perbedaan fungsi paru sebelum dan setelah dilakukan terapi

advertisement
PERBEDAAN FUNGSI PARU SEBELUM DAN SETELAH DILAKUKAN
TERAPI PURSED LIPS BREATHING : MENIUP BALON PADA ANAK
USIA PRASEKOLAH DENGAN ASMA
DI RSUD SALATIGA
ARTIKEL ILMIAH
Oleh :
KADEK DWI JAYANTO
NIM. 010215a033
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS NGUDI WALUYO
FEBRUARI, 2017
PERBEDAAN FUNGSI PARU SEBELUM DAN SETELAH DILAKUKAN
TERAPI PURSED LIPS BREATHING : MENIUP BALON PADA ANAK
USIA PRASEKOLAH DENGAN ASMA
DI RSUD SALATIGA
Kadek Dwi Jayanto*
Ns. Mona Saparwati, S.Kp., M.Kep **) Ns. Umi Aniroh, S.Kep., M.Kes **)
*) Mahasiswa Program Studi S1 Keperawatan Universitas Ngudi Waluyo
**) Dosen Program Studi S1 Keperawatan Universitas Ngudi Waluyo
E-mail: kadekdwijayanto99gmail.com
ABSTRAK
Penyakit asma di Indonesia berdasarkan prevalensi nasional pada anak
adalah sebanyak 4,5%. Gejala asma dapat dikendalikan dengan pengelolaan yang
dilakukan secara lengkap, tidak hanya dengan pemberian terapi farmakologis
tetapi juga menggunakan terapi nonfarmakologis. Salah satu pemberian terapi
nonfarmakologis adalah dengan menggunakan terapi pernapasan pursed lips
breathing : meniup balon. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
perbedaan fungsi paru sebelum dan sesudah terapi Pursed Lips Breathing (PLB):
meniup pada anak pra sekolah dengan asma di RSUD Salatiga.
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pre
eksperiment design dengan menggunakan pendekatan One Groups Pre-test Posttest Design. Populasi dalam penelitian ini adalah semua pasien yang dirawat di
ruang rawat inap sebanyak 25 pasien. Teknik sampling yang digunakan adalah
consecutive sampling dengan jemlah sampel sebanyak 12 pasien. Analisa data
dilakukan dengan analisa univariat dan bivariat dengan uji t-test dependent.
Hasil analisis didapatkan rata-rata fungsi paru sebelum diberikan terapi
Pursed Lips Breathing (PLB) : bermain meniup balon adalah 80,33 %, fungsi paru
terendah 61 % dan tertinggi 91 %. Sedangkan hasil analisis setelah diberikan
terapi Pursed Lips Breathing (PLB) : bermain meniup balon didapatkan rata-rata
fungsi paru adalah 86,75, fungsi paru terendah 69 % dan tertinggi 94 %. Hasil
analisis data untuk fungsi paru menggunakan uji t test dependent didapatkan nilai
t = -6,001 dan p value = 0,0001 (α < 0,05).
Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai alternatif yang
berguna sebagai intervensi keperawatan mandiri perawat maupun keluarga dalam
pemberian terapi nonfarmakologis pada anak dengan asma.
Kata Kunci : Pursed Lips Breathing, meniup balon, asma
Kepustakaan : 30 pustaka (2006-2015)
Perbedaan Fungsi Paru Sebelum Dan Setelah Dilakukan Terapi Pursed Lips Breathing:
Meniup Balon Pada Anak Usia Prasekolah Dengan Asma Di RSUD Salatiga
1
ABSTRACT
Asthma in Indonesia based on national prevalence in children is as much
as 4.5%. Symptoms of asthma can be controlled by management is done in full,
not only with the administration of pharmacological therapies, but also using nonpharmacological therapy. One non-pharmacological therapy is the use of
respiratory therapy pursed lips breathing: blowing up balloons. The purpose of
this study was to determine differences in lung function before and after therapy
Lips pursed Breathing (PLB): blowing on pre-school children with asthma in
Salatiga Hospital.
The research design used in this study is pre experimental design using
One Groups Pre-Test Post-Test Design. The population in this study were all
patients admitted to the inpatient unit as many as 25 patients. The sampling
technique used is jemlah consecutive sampling with a sample of 12 patients. Data
was analyzed by univariate and bivariate dependent t-test.
The results of the analysis obtained an average lung function before
therapy is given Lips pursed Breathing (PLB): play blow the balloon was 80.33%
with a standard deviation of 9.326, the lowest lung function of 61% and the
highest 91%. While the results of the analysis after therapy Lips pursed Breathing
(PLB): play blowing up balloons obtained an average lung function was 86.75
with a standard deviation of 6.877, the lowest lung function of 69% and the
highest 94%. The results of data analysis for lung function using a t test dependent
values obtained t = -6.001 and p value = 0.0001 (α <0.05).
This research is expected to be used as a useful science discourse
independent nursing intervention nurse or family in non-pharmacological therapy
in children with asthma.
Keywords
: Breathing Lips pursed, blowing up balloons, asthma
Bibliography : 30 references (2006-2015)
PENDAHULUAN
Anak merupakan manusia
dengan berbagai kebutuhan dasar
yang harus dipenuhi. Kebutuhan
anak sangat tergantung pada orang
dewasa disekitarnya terutama orang
tua. Tingkat kebutuhannya sesuai
dengan tahapan pertumbuhan dan
perkembangannya.
Tahap
pertumbuhan dan perkembangan dari
anak hingga remaja menurut Erikson
dimulai pada bayi (0-1 tahun),
toddler (1-3 tahun), pra sekolah (3-5
tahun), masa anak tengah atau
sekolah (usia 6 tahun sampai
pubertas) dan remaja (10-20 tahun)
(Santrock, 2007). Pada anak penyakit
yang sering di alami yaitu penyakit
karena sistem pernapasan. Sistem
Perbedaan Fungsi Paru Sebelum Dan Setelah Dilakukan Terapi Pursed Lips Breathing:
Meniup Balon Pada Anak Usia Prasekolah Dengan Asma Di RSUD Salatiga
2
pernapasan dari hidung hingga
mencapai paru-paru adalah hidung,
faring, laring, trakea, bronkhus dan
bronkhiolus. Paru-paru berfungsi
dalam proses respirasi atau bernapas
(Williams, 2008).
Bernapas
adalah
proses
memindahkan udara ke dalam dan
ke luar paru. Fungsi utama sistem
pernapasan
adalah
terjadi
pertukaran O2 dan CO2 antara
lingkungan eksternal dan darah.
Bernapas agar dapat berlangsung
secara sempurna memerlukan fungsi
paru yang baik, seperti otot-otot
pernapasan, elastisitas jaringan paru
serta dinding dada. Proses respirasi
dapat
terganggu
bila
terjadi
gangguan pada proses ventilasi,
difusi dan transportasi O2 dan CO2.
Gangguan ventilasi sering terjadi
pada pasien asma (Price, 2007).
Bermain merupakan aspek
yang penting dalam kehidupan anak
dan salah satu alat yang efektif untuk
mengurangi stres. Saat sakit dan
dirawat dirumah sakit merupakan
suatu krisis pada kehidupan anak dan
sering menyebabkan stres yang
terbesar, dengan bermain ketakutan
dan kecemasan dapat dihalangi dan
dikurangi (Potts, 2007). Bermain
meniup balon dapat dianalogkan
dengan latihan napas dalam (pursed
lips breathing). Bermain meniup
balon merupakan suatu permainan
atau aktivitas yang memerlukan
inspirasi dalam dan ekspirasi
memanjang dengan
mulut di
monyongkan, ini dilakukan pada
pasien dengan penyakit pernapasan
terutama asma. Pada penyakit asma
resistensi aliran udara menjadi besar
terutama selama ekspirasi, hal ini
menyebabkan terjadi penurunan
volume ekspirasi paksa atau Forced
Expiration Volume (FEV1) dan Arus
puncak ekspirasi (APE) (Williams,
2010).
Pursed lips breathing sebagai
intervensi keperawatan. Pursed lips
breathing dalam NIC (Nursing
Intervention
Classification)
merupakan intervensi keperawatan
oleh karena itu perawat harus
melaksanakannya (Sumedi, 2008).
Pursed lips breathing adalah strategi
yang digunakan dalam rehabilitasi
pulmonal untuk menurunkan sesak
napas. Pasien dengan gangguan
pernapasan
akan
mendapatkan
keuntungan
bila
menggunakan
teknik ini. Strategi ini dibuat dengan
tujuan untuk membantu pasien
mengontrol
pola
napas,
meningkatkan ventilasi pola napas,
meningkatkan mekanisme batuk
efektif,
mencegah
atelektasis,
meningkatkan
kekuatan
otot
pernapasan, meningkatkan relaksasi
dan
mencegah
terjadinya
kekambuhan dan sesak napas
(Dechman, 2008).
Terapi bermain meniup balon
merupakan
permainan
yang
memerlukan inspirasi dalam dan
ekspirasi yang memanjang. Tujuan
terapi ini adalah melatih pernapasan
yaitu ekspirasi menjadi lebih panjang
dari
pada
inspirasi
untuk
memfasilitasi
pengeluaran
karbondioksida dari tubuh yang
tertahan karena obstruksi jalan napas.
Terapi bermain meniup balon
ditujukan untuk anak-anak yang
mengalami gangguan pada sistem
pernapasan khususnya asma dengan
tujuan agar fungsi paru pada anak
akan meningkat dan menjadi normal
(Hockenbbery, 2010).
Hasil
studi
pendahuluan
didapatkan data hasil rekam medik
RSUD Salatiga, pada tahun 2013
sebanyak 141 pasien asma bronkial
yang dirawat inap dan 619 pasien
Perbedaan Fungsi Paru Sebelum Dan Setelah Dilakukan Terapi Pursed Lips Breathing:
Meniup Balon Pada Anak Usia Prasekolah Dengan Asma Di RSUD Salatiga
3
asma bronkial yang mengikuti rawat
jalan. Pada tahun 2014 sebanyak 154
pasien asma bronkial yang dirawat
inap dan 623 pasien asma bronkial
yang
mengikuti
rawat
jalan.
Sedangkan pada bulan Agustus
sampai September 2016 sebanyak
148 pasien asma bronkial yang
berumur 15 - > 65 tahun yang
berkunjung ke Unit Gawat Darurat
RSUD Salatiga dan sebanyak 67
pasien asma bronkial yang berumur
3-5 tahun dan sebanyak 35 pasien
asma bronkial yang berumur 6-12
tahun yang berkunjung ke Unit
Gawat Darurat RSUD Salatiga.
Berdasarkan latar belakang
diatas, maka dirumuskan tujuan
umum yaitu untuk mengetahui
“perbedaan fungsi paru sebelum dan
sesudah terapi Pursed Lips Breathing
(PLB): meniup pada anak pra
sekolah dengan asma”.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan
penelitian
pendekatan
yang
digunakan dalam penelitian ini
adalah “One Groups Pretest-Posttest
Design”. Populasi dalam penelitian
ini adalah semua pasien anak dengan
asma rata-rata perbulan yaitu
sebenyak 25 pasien di RSUD
Salatiga, Kota Salatiga pada bulan
Januari tahun 2017.
Teknik
sampling
yang
digunakan dalam penelitian ini
adalah consecutive sampling, jumlah
sampel yang diambil sebanyak 12
pasien anak.
Analisis univariat dilakukan
untuk
menggambarkan
setiap
variabel penelitian meliputi stres
pada remaja putri usia 13-14 tahun di
SMP Negeri 4 Ungaran dan kejadian
dismenore pada remaja putri usia 1314 tahun di SMP Negeri 4 Ungaran.
Analisis
bivariat
untuk
menggambarkan hubungan antara
stres dengan kejadian dismenore
pada remaja putri usia 13-14 tahun di
SMP
Negeri
4
Ungaran
menggunakan uji Chi Square.
Dengan tingkat signifikansi p> α
(0,05).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Analisis Univariat
1. Fungsi paru sebelum dilakukan
terapi Pursed Lips Breathing
(PLB) : bermain meniup balon
pada anak pra sekolah dengan
asma di RSUD Salatiga.
Tabel 1 Gambaran fungsi paru
sebelum dan sesudah dilakukan
terapi Pursed Lips Breathing
(PLB) : bermain meniup balon
pada anak pra sekolah dengan
asma di RSUD Salatiga.
Zona
Sebelum
Sesudah
F
%
f
%
Hijau
7
58,3
11
92
Kuning
5
41,6
1
8
Merah
0
0
0
0
Total
12
100
12
100
Hasil analisis didapatkan
fungsi paru sebelum dilakukan
terapi Pursed Lips Breathing
(PLB) : bermain meniup balon
adalah sebanyak 7 pasien
(58,3%) yang berada pada zona
hijau dan 5 pasien (41,6%) yang
berada pada zona kuning.
Sedangkan hasil analisis setelah
diberikan terapi Pursed Lips
Breathing
(PLB) : bermain
meniup balon adalah sebanyak
11 pasien (92%) yang berada
pada zona hijau dan 1 pasien
Perbedaan Fungsi Paru Sebelum Dan Setelah Dilakukan Terapi Pursed Lips Breathing:
Meniup Balon Pada Anak Usia Prasekolah Dengan Asma Di RSUD Salatiga
4
(8%) yang masih berada pada
zona kuning.
Analisis Bivariat
1. Perbedaan fungsi paru sebelum
dan sesudah dilakukan terapi
Pursed Lips Breathing (PLB) :
meniup balon pada anak pra
Fungsi paru
n
Mean
sekolah dengan asma di RSUD
Salatiga.
Tabel 2 Perbedaan fungsi paru
sebelum dan sesudah dilakukan
terapi Pursed Lips Breathing
(PLB) : meniup balon pada anak
pra sekolah dengan asma di
RSUD Salatiga
SD
t
Sebelum
12
80,33
9,326
-
Sesudah
12
86,75
6,877
6,001
Hasil analisis data untuk fungsi
paru menggunakan uji t test
dependent didapatkan nilai t = -6,001
dan p value = 0,0001 (α < 0,05), ini
menunjukkan bahwa ada perbedaan
yang signifikan antara fungsi paru
sebelum dan sesudah dilakukan
terapi Pursed Lips Breathing (PLB) :
meniup balon pada anak pra sekolah
dengan asma di RSUD Salatiga.
PEMBAHASAN
A. Analisis Univariat
1. Fungsi paru sebelum dilakukan
terapi Pursed Lips Breathing
(PLB) : bermain meniup balon
pada anak pra sekolah dengan
asma di RSUD Salatiga.
Hasil analisis didapatkan
rata-rata fungsi paru sebelum
diberikan terapi Pursed Lips
Breathing (PLB) : bermain
meniup balon adalah 80,33%
dengan standar deviasi 9,326,
fungsi paru terendah 61% dan
tertinggi 91%. Berdasarkan
hasil
penelitian
tersebut
diketahui
bahwa
secara
keseluruhan
fungsi
paru
responden dalam penelitian ini
sebelum dilakukan terapi tiup
p value
0.0001
balon memiliki fungsi paru
dalam kategori rata-rata 83,3
%.
Hal
tersebut
menunjukkan bahwa sebagain
besar responden mempunyai
fungsi paru dalan kategori
warna kuning. Warna kuning
saat pengukuran fungsi paru
pada
rata-rata
responden
sebelum
diberikan
terapi
bermain meniup balon dalam
penelitian ini menunjukkan
bahwa rata-rata responden
dalam kondisi keadaan berhatihati atau asma tidak terkontrol
dan dapat terjadi serangan akut
atau eksaserbasi. Gejala asma
yaitu asma malam, aktivitas
terhambat, batuk, mengi, dada
terasa
berat
baik
saat
beraktivitas maupun istirahat.
Nilai APE 60 – 80% dari nilai
prediksi atau nilai terbaik.
Gangguan
oksigenasi
yang di alami anak dengan
asma yang dirawat di rumah
sakit adalah distress pernafasan
yang ditandai dengan nafas
cepat, dalam, retraksi dada,
nafas cuping hidung dan
Perbedaan Fungsi Paru Sebelum Dan Setelah Dilakukan Terapi Pursed Lips Breathing:
Meniup Balon Pada Anak Usia Prasekolah Dengan Asma Di RSUD Salatiga
5
disertai stridor (WHO, 2009).
Ketidakmampuan
untuk
mengeluarkan
sekret
merupakan kendala yang juga
sering dijumpai pada anak usia
bayi sampai dengan usia pra
sekolah karena pada usia
tersebut reflek batuk masih
lemah. Beberapa tindakan yang
dapat
dilakukan
untuk
mengatasi masalah tersebut
adalah fisioterapi dada yang
meliputi postural drainage,
vibrasi dan perkusi (Potter &
Perry, 2010).
Berdasarkan
hasil
penelitian diketahui bahwa
kondisi yang dialami oleh
responden dimana rata-rata
sebelum
dilakukan
terapi
Pursed Lips Breathing (PLB) :
bermain
meniup
balon
mengalami keadaan berhatihati atau asma tidak terkontrol
menurut
asumsi
peneliti
dikarenakan semua responden
adalah anak usia pra sekolah.
Kondisi dan usia anak yang
relatif masih kecil menurut
asumsi
peneliti
sangat
berpengaruh dengan kondisi
kesehatan
responden
khususnya yang berhubungan
dengan status fungsi paru
responden yang menderita
asma.
Hockenberry & Wilson,
(2009) dan WHO (2009)
menyatakan bawha frekuensi
normal
RR
mengalami
penurunan seiring dengan
bertambahnya usia. Pendapat
senada yang dijelaskan oleh
Webster dan Huether (2009)
secara anatomi kapasitas paru
anak-anak lebih kecil, dan
dengan luas permukaan paru
sebagai tempat untuk proses
pertukaran gas yang lebih
sempit dibandingkan dengan
orang dewasa, hal ini yang
menyebabkan
terjadinya
peningkatan
frekuensi
respiratory rate pada usia
anak.
Namun
seiring
bertambahnya
usia
maka
kapasitas dan luas permukaan
paru semakin bertambah dan
frekuensi RR akan menurun.
Salah satu bentuk terapi
pernafasan
yang
dapat
diberikan kepada pasien asma
adalah latihan Pursed Lips
Breathing (PLB). Pursed Lips
Breathing
(PLB)
dapat
digunakan untuk membantu
mengatasi
ketidakefektifan
bersihan jalan nafas pada anak
dengan asma. PLB bermanfaat
untuk
meningkatkan
pengembangan alveolus pada
setiap lobus paru sehingga
tekanan alveolus meningkat
dan
dapat
membantu
mendorong sekret pada jalan
nafas saat ekspirasi dan dapat
menginduksi
pola
nafas
menjadi normal.
2. Fungsi paru setelah dilakukan
terapi Pursed Lips Breathing
(PLB) : bermain meniup balon
pada anak pra sekolah dengan
asma di RSUD Salatiga.
Berdasarkan
hasil
penelitian setelah diberikan
terapi Pursed Lips Breathing
(PLB) : bermain meniup balon
didapatkan rata-rata fungsi
paru adalah 86,75 dengan
standar deviasi 6,877, fungsi
paru terendah 69% dan
tertinggi 94%. Hal tersebut
menunjukkan bahwa rata-rata
responden mempunyai fungsi
paru dalam kategori dengan
warna hijau. Zona hijau bila
Perbedaan Fungsi Paru Sebelum Dan Setelah Dilakukan Terapi Pursed Lips Breathing:
Meniup Balon Pada Anak Usia Prasekolah Dengan Asma Di RSUD Salatiga
3
nilai APE 81% sampai 100%
dari
nilai
prediksi,
mengindikasikan fungsi paru
baik. Kondisi asma baik dan
terkontrol, tidak ada gejala
atau
gejala
minimal,
pengobatan bergantung berat
asma, prinsipnya pengobatan
dilanjutkan.
Hasil penelitian ini sesuai
dengan
penelitian
Santos
(2009), yang menganalisis
efektifitas PLB yang dilakukan
oleh fisioterapis pada anak
yang mengalami gangguan
pernafasan, dimana prinsip
PLB adalah meningkatkan
aliran udara saat ekspirasi
dengan tujuan mengaktifkan
silia pada saluran nafas untuk
mengevakuasi sekret yang ada
pada jalan nafas menuju
bronkhial
dan
trakhea.
Mekanisme yang digunakan
adalah mekanisme fisiologis
sehingga akan meminimalkan
dampak negatif dan efektif
untuk memperbaiki jalan nafas.
B. Analisis Bivariat
1. Perbedaan fungsi paru sebelum
dan setelah dilakukan terapi
Pursed Lips Breathing (PLB) :
meniup balon pada anak pra
sekolah dengan asma di RSUD
Salatiga.
Hasil analisis data untuk
fungsi paru menggunakan uji t
test dependent didapatkan nilai
t = -6,001 dan p value = 0,0001
(α < 0,05), ini menunjukkan
bahwa ada perbedaan yang
signifikan antara fungsi paru
sebelum dan sesudah dilakukan
terapi Pursed Lips Breathing
(PLB) : meniup balon pada
anak pra sekolah dengan asma
di RSUD Salatiga.
Hasil penelitian di atas
menunjukkan bahwa dengan
terapi bermain meniup balon
dapat meningkatkan fungsi
paru pasien asma. Hasil
penelitian ini sangat sesuai
dengan
hasil
hipotesis
penelitian.
Data
statistik
menunjukkan bahwa terapi
aktivitas bermain meniup balon
yang dilakukan oleh pasien
anak dengan asma baik derajat
ringan maupun sedang selama
4 hari berturut-turut dengan
intervensi pagi, siang dan sore
dengan durasi terapi selama 15
menit.
PLB
dapat
meningkatkan fungsi paru yang
dibuktikan dengan peningkatan
nilai APE. Hasil penelitian ini
menunjukkan 12 responden
yang diberikan
perlakuan
menunjukan peningkatan nilai
FEV, namun dari segi indikator
pelangi asma terdapat satu
pasien yang sebelum dan
setelah terapi masih berada
pada indikator warna kuning.
Hal ini dipengaruhi oleh Body
Mass Index (BMI) yang
menunjukkan
nilai
underweigh.
Menurut
Kliegman (2011), tinggi badan
dan berat badan turut juga
mempengaruhi dimana anak
yang memiliki tubuh tinggi
besar maka fungsi ventilasi
parunya lebih tinggi di
bandingkan dengan anak yang
bertubuh kecil pendek karena
anak yang bertubuh tinggi
besar memiliki paru-paru yang
lebih besar.
Pursed lips breathing
menimbulkan
obstruksi
terhadap aliran udara ekshalasi
dan meningkatkan tahanan
udara, menurunkan gradien
Perbedaan Fungsi Paru Sebelum Dan Setelah Dilakukan Terapi Pursed Lips Breathing:
Meniup Balon Pada Anak Usia Prasekolah Dengan Asma Di RSUD Salatiga
4
tekanan
transmural,
dan
mempertahankan
kepatenan
jalan napas yang kolaps selama
ekshalasi. Proses ini membantu
menurunkan pengeluaran udara
yang terjebak sehingga dapat
mengontrol
ekspirasi
dan
memfasilitasi
pengosongan
alveoli
secara
maksimal
(Dechman, 2010). PLB tidak
secara langsung menurunkan
kapasitas fungsional residu,
tetapi perbaikan sesak napas
merupakan akibat restorasi
diafragma terhadap posisi
toraks
yang
mengalami
kontraksi.
Terapi bermain meniup
balon merupakan permainan
yang memerlukan inspirasi
dalam dan ekspirasi yang
memanjang. Tujuan terapi ini
adalah melatih pernapasan
yaitu ekspirasi menjadi lebih
panjang dari pada inspirasi
untuk
memfasilitasi
pengeluaran
karbondioksida
dari tubuh yang tertahan karena
obstruksi
jalan
napas
(Williams,
2010).
Terapi
bermain
meniup
balon
ditujukan untuk anak-anak
yang mengalami gangguan
pada
sistem
pernapasan
khususnya asma dengan tujuan
agar fungsi paru pada anak
akan meningkat dan menjadi
normal (Hockenbbery, 2013).
Terapi ini dapat dianalogikan
dengan latihan napas dalam
atau pursed lips breathing. PLB
adalah inspirasi dalam dan
ekspirasi memanjang dengan
mulut dimonyongkan dengan
tujuan untuk membantu pasien
mengontrol
pola
napas,
menurunkan sesak napas,
meningkatkan kekuatan otot
pernapasan dan memperbaiki
kelenturan
rongga
dada
sehingga fungsi paru menjadi
meningkat (Dechman, 2004).
Fungsi paru terutama ventilasi
paru sangat dipengaruhi oleh
recoil dan compliance paru.
Terapi meniup balon dapat
meningkatkan kekuatan otot
pernapasan sehingga akan
memaksimalkan recoil dan
compliance paru sehingga
fungsi paru akan meningkat
pula (Sherwood, 2015).
Hasil penelitian ini sesuai
dengan teori yang menyatakan
bahwa
latihan
dapat
meningkatkan kekuatan otot
dan ventilasi paru pasien asma,
hal ini disebabkan karena
latihan dapat menyebabkan
perangsangan pusat otak yang
lebih tinggi pada pusat
vasomotor di batang otak yang
menyebabkan
peningkatan
tekanan arteri dan peningkatan
ventilasi paru (Sherwood,
2015). Penelitian ini sejalan
dengan
penelitian
yang
dilakukan Camalia (2008)
tentang pengaruh senam asma
terhadap peningkatan fungsi
paru
pasien
asma
di
perkumpulan senam asma di
RSU
Tangerang.
Hasil
penelitian tersebut menyatakan
bahwa nilai rata-rata fungsi
paru kelompok intervensi lebih
tinggi dibandingkan kelompok
kontrol.
Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan penelitian ini
adalah tidak dapat melakukan
pengawasan secara intensif terhadap
faktor-faktor
yang
dapat
mempengaruhi pola pernapasan
pasien asma seperti aktivitas dan
Perbedaan Fungsi Paru Sebelum Dan Setelah Dilakukan Terapi Pursed Lips Breathing:
Meniup Balon Pada Anak Usia Prasekolah Dengan Asma Di RSUD Salatiga
5
istirahat,
keadaan
lingkungan,
kestabilan emosi dan tingkat
kesehatan pasien atau pemberian
terapi lainnya yang dilakukan di
RSUD Salatiga.
PENUTUP
Kesimpulan
1. Hasil analisis didapatkan rata-rata
fungsi parusebelum diberikan
terapi Pursed Lips Breathing
(PLB) : bermain meniup balon
adalah 80,33 % dengan standar
deviasi 9,326, fungsi paru
terendah 61 % dan tertinggi 91 %.
Sedangkan hasil analisis setelah
diberikan terapi Pursed Lips
Breathing (PLB) : bermain
meniup balon didapatkan rata-rata
fungsi paru adalah 86,75 dengan
standar deviasi 6,877, fungsi paru
terendah 69 % dan tertinggi 94 %.
2. Hasil analisis data untuk fungsi
paru menggunakan uji t test
dependent didapatkan nilai t = 6,001 dan p value = 0,0001 (α
<0,05), ini menunjukkan bahwa
ada perbedaan yang signifikan
antara fungsi paru sebelum dan
sesudah dilakukan terapi Pursed
Lips Breathing (PLB) : meniup
balon pada anak pra sekolah
dengan asma di RSUD Salatiga.
Saran
1. Bagi Anak / Pasien
Penelitian ini diharapkan dapat
memberikan wacana ilmu yang
berguna
sebagai
intervensi
terhadap asma pada anak melalui
terapi Pursed Lips Breathing
(PLB): meniup balon terhadap
perubahan fungsi paru pada anak
pra sekolah dengan asma.
2. Bagi Profesi Keperawatan
Penelitian ini diharapkan dapat
memberikan
masukan
yang
bersifat positif dalam usaha
mengembangkan
profesi
keperawatan,
meningkatkan
pengetahuan dan pengalaman
baru tentang pengaruh terapi
Pursed Lips Breathing (PLB):
meniup balon terhadap perubahan
fungsi paru pada anak pra sekolah
dengan asma.
3. Bagi Pendidikan
Hasil penelitian ini diharapkan
dapat menjadi bahan masukan
untuk
menambah
wawasan
tentang keterkaitan pengaruh
terapi Pursed Lips Breathing
(PLB):meniup balon terhadap
perubahan fungsi paru pada
penderita asma bagi semua
mahasiswa keperawatan sebagai
sumber ilmu dan informasi.
4. Bagi Rumah Sakit
Hasil penelitian ini diharapkan
dapat diterapkan guna untuk
membantu pasien asma untuk
menerapkan terapi Pursed Lips
Breathing
(PLB):
bermain
meniup balon, karena terapi ini
dapat membantu memperbaiki
fungsi
paru
pada anak
khususnya pada anak prasekolah
yang menderita
asma dalam
menjalankan terapi pengobatan
non farmakologi di RSUD
Salatiga.
5. Bagi Peneliti Selanjutnya
Hasil
penelitian
ini
dapat
memberikan
informasi
atau
gambaran mengenai Pengaruh
terapi Pursed Lips Breathing
(PLB): bermain meniup balon
terhadap perubahan fungsi paru
dengan mengontrol, usia, berat
badan dan tinggi badan untuk
pengembangan
penelitian
selanjutnya.
.
Perbedaan Fungsi Paru Sebelum Dan Setelah Dilakukan Terapi Pursed Lips Breathing:
Meniup Balon Pada Anak Usia Prasekolah Dengan Asma Di RSUD Salatiga
6
DAFTAR PUSTAKA
Baehr, Peter, dkk. 2007. Instrumen
internasional pokok hak-hak
asasi manusia. Yayasan Obor
Indonesia.
Behrman, Richard E. 2010. Ilmu
Kesehatan
Anak:
Nelson
(Nelson:
Textbook
of
Pediatrics). Jakarta: EGC.
Berman, Audrey, dkk. 2009. Buku
Ajar Praktik Keperawatan
Klinis Kozier & Erb. Jakarta :
EGC
Betz & Sowden. 2010. Buku Saku
Keperawatan Pediatri. Jakarta:
EGC. Brunner & Suddarth.
2013. Keperawatan Medikal
Bedah Vol. 1. Jakarta: EGC.
Clarke, Peter. 2 0 1 0 . A Textbook
of Children’s and Young
People’s Nursing. Mosby: St
Louis.
Dechman
&
Wilson.
2010.
Cardiovascular/Pulmonary
Essentials:
Applying
the
Preferred Physical Therapist
Practice Patterns(SM). SLACK
Incorporated.
Hidayat, Aziz A. Metode Penelitian
Keperawatan
dan
Teknik
Analisis
Data.
Jakarta:
Salemba Medika. 2007
Hockenberry,
Marilyn
J.
2006. Clinical
Manual
of
Pediatric Nursing. Mosby: St
Louis.
Hockenberry, Marilyn J. 2010.
Nursing Care Of Infants and
Children 7th edition. Mosby: St
Louis. 2010
Hurlock, E. B. 2007. Perkembangan
Anak Jilid 1(Edisi 6). Jakarta:
Erlangga.
Kliegman & Behrman A. 2010.
Ilmu Kesehatan Anak Edisi:
15 Vol. 2 Nelson. Jakarta:
EGC.
Notoadmodjo,
Soekidjo.
2010.
Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktik. Jakarta :
PT. Rinneka Cipta.
Notoatmodjo,
Soekidjo. 2010.
Metodologi
Penelitian
Kesehatan. Jakarta: Rineka
Cipta.
Nursalam, 2013. Konsep Penerapan
& Metodologi
Penelitian
Ilmu Keperawatan: Pedoman
Skripsi, Tesis, dan Instrumen
Penelitian
Keperawatan.
Jakarta: Salemba Medika.
Padila.
(2013).
Keperawatan
Gerontik. Yogyakarta: Nuha
Medika
Perhimpunan Dokter Paru
Indonesia. 2010. Asthma:
Pedoman
Diagnosis dan
Penatalaksanaan di Indonesia.
Jakarta: Balai penerbit FKUI.
Perry & Potter. 2010. Fundamental
Keperawatan Vol 1. Jakarta:
EGC.
Potts, N & Mandleco. Pediatric
Nursing Caring For Children
and Their Families second
edition. Canada. 2007
Price & Wilson. . 2010. Patofisiologi
Manusia.
Jakarta:
EGC.
Santrock,
John.
2007.
Perkembangan Anak. Jakarta:
Erlangga.
Sheadan, Martinez. 2006. Pulmonary
Critical
Care
Associates Of Fast Texas,
http://www.pcca.net.
Perbedaan Fungsi Paru Sebelum Dan Setelah Dilakukan Terapi Pursed Lips Breathing:
Meniup Balon Pada Anak Usia Prasekolah Dengan Asma Di RSUD Salatiga
7
Sherwood. 2015. Fisiologi Manusia
Edisi 2. Jakarta : EGC.
Sugiono, 2013. Metode Penelitian
Pendidikan.
Bandung
:
Alfabeta.
Sumedi. Tesis Pengaruh Pursed Lips
Breathing
Terhadap
Peningkatan Saturasi Oksigen
Dalam Darah Pada Pasien
PPOK di RS Persahabatan.
Jakarta: FIKUI. 2008
Sutini, Titin. 2011. Pengaruh
Aktivitas Bermain Meniup
Tiupan
Dengan
Lidah
Terhadap Status Oksigenasi
Pada Anak Usia Prasekolah
Dengan Pnemonia di Rumah
Sakit Islam Jakarta. Ptogram
Megister Keperawatan. UI
Syarifuddin. 2006. Anatomi Fisiologi
untuk
Mahasiswa
Keperawatan. Jakarta : EGC.
Umeda, Miciko. Pengaruh
Terapi
Aktifitas
Bermain:
Tiupan
Lidah
Terhadap
Perubahan Pola Napas Anak
Toddler
dengan
Bronkopneumonia Di RS. Islam
Cempaka Putih. Jurnal PSIK
FKK UMJ. 2005
Williams
&
Wilkins.
2010.
Pediatrik
Nursing
made
Incredibly Easy. Mosby: St
Louis.
Wong,
2008.
Buku
Ajar
Keperawatan
Pediatrik.
Jakarta : EGC
Yunus,
Faisal. 2010. Prosedur
Tindakan Bidang Paru dan
Pernapasan Diagnostik dan
Terapi. Jakarta:
Bagian
Pulmonologi FKUI. 2001
Yunus, Faisal. 2010. Rehabilitas
Penyakit
Paru
Obstruksi
Kronik. Jurnal Respirologi
Indonesia.
Jakarta
FKUI.
Perbedaan Fungsi Paru Sebelum Dan Setelah Dilakukan Terapi Pursed Lips Breathing:
Meniup Balon Pada Anak Usia Prasekolah Dengan Asma Di RSUD Salatiga
8
Download