pertemuan 8 sistem informasi, sistem pendukung

advertisement
PERTEMUAN 8A MANAJEMEN BASIS DATA
8A.1 Pendahuluan
Tujuan utama komputer adalah mengolah data menjadi sebuah informasi yang berharga.
Untuk mengolah data dibutuhkan sebuah mekanisme penyimpanan dan pengolahan yang
baik, sehingga dapat menghasilkan informasi dengan cepat dan akurat. Pengolahan data
yang baik meliputi penyimpanan data dengan struktur yang baik, serta mekanisme untuk
melakukan manipulasi data menjadi informasi. Penyimpanan dan pengolahan data dalam
satu tempat akan memudahkan pengguna dalam pemeliharaan dan pencarian data. Jika data
disimpan dalam banyak tempat/berkas, maka akan sulit sekali melakukan kordinasi,
organisasi, dan pelacakan data dari berbagai sumber yang berbeda tersebut.
Konsep penyimpanan data yang baik tertuang dalam konsep basis data. Sedangkan aplikasi
yang digunakan untuk menyimpan dan mengelola basis data disebut sebagai Sistem
Manajemen Basis Data.
Dalam bab ini akan dipelajari mengenai hirarki data, model data, perancangan basis data,
dan sistem manajemen basis data relasional. Setelah mempelajari bab ini mahasiswa
diharapkan dapat membuat basis data sederhana dengan menggunakan sistem manajeman
basis data relasional Microsoft Access.
8A.2 Penyajian
a. Pengertian Data, Informasi dan Basis Data
Data adalah kumpulan kejadian yang diangkat dari suatu kenyataan (fakta), dapat berupa
angka-angka, huruf, simbol-simbol khusus, atau gabungan dari ketiganya. Data masih
belum dapat bercerita banyak sehingga perlu diolah lebih lanjut. Komputer memproses
data ke dalam informasi. Informasi adalah hasil dari suatu kegiatan pengolahan data yang
memberikan bentuk yang lebih bermakna dari suatu fakta. Kita tidak dapat memperoleh
informasi yang benar dari data yang tidak benar (Garbage in, garbage out (GIGO)).
Basis data berasal dari kata basis dan data. Basis dapat diartikan sebagai markas, gudang,
dan tempat berkumpul. Sedangkan data adalah ukuran, besaran, serta nilai dari obyek dan
fakta yang terdapat dalam sebuah lingkungan atau organisasi. Sebuah basis data adalah
koleksi atau kumpulan data yang saling berhubungan mengenai sebuah subyek atau
organisasi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Misalnya, sebuah fakultas memiliki data tentang departemen, mata kuliah, mahasiswa, dan
dosen. Setiap semester pengelola fakultas menginginkan laporan berupa bukti
penyelenggaraan proses belajar mengajar dari masing-masing departemen. Laporan
tersebut dapat berupa KRS, transkrip nilai, jadwal mata kuliah, absensi mata kuliah, dan
lain sebagainya. Untuk itu, dibuatlah sebuah basis data yang didalamnya terdiri dari datadata departemen, mata kuliah, mahasiswa, dan dosen, yang semuanya saling mendukung
dan terkait. Basis data tersebut diharapkan dapat digunakan untuk menghasilkan informasi
yang dibutuhkan dalam bentuk laporan pelaksanaan proses belajar-mengajar seperti
disebutkan di atas.
Data-data yang terdapat pada basis data fakultas adalah sebagai berikut:
1. Data departemen: departemen biologi, departemen kimia, departemen fisika, ...
2. Data mata kuliah pada departemen biologi: anatomi hewan, manusia, tumbuhan, ...
3. Data mata kuliah pada departemen kimia: alkali, non alkali, asam-basa, ...
Pertemuan 8A- Halaman
1
4. Data mata kuliah pada departemen fisika: gerak bebas, gaya dan usaha, teori
relativitas, ...
5. Data dosen pada departemen biologi: Dr. Syamsul, Dr. Rustam Fatah, Dr. Ira, Dr.
Mira Hanafi, Dr. Siska, Dr. Wawan, ...
6. Data dosen pada departemen kimia: Dr. Mira Basuki, Dr. Rustam Effendi, Dr.
Warsito, Dr. Bambang, ...
7. Data dosen pada departemen fisika: Dr. Bambang Irawan, Dr. Eko Wijaya, Dr.
Syaiful, Dr. Maria, ...
8. Data mahasiswa departemen biologi: Intan, Nuri, Karina, Dina, Syaiful, Neneng,
Dede, ...
9. Data mahasiswa departemen fisika: Tuti, Sarah, Fadli, Soraya, Zaenal, ...
10. Data mahasiswa departemen kimia: Juwita, Bela, Tasya, Zikri, Fajar, ...
Selain data-data di atas, terdapat juga data-data tentang penyelenggaraan proses belajarmengajar, seperti data absen untuk setiap mata kuliah, data nilai mahasiswa, data
bimbingan dosen dan mahasiswa, dan lain sebagainya. Semua data-data ini ditempatkan
dalam satu basis data fakultas.
b. Hirarki Data
Basisdata mengandung file-file, file mengandung record-record, record mengandung fieldfield, field mengandung karakter (Gambar 1).
Gambar 1 Hirarki data
Pertemuan 8A- Halaman
2
Field merupakan kombinasi dari satu atau lebih karakter,
dan merupakan unit terkecil dari data yang dapat diakses
penguna. Ukuran field mendefinisikan the banyaknya
karakter maksimum dalam sebuat field. Nama field
mengidentifikasi secara unik setiap field. Tipe data
menentukan jenis data yang terdapat dalam field. Contohcontoh tipe data adalah
6.
7.
8.
9.
1. Numeric: hanya terdiri dari bilangan
2. Text (juga dinamakan alphanumeric): terdiri dari huruf,
bilangan , atau karakter khusus.
3. AutoNumber: bilangan unik yang secara otomatis
diberikan untuk setiap record baru
