tujuan pembelajaran pengantar

advertisement
BAB I
LANDASAN KONSEPTUAL
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
PENGANTAR
Transaksi-transaksi yang terjadi dalam perusahaan dapat dikontrol apabila frekwensi
transaksi masih sedikit, jika perusahaan semakin berkembang dan besar, maka
frekwensi aktivitas transaksi akan semakin banyak dan meluas, tentu dibutuhkan alat
dan sistem pengendalian untuk mengontrol seluruh unit aktivitas perusahaan tersebut.
Sistem informasi akuntansi (SIA) merupakan strategi dan alat yang mampu digunakan
untuk mengendalikan transaksi-transaksi yang terjadi dalam perusahaan serta terhadap
aset yang dimiliki, mencakup data-data keuangan dan non keuangan untuk memperoleh
informasi ekonomoni perusahaan yang akurat. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
mempelajari SIA adalah bagaimana membuat sistem informasi akuntansi yang efektif
dan efisien selama peoses operasional perusahaan melalui transaksi, mengumpulkan
data, mengelompokkan data, menggolongkan data sampai proses pengolahan data
menjadi laporan keuangan sesuai dengan bentuk dan tujuan perusahaan tersebut,
sehingga informasi berguna bagi pengambilan keputusan dan menjamin kebenaran,
keakuratan dan ketepatan data informasi yang disajikan, hal inilah yang menyebabkan
kita mempelajari SIA.
TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan Instruksional Umum :
Pada akhir kuliah, mahasiswa mampu berpikir, yaitu dapat tahu mengenai istilah
umum, tujuan, ruang lingkup dan konsep-konsep dari landasan konseptual sistem
informasi akuntansi
Tujuan Instruksional Khusus :
Tujuan utama dari mata Bab ini adalah membekali mahasiswa cara berpikir dan
pemecahan persoalan dalam landasan konseptual sistem informasi akuntansi.
Mahasiswa harus mampu membuat penyelesaian masalah landasan konseptual sistem
informasi akuntansi diberbagai instansi, baik pemerintahan maupun swasta dan
kemudian ia mampu untuk mengeksekusi laporan keuangan perusahaan dari hasil
pengolahan komputer atau software, maka setelah mempelajari bab ini mahasiswa
diharapkan dapat :
1. Menjelaskan definisi sistem
2. Menjelaskan pengertian sistem informasi akuntansi
3. Mengetahui landasan konseptual sistem informasi akuntansi.
4. Tujuan dari penggembangan sistem informasi akuntansi
5. Alasan mempelajari sistem informasi akuntansi
6. Karak tersitik sistem informasi akuntansi
7. Perbedaan akuntansi komputer dengan komputer akuntansi
8. Penerapan teknologi informasi dalam akuntansi
Sistem Informasi Akuntansi
Tumpal Manik, M.Si - 2014
Fak. Ekonomi - UMRAH
-1-
LANDASAN KONSEPTUAL
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
1.1
BAB I
Pengertian Sistem Informasi Akuntansi
Informasi akuntansi dan keuangan sangat dibutuhkan oleh berbagai pihak khususnya
untuk manajemen, sebagai dasar pengambilan keputusan bisnis. Selain pihak manajemen
informasi keuangan sangat dibutuhkan oleh pihak-pihak luar perusahaan seperti : calon
investor, kreditur, kantor pajak, dan masyarakat umum untuk dapat menyajikan informasi
keuangan yang baik (informative, akurat dan cepat) maka diperlukan sistem yang mampu
mengolah data akuntansi menjadi sebuah laporan keuangan.
Dasar dari sistem informasi akuntansi bersal dari rangkain sistem yang terintegrai
dengan sofware dan akuntansi sehingga membentuk rangakian dalam suatu program atau
software, untuk lebih jelas dan detail, mari kita perhatikan urain dan pengetiannya dibawah
ini.
Pengertian sistem
1. Sistem adalah suatu kerangka dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan yang
disusun sesuai dengan suatu skema yang menyeluruh dan sistematis.
2. Sebuah entitas yang terdiri dari bagian-bagian yang saling berinteraksi yang
dikoordinasikan untuk mencapai satu atau lebih tujuan bersama
3. Sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk
mencapai suatu tujuan
Elemen sistem :
Tidak semua sistem memiliki kombinasi elemen yang sama, tapi suatu susunan dasar adalah :
input, transformasi, output, mekanisme kontrol dan tujuan.
Jenis Sistem :
1. Sistem lingkaran terbuka adalah sistem yang tidak mempunyai elemen mekanisme
kontrol, dan tujuan pengendalian informasi keuagan dari ruang lingkup siklus
akuntansi.
2. Sistem lingkaran tertutup adalah sistem yang disertai oleh adanya elemen mekanisme
kontrol dan tujuan.
Sifat Sistem :
1. Sistem terbuka adalah Sistem yang dihubungkan dengan lingkungannya melalui arus
sumberdaya.
2. Sistem tertutup adalah Sistem yang sama sekali tidak berhubungan dengan
lingkungannya.
Sistem terdiri dari sistem-sisten bagian (subsistem)
Contoh : Sistem komputer yang terdiri dari subsistem perangkat keras dan perangkat lunak.
Subsistem perangkat keras (hardware) terdiri dari alat masukan, alat pemroses, alat
keluaran dan simpanan luar.
Sistem Informasi Akuntansi
Tumpal Manik, M.Si - 2014
Fak. Ekonomi - UMRAH
-2-
Prosedur : Adalah suatu urutan-urutan pekerjaan clerical, yang melibatkan beberapa bagian
dan orang dalam suatu organisasi. Disusun untuk menjamin keseragaman
aktivitas operasional perusahaan.
Data
: Data adalah suatu masukan atau input dapat berupa signal, gelombang, tulisan,
gambar yang nantinya akan diolah menjadi sebuah informasi.
Informasi : Data yang telah diolah dan digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan.
Informasi yang berkualitas adalah sebuah informasi yang disajikan secara
relevan, akurat, tepat waku
Pengertian Sistem Informasi Akuntansi :
1) Adalah suatu kegiatan mengelompokkan, menggolongkan, mencatat dan memproses
kegiatan bisnis perusahaan kedalam sebuah pelaporan keuangan sebagai suatu informasi
bagi manajemen dan pihak lainnya.
2) Suatu komponen organisasi yang mengumpulkan, mengklasifikasikan, mengolah,
menganalisa dan mengkomunikasikan informasi finansial dan pengambilan keputusan
yang relevan bagi pihak luar perusahaan dan pihak ekstern.
Akuntansi seringkali disebut sebagai “language of business” atau bahasa bisnis,
fenomena yang terjadi akuntansi manual sudah jarang dipakai perusahan untuk membantu
tugas keuangan dan akuntansi, lebih dominan memakai software akuntansi dan kadang
pemakai (user) tidak mengetaui cakupannya, seperti pengertian dan fungsinya hanya sebagai
pemakai saja, sehingga dalam bab ini akan membahas secata tuntas landasan konseptual
sistem informasi akauntansi. Maka pengertian sistem informasi akuntansi menurut para ahli
dibidang informasi dan akuntansi maupun pakar bidang sistem informasi akuntansi, antara
lain:
a. Menurut Wilkinson : Sistem informasi akuntansi merupakan suatu kerangka
pengkordinasian sumber daya (data, meterials, equipment, suppliers, personal, and funds)
untuk mengkonversi input berupa data ekonomik menjadi keluaran berupa informasi
keuangan yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan suatu entitas dan menyediakan
informasi akuntansi bagi pihak-pihak yang berkepentingan.
b. Menurut Gelinas, Orams, dan Wiggins : Sistem informasi akuntansi (SIA) sebagai subsistem
khusus dari sistem informasi manajemen yang tujuannya adalah menghimpun, memproses
dan melaporkan informsi yang berkaitan dengan transaksi keuangan.
c. Menurut Gelinas, Orams, dan Wiggins : Mendefinisikan sistem informasi akuntansi (SIA)
sebagai subsistem khusus dari sistem informasi manajemen yang tujuannya adalah
menghimpun, memproses dan melaporkan informsi yang berkaitan dengan transaksi
keuangan.
d. Secara umum dapat disimpulkan bahwa sistem informasi akuntansi merupakan suatu
kerangka pengkordinasian sumber daya (data, meterials, equipment, suppliers, personal,
and funds) untuk mengkonversi input berupa data ekonomik menjadi keluaran berupa
informasi keuangan yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan suatu entitas dan
menyediakan informasi akuntansi bagi pihak-pihak yang berkepentingan.
e. Menurut Kieso (2005), sistem informasi akuntansi adalah sistem yang mengumpulkan dan
memproses data transaksi serta menyajikan informasi keuangan kepada pihak-pihak yang
berkepentingan. Sistem informasi berkembang sepanjang waktu dan menjadi semakin
kompleks seiring dengan perkembangan organisasi. Organisasi saat ini sangat
Sistem Informasi Akuntansi
Tumpal Manik, M.Si - 2014
Fak. Ekonomi - UMRAH
-3-
memerlukan sistem informasi akuntansi untuk mendukung proses bisnis dan bersaing
secara kompetitif.
James (2004) dan Marshall Romney Steinbart (2005), mempelajari sistem pasti ada
tujuannya, maka tujuan dari penggembangan sistem informasi akuntansi antara lain adalah
sebagai berikut :
1. Untuk mendukung dan memudahkan kegiatan operasi sehari-hari misalnya dalam
memproses setiap transaksi yang terjadi sehingga pemberian jasa/pelayanan dapat
berjalan secara efektif dan efisien.
2. Untuk menyediakan informasi dan data-data yang akurat, relevan dan tepat waktu yang
diperlukan untuk mendukung proses pengambilan keputusan.
3. Untuk mengumpulkan informasi yang dapat digunakan untuk membantu dalam proses
pengambilan keputusan.
4. Data yang diperlukan tidak perlu berlebihan , akan tetapi relevansi dan reliabilitas data
lebih diutamakan dalam pengumpulannya
5. Untuk meningkatkan kualitas perusahaan dan meningkatkan akuntabilitas dalam
pengelolaan keuangan perusahaan.
6. Menjamin bahwa implementasi sistem dan prosedur dapat berjalan secara akuntabel
khususnya dalam pengadministrasian transaksi yang berkaitan dengan keuangan.
7. Membantu kelancaran proses akuntansi yang memungkinkan agar laporan keuangan yang
disusun oleh perusahaan lebih auditable.
8. Menjamin terciptanya pengendalian dan meminimalisasi kemungkinan terjadinya
berbagai kecurangan dalam pengelolaan keuangan rumah sakit.
Perbedaan akuntansi komputer dengan komputer akuntansi
No
Akuntansi Komputer
Komputer Akuntansi
Proses pencatatan dan pengolahan data
Proses pencatatan dan pengolahan data
menggunakan software yang sudah
menggunakan software yang belum
terintergarsi dalam kesatuan dengan
1 terintergarsi dalam kesatuan dalam
bahasa pemrograman. Contoh : Visual
bahasa pemrograman contoh membuat
Foxpro, Visual Basic, C++, Linux dan lainlaporan dengan software M.S. Office
lain sehingga menghasilkan paket softare
Pembuatan laporan hanya sebatas
Pembuatan laporan lebih lengkap bisa di
tertentu sehingga data-data tidak bisa di
2
upgrade atau di konversi data lama
upgrade lansung tidak dapat di konversi
dengan data yang baru
data lama dengan data yang baru
Proses
pengolahan
data
untuk Proses pengolahan untuk memperoleh
memperoleh informasi membutuhkan informasi lebih cepat dan akurat, karena
waktu yang sangat lama dan tidak perhitungan telah terotorisasi dalam
3
mencakup seluruh kegiatan karena program
maupum
software
yang
perhitungan
belum
terotorisasi digunakan secara keseluruhan data yang
komputer secara keseluruhan
telah imput kedalam komputer.
Perbaikan kesalahan harus diperbaiki
Pebaikan kesalahan data dapat dilakukan
4 dari awal penulisan dari transaksi
hanya pada bagian penjurnalan saja
ketransaksi lainnya sampai kelaporan
Contoh aplikasi yang dipakai adalah MYOB
Contoh aplikasi yang dipakai adalah M.S. Accounting, DecEasy, Peactry, Value Pluss,
4
Word, Excel, Powerpoint
ERP, MRP dan Sistem Akuntansi yang
terintergrasi lainnya
Sistem Informasi Akuntansi
Tumpal Manik, M.Si - 2014
Fak. Ekonomi - UMRAH
-4-
1.2
Alasan Mempelajari SIA
Kemajuan dan perkembangan teknologi saat ini, selalu membawa dampak yang positif
dan negatif sehingga proses pembelajaran terus menerus mengalami perubahan, dikarenakan
penemuan-penemuan baru selalu muncul dalam dunai teknologi informasi. Adapun alasan
kita mempelajari Sitem Informasi Akuntansi ini adalah :
1) Secara umum :
a)Semua informasi dibidang akuntansi dipakai untuk mengambil keputusan, sehingga SIA
efektif dan penting bagi keberhasilan jangka panjang organisasi manapun.
b) Mempelajari SIA adalah hal yang penting dalam akuntansi untuk :
 Pemakaian informasi didalam pengambilan keputusan
 Sifat, desain, pemakaian dan implementasi SIA
 Pelaporan informasi keuangan
c)Bermanfaat untuk perancangan, penggunaan dan implementasi sistem laporan
keuangan untuk menambah keahlian didalam merancang sebuah sistem, sehingga dari
keahlian tersebut diharapkan seperti :
 Mengakses dan menganalisi suatu perusahaan melalui laporan keuangan
 Membantu merancang dan menyusun SIA secara efektif dan efisien
 Menagakses database untuk keperluan standar audit /pemeriksaan
 Melakukan komunikasi dengan menggunakan teknologi informasi terkini
d) Sistem informasi akuntansi merupakan komponene kunci dalam setiap proses
mengembangkan usaha melalui pembuatan laporan dengan melakukan penilaian
kinerja usaha (corporate revaluation), mampu memenuhi kebutuhan infomasi yang
ditujukan kepada pemakai extern (calon investo/kreditor seperti bank, lessor ) dan
kepada pihak intern seperti para manager, pemilik maupun karyawan. Dengan adanya
revolusi teknologi informasi menyebabkan Sistem informasi akuntansi sangat
berperan didalam melakukan efisiensi dan efektifitas pengelolaan usaha.
e)Matakuliah sistem informasi akuntansi melengkapi matakuliah sistem lainnya.
2. Secara khusus : Karena Informasi sangat dibutuhkan dalam pengambilan keputusan, SIA
digunakan untuk melakukan kontrol terhadap seluruh aset yang dimiliki organisasi
tersebut. Menyiapkan data-data keuangan dan non keuangan untuk menjadi informasi
yang akurat guna pengambilan keputusan.
Tiga Fungsi Penting Sistem informasi akuntansi dalam Organisasi
1. Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas – aktivitas yang dilaksanakan oleh
organisasi agar pihak manajemen, pegawai dan pihak pihak luar yang berkepentingan
dapat meninjau ulang hal-hal yang telah terjadi
2. Mengubah data menjadi informasi yang berguna bagi pihak manajemen untuk membuat
keputusan dalam aktivitas perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan
3. Menyediakan pengendalian yang memadai untuk menjaga aset–aset organisasi termasuk
data organsiasi, untuk memastikan bahwa data tersebut tersedia saat dibutuhkan, akurat
dan handal
Tujuan Sistem Informasi Akuntansi
1. Mendukung kegiatan operasi sehari-hari (transaction processing system) user dari sistem
informasi akuntansi, terkait dengan transaction processing system
Sistem Informasi Akuntansi
Tumpal Manik, M.Si - 2014
Fak. Ekonomi - UMRAH
-5-
 Internal : untuk kepentingan dalam perusahaan seperti manajer, karyawan.
 Eksternal : untuk pihak luar perusahaan seperti konsumen membutuhkan bukti dan
penagihan, pemasok menginginkan order pembelian dan pembayaran dengan cek,
karyawan untuk pelaporan gaji , bank untuk transaksi pembayaran dan penyimpanan
uang perusahaan
2. Mendukung pengambilan keputusan oleh pengambil keputusan internal. Misalnya
keputusan untuk membeli atau membuat sendiri produk/material
3. Memenuhi kewajiban terkait dengan pertanggung jawaban perusahaan. Misalnya
membayar pajak ke kas negara, menyusun laporan keuangan (bagi perusahaan yang go
public)
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam mempelajari Sistem informasi akuntansi :
1. Bagaimana dasar merancang sistem dalam perusahaan yang berhubungan dengan
aktivitas perusahaan untuk menjaga aset-aset perusahaan.
2. Bagaimana mengumpulkan data dan mengkaitkannya dengan aktivitas organisasi atau
perusahaan dalam komputerisasi akuntansi.
3. Bagaimana caranya menyalurkan data dan informasi dari serangkaian aktivitas/transaksi
perusahaan sehingga menghasilkan informasi keuangan yang berguna bagi pengambilan
keputusan.
4. Bagaimana melakukan audit informasi dari software akuntansi yang tersedia maupun
software yang di buat oleh programmer
1.3
Karakteristis Sistem Informasi Akuntansi
Untuk menjamin kebenaran, keakuratan dan kecepatan data dan informasi lainnya yang
disajikan dari output sistem informasi akuntansi harus di kendalikan berdasarkan
karakteristik dari pembuatan sistem informasi akuntansi tersebut, sehingga konsep dasar
sistem merupakan suatu sistem dapat didefinisikan sebagai suatu kesatuan yang terdiri dari
dua atau lebih komponen atau subsistem yang berinteraksi untuk mencapai tujuan. Contoh
komputerisasi sistem penjualan, komputeriasi penggajian dan pengupahan.
Karakteristik sistem
1. Komponen-komponen (Components)
2. Batas Sistem (Boundary)
3. Lingkungan Luar Sistem(environment)
4. Penghubung (Interface)
5. Masukan ( Input )
6. Keluaran (Output)
7. Pengolah (Process)
8. Sasaran (Objective) Atau Tujuan (Goal)
Karakteristik SIA yang membedakannya dengan
subsistem lainnya :
1.
2.
3.
4.
5.
SIA melakasanakan tugas yang diperlukan
Berpegang pada prosedur yang relatif standar
Menangani data rinci
Berfokus historis
Menyediakan informasi pemecahan minimal
Sistem Informasi Akuntansi
Tumpal Manik, M.Si - 2014
Fak. Ekonomi - UMRAH
-6-
1.4.
Akuntansi Dan Teknologi Informasi
1.4.1 Penerapan Teknologi Informasi Dalam Akuntansi
Perkembangan Teknologi Informasi (TI) yang berkembang dewasa ini memberikan
banyak kemudahan pada berbagai kegiatan bisnis karena sebagai sebuah teknologi yang
menitik beratkan pada pengaturan sistem informasi dengan penggunaan komputer, TI dapat
memenuhi kebutuhan informasi dunia bisnis dengan sangat cepat, tepat waktu, relevan, dan
akurat. Teknologi informasi (TI) turut berkembang sejalan dengan perkembangan peradaban
manusia. Perkembangan TI tidak hanya mempengaruhi dunia bisnis, tetapi juga bidang –
bidang lain, seperti kesehatan, pendidikan, pemerintahan, dan lain-lain. Kemajuan TI juga
berpengaruh signifikan pada perkembangan akuntansi yang kegiatannya tidak terlepas dari
teknologi informasi tersebut. Semakin maju TI semakin banyak pengaruhnya pada bidang
akuntansi. Perkembangan teknologi informasi, terutama pada era teknologi berdampak
signifikan terhadap sistem informasi akuntansi (SIA) dalam suatu perusahaan. Dampak yang
dirasakan secara nyata adalah pemrosesan data yang mengalami perubahan dari sistem
manual ke sistem komputer. Di samping itu, pengendalian intern dalam SIA serta peningkatan
jumlah dan kualitas informasi dalam pelaporan keuangan juga akan terpengaruh.
Perkembangan akuntansi yang menyangkut SIA berbasis komputer dalam menghasilkan
laporan keuangan akan mempengaruhi praktik pengauditan.
Perubahan proses akuntansi akan mempengaruhi proses audit karena audit merupakan
suatu bidang praktik yang menggunakan laporan keuangan (produk akuntansi) sebagai
objeknya. Kemajuan TI juga mempengaruhi perkembangan proses audit. Kemajuan software
audit memfasilitasi pendekatan audit berbasis komputer. Akuntan merupakan profesi yang
aktivitasnya banyak berhubungan dengan TI. Perkembangan SIA dan proses audit sebagai
akibat dari adanya kemajuan TI dan perkembangan akuntansi akan memunculkan peluang
bagi akuntan. Peluang ini dapat dimanfaatkan oleh akuntan yang mempunyai pengetahuan
memadai tentang SIA dan audit berbasis komputer. Sebaliknya, akuntan yang tidak
mempunyai pengetahuan yang cukup tentang SIA dan audit berbasis komputer akan tergusur
posisinya karena tidak mampu memberikan informsai akuntan berbasis komourisasi.
Perkembangan teknologi informasi yang pesat mengakibatkan perubahan yang sangat
signifikan terhadap akuntansi. Perkembangan akuntansi berdasar kemajuan teknologi terjadi
dalam tiga babak, yaitu era bercocok tanam, era industri, dan era informasi. Hal ini dinyatakan
oleh Alvin Toffler dalam bukunya yang berjudul The Third Wave (Robert, 1992). Salah satu
bidang akuntansi yang banyak dipengaruhi oleh perkembangan TI adalah SIA.
Pada dasarnya siklus akuntansi pada SIA berbasis komputer sama dengan SIA berbasis
manual, artinya aktivitas yang harus dilakukan untuk menghasilkan suatu laporan keuangan
tidak bertambah ataupun tidak ada yang dihapus. SIA berbasis komputer hanya mengubah
karakter dari suatu aktivitas. Model akuntasi berbasis biaya historis tidak cukup untuk
memberikan informasi yang dibutuhkan oleh perusahaan pada era teknologi informasi (Elliot
dan Jacobson, Gani, 1999). Model akuntansi pada era teknologi informasi menghendaki bahwa
model akuntansi dapat mengukur tingkat perubahan sumber daya, mengukur tingkat
perubahan proses, mengukur aktiva tetap tak berwujud, memfokuskan ke luar pada nilai
pelanggan, mengukur proses pada realtime, dan memungkinkan network. Perubahan proses
akuntansi akan mempengaruhi proses audit karena audit merupakan suatu bidang praktik
yang menggunakan laporan keuangan (produk akuntansi) sebagai objeknya. Praktik auditing
eksternal bertujuan untuk memberikan opini kewajaran penyajian laporan keuangan.
Sistem Informasi Akuntansi
Tumpal Manik, M.Si - 2014
Fak. Ekonomi - UMRAH
-7-
1.4.2 Dampak TI terhadap Akuntansi
Kemajuan TI saat ini mencakup semua unit usaha, mulai dari usaha kecil sampai usaha
besar secara nasional, multi nasional dan internasional dalam bidang akuntansi yang
menyangkut SIA berbasis komputer dalam menghasilkan laporan keuangan, maka praktik
akuntansi dalam dunia usaha/bisnis, bahwa Perkembangan TI mempengaruhi perkembangan
ilmu akuntansi.
Menurut Marshall Romney B. dan Steinbart John Paul Steinbart (2005), penerapan SIA
seacara aplikatif, terdapat tiga pendekatan auditing pada audit komputer, yaitu audit sekitar
komputer (auditing around the computer), audit melalui komputer (auditing through the
computer), dan audit berbantuan komputer (auditing with computer). Auditing around the
computer adalah audit terhadap penyelenggaraan system informasi komputer tanpa
menggunakan kemampuan peralatan itu sendiri, pemrosesan dalam komputer dianggap
benar, apa yang ada dalam komputer dianggap sebagai “black box” sehingga audit hanya
dilakukan di sekitar box tersebut. Pendekatan ini memfokuskan pada input dan output. Jika
dalam pemeriksaan output menyatakan hasil yang benar dari seperangkat input pada sistem
pemrosesan, maka operasi pemrosesan transaksi dianggap benar.
Salah satu bidang akuntansi yang banyak dipengaruhi oleh perkembangan TI adalah SIA,
karena pada dasarnya siklus akuntansi pada SIA berbasis komputer sama dengan SIA berbasis
manual, artinya aktivitas yang harus dilakukan untuk menghasilkan suatu laporan keuangan
tidak bertambah ataupun tidak ada yang dihapus. SIA berbasis komputer hanya mengubah
karakter dari suatu aktivitas. Model akuntasi berbasis biaya historis tidak cukup untuk
memberikan informasi yang dibutuhkan oleh perusahaan pada era teknologi informasi (Elliot
dan Jacobson, Gani, 1999). Model akuntansi pada era teknologi informasi menghendaki bahwa
model akuntansi dapat mengukur tingkat perubahan sumber daya, mengukur tingkat
perubahan proses, mengukur aktiva tetap tak berwujud, memfokuskan ke luar pada nilai
pelanggan, mengukur proses pada realtime, dan memungkinkan network. Perubahan proses
akuntansi akan mempengaruhi proses audit karena audit merupakan suatu bidang praktik
yang menggunakan laporan keuangan (produk akuntansi) sebagai objeknya. Praktik auditing
bertujuan untuk memberikan opini terhadap kewajaran penyajian laporan keuangan yang
dihasilkan oleh SIA. Berdasarkan penjelasan diatas maka, kita dapat menyimpulkan manfaat
IT dalam Akuntansi untuk berbgai organisasi adalah :
a. Menjadikan pekerjaan lebih mudah (makes job easier)
b. Bermanfaat (usefull) untuk mengolah data transaksi ekonomi perusahan yang telah
diimput oleh pemakai (user) dari otomatisasi pemrosesan komputermenjadi laporan
keuangan perusahan
c. Menambah produktifitas (Increase productivity)
d. Mempertinggi efektifitas (enchance effectiveness)
e. Mengembangkan kinerja pekerjaan (improve job performance
Sistem Informasi Akuntansi
Tumpal Manik, M.Si - 2014
Fak. Ekonomi - UMRAH
-8-
LATIHAN & SOAL
LATIHAN – 1
Jawablah pertanyaan dibawah ini :
1. Apakah yang dimaksud dengan sistem dan sistem informasi akuntansi ?
2. Apakah perbedaan Sistem Akuntansi dengan Sistem Informasi Akuntansi ?
3. Sebutkan manfaat dan tujuan sistem informasi akuntansi untuk perusahaan?
4. Uraikanlah perbedaan akuntansi komputer dengan komputer akuntansi ?
5. Sebutkan tujuan anda mempelajari sistem informasi akuntansi ?
SOAL – 1
Jawab dan jelaskan pertanyaan di bawaha ini
1. Sebutkan dan jelaskan tujuan mempelajari sistem akuntansi dipandang dari sudut
kemajuan teknologi informasi saat ini.
2. Jelaskan bagaimana solusi mengatasi dan perbaikan sistem informasi akuntansi
berdasarkan karakteristik sistem apabila sistem tersebut gagal dan tidak maksimal.
3. Sebutkan dan jelaskan karakteristik sistem akuntansi dan kakteristik sistem informasi
akuntansi untuk perusahaan jasa, dagang dan pabrik.
4. Jelaskan dan uraikan manfaat teknologi informasi (TI) dalam Akuntansi pada saat ini.
5. Analisislah penerapan teknologi informasi dalam akuntansi saat ini di berbagai instansi
yang ada di sekitar anda sehingga menghasilkan informasi yang akurat dan bermanfaat
untuk publik atau masyarakat secara luas serta berikan solusi yang tepat dan benar pabila
anda menemukan makna yang tidak berguna bagi masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
1. Bodnar George H. and William S. Hopwood (2004), Sistem Informasi Akuntansi, 9 th ed Andi
Yogyakarta.
2. Hall. A, James (2004), Accounting Information System, 4th ed., South Western Publising Co.
3. Marshall Romney B. dan Steinbart John Paul Steinbart (2005) Accounting Information
System, 9th ed Salemba Empat Jakarta.
Sistem Informasi Akuntansi
Tumpal Manik, M.Si - 2014
Fak. Ekonomi - UMRAH
-9-
BAB II
TEKNIK SISTEM DOKUMENTASI
DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
PENGANTAR
Perancangan sistem bertujuan untuk menyajikan data-data keuangan dan non keuangan
menjadi informasi yang akurat guna pengambilan keputusan. Hal-hal yang perlu kita
diperhatikan dalam teknik sistem dokumentasi dalam perancanngan sistem informasi
akuntansi dari berbagai aktivitas organisasi/perusahaan, sehingga berguna bagi
pengambilan keputusan dan menjamin keakuratan data serta kecepatan informasi yang
disajikan. Tehnik sistem adalah berbagai tool yang digunakan dalam analisa, rancangan
dan dokumentasi SIA. Relasi antar sub sistem dalam SIA, terdapat pembesaran grapis
(pictorial) secara alamiah. Teknik sistem digunakan oleh para akuntan yang bekerja
dalam SIA juga karakterisasi pemanfaatan tehnik-tehnik sistem dipakai oleh para
akuntan dan auditor untuk SIA. Selain itu, harus mampu mendeskripsikan pemanfaatan
tehnik diagram alir dalam analisa sistem pemrosesan informasi, juga mendefinisikan
tehnik-tehnik sistem yang umum, seperti diagram alir data –DAD (data flow diagram–
FD), HIPO, dan diagram alir data logic untuk mengendaliakan tugas-tugas yang
berhubungan dengan proses pengolahan data akuntansi dan keuangan.
TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan Instruksional Umum :
Pada akhir kuliah, mahasiswa mampu berpikir, yaitu dapat tahu mengenai istilah
umum, tujuan, ruang lingkup dan konsep-konsep dari landasan teknik sistem dan
dokumentasi serta dokumentasi dan perancangan SIA
Tujuan Instruksional Khusus :
Tujuan utama dari bab ini adalah membekali mahasiswa cara berpikir dan pemecahan
persoalan dalam teknik dokumentasi dan perancangan sistem informasi akuntansi.
Mahasiswa harus mampu membuat penyelesaian masalah teknik sistem dan
dokumentasi serta dokumentasi dan perancangan SIA diberbagai instansi, kemudian ia
mampu untuk mengeksekusi laporan keuangan perusahaan dari hasil pengolahan
komputer atau software. Setelah mempelajari bab ini mahasiswa diharapkan dapat :
1. Menjelaskan definisi teknik sistem informasi
2. Memahami rancangan sistem informasi akuntansi
3. Memahami Simbol dan flowcahart dalam sistem informasi akauntansi
4. Membuat Diagram Alir Data- DAD (Data Flow Diagram – DFD)
5. Menyusun Diagram Konteks, Diagaram Detail dan Diagram Nol
6. Membuat usulan sistem informasi akuntansi
Sistem Informasi Akuntansi
Tumpal Manik, M.Si - 2014
Fak. Ekonomi - UMRAH
- 10 -
TEKNIK SISTEM DOKUMENTASI
DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
2.1
BAB 2
2
Pendahuluan
Materi berukut ini kita membahas teknik sistem dan dokumentasi dalam perancangan
sistem informasi akuntansi, sebab transaksi-transaksi harus dikontrol untuk mengendalikan
terjadinya perlakuan yang tidak bertanggung jawan dari divisi masing-masing aktivitas yang
berhubungan dengan pihak luar perusahaan dalam pertukaran ekonomi dengan pihak-pihak
eksternal tersebut saat penjualan barang dan jasa, pembelian persediaan, pembebanan
kewajiban keuangan dan penerimaan kas dari pelanggan. Sedangkan peristiwa-peristiwa
internal dapat diselesaikan dengan sitem akuntansi yang ada melalui alat software komputer
akuntansi seperti penyusutan aktiva tetap, penggunaan tenaga kerja, bahan baku dan
overhead ke proses produksi, dan transfer persediaan dari satu departemen ke departemen
yang lain.
Sistem infromasi akuntansi pada bab ini akn mencakup penggunaan teknologi informasi
untuk menyediakan informasi bagi pengguna komputer. Komputer digunakan sebagai aset
tetap perusahan untuk membantu pekerjaan dalam berbagai jenis melalui sistem informasi
dan teknologi informasi. Teknologi informasi dalam perusahaan meliputi komputer dan
komunikasi memampukan (enable) suatu entitas mengumpulkan data, menyimpan, mengolah,
dan melaporkan serta mendistribusikan informasi kepada para pemakai dengan beban
usaha yang relatif rendah. Teknologi informasi juga memampukan suatu entitas menangkap
dan menangapi informasi eksternal secara efektif (effective sensing radar)
2.2
Teknik Sistem Dokumentasi
2.2.1 Teknik sistem
Teknik sistem akuntansi berawal dari siklus akuntansi sesuai dengan bidang dan unit
kegiatan perusahaan. Siklus akuntansi adalah proses pencatatan akuntansi dari seluruh
transaksi (aktivitas perusahaan) mulai dari transaksi awal (penerimaan dan pengeluaran uang
secara tunai atau kredit), pencatatan buku besar (posting), menyusun neraca saldo, ayat jurnal
penyesiaan sampai penyusunan laporan keuangan. Siklus akuntansi terdiri dari dua bagian
yang saling terkait antara lain : 1) tahap pencatatan 2) tahap pelaporan. Tahap pencatatan
meliputi kegiatan pengumpulan informasi atas transaksi dan kejadian ekonomi, dan
menyaring informasi tesebut kedalam bentuk yang bermanfaat bagi proses akuntansi.
Siklus akuntansi ini merupakan teknik sistem pencatatan yang berurutan untuk
menghasilan informasi keuangan dan bertujuan agar proses pencatatan keuangan tertata
dengan benar dan sempurna selama aktivitas perusahaan berlangsung, sehingga mengurangi
kesalahan pencatatan nilai/angka dari aktivitas perusahaan untuk mengetahui lebih terperinci
dan jelas laporan keuangan sesuai Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) untuk
perusahaan swasta, sedangkan untuk Instansi Pemerintahan memakai Pernyataan Standar
Akuntansi Pemerintahan (PSAP).
Siklus akuntansi menjadi tahap-tahap pencatatan untuk menyusun laporan keuangan
diuraikan pada halam berikut. Karena tahapnya banyak dan memerlukan waktu, analisis dan
proses maka diperlukan alat berupa software untuk mengolah data laporan keuangan yang
lebih cepat, terintergasi dengan divisi-divisi yang ada dalam perushaan
Sistem Informasi Akuntansi
Tumpal Manik, M.Si - 2014
Fak. Ekonomi - UMRAH
- 11 -
Siklus akuntansi
Transaksi
(Transaction)
Neraca Saldo
Awal Periode
(Begenning
Balance)
Gambar 2.1. Siklus Akuntansi
Jurnal Umum
(General Journal)
Jurnal Khusus
(Special Purpose
Journal)
Jurnal Pembalik
(Reversing Entry)
Buku Besar
(Ledger)
Buku
Pembantu
(Subsidiary
Ledger)
Neraca Saldo
(Trial Balance)
Ayar Jurnal
Penyesuaian
(Adjusment)
Neraca Lajur/
Kertas Kerja
(Work Sheet)
Jurnal Penutup
(Closing Entry)
Laporan
Keuangan
(Financial
Statement)
Pencatatan dilakukan berdasarkan bukti dokumen-dokumen transaksi sehingga siklus
akuntansi perusahaan dapat dimulai, tanpa adanya transaksi dan dokumen siklus ini tidak
tercapai. Siklus akuntansi perusahaan jasa berbeda dengan perusahaan dagang, pada
perusahaan dagang melalui jurnal khusus dan buku besar pembentu, sehingga lebih panjang
dibandingkan dengan perusahaan jasa. Transaksi pembelian dan penjualan secara tunai
maupun kredit dicatat melalui jurnal khusus, hasil pencatatan jurnal khusus ini akan
menunjukkan jumlah hutang dan piutang. Sebelum mencatat jurnal umum dan jurnal khusus
pencatatan dapat dilakukan dengan memilih salah satu dari metode fisik atau perpetual sesuai
dengan jenis dan bentuk perusahaan. Perusahaan kecil biasanya kurangnya penerapan
pencatatan jurnal khusus dan jurnal khusus, sedangkan perusahaan mengah, besar
memerlukan tahap ini, karena jumlah transaksinya banyak dan mempunyai pelanggan yang
banyak.
Uraian tahap pencatatan dan tahap pelaporan siklus akuntansi dapat digambarkan
tahapnya berikut ini.
Landasan siklus akuntansi :
1) Tahap pencatatan
a. Melakukan transaksi (aktivitas). Analisis atau dokumen aktivitas binis menjadi dasar
untuk pencatatan awal setiap transaksi.
b. Mencatat transaksi dalam jurnal. Berdasarkan dokumen pendukung, transaksi dicatat
dengan menggunakan ayat atau entri jurnal secara kronologis pada awal setiap
transaksi.
c. Memindah bukukan (posting) transaksi kedalam buku besar (ledger). Transaksi yang
telah dikelompokkan dan dicatat pada jurnal diposting pada akun – akun yang sesuai
dengan buku besar (general ledger) dan apabila diperlukan pada buku tambahan atau
buku pembantu(subsidiary ledger)
Sistem Informasi Akuntansi
Tumpal Manik, M.Si - 2014
Fak. Ekonomi - UMRAH
- 12 -
2) Tahan Pelaporan
a. Menyiapkan neraca saldo atau neraca percobaan (trial balance) atas akun – akun
dibuku besar. Neraca saldo berisi daftar setiap akun pada buku besar bersama saldo
debit dan kreditnya. Tahap ini memungkinkan pengecekan umum atas keakuratan
pencatatan dan pemindah bukuan.
b. Mencatat jurnal penyesuaian. Sebelum laporan keuangan disiapkan, semua informasi
relevan yang belum tercatat harus diidentifikasi dan dibuatkan penyesuaian yang
tepat. Jurnal penyesuaian harus dicatat dan diposting sehingga akun-akun berada pada
saldo yang benar sebelum lapran keuangan disiapkan.
c. Menyiapkan laporan keuangan. Laporan ini merupakan ikhtisar hasil operasi dari
aktivitas perusahaan dan menunjukkan posisi keuangan serta arus kas yang disiapkan
berdasarkan informasi yang terdiri dari akun yang telah disajikan.
d. Menutup akun nominal. Saldo-saldo akun nominal (sementara) ditutup ke akun laba
ditahan. Proses penutupan ini mengakibatkan akun nominal bersaldo nol (0) pada
awal periode berikutnya.
e. Menyiapkan neraca saldo setelah penutupan atau neraca penutup (post closing trial
balance) untuk memastikan kesamaan atau keseimbangan daebit dan kredit setelah
jurnal penyesuaian dan juranal penutup diposting.
2.2.2 Dokumentasi
Dokumen-dokumen transaksi merupakan tahap awal dari siklus akuntansi. Semua
pencatatan harus ada bukti yang jelas sebagai sumber bukti pencatatan selama proses
penyusunan laporan keuangan yang berasal dari internal (pihak perusahaan yang menyusun
laporan keuangan) maupun dari eksternal (pihak luar yang berhubungan dengan transaksi
dan dokumen).
2.2.3 Sumber Bukti Transaksi
Sumber bukti transkasi diperoleh dari dalam dan dari luar perusahaan. Dokumen yang
berasal dari luar perusahaan adalah dokumen yang keluarkan perusahaan sendiri untuk
penjualan dan penagihan piutang (account receivable) sedangkan dokumen yang berasal dari
luar perusahaan seperti bukti pembelian, pembayaran. Berikut ini dokumen-dokumen yang
digunakan sebagai pendukung menyusun informasi ekonomi perusahaan, antara lain:
a. Bukti Kas Masuk, Bukti kas masuk adalah tanda bukti bahwa perusahaan telah
menerima uang secara tunai (cash), transaksi ini terjadi karena penjualan tunai maupun
penagihan piutang usaha dan pendapatan bunga.
b. Bukti Kas Keluar, Bukti kas keluar adalah tanda bukti bahwa perusahaan telah
mengeluarkan uang tunai, seperti pembelian peralatan, asset tetap, pembayaran hutang,
pembayaran gaji atau pengeluaran-pengeluaran yang lainnya dilakukan secara tunai.
c. Memo, Memo adalah bukti pencatatan antar departemen/divisi dari pimpinan seperti
manager dengan departemen yang ada di lingkungan perusahaan. Memo ini berisikan
departemen pembuat memo, nama, tujuan dan isi yang sifatnya sementara sebelum
adanya realisai dari memo tersebut.
Sebuah dokumen menyediakan bukti dari peristiwa ekonomi dan dapat digunakan untuk
memulai pemrosesan transaksi. Sebagian dokumen merupakan merupakan hasil dari
pemrosesan transaksi. Ada tiga jenis dokumen (dokumen sumber, dokumen produk, dan
dokumen turn around).
Sistem Informasi Akuntansi
Tumpal Manik, M.Si - 2014
Fak. Ekonomi - UMRAH
- 13 -
a. Dokumen sumber. Peristiwa-peristiwa ekonomi menimbulkan dokumen-dokumen yang
diciptakan pada awal transaksi. Dokumen ini digunakan untuk menangkap dan
menformulasikan data transaksi yang diperlukan untuk memproses siklus transaksi.
b. Dokumen Produk. Adalah hasil transaksi pemrosesan, bukan dokumen yang memicu
mekamisme proses.
c. Dokumen turn around adalah dokumen produk dari satu sistem yang menjadi dokumen
dari sistem lainnya.
2.2.4 Jurnal
Suatu record transaksi secara kronologis. Ketika semua fakta yang relevan tentang
transaksi diketahui, peristiwa dicatat dalan sebuah jurnal dalam urutan kronologis. Setiap
transaksi memerlukan ayat jurnal terpisah, mencerminkan akun-akun yang dipengaruhi dan
jumlah yang akan didebit dan dikredit. Terdapat dua jenis jurnal : Jurnal khusus dan jurnal
umum.
 Jurnal khusus. Digunakan untuk mencatat kelas transaksi spesifik yang muncul dalam
volume tinggi.
 Jurnal umum. Untuk mencatat transaksi yang jarang terjadi atau tidak sama.
2.2.5 Buku Besar (Ledger)
Buku besar adalah pengelompokan akun-akun sejenis yang berasal dari jurnal umum
dari sebuah mencerminkan efek-efek keuangan dari transaksi perusahaan . Jurnal menunjukan
efek kronologiis dari kegiatan bisnis, buku besar menunjukkan kegiatan perjenis akun. Sebuah
buku besar menunjukkan kenaikan, penurunan dan saldo lancar dari setiap akun.
 Buku Besar Umum (General Ledger), merangkum kegiatan setiap akun organisasi. Buku
besar umum memberikan nilai tunggal untuk setiap akun kontrol, seperti utang dagang,
piutang dagang dan persediaan.
 Buku Besar Pembantu (Subsidiary Ladger), Buku Besra Pembantu disimpan dalam
departemen akuntansi perusahaan, termasuk diantaranya persediaan, utang dagang, gaji
dan piutang dagang. Pemisahaan ini memungkinkan kontrol dan dukungan ke kegiatan
operasi lebih baik.
Pengolahan data melalui otorisasi komputer menggunakan file induk buku besar umum
merupakan file utama dalam database SIA. Basis dari file ini adalah kode daftar akun
perusahaan. Setiap record dalam file induk buku besar umum bisa merupakan akun software
dari SIA yang terpisah (misalnya penjuaalan) atau akun kontrol seperti kontrol untuk file buku
besar pembantu, korespondennya dalam sistem pemrosesan transaksi (transaction processing
system-TPS). Laporan informasi mengambil dari induk program/software untuk menghasilkan
laporan keuangan perusahaan.
2.2.6 Neraca Saldo/Neraca Percobaan (Trial Balance)
Neraca saldo ialah suatu daftar yang berisi saldo-saldo sementara setiap akun buku
besar pada suatu saat periode pencatatan akuntansi. Neraca saldo sering disebut neraca sisa
atau daftar yang berisi semua saldo akhir dari akun buku besar yang dicatat secara sistematis
menurut nomor akun buku besarnya, disertai saldo debet dan kredit akun yang bersangkutan.
Tujuan dari penyusunan neraca saldo adalah untuk menguji kesaman jumlah kolom debit dan
jumlah kolom kredit neraca saldo. Adanya kesamaan jumlah kolom debit dan kolom kredit
neraca saldo tidak menjamin bahwa semua saldo tiap-tiap rekening di neraca saldo
Sistem Informasi Akuntansi
Tumpal Manik, M.Si - 2014
Fak. Ekonomi - UMRAH
- 14 -
menunjukkan jumlah benar karena terdapat kesalahan yang tampak dalam neraca saldo
karena mempengaruhi kesamaan debit dan kredit neraca saldo dan kesalahan yang tidak
tampak pada neraca saldo.
2.2.7 Ayat Jurnal Penyesuaian (Adjustment)
Ayat jurnal penyesuaian adalah pencatatan dalam jurnal untuk menentukan nilai saldo
yang sebenarnya dari beberapa transaksi yang telah terjadi pada periode sekarang maupun
sebelumnya dari piutang, aset tetap, beban yang masi akan diabayar dan pendapatan pada
akhir periode akuntansi yang diakibatkan berlalunya waktu agar laporan keuangan disajikan
benar. Setelah mempelajari neraca salado, maka kita beralih ke neraca lajur yang menjadi
bagian dari siklus akuntansi pada akhir periode.
