ANALISA FAKTOR – FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KETEPATAN WAKTU PELAPORAN KEUANGAN (STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF DAN KOMPONEN DAN TELEKOMUNIKASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA) Joko Suryanto Indra Pahala Universitas Negeri Jakarta ABSTRACT This research aims to examine the effect of the relationship between firm size, profitability, solvency, public ownership, and the audit opinion on the timeliness of financial reporting. The dependent variable in the form of timekeeping company deliver the financial statements to the Stock Exchange. Meanwhile for the independent variables such as firm size measured by total asets of the company, profitability is measured by profit margin ratio, solvency measured by debt-to-equity ratio, public ownership is measured by the percentage of the number of shares owned by the community, and the audit opinion is measured with an unqualified opinion and otherwise unqualified. This study uses secondary data with population automotive companies and telecommunications components and annual financial statements issued on the Stock Exchange in the period 2010-2012. From the analysis conducted in this study it can be concluded that the size of the company significantly influence the timeliness of financial reporting. While profitability, solvency, public ownership, and the audit opinion does not affect the timeliness of financial reporting. Keywords: Company Size, Profitability, Solvency, Public Shareholding, Opinion Audit and Financial Reporting Timeliness. laporan keuangan. Relevan artinya bahwa PENDAHULUAN Tanggung jawab utama manajemen perusahaan adalah menyusun dan informasi tersebut dapat membantu para pengguna laporan keuangan dalam menyajikan laporan keuangan perusahaan. membuat keputusan ekonomi. Pembuatan Laporan disusun keputusan ekonomi dilakukan dengan menyediakan informasi yang menyangkut mengevaluasi peristiwa yang terjadi di posisi keuangan, kinerja serta perubahan masa lalu, saat sekarang maupun masa posisi keuangan suatu perusahaan. Tujuan yang akan datang (IAI, 2012). Salah satu pelaporan keuangan adalah menyediakan indikator informasi yang bermanfaat bagi pemakai ketepatwaktuan (timeliness). keuangan yang dari relevansi itu adalah keuangan. Untuk dapat mencapai tujuan Ketepatwaktuan (timeliness) adalah tersebut, laporan keuangan yang disusun informasi yang ada siap untuk digunakan harus sebelum kehilangan makna oleh pemakai dapat kualitatif memenuhi laporan karakteristik keuangan. Relevan adalah salah satu karakteristik kualitatif laporan keuangan serta kapasitasnya masih tersedia dalam pengambilan keputusan BAPEPAM (IAI, 2012). bulan ketiga (90 hari) setelah tanggal Ketepatwaktuan selambat-lambatnya akhir penyampaian laporan tahunan. Pembaharuan tersebut laporan keuangan perusahaan yang listing dimaksudkan untuk memberikan informasi di Bursa Efek Indonesia telah diatur dalam yang lebih cepat dan akurat kepada Undang-Undang No.8 tahun 1995 tentang investor mengenai kondisi emiten atau pasar modal dan peraturan lain yang perusahaan publik serta dalam rangka dikeluarkan oleh BAPEPAM dan BEI. mengikuti perkembangan pasar modal Undang-undang global. tersebut menyatakan bahwa perusahaan harus menyampaikan laporan keuangannya secara periodik dengan tepat waktu. Adanya peraturan dan denda tidak lantas membuat perusahaan yang listed menjadi Laporan keuangan yang disampaikan lebih disiplin. ketidakdisiplinan Bukti dan dari kepatuhan harus disusun sesuai dengan Prinsip perusahaan yang listed di BEI adalah Akuntansi Berlaku Umum di Indonesia berdasarkan (PABU) dan telah diaudit oleh auditor disampaikan BAPEPAM dalam Peng- independen yang telah terdaftar pada LK00043/BEI.PPR/04-2013tentang Badan Modal penyampaian Laporan Keuangan Tahun (BAPEPAM). Tahun 1996, BAPEPAM 2012, hingga batas waktu yang telah mengeluarkan lampiran keputusan ketua ditentukan dalam peraturan pasar modal BAPEPAM yang yaitu ada sebanyak 52 perusahaan dari 467 mewajibkan setiap emiten dan perusahaan perusahaan tercatat belum menyampaikan publik laporan laporan keuangan tahun 2012, sehingga keuangan tahunan perusahaan dan laporan bursa memberikan teguran tertulis atas auditor independennya ke BAPEPAM, keterlambatan selambat-lambatnya keuangan tahun 2012. tanggal Pengawas Pasar No.80/PM/1996, untuk menyampaikan laporan 120 hari tahunan setelah perusahaan. catatan Regulasi bursa penyampaian yang laporan yang dibuat seharusnya Namun, sejak tanggal 30 September 2003 memacu BAPEPAM memperketat menyampaikan laporan keuangan tahunan peraturan dengan dikeluarkannya lampiran tepat waktu. Fenomena yang terjadi pada Nomor: kenyataannya setiap tahun ketepatan waktu semakin Kep- menyatakan 36/ bahwa PM/ 2003 laporan yang keuangan pelaporan perusahaan keuangan publik masih terjadi harus disertai dengan laporan auditor keterlabatan independen dengan pendapat yang wajar keuangan, sementara regulasi yang berlaku serta harus disampaikan Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi pada periode tersebut masih sama dan Volume 11, No.2, Tahun 2016 kepada penyampaian untuk laporan 2 belum mengalami perubahan. Fenomena komponen dan komunikasi memperoleh tersebut menunjukkan bahwa regulasi pertumbuhan terbesar dibandingkan sektor tidak dapat menjadi satu-satunya faktor lainnya. yang mempengaruhi perusahaan publik Berdasarkan uraian di atas, maka penulis menyampaikan laporan keuangan tepat tertarik waktu di setiap periode. Oleh karena itu, dengan judul perlu diperhatikan lebih jauh faktor-faktor Yang Berpengaruh Terhadap Ketepatan lain yang dapat mempengaruhi ketepatan Waktu waktu pelaporan keuangan, seperti ukuran Empiris Pada Perusahaan Otomotif & perusahaan, profitabilitas, Komponen dan Telekomunikasi Yang kepemilikan publik dan yang digunakan solvabilitas, opini audit untuk melakukan penelitian “Analisis Faktor-Faktor Pelaporan Keuangan (Studi Terdaftar di BEI)”. perusahaan. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan otomotif TINJAUAN TEORITIS DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS & komponen dan telekomunikasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2010 sampai dengan 2012. Alasan Laporan Keuangan Menurut Harahap (2009), laporan peneliti dalam pemilihan kedua jenis keuangan perusahaan tersebut adalah berdasarkan keuangan dan hasil usaha suatu perusahaan surat pada saat terntu atau jangka waktu kabar elektronik Tempo 10 menggambarkan Desember 2014 yang berjudul “Ingin tertentu. Menerawang Bisnis di 2015? Datang ke sederhana dapat diartikan sebagai laporan Sini” menjelaskan dari sekian banyak aktivitas keuangan perusahaan selama sektor industri yang mempunyai prospek periode tertentu. Di dalamnya terdapat berkembang di tahun depan, terdapat rangkuman pendapatan dan beban yang beberapa sektor industri yang berpotensi terjadi selama satu periode, sehingga dapat berkembang yakni menambah aset atau justru mengurangi telekomunikasi, otomotif & komponen, aset. Bukan hanya aset perusahaan yang properti, keuangan (bank dan non-bank), dapat diketaui dalam laporan keuangan, kelautan dan perikanan, ekonomi kreatif, namun dan pariwisata. Dan berdasarkan laporan terhadap pihak lain dan besaran modal Badan Pusat Statistik (BPS) mengenai laju perusahaan. Beberapa hal yang berkaitan pertumbuhan Produk Domestik Bruto dengan (PDB) menurut lapangan usaha tahun 2013 investasi, juga harus dilaporakan dalam dan 2014 bahwa sektor industri otomotif & Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi laporan keuangan. Laporan yang sangat tahun depan Volume 11, No.2, Tahun 2016 Laporan kondisi juga keuangan tanggungan keuangan secara perusahaan perusahaan, seperti 3 dibutuhkan oleh perusahaan ini disediakan menghasilkan beberapa macam laporan secara periodik, bisa bulanan, triwulanan, keuangan. dan tahunan. Laporan keuangan tahunan Laporan keuangan tersebut berisi adalah yang paling dikenal dan diketahui rangkuman aktivitas keuangan perusahaan oleh masyarakat luas, sebab diterbitkan yang berupa aktivitas operasi dan posisi untuk umum oleh perusahaan-perusahaan harta dibandingkan terhadap kewajiban telahgo public. atau utang. Sesuatu menjadi tentu Menurut Ikatan Akuntan Indonesia karena ada sebabnya. Begitu pula sebuah (2009), tujuan laporan keuangan adalah laporan keuangan menyediakan informasi yang menyakut memiliki banyak arti penting bagi sebuah posisi keuangan, kinerja, serta perusahan perusahaan (internal), yang sudah pasti posisi keuangan suatu perusahaan yang ingin bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai keuangan. modalnya penting, Laporan terus bertambah, produksinya lancar, memperoleh kepastian pembayaran kewajiban, beragam Fahmi (2011) menyebutkan tujuan kebutuhan lain yang berhubungan dengan utama dari laporan keuangan adalah keuangan. Tidak hanya bagi perusahaan, memberikan informasi keuangan yang laporan keuangan juga sangat dibutuhkan mencakup perubahan dari unsur-unsur oleh pihak luar perusahaan (eksternal) laporan keuangan yang ditujukan kepada yang pihak-pihak lain yang berkepentingan memiliki dan dalam pengambilan keputusan ekonomi. kepentingan tertentu terhadap perusahaan. dalam menilai kinerja keuangan terhadap Laporan keuangan yang memiliki fungsi penting bagi perusahaan tidak dapat dihasilkan secara instan. perusahaan di samping pihak manajemen perusahaan. Menurut Baridwan (2003), laporan keuangan dibuat Ketepatan Waktu oleh pihak manajemen dengan tujuan mempertanggungjawabkan tugas-tugas yang dibebankan oleh pihak perusahaan. Ada sebuah proses untuk mengubah Tepat waktu didefinisikan sebagai suatu pemanfaatan informasi oleh pengambilan keputusan sebelum informasi tersebut kehilangan kapasitas atau suatu transaksi keuangan menjadi sebuah kemampuan untuk mengambil keputusan. laporan keuangan siap saji. Proses tersebut Oleh karena itu suatu informasi dikatakan dilakukan keuangan, tidak relevan jika tidak disampaikan tepat khususnya akuntansi, sehingga dikenal waktu. Informasi terus tersedia untuk dengan siklus akuntansi. Siklus akuntansi pengambilan keputusansebelum informasi oleh bagian tersebut kehilangan kesempatan untuk Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi Volume 11, No.2, Tahun 2016 4 mempengaruhi pengammbil keputusan Secara tidak langsung, para investor (Chariri dan Ghozali, 2001). Ketepatan mungkin waktu mengimplikasikan bahwa laporan tersebut sebagai sinyal yang buruk bagi keuangan seharusnya disajikan pada suatu perusahaan. Secara langsung perusahaan- interval perusahaan publik yang melanggar prinsip waktu perubahan untuk