Makalah Seminar Kerja Praktek SISTEM PENGUAT MEDAN

advertisement
Makalah Seminar Kerja Praktek
SISTEM PENGUAT MEDAN MAGNET TANPA SIKAT (BRUSHLESS EXCITATION SYSTEM)
DAN PEMELIHARANNYA PADA GENERATOR UNIT 2 PLTG CILACAP
Wisna Dwi Ariani1 , Ir. Tejo Sukmadi, M.T2
Mahasiswa dan Dosen Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Jl. Prof. H. Soedarto, S.H., Tembalang, Semarang, Indonesia
1
2
Email : [email protected]
Abstrak - Pada sistem pengaturan modern, eksitasi
memegang peranan penting dalam mengendalikan
kestabilan suatu pembangkit karena apabila terjadi
fluktuasi beban maka eksitasi sebagai pengendali
akan berfungsi mengontrol keluaran generator
seperti tegangan, arus dan faktor daya dengan cara
mengatur kembali besaran-besaran input guna
mencapai titik keseimbangan baru.
Bila arus eksitasi naik maka daya reaktif
yang disalurkan generator ke sistem akan naik
sebaliknya bila turun maka daya reaktif yang
disalurkan akan berkurang. Jika arus eksitasi yang
diberikan terlalu kecil, aliran daya reaktif akan
berbalik dari sistem menuju ke generator sehingga
generator menyerap daya reaktif dari sistem.
Keadaan ini sangat berbahaya karena akan
menyebabkan pemanasan berlebihan pada stator.
Sistem
eksitasi klasik
menggunakan
sikat(brush
excitation)
terbukti menimbulkan
berbagai masalah pada efisiensi, rumitnya
pemeliharaan dan masalah pengoperasian. Untuk itu
dikembangkan sistem eksitasi tanpa sikat (brushless
excitation) sehingga operasi pembangkitan listrik
menjadi lebih efisien, handal, dan sederhana.
Kata kunci : brushless excitation, generator, fluktuasi
beban
I.
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tenaga listrik merupakan salah satu
faktor yang sangat vital dalam pembangunan
suatu Negara. Hal ini terlihat bahwa kemajuan
suatu Negara dapat diukur dari konsumsi tenaga
listrik per kapita Negara tersebut. Di Indonesia
kebutuhan tenaga listrik dari tahun ke tahun
terus mengalami peningkatan. Sejalan dengan
peningkatan kebutuhan tenaga listrik tersebut,
produksi tenga listrik juga terus meningkat.
Peran perusahaan sebagai industri
strategis dan vital dalam maupun luar negri terus
menerus diusahakan seiring dengan pemenuhan
akan layanan kepada masyarakat secara baik dan
professional. Hal tersebut di atas juga diiringi
dengan tuntutan untuk memperoleh sertifikasi
dalam bidang manajemen perusahaan maupun
manajemen lingkungan.
Untuk memenuhi kebutuhan tenaga
listrik, PT. Indonesia Power sebagai salah satu
anak perusahaan milik PT. PLN (persero)
merupakan perusahaan yang bergerak di bidang
ketenagalistrikan memiliki delapan Unit Bisnis
Pembangkit dan satu Unit Bisnis Jasa
Pemeliharaan dengan kapasitas pembangkitan
terbesar di Indonesia. Salah satunya dengan
didirikannya PLTG di Jawa Tengah bagian
Selatan untuk memperbaiki kestabilan tegangan.
Untuk menjaga agar PLTG dapat berfungsi
dengan baik sebagai pemasok energy listrik
maka dilakukan pemeliharaan pada generator
unit 2 PLTG Cilacap yang menggunakan system
penguatan tanpa sikat (Brushless Excitation
System).
1.2
Maksud dan Tujuan
Kerja praktek yang dilakukan di PLTG
Westinghouse Cilacap, PT. INDONESIA
POWER UPB SEMARANG Unit PLTG
Cilacap bertujuan untuk :
1.
Mengetahui proses pembangkitan tenaga
listrik pada PLTG Westinghouse.
2.
Mengetahui system penguat medan
generator dengan system penguat medan
tanpa sikat (brushless excitation).
1.3
Pembatasan Masalah
Untuk menghindari terlalu luasnya
ruang lingkup pembahasan dan agar tercapainya
suatu hasil yang jelas maka dalam penyusunan
laporan kerja praktek ini, permasalahan yang
akan dibahas meliputi sistem penguatan medan
tanpa sikat (brushless) dan pemeliharaanya pada
generator unit 2 PLTG Cilacap.