Ayat jurnal penyesuaian dibuat untuk menyesuaikan saldo perkiraan-perkiraan ke saldo
yang sebenarnya sampai akhir periode akuntansi, atau untuk memisahkan penghasilan atau
biaya dari suatu periode dengan periode yang lain. Ada tujuh rekening yang perlu dilakukan
penyesuaian pada setiap akhir periode sebelum penyusunan laporan keuangan, yaitu;
1. Penyesihan piutang ragu– ragu /piutang tak tertagih (Allowence for bad debt/doubful
account)
2. Perlengkapan (suplies)
3. Penyusustan aktiva tetap (depreciation of fixed assets)
4. Beban dibayar dimuka (prepaid expense) atau beban yang ditangguhkan (deferred
expenses)
5. Beban yang masih harus dibayar (accrued expense) atau beban akrual
6. Pendapatan diterima dimuka (unearnerd revenue) atau Pendapatan yang ditangguhkan
(deferred revenue)
7. Pendapatan yang masih harus diterima dimuka (accrued revenue) atau Pendapatan
akrual.
2.2.8 Laporan Keuangan
Penjelasan laporan keuangan telah bahas bab sebelumnya, menyatakan bahwa laporan
keuangan (financial statement) adalah laporan atas kejadian–kejadian masa lalu dari suatu
proses pencatatan yang bersifat keuangan selama periode akuntansi yang bersangkutan atau
ringkasan dari suatu proses pencatatan, yaitu ringkasan transaksi–transaksi keuangan selama
tahun buku yang bersangkutan. Sesuai dengan standar akuntansi keuangan (PSAK),
Pencerminan posisi keuangan dan kondisi ekonomi perusahaan dapat kita simpulkan
berdasarkan laporan keuangan, karena laporan keuangan disajikan atas dasar fakta dari
catatan akuntansi yang telah terjadi selama periode operasional memberikan gambaran
tentang kemajuan (progress report) secara periodik. Sedangkan sifat laporan keuangan terdiri
dari : (1) fakta yang telah dicatat (record fact), (2) prinsip – prinsip dan kebiasaan di dalam
akuntansi (accounting convention), (3) pendapat pribadi (personal judgment)
Fungsi laporan keuangan secara umum adalah menyampaikan informasi dari aktivitas
perusahaan secara keselurahan pada akhir periode pecatatan antara lain :
a. Menyajikan informasi keuangan berupa aset, liabilitas dan ekuitas perusahaan.
b. Menyajikan informasi mengenai perubahan dalam harta bersih suatu perusahaan yang
terjadi sebagai akibat kegitan usaha dalam rangka memperoleh laba.
c. Menyajikan informasi keuangan untuk membantu para pengguna laporan keuangan dalam
menaksir potensi perusahaan dalam menghasilkan laba.
Sistem Informasi Akuntansi
Tumpal Manik, M.Si - 2014
Fak. Ekonomi - UMRAH
- 15 -
d. Menyajikan informasi yang penting mengenai perubahan harta dan kewajiban perusahaan,
seperti informasi mengenai pembiayaan dan investasi.
Laporan keuangan dipersiapkan atau dibuat dengan maksud untuk memberikan gambaran
kemajuan perusahaan secara periodik yang dilakukan oleh karyawan melalui para manajer,
pempinan (management), laporan keuangan menurut PSAK No.1 (revisi 2009) yang terdiri
dari :
1. Posisi Laporan Keuangan/Neraca (Balance Sheet), PSAK No.1 (revisi 2009)
2. Laporan Laba–Rugi (Income Statement), PSAK No.1 (revisi 2009)
3. Perubahan Ekuitas (Equity Statement) atau Modal Pemilik (Capital), PSAK No.1 (revisi
2009)
4. Laporan Perputaran Kas (Cash Flow Statement), PSAK No.2 tentang (revisi 2009)
5. Catatan atas laporan keuangan (Notes Financial Statemen)
2.3
Pemodelan Sistem Berbasis Data
Record akuntansi dalam sistem berbasis komputer disajikan dalam empat jenis file
magnetis yang beredar, yaitu : file induk, file transaksi, file referensi, dan file arsip.
1) File Induk, secara umu berisi data-data akun. Buku besar dan buku besar pembantu adalah
contoh dari file induk. Nilai data-data dalam file induk diperbaharui dari transaksi.
2) File Transaksi, file sementara yang menyimpan record transaksi yang akan digunakan
untuk mengubah atau memperbaharui data dalam file induk. Pesanan penjualan,
penerimaan persediaan, dan penerimaan kas adalah contoh dari file transaksi.
3) File Referensi, menyimpan data yang digunakan sebagai standar untuk memproses
transaksi. Misalnya, program pembayaran gaji dapat merujuk ke tabel pajak. File referansi
lainnya meliputi daftar harga untuk faktur pelanggan, daftar pemasok yang diotorisasi,
daftar nama pegawai, dan file kredit pelanggan untuk penjualan kredit.
4) File Arsip, berisi record-record tentang transaksi masa lalu yang dipertahankan untuk
referensi akan datang. Bentuk transaksi ini merupakan bagan yang penting dari jejak audit.
File arsip meliputi jurnal-jurnal, informasi pembayaran gaji periode sebelumnya, daftar
nama pegawai sebelumnya, ecord tentang akun yang dihapus dan buku besar periode
sebelumnya.
Organisasi yang menggunakan buku besar umum semata-mata untuk pelaporan
keuangan akan menemukan bahwa suatu sistem batch, yang menggunakan file sekuensial,
memenuhi kebutuhannya dan menyediakan tingkat keamanan yang tinggi. Sistem seperti itu
sederhana cara beroperasinya, dan mengontrol akses ke buku besar umum juga mudah
dilakukan. Akan tetapi, ketika buku besar umum digunakan untuk mendukung kisaran tugas
yang lebih luas dalam organisasi, suatu sistem yang menggunakan pemrosesan real-time dan
file akses langsung mungkin diperlukan. Pada bagian ini kita akan mengkaji general ledger
otomatis tradisional dan pendekatan rekayasa teknologi yang menggunakan software dengan
basis-komputer.
Teknik dokumentasi perlu dikuasai oleh akuntan maupun keuangan dan akuntansi
untuk mendesain dan mempermudah auditor sistem, para akuntan menggunakan
dokumentasi sistem secara rutin. Kemampuan untuk mendokumentasikan sistem dalam
bentuk grafik karena merupakan keahlian penting bagi para akuntan untuk dikuasai. Ada
enam teknik dokumentasi dasar, diantaranya : diagram relasi entitas (REA), diagram arus data
(DAD), flowchart dokumen, flowcahart sistem, flowchart program, dan diagram tata letak
record.
Sistem Informasi Akuntansi
Tumpal Manik, M.Si - 2014
Fak. Ekonomi - UMRAH
- 16 -
2.3.1 Diagram Relasi Entitas – REA
Diagram REA adalah suatu teknik dokumentasi yang digunakan untuk menyajikan relasi
antara entitas (sumber daya, peristiwa, dan agen) dalam sebuah sistem. Sebuah entitas adalah
sumber daya (mobil, kas, atau persediaan), sebuah peristiwa (memilih mobil, pesanan barangbarang, menerima kas, atau memperbaharui record akuntansi), atau seorang agen (petugas
penjualan, pelanggan, atau pemasok). Mari kita perhatikan gambar 2.1 : Diagram Relas
Entitas
Sistem Informasi Akuntansi Penggajian
Entitas
Bagian
Bendahara
Kepala
Pegawai
Relasi
1
Menghitung
2
Menyetujui
3
menerima
Entitas
Data
Karyawan
Daftar Gaji
Slip Gaji
Gambar 2.2 : Sistem Informasi Akuntansi Penggajian
Relasi entitas dapat dijelaskan dalam istilah cardinality. Ini adalah pemetaan numerik diantara
instansi entitas. Suatu relasi dapat satu-lawan-satu (1:1), satu-lawan-banyak (1:M), atau
banyak-lawan-banyak (M:M).
2.3.2 Flow Map
Flowmap adalah paket perangkat lunak yang didedikasikan untuk menganalisis dan
menampilkan interaksi atau aliran data. Jenis data dalam arti khusus ada dua lokasi geografis
yang berbeda terhubung ke masing-masing item data: Sebuah lokasi tempat asal aliran dimulai
dan lokasi tujuan di mana aliran berakhir. Aliran data itu sendiri dapat orang (misalnya
komuter, berbelanja, pengunjung rumah sakit), barang, penggunaan layanan pertanian atau
telekomunikasi dan sebagainya. Sedangkan menurut Phan (2005), a mix of maps and flow
charts, that show the movement of objects from one location to another, such as the number of
people in a migration, the amount of goods being traded, or the number of packets in a network.
Flow Map merupakan campuran peta dan flow chart, yang menunjukkan pergerakan
benda dari satu lokasi ke lokasi lain, seperti jumlah orang dalam migrasi, jumlah barang yang
diperdagangkan, atau jumlah paket dalam jaringan. Flow Map dapat digunakan untuk
menunjukkan gerakan hampir segala sesuatu, termasuk hal-hal nyata seperti orang, produk,
sumber daya alam, cuaca, dll, serta hal-hal tak berwujud seperti know-how, bakat, kredit
sebesar niat baik. Flow Map dapat menunjukkan hal-hal seperti berikut:
1) Data yang mengalir, bergerak, berpindah, dll
2) Arah aliran data bergerak dan / atau apa sumber dan tujuan tersebut.
3) Jumlah data yang mengalir, yang ditransfer, diangkut.
4) Informasi umum yang mengalir dan proses data mengalir.
Sistem Informasi Akuntansi
Tumpal Manik, M.Si - 2014
Fak. Ekonomi - UMRAH
- 17 -
Ilustrasi Flow Map Sistem Informasi Akuntansi Penggajian
Flow Map Sistem Informasi Akuntansi Penggajian
PEGAWAI
BENDAHARA/
KEUANGAN
Data
Pegawai
KEPALA
KEUANGAN
Membuat
Laporan Gaji
Laporan
Gaji
Data Rekap
Gaji Pengawai
Laporan Gaji
yang telah
di ACC
Mencetak
Rekap Gaji
Tandatangan
Gaji
Data Rekap
Gaji Pengawai yg
ditandatangani
A
Laporan
Gaji
Menyetujui
Laporan Gaji
Laporan Gaji
di ACC
Laporan Data
Gaji Pengawai
A
A
Gambar 2.3 Flow Map Sistem Informasi Akuntansi Penggajian
Gambar 2.4 diatas, menggambarkan entitas-entitas yang berhubungan dengan penggajian
yang terdiri dari tiga entitas, antara lain :
a. Pengawai
: Entitas yang menerima gaji setelah di hitung dan diproses oleh bagian
Bendahara gaji/keuangan berdasarkan daftar hadir, jagi pokok,
tunjangan dan lain-lainnya.
b. Bendahara Gaji : Entitas kelompok keuangan yang menghitung dan membayarkan gaji
c. Pimpinan
: Entitas yang melakukan verifikasi, otorisasi dan persetujuan
pembayaran gaji.
Sistem Informasi Akuntansi
Tumpal Manik, M.Si - 2014
Fak. Ekonomi - UMRAH
- 18 -
2.4 Pemodelan Sistem Berbasis Dokumen
2.4.1 Simbol Flowchart
Flowchart merupakan teknik sistem yang paling sering digunakan, flowchart merupakan
diagram simbol yang menunjukkan arus data dan tahapan operasi dalam sebuah sistem.
1. Simbol Flowchart
Flowchart digunakan oleh auditor maupun bagian akuntansi dan keuangan dalam sistem
informasi akuntansi. Pemakaian flowchart terlalu meluas, sehingga diadakan
keseragaman simbol dan konvergensi yang digunakan untuk berbagai instansi
pemerintahan maupun swasta dengan adanya publikasi “American National Standart
Flowchart Symbols and Their Usage in Oinformation Processing”. Veri sekarang yang
berlaku adalah ANSI X3,5. -1970. ANSI mendefenisiskan bentuk setiap simbol tersebut
dan mengilustrasikan penggunaan simbol-simbol tersebut.
a. Simbol Dasar
Input/Output
Proses
Garis Arus
Membuat data tersedia untuk diproses dan mencatat hasil
informasi hasil suatu pemrosesan catatan akuntansi (jurnal,
register, catatan harian, buku besar)
Proses computer (program dijalankan
Arus data
b. Simbol Input/Output Spesifik
c. Simbol Proses Khusus dan Simbol Tambahan
Sistem Informasi Akuntansi
Tumpal Manik, M.Si - 2014
Fak. Ekonomi - UMRAH
- 19 -
Ilustrasi Sistem Informasi Akuntansi Penggajian
Flowchart Sistem Informasi Akuntansi Penggajian
Start
Read File
Slip Gaji
No
IF NIP/NUPTL/ID
Tidak ada
Yes
Output NIP Slip
Sudah ada
IF Baru Data
Gaji Pegwai
Yes
Simpan
IF Edit Data
Gaji Pegwai
Yes
Edit
IF Hapus Data
Gaji Pegwai
Yes
Hapus
Tutup
Yes
End
Gambar 2.4 Flowchart Sistem Informasi Akuntansi Penggajian
2.4.2 Diagram Arus Data (Data Flow Diagram – DFD)
Diagram ini menggunakan simbol-simbol untuk mencerminkan proses, sumber-sumber
data, arus data, dan entitas dalam sebuah sistem. DAD digunakan untuk menyajikan sistem
pada tingkat rincian berbeda, dari yang bersifat umum ke rincian banyak. Tujuan penggunaan
DFD adalah untuk memisahkan secara jelas proses logika analisis sistem dengan proses desian
sistem secara fisik.
a. Konsep Dasar
Diagram Alir Data-DAD (Data Flow Diagram-DFD) adalah suatu network yang
menggambarkan suatu sistem automat / komputerisasi, manual atau gabungan dari
keduanya dalam susunan berbentuk komponen sistem yang saling berhubungan sesuai
dengan aturan mainnya.
Sistem Informasi Akuntansi
Tumpal Manik, M.Si - 2014
Fak. Ekonomi - UMRAH
- 20 -
b.
Simbol-simbol yang digunakan
Terminator (External Entity)
Simbol yang digunakan untuk menggambarkan asal/tujuan data.
Merupakan lingkungan
sistem, berupa Departemen, Organisasi,
sekelompok orang yang terlibat dalam sistem. (diluar/didalam). Berikan
label/nama di dalam entity tersebut.
Proses (Process)
Digunakan untuk proses pengolahan atau transformasi data. Kegiatan
yang dilakukan oleh organisasi (perusahaan), kelompok orang,
mesin/komputer dari hasil suatu arus data.
Arus Data (Data Flow)
Untuk menggambarkan aliran data yang berjalan. Mengalir diantara
proses, data store dan external entity. Dapat berupa masukan untuk
sistem atau keluaran dari proses sistem.
Simpanan Data/Arsip (Data Store)
Untuk menggambarkan data flow yang sudah disimpan/ diarsipkan.
c. Aturan Main
 Tidak boleh menghubungkan antara External Entity dengan External Entity
secara langsung.
 Tidak boleh menghubungkan antara Data Store dengan Data Store secara
langsung.
 Tidak boleh menghubungkan antara Data Store dengan External Entity secara
langsung (atau sebaliknya).
 Setiap Proses harus ada Data Flow yang masuk dan ada Data Flow yang keluar.
d. Cara Membuat
 Top-Down Analysis, mulai dari umum sampai dengan detail.
 Jabarkan proses sampai dengan sedetail mungkin.
 Pelihara Konsistensi Entity, Proses, Data Flow dan Data Store yang terjadi dalam
Data Flow Diagram.
 Berikan Label yang bermakna untuk tiap-tiap simbol.
Tahapan Proses Pembuatan Perancangan Sistem Informasi Akunatansi
a. Buat Diagram Konteks
Untuk menggambarkan sumber serta tujuan data yang akan diproses atau diagram
yang menggambarkan sistem secara global dari keseluruhan sistem yang ada
b. Buat Diagram Nol
Untuk menggambarkan tahap-tahap proses yang ada didalam Diagram Konteks
(penjabaran secara rinci)
c. Buat Diagram Detail (Rinci)
Untuk menggambarkan arus data secara lebih detail lagi dari tahapan proses yang
ada didalam diagram nol
Sistem Informasi Akuntansi
Tumpal Manik, M.Si - 2014
Fak. Ekonomi - UMRAH
- 21 -
Ilustrasi : DAD/DFD Sistem Informasi Akuntansi Penggajian
1) Gambar 2.5 Diagram Konteks Sistem Informasi Akuntansi Penggajian
BENDAHARA
/KEUANGAN
PEGAWAI
Biodata_pegawai
Tdt_gaji
SISTEM
INFORMASI
PENGOLAHAN
PENGGAJIAN
Daftar_slip_gaji
Bukti_setor_gaji
KEPALA
KEUANGAN
Data _gaji
Laporan _gaji
Biodata_pegawai
ACC_Gaji
Data_gaji
ACC_gaji
Gambar 2.5 Diagram Konteks Sistem Informasi Pengolahan Penggajian
2) Gambar 2.6 Diagram Nol Sistem Informasi Akuntansi Penggajian
PEGAWAI
Data_pegawai
Form_Biodata_pegawai
Daftar_pegawai
Doc_hitung_gaji
Daftar_slip_gaji
Bukti_setor_gaji
Bukti-bayar_gaji
1.0
PENDATAAN
PEGAWAI
2.0
DAFTAR
GAJI
Data_pegawai
Gaji_pegawai
Doc_hitung_gaji
3.0
PEMBAYARAN
GAJI
4.0
LAPORAN
GAJI
Sistem Informasi Akuntansi
Tumpal Manik, M.Si - 2014
Fak. Ekonomi - UMRAH
BENDAHARA
/KEUANGAN
Form_Biodata_pegawai
ACC_gaji
Dokumen
_hitung_gaji
Dokumen
_hitung_gaji
BENDAHARA
KEUANGAN
Laporan_gaji
- 22 -
3) Gambar 2.6 Diagram Datail Sistem Informasi Akuntansi Penggajian
BENDAHARA
/KEUANGAN
Data_pegawai
Data_pegawai
Data_pegawai
Daftar_gaji
Lap_hitung_gaji
2.1
PEMBUATAN
PERHITUNGAN
GAJI
Laporan_hitung_gaji
ACC_Laporan_hitung
_gaji
KEPALA
KEUANGAN
Dok_bayar_gaji
2.2
JURNAL
PERHITUNGAN
GAJI
Laporan_gaji
2.4.3 Kamus Data (Data Dictionary)
Konsep dasar kamus data merupakan Katalog Fakta tentang data dan kebutuhan
informasi dari suatu sistem informasi dengan mendefinisikan data yang mengalir pada sistem
secara lengkap. Fungsi dari kamus data adalah sebagai suatu katalog yang menjelaskan lebih
detail tentang DFD yang mencakup proses, data flow & data store. Hal yang harus dimuat
dalam Kamus Data : Nama Arus Data, Alias, Tipe Data, Arus Data, Penjelasan, Periode, Volume
Struktur Data, Notasi .
Notasi meruapakan suatu bentuk utk mempersingkat arti/makna dari simbol yang
dijelaskan. Notasi tipe data Untuk membuat spesifikasi format masukan dan keluaran suatu
data seperti dibawah ini.
Notasi
Notasi
Notasi Struktur Data
X
9
A
Z
.
,
_
/
Setiap karakter
Angka Numerik
Karakter Alphabet
Angka Nol yang ditampilkan dalam
spasi kosong
Titik, sebagai Pemisah Ribuan
Koma, sebagai Pemisah Pecahan
Hypen, sebagai tanda penghubung
Slash, sebagai tanda pembagi
Untuk membuat spesifikasi elemen
data
=
+
Terdiri dari
And (dan)
( ) Pilihan (Ya atau Tidak)
{}
[]
I
*
Iterasi/Pengulangan Proses
Pilih salah satu pilihan
Pemisahan pilihan dalam tanda
Keterangan atau catatan
@ Petunjuk (key field)
2.4.4 Normalisasi
Sebelum membuat pemograman sistem informasi akuntansi, terlebih dahulu membuat
normalisasi data, sebab data-data yang diproses kalau tidak normal maka program sistem
informasi akuntansi tidak normal. Ada dua yang menjadi perhatian dalam penyusunan
noemalisasi yaitu : konsep dasar normalisasi dan kunci (key) normalisasi kemudian
dilanjutkan ke tahap pengkodean.
Sistem Informasi Akuntansi
Tumpal Manik, M.Si - 2014
Fak. Ekonomi - UMRAH
- 23 -
1. Konsep Dasar Normalisasi adalah merupakan proses pengelompokkan elemen data
menjadi tabel-tabel yang menunjukkan entity dan relasinya.
2. Key (Kunci), Field key yang digunakan :
 Candidate Key, yaitu satu attribute atau satu set minimal attribute yang
mengidentifikasikan secara unik suatu kejadian yang spesifik dari suatu entity.
 Primary Key, yaitu satu attribute atau satu set minimal attribute yang tidak hanya
mengidentifikasikan secara unik suatu kejadian yang spesifik, tetapi juga dapat
mewakili setiap kejadian dari suatu entity.
 Alternate Key, yaitu Candidate Key yang tidak terpilih sebagai Primary Key.
 Foreign Key, yaitu satu attribute atau satu set attribute yang melengkapi satu
hubungan (relationship)yang menunjukkan ke induknya.
Tahapan Proses Normalisasi
1. UnNormalized Form, Proses pengumpulan data yang akan direkam dengan tidak
mengikuti suatu format tertentu.
2. First Normal Form/1NF, Mempunyai ciri yaitu setiap data dibentuk dalam flat file dengan
setiap field berupa “atomic value” – tidak ada atribut yang berulang.
3. Second Normal Form/2NF, Mempunyai syarat yaitu bentuk data telah memenuhi kriteria
bentuk 1NF & atribut non key bergantung fungsi dengan primary key.
4. Third Normal Form/3NF, Relasi harus dalam bentuk 2NF & semua atribute non primer
tidak punya hubungan transitif.
5. Boyce-Codd Normal Form/BCNF, Mempunyai paksaan yang lebih baik dari bentuk 3NF,
Relasi harus dalam bentuk 1NF & setiap atribute harus bergantung fungsi pada atribute
superkey.
Pengkodean
Digunakan untuk mengklasifikasikan data, yang dimasukkan kedalam komputer
ataupun untuk mengambil bermacam-macam informasi. Kode dapat terbentuk dari kumpulan
angka, huruf atau simbol lainnya. Ada beberapa macam tipe kode antara lain : kode mnemonik
(mnemonic code), kode urut (sequential code), kode blok (block code), kode grup (group code),
kode batang (bar code), kode desimal (decimal code).
2.4.5 Diagram IPO dan HIPO
 HIPO (Input proses output) adalah sekumpulan diagram IPO yang terorganisasi
 IPO (Input proses output) adalah menggambarkan input yang diperlukan untuk
memproduksi output tertentu, biasanya tidak memberikan informasi detail
mengenai bagaimana cara memproses input tersebut.
IPO (Input proses output)
Pembuat Laporan :
Nomor Diagram :
Input
Catatan pekerjaan master
file pengolahan pesanan
Sistem Informasi Akuntansi
Tumpal Manik, M.Si - 2014
Fak. Ekonomi - UMRAH
Komputerisasi Pengolahan
Data Pesanan
Poses
Permintaan Bahan Baku
Penerimaan Bahan Baku
Perekeman Penerimaan
Pembuatan Laporan
Tanggal Transaksi
Output
Laporan Penerimaan Pesanan
Bahan Baku
- 24 -
LATIHAN & SOAL
LATIHAN - 2
Jawablah pertanyaan di bawah ini
1. Tahap siklus akuntansi menjadi rangkaian untuk sistem informasi akuntansi yang terdiri
dari dua bagian yang saling terkait yaitu tahap pencatatan dan tahap pelaporan, jelaskan
tahap tersebut berdasarkan siklus akuntansi dalam SIA.
2. Uraikan dan jelaskanlah pengertian kalimat di bawah ini
a. Diagram Konteks
e. HIPO
b. Diagram Nol
f. IPO
c. Diagarn Detail
g. Flowchart
d. Normalisasi
3. Jelaskan bagaimanakah teknik sistem dokumentasi untuk perancangan sistem informasi
akuntansi.
4. Gambarkan dan jelaskanlah
a. Sobol Flowchart
b. Simbol Input/Output Spesifik.
c. Simbol Proses Khusus dan Simbol Tambahan
d. Diagaram Arus Data atau DFD
SOAL – 2
Kerjakanlah soal-soal dibawah ini dan berikan penjelasan yang lengkap
1.
Amatilah perusahaan-perusahaan dibawah ini yang masih menerapkan sistem manual :
a. Perusahaan Dagang : 1. Sistem Informasi Akuntansi Penjualan
2. Sistem Informasi Akuntansi Persediaan/Gudang
3. Sistem Informasi Akuntansi Hutang
b. Perusahaan Jasa
: 1. Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas
2. Sistem Informasi Akuntansi Piutang
3. Sistem Informasi Akuntansi Aset Tetap
c. Perusahaan Pabrik : 1. Sistem Informasi Akuntansi Pembelian Barang
2. Sistem Informasi Akuntansi Penggajian
3. Sistem Informasi Akuntansi Produksi
Setelah anda amati, tinjau ulang program berjalan dari perusahaan tersebut, berdasarkan
sub-bagian manakah yang belum mencakup aktivitas dari sistem berjalan tersebut.
Kemudian buatlah rancangan program usulan sistem informasi akuntansi :
1. Tuliskan kembali sistem berjalan pada perusahaan tersebut
2. Buatlah usulan sistem komputeriasi akuntansi pada perusahaan tersebut melalui :
a. Susunlah Diagram Konteks
b. Diagram Nol
c. Diagram Detail
d. HIPO atau IPO
e. Flowchart
Sistem Informasi Akuntansi
Tumpal Manik, M.Si - 2014
Fak. Ekonomi - UMRAH
- 25 -
DAFTAR PUSTAKA
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Bodnar George H. and William S. Hopwood (2004), Sistem Informasi Akuntansi, 9 th ed
Andi Yogyakarta.
Hall, A James (2004), Accounting Information System, 4th ed., South Western Publising Co.
Jogiyanto (2005), Analisis dan Disain. Yogyakarta: Andi
Krismiaji (2002), Sistem Informasi Akuntansi. Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan
AMP YKPN.
Marshall., Romney B. dan Steinbart John Paul Steinbart (2005), Accounting Information
System, 9th ed Salemba Empat Jakarta.,
Soemarso. SR. (2004), Akuntansi Suatu Pengantar, Buku 1, Edisi ke-6. Jakarta: PT.Rimeka
Cipta.
Sutabri, Tata. (2002), Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Andi Yogyakarta
Sistem Informasi Akuntansi
Tumpal Manik, M.Si - 2014
Fak. Ekonomi - UMRAH
- 26 -
BAB III
PENINGKATAN PERANAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
MELALUI ADOPSI TEKNOLOGI INFORMASI DAN NETWORK
PENGANTAR
Kemajuan perkembangan teknologi informasi dan teknologi jaringan menyebabkan
terjadinya perubahan kultur bisnis. Dalam era yang disebut “information age” ini,
media elektronik menjadi salah satu media andalan untuk melakukan komunikasi dan
bisnis. Kemajuan era informasi mengharuskan perusahaan untuk mengubah mind-set
mereka. Perusahaan harus melakukan investasi besar dalam bidang teknologi
informasi dan konektivitas jaringan, investasi mereka dalam teknologi informasi
terkadang jauh melebihi investasi untuk pabrik dan peralatan. Pemanfaatan internet
pada masa era globalisasi ini telah semakin meningkat penggunaannya oleh berbagai
kalangan, baik individu maupun kelompok, termasuk kalangan organisasi khususnya
para pengusaha. Internet merupakan sebuah koneksi global dari ribuan jaringan yang
dikelola secara bebas. Internet, sebagai bagian dari kemajuan teknologi, secara
dramatis telah membentuk ulang pasar dan bisnis. Konsumen di seluruh dunia ter-
exposed akan cara hidup dan konsumsi baru dan menginginkan banyak dari hal-hal
yang mereka lihat. Pola kehidupan berangsur-angsur mengalami perubahan sejak
tercipta teknologi internet.
TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan Instruksional Umum :
Pada akhir kuliah bab ini mahasiswa mampu berpikir, yaitu dapat tahu mengenai
istilah umum, tujuan, ruang lingkup dan konsep-konsep peningkatan peranan sistem
informasi akuntansi melalui adopsi teknologi informasi dan network
Tujuan Instruksional Khusus :
Tujuan utama dari mata kuliah ini adalah membekali mahasiswa cara berpikir dan
pemecahan persoalan dalam peningkatan peranan sistem informasi akuntansi melalui
adopsi teknologi informasi dan network. Mahasiswa harus mampu membuat
penyelesaian masalah sistem informasi akuntansi melalui adopsi teknologi informasi
dan network, baik pemerintahan maupun swasta dan kemudian ia mampu untuk
mengeksekusi audit dan laporan keuangan perusahaan dari hasil pengolahan teknologi
informasi melalui jaringan (network).
Setelah mempelajari bab ini mahasiswa diharapkan dapat :
1. Menjelaskan pernan sistem informasi akuntansi
2. Menjelaskan perkembangan adopsi teknologi
3. Mengetahui e-commerce dan e-business
4. Mengetahui konfigurasi jaringan
Sistem Informasi Akuntansi
Tumpal Manik, M.Si - 2014
Fak. Ekonomi - UMRAH
- 27 -
PENINGKATAN PERANAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
MELALUI ADOPSI TEKNOLOGI INFORMASI DAN NETWORK
3.1
BAB 3
Pendahuluan
Terknologi informasi melalui jaringan, mampu merubah desain bisnis seperti e-business
dan e-commerce. Penggunaan e-business ini menimbulkan berbagai keuntungan karena
perusahaan dapat melakukan berbagai kegiatan bisnis secara elektronik tanpa batas dan
kendala waktu. Kegiatan bisnis itu meliputi transaksi bisnis, operasi fungsi-fungsi perusahaan,
sharing informasi khususnya dengan pelanggan dan suplier sehingga hubungan antara pihakpihak tersebut dnegan perusahaan dapat terjalin baik sebelum, selama dan setelah proses
pembelian. Aktifitas bisnis secara elektronik ini (e-business/e-commerce) telah memberikan
beberapa kemudahan baik bagi penjual maupun bagi pembeli.
Pemanfaatan teknologi e-business dan website di Indonesia untuk sekarang ini telah
berkembang. Hal ini disebabkan infrastruktur yang ada saaat ini sudah memadai, ketersediaan
pekerja yang ahli tentang teknologi informasi (IT), keterlibatan lembaga keuangan/perbankan
kurang akibat peningkatan pengetahuan dan tingkat pendidikan pengguna (user) . Walaupun
demikian, seiring dengan penggunaan teknologi internet yang semakin luas, indikator untuk
teknologi informasi dan komunikasi (ICT) dalam beberapa tahun terakhir di Indonesia cukup
meningkat secara signifikan.
Perkembangan teknologi informasi yang sangat dramatis dalam beberapa tahun terakhir
telah membawa dampak transformational pada berbagai aspek kehidupan, termasuk di
dalamnya dunia bisnis. Setelah berlalunya era ‘total quality’ dan ‘reengineering’, kini saatnya
‘era elektronik’ yang ditandai dengan menjamurnya istilah-istilah e-business, e-economy, euniversity, e-government, e-entertainment, e-service, dan masih banyak lagi istilah sejenis.
Salah satu konsep yang dinilai merupakan paradigma bisnis baru adalah e-business atau
dikenal pula dengan istilah e-commerce sebagai bidang kajian yang relatif masih baru dan akan
terus berkembang, e-business berdampak besar pada praktek bisnis, setidaknya dalam hal
penyempurnaan direct marketing, transformasi organisasi, dan redefinisi organisasi.
3.2
Pengantar E-Business
3.2.1 Definisi e–Business
E-business adalah salah satu stratetgi usaha atau cara perusahaan untuk meningkatkan
daya saing melalui berbagai manfaat yang diberikannya, diantaranya perolehan efisiensi biaya
operasi, kecepatan menjangkau pasar, maupun jangkauan geografis usaha yang lebih luas.
Sistem bisnis enterprise adalah sistem informasi yang diperuntukkan bagi perusaahan seperti
perusahaan di bidang manufaktur maupun jasa yang berperan untuk mengintegrasikan dan
mengotomatisasikan proses bisnis yang berhubungan dengan aspek operasi, produksi maupun
distribusi di perusahaan yang bersangkutan. E-bisnis memiliki pengertian penggunaan
internet untuk berhubungan dengan konsumen, rekan bisnis dan supplier, dengan
penggunaan internet menyebabkan proses bisnis lebih efisien dan meningkatkan
produktivitas perusahaan pengguna e bisinis. Definisi e-Business menurut beberapa pihak
sebagai berikut :
1) IBM : E-Commerce plus (EC+) adalah semua aktivitas yang membuat mungkin ecommerce dengan menggunakan teknologi internet untuk meningkatkan dan
mentransformasikan kunci proses bisnis.
Sistem Informasi Akuntansi
Tumpal Manik, M.Si - 2014
Fak. Ekonomi - UMRAH
- 28 -
Kalakota : mendefinisikan e-Business adalah sebagai suatu gabungan yang kompleks
dari proses bisnis, aplikasi perusahaan, dan struktur organisasi yang diperlukan untuk
membuat model bisnis mempunyai kinerja yang tinggi.
3) Sid L. Huff, dkk. 2000. Dalam Cases in Electronic Commerce, menjelaskan bahwa Ebusiness meliputi semua hal yang harus dilakukan menggunakan teknologi Informasi dan
komunikasi (ICT) untuk melakukan kegiatan bisnis antar organisasi maupun dari
organisasi ke konsumen.
4) Menurut Kenneth C. Laudon dan Jane P. Laudon. Dalam Esssentials of Management
Information Systems: Organization and Technology in Networked Enterprise. Prentice Hall,
2001, menjelaskan bahwa e bisnis merupakan penggunaan internet dan teknologi digital
lainnya untuk komunikasi, koordinasi, dan manajemen organisasi.
5) AMR : mendefinisikan suatu rangkaian kegiatan mengelola rantai pasok (supply chain),
manajemen perusahaan (enterprise management) dan manajemen pelanggan (customer
management).
 Supply Chain Management (SCM) meliputi: Logistics, Distribution planning, Demand
planning, Forecasting, Warehouse management.
 Enterprise Management (EM) meliputi: Finance and administration, Operations,
Procurement, Human Resources, Inventory management, R & D.
 Customer Management (CM) meliputi: Sales channel management, Marketing
automation, Customer relationship management, Personalization
2)
3.2.2 Klasifikasi e-Business
Lebih lanjut, e-business bisa di klasifikasikan berdasarkan karakteristik transaksi
menjadi beberapa jenis (Turban, et al.,2000) ;
 Business-to-Business (B2B): Meliputi transaksi IOS (Inter Organizational System)
dan transaksi pasar elektronik (electronic market transactions) antar organisasi. Tipetipe IOS antara lain berupa EDI, extranets, electronic funds transfer, electronic forms,
integrated messaging, shared databases, dan supply chain management. Hingga saat ini
tipe B2B adalah yang paling dominan dalam praktek e-business.
 Business-to-Consumer (B2C) : yaitu transaksi ritel dengan pembeli individual.
Contohnya
antara
lain
www.amazon.com,
www.barnesandnoble.com,
www.elexmedia.co.id, htttp://commerce.i -2.co.id/dagadu, www.togamas.com, dan
www.indonesiancd.com
 Business-to-business-to-Consumer (B2B2C): Tipe bisnis ini menyediakan produk
dan jasa untuk klien bisnis. Klien bisnis memelihara pelanggannya, yang dapat
sebagai karyawannya, untuk mana produk dan jasanya disediakan tanpa
menambahkan nilai tambah lainnya. Satu contoh adalah satu perusahaan yang
membayar AOL (American Online) untuk menyediakan karyawannya akses internet
(dari sekadar karyawannya yang membayar secara langsung kepada AOL). Contoh
yang lain adalah Qantas' Pan Pasific, yang meyediakan jasa perjalanan seperti tiket
pesawat terbang dan kamar hotel untuk rekan bisnis seperti travel agen, yang
menjual jasa kepada pelanggannya. B2B2C dapat juga disebut juga dengan
wholesaler-to-retailer-to-consumer.
 Consumer-to-Consumer (C2C) : dimana konsumen menjual produk secara langsung
kepada konsumen lainnya. Biasanya individu mengiklankan produk, jasa, pengetahuan,
Sistem Informasi Akuntansi
Tumpal Manik, M.Si - 2014
Fak. Ekonomi - UMRAH
- 29 -








maupun keahliannya disalah satu situs lelang atau classified ads. Contohnya meliputi
www.bekas.com dan www.classified2000.com
Consumer-to-Business (C2B) : meliputi iIndividuyang menjual produk atau jasa
kepada organisasi, serta individu yang mencari penjual,bertransaksi dengan penjual
tersebut, dan melakukan transaksi.
Non-Business Electronic Commerce : terdiri dari institusi non bisnis seperti lembaga
pendidikan, organisasi nirlaba, organisasi keagamaan, organisasi sosial, dan instansi
pemerintah (contohnya, www.bapenas.go.id), www.bps.go.id, www.komnas.go.id, dan
www.bppt.go.id). Umumnya organisasi non bisnis menggunakan berbagai tipe ecommerce untuk keperluan menekan biaya atau meningkatkan layanan pelanggan dan
operasi. · Intrabusiness (organizational) electronic commerce, meliputi semua aktivitas
internal organisasi yang biasanya dilakukan melalui intranet meliputi pertukaran
barang, jasa atau informasi. Aktivitas internal bisa bermacam-macam, mulai dari
menjual produk korporat kepada para karyawan hingga aktivitas pelatihan online.
Peer-to-peer application : Teknologi ini dapat digunakan di dalam C2C, B2B dan B2C.
Teknologi ini mendorong jaringan komputer untuk membagi data dan prosesnya
dengan komputer lain secara langsung. Sebagai contoh , di dalam aplikasi C2C, orang
dapat bertukar musik, video, software dan bentuk barang digital secara elektronik.
Mobile commerce (m-commerce) : Transaksi EC yang dilakukan secara penuh atau
sebagian di dalam lingkungan nirkabel (Wireless). Sebagai contoh, beberapa orang
yang diperlengkapi dengan cell phones, orang dapat melakukan order buku dari
amazon.com atau hal-hal yang berhubungan dengan perbankan. Banyak aplikasi mcommerce terdiri dari perangkat bergerak berbasis internet (Internet-enabled mobile
devices).
Intrabsuiness EC : Mencakup semua aktivitas internal organisasi yang meliputi
pertukaran barang, jasa, atau informasi diantara beberapa unit dan individu di
dalam organisasi. Aktivitas dapat meliputi dari penjualan produk perusahaan ke
satu karyawan untuk tranining online dan dukungan bagi design secara bersamasama. Intrabisnis EC biasanya dilakukan pada intranet atau portal perusahaan
(Corporate Portal) secara umum.
Business-to-employees (B2E) : Adalah bagian dari Intrabisnis, dimana suatu organisasi
mengirimkan jasa, informasi, atau produk kepada karyawan individu, seperti yang
dilakukan oleh Maybelline.
Collaborative commerce : Ketika individu atau kelompok melakukan kolaborasi,
mereka akan tumbuh kedalam collaborative commerce. Sebagai contoh, rekan bisnis
di dalam suatu lokasi yang berbeda dapat mendesign produk mereka secara
bersamaan, menggunanakan screen sharing, atau mereka secara bersama-sama
memperkirakan jumlah permintaan dari suatu produk, seperti yang dilakukan oleh
Mark&Spencer dan suppliernya.
Nonbusiness EC : Pertumbuhan jumlah dari institus non-profit seperti institusi
akademik, organisasi non-profit, organisasi kerohanian, organisasi social, dan agenagen pemerintah yang menggunakan EC telah menurunkan pengeluaran mereka ,
meningkatkan proses operasi serta layanan kepada pelanggan
Sistem Informasi Akuntansi
Tumpal Manik, M.Si - 2014
Fak. Ekonomi - UMRAH
- 30 -
3.2.3 Model Bisnis pada e-Business :
Tipe dari
E-Business
B2C (Business to Customer)
B2B (Business to Business)
(B2G) Busines to Government
B2E (Bisuness to Education)









Karakteristik
Organisasi-individu
Nilai Uang yg dilibatkan lebih kecil
Transaksi satu-waktu atau tdk sering terjadi
Secara Relatif Sederhana
Antar - Organisasi
Nilai Uang yang dilibatkan lebih besar
Hubungan yg kuat dan berkelanjutan
Pemberian kredit oleh penjual ke pelanggan
Lebih Komplek
B2C (Business to Customer)
Dalam B2C, pelanggan secara langsung menggunakan platform internet, khususnya
web, untuk melakukan aktivitas seperti browsing, ordering dan pembayaran. Internet bukan
merupakan platform yang pertama yang menyediakan pelanggan dengan kemampuan untuk
melakukan pembelian (shoping) dari rumah menggunakan media telekomunikasi. Sebagian
besar dukungan ini tidak berhasil. Studi dari kegagalan ini akan membuat kita menjadi sensitif
untuk bagaimana suatu faktor sosial berinteraksi dengan teknologi. Interaksi antara pebisnis
dengan pelanggan terdiri dari beberapa aktivitas seperti : Promosi (promotion), Pemesanan
(ordering), Penyampain produk (product delivery), Layanan purna jual (after-sales support)
Tujuan dari semua bisnis adalah untuk mampu bertahan (survive) dan memaksimalkan
nilai pemilik sahamnya. Ini dapat dibuat mungkin dengan mencapai tujuan perantara
(intermediate goals) yang sering disebut dengan nilai-nilai bisnis (business values).
 Tiga jenis atau dimensi dari nilai-nilai bisnis bisnis pada B2C adalah: Operational exellence
(operasional yang istimewa), dimana bisnis menekankan pada pembiayaan yang rendah
(low cost), biaya operasional yang rendah (low overhead), respon yang cepat, proses yang
terfokus (streamlined proses)
 Customer intimacy (hubungan dengan pelanggan), dimana fokus
pada hubungan jangka panjang (lifelong relationship) dan memenuhi kebutuhan individu
 Product and service leadership (kepeloporan produk dan jasa),
yang berlanjut pada inovasi (penemuan) produk dan jasa yang sejalan dengan intestasi di
dalam pengembangan dan riset.
Perusahaan yang sukses membangun strategi adalah yang menekankan kombinasi dari
ketiga nilai-nilai bisnis diatas dengan definisi profile kompetisi mereka.
Seperti nilai bisnis (business value) yang mempunyai dimensi, begitu juga nilai pelanggan
(customer value). Ketika semua pelanggan mencari pengalaman yang memuaskan, ada
beberapa aspek yang menyumbangkan kepuasan tadi. Dimensi nilai pelanggan ini dapat
ditangkap sebagai:
 Cost (Biaya), Menghemat biaya adalah satu alasan utama bagi pelanggan untuk belanja
online.
 Choice (Pilihan), User mempunyai banyak pilihan terhadap produk yang diminati
 Convenience (Kenyamanan), Web menyediakan kenyamanan untuk membeli produk.
Pembeli dapat mereview detil produk, membandingkan harga, melakukan pemesanan,
melakukan pembayaran, dan mengatur pengiriman tanpa meninggalkan rumah.
 Customizations (Kustomisasi), website dapat membuat dan menyaring informasi danberita
untuk membuatnya berhubungan denganpelanggan.
a.
Sistem Informasi Akuntansi
Tumpal Manik, M.Si - 2014
Fak. Ekonomi - UMRAH
- 31 -
B2B (Business to Business)
Hubungan diantara pemasok (supplier) dan pembeli langsung (direct customer) dapat
dideskripsikan sebagai istilah shopping (belanja), sedangkan hubungan diantara dua entitas
bisnis dapat dideskripsikan sebagai procurement. Procurement dapat dilakukan dari
beberapa dollar sampai jutaan dollar. Banyak individu yang terlibat dalam proses procurement,
yang secara formal dan terekam. Seperti hubungan diantara pelanggan dan penjual, hubungan
diantara dua entitas bisnis untuk satu sama lainnya dapat dijelaskan dalam istilah aktivitas
yang membentuk siklus transaksi, sebagai berikut:
 Gathering of market intelligence : Perusahaan membeli suatu produk yang kompleks
dan perlu untuk mendapatkan, seperti contoh:spesifikasi produk dan layanan yang
ditawarkan, kualitasnya, dan garansinya. Bayangkan kompolesitas yang dipilih oleh
vendor untuk rencana tenaga nuklir dan informasi yang dibutuhkan untuk membuat
pilihan-pilihan seperti itu.
 Prepurchasing : Terdiri dari langkah-langkah yang mengawali pemesanan.
Aktivitas penting meliputi seperti RFP (request for proposal), mencari RFQ (request
for quotation), menyediakan spesifikasi untuk vendor dan kondisi kontrak negosiasi.
 Purchasing : Langkah-langkah ini meliputi semua aktivitas yang diperlukan di
dalam penempatan order. Pengiriman harus disetujui dan order pembelian harus
diketahui.
 Shipping dan receipt of goods : Pembeli harus diberi informasi tentang skedul
pengiriman dan penerimaan yang layak dari barang yang diperlukan. Banyak
pengiriman yang diawali dengan pemberitahuan awal tentang pengiriman .
