Hipotesis
1. Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan antara CAR terhadap harga saham
sektor perbankan
2. Ha :Terdapat pengaruh yang signifikan antara ROA terhadap harga saham
sektor perbankan
3. Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan antara BOPO terhadap harga saham
sektor perbankan
4. Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan antara LDR terhadap harga saham
sektor perbankan
16
5. Ha : Secara bersama-sama terdapat pengaruh yang signifikan antara CAR,
ROA, BOPO dan LDR terhadap harga saham sektor perbankan
CAR
Harga
Saham
ROA
BOPO
17
BAB III
TUJUAN DAN MANFAAT
1. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh rasio-rasio keuangan
CAR, ROA, BOPO dan LDR terhadap perubahan harga saham di Bursa Effek Indonesia
dan seberapa besar kontribusi CAR, ROA, BOPO dan LDR terhadap harga saham.
2. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dalam penelitian ini adalah sebagai masukan dalam
melakukan prediksi harga saham, yang pada akhirnya dapat memberikan sumbangan
informasi bagi pihak investor untuk mengambil keputusan membeli atau tidak saham
tersebut. Dan dapat memberikan sumbangan informasi bagi pihak manajemen perbankan
dalam penetapan kebijakan terutama menyangkut keuangan dan kebijakan lain
berdasarkan analisis rasio keuangan.
18
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di Bursa effek Indonesia dan melalui internet untuk
mengambil data penelitian. Waktu penelitian adalah September 2011 sampai dengan
Desember 2011.
B. Populasi dan Sempel Penelitian
Populasi pada penelitian ini merupakan perusahaan perbankan di Bursa Effek
Indonesia. Sedangkan sampel pada penelitian ini adalah perusahaan perbankan yang
memenuhi kriteria berikut ini.
1. Perusahaan yang termasuk dalam sektor perbankan swasta berdasarkan Jakarta
Stock Exchange (http//www.jsx.co.id)
2. Perusahaan telah tercatat sebagai emiten sebelum periode januari 2008 sampai
dengan 2010 secara continue, atau tidak pernah delisting.
3. Perusahaan menerbitkan laporan keuangan setiap tahun selama periode 2008
sampai dengan 2010 dengan tahun fiskal yang berakhir 31 Desember dan tidak
mendapat opini disclaimer
C. Jenis dan Metode Pengumplan Data.
Data yang di perlukan dalam penelitian ini adalah:
1. Harga Saham Penutupan pada periode pengamatan yaitu tiga tahun 2008 sampai
dengan 2010
2. Laporan keuangan yaitu neraca dan laporan Laba Rugi, untuk melihat besarnya
rasio CAR, ROA, BOPO,dan LDR dimulai dari tahun 2008 sampai dengan 2010.
19
3. Jumlah perusahaan yang terdapat dalam sektor perbankan. Semua data yang di
perlukan dikumpulkan dari BEI, dan aplikasi lain yang dianggap perlu untuk
mendukung penelitian.
Teknik pengambilan data keuangan perusahaan diperoleh melalui kutipan langsung dari
ICMD maupun laporan keuangan yang berakhir setiap tanggal 31 Desember.
D. Variabel dan Pengukuran
1.Variabel Independen
Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah rasio CAMEL yang
terdiri dari :
1. Capital Adequacy Ratio(CAR)
CAR merupakan perbandingan antara modal sendiri dengan Aktiva Tertimbang
Menurut Resiko.(ATMR)
CAR =
Modal Sendiri
------------------- x 100%
ATMR
2. Return on Assets (ROA)
ROA adalah perbandingan antara laba sebelum pajak pada bank dengan total aktiva
bank.
EBIT
ROA = -------------------- x 100%
Total Aktiva
20
3. Biaya Operasional dengan Pendapatan Operasional (BOPO)
BOPO adalah rasio perbandingan antara biaya operasional dengan pendapatan
operasional.
Biaya Operasional
BOPO = -------------------------------- x 100%
Pendapatan Operasional
4. Loan to Deposit Ratio (LDR)
LDR adalah rasio antara seluruh jumlah kredit yang diberikan bank dengan dana yang
diterima oleh bank.
Kredit
LDR = --------------------------------- x 100%
Dana Pihak Ketiga
2.Variabel Dependen
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah perubahan harga saham. Perubahan
harga saham yang digunakan adalah harga saham penutupan pada hari ini dikurangi
dengan harga saham penutupan hari sebelumnya dari publikasi laporan keuangan.
Pt – Pt-1
Perubahan harga saham = -----------Pt-1
E.Hasil Analisis Data
Dalam penelitian ini data diolah dan diproses menggunakan teknik electronical data
processing (dengan menggunakan komputer). Adapun perangkat lunak yang digunakan
21
adalah SPSS versi 17.0. Data dianalisis dengan menggunakan analisis regresi linear
berganda karena variabel independen yang terdapat dalam penelitian ini lebih dari satu.
Pengujian yang dilakukan ialah pengujian parametrik seperti uji-F, uji-t, dan uji R2
menggunakan tingkat keyakinan sebesar 95%. Namun, sebelum melakukan pengujian
dalam analisis regresi ada hal lain yang perlu dipertimbangkan, yaitu asumsi-asumsi
(klasik) yang melatarbelakangi analisis regresi tersebut. Berikut metode analisis yang
digunakan:
1.Uji Asumsi Klasik
a.Multikolinieritas
Multikolinearitas terjadi bila antar dua atau lebih variabel independen memiliki
korelasi yang signifikan atau sempurna atau mendekati 1 atau -1. Tujuan dari pengujian
multikolinearitas adalah untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya
korelasi antarvariabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terdapat
multikolinearitas.
Hasil uji multikolinearitas menggunakan Variance Inflator Factor (VIF) dari pengujian
pada SPSS 17.0. Batas VIF adalah 10, apabila hasil analisis menunjukkan bahwa VIF di
bawah nilai 10 maka tidak teijadi multikolinearitas. Sebaliknya jika hasil VIF berada di
atas nilai 10 maka teijadi multikolineritas (Aritonang, 2002 : 55).
b.Otokorelasi
Otokorelasi teijadi bila ada hubungan yang signifikan antar dua data yang
berdekatan. Tujuan dari pengujian otokorelasi adalah untuk menguji apakah terdapat
22
koreasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada
periode t-1 (periode sebelumnya) dalam model regresi. Model regresi yang baik
seharusnya tidak terdapat otokorelasi.Untuk mendeteksi ada atau tidaknya otokorelasi
maka dilakukan dengan uji Durbin-Watson dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1) Menghitung besaran Durbin-Watson.
2) Jika -2 < D-W < 2 , berarti tidak terdapat otokorelasi.
c.Heteroskedastisitas
Pada uji heteroskedastisitas cara yang sering digunakan dalam menentukan
apakah suatu model terbebas dari masalah heteroskedastisitas atau tidak hanya dengan
melihat pada Scatter Plot dan dilihat apakah residual memiliki pola tertentu atau tidak.
Cara ini menjadi fatal karena pengambilan keputusan apakah suatu model terbebas dari
masalah heteroskedastisitas atau tidak hanya berdasarkan pada pengamatan gambar saja,
hal ini tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Banyak metode statistik yang
dapat digunakan untuk menentukan apakah suatu model terbebas dari masalah
heteroskedastitas atau tidak, seperti uji-White, uji Park, uji Glejser dan lain-lain.
heteroskedastisitas.
d.Uji Normalitas
Normalitas teijadi bila nilai variabel independen (bebas) dan variabel dependen
berdistribusi normal atau mendekati normal. Tujuan dari pengujian normalitas adalah
untuk menguji apakah error atau residualnya terdistribusi normal atau tidak dalam suatu
model regresi. Model regresi yang baik seharusnya memiliki distribusi error atau residual
yang normal atau mendekati normal. Untuk pengujian normalitas dapat dilakukan dengan
berbagai cara, seperti uji Jarque-Berra, uji Chi-Square, uji Kolmogorov-Smirnov, uji
Skewness-Kurtosis, dan lain-lain.
23
Dalam penelitian ini digunakan uji Skewness dan Kurtosis. Rasio Skewness dan rasio
Kurtosis dapat dijadikan petunjuk apakah suatu data berdistribusi normal atau tidak.
Rasio Skewness adalah nilai Skewness dibagi standard error Skewness, sedangkan rasio
Kurtosis adalah nilai Kurtosis dibagi standard error Kurtosis. Bila rasio
Skewness dan rasio Kurtosis berada diantara -2 hingga 2, maka distribusi data adalah
normal (Santoso, 2000 : 53).
2.Analisis Regresi Berganda
Analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui seberapa jauh
variabel independen terhadap variabel dependen. Analisis linear berganda digunakan jika
variabel independen lebih dari satu. Dalam analisis regresi berganda pada penelitian ini
ada lima variabel yang dipakai, yaitu satu variabel dependen dan empat variabel
independen. Persamaan regresi berganda yang akan dibentuk pada penelitian ini adalah :
Y' = a + b1.X1 + b2.X2 + b3.X3 + b4.X4 + e
Dimana:
Y'
= nilai variabel dependen yaitu harga saham sektor perbankan di BEI yang
diprediksi berdasarkan variabel independen X1, X2, X3, dan X4.
a
= intersep atau disebut juga konstanta, yaitu nilai variable dependen yang
diprediksi bila nilai variabel independen X1, X2, X3, dan X4 sama
dengan nol,
b1,b2, b3, b4 = koefisien regresi parsial X1, X2, X3, X4, yaitu besarnya
perubahan nilai variabel dependen yang diprediksi bila nilai variabel-variabel
independennya berubah satu satuan,
X1
= CAR
24
X2
= ROA
X3
= BOPO
X4
= LDR
e
= error atau disebut juga sebagai residu, yaitu besarnya kekeliruan yang
terjadi pada peramalan nilai Y berdasarkan nilai variabel- variabel
independen.
