PERBEDAAN FUNGSI PARU SEBELUM DAN SETELAH DILAKUKAN TERAPI PURSED LIPS BREATHING : MENIUP BALON PADA ANAK USIA PRASEKOLAH DENGAN ASMA DI RSUD SALATIGA ARTIKEL ILMIAH Oleh : KADEK DWI JAYANTO NIM. 010215a033 PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS NGUDI WALUYO FEBRUARI, 2017 PERBEDAAN FUNGSI PARU SEBELUM DAN SETELAH DILAKUKAN TERAPI PURSED LIPS BREATHING : MENIUP BALON PADA ANAK USIA PRASEKOLAH DENGAN ASMA DI RSUD SALATIGA Kadek Dwi Jayanto* Ns. Mona Saparwati, S.Kp., M.Kep **) Ns. Umi Aniroh, S.Kep., M.Kes **) *) Mahasiswa Program Studi S1 Keperawatan Universitas Ngudi Waluyo **) Dosen Program Studi S1 Keperawatan Universitas Ngudi Waluyo E-mail: kadekdwijayanto99gmail.com ABSTRAK Penyakit asma di Indonesia berdasarkan prevalensi nasional pada anak adalah sebanyak 4,5%. Gejala asma dapat dikendalikan dengan pengelolaan yang dilakukan secara lengkap, tidak hanya dengan pemberian terapi farmakologis tetapi juga menggunakan terapi nonfarmakologis. Salah satu pemberian terapi nonfarmakologis adalah dengan menggunakan terapi pernapasan pursed lips breathing : meniup balon. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan fungsi paru sebelum dan sesudah terapi Pursed Lips Breathing (PLB): meniup pada anak pra sekolah dengan asma di RSUD Salatiga. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pre eksperiment design dengan menggunakan pendekatan One Groups Pre-test Posttest Design. Populasi dalam penelitian ini adalah semua pasien yang dirawat di ruang rawat inap sebanyak 25 pasien. Teknik sampling yang digunakan adalah consecutive sampling dengan jemlah sampel sebanyak 12 pasien. Analisa data dilakukan dengan analisa univariat dan bivariat dengan uji t-test dependent. Hasil analisis didapatkan rata-rata fungsi paru sebelum diberikan terapi Pursed Lips Breathing (PLB) : bermain meniup balon adalah 80,33 %, fungsi paru terendah 61 % dan tertinggi 91 %. Sedangkan hasil analisis setelah diberikan terapi Pursed Lips Breathing (PLB) : bermain meniup balon didapatkan rata-rata fungsi paru adalah 86,75, fungsi paru terendah 69 % dan tertinggi 94 %. Hasil analisis data untuk fungsi paru menggunakan uji t test dependent didapatkan nilai t = -6,001 dan p value = 0,0001 (α < 0,05). Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai alternatif yang berguna sebagai intervensi keperawatan mandiri perawat maupun keluarga dalam pemberian terapi nonfarmakologis pada anak dengan asma. Kata Kunci : Pursed Lips Breathing, meniup balon, asma Kepustakaan : 30 pustaka (2006-2015) Perbedaan Fungsi Paru Sebelum Dan Setelah Dilakukan Terapi Pursed Lips Breathing: Meniup Balon Pada Anak Usia Prasekolah Dengan Asma Di RSUD Salatiga 1 ABSTRACT Asthma in Indonesia based on national prevalence in children is as much as 4.5%. Symptoms of asthma can be controlled by management is done in full, not only with the administration of pharmacological therapies, but also using nonpharmacological therapy. One non-pharmacological therapy is the use of respiratory therapy pursed lips breathing: blowing up balloons. The purpose of this study was to determine differences in lung function before and after therapy Lips pursed Breathing (PLB): blowing on pre-school children with asthma in Salatiga Hospital. The research design used in this study is pre experimental design using One Groups Pre-Test Post-Test Design. The population in this study were all patients admitted to the inpatient unit as many as 