objek penelitian adalah variabel penelit

advertisement
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1
Objek Penelitian
Menurut Suharsimi Arikunto (2006:29), objek penelitian adalah variabel
penelitian, yaitu sesuatu yang merupakan inti dari problematika penelitian. Dalam
penelitian ini terdiri dari varabel bebas dan variabel terikat serta variable dummy.
Di mana permintaan kaos di Sentra Kaos Suci sebagai variabel terikat, sedangkan
pendapatan konsumen dan harga kaos sebagai variabel bebas., selera konsumen
dalam penelitian ini sebagai variabel dummy. Variabel tersebut merupakan objek
dari penelitian ini. Adapun subjek dari penelitian ini adalah konsumen kaos di
Sentra Kaos Suci Kota Bandung.
3.2
Metode Penelitian
Untuk mengadakan suatu penelitian, metode yang akan digunakan harus
ditentukan terlebih dahulu karena merupakan pedoman atau langkah-langkah
dalam penelitian yang akan membawa peneliti kepada suatu kesimpulan yang
merupakan pemecahan dari masalah yang diteliti.
Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
survey eksplanatori (explanatory survey) yaitu suatu metode penelitian yang
bermaksud menjelaskan hubungan antar variabel dengan menggunakan pengujian
hipotesis.
66
67
Adapun pengertian penelitian survey menurut Masri Singarimbun (1995:3)
adalah penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan
kuesioner sebagai alat pengumpul data yang pokok. Tujuan dari penelitian
explanatory adalah untuk menjelaskan atau menguji hubungan antar variabel yang
diteliti.
3.3
Populasi dan Sampel
3.3.1
Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Suharsimi Arikunto,
2006:130). Dalam pelaksanaan penelitian tidak terlepas dari objek penelitian,
karena merupakan alat yang dipergunakan untuk memecahkan masalah atau
penunjang keberhasilan penelitian. Yang menjadi populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh konsumen kaos di Sentra Kaos Suci Kota Bandung per bulan yang
berjumlah kurang lebih 946 orang (Sumber: Data Pra penelitian).
3.3.2
Sampel
Langkah yang harus dilakukan yaitu dalam penentuan sampel adalah
membuat batasan tentang ciri-ciri populasi. Dalam hal ini penentuan teknik
sampling yang tepat akan sangat menentukan bahwa sampel yang diambil betulbetul representatif. Menurut Suharsimi Arikunto (2006:131) Sampel adalah
sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Sedangkan menurut Sugiarto (2001:2)
sampel adalah sebagian anggota dari populasi yang dipilah dengan menggunakan
prosedur tertentu sehingga diharapkan dapat mewakili populasinya.
68
Adapun teknik sampling yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah
teknik systematic sampling. Metode pengambilan sample yang ideal mempunyai
sifat- sifat sebagai berikut :
1. Dapat menghasilkan gambaran yang dapat dipercaya dari seluruh populasi
yang diteliti
2. Dapat menentukan posisi dari hasil penelitian dengan menentukan
penyimpangan baku (standar) dari taksiran yang diperoleh
3. Sederhana sehingga mudah dilaksanakan
4. Dapat memberikan keterangan sebanyak mungkin dengan biaya seminimal
mungkin
Untuk mencapai tujuan diatas, maka diambil langkah- langkah sebagai berikut :
1. Membuat sampling frame yaitu dengan cara mendaftarkan seluruh kios
yang berada di Sentra Kaos Suci Kota Bandung.
2. Setelah diperoleh data, diketahui bahwa di kawasan Sentra Kaos Suci
terdapat 75 kios. Tetapi dari 75 kios tidak semuanya berproduksi kaos dan
selalu membuka usahanya, hanya 50 kios saja yang masuk kriteria kios
yang dapat diteliti.
3. Dari 50 kios yang ada dibagi menjadi 3 kelas interval yaitu berdasarkan
banyaknnya permintaan selama 3 bulan adalah sebagai berikut:
69
Tabel 3. 1
Jumlah Kios Berdasarkan Banyaknya Permintaan
Kriteria
F (Kios)
%
Rendah (900 - 2.200)
18
36
permintaan
Sedang (2.300 - 3.600)
17
34
(Per potong)
Tinggi (3.700 - 5.000)
15
30
Jumlah
50
100
Kios
Ket: min permintaan 1000 potong kaos
max permintaan 4780 potong kaos
inteval
1300 potong kaos
4. Setelah itu, tahap selanjutnya yaitu peneliti mengambil 50% dari total kios,
yaitu sebanyak 25 kios dengan alokasi sampel kios masing-masing sebagai
berikut:
Tabel 3. 1
Sampel Kios Berdasarkan Kriteria Banyaknya Permintaan
Kriteria
Rendah
Sampel Kios
=
36
X 25 = 9
100
=
34
X 25 = 9
100
=
30
X 11 = 7
100
Sedang
Tinggi
70
5. Tahap selanjutnya yaitu menentukan jumlah sampel responden dari
masing-masing toko dengan rumus sebagai berikut
ni =
Ni
xn
N
(Riduwan, 2008 : 45)
Dimana :
N = Jumlah populasi seluruhnya.