3. Pengujian Hipotesis
a.Uji signifikansi t (Parsial)
Uji-t dilakukan untuk mengetahui pengaruh dari salah satu variabel independen
terhadap variabel dependennya secara parsial jika variabel independen lain dianggap
konstan. Langkah-langkah pengujiannya adalah sebagai berikut:
1.Langkah I: Merumuskan hipotesis
Ho : bi = 0 (Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara CAR terhadap harga
saham sektor perbankan)
Ha : bi1= 0 (Terdapat pengaruh yang signifikan antara CAR terhadap harga saham
sektor perbankan)
Ho : b2 ≠ 0 (Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara ROA terhadap harga
saham sektor perbankan)
Ha : b2 = 0 (Terdapat pengaruh yang signifikan antara ROA terhadap harga saham
sektor perbankan)
Ho : b3 ≠ 0 (Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara BOPO terhadap harga
saham sektor perbankan)
Ha : b3 ≠ 0 (Terdapat pengaruh yang signifikan antara BOPO terhadap harga saham
sektor perbankan)
25
Ho : b4 = 0 (Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara LDR terhadap harga
saham sektor perbankan)
Ha : b4 ≠ 0 (Terdapat pengaruh yang signifikan antara LDR terhadap harga saham
sektor perbankan)
Langkah II: Menentukan nilai tingkat nyata (a)
Penelitian ini menggunakan tingkat keyakinan (1 - a ) sebesar 95%, sehingga a = 5%.
Langkah III: Menghitung nilai uji statistik
Membandingkan nilai Sig. dengan tingkat a.
Langkah IV : Menarik kesimpulan
Bila Sig. < a, maka Ho ditolak, berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara
variabel independen terhadap variabel dependen jika variabel lainnya dianggap
konstan. Bila Sig. > a, maka Ho tidak ditolak, berarti tidak terdapat pengaruh yang
signifikan antara variabel independen terhadap variabel dependen jika variabel lain
dianggap konstan.
2.Uji-Signifikansi F (Simultan)
Uji F (Uji ANOVA) dilakukan untuk menguji pengaruh semua variabel
independen dalam penelitian ini secara bersama-sama terhadap variabel dependen.
Adapun langkah-langkah pengujiannya adalah sebagai berikut:
Langkah I: Merumuskan hipotesis
Ho : b1 = b2 = b3 = b4 = 0 (Secara bersama-sama tidak terdapat pengaruh yang
signifikan antara CAR, ROA, BOPO dan LDR terhadap harga saham sektor
perbankan)
26
Ha : b1 ≠ b2 ≠b3≠ b4 ≠ 0 (Secara bersama-sama terdapat pengaruh yang
signifikan antara CAR, ROA, BOPO dan LDR terhadap harga saham sektor
perbankan)
Langkah II: Menentukan nilai tingkat nyata (a)
Penelitian ini menggunakan tingkat keyakinan (1 - a ) sebesar 95%, sehingga a =
5%.
Langkah III : Menghitung nilai uji statistik Membandingkan nilai Sig. dengan tingkat
a=5%
Langkah IV : Menarik kesimpulan
Bila Sig. < a, maka Ho ditolak, berarti secara bersama-sama terdapat pengaruh
yang signifikan antara CAR, ROA, BOPO dan LDR terhadap harga saham sektor
perbankan dan berarti persamaan regresi yang dibentuk dapat digunakan dalam
peramalan. Bila Sig. > a, maka Ho tidak ditolak, berarti secara bersama-sama tidak
terdapat pengaruh yang signifikan antara CAR,ROA, BOPO dan LDR terhadap harga
saham sektor perbankan dan berarti persamaan regresi yang dibentuk tidak dapat
digunakan dalam peramalan.
3.Uji R2
Nilai R (koefisien determinasi) digunakan untuk mengetahui seberapa besar
kontribusi (pengaruh) yang diberikan oleh variabel independen (X) terhadap variabel
dependen (Y). Untuk memudahkan pengolahan data dan analisis data, maka dalam
penelitian ini akan digunakan program SPSS versi 17.0.
D. Populasi dan Sempel Penelitian
27
Populasi pada penelitian ini merupakan perusahaan perbankan di Bursa Effek
Indonesia. Sedangkan sampel pada penelitian ini adalah perusahaan perbankan yang
memenuhi kriteria berikut ini.
4. Perusahaan yang termasuk dalam sektor perbankan swasta berdasarkan Jakarta
Stock Exchange (http//www.jsx.co.id)
5. Perusahaan telah tercatat sebagai emiten sebelum periode januari 2008 sampai
dengan 2010 secara continue, atau tidak pernah delisting.
6. Perusahaan menerbitkan laporan keuangan setiap tahun selama periode 2008
sampai dengan 2010 dengan tahun fiskal yang berakhir 31 Desember dan tidak
mendapat opini disclaimer
E. Jenis dan Metode Pengumplan Data.
Data yang di perlukan dalam penelitian ini adalah:
4. Harga Saham Penutupan pada periode pengamatan yaitu tiga tahun 2008 sampai
dengan 2010
5. Laporan keuangan yaitu neraca dan laporan Laba Rugi, untuk melihat besarnya
rasio CAR, ROA, BOPO,dan LDR dimulai dari tahun 2008 sampai dengan 2010.
6. Jumlah perusahaan yang terdapat dalam sektor perbankan. Semua data yang di
perlukan dikumpulkan dari BEI, dan aplikasi lain yang dianggap perlu untuk
mendukung penelitian.
Teknik pengambilan data keuangan perusahaan diperoleh melalui kutipan langsung dari
ICMD maupun laporan keuangan yang berakhir setiap tanggal 31 Desember.
D. Variabel dan Pengukuran
1.Variabel Independen
Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah rasio CAMEL yang
terdiri dari :
28
1. Capital Adequacy Ratio(CAR)
CAR merupakan perbandingan antara modal sendiri dengan Aktiva Tertimbang
Menurut Resiko.(ATMR)
CAR =
Modal Sendiri
------------------- x 100%
ATMR
2. Return on Assets (ROA)
ROA adalah perbandingan antara laba sebelum pajak pada bank dengan total aktiva
bank.
EBIT
ROA = -------------------- x 100%
Total Aktiva
3. Biaya Operasional dengan Pendapatan Operasional (BOPO)
BOPO adalah rasio perbandingan antara biaya operasional dengan pendapatan
operasional.
Biaya Operasional
BOPO = -------------------------------- x 100%
Pendapatan Operasional
4. Loan to Deposit Ratio (LDR)
LDR adalah rasio antara seluruh jumlah kredit yang diberikan bank dengan dana yang
diterima oleh bank.
29
Kredit
LDR = --------------------------------- x 100%
Dana Pihak Ketiga
2.Variabel Dependen
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah perubahan harga saham. Perubahan
harga saham yang digunakan adalah harga saham penutupan pada hari ini dikurangi
dengan harga saham penutupan hari sebelumnya dari publikasi laporan keuangan.
Pt – Pt-1
Perubahan harga saham = -----------Pt-1
E.Hasil Analisis Data
Dalam penelitian ini data diolah dan diproses menggunakan teknik electronical data
processing (dengan menggunakan komputer). Adapun perangkat lunak yang digunakan
adalah SPSS versi 17.0. Data dianalisis dengan menggunakan analisis regresi linear
berganda karena variabel independen yang terdapat dalam penelitian ini lebih dari satu.
Pengujian yang dilakukan ialah pengujian parametrik seperti uji-F, uji-t, dan uji R2
menggunakan tingkat keyakinan sebesar 95%. Namun, sebelum melakukan pengujian
dalam analisis regresi ada hal lain yang perlu dipertimbangkan, yaitu asumsi-asumsi
(klasik) yang melatarbelakangi analisis regresi tersebut.
30
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A.Deskripsi Subyek Penelitian
Subyek penelitian dalam penelitian ini adalah perusahaan perbankan yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia tahun 2007-2010. Pada penelitian ini perusahaan yang diteliti
mempunyai kriteria sebagai berikut:
1. Perusahaan yang termasuk dalam sektor perbankan swasta berdasarkan Jakarta
Stock Exchange (http//www.jsx.co.id)
2. Perusahaan telah tercatat sebagai emiten sebelum periode januari 2008 sampai
dengan 2010 secara continue, atau tidak pernah delisting.
3. Perusahaan menerbitkan laporan keuangan setiap tahun selama periode 2008
sampai dengan 2010 dengan tahun fiskal yang berakhir 31 Desember dan tidak
mendapat opini disclaimer
Berdasarkan kriteria penelitian tersebut diperoleh subjek penelitian dengan perincian
seperti yang disampaikan pada Tabel 4.1 berikut:
Tabel 4.1
Kriteria
Perusahaan perbankan tahun 2010
Tidak terdaftar sejak tahun 2007
Perusahaan yang tidak menyajikan laporan keuangan pada
tahun 2007-2010
Perusahaan yang mengalami kerugian
Perbankan Pemerintah tahun 2007-2010
Perusahaan yang memenuhi kriteria
Sumber: Data diolah
31
Jumlah Emiten
30
5
(5)
20
Sebanyak 25 perusahaan yang telah memenuhi kriteria penelitian untuk kemudian
dijadikan subjek penelitian dalam penelitian ini. Nama-nama sampel perusahaan pada
penelitian ini adalah sebagai berikut:
Tabel 4.2
Nama-Nama Perusahaan Sampel
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
Kode Efek
AGRO
BABP
BAEK
BBCA
BBKP
BBNP
BDMN
BEKS
BKSW
BNGA
BNII
BNLI
BSWD
INPC
MAYA
MCOR
MEGA
NISP
PNBN
SDRA
Nama Emiten
Bank Agroniaga Tbk
Bank ICB Bumiputra Tbk
Bank Ekonomi Raharja Tbk
Bank Central asia Tbk
Bank Bukopin Tbk
Bank Nusantara Parahyangan Tbk
Bank Danamon Indonesia Tbk
Bank Pundi Indonesia Tbk
Bank Kesawan Tbk
Bank CIMB Niaga Tbk
Bank Internasional Indonesia Tbk
Bank Permata Tbk
Bank Swadesi Tbk
Bank Artha Graha Internasional Tbk
Bank Mayapada Internasional Tbk
Bank Windu Kentjana Internasional Tbk
Bank Mega Tbk
Bank OCBC NISP Tbk
Bank Pan Indonesia Tbk
Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk
Sumber: www.idx.co.id
B. Deskripsi Obyek Penelitian
Obyek penelitian dalam penelitian ini adalah
1. Capital Adequacy Ratio(CAR)
CAR merupakan rasio yang digunakan sebagai indikator terhadap kemampuan bank
menutupi penurunan aktiva akibat terjadinya kerugian-kerugian atas aktiva bank dengan
32
menggunakan modalnya sendiri. CAR merupakan perbandingan antara modal sendiri
dengan Aktiva Tertimbang Menurut Resiko (ATMR). Dalam penelitian ini
perhitungan
hasil
CAR tahunan tiap-tiap perusahaan sampel dari tahun 2008-2010 dapat
dilihat pada lampiran 1.
2. Return on Assets (ROA)
Return on Assets (ROA) adalah perbandingan antara laba sebelum pajak pada
bank dengan total aktiva bank. Rasio ini menunjukkan kemampuan dari modal yang
diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan. Rasio ini
digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh
keuntungan (laba) secara keseluruhan. Dalam penelitian ini hasil perhitungan ROA
tahunan tiap-tiap perusahaan sampel dari tahun 2008-2010 dapat dilihat pada lampiran 1.
3. Biaya Operasional Dibandingkan dengan Pendapatan Operasional (BOPO)
BOPO adalah perbandingan antara Biaya operasional dan pendapatan operasional.
Rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi dan kemampuan bank dalam
melakukan kegiatan operasionalnya. Dalam penelitian ini hasil perhitungan BOPO
tahunan tiap-tiap perusahaan sampel dari tahun 2008-2010 dapat dilihat pada lampiran 1
3. Loan to Deposito Ratio (LDR)
LDR (loan to Deposito Ratio) ini menggambarkan kemampuan suatu bank membayar
kembali penarikan yang dilakukan nasabah dengan mengandalkan kredit yang diberikan
sebagai sumber likuditasnya. Dalam penelitian ini hasil perhitungan LDR tahunan tiaptiap perusahaan sampel dari tahun 2008-2010 dapat dilihat pada lampiran 1.
4. Harga Saham
33
Harga saham perbankan dalam penelitian ini adalah harga saham akhir tahun selama
periode 2008-2009. Berikut tabel harga saham perbankan. Dapat dilihat pada lampiran 1.
C.Hasil Analisis Data
a. Pengujian asumsi klasik
1) Heteroskedastisitas
Tujuan dari pengujian heteroskedastisitas adalah untuk menguji apakah dalam
model regresi terjadi ketidaksamaan variansi dari residual suatu pengamatan
dengan pengamatan lainnya. Jika variansi dari residual satu ke pengamatan yang
lain tetap maka disebut homoskedastisitas. Heteroskedastisitas terjadi apabila
untuk setiap nilai variabel indipenden terdapat beberapa skor variabel independen
dengan variasi yang berbeda.
Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi heteroskedastisitas. Untuk
mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilihat dari diagram scatterplot
dari perangkat lunak SPSS.
34
Scatterplot
Dependent Variable: SAHAM
Regression Studentized Residual
3
2
1
0
-1
-2
-4
-2
0
2
4
Regression Standardized Predicted Value
Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa tidak terdapat pola tertentu seperti titiktitik yang membentuk suatu pola yang teratur (bergelombang, melebar, kemudian
menyempit) atau titik-titik tersebut tidak mengumpul disatu sisi, berarti tidak
terdapat heteroskedastisitas.
2) Multikolinieritas
Tujuan dari pengujian multikolinieritas adalah untuk menguji apakah pada model
regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Untuk mendeteksi
ada atau tidaknya multikolinieritas dalam model persamaan penelitian ini, dapat
dilakukan dengan menggunakan uji VIF (Variance Inflation Factor) dari perangkat
SPSS.
35
Tabel 4.3
Coefficientsa
Model
1
(Constant)
CAR
ROA
BOPO
LDR
Unstandardized
Coefficients
B
Std. Error
-26,171
114,594
10,710
5,081
5,026
16,429
4,278
1,952
-3,036
1,269
Standardized
Coefficients
Beta
,294
,042
,320
-,355
t
-,228
2,108
,306
2,192
-2,393
Sig.
,820
,041
,761
,034
,021
Collinearity Statistics
Tolerance
VIF
,952
,973
,870
,845
1,050
1,028
1,149
1,184
a. Dependent Variable: SAHAM
Dari tabel di atas diketahui bahwa VIF < 10 maka antar variabel independen tidak
terdapat multikolinieritas.
3) Autokorelasi
Tujuan pengujian otokorelasi adalah untuk menguji apakah dalam model regresi
korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t-1 (periode sebelumnya).
Model regresi yang baik seharusnya tidak terdapat otokorelasi.
Tabel 4.4
Model Summaryb
Model
1
R
R Square
,450a
,202
Adjusted
R Square
,128
Std. Error of
the Estimate
229,96887
DurbinWatson
1,783
a. Predictors: (Constant), LDR, ROA, CAR, BOPO
b. Dependent Variable: SAHAM
dU untuk n = 48 dan k = 4 adalah 1,7206 dan nilai (4 – 1,7206 = 2,2794)
jadi : 1,7206 < DW < 2,2794 atau 1,7206 < 1,783 < 2,2794
36
maka dapat dinyatakan bahwa tidak terdapat autokorelasi
4) Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah variabel independen dan variabel
dependen dalam suatu model regresi mempunyai distribusi normal atau tidak. Model
regresi yang tidak mempunyai distribusi normal tidak akan memiliki nilai residual
yang berdistribusi normal dan independen, yang berarti perbedaan antara nilai
prediksi dengan skor yang sesungguhnya atau error adalah nol. Jika variabel tidak
terdistribusi secara normal, maka hasil uji statistik akan terdegradasi. Deteksi
terhadap normalitas data dilakukan dengan melihat penyebaran data (dalam bentuk
titik-titik) pada sumbu diagonal dari grafik dalam grafik Normal Probability Plot.
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Dependent Variable: SAHAM
Expected Cum Prob
1.0
0.8
0.6
0.4
0.2
0.0
0.0
0.2
0.4
0.6
0.8
1.0
Observed Cum Prob
Dari gambar diketahui bahwa data menyebar di sekitar garis diagonal dan
mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas
b. Pengujian Hipotesis (uji signifikansi)
37
Pengujian hipotesis secara simultan pada penelitian ini dengan menggunakan uji
signifikansi simultan /uji
F (Anova)
dan uji signifikansi parsial dengan
menggunakan uji t. Hasil pengujian dapat dilihat pada table dibawah ini.
Tabel 4.5
Coefficientsa
Model
1
(Constant)
CAR
ROA
BOPO
LDR
Unstandardized
Coefficients
B
Std. Error
-26,171
114,594
10,710
5,081
5,026
16,429
4,278
1,952
-3,036
1,269
Standardized
Coefficients
Beta
,294
,042
,320
-,355
t
-,228
2,108
,306
2,192
-2,393
Sig.
,820
,041
,761
,034
,021
Collinearity Statistics
Tolerance
VIF
,952
,973
,870
,845
1,050
1,028
1,149
1,184
a. Dependent Variable: SAHAM
Dari tabel di atas, maka dapat dibentuk persamaan sebagai berikut:
SAHAM it = -26,171 + 1,710 CAR it + 5,026 ROA it + 4,278 BOPO it – 3,36 LDR
Tabel 4.6
ANOVAb
Model
1
Regression
Residual
Total
Sum of
Squares
577329,0
2274084
2851413
df
4
43
47
Mean Square
144332,239
52885,680
F
2,729
Sig.
,041a
a. Predictors: (Constant), LDR, ROA, CAR, BOPO
b. Dependent Variable: SAHAM
Dari table 4.6 dapat diketahui bahwa nilai signifikansi dari uji simultan adalah 0,041.
Hasil pengujian ini memberikan gambaran secara keseluruhan Informasi Akuntansi seperti
CAR, ROA, BOPO dan LDR dapat menjelaskan harga saham.
38
Dari tabel 4.5
dapat diketahui bahwa Nilai Signifikansi untuk masing-masing
variabel (secara parsial) adalah : variabel CAR adalah sebesar 0,041 (< 0,05), maka dapat
dinyatakan bahwa secara parsial variabel CAR mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap harga saham dengan tingkat kepercayaan 95%. Selanjutnya nilai signifikansi untuk
variabel ROA adalah sebesar 0,761 (> 0,05), maka dapat dinyatakan bahwa secara parsial
variabel ROA tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham dengan
tingkat kepercayaan 95%. Sedangkan Nilai Sig untuk variabel BOPO adalah sebesar 0,034 (<
0,05), maka dapat dinyatakan bahwa secara parsial variabel BOPO mempunyai pengaruh
yang signifikan terhadap harga saham dengan tingkat kepercayaan 95%.Nilai Signifikansi
untuk variabel LDR adalah sebesar 0,021 (< 0,05), maka dapat dinyatakan bahwa secara
parsial variabel LDR mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham dengan
tingkat kepercayaan 95%
Tabel 4.7
Model Summaryb
Model
1
R
R Square
a
,450
,202
Adjusted
R Square
,128
Std. Error of
the Estimate
229,96887
DurbinWatson
1,783
a. Predictors: (Constant), LDR, ROA, CAR, BOPO
b. Dependent Variable: SAHAM
T
Dari table 4.7 di atas dapat diketahui bahwa nilai Adjusted R Square adalah
sebesar 0,128 atau 12,8% yang artinya kontribusi informasi akuntansi terhadap perubahan
39
atau naik turunnya harga saham adalah sebesar 12,8%, sedangkan sisanya sebesar 87,2%
merupakan kontribusi dari variabel lain yang tidak termasuk dalam model.
D. Pembahasan
Dari hasil pengujian terhadap masing-masing variabel dapat diindikasikan sebagai
berikut :
CAR (Capital Adequacy Ratio) merupakan rasio jumlah equity yang
diklasifikasikan terhadap jumlah kredit yang disalurkan,yang menunjukkan kemampuan
permodalan dan cadangan yang digunakan untuk menunjang operasi perusahaan. Hasil
peneltian
menunjukkan
CAR
berpengaruh
positif
terhadap
saham.
Hal
ini
menggambarkan bahwa semakin tinggi CAR maka akan semakin tinggi pula harga
saham. Bank mempunyai modal yang cukup untuk melakukan kegiatan usahanya dan
cukup pula menanggung resiko, apabila bank tersebut di likuidasi. Semakin tinggi CAR
juga dapat menggambarkan bank tersebut semakin solvabel. Hasil penelitian ini sesuai
dengan penelitian Mabruroh (2005:78) bahwa ROA, CAR, LDR berpengaruh terhadap
harga saham.
Aspek Earning yang terdiri dari ROA (Return on Asset) dan BOPO
(Beban Operasional terhadap pendapatan operasional). ROA untuk mengukur
efektivitas
efisiensi
perusahaan
secara
overal.
dalam
menghasilkan
Tinggi
rendahnya
keuntungan
ROA
juga
dan
manajerial
mempengaruhi
harga
saham. ROA yang tinggi, berarti rasio profitabilitasnya juga tinggi. Dalam penelitian ini
ROA tidak berpengaruh terhadap harga saham. Hasil penelitian ini bertentangan dengan
hasil penelitian Mabruroh (2005:78) bahwa ROA, CAR, LDR berpengaruh terhadap
40
harga saham namun sesuai dengan hasil penelitian Astuti (2002:307) yang menyatakan
bahwa ROA tidak berpengaruh terhadap harga saham.
Sedangkan BOPO kebalikan dari ROA apabila BOPO naik maka kinerja
perusahaan buruk sehingga akan berdampak pada harga saham. Namun pada penelitian
ini BOPO berpengaruh positif terhadap harga saham. Hasil penelitian ini bertentangan
dengan hasil penelitian Menurut Maghdalena (2004:120) yang menyatakan BOPO tidak
berpengaruh terhadap harga saham. Penelitian ini berlawanan dengan penelitian Sari
(2004:62) menyatakan bahwa BOPO berpengaruh terhadap harga saham secara negatif.
Aspek likuiditas yaitu LDR (Loan to Deposit ratio). Tinggi rendahnya
LDR juga akan mempengaruhi harga saham. Dari aspek likuiditas, LDR yang tinggi
berarti resiko dalam berinvestasi menjadi tinggi. Dengan likuiditas bank yang rendah
maka hal tersebut akan berdampak pada hilangnya kepercayaan konsumen pada bank
tersebut. Kalau masyarakat sudah tidak percaya kepada bank tersebut, maka investorpun
juga akan enggan untuk membeli saham perusahaan yang bersangkutan. Dan secara
otomatis akan menurunkan harga saham perusahaan tersebut. Hasil penelitian ini
menyatakan bahwa LDR berpengaruh positif terhadap harga saham. Hasil penelitian ini
sesuai dengan penelitian Aryanti (2002:305) bahwa LDR mempunyai pengaruh positif
terhadap harga saham.
3. Uji R Square
Nilai Adjusted R Square sebesar 0,128 atau 12,8% yang artinya sumbangan
informasi akuntansi terhadap perubahan harga saham adalah sebesar 12,8%, sedangkan
sisanya sebesar 87,2% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam model.
41
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A.Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada bab IV dapat disimpulkan bahwa :
1. Secara parsial CAR (Capital Adequacy Ratio) yang merupakan kemampuan
permodalan dan cadangan yang digunakan untuk menunjang operasi perusahaan.
Pada penelitian ini mengindikasikan adanya pengaruh yang positif artinya
semakin tinggi CAR maka akan semakin tinggi pula harga saham,
2. Secara parsial ROA digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam
menghasilkan keuntungan dan manajerial efisiensi secara overal. Tinggi
rendahnya ROA juga mempengaruhi harga saham. ROA pada penelitian ini tidak
berpengaruh terhadap harga saham.
3. Secara parsial BOPO (Beban Operasional terhadap pendapatan operasional).
BOPO pada penelitian ini berpengaruh positif terhadap harga saham.
4. Secara parsial tinggi rendahnya LDR (Loan to Deposit ratio) juga akan
mempengaruhi harga saham. Dari aspek likuiditas, LDR yang tinggi berarti resiko
dalam berinvestasi menjadi tinggi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa LDR
berpengaruh dengan arah yang negative.
42
5. Secara simultan CAR,ROA, BOPO dan LDR berpengaruh terhadap perubahan
harga saham. Hasil penelitian ini bertentangan dengan penelitan yang dilakukan
Astuti (2002:307) pada perusahaan perbankan yang telah go public di BEJ, dia
antaranya menggunakan variable ROA, NPM, LDR, CAR menyatakan bahwa
hanya LDR saja yang berpengaruh terhadap harga saham. ROA, NPM, CAR tidak
berpengaruh terhadap harga saham.
6. Dari hasil pengujian R Square menunjukkan bahwa hanya 12,8 persen saja CAR,
ROA, BOPO dan LDR mempengaruhi perubahan harga saham, sisanya
dipengaruhi oleh faktor- faktor lain.
B. Saran
Penelitian ini mempunyai beberapa kelemahan yang dapat dijadikan gambaran
untuk penelitian berikutnya, yaitu : (1) Perusahaan yang diteliti tidak hanya terbatas pada
Bank
swasta Umum saja, tetapi mencangkup seluruh bank sehingga hasil dapat
melingkupi seluruh perbankan yang listing di BEJ.(2) Penelitian tidak hanya dilakukan
dalam periode waktu yang singkat, tetapi mencakup kurun waktu yang lama. Sehingga ke
depan dapat diperoleh hasil penelitian yang lebih akurat.
43
DAFTAR PUSTAKA
Ardiyani, (2002)., Pengaruh CAR, ROA, RORA, NPM, dan LDR pada perusahaan
perbankan terhadap harga saham.Jurnal Riset Akuntansi. Maret 2010.
Alamsyah, Halim, dkk. 2005. BankingDisintermediation and Its Implication for
Monetery Policy : The Case of Indonesia. Buletin Ekonomi Moneter dan
Perbankan. Maret 2005 : 499 – 515
Bambang Riyanto, (1999). Dasar- Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta. BPFE
Brigham, Eugene F., dan Houston, Joel F., 2001, "Manajemen Keuangan", Edisi
Kedelapan, Jakarta: Erlangga
Dendawijaya, Lukman. 2005.Manajemen Perbankan. Jakarta: Penerbit Ghalia
Indonesia
Husnan, Suad, 1997, "Manajemen Meuangan: Teori dan Penerapan Keputusan Jangka
Panjang", Edisi Keempat, Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta
Gitman, Lawrence J. (2003). Principles of Managerial Finance. Tenth Edition. Boston :
Pearson Education, inc.
Gujafati, Damodar. (2003). Basic Econometric. 4th ed. New York : McGraw Hill
Johar Arifin. (2004). Analisis Keuangan Berbasis Komputer. Jakarta : PT Elex Media
Komputindo
Kasmir. 2008. Bank & Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta :PT. Raja Grafindo
Persada
Kieso, Donald E, Weygandt,Jerry, 1995, Akuntansi Intermediate, edisi 7, Binarupa
Aksara, Jakarta.
44
Kuncoro, Mudrajad. (2008). Tujuh Tantangan UKM Di Tengah Krisis Global.
http://wwyv.mudraiad.com/upload/Tunih%20Tantansan%20UKM%20di%20Ten
sah%20Krisis%20Global. Pdf
Mabruroh,2004.”Manfaat Pengaruh Rasio Keuangan Dalam Analisis Kinerja Keuangan
Perbankan,” Benefit, vol 8, no 1, Juni 2004
Maghdalena, (2004),Pengaruh CAR, ROA, RORA, NPM, dan LDR pada perusahaan
perbankan terhadap harga saham, Skripsi tidak dipublikasikan, UNS
Puji Astuti (2002) Analisis CAR, ROA, Net Profit Margin(NPM) dan Loan to Deposit
Ratio (LDR) terhadap harga pasar saham perusahaan perbankan di BEJ. Jurnal
Ekonomi dan Akuntansi (2002 : 301– 327)
Susilo, Y. Sri, Sigit Triandaru, dan A.Totok Budi Santoso. 2006. Bank & Lembaga
Keuangan Lain.Jakarta : Salemba Empat Taswan. 2006. Manajemen
Perbankan.
Santoso, Singgih .(2000). Bukun latihan SPSS Statistik Non Parametrik. Jakarta PT. Elex
Media Kompetindo.
Sari, (2004), Pengaruh CAR, ROA, RORA, NPM, dan LDR pada perusahaan perbankan
terhadap harga saham, Skripsi tidak dipublikasikan, USU
Sartono, Agus. (2001). Manajemen Keuangan: Teori dan Aplikasi. Edisi 4. Yogyakarta:
BPFE
Siamat, Dahlan. (2004). Manajemen Lembaga Keuangan. Edisi Keempat. Jakarta :
Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
. (2005). Manajemen Lembaga Keuangan. Edisi Kelima. Jakarta: Lembaga Penerbit
Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
Sukendro, Joko. (1999). Analisis Pengaruh Pengumuman Dividen dan Pengumuman
Earning Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Go Publik Di Bursa Efek
Jakarta. FE-UI
Tadi, (2005), CAR, ROA, RORA, NPM, dan LDR pada perusahaan perbankan terhadap
harga saham, Skripsi tidak dipublikasikan, UNDIP
Umar, Husein. (1998). Riset Akuntansi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Umum
45
Widjajanto, Nugroho. (2001). Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta: Erlangga
46
Lampiran 1.
CAR ( Capital Adequacy Ratio)
(dalam persen)
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
Kode Efek
AGRO
BABP
BAEK
BBCA
BBKP
BBNP
BCIC
BDMN
BKSW
BNGA
BNII
BNLI
BSWD
INPC
MAYA
MCOR
MEGA
NISP
PNBN
SDRA
2008
11,15
6,65
17,45
12,74
6,63
9,2
27,48
13,65
16,75
12,75
8,73
7,93
20,78
8,72
36,24
13,5
9,67
16,86
12,32
13,72
2009
12,38
8,85
17,18
19,47
10,23
11,2
11,81
21,07
19,34
12,3
11,002
9,76
20,9
8,93
17,83
11,64
9,35
2,75
20,89
11,63
2010
13.36
5.88
18.71
21.74
14,1
13.20
10,3
27.01
14.39
13.20
21
11,1
24.90
9,83
18.73
14.61
9.53
2.85
29.80
13.61
Sumber: Diolah dari data
ROA ( Return on Assets )
(dalam persen)
No
1
2
3
4
5
6
Kode Efek
AGRO
BABP
BAEK
BBCA
BBKP
BBNP
2008
11,02
9,3
2,25
2,9
1,69
1,1
2009
0,15
0,16
2,09
3,16
1,39
1,05
2010
0,63
1,06
2,49
6,13
1,4
2,05
7
8
BCIC
BDMN
1,29
2,49
3,27
2,4
4,5
4,2
47
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
BKSW
BNGA
BNII
BNLI
BSWD
INPC
MAYA
MCOR
MEGA
NISP
PNBN
SDRA
0,4
2,11
1,15
1,39
22,2
3,1
3,4
0,7
1,94
1,32
1,79
2,79
0,27
2,02
0,06
1,37
3,29
0,42
0,78
0,82
1,61
1,65
1,8
2,12
0,34
2,35
0,6
1,67
3,92
0,42
0,87
0,92
1,81
1,75
3,8
2,19
2009
41,36
81,05
51,17
19,48
5,26
66,67
30,95
66,24
35,99
28,45
3,05
36,14
88,56
22,28
45,37
18,79
32,48
19,18
10,09
2010
36,14
81,5
57,11
26,84
2,96
67,76
39,5
64,26
39,95
32,85
2,8
38,14
89,65
22,82
47,35
19,87
34,28
20,19
17,51
Sumber: Diolah dari data
BOPO
(dalam persen)
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
17
18
19
20
Kode Efek
AGRO
BABP
BAEK
BBCA
BBKP
BBNP
BDMN
BKSW
BNGA
BNII
BNLI
BSWD
INPC
MAYA
MCOR
MEGA
NISP
PNBN
SDRA
2008
35,77
35,77
30,14
17,6
56,46
69,95
11,15
65,56
37,48
28,4
3,57
47,34
39,71
26,87
43,85
37,03
30,14
2,67
13,8
Sumber: Diolah dari data
LDR ( loan to Deposito Ratio)
(dalam persen)
No
Kode Efek
2008
2009
48
2010
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
AGRO
BABP
BAEK
BBCA
BBKP
BBNP
BCIC
BDMN
BKSW
BNGA
BNII
BNLI
BSWD
INPC
MAYA
MCOR
MEGA
NISP
PNBN
SDRA
57,07
10,89
55,34
17,49
29,21
76,91
69,24
54,56
76,3
16,35
81,13
77,97
81,73
11,37
61,42
75,9
17,07
9,68
7,7
17,46
21,06
89,43
54,96
51,07
5,53
69,84
50,1
10,45
79,45
15,54
50,13
15,82
61,78
93,73
82,9
77,19
55,94
15,44
11,97
15,21
17,34
89,43
56,94
54,7
58,5
71,84
35,2
14,5
74,95
17,54
53,1
88,6
67,18
26,01
89,2
71,97
59,45
15,66
19,71
12,51
2009
141,00
800
2,700
4,850
375
1,000
50
4,550
750
710
330
800
450
62
1,260
75
1,850
2010
184,00
1,000
2,500
6,400
650
1,200
50
5,700
1,040
1,910
780
1,790
600
107
1,330
150
3,175
Sumber: Diolah dari data
Harga Saham
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
Kode Efek
AGRO
*BABP
BAEK
BBCA
BBKP
BBNP
BCIC
BDMN
BKSW
BNGA
BNII
BNLI
BSWD
INPC
MAYA
MCOR
MEGA
2008
121,00
700
1,140
2,525
200
1,500
50
3,100
670
495
370
490
600
52
1,700
68
3,200
49
18
19
20
NISP
PNBN
SDRA
700
580
51
750
760
280
1,650
1,140
290
Lampiran 2
Log Book Researh Hibah Untar
Tanggal/Bulan
Kegiatan
Peserta/Assistan
t yang terlibat
50
Agenda
Hasil
27/8sampai 10/9
Memperbaiki Proposal
Peneliti
Mencari daftar pustaka,
sumber-sumber bacaan
Revisi Bab 1, 2 dan
3
10/9 sampai 15/9
Kunjungan ke Bursa Effek
Indonesia dan Pojok BEI
Peneliti
Mendapat izin dari
BEI
16/9 sampai 5/10
Pengambilan data keuangan
sesuai dengan variabelvariabel penelitian
Peneliti
Mencari data laporan
keuangan perusahaan
sampel, dan harga
saham
Input data
6/10 sampai 20/10
Enty Data
Peneliti
Input data dengan
Program Excel
Tabel-tabel hasil
input data
Analisis regresi Dengan
Program SPSS
Output Regresi
21/10sampai 5/11
Pengolahan dan Analisis
data
Peneliti
6/11sampai 20/11
Evaluasi Hasil
Ke LPPI
21/11sampai10/11
Pelaporan Pertama hasil
penelitian
Peneliti dan
masukan dari
peserta
Penyempurnaan Laporan
Persiapan presentasi
Peneliti
11/6 sampai 20/12
Hasil Di review
Tabel-tabel
hasil
pengambilan data
variabel penelitian
Laporan Penelitian
sementara
Menyusun Bab1,2,3,4,
dan 5, Power Point
untuk persentasi
Masukan untuk
perbaikan
--
Laporan Penelitian
Penjilidan Laporan
Pengumpulan
Laporan
B. DRAF ARTIKEL ILMIAH
ABSTRACT
51
Zus Indrawati
Yusbardini
This research analyzed the benefits of financial ratios that affect the banking
company's stock price, which in turn will have an influence if these ratios can be used as
a tool for prediction. In this study will be used financial ratios using the CAMEL method,
which is an indicator variable berunsurkan Capital Adequacy Ratio (CAR), Return On
Assets (ROA), Operating Expenses to Operating Income (BOPO), and the Loan To
Deposit Ratio (LDR ).The purpose of this study was to determine the effect of accounting
information in the form of CAMELS ratios to changes in stock prices.
The research was conducted using multiple regression methods of 21 banking
companies included in the national private commercial banks 2008-2009 period .. Tests
carried out using multivariate (F test) to test simultaneously CAR ratios, ROA, BOPO
and LDR and univariate (t test) to test each of these ratios on stock prices.
Based on the analysis and testing of hypotheses can be concluded that in the
multivariate (shared) information in the form of accounting ratios namely CAMEL CAR,
ROA, and LDR BOPO significantly affect the stock price, while the univariate / partial
CAR, BOPO and LDR have a significant Only ROA and that have no effect on stock
prices.
Keywords: CAMEL, CAR, ROA, BOPO, LDR and Stock Price
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah
Industri perbankan adalah salah satu industri yang ikut berperan serta
dalam pasar modal, disamping industri lainnya seperti industri manufaktur,
pertanian,
lembaga
antara
pertambangan,
yang
pihak
berperan
yang
properti
sebagai
dan
lain-
perantara
memerlukan
dana,
lain.
keuangan
serta
Bank
merupakan
(financial
sebagai
52
intermediary)
lembaga
berfungsi memperlancar lalu lintas pembayaran (Dendrawijaya,2000:25).
suatu
yang
Pada dasarnya falsafah yang melandasi kegiatan usaha bank adalah kepercayaan
dari nasabah. Sebagai lembaga kepercayaan, bank dalam operasinya lebih banyak
menggunakan dana masyarakat dibandingkan dengan modal sendiri dari pemilik atau
pemegang saham. Oleh sebab itu pengelola bank dalam melakukan usahanya dituntut
untuk menjaga keseimbangan antara pemeliharaan likuiditas yang cukup dengan
pencapaian rentabilitas yang wajar serta pemenuhan kebutuhan modal yang memadai
sesuai
dengan
jenis
penanamannya.
Hal
operasinya
bank
selain
melakukan
produktif,
seperti
kredit
dan
tersebut
diperlukan
penanaman
surat-
surat
dalam
berharga,
karena
bentuk
juga
dalam
aktiva
memberikan
komitmen dan jasa- jasa lain sebagai “fee based operation” atau “off balance
sheet activities.
Informasi
keuangan
sebagai
instrumen
data
akuntansi
diharapkan
mampu menggambarkan realita ekonomi. Salah satu alternatif untuk mengetahui
informasi keuangan untuk memprediksi harga saham adalah analisis rasio keuangan.
Seperangkat laporan keuangan utama belum dapat memberikan manfaat maksimal bagi
pemakai sebelum pemakai menganalisis laporan keuangan tersebut dalam bentuk rasio
keuangan. Rasio keuangan yang dapat menggambarkan kinerja perbankan antara lain
adalah CAR, LDR, NPL, BOPO dan ROA
Harga saham adalah nilai suatu saham yang mencerminkan kekayaan
perusahaan yang mengeluarkan saham tersebut. Secara umum, makin baik kinerja suatu
perusahaan makin tinggi laba usahanya dan semakin banyak keuntungan yang dapat
dinikmati oleh pemegang saham, juga makin besar kemungkinan harga saham akan
naik. Saham yang memiliki kinerja baik keadaan pasar yang jelek (bearish) dapat
53
menyebabkan kepercayaan terhadap pemodal terguncang. Saham ini tidak akan sampai
hilang jika kepercayaan pemodal pulih. Siklus ekonomi yang membaik ataupun hal-hal
lain membaik (bullish), menyebabkan harga saham yang baik ini akan kembali naik. .
Salah satu penelitian yang telah dilakukan tentang pengaruh rasio keuangan
terhadap harga saham adalah penelitian yang telah dilakukan Astuti (2002) dalam Jurnal
Ekonomi dan Akuntansi (2002 : 301– 327) tentang analisis CAR, ROA, Net Profit
Margin(NPM) dan Loan to Deposit Ratio (LDR) terhadap harga pasar saham perusahaan
perbankan di BEJ. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa LDR secara signifikan
mempengaruhi harga pasar saham namun untuk ROA hasilnya tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap harga pasar saham.
Atas dasar uraian di atas dan hasil penelitian sebelumnya, maka penelitian ini
mengambil judul “Analisis Informasi Akuntansi Terhadap Perubahan Harga Saham
Pada Perusahaan Perbankan di Bursa Effek Indonesia.”
B. Perumusan Masalah
Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
“Apakah CAR,ROA,BOPO, LDR berpengaruh terhadap perubahan harga saham
perbankan di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan berapa besar kontribusi CAR, ROA,
BOPO dan LDR terhadap Harga Saham?”
LANDASAN TEORI
A.Informasi Akuntansi
54
Umar (1998 : 8) menyatakan informasi akuntansi adalah informasi yang diberikan
untuk pengambilan keputusan diluar perusahaan, biasanya berbentuk laporan keuangan.
Menurut Widjajanto (2001 : 5) informasi akuntansi adalah informasi yang diperoleh
berdasarkan data akuntansi (laporan keuangan) dan informasi akuntansi memberikan
informasi yang menyangkut perusahaan secara keseluruhan untuk digunakan oleh pihak
internal maupun pihak eksternal dalam bentuk laporan keuangan.Informasi akuntansi
yang biasa digunakan dalam perbankan adalahCapital Adequacy Ratio (CAR), Return On
Assets (ROA), Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO), dan Loan
To Deposit Ratio (LDR)
a.Capital
Capital dapat dihitung dengan menggunakan CAR (Capital Adequacy Ratio).
Menurut Dendra Wijaya (2005:121) CAR merupakan rasio yang digunakan sebagai
indikator terhadap kemampuan bank menutupi penurunan aktiva akibat terjadinya
kerugian-kerugian atas aktiva bank dengan menggunakan modalnya sendiri.
b. Assets
Aktiva yang diklarifikasikan adalah aktiva produktif baik yang sudah maupun
yang mengandung potensi tidak memberikan penghasilan atau menimbulkan kerugian.
(Dendra Wijaya ,2005)
c.Return on Asset (ROA)
Menurut Dendra wijaya (2005:155) Return on Assets (ROA) adalah perbandingan
antara laba sebelum pajak pada bank dengan total aktiva bank. Rasio ini menunjukkan
kemampuan dari modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk
menghasilkan keuntungan.
55
d.BOPO (Biaya Operasional Dibandingkan dengan Pendapatan Operasional)
Menurut Dendawijaya (2005:119), BOPO adalah perbandingan antara Biaya
operasional dan pendapatan operasional. Rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat
efisiensi dan kemampuan bank dalam melakukan kegiatan operasionalnya.
d. liquidity
Menurut Kasmir (2003:268), likuiditas adalah kemampuan bank untuk membayar
semuavhutang-hutangnya terutama simpanan tabungan, giro dan deposito pada saat
ditagih dan dapat pula memenuhi semua permohonan kredit yang layak di biayai.
e. LDR
Menurut Dendawijaya (2005:116), LDR adalah rasio antara seluruh jumlah kredit
yang diberikan bank dengan dana yang diterima oleh bank.Loan to deposit ratio tersebut
menyatakan seberapa jauh kemampuan bank dalam membayar kembali penarikan dana
yang dilakukan deposan dengan mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber
likuiditasnya.
B.Harga Saham
Menurut Sartono ( 2001 : 40) harga saham ditentukan oleh interaksi antara
permintaan dan penawaran saham.Siamat (2005 : 56), harga pasar adalah harga jual dari
investor yang satu kepada investor yang lain.. Husnan (2001:303) menyebutkan bahwa
sekuritas (saham) merupakan secarik kertas yang menunjukkan hak pemodal (yaitu pihak
yang memiliki kertas tersebut) untuk memperoleh bagian dari prospek atau kekayaan
organisasi
yang
menerbitkan
sekuritas
tersebut
memungkinkan pemodal tersebut menjalankan haknya.
C. Keterkaitan Antar Variabel penelitian
56
dan
berbagai
kondisi
yang
Pengaruh CAR, ROA, BOPO dan LDR terhadap Harga Saham
Aspek Capital yaitu Capital Adequacy Ratio (CAR) merupakan rasio jumlah
equity yang diklasifikasikan terhadap jumlah kredit yang disalurkan,yang menunjukkan
kemampuan permodalan dan cadangan yang digunakan untuk menunjang operasi
perusahaan. Pada dasarnya semakin tinggi CAR maka akan semakin tinggi pula harga
saham, karena bank yang mempunyai modal yang cukup untuk melakukan kegiatan
usahanya dan cukup pula menanggung resiko, apabila bank tersebut di likuidasi. Semakin
tinggi CAR juga dapat menggambarkan bank tersebut semakin solvabel. (Arifin,2004)
Aspek Asset yaitu Return On Risk Asset (RORA) untuk mengukur kemampuan
bank dalam mengoptimalkan aktiva yang dimilikinya untuk memperoleh laba. Semakin
tinggi RORA maka akan semakin tinggi pula harga saham. Penetapan RORA
berpengaruh terhadap harga saham didasarkan pada penelitian Sundari (2003: 58) yaitu
RORA berpengaruh positif terhadap harga saham.