25 patients. The sampling technique used is jemlah consecutive sampling with a sample of 12 patients. Data was analyzed by univariate and bivariate dependent t-test. The results of the analysis obtained an average lung function before therapy is given Lips pursed Breathing (PLB): play blow the balloon was 80.33% with a standard deviation of 9.326, the lowest lung function of 61% and the highest 91%. While the results of the analysis after therapy Lips pursed Breathing (PLB): play blowing up balloons obtained an average lung function was 86.75 with a standard deviation of 6.877, the lowest lung function of 69% and the highest 94%. The results of data analysis for lung function using a t test dependent values obtained t = -6.001 and p value = 0.0001 (α <0.05). This research is expected to be used as a useful science discourse independent nursing intervention nurse or family in non-pharmacological therapy in children with asthma. Keywords : Breathing Lips pursed, blowing up balloons, asthma Bibliography : 30 references (2006-2015) PENDAHULUAN Anak merupakan manusia dengan berbagai kebutuhan dasar yang harus dipenuhi. Kebutuhan anak sangat tergantung pada orang dewasa disekitarnya terutama orang tua. Tingkat kebutuhannya sesuai dengan tahapan pertumbuhan dan perkembangannya. Tahap pertumbuhan dan perkembangan dari anak hingga remaja menurut Erikson dimulai pada bayi (0-1 tahun), toddler (1-3 tahun), pra sekolah (3-5 tahun), masa anak tengah atau sekolah (usia 6 tahun sampai pubertas) dan remaja (10-20 tahun) (Santrock, 2007). Pada anak penyakit yang sering di alami yaitu penyakit karena sistem pernapasan. Sistem Perbedaan Fungsi Paru Sebelum Dan Setelah Dilakukan Terapi Pursed Lips Breathing: Meniup Balon Pada Anak Usia Prasekolah Dengan Asma Di RSUD Salatiga 2 pernapasan dari hidung hingga mencapai paru-paru adalah hidung, faring, laring, trakea, bronkhus dan bronkhiolus. Paru-paru berfungsi dalam proses respirasi atau bernapas (Williams, 2008). Bernapas adalah proses memindahkan udara ke dalam dan ke luar paru. Fungsi utama sistem pernapasan adalah terjadi pertukaran O2 dan CO2 antara lingkungan eksternal dan darah. Bernapas agar dapat berlangsung secara sempurna memerlukan fungsi paru yang baik, seperti otot-otot pernapasan, elastisitas jaringan paru serta dinding dada. Proses respirasi dapat terganggu bila terjadi gangguan pada proses ventilasi, difusi dan transportasi O2 dan CO2. Gangguan ventilasi sering terjadi pada pasien asma (Price, 2007). Bermain merupakan aspek yang penting dalam kehidupan anak dan salah satu alat yang efektif untuk mengurangi stres. Saat sakit dan dirawat dirumah sakit merupakan suatu krisis pada kehidupan anak dan sering menyebabkan stres yang terbesar, dengan bermain ketakutan dan kecemasan dapat dihalangi dan dikurangi (Potts, 2007). Bermain meniup balon dapat dianalogkan dengan latihan napas dalam (pursed lips breathing). Bermain meniup balon merupakan suatu permainan atau aktivitas yang memerlukan inspirasi dalam dan ekspirasi memanjang dengan mulut di monyongkan, ini dilakukan pada pasien dengan penyakit pernapasan terutama asma. Pada penyakit asma resistensi aliran udara menjadi besar terutama selama ekspirasi, hal ini menyebabkan terjadi penurunan volume ekspirasi paksa atau Forced Expiration Volume (FEV1) dan Arus puncak ekspirasi (APE) (Williams, 2010). Pursed lips breathing sebagai intervensi keperawatan. Pursed lips breathing dalam NIC (Nursing