dalam menjelaskan perusahaan yang menanggapi keterbukaan informasi keterlambatan dengan tidak mempengaruhi pemakai innformasi dan menyampaikan laporan keuangan tahunan membuat prediksi dan keputusan. tepat Ketepatan waktu menunjukkan rentang waktu antara penyajian informasi yang diinginkan serta frekuensi pelaporan informasi. Informasi telah dikenakan sanksi administrasi dan denda. Ukuran Perusahaan Ukuran perusahaan dapat dinilai dari waktu beberapa segi. Besar kecilnya ukuran mempengaruhi kemampuan manajemen perusahaan dapat didasarkan pada total dalam merespon setiap kejadian dan nilai aktiva, total penjualan, kapitalisasi permasalahan. Apabila informasi itu tidak pasar, jumlah tenaga kerja dan sebagainya. disampaikan waktu Semakin besar aktiva maka semakin tersebut banyak modal ditanam, semakin banyak kehilangan nilai didalam mempengaruhi penjualan semakin banyak perputaran uang kualitas keputusan informasi tepat waktu dan semakin besar kapitalisasi pasar maka jjuga semakin dengan menyebabkan tepat waktu tepat informasi akan mendukung manajer menghadapi ketidakpastian yang terjadi dalam lingkungan kerja mereka (Ukago, Ghozali, dan Sugiyono, 2005). Pada dikenal dalam masyarakat (Hilmi dan Ali, 2008). Owusu-Ansah (2000) menyatakan bahwa perusahaan yang memiliki memiliki sumber daya (total aset) yang besar mengeluarkan lampiran keputusan Nomor: memiliki lebih banyak sumber informasi, Kep-36/PM/2003 yang menyatakan bahwa lebih banyak staf akuntansi dan sistem laporan keuangan harus disertai dengan informasi yang lebih canggih, memiliki laporan sistem pengendalian intern yang kuat, auditor yang 2003, pula BAPEPAM pendapat tahun besar independen wajar serta dengan harus adanya pengawasan dari investor, disampaikan kepada BAPEPAM selambat- regulator dan sorotan masyarakat, maka lambatnya akhir bulan ketiga (90 hari) hal ini memungkinkan perusahaan untuk setelah melaporkan laporan keuangan lebih cepat tanggal laporan tahunan. Keterlambatan laporan keuangan bisa ke publik. berakibat buruk bagi perusahaan baik Profitabilitas secara langsung maupun tidak langsung. Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi Volume 11, No.2, Tahun 2016 5 Profitabilitas suatu perusahaan mencerminkan tingkat efektivitas yang memenuhi kewajiban keuangannya saat jatuh tempo. dicapai oleh suatu operasional perusahaan Munawir (2007), mendefinisikan sebagai kemampuan (Saleh dan Susilowaty, 2004). Untuk solvabilitas menilai suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban perusahaan dapat dilihat dari net profit keuangannya apabila perusahaan tersebut (laba/rugi pajak) dilikuidasikan, baik kewajiban keuangan yang jangka pendek maupun jangka panjang. dapat Sedangkan keuangan solvabilitas perusahaan tersebut mengandung berita perusahaan baik dan perusahaan yang mengalami kewajibannya berita dilikuidasi. tingkat profitabilitas bersih (Srimindarti, sesudah 2008). Perusahaan memiliki profitabilitas dikatakan bahwa baik tinggi laporan cenderung menyerahkan menurut Sutrisno adalah untuk (2009), kemampuan memenuhi apabila semua perusahaan laporan keuangannya dengan tepat waktu Sebuah perusahaan dikatakan cukup (Hilmi dan Ali, 2008). Sedangkan jika lancar atau sehat bisnisnya ketika aset perusahaan melebihi yang mempunyai tingkat kewajibannya. Risiko meningkat ketika profitabilitas rendah nantinya membawa kebangkrutan dampak buruk dari reaksi pasar dan perusahaan menyebabkan turunnya penilaian kinerja pembiayaan utang daripada pembiayaan suatu perusahaan (Srimindarti, 2008). Hal yang diberikan untuk pemegang saham ini mengandung berita buruk, sehingga dan pembiayaan internal (Ajeng, 2014). perusahaan akan cenderung tidak tepat waktu dalam menyampaikan laporan a. rendahnya atas: return on owner’s equity, return on margin laba b. profitabilitas perusahaan. Rasio profitabilitas terdiri asset, Rasio utang terhadap ekuitas (debt to equity ratio). Rasio profitabilitas dapat menilai atau mengutamakan Rasio solvabilitas terdiri atas: keuangannya. tinggi lebih (profit Rasio utang terhadap asset (debt to ratio). c. Interest coverage ratio. Dua rasio pertama menggunakan margin), pendekatan risiko dengan menggunakan efisiensi operasi (operating efficiency), dan neraca (masing-masing melihat utang laba persaham (earning per share). dibandingkan dengan unsur-unsur lain dalam neraca) (Subramanyam, 2011). Solvabilitas Solvabilitas Rasio yang terakhir yaitu interest coverage mengacu pada ratio menggunakan perspektif laporan laba kemampuan sebuah perusahaan untuk Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi Volume 11, No.2, Tahun 2016 6 rugi. Hal tersebut tampak pada cakupan membayar dividen. Informasi mengenai bunnga dari operasi. perkembangan dan kondisi perusahaan terermin dalam laporan keuangan (Ang, 2003). Kepemilikan Publik Jika prusahaan berbentuk perseroan Dengan adanya pengawasan dari (PT) maka nilai perusahaan terbagi dalam pihak luar, manajemen dituntut harus bentuk modal saham. Struktur perusahaan mampu untuk menunjukkan kinerja yang sangat penting dalam menentukan nilai baik, perusahaan. Salah satu aspek kepemilikan bertindak baik maka pemegang saham yang adalah mendukung keberadaan kepemilikan pihak luar (Ukago et al., Sebaliknya apabila 2005). manajemen tidak baik, maka pemegang perlu diperhatikan