 Paying vendors : Vendor harus membayar sesuai dengan kontrak, instruksi
pembayaran dan harus diisued ke Bank.
b.
Gambar 3.1. Sistem B2B
B2E (Bisuness to Education)
Adalah pengembangan dari sebagian e-Business. Dengan kehadiran globalisasi dan
formasi nilai rantai dimana perusahaan secara bersama-sama menyediakan suatu layanan
ekonomi dan tanggapan terhadap pelanggan, kebutuhan ini kemudian berkembang untuk
platform yang universal yang memfasilitasi kolaborasi diantara para pekerja. Telekomunikasi
telah berkembang ketika para pekerja dapat bekerja jauh dari kantor
c.
Sistem Informasi Akuntansi
Tumpal Manik, M.Si - 2014
Fak. Ekonomi - UMRAH
- 32 -
3.3
E-Commerce (Electronic Commerce)
3.3.1 Definisi E-Commerce (Electronic Commerce)
Perdagangan elektronik atau e-dagang (e-commerce ) menurut arti kata dari
Wikipedia.org adalah penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui
sistem elektronik seperti internet atau televisi, Web, atau jaringan computer lainnya. eDagang dapat melibatkan transfer dana elektronik, pertukaran data elektronik, system
manajemen inventori otomatis, dan system pengumpulan data otomatis. Menurut O’Brien dan
Marakas (2010), mendefinisikan e-Commerce: “is changing the shape of competition, the speed
of action, and the streamlining of interaction, and payment from customer to companies, and
from companies to suppliers.”
Sedangkan menurut Seminar (2008), e-Commerce adalah membeli atau menjual
informasi, produk dan jasa melalui jaringan computer yang menggunakan internet, intranet
ataupun extranet. Lebih lanjut dijelaskan bahwa e-Commerce memiliki empat prespektif.
Pertama adalah komunikasi, yaitu untuk memberikan informasi produk atau jasa dan
pembayaran. Kedua adalah bisnis, yaitu membuat otomatisasi transaksi bisnis dan workflows.
Ketiga pelayanan, yaitu berhubungan dengan pengurangan biaya guna peningkatan kualitas
dan percepatan service delivery. Terakhir adalah online, yaitu memiliki kemampuan
menyediakan pembelian dan penjualan produk menggunakan internet atau pelayanan online
yang lainnya.
Lebih lanjut dijelaskan bahwa e-Commerce lebih dari membeli dan menjual secara
online, tetapi termasuk juga proses pengembangan, pemasaran, pelayanan dan pembayaran
produk atau jasa; yang ditransaksikan pada internetworked global marketplaces dengan
bantuan worldwide network.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa e-Commerce adalah suatu kegiatan pemasaran
secara luas yang meliputi proses pembelian, penjualan, pelayanan dan pengembangan lainnya
dengan memanfaatkan media internet sebagai alat komunikasi efektif antara penjual dengan
pembeli sehingga diharapkan aksesnya dapat dilakukan dengan mudah serta real time-based.
e- Commerce dapat didefinisikan dari berbagai macam persepsi :
 Komunikasi. adalah pengiriman barang, jasa, informasi, atau pembayaran melalui
jaringan komputer.
 Perdagangan atau Niaga . Menyediakan kemampuan pembelian dan penjualan
produk, jasa, dan informasi pada internet dan layanan online lainnya.
 Proses Bisnis adalah melakukan bisnis secara elektronis dengan menyelesaikan
/melengkapi proses bisnisnya secara jaringan elektronik, oleh karenanya
menggantikan informasi untuk proses bisnis secara fisik.
 Layanan/Jasa adalah alat yang menunjukkan keinginan pemerintah, perusahaan,
konsumen, dan manajemen untuk memotong biaya jasa sambil meningkatkan
kualitas layanan dan kecepatan jasa layanan kepada pelanggan.
 Pembelajaran yaitu yang memungkinkan pelatihan dan pendidikan secara online di
sekolah, universitas dan organisasi yang lain, termasuk bisnis.
 Komunitas adalah menggabungkan tempat untuk anggota komunitas untuk belajar,
transaksi, dan kolaborasi.
 Kolaboratif : kerangka kerja untuk kolaborasi dalam dan antar perusahaan.
Sistem Informasi Akuntansi
Tumpal Manik, M.Si - 2014
Fak. Ekonomi - UMRAH
- 33 -
3.3.2 Proses Arsitektur E-Commerce
Menurut O’Brien dan Marakas (2010), arsitektur proses dari e-Commerce meliputi
beberapa aspek yang disajikan pada halaman berikutnya.
a. Access and Control Security; Proses dalam e-Commerce harus memiliki mutual trust dan
secure access antara pihak yang melakukan transaksi di dalam e-Commerce. Misalnya
dengan authenticating users, authorizing access, dan enforcing security features.
b. Profiling and Personalizing; e-Commerce diharapkan mampu untuk melakukan
personalisasi kepada setiap penggunanya yaitu dengan mendapatkan karakteristik dan
preferensi dari pengguna kemudian dibangun suatu electronic profile serta website
behavior pengguna. Pada akhirnya profile ini digunakan untuk mengenali dan
menyediakan sebuah personalized view one-to-one marketing strategy, misalnya
berhubungan dengan produk dan iklan.
c. Search Management; Search processes akan membantu konsumen untuk menemukan
produk atau jasa yang dicari dan mungkin akan dibeli.
d. Content Management; Berupa software yang membantu perusahaan yang menjalankan
e-Commerce untuk mengembangkan, menghasilkan, mengirimkan, memperbarui dan
mendapatkan data dan informasi multimedia yang ada dalam website e-Commerce.
e. Catalog Management; Berupa software yang membantu menghasilkan dan mengelola
isi catalog yang akan mendukung customer self-service dan mass-customization of
product.
f. Payment; Memungkinkan konsumen melakukan pembayaran secara langsung melalui
websites melalui kartu kredit ataupun melalui peralatan yang lainnya, misalnya
terhubung dengan telepon atau mesin ATM.
g. Workflow Management; Software yang membantu kolaborasi secara elektronik untuk
menyelesaikan transaksi dalam knowledge-based business processes. Hal ini diperlukan
untuk memastikan bahwa transaksi yang dijalankan adalah tepat, keputusan, dan
aktivitas kerja yang dilakukan adalah benar dan dokumen dikirim ke pelanggan atau
pemasok sacara tepat.
h. Event Notivication; Kebanyakan aplikasin e-Commerce yang dikembangkan adalah
event-driven. Dalam melakukan aktivitas ini, dibantu dengan software yang
memberitahukan adanya kejadian, memonitor proses e-Commerce, mencatat semua
kejadian yang terkait termasuk masalah yang terjadi, dan memberitahukan semua
stakeholders yang terlibat. Sebagai contoh misalnya: akses terhadap website yang
mendahulukan customer, pembayaran dan pengiriman.
i. Collabolation and Trading; Merupakan proses yang mendukung vital collaboration
arrangements dan trading services, yang dibutuhkan oleh konsumen, supplier dan
stakeholders lainnya melalui online communities of interest seperti e-mail, chat, and
discussion groups yang akan meningkatkan pelayanan dan membangun loyalitas
konsumen.
3.3.3 Jenis-Jenis Transaksi dalam e-Commerce.
Menurut Fuady M (2005) dalam Kholil M (2008), e-Commerce memiliki beberapa jenis
transaksi yang dibedakan menurut pihak-pihak yang melakukan transaksi.
a. Busines to Busines (B2B) : Busines to Busines (B2B) juga dapat diartikan sebagai sistem
komunikasi bisnis online antar pelaku bisnis. Bentuk dadi B2B dapat berupa transaksi
Sistem Informasi Akuntansi
Tumpal Manik, M.Si - 2014
Fak. Ekonomi - UMRAH
- 34 -
b.
c.
d.
e.
f.
Inter-Organizational System (IOS), misalnya transaksi extranet dan electronic funds
transfer.
Bussines to Cunsumer (B2C) : Bussines to Cunsumer (B2C) merupakan transaksi ritel
dengan pembeli individual. Selain itu B2C juga dapat berarti mekanisme toko online
(electronic shoping mall) yaitu transaksi antara e-merchant dengan e-customer.
Consumer to Consumer (C2C) : Consumer to Consumer (C2C) merupakan transaksi
dimana konsumen menjual produk secara langsung kepada konsumen lainnya. Dapat
diartikan pula saat seorang individu yang mengiklankan produk barang atau jasa,
pengetahuan, maupun keahliannya di web.
Consumer to Bussines (C2B) : Consumer to Bussines (C2B) merupakan individu yang
menjual produk atau jasa kepada organisasi dan individu yang mencari penjual dan
melakukan transaksi.
Non-Bussines Electronic Commerce : Non-Bussines Electronic Commerce meliputi
kegiatan non bisnis seperti kegiatan lembaga pendidikan, organisasi nirlaba, keagamaan
dan lain-lain.
Intrabussines (Organizational) Electronic Commerce : Kegiatan ini meliputi semua
aktivitas internal organisasi melalui internet untuk melakukan pertukaran barang, jasa,
dan informasi, menjual produk perusahaan kepada karyawan dalam perusahaan.
3.3.2 Model Bisnis dalam e-Commerce
Model bisnis merupakan cara yang dilakukan oleh perusahaan untuk menghasilkan
uang pada lingkungan bisnisnya saat ini (Wheelen dan Hunger 2010). Model bisnis ini
menjelaskan lima elemen, yaitu: (1) Who it serves? , (2) What it provides? , (3) How it makes
money? , (4) How it differenciates and sustains competitive advantage?, (5) How it provides its
products/service?. Menurut Rappa M (2010) terdapat beberapa model bisnis di dalam suatu eCommerce yang menggunakan web antara lain:
a. Brokerage Model : Broker adalah pencipta pasar, mereka membawa para pembeli dan
penjual bersama-sama dan memfasilitasi transaksi. Broker sering memainkan peranan
dalam pasar-pasar bisnis-ke-bisnis (B2B), bisnis-ke-konsumen (B2C), atau konsumen-kekonsumen (C2C). Biasanya broker mengenakan biaya atau komisi bagi setiap transaksi yang
diperantarainya. Rumus untuk biaya dapat bervariasi. Adapun beberapa model Broker
meliputi:
 Marketplace Exchange (contohnya: Orbitz, ChemConnect)
 Buy/Sell Fulfillment (contohnya: CarsDirect, Respond.com)
 Demand Collection System (contohnya: Priceline.com)
 Auction Broker (contohnya: eBay)
 Transaction Broker (contohnya: PayPal, Escrow.com)
 Distributor
 Search Agent
 Virtual Marketplace (contohnya: zShops and Merchant Services at Amazon.com)
b. Advertising Model : Model periklanan web merupakan perpanjangan dari model siaran
media tradisional. Penyiar, dalam kasus ini, situs web, menyediakan konten (biasanya,
tetapi tidak harus, secara gratis) dan jasa (seperti email, IM, blog) dicampur dengan pesanpesan iklan dalam bentuk iklan banner. Iklan banner dapat menjadi sumber utama atau
satu-satunya pendapatan bagi broadcaster. Penyiar (broadcaster) mungkin pencipta konten
Sistem Informasi Akuntansi
Tumpal Manik, M.Si - 2014
Fak. Ekonomi - UMRAH
- 35 -
atau distributor konten yang dibuat dimana saja. Model iklan terbaik terjadi ketika volume
lalu lintas pengunjung besar atau sangat khusus.
 Portal (contohnya: Yahoo!)
 Classifieds (contohnya: Monster.com, Craigslist)
 User Registration (contohnya: NYTimes)
 Query-based Paid Placement (contohnya: Google, Overture)
 Contextual Advertising / Behavioral Marketing
 Content-Targeted Advertising (contohnya: Google)
 Intromercials (contohnya: CBS MarketWatch)
 Ultramercials (contohnya: Salon in cooperation with Mercedes-Benz)
c. Infomediary Model : Data mengenai konsumen dan kebiasaan konsumsi mereka sangat
berharga, terutama ketika informasi secara berhati-hati dianalisis dan digunakan untuk
kampanye pemasaran. Data yang dikumpulkan secara independen mengenai produsen dan
produk mereka berguna bagi konsumen ketika mempertimbangkan pembelian. Beberapa
perusahaan berfungsi sebagai infomediaries (perantara informasi) membantu pembeli
dan/atau penjual memahami pasar tertentu.
 Advertising Networks (contohnya: DoubleClick)
 Audience Measurement Services (contohnya: Nielsen//Netratings)
 Incentive Marketing (contohnya: Coolsavings)
 Metamediary (contohnya: Edmunds)
d. Merchant Model : Grosir dan penjual eceran barang dan jasa. Penjualan dapat didasarkan
atas daftar harga atau melalui lelang.
 Virtual Merchant (contohnya: Amazon.com)
 Catalog Merchant (contohnya: Lands' End)
 Click and Mortar (contohnya: Barnes & Noble)
 Bit Vendor (contohnya: Apple iTunes Music Store)
e. Manufacturer (Direct) Model : Para produsen "model langsung", didasarkan pada
kekuatan web yang memungkinkan produsen (yaitu, sebuah perusahaan yang menciptakan
produk atau jasa) untuk mencapai pembeli secara langsung. Dengan demikian memangkas
saluran distribusi. Model produsen didasarkan pada efisiensi, meningkatkan layanan
pelanggan, dan pemahaman yang lebih baik akan preferensi pelanggan antara lain : (a)
Purchase (contohnya: Dell Computer), (b) Lease, (c) Lisence (contonya: Microsoft), (d)
Brand Integrated Content
f. Affiliate Model : Berbeda dengan portal umum yang berusaha mendorong volume tinggi
lalu lintas ke satu situs, model afiliasi, membuka peluang untuk pembelian di mana pun
orang mungkin berada. Hal ini dilakukan dengan menawarkan insentif keuangan (dalam
bentuk persentase pendapatan) kepada situs mitra afiliasi. Afiliasi menyediakan klik-titik
pembelian melalui pedagang. Ini merupakan model pembayaran berbasis kinerja - jika
afiliasi tidak menghasilkan penjualan, maka pedagang tidak perlu membayar. Model afiliasi
inheren cocok untuk web, yang menjelaskan popularitasnya. Variasi meliputi, pertukaran
banner, bayar per-klik, dan program pembagian pendapatan. (Barnes & Noble,
Amazon.com) seperti Banner Exchange, Pay-per-click, Revenue Sharing
Sistem Informasi Akuntansi
Tumpal Manik, M.Si - 2014
Fak. Ekonomi - UMRAH
- 36 -
g. Community Model : Viabilitas model masyarakat didasarkan atas loyalitas pengguna.
Pengguna memiliki investasi tinggi baik dalam waktu maupun emosi. Pendapatan dapat
didasarkan pada penjualan produk tambahan dan jasa atau kontribusi sukarela; atau
pendapatan yang bisa dikaitkan dengan iklan kontekstual dan langganan untuk layanan
premium. Internet adalah secara inheren cocok bagi model bisnis komunitas dan saat ini
merupakan salah satu area pengembangan yang lebih, seperti terlihat dalam munculnya
jejaring sosial.
 Open Source (contohnya: Red Hat)
 Open Content (contohnya: Wikipedia)
 Public Broadcasting (contohnya: The Classical Station, WCPE.org)
 Social Networking Services (contonya: Flickr, Friendster, Orkut)
h. Subscription Model : Pengguna dikenakan beban secara periodik yaitu biaya berlangganan
harian, bulanan atau tahunan. Hal ini tidak biasa untuk situs yang menggabungkan konten
gratis dengan konten "premium" (yaitu, pelanggan atau hanya anggota). Biaya
berlangganan dikenai berdasarkan tingkat penggunaan aktual. Model langganan dan iklan
sering digabungkan.
 Content Services (contohnya: Listen.com, Netflix)
 Person-to-Person Networking Services (contohnya: Classmates)
 Trust Services (contohnya: Truste)
 Internet Services Providers (contohnya: America Online)
i. Utility Model : Model utilitas atau "on-demand" berdasarkan ukuran penggunaan, atau
pendekatan "pay as you go". Tidak seperti layanan pelanggan, layanan diukur berdasarkan
tingkat penggunaan yang sebenarnya. Secara tradisional, metering telah digunakan untuk
berbagai layanan penting (misalnya, air, listrik, layanan telepon jarak jauh). Penyedia
layanan Internet (ISP) di beberapa belahan dunia beroperasi sebagai utilitas, mengenakan
biaya ke pelanggan untuk koneksi menit, berlawanan dengan model pelanggan yang umum
di Amerika Serikat.
 Metered Usage
 Metered Subscriptions (contohnya: Slashdot)
3.3.3
Klasifikasi e-Commerce.
Jika diklasifikan, sistem e-commerce terbagi menjadi 3 tipe, yaitu:
a. Electronic markets (EMs) yaitu sistem informasi antar organisasi yang menyajikan
fasiltas-fasilitas bagi para penjual dan pembeli untuk bertukar informasi mengenai
produk dan service yang ditawarkan.
b. Electronic Data Interchange (EDI) yaitu sarana untuk mengefisiensikan pertukaran data
transaksi-transaksi reguler yang berulang dalam jumlah besar antara organisasiorganisasi komersial. Secara formal EDI didefinisikan oleh International Data Exchange
Asociation (IDEA) sebagai “transfer data tersruktur dengan format standard yang telah
disetujui yang dilakukan dari satu sistem komputer ke sistem komputer yang lain dengan
menggunakan media elektronik”.
c. Internet Commerce yaitu penggunaan internet yang berbasis teknologi informasi dan
komunikasi untuk perdagangan melingkupi kegiatan penjualan produk dan jasa.
Transaksi yang dapat dilakukan di internet antara lain pemesanan/pembelian barang
Sistem Informasi Akuntansi
Tumpal Manik, M.Si - 2014
Fak. Ekonomi - UMRAH
- 37 -
dimana barang akan dikirim melalui pos atau sarana lain setelah uang ditransfer ke
rekening penjual. Penggunaan internet sebagai media pemasaran dan saluran penjualan
mempunyai keuntungan antara lain: internet merupakan media pomosi perusahaan dan
produk yang paling tepat dengan harga yang relatif lebih murah dan pembelian melalui
internet akan diikuti dengan layanan pengantaran barang sampai di tempat pemesanan.
3.3.4 Peluang E-Commerce di Indonesia
Semakin maraknya proses globalisasi yang terjadi di hampir semua negara di dunia
membuat kebutuhan akan internet semakin besar. Adanya perjanjian AFTA, CAFTA, dan
munculnya bermacam-macam TRIAD (himpunan dari negara-negara) seperti Uni Eropa
membuat persaingan dalam bisnis semakin besar. Salah satu strategi yang digunakan oleh
para perusahaaan baik lokal maupun internasional dalam mengatasi persaingan ini adalah
dengan pemanfaatan media internet sebagai sarana penunjang dalam hal promosi hingga
dalam hal memperoleh informasi.
Semakin meningkatnya pengguna internet di berbagai negara membuat peluang Ecommerce untuk berkembang semakin besar. Berdasarkan data dari Departemen Komunikasi
Dan Informatika Republik Indonesia, Indonesia merupakan salah satu dari 20 besar negara
yang memiliki tingkat pertumbuhan penggunaan internet yang terbesar. Dari tahun 2000
hingga 2008, pengguna internet telah mengalami pertumbuhan sebesar lebih dari 1000 % dan
diperkirakan sampai akhir tahun 2008 pengguna internet di Indonesia sekitar 25 juta jiwa.
Adanya keuntungan yang sangat besar dari E-Commerce membuat banyak pelaku bisnis
memanfaatkan E-commerce ini. E-Commerce memiliki keuntungan antara lain:
a. Mampu memperluas jangkauan pemasaran suatu produk
b. Menghemat biaya khususnya yang berhubungan dengan percetakan, transportasi
informasi lain, komunikasi dan lain-lain.
c. Mampu beroperasi selama 24 jam sehari karena e-commerce menggunakan akses
internet yang selalu on-line 24 jam.
d. Tidak dikenakan pajak (untuk negara tertentu)
Namun ditengah pesatnya pertumbuh E-commerce bukan berarti tanpa kendala, hambatan ini
antara lain:
a. Masih kurangnya tingkat keamanan yang ada sehingga mempengaruhi tingkat
kepercayaan baik pihak penjual maupun pembeli.
b. SDM yang berkualitas dalam bidang ini masih sedikit.
c. Budaya tiap negara yang bebeda-beda sehingga kadang mempersulit perkembangan ECommerce
d. Otentikasi user dan belum tersedianya public key infrastructure
e. Permasalahan hukum/legalitas.
Walaupun masih terdapat hambatan-hambatan seperti di atas, e-Commerce masih memiliki
peluang yang besar di Indonesia. Manfaatnya yang besar sangat diperlukan untuk
mengembangkan bisnis dan menghadapi persaingan yang sangat ketat ini
Sistem Informasi Akuntansi
Tumpal Manik, M.Si - 2014
Fak. Ekonomi - UMRAH
- 38 -
3.4
Konfigurasi Jaringan
3.4.1 Jenis – Jenis Jaringan Elektronik
Jenis–jenis jaringan elektronik terdiri dari empat bagian yang saling terpisaha dan
mempunyai masing-masing cakupan yang digunakan dalam pengembangan dan penelitian
teknologi informasi, antara lain :
1. Local area networks (LAN) : Jaringan komputer dan peralatan lainnya yang ada pada
satu lokasi tertentu, seperti satu gedung berdekatan dengan gedung yang lainnya
(biasanya dalam satu gedung)
2. Metropolitan Area Network (MAN) : Jaringan dalam satu kota tertentu atau area
metropolitan.
3. Wide Area Network (WAN) : Jaringan komputer yang mencakup minimal 2
metropolitan
4. Internet : Jalur elektronik yang terdiri dari berbagai standar dan protokol yang
memungkinkan komputer di alokasi manpun untuk saling berkomunikasi
Bentuk Gambar Konfigurasi Jaringan
1. Konfigurasi LAN
1) Konfigurasi Bintang
2). Konfigurasi Cincin
3). Konfiguasi Bus
2.
Konfigurasi Wide area networks (WAN)
Ada 3 konfigurasi WAN:
a. Centralized system
Sistem Informasi Akuntansi
Tumpal Manik, M.Si - 2014
Fak. Ekonomi - UMRAH
b. Decentralized system
- 39 -
c. Distributed data processing
LATIHAN - 3
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Apakah yang dimaksud dengan e-business ?
Apakah yang dimaksud dengan e-commerce ?
Apakah yang dimaksud dengan konfigurasi jaringan ?
Meskipun model e-business ini memiliki banyak manfaat, tetapi masih ada sejumlah
tantangan dan keterbatasan yang harus diatasi sebutkan dan uraikan ?
Bagimanakah klasifikasi e-commerce ?
Sebutkan dan jelaskan Klasifikasi e-Business.
SOAL - 3
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Uraikanlah penerapan e-business berdasarkan model bisnis
Jelaskanlah jenis transaksi e-commerce
Sebutkan dan jelaskanlah model Bisnis dalam e-commerce
Uraikanlah dengan jelas dan lengkap proses arsitektur e-Commerce
Bagiamanakah jenis transaksi bisnsi untuk e-Commerce pada saat ini, sebutkan dan
jelaskan.
Walaupun internet mampu menyajikan berbagai informasi untuk pengembangan bisnis,
namun beberapa perusahaan mengalami kebangkrutan karena data dan rahasianya dapat
dimasuki oleh heacker, Jelaskan manfaat dan kendala e-business untuk : (a) Untuk
perusahaan atau pebisnis perorangan, (b) Untuk konsumen, (c) Kompetitor (pesaing)
Kemajuan dan perkembangan zaman atau era globalisisi merupakan faktor dari kemajuan
teknologi dunia maya dan teknologi jaringan, beberapa negara selalu kreatif
mempromosikan hasil krerasi anak bangsanya sendiri, Jelaskan dan uraikan secara
lengkap Prospek e-business di Indonesia untuk menghadapi negara-negara maju.
Buatlah gambar maupun tipe dari Model Bisnis dalam e-commerce yang terdiri dari :
brokerage model, advertising model, infomediary model, merchant model, manufacturer
(direct) model , affiliate model, community model, subscription utility model dan berikan
penjelasan dari keterangan gambar tersebut.
Seiring dengan kemujuan teknologi saat ini, kita sering menemukan produk baru dari
hasil adopsi ternologi jaringan. Sebutkan dan jelaskanlah jenis-jenis jaringan elektronik
dan konfigurasi jaringan yang di terapkan dalam teknologi jaringan saat ini
Sistem Informasi Akuntansi
Tumpal Manik, M.Si - 2014
Fak. Ekonomi - UMRAH
- 40 -
DAFTAR PUSTAKA
1. Bodnar., George H. and William S. Hopwood(2004), Sistem Informasi Akuntansi, 9th ed Andi
Yogyakarta.
2. Braun A. (2004), A Software Architecture for Knowledge Acquisition and Retrieval for Global
Software Development Teams.
3. Hafiz. 2009. e-Business. [terhubung berkala]. http://hafiz-online.blogspot.com/2009/06/ebusiness.html [20 Jun 2011].
4. Hall, A James (2004), Accounting Information System, 4th ed., South Western Publising Co.
5. Leon A. (2005), Enterprise Resources Planning. New Delhi: McGraw Hill.
6. Marshall., Romney B. dan Steinbart John Paul Steinbart (2005), Accounting Information
System, 9th ed Salemba Empat Jakarta.
7. O’Brien JA, Marakas GM (2010), Introduction to Information Systems. McGraw Hill.
8. Rachmat Vidiansyah (2010), Implementasi, Kegunaan Dan Manfaat E-Business Di
Indonesia. Magister Manajemen Dan Bisnis Institut Pertanian Bogor
Sistem Informasi Akuntansi
Tumpal Manik, M.Si - 2014
Fak. Ekonomi - UMRAH
- 41 -
BAB IV
MANAJEMEN DESAIN DAN DATABASE
MODEL DATA REA (RESOURCE EVEN AND AGENT)
PENGANTAR
Model data Resource Event Agent-REA adalah perangkat modeling konseptual yang
khususnya didesain untuk menyediakan struktur untuk mendesain database dalam
sistem informasi akuntansi. Model data REA menyediakan struktur dengan 2 cara :
Pertama adalah mengidentifikasi apakah kesatuan-kesatuan harus dimasukkan
dalam database SIA, kedua adalah penjabaran bagaimana membuat struktur
hubungan diantara kesatuan-kesatuan dalam database. Materi pembahasan REA
dengan data model, entity relationalship (ER) diagrams untuk mengembangkan
diagram REA, implementasi diagram REA ke database relational menggunakan
diagram REA dan mengintegrasikan diagram REA atas seluruh siklus akuntansi.
TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan Instruksional Umum :
Pada akhir kuliah, mahasiswa mampu berpikir, yaitu dapat tahu mengenai istilah
umum, tujuan, ruang lingkup manajemen data bases design
Tujuan Instruksional Khusus :
Tujuan utama dari mata kuliah ini adalah membekali mahasiswa cara berpikir dan
pemecahan persoalan dalam paradigma manajemen data bases design. Mahasiswa
harus mampu membuat penyelesaian masalah data bases design diberbagai instansi,
baik pemerintahan maupun swasta dan kemudian ia mampu untuk mengeksekusi
aplikasi melalui diagram Resource-Event-Agent. Setelah mempelajari bab ini
mahasiswa diharapkan dapat :
1. Menggunakan REA sebagai alat design data base
2. Menggunakan REA diagram
3. Membangun seperangkat table data base dari suatu model REA
4. Membaca REA diagram dan mengkaitkannya dengan kegiatan usaha
Sistem Informasi Akuntansi
Tumpal Manik, M.Si - 2014
Fak. Ekonomi - UMRAH
- 42 -
BAB IV
MANAJEMEN DESAIN DAN DATABASE
MODEL DATA REA (RESOURCE EVEN AND AGENT)
4.1
BAB 4
Model Data dan Rancangan Data Base
4.1.1 Model data REA (Resource Event & Agent)
Data modeling adalah proses pendefinisian dari sebuah database sehingga mewakili
semua aspek dalam organisasi, termasuk interaksi dengan pihak luar. Model data REA adalah
perangkat modeling konseptual yang khususnya didesain untuk menyediakan struktur untuk
mendesain data base dan sistem informasi akuntansi. Model data REA menyediakan struktur
dengan 2 cara : (a) Mengidentifikasi apakah kesatuan-kesatuan harus dimasukkan dalam data
base AIS. (b) Dengan penjabaran bagaimana membuat struktur hubungan diantara kesatuankesatuan dalam database. Jenis-Jenis Kesatuan REA terdiri dari :
1) Sumber daya; Didefinisikan sebagai hal yang mempunyai nilai ekonomis dalam organisasi,
contoh : kas, inventori, perlengkapan, peralatan dan tanah.
2) Kejadian/Transaksi; Berbagai kegiatan bisnis, yang manajemen lakukan untuk
mengumpulkan informasi untuk perencanaan dan pengawasan. Beberapa transaksi secara
langsung mempengaruhi kuantitas dari sumber-sumber daya. Sebagai contoh : kegiatan
penjualan menurunkan kuantitas inventaris dan kegiatan pengumpulan uang kas
meningkatkan sejumlah besar kas.
3) Agen ; dalah orang-orang dan organisasi yang berpartisipasi dalam setiap kejadian dan
kepada merekalah informasi dibutuhkan untuk perencanaan, pengawasan dan
pengevaluasian.
4.1.2 Entity-Relationship Diagrams (E-R Diagram)
Adalah satu metode untuk menggambarkan sebuah data base dalam bentuk skema.
Disebut REA diagram karena menunjukkan berbagai model kesatuan dan hubungan penting
diantara mereka. Di dalam sebuah diagram karena menunjukkan berbagai model kesatuan dan
hubungan penting diantara mereka. Di dalam sebuah diagram REA, kesatuan muncul dalam
bentuk segiempat dan hubungan antara kesatuan-kesatuan digambarkan dalam bentuk
diamond, seperti gambar yang tertera di bawah, yaitu sebuah diagram REA dari bagian siklus
pendapatan untuk menyederhanakan gambar tersebut kita hanya memasukkan dua transaksi,
yaitu penjualan merchandise untuk pelanggan dan kumpulan uang kas dari pelanggan.
Resources
Inventor
y
Line Items
Evens
Sales
Party
Made
Mad
to
e
to
Cash
Incerases
Sistem Informasi Akuntansi
Tumpal Manik, M.Si - 2014
Fak. Ekonomi - UMRAH
Cash collection
to
Received
Agens
Sales person
Customer
from
Received
by
Cashier
- 43 -
4.1.3 Mengembangkan Diagram REA
REA memperlakukan sistem akuntansi sebagai representasi virtual bisnis yang
sebenarnya. Dengan kata lain, itu menciptakan objek komputer yang langsung mewakili benda
nyata dunia bisnis. Dalam istilah ilmu komputer, REA adalah suatu ontologi. Objek nyata
termasuk dalam model REA adalah: (1) Barang, jasa atau uang, yaitu, sumber daya, (2)
Transaksi bisnis atau perjanjian yang mempengaruhi sumber daya, yaitu, kejadian, (3) Orang
atau badan-badan manusia lain (perusahaan lain, dll), yaitu, agen. REA sistem biasanya
dimodelkan sebagai database relasional, meskipun hal ini tidak wajib. Desain biasanya
menggunakan diagram entitas-hubungan. Pengembangan diagram REA untuk siklus transaksi
yang spesifik terdiri dari tiga tahap :
1) Mengidentifikasikan setiap kejadian atau transaksi yang mempengaruhi perubahan dasar
ekonomi dalam siklusnya.
2) Mengidentifikasi sumber daya yang mempengaruhi setiap kejadian atau transaksi beserta
agen-agen yang terlibat.
3) Menentukan pokok utama untuk setiap hubungan kerjasama.
Tahap – Tahap Model REA :
Tahap 1: Mengidentifikasikan peristiwa perubahan ekonomi
Dasar REA terdiri dari dua peristiwa, yang satu meningkatkan sumber daya yang
lainnya menurunkan sumber daya. Perubahan dasar ekonomi pada siklus
pendapatan berhubungan dengan penjualan barang atau jasa dan penerimaan
pembayaran kas dari penjualan. Gambaran sebuah diagram REA untuk setiap siklus
individu, biasanya dengan membagi kertas kerja menjadi 3 kolom untuk setiap
pekerjaan.
1. Kolom kiri untuk sumber daya
2. Kolom tengah untuk peristiwa/transaksi
3. Kolom agen untuk agen adalah sangat penting untuk menentukan apakah
masih ada peristiwa binis lainnya dalam siklus tersebut atau tidak.
Tahap 2 : Mengidentifikasikan sumber daya dan agen-agen.
Satu dan peristiwa penting dapat dispesifikasi, sumber daya yang dipengaruhi oleh
peristiwa tersebut dapat didefinisikan. Bagaimana dengan Account Receivable? Ini
tidak termasuk dalam peristiwa penting tersebut, karena account receivable tidak
terdapat dalam definisi model data REA. Account Receivable adalah objek yang
tidak bebas, tetapi penyajiannya sederhana pada waktu berbeda antara dua
peristiwa. Yaitu penjualan dan pengumpulan kas. Konsekuensinya, jika data tentang
penjualan dan pengumpulan kas disimpan dalam data base, maka tidak perlu
menyimpan informasi secara berlebihan tentang account receivable.
Tahap 3 : Mengidentifikasi jabatan (cardinalitas)
Jabatan mengidentifikasikan hubungan beberapa kejadian dalam suatu perusahaan
yang dapat dihubungkan dengan kejadian pada perusahaan lain. Beberapa
perusahaan dapat mengimplementasikan kejadian tersebut dalam sebuah table.
Pada kenyataannya jabatan dapat menyediakan informasi tentang bagaimana barisbaris dalam table dari hubungan yang lain dapat dihubungkan dengan tiap-tiap
baris dalam table tersebut, jabatan seringkali diekspresikan menjadi 2 yaitu jabatan
minimum dan jabatan maksium.
Sistem Informasi Akuntansi
Tumpal Manik, M.Si - 2014
Fak. Ekonomi - UMRAH
- 44 -
4.2 Jenis-Jenis Entitas REA
Model REA secara khusus diperugunakan dalam desain database SIA sebagai alat
pembuatan model konseptual yang fokus pada aspek sistemtik bisnis yang mendasari aktivitas
rantai nilai organisasi. Model REA memberikan petunjuk dalam desain database dengan cara
mengidentifikasi entitas apa yang seharusnya dimasukkan kedalam database SIA, dan jenis
REA: (1) Sumber daya (resource) yang didapat dan dipergunakan oleh organisasi, (2) Kegiatan
(event) aktivitas bisnis yang dilakukan oleh organisasi, (3) Pelaku (agent) pelaku atau
hubungan dengan agent unit bisnis
Tipe-tipe kerjasama
Menurut maksimum jabatan, ada tiga jenis kerjasama yaitu :
1. A one-to-one relationship atau hubungan antara satuan, jika jabatan maksimum tiap
perusahaan hanya ada satu.
Sales
(0,1)
A. One-to-one (1:1) Relationship
Pays for
(1,1)
B. One-to-Many (1:N) Relationship Between Sales and Cash Collection
Sales
(0,N)
Pays for
(1,1)
B. One-to-Many (1:N) Relationship Between Cash Collection and Sales
Sales
Sales
(0,1)
(0, N)
Pays for
(1, N)
A. Many-to-Many (M:N) Relationship
Pays for
(1, N)
Cash
Collactions
Cash
Collactions
Cash
Collactions
Cash
Collactions
2. A one-to-many relationship atau hubungan satuan dengan besaran jika jabatan maksimum
dalam suatu perusahaan hanya ada satu dan jabatan maksimum perusahaan lain hanya
ada sebanyak N.
3. A-many-to-many relationship atau hubungan antara besaran, jika jabatan maksimum di
kedua perusahaan sebanyak N.
4.2.1 Penerapan diagram REA dalam Database Relational
Tahap 1 : Membuat table untuk setiap satuan dan hubungan antara besaran
Tahap 2 : Mengidentifikasi atribut-atribut untuk setiap tabel :
a. Kunci utama. Perusahaan seringkali membuat identifikator numeric (berupa
angka) yang merupakan sumber khusus identifikasi yang unik, kejadian-kejadian
dan agen-agen, identifikator numeric ini merupakan kandidat yang baik sebagai
kunci utama. Sebagai contoh, S&S dapat menggunakan nomor invoice sebagai
Sistem Informasi Akuntansi
Tumpal Manik, M.Si - 2014
Fak. Ekonomi - UMRAH
- 45 -
kunci utama pada tabel penjualan dan jumlah konsumen sebagai kunci utama pada
tabel konsumen.
b. Atribut-atribut lain. Seperti tanggal dan jumlah dari masing-masing penjualan,
diperlukan untuk melengkapi dan mengakuratkan proses transaksi dan produksi
pada pengukuran keuangan dan laporan manajerial. Atribut lain disimpan karena
mereka memberikan fasilitas pada manajemen secara efektif terhadap suatu
sumber organisasi, kejadian dan agen-agen.
c. Data harga. Harga disimpan sebagai tabel pada tabel invetaris
d. Data komulatif. Jumlah yang tersedia dalam neraca rekening kas tidak perlu
dicatat karena keseluruhan dalam database, karena system dapat menghitung
mereka kapanpun diperlukan.
Tahap 3 : Penerapan hubungan antara satuan dan hubungan satuan dengan besaran.
Pola Dasar REA (Basic REA Templete)
Sumber
Daya A
Sumber
Daya B
Arus
Masuk
Arus
Keluar
4.2.2 Penggunaan diagram REA :
MENERIMA
Sumber Daya A
MEMBERI
Sumber Daya B
Pelaku
Pelaku Internal
Pelaku
Pelaku Eksternal
Pelaku
Pelaku Internal
Pelaku
Pelaku Eksternal
a.
Dokumentasi
Diagram REA kegunaanya sangat khusus sekali misalnya dalam dokumentasi pembuatan
database SIA. Diagram REA memberikan dua tipe yang penting dalam informasi mengenai data
base SIA yang tidak digambarkan di dokumentasi lainnya, yaitu informasi tentang hubungan
antara data dan informasi tentang pelatihan bisnis organisasi.
Diagram REA dengan jelas menggambarkan hubungan antara bermacam-macam data
yang disimpan di dalam data base akuntansi. Berbeda dengan flowchart yang hanya
memperlihatkan bagaimana membuat dan menggambarkan karakteristik utama file, seperti
bagaimana file diatur dan dicatat. Seperti halnya data flow diagram menggambarkan
kandungan atau isi dari masing-masing file dalam sebuah system, tetapi tidak secara jelas
memperlihatkan bagimana file-file itu berhubungan satu dengan lainnya.
b.
Informasi tentang pelatihan bisnis
Mengartikan dengan benar apa yang menjadi utama dalam diagram REA maksudnya
harus mengartikan dengan benar peristiwa apa dalam keseluruhan yang mewakili. Ini selalu
mudah baik bagi agen maupun bagi transaksi secara keseluruhan. Setiap peristiwa dari agen
sebuah entitas mewakili orang yang khusus atau organisasi. Sama seperti, setiap peristiwa dari
kejadian sebuah entitas mewakili aktivitas bisnis yang khusus atau transaksi. Contoh, setiap
peristiwa penjualan mewakili transaksi penjualan yang khusus.
c.
Informasi Tentang Isi Database
Sistem Informasi Akuntansi
Tumpal Manik, M.Si - 2014
Fak. Ekonomi - UMRAH
- 46 -
Diagram REA menggambarkan hubungan antara berbagai data yang disimpan dalam data
base akuntansi, sebaliknya flowchart hanya menunjukkan file yang ada dan menggambarkan
karakter dasar mereka, sebagaimana mereka dikumpulkan dan disimpan. Diagram data
flowchart (DFD) menunjukkan isi dari tiap file dalam system, tapi tidak menunjukkan
bagaimana file-file itu berhubungan satu dan lainnya.
Hubungan dalam diagram REA menyediakan informasi yang berguna tentang keadaan
perusahaan dan kebijakan yang dianutnya. Contohnya menyediakan kredit untuk
pelanggannya dan juga mengijinkan mereka untuk melakukan pembayaran secara berkala. Ini
juga mengindikasikan bahwa perusahaan telah menjual barang dalam jumlah yang besar.
Resources
Inventor
y
(0,N)
Line Items
Evens
(1,N)
Sales
(1,1)
Made
Inventor
y
Tabel nama
Inventory
Sales
Salesparson
Cashier
Castomer
Cash
Cash collaction
Sales-Inventory
Sales-cash collections
Incerases
(1,1)
(1,N)
Cash Collection
(1,1)
(1,1)
Received
from
Received
Sales person
(0,N)
(0,N)
Customer
to
Made
(1,N)
(1,N)
to
(0,N)
to
Party
Agens
(0,N)
(1,N)
Cashier
by
Contents (primary key, foreign keys, other atributes)
Item #, description, cost, price
Invoice #, salesperson #, customer #, data, amount, time
Employee #, name, date hired, salary
Employee #, name, date hired, salary
Customer #, name, street, city, state, credit limit
Account #, type, location
Remittance #, customer #, cashier #, account #, data, amount
Invoice #, Item #, Quality sold, replacement, age
Invoice #, remittance #, amount
Dengan mengetahui tiap-tiap apa yang didapat dari sumber data bagaimanapun, dapat
kadang-kadang lebih sulit, ingat bahwa informasi tentang atribut-atribut yang disimpan
dengan tiap tujuan hubungannya kadang-kadang termasuk dalam diagram REA. Hal ini dapat
digunakan untuk menerjemahkan tujuan dari sumber itu. Dalam Figure 6.7 daftar dari atribut
inventory yang termasuk kuantitasnya. Ini menggambarkan bahwa tiap baris dari inventory
mewakili salah satu macamnya tidak dalam obyek individual.
Baris baris tersebut dapat menyimpan data tentang item yang spesifik, contohnya VCD
Player, dan baris lainnya dapat menyimpan data tentang item spesifik lainnya S&S akan
mengetahui berapa banyak tiap produk ini akan di tangan, konsekuensinya, kuantitas atribut
di tangan akan ditemukan di dalam catatan inventory. Sekarang kita kaji hubungan antara
penjualan dan inventory. Hubungan ini disebut garis item dan menunjukkan fakta bahwa
penjualan melingkupi satu atau lebih barang persediaan, tiap-tiap mana muncul sebagai garis
Sistem Informasi Akuntansi
Tumpal Manik, M.Si - 2014
Fak. Ekonomi - UMRAH
- 47 -
item terpisah pada Sales in Voice. Kuantitas penjualan menunjukkan bahwa pelanggan dapat
membeli lebih dari satu barang. Lihat hubungan antara kas dan pengumpulan kas. Tiap baris
dalam satuan kas menunjukkan akun yang spesifik, yang mana satu baris menyimpan data
tentang kas pemeriksaan reguler S&S, yang lainnya tentang payroll, yang lainnya lagi tentang
akan investasi pasar uang dan seterusnya. menggambarkan hubungan antara kas dan
pengumpulan kas sebagai kesatuan, semua pengumpulan kas didepositokan ke akun yang
sama.
4.2.3 Spesifikasi Organisasi tentang Diagram REA
Meskipun perkembangan dari diagram REA untuk siklus pendapatan S & S (satu siklus)
kelihatannya sudah tegas dan intuitif, model dan dapat menjadi suatu proses yang kompleks.
Biasanya diagram REA adalah unik untuk suatu organisasi. Contohnya S&S tidak menerima
pesanan dari pelanggan. Maksudnya, pelanggan hanya dapat membeli barang-barang yang
sudah ditentukan sebelumnya. Konsekuensinya siklus pendapatan S&S hanya melengkapi 2
item dasar : Penjualan dan pengumpulan kas, sebaliknya perusahaan pesanan lewat surat
menerima pesanan pelanggan, mengambil barangnya di gudang dan melakukan pengapalan
pesanan itu pada pelanggannya. Untuk itu diagram REA untuk siklus pendapatan dari
perusahaan tersebut melingkupi hal-hal : terima pesanan, mengisi peranan, menghapalkan
pesanan dan mengumpulkan kas. Untuk lebihnya perusahaan retail seperti S&S hanya punya
satu inventory, diagram REA untuk perusahaan manufaktur melingkupi kesatuan terpisah
untuk material dan finished goods inventory. Akhirnya karena S&S menjual barang dengan
jumlah besar, model diagram REAnya menunjukkan hubungan antara penjualan dan invetory.
Sebaliknya dengan REA untuk penjualan barang seni langka akan menggambarkan hubungan
antara penjualan dan pengumpulan kas.
4.2.4 Memindahkan Informasi dari SIA
Diagram REA yang lengkap juga menunjukkan panduan berguna dalam menggunakan
data base SIA. Awalnya menunjukkan nomor-nomor dari elemen-elemen yang ditemukan
dalam SIA tradisional seperti jurnal, ledger dan informasi tentang klaim, contohnya kun
receivables. Sebenarnya semua informasi itu disajikan, tapi disimpan di format yang berbeda.
Informasi biasanya ditemukan dalam jurnal yang disimpan dalam tabel untuk menyimpan data
tentang transaksi. Contohnya jurnal penjualan dapat diproduksi dengan menampilkan
masuknya yang diperlukan dalam tabel penjualan. Ini akan menghasilkan daftar dari semua
peristiwa penjualan, yaitu tunai dan kredit, proses serupa dapat dilakukan untuk
memproduksi pengumpulan kas, pembelian atau jurnal pengeluaran kas. Bentuk informasi
secara tradisional biasanya berisi ledger disimpan dalam data base kombinasi antara sumber
dan tabel peristiwa.
