Jurnal Ilmiah Maksitek Vol.I No. 1, 2016 PENGARUH HARGA DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SURAT KABAR TRIBUN MEDAN Muhammad Fahmi Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara E-mail : [email protected] ABSTRACT Purchasing decision stage decision process where the consumer actually purchases the product. The decision is influenced by various factors such as price and product quality. The purpose of this study to determine if the price and quality of products influence on purchase decisions Medan Tribune newspaper. The population of this research is suluruh people who read the Tribune Medan. The research sample of 100 respondents. The technique of collecting data using interviews and questionnaires and then tested using validity and reliability. Data were analyzed using classic assumption test, multiple linear regression, t-test, F and coefficient of determination (R-Square). The results showed that the research results There is significant relationship between the price of the purchase decision, there is significant between kepuusan quality of product to purchase, their jointly influence the price and quality of products on purchase decisions Medan Tribune Newspaper. R-square value is 0.480 or 48.0% indicated that about 48.0% of purchase decisions can be explained by the price and quality of products. It showed about 48.0% of purchase decisions are influenced by the price and quality of products remaining 52.0% is influenced by other variables not examined in this study. Keywords: Price, Quality Product, Purchase Decision PENDAHULUAN Keputusan pembelian menjadi suatu hal yang penting untuk diperhatikan karena hal ini tentu akan menjadi suatu pertimbangan bagaimana suatu strategi pemasaran yang akan dilakukan oleh perusahaan ke depannya. Keberhasilan perusahaan dalam mempengaruhi konsumen dalam keputusan pembelian sangat didukung melalui upaya membangun strategi pemasaran yang kuat sehingga mempengaruhi keputusan pembelian.“Keputusan pembelian adalah tahap proses keputusan dimana konsumen secara aktual melakukan pembelian produk”. (Kotler dan Armstrong, 2008) Pembelian dipengaruhi oleh beberapa faktor, hal yang memengaruhi seseorang melakukan pembelian seperti harga dan kualitas produk. Pada era modern seperti sekarang harga dan kualitas produk menjadi hal yang patut diperhatikan oleh perusahaan. Hal ini dikarenakan banyaknya pesaing yang dapat memaksimalkan penjualan dari kedua hal tersebut. Penentuan harga secara tepat dan benar sangat penting bagi perusahaan. Apabila penetapan harga terlalu rendah maka perusahaan akan mengalami kerugian, sedangkan penetapan harga terlalu tinggi maka pada saat memasarkan produk tersebut akan mengalami kesulitan dan dengan sendirinya kontinuitas perusahaan akan terhambat. Kualitas produk berperan penting bagi konsumen dalam memutuskan membeli atau tidak produk yang dijual. Semakin baik kualitas produk maka semakin yakin konsumen tersebut untuk membeli produk tersebut. Berdasarkan hasil observasi yang penulis lakukan terhadap 10 penyalur surat kabar yang ada di kota Medan, Tribun adalah salah satu surat kabar yang cukup dikenal dan digemari di kota Medan. Karena isi dan harga hanya sebesar Rp 1.000 yang menurut pihak Tribun harga tersebut adalah harga kompetitif dan dapat terjangkau oleh konsumen. Secara rinci hasil observasi dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 1. Observasi Surat Kabar Kota Medan No. 1 2 Nama Surat Kabar Analisa Waspada Harga (Rp) 3.000 3.000 1 65 2 3 Penyalur 4 5 6 7 8 9 10 Jurnal Ilmiah Maksitek Vol.I No. 1, 2016 3 Sumut Pos 3.000 4 Tribun 1.000 5 Berita Sore 3.000 6 Sindo 3.000 7 Pos Metro Medan 