4. Currency: jumlah uang dalam dollar atau bilangan yang
mengandung nilai desimal
5. Date: bulan, hari, tahun, dan kadang-kadang waktu
Memo: entri teks yang panjang
Yes/No (dinamakan juga Boolean): hanya mengandung nilai Yes atau No (atau True
atau False)
Hyperlink: alamat Web yang me-linkke dokumen atau halaman Web
Object (dinamakan juga BLOB untuk objek biner berukuran besar): foto, audio, video,
atau dokumen yang dibuat dalam aplikasi lain seperti word processing atau
spreadsheet.
Record merupakan kelompok field-field yang berelasi. Setiap record diidentifikasi secara
unik oleh key field, atau primary key.
records
•
Member
•
First
•
•
•
•
•
ID
2295
•
•
•
•
•
Name
Donna
2928
3376
3928
4872
key field
Shannon
Adrian
Jonah
Marcus
•
•
•
•
•
•
Last
Name
Vandenb
erg
Murray
Valesque
zWeinberg
Green
•
Address
•
City
•
State
•
•
•
•
•
1029 Wolf
•
•
•
•
•
Montgomer
•
•
•
•
•
AL
Avenue
33099 Clark
Street
15 Duluth Street
P.O. Box 45
22 Fifth Avenue
yMontgomer
yPrattville
Clanton
Auburn
AL
AL
AL
AL
fields
Gambar 2 Field, record dan key field
Pemeliharaan record dilakukan dengan cara:
1. Menambah record baru ketika memperoleh data baru.
2. Memperbaiki data yang tidak akurat, dan meng-update data lama
3. Menghapus ketika record tidak lagi dibutuhkan. Beberapa program segera menghapus
record ketika tidak dibutuhkan lagi, program yang lain menandai record tersebut.
Pertemuan 8A- Halaman
3
Selain tiga cara tersebut, pemeliharaan record dilakukan dengan validasi. Validasi
merupakan proses membandingkan data dengan kumpulan aturan untuk menentukan
apakah data tsb benar atau tidak. Validasi bertujuan mengurangi kesalahan entri data dan
meningkatkan integritas sebelum program menulis data ke dalam disk.
c. Pemrosesan File Versus Basisdata
Dalam pemrosesan file, setiap departemen atau area dalam organisasi memiliki kumpulan
file-file sendiri. Record-record dalam satu file dapat tidak berelasi dengan record-record
dalam file lain. Sistem ini memiliki kelemahan diantaranya
 Redundansi data: field-field yang sama disimpan dalam banyak file.
 Data terisolasi: data disimpan dalam file-file terpisah sehingga sulit diakses.
Dalam pendekatan basis data, banyak program dan pengguna dapat berbagi pakai data
dalam basisdata. Dalam pendekatan ini, keamanan data terjaga, sehingga hanya pengguna
yang berhak yang dapat mengakses data tertentu. Berikut adalah keuntungan penggunaan
pendekatan basis data:
 Mengurangi redundansi data
 Meningkatkan integritas data
 Berbagi pakai data
 Akses lebih mudah
 Mengurangi waktu pengembangan
Gambar 3 menunjukkan perbedaan aplikasi basisdata dan aplikasi pemrosesan file dalam
menyimpan data.
(a) Penyimpanan data dalam aplikasi pemrosesan file
(b) Penyimpanan data dalam aplikasi basisdata
Gambar 3 Perbedaan penyimpanan data dalam aplikasi basisdata
dan aplikasi pemrosesan file
Pertemuan 8A- Halaman
4
d. Model Data Relasional
Ketika kita membuat basis data sebenarnya secara tidak langsung kita sudah menentukan
bagaimana nantinya data tersebut akan disimpan dan diperlakukan, dengan kata lain
menentukan model (struktur) data dari data tersebut. Model data dapat didefinisikan
sebagai kumpulan perangkat konseptual untuk menggambarkan data, hubungan data,
makna data, dan batasan data. Model data berguna sebagai landasan baku cara kita
memandang, mengorganisir, dan memperlakukan data secara konsisten.
Dalam sejarah perancangan basis data, terdapat sejumlah cara untuk merepresentasikan
model data, yaitu model hirarkis (hierarchical model), model jaringan (network model),
dan model relasional (relational model).
Pada model hirarkis, data disusun menyerupai struktur tree. Masing-masing obyek (entitas)
dalam basis data hanya boleh memiliki satu parent, namun dapat memiliki lebih dari satu
anak. Terdapat sebuah obyek sebagai root dan obyek sisanya menjadi child di bawahnya.
Root adalah sebuah obyek yang levelnya paling tinggi (nilainya paling kecil).
DEPARTEMEN
kode dept
nama dept
MATA KULIAH
kode MK
MAHASISWA
nama MK
…
nama DSN
…
NRP
nama MHS
…
DOSEN
NIP
Gambar 4 Model hirarkis
Pada model jaringan, entitas disusun dalam sebuah graph, dimana beberapa entitas dapat di
akses melalui beberapa path. Pada model ini tidak ada hirarki data, semua dianggap berada
pada level yang sama.
MATA KULIAH
MAHASISWA
kode MK
nama MK
…
NRP
nama MHS
NIP
nama DSN
…
kode dept
nama dept
DOSEN
…
DEPARTEMEN
Gambar 5 Model jaringan
Pada model relasional, data disusun dalam tabel dua dimensi. Tabel terdiri dari atribut dan
nilai dari atribut masing-masing obyek yang dinyatakan oleh tabel tersebut. Masingmasing tabel dapat memiliki relasi dengan tabel lainnya.
Pertemuan 8A- Halaman
5
DEPARTEMEN
DOSEN
kode dept
NIP
nama dept
…
…
…
…
…
…
…
…
…
MATA KULIAH
kode MK
…
…
…
Dept
…
…
…
MAHASISWA
nama MK
…
…
…
nama DSN
…
…
…
Dept
NRP
…
…
…
…
…
…
nama MHS
…
…
…
Dept
…
…
…
Gambar 6 Model relasional
Model data relasional adalah model data yang populer digunakan. Beberapa konsep dari
model data relasional adalah sebagai berikut:

Sebuah obyek atau kejadian disebut juga sebagai entitas, dalam suatu organisasi
direpresentasikan sebagai sebuah tabel.

Sebuah tabel terdiri dari atribut-atribut yang merupakan representasi nilai-nilai yang
terdapat dalam suatu obyek.

Setiap table yang memiliki sebuah atribut yang dapat membedakan setiap obyek
didalamnya secara unik (primary key) disebut sebagai strong entitas.

Sebuah tabel dapat memiliki relasi dengan tabel-tabel yang lain.

Hubungan antartabel dinyatakan dalam sebuah bentuk konseptual yang disebut EntitasRelationship diagram (E-R diagram).

Komponen pembentuk model E-R diagram : Entitas, Atribut dan Relasi.
Simbol-simbol yang digunakan dalam E-R diagram terdapat dalam Tabel 1.
Tabel 1 Simbol dalam E-R diagram
No
Nama Simbol
1.
Entitas
2.
Atribut
3.
Relasi
Simbol
Misalnya pada fakultas, terdapat beberapa strong entitas seperti departemen, dosen,
mahasiswa, dan mata kuliah. Masing-masing strong entitas tersebut memiliki primary key,
yaitu kode departemen untuk entity departemen, NIP untuk dosen, dan NRP untuk
mahasiswa. Kemudian, setiap entitas dapat memiliki hubungan atau relasi dengan entitas
lainnya sebagai berikut:
Pertemuan 8A- Halaman
6

Setiap departemen memiliki banyak dosen, banyak mata kuliah, dan banyak
mahasiswa

Setiap dosen bisa mengajar lebih dari satu mata kuliah

Setiap mata kuliah dapat diajar oleh lebih dari satu dosen

Setiap mahasiswa dapat mengambil banyak mata kuliah

Setiap mata kuliah dapat diambil oleh banyak mahasiswa

Setiap mahasiswa memiliki seorang dosen pembimbing akademik

Setiap dosen dapat membimbing lebih dari satu mahasiswa
Tingkat partisipasi setiap obyek dalam entitas dinyatakan dalam derajat kardinalitas.
Kardinalitas ini memiliki dua kemungkinan nilai, yaitu satu (one) dan banyak (many).
Derajat kardinalitas menunjukkan jumlah maksimum entiti/record dari suatu tabel (A) yang
dapat berelasi dengan entiti/record pada himpunan entiti /tabel yang lain (B)

One to One dari tabel A ke tabel B
Setiap record dari tabel A berhubungan dengan paling banyak satu record dari
tabel B, dan begitu juga sebaliknya setiap record dari tabel B berhubungan dengan
paling banyak satu record dari tabel A.
Relasi ini tidak umum karena data dalam bentuk relasi seperti ini dapat digabung
dalam sebuah tabel. Relasi One to One dapat digunakan jika ingin membagi sebuah
tabel yang memiliki banyak field.

One to Many dari tabel A ke tabel B
Setiap record dari tabel A dapat berhubungan dengan banyak record pada tabel B,
tetapi tidak sebaliknya, dimana setiap record dari tabel B berhubungan dengan
paling banyak satu record pada tabel A