Tiga jenis hubungan yang terdapat dalam kemungkinan tiga jenis dasar hubungan antar
entitas:
1. Hubungan satu-ke-satu (one-to-one relationship) : (1:1) terjadi saat kardinal maksimum
untuk setiap entitas dalam hubungan tersebut adalah N
2. Hubungan satu-ke-banyak (one-to-many reletionship) : (1:N) terjadi saat kardinalitas
maksimum dari suatu entitas dalam hubungan adalah 1 dan kardinalitas maksimum
entitas lainnya dalam hubungan tersebut adalah N.
3. Hubungan banyak-ke-banyak (many-to-many relationship ) : (M:N) Terjadi saat
kardinalitas maksimum kedua entitas dalam satu hubungan adalah N.
Sistem Informasi Akuntansi
Tumpal Manik, M.Si - 2014
Fak. Ekonomi - UMRAH
- 48 -
LATIHAN & SOAL
LATIHAN - 4
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Apakah yang dimaksud dengan model diagram REA?
Bagimanakah model data REA dalam menyediakan struktur untuk e-commerce ?
Sebutkanlah jenis-jenis kesatuan model data REA dalam sistem informasi akuntansi
Sebutkanlah bagimana penerapan diagram REA dalam data base relational.
Uraikanlah tujuan dokumentasi dalam model date REA
Berikan contoh (dari perusahaan yang anda kenal) untuk setiap situasi bisnis yang
dideskripsikan oleh kardinalitas hubungan berikut :
a. Penjualan (0,N) ke pengumpulan Kas (1,N)
b. Penjualan (1,1) ke Persediaan (0,1)
c. Pembelian (0,N) ke pengeluaran Kas (1,N)
d. Pembelian (0,1) ke Pengeluaran Kas (1,N)
e. Pembelian (1,N) ke Pengeluaran Kas (1,1)
f. Pegawai (1,1) ke Departemen (1,N)
g. Pembelian (1,1) ke Penerimaan Persediaan (1,N)
SOAL - 4
1. Uraikanlah dan jelaskan penggunaan diagram REA melalui teknologi informasi dan
jaringan teknologi internet untuk business online.
2. Buatlah gambar diagram REA untuk pendapatan dan pengeluaran kas, jelaskan penerapan
diagram REA tersebut dalam database relational pendapatan dan pengeluaran kas.
3. Jelaskan menurut pendapat anda tujuan dan fungsi penggunaan model diagram REA
apabila kita membuat suatu perancangan sistem informasi akuntansi komputer.
4. Jelakan spesifikasi organisasi tentang diagram REA dalam sistem informasi akuntansi
perusahaan Industri, mulai dari pembelian bahan kemudian pengolahan, kemudian barang
jadi dan sampai persediaan barang jadi.
5. Buatlah diagram REA dan jelaskan tipe-tipe dalam sistem informasi akuntansi piutang,
penjualan dan hutang usaha.
6. PT Sanjaya Utama menyediakan perlengkapan (sparepart) dan services untuk berbagai
komputer. Pelanggan dapat membeli perlengkapan dan melakukan perbaikan sendiri di
rumah, atau mereka boleh membawa komputer mereka untuk diperbaiki di toko tersebut,
namum mereka akan membayar biaya perlengkapan mencakup pembelian perlengkapan,
hanya saja baia kerja untukservices . Pelanggan individual harus membayar semua
pembelian peralatan secara penuh pada saat penjualan. Pelanggan individu harus
membayar 50% di depan ketika membawa komputernya untuk diservices dan membayar
sisanay pada pada saat mengambil komputer tersebut. Akan tetapi, pelanggan korporat
ditagih perbulan untuksemua penjualan (perlengkapan dan services). Meskipun PT
Sanjaya Utama memiliki beberapa rekening bank, semua penjualan dimasukkan kedalam
rekening utama. Diminta gambarlah diagram REA
Sistem Informasi Akuntansi
Tumpal Manik, M.Si - 2014
Fak. Ekonomi - UMRAH
- 49 -
DAFTAR PUSTAKA
1. Bodnar, George H. and William S. Hopwood (2004), Sistem Informasi Akuntansi, 9 th ed
Andi Yogyakarta.
2. Hall. A James (2004), Accounting Information System, 4th ed., South Western Publising
Co.
3. Marshall Romney B. dan Steinbart John Paul Steinbart (2005), Accounting Information
System, 9th ed Salemba Empat Jakarta.
Sistem Informasi Akuntansi
Tumpal Manik, M.Si - 2014
Fak. Ekonomi - UMRAH
- 50 -
BAB V
PENGENDALIAN INTERNAL SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
PENGANTAR
Sistem informasi akuntansi dianggap metode yang pasti untuk meningkatkan kinerja
perusahaan, namun harus didukung dengan pengendalian internal untuk mengatasi
berbagai permasalan yang rumit sifatnya seperti ancaman terhadap SIA, strategi yang
tepat diterapkan dalam perusahaan, antar lain : overview konsep pengendalian,
lingkungan pengendalian, kebijakan dan prosedur pengendalian, evaluasi atau sistem
pengendalian. Struktur pengendalian internal adalah kebijakan dan prosedur yang
ditetapkan untuk memberikan tingkat jaminan yang masuk akal bahwa tujuan
spesifik organisasi akan tercapai. Sistem ini menyajikan jaminan yang masuk akal,
karena sistem pengendalain internal ini menyediakan jaminan lengkap sulit untuk
dirancang dan mahal biayanya. Masyarakat kita mempunyai ketergantungan sangat
tinggi pada sistem informasi akuntansi, yang telah berkembang semakin kompleks,
yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan akan informasi. Pengendalian internal
SIA akan membantu pencapaian tugas manajemen karena bisa digunakan sebagai alat
kontrol untuk semua aktivitas perusahaan dengan sistem yang kompleks dan
mempunyai nilai tinggi, sebab itu perusahaan pasti akan dihadapkan pada resiko atas
sistem mereka.
Tujuan Instruksional Umum :
Pada akhir kuliah, mahasiswa mampu berpikir, yaitu dapat tahu mengenai istilah
umum, tujuan, ruang lingkup pengendalian internal sistem informasi akuntansi
Tujuan Instruksional Khusus :
Tujuan utama dari bab ini adalah membekali mahasiswa cara berpikir dan pemecahan
persoalan dalam paradigma pengendalian internal sistem informasi akuntansi.
Mahasiswa harus mampu membuat penyelesaian masalah pengendalian internal
sistem informasi akuntansi diberbagai instansi, baik pemerintahan maupun swasta dan
kemudian ia mampu untuk mengeksekusi audit dan laporan keuangan perusahaan dari
hasil pengolahan komputer/software
Setelah mempelajari bab ini mahasiswa diharapkan dapat :
1. Ancaman terhadap SIA
2. Konsep dasar pengendalian
3. Elemen-elemen utama lingkungan pengendalian
4. Kebijakan dan prosedur pengendalian
5. Evaluasi atas sistem internal kontrol
TUJUAN PEMBELAJARAN
Sistem Informasi Akuntansi
Tumpal Manik, M.Si - 2014
Fak. Ekonomi - UMRAH
- 51 -
PENGENDALIAN INTERNAL
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
BAB 5
5.1
Pendahuluan
Pengendalian internal adalah rencana organisasi dan metode bisnis yang dipergunakan
untuk menjaga aset, memberikan informasi yang akurat dan andal, mendorong dan
memperbaiki efisiensi jalannya organisasi, serta mendorong kesesuaian dengan kebijakan
yang telah ditetapkan.
Klasifikasi Pengendalian dan prosedur-prosedur Internal/pengendalian khusus yang
digunakan dalam sistem pengendalian internal dan pengendalian manajemen mungkin
dikelompokkan menggunakan empat kelompok pengendalian internal berikut ini:
1. Pengendalian untuk pencegahan (preventif control), pengendalian untuk pemeriksaan
(detektif control), dan pengendalian korektif (correctif control)
2. Pengendalian umum dan Pengendalian aplikasi
3. Pengendalian Administrasi dan Pengendalian Akuntansi
4. Pengendalian Input, proses, dan output
Pengendalian dan Eksposur dibutuhkan untuk mengurangi eksplosur terhadap resiko.
Eksplosur mencakup potensi dampak finansial akibat suatu kejadian dikalikan dengan
probabilitas terjadinya kejadian tersebut. Eksplosur adalah resiko dikalikan konsekuensi
finansial atas resiko tersebut
Gambar 5.1.
Pengendalian Ekposur
Kejahatan dan Kecurangan Kerah Putih adalah kejahatan dari manajaemen :
a. Karyawan mencuri harta kekayaan perusahaan untuk kepentingan pribadi
b. Karyawan berkolusi dengan pihak luar untuk mencuri harta perusahaan
c. Kecurangan manajemen (manajemen laba)
Tujuan pengendalian internal adalah memberikan jaminan yang wajar bahwa:
a. Aktiva dilindungi dan digunakan untuk pencapaian tujuan usaha.
b. Informasi bisnis akurat
c. Karyawan mematuhi peraturan dan ketentuan
Sistem Informasi Akuntansi
Tumpal Manik, M.Si - 2014
Fak. Ekonomi - UMRAH
- 52 -
Pengendalian internal dapat melindungi aktiva dari pencurian, penggelapan, atau
penempatan aktiva pada lokasi yang tidak tepat. Salah satu pelanggaran serius terhadap
pengendalian internal adalah penggelapan oleh karyawan (employee fraud. Sedangkan
komponen proses pengendalian internal sistem informasai akuntansi mencakup :
• Reabilitas pelaporan keuangan
• Efektifitas & efisiensi operasi
• Keseuaian dengan peraturan dan regulasi yg berlaku
5.2
Klasifikasi Pengendalian
Hall dan Singleton (2007), menjelaskan bahwa aktivitas pengendalian merupakan
kebijakan dan prosedur yang digunakan untuk memastikan bahwa tindakan yang tepat telah
dilakukan untuk menangani berbagai risiko yang telah diidentifikasi perusahaan. Hall dan
Singleton (2007) juga mengatakan bahwa aktivitas pengendalian dapat dikelompokkan ke
dalam dua kategori, yaitu pengendalian komputer dan pengendalian fisik. Di bawah ini
digambarkan kategori aktivitas pengendalian. Pengendalian komputer membentuk bagian
yang merupakan perhatian utama. Pengendalian ini secara khusus berkaitan dengan dengan
lingkungan TI dan audit TI, digolongkan dalam dua kelompok umum, yaitu pengendalian
umum (general control) dan pengendalian aplikasi (application control). Pengendalian umum
berkaitan dengan perhatian pada tingkat keseluruhan perusahaan, seperti pengendalian pada
pusat data, basis data perusahaan, akses sistem, pengembangan sistem, dan pemeliharaan
program. Sementara pengendalian aplikasi memastikan integritas sistem tertentu seperti
pemrosesan pesanan penjualan, utang usaha, dan aplikasi penggajian
Struktur pengendalian intern ada 5 unsur :
1) Lingkungan Pengendalian
Lingkungan pengendalian dalam perusahaan termasuk seluruh sikap manajemen dan
karyawan tentang pentingnya pengendalian. Sedangkan faktor-faktor yang
mempengaruhinya : nilai-nilai etika dan integritas, komitmen terhadap kompetensi, dewan
komisaris dan komite audit, philosophy managemen dan gaya operasional, struktur
organisasi, pelimpahan wewenang dan tanggungjawab, kebijakan dan praktek SDM.
a. aktivitas pengendalian :
 Pemisahan tugas
 Dokumen catatan yg memadai
 Akses terbatas ke harta perusahaan
 Pengecekan akuntabilitas dan kinerja
 Pengendalian pengelolaan informasi
b. informasi & komunikasi
 Dokumentasi sistem akuntansi
 Sist. Akuntansi double –entry
 Komunikasi
 Pengawasan

2) Penilaian Risiko (Risk Assessment)
Pengendalian teknologi informasi dan keamanan sistem informasi dapat diaplikasikan
dengan Componen model pengendalian internal menggunakan COSO (committee of
sponsoring organizations) dan COBIT (control for information and related technology)
componenuntuk menilai resiko.
Jenis-jenis ancaman yang dihadapi perusahaan berikut ini :
a. Strategis : melakukan hal yang salah
b. Operasional : melakukan hal yang benar, tetapi dengan cara adanya kerugian sumber
daya keuangan, pemborosan, pencurian atau pembuatan kewajiban yang tidak tepat
Sistem Informasi Akuntansi
Tumpal Manik, M.Si - 2014
Fak. Ekonomi - UMRAH
- 53 -
c. Informasi : menerima informasi yang salah atau tidak relevan, sistem yang tidak
andal, dan laporan yang tidak benar atau menyesatkan.
Resiko Perusahaan yang menerapkan sistem EDI harus mengidentifikasi ancaman-ancaman
yang akan dihadapi oleh sistem tersebut, yaitu :
a. Pemilihan teknologi yang tidak sesuai
b. Akses sistem yang tidak diotorisasi
c. Penyadapan transmisi data
d. Hilangnya integritas data
e. Transaksi yang tidak lengkap
f. Kegagalan system
g. Sistem yang tidak kompatibel .
Resiko lainnya yang kemungkinan terjadinya sesuatu yang tidak diharapkan. Misalnya :
a. Perubahan keinginan konsumen
b. Ancaman pesaing
c. Perubahan peraturan
d. Perubahan faktor ekonomi
e. Pelanggaran karyawan
3) Aktivitas Pengendalian
a. Perilaku:
 Perubahan nendadak gaya hiudp
 Hubungan erat dengan pemasok
 Menolak cuti
 Sering pinjam uang dari orang lain
 Mabok atau memakai narkoba
b. Sistem Akuntansi:
 Dokumen hilang (nomor dokumen tidak urut)
 Kenaikan refund untuk pelanggan
 Selisih penerimaan kas harian dengan yang disetor ke bank
 Pembayaran dari pelanggan mendadak lambat
 Penundaan pencatatan transaksi
Prosedur pengendalian diterapkan untuk memberikan jaminan yang wajar bahwa
sasaran bisnis akan tercapai. Diantara prosedur-prosedur itu adalah (a) Pegawai yang
kompeten, perputaran tugas, dan cuti wajib. (b) Pemisahan tanggung jawab untuk operasi
yang berkaitan. (c) Pemisahan operasi, pengamanan aktiva, dan akuntansi. (d) Prosedur
pembuktian dan pengamanan.
4) Informasi dan Komunikasi
Akuntan harus memahami berikut ini :
a. Bagaimana transaksi diawali
b. Bagaimana data didapat dalam bentuk yang dapat dibaca oleh mesin atau data diubah
dari dokumen sumber ke bentuk yang dapat dibaca oleh mesin
c. Bagaimana file komputer diakses dan diperbarui
d. Bagaimana data diproses untuk mempersiapkan sebuah informasi
e. Bagaimana informasi dilaporkan
Sistem Informasi Akuntansi
Tumpal Manik, M.Si - 2014
Fak. Ekonomi - UMRAH
- 54 -
Kebijakan dan prosedur yang ditetapkan managemen untuk mencapai tujuan pengendalian
internal antara lain :
a. Kompetensi personalia, rotasi tugas dan kewajiban cuti
b. Pemisahan tagungjawab untuk kegiatan terkait
c. Pemisahan fungsi pelaksana, penyimpan aset, dan akuntansi
d. Alat persetujuan dan pengamanan. Informasi tentang pelaksanaan elemen-elemen
pengendalian internal yang lain yang dijadikan pedoman managemen untuk menjamin
pencapaian tujuan.
Mangemen juga menggunakan informasi eksternal untuk menilai peristiwa dan kondisi yang
mempengaruhi keputusan pelaporan eksternal (misal: PSAK). Akuntan harus memahami
berikut ini : (1) bagaimana transaksi diawali bagaimana data didapat dalam bentuk yang
dapat dibaca oleh mesin atau data diubah dari dokumen sumber ke bentuk yang dapat dibaca
oleh mesin, (2) bagaimana file komputer diakses dan diperbarui, (3) bagaimana data diproses
untuk mempersiapkan sebuah informasi, (4) bagaimana informasi dilaporkan, (4) hal-hal
tersebut membuat sistem dapat melakukan jejak audit (audit trail), (5) Jejak audit muncul
ketika transaksi suatu perusahaan dapat dilacak di sepanjang sistem mulai dari asalnya
sampai tujuan akhirnya pada laporan keuangan.
5) Pemantauan (Monitoring)
Pemantauan terhadap system pengendalian internal akan
mengidentifikasi
letak kelemahannya dan memperbaiki efektivitas pengendalian tersebut.
a. Menentukan tempat kelemahan dan memperbaiki efektivitas pengendalian.
dimana
b. Ongoing monitoring
5.3
c. Mengamati perilaku karyawan dan tanda peringatan dari sistem akuntansi
Pengendalian Aplikasi
Hall dan Singleton (2007) mengatakan bahwa pengendalian aplikasi adalah berbagai
prosedur terprogram yang didesain untuk menangani berbagai potensi eksposur yang
mengancam aplikasi-aplikasi tertentu, seperti sistem pengganjian, pembelian, dan
pengeluaran kas. Pengendalian jenis ini dibagi ke dalam tiga kategori umum, yaitu
pengendalian input, pengendalian pemrosesan, dan pengendalian output. Tujuan
Pengendalian Aplikasi (Application Control) PDE adalah: Untuk menetapkan prosedur
pengendalian khusus atas aplikasi akuntansi dan untuk memberikan keyakinan yang memadai
bahwa semua transaksi telah diotorisasi dan dicatat serta diolah seluruhnya dengan cermat
dan tepat waktu.
Siklus pengendalian aplikasi
Pengendalian aplikasi dan pengembangan sistem dan pemeliharaannya, memberikan
keyakinan yang wajar bahwa kegiatan berikut ini dilaksanakan secara tepat, yaitu :
1. Pengendalian sistem aplikasi.
Pengendalian ini untuk memberikan keyakinan bahwa : (1) pengujian, penggantian,
implementasi dan dokumentasi dari sistem yang baru atau yang diperbaiki , (2)
perubahan terhadap sistem dokumentasi , (3) akses terhadap sistem aplikasi dan (4)
pembelian sistem aplikasi dari pihak ketiga.
2. Pengendalian terhadap operasi komputer.
Sistem Informasi Akuntansi
Tumpal Manik, M.Si - 2014
Fak. Ekonomi - UMRAH
- 55 -
Pengendalian ini untuk memberikan keyakinan bahwa : (1) komputer hanya digunakan
petugas yang telah diotorisasi, (2) sistem komputer hanya digunakan untuk maskud yang
telah ditentukan, (3) hanya program tertentu yang dipakai dan (4) kesalahan-kesalahan
suatu proses telah dicari dan dikoreksi.
3. Pengendalian pada sistem software.
Pengendalian ini didesain untuk memberikan keyakinan bahwa sistem yang dibeli atau
dibuat telah dilaksanakan sesuai dengan otorisasi dan dilaksanakan secara efisien.
Pengendalian ini meliputi : (1) otorisasi, penjamahan, pengujian, penerapan, dan
dokumentasi, dan (2) pembatasan orang-orang yang akan melakukan akses ke sistem
software, yaitu petugas yang berhak boleh melakukan akses ke komputer.
4. Pengendalian terhadap program dan input data.
Pengendalian ini didesain untuk memberikan keyakinan bahawa : (1) sebelum data
dimasukan harus ada prosedur persetujuan dari petugas tertentu dan (2) akses pada data
program hanya terbatas pada petugas tertentu.
5. Pengendalian Proses
Pengendalian aplikasi PDE dapat dibagi berdasarkan prosesnya sebagai berikut: (a)
Pengendalian Input (input control), (b) Pengendalian Proses (process control), (c)
Pengendalian Output (output control) Pengendalian Aplikasi mencakup pengendalian atas
masukan ; pengendalian atas pengolahan dan file data komputer; pengendalian atas
keluaran; dan pengendalian masukan, pengolahan dan keluaran dalam sistem on line.
a. Pengendalian atas masukan (input control); Pengendalian input adalah
pengendalian yang dilakukan untuk menjamin bahwa data yang diterima untuk
diproses dalam komputer telah dikonversi dalam sistem, dijumlahkan, dan dicatat
dengan benar. Pengendalian ini didesain untuk memberikan keyakinan yang memadai
bahwa: (a) transaksi diotorisasi sebagaimana mestinya sebelum diolah dengan
komputer. Transaksi yang diproses hanya transaksi yang sudah benar-benar disetujui,
(b) transaksi diubah dengan cermat ke dalam bentuk yang dapat dibaca mesin dan
dicatat dalam file data komputer. Transaksi ini di input ke mesin komputer dan dicatat
pada file dengan tepat, (c) transaksi tidak hilang, ditambah, digandakan atau diubah
dengan tidak semestinya atau diubah secara salah, dan (d) transaksi yang keliru
ditolak, dikoreksi dan jika perlu, dimasukan kembali pada waktu yang tepat.
b. Pengendalian atas pengolahan dan file data komputer. Pengendalian ini disebut
juga pengendalian proses (processing control) yaitu pengendalian yang dilakukan
untuk menjamin bahwa proses operasi PDE telah dilaksanakan sesuai dengan yang
telah direncanakan. Misalnya transaksi diproses setelah mendapat otorisasi, dan tidak
ada transaksi yang diotorisasi, dihilangkan atau ditambah. Pengendalian ini didesain
untuk memberikan keyakinan bahwa : (a) transaksi, termasuk transaksi yang dipicu
melalui sitem, diolah dengan semestinya oleh komputer, (b) transaksu tidak hilang ,
ditambah, digandakan, atau diubah dengan cara yang tidak sah atau tidak semestinya,
dan (c) kekeliruan dalam pemrosesan atau pengolahan data diidentifikasi dan
dikoreksi pada waktu yang tepat.
c. Pengendalian atas keluaran (output control); Pengendalian keluaran adalah
pengendalian yang dilakukan untuk menjamin bahwa : (1) hasil print out komputer
ataupun displynya telah dilakukan denga teliti dan benar dan (2) menjamin bahwa
hasilnya diberikan kepada pegawai yang berhak. Pengendalian ini didesain untuk
memberikan keyakinan yang memadai bahwa : (a) hasil pengolahan atau proses
Sistem Informasi Akuntansi
Tumpal Manik, M.Si - 2014
Fak. Ekonomi - UMRAH
- 56 -
komputer adalah akurat (cermat), (b) akses terhadap keluaran hasil print out
komputer hanya dibenarkan bagi petugas tertentu yang berhak, (c) hasil komputer
keluaran diberikan kepada atau disediakan untuk orang yang tepat dan pada waktu
yang tepat pula yang telah mendapat otorisasi sebagaimana mestinya.
6. Pengendalian Sistem On-Line
Pengendalian masukan, pengolahan dan keluaran dalam sistem on line.
a. Pengendalian masukan dalam sistem on line. Pengendalian ini didesain untuk
memberikan keyakinan yang memadai bahwa : (a) transaksi di entri ke terminal yang
semestinya , (b) di entri dengan cermat, (c) data yang dientri telah diklasifikasikan
dengan benar pada nilai transaksi yang sah (valid), (d) data yang tidak sah (invalid)
tidak di entri pada saat transaksi, (e) transaksi tidak di entri lebih dari sekali, dan (f)
data yang dientri tidak hilang selama transaksi berlangsung.
b. Pengendalian pengolahan pada sistem on line. Pengendalian ini didesain untuk
memberikan keyakinan bahwa: (a) hasil perhitungan telah diprogram dengan benar,
(b) logika yang digunakan dalam proses pengolahan adalah benar, (c) file yang
digunakan dalam proses pengolahan adalah benar, (d) record yang digunakan dalam
proses pengolahan adalah benar, (e) operator telah memasukkan data ake komputer
consule sebagaimana mestinya, (f) label yang digunakan selama proses pengolahan
adalah benar, (g) selama proses pengolahan telah digunakan standar operasi (default)
yang semestinya, (h) data yang tidak sah tidak digunakan dalam proses pengolahan, (I)
proses pengolahan tidak maenggunakan program dengan versi yang salah, (j) hasil
perhitungan yang dilakukan secara otomatis oleh program adalah sesuai dengan
kebijakan manajemen organisasi , dan (k) data masukan yang diolah adalah data yang
berotorisasi.
c. Pengendalian keluaran pada sistem on line. Didesain untuk memberikan keyakinan
bahwa : (a) keluaran yang diterima organisasi adalah tepat dan lengkap, (b) keluaran
yang diterima organisasi telah terklasifikasi dan (c) keluaran didistribusikan kepada
pegawai yang telah berotorisasi. Prosedur yang dilaksanakan oleh auditor untuk
mengendalikan aplikasi perangkat lunak audit meliputi: (a) Partisipasi dalam
perancangan dan pengujian program computer; (b) Pengecekan pengkodean program
untuk menjamin bahwa pengkodean tersebut sesuai dengan spesifikasi program rinci;
(c) Permintaan kepada staf komputer entitas untuk me-review perintah-perintah
sistem operasi untuk menjamin bahwa perangkat lunak tersebut akan berjalan dalam
instalasi komputer entitas; (d) Pengoperasian perangkat lunak audit tersebut untuk file
uji kecil (small test file) sebelum menjalankannya untuk file data utama; (e).
Penjaminan bahwa file yang benar yang digunakan-sebagai contoh, dengan cara
mengecek ke bukti luar, seperti total kontrol yang diselenggarakan oleh pemakai; (f).
Pemerolehan bukti bahwa perangkat lunak audit tersebut berfungsi sebagai mana
direncanakan-seperti, review terhadap informasi keluaran dan pengendalian; (g).
Penciptaan cara-cara pengamanan yang semestinya untuk menjaga keamanan Untuk
menjamin prosedur pengendalian semestinya, kehadiran auditor bukan merupakan
keharusan di fasilitas komputer selama TABK dijalankan. Namun, kehadiran auditor di
fasilitas komputer dapat memberikan manfaat, seperti ia dapat mengawasi distribusi
keluaran dan dapat memastikan koreksi atas kekeliruan dilakukan pada saat yang
terdapat kesalahan file masukan yang digunakan dalam menjalankan TABK.
Sistem Informasi Akuntansi
Tumpal Manik, M.Si - 2014
Fak. Ekonomi - UMRAH
- 57 -
5.4
Aktivitas Pengendalian Fisik
Aktivitas pengendalian fisik berhubungan dengan sistem akuntansi tradisional yang
menggunakan prosedur manual. Namun pemahaman atas konsep pengendalian ini juga
memberikan pandangan atas berbagai risiko dan kekhawatiran dalam pengendalian yang
berkaitan dengan lingkungan TI.
5.4.1 Verifikasi Independen
Data-data yang sudah direkam akan diperiksa kebenarannya oleh petugas pemeriksa,
dengan melakukan pembandingan antara data-data sudah direkam terhadap dokumen
datanya. Data-data yang sudah diperiksa diserahkan kepada petugas operasi dan dilaporkan
kepada petugas pengatur jadwal.
5.4.2 Otorisasi Transaksi
Otorisasi transaksi bertujuan untuk memastikan bahwa semua transaksi material yang
diproses oleh sistem informasi valid dan sesuai dengan tujuan pihak manajemen. Otorisasi
dapat bersifat umum dan khusus. Otorisasi umum diberikan kepada personel operasional
untuk melakukan operasi rutin. Contohnya adalah prosedur untuk mengotorisasi pembelian
persediaan dari pemasok yang ditunjuk hanya ketika tingkat persediaan jatuh ke dalam titik
pemesanan ulang yang ditetapkan. Sedangkan otorisasi khusus biasanya berkaitan dengan
tanggungjawab pihak manajemen.
Otorisasi diperlukan untuk menandakan bahwa sebuah transaksi disetujui dan diketahui
oleh manajemen sebagai penanggungjawab aktivitas perusahaan. Pengendalian intern yang
mengabaikan keharusan adanya otorisasi memungkinkan masuknya transaksi-transaksi yang
salah, dengan tujuan yang tidak dapat dibenarkan serta memberikan peluang kesalahan dan
kejahatan lainnya. Pemberian wewenang untuk melakukan otorisasi adalah untuk mendukung
saling uji di antara pihak-pihak yang melaksanakan transaksi dan penanggungjawab dimana
transaksi tersebut berlangsung. Transaksi-transaksi tanpa otorisasi dianggap sebagai
transaksi yang tidak benar, yang dengan demikian tidak bisa diteruskan ke bagian pengolahan
data
5.4.3 Pemisahan Tugas
Pemisahan tugas merupakan salah satu pengendalian yang bertujuan untuk
meminimalkan fungsi-fungsi yang tidak sesuai. Pemisahan tugas dapat bermacam bentuk,
tergantung pada tugas tertentu yang harus dikendalikan. Pada umunya, sebuah organisasi
EDP terdiri dari dua fungsi utama yaitu: a) Bagian pengembangan sistem, b) Bagian pelaksana
pengolahan data Yang keduanya berada dalam sebuah departemen komputer dan dikepalai
oleh seorang manager EDP.
Departemen komputer dimaksudkan untuk memberikan layanan sistem informasi
kepada seluruh jajaran organisasi perusahaan yang memerlukannya. Dalam rangka
menyukseskan pekerjaannya, maka departemen ini diawasi oleh sebuah tim pengarah
komputerisasi. Tim inilah yang merupakan unsur tertinggi yang menentukan ke mana arah
sistem informasi ditujukan.
Bagaian pengembangan sistem terdiri dari fungsi-fungsi:
a. Analist System : Petugas sistem analis untuk melalukan analisis dan perancangan sistem
terhadap gambaran yang telah diberikan oleh tim pengarah, berdasarkan atas kapabilitas
dari konfigurasi perangkat keras yang dimiliki oleh organisasi tersebut. Rancangan sistem
Sistem Informasi Akuntansi
Tumpal Manik, M.Si - 2014
Fak. Ekonomi - UMRAH
- 58 -
tersebut akan diwujudkan dalam bentuk langkah-langkah pengolahan data, dimulai dari
masukan data, pemrosesan, sampai dengan bentuk laporan dan konsep isinya.
b. Programmer : Programmer akan menuliskan spesifikasi program tersebut dengan
menggunakan bahasa pemrograman yang tersedia dalam sistem komputer perusahaan.
Program adalah serangkaian instruksi dalam bahasa komputer yang disusun sedemikian
rupa sehingga membentuk sebuah logika proses tertentu seperti yang dikehendaki oleh
sistem analis melalui uraiannya dalam spesifikasi program sebelumnya.
Dibagian pelaksanaan pengolahan data terdiri dari fungsi-fungsi:
1. Operator : Menjalankan langkah-langkah proses berdasarkan pedomaan yang diterima
dari petugas pengatur jadwal proses. Setiap penyelesaian dan kegagalan proses akan
dilaporkan kepada petugas pengatur jadwal. Petugas operator memberikan paraf dan
keterangan lain yang diperlukan dalam lembar jadwal yang diterimanya.
2. Data Entry Operator : Bagian perekaman data (data entry operator) melaksanakan
pekerjaan perekaman data, berdasarkan program dan format data yang sesuai untuk
masing-masing dokumen data tersebut, dengan benar. Dokumen data yang sudah direkam
akan ditandai (bahwa sudah direkam)
3.
I/O-Controller : Petugas I/O-Controller memeriksa segenap hasil keluaran tersebut
sebagai pemeriksa akhir dari hasil layanan bagian pengolahan data komputer. Jika ada
kesalahan, maka yang bersangkutan wajib mengkonsultasikannya dengan pihak-pihak
perekaman data, pengatur jadwal, dan operator komputer. Sama sekali tidak
diperkenankan melepaskan hasil keluaran yang salah kepada pihak lain. Laporan yang
salah harus segera dihancurkan agar laporan tersebut tidak beredar diluar, yang akan
menghasilkan interpretasi yang salah terhadap laporan pengolahan data perusahaan.
4. Librarian : Adalah fungsi untuk melakukan penyimpanan arsip data, baik data yang telah
disimpan (direkam) dalam media magnetik, atau arsip dan dokumentasi sistem. Misalnya
jika ada perubahan dalam program, sehingga jelas urutan versinya. Librarian akan
menyuplai computer operator dengan data-data yang diperlukan didalam proses.
Selanjutnya, keluaran yang berbentuk data magnetik akan dicatat dan diatur cara
penyimpanannya, untuk memudahkan pencariannya.
Sistem operasi harus menjadwalkan pekerjaan pemrosesan berdasarkan prioritas yang dibuat
sebelumnya dan menyeimbangkan penggunaan berbagai sumber daya tersebut di antara
berbagai aplikasi yang saling bersaing satu sama lain sebagai pengendalian pemisahan tugas.
Untuk melakukan pekerjaan tersebut di atas secara konsisten dan andal, maka sistem operasi
harus mencapai lima tujuan pengendalian yang mendasar (Hall dan Singgleton, 2007):
a. Sistem operasi harus melindungi dirinya dai para pengguna.
b. Aplikasi pengguna tidak boleh memperoleh kendali atas, atau merusak dalam cara
apapun sistem operasi hingga menyebabkan berhenti bekerja atau menyebabkan
kehancuran data
c. Sistem operasi harus melindungi para penggunanya dari satu sama lain.Tidak boleh ada
salah satu pengguna yang dapat akses, menghancurkanatau merusak data atau
program pengguna lainnya;
d. Sistem operasi harus dilindungi dari dirinya sendiri. Sistem operasi juga terdiri atas
beberapa modul terpisah. Jangan ada modul yang diizinkan untukmenghancurkan atau
Sistem Informasi Akuntansi
Tumpal Manik, M.Si - 2014
Fak. Ekonomi - UMRAH
- 59 -
merusak modul lainnya; dan Sistem operasi harus dilindungi dari lingkungan
sekitarnya. Jika terjadi mati listrik atau berbagai bencana lainnya, sistem operasi
seharusnya dapat melakukan penghentian operasi secara terkendali berbagai aktivitas
yang nantinya akan dipulihkan kembali.
5.4.4 Supervisi
Supervisi seringkali disebut sebagai pengendalian penyeimbang, maksudnya untuk
menyeimbangkan ketidak beradaan pengendalian pemisahan tugas dengan supervisi yang
dekat. Pengendalian supervisi berdasarkan Sistem akuntansi (accounting system) terdiri dari
metode dan catatan yang dibuat untuk mengidentifikasi, mengumpulkan, menganalisis,
mengklasifikasi, mencatatan melaporkan transaksi perusahaan dalam bentuk laporan
keuangan. Suatu system akuntansi yang efektif harus mampu untuk : Mengidenfikasi dan
melaporan seluruh transaksi yang sah, Menyajikan suatu transaksi dengan cukup detail dan
pada pos yang tepat dalam pelaporan keuangan, · Mengukur nilai transaksi dalam satuan
moneter dengan cara yang tepat, Mencatat suatu transaksi dalam periode akuntansi yang
tepat, Menyajikan transaksi sebagaimana mestinya dalam laporan keuangan, Prosedur
pengendalian (control procedures) adalah kebijakan dan prosedur yang terkait dengan
lingkungan pengendalian dan sistem akuntansi.
Tujuan pengendalian bagi karyawan adalah agar prosedur tersebut akuntansi dilaksakan
dengan benar meliputi: Otorisasi yang layak atas transaksi dan aktivitas, Pembagian tugas,
perancangan dan penggunaan dokumen dan catatan yang memadai, Pengamanan yang
memadai atas penggunaan assets dan catatan, Adanya pemeriksaan independen atas kinerja
dan jumlah nilai yang tercatat, Memahami Stuktur Pengendalian, Auditor harus mamahami
struktur pengendalian untuk merencanakan pengujian, atas saldo dan transaksi. Sedangkan
masalah yang harus dilihat dalam supervisi tersebut adalah : Jenis salah saji yang dapat terjadi,
Resiko jika suatu salah saji terjadi, Faktor-faktor yang mempengaruhi perancangan substantive
test
Tujuan bagi perusahaan adalah
untuk Penilaian resiko bawaan (inherent risk),
Materialitas, Kompklesitas dan kerumitan operasional dan sistem perusahaan, Untuk mengerti
tentang struktur pengendalian, auditor perlu mendapat informasi tentang penggolongan
transaksi perusahaan dalam laporan keuangan, bagaimana suatu transaksi terjadi, catatan
akuntansi, dokumen pendukung, informasi yang hanya dapat dibaca dengan bantuan
komputer dan akun-akun khusus dalam laporan keuangan, bagaimana suatu transaksi
diproses sehingga menghasilakan laporan keuangan, Proses pelaporan keuangan yang
digunakan untuk menghasilakn laporan keuangan, termasuk estimasi akuntansi dan
penyajiannya.
5.4.5 Catatan Akuntansi Dalam Program/Sofware
Catatan akuntansi dimaksudkan untuk mendukung adanya keperluan jejak audit dalam
memverifikasi transaksi yang dipilih dengan menelusurinya dari laporan keuangan ke akun
buku besar, ke jurnal, ke dokumen sumber, dan kembali ke sumber aslinya
Setelah melewati tahap input data, maka transaksi akan masuk ke dalam tahap
pemrosesan dalam sistem. Review pengendalian pemrosesan dibagi ke dalam tiga kategori,
yaitu review atas pengendalian run-to-run, pengendalian intervensi operator, dan
pengendalian jejak audit.
Sistem Informasi Akuntansi
Tumpal Manik, M.Si - 2014
Fak. Ekonomi - UMRAH
- 60 -
1. Pengendalian run-to-run
Review atas pengendalian ini diarahkan pada penggunaan angka-angka batch untuk
memonitor batch terkait saat batch tersebut berpindah dari salah satu prosedur
terprogram ke prosedur lainnya. Review pengendalian ini memastikan bahwa setiap run
dalam sistem akan memproses batch dengan benar dan lengkap. Angka pengendali batch
bisa terdapat dalam sebuah record pengendali terpisah yang dibuat pada tahap input data,
atau dalam label internal.
a. Perhitungan ulang total pengendali; Setelah tiap operasi utama dalam proses terkait
dan setelah setiap run, field nilai uang, total lain-lain, dan perhitungan record akan
diakumulasikan serta dibandingkan dengan berbagai nilai pembandingnya yang
disimpan dalam record pengendali. Jika suatu record dari batch terkait ternyata hilang,
tidak diproses, atau diproses lebih dari sekali, maka hal ini akan terungkap melalui
perbedaan antara berbagai angka ini.
b. Kode transaksi; Kode transaksi setiap record dalam batch terkait dibandingkan dengan
kode transaksi yang terdapat dalam record pengendalinya. Hal ini akan memastikan
bahwa hanya jenis transaksi yang benar saja yang diproses.
c. Pemeriksaan urutan; Dalam sistem yang menggunakan file master berurutan maka
urutan record transaksi dalam batch terkait akan menjadi sangat penting bagi
pemrosesan yang benar dan lengkap. Ketika batch terkait berpindah di sepanjang
pemrosesan, maka batch tersebut harus diurut kembali sesuai dengan urutan file
masternya yang digunakan dalam tiap run. Review pengendalian pemeriksaan urutan
membandingkan berbagai urutan setiap record dalam batch terkait dengan record
sebelumnya untuk memastikan bahwa terjadi pengurutan yang benar.
2. Pengendalian intervensi operator
Sistem kadang membutuhkan intervensi dari operator untuk melakukan berbagai tindakan
tertentu, seperti memasukkan total pengendali untuk suatu batch yang terdiri atas banyak
record, memasukkan nilai parameter untuk operasi logis, aktivasi suatu program dari poin
yang berbeda ketika memasukkan ulang record yang telah diproses sebagian.
3. Pengendalian jejak audit
Pemeliharaan jejak audit bertujuan untuk mengendalikan proses-proses yang penting.
Dalam suatu sistem akuntansi, setiap transaksi harus dapat ditelusuri melalui tiap tahap
pemrosesan dari sumber ekonominya hingga ke penyejiannya dalam laporan keuangan.
Setiap transaksi yang berhasil diproses oleh sistem terkait seharusnya dicatat dalam suatu
daftar transaksi yang berfungsi sebagai jurnal. Terdapat dua alasan untuk membuat daftar
transaksi:
a. Daftar transaksi adalah catatan permanen atas berbagai transaksi. Filetransaksi yang
divalidasi pada tahap input data biasanya merupakan file sementara. Ketika telah
diproses, record dalam file ini akan dihapus (dibuang) untuk memberi ruang bagi batch
transaksi selanjutnya. Beberapa dari record ini dapat saja tidak lolos uji dalam berbagai
tahap pemrosesan berikutnya.
b. Daftar transaksi seharusnya hanya berisi berbagai transaksi yang berhasil diselesaikan,
yaitu berbagai transaksi yang tidak berhasil diselesaikan harus dimasukkan ke dalam
file kesalahan. Daftar transaksi dan file kesalahan harus merupakan total dari semua
transaksi dalam batch terkait. File transaksi yang divalidasi kemudian dapat dibuang
tanpa ada data yang hilang.
Sistem Informasi Akuntansi
Tumpal Manik, M.Si - 2014
Fak. Ekonomi - UMRAH
- 61 -
Sistem harus menghasilkan laporan transaksi dalam bentuk kertas yang mendaftar semua
transaksi yang berhasil diselesaikan. Daftar ini harus diserahkan ke para pengguna terkait
untuk memfasilitasi rekonsiliasi dengan inputnya. Daftar transaksi otomatis merupakan
beberapa transaksi yang dipicu secara internal oleh sistem. Contohnya adalah jika persediaan
jatuh di bawah titik pemesanan ulang yang telah ditetapkan maka sistem tersebut akan secara
otomatis memproses sebuah pesanan pembelian. Untuk memelihara jejak audit dari aktivitas
ini, semua transaksi yang dihasilkan secara internal harus dimasukkan ke dalam daftar
transaksi. Pencatatan transaksi yang dilakukan secara otomatis diproses oleh sistem, maka
pengguna akhir yang bertanggungjawab harus menerima sebuah daftar terperinci mengenai
semua transaksi yang dilakukan. Pengidentifikasian transaksi khusus setiap transaksi yang
diproses oleh sistem harus secara khusus diidentifikasi melalui sebuah nomor transaksi.
Pemberian nomor ini adalah satu-satunya cara yang praktis untuk menelusuri suatu transaksi
melalui basis data ribuan atau bahkan jutaan record. Dalam sistem yang menggunakan
dokumen sumber fisik, nomor khusus yang telah tercetak di dokumen terkait dapat
ditranskripsikan dalam tahap input data dan digunakan untuk tujuan ini. Dalam sistem realtime, yang tidak menggunakan dokumen sumber, sistem tersebut harus memberikan nomor
khusus untuk setiap transaksi. Daftar kesalahan merupakan daftar semua record yang salah
yang seharusnya diserahkan ke pengguna akhir terkait untuk membantu perbaikan kesalahan
dan penyerahan ulang.
Gambar 4.1
Daftar Transaksi untuk Memelihara Jejak Audit
TAHAP INPUT
Transaksi
Program
TAHAP PEMROSESAN
File sementara
Dibuang setelah
pemrosesan
Transaksi
yang Valid
Daftar
Transaksi
Jurnal
Proses
Aplikasi
TAHAP OUTPUT
Output
Laporan
File
Kesalahan
5.5
Pengendalian Akses
Pengendalian akses bertujuan memastikan hanya personel yang sah saja yang memilik
akses ke aktiva perusahaan. Akses tidak sah mengekspos aktiva ke penyalahgunaan,
pengrusakan, dan pencurian. Jadi pengendalia akses memainkan peranan penting dalam
pengamanan aktiva. Sedangkan pengendalian dalam sub sistem aplikasi computer dibagi ke
dalam beberapa subsistem berikut:
a. Pengendalian pembatasan akses. Dimaksudkan untuk menetapkan identitas dan
keabsahan dari mereka yang akan menggunakan sumber daya computer sebelum mereka
mengakses system computer tersebut.
Sistem Informasi Akuntansi
Tumpal Manik, M.Si - 2014
Fak. Ekonomi - UMRAH
- 62 -
b. Pengendalian masukan. Dimaksudkan untuk memberikan jaminan bahwa proses
penyiapan dan pemasukan transaksi data ke dalam system sesuai dengan tujuan yang
telah ditetapkan oleh organisasi
c. Pengendalian komunikasi. Dimaksudkan untuk memberikan jaminan bahwa transmisi
data yang dilakukan oleh satuan usaha terbebas dari kegagalan komponen-komponen
transmisi data seperti saluran komunikasi serta piranti keras dan piranti lunak
komunikasi antar computer, disamping itu untuk mencegah masuknya pihak ketiga yang
secara sengaja masuk ke dalam jaringan komunikasi untu maksud yang tidak baik.
d. Pengendalian pengolahan. Dimaksudkan untuk memberikan jaminan bahwa komponenkomponen yang melakukan perhitungan, pengklasifikasian, pengurutan dan
pengikhtisaran data di dalam system telah berfungsi sebagaimana mestinya.
e. Pengendalian database. Dimaksudkan untuk memberikan jaminan bahwa pendefinisian,
penambahan pengaksesan, perubahan dan penghapusan data di dalam system sudah
sesuai dengan tujuan organisasi.
f. Pengendalian keluaran. Dimaksudkan untuk memberikan jaminan bahwa pemanggilan
atau pengaksesan dan penyajian data kepada parapemakainya terbatas pada mereka yang
berwenang untuk melakukannya.