Intervention Classification) merupakan intervensi keperawatan oleh karena itu perawat harus melaksanakannya (Sumedi, 2008). Pursed lips breathing adalah strategi yang digunakan dalam rehabilitasi pulmonal untuk menurunkan sesak napas. Pasien dengan gangguan pernapasan akan mendapatkan keuntungan bila menggunakan teknik ini. Strategi ini dibuat dengan tujuan untuk membantu pasien mengontrol pola napas, meningkatkan ventilasi pola napas, meningkatkan mekanisme batuk efektif, mencegah atelektasis, meningkatkan kekuatan otot pernapasan, meningkatkan relaksasi dan mencegah terjadinya kekambuhan dan sesak napas (Dechman, 2008). Terapi bermain meniup balon merupakan permainan yang memerlukan inspirasi dalam dan ekspirasi yang memanjang. Tujuan terapi ini adalah melatih pernapasan yaitu ekspirasi menjadi lebih panjang dari pada inspirasi untuk memfasilitasi pengeluaran karbondioksida dari tubuh yang tertahan karena obstruksi jalan napas. Terapi bermain meniup balon ditujukan untuk anak-anak yang mengalami gangguan pada sistem pernapasan khususnya asma dengan tujuan agar fungsi paru pada anak akan meningkat dan menjadi normal (Hockenbbery, 2010). Hasil studi pendahuluan didapatkan data hasil rekam medik RSUD Salatiga, pada tahun 2013 sebanyak 141 pasien asma bronkial yang dirawat inap dan 619 pasien Perbedaan Fungsi Paru Sebelum Dan Setelah Dilakukan Terapi Pursed Lips Breathing: Meniup Balon Pada Anak Usia Prasekolah Dengan Asma Di RSUD Salatiga 3 asma bronkial yang mengikuti rawat jalan. Pada tahun 2014 sebanyak 154 pasien asma bronkial yang dirawat inap dan 623 pasien asma bronkial yang mengikuti rawat jalan. Sedangkan pada bulan Agustus sampai September 2016 sebanyak 148 pasien asma bronkial yang berumur 15 - > 65 tahun yang berkunjung ke Unit Gawat Darurat RSUD Salatiga dan sebanyak 67 pasien asma bronkial yang berumur 3-5 tahun dan sebanyak 35 pasien asma bronkial yang berumur 6-12 tahun yang berkunjung ke Unit Gawat Darurat RSUD Salatiga. Berdasarkan latar belakang diatas, maka dirumuskan tujuan umum yaitu untuk mengetahui “perbedaan fungsi paru sebelum dan sesudah terapi Pursed Lips Breathing (PLB): meniup pada anak pra sekolah dengan asma”. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan penelitian pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah “One Groups Pretest-Posttest Design”. Populasi dalam penelitian ini adalah semua pasien anak dengan asma rata-rata perbulan yaitu sebenyak 25 pasien di RSUD Salatiga, Kota Salatiga pada bulan Januari tahun 2017. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah consecutive sampling, jumlah sampel yang diambil sebanyak 12 pasien anak. Analisis univariat dilakukan untuk menggambarkan setiap variabel penelitian meliputi stres pada remaja putri usia 13-14 tahun di SMP Negeri 4 Ungaran dan kejadian dismenore pada remaja putri usia 1314 tahun di SMP Negeri 4 Ungaran. Analisis bivariat untuk menggambarkan hubungan antara stres dengan kejadian dismenore pada remaja putri usia 13-14 tahun di SMP Negeri 4 Ungaran menggunakan uji Chi Square. Dengan tingkat signifikansi p> α (0,05). HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Univariat 1. Fungsi paru sebelum dilakukan terapi Pursed Lips Breathing (PLB) : bermain meniup balon pada anak pra sekolah dengan asma di RSUD Salatiga. Tabel 1 Gambaran fungsi paru sebelum dan sesudah dilakukan terapi Pursed Lips Breathing (PLB) : bermain meniup balon pada anak pra sekolah dengan asma di RSUD Salatiga. Zona Sebelum Sesudah F % f % Hijau 7 58,3 11 92 Kuning 5 41,6 1 8 Merah 0 0 0 0 Total 12 100 12 100 Hasil analisis didapatkan fungsi paru sebelum dilakukan terapi Pursed Lips Breathing (PLB) : bermain meniup balon adalah sebanyak 7 pasien (58,3%) yang berada pada zona hijau dan 5 pasien (41,6%) yang berada pada zona kuning. Sedangkan hasil analisis setelah diberikan terapi Pursed Lips Breathing (PLB) : bermain meniup balon adalah sebanyak 11 pasien (92%) yang berada pada zona hijau dan 1 pasien Perbedaan Fungsi Paru Sebelum Dan Setelah Dilakukan Terapi Pursed Lips Breathing: Meniup Balon Pada Anak Usia Prasekolah Dengan Asma Di RSUD Salatiga 4 (8%) yang masih berada pada zona kuning. Analisis Bivariat 1. Perbedaan fungsi paru sebelum dan sesudah dilakukan terapi Pursed Lips Breathing (PLB) : meniup balon pada anak pra Fungsi paru n Mean sekolah dengan asma di RSUD Salatiga. Tabel 2 Perbedaan fungsi paru sebelum dan sesudah dilakukan terapi Pursed Lips Breathing (PLB) : meniup balon pada anak pra sekolah dengan asma di RSUD Salatiga SD t Sebelum 12 80,33 9,326 - Sesudah 12 86,75 6,877 6,001 Hasil analisis data untuk fungsi paru menggunakan uji t test dependent didapatkan nilai t = -6,001 dan p value = 0,0001 (α < 0,05), ini menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara fungsi paru sebelum dan sesudah dilakukan terapi Pursed Lips Breathing (PLB) : meniup balon pada anak pra sekolah dengan asma di RSUD Salatiga. PEMBAHASAN A. Analisis Univariat 1. Fungsi paru sebelum dilakukan terapi Pursed Lips Breathing (PLB) : bermain meniup balon pada anak pra sekolah dengan asma di RSUD Salatiga. Hasil analisis didapatkan rata-rata fungsi paru sebelum diberikan terapi Pursed Lips Breathing (PLB) : bermain meniup balon adalah 80,33% dengan standar deviasi 9,326, fungsi paru terendah 61% dan tertinggi 91%. Berdasarkan hasil penelitian tersebut diketahui bahwa secara keseluruhan fungsi paru responden dalam penelitian ini sebelum dilakukan terapi tiup p value 0.0001 balon memiliki fungsi paru dalam kategori rata-rata 83,3 %. Hal tersebut menunjukkan bahwa sebagain besar responden mempunyai fungsi paru dalan kategori warna kuning. Warna kuning saat pengukuran fungsi paru pada rata-rata responden sebelum diberikan terapi bermain meniup balon dalam penelitian ini menunjukkan bahwa rata-rata responden dalam kondisi keadaan berhatihati atau asma tidak terkontrol dan dapat terjadi serangan akut atau eksaserbasi. Gejala asma yaitu asma malam, aktivitas terhambat, batuk, mengi, dada terasa berat baik saat beraktivitas maupun istirahat. Nilai APE 60 – 80% dari nilai prediksi atau nilai terbaik. Gangguan oksigenasi yang di alami anak dengan asma yang dirawat di rumah sakit adalah distress pernafasan yang ditandai dengan nafas cepat, dalam, retraksi dada, nafas cuping hidung dan Perbedaan Fungsi Paru Sebelum Dan Setelah Dilakukan Terapi Pursed Lips Breathing: Meniup Balon Pada Anak Usia Prasekolah Dengan Asma Di RSUD Salatiga 5 disertai stridor (WHO, 2009). Ketidakmampuan untuk mengeluarkan sekret merupakan kendala yang juga sering dijumpai pada anak usia bayi sampai dengan usia pra sekolah karena pada usia tersebut reflek batuk masih lemah. Beberapa tindakan yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut adalah fisioterapi dada yang meliputi postural drainage, vibrasi dan perkusi (Potter & Perry, 2010). Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa kondisi yang dialami oleh responden dimana rata-rata sebelum dilakukan terapi Pursed Lips Breathing (PLB) : bermain meniup balon mengalami keadaan berhatihati atau asma tidak terkontrol menurut asumsi peneliti dikarenakan semua responden adalah anak usia pra sekolah. Kondisi dan usia anak yang relatif masih kecil menurut asumsi peneliti sangat berpengaruh dengan kondisi kesehatan responden khususnya yang berhubungan dengan status fungsi paru responden yang menderita asma. Hockenberry & Wilson, (2009) dan WHO (2009) menyatakan bawha frekuensi normal RR mengalami penurunan seiring dengan bertambahnya usia. Pendapat senada yang dijelaskan oleh Webster dan Huether (2009) secara anatomi kapasitas paru anak-anak lebih kecil, dan dengan luas permukaan paru sebagai tempat untuk proses pertukaran gas yang lebih sempit dibandingkan dengan orang dewasa, hal ini yang menyebabkan terjadinya peningkatan frekuensi respiratory rate pada usia anak. Namun seiring bertambahnya usia maka kapasitas dan luas permukaan paru semakin bertambah dan frekuensi RR akan menurun. Salah satu bentuk terapi pernafasan yang dapat diberikan kepada pasien asma adalah latihan Pursed Lips Breathing (PLB). Pursed Lips Breathing (PLB) dapat digunakan untuk membantu mengatasi ketidakefektifan bersihan jalan nafas pada anak dengan asma. PLB bermanfaat untuk meningkatkan pengembangan alveolus pada setiap lobus paru sehingga tekanan alveolus meningkat dan dapat membantu mendorong sekret pada jalan nafas saat ekspirasi dan dapat menginduksi pola nafas menjadi normal. 2. Fungsi paru setelah dilakukan terapi Pursed Lips Breathing (PLB) : bermain meniup balon pada anak pra sekolah dengan asma di RSUD Salatiga. Berdasarkan hasil penelitian setelah diberikan terapi Pursed Lips Breathing (PLB) : bermain meniup balon didapatkan rata-rata fungsi paru adalah 86,75 dengan standar deviasi 6,877, fungsi paru terendah 69% dan tertinggi 94%. Hal tersebut menunjukkan bahwa rata-rata responden mempunyai fungsi paru dalam kategori dengan warna hijau. Zona hijau bila Perbedaan Fungsi Paru Sebelum Dan Setelah Dilakukan Terapi Pursed Lips Breathing: Meniup Balon Pada Anak Usia Prasekolah Dengan Asma Di RSUD Salatiga 3 nilai APE 81% sampai 100% dari nilai prediksi, mengindikasikan fungsi paru baik. Kondisi asma baik dan terkontrol, tidak ada gejala atau gejala minimal, pengobatan bergantung berat asma, prinsipnya pengobatan dilanjutkan. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Santos (2009), yang menganalisis efektifitas PLB yang dilakukan oleh fisioterapis pada anak yang mengalami gangguan pernafasan, dimana prinsip PLB adalah meningkatkan aliran udara saat ekspirasi dengan tujuan mengaktifkan silia pada saluran nafas untuk mengevakuasi sekret yang ada pada jalan nafas menuju bronkhial dan trakhea. Mekanisme yang digunakan adalah mekanisme fisiologis sehingga akan meminimalkan dampak negatif dan efektif untuk memperbaiki jalan nafas. B. Analisis Bivariat 1. Perbedaan fungsi paru sebelum dan setelah dilakukan terapi Pursed Lips Breathing (PLB) : meniup balon pada anak pra sekolah dengan asma di RSUD Salatiga. Hasil analisis data untuk fungsi paru menggunakan uji t test dependent didapatkan nilai t = -6,001 dan p value = 0,0001 (α < 0,05), ini menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara fungsi paru sebelum dan sesudah dilakukan terapi Pursed Lips Breathing (PLB) : meniup balon pada anak pra sekolah dengan asma di RSUD Salatiga. Hasil penelitian di atas menunjukkan bahwa dengan terapi bermain meniup balon dapat meningkatkan fungsi paru pasien asma. Hasil penelitian ini sangat sesuai dengan hasil hipotesis penelitian. Data statistik menunjukkan bahwa terapi aktivitas bermain meniup balon yang dilakukan oleh pasien anak dengan asma baik derajat ringan maupun sedang selama 4 hari berturut-turut dengan intervensi pagi, siang dan sore dengan durasi terapi selama 15 menit. PLB dapat meningkatkan fungsi paru yang dibuktikan dengan peningkatan nilai APE. Hasil penelitian ini menunjukkan 12 responden yang diberikan perlakuan menunjukan peningkatan nilai FEV, namun dari segi indikator pelangi asma terdapat satu pasien yang sebelum dan setelah terapi masih berada pada indikator warna kuning. Hal ini dipengaruhi oleh Body Mass Index (BMI) yang menunjukkan nilai underweigh. Menurut Kliegman (2011), tinggi badan dan berat badan turut juga mempengaruhi dimana anak yang memiliki tubuh tinggi besar maka fungsi ventilasi parunya lebih tinggi di bandingkan dengan anak yang bertubuh kecil pendek karena anak yang bertubuh tinggi besar memiliki paru-paru yang lebih besar. Pursed lips breathing menimbulkan obstruksi terhadap aliran udara ekshalasi dan meningkatkan tahanan udara, menurunkan gradien Perbedaan Fungsi Paru Sebelum Dan Setelah Dilakukan Terapi Pursed Lips Breathing: Meniup Balon Pada Anak Usia Prasekolah Dengan Asma Di RSUD Salatiga 4 tekanan transmural, dan mempertahankan kepatenan jalan napas yang kolaps selama ekshalasi. Proses ini membantu menurunkan pengeluaran udara yang terjebak sehingga dapat mengontrol ekspirasi dan memfasilitasi pengosongan alveoli secara maksimal (Dechman, 2010). PLB tidak secara langsung menurunkan kapasitas fungsional residu, tetapi perbaikan sesak napas merupakan akibat restorasi diafragma terhadap posisi toraks yang mengalami kontraksi. Terapi bermain meniup balon merupakan permainan yang memerlukan inspirasi dalam dan ekspirasi yang memanjang. Tujuan terapi ini adalah melatih pernapasan yaitu ekspirasi menjadi lebih panjang dari pada inspirasi untuk memfasilitasi pengeluaran karbondioksida dari tubuh yang tertahan karena obstruksi jalan napas (Williams, 2010). Terapi bermain meniup balon ditujukan untuk anak-anak yang mengalami gangguan pada sistem pernapasan khususnya asma dengan tujuan agar fungsi paru pada anak akan meningkat dan menjadi normal (Hockenbbery, 2013). Terapi ini dapat dianalogikan dengan latihan napas dalam atau pursed lips breathing. PLB adalah inspirasi dalam dan ekspirasi memanjang dengan mulut dimonyongkan dengan tujuan untuk membantu pasien mengontrol pola napas, menurunkan sesak napas, meningkatkan kekuatan otot pernapasan dan memperbaiki kelenturan rongga dada sehingga fungsi paru menjadi meningkat (Dechman, 2004). Fungsi paru terutama ventilasi paru sangat dipengaruhi oleh recoil dan compliance paru. Terapi meniup balon dapat meningkatkan kekuatan otot pernapasan sehingga akan memaksimalkan recoil dan compliance paru sehingga fungsi paru akan meningkat pula (Sherwood, 2015). Hasil penelitian ini sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa latihan dapat meningkatkan kekuatan otot dan ventilasi paru pasien asma, hal ini disebabkan karena latihan dapat menyebabkan perangsangan pusat otak yang lebih tinggi pada pusat vasomotor di batang otak yang menyebabkan peningkatan tekanan arteri dan peningkatan ventilasi paru (Sherwood, 2015). Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Camalia (2008) tentang pengaruh senam asma terhadap peningkatan fungsi paru pasien asma di perkumpulan senam asma di RSU Tangerang. Hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa nilai rata-rata fungsi paru kelompok intervensi lebih tinggi dibandingkan kelompok kontrol. Keterbatasan Penelitian Keterbatasan penelitian ini adalah tidak dapat melakukan pengawasan secara intensif terhadap faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pola pernapasan pasien asma seperti aktivitas dan Perbedaan Fungsi Paru Sebelum Dan Setelah Dilakukan Terapi Pursed Lips Breathing: Meniup Balon Pada Anak Usia Prasekolah Dengan Asma Di RSUD Salatiga 5 istirahat, keadaan lingkungan, kestabilan emosi dan tingkat kesehatan pasien atau pemberian terapi lainnya yang dilakukan di RSUD Salatiga. PENUTUP Kesimpulan 1. Hasil analisis didapatkan rata-rata fungsi parusebelum diberikan terapi Pursed Lips Breathing (PLB) : bermain meniup balon adalah 80,33 % dengan standar deviasi 9,326, fungsi paru terendah 61 % dan tertinggi 91 %. Sedangkan hasil analisis setelah diberikan terapi Pursed Lips Breathing (PLB) : bermain meniup balon didapatkan rata-rata fungsi paru adalah 86,75 dengan standar deviasi 6,877, fungsi paru terendah 69 % dan tertinggi 94 %. 2. Hasil analisis data untuk fungsi paru menggunakan uji t test dependent didapatkan nilai t = 6,001 dan p value = 0,0001 (α <0,05), ini menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara fungsi paru sebelum dan sesudah dilakukan terapi Pursed Lips Breathing (PLB) : meniup balon pada anak pra sekolah dengan asma di RSUD Salatiga. Saran 1. Bagi Anak / Pasien Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wacana ilmu yang berguna sebagai intervensi terhadap asma pada anak melalui terapi Pursed Lips Breathing (PLB): meniup balon terhadap perubahan fungsi paru pada anak pra sekolah dengan asma. 2. Bagi Profesi Keperawatan Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan yang bersifat positif dalam usaha mengembangkan profesi keperawatan, meningkatkan pengetahuan dan pengalaman baru tentang pengaruh terapi Pursed Lips Breathing (PLB): meniup balon terhadap perubahan fungsi paru pada anak pra sekolah dengan asma. 3. Bagi Pendidikan Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan untuk menambah wawasan tentang keterkaitan pengaruh terapi Pursed Lips Breathing (PLB):meniup balon terhadap perubahan fungsi paru pada penderita asma bagi semua mahasiswa keperawatan sebagai sumber ilmu dan informasi. 4. Bagi Rumah Sakit Hasil penelitian ini diharapkan dapat diterapkan guna untuk membantu pasien asma untuk menerapkan terapi Pursed Lips Breathing (PLB): bermain meniup balon, karena terapi ini dapat membantu memperbaiki fungsi paru pada anak khususnya pada anak prasekolah yang menderita asma dalam menjalankan terapi pengobatan non farmakologi di RSUD Salatiga. 5. Bagi Peneliti Selanjutnya Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi atau gambaran mengenai Pengaruh terapi Pursed Lips Breathing (PLB): bermain meniup balon terhadap perubahan fungsi paru dengan mengontrol, usia, berat badan dan tinggi badan untuk pengembangan penelitian selanjutnya. . Perbedaan Fungsi Paru Sebelum Dan Setelah Dilakukan Terapi Pursed Lips Breathing: Meniup Balon Pada Anak Usia Prasekolah Dengan Asma Di RSUD Salatiga 6 DAFTAR PUSTAKA Baehr, Peter, dkk. 2007. Instrumen internasional pokok hak-hak asasi manusia. Yayasan Obor Indonesia. Behrman, Richard E. 2010. Ilmu Kesehatan Anak: Nelson (Nelson: Textbook of Pediatrics). Jakarta: EGC. Berman, Audrey, dkk. 2009. Buku Ajar Praktik Keperawatan Klinis Kozier & Erb. Jakarta : EGC Betz & Sowden. 