karena jika pihak manajemen manajemen. kinerja pihak Struktur kepemilikan saham yang saham mengadakan pemilihan manajemen dimiliki oleh pihak luar mempunyai baru atau dengan kekuatan yang mereka kekuatan yang besar dalam mempengaruhi miliki dapat merubah manajemen (Ukago kondisi et al., 2005). dan hasil kerja perusahaan. Dengan adanya konsentrasi kepemilikan pihak luar maka mengubah pengelolaan Opini Audit oleh perusahaan yang semula berjalan dengan sekehendak perusahaan yang pengawasan. hati menjadi berjalan Akibatnya Opini audit adalah pendapat akuntan publik atau auditor independen atas dengan laporan keuangan tahunan perusahaan keleluasaan yang telah diauditnya. Auditor sebagai manajemen menjadi terbatas (Ukago et al., pihak 2005). mengaudit Pemilik perusahaan dari pihak luar yang independen laporan di dalam keuangan suatu perusahaan publik memberikan opini atas atau pemegang saham berkepentingan laporan keuangan untuk mengetahui tingkat kembalian atas Standar Profesional Akuntan investasi mereka. Oleh sebab itu mereka (SPAP) SA 110 membutuhkan informasi yang membanatu menyatakan mereka tindakan merupakan sarana bagi auditor untuk mereka, apakah untuk membeli, menahan menyatakan pendapatnya, atau apabila atau mengharuskan, untuk menyatakan tidak untuk menjual perusahaan. memutuskan saham-aham Disamping itu suatu pemilik memberikan Seksi yang bahwa pendapat. diauditnya. Publik paragraf laporan Laporan 1 auditor audit perusahaan dari pihak luar juga ingin hanya dibuat jika audit benar–benar mengetahui kemempuan perseroan untuk Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi dilakukan. Bagian dari laporan audit yang Volume 11, No.2, Tahun 2016 7 merupakan informasi utama dari laporan audit adalah opini audit. Kerangka Teoritik Opini audit yang diberikan oleh Kerangka pemikiran dari penelitian auditor independen melalui beberapa tahap ini dapat digambarkan pada Gambar 1. audit yang dilakukan dapat memberi simpulan atas laporan keuangan yang diauditnya. Arens mengemukakan dkk bahwa (2008:58) laporan audit adalah langkah terakhir dari seluruh proses audit. Dengan demikian, auditor didalam memberikan opini sudah didasarkan pada keyakinan profesionalnya Menurut PSA 29 SA Seksi 508 dalam Standar Profesional Akuntan Publik Gambar 1 Kerangka Pemikiran ada 5 jenis pendapat akuntan, yaitu unqualified opinion (wajar tanpa pengecualian), unqualified opinion with explanatory paragraph (wajar tanpa Perumusan Hipotesis Berdasarkan pemaparan yang telah dijelaskan, maka dapat diajukan hipotesis pengecualian dengan paragraf penjelasan), dalam penelitian ini adalah: qualified H1: Ukuran opinion (wajar dengan perusahaan (Total signifikan aset) pengecualian), adverse opinion (tidak berpengaruh wajar), dan disclaimer opinion (tidak ketepatan waktu pelaporan keuangan memberikan pendapat). pada perusahaan terhadap otomotif & komponen dan telekomunikasi yang terdaftar di BEI. H2: Profitabilitas (Profit Margin Ratio) berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan pada perusahaan otomotif & komponen dan telekomunikasi yang terdaftar di BEI. H3: Solvabilitas (Debt to Equity Ratio) berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan pada perusahaan otomotif & Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi Volume 11, No.2, Tahun 2016 8 komponen dan telekomunikasi yang pengambilan sampel penelitian adalah terdaftar di BEI. sebagai berikut: H4: Kepemilikan Publik berpengaruh a. Perusahaan Otomotif & Komponen signifikan terhadap ketepatan waktu dan Telekomunikasi yang terdaftar pelaporan keuangan pada perusahaan di Bursa Efek Indonesia (BEI) otomotif secara berturut-turut untuk periode & komponen dan telekomunikasi yang terdaftar di BEI. H5: Opini Audit berpengaruh signifikan 2010, 2011, dan 2012. b. Perusahaan tersebut telah terhadap ketepatan waktu pelaporan menerbitkan keuangan pada perusahaan otomotif tahunan untuk periode 2010, 2011, & komponen dan telekomunikasi dan 2012. yang terdaftar di BEI. c. keuangan Memiliki data tanggal penyampaian laporan METODE PENELITIAN laporan keuangan tahunan ke Bapepam untuk periode 2010, 2011, dan 2012. Populasi dan Sampling d. Menampilkan data dan informasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang digunakan untuk menganalisis yang terdiri atas objek atau subjek yang faktor-faktor yang mempengaruhi mempunyai kualitas dan karakteristik ketepatan tertentu yang ditetapkan oleh peneliti laporan keuangan untuk periode untuk 2010, 2011, dan 2012. dipelajari, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2006:72). Populasi penelitian ini e. adalah waktu penyampaian Perusahaan yang memperoleh laba selama tahun 2010, 2011, dan 2012. perusahaan otomotif dan telekomunikasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Variabel Penelitian (BEI) sejak tahun 2010 sampai 2012. Variabel dependen yang digunakan Sampel adalah bagian dari jumlah dan dalam penelitian ini adalah ketepatan karakteristik yang dimiliki oleh populasi waktu pelaporan keuangan diukur dengan tersebut (Sugiyono, 2006:73). menggunakan variable dummy dengan Penelitian ini menggunakan teknik pengambilan purposive pengambilan berdasarkan sampel sampling sampel suatu dengan yaitu dari kriteria (Jogiyanto, 2004:79). Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi Volume 11, No.2, Tahun 2016 kategorinya adalah bagi perusahaan yang cara tidak tepat waktu (terlambat) masuk teknik kategori 1 dan perusahaan yang tepat populasi waktu masuk kategori 0. tertentu Kriteria 9 Variabel independen dalam akan dapat diketahui nilai maksimum, nilai penelitian ini adalah sebagai berikut: minimum, rata-rata (mean) dan standar a. deviasi dari setiap variabel. Ukuran perusahaan dalam penelitian Sedangkan variabel opini auditor ini diukur dengan total aset yang tidak diikutsertakan dalam perhitungan dimiliki perusahaan. b. c. d. dalam statistik deskriptif karena variabel tersebut penelitian ini diukur dengan profit memiliki skala nominal. Skala nominal margin ratio. merupakan skala pengukuran kategori atau Profitabilitas perusahaan dalam kelompok (Ghozali, 2005, h. 3). Angka ini penelitian ini diukur dengan debt to hanya berfungsi sebagai label kategori equity ratio. semata tanpa nilai intrinsik, oleh sebab itu Solvabilitas perusahaan Kepemilikan penelitian publik ini diukur dalam tidaklah tepat menghitung nilai rata-rata dengan (mean) dan standar deviasi dari variabel persentase kepemilikan saham oleh tersebut (Ghozali, 2005, h. 4). publik. e. Opini audit dalam penelitian ini Uji Multikolinearitas diukur dengan variabel dummy, Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah dimana untuk laporan keuangan ada yang unqualified variabelvariabel bebas (independen) atau opinion akan diberikan nilai “1” dan tidak. Model regresi yang baik adalah untuk laporan selain unqualified model yang tidak mempunyai korelasi di opinion akan diberikan nilai “0”. antara masing-masing variabel independen mendapatkan hubungan atau korelasi antara (Ghozali, 2011). Teknik Analisis Data Pengujian Hipotesis Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk Pengujian hipotesis dalam penelitian memberikan ini bertujuan untuk mengetahui seberapa gambaran tentang distribusi frekuensi besar pengaruh variabel independen yang variabel-variabel dalam penelitian ini, nilai dimasukkan maksimum, minimum, rata-rata (mean) variabel dependen. Metode analisis yang dan standar deviasi. digunakan untuk menguji hipotesis dalam mendeskripsikan dan Berdasarkan data olahan SPSS yang dalam model terhadap penelitian ini adalah regresi logistik meliputi ukuran perusahaan, profitabilitas, (logistic regression), dimana variabel solvabilitas, dan kepemilikan publik maka bebasnya merupakan kombinasi antara matrix dan non matrix (nominal). Regresi Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi Volume 11, No.2, Tahun 2016 10 logistik adalah regresi yang digunakan TA untuk PMR = Margin Laba (Profit Margin menguji apakah probabilitas terjadinya variabel dependen/terikat dapat diprediksi oleh variabel bebasnya (variabel independen). regresi Dalam logistik Ratio) DER = Rasio hutang terhadap ekuitas penggunaannya, tidak memerlukan (Debt to Equity Ratio) KP distribusi yang normal pada variabel bebasnya (variabel independen). Disamping itu, teknik analisis ini tidak memerlukan uji normalitas, = Ukuran Perusahaan (Total aset) = Persentase kepemilikan publik (Shareholder’s Dispersion) OA = Opini Audit e = Error uji heteroskedastisitas, dan uji asumsi klasik Hasil Penelitian pada variabel bebasnya (Ghozali, 2011). Analisis Statistik Deskriptif Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian variabel menggunakan pengumpulan dan peringkat data yang yaitu apakah menggambarkan karakteristik sampel yang tepat waktu digunakan dalam penelitian ini. Analisis keuanganatau ini untuk menjelaskan karakteristik sampel binary/dummy, perusahaan tersebut menyampaikan tidak. ini laporan Variabel Statistik deskriptif berkaitan dengan yang terutama mencakup nilai minimum, nilai digunakan dalam model adalah ukuran maksimum, nilai rata rata (mean) serta perusahaan standar deviasi. (Total independen aset), profitabilitas (Profit Margin Rasio), solvabilitas (Debt to equity ratio), kepemilikan saham Berdasarkan data olahan SPSS yang meliputi ukuran perusahaan (Total aset), publik, dan opini audit. Berdasarkan profitabilitas rumusan masalah dan kerangka teoritis solvabilitas yang telah disajikan sebelumnya, maka kepemilikan publik, maka akan dapat model yang digunakan adalah sebagai diketahui nilai minimum, nilai maksimum, berikut: nilai rata rata (mean) serta standar deviasi. Ln (TL/1-TL) = a + b1TA + b2PMR + b3DER + b4KP + b5OA + e (Profit (Debt to Margin Rasio), Equity Rasio), Tabel 1 Hasil Uji Statistik Deskriptif Keterangan: Ln = Log Natural TL = Profitabilitas perusahaan untuk tidak tepat waktu 1-TL = Profitabilitas perusahaan untuk Sumber: output SPSS 21 Tahun 2015 tepat waktu Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi Volume 11, No.2, Tahun 2016 11 Berdasarkan Tabel 2 dapat diperoleh gambaran umum sampel dengan variabel opini audit dapat dilihat pada frequency Tabel 3 Hasil Uji Multikolonieritas table. Berdasarkan perhitungan bahwa untuk perusahaan yang memperoleh WTP (Wajar Tanpa Pengecualian) diberi kode (1) sedangkan perusahaan yang memperoleh opini selain WTP diberi kode (0). Tabel 2 Deskripsi Data Opini Audit Frequency Percent Valid Cumulative Sumber: Output SPSS 21, Tahun 2015 Percent Percent Non 2 4.2 4.2 4.2 46 95.8 95.8 100.0 WTP Pengujian Hipotesis Uji ini juga dilakukan ketika model regresi