KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA SEKRETARIAT JENDERAL PENGUATAN SISTEM KESEHATAN NASIONAL SEBAGAI KEBIJAKAN STRATEGIS BIDANG KESEHATAN DALAM RANGKA IMPLEMENTASI UU 23/ 2014 dr. Trisa Wahjuni Putri, M. Kes Kepala Pusat Analisis Determinan Kesehatan DESENTRALISASI KESEHATAN Critical Point Desentralisasi kesehatan mengoptimalkan pembangunan kesehatan untuk mendekatkan pelayanan kesehatan agar lebih efektif, efisien dan menyentuh kebutuhan kesehatan riil masyarakat. Strategi: Memperpendek rantai birokrasi; Memberi kewenangan bagi daerah untuk menentukan kegiatan dan program sesuai karakteristik daerah; Mengalokasikan dana pembangunan kesehatan sesuai karakteristik permasalahan daerah, kebutuhan kesehatan dan potensi daerah serta diharapkan adanya keterlibatan masyarakat (community involvement) HARAPAN KESENJANGAN ??? KENYATAAN KONSEP BARU RAKERKESNAS 2016 Pra Rakerkesnas Nasional Isu Nasional Pra Rakerkesnas Provinsi Tahap 1 10 Isu Prioritas Penajaman 10 Isu Prioritas Daerah PERCEPATAN 2016 RAKERKESNAS Tahap 2 PRIORITAS NASIONAL *RESOLUSI Tindak Lanjut Monitoring Binwil : 1. Aspek legal 2. Aspek Teknis 3. Aspek Pembiayaan 4. Aspek Sumber Daya PRIORITAS 2017 Konsep Resolusi Rakerkesnas mengadopsi konsep WHA: Setiap tahun akan dievaluasi progresnya oleh Binwil Eselon 1. Programnya terinstitusionalisasi berdasarkan pendekatan Sistem Kesehatan Nasional sehingga database diarsipkan secara otentik dan terekam di Pusdatin. 1. PANITIA PENGARAH 2. PANITIA PENYELENGGARA (OC) 3. PANITIA KEBIJAKAN (PC) PC : POLICY COMMITTEE Bertugas: Menyusun dan merumuskan Hasil Rakerkesnas dan Tindak Lanjutnya PERANGKAT RAKERKESNAS BARU 4 PENDEKATAN SISTEM KESEHATAN NASIONAL DALAM RESOLUSI RAKERKESNAS: Subsistem Upaya Kesehatan (4/10) Subsistem Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (1/3) Subsistem Pembiayaan (3/7) Subsistem Sumber Daya Manusia Kesehatan (3/10) Subsistem Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan (4/12) Subsistem Manajemen (5/9) Subsistem Pemberdayaan Masyarakat (7/11) TOTAL : 27/62 item Resolusi DISTRIBUSI BUKU RESOLUSI RAKERKESNAS: 1. Gubernur : Disampaikan melalui peserta Dinas Kesehatan Provinsi yang hadir dalam Rakontek Ditjen Kesmas. 2. Bupati/ Walikota: Disampaikan melalui peserta Dinas Kesehatan Kab/ Kota dalam Rakontek DAK 3. Eselon 1: Disampaikan pada rapat persiapan penyusunan perangkat monitoring evaluasi dan pengendalian pelaksanaan resolusi rakerkesnas 2016 Matriks Resolusi KONSEP PENDAYAGUNAAN BINWIL DAN RAKERKESNAS DALAM PERSPEKTIF DESENTRALISASI DAN PERCEPATAN PENCAPAIAN TARGET PROGRAM INDONESIA SEHAT TAHUN 2019 PARADIGMA SEHAT VARIABEL POLITIK KONTEN 1. Dimensi Politik dan Kebijakan Kesehatan Pusat – Daerah 2. Dimensi Hukum dan Harmonisasi Peraturan Pusat – Daerah 3. Dimensi Peran, Fungsi, dan Kelembagaan Pemerintah Pusat Dan Daerah Sesuai UU 23/ 2014 Tentang Pemerintah Daerah D E S E N T R A L I S A S I K E S E H A T A N VARIABEL FISKAL 4. Dimensi Perencanaan dan Anggaran APBN, DAK dan APBD 5. Dimensi Infrastruktur Termasuk Sarana dan Prasarana Kesehatan 6. Dimensi Sumber Daya Manusia Kesehatan Daerah Resolusi Rakerkesnas dalam ruang lingkup SKN [Subsistem Upaya Kesehatan, Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Pembiayaan, Sumber Daya Manusia Kesehatan, Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan, Manajemen dan Pemberdayaan Masyarakat] PENDEKATAN KELUARGA AKTOR 1. 