Permasalahan Implementasi PP 57 Tahun 2016 di Perkebunan

advertisement
Permasalahan Implementasi PP 57
Tahun 2016 di Perkebunan Kelapa Sawit
di Lahan Gambut
PUSAT PENELITIAN KELAPA SAWIT
Jl. Brigjen Katamso 51 Medan
Luas Lahan Gambut
PAPUA
3,690,921 ha
25%
RIAU
3,867,413 ha
26%
SUMATERA
6,36,649 ha
43%
KALIMANTAN
4,778,004 ha
32%
Luas Kelapa Sawit di Gambut
(Tropenbos Int’l Indonesia 2012):
o > 1.7 juta ha
o ± 1.4 juta ha di Sumatera
o ± 307 ribu ha di Kalimantan
Rakyat ≈ 700-800 ribu ha
Luas Gambut
Sawit
1,705,912 ha
11%
Luas gambut Indonesia  14.9 juta ha
(Ritung et al. 2011)
Luas Gambut
Non Sawit
13,199,662 ha
89%
• Perlu ruang perakaran
• Perlu cukup air (tidak
berlebihan)
• Jika kekurangan air
mengering  produksi
rendah  rawan
terbakar
• Perlu banyak air
(menjaga kelembaban)
• Drainase berlebihan
• Jika kekurangan air
mengering  rusak 
Mudah terbakar
Keduanya Perlu Air  Tata Kelola Air
Kelestarian Gambut
Kelestarian Produksi
 Level muka air tanah optimum
Review Peraturan Pemerintah 57/2016:
PP/Permen
Ditetapkan
Diundangkan
PP 71/2014
12 Sep 2014 15 Sep 2014
Perlindungan dan Pengelolaan
Ekosistem gambut
PP 57/2016
2 Des 2016
6 Des 2016
Perlindungan dan Pengelolaan
Ekosistem gambut (perubahan PP 71)
P.14/2017
9 Feb 2017
27 Feb 2017
Inventarisasi dan Penatapan Fungsi EG
P.15/2017
Tata Cara Pengukuran Muka Air Tanah
di Titik Penaatan EG
P.16/2017
Pedoman Teknis Pemulihan Fungsi EG
P.17/2017
Perubahan atas Permen LHK
P.12/2015 tentang Pembangunan HTI
Review Peraturan Pemerintah 57/2016:
 Fungsi lindung Ekosistem Gambut (EG) ≥ 30%
Kesatuan Hidrologis Gambut (KHG).
 Fungsi lindung bila: gambut > 3 m, plasma nutfah
endemik/ dilindungi; spesies dilindungi; kawasan
lindung sesuai RTRW.
 Fungsi budidaya: rusak bila muka air tanah (MAT) >0.4
m, tereksposnya sedimen berpirit/ kwarsa
 Potensi masalah dan dampak besar bagi pelaku usaha
 Potensi multi-interpretasi operasional lapangan
 Potensi Konsekuensi keadilan sosial/ ekonomi/ hukum
Permukaan
Lahan
Sumber: Susanto, 2007
Bulan Kering (Kemarau)
Rusak
Ekstrim Rusak
Pembinaan
Sanksi Hukum
KETERANGAN :
= Muka Air Tanah (MAT) di Lahan
= Muka Air Saluran (MAS) di Saluran Air/Drainase
Permasalahan Untuk Budidaya Kelapa
Sawit di Gambut
Kriteria baku kerusakan gambut untuk fungsi
budidaya tersebut implementasinya akan sangat
berat, khususnya di perkebunan kelapa sawit.
 Pengelolaan muka air tanah ≤0.4 m secara
kontinyu dapat mengganggu pertumbuhan
dan produksi tanaman kelapa sawit.
 Kenyataan di lapangan bahwa muka air
tanah selalu berfluktuasi mengikuti kondisi
iklim (curah hujan).
Kondisi Real Fluktuasi Muka Air
Tanah Gambut
140
120
100
40
80
60
60
80
40
100
20
120
0
Des-26
Jan-04
Jan-13
Jan-22
Jan-30
Feb-04
Feb-10
Feb-17
Feb-24
Mar-03
Mar-09
Mar-15
Mar-21
Mar-28
Apr-08
Apr-14
Apr-22
Mei-03
Mei-09
Mei-15
Mei-21
Mei-27
Jun-05
Jun-13
Jun-21
Jun-28
Jul-04
Jul-12
Jul-20
Jul-28
Agu-13
Agu-23
Agu-31
Sep-06
Sep-15
Sep-27
Okt-04
Okt-12
Okt-20
Okt-28
Nov-03
Nov-11
Nov-19
Nov-27
Des-03
Des-11
Des-18
Des-26
Muka Air Tanah (cm)
20
Di kebun KS sangat sulit tercapai muka air
tanah (MAT) stabil pada ≤40 cm
Waktu Pengamatan