II.
DASAR TEORI
2.1
Prinsip Operasi PLTG
Turbin gas suatu PLTG berfungsi untuk
mangubah energi yang terkandung di dalam
bahan bakar menjadi mekanis. Fluida kerja
untuk memutar Turbin Gas adalah gas panas
yang diperoleh dari proses pembakaran. Proses
pembakaran memerlukan tiga unsur utama yaitu
:
baik perlu dilengkapi dengan alat-alat bantu,
kontrol, instrumentasi, proteksi, dan sebagainya.
2.2
Komponen Utama pada PLTG
PLTG terdiri dari bagian (komponen)
utama dan alat bantunya yang meliputi:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
2.3
Macam Alat Bantu :
1. Starting Device (DIESEL).
2. Lube Oil System.
3. Lube Oil Cooler System
4. FuelOil System
5. Air-Air Cooler System
6. Automizing Air System
7. Sistem Supply Udara untuk Sistem Udara
Instrumen
8. Over Speed Trip System
1. Bahan Bakar
2. Udara
3. Panas
2.4
Gambar 2.1 Skema PLTG
Dalam proses pembakaran in bahan
bakar disuplai oeh pompa bahan bakar (fuel oil
pump) apabila digunakan bahan bakar minyak,
atau oleh kompresor gas apabila menggunakan
bahan bakar gas alam. Pada umumnya
kompresor gas disediakan oleh pemasok gas
tersebut. Udara untuk pembakaran diperoleh dari
kompresor utama, sedangkan panas untuk awal
pembakaran dihasilkan oleh ignitor (busi).
Proses pembakaran dilaksanakan didalam
Combustion Chamber (ruang bakar). Energi
mekanis yang dihasilkan oleh turbin gas
digunakan untuk memutar generator listrik,
sehingga diperoleh energi listrik. Tentu saja
untuk dapat berjalannya operasi PLTG dengan
Compressor Utama
Turbin
Ruang Bakar
Inlet Filter House
Exhaust Duct & Silincer
Generator
Main Transformer 11,5/70 KV
Panel Ruang Kontrol
Generator
Generator adalah mesin yang dapat
mengubah tenaga mekans menjadi tenaga listrik
melalui proses induksi elektromagnetik.
Generator ini memperoleh energy mekanis dari
prime mover atau penggerak mula.
Prinsip kerja dari generator sesuai
dengan hukumLens, yaitu arus listrik yang
diberikan pada stator akan menimbulkan momen
elektromagnetik yang bersifat melawan putaran
rotor sehingga menimbulkan EMF pada
kumparan rotor.
2.4.1
Generator AC
Generator arus bolak-balik yang
kadang-kadang disebut dengan generator
sinkron atau alternator adalah sebuah peralatan
listrik yang berfungsi untuk mengubah energi
gerak (mekanis) menjadi energi listrik AC
dimana kecepatan putaran medan dan kecepatan
putaran rotornya sama atau tidak ada slip.
Kumparan medan pada generator sinkron
terletak pada rotornya sedangkan kumparan
jangkarnya terletak pada stator.
2.4.2
Generator DC
Generator DC merupakan sebuah
perangkat mesin listrik dinamis yang mengubah
energy mekanis menjadi energy listrik.
Prinsipnya pembangkitan tegangan induksi oleh
sebuah generator diperoleh melalui dua cara :
` Jika generator memikul beban tak
seimbang terus menerus, atau arus yang di
terimanya melebihi 10% dari rating arus, ini
dapat menimbulkan bahaya pada rotor
silinder dari generator.
4. Gangguan Belitan Stator
Gangguan pada belitan stator akan
mempengaruhi gulungan jangkar (armature).
Dalam hal ini generator harus segera di
shutdown. Yang termasuk ganguan stator
adalah :

Dengan menggunakan cincin-seret,
menghasilkan tegangan induksi bolakbalik.
a. Gangguan Fase ke tanah
Gangguan ini umumnya terjadi di celah
jangkar (armature slot).

Dengan
menggunakan
menghasilkan tegangan dc.
komutator,
b. Gangguan antar (inter) belitan Stator
Hubung pendek antar belitan stator
dalam satu coil dapat terjadi apabila stator
terbuat dari multi turn coil.
