Budidaya Tanaman Kopi Titiek Widyastuti 2016 Sekilas Kopi Indonesia Kopi bukanlah tanaman asli Indonesia, pertama sekali ditemukan pada abat ke-9 di Benua Afrika tepatnya Provinsi Kafa Negara Ethiopia oleh seorang gembala bernama Kaldi yang melihat dombanya setelah memakan daun dan bijian dari semak dan sangat riang, setelah itu Kaldi mengambil mencoba memakan biji mentah , setela itu merasakan perubahan luar biasa setelah memakan biji tersebut lalu dia menceritakan hal tersebut kepada warga sekitarnya sehingga menyebar ke berbagai daerah. Biji mentah yang dimakan tersebut merupakan biji kopi (coffee bean). Abad ke-10, biji kopi dimasukkan sebagai kelompok makanan oleh beberapa suku di Ethiopia. Umumnya, mereka memasak biji kopi bersama sama dengan makanan pokok, seperti daging atau ikan. Saat negara2 Islam berjaya pada Abad ke-15, penelitian tentang kopi terus dilakukan. Berdasarkan penelitian, kopi ternyata berpotensi sebagai obat-obatan dari penahan rasa ngantuk. Setelah itu, para pedagang Islam terus menyebarkan kopi ke daerah Timur. Daging buah kopi juga banyak dimakan oleh pekerja-pekerja yang berasal dari Sudan, yang bekerja di Yaman dan Saudi Arabia. Pada abad ke-16 dikembangkan di India. Pada tahun 1616, seorang Belanda bernama Pieter van den Broeke datang ke Mocha (Pelabuhan yang ramai di jazirah Arab), dan melihat banyak orang minum cairan hitam yang dibuat dari seduhan bijibijian. Melihat perkebunan di India tertarik untuk membudidayakannya. Berawal dari para pedagang dari Venezia , biji kopi mulai menyebar ke seluruh bunua Eropa. Pada tahun 1637, kedai kopi (Coffee house) pertama kali di Benua Eropa berada di Ingris, Mereka menyebutnya sebagai Penny Universities, tempat berkumpulnya para bussiness man, karyawan bank, dan pekerja lainnya, selanjutnya di Ingris terdapat sebuah kelompok atau jaringan kerja khusus wanita. Kelompok ini membuat satu pernyataan bahwa “wanita juga peminum kopi” setelah tiga bulan, jumlah kedai kopi semakin bertambah dan berkembang menjadi sebuah klub. Tahun 1696 untuk pertama kalinya tanaman kopi (arabika) dimasukkan ke Indonesia dari Kanamur, Malabar, India. Ditanam diperkebunan Kedaung, dekat Batavia(Jakarta), gagal akibat gempa bumi dan banjir. Tahun 1699 dibawa lagi bibit kopi arabika dari Malabar, ditanam dan berhasil hidup di perkebunan2 Bifara cina-sekarang disebut Bidara cina, Cornelissekarang disebut Jatinegara, Palmerah, Kampung Melayu (Semuanya di Jakarta), dan Sukabumi serta Sudimara (di Jawa Barat). Dari kebun2 inilah kopi arabika selanjutnya menyebar ke berbagai tempat di Indonesia. Perdagangan kopi Jawa (Java Coffee) pertama kali dilakukan di Amsterdam pada tahun 1711 sebanyak 400 Kg, yang dihasilkan dari kebun2 di sekitar Jakarta dan Priangan. Dari Jawa, Belanda mengembangkan kopi ke Sumatera, Sulawesi, Timor, Bali dan kepulauan lainnya di Indonesia Tahun 1900 , biji kopi robusta, asal mula biji kopi ini dari Congo Belgia (sekarang Zaire). 