2. 3. 4. 8. Dimensi Target Indikator Pembangunan Nasional Bidang Kesehatan dan Kemampuan Pencapaian Target SPM Bidang Kesehatan di Daerah Modifikasi Teori Soufflé dan Buse, 2005 Bupati/Walikota Gubernur Menkes Lintas Sektor (K/L) VARIABEL ADMINISTRATIF 7. Dimensi Sistem Manajemen, Sistem Informasi dan Hubungan Tata Kelola Antar Lembaga Pemerintah Pusat – Daerah/Provinsi - Kab/Kota KONTEKS UU 23/2014 PP 46/2014 (Sistem Informasi Kesehatan) PP 18/2016 (Perangkat Daerah) RPP UPK RPP SPM Instrumen Monev Resolusi Instrumen Monev Resolusi Index Keluarga Sehat dan Germas Instrumen Monev Resolusi PROSES Monev Binwil Terhadap: 1. 2. 3. 4. Aspek Legal, Aspek Teknis, Aspek Pembiayaan, Aspek SDK Tim Terpadu Binwil Kemenkes Dinas Kes. Prov Dinas Kes. Kab/Kota Mendekatkan Pelayanan Kesehatan Kepada Keluarga dan Masyarakat secara Lebih Efektif-Efisien sesuai Kebutuhan Riil Kesehatan Masyarakat Mapping Subsistem SKN Prov/Kab/Kota Rakerkesnas 2017 - 2019 MENTERI KESEHATAN KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.02.02/MENKES/221/2016 TENTANG PEMBINA, PENDAMPING DAN KOORDINATOR, SERTA PENDUKUNG PEMBINA WILAYAH DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN 14 KEPUTUSAN SEKRETARIS JENDERAL NOMOR HK.02.03/IX/SK/187/2016 TENTANG TIM STUDI ANALISIS RESOLUSI RAKERKESNAS DALAM PENGUATAN SISTEM KESEHATAN NASIONAL PADA ERA DESENTRALISASI KESEHATAN 15 PERANGKAT MONITORING DAN EVALUASI RESOLUSI RAKERKESNAS KABUPATEN/KOTA G.1. Sub Sistem Pemberdayaan Masyarakat E.1. Sub Sistem Sediaan Faralkes D.1. Sub Sistem SDM Kesehatan C.1. Sub Sistem Pembiayaan Kesehatan B.1. Sub Sistem Penelitian dan Pengembangan Kesehatan A. 1. Sub Sistem Pelayanan Kesehatan 16 PERANGKAT MONITORING DAN EVALUASI RESOLUSI RAKERKESNAS PROVINSI G.2. Sub Sistem Pemberdayaan Masyarakat F.2. Sub Sistem Manajemen E.2. Sub Sistem Sediaan Faralkes D.2. Sub Sistem SDM Kesehatan C.2. Sub Sistem Pembiayaan Kesehatan B.2. Sub Sistem Penelitian dan Pengembangan Kesehatan A.2. Sub Sistem Pelayanan Kesehatan 17 T I N G K AT K E T E R I S I A N S U B S I S T E M U PAYA K E S E H ATA N 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% Terisi Tidak Ada Jawaban 18 T I N G K AT K E T E R I S I A N S U B S I S T E M P E N G E M B A N G A N D A N P E N E L I T I A N K E S E H ATA N 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% Terisi Tidak 19 T I N G K AT K E T E R I S I A N S U B S I S T E M P E M B I AYA A N 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% Terisi Tidak Ada Jawaban 20 T I N G K AT K E T E R I S I A N S U B S I S T E M S U M B E R D AYA M A N U S I A K E S E H ATA N 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% Terisi Tidak Ada Jawaban 21 T I N G K AT K E T E R I S I A N S U B S I S T E M FA R M A S I D A N A L AT K E S E H ATA N 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% Terisi Tidak Ada Jawaban 22 T I N G K AT K E T E R I S I A N S U B S I S T E M M A N A J E M E N 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% Terisi Tidak Ada Jawaban 23 T I N G K AT K E T E R I S I A N S U B S I S T E M P E M B E R D AYA A N M A S YA R A K AT 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% Terisi Tidak Ada Jawaban 24 UPAYA MENINGKATKAN TINGKAT KETERISIAN 1. Surat dari Sekretaris Jenderal; 2. Melibatkan Unit