Proteksi terhadap suatu sistem tenaga
listrik adalah sistem pengaman yang di lakukan
terhadap peralatan-peralatan listrik, yang
terpasang pada sistem tenaga listrik tersebut,
terhadap kondisi abnormal dari sistem itu
sendiri. Berikut adalah gangguan yang mungkin
terjadi pada generator :
5. Gangguan Belitan Medan (Field
Winding atau rotor)
Gangguan rotor, termasuk gangguan
antar gulungan rotor dan konduktor ke tanah
umumnya disebabkan mekanikal atau
temperature stress.
2.5
Proteksi Generator
1. Gangguan di luar Generator
Adanya hubung pendek, mechanical
stress pada gulungan stator. Jika mechanical
stress sudah terdapat pada gulungan stator
maka operasi selanjutnya akan memperparah
kondisi gulungan, kenaikan temperature
walaupun perlahan- lahan selama 10 detik
akan menaikkan temperature ke kondisi
yang membahayakan.
2. Thermal Loading
Pembebanan yang berlebih pada
generator akan mengakibatkan kenaikan
temperatur gulungan stator (overheating)
sampai isolasi menjadi rusak, sehingga usia
pemakaiannya menjadi lebih pendek.
Temperatur naik juga disebabkan oleh
adanya kegagalan sistem pendingin.
3. Beban Tak Seimbang (Unbalanced
Loading) = Negative Phase Sequence
6. Kehilangan Eksitasi (Loss of Field)
Ini berakibat hilangnya sinkronisasi dan
kecepatan naik sedikit. Penyebabnya karena
terbukanya sakelar medan (field cirkuit
breaker). Kehilangan eksitasi dapat terjadi
karena adanya hubung singkat atau circuit
terbuka dalam circuit medan atau ganguan
dalam AVR (Automatic Voltage Regulator).
7. Motoring of Generator (reverse
power)
Ini terjadi bila torsi penggerak (turbin
gas) dikurangi sampai dibawah total
kerugian ( losses) generator atau di stop.
Daya aktif (active power) akan di tarik dari
jala-jala
untuk
mempertahankan
sinkronisasi, dan generator bekerja sebagai
motor sinkron dengan turbin sebagai
bebannya.
2.5
AVR
Unit
AVR
(Automatic
Voltage
Regulator) berfungsi untuk menjaga agar
tegangan generator tetap konstan dengan kata
lain generator akan tetap mengeluarkan tegangan
yang selalu stabil tidak terpengaruh pada
perubahan beban yang selalu berubah-ubah
dikarenakan beban sangat mempengaruhi
tegangan output generator.
Prinsip kerja dari AVR adalah mengatur
arus penguatan (excitacy) pada exciter. Apabila
tegangan output generator di bawah tegangan
nominal tegangan generator maka AVR akan
memperbesar arus penguatan (excitation) pada
exciter. Dan juga sebaliknya apabila tegangan
output Generator melebihi tegangan nominal
generator maka AVR akan mengurangi arus
penguatan (excitation) pada exciter.
Dengan demikian apabila terjadi
perubahan tegangan output Generator akan dapat
distabilkan. AVR secara otomatis dikarenakan
dilengkapi dengan peralatan seperti alat yang
digunakan untuk pembatasan penguat minimum
ataupun maximum yang bekerja secara otomatis.
AVR dioperasikan dengan mendapat satu daya
dari permanent magnet generator (PMG) Serta
mendapat sensor dari potential transformer (PT)
dan current transformer (CT).
III.
Sistem Eksitasi Generator
System eksitasi secara konvensional dari
sebuah generator arus bolak-balik terdiri atas
sumber arus searah yang dihubungkan ke medan
generator ac melalui cincin slip dan sikat-sikat.
Sistem Eksitasi pada generator listrik ini dapat
dibedakan menjadi 2 macam, yaitu :
3.1 Sistem Eksitasi dengan sikat
Pada Sistem Eksitasi menggunakan sikat,
sumber tenaga listriknya berasal dari generator
arus searah (DC) atau generator arus bolak balik
(AC) yang disearahkan terlebih dahulu dengan
menggunakan rectifier. Jika menggunakan
sumber listrik listrik yang berasal dari generator
AC atau menggunakan Permanent Magnet
Generator (PMG) medan magnetnya adalah
magnet permanent. Dalam lemari penyearah,
tegangan listrik arus bolak balik diubah atau
disearahkan menjadi tegangan arus searah untuk
mengontrol
kumparan
medan
eksiter
utama(mainexciter). Untuk mengalirkan arus
Eksitasi dari main exciter ke rotor generator
menggunakan slip ring dan sikat arang,
demikian juga penyaluran arus yang berasal dari
pilot exciter ke main exciter .