30 Juni 1900 dibawa dari pelabuhan Roterdam untuk ditanam di perkebunan Soember Agoeng, sebelah tenggara kota Malang. Di Sumatera, kopi robusta ditanam dikebun Loeboek Radja (benih dari Perak, Malaya), Moeara Laboeh, Kerinci (benih dari Bengelan), Ranau, Liwa (Lampung Barat), dan Pasoemah. Indonesia Sebagai Negara yang memiliki keunggulan geografis dan iklim yang menghasilkan Kopi yang mempunyai citra rasa dan aroma yang sangat digemari masyarakat dunia Kopi telah dikembangkan hampir diseluh wilayah kepulauan Indonesia, hkusus kopi Arabika pada ketinggian 1.200 s/d 1.800 dpl, Robusta pada 10 s/d 800 dpl dan Liberika dapat tumbuh pada lahan gambut. Indonesia memproduksi kopi spesiality yang telah dikenal dunia dengan kekhasan rasa baik aroma, rasa enak yang tidak sama dan digemari masyarakat dunia. Seperti (Toraja, Kalosi, Gayo, Mandailing, Sikikalang, Kintamani, Bailem, Bajawa Flores dan Java Estate Coffee. Potensi Perkembangan komoditi kopi akan sangat besar , tingkat kosumsi kopi dalam negeri setiap tahun nya meningkat , rata-rata 10-20% Sudah menjadi trand masyarakat dunia maupun di Indonesia dalam minum kopi, kususnya generasi muda kita dengan motonya (Mulailah sesuatu dengan secangkir kopi) Perkebunan kopi di Indonesia masih diusahakan oleh perkebunan rakyat 96% 1,2 Juta Ha dikelola oleh 1.865.097 KK, perkebunan besar negara 2% dan perkebunan besar swasta 2%, perkebunan kopi rakyat masih dalam sekala kecil bersipat sub system yang akses dan permodalannya sangat terbatas, sehingga tidak terlalu mendapat perhatian perbankan dan posisi tawarnya sangat rendah. Oleh sebab itu perlu mendapat perhatian pemerintah dalam memacu pengembangan komoditi kopi menjadi komoditi unggulan strategis yang berdampak positif meningkatkan kesejahtraan rakyat (Petani kopi) Sekarang sudah waktunya pengelolaan komoditi kopi, mengarah pada industrialisasi sehingga mendapat nilai tambah Kopi juga dapat diolah baik produk turunan makanan , medical maupun kosmetik. Sistem Percabangan Tanaman Kopi Kopi (coffea spp) adalah species tanaman berbentuk pohon yang termasuk dalam famili rubiaceae dan genus cofea. Tanaman ini tumbuh tegak, bercabang, dan bila dibiarkan tumbuh dapat mencapai tinggi 12 m. daunnya bulat telur dengan ujung agak meruncing, daun tumbuh berhadapan pada batang, cabang, dan ranting-rantingnya. Kopi mempunyai beberapa jenis cabang yang sifat dan fungsinya agak berbeda. Sistem Perakaran Tanaman Kopi Meskipun tanaman kopi merupakan tanaman tahunan, tetapi umumnya mempunyai perakaran yang dangkal. Oleh karena itu tanaman ini mudah mengalami kekeringan pada kemarau panjang bila di daerah pekarangannya tidak diberi mulsa. Secara alami tanaman kopi memiliki akar tunggang sehingga tidak mudah rebah. Tetapi akar tunggang tersebut hanya dimiliki oleh tanaman kopi yang bibitnya berupa bibit semaian atau bibit sambungan (okulasi) yang batang bawahnya merupakan semaian. Tanaman kopi yang bibitnya berasal dari bibit stek, cangkokan atau bibit okulasi yang batang bawahnya merupakan bibit stek tidak memiliki akar tunggang sehingga relatif mudah rebah. Jenis Cabang Kopi Cabang Reproduksi (cabang orthrotrop) Cabang Primer (Cabang plagiotrop) Cabang Sekunder Cabang Kipas Cabang Pecut Cabang Balik Cabang Air Cabang Reproduksi (Cabang Orthrotrop) Cabang reproduksi adalah cabang