2010. Buku Saku Keperawatan Pediatri. Jakarta: EGC. Brunner & Suddarth. 2013. Keperawatan Medikal Bedah Vol. 1. Jakarta: EGC. Clarke, Peter. 2 0 1 0 . A Textbook of Children’s and Young People’s Nursing. Mosby: St Louis. Dechman & Wilson. 2010. Cardiovascular/Pulmonary Essentials: Applying the Preferred Physical Therapist Practice Patterns(SM). SLACK Incorporated. Hidayat, Aziz A. Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis Data. Jakarta: Salemba Medika. 2007 Hockenberry, Marilyn J. 2006. Clinical Manual of Pediatric Nursing. Mosby: St Louis. Hockenberry, Marilyn J. 2010. Nursing Care Of Infants and Children 7th edition. Mosby: St Louis. 2010 Hurlock, E. B. 2007. Perkembangan Anak Jilid 1(Edisi 6). Jakarta: Erlangga. Kliegman & Behrman A. 2010. Ilmu Kesehatan Anak Edisi: 15 Vol. 2 Nelson. Jakarta: EGC. Notoadmodjo, Soekidjo. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : PT. Rinneka Cipta. Notoatmodjo, Soekidjo. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Nursalam, 2013. Konsep Penerapan & Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan: Pedoman Skripsi, Tesis, dan Instrumen Penelitian Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika. Padila. (2013). Keperawatan Gerontik. Yogyakarta: Nuha Medika Perhimpunan Dokter Paru Indonesia. 2010. Asthma: Pedoman Diagnosis dan Penatalaksanaan di Indonesia. Jakarta: Balai penerbit FKUI. Perry & Potter. 2010. Fundamental Keperawatan Vol 1. Jakarta: EGC. Potts, N & Mandleco. Pediatric Nursing Caring For Children and Their Families second edition. Canada. 2007 Price & Wilson. . 2010. Patofisiologi Manusia. Jakarta: EGC. Santrock, John. 2007. Perkembangan Anak. Jakarta: Erlangga. Sheadan, Martinez. 2006. Pulmonary Critical Care Associates Of Fast Texas, http://www.pcca.net. Perbedaan Fungsi Paru Sebelum Dan Setelah Dilakukan Terapi Pursed Lips Breathing: Meniup Balon Pada Anak Usia Prasekolah Dengan Asma Di RSUD Salatiga 7 Sherwood. 2015. Fisiologi Manusia Edisi 2. Jakarta : EGC. Sugiono, 2013. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta. Sumedi. Tesis Pengaruh Pursed Lips Breathing Terhadap Peningkatan Saturasi Oksigen Dalam Darah Pada Pasien PPOK di RS Persahabatan. Jakarta: FIKUI. 2008 Sutini, Titin. 2011. Pengaruh Aktivitas Bermain Meniup Tiupan Dengan Lidah Terhadap Status Oksigenasi Pada Anak Usia Prasekolah Dengan Pnemonia di Rumah Sakit Islam Jakarta. Ptogram Megister Keperawatan. UI Syarifuddin. 2006. Anatomi Fisiologi untuk Mahasiswa Keperawatan. Jakarta : EGC. Umeda, Miciko. Pengaruh Terapi Aktifitas Bermain: Tiupan Lidah Terhadap Perubahan Pola Napas Anak Toddler dengan Bronkopneumonia Di RS. Islam Cempaka Putih. Jurnal PSIK FKK UMJ. 2005 Williams & Wilkins. 2010. Pediatrik Nursing made Incredibly Easy. Mosby: St Louis. Wong, 2008. Buku Ajar Keperawatan Pediatrik. Jakarta : EGC Yunus, Faisal. 2010. Prosedur Tindakan Bidang Paru dan Pernapasan Diagnostik dan Terapi. Jakarta: Bagian Pulmonologi FKUI. 2001 Yunus, Faisal. 2010. Rehabilitas Penyakit Paru Obstruksi Kronik. Jurnal Respirologi Indonesia. Jakarta FKUI. Perbedaan Fungsi Paru Sebelum Dan Setelah Dilakukan Terapi Pursed Lips Breathing: Meniup Balon Pada Anak Usia Prasekolah Dengan Asma Di RSUD Salatiga 8