2.500 8 Metro 24 2.500 9 Sinar Indonesia Baru 3.000 10 Mimbar Umum 2.500 11 Garuda Pos 4.500 12 Andalas 3.000 13 Mandiri 3.000 14 Medan Pos 2.500 15 Orbit 2.500 16 Portibi 2.500 17 Realitas 3.000 18 Medan Bisnis 3.000 Sumber: Penyalur surat kabar di kota Medan (2016) Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa surat kabar Tribun memiliki urutan ke-4. Salah satu masalah mendasar yang penulis amati adalah harga dan kualitas produk surat kabar Tribun Medan.Harga surat kabar tersebut murah akan tetapi jumlah halamannya cukup tipis bila dibandingkan dengan produk pesaing. Tetapi isi sudah cukup informatif dan komunikatif hal ini dapat dilihat dari outline, rubrik, headline, berbeda jauh dengan koran-koran yang jumlah halamannya banyak dan harganya lebih mahal. Selain itu, surat kabar tersebut belum memiliki variasi yang beragam. Dari data penjualan pada table I.2 di bawah, memperlihatkan data penjualan dalam 4 tahun semenjak Tribun Medan didirikan. Data penjualan harian Tribun Medan menunjukkan target penjualan tidak terpenuhi, hal ini dapat dilihat dari table berikut. Tabel 2. Data Penjualan Perusahaan 2011 – 2014 Realisasi Penjualan 214.437.000 239.815.000 257.340.000 278.282.000 Tahun Target Penjualan 2011 220.000.000 2012 255.000.000 2013 270.000.000 2014 295.000.000 Sumber: Tribun Medan (2016) Persentase Realisasi 97,47% 94,05% 95,31% 94,33% TINJAUAN PUSTAKA Harga Sebagaimana diketahui bahwa kebutuhan manusia adalah tidak terbatas sedangkan persediaan sumber daya alam yang ada terbatas jumlahnya. Keadaan ini tidak saja terjadi pada masa perekonomian sekarang ini, tetapi telah terjadi sejak adanya manusia bekerja sama yang pada saat itu dikenal dengan pertukaran antara barang (barter). Jadi pada masa perekonomian sederhana ini belum ada suatu medium sebagai alat tukar dalam menentukan nilai tukar atau nilai suatu barang/jasa. Tetapi akhirnya sebagai akibat perkembangan pola pikir, kebutuhan yang beraneka ragam maka manusia mulai berpikir untuk menentukan suatu alat ukur/alat tukar yang berfungsi sebagai alat pengukur nilai yang diterima oleh 66 Jurnal Ilmiah Maksitek Vol.I No. 1, 2016 masyarakat yang dinamakan uang barang (comodity money).Berikut ini akan penulis kemukakan pendapat atau pandangan beberapa ahli mengenai harga antara lain: Kotler dan Armstrong (2008) menyatakan harga adalah jumlah semua nilai yang diberikan pelanggan untuk mendapatkan keuntungan dari memiliki atau menggunakan suatu produk atau jasa.Kebanyakan perusahaan dalam memasarkan produknya menetapkan harga berdasarkan suatu kombinasi barang secara fisik ditambah beberapa jasa lain serta keuntungan yang memuaskan. Para pakar mendefinisikan harga berbeda-beda, secara sempit harga merupakan jumlah yang dibayarkan oleh pembeli. Menurut Tjiptono (2012) harga adalah meupakan satuan moneter atau ukuran lainnya (termasuk barang dan jasa lainnya) yang ditukarkan agar memperoleh hak kepemilikan atau penggunaan suatu barang atau jasa.Untuk memenuhi kebutuhan tersebut tentunya harus pergi ke pasar. Sebagaimana kita ketahui bahwa pasar merupakan arena pertukaran potensi dalam bentuk fisik sebagai tempat berkumpul dan bertemunya para penjual dan pembeli, maupun pertukaran, karena dipenuhinya persyaratan yang minat dan citra serta daya beli. Harga adalah sejumlah nilai yang ditukarkan pelanggan yang mengambil manfaat dari memiliki atau menggunakan produk atau jasa yang nilainya ditetapkan oleh pembeli dan penjual melalui tawar-menawar, atau ditetapkan oleh penjual untuk satu harga yang sama terhadap semua pembeli (Umar, 2009) Berdasarkan kutipan di atas dapat diketahui bahwa harga merupakan sesuatu atau nilai yang ditukar untuk mendapatkan