Ni = Jumlah populasi menurut stratum.
ni = Jumlah sampel menurut stratum.
N = Jumlah populasi seluruhnya.
Tabel 3. 3
Sampel Konsumen Sentra Kaos Suci
Jumlah
Kios
No
Kreiteria Kios
1.
Permintaan rendah
9
2.
Permintaan sedang
9
3.
Permintaan tinggi
7
Jumlah
25
Sampel Konsumen
9
X 50
25
= 18 orang
ni =
9
X 50
25
= 18 orang
ni =
7
X 50
25
= 14 orang
ni =
50 orang
71
3.4
Operasionalisasi Variabel
Operasionalisasi variabel berguna untuk memberikan pengertian yang
benar tentang variabel yang terdapat dalam penelitian. Untuk menguji hipotesis
yang diajukan, dalam penelitian ini terlebih dahulu setiap variabel didefinisikan,
kemudian dijabarkan melalui operasionalisasi variabel. Hal ini dilakukan agar
setiap variabel dan indikator penelitian dapat diketahui skala pengukurannya
secara jelas.
Tabel 3. 4
Operasionalisasi Variabel
Variabel
Permintaan
Kaos (Y)
Pendapatan
Konsumen
(X1)
Harga
(X2)
Konsep Teoritis
Jumlah alternatif dari
komoditi yang diminta
per periode waktu, pada
berbagai
harga
alternatif, oleh individu
di dalam pasar.
Penghasilan
yang
diperoleh
seseorang
selama periode tertentu.
Konsep Empiris
Jumlah permintaan
konsumen terhadap
kaos pada satu tahun
terakhir.
Konsep Analitis
Banyaknya rata-rata
kaos per potong yang
diminta
oleh
konsumen kaos pada
satu tahun terakhir.
Besarnya
pendapatan
konsumen kaos pada
satu tahun terakhir.
Besarnya anggaran Interval
yang
disediakan
konsumen kaos pada
satu tahun terakhir
dalam rupiah.
Tingkat harga kaos Interval
per potong yang
dibeli oleh konsumen
kaos pada satu tahun
terakhir
dalam
rupiah.
Dummy
untuk Nominal
mengukur
jumlah
skor kesukaaan atau
ketidaksukaan
konsumen
kaos
dalam membeli kaos
pada
satu
tahun
terakhir:
1 = Suka
Kaos Biaya yang dikeluarkan Besarnya harga kaos
dalam
menggunakan pada satu tahun
barang dan jasa.
terakhir.
Selera
Konsumen/D3
(Variabel
Dummy)
Perilaku kesukaan atau
ketidaksukaan
konsumen
dalam
mengkonsumsi barang
dan jasa.
Perilaku konsumen
kaos terhadap selera
dalam membeli kaos
sesuai
keinginan
pada satu tahun
terakhir.
Skala
Interval
72
0 = Tidak suka
Skor selera yang
diharapkan ≤ Skor
yang
dirasakan
berarti suka.
- Skor selera yang
diharapkan > Skor
yang
dirasakan
berarti tidak suka.
-
3.5
Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik pengumpulan data yang akan digunakan meliputi :
1) Angket, yaitu pengumpulan data yang menggunakan daftar pertanyaan
kepada responden tentang permasalahan yang diteliti.
2) Observasi, yaitu dengan meninjau dan mengamati secara langsung objek yang
diteliti, tujuan dari observasi ini adalah untuk mendapatkan gambaran
menyeluruh tentang data dan informasi yang diperlukan sesuai dengan
permasalahan penelitian.
3) Studi dokumentasi, yaitu dengan memanfaatkan informasi-informasi yang
berupa catatan, laporan, serta dokumen yang berkaitan dengan masalah
penelitian.
4) Studi literatur, yaitu dengan memperoleh data dari buku, laporan penelitian
para ahli, media cetak lainnya yang berhubungan dengan permasalahan yang
diteliti.
3.6
Analisis Instrumen Penelitian
Analisis instrumen penelitian digunakan untuk menguji apakah instrumen
penelitian ini memenuhi syarat-syarat alat ukur yang baik atau tidak sesuai dengan
73
standar metode penelitian. Oleh karena pengumpulan data dilakukan dengan
menggunakan instrumen yang berupa kuesioner, maka dilakukan uji validitas dan
reliabilitas atas instrumen penelitian ini.
