DIREKTORAT STAT. KEPENDUDUKAN DAN KETENAGAKERJAAN Subdit. Stat. Upah dan Pendapatan Survei Struktur Upah (SSU) ABSTRAK BPS setiap triwulan menyelenggarakan Survei Upah Buruh (SUB) untuk mengumpulkan data upah karyawan produksi berstatus lebih rendah dari pengawas/mandor/supervisor. Sesuai dengan perkembangan kebutuhan, tren data upah pekerja dipandang perlu untuk dilengkapi dengan data struktur upah yang mencakup seluruh pekerja di semua jenjang jabatan menurut jenis kelamin. Oleh karena itu, BPS mulai tahun 2001 menyelenggarakan Survei Struktur Upah (SSU). Survei ini dilaksanakan setiap tahun bersamaan dengan pelaksanaan lapangan SUB kuartal II (keadaan bulan Juni). Dari setiap perusahaan terpilih dikumpulkan data mengenai keterangan umum perusahaan, yang mencakup jumlah hari dan jam kerja seminggu, keterangan karyawan perusahaan yang mencakup jumlah seluruh karyawan produksi lebih rendah dari mandor, karyawan produksi di tingkat pengawas/mandor ke atas, dan karyawan non produksi menurut jenis kelamin. Selain itu juga dikumpulkan data mengenai upah minimum dan maksimum menurut jenis jabatan serta upah seluruh karyawan produksi lebih rendah dari pengawas/mandor/supervisor, karyawan produksi di tingkat pengawas/mandor ke atas, dan karyawan non produksi menurut jenis kelamin dalam satu periode pembayaran yang mencakup jumlah upah/gaji, tunjangan, dan upah lembur. Tujuan utama diselenggarakannya SSU adalah untuk mendapatkan data statistik upah yang lebih rinci, yaitu upah menurut jenis jabatan dan jenis kelamin untuk karyawan produksi (lebih rendah dari mandor, Tujuan Survei mandor/supervisor, beberapa tingkat di atas mandor/supervisor, dan tenaga ahli) dan karyawan non produksi (seperti manajer, tenaga administrasi, sopir, satpam, tenaga penjualan dan lain-lain). DATA 1. Upah nominal a. Upah/gaji pokok b. Tunjangan tetap dalam bentuk uang c. Upah lembur 2. Jumlah buruh/karyawan a. Buruh/karyawan non Variabel Utama produksi/pelaksana b. Buruh/karyawan produksi/pelaksana di bawah pengawas/mandor/supervisor c. Pengawas/mandor/supervisor dan beberapa tingkat di atasnya Periodisasi Tahunan Tahun Data 2011 METODOLOGI Cakupan Wilayah Seluruh Wilayah Indonesia Cakupan responden SSU adalah perusahaan-perusahaan yang bergerak di lapangan usaha industri besar sedang, perhotelan (bintang/non bintang), Cakupan Responden pertambangan non migas, perdagangan (besar dan eceran) dan pertanian (peternakan dan perikanan). Badan Pusat Statistik Page 1 of 2 Unit Statistik Perusahaan-perusahaan industri pengolahan, perhotelan, pertambangan non migas, perdagangan, dan pertanian (peternakan dan perikanan). Unit Analisis Perusahaan-perusahaan industri pengolahan, perhotelan, pertambangan non migas, perdagangan, dan pertanian (peternakan dan perikanan). Pengumpulan Data Wawancara langsung PUBLIKASI Level Terendah Data Nasional dalam Publikasi Publikasi Statistik Struktur Upah (Laporan Intern) CATATAN Survei Struktur Upah telah dilaksanakan BPS sejak tahun 2001. Survei ini diselenggarakan setiap tahun dan dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan lapangan Survei Upah triwulan II (keadaan bulan Juni). Sampel perusahaan pada SSU sama dengan sampel perusahaan pada SUB yaitu sejumlah 2.401 perusahaan yang bergerak di sektor industri pengolahan, pertambangan non migas, perhotelan dan restoran, perdagangan, konstruksi dan pertanian yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Berbeda dengan tahun 2001, pada tahun 2008 BPS melakukan revisi kerangka sampel dan menambah jumlah sampel SUB menjadi 3.675 perusahaan. Sasaran yang dicakup adalah perusahaan-perusahaan di lapangan usaha industri pengolahan, pertambangan non migas, perhotelan, perdagangan, dan pertanian (peternakan dan perikanan). Maka cakupan dan jumlah sampel perusahaan SSU berubah mengikuti perubahan sampel dalam SUB, sehingga lapangan usaha konstruksi dan restoran tidak lagi dicakup dalam SSU sejak tahun 2008. Data hasil SSU dalam bentuk laporan (buku) tersedia sejak tahun 2001 hingga tahun 2009-2010. Data struktur upah hasil SSU 2011 belum dapat diterbitkan karena pemasukan dokumen hingga Desember 2011 baru sekitar 40 persen. Badan Pusat Statistik Page 2 of 2