Many to Many dari tabel A ke tabel B
Setiap record dari tabel A dapat berhubungan dengan banyak record pada tabel B,
dan demikian juga sebaliknya, dimana setiap record dari tabel B dapat
berhubungan dengan banyak record pada tabel A
Hubungan dan tingkat kardinalitas dari masing-masing relasi di atas dapat digambarkan
dalam E-R diagram sebagai berikut:
Pertemuan 8A- Halaman
7
*
Mata Kuliah
*
mengajarkan
*
memiliki
1
Departemen
mengambil
*
1
*
Dosen
memiliki
1
*
memiliki
*
*
Mahasiswa
*
membimbing
Gambar 7 E-R Diagram
Hubungan ”memiliki” dari entitas departemen ke entitas mata kuliah, dosen, dan
mahasiswa memiliki relasi one to many. Relasi ini diimplementasikan dengan masuknya
kode departemen menjadi salah satu atribut di tabel dosen, tabel mahasiswa, dan tabel mata
kuliah, seperti terlihat pada Gambar 8, 9, dan 10. Hal ini terjadi karena pada dasarnya
atribut departemen adalah atribut yang mencirikan masing-masing obyek dalam tabel-tabel
tersebut.
kode dept
NIP
Departemen
kode dept
*
1
Dosen
memiliki
Gambar 8 Relasi One to Many Departemen dan Dosen
kode dept
NRP
Departemen
kode dept
*
1
Mahasiswa
memiliki
Gambar 9 Relasi One to Many Departemen dan Mahasiswa
kode dept
kode MK
Departemen
*
1
memiliki
kode dept
Mata Kuliah
Gambar 10 Relasi One to Many Departemen dan Mata Kuliah
Pertemuan 8A- Halaman
8
Berbeda halnya dengan relasi ”memiliki”, relasi ”mengambil”, ”mengajarkan”, dan
”membimbing” mempunyai relasi many to many. Pada relasi ’mengambil”, kode mata
kuliah tidak boleh ditempatkan langsung ke dalam tabel mahasiswa, karena pada dasarnya
mata kuliah bukan merupakan atribut yang mencirikan mahasiswa. Demikian pula untuk
relasi membimbing dan mengajarkan. Untuk itu, dibuatlah sebuah entitas baru yang
didalamnya berisi kombinasi data dari dua tabel yang berelasi many to many tersebut.
Entitas bentukan ini dikenal sebagai weak entitas. Weak entitas umumnya menggunakan
kombinasi beberapa atribut dari entitas asalnya untuk mencirikan setiap obyek yang
terdapat didalamnya (Gambar 11, 12, dan 13).
NIP
kode MK
Dosen
NIP
kode MK
*
kode dept
Mata Kuliah
*
memberikan
1
1
Pengajaran
diajarkan
Gambar 11 Weak entitas pengajaran dari entitas dosen dan mata kuliah
NIP
NRP
Dosen
NIP
Mahasiswa
NRP
*
*
diberikan
1
1
Bimbingan
mendapatkan
Gambar 12 weak entitas bimbingan dari entitas dosen dan mahasiswa
kode MK
NRP
Mata Kuliah
kode MK
Mahasiswa
NRP
*
*
berisi
1
1
KRS
mengisi
Gambar 13 Weak entitas krs dari entitas mata kuliah dan mahasiswa
Pertemuan 8A- Halaman
9
Dari E-R diagram di atas, kita dapat membuat implementasi entitas-entitas berupa tabeltabel dalam basis data. Tabel-tabel yang dibuat dalam basis data fakultas adalah sebagai
berikut:
 Tabel Departemen: kode dept, nama dept
 Tabel Dosen: NIP, nama, kode dept
 Tabel Mahasiswa: NRP, nama, kode dept
 Tabel Mata Kuliah: kode MK, nama, semester, sks, kode dept
 Tabel Pengajaran: NIP, kode MK, waktu, tempat, tahun ajaran
 Tabel Bimbingan: NIP, NRP, tahun ajaran
 Tabel KRS: NRP, kode MK, nilai, tahun ajaran
e. Aljabar Relasional
Aljabar relasional menggunakan variabel dan operasi-operasi untuk membangun relasi