Pengendalian Akses dengan sistem On-line pada pengendalian masukan, pengolahan
dan keluaran dalam sistem on line. Pengendalian ini terdiridari :
a. Pengendalian masukan dalam sistem on line.
Pengendalian ini didesain untuk memberikan keyakinan yang memadai bahwa : (a)
transaksi di entri ke terminal yang semestinya , (b) di entri dengan cermat, (c) data yang
dientri telah diklasifikasikan dengan benar pada nilai transaksi yang sah (valid), (d) data
yang tidak sah (invalid) tidak di entri pada saat transaksi, (e) transaksi tidak di entri lebih
dari sekali, dan (f) data yang dientri tidak hilang selama transaksi berlangsung.
b. Pengendalian pengolahan pada sistem on line.
Pengendalian ini didesain untuk memberikan keyakinan bahwa: (a) hasil perhitungan
telah diprogram dengan benar, (b) logika yang digunakan dalam proses pengolahan adalah
benar, (c) file yang digunakan dalam proses pengolahan adalah benar, (d) record yang
digunakan dalam proses pengolahan adalah benar, (e) operator telah memasukkan data
ake komputer consule sebagaimana mestinya, (f) label yang digunakan selama proses
pengolahan adalah benar, (g) selama proses pengolahan telah digunakan standar operasi
(default) yang semestinya, (h) data yang tidak sah tidak digunakan dalam proses
pengolahan, (I) proses pengolahan tidak maenggunakan program dengan versi yang salah,
(j) hasil perhitungan yang dilakukan secara otomatis oleh program adalah sesuai dengan
kebijakan manajemen organisasi , dan (k) data masukan yang diolah adalah data yang
berotorisasi.
c. Pengendalian keluaran pada sistem on line.
Didesain untuk memberikan keyakinan bahwa : (a) keluaran yang diterima organisasi
adalah tepat dan lengkap, (b) keluaran yang diterima organisasi telah terklasifikasi dan (c)
keluaran didistribusikan kepada pegawai yang telah berotorisasi.
Prosedur yang dilaksanakan oleh auditor untuk mengendalikan aplikasi perangkat
lunak audit meliputi:
a. Partisipasi dalam perancangan dan pengujian program computer
Sistem Informasi Akuntansi
Tumpal Manik, M.Si - 2014
Fak. Ekonomi - UMRAH
- 63 -
b. Pengecekan pengkodean program untuk menjamin bahwa pengkodean tersebut sesuai
dengan spesifikasi program rinci;
c. Permintaan kepada staf komputer entitas untuk me-review perintah-perintah sistem
operasi untuk menjamin bahwa perangkat lunak tersebut akan berjalan dalam instalasi
komputer entitas;
d. Pengoperasian perangkat lunak audit tersebut untuk file uji kecil (small test file) sebelum
menjalankannya untuk file data utama;
e. Penjaminan bahwa file yang benar yang digunakan-sebagai contoh, dengan cara
mengecek ke bukti luar, seperti total kontrol yang diselenggarakan oleh pemakai;
f. Pemerolehan bukti bahwa perangkat lunak audit tersebut berfungsi sebagai mana
direncanakan-seperti, review terhadap informasi keluaran dan pengendalian;
g. Penciptaan cara-cara pengamanan yang semestinya untuk menjaga keamanan.
5.6
Resiko Dan Ancaman Pada Eksposur SIA
Komponen ketiga model pengendalian internal COSO merupakan penilaian resiko.
Kalangan angkutan memainkan peranan penting dalam membantu manajemen mengontrol
sebuah bisnis dengan menetapkan sistem pengendalian yang efektif dan mengevaluasi sistem
yang sudah ada guna memastikan bahwa sistem-sistem itu beroperasi efektif. Langkahlangkah utama dalam strategi ini :
a. Mengidentifikasi ancaman-ancaman. Kalangan perusahaan harus mengidentifikasi
sejumlah ancaman yang mereka hadapi. Ancaman ini dapat berupa:
b. Ancaman strategis, misalnya melakukan hal-hal keliru
c. Ancaman operasional, misalnya melakukan hal benar, tetapi dengan cara yang keliru
d. Ancaman finansial, misalnya membuat sumberdaya finansial menjadi hilang, terbuang,
dicuri atau memikul kewajiban yang tidak benar
e. Ancaman informasi, misalnya informasi yang salah atau tidak relevan, sistem yang tidak
dapat dipercayai.
Banyak perusahaan yang mengimplementasikan sebuah sistem EDI (electronic data
interchange) harus mengenali ancaman-ancaman yang akan dihadapi oleh sistem itu, seperti:
a. Memilih teknologi yang tidak tepat. Perusahaan bisa bergerak menuju EDI sebelum para
konsumen dan pemasok mereka siap.
b. Akses sistem ilegal. Hacker bisa membagi menyusup kedalam sistem dan mencuri
sistemnya.
c. Masuk kedalam transmisi data. Hacer bisa mendengar secara sembunyi transmisi data
dan menyalin tranmisi itu, merusaknya atau mencegah sampai pada tujuan
d. Hilangnya keutuhan data. Sejumlah kesalahan bisa diluncurkan kedalam data akibat
kesalahan karyawan atau perangkat lunak, input dan transmisi yang keliru.
e. Transaksi yang tidak lengkap. Komputer penerima mungkin tidak menerima seluruh
data dari komputer pengirim.
Kegagalan sistem, masalah hardware, sofware, sabotase, kesalahan pegawai atau beberapa
kesalahan yang mengakibatkan gagal. Sistem yang tidak lengkap, beberapa perusahaan
mempunyai kesulitan dalam berinteraksi dengan sistem yang lain karena bertentangan.
Sistem Informasi Akuntansi
Tumpal Manik, M.Si - 2014
Fak. Ekonomi - UMRAH
- 64 -
5.6.1 Resiko Sistem Informasi Akuntansi :
Aplikasi komputer dari sistem informasi akuntansi yang diterapkan oleh perusahaan,
pasti memiliki resiko, namun resiko dapat dikendalikan apabila para pembuat dan pengelolah
sistem dengan sunguh-sunguh melakukan pengendalian sebelun maupun saat sistem tersebut
diapliksikan dalam perusahaan. Resiko sistem informasi akuntansi yang dapat ditemui dalam
perusahaan adalah sebagai berikut :
a. Estimate risk : Perusahaan lebih suka menjadi korban kecurangan dari pada serangan
teroris, dan para pegawai lebih suka melakukan hal yang tidak disengaja
b. Estimate exposure : Resiko gempa bumi sangat kecil tapi pengungkapan sangat besar.
Itu bisa menghancurkan perusahaan dan membawanya kedalam kebangrutan.
c. Identify control : Manajemen harus melakukan satu atau beberapa kontrol yang akan
melindungi perusahaan dari beberapa kecurangan. Dalam melakukan kontrol
manajemen harus mempertimbangkan efektifitas dan waktu.
d. Estimate cost and benefit (bagaimana benefit dapat menutupi cost) : Biaya sistem
yang sangat mudah dilakukan sehingga semua orang dapat melakukannya, akan
tetapi itu menjadi penghalang. Keuntungan prosedur pengendalian internal harus
melebihi biaya, biaya lebih mudah diukur dari pada keuntungan
e. Detemine cost benefit effectivaness : Bagaimana transaksi dicatat, diproses, disimpan
dan dilaporkan
f. Informasi dan Komunikasi : Bagaimana akuntan harus mengetahui catatan dibuat,
disimpan dan dikomunikasikan. Sistem tersebut memungkinkan orang organisasi
menangkap dan bertukar informasi yang diperlukan untuk melaksanakan, mengelola,
dan mengendalikan operasinya.
g. Monitoring dilakukan : Supervisi yang efektif, sebagai atasan harus membantu
memonitor.
 Responsibility, termasuk menganggarkan,scheduling, standar kualitas, report yang
membandingkan aktual dengan data data yang direncanakan.
 Internal audit, dapat mendeteksi aset yang tidak diperlukan dan yang sudah usang.
5.6.2 Ancaman Sistem Informasi Akuntansi
Salah satu ancaman yang dihadapi perusahaan adalah bencana alam dan politik seperti:
kebakaran, banjir, gempa bumi, angin topan dan perang. Bencana alam yang tidak dapat
diperkirakan kemunculannya dapat menghancurkan sistem informasi suatu perusahaan.
Ketika bencana alam datang, dampaknya akan dirasakan oleh perusahaan pada waktu yang
bersamaan.
Ancaman :
1. Bencana alam dan politik. Contoh : kebakaran, banjir, gempa bumi, angin topan dan
perang.
2. Kerusakan sofware dan penyalahgunaan peralatan. Contoh : Kesalahan transmisi data
yang tidak terdeteksi. Kegagalan hardware, fluktuasi dan power outges.
3. kejadian yang tidak diharapkan (Unintentional actings). Kecelakaan akibat human error,
kegagalan untuk mengikuti prosedur yang telah ditetapkan serta pengarahan yang kurang.
Kehilangan dan kesalahan memasukkan data. Sistem yang tidak sesuai dengan kebutuhan
perusahaan/tidak mampu menangani tugas yang ada.
Sistem Informasi Akuntansi
Tumpal Manik, M.Si - 2014
Fak. Ekonomi - UMRAH
- 65 -
4. Intentional acts. Contoh : Sabotase, computer fraud.
Kenapa Ancaman Terhadap SIA Meningkat ?
Hasil dari masalah ini adalah pengendalian terhadap keamanan dan integritas sistem
komputer yang telah menjadi masalah penting. Alasan masalah keamanan ini meningkat
adalah:
1. Meningkatnya jumlah klien / sistem server yang berarti bahwa informasi yang tersedia
tidak mencerminkan jumlah karyawan
2. Karena LAN dan sistem server mendistribusikan data kebanyakan user dimana mereka
berusaha untuk mengendalikan sentralisasi dari sistem mainframe
3. WAN memungkinkan konsumen dan supplier berhubungan melalui data dari satu sistem
kesistem lainnya dimana masalah kerahasiaan data menjadi masalah utama.
Banyak perusahaan tidak melindungi data mereka dikarenakan beberapa alasan yaitu :
a. Masalah pengendalian komputer sering disepelekan dan perusahaan berpendapat
bahwa kehilangan data/informasi yang penting merupakan hal yang biasa dan bukan
dianggap sebagai ancaman.
b. Implikasi pengendalian berubah
c. Banyak perusahaan yang tidak menyadari keamanan data/informasi penting akan
berdampak pada kelangsungan hidup perusahaan tersebut.
d. Produktivitas dan penekanan biaya memotivasi manajemen untuk menggunakan
waktu semaunya.
Sebagai akuntan, kita harus bisa melindungi sistem kita dari ancaman. Manajemen
mengharapkan para akuntan untuk menjadi konsultan kontrol dimana tugas akuntan tersebut
adalah:
a. Mengambil pendekatan yang produktif untuk mengurangi ancaman sistem
b. Mendeteksi, mengoreksi dan merecover bila dan jika ancaman muncul.
5.6.3 Klasifikasi Pengendalian Internal
Konsep pengendalian internal manajemen memiliki lingkup yang kuat, yang ditujukan
untuk mendeskripsikan sistem pengendalian keseluruhan. Prosedur pengendalian spesifik
yang digunakan dalam sistem ini mungkin diklasifikasikan dengan menggunakan empat
klasifikasi internal.
1. Preventif, Detektif, dan Korektif; Pengendalian preventif menahan masalah sebelum
terjadi. Mengangkat personil akuntansi yang berkualitas tinggi, secara tepat memisahkan
tugas karyawan, dan secara efektif mengendalikan akses fisik secara asset, fasilitas, dan
informasi merupakan pengendalian preventif efektif. Karena tidak semua masalah
pengendalian dapat dicegah, maka pengendalian detektif diperlukan untuk menemukan
masalah pengendalian segara masalah itu muncul. Contoh dari pengendalian detektif
adalah pengecekan ganda dari perhitungan dan mempersiapkan rekonsiliasi bank dan
neraca percobaan bulanan. Pengendalian korektif memecahkan masalah yang ditemukan
dengan pengendalian detektif. Pengendalian detektif meliputi prosedur yang diambil
untuk :
a. Mengindentifikasi penyebab suatu masalah
b. Mengoreksi kesalahan dan kesulitan yang dihasilkan
Sistem Informasi Akuntansi
Tumpal Manik, M.Si - 2014
Fak. Ekonomi - UMRAH
- 66 -
c. Memodifikasi sistem sehingga masalah dimasa yang akan datang dapat diminimalkan
atau dihapus.
2. Pengendalian Umum dan Pengendalian Aplikasi; Pengendalian umum dirancang untuk
menjamin bahwa lingkungan pengendalian organisasi adalah stabil dan dikelola untuk
menghasilkan efektivitas pengendalian aplikasi. Pengendalian aplikasi digunakan untuk
mencegah, mendeteksi, dan mengoreksi kesalahan dan ketidak teraturan transaksi ketika
diproses.
3. Pengendalian Administratif dan Pengendalian Akuntansi; Pengendalian administratif
membantu menjamin efisional operasional dan kepatuhan pada kebijakan manajemen.
Sebaliknya, pengendalian akuntansi membantu mengamankan asset dan menjamin catatan
keuangan.
4. Input, Prosesing, dan Output
Pengendalian juga diklassifikasikan menurut dimana pengendalian tersebut
diimplementasikan dalam siklus pengolahan data. Pengendalian input dirancang untuk
menjamin bahwa hanya data yang akurat, valid dan diwenangkan dimasukan kedalam
sistem. Misalnya komputer dapt diprogram untuk menolak payroll input untuk karyawan
walaupun itu dimasukkan dalam sebuah daftar karyawan yang diberi wewenang.
Pengendalian prosesing dirancang untuk menjamin bahwa semua file dan catatan diupdate secara tepat.
Contohnya adalah batch totals. Pengendalian output dirancang untuk menjamin bahwa
output sistem itu dikendaliakn secara tepat. Misalnya karyawan yang tidak memiliki
wewenang harus dicegah sehingga tidak memperoleh saliann laporan yang
mendokumentasikan gaji manajemen tertinggi.
5. Komponen COSO’s Internal Model :
1) Lingkungan Pengendalian
Lingkungan pengendalian terdiri dari banyak faktor, termasuk :
a. Komitmen pada integritas dan nilai etika
Adalah penting bagi manajemen untuk menciptakan kultur organisasi yang
menekankan integritas dan nilai etika. Misalnya, manajemen tertinggi harus
membuat jelas bahwa laporan yang jujur lebih penting dari pada laporan yang
menguntungkan.
b. Filosofi Manajemen dan Gaya Operasi
Semakin filosofi manajemen yang bertanggungjawab dan gaya operasi, semakin
mungkin bahwa karyawan akan berperilaku secara tanggungjawab dalam bekerja
untuk mencapai tujuan organisasi, bila manajemen menunjukan sedikit kepedulian
untuk pengendalian internal, karyawan kurang tekun dan efektif dalam mencapai
tujuan pengendalian spesifik.
c. Struktur Organisasi
Struktur organisasi perusahaan mendefinisikan garis-garis wewenang dan
tanggung jawabnya dan memberi kerangka keseluruhan untuk perencanaan,
pengarahan, dan pengendalian operasinya. Aspek penting dari struktur organisasi
meliputi senralisasi atau desentralisasi otoritas, pemberian tanggung jawab untuk
tugas spesifik, alokasi cara tanggung jawab mempengaruhi kebutuhan informasi
manajemen, dan organisasi, fungsi sistem akuntansi dan informasi. Struktur
Sistem Informasi Akuntansi
Tumpal Manik, M.Si - 2014
Fak. Ekonomi - UMRAH
- 67 -
organisasi yang kompleks dan atau jelas mungkin menunjukan masalah yang lebih
parah.
d. Komite audit dan dewan direksi
Komite audit bertanggung jawab untuk mengawasi pengendalian internal seperti
proses laporan keuangan dan segala hal yang berhubunagn dengan hukum,
peraturan dan standar.
e. Metode dari perolehan kekuasaan dan tanggungjawab
Manajemen harus menentukan tanggung jawab untuk tujuan bisnis untuk
departemen dan individu dan diperhitungkan untuk memperoleh hasilnya
kekuasaan dan tanggung jawab dapat diperoleh melalui deskripsi pekerjaan
formal, training karyawan dan perencanaan operasi, jadwal dan pembiayaan.
Kebijakan tertulis dan prosedur manual adalah alat penting untuk menentukan
kekuasaan dan tanggung jawab. Prosedur manual menjelaskan kebijakan
manajemen untuk mengatasi transaksi yang spesifik.
f.
Kebijakan sumber daya manusia dan praktek-prakteknya
Kebijakan dan praktek yang telah dietujui dengan mengontrak, mentraining,
evaluasi dan promosi karyawan berpengaruh pada kemampuan organisasi untuk
meminimalisasikan gangguan dan resiko. Karyawan yang dikontrak dan
dipromosikan berdasarkan pada permintaan pekerjaan. Resume, surat referensi
dan latar belakang karyawan adalah penting untuk mengevaluasi aplikasi
pekerjaan. Program training harus memahami karyawan baru dengan tanggung
jawabnya yang sesuai kebijakan dan prosedur organisasi.
g. Pengaruh dari luar (eksternal)
Pengaruh dari luar yang berakibat pada pengendalian lingkunagn organisasi
termasuk permintaan dari bursa efek, dari FASB & SEC. Mereka yang termasuk
dalam permintaan agen seperti dari bank dan perusahaan asuransi.
2) Aktivitas pengendalian
Prosedur pengendalian terbagi atas 5 kategori :
a. Kekuasaan mandiri dari aktivitas transaksi
Sistem komponen yang sekarang dapat merekam tanda tangan digital artinya
penandatanganan dokumen adalah sedikit data yang tidak dipalsukan. Manajemen
dapat menguasai karyawan untuk mengatasi transaksi rutin tanpa persetujuan
khusus, yang dikenal dengan kekuasaan umum (general authorization),
manajemen harus membuat kebijakan yang spesifik maupun yang umum untuk
segala tipe transaksi.
b. Pemisahan pekerjaan
Pengendalian internal yang baik adalah bila satu karyawan tidak diberi tanggung
jawab yang terlalu banyak. Karyawan seharusnya tidak berada diposisi yang dapat
membuat penyembunyian, penggelapan atau kesalahan lainnya. menjelaskan
mengenai pembagian tugas diterima ketika fungsi-fungsi dibawah ini dipisahkan:
-
Autorisasi; menyetujui transaksi dan keputusan
Penyimpanan; menyiapkan sumber dokumen, memelihara jurnal, ledger, atau
file lainnya, menyiapkan rekonsiliasi, dan menyiapkan laporan pekerjaan
Sistem Informasi Akuntansi
Tumpal Manik, M.Si - 2014
Fak. Ekonomi - UMRAH
- 68 -
-
Pemeliharaan; menjaga kas, merawat ruang penyimpanan barang dagang,
menerima cek dari konsumen, menulis cek perusahaan kepada pihak lain.
Jika satu orang memegang dua atau lebih ketiga fungsi diatas, maka akan
timbul masalah. Di sistem informasi yang modern, komputer biasanya
diprogram untuk menjalankan satu atau lebih fungsi. Prinsip pemisahan
pekerjaan terletak pada komputernya, bukan pada manusia yang menjalankan
fungsi. Didalam sistem diakui efektif memisahkan pekerjaan menjadi agak sulit
bagi karyawan untuk melakukan penipuan. Mendeteksi penipuan antara dua
atau lebih, yang dikenal dengan kolusi, untuk melanggar kontrol menjadi lebih
sulit.
c. Desain dan penggunaan dokumen dan penyimpanan yang memadai
Desain yang layak dan penggunaan dokumen dan penyimpanan membantu
menjamin keakuratan dan komplitnya relevansi data. Form dan isinya harus
disimpan sesimple mungkin untuk menjaga efisiensinya, meminimalisasikan
kesalahan penyimpanan dan meriview fasilitas dan verifikasi. Dokumen yang
memulai transaksi harus menyediakan tempat untuk autorisasi. Semua digunakan
untuk mentransfer aset ke orang lain juga harus menyediakan tempat untuk
sipenerima tanda tangan. Untuk pengembalian dokumen dilakukan dengan
menggelapkan, dokumen di beri nomor lagi agar lebih mudah diakuntansikan.
Fasilitas audit yang baik merencanakan transaksi individual melalui sistem,
koreksi kesalahan dan verifikasi sistem output.
d. Penjagaan aset yang memadai dan penyimpanan
Ketika orang menyadari keamanan penjagaan aset, mereka pasti memikirkan uang
kas, fisik aset seperti peralatan dan perlengkapan. Langkah-langkah yang harus
ditempuh untuk menjaga baik informasi maupun fisik aset menggunakan prosedur
penjagaan aset dari maling :
- supervisi yang efektif dan pembagian tugas
- menjaga keakuratan penyimpanan aset termasuk informasi
- pembatasan akses fisik keaset
- menjaga penyimpanan dan dokumen
- mengontrol lingkungan
- menyaring akses kekomputer, file komputer, dan informasi
e. Pemeriksaan independen terhadap performa
Pemeriksaan internal untuk memastikan sebagai transaksi diproses dengan akurat
merupakan elemen pengendalian lain. Pemeriksaan internal harus bersifat
independen karena umumnya lebih efektif bila dilaksanakan oleh seseorang selain
dari orang yang bertanggung jawab atas operasi aslinya. Beragam tipe
pemeriksaan independen didiskusikan dalam sub-sub bagian berikut :
-
Rekonsiliasi dua catatan yang disimpan secara independen. Satu cara
untuk memeriksa keakuratan dan kelengkapan catatan-catatan adalah dengan
merekonsiliasikan catatan itu dengan sejumlah catatan lain yang harus
mempunyai keseimbangan yang sama.
Sistem Informasi Akuntansi
Tumpal Manik, M.Si - 2014
Fak. Ekonomi - UMRAH
- 69 -
-
Perbandingan kuantitas aktual dengan jumlah yang tercatat. Uang tunai
dalam laci cash register pada akhir shift setiap staf administrasi haruslah sama
dengan jumlah yang tercatat pada pita cash register.
Akuntansi asupan ganda (double entry accounting). Peribahasa bahwa debit
haruslah sama dengan kredit memberikan gambaran peluang bagi
pemeriksaan internal.
Batch total dalam sebuah aplikasi pemrosesan batch, dokumen-dokumen sumber disusun
dalam sejumlah kelompok dan bacth total (yang juga dikenal sebagai control total) dihitung
secara manual sebelum data sumber dimasukan kedalam sistemnya.
Lima bacth total yang digunakan dalam sistem komputer:
a. Financial total. Merupakan total jumlah sebuah area dolar, misalnya total penjualan atau
total penerimaan tunai
b. Hash total. Merupakan sebuah arena yang biasanya tidak ditambahkan, misalnya total
jumlah nomor rekening konsumen atau nomor indentifikasi karyawan
c. Record count. Merupakan jumlah dokumen yang diproses
d. Line count. Merupakan jumlah baris data yang dimasukan. Misalnya, lini count akan
berjumlah lima bila order penjualan memperlihatkan bahwa lima produk berbeda dijual
kepada konsumen
e. Cross-footing balance tes. Banyak lembaran kerja mempunyai total baris dan total kolom.
Tes ini membandingkan grand total seluruh baris dengan grand total seluruh kolom untuk
memeriksa apakah keseluruhan adalah sama, contoh Tinjauan independen setelah
seseorang memproses sebuah transaksi, seorang lainnya terkadang meninjau pekerjaan
orang pertama. Orang kedua memeriksa keakuratan item-item data krusial misalnya
harga, kuantitas, dan ekstensi.
LATIHAN & SOAL
LATIHAN - 5
1.
2.
3.
4.
Apakah yang dimaksud dengan pengendalian internal SIA ?
Apakah yang dimaskud dengan ancaman dan resiko ?
Sebutkanlah empat kelompok dan klasifikasi pengendalian internal ?
Bagaimanakah menilai dan mengetahui resiko perusahaan dalam sistem informasi
akuntansi ?
5. Sebutkanlah komponen COSO’s Internal Model ?
6. Apakah yang dimaksud dengan pengendalian preventif, detektif, dan korektif
7. Berikan contoh dari ancaman sistem informasi akuntansi ?
8. Jelaskan siklus pengendalian aplikasi sistem informasi akuntansi ?
9. Uraikan tujuan pengendalian aplikasi ?
10. Uraikan dan jelaskan pengendalian sistem On-Line ?
Sistem Informasi Akuntansi
Tumpal Manik, M.Si - 2014
Fak. Ekonomi - UMRAH
- 70 -
SOAL - 5
1. Uraikanlah dan jelaskan komponen COSO’s Internal Model
2. Untuk meningkatkan kinerja pemakai sistem informasi akuntansi, berupa aplikasi
software akuntansi perlu di tingkatkan pengendalian internal, maka jelaskanlah klasifikasi
Pengendalian Internal
3. Data-data perusahaan harus di jaga kerahasiaannya dari pihak-pihak yang tidak
berkepentingan, sebab data-data perusahaan merupakan bagain aset perusaahaan yang
tidak tertulis dalam neraca (posisi keuangan perusahaan) jelaskan dan uraikanlah
bagaimana mengatasi resiko dan ancaman pada eksposur sistem informasi akuntasni.
4. Uraikan dan jelaskanlah struktur pengendalian intern yang terdiri dari lima unsur pada
perusahaan dagang, jasa, pabrik.
a. Perusahaan jasa ( komputerisasi penerimaan kas secara tunai dan kredit)
b. Perusahaan Dagang (komputerisasi pembelian barang dagang dan persediaan barang
dagang melalui metode perpektual dan periodik)
c. Perusahaan Pabrik (Komputerisasi produksi barang dan penggajian pabrik)
5. Anda mengalisis pemakain software akuntansi dalam berbagai perusahaan, software
tersebut bertujuan untuk membantu para akuntan dalam menyelesaikan tugasanya.
kenapa ancaman terhadap sistem informasi akuntansi meningkat saat ini ?
DAFTAR PUSTAKA
1.
Bodnar., George H. and William S. Hopwood (2005), Sistem Informasi Akuntansi, 9 th ed
Andi Yogyakarta.
2. Hall, A James (2004), Accounting Information System, 4th ed., South Western Publising Co.
3. Krismiaji (2002), Sistem Informasi Akuntansi. Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan
AMP YKPN.
4. Marshall., Romney B. dan Steinbart John Paul Steinbart (2005), Accounting Information
System, 9th ed Salemba Empat Jakarta.
Sistem Informasi Akuntansi
Tumpal Manik, M.Si - 2014
Fak. Ekonomi - UMRAH
- 71 -
BAB VI
AUDIT TEKNOLOGI INFORMASI
(AUDIT ELECTRONIK DATA PROCESSING-EDP)
PENGANTAR
Anda masih ingat tentang audit manual pelajaran mata kuliah sebelumnya, yang
mempelajari yaitu proses pengumpulan dan penilaian bukti guna menentukan dan
melaporkan kesesuaian antara aktivitas ekonomi dengan kriteria yang telah
ditetapkan. Begitu juga dengan auditornya, jenis audit, tujuan audit, opini yang
diberikan, serta standar auditnya secara substansi juga sama. Begitu juga jenis-jenis
audit dalam audit manual sama halnya dengan audit EDP. Dari jenis-jenis audit
tersebut di atas, maka pembahasan secara lebih mendalam akan difokuskan pada
pembahasan audit EDP. Audit EDP atau yang sekarang populer sering disebut dengan
audit teknologi informasi (TI), merupakan audit yang berfokus pada berbagai aspek
berbasis komputer dalam sistem informasi perusahaan. Audit ini meliputi penilaian
implementasi, operasi, dan pengendalian berbagai sumber daya komputer yang tepat
TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan Instruksional Umum :
Pada akhir kuliah, mahasiswa mampu berpikir, yaitu dapat tahu mengenai istilah
umum, tujuan, ruang lingkup dan konsep-konsep dasar audit EDP
Tujuan Instruksional Khusus :
Tujuan utama dari bab ini adalah membekali mahasiswa cara berpikir dan pemecahan
persoalan dalam paradigma audit electronic data processing – EDP. Mahasiswa harus
mampu membuat penyelesaian masalah audit EDP diberbagai instansi, baik
pemerintahan maupun swasta dan kemudian ia mampu untuk mengeksekusi audit dan
laporan keuangan perusahaan dari hasil pengolahan komputer/software
Setelah mempelajari bab ini mahasiswa diharapkan dapat :
5. Menjelaskan definisi audit EDP
6. Menjelaskan perkembangan audit EDP
7. Menjelaskan audit manual
8. Menjelaskan landasan audit EDP
9. Menjekaskan tujuan audit EDP
10. Landasan audir EDP
11. Menjelasakan Sistem Pengolahan Data Elektronik
Sistem Informasi Akuntansi
Tumpal Manik, M.Si - 2014
Fak. Ekonomi - UMRAH
- 72 -
AUDIT TEKNOLOGI INFORMASI
(AUDIT ELECTRONIK DATA PROCESSING-EDP)
BAB 6
6.1
Pendahuluan
Perkembangan teknologi komputer dewasa ini mengakibatkan semakin banyaknya
pengolahan data dan sistem informasi yang menggunakan komputer, suatu perkembangan
sistem pengolahan data selanjutnya yang disebut dengan pengolahan data elektronik (EDP /
Electronic Data Processing). Yang dimaksud dengan istilah EDP adalah serangkaian kegiatan
yang menggunakana komputer untuk mengubah informasi yang masih mentah (data) menjadi
informasi yang berguna. Rangkaian kegiatan yang menggunakan komputer terdiri dari lima
bagian yaitu inputing, storing, processing, outputing dan controlling. Proses pemasukan data
(Inputing) adalah mengumpulkan dan mencatat fakta–fakta ke dalam sistem komputer.
Perkembangan teknologi komputer dalam sistem informasi mengakibatkan
ketergantungan manajemen terhadap komputer, artinya penggunaan komputer dianggap
sebagai alternatif yang terbaik. Akibat ketergantungan ini manajemen tentunya memerlukan
sistem pengendalian yang memadai agar keakuratan, kelengkapan dan keandalan PDE dapat
membuat informasi yang dihasilkan dari EDP tersebut tidak kehilangan manfaat dan tetap
dapat dipercaya. Istilah baru yang digunakan adalah Teknik dana alat audit berbantuan
computer (Computer Aided Audit Tolls and Techniques – CAATT)
Pada dasarnya definisi audit manual dan audit EDP tidak ada perbedaan secara khusus di
mana batasan – batasan auditi EDP sama dengan audit manual yaitu proses pengumpulan dan
penilaian bukti guna menentukan dan melaporkan kesesuaian antara aktivitas ekonomi
dengan kruteria yang telah ditetapkan. Begitu juga dengan auditornya, jenis audit, tujuan
audit, opini yang diberikan, serta standar auditnya secara substansi juga sama.
6.2
Pengantar Auditing
Pengertian auditing adalah suatu proses sistematik yang bertujuan untuk memperoleh
dan mengevaluasi bukti yang dikumpulkan atas pernyataan atau asersi tentang aksi-aksi
ekonomi dan kejadian-kejadian dan melihat bagaimana tingkat hubungan antara pernyataan
atau asersi dengan kenyataan dan menkomunikasikan hasilnya kepada yamg berkepentingan.
Pengertian auditing adalah suatu pemeriksaan yang dilakukan secara kritis dan sistematis,
oleh pihak yang independen, terhadap laporan keuangan yang telah disusun oleh pihak
manajemen beserta catatan-catatan pembukuan dan bukti-bukti pendukungnya, dengan
tujuan untuk dapat memberikan pedapat mengenai laporan kewajaran laporan keuangan
tersebut.
Pengertian auditing lainnya adalah :
1. Secara umum : auditing adalah Proses pengumpulan dan pengevaluasian bahan bukti
tentang informasi yang dapat diukur mengenai suatu entitas ekonomi untuk menentukan
dan melaporkan kesesuaian informasi yang dimaksud dengan kriteria - kriteria yang
dimaksud yang dilakukan oleh seorang yang kompeten dan independen.
2. American Accounting Association : auditing adalah proses yang sistematis mengenai
perolehan dan penilaian bukti secara obyektif yang berkenaan dengan pernyataan
mengenai tindakan–tindakan dan kejadian–kejadian ekonomi dengan tujuan untuk
menentukan tingkat kesesuaian antara pernyataan tersebut dengan kriteria yang telah
ditetapkan.
Sistem Informasi Akuntansi
Tumpal Manik, M.Si - 2014
Fak. Ekonomi - UMRAH
- 73 -
Jenis – jenis Audit :
Jenis audit berdasarkan kelompok atau pelaksana audit, audit dibagi 4 jenis yaitu:
1. Auditor Ekstern Auditor ekstern/ independent; auditor yang bekerja di kantor akuntan
publik yang statusnya diluar struktur perusahaan yang mereka audit. Umumnya auditor
ekstern menghasilkan laporan atas financial audit. Fungsi dan tujuan adalah melayani
kebutuhan pihak ketiga yang memerlukan informasi keuangan yang reliabel fokus ke
masa depan untuk membantu manajemen mencapai sasaran dan tujuan organisasi secara
efektif dan efisien. Berkepentingan secara insidental dalam pendeteksian fraud secara
umum, tetapi berkepentingan secara langsung bila terdapat pengaruh yang bersifat
material pada laporan keuangan independen terhadap aktivitas yang diaudit, tetapi siap
merespon kebutuhan dan keinginan manajemen dengan memberikan opini dari hasil
pemeriksaan.
2. Auditor Intern Auditor intern bekerja untuk perusahaan yang mereka audit. Laporan audit
manajemen umumnya berguna bagi manajemen perusahaan yang diaudit. Oleh karena itu
tugas internal auditor biasanya adalah audit manajemen yang termasuk jenis compliance
audit. Fungsi dan tujuan internal auditing merupakan salah satu unsur daripada
pengawasan yang dibina oleh manejemen, dengan fungsi utama adalah untuk menilai
apakah pengawasan intern telah berjalan sebagaimana yang diharapkan.
3. Auditor Pajak Auditor pajak bertugas melakukan pemeriksaan ketaatan wajib pajak yang
diaudit terhadap undang-undang perpajakan yang berlaku.
4. Auditor Pemerintah Tugas auditor pemerintah adalah menilai kewajaran informasi
keuangan yang disusun oleh instansi pemerintahan. Disamping itu audit juga dilakukan
untuk menilai efisiensi, efektifitas dan ekonomisasi operasi program dan penggunaan
barang milik pemerintah. Dan sering juga audit atas ketaatan pada peraturan yang
dikeluarkan pemerintah. Audit yang dilaksanakan oleh pemerintahan dapat dilaksanakan
oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) atau Badan Pemeriksa Keuangan dan
Pembangunan (BPKP).
Jenis audit menurut tujuan pelaksanaan audit
1. Audit Atas Laporan Keuangan/Financial Audit
Audit Atas Laporan Keuangan/Financial Audit adalah audit untuk menentukan kesesuaian
informasi terukur yang akan diverifikasi dengan kriteria tertentu sepeti GAAP atau
Standar Akuntansi yang berlaku umum (PSAK).
2. Audit Operasional
Audit Operasional adalah penelaahan bagian dari prosedur atau metode operasi suatu
organisasi untuk menilai apakah sumber daya ekonomi yang tersedia telah dikelola secara
ekonomis, efisiensi dan efektifitasnya. Hasilnya berupa rekomendasi perbaikan operasi.
 Efektivitas : Efektif yaitu tercapainya tujuan atau manfaat. Dalam melakukan pengujian,
kita dapat mengukur efektivitas kegiatan dengan merinci tujuan audit sebagai berikut:
Output yang dihasilkan sesuai dengan yang direncanakan, baik dari segi
jenis/spesifikasi, kuantitas, maupun mutu.
 Efisiensi : Efisien yaitu hubungan antara input dengan output. Efisiensi terjadi jika
sejumlah output tertentu dapat dicapai dengan jumlah input yang lebih kecil.
 Ekonomis : Ekonomis/hemat berhubungan dengan perolehan input untuk pelaksanaan
kegiatan, yaitu bila harga/nilai input menjadi lebih rendah/murah/hemat.
Sistem Informasi Akuntansi
Tumpal Manik, M.Si - 2014
Fak. Ekonomi - UMRAH
- 74 -
3. Audit Ketaatan
Audit Ketaatan adalah audit atas ketaatan auditee terhadap prosedur atau aturan tertentu
untuk memberikan informasi kepada pihak-pihak yang berkepentingan, tentang
kesesuaian antara kondisi/pelaksanaan kegiatan dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku yang telah ditetapkan baik aturan yang ditetapkan perusahaan maupun
aturan yang ditetapkan oleh atau dengan pihak luar seperti pemerintah , bank , kreditor
atau pihak lainnya. Definisi ini melihat audit ketaatan dalam arti sempit. Audit ketaatan
dalam arti sempit hanya menentukan bahwa suatu instansi atau kegiatan telah
dilaksanakan sesuai ketentuan yang berlaku. Misalnya, audit ketaatan hanya menentukan
apakah penerimaan pegawai baru telah mengikuti peraturan penerimaan pegawai baru.
Ketaatan tersebut dibatasi pada tindakan-tindakannya, belum sampai pada masalah
efektivitas,efisiensi, atau keekonomisan pelaksanaan penerimaan pegawai baru.
4. Audit Investigatif
Audit Investigatif adalah memperoleh kepastian tentang ada tidaknya penyimpangan atau
kecurangan dalam pelaksanaan kegiatan/operasional kantor. Jika audit investigatif
menemukan indikasi bahwa kecurangan tersebut benar terjadi, maka audit investigatif
harus dapat mengidentifikasi apa jenis kecurangannya, siapa yang harus bertanggung
jawab atas kecurangan tersebut, dimana dan bilamana (kapan) kecurangan tersebut
terjadi, serta bagaimana kecurangan
Tabel 6.1. Jenis Audit dan Tujuannya
N0
1
Jenis Audit
Audit Atas Laporan
Keuangan/Financial Audit
2
Audit Kinerja/Audit
Operasional
3
Audit Ketaatan
4
Audit Investigatif
Penilaian Pelaksanaan Audit
Tujuannya
Untuk menentukan apakah informasi keuangan
telah akurat dan dapat diandalkan, serta untuk
memberikan opini kewajaran atas penyajian
laporan keuangan.
Untuk menentukan apakah (1) informasi operasi
telah akurat dan dapat diandalkan; (2) peraturan
ekstern serta kebijakan dan prosedur intern telah
dipenuhi; (3) kriteria operasi yang memuaskan
telah dipenuhi; (4) sumber daya telah digunakan
secara efisien dan ekonomis; dan (5) tujuan
organisasi telah dicapai secara efektif. Atau
menentukan: keandalan informasi kinerja, tingkat
ketaatan, pemenuhan standar mutu operasi,
efisiensi, ekonomis, dan efektivitas.
Untuk menentukan apakah peraturan ekstern serta
kebijakan dan prosedur intern telah dipenuhi.
Untuk
menentukan
apakah
kecurangan/penyimpangan benar terjadi.
Dalam pelaksanaan penilaian, auditing mensyaratkan bahwa penilaian dilakukan secara
objektif dan independen.
1. Objektif; Penilaian dikatakan objektif, jika penilaian yang dihasilkan adalah berdasarkan
kondisi yang sebenarnya dan tidak terpengaruh oleh pertimbangan subjektif atau
kepentingan tertentu. Objektivitas harus tetap dipertahankan meskipun mungkin auditor
bekerja untuk kepentingan pihak manajemen. Bukti-bukti dan kesimpulan yang dihasilkan
Sistem Informasi Akuntansi
Tumpal Manik, M.Si - 2014
Fak. Ekonomi - UMRAH
- 75 -
harus tetap objektif, sehingga pihak manajemen pengguna laporan hasil audit dapat
mengetahui, mengambil keputusan atau melaksanakan tindakan korektif yang tepat.
2. Kompeten;
Auditor yang kompeten adalah auditor yang mempunyai hak atau
kewenangan, untuk melakukan audit menurut hukum, memiliki keterampilan dan keahlian
yang cukup untuk melakukan tugas audit. Auditor sebagai institusi mempunyai hak atau
kewenangan melakukan audit berdasarkan dasar hukum pendirian organisasi itu (mandat
audit) atau penugasan. Auditor sebagai individu mempunyai hak dan kewenangan untuk
melakukan audit berdasarkan surat
3. Independen; Independen berarti mandiri, tidak tergantung pada sesuatu yang lain atau
tidak bias dalam bersikap. Auditor yang independen akan memungkinkan yang
bersangkutan bersikap objektif. Independensi auditor harus ditinjau dari dua sisi,
independensi dari sisi auditor yang bersangkutan (sering disebut independensi praktisi)
dan independensi dari sisi pihak yang menilai keindependenan auditor (sering disebut
independensi profesi). Auditor memenuhi independensi praktisi, jika yang bersangkutan
berdasarkan ukurannya sendiri mampu menjamin bahwa perilakunya tidak akan bias atau
didasari oleh kepentingan suatu pihak tertentu. Auditor memenuhi independensi profesi
jika pihak lain tidak dapat menduga bahwa pada saat melakukan audit, auditor akan
memihak suatu kepentingan tertentu karena berbagai hal, misalnya hubungan keluarga.
Lima Jenis Opini dalam Laporan Auditor Independen
1. Wajar Tanpa Pengecualian, laporan ini diterbitkan jika mencakup kondisi sebagai
berikut;
a. Semua unsur dalam laporan keuangan sudah lengkap yaitu, necara, laporan rugi laba,
laporan laba ditahan, dan laporan arus kas.
b. Auditor telah mematuhi ketiga standar umum auditing dalam melakukan
penugasannya.
c. Bukti audit yang memadai dan cukup telah dikumpulkan oleh auditor.
d. Laporan keuangan telah disajikan sesuai prinsip-prinsip akuntansi berterima umum,
dengan pengungkapan yang memadai, serta tidak terdapat salah saji material baik
yang disebabkan karena error (kekeliruan) maupun fraud (kecurangan).
e. Tidak terdapat situasi yang membuat auditor perlu untuk menambah paragraf
penjelasan atau modifikasi kata-kata dalam laporan audit.
2. Wajar Tanpa Pengecualian dengan Paragraf Penjelas, laporan ini diterbitkan jika
auditor merasa perlu untuk menambah informasi tambahan dalam opininya walaupun
secara keseluruhan hasil evaluasinya terhadapa laporan keuangan adalah wajar. Kondisikondisinya sebagai berikut;
a. Tidak adanya penerapan prinsip akuntansi berterima umum (PABU) secara
konsisten.
b. Adanya keraguan yang substansial mengenai kondisi going concern (keberlanjutan
usaha) dari entitas klien.
c. Auditor setuju dengan adanya penyimpangan dari prinsip-prinsip akuntansi
berterima umum.
Sistem Informasi Akuntansi
Tumpal Manik, M.Si - 2014
Fak. Ekonomi - UMRAH
- 76 -
d. Penekaran pada suatu hal atau masalah.
e. Laporan melibatkan auditor lainnya.
3. Wajar dengan Pengecualian, laporan ini diterbitkan jika terdapat pembatasan ruang
lingkup audit dan laporan keuangan tidak sesuai dengan prinsip akuntansi berterima
umum. Meski terdapat ketidaksesuian dengan PABU, secara umum penyajian laporan
keuangan secara keseluruhan masih dapat dikatakan wajar.
4. Tidak Memberikan Pendapat, laporan ini diterbitkan jika terdapat pembatasa ruang
lingkup audit dan auditor tidak independen.
5. Tidak Wajar, laporan ini diterbitkan jika laporan keuangan secara material tidak sesuai
dengan prinsip akuntansi berterima umum
6.3 Audit Teknologo Informasi Dari Audit Electronic Data Processing-EDP
Audit teknologo infprmasi (Electronic Data Processing Auditing -EDP) adalah
1. Electronic data processing auditing (Audit EDP) adalah suatu proses mengumpulkan data
dan menilai bukti untuk menentukan apakah sistem komputer mampu mengamankan aset,
memelihara kebenarandata, mampu mencapai tujuan organisasi perusahaan secara efektif
dan menggunakan aset perusahaan secara hemat.
2. Weber memberikan definisi tersendiri mengenai audit EDP. Weber menyebutkan Auditing
EDP adalah suatu proses pengumpulan dan penilaian bukti untuk menentukan apakah
suatu sistem komputer melindungi aktiva, mempertahankan integritas data, mencapai
tujuan organisasi secara efektif, dan menggunakan sumber daya secara efisien. Defnisi
tersebut lebih menekankan pada audit operasional yang berkaitan dengan aktivitas
komputer
Masalah Pokok
Teknik audit
Apa yang
diaudit
Dengan apa
Kesalahan yang
berulang terus
Audit trail
Tabel 6.2. Perbedaan Audit Manual dengan audit EDP
Audit Manual
Inspeksi, observasi, wawancara,
Pogram khusus untuk penggunaan
konfirmasi, posedur analitis,
teknik audit manual (teknik audit
vouching,
verifikasi,
berbantuan komputer)
rekonsiliasi, scanning, dsb.