3.6.1
Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat keandalan atau
kesahihan suatu alat ukur. Alat ukur yang kurang valid berarti memiliki validitas
rendah. Untuk menguji validitas alat ukur, terlebih dahulu dicari harga korelasi
antara bagian-bagian antara alat ukur secara keseluruhan dengan cara
mengkorelasikan setiap butir alat ukur dengan skor total yang merupakan jumlah
tiap skor butir. Untuk menghitung validitas alat ukur digunakan rumus Pearson
Product Moment.
rxy =
N (∑ XY ) − (∑ X ∑ Y )
{(N ∑ X ) − (∑ X ) }{(N ∑ Y ) − (∑ Y )}
2
2
2
2
( Suharsimi Arikunto, 2008:72)
Dengan menggunakan taraf signifikan
α = 0,05 koefisien korelasi yang
diperoleh dari hasil perhitungan dibandingkan dengan nilai dari tabel korelasi nilai
r dengan derajat kebebasan (n-2), dimana n menyatakan jumlah banyaknya
responden. Jika r hitung > r 0,05 dikatakan valid, sebaliknya jika r hitung ≤ r 0,05 tidak
valid.
74
3.6.2
Uji Reliabilitas
Tes reliabilitas adalah tes yang digunakan dalam penelitian untuk
mengetahui apakah alat pengumpul data yang digunakan menunjukkan tingkat
ketepatan, tingkat keakuratan, kestabilan, dan konsistensi dalam mengungkapkan
gejala dari sekelompok individu walaupun dilaksanakan pada waktu yang
berbeda.
Untuk menghitung uji reliabilitas, penelitian ini menggunakan rumus
alpha dari Cronbach sebagaimana berikut:
2
Σσ n 
 k 
r1 1 = 
1 −

σ t2 
 k − 1  
(Suharsimi Arikunto, 2006: 171)
Di mana:
r11
= reliabilitas instrumen
k
= banyak butir pernyataan atau banyaknya soal
∑σn2
= Jumlah varians butir
σt2
= varians total
Kriteria pengujiannya adalah jika r hitung lebih besar dari r tabel dengan
taraf signifikansi pada
α = 0,05, maka instrumen tersebut adalah reliabel,
sebaliknya jika r hitung lebih kecil dari r tabel maka instrument tidak reliabel.
75
3.7
Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis
3.7.1
Teknik Analisis Data
3.7.1.1 Analisis Regresi Linier Berganda
Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel kuantitatif dan variabel
kualitatif, yang termasuk variabel kuantitatif dalam penelitian ini adalah variabel
dependen (Y) permintaan kaos, variabel independen (X1) pendapatan konsumen
dan variabel independen (X2) harga kaos, sedangkan yang termasuk variabel
kualitatif yaitu variabel independen (D3) selera konsumen. Suatu cara untuk
membuat kuantifikasi (berbentuk angka) dari data yang kualitatif (tidak berbentuk
angka) ialah dengan jalan memberikan nilai 1 (satu) dan 0 (nol). Dalam penelitian
ini untuk variabel independen (D3) selera diberi angka nol (0) berarti tidak suka
dan diberikan angka satu (1) apabila suka. Variabel yang mengambil nilai 0 dan 1
ini dinamakan variabel boneka atau variabel dummy.
Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan analisis regresi linier berganda dengan persamaan:
Y = β0 + β1X1 - β2X2 + β3D3 + e
Di mana :
Y
= Permintaan kaos
β0 = konstanta regresi
β1 = koefisien regresi X1
β2 = koefisien regresi X2
β3 = koefisien regresi D3
(Gujarati, 1998:265)
76
X1 = Pendapatan Konsumen
X2 = Harga Kaos
D3 = 1, Suka
0, Tidak suka
e
= Error variabel
3.7.2
Pengujian Hipotesis
Untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini dapat dirumuskan secara
statistik adalah sebagai berikut:
H0 : β = 0 artinya
tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel X
terhadap variabel Y.
Ha : β > 0 artinya ada pengaruh positif antara variabel X terhadap variabel Y.
Ha : β < 0 artinya ada pengaruh negatif antara variabel X terhadap variabel Y.
a.
