STD (Sexually Transmitted Diseases) 1 Gonorrhea : Neisseria gonorrhoeae • Termasuk dlm famili Neisseriaceae • Morfologi Coccus Gram Θ (0.6 x 1.0 m) sering ‘diplococcus’ (seperti biji kopi) Tak mempunyai flagela Tak berspora Mempunyai pili (strain virulen) 2 • Fisiologi Sifat biokimia & ciri kultur : - aerob - oksidase +, katalase +, - sangat peka terhadap lingkungan merugikan : drying, chilling, pH, sinar matahari - Kultur : pada 3-10% CO2 medium selektif : Thayer Martin Agar (Chocolate Agar + Vancomycin, Colistin, Nystatin) Identifikasi : metabolisme glukosa : + metabolisme maltosa, sukrosa, laktosa : - 3 Struktur Antigen - Ag pilus - Protein pada outer membrane - Lipo oligosakarida pada outer membrane Determinan Patogenesis Pili : faktor virulensi Komponen pada outer membrane Peptidoglycan Ig A protease (hanya pada Neisseria pathogen) 4 • Patogenesis Infeksi berawal pada epitel kolumnar urethra, saluran periurethral dan kelenjar kelamin kuman melekat pada permukaan sel (dgn pili) penetrasi ke subepitel (hari III) respon peradangan oleh PMN (obstruksi oleh eksudat) Penyebaran sering terjadi lewat pembuluh limfe, dapat pula lewat pembuluh darah • Resistensi - Non spesifik (wanita : hormon & pH genital ~ siklus haid; pria : pH, osmolaritas, kadar urea dari urin ) - Spesifik ( sistem imun humoral terutama Ig A & Ig G, Complement) 5 • Epidemiologi - Penyebab STD klasik tersering pandemik ~ usia (15-29 tahun) !! Prostitusi sosioekonomi rendah, penduduk urban • Manifestasi Klinis Inkubasi : 2-8 hari (4 hari) Pria : - acute anterio urethritis : dysuria, purulent urethral discharge - Gejala sistemik : - 10% : tanpa gejala Wanita : - 20 – 80% tanpa gejala - Gejala : dysuria, vaginal discharge, demam, nyeri abdomen - Komplikasi utama : PID (steril !!!/ kehamilan ektopik) Komplikasi lain : perihepatitis, generalized peritonitis Bayi : - ~ kontaminasi selama persalinan - Tersering menyerang mata (Ag NO3 1% : profilaksis) - Premature birth - Perinatal morbidity - Neonatal gonococcal arthritis 7 Anak perempuan (2-8 th) : - vulvovaginitis - ~ sexual abuse Penyakit gonococcal disseminated ~ pada penderita tanpa gejala pada tr. UG bakteremia dermatitis & arthritis • Dx Lab (bakteriologis) hapusan + Cat Gram mikroskop : Diplococcus Gram negatif intrasel PMN kultur (dari eksudat urethra/ sekret endocervix) medium transport : Amies Charcoal uji serologis • Tx Infeksi tanpa komplikasi : Ceftriaxone (+ Doxycycline/Erythromycin) !!! Penicillinase-producing Neisseria gonorrhoeae (PPNG) Chromosomally Mediated Resistant Neisseria gonorrhoeae (CMRNG) 9 Lues : Treponema pallidum • Termasuk dlm Spirochaetaceae • Morfologi - Langsing, helically coiled, Gram negatif (panjang 5-20 um) - Tdd membran sitoplasma multilayer, axial fibril (bergerombol) yg seperti flagela, outer coat yg seperti kapsul; dan outer sheath - Motil : sluggish, drifting, graceful, flexous • Fisiologi - Tak dapat dikultur secara invitro (‘mikroaerofilik’) - Dapat dikultur invivo : pd sel epitel kelinci/intratestikular 10 • Transmisi T. pallidum mampu invasi pada membran mukosa intak/ kulit pada daerah yg lecet ~ kontak dgn penderita yang terinfeksi (seksual) “not a highly contagious disease” • Patogenesitas kontak tempat inokulasi menyebar lwt pembuluh limfe sirkulasi sistemik reaksi inflamasi pd tempat inokulasi (3-4 mgg) ~ penyakit pembuluh darah & area perivaskular 11 LESI PRIMER - chancre (>>> spirochete, akumulasi leukosit mononuklear-limfosit-sel plasma, pembengkakan endotel kapiler) - KGB membesar dan infiltrasi sel resolusi : fibrosis LESI SEKUNDER - jaringan ektodermal (kulit, membran mukosa, SSP) mengalami inflamasi; ada infiltrasi sel (sel plasma) - nekrosis sedikit/- sembuh tanpa jaringan parut 12 LESI TERSIER - melibatkan banyak sistem organ & sering asimetrik - gumma (nekrosis luas, beberapa sel giant, jumlah kuman sedikit) - inflamasi kronik difus (dgn sel plasma & limfosit) tanpa pengejuan aneurysm aorta, dementia paralitik, tabes dorsalis 13 • Manifestasi Klinis Inkubasi : lama - PENYAKIT PRIMER - HARD chancre : lesi tunggal, keras, perm. bersih, tepi meninggi, kemerahan KGB membesar & keras Gejala sistemik : - - PENYAKIT SEKUNDER (sgt infeksius!!!) - 2-10 mgg post penyakit primer - Gejala : demam, sakit tenggorok, limfadenopati menyeluruh, sakit kepala, rash - Condyloma lata (anus, vagina) - Reaksi imunologis menyeluruh 14 - LATEN - PENYAKIT TERSIER (reaksi imunologis) - gumma (3-10 th post penyakit sekunder) : lesi lokal non progresif menyerang dermal/jaringan penyangga tubuh (benign tertiary syphilis) - neurosyphilis (5 th post penyakit primer) - cardiovascular syphilis (10-40 th post penyakit primer) 15 - SIFILIS KONGENITAL - ~ infeksi transplacental - sering parah & sebabkan cacat (Hutchinson’s teeth, interstitial keratitis, tuli ~ N.VIII, saddle nose, dll) - manifestasi sgt bervariasi gejala awal utama : hepatosplenomegali, jaundice, anemia hemolitik, pneumonia, lesi kulit, dll - aborsi terjadi TS II kehamilan !!! 16 • Imunitas - Imunitas alami - Imunitas yang didapat non terapi : relatif lbh tahan thdp infeksi ulang diterapi : efek protektif kecil & sering aktif saat reinfeksi ● Dx Lab - hapusan mikroskop lapang pandang gelap - inokulasi pada hewan - uji serologis : - uji ag non treponemal (Wassermann, VDRL) - uji ag treponemal (TPI, FAT, uji hemaglutinasi) 17 • Tx - Penicillin - Erythromycin, Tetracycline, Cephaloridin ● Prevensi - Skrining dan terapi penderita + pasangan - Penggunaan kondom dan ‘safe sex’ 18 Soft Chancre/ Chancroid Haemophilus ducreyi Soft chancre : ulcer pada genital single/multipel, berbatas tegas, tak berindurasi, NYERI, tepi meninggi & kemerahan Inkubasi : 2-14 hari Kadang-kadang disertai BUBO inguinal supuratif Gejala sistemik : jarang Laki-laki > (preputium, frenulum, sulkus coronaria) Wanita (vagina, lalbia) ~ sosioekonomi rendah dan higienis buruk 19 Dx Lab - hapusan dari eksudat ulcer / aspirat bubo : pleomorfik (ekstrasel/ intrasel) Basil Gram negatif school of red fish - Kultur : Chocolate Agar yg mengandung Vancomycin 5-10% CO2 pada 33-35C selama 24 jam : koloni kecil, non mukoid, kuning abu-abu, semi opak 20 Tx - Erythromycin - Cotrimoxazole 21 22