telah fit dan layak, dalam arti model WTP Valid Total 48 100.0 dapat observasinya 100.0 memprediksi dan fit dengan nilai data observasinya. Pengujian regresi logistik ini Sumber: Output SPSS 21, Tahun 2015 dilakukan untuk melihat pengaruh variabel bebas yaitu ukuran perusahaan (total aset), Multikolonieritas Uji profitabilitas multikolonieritas bertujuan solvabilitas (profit (debt margin rasio), equity rasio), to untuk mengetahui apakah terdapat korelasi kepemilikan saham publik, opini audit di antara variabel independen dalam model terhadap variabel terikat yaitu ketepatan regresi. waktu pelaporan keuangan. Cara yang digunakan untuk mendeteksi ada tidaknya multikolonieritas dalam variabel independen adalah melihat nilai tolerance dan VIF-nya. Suatu model regresi dinyatakan multikolonieritas apabila Tabel 4 Hasil Uji Hipotesis terdapat nilai tolerance<0.10 dan nilai VIF>10 (Ghozali, 2011:106). Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi Volume 11, No.2, Tahun 2016 12 Hipotesis pertama yang diajukan dalam penelitian ini menyatakan bahwa ukuran perusahaan menggunakan signifikan total (X1) aset terhadap pelaporan dengan berpengaruh ketepatan keuangan waktu perusahaan. Berdasarkan hasil uji yang disajikan dalam Sumber: Output SPSS 21, Tahun 2015 Tabel 4 di atas, variabel total aset memiliki tingkat signifikan sebesar 0.013. Nilai Tahap akhir adalah uji koefisien signifikan tersebut lebih kecil dari tingkat regresi dimana hasilnya dapat dilihat pada signifikan 0.05 (5%). Dengan demikian Tabel 4. Tabel tersebut menunjukkan hasil hipotesis pertama diterima. Penerimaan pengujian dengan regresi logistik pada hipotesis menunjukkan bahwa ukuran tingkat signifikan 5 persen. Dari pengujian perusahaan dengan menggunakan total aset persamaan regresi logistik tersebut maka berpengaruh terhadap ketepatan waktu diperoleh model regresi logistik sebagai pelaporan keuangan. berikut: Ukuran perusahaan dilihat dengan total aset yang dimiliki oleh perusahaan. Ln (TL/1-TL) = 12,520 – 0,552TA + Total aset berpengaruh terhadap ketepatan 9,449ROA + 1,059DER + 2,518KP + waktu 1,735OA + e pelaporan keuangan dapat dibuktikan dengan adanya data yang didapatkan dari laporan keuangan, yang di Berdasarkan hasil di atas, maka unggah dari website BEI. Data tersebut dapat dijelaskan pengaruh masing-masing menunjukkan nilai total aset tertinggi pada variabel bebas terhadap terhadap variabel perusahaan PT terikat sesuai dengan hipotesis-hipotesis memiliki total yang telah dijelaskan. Rp153.521.000.000.000 Berikut merupakan penjelasan atas pengujian hipotesis-hipotesis Astra Internasional aset sebesar menyampaikan laporan keuangan tanggal 28 Februari. dalam Oleh sebab itu dapat disimpulkan penelitian ini: bahwa total aset berpengaruh signifikan H1: Ukuran perusahaan (Total aset) terhadap berpengaruh berpengaruh signifikan keuangan perusahaan. terhadap H2: ketepatan pelaporan keuangan. waktu ketepatan waktu pelaporan Profitabilitas (Profit Margin Ratio) berpengaruh berpengaruh signifikan Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi Volume 11, No.2, Tahun 2016 13 terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Hipotesis kedua Oleh sebab itu disimpulkan bahwa profitabilitas yang diajukan ketepatan tidak waktu dalam penelitian ini menyatakan bahwa perusahaan. profitabilitas (X2) dengan menggunakan H3: mempengaruhi pelaporan keuangan Solvabilitas (Debt to Equity Ratio) profit margin ratio tidak berpengaruh berpengaruh berpengaruh signifikan signifikan terhadap terhadap pelaporan ketepatan keuangan waktu perusahaan. Berdasarkan hasik uji yang disajikan ketepatan waktu pelaporan keuangan. Hipotesis ketiga yang diajukan dalam Tabel 4 diatas, variabel profit dalam penelitian ini menyatakan bahwa margin ratio memiliki tingkat signifikan solvabilitas (X3) dengan menggunakan sebesar 0,164. Nilai signifikan tersebut debt to equity ratio tidak berpengaruh lebih besar dati tingkat signifikan 0.05 signifikan (5%). Dengan demikian hipotesis dua pelaporan ditolak. Ditolaknya hipotesis menunjukkan Berdasarkan hasik uji yang disajikan bahwa tidak dalam Tabel 4 diatas, variabel debt to berpengaruh terhadap ketepatan waktu equity ratio memiliki tingkat signifikan pelaporan keuangan. sebesar 0,148. Nilai signifikan tersebut profit margin ratio terhadap ketepatan keuangan waktu perusahaan. Profitabilitas ini menggunakan profit lebih besar dati tingkat signifikan 0.05 margin ratio. Berdasarkan data yang (5%). Dengan demikian hipotesis ditolak. didapatkan dari laporan keuangan yang di Ditolaknya hipotesis menunjukkan bahwa unggah dari website BEI, dapat dilihat debt to equity ratio tidak berpengaruh bahwa terhadap pada perusahaan baik yang memiliki nilai profitabilitas tinggi atau ketepatan waktu pelaporan keuangan. rendah tidak dapat menjadikan perusahaan Solvabilitas ini menggunakan debt tersebut tepat waktu dalam menyampaikan to equity ratio. Berdasarkan data yang laporan keuangan. Sebagai contoh pada PT didapatkan dari laporan keuangan yang di Inovisi memperoleh unggah dari website BEI, dapat dilihat profitabilitas sebesar 70.15% dan PT bahwa pada perusahaanperusahaan baik Prima yang yang memiliki nilai solvabilitas tinggi atau memperoleh profitabilitas sebesar 0.04% rendah tidak dapat menjadikan perusahaan pada tahun 2011, perusahaan-perusahaan tersebut tepat waktu dalam menyampaikan tersebut laporan keuangan. Sebagai contoh pada PT Infracom Alloy tidak menyampaikan yang Steel Universal tepat waktu laporan keuanngan perusahaan. Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi Volume 11, No.2, Tahun 2016 dalam Indomobil Sukses Internasional yang memiliki solvabilitas sebesar 499.25% dan 14 PT Inovisi Infracom yang memperoleh rendah tidak dapat menjadikan perusahaan solvabilitas sebesar 20.98% pada tahun tersebut tepat waktu dalam menyampaikan 2010, tersebut laporan keuangan. Sebagai contoh pada PT tidak tepat waktu dalam menyampaikan Astra Otoparts yang memiliki saham laporan keuanngan perusahaan. public sebesar 4,28% dan PT Multi Prima perusahaan-perusahaan Oleh sebab itu disimpulkan bahwa Sejahtera memiliki saham publik sebesar solvabilitas tidak mempengaruhi ketepatan 70.29%, perusahaan-perusahaan tersebut waktu pelaporan keuangan perusahaan. tidak tepat waktu dalam menyampaikan H4: laporan keuanngan perusahaan. Kepemilikan Publik berpengaruh berpengaruh signifikan ketepatan waktu terhadap pelaporan Oleh sebab itu disimpulkan bahwa kepemilikan saham publik tidak keuangan. mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan Hipotesis keempat yang diajukan keuangan perusahaan. dalam penelitian ini menyatakan bahwa H5: Opini Audit berpengaruh kepemilikan saham publik (X4) tidak berpengaruh signifikan berpengaruh signifikan terhadap ketepatan ketepatan waktu waktu pelaporan keuangan perusahaan. keuangan. Berdasarkan hasik uji yang disajikan Hipotesis kelima yang diajukan dalam Tabel 4 diatas, variabel kepemilikan dalam penelitian ini menyatakan bahwa saham publik memiliki tingkat signifikan opini sebesar 0,245. Nilai signifikan tersebut signifikan lebih besar dati tingkat signifikan 0.05 pelaporan (5%). Dengan demikian hipotesis ditolak. Berdasarkan hasik uji yang disajikan Ditolaknya hipotesis menunjukkan bahwa dalam Tabel 4 diatas, variabel opini audit kepemilikan tidak memiliki tingkat signifikan sebesar 0,369. berpengaruh terhadap ketepatan waktu Nilai signifikan tersebut lebih besar dati pelaporan keuangan. tingkat signifikan 0.05 (5%). Dengan saham Kepemilikan publik saham audit (X5) tidak terhadap terhadap pelaporan berpengaruh ketepatan keuangan waktu perusahaan. publik demikian hipotesis ditolak. Ditolaknya dihitungan dengan kepemilikan saham hipotesis menunjukkan opini audit tidak publik/masyarakat dibagi jumlah saham berpengaruh terhadap ketepatan waktu yang beredar. Berdasarkan data yang pelaporan keuangan. didapatkan dari laporan keuangan yang di Opini Audit diterima melalui unggah dari website BEI, dapat dilihat pernyataan bahwa pada perusahaan-perusahaan baik terhadap laporan keuangan yang diperiksa yang memiliki saham publik tinggi atau Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi oleh akuntan public. Berdasarkan data Volume 11, No.2, Tahun 2016 yang dilihat perusahaan 15 yang didapatkan dari laporan keuangan audit tidak berpengaruh terhadap yang di unggah dari website BEI, dapat ketepatan waktu pelaporan keuangan. dilihat bahwa pada perusahaan-perusahaan yang memperoleh opini wajar tanpa Implikasi pengecualian tidak menjadikan perusahaan tersebut menyampaikan laporan keuangannya dengan tepat waktu. Ukuran perusahaan dapat diindikatorkan dengan sumber daya dan sistem pengendalian internal yang kuat Oleh sebab itu disimpulkan bahwa yang dimiliki perusahaan dalam aktivitas opini audit tidak mempengaruhi ketepatan perusahaan. Perusahaan yang memiliki waktu pelaporan keuangan perusahaan. sumber daya pengendalian KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN internal memungkinkan yang perusahaan dan lemah terlambat Analisis laporan keuangan merupakan alat Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk mencari tahu hubungan antara pengaruh perusahaan profitabilitas solvabilitas sedikit dalam menyampaikan laporan keuangan. SARAN ukuran yang (profit (debt to untuk mengetahui langkah yang akan diambil masa mendatang. (total aset), margin ratio), informasi tentang kemampuan perusahaan equity ratio), dalam Profitabilitas yang memperoleh memberikan keungan dan kepemilikan saham publik, dan opini audit solvabilitas yang memberikan informasi terhadap tentang ketepatan waktu pelaporan kemapuan perusahaan dalam keuangan. Yang menjadi objek dalam memenuhi kewajiban jangka panjangnya. penelitian ini adalah perusahaan otomotif Bentuk & komponen dan telekomunikasi go mempengaruhi public/listed di Bursa Efek Indonesia yang keputusan oleh pihak investor dalam mengeluarkan laporan keuangan berturut- melakukan investasi pada perusahaan turut selama 3 tahun sejak tahun 2010- karena didalamnya terdapat informasi- 2012. informasi penting yang akan digunakan. Berdasarkan tersebut dalam akan mengambilan pengujian Jika informasi-informasi tersebut tidak menunjukkan bahwa ukuran perusahaan diperoleh dengan tepat waktu makan akan yang diukur dengan total aset berpengaruh berdampak terhadap pada keuangan. ketepatan hasil analisis waktu Sedangkan pelaporan profitabilitas, solvabilitas, kepemilikan publik, dan opini ketidakpercayaan perusahaan. Hal lain investor seperti kepemilikan saham oleh publik dan opini audit juga akan berdampak dalam pengambilan keputusan. Jika informasi Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi Volume 11, No.2, Tahun 2016 16 tersebut tidak diperoleh dengan segera menempatkan pihak investor tidak akan melakukan keuangan yang dipublikasikan. investasi kepada perusahaan. 