yang tumbuhnya tegak dan lurus. Ketika masih muda cabang ini juga sering disebut wiwilan. Cabang ini berasal dari tunas reproduksi yang terdapat disetiap ketiak daun pada batang utama atau cabang primer. Setiap ketiak daun bisa mempunyai 4-5 tunas reproduksi, sehingga apabila cabang reproduksi mati bisa diperbaharui sebanyak 4-5 kali. Cabang ini mempunyai sifat seperti batang utama, sehingga bila suatu ketika batang utama mati atau tidak tumbuh sempurna, maka fungsinya dapat digantikan oleh cabang ini. Cabang Primer (cabang plagiotrop) Cabang primer adalah cabang yang tumbuh pada batang utama atau cabang reproduksi dan bersal dari cabang primer. Pada setiap ketiak daun hanya mempunyai satu tunas primer, sehingga apabila cabang ini mati, ditempat itu sudah tidak dapat tumbuh cabang primer lagi. Cabang primer mempunyai ciri-ciri (1). Arah pertumbuhannya mendatar, (2). Lemah, (3). Berfungsi sebagai penghasil bunga karena setiap ketiak daunnya terdapat mata atau tunas yang dapat tumbuh menjadi bunga. Setiap ketiak daun pada cabang primer mempunyai tunas reproduksi dan tunas sekunder. Tunas reproduksi dapat tumbuh menjadi cabang reproduksi, demikian pula tunas sekunder dapat tumbuh menjadi cabang sekunder. Namun demikian tunas reproduksi dan tunas sekunder tersebut biasanya tidak berkembang menjadi cabang, melainkan tumbuh dan berkembang menjadi bunga. Cabang Sekunder Cabang Sekunder adalah cabang yang tumbuh pada cabang primer dan berasal dari tunas sekunder. Cabang ini mempunyai sifat seperti cabang primer sehingga dapat menghasilkan bunga. Cabang Kipas Cabang kipas adalah cabang reproduksi yang tumbuh kuat pada cabang primer karena pohon sudah tua. Pohon yang sudah tua biasanya hanya tinggal mempunyai sedikit cabang primer karena sebagian besar sudah mati dan luruh. Cabang yang tinggal sedikit ini biasanya terletak di ujung batang dan mempunyai pertumbuhan yang cepat sehingga mata reproduksinya tumbu cepat menjadi cabang-cabang reproduksi. Cabang reproduksi ini sifatnya seperti batang utama dan sering disebut sebagai cabang kipas. Cabang Pecut Cabang pecut adalah cabang kipas yang tidak mampu membentuk cabang primer, meskipun tumbuhnya cukup kuat Cabang Balik Cabang balik adalah cabang reproduksi yang tumbuh pada cabang priemer, berkembang tidak normal dan mempunyai arah pertumbuhan menuju kedalam mahkota tajuk Cabang Air Cabang air adalah cabang reproduksi yang tumbuhnya pesat, ruas-ruas daunnya relatif panjang Bunga Tanaman Kopi Tanaman kopi umumnya akan mulai berbunga setelah berumur ± 2 tahun. Mula-mula bunga ini keluar dari ketiak daun yang terletak pada batang utama atau cabang reproduksi. Tetapi bunga yang keluar dari kedua tempat tersebut biasanya tidak berkembang menjadi buah, jumlahnya terbatas, dan hanya dihasilkan oleh tanaman-tanaman yang masih sangat muda. Bunga yang jumlahnya banyak akan keluar dari ketiak daun yang terletak pada cabang primer. Bunga ini berasal dari kuncup-kuncup sekunder dan reproduktif yang berubah fungsinya menjadi kuncup bunga. Kuncup bunga kemudian berkembang menjadi bunga secara serempak dan bergerombol Bunga Tanaman Kopi Jumlah kuncup