Audit lebih terfokus sistem,
Audit lebih terfokus ke Program,
dokumen-dokumen dan bukti
sistem dan file
transaksi
- Audit around the computer
- Audit through the computer
Audit around the computer
- Audit with the computer
Jika terjadi kesalahan maka
Kesalahan yang terus menerus akibat
kemungkinan terjadi secara
pengolahan
transaksi
dengan
berulang – ulang menjadi kecil
computer yang seragam sehingga
kemungkinanya karena tidak
mengakibatkan
kesalahan
yang
dikerjakan dengan program
material
komputer yang seragam
Jejak audit mungkin hanya timbul Jejak audit terlihat secara fisik
untuk jangka waktu pendek atau dalam yang memungkinkan seseorang
bentuk yang hanya bisa dibaca oleh untuk mentrasir informasi
computer di mana program untuk akuntansi perusahaan yang
Sistem Informasi Akuntansi
Tumpal Manik, M.Si - 2014
Fak. Ekonomi - UMRAH
Audit EDP
- 77 -
Pemisahan
tugas
masing – masing laporan keuangan
adalah independen sehingga satu
transaksi dapat diproses untuk
beberapa tujuan secara simultan dari
buku harian sampai dengan laporan
keuangan.
Sering tidak ada pemisahan tugas
tetapi tetap harus ada pengendalian
alternative
sehingga
tidak
memungkinkan orang yang sama
menguasai transaksi dari awal hingga
akhir tanpa campur tangan pihak lain.
Manfaat
penilaian IC
Bukti audit
Pemisahan tugas sebagai bentuk
pengendalian
wajib
dilaksanakan
untuk
mendapatkan opini wajar tanpa
pengecualian
Kemungkinan potensial loss
lebih kecil karena tersedianya
jejak
audit
di
samping
pengelolaan input, proses,
output, dan penyimpanan data
yang terpisah
Audit risk lebih kecil karena:
Audit risk lebih besar karena:
- Pengolahan transaksi yang
- Pengolahan transaksi yang simultan
beragam
dalam PDE
- Jika terjadi kejadian yang
- Pengolahan yang tidak logis
tidak wajar maka manusia
- Kesalahan memasukan data, baik
akan segera mengetahuinya.
sengaja ataupun tidak, yang jk
- Kesalahan memasukan data
terakumulasi akan menjadi material
tidak terjadi berulang-ulang
Manfaat penilaian internal control
Untuk memperoleh keyakinan bahwa:
- Desain dan implementasi program
aplikasi telah dilaksanakan sesuai
dengan otorisasi dan ketentuan
manajemen
- Setiap perubahan pada program
aplikasi telah diotoisasi dan disetujui
oleh manajemen
- Terdapat peraturan yang memadai
yang
menjamin
akurasi
dan
integritas dari pemrosesan oleh
computer, laporan dan hal – hal lain Trace back informasi akuntansi
yang dihasilkan oleh computer
ke bukti transaksi asalnya
- Sumber data yang tidak akurat telah
diidentifikasikan dan telah diambil
tindakan oleh manajemen
- Operator dan pihak- pihak yang
mempunyai akses secara online
terhadap
system
tidak
dapat
mengubah
masukan,
keluaran,
program, maupun fail yang ada tanpa
otorisasi yang sah
- Terdapat peraturan yang memadai
untuk melindungi fail yang ada dari
akses dan otorisasi yang sah
Pengumpulan bukti audit yang handal Pengumpulan bukti dengan
lebih sulit karena perubahan dalam teknik: inspeksi, observasi,
pengendalian intern dan beberapa wawancara,
konfirmasi,
Ketergantungan pada hardware dan
Ketergantungan software memunculkan potensial loss
pada software
yang tinggi karena pengelolaan input,
dan hardware
proses, output dan penyimpanan data
dalam bentuk yang standar.
Audit risk
besangkutan
Sistem Informasi Akuntansi
Tumpal Manik, M.Si - 2014
Fak. Ekonomi - UMRAH
- 78 -
Pengetahuan
auditor
teknik audit manual tidak dapat
digunakan kecuali dengan teknik audit
berbantuan komputer
Evaluasi bukti audit lebih sulit karena
harus difahami kapan pengendalian
internal berfungsi dan kapan tidak
Keahlian
tentang
auditing
dan
akuntansi ditambah keahlian tentang
computer oleh salah seorang tim
auditor
posedur analitis, vouching,
verifikasi, rekonsiliasi, scanning,
dsb.
Dilakukan oleh seseorang yang
memiliki keahlian dan pelatihan
teknis yang cukup sebagai
seorang uditor
Dari jenis-jenis audit tersebut di atas, maka pembahasan secara lebih mendalam akan
difokuskan pada pembahasan audit EDP. Audit EDP atau yang sekarang populer sering disebut
dengan audit teknologi informasi (TI), merupakan audit yang berfokus pada berbagai aspek
berbasis komputer dalam sistem informasi perusahaan. Audit ini meliputi penilaian
implementasi, operasi, dan pengendalian berbagai sumber daya komputer yang tepat. Karena
kebanyakan sistem informasi modern menggunakan teknologi informasi, maka audit TI
merupakan komponen penting dalam semua audit eksternal (keuangan) dan internal.
Beberapa alasan penting mengapa Audit EDP perlu dilakukan, antara lain:
1. Kerugian akibat kehilangan data.
2. Kesalahan dalam pengambilan keputusan.
3. Risiko kebocoran data.
4. Penyalahgunaan komputer.
5. Kerugian akibat kesalahan proses perhitungan.
6. Tingginya nilai investasi perangkat keras dan perangkat lunak komputer.
Dalam praktiknya, tahapan-tahapan dalam audit EDP tidak berbeda dengan audit pada
umumnya, yaitu sebagai berikut :
1. Tahapan Perencanaan; Sebagai suatu pendahuluan mutlak perlu dilakukan agar auditor
mengenal benar obyek yang akan diperiksa sehingga menghasilkan suatu program audit
yang didesain sedemikian rupa agar pelaksanaannya akan berjalan efektif dan efisien.
2. Mengidentifikasikan risiko dan kendali; Untuk memastikan bahwa qualified resource
sudah dimiliki, dalam hal ini aspek SDM yang berpengalaman dan juga referensi praktikpraktik terbaik.
3. Mengevaluasi kendali dan mengumpulkan bukti-bukti; Melalui berbagai teknik termasuk
survei, interview, observasi, dan review dokumentasi.
4. Mendokumentasikan; Mengumpulkan temuan-temuan dan mengidentifikasikan dengan
auditee.
5. Menyusun laporan; Mencakup tujuan pemeriksaan, sifat, dan kedalaman pemeriksaan
yang dilakukan.
Menurut Budilaksono Agung, (2011), untuk mengantisipasi risiko-risiko yang ada,
organisasi menginginkan adanya assurance dari pihak yang berkompeten dan independen
mengenai kondisi sistem TI yang akan atau sedang mereka gunakan. Pihak yang paling
berkompeten dan memiliki keahlian untuk melakukan review tersebut adalah Auditor Sistem
Sistem Informasi Akuntansi
Tumpal Manik, M.Si - 2014
Fak. Ekonomi - UMRAH
- 79 -
Informasi (Auditor TI). Berkaitan dengan penilaian risiko TI, terdapat sembilan langkah dalam
proses penilaian risiko TI yaitu :
a. Mengetahui karakteristik dari sistem TI : Hardware, software, sistem antarmuka (koneksi
internal atau eksternal), data dan informasi, orang yang mendukung atau menggunakan
sistem, arsitektur keamanan sistem, topologi jaringan sistem,
b. Identifikasi Ancaman yang mungkin menyerang kelemahan sistem TI. Sumber ancaman
bisa berasal dari alam, manusia dan lingkungan.
c. Identifikasi kekurangan atau kelemahan (vulnerability) pada prosedur keamanan, desain,
implementasi, dan internal kontrol terhadap sistem sehingga menghasilkan pelanggaran
terhadap kebijakan keamanan sistem.
d. Menganalisis kontrol - kontrol yang sudah diimplementasikan atau direncanakan untuk
diimplementasikan oleh organisasi untuk mengurangi atau menghilangkan kecenderungan
(kemungkinan) dari suatu ancaman menyerang sistem yang vulnerable.
e. Penentuan Kecenderungan (likelihood) dari kejadian bertujuan untukmemperoleh
penilaian terhadap keseluruhan kecenderungan yang mengindikasikan kemungkinan
potensi vulnerability diserang oleh lingkungan ancaman yang ada.
f. Analisis dampak yang kurang baik yang dihasilkan dari suksesnya ancaman menyerang
vulnerability. Seperti loss of integrity, loss of availability, dan loss of confidentiality.
Pengukuran dampak dari risiko TI dapat dilakukan secara kualitatif maupun kuantitatif.
Dampak tersebut dapat diklasifikasikan menjadi 3 bagian yaitu : high, medium dan low.
g. Penentuan Level Risiko. Penentuan level risiko dari Sistem TI yang merupakan pasangan
ancaman/vulnerability merupakan suatu fungsi :
 Kecenderungan suatu sumber ancaman menyerang vulnerability dari sistem TI.
 Besaran dampak yang akan terjadi jika sumber ancaman sukses menyerang
vulnerability dari sistem TI.
 Terpenuhinya perencanaan kontrol keamanan yang ada untuk mengurangi dan
menghilangkan risiko.
h. Rekomendasi - rekomendasi untuk mengurangi level risiko sistem TI dan data sehingga
mencapai level yang bisa diterima.
i. Dokumentasi hasil dalam bentuk laporan.
Tujuan audit TI adalah untuk memastikan apakah proses pengelolaan dan operasionalisasi
teknologi informasi tersebut dilaksanakan secara efektif, efisien dan mematuhi aturan yang
berlaku (compliance) serta dapat menghasilkan informasi yang dapatdiandalkan (reliability),
dijaga kerahasiaannya (confidentiality), keutuhan (integrity) dan ketersediaannya
(availability). Ruang lingkup bisa sangat bervariasi namun harus disesuaikan dengan
kebutuhan pemerintahan daerah. Ruang lingkup audit manajemen/operasional TI terdiri dari
antara lain:
1. Pengembangan sistem
2. Pengelolaan layanan teknologi informasi
3. Operasionalisasi teknologi informasi (server dan infrastruktur)
4. Pemilihan solusi teknologi informasi
5. Pengelolaan SDM teknologi informasi
6. Pengelolaan keamanan teknologi informasi
7. Pengelolaan risiko teknologi informasi
8. Pengelolaan kualitas teknologi informasi
Sistem Informasi Akuntansi
Tumpal Manik, M.Si - 2014
Fak. Ekonomi - UMRAH
- 80 -
Sebelum pelaksanaan audit EDP, terlebih dahulu mempelajari simbol-simbol yang ada dalam
pemograman software yang digunakan perusahaan untuk mencatat semua transaksi dalam
perusahaan tersebut, sebab hal ini akan membantu proses audit EDP dalam mencari kesalahan
pencatatan dan pelaporan seperti :
1. Simbol Untuk Pembuatan Alir Data (Data Flow Diagram)
Simbol–simbol yang digunakan oleh analis sitem untuk membuat bagan alirdata (data
flow diagram) dan bagan alir dokumen (document flowchart) untuk menggambarkan
sistem informasi tertentu. Bagan alir yang baik dan jelas memerankan bagianpenting
dalam perancangan sisteminformasi yang kompleks dan pengembangan program
komputer.
2. Simbol Untuk Pembuatan Bagan Alir Dokumen (Document Flowchart)
Sistem akuntansi dapat dijelaskan dengan menggunakan bagan alir dokumen.
Penggunaan bagan alir lebih bermanfaat dibandingkan dengan uraian tertulis dalam
menggambarkan suatu sistem. Manfaat tersebut adalah sbb:
 Gambaran sistem secara menyeluruh lebihmudah diperoleh dengan menggunakan
bagan alir
 Perubahan sistem lebih mudah digambarkan dengan menggunakan bagan alir
 Kelemahan-kelemahan dalam sistem dan identifikasi bidang-bidang yang memerlukan
perbaikan lebih mudah ditentukan dengan bagan alir.
 Dokumentasi sistem akuntansi dilakukan dengan menggunakan bagan alir.
6.4
SIA Dan Sistem Aplikasi Komputer
Sistem akuntansi merupakan metode dan pencatatan yang dibuat oleh manajemen untuk
mengidentifikasi, menghimpun, menganalisis, mengelompokkan, mencatat dan melaporkan
transaksi satuan usaha dan untuk menyelenggarakan pertanggung jawaban aktiva dan
kewajiban yang bersangkutan dengan transaksi tersebut, sehingga manajemen dapat
memperoleh suatu keyakinan bahwa transaksi tersebut telah dicatat secara lengkap, telah
dinilai dengan benar, sah, tepat waktu, diotorisasikan dengan benar, diklasifikasi dengan
benar, dan dimasukkan ke dalam buku besar dan diikhtisarkan dengan benar, sehingga
disajikan dan diungkapkan di dalam laporan keuangan secara memadai.
Sedangkan sistem aplikasi komputer merupakan sistem aplikasi yang dikembangkan
untuk memenuhi kebutuhan pengolahan data dan manajemen informasi. Kebutuhan akan data
dan informasi tersebut akan semakin berkembang sesuai dengan perkembangan organisasi.
Dengan demikian sistem aplikasi yang telah dikembangkanpun harus dipelihara untuk
mengikuti perkembangan kebutuhan tersebut. Sistem aplikasi komputer dapat dimanfaatkan
sebagai sistem pendukung sistem akuntansi yang digunakan oleh sebuah organisasi, sehingga
memungkinkan suatu sistem akuntansi dapat dijalankan dengan lebih mudah dalam mencapai
tujuannya.
Penggabungan dua sistem tersebut akan menghasilkan suatu 'Sistem Informasi' yang
sangat berguna bagi suatu organisasi, melalui suatu aturan prosedur-prosedur kerja tertentu
yang ditetapkan suatu organisasi, yang dijalankan untuk memproses dan mengolah data
menjadi suatu bentuk informasi yang dapat digunakan dalam pengambilan keputusan.
Seorang auditor perlu mempertimbangkan manfaat penggabungan kedua sistem
tersebut dalam aktivitasnya. Namun perlu diingat dan dipertimbangkan kesesuaiannya dengan
fasilitas komputer dan sistem akuntansi serta file berbasis komputer yang diperlukan. Auditor
dapat merencanakan untuk menggunakan fasilitas komputer yang lain, bila penggunaan TABK
Sistem Informasi Akuntansi
Tumpal Manik, M.Si - 2014
Fak. Ekonomi - UMRAH
- 81 -
atas komputer entitas dianggap tidak ekonomis atau tidak praktis untuk dilakukan. Sebagai
contoh misalkan karena adanya ketidaksesuaian antara program paket yang digunakan oleh
auditor dengan komputer entitas. Auditor harus memiliki harapan yang masuk akal bahwa
fasilitas komputer akan dapat dikendalikan.
6.5
Pengendalian Input Data
Pengendalian input (input control) untuk memastikan bahwa berbagai transaksi valid
dan akurat dan lengkap. Berbagai prosedur input data dapat dipicu oleh dokumen sumber
(batch) atau input lansung (real-time). Pengendalian input terdiri dari a).Pengendalian
dokmen sumber, b).Pengendalian Pengolahan data. c).Pengendalian validasi. d).Pengendalian
kesalahan input, e).Pengendalian sistem input data umum
1.
Pengendalian Dokumen Sumber
Pengendalain dokumen sumber, Harus dilaksanakan secara hati-hati, karena penipuan
dengan dokumen sumber dapat memindahkan aset dari perusahaan. Contohnya seorang
yangmemiliki akses ke pesanan pembelian dan laporan penerimaan dapat membuat transaksi
pembelian ke pemasok yang fiktif. Jika dokumen semacam itu masuk ke dalam aliran
pemrosesan data, bersama dengan faktur pemasok buatan, maka sistem dapat saja memproses
berbagai dokumen ini seolah-olah telah terjadi transaksi yang sah. Oleh karena itu maka
perusahaan harus mengimplementasikan berbagai prosedur pengendalian atas dokumen
sumber dengan memperhitungkan setiap dokumen, seperti:
a) Menggunakan dokumen sumber yang diberi nomor terlebih dahulu.
b) Dokumen sumber harus dibuat otomatis dengan nomor melalui printer yang
menunjukkan urutan angka di setiap dokumen.
c) Menggunakan dokumen sumber secara berurutan. Dokumen sumber harus
dididtribusikan ke para pengguna dan digunakan secara berurutan. Hal ini
memerlukan penjagaan keamanan fisik yang memadai atas berbagai file dokumen
sumber di lokasi pengguna. Ketika tidak sedang tidak digunakan, dokumen-dokumen
tersebut harus dikunci.
d) Mengaudit dokumen sumber secara berkala. Merekonsiliasi urutan angka dokumen
dilakukan untuk mengidentifikasi berbagai dokumen sumber yang hilang. Secara
berkala, auditor harus membandingkan berbagai jumlah dokumen yang digunakan
hingga saat ini dengan yang tersisa dalam file ditambah yang dibatalkan karena
kesalahan.
e) Pengendalian pengkodean data. Yaitu merupakan pemeriksaan integritas kode data
yang digunakan dalam pemrosesan. Nomor akun seseorang pelanggan, nomor barang
persediaan, dan daftar akun adalah contoh dari kode data.
 Pengendalian batch. Batch adalah metode yang tidak efektif dalam mengelola
volume data transaksi yang besar dalam sistem. Untuk merekonsiliasi output yang
dihasilkan oleh sistem dengan input yang dimasukkan ke dalam sistem terkait,
untuk memastikan: Semua record dalam batch diproses, Tidak ada record yang
diproses lebih dari sekali, Adanya jejak audit transaksi mulai dari tahap input,
pemrosesan hingga output sistem.
Sistem Informasi Akuntansi
Tumpal Manik, M.Si - 2014
Fak. Ekonomi - UMRAH
- 82 -
Gambar 6.1 Proses pengendalian Bacth
Departemen
Pengguna
Batch
Dokumen
Lembar
Transmisi
Departemen
Data
Dokumen
Lembar
Transmisi
Batch
Dokumen
Kelompokkan
Dokumen dalam
beberapa Batch
Lembar
Transmisi
Batch
Dokumen
Lembar
Transmisi
Lembar
Transmisi
Lembar
Transmisi
Batch
Dokumen
Lembar
Transmisi
Departemen Pemrosesan Data
Input Data
Catat Batch dlm
daftar Pengendalian
Batch
Daftar
Pengendalian
Batch
Batch
Dokumen
Rekonsiliasi Batch yang diproses
dengan Daftar Pengendalian. Staf
Admin memperbaiki kesalahan,
menyimpan lembar transmisi, dan
mengembalikan dokumen sumber
ke Departemen Pengguna
Lembar
Transmisi
File
Transaksi
Aplikasi
Pengguna
Laporan
Kesalahan
2. Pengendalian Validasi
Pengendalian validasi input ditujukan untuk mendeteksi berbagai kesalahan data dalam
transaksi sebelum data tesebut diproses. Ada tiga tingkat pengendalian antara lain :
Interogasi field, interogasi record, interogasi file
a. Validasi dalam Sistem Real-Time
Gambar 6.2 Validasi dalam Sistem Real-Time
Transaksi
Individual
Input Data
Validasi dan
Proses
Transaksi
File Master
Produksi
Individual
Sistem Informasi Akuntansi
Tumpal Manik, M.Si - 2014
Fak. Ekonomi - UMRAH
- 83 -
Gambar 6.3 Memelihara Jejak Audit
TAHAP INPUT
Transaksi
Program
TAHAP PEMROSESAN
File sementara
Dibuang setelah
pemrosesan
TAHAP OUTPUT
Output
Laporan
Proses
Aplikasi
Transaksi
yang Valid
Daftar
Transaksi
Jurnal
File
Kesalahan
Validasi di tahap input data,
b. Validasi dalam Sistem Akses Lansung Batch
Gambar 6.4 Validasi dalam Sistem Akses Lansung Batch
Batch
Dokumen
Sumber
Input Data
Validasi data
dan buat file
Transaksi
File Master
(Validasi)
File Transaksi
(Batch)
Perbaharui
Master
Sistem Informasi Akuntansi
Tumpal Manik, M.Si - 2014
Fak. Ekonomi - UMRAH
File Master
- 84 -
3.
Pengendalian Kesalahan Input
Penggunaan file kesalahan dalam sistem File berurutan Batch dengan banyak titik
penyerahan ulang
Gambar 6.5 Pengendalian Kesalahan Input
Batch
DokumenSumber
Pesanan
Penjualan
Perbaikan
Kesalahan
Input Data
Validasi data
dan buat file
Transaksi
Serahkan ulang
data yg
diperbaiki
File Kesalahan
Serahkan ulang
data yg diperbaiki
Perbaikan
Kesalahan
File Kesalahan
File Master
Produksi
Validasi
Transaksi dan
perbarui file
master
File Kesalahan
Perbaikan
Kesalahan
Baru
File Master
Produksi
File Kesalahan
Serahkan ulang
data yg diperbaiki
Lama
(Piutang Usaha)
Validasi
Transaksi dan
perbarui file
master
Lama
(Persediaan)
File Master
Produksi
Baru
File Kesalahan
File Master
Produksi
4.
Pengendalian Sistem Input Data Umum
Pengendalian input data yang digeneralisasi (generalized data input system –GDIS)
meliputi berbagai prosedur terpusat yang mengelola input data untuk semua sistem
pemrosesan transaksi di perusahaan, memiliki tiga kelebihan antara lain :
a. GDIS Memperbaiki pengendalian dengan membuat sebiuah sistem yang sama dan
melakukan validasi data
b. GDIS Memastikan bahwa tiap aplikasi SIA menggunakan standar secara konsisten
untuk validasi data.
c. GDIS Memperbaiki efisiensi pengembangan sistem.
Sistem Informasi Akuntansi
Tumpal Manik, M.Si - 2014
Fak. Ekonomi - UMRAH
- 85 -
Gambar 6.6 Sistem Input Data yang Digeneralisasi
Pesanan
Penjualan
Pesanan
Pembelian
Kartu Kerja
Untuk
Penggajian
Penerimaan
kas
Prosedur validasi
yg disimpan
Parameter yang
disimpan
Modul validasi
yang
Digeneralisasi
Penjualan
Pembelian
Penggajian
Daftar
transaksi
Sistem
Penjualan
File data
yang
divalidasi
Sistem
Pembelian
File
Kesalahan
Sistem
Penggajian
Penerimaan
Kas
Sistem
Penerimaan Kas
Aplikasi
5.
Pengendalian Komunikasi Data
Review yang berkaitan dengan pengendalian komunikasi dapat diarahkan pada hal-hal
berikut ini:
a. Batches logging and tracking
Review diarahkan pada teknik pencatatan dan pentrasiran batch yang mencakup
penghitungan batch control totals, penggunaan nomor urut batch, nomor lembar transmisi
serta pencatatan arus transaksi dan/atau batch.
b. Program-program aplikasi
Review atas verifikasi terhadap batch control totals dan run-to-run total. Review atas
pengendalian total run-to-run dengan menggunakan jumlahjumlah total dalam
pengendalian keluaran yang berasal dari satu proses sebagai jumlah-jumlah (total)
pengendalian masukan dalam pemrosesan berikutnya. Dengan kata lain total run-to-run
adalah total pengendalian (control totals) dari penyelesaian suatu pengolahan
(pemrosesan) yang akan digunakan sebagai total pengendalian untuk pemrosesan
berikutnya. Jumlah dari suatu pelaksanaan pemrosesan ditambah dengan total masukan
dalam pemrosesan yang kedua tersebut. Sebagai contoh misalnya saldo awal persediaan
ditambah degan pembelian harus sama dengan saldo akhirnya.
c. Teknik-teknik verifikasi dalam transmisi on-line
Sebagaimana disinggung dalam pengendalian masukan untuk sistem on-line, terdapat
perbedaan yang perlu diperhatikan khususnya dalam kaitannya dengan pengendalian.
Sistem Informasi Akuntansi
Tumpal Manik, M.Si - 2014
Fak. Ekonomi - UMRAH
- 86 -
6.
Hal ini antara lain disebabkan karena operator dapat berfungsi sebagai orang yang
memulai transaksi. Sebagai contoh misalnya seorang petugas penjual pada biro perjalanan
akan melakukan beberapa transaksi yang dalam sistem penjual pada biro perjalanan akan
melakukan beberapa transaksi yang dalam sistem Non PDE atau dalam sistem PDE yang
off-line akan dipisahkan. Dalam hal ini petugas penjualan tersebut akan menerima uang,
membukukan dan menerbitkan tiket penjualan. Beberapa jenis pengendalian
yangtermasuk kategori ”teknik-teknik verifikasi” dalam transmisi on-line adalah:
 Echo-check, yaitu teknik yang disebut juga dengan istilah closed loop verification ini
mengirimkan data kembali kepada pengirimnya untuk dibandingkan dengan data asal
(aslinya)
 Redundancy check, yaitu teknik yang disebut dengan istilah matchingcheck, yaitu
meminta pengirimannya untuk memasukkan sebagian dari data selain dari data yang
telah ditransmisikan.
 Completeness test, yaitu pengujian kelengkapan data yang dilakukan terhadap setiap
transaksi dengan tujuan untuk membuktikan bahwa semua data yang diperlukan telah
dimasukkan.
Pengendalian penyimpanan data
Sistem informasi yang efisien menangkap dan menyimpan data hanya satu kali dan
membuat sumber tunggal ini tersedia bagi semua pengguna yang akan membutuhkannya.
Untuk memenuhi kebutuhan data dari masing-masingpengguna, perusahaan harus
mengeluarkan biaya untuk pengumpulan dan penyimpanan. Data yang sering digunakan dapat
diduplikasi sampai lusinan, ratusan, atau bahkan ribuan kali. Review atas pengendalian
penyimpanan data ditujukan untuk memastikan bahwa setiap elemen data disimpan hanya
satu kali, sehingga mengurangi redundansi data serta mengurangi biaya pengumpulan dan
penyimpanan data. Misalnya, data pelanggan hanya muncul satu kali, namun data saling
dibagi oleh para pengguna dari bagian akuntansi, pemasaran, dan layanan produk.
Gambar 6.7 Model Basis Data Audit EDP
Pengguna
Akuntansi
Pemasaran
Layanan
Produk
Tampilan Pengguna
Penjualan pelanggan
(Piutang Usaha Saat ini)
Penjualan pelanggan
(Orientasi Demografis &
historis)
Penjualan pelanggan
(Orientasi
Produk/Historis)
Peranti
Lunak
Integrasi
D
B
M
S
Basis data yang
digunakan
bersama
Data pelanggan, faktur
penjualan, penerimaan
tunai, Jadwal service
Produk, Data entitas
lainnya
7.
Pengendalian Hasil Pemrosesan
Review pengendalian hasil pemrosesan memastikan bahwa output sistem tidak hilang,
salah arah, atau rusak dan bahwa tidak terjadi pelanggaran privasi. Eksposur sejenis ini dapat
menyebabkan gangguan yang serius atas operasi serta dapat mengakibatkan kerugian
Sistem Informasi Akuntansi
Tumpal Manik, M.Si - 2014
Fak. Ekonomi - UMRAH
- 87 -
keuangan bagi perusahaan. Contohnya, jika berbagai cek yang dibuat perusahaan dari sistem
pengeluaran kas ternyata hilang, salah arah, atau hancur, maka akun perdagangan dan
berbagai tagihan lainnya akan tetap tidak terbayar. Jenis metode pemrosesan yang digunakan
akan mempengaruhi pilihan pengendalian yang digunakan untuk melindungi output sistem.
Secara umum, sistem batch lebih mudah dihadapkan pada berbagai eksposur hingga
membutuhkan tingkat pegendalian yang lebih tinggi daripada sistem real-time.
1. Mengendalikan output sistem batch; Sistem batch biasanya menghasilkan output dalam
bentuk kertas, yang umumnya membutuhkan keterlibatan berbagai perantara dalam
produksinya dan distribusinya. Output akan diambil dari printer oleh operator computer
terkait, dipisahkan sesuai urutan lembarnya dan dipisahkan dari berbagai laporan yang
lain dikaji kebenarannya oleh staf administrasi bagian pengendalian data, serta kemudian
dikirim melalui layanan surat internal ke pengguna akhir.
2. Output spooling; Dalam operasi pemrosesan data berskala besar, alat-alat untuk output
seperti printer dapat mengalami penumpukan pekerjaan yang tidak terproses karena
banyaknya program secara simultan meminta layanan dari sumber daya yang terbatas ini.
Penumpukkan pekerjaan yang tidak terproses ini dapat menyebabkan penyempitan
kapasitas, yang akan berpengaruh negative pada output sistem.
3. Program pencetakan; Ketika printer lowong, maka program run pencetakan akan
menghasilkan output kertas dari file output. Program pencetakan seringkali merupakan
sistem yang rumit dan membutuhkan adanya intervensi dari operator. Hal-hal yang perlu
dilakukan operator, adalah:
a. Menghentikan sementara program pencetakan untuk memasukkan jenis output
dokumen yang benar (cek, faktur, atau berbagai formulir khusus lainnya).
b. Memasukkan berbagai parameter yang dibutuhkan oleh run pencetakan, seperti jumlah
salinan yang akan dicetak.
c. Memulai kembali run pencetakan di titik pemeriksaan tertentu setelah adanya
kegagalan fungsi printer, dan
d. Mengambil output printer dari printer untuk ditinjau kembali dan untuk
didistribusikan.
4. Pemilahan; Ketika laporan output diambil dari printer, maka output tersebut akan masuk
ke tahap pemilahan dimana halaman output tersebut akan dipisah-pisah dan diatur
urutannya. Kekhawatiran yang terjadi dalam kegiatan ini adalah staf administrasi yang
melakukan pemilahan dapat saja membuat salinan tidak sah atas laporan tersebut,
mengambil selembar halaman dari laporan tersebut atau membaca informasi yang sensitif.
Review pengendalian utama atas eksposur ini adalah dengan pengawasan. Untuk berbagai
laporan yang sangat sensitif, pemilahan dapat dilakukan oleh pengguna akhir terkait.
5. Sampah; Sampah output komputer berpotensi menimbulkan eksposur. Merupakan hal
yang penting untuk membuang semua laporan yang dibatalkan dan salinan karbon dari
kertas multilapisan yang disingkirkan dalam tahap pemilihan.
6. Pengendali data; Kelompok pengendali data bertanggungjawab untuk memverifikasi
akurasi output komputer sebelum didistribusikan ke pengguna terkait. Biasanya staf
administrasi bagian pengendalian data akan mengkaji berbagai angka pengendali batch
untuk memastikan keseimbangannya; memeriksa bagian laporan untuk mencari data yang
menyimpang, tidak sah, dan hilang; dan mencatat penerimaan laporan tersebut dalam
daftar pengendali batch milik bagian pengendalian data. Untuk berbagai laporan yang
berisi data yang sangat sensitif, pengguna akhir dapat melakukan pekerjaan ini.
Sistem Informasi Akuntansi
Tumpal Manik, M.Si - 2014
Fak. Ekonomi - UMRAH
- 88 -
7. Distribusi laporan; Risiko utama yang berkaitan dengan distribusi laporan meliputi
laporan yang hilang, dicuri, atau salah kirim pada saat transit ke pengguna. Untuk laporan
dengan beberapa tembusan, file alamat para pengguna yang sah harus dikonsultasikan
lebih dulu untuk mengidentifikasi tiap penerima laporan. Untuk laporan yang sangat
sensitif sifatnya, teknik distribusi berikut ini dapat digunakan:
a. Laporan tersebut dapat dimasukkan ke kotak surat yang diamankan. dimana hanya
penggunanya saja yang memiliki kuncinya
b. Pengguna bisa diperintahkan untuk mengambil sendiri secara langsung di pusat
distribusi serta menandatangani penerimaan laporan terkait
c. Seorang petugas keamanan atau kurir khusus dapat diminta mengirimkan laporan
tersebut ke pengguna.
8. Pengendalian pengguna akhir Ketika sudah berada di tangan pengguna, output laporan,
output laporan haruslah diperiksa kembali untuk mencari kesal ahan yang mungkin
terlewat dari kajian yang dilakukan staf administrasi bagian pengendalian data . Para
pengguna berada dalam posisi yang lebih baik untuk mengidentifikasi berbagai kesalahan
yang tidak terlalu tampak dalam laporan tersebut, yang tidak dapat diungkap melalui
ketidakseimbangan dalam total pengendali. Berbagai kesalahan yang terdeteksi oleh
pengguna harus dilaporkan ke manajemen layanan komputer terkait. Kesalahan semacam
ini dapat merupakan gejala dari desain sistem yang tidak tepat, prosedur yang salah,
kesalahan yang tidak sengaja masuk ketika pemeliharaan sistem, atau adanya akses yang
tidak sah ke file data di berbagai program.
Sistem Informasi Akuntansi
Tumpal Manik, M.Si - 2014
Fak. Ekonomi - UMRAH
- 89 -
LATIHAN & SOAL
LATIHAN – 6 :
1. Apakah fungsi dari pengendalian aplikasi ?
2. Terdiri dari berpakah pengendalian input ? dan sebutkan
3. Apakah yang dimaksud dengan model basis data audit EDP ?
4. Sebutkan definisi audit EDP
5. Sebutkanlah tujuan audit EDP
6. Sebutkan kegiatan utama audit
7. Kegiatan audit yang utama menjadi:
8. Sebutkan perbedaan teknik audit manual dengan audit EDP
9. Bagaimanakah pengendalian komunikasi data ?
10. Apakah yang dimaksud dengan pengendalian validasi ?
SOAL – 6 :
1. Review pengendalian dari hasil pemrosesan melalui sistem batch lebih mudah dihadapkan
pada berbagai eksposur hingga membutuhkan tingkat pegendalian yang lebih tinggi
daripada sistem real-time. Sebutkan dan jelaskan
2. Jelaskanlah masing-masing pengendalian input (input control) untuk memastikan bahwa
berbagai transaksi valid dan akurat dan lengkap yang terdiri dari terdiri dari
a).Pengendalian dokmen sumber, b).Pengendalian Pengolahan data. c).Pengendalian
validasi. d).Pengendalian kesalahan input, e).Pengendalian sistem input data umum
3. Apabla terjadi penggunaan file yang salah dalam sistem file berurutan Batch dengan
banyak titik penyerahan ulang bagaimanakah cara melakukan pengendalian kesalahan
input melalui proses dalam bagan
4. Jelaskanlah apa saja yang dapat diarakan pengendalian komunikasi data dari review yang
berkaitan dengan pengendalian dan buat prosesnya dengan simbol atau bagan
5. Uraikanlah dengan jelas dan detail ruang lingkup audit manajemen, operasional TI
6. Sebutkan dan jelaskan sistem akuntansi dan sistem aplikasi komputer metode dan
pencatatan. Review pengendalian dari hasil pemrosesan melalui sistem batch lebih mudah
dihadapkan pada berbagai eksposur hingga membutuhkan tingkat pegendalian yang lebih
tinggi daripada sistem real-time. Sebutkan dan jelaskan
7. Jelaskanlah masing-masing pengendalian input (input control) untuk memastikan bahwa
berbagai transaksi valid dan akurat dan lengkap yang terdiri dari terdiri dari
a).Pengendalian dokmen sumber, b).Pengendalian Pengolahan data. c).Pengendalian
validasi. d).Pengendalian kesalahan imput, e).Pengendalian sistem input data umum
8. Apabla terjadi penggunaan file yang salah dalam sistem file berurutan Batch dengan
banyak titik penyerahan ulang bagaimanakah cara melakukan pengendalian kesalahan
input melalui proses dalam bagan.
9. Jelaskanlah apa saja yang dapat diarakan pengendalian komunikasi data dari review yang
berkaitan dengan pengendalian dan buat prosesnya dengan simbol atau bagan
Sistem Informasi Akuntansi
Tumpal Manik, M.Si - 2014
Fak. Ekonomi - UMRAH
- 90 -
DAFTAR PUSTAKA
1. Budilaksono Agung, (2011), Modul Teori EDP dan EDP Audit, Kementerian Keuangan
Republik Indonesia Badan Pendidikan Dan Pelatihan Keuangan, Pusdiklat Bea Dan
Cukai. Jakarta
2. Bodnar, George H. and William S. Hopwood (2008), Sistem Informasi Akuntansi. Edisi
Indonesia. Terjemahan. Jakarta : Salemba Empat.
3. Boynton.William, Johnson Rayment, Walter (2003), Modern Auditing. Erlangga Jakarta
4. Hall, James A dan Singleton, Tommie (2007), Audit dan Assurance Teknologi Informasi,
Salemba Empat
5. Nurharyanto (2009),
Dasar – Dasar Audit, Badan Pengawasan Keuangan Dan
Pembangunan, Edisi ke-6. BPK Jakarta.
6. Romney Marshall. B., John Paul (2005), Sistem Informasi Akuntansi Edisi ke-9, Salemba
Empat Jakarta
7. Gondodiyoto, Sanyoto., dan Hendarti, Henny (2007), Audit Sistem Informasi Lanjutan,
penerbit Mitra Wacana Media
Sistem Informasi Akuntansi
Tumpal Manik, M.Si - 2014
Fak. Ekonomi - UMRAH
- 91 -
BAB VII
APLIKASI BISISNIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
DALAM ENTERPRICE RESOURCES PLANNING (ERP)
PENGANTAR
Beberapa aplikasi akan berada pada gugus tradisional, seperti management control
(finance, accounting, dan auditing) dan administration control (human resource
management dan procurement), kita dapat melihat sekilas dari keterhubungan
(interrelatedness),
ketidaktergantungan
(interdependence),
dan
kesatuan
(integration) dari aplikasi e-Business yang merupakan komponen vital dari kesuksesan
bagi manajemen dan operasi perusahaan e-Business. Di dalam dunia nyata biasanya
yang diujumpai adalah kombinasi yang terintegrasi dari sistem bisnis lintas fungsi.
Beberapa sistem mendukung proses bisnis, seperti pengembangan produk,
produksi, distribusi, manajemen pemesanan, dukungan pelanggan, yang merupakan
pendukung bagi sistem utama bagi proses bisnis ERP adalah alat pendukung
keputusan yang memberikan pihak manajemen informasi secara real-time. hingga
memungkinkan adanya keputusan secara tepat waktu yang dibutuhkan untuk
meningkatkan kinerja serta mencapai keunggulan bersaing
TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan Instruksional Umum :
Pada akhir bab ini, mahasiswa mampu berpikir, yaitu dapat tahu mengenai istilah
umum, tujuan, ruang lingkup dan konsep-konsep aplikasi bisisnis menggunakan SIA
untuk enterprice resources planning (ERP
Tujuan Instruksional Khusus :
Tujuan utama dari bab ini adalah membekali mahasiswa cara berpikir dan pemecahan
persoalan dalam paradigma aplikasi bisisnis menggunakan SIA untuk enterprice
resources planning (ERP. Mahasiswa harus mampu membuat penyelesaian masalah
audit EDP diberbagai instansi, baik pemerintahan maupun swasta dan kemudian ia
mampu untuk mengeksekusi audit dan laporan keuangan perusahaan dari hasil
pengolahan ERP. Setelah mempelajari bab ini mahasiswa diharapkan dapat :
1. Menjelaskan definisi ERP
2. Menjelaskan perkembangan ERP
3. Aplikasi bisisnis menggunakan SIA untuk enterprice resources planning (ERP)
4. Mengetahui penerapan e-business
5. Megetahui aplikasi e-commmercess
Sistem Informasi Akuntansi
Tumpal Manik, M.Si - 2014
Fak. Ekonomi - UMRAH
- 92 -
APLIKASI BISISNIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
DALAM ENTERPRICE RESOURCES PLANNING (ERP)
7.1
BAB 7
Sistem Perencanaan Sumber Daya Perusahaan
Perencanaan bisnis terdiri atas perkiraan permintaan, perencanaan produksi produk,
dan perincian dari informasi urutan yang menjelaskan urutan dari tahapan proses produksi
sesungguhnya. Perencanaan kapasitas dari perencanaan produksi dapat merupakan kegiatan
yang rumit; karenanya, beberapa ERP menyediakan alat simulasi untuk membantu para
manajer memutuskan bagaimana menghindari terjadinya kekurangan bahan baku, tenaga
kerja, atau fasilitas pabrik. Setelah jadwal produksi induk selesai, data akan masuk ke modul
MRP (material requirements planning), yang menyediakan tiga bagian informasi: laporan
pengecualian, daftar kebutuhan bahan baku, dan permintaan persediaan. Laporan
pengecualian mengidentifikasi berbagai potensi situasi seperti pengiriman bahan baku yang
terlambat, hingga akan mengakibatkan penjadwalan ulang produksi. Daftar kebutuhan bahan
baku menunjukkan perincian pengiriman data pemasok, data perkiraan penerimaan produk
serta komponen yang dibutuhkan untuk pesanan terkait.
Permintaan persediaan digunakan untuk memicu pesanan pembelian bahan baku ke
para pemasok untuk barang yang tidak ada dalam persediaan. Pengendalian pabrik
melibatkan perincian penjadwalan produksi, pengiriman, dan aktivitas penentuan biaya
pekerjaan yang berkaitan dengan proses produksi sesungguhnya. terakhir, aplikasi logistik
bertanggung jawab untuk memastikan prosesnya telah berjalan dengan baik dan benar.
7.2
Enterprise Aplication Arsitektur E-Business
Arsitektur aplikasi e-Business seperti yang ditunjukkan pada gambar di bawah ini,
menunjukkan komponen-komponen aplikasinya, hubungan diantaranya, antarmuka
(interface) dengan pelanggan, karyawan, rekan bisnis, dan stackholder yang lain di dalam
suatu perusahaan e- Business. Ada beberapa paket solusi atau aplikasi e-Business yang
diintegrasikan kedalam gugusan (cluster) aplikasi perusahaan lintas fungsi (cross-functional
enterprise application) seperti enterprise resource planningi (ERP), customer relationship
management (CRM), supply chain management (SCM) dan selling chain management.
Gambar 7.1. Enterprise Aplication Architecture
Source: Adapted from Mohan Sawhney and Jeff Zabin, Seven Steps to Nirvana: Strategic Insights into e-Business
Transformation (New York: McGraw-Hill,2001), p. 175
Sistem Informasi Akuntansi
Tumpal Manik, M.Si - 2014
Fak. Ekonomi - UMRAH
- 93 -
Beberapa aplikasi akan berada pada gugus tradisional, seperti management control
(finance, accounting, dan auditing) dan administration control (human resource management
dan procurement). Dari gambar ini pula kita dapat melihat sekilas dari keterhubungan
(interrelatedness), ketidaktergantungan (interdependence), dan kesatuan (integration) dari
aplikasi e-Business yang merupakan komponen vital dari kesuksesan bagi manajemen dan
operasi perusahaan e-Business. Di dalam dunia nyata biasanya yang diujumpai adalah
kombinasi yang terintegrasi dari sistem bisnis lintas fungsi. Beberapa sistem mendukung
proses bisnis, seperti pengembangan produk, produksi, distribusi, manajemen pemesanan,
dukungan pelanggan, yang merupakan pendukung bagi sistem utama bagi proses bisnis.
Aplikasi-aplikasi e-Business pada dasarnya adalah aplikasi berbasis jaringan, artinya
kehadirannya adalah untuk menghubungkan pihak- pihak yang berkepentingan baik dari
tempat yang sama maupun tempat yang berbeda, seperti ditunjukkan pada gambar 6.
Aplikasi- aplikasi ini kemudian akan berfungsi pada tempat-tempat tertentu, seperti
ditunjukkan gambar 7. ERP dan SCM akan berfungsi sebagai Back-End, sedangkan CRM akan
berfungsi sebagai Front-End.
Gambar 7.2. Peran Ekstranet bagi e-Business menghubungkan perusahaan
dengan pemasok, pelanggan, rekan, dan kantor cabang
Gambar 7.3. Partisi Sistem Enterprise dalam Front-End, Middleware, dan Back-End
Sistem Informasi Akuntansi
Tumpal Manik, M.Si - 2014
Fak. Ekonomi - UMRAH
- 94 -
7.3
Enterprise Resource Planning – ERP
7.3.1 Pengertian ERP
ERP adalah alat pendukung keputusan yang memberikan pihak manajemen informasi
secara real-time. hingga memungkinkan adanya keputusan secara tepat waktu yang
dibutuhkan untuk meningkatkan kinerja serta mencapai keunggulan bersaing. ERP
singkatan dari “Enterprise Resource Planning” yang merupakan solusi tepat untuk seluruh
kebutuhan bisnis dan manajemen. Aplikasi ERP biasanya terdiri dari modul-modul seperti
Marketing dan Sales, Operasional lapangan, Produksi, Inventory Control, Procurement,
Distribusi, Human Resources, Finance dan akuntansi. Pengertian ERP adalah sebuah sistem
komputer yang dirancang untuk dapat mengendalikan seluruh aspek dalam perusahaan.
Secara garis besar, sistem ini dibagi dalam kelompok sebagai berikut :
Gambar 7.4. Gabungan ERP dari SIA dengan SIM
Internal perusahaan
Customer
(Pelanggan)
CRM
ERP
Enterprise
Resource
Planning
SCM
Supplier
(Pemasok)
Gambar 7.5. Diagram umum sistem informasi perusahaan
ERP
adalah sistem inti perusahaan yang
mengendalikan semua aspek internal
perusahaan.
SCM adalah suatu sistem informasi untuk memudahkan pengendalian atas supplier.
CRM adalah sistem informasi untuk melakukan pengendalian atas konsumen perusahaan
ERP Merupakan tulang punggung e-business, dengan kata lain ini merupakan sistem
operasi dari sebuah bisnis, setara dengan sistem operasi windows untuk operasi back-office.