Gambar 3.1 Sistem Eksitasi dengan sikat
(Brush Excitation)
3.1.1 Prinsip kerja pada sistem Eksitasi
dengan sikat (Brush Excitation)
Generator penguat yang pertama, adalah
generator arus searah hubungan shunt yang
menghasilkan arus penguat bagi generator
penguat kedua. Generator penguat (exciter)
untuk generator sinkron merupakan generator
utama yang diambil dayanya.
Pengaturan tegangan pada generator utama
dilakukan dengan mengatur besarnya arus
Eksitasi (arus penguatan) dengan cara mengatur
potensiometer atau tahanan asut. Potensiometer
atau tahanan asut mengatur arus penguat
generator pertama dan generator penguat kedua
menghasilkan arus penguat generator utama.
Dengan cara ini arus penguat yang diatur tidak
terlalu besar nilainya (dibandingkan dengan arus
generator penguat kedua) sehingga kerugian
daya pada potensiometer tidak terlalu besar.
3.2 Sistem Eksitasi tanpa sikat (brushless
excitation)
Penggunaan sikat atau slip ring untuk
menyalurkan arus excitasi ke rotor generator
mempunyai kelemahan karena besarnya arus
yang mampu dialirkan pada sikat arang relatif
kecil. Untuk mengatasi keterbatasan sikat arang,
digunakan sistem eksitasi tanpa menggunakan
sikat (brushless excitation).
Keuntungan sistem eksitasi tanpa
menggunakan sikat (brushless excitation), antara
lain adalah :
1) Energi yang diperlukan untuk Eksitasi
diperoleh dari poros utama (main shaft),
sehingga keandalannya tinggi.
2) Biaya perawatan berkurang karena pada
sistem Eksitasi tanpa sikat (brushless
excitation) tidak terdapat sikat, komutator
dan slip ring.
3) Pada sistem Eksitasi tanpa sikat (brushless
excitation) tidak terjadi kerusakan isolasi
karena melekatnya debu karbon pada
farnish akibat sikat arang.
4) Mengurangi kerusakan ( trouble) akibat
udara buruk (bad atmosphere) sebab semua
peralatan ditempatkan pada ruang tertutup.
5) Selama operasi tidak diperlukan pengganti
sikat, sehingga meningkatkan keandalan
operasi dapat berlangsung terus pada waktu
yang lama.
6) Pemutus medan generator (Generator field
breaker), field generator dan bus exciter
atau kabel tidak diperlukan lagi.
7) Biaya pondasi berkurang, sebab aluran
udara dan bus exciter atau kabel tidak
memerlukan pondasi.
3.2.1 Prinsip kerja sistem Eksitasi tanpa sikat
(Brushless Excitation)
Generator penguat pertama disebut pilot
exciter dan generator penguat kedua disebut
main exciter (penguat utama). Main exciter
adalah generator arus bolak-balik dengan kutub
pada statornya. Rotor menghasilkan arus bolakbalik disearahkan dengan dioda yang berputar
pada poros main exciter (satu poros dengan
generator utama). Arus searah yang dihasilkan
oleh dioda berputar menjadi arus penguat
generator utama.
Pilot exciter pada generator arus bolakbalik dengan rotor berupa kutub magnet
permanen yang berputar menginduksi pada
lilitan stator. Tegangan bolak-balik disearahkan
oleh penyearah dioda danmenghasilkan arus
searah yang dialirkan ke kutub-kutub magnet
yang ada pada stator main exciter. Besar arus
searah yang mengalir ke kutub main exciter
diatur oleh pengatur tegangan otomatis
(automatic voltage regulator / AVR).
3.2.2 Bagian-bagian dari sistem excitation
tanpa sikat (brushless excitation)
Secara garis besar sistem eksitasi tanpa
sikat (brushless excitation) adalah sebagai
berikut :
1. Pilot exciter
Pilot exciter merupakan bagian
stator exciter, merupakan belitan jangkar.
Fungsinya adalah sebagai bahan magnit
karena ada arus yang mengalir pada
kumparan tersebut dengan menggunakan
PMG (permanent magnet generator) sebagai
sumber tegangan utamanya.
2. Rotating Rectifier
Rotating
rectifier
merupakan
rangkaian penyearah gelombang penuh tiga
fasa dua arah kirim kembali. Setiap phasa
mempunyai dua pasang rectifier sebagai
jalan keluar masuknya arus.
Gambar 3.3 Sistem Eksitation tanpa sikat
(Brushless Excitation)
3. AC rectifier
AC rectifier adalah bagian exciter
yang berputar seporos dengan kumparan
jangkar generator. Generator AC yang
berfungsi sebagai
generator sinkron.
AC
exciter
adalah
4. Permanent Magnet Generator (PMG)
Permanen Magnet Generator (PMG)
seporos dengan poros generator utama
sehingga PMG dapat menghasilkan daya
apabila generator berputar. PMG memiliki
dua bagian utama, yaitu:
1)
Magnit permanent
Merupakan bagian rotor dari PMG
yang sejenis dengan generator utama
yang terbuat dari besi yang memiliki
sifat kemagnitan yang kuat atau sering
disebut magnit permanent.
2)
Stator
Stator merupakan again dari PMG
yang tidak bergerak dan berfungsi
membangkitkan tegangan AC dan
tegangan tersebut dipakai untuk beban.
5. Field circuit breaker
Breaker rangkaian medan (41E)
dioperasikan oleh motor listrik yang
dioperasikan secara manual. Breaker
rangkaian medan harus pada kondisi tertutup
(close) ketika generator mencapai kecepatan
tinggi dengan nilai yang telah diseting.
6.
Voltage output
Merupakan pengatur tegangan
exscitation. Alat ini berfungsi untuk
mengatur atau menseting besarnya masukan
pada AVR yang digunakan untuk mengatur
besarnya tegangan generator AC.
7. Voltage adjuster (90 R)
Merupakan pengatur tegangan
excitacy. Alat ini mengatur atau menyeting
besarnya masukan pada AVR yang untuk
menentukan besarnya tegangan induksi
generator.
8. Cross current compensator (CCC)
Cross
current
compensator
dioperasikan pararel pada generator, yaitu
bila menggunakan dua generator atau lebih.
Manfaat
dari
ini
adalah
untuk
menyeimbangkan
tegangan
induksi
generator satu dengan yang lainnya.
Sehingga output generator mempunyai
tegangan yang sama untuk memikul beban
yang sama pula.
9. Manual voltage regulator (70 E)
Digunakan
untuk
pengaturan
tegangan penguatan secara manual.
Biasanya alat ini dioperasikan pada saat
AVR belum bekerja secara maksimal akibat
belum adanya sumber tegangan untuk
bekerja secara optimal, yaitu pada saat
pembangkit mulai running atau berhenti
(triping), saat ini tegangan output PMG
tidak dapat menyuplai tegangan yang
dibutuhkan oleh AVR sehingga excitation
pada generator harus dioperasikan secara
manual. Untuk bekerja 70E ini dengan putar
searah jarum jam atau berlawanan.
3.3
Pemeliharaan Generator
Pemeliharaan adalah suatu kegiatan
yang sangat penting, karena pemeliharaan yang
baik akan memperpanjang umur peralatan dan
akan menjamin berfungsinya peralatan dengan
baik dan pemeliharaan yang telah dilaksanakan
tidak ada bekasnya namun dapat di rasakan
pengaruhnya.
Tujuan pemeliharaan peralatan listrik
tegangan tinggi adalah untuk menjamin
kontinuitas penyaluran tegangan tinggi dan
menjamin keandalan antara lain :
a. Untuk meningkatkan keandalan dan efisiensi.
b. Untuk memperpanjang umur peralatan sesuai
dengan usia teknisnya.
c. Untuk mengurangi resiko terjadinya
kegagalan atau kerusakan peralatan.
d. Untuk meningkatkan keamanan peralatan.
e. Untuk mengurangi lama waktu pemadaman
akibat
sering
terjadinya
gangguan.
Pemeliharaan dibagi menjadi beberapa metode
sebagai berikut :
1. Pemeliharaan preventive ( Time base
maintenance )
Pemeliharaan preventive adalah
kegiatan pemeliharaan yang dilaksanakan
untuk mencegah terjadinya kerusakan secara
tiba-tiba dan untuk mempertahankan unjuk
kerja peralatan yang optimum sesuai umur
teknisnya.
2.
3.
4.
Pemeliharaan Prediktif ( Conditional
maintenance )
Pemeliharaan
prediktif
adalah
pemeliharaan yang dilakukan dengan cara
memprediksi kondisi suatu peralatan listrik,
apakah dan kapan kemungkinannya
peralatan listrik tersebut menuju kegagalan.
Pemeliharaan korektif ( Corective
maintenance )
Pemeliharaan
korektif
adalah
pemeliharaan yang dilakukan secara
terencana ketika peralatan listrik mengalami
kelainan atau unjuk kerja rendah pada saat
menjalankan fungsinya dengan tujuan untuk
mengembalikan pada kondisi semula disertai
perbaikan dan penyempurnaan instalasi.
Pemeliharaan darurat ( Breakdown
maintenance )
Pemeliharaan
darurat
adalah
pemeliharaan yang dilakukan setelah terjadi
kerusakan mendadak yang waktunya tidak
tertentu dan sifatnya terurai.
3.4
Macam Pemeliharaan Brushless
Excitation
Pelaksanaan pemeliharaan rutin, yaitu
untuk
pelaksanaan
pemeliharaan
rutin
mingguan, bulanan, tahunan, yang bersifat
menunjang operasi dari peralatan bersangkutan.
Sedangkan pemeriksaan periodik
untuk
pembangkit dibagi menjadi 2 kategori
pemeriksaan, yaitu :
3.4.1. Pemeriksaan periodik sederhana
(simple inspection)
Jenis pemeliharaan ini merupakan
pemeriksaan yang dilakukan terhadap alat - alat
bantu, kekerasan baut, gland seal pompa ataupun
penggantian peralatan yang ringan yang bersifat
perbaikan,
dilaksanakan
setelah
mesin
beroperasi selama 8.000 jam.
Tabel 3.1 Simple Inspection
Kelompok dan Peralatan
Program Standar
Brushless exciter
a. Rotor
b. Dioda putar(dioda
- Periksa kelonggaran
beban penyeimbang.
- Periksa
wheel)
c.
Bantalan
d. A.C Generator
e. Generator magnit
permanen
sekeringnya.
- Periksa kerusakan
dan perubahan
bentuk dari ujung
penghantar (lead).
- Bersihkan bagian
dalam
dari rodanya.
- Periksa ikatan/
kelonggaran bautbaut pada bagian luar
cicin bantalan.
- Periksa kerusakan,
retak atau putusnya
ujung penghantar
phasa.
- Periksa tahanan
isolasi kumparan
medan.
- Periksa baut
pengencangnya
- Periksa celah antara
stator dan rotor.
- Periksa isolasi
stator.
- Periksa baut
pengencangnya
3.4.2 Pemeriksaan periodik sedang (mean
inspection)
Jenis pemeliharaan ini meliputi
pemeriksaan sederhana ditambah pemeriksaan
terhadap bantalan-bantalan generator, turbin,
setting
peralatan,
penggantian
bearing
dilaksanakan setelah mesin beroperasi selama
16.000 jam.
Tabel 3.2 Mean Inspection
Kelompok dan Peralatan
Program Standar
Brushless exciter
a. Rotor
- Periksa kerusakan,
perubahan bentuk
dan kelonggaran
dari ujung
penghantar
fleksibel
- Periksa kerusakan
b. Dioda putar
dan keausan journal
(diode wheel)
dan kopling.
- Periksa
c.
Bantalan
d. A.C Generator
e. Generator magnit
permanen (PMG)
f.
VI.
Terminal dan
wiring
kelonggaran beban
penyeimbang
(balance weight)
- Periksa
sekeringnya.
- Periksa kerusakan
dan perubahan
bentuk ujung
penghantar.
- Bersihkan bagian
ujung dalam
dari rodanya.
- Periksa keausan
babbit metal
- Periksa celah
antara :
a. Metal dan poros.
b. Pelat isolasi
poros dan bantalan
- Periksa pengaman
arusporos
- Periksa kerusakan,
retak atau putusnya
ujung penghantar
phasa.
- Periksa kerusakan
dan tahanan isolasi
kumparan medan.