baru, juga digunakan untuk manipulasi atau mengambil kembali data. Operasi-operasi
tersebut adalah
1. Operasi proyeksi: pengambilan data dari kolom-kolom (field). Ilustrasi operasi ini
diberikan dalam Gambar 14
Semua baris dan kolom dalam tabel Movie
Hasil operasi proyeksi
Gambar 14 Ilustrasi operasi proyeksi
2. Operasi seleksi: pengambilan data dari baris-baris tertentu (record).
operasi seleksi diberikan pada Gambar 15.
Ilustrasi
Semua baris dan kolom dari tabel Movie
Hasil operasi seleksi
Gambar 15 Ilustrasi operasi seleksi
Pertemuan 8A- Halaman 10
3. Kombinasi operasi proyeksi dan seleksi. Ilustrasi kombinasi operasi seleksi dan
proyeksi diberikan pada Gambar 16.
Semua baris dan kolom dari tabel Movie
Hasil operasi proyeksi dan seleksi
Gambar 16 Ilustrasi kombinasi operasi seleksi dan proyeksi
4. Operasi join: mengkombinasikan data dari dua atau lebih tabel. Ilustrasi kombinasi
operasi seleksi dan proyeksi diberikan pada Gambar 17.
Tabel Movie
Tabel Rental
Tabel Rental dan Tabel Movie digabungkan
pada kolom Movie ID
Gambar 17 Ilustrasi operasi join
f. Structured Query Language (SQL)
SQL digunakan untuk me-manage, update, dan me-retrieve data menggunakan aljabar
relasional.
SQL memiliki keyword khusus dan aturan seperti terlihat dalam contoh
berikut:
Pertemuan 8A- Halaman 11
Operasi proyeksi
Operasi join
Operasi seleksi
Berikut contoh pernyataan SQL dan hasilnya.
Pernyataan SQL
Hasil pernyataan SQL
g. Sistem Manajemen Basis Data (SMBD)
Sistem adalah sekumpulan bagian-bagian yang memiliki fungsi berbeda namun saling
terkait dan mendukung secara terstruktur untuk mencapai tujuan tertentu. SMBD adalah
kumpulan program (perangkat lunak) yang digunakan untuk membuat (mendefinisikan,
menyusun) dan mengelola (manipulasi data) basis data untuk berbagai aplikasi.
SMBD terdiri dari basis data dan perangkat lunak pengelola basis data. Terdapat berbagai
jenis SMBD tergantung dari model basis data yang dikelolanya. Berikut adalah contohcontoh
SMBD berikut pembuatnya dan tipe komputer dimana SMBD tersebut
diaplikasikan.
Pertemuan 8A- Halaman 12
•
•
•
DBMS
•
DB2
•
•
•
Informix
•
•
Ingres
•
•
Oracle
•
•
•
Access
SQL Server
Sybase
•
•
Manufacturer
•
IBM Corporation
•
•
IBM Corporation
•
Microsoft Corporation
Computer Associates
International, Inc.
Oracle Corporation
Microsoft Corporation
Sybase Inc.
•
•
•
•
Computer Type
Personal computer, server, PDA
Personal computer, midrange server,
mainframe
Personal computer, midrange server,
mainframe
Personal computer, midrange server,
mainframe
Personal computer, midrange server,
mainframe, PDA
Server
Personal computer, midrange server,
PDA
SMBD yang menyimpan dan mengelola basis data model relasional disebut sebagai Sistem
Manajemen Basis Data Relasional (SMBDR). Sekarang ini umumnya sebuah SMBD
adalah juga sebuah SMBDR. Beberapa SMBDR yang sekarang ini sering digunakan
adalah Microsoft Access, MySQL, SQL Server, dan Oracle. Salah satu SMBDR yang
dipergunakan untuk menyimpan dan mengelola basis data skala kecil dan menengah
adalah Microsoft access. Untuk membuat, mengolah dan mengelola basis data, di dalam
Microsoft Access tersedia beberapa fasilitas penting, diantaranya:







Tables : untuk menyimpan data
Queries : untuk menemukan dan mengambil serta mendapatkan data yang
diinginkan.
Forms : untuk menampilkan, menambah, dan memperbaharui data di dalam tabel
Reports : untuk menampilkan data dalam layout yang spesifik sesuai dengan
ketentuan organisasi
pages : untuk menampilkan, mengupdate, menganalisa basis data dari internet atau
intranet
Macros : perintah atau kumpulan perintah yang dapat digunakan untuk
mengotomasi sebuah pekerjaan
Module : mendeskripsikan variable atau konstanta yang sudah dideklarasikan
Selain fasilitas-fasilitas yang telah disebutkan di atas, dengan Microsoft Access pembuat
basis data juga dapat memastikan implementasi basis data yang sesuai dengan desain E-R
diagram yang telah dibuat sebelumnya. Caranya adalah dengan menarik garis hubungan
(relationship line) dari satu tabel ke tabel lain yang saling berhubungan. Relationship yang
terbentuk akan menjaga agar setiap manipulasi data tidak menyebabkan data menjadi tidak
konsisten.
Pertemuan 8A- Halaman 13
8A.3 Penutup
Perancangan basis data dengan benar akan membuat sebuah basis data menjadi lebih baik.
Untuk itu, perlu dibuat suatu gambaran dalam bentuk simbol seperti E-R diagram untuk
memudahkan komunikasi antara pengguna dan pembuat basis data. dalam merancang basis
data yang sesuai dengan kebutuhan pengguna. E-R diagram dapat membantu pembuat
basis data lebih memahami kebutuhan organisasi akan informasi.
Dengan menggunakan SMBDR, basis data dapat disimpan sekaligus dapat dikelola dengan
cepat dan mudah. Pengguna basis data tidak perlu melakukan pencarian dari berbagai
sumber karena semua data sudah berada dalam satu tempat. Selain itu, konsistensi data
dapat dijaga dengan menetapkan hubungan antar tabel. Hubungan antar tabel dapat
diimplementasikan dengan mudah dalam SMBDR. Hubungan antar tabel ini akan menjaga
konsistensi data yang dimasukkan dalam tabel-tabel yang berhubungan. SMBDR seperti
Microsoft Access secara default juga telah menyiapkan sarana untuk membuat tabel,
mengambil data yang diinginkan dengan menggunakan query, mempermudah pemasukan
data dengan menggunakan form, serta menampilkan laporan yang formatnya dapat
disesuaikan dengan kebutuhan organisasi.
Pertemuan 8A- Halaman 14
Download