Menurut Fan et al. dalam Yusuf et al. (2006), ERP pada dasarnya merupakan sebuah
terminologi yang secara de facto merupakan aplikasi yang dapat mendukung transaksi atau
operasi sehari-hari yang berhubungan dengan pengelolaan sumber daya sebuah perusahaan,
seperti dana, manusia, mesin, suku cadang, waktu, material dan kapasitas. Sistem ERP dibagi
atas beberapa sub-sistem yaitu: Sistem Finansial, Sistem Distribusi, Sistem Manufaktur, Sistem
Maintenance, Sistem Human Resource
Sistem Informasi Akuntansi
Tumpal Manik, M.Si - 2014
Fak. Ekonomi - UMRAH
- 95 -
ERP mengintegrasikan sistem komputer yang tadinya saling berdiri sendiri pada
departemen-departemen yang ada. Tentunya setiap
departemen akan masih memiliki sistem sendiri tapi
bedanya sekarang semua sudah terhubung satu sama
lain dan bisa memecahkan masalah pelacakan status
order tadi. Banyak pembuat solusi ERP saat ini sudah
membuat solusi yang fleksibel sehingga tidak perlu
membeli semua paket ERP, tapi bisa dengan membeli
modul-modul tertentu saja. Misalnya ada perusahaan
yang ingin menerapkan modul pengelolaan
sumberdaya manusia dan keuangan saja pada tahap
awalnya. Modul lain akan dilengkapi secara bertahap di
kemudian hari.
Seperti ditunjukkan pada gambar dibawah ini, bahwa aktivitas di dalam enterprise
resource planning dapat dikelompokan menjadi 5 bagian, yang merupakan komponen utama
aplikasi enterprise resource planning, yaitu:
1. Fungsi Logistik
2. Manufaktur/Produksi
3. Sumberdaya Manusia
4. Distribusi
5. Akuntansi Dan Keuangan.
Bagi perusahaan yang akan memasuki pasar internasional, ERP merupakan salah satu yang
menjadi pra-syarat dasar bagi setiap perusahaan agar diterapkan secara menyeluruh di
perusahaan tersebut . Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang, dimana basis
perekonomiannya bertumpu di bidang bisnis, maka efisiensi menjadi salah satu faktor yang
cukup penting dalam setiap perusahaan.
Konsep ERP adalah sebuah sistem yang mengintegrasikan proses setiap line dalam
manajemen perusahaan secara transparansi dan memiliki akuntabilitas yang cukup tinggi
seperti pada konsep dasar sistem ERP di bawah ini
Gambar 7.6. Konsep dasar sistem ERP
Manfaat lain dari sistem ERP ini adalah integrasi bisnis secara keseluruhan, fleksibilitas
dalam organisasi untuk bertransformasi dan meningkatkan turn-overnya, menciptakan analisa
dan peningkatan kapabilitas yang lebih baik, serta penggunaan teknologi terbaru.
Sistem Informasi Akuntansi
Tumpal Manik, M.Si - 2014
Fak. Ekonomi - UMRAH
- 96 -
Pada ERP sendiri terjadi perubahan paradigma dari sistem konvensional yang serba
terisolasi ke arah penggunaan information technology yang lebih terintegrasi menghasilkan
aliran informasi yang lebih lancar pada level organisasional maupun departemental . Dapat
dilihat bahwa data atau transaksi yang dicatat pada satu fungsi/bagian sering dimanfaatkan
oleh fungsi/bagian yang lain. Misalnya daftar produk bisa dipakai oleh bagian pembelian,
bagian perbekalan, bagian produksi, bagian gudang, bagian pengangkutan, bagian keuangan
dan sebagainya. Oleh karena itu, unsur integrasi itu sangat penting dan merupakan tantangan
besar bagi vendor sistem ERP.
Dengan ERP diharapkan dapat mengintegrasikan semua bagian atau departemen dan
fungsi di dalam perusahaan melalui suatu sistem informasi yang terkomputerisasi. Sistem
inilah yang harus dapat memenuhi semua kebutuhan departemen tadi dan mereduksi
pekerjaan-pekerjaan yang ada. Ini sebenarnya tugas yang berat bagi suatu sistem atau aplikasi
yang bisa menangani kebutuhan pada bagian gudang, bagian sumberdaya manusia dan juga
bagian keuangan sekaligus. Demikian ilustrasi sederhananya dan pada kenyataannya
departemen-departemen tadi biasanya sudah memiliki suatu sistem sendiri untuk mengatasi
pekerjaan sehari-harinya. Tapi dengan ERP maka semuanya bisa terintegrasi menjadi suatu
sistem terpusat dengan suatu database dan menjadikan beberapa departemen bisa lebih
mudah dalam berbagi informasi dan juga mudah dalam melakukan komunikasi.
7.3.2 Tujuan ERP
Tujuan ERP adalah mengintegrasikan berbagai proses utama perusahaan seperti entry
pesanan, produksi pengadaan, utang usaha, penggajian, dan sumber daya manusia. Sebagai
ilustrasi lihat lah model tradisional untuk perusahaan manufaktur yang digambarkan dalam
gambar dibawah iniyang menggunakan arsitektur basis data tertutup. Dalam pendekatan ini
system manajemen basis data digunakan untuk memberikan keunggulan teknologi yang
minimal jika dibandingkan dengan system file datar.
Produk
Pelanggan
Sistem Entry
Perusahaan
Piutang Usaha
Pelanggan
Basis Data
Pelanggan
Perusahaan Pabrik
Sistem
Produksi dan
Distribusi
Penjadwalan
& Pengiriman
Produksi
Basis Data
Produksi
Bahan Baku
Sistem
Pengadaan
Pemasok
Utang Dagang ke
Pemasok dan
Persediaan
Basis Data
Pengadaan
Gambar 7.8. Perusahaan Pabrik Arsitek Data Tertutup
Ketika pelanggan memesan suatu produk, pesanan tersebut harus diketik beberapa kali
untuk dimasukkan ke dalam system di berbagai departemen yang berbeda. Pekerjaan yang
Sistem Informasi Akuntansi
Tumpal Manik, M.Si - 2014
Fak. Ekonomi - UMRAH
- 97 -
redundan ini menyebabkan penundaan, hilangnya pesanan dan dapat menyebabkan kesalahan
entry data. Kurangnya komunikasi yang efektif antar berbagai system dalam model tradisional
sering kali merupakan akibat dari proses disain system yang terpisah-pisah. Akhir nya karena
system di disain secara internal dan independent serta kapan saja, sering kali system tsb
dibentuk berdasarkan platform teknologi yang berbeda dan tidak sesuai satu sama lain.
Sistem ERP mendukung arus informasi yang lancar dan tidak tampak diperusahaan dengan
menyediakan lingkungan standar bagi berbagai proses bisnis perusahaan dan data operasional
yang mendukung komunikasi.
Manajemen Stok / barang
Pentingnya MRP dalam manajemen stock/ persediaan barang karena lebih mudah
pengaturan dan efektif. Mulai dari pengadaan barang baku sampai pada pendistribusian
barang jadi, Intuitive ERP memungkinkan untuk dapat mengatur informasi-informasi yang
penting dari setiap barang dengan berbagai atributnya yang tercantum dalam “Kartu Stok”.
Akses secara instan/cepat terhadap data yang terjadi secara real-time (sesuai dengan waktu
terjadinya) memungkinkan perusahaan untuk dapat memeriksa dan melacak tingkat jumlah
stok menurut barang, lokasi barang, kelompok produk dan transaksi stok yang telah terjadi
hanya dengan meng”klik” sebuah tombol. Menyederhanakan transaksi barang yang terjadi
sehari-hari dan meningkatkan produktifitas para pemakai sistem (user) dengan memafaatkan
fungsi-fungsi yang dapat secara otomatis menjalankan pekerjaan-pekerjaan yang seringkali
dilakukan seperti :
a. Mengontrol Stok / barang
b. Mengatur Pengadaan Barang
c. Pengiriman dan Penerimaan Barang
d. Melacak informasi mengenai lokasi dan lot barang
e. Melakukan penyesuaian terhadap hasil pemeriksaan secara fisik jumlah stok barang
dengan metode “Cycle Counting” per sebagian barang atau metode “Physical
Inventory” untuk seluruh barang
f. Memproses Transaksi stok dengan bar code
g. Menganalisa dan mengatur informasi mengenai biaya produksi
Keuangan / Akunting
Intuitive ERP menyediakan fungsi-fungsi yang cukup memadai dan fleksibel untuk
menangani keuangan dan akunting. Memungkinkan perusahaan untuk dapat menelusuri dan
mencari sumber dan pemakaian aliran dana didalam perusahaan secara aman dan akurat.
Transaksi keuangan akan semakin mudah dan kemampuan untuk mengakses secara cepat
data-data keuangan, baik secara rekapitulasi/ringkasan sampai dengan pada level detil
transaksi secara “Drill-Down” Mengatur, menangani dan memproses hutang dan piutang
dagang perusahaan. Menelusuri dan melacak semua kegiatan akunting melalui “General
Ledger” dari Intuitive ERP. Memudahkan untuk membuat laporan Neraca Keuangan, budget,
dan Laporan keuangan lainnya antara lain :
a. Membuat budget dan memonitor aliran dana
b. Memproses hutang dan piutang dagang
c. Memasukkan transaksi-transaki pada buku besar
d. Me-Rekonsialisasikan perkiraan-perkiraan keuangan
e. Menelusuri biaya-biaya pemakaian barang, tenaga kerja, dan produksi
Sistem Informasi Akuntansi
Tumpal Manik, M.Si - 2014
Fak. Ekonomi - UMRAH
- 98 -
Pembelian
Menangani seluruh aktifitas pembelian, mulai dari menyeleksi pemasok/supplier sampai pada
memasukkan data penawaran, memasukkan order pembelian sampai pada penerimaan
barang dan melakukan inspeksi/QC.
a. Mengorganisasikan dan mengatur infomasi mengenai pemasok/supplier secara mendetail
b. Mengatur harga pembelian dan matrik penawaran dari supplier
c. Memasukkan data order pembelian
d. Membuat Order Pembelian secara otomatis (meng-konversikan) dari rencana pembelian
yang secara otomatis dibuat oleh sistem sesuai dengan kebutuhan
e. Menerima dan menginspeksi penerimaan barang yang dikirim oleh supplier
Produksi
Intuitive ERP memberikan fungsi-fungsi yang lengkap dalam hal produksi untuk
membantu perusahaan dalam menangani proses-proses yang terjadi pada barang setengah
jadi (wip) dan meningkatkan produktifitas karyawan dengan menjalankan fungsi/fasilitas
a. Labor-Saving, yang memungkinkan pengontrolan lebih besar terhadap operasional
produksi dan jadwal/schedule produksi. Dengan cepat rencana “Order Produksi” dapat
dikonversikan menjadi “Order Produksi”.
b. Memaksimalkan efisiensi produksi dengan fungsi “Backflushing”, “Finite and Infinite
Loading”, “Forward and Backward Scheduling”.
c. Pengaturan tenaga kerja dan kapasitas peralatan dapat lebih baik dilakukan melalui
penerapan pelatihan “Shop Floor Control”. Pelatihan ini memungkinkan untuk membuat
jadual produksi dan melakukan proses “What If” untuk dapat mengidentifikasikan secara
cepat dan mencegah terjadinya jadual produksi yang konflik. Data mengenai produksi
telah terintegrasi dengan data akunting, sehingga biaya produksi yang terjadi dapat segera
ditelusuri/dilacak secara akurat seperti :
 Membuat dan memeriksa order-order produksi
 Perencanaan dan penjadualan operasional produksi
 Memonitoring status dari produksi
 Mengatur barang dan kapasitas peralatan/mesin
 Menjanjikan waktu untuk pengadaan barang jadi
 Mengecek waktu dan kehadiran karyawan.
Keuntungan dan Kerugian ERP:
Keuntungan ERP antara lain :
1. Integrasi data keuangan untuk mengintegrasikan data keuangan sehingga top
management bisa melihat dan mengontrol kinerja keuangan perusahaan dengan lebih
baik.
2. Standarisasi Proses Operasi untuk menstandarkan proses operasi melalui implementasi
best practice sehingga terjadi peningkatan produktivitas, penurunan inefisiensi dan
peningkatan kualitas produk.
3.
Standarisasi Data dan Informasi untuk menstandarkan data dan informasi melalui
keseragaman pelaporan, terutama untuk perusahaan besar yang biasanya terdiri dari
banyak business unit dengan jumlah dan jenis bisnis yang berbeda-beda.
Kerugian ERP antara lain :
1. Strategi operasi tidak sejalan dengan business process design dan pengembangannya.
Sistem Informasi Akuntansi
Tumpal Manik, M.Si - 2014
Fak. Ekonomi - UMRAH
- 99 -
2.
3.
4.
5.
Waktu dan biaya implementasi yang melebihi anggaran.
Karyawan tidak siap untuk menerima dan beroperasi dengan sistem yang baru.
Persiapan implementation tidak dilakukan dengan baik.
Berkurangnya fleksibilitas sistem setelah menerapkan ERP
Aplikasi Inti ERP
ERP secara fungsional terdiri dari Aplikasi inti dan aplikasi analisis bisnis, adalah aplikasi
yang secara operational mendukung aktifitas rutin perusahaan, umumnya meliputi penjualan
dan distribusi, perencanaan bisnis, perencanaan produksi , pengendalian pabrik dan logistic.
Fungsi penjualan dan distribusi menangani entri pesanan dan penjadwalan pengiriman.
Kegiatan ini meliputi pemeriksaan ketersediaan produk untuk memastikan pengiriman tepat
waktu dan verifikasi batas kredit pelanggan, Bahkan, pelanggan dapat saja terhubung ke
integrasi semacam ini mengurangi aktifitas manual, menghemat waktu dan mengurangi
kesalahan akibat manusia.
Menggambarkan berbagai fungsi ini untuk peruahaan manufaktur. Perencanaan bisnis
terdiri atas perkiraan permintaan , perencanaan produksi produk dan perincian dari informasi
urutan yang menjelaskan tahapan proses produksi sesungguhnya. Pengendalian pabrik
melibatkan perincian penjadwalan produksi, pengiriman dan aktivitas penentuan biaya
pekerjaan yang berkaitan dengan proses produksi sesungguhnya.terkhir, aplikasi logistic
bertanggung jawab memastikan pengiriman tepat waktu ke pelanggan.aplikasi ini terdiri atas
manajemen persediaan dan gudang serta pengiriman. Kebanyakan ERP juga meliputi aktivitas
pengadaan dalam fungsi logistik.
Gambar 7.9 Sistem ERP
Perusahaan
Sistem
Lama
Sistem ERP
Pelanggan
Pemrosesan Analitis
Online (OLAP)
Aplikasi Khusus
(fungsi untuk Industri
tertentu)
Pemasok
Fungsi inti (pemrosesan transaksi on-line)
Penjualan Perencanaan
dan
bisnis
distribusi
Sistem Informasi Akuntansi
Tumpal Manik, M.Si - 2014
Fak. Ekonomi - UMRAH
Pengendalian
pabrik
Logistik
- 100 -
7.4 Pemrosesan Analitis Online
ERP lebih dari sekedar system pemprosesan transaksi canggih.ERP adalah alat
pendukung untuk meningkatkan kinerja serta mencapai keunggulan bersaing pemrosesan
analitis online meliputi pendukung keputusan , pemodelan , penarikan informasi, analis atau
laporan khusus, dan analis bagaimana jika (what if).
1. Konfigurasi Sistem ERP dan Konfigurasi Server
Secara singkat model klien / server adalah bentuk topologi jaringan, dimana computer
atau terminal pengguna (klien) mengakses berbagai program ERP dan data melalui
computer host yang disebut server. Walaupun server dapat disentralisasikan, klien
biasanya terletak diberbagai lokasi di seluruh perusahaan. Dua arsitektur dasarnya adalah
model dua tingkat dan model tiga tingkat yang akan dijelaskan berikut ini :
a. Model Dua Tingkat : Server menangani pekerjaan aplikasi dan basis data. Computer
klien bertanggung jawab atas penyajian data ke penguna dan meneruskan input dari
pengguna kembali ke server.
b. Model Tiga Tingkat : Fungsi basis data dan aplikasi dipisah dalam model tiga tingkat.
Arsitektur ini umum dalam system ERP yang besar dan yang menggunakan wide area
network (WAN)
2. Server OLTp Versus OLAP
Pemrosesan analitis online dapat dikarakterisasikan sebagai transaksi online yang:
a. Mengakses data dalam jumlah yang sangat besar ( contoh nya data penjualan selama
beberapa tahun )
b. Menganalisis hubungan antar berbagai jenis elemen bisnis seperti penjualan, produk,
area geografis dan saluran pemasaran
c. Melibatkan data teragregasi seperti volume penjualan, anggaran, dan dana yang
dikeluarkan
d. Membandingkan data yang teragregasi dalam berbagai periode waktu hierarkis
contohnya bulanan, triwulanan, tahunan.
e. Menyajikan data dalam presfektif yang berbeda seperti penjualan yang berdasarkan
wilayah, saluran distribusi, penjualan berdasarkan produk
f. Melibatkan perhitungan yang rumit antar berbagai elemen data seperti perkiraan laba
sebagai fungsi dari pendapatan penjualan untuk tiap jenis saluran penjualan dalam
wilayah tertentu
g. Merespon dengan cepat permintaan pengguna hingga dapat melakukan proses
pemikiran analitis tanpa dihalangi oleh penundaan system.
Perbedaan antara OLAP dan OLTP
Aplikasi OLTP mendukung berbagai kegiatan yang penting untuk misi tertentu melalui
berbagai rangkaian permintaan sederhana ke basis server operasional. Aplikasi OLAP
mendukung kegiatan yang penting untuk manajemen melalui penyelidikan analitis
berbagai hubungan data yang rumit dan yang dikumpulkan digudang data. OLAP dan OLTP
memiliki persyaratan yang berbeda dan saling bertentangan. Konsolidasi adalah agregasi
atau penyatuan data contoh berbagai data kantor penjualan dapat disatuan ke tingkat kota
dan kota ke tingkat propinsi. Penggalian data memungkinkan perincian data untuk
mengungkap perincian dasar yang menjelaskan fenomena tertentu contoh pengguna dapat
menggali data dari retur penjualan total untuk suatu periode agar dapat mengidentifikasi
Sistem Informasi Akuntansi
Tumpal Manik, M.Si - 2014
Fak. Ekonomi - UMRAH
- 101 -
berbagai produk yang sesungguhnnya di kembalikan serta alasannya. Pengirisan dan
pemotongan untuk mempelajari data dari berbagai sudut pandang yang berbeda. Server
OLAP memungkinkan para penggunanya untuk menganalisis hubungan data yang rumit
jadi server basis data OLAP harus efisien saat menyimpan dan memproses data
multidimensi.
3. Konfigurasi Basis Data
Sistem ERP terdiri atas ribuan table basis data tiap table di hubungkan dengan berbagai
proses bisnis yang di kodekan ke dalam ERP. Dengan kata lain perusahaan biasanya
mengubah berbagai prosesnya untuk mengakomodasi ERP bukan di modifikasi untuk
mengakomodasi perusahaan.
4. Peranti Lunak Khusus
Banyak perusahaan menyadari bahwa peranti lunak ERP saja tidak dapat mengendalikan
semua proses dalam perusahaan.Perusahaan seperti ini menggunakan peranti lunak
khusus (bolt on software )yang disediakan oleh pemasok pihak ketiga.Akan tetapi
beberapa perusahaan mengambil pendekatan yang mlebih independent contohnya
Domino’s Pizza.
5. Domino’s Pizza
Domino’s telah menggunakan berbagai aplikasi ini dan aplikasi lainnya sebelum
mengimplementasikan ERP.Perusahaan tersebut tidak ingin membuang aplikasi yang ada
tetapi menmukan bahwa system warisan tsb membutuhkan field data yang tidak
disediakan oleh ERP.
6. Manajemen Rantai Pasokan
Rantai pasokan adalah rangkaian aktivitas yang berhubungan dengan perpindahan barang
dari tahap baku hingga ke pelanggan. system manajemen adalah jenis peranti
lunakaplaikasi mendukung pekerjaan ini.Selain berbagai areal fungsional utama dalam
perusahaan SCM (supply chain managemen)dalam menghubungkan semua mitra dalam
rantai tsb,termasuk pemasok , kurir,perusahaan logistic, pihak kertiga dan penyedia
system informasi.
7. Penggudangan Data
Adalah salah satu isu TI yang paling cepat berkembang sebelum bisnis itu sendiri saat ini.
Gudang data adalah basis data relasional atau multi dimensional yang dapat menghabiskan
ratusan gigabyte bahkan terabyte pentimapanan disket.Ketika gudang data di atur untuk
sebuah departemen atau fungsi maka gudang data tsb sering disebut data mart
Kebanyakan perusahaan mengimplementasikan gudang data sebagai bagian dari usaha
strategi TI yang melibatkan system ERP.
Proses penggudangan data memiliki berbagai tahapan dasar sebagi berikut ini:
a. Pemodelan data untuk gudang data
b. Ekstraksi data dari berbagai basis data operasional
c. Pembersihan data yang di ekstraksi
d. Transformasi data kedalam model gudang
e. Pemindahan data kedalam basis data gudang data
Sistem Informasi Akuntansi
Tumpal Manik, M.Si - 2014
Fak. Ekonomi - UMRAH
- 102 -
7.5
Integrasi Informasi Melalui Sistem ERP
Penerapan sistem ERP pada perusahaan di sesuaikan dengan keadaan perusahaan.
Perencanaa maupun penerapan ERP melalui proses yang dapat dipertanggungjawabkan.
Penerapan tersebut tidak hanya didukung dengan ERP sebagai alat tetapi yang didukung oleh
keempat komponen teknologi yaitu humanware, technoware, organware dan infoware. Dari
konsep keempat komponen tersebut maka kesuksesan dalam ERP tergantung pada faktorfaktor sebagai berikut :
a. Management atau organisasi; yang meliputi , pelatihan yang berkelanjutan, keterlibatan,
pemilihan tim, komitmen stakeholder, serta peran dan tanggung jawab.
b. Proses; meliputi alignment, dokumentasi, integrasi, dan re-desain proses.
c. Teknologi; meliputi hardware, software, manajemen sistem, dan interface.
d. Data; yang meliputi file utama, file transaksi, struktur data, dan maintenance dan integrasi
data.
e. Personel; yang meliputi edukasi, pelatihan, pengembangan skill, dan pengembangan
pengetahuan.
Gambar 7.10. Integrasi Informasi Melalui Sistem ERP
7.5.1 CRM (Customer Relationship management)
Customer Relationship Management (CRM) merupakan fungsi yang harus membina
hubungan dengan para pelanggan, antara lain selalu mengingatkan kepada pelanggan akan
produk yang disediakan atau diproduksi oleh perusahaan. Pemeliharaan hubungan dapat di
bangun melalui hubungan korespondensi (surat berwakat, e-mail, atau melalui situs internet),
atau melalui acara jamuan makan dengan para pelanggan utama perusahaan, pameran, dan
kegiatan hubungan masyarakat (Haming dan Nurnajamuddin 2007). Shaw (1991)
mengungkapkan bahwa manajemen hubungan pelanggan (CRM) merupakan sebuah strategi
yang secara luas diterapkan untuk mengelola interaksi perusahaan dengan pelanggan, klien
dan prospek penjualan. Hal ini melibatkan penggunaan teknologi untuk mengatur,
mengotomatisasi, dan mensinkronisasi proses bisnis seperti kegiatan bisnis penjualan, namun
juga untuk mendukung pemasaran, layanan pelanggan, dan teknis. Tujuan keseluruhan adalah
untuk menemukan, menarik, dan memperoleh klien baru, memelihara dan mempertahankan
Sistem Informasi Akuntansi
Tumpal Manik, M.Si - 2014
Fak. Ekonomi - UMRAH
- 103 -
orang-orang yang sudah dimiliki perusahaan, menarik mantan klien kembali serta dan
mengurangi biaya pemasaran dan pelayanan klien.
Manajemen hubungan pelanggan juga menggambarkan strategi luas perusahaan yang
meliputi customer-interface department dan departemen lainnya (Shaw 1991). Pengukuran
dan penilaian hubungan pelanggan merupakan hal penting untuk menerapkan strategi ini.
Adapun beberapa keunggulan dari CRM antara lain:
a. Kualitas dan efisiensi
b. Penurunan biaya keseluruhan
c. Dukungan keputusan
d. Ketangkasan perusahaan
e. Perhatian Pelanggan
Dalam pemasaran, sistem CRM membantu perusahaan mengidentifikasi dan menargetkan
klien potensial serta memberikan tempat pertama bagi tim penjualan. Kemampuan pemasaran
utama adalah menelusuri dan mengukur TI channel yang meliputi e-mail, pencarian, media
sosial, telepon dan direct mail. Metrik yang dipantau mencakup klik, tanggapan, transaksi, dan
pendapatan. Dalam solusi CRM pemasaran berfokus web, organisasi menciptakan dan
menelusuri aktivitas web tertentu yang dapat membantu mengembangkan hubungan klien.
Aktivitas-aktivitas ini meliputi download gratis, online video content dan online web
presentation.
a. EAI (Enterprise Application Integration)
Dapat
mengintegrasikan
berbagai
kelompok
aplikasi
perusahaan
dengan
memperbolehkan pertukaran data sesuai dengan aturan yang berasal dri model proses
bisnis yang dikembangkan oleh para pengguna.
7.5.2 SCM (Supply Chain Management)
Perekayasaan kembali dan otomatisasi banyak proses rantai pasok tradisional.
Manajemen rantai pasok (SCM) adalah proses perencanaan, penerapan, dan pengendalian
operasi dari rantai pasok dengan tujuan untuk mencukupi kebutuhan kebutuhan pelanggan
efisien mungkin. Manajemen Rantai Pasok mencangkup semua pergerakan dan gudang
penyimpanan dari bahan baku, persediaan barang dalam pengolahan, dan barang sejak jadi
dari titik produksi ke titik konsumsi. Menurut Dewan Profesional Manajemen Rantai Pasok
(CSCMP) - suatu asosiasi professional yang mengembangkan definisi pada tahun 2004 - bahwa
Manajemen Rantai Pasok meliputi perencanaan dan manajemen dari semua aktivitas yang
dilibatkan dalam sumber dan pengadaan, konversi, dan semua aktivitas manajemen logistik.
Hal penting ialah SCM juga meliputi kolaborasi dan koordinasi dengan mitra saluran, dapat
berupa penyalur, para perantara, pihak ketiga selaku penyedia jasa.
Adapun area kompetitif dan strategis berikut ini dapat digunakan sebagai penyumbang
manfaat yang sempurna bagi penerapan sistem manajemen rantai pasok dengan baik. Dalam
bukunya, Haming dan Nurnajamuddin (2007) menuliskan beberapa faktor kompetitif dan
strategis seperti yang dimaksud adalah sebagai berikut:
1) Fulfillment (Pemenuhan kebutuhan)
Aktivitas yang berhubungan dengan kepastian kecukupan kuantitas dari komponen yang
diperlukan dalam menjalankan produksi atau produk yang akan dijual, dan tiba pada
waktu yang tepat sesuai jadwal. Hal itu dimungkinkan melalui adanya komunikasi efisien,
yang memastikan bahwa pesanan ditetapkan pada sejumla hjadwal yang sesuai dan siap
Sistem Informasi Akuntansi
Tumpal Manik, M.Si - 2014
Fak. Ekonomi - UMRAH
- 104 -
2)
3)
4)
5)
untuk dipenuhi. Sistem manajemen rantai pasok juga memungkinkan suatu perusahaan
untuk secara tetap melihat apa yang ada di gudang persediaan dan meyakinkan bahwa
jumlah yang dipesan sesuai dengan kebutuhan yang dimaksud dalam order dan jadwal
untun menggantikan sediaan yang sudah dipakai.
Logistics (Logistik)
Aktivitas yang berhubungan dengan pengadaan sediaan bahan atau komponen yang
diperlukan. Aktivitas tersebut perlu dijaga agar biaya angkutan material serendah
mungkin, konsisten dengan waktu penyerahan yang dijanjikan, dan dilakukan secara tepat
dan aman. Disini, sistem manajemen rantai pasok memungkinkan suatu perusahaan untuk
mempunyai kontak tetap dengan tim distribusinya, dapat terdiri atas truk, kereta api, atau
jenis transportasi lain. Sistem dapat mengizinkan perusahaan untuk menjajaki material
yang diperlukan secara terus-menerus. Mungkin juga dapat menghemat biaya untuk
berbagi beban biaya transportasi dengan perusahaan mitra jika pengirim tidak cukup
besar penuh sebuah truk,dan sekali lagi, SCM mengizinkan perusahaan untuk membuat
keputusan sedemikian rupa.
Production (Produksi)
Aktivitas tersebut berhubungan dengan kegiatan mengolah bahan menjadi keluaran yang
direncanakan. Aktivitas itu harus mampu menjamin bahwa lini produksi atau lini
perakitan berfungsi dengan baik. Fasilitas dapat berfungsi memuaskan jika didukung oleh
ketersediaan komponen yang bermutu tinggi dan tersedia ketika diperlukan. Produksi
dapat berlangsung secara teratur jika ditunjang oleh manajemen logistik dan pemenuhan
atas order bahan atau komponen yang memuaskan,yaitu sesuai volume kebutuhan dan
penyerahannya tepat sesuai jadwal. Jika jumlah yang disediakan tidak sesuai dengan yang
dipesan serta dikirimkan pada tepat waktu yang tidak tepat seperti yang diminta maka
produksi akan berhenti, paling tidak terganggu. Akan tetapi,dengan manajemen rantai
pasok yang andal maka keberlangsungan kegiatan produksi dapat berjalan dengan mulus
dan sasaran keluaran akan dapat diwujudkan.
Revenue and profit (Pendapatan dan laba)
Aktivitas tersebut berhubungan dengan aktivitas pemasaran dan penjualan, yaitu
memberikan layanan penyampaian produk atau jasa kepada pelanggan yang
membutuhkan secara tepat jumlah, tepat waktu, dan tepat mutu. Kegiatan itu harus
mampu memberikan jaminan bahwa tidak ada penjualan yang akan hilang karena
persediaan tidak ada atau kosong. Mengelola rantai pasok dengan baik akan meningkatkan
fleksibilitas perusahaan dalam bereaksi terhadap perubahan tidak terduga yang terjadi
atas permintaan dan penawaran. Sehubungan dengan hal tersebut, suatu perusahaan
mempunyai kemampuan untuk menghasilkan barang pada harga yang lebih rendah dan
mendistribusikannya ke konsumen dalam waktu yang lebih cepat dibandingkan jika
perusahaan tidak menerapkan manajemen rantai pasok, sehingga SCM berperan untuk
meningkatkan laba total perusahaan.
Costs (Biaya-Biaya)
Kemampuan berproduksi secara efektif dan efisien,pada gilirannya akan memampukan
perusahaan memiliki keunggulan atas aspek biaya. Faktor biaya produksi atau penyiapan
produk merupakan salah satu dari empat factor keunggulan kompetitif perusahaan.
Kegiatan tersebut harus mampu memelihara biaya atas produk dan komponen yang dibuat
atau dibeli, berada pada tingkatan biaya atau harga yang layak diterima. Manajemen rantai
pasok mampu mengurangi biaya mealui peningkatan rasio perputaransediaan (inventory
Sistem Informasi Akuntansi
Tumpal Manik, M.Si - 2014
Fak. Ekonomi - UMRAH
- 105 -
turn over) di lantai pengerjaan dan di dalam gudang, mengendalikan mutu proses dan
mengurangi biaya kegagalan internal dan eksternal, dan bekerja sama dengan penyalur
agar dapat menghasilkan keluaran melalui pemanfaatan alat-alat pabrikasi secara efisien.
6) Cooperation (Kerja Sama)
Antara mitra rantai pasok memastikan bahwa semua pihak akan memperoleh manfaat
timbale balik. Perencanaan kolaboratif, pengisian kembali, dan peramalan merupakan
suatu komitmen jangka panjang, kerja sama atas mutu, dan mendukungnya dengan
pembeli dari manajerial penyalur, teknologi,dan pengembangan kapasitas. Hubungan
tersebut memungkinkan perusahaan mempunyai akses terhadap informasi sekarang yang
dapat dipercaya, menghasilkan tingkat perssediaan yang lebih rendah, memotong leadtime, meningkatkan kualitas produk, meningkatkan kecermatan ramalan, dan akhirnya
meningkatkan layanan kepada pelanggan dan perolehan laba yang memuaskan. Para
penyalur juga menerima manfaat dari hubungan kerja sama melalui peningkatan pembeli
masukan, penigkatan mutu, dan penurunan biaya. Semuanya itu akan menghasilkan
penghematan.konsumen juga dapat menerima manfaat melalui tersedianya produk
dengan mutu lebih tinggi atas biaya atau harga yang lebih murah.
Russell dan Taylor (2000) serta Chase et al., (2001) menyatakan bahwa suatu rantai
pasok terdiri atas organisasi yang saling berhubungan, sumber daya, dan proses yang
menciptakan dan menyerahkan produk dan jasa kepada pelanggan akhir. Suatu rantai pasok
meliputi semua fasilitas, fungsi, dan aktivitas yang terlibat dalam kegiatan produksi dan
mengirimkan produk atau jasa yang bersangkutan dari para penyalur (dan para pembekal
mereka) ke pelanggan (dan para pelanggan mereka). Kegiatan itu meliputi perencanaan dan
pengelolaan atas permintaan dan penawaran, mengadakan material, memproduksi dan
menjadwalkan produk atau jasa, pergudangan, pengendalian persediaan, distribusi, layanan
pelanggan, serta penyerahan. Manajemen rantai pasok mengkoordinir semua aktivitas
sehingga pelanggan dapat dilengkapi dengan jasa dan produk secara segera dengan mutu
tinggi atau andal, dengan harga yang lebih murah. Keberhasilan manajemen rantai pasok pada
akhirnya dapat menyediakan perusahaan manfaat yang lebih kompetitif.
7.5.3 ECS (Enterprise Collaboration Systems)
Mendukung dan meningkatkan komunikasi serta kolaborasi antar tim dan kelompok
kerja dalam sebuah organisasi.
Sistem kerja sama/kolaborasi perusahaan adalah suatu penggunaan peralatan
kelompok, Internet, intranets, extranets, dan jaringan komputer lainnya untuk mendukung
dan meningkatkan komunikasi, koordinasi dan kolaborasi, dalam suatu jaringan kerja dalam
satu perusahaan atau antar perusahaan. Seminar 2011, menjelaskan sistem kerjasama
perusahaan terdiri dari electronic communication tools, electronic conferencing tools dan
collaborative work management tools.
Sistem Informasi Akuntansi
Tumpal Manik, M.Si - 2014
Fak. Ekonomi - UMRAH
- 106 -
LATIHAN & SOAL
LATIHAN – 7 :
1. Sebutkan definisi audit EDP
2. Sebutkanlah tujuan audit EDP
3. Sebutkan kegiatan utama audit
4. Kegiatan audit yang utama menjadi:
5. Sebutkan perbedaan teknik audit manual dengan audit EDP
SOAL - 7
1.
Jelaskan perbedaan audit manual dengan audit EDP
4.
Jelaskan landasan audit EDP
2.
3.
5.
6.
7.
8.
9.
Uraikan dan jelaskan empat kategori laporan audit
Uraikan dan jelaskan jenis Audit dan tujuannya
Uraikanlah dengan jelas dan detail ruang lingkup audit manajemen, operasional TI
Sebutkan dan jelaskan Sistem Akuntansi Dan Sistem Aplikasi Komputer metode dan
pencatatan. Review pengendalian dari hasil pemrosesan melalui sistem batch lebih mudah
dihadapkan pada berbagai eksposur hingga membutuhkan tingkat pegendalian yang lebih
tinggi daripada sistem real-time. Sebutkan dan jelaskan
Jelaskanlah masing-masing pengendalian input (input control) untuk memastikan bahwa
berbagai transaksi valid dan akurat dan lengkap yang terdiri dari terdiri dari
a).Pengendalian dokmen sumber, b).Pengendalian Pengolahan data. c).Pengendalian
validasi. d).Pengendalian kesalahan input, e).Pengendalian sistem input data umum
Apabla terjadi penggunaan file yang salah dalam sistem file berurutan Batch dengan
banyak titik penyerahan ulang bagaimanakah cara melakukan pengendalian kesalahan
input melalui proses dalam bagan
Jelaskanlah apa saja yang dapat diarakan pengendalian komunikasi data dari review yang
berkaitan dengan pengendalian dan buat prosesnya dengan simbol atau bagan
Sistem Informasi Akuntansi
Tumpal Manik, M.Si - 2014
Fak. Ekonomi - UMRAH
- 107 -
DAFTAR PUSTAKA
1. Budilaksono Agung, (2011), Modul Teori EDP dan EDP Audit, Kementerian Keuangan
Republik Indonesia Badan Pendidikan Dan Pelatihan Keuangan, Pusdiklat Bea Dan
Cukai. Jakarta
2. Bodnar, George H. and William S. Hopwood (2008), Sistem Informasi Akuntansi. Edisi
Indonesia. Terjemahan. Jakarta : Salemba Empat.
3. Boynton.William, Johnson Rayment, Walter (2003), Modern Auditing. Erlangga Jakarta.
4. Hall, James A dan Singleton, Tommie (2007), Audit dan Assurance Teknologi Informasi,
Salemba Empat.
5. Nurharyanto (2009). Dasar – Dasar Audit, Badan Pengawasan Keuangan Dan
Pembangunan, Edisi ke-6. BPK Jakarta.
6. Romney Marshall. B., John Paul (2005), Sistem Informasi Akuntansi Edisi ke-9, Salemba
Empat Jakarta.
7. Gondodiyoto, Sanyoto., dan Hendarti, Henny (2007), Audit Sistem Informasi Lanjutan,
penerbit Mitra Wacana Media
Sistem Informasi Akuntansi
Tumpal Manik, M.Si - 2014
Fak. Ekonomi - UMRAH
- 108 -
BAB VIII
PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
PENGANTAR
Dalam bab ini, materi membahasa tentang pengembangan sistem informasi akuntansi.
Tahap pengembang sistem melakukan perencanaan mengenai SIA yang akan dibuat.
Seberapa besar perubahan yang harus dibuat dari sistem awal, infrastruktur apa saja
yang dibutuhkan, berapa besar cost pengembangan dan benefit yang nantinya akan
dihasilkan. Hasil akhir dari tahap perencanaan ini adalah proposal proyek atau dokumen
perencanaan proyek. Tanpa rencan keseluruhan, sistem informasi yang akan
dikembangkan hanya akan seperti motif abstrak dalam sebuah jahitan kain perca.
Rencana keseluruhan perlu mendapat kepastian untuk mencapai tujuan, antara lain
sumber daya yang dimiliki akan ditujukan untuk subsistem yang paling membutuhkan
sumber daya tersebut dari proses publikasi dan upaya yang sia-sia akan diminimalkan
juga pengembangan strategi dalam organisasi akan konsisten dengan keseluruhan
rencana strategis organisasi. Untuk dapat memenuhi karakteristik kualitatif informasi
tersebut, SIA harus digunakan juga sebagai bagian dari SPI. Adapun komponen dari SPI
adalah lingkungan pengendalian, penilaian risiko, aktivitas pengendalian, informasi dan
komunikasi, pengawasan (monitoring). dalam tahap aktivitas pengendalian, terdapat
pengendalian umum (general control) dan pengendalian aplikasi (application control).
TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan Instruksional Umum :
Pada akhir kuliah bab ini, mahasiswa mampu berpikir, yaitu dapat tahu mengenai
istilah umum, tujuan, ruang lingkup dan konsep-konsep dari pengembangan sistem
akuntansi.
Tujuan Instruksional Khusus :
Tujuan utama dari bab ini adalah membekali mahasiswa cara berpikir dan pemecahan
persoalan dalam pengembangan sistem akuntansi. Mahasiswa harus mampu membuat
penyelesaian masalah landasan konseptual sistem informasi akuntansi diberbagai
instansi, baik pemerintahan maupun swasta dan kemudian ia mampu untuk
mengeksekusi laporan keuangan perusahaan dari pengembangan sistem akuntansi.
Setelah mempelajari bab ini mahasiswa diharapkan dapat :
1. Menjelaskan desain sistem
2. Menjelaskan pengertian pengembangan sistem informasi akuntansi
3. Mengetahui planning (perencanaan) sistem
4. Memahami dan menjelaskan analysis (analisis)
5. Memahami dan menjelaskan design (perancangan)
6. Memahami dan menjelaskan implementation (implementasi)
7. Memahami dan menjelaskan post implementation (pascaimplementasi).
Sistem Informasi Akuntansi
Tumpal Manik, M.Si - 2014
Fak. Ekonomi - UMRAH
- 109 -
PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
8.1
BAB 8
8
Desain Dan Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi
Untuk dapat merancang sebuah Sistem Informasi Akuntansi, kita harus melalui tahapantahapan pengembangan sistem. Tahapan tersebut adalah Planning (Perencanaan), Analysis
(Analisis), Design (Perancangan), Implementation (Implementasi), dan Post Implementation
(Pascaimplementasi).
8.1.1 Perencanaan (Planning)
Dalam tahap ini, pengembang sistem melakukan perencanaan mengenai SIA yang akan
dibuat. Seberapa besar perubahan yang harus dibuat dari sistem awal, infrastruktur apa saja
yang dibutuhkan, berapa besar cost pengembangan dan benefit yang nantinya akan dihasilkan.
Hasil akhir dari tahap perencanaan ini adalah proposal proyek atau dokumen perencanaan
proyek.
Tanpa rencan keseluruhan, sistem informasi yang akan dikembangkan hanya akan seperti
motif abstrak dalam sebuah jahitan kain perca. Rencana keseluruhan perlu mendapat
kepastian untuk mencapai tujuan berikut :
 Sumber daya yang dimiliki akan ditujukan untuk subsistem yang paling
membutuhkan sumber daya tersebut.
 Proses publikasi dan upaya yang sia-sia akan diminimalkan.
 Pengembangan strategi dalam organisasi akan konsisten dengan keseluruhan
rencana strategis organisasi.
Perencanaan sistem meliputi beberapa tahap, yaitu :
1) Mendiskusikan dan merencanaannya bersama-sama dengan manajemen puncak
2) Menetapkan sebuah dewan penasihat (steering commitee) bagi perencanaan sistem.
3) Menetapkan keseluruhan tujan dan kendala informasi startegis.
4) Mengembangkan sebuah rencana sistem informasi yang strategis.
5) Mengidentifikasi dan menetapkan prioritas bagian-bagian wilayah tertentu dalam
organisisi untuk menjadi fokus pengembangan sistem.
6) Membuat proposal sistem yang akan berperan sebagai landaan analisis dan desain
awal bagi susbsistem tertentu yang akan dikembanagkan.
7) Membentuk sebuah tim yang terdiri dari berbagai individu yanag akan bekerja dalam
proses dan desain awal.
8.1.2 Analsis (Analysis)
Dalam tahap ini, pengembang sistem melakukan analsis mengenai data-data apa saja
yang harus dikelola, informasi apa saja yang harus dihasilkan, apa saja Entitas dan bagaimana
Relationshipnya. Hasil dari tahap ini adalah ER-Diagram. Selain itu, analisis mengenai
pengendalian internal (internal control) juga perlu dilakukan. SIA sangat terkait dengan SPI
(Struktur Pengendalian Internal), karena informasi yang dihasilkan dari SIA harus memenuhi
karakteristik kualitatif informasi (dapat cek di tautan ini). Untuk dapat memenuhi
karakteristik kualitatif informasi tersebut, SIA harus digunakan juga sebagai bagian dari SPI.
Adapun komponen dari SPI adalah lingkungan pengendalian, penilaian risiko, aktivitas
Sistem Informasi Akuntansi
Tumpal Manik, M.Si - 2014
Fak. Ekonomi - UMRAH
- 110 -
pengendalian, informasi dan komunikasi, pengawasan (monitoring). dalam tahap aktivitas
pengendalian, terdapat pengendalian umum (general control) dan pengendalian aplikasi
(application control).
Tahap-tahap analisis sistem :
Ada empat tahap-tahap analisis sistem, anatara lain :
a. Memperoleh pemahaman mendasar mengenai aspek operasi dari sistem
b. Menetapkan sebuah hubungan kerja dengan pengguna sistem
c. Mengumpulkan data-data penting yang berguna untuk pengembangan desain sistem.
d. Mengidentifikasi permasalahan-permasalahan khusus yang membutuhkan lebih
banayak perhatian dalam upaya desain subsekuen.
Tahap 1 :
Survey terhadap
sistem saat ini
Tahap 2 :
Tahap 3 :
Mengidentifikasi
kebutuhan
informasi
Mengidentifikasi
persyaratan
sistem
Tahap 4 :
Laporan analisis
sistem
Gambar Tahap-tahap Analisis Sistem
Elemen manusia merupakan faktor kunci untuk melakukan survei sistem. Beberapa
perusahaan (organisasi) menunjukkan bahwa pengembangan sistem meliputi perubahan
sistem yanag ada saat ini, kebanyakan orang tidak menyukai perubahan. Dalam banyak
situasi, seorang individu dapat mempengaruhi pekerjaan orang lain. Beberapa
pendekatan tertentu yangdapat digunakan untuk menjembatani kesenjangan komunikasi
anatara lain dalam gambar dibawah ini.