Uji F Statistik
Uji F digunakan dengan maksud untuk melihat pengaruh variabel-variabel
bebas terhadap variabel terikat secara simultan. Hipotesisnya adalah:
Ho : diterima jika Fhitung ≥ Ftabel (df=
Ha : ditolak jika Fhitung ≤ Ftabel (df=
k
)
n − k −1
k
)
n − k −1
Artinya apabila Fhitung ≤ Ftabel, maka pengaruh bersama antara variabel bebas
secara keseluruhan terhadap variabel terikat tidak signifikan, tetapi sebaliknya
apabila Fhitung ≥ Ftabel maka pengaruh bersama antara variabel bebas terhadap
variabel terikat adalah signifikan.
77
Pengujian hipotesis dilakukan dengan mencari nilai Fhitung dengan menggunakan
korelasi ganda dan dapat dihitung dengan rumus:
RYXiXj =
r 2YX i + r 2YX j − 2rYX ir YX j rX i Y
1− r2 Xi X j
(Sugiyono, 2004:154)
Uji signifikansinya dapat dihitung dengan rumus :
ESS /(k − 1)
R 2 /(k − 1)
=
F=
RSS /(n − k ) (1 − R 2 ) /(n − k )
(Sudjana, 1996:385)
Keterangan :
R2=koefisien determinasi
k= Parameter (jumlah variabel independen)
n=Jumlah observasi
F=Fhitung yang selanjutnya dibandingkan dengan Ftabel.
b.
Uji t Statistik
Pengujian hipotesis dengan uji t adalah untuk melihat pengaruh variabel-
veriabel bebas (independen) terhadap variabel terikat (dependen) secara parsial
dilakukan dengan uji t ini. uji signifikansinya dapat dihitung melalui rumus:
)
t=
β1 − β 1
S ek
(Gujarati,1998:78)
Setelah diperoleh t hitung, selanjutnya bandingkan dengan t tabel dengan
α disesuaikan, adapun cara mencari t table dapat menggunakan rumus :
ttabel =n-k-1
78
dimana :
t = ttabel pada α disesuaikan
n=banyak sampel
k=variabel bebas
Adapun kriteia yang dapat digunakan adalah sebagai berikut:
Ho diterima, jika thitung ≤ ttabel, df (n-k)
Ho ditolak, jika thitung ≥ ttabel, df (n-k)
Jika thitung lebih besar dari ttabel maka Ho ditolak, Hi diterima
Jika thitung lebih kecil dari ttabel maka Ho diterima, Hi ditolak. Dalam pengujian
hipotesis ini tingkat kesalahan yang digunakan adalah 5% atau 0,05 pada taraf
signifikansi 95%.
Uji Koefisien Determinasi (R2)
c.
Koefisien determinasi (R2) merupakan cara untuk mengukur ketepatan
suatu garis regresi. Menurut Gujarati (1998:98) menjelaskan bahwa koefisien
determinasi (R2) yaitu angka yang menunjukan besarnya derajat kemampuan
menerangkan variabel bebas terhadap variabel terikat dari fungsi tersebut.
Pengaruh secara simultan variabel X terhadap Y dapat dihitung dengan
koefisien determinasi secara simultan melalui rumus:
R2 =
R
2
ESS
ܶܵܵ
=
∑ ŷi2
∑ yi2
(Agus Widarjono, 2007:39)
79
Nilai R2 berkisar antara 0 dan 1 (0 < R < 1), dengan ketentuan sebagai berikut :
•
Jika R2 semakin mendekati angka 1, maka hubungan antara variabel bebas
dan variabel terikat semakin erat atau dapat dikatakan bahwa model tersebut
dinilai baik.
•
Jika R2 semakin menjauhi angka 1, maka hubungan antara variabel bebas dan
variabel terikat jauh atau tidak erat, sehingga model tersebut dapat dikatakan
kurang baik.
d.
Uji β (Pengujian Koefisien Beta)
Menghitung koefisien beta berdasarkan pada rumus :
‫݇ݏ‬
Pyxk = ‫)ܾ݇( ݕݏ‬
(Kusnendi, 2008:157)
Keterangan :
Pyxk
=
Koefisien jalur antara variabel eksogen terhadap variabel
endogen yang terdapat dalam sub-sektor yang dianalisis
Sk
=
Standar deviasi variabel eksogen (independen)
Sy
=
Standar deviasi variabel endogen (dependen)
Bk
=
Koefisien regresi variabel independen xk yang terdapat dalam
persamaan regresi.
Sedangkan kekuatan masing-masing pengaruh variabel independen
terhadap variabel dependen didapat dengan rumus sebagai berikut:
(Pyxk . rxy) x 100 %
80
Keterangan:
Pyxk
=
Koefisien jalur antara variabel eksogen terhadap variabel
endogen yang terdapat dalam sub-sektor yang dianalisis
Rxy
=
Korelasi antara variabel independen terhadap variabel
dependen
Download