Aspek manajemen yaitu Net Profit Margin (NPM). Digunakannya NPM ini
bertujuan untuk mengetahui secara langsung keuntungan bersihnya. Semakin tinggi NPM
suatu bank berarti semakin baik kinerja bank dari sudut manajemen. Hal tersebut
disebabkan karena semakin tinggi NPM suatu bank maka akan semakin tinggi pula
keuntungan marjinal yang diperoleh bank tersebut (Sartono, 1997: 78). Sehingga akan
diperoleh tanggapan positif dari pelaku pasar modal terutama dari sudut harga sahamnya.
Dengan kata lain, semakin tinggi NPM maka suatu bank akan semakin tinggi pula harga
sahamnya.
Aspek Earning yang terdiri dari Return on Asset (ROA) dan Beban Operasional
terhadap pendapatan operasional (BOPO). ROA untuk mengukur efektivitas perusahaan
57
dalam menghasilkan keuntungan dan manajerial efisiensi secara overal. Tinggi rendahnya
ROA juga mempengaruhi harga saham. ROA yang tinggi, berarti rasio profitabilitasnya
juga tinggi. Sedangkan BOPO kebalikan dari ROA apabila BOPO naik maka kinerja
perusahaan buruk sehingga akan berdampak pada harga saham. (Maghdalena, 2004)
Aspek likuiditas yaitu Loan to Deposit Ratio (LDR). Tinggi rendahnya
LDR juga akan mempengaruhi harga saham. Dari aspek likuiditas, LDR yang tinggi
berarti resiko dalam berinvestasi menjadi tinggi. Dengan likuiditas bank yang rendah
maka hal tersebut akan berdampak pada hilangnya kepercayaan konsumen pada bank
tersebut. Kalau masyarakat sudah tidak percaya kepada bank tersebut, maka investorpun
juga akan enggan untuk membeli saham perusahaan yang bersangkutan. Dan secara
otomatis akan menurunkan harga saham perusahaan tersebut. LDR berpengaruh terhadap
harga saham didasarkan pada penelitiannya Astuti (2002:305) bahwa LDR mempunyai
pengaruh positif terhadap harga saham.
Penelitan yang dilakukan Astuti (2002:307) pada perusahaan perbankan yang
telah go public di BEJ, diantaranya menggunakan variable ROA, NPM, LDR, CAR
menyatakan bahwa hanya LDR saja yang berpengaruh terhadap harga saham. ROA,
NPM, CAR tidak berpengaruh terhadap harga saham. Pendapat lain dinyatakan Mabruroh
(2005:78) bahwa ROA, CAR, LDR berpengaruh terhadap harga saham. Selain variabel
CAR, ROA, LDR. Variabel lain yang digunakan adalah RORA, BOPO dan NPM .
Menurut Maghdalena (2004:120) RORA dan NPM berpengaruh terhadap harga saham
sedangkan BOPO tidak berpengaruh terhadap harga saham. Penelitian ini berlawanan
dengan penelitian Sari (2004:62) menyatakan bahwa BOPO berpengaruh terhadap harga
saham secara negatif.
58
D.Hipotesis
1. Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan antara CAR terhadap harga saham
sektor perbankan
2. Ha :Terdapat pengaruh yang signifikan antara ROA terhadap harga saham
sektor perbankan
3. Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan antara BOPO terhadap harga saham
sektor perbankan
4. Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan antara LDR terhadap harga saham
sektor perbankan
5. Ha : Secara bersama-sama terdapat pengaruh yang signifikan antara CAR,
ROA, BOPO dan LDR terhadap harga saham sektor perbankan
CAR
Harga
Saham
ROA
BOPO
METODOLOGI PENELITIAN
A.Populasi dan Sempel Penelitian
Populasi pada penelitian ini merupakan perusahaan perbankan di Bursa Effek
Indonesia. Sedangkan sampel pada penelitian ini adalah perusahaan perbankan yang Jenis
dan Metode Pengumplan Data.
59
Teknik pengambilan data keuangan perusahaan diperoleh melalui kutipan langsung dari
ICMD maupun laporan keuangan yang berakhir setiap tanggal 31 Desember.
B. Variabel dan Pengukuran
1.Variabel Independen
Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah rasio CAMEL yang
terdiri dari :
1. Capital Adequacy Ratio(CAR)
CAR merupakan perbandingan antara modal sendiri dengan Aktiva Tertimbang
Menurut Resiko.(ATMR)
Modal Sendiri
CAR = ------------------- x 100%
ATMR
2. Return on Assets (ROA)
ROA adalah perbandingan antara laba sebelum pajak pada bank dengan total aktiva
bank
EBIT
ROA = -------------------- x 100%
Total Aktiva
3. Biaya Operasional dengan Pendapatan Operasional (BOPO)
BOPO adalah rasio perbandingan antara biaya operasional dengan pendapatan
operasional.
Biaya Operasional
BOPO = -------------------------------- x 100%
Pendapatan Operasional
4. Loan to Deposit Ratio (LDR)
60
LDR adalah rasio antara seluruh jumlah kredit yang diberikan bank dengan dana yang
diterima oleh bank.
Kredit
LDR = --------------------------------- x 100%
Dana Pihak Ketiga
2.Variabel Dependen
Pt – Pt-1
Perubahan harga saham = -----------Pt-1
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A.Hasil Pengujian Hipotesis (uji signifikansi)
Pengujian hipotesis secara simultan pada penelitian ini dengan menggunakan uji
signifikansi simultan /uji F (Anova) dan uji signifikansi parsial dengan menggunakan uji
t. Hasil pengujian dapat dilihat pada table dibawah ini.
Tabel 1
Coefficientsa
Model
1
(Constant)
CAR
ROA
BOPO
LDR
Unstandardized
Coefficients
B
Std. Error
-26,171
114,594
10,710
5,081
5,026
16,429
4,278
1,952
-3,036
1,269
Standardized
Coefficients
Beta
,294
,042
,320
-,355
t
-,228
2,108
,306
2,192
-2,393
Sig.
,820
,041
,761
,034
,021
Collinearity Statistics
Tolerance
VIF
,952
,973
,870
,845
a. Dependent Variable: SAHAM
Dari tabel di atas, maka dapat dibentuk persamaan sebagai berikut:
SAHAM it = -26,171 + 1,710 CAR it + 5,026 ROA it + 4,278 BOPO it – 3,36 LDR
Tabel 2
61
1,050
1,028
1,149
1,184
ANOVAb
Model
1
Regression
Residual
Total
Sum of
Squares
577329,0
2274084
2851413
df
4
43
47
Mean Square
144332,239
52885,680
F
2,729
Sig.
,041a
a. Predictors: (Constant), LDR, ROA, CAR, BOPO
b. Dependent Variable: SAHAM
Dari table 4.6 dapat diketahui bahwa nilai signifikansi dari uji simultan adalah 0,041.
Hasil pengujian ini memberikan gambaran secara keseluruhan Informasi Akuntansi seperti
CAR, ROA, BOPO dan LDR dapat menjelaskan harga saham.
Dari tabel 4.5
dapat diketahui bahwa Nilai Signifikansi untuk masing-masing
variabel (secara parsial) adalah : variabel CAR adalah sebesar 0,041 (< 0,05), maka dapat
dinyatakan bahwa secara parsial variabel CAR mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap harga saham dengan tingkat kepercayaan 95%. Selanjutnya nilai signifikansi untuk
variabel ROA adalah sebesar 0,761 (> 0,05), maka dapat dinyatakan bahwa secara parsial
variabel ROA tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham dengan
tingkat kepercayaan 95%. Sedangkan Nilai Sig untuk variabel BOPO adalah sebesar 0,034 (<
0,05), maka dapat dinyatakan bahwa secara parsial variabel BOPO mempunyai pengaruh
yang signifikan terhadap harga saham dengan tingkat kepercayaan 95%.Nilai Signifikansi
untuk variabel LDR adalah sebesar 0,021 (< 0,05), maka dapat dinyatakan bahwa secara
parsial variabel LDR mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham dengan
tingkat kepercayaan 95%
62
Tabel 3
Model Summaryb
Model
1
R
R Square
a
,450
,202
Adjusted
R Square
,128
Std. Error of
the Estimate
229,96887
DurbinWatson
1,783
a. Predictors: (Constant), LDR, ROA, CAR, BOPO
b. Dependent Variable: SAHAM
T
Dari table 4.7 di atas dapat diketahui bahwa nilai Adjusted R Square adalah
sebesar 0,128 atau 12,8% yang artinya kontribusi informasi akuntansi terhadap perubahan
atau naik turunnya harga saham adalah sebesar 12,8%, sedangkan sisanya sebesar 87,2%
merupakan kontribusi dari variabel lain yang tidak termasuk dalam model.
B. Pembahasan
Dari hasil pengujian terhadap masing-masing variabel dapat diindikasikan sebagai
berikut :
CAR (Capital Adequacy Ratio) merupakan rasio jumlah equity yang
diklasifikasikan terhadap jumlah kredit yang disalurkan,yang menunjukkan kemampuan
permodalan dan cadangan yang digunakan untuk menunjang operasi perusahaan. Hasil
peneltian
menunjukkan
CAR
berpengaruh
positif
terhadap
saham.