- Periksa baut
pengencangnya
- Periksa celah
antara stator dan
rotor.
- Periksa isolasi
stator.
- Periksa baut
pengencangnya
- Periksa celah
antara magnit dan
kumparan stator.
- Periksa kerusakan
dan settingnya.
PENUTUP
4.1
Kesimpulan
1. PLTG merupakan Pembangkit listrik
yang dihasilkan dari energy kinetik
dikonversikan menjadi energy mekanik
berupa putaran yang menggerakkan roda
turbin sehingga menghasilkan daya.
2. Komponen utama pada PLTG meliputi
compressor utama, turbin,ruang bakar,
inlet filter house, exhaust duct &
silencer, generator, main transformer
11,5/70 kV, dan panel control room.
Dan peralatan bantu seperti starting
device, lube oil system, lube oil cooler
system, fuel oil system, air-air cooler
system, atomizing air system, system
supply udara untuk system udara
instrument, dan over speed trip system.
3. Generator terdri dari dua jenis, yaitu
generator AC dan generator DC.
4. Gangguan yang mungkin terjadi pada
generator, yaitu gangguan dari luar,
thermal loading, unbalanced loading,
gangguan belitan stator, gangguan
belitan medan, kehilangan eksitasi, dan
motoring of generator.
5. System eksitasi merupakan system
pasokan listrik DC sebagai penguatan
pada generator listrik atau sebagai
pembangkit medan magnet sehingga
generator dapat menghasilkan listrik.
6. System eksitasi ada dua macam, yaitu
system eksitasi dengan sikat (brush
excitation) dan system eksitasi tanpa
sikat (brushless excitation).
7. Penggunaan sikat atau slip ring untuk
menyalurkan arus eksitasi ke rotor
generator mempunyai kelemahan karena
besarnya arus yang mampu dialirkan
pada relatif kecil. Untuk itu digunakan
sistem penguat medan tanpa sikat.
4.2
Saran
1. Pemeliharaan peralatan harus rutin
dilakukan agar peralatan pada
pembangkit PLTG tetap dapat
beroperasi dengan baik.
2. Penerapan K2 dan K3 pada setiap
unit
pembangkitan
perlu
ditingkatkan agar dapat terjadi zero
accident dan safety condition.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Imam Fauzi, Muhammad, 2010, Sistem
Penguatan Tanpa Sikat (Brushless Excitation
System) Pada Generator PLTU Unit 3 Tambak
Lorok Semarang, Jurusan Teknik Elektro
Universitas Diponegoro, Semarang.
[2] Irawan, Heri, 2010, Sistem Penguatan
dengan Sikat (Brush Excitation System) pada
Generator Unit 1 PLTU Cilacap, Jurusan
Teknik Elektro Universitas Diponegoro,
Semarang.
[3] Mahardhika, Dhimas, 2010, Sistem Eksitasi
Generator pada PLTU Tambak Lorok Unit 3
PT. Indonesia Power UBP Semarang, Jurusan
Teknik Elektro Universitas Diponegoro,
Semarang.
[4] PangestuningtyasD.L, 2012, Prosedur
Pelaksanaan K2 dan K3 pada Instalasi TT/ TET
Saat Pemeliharaan dalam Kondisi Off Line,
Jurusan Teknik Elektro Universitas Diponegoro,
Semarang.
[5] Modul 1 Sistem Alat-Alat Bantu pada PLTG
Cilacap, PT Indonesia Power UBP Semarang
SUB Unit PLTG Cilacap, Cilacap.
[6] Modul 2 Sistem Peralatan Utama pada
PLTG Cilacap, PT Indonesia Power UBP
Semarang SUB Unit PLTG Cilacap, Cilacap.
BIODATA
Wisna Dwi Ariani
dilahirkan
di
Banyumas, 30 Agustus
1991. Telah menempuh
studi mulai dari Taman
Kanak-Kanak Pertiwi
06
Karangkemiri,
Sekolah Dasar Negeri
1 Karangkemiri, SMP
N 4 Purwokerto, SMA
N 1 Purwokerto dan
sedang melanjutkan studi S1 di Jurusan Teknik
Elektro Universitas Diponegoro, Semarang.
Semarang, November 2012
Mengetahui Dosen Pembimbing
Ir.Tejo Sukmadi, M.T.
NIP 196111171988031001
Download