Jurnal Agrimart, Vol. 3 No.1 September 2016 1 ANALISIS BAURAN

advertisement
Jurnal Agrimart, Vol. 3 No.1 September 2016
ANALISIS BAURAN PRODUK PADA TANAMAN HIAS POTONG
DI PERUSAHAAN LIEBE DESA CIHIDEUNG KECAMATAN PARONGPONG
KABUPATEN BANDUNG BARAT
Besmi Gusra1 Riva Hendriani2
RINGKASAN
Bunga potong merupakan bunga yang dimanfaatkan sebagai bahan rangkaian bunga
untuk berbagai keperluan dalam daur hidup manusia mulai dari kelahiran, perkawinan dan
kematian. Dalam pemasaran bunga potong perlu dilakukan bauran produk. Bauran Produk
adalah sekumpulan dari semua produk dan item produk seperti macam-macam produk,
kualitas produk, rancangan produk, merek produk, kemasan produk, dan atribut lainnya
yang secara khusus produsen menawarkan untuk dijual kepada para pembeli. Adapun
tujuan laporan artikel ilmiah ini yaitu menganalisis bauran produk tanaman hias potong
pada perusahaan Liebe dan mengetahui permasalahan bauran produk yang dialami di
perusahaan Liebe. Artikel ilmiah ini disusun berdasarkan hasil pelaksanaan Pengalaman
Kerja Praktek Mahasiswa (PKPM) yang dilakukan di perusahaan Liebe yang terletak di
Desa Cihideung, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat.
Kegiatan PKPM ini dimulai pada tanggal 01 April – 29 Mei 2016. Metode pengumpulan
data yang penulis gunakan dalam menyelesaikan artikel ilmiah ini yaitu wawancara,
observasi/pengamatan, studi pustaka dan dokumentasi. Perusahaan Liebe merupakan
produsen yang memproduksi dan memasarkan tanaman hias potong. tanaman hias yang
dihasilkannnya meliputi bunga mawar, bunga gerbera/hebras dan bunga krisan. Bauran
produk yang ditereapkan di perusahaan Liebe yaitu meliputi nama dan
variasi/keanekaragaman produk, merek perusahaan, kualitas produk, grading mawar dan
kemasan produk diperusahaan Liebe. Perusahaan Liebe memiliki dua cara dalam
melakukan pemasarannya yaitu perusahaan Liebe memiliki toko bunga sendiri dan dengan
menawarkan jasa dekorasi. Permasalahan bauran produk yang dialami perusahaan Liebe
yaitu belum memiliki merek dagang dan label, belum melakukan penggradingan terhadap
bunga gerbera/hebras dan bunga krisan.
Keyword: Bauran produk, perusahaan Liebe
1
2
Mahasiswa Program Studi Agribisnis BP 1301361024 Politeknik Pertanian Negeri
Payakumbuh
Staf Pengajar Program Studi Agribisnis Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh
1
Jurnal Agrimart, Vol. 3 No.1 September 2016
lokal. Dalam memasarkan bunga potong
tersebut diperlukan strategi pemasaran.
Strategi pemasaran merupakan
cara atau metode suatu organisasi atau
instansi untuk memasarkan suatu produk
yang dihasilkan oleh organisasi atau
instansi tersebut sehingga mencapai
tujuan suatu organisasi atau instansi
(Kotler, 2003). Salah satu strategi
pemasaran yang cocok untuk tanaman
hias yaitu dengan menggunakan strategi
produk khususnya bauran produk.
Menurut Kotler (2003) “Bauran Produk
(Product Mix) adalah sekumpulan dari
semua produk dan item produk seperti
macam-macam produk, kualitas produk,
rancangan produk, merek produk,
kemasan produk, dan atribut lainnya yang
secara khusus produsen menawarkan
untuk dijual kepada para pembeli.
Perusahaan Liebe merupakan
perusahaan pribadi yang bergerak
dibidang
pembudidayaan/perkebunan
bunga (garden), penjual bunga (Florist),
dan
merangkai/dekorasi
bunga
(dec3oration). Produk utama perusahaan
ini yaitu dekorasi bunga (decoration).
Salah satu strategi pemasaran yang
dilakukan di perusahaan Liebe yaitu
strategi produk khususnya bauran produk.
Perusahaan Liebe saat ini telah melakukan
bauran produk dalam memasarkan
produknya bunganya. Perusahaan Liebe
melakukan bauran produk diantaranya
adanya varian (macam-macam) produk,
kualitas produk, nama/merek perusahaan,
grading dan pengemasan.
Berdasarkan uraian diatas artikel
ilmiah ini dengan judul “Analisis Bauran
Produk Pada Tanaman Hias Potong Di
Perusahaan Liebe Desa Cihideung
Kecamatan Parompong Kabupaten
Bandung Barat”.
I. PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Bunga potong dapat diartikan
sebagai bunga yang dipotong dari
tanamannya dengan tujuan sebagai
penghias ruangan atau karangan bunga.
Menurut Ansori (2010), bunga potong
merupakan bunga yang dimanfaatkan
sebagai bahan rangkaian bunga untuk
berbagai keperluan dalam daur hidup
manusia mulai dari kelahiran, perkawinan
dan kematian. Pada dasarnya, bunga
potong dimanfaatkan untuk membawa
keindahan ke dalam ruangan. Keindahan
warna bunga potong dapat dinikmati
baik dalam vas maupun rangkaian bunga.
Bunga potong dalam vas biasanya dipakai
dalam lingkup yang tidak terlalu luas
seperti ruangan dalam rumah dan meja
makan di restoran. Sedangkan rangkaian
bunga digunakan dalam lingkup yang
lebih luas seperti acara pernikahan.
Kebutuhan bunga potong di
Indonesia, terutama di kota-kota besar
semakin
meningkat.
Peningkatan
kebutuhan sejalan dengan pertumbuhan
perhotelan, restoran dan perkantoran yang
merupakan konsumen utama bunga
potong. Jenis bunga potong yang sering
diminati yaitu krisan, mawar, gladiol,
gerbera, dahlia, anthurium, sedap
malam, anyelir, lili, kenikir dan amarilis.
Di Indonesia, bunga potong tersebut dapat
diperoleh dari Sumatera Utara, Riau, Jawa
Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Sentra produksi bunga potong di
Indonesia hanya berada di kota-kota
tertentu
saja
sehingga
dilakukan
pengiriman untuk dapat memenuhi
permintaan konsumen. Misalnya, bunga
krisan, mawar, sedap malam, dan gladiol
yang dijual di Yogyakarta berasal dari
Bandungan, