berita resmi statistik bps kabupaten paser - BPS Paser

advertisement
BERITA RESMI STATISTIK
BPS KABUPATEN PASER
PDRB KABUPATEN PASER TAHUN 2011
Rata –rata pertumbuhan ekonomi Kabupaten Paser kembali menembus angka dua digit
o.
id
sejak tahun 2010. Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Paser tahun 2010 dan 2011 adalah
ps
.g
17,31 persen dan 10,85 persen.
b.
b
Konstribusi sektor pertambangan dan penggalian terhadap pembentukan nilai PDRB dari
tahun ke tahun terus mengalami kenaikan. Pada tahun 2010 konstribusi sektor ini
rk
a
mencapai 76,37 persen dan pada tahun 2011 mencapai 78,42 persen. Sektor lain yang
se
memberikan kostribusi besar terhadap pembentukan nilai PDRB adalah sektor pertanian.
.p
a
Konstribusi sektor pertanian lima tahun terakhir secara berurutan adalah 19,81 persen,
w
w
w
15,21 persen, 15,27 persen, 12,66 persen, 11,52 persen.
tp
://
1. PERKEMBANGAN EKONOMI
Perkembangan dan pertumbuhan ekonomi suatu daerah harus terus menerus dipantau.
ht
Hal ini ditujukan untuk melihat perkembangan kondisi tingkat kesejahteraan
masyarakat. Dengan melihat perkembangan dan pertumbuhan ekonomi diharapkan
pemerintah dapat merencanakan dengan tepat pembangunan yang akan dilaksanakan.
Sehingga bisa berdampak kepada kesejahteraan masyarakat.
Indikator agregat ekonomi makro yang lazim digunakan untuk mengukur kondisi
perekonomian suatu wilayah adalah Produk Domestik Bruto (PDB) untuk tingkat
nasional
dan
Produk
Domestik
Regional
Bruto
(PDRB)
untuk
tingkat
propinsi/kabupaten. PDRB merupakan hasil penjumlahan nilai tambah bruto yang
dihasilkan oleh unit-unit kegiatan ekonomi dalam suatu wilayah pada suatu periode
waktu tertentu biasanya satu tahun.
1
Nilai PDRB yang besar maupun kecil dapat menunjukkan kemampuan sumber daya
ekonomi yang besar maupun kecil pula, yang dapat dikelola oleh suatu daerah. Dilihat
dari perkembangan PDRB, kemampuan Kabupaten Paser dalam mengelola sumber daya
ekonominya terus mengalami peningkatan. Angka PDRB tahun 2010 ADHB sebesar
13,21 triliyun rupiah dan pada tahun 2011 naik hingga 16,68 triliyun rupiah.
Namun seperti kita ketahui bersama bahwa di Kabupaten Paser terdapat tambang non
migas (batubara) yang memiliki konstribusi sangat besar dalam pembentukan nilai
PDRB, sehingga perlu kita lihat angka PDRB jika dihitung tanpa subsektor
pertambangan non migas. Pada tahun 2010 angka PDRB ADHB tanpa non migas sebesar
.g
o.
id
3,15 triliyun rupiah dan pada tahun 2011 naik menjadi 3,63 triliyun rupiah.
ps
Tabel 1
b.
b
Perkembangan PDRB Kabupaten Paser Tahun 2007 - 2011
ht
tp
://
w
w
w
.p
a
se
rk
a
( Jutaan Rupiah )
r)
Angka revisi
*)
Angka sementara
**)
Angka sangat sementara
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Paser
2
2. PERTUMBUHAN EKONOMI
Pertumbuhan
ekonomi
merupakan
suatu
gambaran
mengenai
dampak
dari
kebijaksanaan pembangunan yang telah diambil khususnya dalam bidang ekonomi.
Bagi daerah indikator ini penting untuk mengetahui keberhasilan pembangunan yang
telah dicapai, dan berguna sebagai bahan untuk menentukan kebijaksanaan dan arah
pembangunan dimasa yang akan datang. Pertumbuhan tersebut merupakan laju
pertumbuhan yang dibentuk dari berbagai sektor ekonomi, yang secara tidak langsung
menggambarkan
tingkat
perubahan
ekonomi
yang
terjadi.
Untuk
melihat
o.
id
perkembangan pertumbuhan ekonomi tersebut secara riil dari tahun ke tahun
tergambar melalui penyajian PDRB atas dasar harga konstan secara berkala karena
.g
PDRB ADHK tidak dipengaruhi oleh faktor harga (inflasi / deflasi). Pertumbuhan yang
ps
positip menunjukkan adanya peningkatan perekonomian, sebaliknya apabila negatif
rk
a
b.
b
menunjukkan terjadinya penurunan.
Sejak tahun 2010, pertumbuhan ekonomi Kabupaten Paser kembali menembus angka
.p
a
persen dan 10,85 persen.
se
dua digit. Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Paser tahun 2010 dan 2011 adalah 17,31
w
Perlu diingat bahwa secara riil pertumbuhan ekonomi dengan sub sektor pertambangan
w
w
non migas tidak dapat menunjukkan tingkat kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu,
tp
://
perlu juga dilihat pertumbuhan ekonomi Kabupaten Paser jika dihitung tanpa
memasukkan sub sektor pertambangan non migas. Pada tahun 2011 pertumbuhan
ht
ekonomi jika dihitung tanpa memasukkan komponen sub sektor pertambangan non
migas hanya sebesar 7,40 persen.
3
Tabel 2
Laju Pertumbuhan PDRB Kabupaten Paser ADHK 2000 Tahun 2007 - 2011
w
w
w
.p
a
se
rk
a
b.
b
ps
.g
o.
id
( Persen )
Angka revisi
*)
Angka sementara
**)
Angka sangat sementara
ht
tp
://
r)
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Paser
4
Jika diperhatikan dengan seksama, sub sektor pertambangan non migas pengalami
penurunan laju pertumbuhan nilai tambah lebih dari 9 persen. Pertumbuhan nilai
tambah sub sektor pertambangan non migas pada tahun 2010 sebesar 21,90 persen dan
pada 2011 turun hingga 12,01 persen. Melambatnya laju pertumbuhan sektor
pertambangan dan penggalian ini karena penambahan produksi batubara pada tahun
2011 tidak sebanyak tahun 2010.
Sedang sektor pertanian, pada tahun 2011 laju pertumbuhannya 5,20 persen. Bila
dibandingkan
dengan
tahun
sebelumnya,
sektor
ini
mengalami
percepatan
pertumbuhan. Pada tahun 2010, laju pertumbuhan sektor pertanian 3,84 persen. Hal ini
ps
.g
perkebunan, peternakan dan hasil-hasilnya serta perikanan.
o.
id
karena adanya laju pertumbuhan yang cukup tinggi pada sub sektor tanaman
rk
a
b.
b
3. STRUKTUR EKONOMI
Struktur perekonomian menggambarkan berapa besar peran masing – masing sektor
se
terhadap pembentukan angka Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Dari nilai
.p
a
peran sembilan sektor perekonomian bisa dilihat sektor mana yang memiliki
w
konstribusi terbesar dalam pembentukan angka PDRB. Dengan melihat besarnya
w
w
peranan masing-masing sektor terhadap pembentukan PDRB suatu negara atau daerah,
dapat diketahui mana kecenderungan struktur ekonomi negara atau daerah tersebut.
tp
://
Seiring dengan berkembangnya perekonomian suatu daerah, maka akan terjadi pula
ht
perubahan-perubahan peranan setiap sektor yang berakibat bergesernya struktur
ekonomi daerah tersebut.
Struktur ekonomi Kabupaten Paser hingga tahun 2011 masih didominasi oleh sektor
pertambangan dan penggalian. Jika diperhatikan lebih lanjut, Konstribusi sektor
pertambangan dan penggalian terhadap pembentukan nilai PDRB dari tahun ke tahun
terus mengalami kenaikan. Pada tahun 2010 konstribusi sektor ini mencapai 76,37
persen dan pada tahun 2011 mencapai 78,42 persen. Peningkatan konstribusi sektor
pertambangan dan penggalian terjadi karena adanya kenaikan produksi dan harga
batubara sebagai komoditas utama sektor ini.
5
w
w
w
.p
a
se
rk
a
b.
b
ps
.g
o.
id
Tabel 3
Struktur Ekonomi Kabupaten Paser,
Tahun 2007 – 2011 ( % )
Angka revisi
*)
Angka sementara
**)
Angka sangat sementara
ht
tp
://
r)
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Paser
Sektor lain yang memberikan kostribusi besar terhadap pembentukan nilai PDRB
adalah sektor pertanian. Konstribusi sektor pertanian lima tahun terakhir secara
berurutan adalah 19,81 persen, 15,21 persen, 15,27 persen, 12,66 persen, 11,52 persen.
Dari beberapa sub sektor pertanian, konstribusi sub sektor tanaman perkebunan
terhadap pembentukan nilai tambah paling besar. Konstribusi sub sektor tanaman
perkebunan dari tahun 2007 sampai tahun 2011 secara berurutan adalah 7,41 persen,
6,03 persen, 6,32 persen, 5,22 persen, dan 4,96 persen.
6
4. PDRB PERKAPITA DAN PENDAPATAN REGIONAL PERKAPITA
PDRB perkapita merupakan gambaran nilai tambah bruto yang dihasilkan oleh masing
– masing penduduk akibat dari adanya aktivitas ekonomi. Nilainya diperoleh dari PDRB
dibagi dengan jumlah penduduk pertengahan tahun. Sedang pendapatan perkapita
merupakan gambaran rata – rata pendapatan yang diterima oleh masing – masing
penduduk karena andilnya dalam proses produksi. Nilai pendapatan perkapita ini
diperoleh dengan cara membagi pendapatan regional (nilai PDRB yang telah dikurangi
dengan penyusutan dan pajak tak langsung) dengan jumlah penduduk pertengahan
tahun. Kedua indikator ini digunakan untuk mengukur tingkat kemakmuran penduduk
o.
id
suatu daerah dalam periode tahun tertentu. Walaupun nilai PDRB perkapita dan
pendapatan perkapita dapat dijadikan ukuran kemakmuran suatu daerah, akan tetapi
.g
data tersebut tidak dapat digunakan untuk mengukur tingkat pemerataan pendapatan
ps
karena pada dasarnya pemilik pendapatan tersebut adalah mereka yang memiliki faktor
rk
a
b.
b
produksi.
Nilai PDRB perkapita Kabupaten Paser selama tahun 2007 – 2011 mengalami
se
peningkatan secara nominal rupiah. Pada tahun 2007, PDRB perkapita 29,68 juta
.p
a
sedang tahun 2011 naik hingga 69,73 juta. Hal yang sama juga terjadi pada pendapatan
w
perkapita. Pendapatan perkapita Kabupaten Paser tahun 2007 – 2011 secara berurutan
w
w
adalah 25,91 juta, 35,32 juta, 39,06 juta, 50,04 juta, dan 60,85 juta. Hal ini berarti, rata –
tahunnya.
tp
://
rata penduduk Kabupaten Paser memperoleh pendapatan semakin meningkat setiap
ht
Besarnya nilai pendapatan perkapita ini karena adanya konstribusi yang besar dari
sektor pertambangan dan penggalian (khususnya batubara) pada pembentukan PDRB.
Sedangkan dampak ekonominya tidak dirasakan langsung oleh masyarakat. Untuk itu
perlu dilihat nilai PDRB perkapita dan Pendapatan Perkapita tanpa konstribusi
pertambangan batubara. Secara nominal, PDRB perkapita dan pendapatan perkapita
tanpa pertambangan batubara dalam 5 tahun terakhir terus mengalami kenaikan. Pada
tahun 2011, PDRB perkapita dan pendapatan perkapita tanpa pertambangan batubara
telah mencapai angka 15,18 juta dan 13,24 juta.
7
Walaupun PDRB perkapita dan pendapatan perkapita tanpa pertambangan batubara
terus mengalami kenaikan, laju pertumbuhan tidak sebanding dengan laju
pertumbuhan PDRB perkapita dan pendapatan perkapita dengan pertambangan
batubara.
Angka sementara
**)
Angka sangat sementara
w
Angka revisi
*)
w
w
r)
.p
a
se
rk
a
b.
b
ps
.g
o.
id
Tabel 3
PDRB dan Pendapatan Regional Perkapita Kabupaten Paser,
Tahun 2007 – 2011 ( Jutaan Rupiah )
ht
tp
://
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Paser
8
Download