bunga pada setiap ketiak daun terbatas, sehingga setiap ketiak daun yang sudah menghasilkan bunga dengan jumlah tertentu tidak akan pernah menghasilkan bunga lagi. Namun demikian cabang primer dapat terus tumbuh memanjang membentuk daun baru, batang pun dapat terus menghasilkan cabang primer sehingga bunga bisa terus dihasilkan oleh tanaman. Tanaman kopi yang sudah cukup dewasa dan dipelihara dengan baik dapat menghasilkan ribuan bunga dalam satu saat. Bunga tersebut tersusun dalam kelompok yang masing-masing terdiri dari 4-6 kuntum bunga. Bunga Tanaman Kopi Pada setiap ketiak daun dapat menghasilkan 8-18 kuntum bunga, atau setiap buku menghasilkan 16-36 kuntum bunga. Bunga tanaman kopi berukuran kecil, mahkotanya berwarna putih dan berbau harum semerbak. Kelopak bunga berwarna hijau, pangkalnya menutupi bakal buah yang mengandung dua bakal biji. Bunga Tanaman Kopi Benang sarinya terdiri dari 5-7 tangkal yang berukuran penddek. Bila bunga sudah dewasa, kelopak dan mahkotanya akan membuka dan segera mengadakan penyerbukan (peristiwa bertemunya tepung sari dan putik) Setelah terjadi penyerbukan, secara perlahan-lahan bunga akan berkembang menjadi buah Bunga Tanaman Kopi Mula-mula mahkota bunga tampak mengering dan berguguran Kemudian kulit buah yang berwarna hijau makain lama maikn membesar. Bila sudah tua kulit ini akan berubah menguning dan akhirnya menjadi merah tua. Waktu yang diperlukan sejak terbentuknya bunga hingga buah menjadi matang ± 6-11 bulan tergantung dari jenis dan faktor-faktor lingkungannya. Kopi arabika membutuhkan waktu 6-8 bulan, sedangkan kopi robusta 8-11 bulan Bunga Tanaman Kopi Bunga tanamn kopi biasanya akan mekar pada permulaan musim kemarau sehingga pada akhir musim kemarau telah berkembang menjadi buah yang siap dipetik. Pada awal hujan, cabang primer akan memanjang dan membentuk daun-daun baru yang siap mengeluarkan bunga pada awal musim kemarau mendatang. Bunga tanaman Kopi muncul ketika tanaman berumur 2-2,5 th Cara Penyerbukan Menurut cara penyerbukannya, ada : Kopi self steril Kopi self fertil Kopi Self Steril Adalah jenis kopi yang akan menghasilkan buah bila bunganya mengadakan penyerbukannya sendiri (tepung sari bearsal dari jenis kopi yang sama) Kopi self steril ini baru menghasilkan buah bila bunganya menyerbuk silang (tepung sari berasal dari kopi jenis lainnya) Oleh karena itu tanaman kopi ini harus ditanam bersamaan dengan kopi jenis lainnya sehingga penyerbukan silang bisa berlangsung. Kopi Self Fertil Adalah kopi yang mampu menghasilkan buah bila mengadakan penyerbukan sendiri sehingga tidak harus ditanam bersamaan dengan kopi jenis lainnya Buah Kopi Buah tanaman kopi terdiri dari daging buah dan biji Daging buah terdiri atas 3 (tiga) bagian lapisan kulit luar (eksokarp), lapisan daging (mesokarp), dan lapisan kulit tanduk (endokarp) yang tipis tetapi keras. Buah kopi umumnya mengandung dua butir biji, tetapi kadang-kadang hanya mengandung 1 (satu) butir atau bahkan tidak berbiji (hampa) sama sekali Biji kopi terdiri dari atas kulit biji dan lembaga Lembaga atau sering disebut endosperm merupakan bagian yang bisa dimanfaatkan