GENITALIA FEMININA May Valzon Departemen Anatomi dan Embryologi ORAGANA GENITALIA FEMININA Organa genitalia feminina interna Ovarium Tuba uterina Uterus Vagina Organa genitalia feminina eksterna (pudendum = vulva) Mons pubis Labia mayora (labium majus) Labia minora Klitoris Bulbus vestibularis Glandula vestibularis mayor et minor OVARIUM Almond-shape: panjang 3 cm 2 ekstrimitas (polus): Inferior lig. Ovarii uterus Superior tempat masuk a/v. Ovarica ditutupi peritonium menjadi lig. Supensorium ovarii Lig. Latum peritonium yg melipat dr dinding pelvis untuk menutup uterus. Pertemuan 2 lig. Latum: Mesosalpinx Mesoovarium Meso metrium Lig. Ovarii berlanjut sebagai lig. Teres uteri (sisa gubernaculum) Lig. Teres uteri berjalan anterolateral menju anulus inguinalis profundus canalis inguinalis labium majus TUBA UTERINA/FALLOPIAN/OVIDUCT/SALPINX Panjang 8-14 cm, dibungkus peritonium Dibagi menjadi: pars intertitial, istmus, ampula, & infundibulum Fimbria ovarica Ampula tempat terjadinya fertilisasi dan kehamilan ektopik Ligasi tuba: abdominal tubal ligation dan laparoscopic tubal ligation Salpingitis: ascendent infeksi atau dari peritonitis penyebab infertilitas pad wanita Kehaminal tuba (ektopik) paling sering UTERUS Terdiri dari: corpus dan cervix uteri Istilah-istilah di corpus: fundus, isthmus, cornu, cavum uteri Cerviks dibagi: pars supravaginalis dan pars vaginalis (portio) Dinding uterus: endometrium, miometrium dan perimetrium Ligamentum uterus: Lig.teres uteri Lig. Ovarii Lig. Latum Lig. Yang memfiksasi cerviks: Lig. Cardinale (cervicalis tranversus) Lig. Uterosacralis HUBUNGAN AXIS UTERUS, CERVIC DAN VAGINA Axis cervix terhadap vagina: anterversi Axis uterus terhadap cervix; antefleksi dan dorso/retro fleksi Wanita dewasa blm partus: anteversi dan ante fleksi Wanita sudah partus: anteversi dan dorsofleksi PORTIO & FORNIX VAGINALIS Squamocolumnar junction: OUE dari epitel kolumner selapis– epitel pipih berlapis Wanita multipara squamocolumnar junction naik mencapai ½ canalis cervicis Sering terjadi metaplasi cancer cervix (leher rahim): pembunuh wanita no I Px. Dini dg asam acetat (cuka), diagnosis papanicolou smear (pap’s smear) Menyebar melalui Lnn. iliaca interna dan communis Culdocentesis: mengeluarkan abses di cavum douglas VAGINA Sebagai saluran darah menstruasi Pars inferior birth canal Organ coitus Menghubungkan canalis cervicis dan vestibulum pudenda Fornix vaginalis: ant, lat dan post: fornix post berhubungan cavum douglas 4 otot berperan sbg spincter vagina: Pubovaginalis Spincter urethra eksternus Spincter uretrovaginalis Bulbospongiosus Hubungan-hubungan vagina: Ant: fundus VU, uretra Lat: fascia pelvis visceral, ureter dan levatoris ani Post: cavum douglas, rectum, canalis ani VASCULARISASI DAN DRAINASE Aorta abdominalis a. ovarica memvakularisasi ovarium dan tuba A. iliaca interna a.uterina, bercabang ramus ascendent: juga memvaskularisasi ovarium dan tuba (medial) dan beranastomosis dg a. ovarica Vaskularisasi vagina: a. uterina, a. vaginalis, a. pudenda interna, dan a. rectalis media Drainase: plexus venosus pampiniformis, plexus venosus uterina, plexus venosus vaginalis, vena pudenda interna INERVASI visceral afferent ovarium, tuba,dan uterus intraperitoneal