Curah Hujan (mm)
WLM-1
WLM-2
WLM-3
Lokasi Kebun: Kec. Panai Tengah, Kab. Labuhanbatu, SUMUT
WLM-1 : MAT 10-60 cm dpt
Dilengkapi sekat2 air
WLM-2 : MAT 10-70 cm dpt
WLM-3 : MAT 10-100 cm dpt (tidak ada kontrol MAT)
Curah Hujan (mm)
0
Aspek Lingkungan
Kelembaban Tanah Gambut
500
Kadar Air Tanah (%, w/w)
0
200
400
600
20
WLM-1
30
a
a
200
a
a
300
a
a
a
Kadar Air Tanah Aktual (%, w w-1)
Kedalaman Tanah (cm)
0
a
b
b
b
b
100
0
0
1
2
3
WLM-1
600
4
WLM-2
5
500
a
a
a
a
a
600
a
a
b
300
b
b
400
200
200
WLM-3
100
100
a
b
a
b
b
2
a
a
3
4
WLM-2
5
6
WLM-3
Lapisan 10-20 cm
a
a
a
a
a
a
a
a
a
a
0
0
1
2
WLM-1
MAT >70 cm  Kelembaban tanah
lap. atas menurun dan rentan
terjadi kering tak balik (saat MK)
a
300
WLM-2
40
a
a
WLM-1
WLM-3
500
a
a
a
a
1
6
Lapisan 5-10 cm
a
a
200
100
400
Lapisan 2.5-5 cm
400
400
300
10
500
Lapisan 0-2.5 cm
Piringan
3
4
WLM-2
5
6
WLM-3
Gawangan
1
2
WLM-1
Piringan
3
4
WLM-2
5
6
WLM-3
Gawangan
Kadar air tanah aktual dan distribusinya pada
profil tanah lapisan atas
Aspek Lingkungan
 Emisi CO2
Pada pengelolaan MAT perlakuan WLM-1 dan 2  emisi CO2
masih di bawah batas ambang IPCC 2014 (40 ton CO2 ha-1 tahun-1)
Dengan penerapan BMP di lahan gambut (WM, LCC, pemadatan, dll)
 kelestarian gambut akan semakin terjaga
Emisi CO2 (ton/ha/tahun)
Legum Cover Crop
Compaction
With
Without
Mucuna
bracteata
With
Without
26.16
65.77
32.9
26.16
37.46
Pemupukan yg Tepat
Pemadatan Gambut
Manajemen Cover Crops
Tata Air Efektif
Bahan Tanaman Adaptif
Dumpy, Simalungun,
PPKS 540
Teknologi
Jalan Gambut
Produktivitas Kelapa Sawit
Produksi Tanaman
(umur 6 tahun)
WLM-1
WLM-2
WLM-3
Pertumbuhan Tanaman
(umur 6 tahun)
WLM-1
WLM-2
WLM-3
Produktivitas Kelapa Sawit vs Karakteristik tanah gambut
WM standar (30-70 cm)
Land
unit
Peat depth
(cm)
Peat
maturity
pH
Ash content
(%)
1
48
Sapric
2
178
3
Ton FFB/ha/yr
10 yr old
Average 6-10 yr old
3,67
36,34
27,17
23,08
Sapric
3,58
16,17
25,53
23,02
95
Sapric
3,50
10,20
25,07
22,07
4
450
sapric
3,55
2,71
23,74
20,49
5
240
hemic
3,53
3,44
23,20
20,21
6
450
hemic
3,31
2,08
24,06
12,80
7
220
fibric
3,53
4,65
20,80
17,32
8
447
fibric
3,52
1,07
18,32
14,80
Rekomendasi
1. Merevisi PP 57/2016, khususnya mengenai batasan MAT ≤
0.4 m dan ketebalan gambut > 3 m.
2. Program land swap untuk menggantikan areal gambut yang
direstorasi perlu dirumuskan lebih jelas sehingga menjamin
pekebun terutama pekebun rakyat mendapatkan ganti areal
lahan yang dapat dibudidayakan.
3. Sosialisasi agar menjangkau keseluruhan petani/pekebun
serta memberikan kesempatan bagi mereka untuk
mengambil tindakan perbaikan atau mencari alternatif untuk
mempertahankan sumber pendapatan.
4. Mengedepankan aspek pembinaan di atas pemberlakuan
sanksi.
Terima Kasih
1 kompartemen =
1 lokasi
1 kompartemen =
pemantauan
1 lokasi
pemantauan

Pengukuran muka air tanah dilakukan
pada titik penaatan yang telah
ditetapkan.

Penentuan titik penaatan harus
didasarkan pada karakteristik lahan,
topografi, zona pengelolaan air, kanal
dan/atau bangunan air.
(Sumber:KLHK, 2017)
SEBARAN Lokasi
pemantauan mewakili
15% (lima belas per
seratus) dari luas
keseluruhan area konsesi.
20
Download