sebagai bahan untuk membuat minuman kopi Perubahan warna Kopi sharingandfoward.files.wordpress.com Persyaratan Tumbuh Tanaman Kopi Secara ekonomis pertumbuhan dan produksi tanaman kopi sangat tergantung pada atau dipengaruhi oleh keadaan iklim dan tanah Kebutuhan pokok lainnya yang tak dapat diabaikan adalah mencari bibit unggul yang produksinya tinggi dan tahan terhadap hama dan penyakit Suatu hal yang juga penting adalah pemeliharaan, seperti : pemupukan, pemangkasan, pohon peneduh, dan pemberantasan hama dan penyakit. Pengaruh Angin Pohon tanaman kopi tidak tahan terhadap goncangan angin kencang, lebih-lebih dimusim kemarau. Angin itu mempertinggi penguapan air pada permukaan tanah perkebunan. Angin juga dapat mematahkan dan merebahkan pohon pelindung yang tinggi, sehingga merusakkan tanaman dibawahnya Jenis Kopi Arabika Robusta Liberika Perbedaan Kopi Arabika dan Kopi Robusta Kopi Robusta Kopi Arabica Kopi Arabika Kopi Robusta http://kopikeliling.com Tempat Tumbuh Kopi Arabika Daerah ideal tempat tumbuhnya ada pada ketinggian diatas 1.000 meter dari atas permukaan laut. Dibawah ketinggian itu, arabika tak bias tumbuh dengan baik. Pohonnya bisa mencapai 6 meter. Kopi arabika ini memiliki kandungan kafein tidak lebih dari 1,5 persen serta memiliki jumlah kromosom sebanyak 44 Kopi Robusta Tumbuh baim diketinggian 400-700 m dpl, temperatur 21-24˚ C dengan bulan kering 3-4 bulan secara berturut-turut dan 3-4 kali hujan kiriman. Kualitas buah rebih rendah dari Arabika, lebih rentan diserang serangga. Butuh waktu 10-11 bulan untuk proses bunga -> buah. Berbuah di suhu udara yang lebih hangat. Dari Bentuk Daun Kopi Arabika Mempunyai daun hijau kelam berbentuk oval. Buahnya biasanya mempunyai 2 keping biji yang cenderung lebih “datar”. Daun lebih kecil dari daun kopi robusta Kopi Robusta Mempunyai biji lebih oval dan daun lebih besar dari kopi arabika Kopi Arabika Bentuk Biji Majalah Otten Coffee Bentuk Biji http://gayobies.blogspot.co.id Bentuk Biji http://macamjeniskopi.blogspot.com/2016 Kedai Kopi Mata Angin Rasa Kopi Arabika Kopi Robusta Memilki variasi rasa yang lebih beragam, dari rasa manis dan lembut hingga rasa kuat dan tajam. Memiliki variasi rasa netral sampai tajam dan sering dianggap memilki rasa seperti gandum. Sebelum disangrai, aromanya seperti blueberry, setelah disangrai, biji kopi arabika beraroma buah-buahan dan manis Biji kopi robusta sebelum disangrai beraoma kacangkacangan Saat disangrai, aroma yang keluar lebih menusuk hidung dibandingkan aroma kopi robusta Kadar Kafein Untuk setiap berat yang sama, kadar kafein arabika lebih rendah ketimbang robusta. Kandungan kafein kopi arabika 1,10% Kandungan kafein kopi robusta 1,48% (Budiman, tth) Syarat mutu umum Syarat mutu umu kopi adalah : Serangga hidup : tidak ada Biji berbau busuk dan atau berbau kapang : tidak ada Kadar air : max12,5% fraksi massa Kadar kotoran : max 0,5% fraksi massa Buah Kopi siap panen http://alamtani.com/pohon-kopi.html Peluang Pengembangan Kopi Kecerdasan M e n a n g k a p Peluang Usaha Teknologi Pasca Panen P e l u a n g Teknologi Pengolahan Hasil Teknologi Peracik Minuman Sumber : Herman