Analisis Sistem
Keamanan Kerja
Ketidakpastian
Penolakan untuk berubah
Manajemen
Langkah-langkah dalam analisis sistem :
 Mengembangkan diagram alur data logika
 Menentukan kamus data
 Menentukan metode akses
 Menentukan metode proses
 Menentukan logika proses
Sistem Informasi Akuntansi
Tumpal Manik, M.Si - 2014
Fak. Ekonomi - UMRAH
- 111 -
8.1.3 Perancangan (Design)
Dalam tahap ini, pengembang sistem merancang SIA dalam DBMS (Database
Management System). ER-Diagram dan Pengendalian atas risiko yang mungkin muncul,
diterapkan dalam rancangan aplikasi menggunakan DBMS, sehingga akan menghasilkan
aplikasi SIA. Bila lebih mutakhir, aplikasi SIA dapat dibuat terintegrasi antar siklus (akan
dibahas dalam pembahasan selanjutnya, siklus transaksi).
Akuntansi merupakan suatu bidang ilmu yang memproses data keuangan menjadi suatu
informasi yang digunakan untuk pengambilan keputusan keuangan. Perkembangan
selanjutnya yaitu akuntansi merupakan suatu ilmu yang menghasilkan informasi
keuangan dan non keuangan bagi manajemen untuk merumuskan strategi perusahaan.
Dan sistem informasi menjadi satu kesatuan dari proses akuntansi, mulai dari akuntansi
keuangan, audit dan saat ini sampai pada sistem pengendalian manajemen (Davis, 1991).
Manfaat utama dari perkembangan Sistem Informasi Akuntansi (SIA) bagi sistem
efektifitas dan efisiensi manajemen (Wahyono, 2004) adalah :
 Penghematan waktu (time saving),
 Penghematan biaya (cost saving)
 Peningkatan efektivitas (effectiveness)
 Pengembangan teknologi (technology development)
 pengembangan personel akuntansi (accounting staff development).
Mengevaluasi berbagai alternatif Desain Sistem :
Analisis dan
Perencanaan
Sistem
Mengevaluasi
Beragam
Desain
Menyiapkan
Spesifikasi
Desain
Spesifikasi
Desain
Sistem
Implementasi
Sistem
Pengendalian &
Pengkajian
Ulang Sistem
Dengan berbagai manfaat dan kontribusi yang diberikan tersebut, diharapkan setiap
perusahaan dapat bertahan dalam era globalisasi dengan tingkat kompetisi yang semakin
ketat. Pelaksanaan Sistem Akuntansi Komputer, membutuhkan adanya validasi dan verifikasi
data yang baik sebelum data-data tersebut dimasukkan ke dalam komputer. Bahkan pada
beberapa perusahaan yang menerapkan internal control tinggi, data atau dokumen
mentah akan akan diverifikasi terlebih dahulu secara manual oleh banyak bagian dalam
Sistem Informasi Akuntansi
Tumpal Manik, M.Si - 2014
Fak. Ekonomi - UMRAH
- 112 -
Sistem seperti bagian jurnal, internal auditor, manajer keuangan atau bahkan sampai
general manager baru data tersebut dimasukkan ke dalam komputer oleh bagian EDP.
Pada saat itu terjadi penumpukan data yang terkadang sulit dikendalikan kuantitasnya,
sebelum data tersebut di input ke dalam komputer. Selain dilakukan sebelum data
dimasukkan ke dalam komputer, verifikasi dan validasi juga perlu dilakukan meskipun
data sudah diinput. Seperti misalnya pada kasus posting data, bahwa posting data
sebaiknya dilakukan setelah data-data akuntansi yang dimasukkan ke dalam komputer
tersebut lengkap dan valid dalam satu periode.
Mengingat hal tersebut di atas, dimana seringkali penumpukan data baik secara
manual maupun elektronik tidak bisa dihindari dalam penerapan SIA, maka penelitian ini
dilakukan untuk mengembangkan SIA menggunakan pendekatan teknik pengolahan data
batch processing. Penerapan batch processing dilakukan karena meskipun teknik
pengolahan data tersebut tergolong teknik yang paling tua tetapi merupakan teknik masih
cukup relevan dalam konteks penelitian ini, disamping juga merupakan teknik
pengolahan data yang cukup populer dibanding dengan teknik lainnya. Teknik – teknik desian
sistem antara lain :
h. Desain formulir
i. Desain data base
j. Paket desain sistem
k. Memilih perangkat lunak dan perangkat keras
8.1.4 Implementasi (Implementation)
Implementasi sistem adalah proses pemasangan hardware dan software serta membuat
SIA dapat berjalan. Prosese ini terdiri dari pengembangan rencan, pengembangan dan
pengujian software, mempersiapkan lokasi, memasang dan menguji hardware, memilih dan
melatih personal, mengembangkan dokumentasi serta mengiji sistem. Dalam tahap ini,
pengembang sistem mengimplementasikan SIA dalam organisasi. Permasalahan yang biasa
terhadi adalah penolakan karyawan atas sistem baru (user resistance). Ada beberapa metoda
yang dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan ini seperti phased in, parallel, direct, bigbang, dan lain sebagainya.
Pascaimpelementasi (Post Implementation. Dalam tahap ini, sistem yang sudah diterapkan
diperiksa secara berkala. Bugs-bugs yang muncul dibenahi, pemutakhiran field dalam table
dilakukan jika terdapat transaksi atau data baru, atau pengelolaan konsistensi data.
Implementasi sistem :
1. Membuat rencana dan pengendalain untuk implementasi
 Menguraikan proyek keberbagai tahapan
 Anggaran khusus yang dapat diaplikasikan disetiap tahap
 Waktu pelaksanaan tertentu yang dapat diaplikasikan di setiap tahap proyek
2. Melakukan aktivitas implementasi
 Pelatihan karyawan
 Mendapatkan dan memasang komputer baru
 Rincian desain sistem
 Konversi file
 Operasi pengujian
Sistem Informasi Akuntansi
Tumpal Manik, M.Si - 2014
Fak. Ekonomi - UMRAH
- 113 -
3. Mengevalusssasi sistem baru
Memastikan bahwa sistem baru beroperasisesuai dengan yang direncanakan.
Perencanaan Implementasi Sistem
Analisis dan
Sistem
Desain
Konseptual
Desain
Fisik
Perencanaan
Implementasi
Implementasi Sistem
Mempersiapakan
lokasi memasang
dan menguji
Memilih dan
melatih personel
Dokimentasi
lengkap
Mengiji
Sistem
Konversi
Operasi dan
Pemeliharaan
Tujuan dari pengembangan sistem informasi akuntansi
 Menambah nilai bagi perusahaan. Sistem informasi akuntansi dapat memberi nilai
tambah dengan memberikan informasi yang akurat dan tepat waktu.
 Penerapan sistem informasi akuntansi meningkatkan efektivitas dan efisiensi biaya
dalam mengumpulkan informasi ekonomi.
 Membantu serta meningkatkan kualitas keputusan yang akan diambil oleh pihak
manajemen.
 Meningkatkan pembagian pengetahuan (knowledge sharing).
Sistem Informasi Akuntansi
Tumpal Manik, M.Si - 2014
Fak. Ekonomi - UMRAH
- 114 -
LATIHAN & SOAL
LATIHAN – 8
Jawablah pertanyaan dibawah ini :
1. Apakah yang simaksud dengan perencanaan sistem ?
2. Apakah yang dimaksud dengan analisis sistem?
3. Apakah yang dimaksud dengan desain sistem?
4. Apakah yang dimaksud dengan implementasi sistem?
5. Sebutkan dan jelaskan pengembangan sistem ?
SOAL – 8
Jawab dan jelaskan pertanyaan di bawaha ini
1. Sebutkan dan jelaskan tujuan mempelajari pengembangan sistem informasi akuntansi
untuk perusahan yang sudah mempunyai sistem tersebut.
2. Jelaskan bagaimana startegi pengembangan sistem informasi akuntansi berdasarkan
karakteristik perusahaan apabila sistem tersebut gagal dan tidak maksimal.
3. Sebutkan dan jelaskan karakteristik sistem dan kakteristik sistem informasi akuntansi
4. Jelaskan dan uraikan analisis perencanaan dan implementasi sistem informasi akuntansi
5. Buatlah pengembangan sistem informasi akuntansi untuk :
a. Perusahaan jasa bidang Asuransi (perusahaan baru berjalan)
b. Perusahan Dagang seperti retail (perusahaan sudah berdidiri 5 tahun tetapi sistem
pencatatan persediaan, penjualan dan piutang belum bisa dilaporkan tepat waktu)
c. Perusahaan pabrik, industri otomotif-Motor ( sudah berdiri lama tetapi sistem
distribusi produk belum mencakup seluruh wilyah Indonesia, hanya ada di Jakarta,
Bekasi, Tangerang, Medan, Solo dan Surabaya)
DAFTAR PUSTAKA
1.
Bodnar., George H. and William S. Hopwood (2004), Sistem Informasi Akuntansi, 9 th ed
3.
Marshall., Romney B. dan Steinbart John Paul Steinbart (2005), Accounting Information
2.
Andi Yogyakarta.
Hall, A James (2004), Accounting Information System, 4th ed., South Western Publising Co.,
System, 9th ed Salemba Empat Jakarta
Sistem Informasi Akuntansi
Tumpal Manik, M.Si - 2014
Fak. Ekonomi - UMRAH
- 115 -
BAB IX
STRATEGI PENGEMBANGAN
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
PENGANTAR
Kemajuan teknologi seiring dengan perkembangan dunia usaha (bisnis), pada saat ini di
berbagai organisasi selalu berupaya mengembangkan dan meningkatkan strategi yang
baru untuk pemenuhan kebutuhan aktivitas dan operasional bisnanya, sehingga lebih
kompetitif dalam bersaing di lokal maupun dengan internasional melalui informasi yang
cepat dan efisien.
Untuk mencapai tujuan organisasi (perusahaan) dalam menghadapi semua tantangan
ini, maka dalam materi ini, kita diarahakan mampu membuat keputusan yang benar dan
ekonomis, yang diramu dalam materi pembahasan tentang strategi pengembangan
sistem informasi akuntansi meliputi : membeli software, pengembangan sistem oleh
departemen informasi, melakukan outsource untuk sistem, rekayasa ulang proses bisnis
dan pembutan portotipe, Untuk mempercepat atau meningkatkan proses
pengembangan SIA, perusahaan dapat menggunakan tiga cara yaitu: rekayasa teknis
proses bisnis, menggunakan prototipe, dan alat pembuatan software dengan bantuan
komputer (computer-aided software engineering-CASE)
TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan Instruksional Umum :
Pada akhir kuliah, mahasiswa mampu berpikir, yaitu dapat tahu mengenai istilah
umum, tujuan, ruang lingkup dan konsep-konsep dari strategi pengembangan sistem
informasi akuntansi.
Tujuan Instruksional Khusus :
Tujuan utama dari bab ini adalah membekali mahasiswa cara berpikir dan pemecahan
persoalan dalam strategi pengembangan sistem informasi akuntansi. Mahasiswa harus
mampu membuat penyelesaian masalah landasan konseptual sistem informasi
akuntansi diberbagai instansi, baik pemerintahan maupun swasta dan kemudian
mampu
untuk
mengeksekusi
laporan
keuangan
perusahaan
dari
strategi
pengembangan sistem informasi akuntansi. Setelah mempelajari bab ini mahasiswa
diharapkan dapat :
1. Menjelaskan bagaimana cara organisasi membeli software aplikasi, mendapatkan
layanan dari vendor, dan membeli hardware.
2. Menjelaskan bagaimana departemen mengembangankan software sistem
informasi akuntansi
3. Memahami dan menjelaskan rekayasa ulang proses bisnis
4. Mengetahui pembutan portotipe
Sistem Informasi Akuntansi
Tumpal Manik, M.Si - 2014
Fak. Ekonomi - UMRAH
- 116 -
STRATEGI PENGEMBANGAN
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
9.1
BAB 9
8
Membeli Software
Masalah utama dengan software adalah seringkali software tersebut tidak dapat
memenuhi semua kebutuhan informasi atau pemrosesan data di perusahaan. Kelemahan ini
sering kali diatasi dengan mengubah software massal. Umumnya, cara terbaik untuk
melakukan hal tersebut adalah meminta vendor software terkait, bukan meminta bantuan
pada staff programmer perusahaan untuk membuat perubahan. Peruhagan yang diotorisasi
oleh penjual bisa saja tidak dijamim dan dapat membuat program tersebut menjadi tidak
andal dan tidak stabil. Perusahaan yang membeli daripada membangun software sistem
informasi akuntansi masih harus melalui :
1.
Pembelian Software dan Systems Development Life Cycle (SDLC).
a. Analisis Sistem; perusahaan harus melakukan penyelidikan awal, survei sistem dan
survey kelayakan juag harus menetapkan persyaratan SIA
b. Perancangan konseptual; menetapkan apakah software tersebut telah memenuhi
persyaratan SIA.
c. Desain fisik; Apakah software yang dibeli, beberapa tahap desain fisik, seperti
pendesaianan dan pengkodeanprogram dapat dihilangkan. Akan tetapi, mungkin
akan memerlukan perubahan agar software dapat lebih memenuhi kebutuhan.
d. Implementasi dan perubahan (konversi); perusahaan harus dapat merencanakan
implemantasi dan perubahan aktivitas, memilih dan melatih personel, memasang dan
menguji hardware serta software, mendokumentasikan prosedur, dan mengubah dari
sistem lama ke sistem baru.
e. Operasi dan Pemeliharaan; sistem informasi akuntansi dioperasikan seperti software
lainnya, dan vendornya biasanya melakukan pemeliharaan atas software.
Proses pembelian Sistem
Sistem Informasi Akuntansi
Tumpal Manik, M.Si - 2014
Fak. Ekonomi - UMRAH
Custom Software Dibangun oleh
perusahaan di luar Perusahaan
Saat melakukan kontrak dengan
organisasi luar, perusahaan harus
menjaga pengendalian selama proses
pembanunan. Beberapa pentunjuk :
• Hati-hati memilih developer
• Tandatangani kontrak
• Perencanaan dan monitoring setiap
tahapan
• Menjaga komunikasi yang efektif
• Mengendalikan semua biaya
- 117 -
2.
3.
4.
9.2
Memilih Vendor :
Merupakan hal penting untuk selektif dalam memilih vendor dalam membeli software
baru
Mendapatkan Hardware dan Software:
Pada saat persyaratan SIA telah ditetapkan, organisasi siap untuk membeli hardware dan
software. Akan tetapi, perusahaan yang membeli sistem yang besar dan rumit, akan
mengirimkan permintaan proposal ( request for proposal - RFP ) yang mengundang para
vendor untuk mengusulkan sebuah sistem pada tanggal yang telah ditentukan.
Pendekatan formal untuk mendapatkan sistem, adalah hal penting untuk alasan-alasan
berikut : menghemat waktu, menyederhanakan proses pengambilan keputusan,
mengurangi kesalahan dan menghindarkan dari potensi ketidak sesuaian.
Mengevaluasi Proposal dan Memilih Sistem
Salah satu cara untuk membandingkan kinerja sistem adalah menggunakan benchmark
problem- pekerjaan pemrosesan data dengan kegiatan input, pemrosesan, dan output
umum yang akan diproses oleh SIA yang baru. Pendekatan lainnya adalah dengan
penilaian poin. Setiap kriteria evaluasi akan diberikanbobot berdasarkan pada tingkat
kepentingan relatifnya.
Pengembangan Sistem Oleh Departemen Informasi
Banyak organisasi yang mengembangkan software khusus mereka sendiri karena
kebutuhan perusahaan unik atau karena ukuran perusahaan dan kerumitannya membutuhkan
software khusus.
1. Pengembangan Software oleh Pemakai Akhir (End – User Computing -EUC ) adalah
pengembangan, penggunaaan, dan pengendalian aktif atas sistem informasi berbasis
komputer oleh para pemakai. EUC adalah orang yang menggunakan TI untuk memenuhi
kebutuhan informasinya sendiri daripada bergantung pada ahli-ahli sistem.
2. Perkembangan dan Penggunaan oleh Pemakai Akhir yang Tepat: Perkembangan
pemakai akhir ( end – user development - EUD ) terjadi ketika para pemakai informasi,
mengembangkan aplikasi mereka sendiri dengan menggunakan spesialis komputer
sebagai penasihat.
3. Manfaat dari End-User Computing :
a. Para pemakai mengendalikan proses pengembangan dan memutuskan sistem apa
yang dibuat dan diimplementasikan.
b. Sistem yang dikembangkan lebih daapt memenuhi kebutuhan para pemakai.
c. Sistem dikembangkan ketika dibutuhkan.
d. Sumber daya sistem dapat bebas untuk tugas lainnya.
e. Sistem biasanya mudah digunakan dan diubah.
4. Risiko End-User Computing
a. Sistem buatan pemakai akhir lebih mungkin berisi kesalahan atau disengaja salah
melalui cara-cara tertentu.
b. Sistem diimplementasikan walaupun belum diuji secara memadai.
c. Sistem cenderung tidak efisien atau menggunakan lebih banyak sumber daya dari
yang seharusnya.
d. Sistem sering kali dikendalikan dan didokumentasikan secara kurang baik.
Sistem Informasi Akuntansi
Tumpal Manik, M.Si - 2014
Fak. Ekonomi - UMRAH
- 118 -
5.
e. Sistem cenderung tidak sesuai dengan sistem lainnya dalam organisasi.
f. Semakin besarnya peluang dibuatnya sistem ganda atau tersia-sianya sumber daya
organisasi.
g. Sering kali berakibat timbulnya biaya sistem keseluruhan yang makin besar.
Mengelola dan Mengendalikan End User Computing
Langkah terbaik untuk mengelola dan mengendalikan EUC adalah memberikan petunjuk
dan standar yang cukup agar dapat secara memadai mengendalikan sistem tetapi tetap
memungkinkan pemakai mendapatkan fleksibilitas yang mereka butuhkan
Bagi perusahaan modern, memiliki strategi bisnis saja tidak cukup untuk menghadapi
persaingan dewasa ini. Strategi bisnis yang biasa dituangkan dalam dokumen atau cetak biru
seperti Business Plan harus pula dilengkapi dengan strategi teknologi informasi (IT Strategy).
Tujuannya jelas, yaitu untuk memanfaatkan secara optimum penggunaan teknologi informasi
sebagai komponen utama sistem informasi perusahaan (sistem yang terdiri dari komponenkomponen untuk melakukan pengolahan data dan pengiriman informasi hasil pengolahan ke
fungsi-fungsi organisasi terkait).
Mengapa strategi perlu dibuat?
1. Pertama adalah karena sumber daya yang dimiliki perusahaan sangat terbatas,
sehingga harus digunakan seoptimal mungkin.
2. Kedua untuk meningkatkan daya saing atau kinerja perusahaan, karena para
kompetitor memiliki sumber daya teknologi yang sama.
3. Ketiga adalah untuk memastikan bahwa asset teknologi informasi dapat
dimanfaatkan secara langsung maupun tidak langsung meningkatkan profitabilitas
perusahaan, baik berupa peningkatan pendapatan atau revenue maupun
pengurangan biaya-biaya atau costs.
4. Keempat adalah untuk mencegah terjadinya kelebihan investasi (over investment)
atau kekurangan investasi (under investment) di bidang teknologi informasi.
5. Terakhir adalah untuk menjamin bahwa teknologi informasi yang direncanakan dan
dikembangkan benar-benar menjawab kebutuhan bisnis perusahaan akan informasi.
Secara garis besar kerangka pembuatan sebuah strategi informasi bagi sebuah organisasi
seperti perusahaan. Berikut adalah penjelasan-penjelasannya dari output yang diinginkan
adalah sebuah strategi yang mencakup tiga hal pokok:
1. Sistem Informasi – merupakan definisi secara jelas dan terperinci sehubungan dengan
jenis-jenis informasi apa saja yang dibutuhkan oleh perusahaan dan hal-hal yang berkaitan
dengannya (kecepatan proses pengolahan data menjadi informasi, tingkatan detil
informasi, cara menampilkan informasi, volume dan transaksi informasi, penangung jawab
informasi, dan lain sebagainya).
2. Teknologi Informasi – meliputi komponen-komponen perangkat keras (komputer,
infrastruktur, alat komunikasi, dll) dan perangkat lunak (aplikasi, sistem operasi, database,
dll) yang harus tersedia untuk menghasilkan sistem informasi yang telah didefinisikan.
3. Manajemen Informasi – menyangkut perangkat manusia (brainware) yang akan
mengimplementasikan sistem informasi yang dibangun dan mengembangkan teknologi
informasi sejalan dengan perkembangan perusahaan di masa mendatang.
Sistem Informasi Akuntansi
Tumpal Manik, M.Si - 2014
Fak. Ekonomi - UMRAH
- 119 -
Untuk setiap domain atau hal pokok di atas, akan dianalisa dan diusulkan beberapa
skenario atau pilihan (options), dimana setiap skenario memiliki variabelnya masing-masing
seperti biaya (costs), manfaat (benefits), resiko (risks), dampak (impacts), tingkat kesulitan
(complexity), hambatan (constraints), dan hal-hal terkait lainnya.
Beberapa skenario ini kemudian diajukan dalam rapat para pimpinan manajemen untuk
dibahas secara mendetail dengan tujuan tunggal untuk memilih skenario terbaik. Jika
pembuatan IT Strategy melibatkan pihak ketiga seperti konsultan misalnya, ada baiknya
dimintakan pendapat obyektif mereka (rekomendasi). Setelah skenario terbaik berhasil
ditentukan, maka langkah terakhir adalah membuat rencana implementasi yang didasarkan
pada manajemen proyek (project management).
Melihat bahwa akan terjadi pengembangan beberapa modul sistem, maka harus
dibedakan proyek-proyek jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang yang
ditentukan melalui analisa nilai kepentingan atau skala prioritas. Jadwal pengembangan
proyek inilah yang akan menjadi pegangan dalam setiap pengembangan teknologi informasi di
perusahaan. Untuk menghasilkan output yang berkualitas dengan karakteristik di atas,
berbagai hal harus dilakukan, menyangkut masukan (input) yang dibutuhkan oleh tim
penyusun IT Strategy dan proses analisa yang harus dilakukan. Setidak-tidaknya harus ada
lima input utama sebagai langkah awal penyusunan IT Strategy :
1. Business Strategy : Business Strategy merupakan dokumen yang harus dijadikan
landasan berpijak utama dalam pembuatan IT Strategy karena dalam dokumen
tersebut disebutkan visi dan misi perusahaan beserta target kinerja masing-masing
fungsi pada struktur organisasi. Di dalam dokumen ini pula ditegaskan peranan
teknologi informasi yang sesuai dengan strategi perusahaan (ingat bahwa untuk setiap
perusahaan sejenis, posisi teknologi informasi dapat berbeda), sehingga filosofi yang
digunakan dalam pengembangan IT Strategy harus sesuai dengannya.
2. Business Trends : Business Trends adalah segala hal yang berhubungan dengan
kecenderungan pola-pola bisnis yang akan terjadi di masa mendatang sehubungan di
sebuah industri tertentu. Contohnya ,
 Industri keuangan seperti bank, asuransi, dan sekuritas. Ada kecenderungan
bahwa di masa depan, ketiga entiti bisnis yang biasa terpisah ini akan bergabung
menjadi sebuah perusahaan keuangan multi fungsi di mana produk-produk dan
jasa pelayanan yang diberikan dapat beragam.
 Industri pariwisata yang melibatkan perusahaan-perusahaan transportasi (darat,
laut, dan udara), hotel, lokasi wisata, taman-taman hiburan dan lain sebagainya.
Saat ini, masing-masing perusahaan berada dalam jalur bisnisnya sendiri-sendiri,
tetapi dengan adanya kemajuan teknologi informasi dan fenomena pembentukan
rekanan strategis (strategic alliances) antar beberapa perusahaan,
kecenderungannya di masa depan akan terbentuk sebuah tipe perusahaan
pelayanan yang memadukan servis-servis yang biasa dilakukan perusahaanperusahaan dalam industri pariwisata tersebut. Hal-hal seperti di atas perlu
dicermati dan dipelajari untuk mengantisipasi perubahan-perubahan yang
mungkin terjadi dalam jangka pendek, menengah, atau panjang yang dapat
mempengaruhi infrastruktur teknologi informasi yang ada (karena adanya
perubahan orientasi bisnis).
3. Competitor Analysis : Competitor Analysis merupakan suatu aktivitas yang harus
dilakukan mengingat bahwa pada dasarnya strategi itu dibuat karena adanya pesaing.
Sistem Informasi Akuntansi
Tumpal Manik, M.Si - 2014
Fak. Ekonomi - UMRAH
- 120 -
Tujuan dari dikembangkannya teknologi informasi adalah untuk meningkatkan kinerja
perusahaan sehingga dapat menghasilkan produk atau jasa yang cheaper, better, dan
faster dibandingkan dengan produk atau jasa yang dihasilkan kompetitor. Sehingga
jelas bahwa tujuan diadakannya analisa terhadap para pesaing bisnis adalah untuk
melihat seberapa murah, seberapa baik, dan seberapa cepat produk dan jasa yang
ditawarkan perusahaan lain sehingga hal tersebut dapat menjadi patokan target
perusahaan.
4. IT Trends : Tujuan dipelajarinya IT Trend adalah agar tidak terjadi kesalahan dalam
pemilihan teknologi yang diterapkan dan dikembangkan di perusahaan. Tidak semua
produk-produk teknologi informasi tergolong baik. Dari sekian banyak produk yang
ditawarkan, lebih banyak yang gagal bertahan di pasaran daripada yang berhasil.
Perusahaan harus dapat melakukan pemilahan terhadap teknologi mana saja yang
masih dalam tahap percobaan atau perkenalan (infancy/emerging), perkembangan
(growth), stabil (mature), dan mulai ditinggalkan (facing out). Dan dari sekian banyak
produk, mana pula yang kira-kira akan menjadi standar di masa mendatang. Di
samping untuk tujuan tersebut di atas, melihat trend dalam perkembangan teknologi
informasi berarti mempelajari kesempatan-kesempatan (opportunities) baru yang
dapat meningkatkan kinerja perusahaan di masa mendatang, baik dalam peningkatan
revenue, penurunan costs, atau kemungkinan dikembangkannya bisnis baru.
5. Existing IT : Hal terakhir yang harus dipelajari adalah konfigurasi dan spesifikasi dari
teknologi informasi yang dimiliki perusahaan saat ini (Existing IT). Alasan utamanya
adalah karena pada hakekatnya pengembangan teknologi informasi di masa
mendatang dibangun di atas infrastruktur yang dimiliki saat ini (baseline), bukan
membuat sesuatu yang sama sekali baru (paling tidak jika diputuskan untuk sama
sekali tidak menggunakan infrastruktur yang ada sekarang, tetap saja diperlukan
strategi untuk facing out). Setelah mengetahui output dan input yang dibutuhkan,
tahap selanjutnya adalah aspek-aspek yang harus dipelajari dan dianalisa sebagai
dasar pijakan pembuatan rekomendasi stretegi yang cocok diterapkan.
Secara garis besar, ada dua aspek utama yang harus dicermati: aspek internal dan aspek
eksternal.
1. Aspek internal, ada empat hal utama yang harus dianalisa:
a. Struktur Organisasi; mempelajari fungsi-fungsi apa saja yang ada dalam organisasi
dan bagaimana hubungan keterkaitan antara fungsi-fungsi tersebut;
b. Proses dan Prosedur; mempelajari bagaimana proses dan prosedur penciptaan
produk atau jasa yang ditawarkan perusahaan secara mendetail;
c. SDM dan Budaya Perusahaan; mempelajari karakteristik manusia sebagai
implementor sistem yang diterapkan perusahaan, terutama hal-hal yang
melatarbelakangi terbentuknya budaya perusahaan.
d. Sumber Daya dan Infrastruktur Perusahaan; mempelajari sumber daya-sumber
daya yang dimiliki perusahaan seperti asset, keuangan, manusia, informasi, waktu,
dan lain sebagainya.
Mempelajari faktor-faktor internal ini sangat perlu dilakukan karena pada
kenyataannya setiap perusahaan memiliki keunikan tersendiri, yang membedakannya
dengan perusahaan lain. Harap diperhatikan bahwa pada dasarnya strategi adalah
bagaimana meutilisasikan sumber daya-sumber daya yang dimiliki perusahaan
Sistem Informasi Akuntansi
Tumpal Manik, M.Si - 2014
Fak. Ekonomi - UMRAH
- 121 -
sedemikian rupa sehingga dapat menghasilkan produk atau jasa sesuai dengan target
yang diinginkan.
2. Aspek eksternal, ada dua faktor yang harus dipelajari:
a. Produk dan Jasa (Pelayanan); yang merupakan alasan mengapa sebuah perusahaan
didirikan, karena dari penjualan produk dan jasa inilah pendapatan diperoleh untuk
mendapatkan profit atau keuntungan.
b. Pasar dan Pelanggan; yang merupakan kumpulan dari para calon pembeli produk
atau jasa yang ditawarkan tersebut di atas.
Aspek eksternal ini pun mutlak dipelajari karena tanpa ada produk dan jasa yang laku
dijual di pasaran, perusahaan akan merugi dan jatuh bangkrut. Apa gunanya memiliki
teknologi informasi yang canggih namun tidak ada orang yang berminat membeli produk atau
jasa tersebut? Di pihak lain, banyak sekali hal yang telah terbukti bahwa keterlibatan teknologi
informasi memungkinkan terciptanya produk-produk atau jasa-jasa baru yang dapat
ditawarkan perusahaan atau memperbaiki produk atau jasa yang sudah ada. Tidak tertutup
ada kemungkinan bahwa teknologi informasi dapat mempengaruhi pasar dan pelanggan.
Mengapa kedua aspek di atas harus dipelajari sehubungan dengan penyusunan IT
Strategy ?
1. Aspek Pertama :
Kalau diamati lebih jauh, hanya komponen-komponen yang berada di dalam aspek
internal saja yang dapat dikontrol oleh perusahaan karena semuanya merupakan milik
perusahaan. Sementara di lain pihak, komponen-komponen pada aspek eksternal berada
di luar kendali perusahaan, sehingga perusahaan hanya dapat bertindak secara pasif dan
adaptif (dengan asumsi bahwa tidak ada praktek monopoli). Namun dilemanya, justru
aspek eksternal-lah yang belakangan ini menjadi sedemikian kuatnya, sehingga
merupakan sumber mati hidupnya perusahaan (ingat istilah-istilah seperti market driven,
customer oriented, customer is a king, service quality, dan lain sebagainya). Sehingga, harus
diperlukan strategi khusus untuk dapat mengantisipasi setiap pergerakan dinamis yang
mungkin terjadi pada komponen-komponen eksternal.
2. Aspek Kedua :
Hal kedua yang patut dipelajari adalah bahwa perubahan pada komponen luar akan
merubah komponen-komponen internal baik secara langsung maupun tidak langsung,
karena sebagai komponen internal, teknologi informasi harus mampu mengantisipasi
perubahan tersebut. Pada akhirnya semua strategi yang ada harus diimplementasikan,
bukan hanya dijadikan sekedar mimpi yang dapat terwujud dapat juga tidak. Untuk
keperluan ini, harus ditunjuk seseorang yang bertanggung jawab atas implementasi
semua rencana tersebut. Untuk perusahaan besar, biasanya akan ditunjuk seorang CIO
(Chief Information Officer). Selanjutnya CIO ini akan memilih orang-orang terbaik sebagai
anggota team pengembangan teknologi informasi. Sebelum team ini bekerja berdasarkan
cetak biru yang telah dibuat, terlebih dahulu, CIO harus menjelaskan visi dan misi team
tersebut, beserta target-target dan ukuran kinerja (performance) yang ingin dicapai.
Selanjutnya CIO tersebut akan mengundang para manajer menghadiri suatu sesi dimana
CIO akan mempresentasikan rencana-rencananya untuk memperoleh dukungan.
Terhitung mulai saat itu, dimulailah perjalanan implementasi teknologi informasi di
perusahaan.
Sistem Informasi Akuntansi
Tumpal Manik, M.Si - 2014
Fak. Ekonomi - UMRAH
- 122 -
9.2.1 Melakukan Outsource Untuk Sistem
Melakukan outsource adalah mengontrak perusahaan luar untuk menangani semua
bagian dari data aktivitas pemrosesan organisasi .
1. Pertumbuhan dalam Aplikasi Outsourcing ; Outsourcing awalnya digunakan untuk
menstandarkan aplikasi oleh perusahaan yang berjuang untuk bertahan hidup dan
menginginkan pasukan kas yang cepat dari penjualan hardware-nya.
2. Manfaat Outsourcing :
a. Merupakan solusi untuk bisnis dan juga sistem informasi.
b. Memugkinkan perusahaan menggunakan dengan lebih baik aset dan sumber daya
langka miliknya.
c. Memberikan akses ke keahlian yang lebih besar dan teknologi yang lebih canggih.
d. Dapat menurunkan biaya sistem informasi keseluruhan perusahaan.
e. Dapat menghasilkan pengembangan sistem yang lebih cepat dan lebih efisien.
f. Membantu meniadakan puncak kepadatan dan kejarangan penggunaan sistem.
g. Memfasilitasi pengecilan ukuran perusahaan.
3. Risiko Melakukan Outsourcing
Perusahaan yang melakukan outsourcing seringkali mengalami satu atau lebih dari
kerugian berikut ini :
a. Kontrak outsourcing tidak terlalu fleksibel karena jangka waktunya.
b. Perusahaan dapat kehilangan kendali atas sistem dan data mereka. Hal ini dapat
mengakibatkan penyalahgunaan, seperti data rahasia dibagi ke para pesaing.
c. Sejalan dengan waktu, perusahaan dapat kehilangan pandangan atas kebutuhan
informasinya dan bagaimana sistem tersebut dapat memberi perusahaan
keunggulan kompetitif.
d. Merupakan hal yang mahal dan susah untuk membalik keputusan outsourcing dan
mengganti hardware, software, dan orang-orangnya.
e. Banyak tujuan dan manfaat outsourcing yang tidak pernah terwujud.
f. Layanan yang diberikan oleh beberapa pihak pemberi layanan, kurang baik
9.2.2 Rekayasa Ulang Proses Bisnis
Proses bisnis dalam pengguanan sistem informasi akuntansi, perlu melakukan rekayasa
ulang proses bisnis untuk perancangan SIA melalui :
1. Prinsip-prinsip Rekayasa Ulang : Rekayasa ulang proses bisnis ( Business Process
Reengineering- BPR ) adalah analisis menyeluruh dan pendesainan ulang yang
lengkap atas proses bisnis dan sistem informasi untuk mencapai peningkatan kinerja
yang dramatis. BPR adalah proses evolusioner yang menantang struktur organisasi,
peraturan, asumsi, aliran kerja, deskripsi kerja, prosedur manajemen, pengendalian,
dan nilai serta budaya organisasi. Menurut Michael Hammer, ada 7 prinsip yang
dapat membantu organisasi agar dapat berhasil merekayasa ulang proses bisnisnya.
7 prinsip perekayasaan proses bisnis ini antara lain:
a. Mengatur hasil, bukan tugas
b. Membuat pemakai output melakukan proses
c. Membuat mereka yang menghasilkan informasi memproses informasi tersebut
d. Memusatkan dan menyebarkan data
e. Mengintegrasikan aktivitas paralel
Sistem Informasi Akuntansi
Tumpal Manik, M.Si - 2014
Fak. Ekonomi - UMRAH
- 123 -
2.
f. Memberdayakan para pekerja, menggunaka pengendalian internal, dan membuat
struktur organisasi menjadi lebih datar
g. Mengumpulkan data saat itu juga, disumbernya
Tantangan yang Dihadapi dalam Usaha Rekayasa Ulang
Agar dapat berhasil dalam menyelesaikan proses rekayasa ulang, perusahaan harus
menghadapi dan mengatasi hambatan-hambatan berikut :
a. Tradisi. Cara-cara lama untuk melakukan segala sesuatu sering kali tidak dapat
ditinggalkan dengan mudah, terutama praktik yang berhubungan dengan budaya
perusahaan.
b. Penolakan. Disepanjang proses manajer harus terus memastikan, membujuk, dan
memberi dukungan bagi mereka yang terkena dampak perubahan agar dapat
perubahan yang diperlukan dapat berjalan.
c. Persyaratan waktu. Rekayasa ulang adalah proses berkepanjangan, hampir selalu
memakan waktu lebih dari 2 tahun untuk dapat selesai.
d. Biaya. Merupakan hal yang mahal untuk secara keseluruhan mempelajari dan
mempertanyakan proses bisnis perusahaan agar dapat menemukan cara yang
lebih cepat dan efisien untuk beroperasi.
e. Kurangnya dukungan pihak manajemen. Manajemen sistem informasi
kekurangan kekuasaan dan pengaruh untuk mendorong proyek rekayasa ulang
agar dapat berhasil baik.
f. Risiko. Manajemen sistem informasi menyadari bahwa mendorong rekayasa
ulang dapat menjadi tindakan yang berisiko atas karir.
g. Skeptisisme. Beberapa anggota komunitas sistem informasi melihat rekayasa
ulang sebagai perkembangan sistem tradisional, tetapi dalam pembungkus baru
dan nama yang menarik.
h. Pelatihan kembali. Banyak usaha rekayasa ulang secara dramatis mengubah cara
pekerjaan dilakukan.
i. Pengendalian. Elemen penting dalam sistem informasi adalah pengendalian yang
memastikan keandalan dan integritas sistem.
9.2.3 Pembutan Portotipe
Pembuatan Prototipe adalah pendekatan ke desain sistem yang mengembangkan model
kerja yang disederhanakan dari sistem. Prototipe aau rancanan awal ini dapat dengan cepat
dan murah untuk dibangun dan diberikan kepada pemakai untuk diuji.
1. Langkah-langkah dalam Mengembangkan Prototipe, Ada empat langkah dalam
mengembangkan prototype antara lain (diagram dapat dilihat di halaman terakhir):
a. Mengidentifikasikan persyaratan sistem melalui pertemuan dengan para pemakai
untuk menyepakati ukuran dan lingkup sistem, dan untuk memutuskan sistem apa
yang harus dimasukkan dan dikeluarkan.
b. Mengembangkan prototipe awal yang memenuhi persyaratan yang telah disetujui.
c. Proses berulang dengan para pemakai mengidentifikasi perubahan, pengembang
membuat perubahan, dan sistem tersebut sekali lagi dikembalikan kepada para
pemakai untuk dievaluasi dan dicoba.
Sistem Informasi Akuntansi
Tumpal Manik, M.Si - 2014
Fak. Ekonomi - UMRAH
- 124 -
2.
d. Menggunakan sistem yang disetujui oleh para pemakai. Prototype yang disetujui
biasanya digunakan dalam satu dari dua cara. Setengah dari keseluruhan prototype
diubah menjadi system yang berfungsi penuh disebut sebagai prototype proposal.
Saat Menggunakan Prototipe, Kondisi yang mendukung penggunaan prototipe antara lain:
a. Para pemakai kurang pemahamannya atas kebutuhan mereka, atau kebutuhan mereka
berubah dengan cepat.
b. Persyaratan sistem sulit ditetapkan.
c. Input dan output sistem belum diketahui.
d. Tugas yang harus dilakukan tidak terstruktur dan semi terstruktur.
e. Para pendesain tidak pasti akan apa yang digunakan.
f. Sistem yang dikembangkan sangatlah penting dan sangat dibutuhkan.
g. Resiko yang berkaitan dengan pengembangan sistem yang salah, tinggi
h. Reaksi para pemakai atas sistem yang baru adalah pertimbangan penting dalam
pengembangan
i. Banyak strategi desain yang harus diuji
j. Pegawai pengembangan memiliki pengalaman dengan 4GL dan alat prototipe lainnya.
k. Pegawai pengembangan memiliki sedikit pengalaman dalam mengembangkan sistem
atau aplikasi yang dipertimbangkan.
l. Sistem akan jarang digunakan ( dan karenanya efisiensi pemrosesan bukanlah hal
utama ).
3. Keuntungan Pembuatan Prototipe
a. Biasanya menghasilkan pemahaman yang lebih baik atas kebutuhan para pemakai
daripada pendekatan lainnya.
b. Keterlibatan pemakai dan kepuasaan pemakai yang lebih besar serta lebih sedikitnya
risiko sistem tersebut tidak akan digunakan.
c. Sistem dapat dikembangkan dengan jauh lebih cepat.
d. Kesalahan cenderung dapat dideteksi dan ditiadakan
e. Para pemakai dapat melihat dan menggunakan sistem tersebut dan punya peluang
untuk membuat perubahan
f. Lebih murah daripada pendekatan lainnya.
4. Kelemahan Pembuatan Prototipe
a. Membutuhkan banyak pemakai.
b. Jalan pintas yang digunakan untuk mengembangkan prototipe dapat mengakibatkan
sistem yang tidak efisien.
c. Dapat tidak mengarah pada analis kebutuhan yang menyeluruh dan komprehensif.
d. Para pengembang dapat menyimpangkan proses pengujian dan dokumentasi.
e. Dapat mengakibatkan sejumlah reaksi keprilakuan yang negatif.
f. Perulangan dan revisi tanpa akhir dapat diajukan karena perubahan begitu mudah
untuk dilakukan.
Sistem Informasi Akuntansi
Tumpal Manik, M.Si - 2014
Fak. Ekonomi - UMRAH
- 125 -
9.3
Computer – AIDED Software Engineering
Alat CASE digunakan untuk merencanakan, menganalisis, mendesain, memprogram,
dan mempertahankan sistem informasi. CASE juga digunakan untuk memperkuat usaha
manajer, pemakai, dan programmer dalam memahami kebutuhan informasi. Alat CASE tidak
menggantikan desainer terampil, melainkan menyediakan sekumpulan alat terpadu yang
mendukung para pengembang secara efektif untuk semua tahapan SDLC.
1. Keuntungan Teknologi CASE :
a. Perbaikan produktivitas; CASE dapat membuat kode bebas gangguan ( bug-free ) dari
spesifikasi sistem serta mengerjakan tugas berulang-ulang secara otomatis.
b. Perbaikan kualitas program; Alat CASE mempermudah penegakan stsandar
pengembangan terstruktur, sehingga meningkatkan kualitas pengembangan dan
mengurangi ancaman kesalahan desain yang serius.
c. Penghematan biaya; Dimungkinkan adanya penghematan sekitar 80 -90 persen.
d. Perbaikan prosedur pengendalian; Alat CASE mendorong pengembangan pengendalian
sistem, pengukuran keamanan, dan kemampuan untuk mengaudit sistem serta
prosedur untuk mengatasi kesalahan lebih awal dalam proses desain.
e. Penyederhanaan dokumentasi; Alat CASE secara otomatis mendokumentasikan sistem
selama kemajuan proses pengembangan.
2. Kerugian Teknologi CASE :
a. Tidak kompatibel; Beberapa alat CASE tidak berinteraksi secara efektif dengan sistem
yang lain.
b. Biaya; Harga teknologi CASE mahal. Akibatnya, banyak perusahaan kecil yang tidak
mampu membeli alat CASE yang terpadu.
c. Harapan yang tidak terpenuhi Menurut survei Deloitte & Touche, hanya 37 persen
chief information officer yang menggunakan CASE merasa yakin bahwa mereka
mencapai keuntungan yang mereka harapkan
Sistem Informasi Akuntansi
Tumpal Manik, M.Si - 2014
Fak. Ekonomi - UMRAH
- 126 -
LATIHAN & SOAL
SOAL – 9
Jawab dan jelaskan pertanyaan di bawaha ini
1.
2.
3.
4.
Sebutkan dan jelaskan lima langkah-langkah strategi pembelian software proses SDLC
Jelaskan bagaimana startegi memilih vender untuk mendapatkan software dan hardware.
Jelaskan pengembangan sistem oleh departemen sistem informasi.
Untuk mendapatkan sosftware yang sesuai dengan aktivitas perusahaan maka, perlu
melakukan outsource untuk sistem, sebutkan dan jelaskan prosesnya
5. Kegagalan perusahaan dalam mengelola data perusahaan, karena sistem informasi
akuntansi yang belum maksimal dan tidak benar, sehingga sering terjadi perubahan
software untuk mengatasi permasalahan di perlukan tahap rekayasa ulang proses bisnis
pembuatan prototipe. Jelaskan proses tahap rekayasa ulang proses bisnis pembuatan
prototipe.
6. Jelaskan proses computer-aided software engineering dalam tipe perusahaan Jasa, dagang
dan pabrik
DAFTAR PUSTAKA
1.
Bodnar., George H. and William S. Hopwood (2004), Sistem Informasi Akuntansi, 9 th ed
3.
Marshall., Romney B. dan Steinbart John Paul Steinbart (2005), Accounting Information
2.
Andi Yogyakarta.
Hall, A James (2004), Accounting Information System, 4th ed., South Western Publising Co.,
System, 9th ed Salemba Empat Jakarta
Sistem Informasi Akuntansi
Tumpal Manik, M.Si - 2014
Fak. Ekonomi - UMRAH
- 127 -
DIKTAT KULIAH
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
(Accounting Information System)
Disusun Oleh :
Tumpal Manik, M.Si
NIDN : 0326067602
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI (UMRAH)
FAKULTAS EKONOMI – PRODI AKUNTANSI
TANJUNGPINANG – KEPULAUAN RIAU
AGUSTUS 2014
Sistem Informasi Akuntansi
Tumpal Manik, M.Si - 2014
Fak. Ekonomi - UMRAH
- 128 -
Download