Utama; 3. Pengisian kuesioner Monitoring dan Evaluasi Resolusi Rakerkesnas pada forum Rakerkesda; 4. Penyediaan Formulir Elektronik untuk memudahkan pengisian via gadget dan email; 25 FORM INSTRUMEN MONEV RESOLUSI RAKERKESNAS KABUPATEN/KOTA FORM INSTRUMEN MONEV RESOLUSI RAKERKESNAS PROPINSI 26 PEMETAAN SUBSISTEM SEDIAAN FARMASI DAN ALAT KESEHATAN (SUBSISTEM E) PER PROVINSI PADA BINWIL DITJEN FARALKES 27 PROVINSI BENGKULU 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% Bengkulu Bengkulu 28 PROVINSI KEP. RIAU 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% Kep Riau Kep Riau 29 PROVINSI DI YOGYAKARTA 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% DI Yogyakarta DI Yogyakarta 30 PROVINSI BALI 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% Bali Bali 31 PROVINSI KALIMANTAN UTARA 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% Kalimantan Utara Kalimantan Utara 32 PEMETAAN KEKUATAN DAN KELEMAHAN SISTEM KESEHATAN NASIONAL PER PROVINSI PADA BINWIL DITJEN FARALKES Bengkulu Kep Riau DI Yogyakarta Bali 88,9 0,0 88,9 33,3 Kalimantan Utara 55,6 83,3 0,0 100,0 16,7 83,3 100,0 0,0 0,0 0,0 0,0 100,0 71,4 0,0 28,6 100,0 57,1 100,0 71,4 0,0 66,7 100,0 0,0 100,0 66,7 100,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 100,0 33,3 100,0 66,7 66,7 0,0 0,0 50,0 50,0 50,0 100,0 0,0 100,0 100,0 0,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 50,0 0,0 0,0 50,0 100,0 0,0 0,0 0,0 0,0 100,0 100,0 100,0 50,0 100,0 100,0 Proses: Ketercukupan tersediaannya anggaran bagi one gate policy 50,0 0,0 0,0 100,0 0,0 output - SEDIAAN FARMASI DAN ALAT KESEHATAN 33,3 33,3 100,0 100,0 100,0 Provinsi Input - SEDIAAN FARMASI DAN ALAT KESEHATAN Input: Pemanfaatan e-katalog dalam penyediaan obat dan vaksin bersumber APBD Pro Input: Kecukupan tenaga ULP dalam kegiatan pengadaan B/J Input: Ada biaya distribusi obat dan vaksin Proses - SEDIAAN FARMASI DAN ALAT KESEHATAN Proses: Penyediaan obat dan vaksin memanfaatkan e-katalog atau sesuai peraturan Proses: Melakukan pembinaan e-purchase dan e-katalog ke RS Swasta type B Proses: Pemanfaatan e-monev katalog dalam pengadaan obat dan vaksin Proses: Membentuk instalasi farmasi sebagai UPT Dinas Proses: Menerapkan One Gate Policy pada pengelolaan obat dan vaksin Proses: Dinas kesehatan melakukan peningkatan kapasitas pengelola obat dan vaksi Proses: Ada proposal DAK Subbidang Pelayanan Kefarmasian Proses: Pemerintah Daerah mengusulkan biaya distribusi obat dan vaksin Proses: Pemerintah Daerah melaksanakan DAK Subbidang Pelayanan Kefarmasian sesua 33 KONSEP RAKERKESNAS 2017 A. Sektor Kesehatan telah memiliki baseline, dan pemetaan situasi dan kondisi pada setiap subsistem SKN di 34 Provinsi; B. Teridentifikasinya kekuatan dan kelemahan proses pembangunan kesehatan disetiap Provinsi, Kabupaten/Kota dalam kerangka SKN 1. Agenda pembahasan lebih fokus pada upaya penguatan sesuai hasil pemetaan tiap Sub Sistem Kesehatan Nasional. 2. Memperhatikan kewenangan Pemerintah Pusat, Provinsi dan Kabupaten Kota sesuai UU 23/ 2014 tentang Pemerintah Daerah 3. Dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan kepada keluarga dan masyarakat Tujuan Akhir Desentralisasi Kesehatan 34 BADAN LITBANG UNIT UTAMA PENANGGUNG JAWAB PROGRAM PADK RESOLUSI BINWIL INSTRUMEN MONEV RESOLUSI RAKERKESNAS DINAS KESEHATAN PROVINSI/KABUPATEN/KOTA 35 Terimakasih 36