barang atau jasa yang diinginkan dan untuk dijadikan hak kepemilikan, di mana melalui harga perusahaan memperoleh pendapat Kualitas Produk Pada dasarnya, kualitas produk adalah faktor penting yang membuat konsumen memilih atau mengguanakan suatu produk. Menurut Fitria (2011), “kualitas koran adalah kondisi surat kabar yang mampu memuaskan kebutuhan konsumen koran tersebut”. Menurut Kotler dan Keller (2009) bahwa “Kualitas produk adalah keseluruhan ciri serta sifat dari suatu produk yang berpengaruh pada kemampuan untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan atau tersirat”. Menurut Goetsch dan Davis (2008) bahwa “Kualitas produk adalah suatu kondisi dinamis yang berPengaruh dengan barang, jasa, manusia, produk, dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan”. Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa kualitas merupakan kondisi yang selalu berubah, kualitas mencakup produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan dan kualitas meliputi usaha memenuhi atau melebihi harapan pelanggan. Menurut A.V. Feignbaum (2007) bahwa: “Kualitas produk adalah keseluruhan gabungan karakteristik barang dan jasa dari pemasaran, rekayasa, pembuatan dan pemeliharaan yang memuat produk dan jasa yang digunakan memenuhi harapan pelanggan”. Berdasarkan definisi kualitas di atas, dapat disimpulkan bahwa kualitas didasarkan pada pengalaman aktual pelanggan terhadap barang atau jasa, diukur berdasarkan persyaratan pelanggan, artinya bahwa dinyatakan atau tidak dinyatakan, disadari atau hanya dirasakan, secara teknis atau bersifat subjektif, dapat mewakili sasaran yang bergerak dalam pasar yang penuh persaingan. Keputusan Pembelian Pemahaman mengenai keputusan pembelian konsumen meliputi bagaimana individu, kelompok, dan organisasi memilih, membeli, menggunakan dan tidak menggunakan barang atau jasa.Memahami konsumen tidaklah mudah karena setiap konsumen memutuskan pembelian tertentu yang berbeda-beda dan sangat bervariasi. Menurut Kotler dan Keller (2009), “Keputusan pembelian adalah serangkaian proses yang dilalui konsumen dalam memutuskan tindakan pembelian”. Menurut Setiadi (2008), menyatakan”keputusan pembelian adalah proses pengintegrasian yang mengkombinasi sikap pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternatif, dan memilih salah satu di antaranya.” Menurut Alma (2004) Keputusan pembelian adalah “individu mengadakan proses dalam dirinya, akhirnya melakukan pembelian dengan tujuan memperoleh kepuasan dari barang yang dibelinya itu”. METODE PENELITIAN Untuk mengambil data yang telah dikumpulkan sesuai dengan kebutuhan dan tujuan penelitian, maka metode yang digunakan adalah pendekatan asosiatif. Pendekatan asosiatif adalah pendekatan dengan menggunakan dua atau lebih variabel guna mengetahui Pengaruh atau pengaruh yang satu dengan yang lain (Sugiyono, 2012, hal. 100). 67 Jurnal Ilmiah Maksitek Vol.I No. 1, 2016 Populasi dari penelitian ini adalah seluruh masyarakat yang ada di kota Medan. Mengingat populasi tidak diketahui dengan pasti jumlahnya maka peneliti menetapkan besar sampel yang akan diambil yaitu sebanyak 100 konsumen. Dengan teknik pengambilan sampe menggunakan quota sampling dengan area sampling yaitu pengambilan sampel berdasarkan daerah populasi yang telah ditetapkan objek yang diteliti atau sumber data yang luas. Dalam penelitian dilakukan pada area Tembung. Pengambilan sampel adalah secara random terhadap area tersebut, yaitu responden dijumpai dengan teknik accidental sampling. Dalam peneltian ini peneliti menjumpai reponden secara kebetulan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket (questioner) dan wawancara (interview). Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda, uji t, uji F dan Koefesien Determinasi HASIL PENELITIAN Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Gambar 1. Uji Normalitas Kriteria pengujian: Data berdistribusi normal apabila sebaran data mengikuti garis diagonal. Data berdistribusi normal apabila sebaran data mengikuti garis diagonal. Pada pendekatan grafik, data berdistribusi normal apabila titik mengikuti data di sepanjang garis diagonal. Multikolinearitas Uji multikolinearitas bertujuan utuk menguji korelasi antara variabel independen. Jika terjadi korelasi maka ada gejala multikolinearitas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antara variabel independennya. Tabel 1. Uji Multikolinearitas Coefficientsa Unstandardized Coefficients Model 1 B Standardized Coefficients Std. Error (Constant) 7.668 1.966 Harga (X1) .444 .124 Beta Kualitas Produk (X2) .468 .064 a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian (Y) Sumber: Data diolah dengan menggunakan SPSS (2016) Kriteria pengujian: 68 Collinearity Statistics T Sig. Tolerance VIF 3.900 .000 .275 3.587 .001 .914 1.095 .560 7.314 .000 .914 1.095 Jurnal Ilmiah Maksitek Vol.I No. 1, 2016 Adanya multikolinearitas bila nilai Tolerance < 0,10 atau nilai VIF > 0. Tidak adanya multikolinearitas bila nilai Tolerance > 0,10 atau nilai VIF < 0. Heterokedastisitas Uji heteroskedastisitas dilakukan dengan menggunakan analisis grafik. Pada analisis grafik, suatu model regresi dianggap tidak mengalami heteroskedastisitas jika titik menyebar secara acak dan tidak membentuk suatu pola tertentu yang jelas dan tersebar baik di atas maupun di bawah angka nol pada sumbu Y. Gambar 2. Uji Heteroskedastisitas Gambar di atas memperlihatkan titik-titik menyebar secara acak dan tidak membentuk suatu pola tertentu yang jelas serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka nol pada sumbu Y, hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak dipakai untuk variabel independen maupun variabel bebasnya. Regresi Linier Berganda Persamaan regresi berganda dapat dilihat dari nilai koefisien B pada tabel berikut ini: Tabel 3. Hasil Regresi Linier Berganda Coefficientsa Unstandardized Coefficients Model 1 (Constant) Harga (X1) B Standardized Coefficients Std. Error Beta Collinearity Statistics T Sig. 7.668 1.966 3.900 .000 .444 .124 .275 3.587 .001 Tolerance .914 VIF 1.095 Kualitas Produk (X2) .468 .064 .560 7.314 .000 .914 1.095 a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian (Y) Sumber: Data diolah dengan menggunakan SPSS (2016) Dari tabel di atas, maka model persamaan regresinya adalah: Y = 7,668 + 0,444 X1 + 0,468 X2. Keterangan: Y = Keputusan pembelian X1 = Harga X2 = Kualitas produk Dari persamaan tersebut dapat dijelaskan bahwa: Variabel harga dan kualitas produk mempunyai arah koefisien yang bertanda positif terhadap keputusan pembelian. Koefisien harga memberikan nilai sebesar 0,444 yang berarti bahwa semakin baik harga maka keputusan pembelian akan semakin meningkat.Koefisien kualitas produk memberikan nilai sebesar 0,468 yang berarti bahwa semakin baik kualitas produk maka keputusan pembelian akan semakin meningkat. Uji Secara Parsial (uji t) 69 Jurnal Ilmiah Maksitek Vol.I No. 1, 2016 Uji statistik t pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variabel dependen. Dengan menggunakan program SPSS 16.0. Tabel 4. Ujit t Variabel X1, X2 terhadap Y Coefficientsa Unstandardized Coefficients Model 1 B Standardized Coefficients Std. Error Beta Collinearity Statistics T Sig. (Constant) 7.668 1.966 3.900 .000 Harga (X1) .444 .124 .275 3.587 .001 Tolerance VIF .914 1.095 Kualitas Produk (X2) .468 .064 .560 7.314 .000 .914 1.095 a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian (Y) Sumber: Data diolah dengan menggunakan SPSS (2016) Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian Berdasarkan hasil pengujian secara parsial pengaruh antara harga terhadap keputusan pembelian diperoleh thitung (3,587) > ttabel (1,984), dengan taraf signifikan 0,001 < 0,05. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa Ha diterima (Ho ditolak). Hal ini menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara harga terhadap keputusan pembelian Surat kabar Tribun Medan. Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian Berdasarkan hasil pengujian secara parsial pengaruh antara kualitas produk terhadap keputusan pembelian diperoleh thitung (7,314) > ttabel (1,984), dengan taraf signifikan 0,000 < 0,05. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa H a diterima (Ho ditolak). Hal ini menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara kualitas produk terhadap keputusan pembelian Surat kabar Tribun Meda Uji Secara Simultan (Uji F) Model 1 Tabel 5. Uji F ANOVAb Sum of Squares Regression Residual Df Mean Square 988.197 2 494.098 1070.643 97 11.038 F 44.765 Sig. .000a Total 2058.840 99 a. Predictors: (Constant), Kualitas Produk (X2), Harga (X1) b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian (Y) Sumber: Data diolah dengan menggunakan SPSS (2016) Dari data di atas dan pengolahan SPSS dapat diketahui: Fhitung = 44,765 Ftabel = 3,090 Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai Fhitung adalah 44,765dengan tingkat eignifikan 0,000, sedangkan Ftabel 3,090 dengan signifikan 0,05. Dengan demikian F hitung > Ftabel yakni 44,765 > 3,090, artinya Ho ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh signifikan antara harga dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian. Koefisien Determinasi Koefisien determinasi merupakan besar yang menunjukkan besarnya variasi variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabel independennya. Dengan kata lain, koefisien determinasi ini digunakan untuk mengukur seberapa jauh variabel-variabel bebas dalam menerangkan variabel terikatnya. Nilai koefisien determinasi ditentukan dengan nilai R square sebagaimana dapat dilihat pada tabel berikut: 70 Jurnal Ilmiah Maksitek Vol.I No. 1, 2016 Tabel 6. Koefisien Determinasi Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square .693a Std. Error of the Estimate 1 .480 .469 a. Predictors: (Constant), Kualitas Produk (X2), Harga (X1) b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian (Y) 3.32228 Durbin-Watson 1.832 Sumber: Data diolah dengan menggunakan SPSS (2016) Dari hasil perhitungan dapat diketahui bahwa koefisien determinasi yang diperoleh sebesar 0,480. Hal ini berarti 48,0% variasi variabel keputusan pembelian (Y) ditentukan oleh kedua variabel independen yaitu harga (X1) dan kualitas produk (X2). Sedangkan sisanya 52,0% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti. PEMBAHASAN Dari hasil pengujian terlihat bahwa semua variabel bebas (harga dan kualitas produk) mempunyai pengaruh positif terhadap variabel terikat (keputusan pembelian). Hasil rinci analisis dan pengujian tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: Terdapat pengaruh positif dan signifikan variabel harga (X1) terhadap variabel keputusan pembelian (Y), artinya bahwa ada pengaruh atau Pengaruh yang searah antara harga terhadap keputusan pembelian secara nyata. Hal ini selaras dengan penelitian terdahulu dari Bekti Setiawan yaitu semakin baik harga maka semakin tinggi keputusan pembelian. Terdapat pengaruh positif dan signifikan variabel kualitas produk (X 2) terhadap variabel keputusan pembelian (Y), artinya bahwa ada pengaruh atau Pengaruh yang searah antara kualitas produk terhadap keputusan pembelian secara nyata. Hal ini selaras dengan penelitian terdahulu dari Endang Wijayanti yaitu semakin baik kualitas produk maka semakin tinggi keputusan pembelian. Terdapat pengaruh positif dan signifikan harga (X1), kualitas produk (X2) terhadap keputusan pembelian (Y) maka kedua faktor tersebut dapat membentuk keputusan pembelian (Y). Ini artinya ada pengaruh atau Pengaruh yang searah dan nyata antara variabel bebas (harga dan kualitas produk) terhadap variabel terikat (keputusan pembelian) secara bersamaan atau dengan kata lain, jika harga (X1) dan kualitas produk (X2) ditingkatkan maka secara bersama-sama dapat pula meningkatkan keputusan pembelian (Y). Hal ini selaras dengan penelitian terdahulu dari Endang Wijayanti bahwa apabila harga dan kualitas produk meningkat maka keputusan pembelian akan meningkat. Dan nilai R-Square adalah 0,480 atau 48,0% menunjukkan sekitar 48,0% variabel Y (keputusan pembelian) dapat dijelaskan oleh variabel harga (X1) dan kualitas produk (X2) terhadap keputusan pembelian (Y) dan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti. KESIMPULAN Dari hasil penelitian, analisis data dan pembahasan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Ada pengaruh signifikan harga terhadap keputusan pembelian Surat Kabar Tribun Medan. 2. Ada pengaruh signifikan kualitas produk terhadap keputusan pembelian Surat Kabar Tribun Medan. 3. Ada pengaruh signifikan harga dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian Surat Kabar Tribun Medan. REFERENSI A.V. Feignbaum. (2007). Kendali Mutu Terpadu, Jilid 1, Edisi Ketiga, Erlangga, Jakarta. Alma, Buchari, (2004), Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, Cetakan Ardy, Dian Ayu Puspita. (2013). “Pengaruh Gaya Hidup, Fitur dan Harga terhadap Keputusan Pembelian. Azuar Juliandi & Irfan.( 2013). Metodologi Penelitian Kuantitatif untuk Ilmu-Ilmu Bisnis. Cetakan Kedua. Medan: Citapustaka Media Perintis. Charles W. Lamb, Joseph F. Hair, Carl Mcdaniel. (2006). Pemasaran. Salemba Empat, Jakarta. David L. Goetsch dan Stanley B. Davis. (2008). Pengantar Manajemen Mutu 2,. Ed. Bahasa Indonesia, Jakarta: PT Prenhalindo. Diana Petricia. Pengaruh Kualitas Produk, Harga, Promosi dan Kualitas Pelayanan terhadap Proses Keputusan Pembelian (Studi pada Konsumen Kopi Progo Bandung). 71 Jurnal Ilmiah Maksitek Vol.I No. 1, 2016 Djaslim, Saladin, Dasar-Dasar Manajemen Pemasaran, Jakarta: CV. Rajawali, (2007). Endang Tamayani. 2015. Pengaruh Harga, Kualitas Produk dan Promosi Penjualan terhadap Keputusan Pembelian (Study Kasus pada UD. Wahana Mebel Plemahan Kediri). Fandy Tjiptono, Gregorius Chandra, Dadi Adriana. (2012). Pemasaran Strategik. Yogyakarta: Penerbit Andi Yogyakarta. Ghozali, Imam (2016). Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Husein, Umar, (2009), Riset pemasaran dan bisnis, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Ida Farida. 2014. Pengaruh Kualitas Produk dan Harga terhadap Keputusan Pembelian Handphone Merek Blackberry di Semarang. Keenam, Alfabeta, Bandung. Kelompok Gramedia. Kotler, Philip & Armstrong. (2008). Dasar-Dasar Pemasaran. Jakarta: PT Indeks Gramedia. Edisi Kesembilan. Kotler, Philip. (2005). Manajamen Pemasaran, Jilid 1 dan 2. Jakarta: PT. Indeks Philip Kotler, Kevin Lane Keller. (2009). Manajemen Pemasaran. Jilid I Edisi Ketigabelas, Jakarta : Penerbit Erlangga. Setiadi, Nugroho J. (2008), Perilaku Organisasi: Konsep dan Implikasi,Strategi dan Penelitian Pemasaran, Kencana Perdana Media Group, Jakarta. Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Alfabeta :Bandung. 72