berjalan dg serabut sympatis ke T11 –L1, tetapi refleks afferent ke S2- S4 Visceral afferent uterus subperitoneal, cerviks dan vagina ikut para sympatis ke S2 – S4 Somatik bagian bawah vagina n. pudendus HYMEN PUDENDUM Mons pubis peninggian (lemak) didepan sym pubis, berambut Labia mayora lipatan kulit menonjol (lemak) yg memisahkan rima pundendus. Bertemu di ant: commisurra ant dan di post commisura post Labia minora: lipatan kulit (fat free) tak berambut, ruangan diantara keduanya vestibulum Clitoris organ erektil Bulbus vestibularis Glandula vestibularis (bartholini):mayor et minor Ostium vaginae VASKULARISASI & INERVASI VULVA A. pudendainterna: • • • • • A. rectalis inferior A. perinealis A. vestibularis A. clitoris profunda A. dorsalis clitoridis Vena labialis bermuara ke v. Pudenda inter N.labialis ant dr ilioinguinalis dan genitofemoralis: aspek ant vulva N. cutaneus femoralis posteiror: aspek belakang N. labialis post dr n.pudendus: vulva sentralis, ramus profunda: orificiumvagina, ramus muscularis ototperineum superficial N. dorsalis clitoridis: otot perineum profunda dan clitoris Organ erekti: para simpatis dari n. cavernosus (dr plexus utero vaginalis) Parasimpatis: ↑ sekresi vagina, ereksi clitoris, pembesaran bulbus vestibuli EBRYOLOGI PERBANDINGAN Gonad muncul pertama kali sebagai genital ridge: dinding posterior mid gut Sel-sel germinal primordial muncul di dinding saccus vitelinus dekat alantois (asal dari endodermis?) Migrasi ke genital ridge melalui mesenterium hind gut menginvansi crista genitalia (mg VI) Sel epitel mesoderm invaginasi mesenkim primordial sex cord Indifferent gonad: blm bisa ditentukan pria atau wanita Embryologi sistem genitalia kompleks melibatkan banyak gen Kunci dari perkembangan sistem genitalia kromosom Y: lengan pendek (Yp 11) gen SRY Indifferent gonad Yes Ekspresi gen Protein: testis determining factor Kromosom Y testis Indifferent gonad No No gen expresion Ovarium DUCTUS GENITALIS Ductus mesonefricus (wolffian’s duct) Ductus paramesonefricus (mullerian duct) POTONGAN TRANVERSAL DUCTUS GENITALIS PADA WANITA Ductus mulleri: cranial vertikal, horizontal, dan caudal (bersatu) Cranial dan horizontal tuba uterina Caudal uterus Vagina: evaginasi dinding sinus urogenitalis (bulbus sinovaginal) dan ujung ductus mulleri UTERINE AND VAGINAL DEFECT DUCTUS GENITALIS PADA PRIA REGULASI MOLEKULAR DUCTUS GENITALIS PERBANDINGAN ORGAN GENITALIA PRIA DAN WANITA Pria Wanita Testis Ovarium Gubernaculum testis Lig. Teres uteri + ovarii Utriculus protaticus Vagina Glan. Cauperi Glan. Bartolini Penis Clitoris Labia mayora Scrotum Bulbus penis Bulbus vestibularis DEFEK GENITAL PRIA Hypospadia Epispadia Extrophy VU Micropenis Penis bifida DEFEK PADA DIFFERENSIASI SEX Klinifelter syndrom: XXY atau XXXY non disjunction kromoson sex Sweyer syndrom: XY female ganadal dysgenesis mutasi gen SRY Turner syndrom: XO gonadal dysgenesis True hermaprodites: ovotestis, 70% kromosom XX Male pseudohermaprodhitism/androgen insensitivity syndrom Female pseudohermaprodhites/congenital adreal hyperplasia Androgen insensitivity syndrom CONGENITAL ADREAL HYPERPLASIA ANDROGEN INSENSITIVITY SYNDROM PENURUNAN TESTIS DAN OVARIUM INGUINAL HERNIA & HYDROCELE CRYPTORCHIMUS