Rachman, 2014 Alat Pengering / Drayer PENGEMBANGAN USAHA PENGOLAHAN KOPI Rosting Kopi Kemasan Kopi Bubuk Caffee / Mobil Coffee Warung Kopi < Warkop > Cake Sumber : Herman Rachman, 2014 Lulur Kopi < Utk Kecantikan > Gambaran Umum Perkopian Indonesia Penghasil devisa terbesar ketiga Subsektor Perkebunan setelah Kelapa Sawit dan Karet Komoditi kopi sumber utama pendapatan petani didominasi oleh perkebunan rakyat (96%), penciptaan lapangan kerja yang melibatkan petani secara langsung sebanyak 2,33 juta KK, terbentuknya pusat–pusat pertumbuhan, mendorong agribisnis dan agroindustri kopi. Luas areal 1.240.919 ha Indonesia merupakan negara kepulauan dengan keunikan daerah masing2 yang telah menghasilkan karakteristik kopi spesialti yang tidak dihasilkan oleh negara lain. Produksi rata-rata : 700,000 ton Konsumsi domestik masih rendah sekitar 0,9 Kg/Kapita Indonesia produsen utama ke 3 dunia, setelah Brasil & Vietnam Sumber : Herman Rachman, 2014 Tingkat produktivitas yang masih rendah sekitar 700 Kg/ha. Jika produktivitas bisa ditingkatkan menjadi 1 – 1,6 ton/ha, maka produksi kopi nasional bisa mencapai lebih dari 1,5 juta ton/tahun atau mencapai sekitar 25 juta bag. EKSPOR : Volume 534 ribu ton Nilai US$ 1,2 milyar 51 DAERAH PENGHASIL KOPI di INDONESIA Tahun 2014 *) 52 Keunggulan Kopi Indonesia di Luar Negeri : Dari 10 jenis kopi spesialti yang paling terkenal didunia, 5 diantaranya berasal dari Indonesia yaitu : a. Aceh – Gayo Coffee b. Mandaheling Coffee c. Java Coffee d. Bali Coffee e. Toraja Coffee Disamping Kopi Luwak (Civet Coffee). 53 STRATEGI PENGEMBANGAN KOPI INDONESIA 1. Dalam rangka pemenuhan bahan baku, meningkatkan produksi & perluasan lahan tanaman kopi melalui intensifikasi & ekstensifikasi melalui program revitalisasi perkopian nasional (Gerakan Nasional Kopi), antara lain : • Kopi Arabika & Robusta : Rehabilitasi tanaman tua dan rusak Rejuvenasi tanaman kurang produktif Pengendalian Hama Terpadu Penanaman di lahan hutan produksi • Kopi Arabika : Perluasan areal Konversi kopi Robusta di lahan tinggi yang sesuai Penanaman di lahan baru milik petani yang sesuai Mengupayakan Pendaftaran & Penerbitan Sertifikasi Indikasi Geografis • Perbaikan dan Menjaga Konsistensi Mutu Kopi Rakyat • Meningkatkan Efisiensi Pemasaran Kopi Rakyat 54 STRATEGI PENGEMBANGAN KOPI INDONESIA (Lanjutan) 2. Tingkat Konsumsi Domestik yang masih rendah, mempunyai prospek dan dapat ditingkatkan. Program yang diperlukan untuk peningkatan konsumsi domestik antara lain : • Penelitian tentang tingkat konsumsi kopi domestik dan perilaku konsumen • Edukasi kepada para konsumen domestik tentang cara-cara mengkonsumsi kopi dengan baik • Memberikan informasi tentang manfaat minum kopi terhadap kesehatan • Promosi status kopi sebagai bagian dari gaya hidup • Membangun citra merk serta modifikasi produk olahan, dan cafe-cafe 3. Mendukung pemasaran kopi olahan ke luar negeri dengan mendorong terwujudnya standard dan sertifikat nasional yang lebih efisien, sederhana yang bisa diadopsi oleh standar keamanan pangan yang berkelanjutan (sustainability), serta diterima oleh 55 standar kualitas internasional