11 BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat

advertisement
11
BAHAN DAN METODE
Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan bulan Februari sampai Mei 2012 di perkebunan buah
stroberi di Desa Panundaan, Kecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung, Jawa
Barat (Gambar 1). Identifikasi lebah dan pengukuran buah dilakukan di
Laboratorium Biosistematik dan Ekologi Hewan, Departemen Biologi, Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor. Uji kandungan
vitamin C buah stroberi dilakukan di Laboratorium Analisis Pangan, Departemen
Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian
Bogor.
Gambar 1 Peta lokasi penelitian di kebun stroberi Desa Panundaan.
Deskripsi Lokasi Penelitian
Lokasi perkebunan stroberi yang diamati berada di Desa Panundaan,
Kecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung, 18 km ke arah selatan dari kota
Bandung. Letak geografis lokasi penelitian ialah 070 06.970’S-1070 26.575’E dan
berada pada ketinggian 1.268 m dpl. Kebun stroberi tersebut berada di pinggir
jalan raya sebagai jalur akomodasi penduduk dan dikelilingi oleh kebun dan
tanaman pertanian, seperti jagung, padi, bawang daun, dan seledri.
12
Pengamatan Biologi Bunga Stroberi
Tanaman stroberi yang diamati adalah kultivar Earlibrate yang merupakan
kultivar stroberi yang dihasilkan secara hibrida. Pengamatan biologi bunga
tanaman stroberi kultivar Earlibrite meliputi morfologi bunga yaitu, bentuk,
warna, aroma, kelopak daun, mahkota bunga, sepal, petal, anther, letak benang
sari dan putik, jumlah benang sari dan putik, posisi nektar, dan waktu mekar.
Morfologi tanaman stroberi tertera dalam Gambar 2
Gambar 2 Morfologi tanaman stroberi (Demchack, 2012).
Penggunaan A. cerana dan T. laeviceps sebagai Penyerbuk Tanaman Stroberi
Pengukuran efektivitas penyerbukan lebah T. laeviceps dilakukan dengan
memasukkan satu koloni lebah T. laeviceps ke dalam kurungan dari kasa yang
berisi 45 tanaman stroberi (Gambar 3a). Pengukuran efektivitas penyerbukan A.
cerana dilakukan dengan menempatkan satu koloni lebah pada pertanaman
stroberi yang terbuka (Gambar 3b). Pada perlakuan ini dimungkinkan adanya jenis
serangga penyerbuk lain yang mengunjungi bunga stroberi tersebut. Sebagai
tanaman kontrol, digunakan 45 tanaman stroberi yang dikurung dengan kain kasa
dan yang tidak diberi koloni lebah (Gambar 3c).
13
(a)
(b)
(c)
Gambar 3 Pengukuran efektivitas lebah dalam penyerbukan tanaman stroberi:
satu koloni T. laeviceps dimasukkan dalam kurungan yang berisi 45
tanaman stroberi (a), satu koloni A. cerana yang ditempatkan pada
45 pertanaman stroberi yang terbuka (b), dan tanaman kontrol,
yaitu 45 tanaman stroberi yang dikurung dan tidak diberi lebah (c).
14
Pengamatan Foraging A. cerana dan T. laeviceps pada Pertanaman Stroberi
Pengamatan foraging A. cerana dan T. laeviceps pada 45 pertanaman
stroberi dilakukan selama 2 menit dengan fix sample method dengan interval
waktu 30 menit. Pengamatan dimulai pukul 07.00-17.00 WIB. Dihitung jumlah
individu lebah A. cerana dan T. laeviceps yang datang pada pertanaman stroberi.
Pengamatan Frekuensi Kunjungan A. cerana dan T. laeviceps pada Bunga
Stroberi
Pengamatan frekuensi kunjungan lebah A. cerana dan T. laeviceps
dilakukan pada 45 pertanaman stroberi. Pengamatan frekuensi kunjungan
meliputi: (i) jumlah bunga yang dikunjungi per menit (foraging rate), (ii) lama
kunjungan per bunga (flower handling time), (iii) total waktu kunjungan pada
pertanaman, yang diukur dari mulai lebah berkunjung ke bunga sampai lebah
tersebut meninggalkan pertanaman stroberi yang diamati (Dafni, 1992).
Pengamatan dilakukan dalam kisaran waktu pukul 07.00-17.00 WIB.
Pengukuran Parameter Fisik Lingkungan
Pada saat pengamatan frekuensi kunjungan lebah juga diukur parameter
fisik lingkungan. Pengukuran dilakukan setiap satu jam dimulai pukul
07.00-17.00 WIB. Parameter fisik lingkungan yang diukur meliputi kelembaban
dan suhu udara menggunakan thermohygrometer dan kecepatan angin dengan
anemometer (Luxtron LM-8000). Intensitas cahaya diukur dengan lux meter
(Luxtron LX-100).
Pengukuran Pembentukan Buah Stroberi Hasil Penyerbukan A. cerana dan
T. laeviceps
Pengukuran pembentukan buah hasil penyerbukan lebah meliputi jumlah
buah terbentuk, jumlah buah sempurna, jumlah buah abnormal, panjang, lebar
minimum, lebar maksimum buah, dan bobot segar buah (Gambar 4). Buah
stroberi yang terbentuk juga diukur kandungan vitamin C. Pengukuran panjang
buah (cm) dilakukan secara vertikal dari pangkal sampai ujung buah (Gambar 4a).
Pengukuran lebar minimum buah (cm) dilakukan secara horizontal pada bagian
15
tersempit buah (Gambar 4b). Pengukuran lebar maksimum buah (cm) dilakukan
secara horizontal pada bagian terlebar buah (Gambar 4c). Pengukuran dilakukan
menggunakan kaliper (TRICLE BRAND). Pengukuran bobot buah dilakukan
dalam keadaan segar (bobot basah) (gr) dengan menggunakan alat timbangan
digital (KRIS) (Gambar 4d).
(a)
(c)
(b)
(d)
Gambar 4 Pengukuran buah stroberi: panjang buah (a), lebar minimum buah
(b), lebar maksimum buah (c), dan bobot segar buah (d).
Uji kandungan vitamin C buah stroberi dilakukan pada umur buah yang
dipanen dalam waktu bersamaan dan dalam keadaan segar. Pengukuran
kandungan vitamin C dilakukan pada buah stroberi hasil penyerbukan lebah
A. cerana, T. laeviceps, dan tanaman kontrol. Uji kandungan vitamin C dilakukan
dengan metode spektrofotometri di Laboratorium Analisis Pangan, Departemen
Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian
Bogor.
16
Analisa Data
Aktivitas foraging dan frekuensi kunjungan A. cerana dan T. laeviceps
pada pertanaman stroberi ditampilkan dalam tabel dan grafik. Hubungan
parameter fisik lingkungan dengan aktivitas foraging dan frekuensi kunjungan
A. cerana dan T. laeviceps dianalisis dengan menggunakan Principal Component
Analysis (PCA) dan korelasi Pearson. Jumlah buah yang terbentuk, jumlah buah
sempurna, jumlah buah abnormal, bobot, dan ukuran buah, dan kandungan
vitamin C stroberi hasil penyerbukan A. cerana, T. laeviceps, dan tanaman kontrol
ditampilkan dalam Tabel dan diuji menggunakan ANOVA dengan selang
kepercayaan 95%.
Download