Hal
ini
menggambarkan bahwa semakin tinggi CAR maka akan semakin tinggi pula harga
saham. Bank mempunyai modal yang cukup untuk melakukan kegiatan usahanya dan
cukup pula menanggung resiko, apabila bank tersebut di likuidasi. Semakin tinggi CAR
juga dapat menggambarkan bank tersebut semakin solvabel. Hasil penelitian ini sesuai
63
dengan penelitian Mabruroh (2005:78) bahwa ROA, CAR, LDR berpengaruh terhadap
harga saham.
Aspek Earning yang terdiri dari ROA (Return on Asset) dan BOPO
(Beban Operasional terhadap pendapatan operasional). ROA untuk mengukur
efektivitas
efisiensi
perusahaan
secara
overal.
dalam
menghasilkan
Tinggi
rendahnya
keuntungan
ROA
juga
dan
manajerial
mempengaruhi
harga
saham. ROA yang tinggi, berarti rasio profitabilitasnya juga tinggi. Dalam penelitian ini
ROA tidak berpengaruh terhadap harga saham. Hasil penelitian ini bertentangan dengan
hasil penelitian Mabruroh (2005:78) bahwa ROA, CAR, LDR berpengaruh terhadap
harga saham namun sesuai dengan hasil penelitian Astuti (2002:307) yang menyatakan
bahwa ROA tidak berpengaruh terhadap harga saham.
Sedangkan BOPO kebalikan dari ROA apabila BOPO naik maka kinerja
perusahaan buruk sehingga akan berdampak pada harga saham. Namun pada penelitian
ini BOPO berpengaruh positif terhadap harga saham. Hasil penelitian ini bertentangan
dengan hasil penelitian Menurut Maghdalena (2004:120) yang menyatakan BOPO tidak
berpengaruh terhadap harga saham. Penelitian ini berlawanan dengan penelitian Sari
(2004:62) menyatakan bahwa BOPO berpengaruh terhadap harga saham secara negatif.
Aspek likuiditas yaitu LDR (Loan to Deposit ratio). Tinggi rendahnya
LDR juga akan mempengaruhi harga saham. Dari aspek likuiditas, LDR yang tinggi
berarti resiko dalam berinvestasi menjadi tinggi. Dengan likuiditas bank yang rendah
maka hal tersebut akan berdampak pada hilangnya kepercayaan konsumen pada bank
tersebut. Kalau masyarakat sudah tidak percaya kepada bank tersebut, maka investorpun
juga akan enggan untuk membeli saham perusahaan yang bersangkutan. Dan secara
64
otomatis akan menurunkan harga saham perusahaan tersebut. Hasil penelitian ini
menyatakan bahwa LDR berpengaruh positif terhadap harga saham. Hasil penelitian ini
sesuai dengan penelitian Aryanti (2002:305) bahwa LDR mempunyai pengaruh positif
terhadap harga saham.
3. Uji R Square
Nilai Adjusted R Square sebesar 0,128 atau 12,8% yang artinya sumbangan
informasi akuntansi terhadap perubahan harga saham adalah sebesar 12,8%, sedangkan
sisanya sebesar 87,2% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam model.
KESIMPULAN DAN SARAN
A.Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada bab IV dapat disimpulkan bahwa :
6. Secara parsial CAR (Capital Adequacy Ratio) yang merupakan kemampuan
permodalan dan cadangan yang digunakan untuk menunjang operasi perusahaan.
Pada penelitian ini mengindikasikan adanya pengaruh yang positif artinya
semakin tinggi CAR maka akan semakin tinggi pula harga saham,
7. Secara parsial ROA digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam
menghasilkan keuntungan dan manajerial efisiensi secara overal. Tinggi
rendahnya ROA juga mempengaruhi harga saham. ROA pada penelitian ini tidak
berpengaruh terhadap harga saham.
8. Secara parsial BOPO (Beban Operasional terhadap pendapatan operasional).
BOPO pada penelitian ini berpengaruh positif terhadap harga saham.
9. Secara parsial tinggi rendahnya LDR (Loan to Deposit ratio) juga akan
mempengaruhi harga saham. Dari aspek likuiditas, LDR yang tinggi berarti resiko
dalam berinvestasi menjadi tinggi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa LDR
berpengaruh dengan arah yang negative.
65
10. Secara simultan CAR,ROA, BOPO dan LDR berpengaruh terhadap perubahan
harga saham. Hasil penelitian ini bertentangan dengan penelitan yang dilakukan
Astuti (2002:307) pada perusahaan perbankan yang telah go public di BEJ, dia
antaranya menggunakan variable ROA, NPM, LDR, CAR menyatakan bahwa
hanya LDR saja yang berpengaruh terhadap harga saham. ROA, NPM, CAR tidak
berpengaruh terhadap harga saham.
6. Dari hasil pengujian R Square menunjukkan bahwa hanya 12,8 persen saja CAR,
ROA, BOPO dan LDR mempengaruhi perubahan harga saham, sisanya
dipengaruhi oleh faktor- faktor lain.
B. Saran
Penelitian ini mempunyai beberapa kelemahan yang dapat dijadikan gambaran
untuk penelitian berikutnya, yaitu : (1) Perusahaan yang diteliti tidak hanya terbatas pada
Bank
swasta Umum saja, tetapi mencangkup seluruh bank sehingga hasil dapat
melingkupi seluruh perbankan yang listing di BEJ.(2) Penelitian tidak hanya dilakukan
dalam periode waktu yang singkat, tetapi mencakup kurun waktu yang lama. Sehingga ke
depan dapat diperoleh hasil penelitian yang lebih akurat.
DAFTAR PUSTAKA
Ardiyani, (2002)., Pengaruh CAR, ROA, RORA, NPM, dan LDR pada perusahaan
perbankan terhadap harga saham.Jurnal Riset Akuntansi. Maret 2010.
Alamsyah, Halim, dkk. 2005. BankingDisintermediation and Its Implication for
Monetery Policy : The Case of Indonesia. Buletin Ekonomi Moneter dan
Perbankan. Maret 2005 : 499 – 515
Bambang Riyanto, (1999). Dasar- Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta. BPFE
Brigham, Eugene F., dan Houston, Joel F., 2001, "Manajemen Keuangan", Edisi
Kedelapan, Jakarta: Erlangga
66
Dendawijaya, Lukman. 2005.Manajemen Perbankan. Jakarta: Penerbit Ghalia
Indonesia
Husnan, Suad, 1997, "Manajemen Meuangan: Teori dan Penerapan Keputusan Jangka
Panjang", Edisi Keempat, Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta
Gitman, Lawrence J. (2003). Principles of Managerial Finance. Tenth Edition. Boston :
Pearson Education, inc.
Gujafati, Damodar. (2003). Basic Econometric. 4th ed. New York : McGraw Hill
Johar Arifin. (2004). Analisis Keuangan Berbasis Komputer. Jakarta : PT Elex Media
Komputindo
Kasmir. 2008. Bank & Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta :PT. Raja Grafindo
Persada
Kieso, Donald E, Weygandt,Jerry, 1995, Akuntansi Intermediate, edisi 7, Binarupa
Aksara, Jakarta.
Kuncoro, Mudrajad. (2008). Tujuh Tantangan UKM Di Tengah Krisis Global.
http://wwyv.mudraiad.com/upload/Tunih%20Tantansan%20UKM%20di%20Ten
sah%20Krisis%20Global. Pdf
Mabruroh,2004.”Manfaat Pengaruh Rasio Keuangan Dalam Analisis Kinerja Keuangan
Perbankan,” Benefit, vol 8, no 1, Juni 2004
Maghdalena, (2004),Pengaruh CAR, ROA, RORA, NPM, dan LDR pada perusahaan
perbankan terhadap harga saham, Skripsi tidak dipublikasikan, UNS
Puji Astuti (2002) Analisis CAR, ROA, Net Profit Margin(NPM) dan Loan to Deposit
Ratio (LDR) terhadap harga pasar saham perusahaan perbankan di BEJ. Jurnal
Ekonomi dan Akuntansi (2002 : 301– 327)
Susilo, Y. Sri, Sigit Triandaru, dan A.Totok Budi Santoso. 2006. Bank & Lembaga
Keuangan Lain.Jakarta : Salemba Empat Taswan. 2006. Manajemen
Perbankan.
Santoso, Singgih .(2000). Bukun latihan SPSS Statistik Non Parametrik. Jakarta PT. Elex
Media Kompetindo.
Sari, (2004), Pengaruh CAR, ROA, RORA, NPM, dan LDR pada perusahaan perbankan
terhadap harga saham, Skripsi tidak dipublikasikan, USU
67
Sartono, Agus. (2001). Manajemen Keuangan: Teori dan Aplikasi. Edisi 4. Yogyakarta:
BPFE
Siamat, Dahlan. (2004). Manajemen Lembaga Keuangan. Edisi Keempat. Jakarta :
Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
. (2005). Manajemen Lembaga Keuangan. Edisi Kelima. Jakarta: Lembaga Penerbit
Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
Sukendro, Joko. (1999). Analisis Pengaruh Pengumuman Dividen dan Pengumuman
Earning Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Go Publik Di Bursa Efek
Jakarta. FE-UI
Tadi, (2005), CAR, ROA, RORA, NPM, dan LDR pada perusahaan perbankan terhadap
harga saham, Skripsi tidak dipublikasikan, UNDIP
Umar, Husein. (1998). Riset Akuntansi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Umum
Widjajanto, Nugroho. (2001). Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta: Erlangga
68
69
Download