3. Selain tanggal ukuran profitabilitas, laporan perusahaan, solvabilitas, Saran kepemilikan saham publik, dan opini Saran yang bisa penulis berikan adalah audit sebagai berikut: variabel independen lain yang sesuai 1. Jumlah dengan 2. sampel dapat diperluas menambahkan jumlah dapat juga ditambahkan serta dapat mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan keuangan periode penelitian sehingga dapat perusahaan, seperti reputasi KAP, diperoleh hasil yang lebih baik. umur Variabel dependen dikembangkan dapat lagi lebih operasi, perusahaan, dan kompleksitas internal auditor dengan . Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi Volume 11, No.2, Tahun 2016 17 DAFTAR PUSTAKA Riyanto, Bambang. Dasar-Dasar Pembelajaan Perusahaan. Edisi keempat. Penerbit. BPFEYogyakarta, 2004. Sugiarso, G dan Winarwi. Manajemen Keuangan. Cetakan kedua. Media Persindo, Yogyakarta, 2006. Munawir. Analisis Laporan Keuangan. Edisi keempat. Penerbit. Liberty, Yogyakarta, 2007. Sutrisno. Manajemen Keuangan teori, Konsep dan aplikasi. Edisi Pertama. Cetakan ketujuh. Penerbit Ekonisia Kampus Fakultas Ekonomi Yogyakarta, 2009. Harahap, Sofyan Syafri. “Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan”. Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2009. Munawir. Analisis Laporan Keuangan. Edisi 4, Liberty, Yogyakarta, 2010. Ikatan AkuntanIndonesia. Akuntansi Keuangan. Empat, Jakarta, 2009. Standard Salemba Fahmi, Irham. Manajemen Teori, Kasus dan Solusi. Bandung: ALFABETA, 2011. Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, 2002. Indonesia. Undang-Undang Pasar Modal. Undang-Undang No. 8 Tahun 1995. LN No. 64 Tahun 1995, TLN No. 3608. Ikatan Akuntan Indonesia. Standar Akuntansi Keuangan. Edisi 2007. Penerbit: Salemba Empat. Jakarta, 2007. McGee, Robert W. “Corporate Governance and the Timeliness of Corporate Financial Reporting: A Case Study of the Russian Energy Sector”. Andreas of School and Bussiness Working Paper. Barry University USA, 2007. Hendriksen, Eldon S. dan Michael F. Van Breda. Teori Akuntansi. Jakarta: Interaksara, 2008. Keputusan Ketua BAPEPAM 36/PM/2003 tanggal 30 2003 tentang laporan tahunan dan laporan tengah tahunan. No. KepSeptember keuangan keuangan Keputusan direksi PT. Bursa Efek Jakarta Nomor 307/BEJ/07-2004 tentang Kewajiban Penyampaian Laporan. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Pasar Modal. Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). Standar Akuntansi Keuangan (PSAK). Salemba Empat. Jakarta, 2012. Rachmawati, Ike Kusdyah. Manajemen Sumber Daya Manusia. CV Andi Offset, Yogyakarta, 2008. Lampiran Keputusan Ketua Bapepam Nomor: KEP80/PM/1996 didownload dari www.bapepam.go.id Lampiran Keputusan Ketua Bapepam Nomor: KEP-36/PM/2003 didownload dari www.bapepam.go.id Peraturan Bapepam Nomor didownload www.bapepam.go.id X.K.2 dari Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi Volume 11, No.2, Tahun 2016 74 Hilmi, Utari dan S.Ali. Analisis FaktorFaktor Yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan (Studi Empiris pada Perusahaan-perusahaan yang Terdaftar di BEJ). Simposium Nasional Akuntansi XI Ikatan Akuntan Indonesia, Jakarta, 2008. Aida, Fauziah dan Nazira. Analisis Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Kepada Publik: Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI. Jurnal Telaah & Riset Akuntansi. Vol. 2. No. 2. Juli 2009. Saleh, R., dan Susilowati. Studi Empiris Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Bisnis Strategi, 2004, Vol.13. No. 11.Hal: 67-80. Yusralaini. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Ke Publik Pada Perusahaan yang Terdaftar di BEI 2005-2007. Jurnal Ekonomi. Vol 18, No 2 Juni 2010. Catrinasari, Renni. ”Faktor–Faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Perusahaan Perbankan Go Publik di Bursa Efek Jakarta, Skripsi, Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta, 2006. Sugiyono. Metode Penelitian Bisnis. Bandung. Pusat Bahasa Depdiknas, 2003. Srimindarti Ceacilia. Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan. Fokus Ekonomi, 2008, Vol. 7, No.1, h.1521. Yovita, Nella. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Pada Perusahaan Pertambangan di BEI 2008-2010. Berkala Ilmiah Mahasiswa Akuntansi. Vol 1, NO. 1, Januari 2012. Erlina, Sri Mulyani. Metodologi Penelitian Bisnis: Untuk Akuntansi dan Manajemen, Cetakan Pertama USU Press, Medan, 2007. Wind, Ajeng. Laporan Keuangan PT, CV, Persero. Jakarta Timur. Dunia Cerdas, 2014. Ghozali, Imam. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Universitas Diponegoro, Semarang, 2005. Ratnawati, Vince dan R. Adri Satriawan. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan pada Perusahaan Real Estate Property tahun 2008-2010. Jurnal Akuntansi. Universitas Riau, 2010. Abdul Kadir. “Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta”. Jurnal Manajemen dan Akuntansi, 2011. Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi Volume 11, No.2, Tahun 2016 169 Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi Volume 11, No.2, Tahun 2016 170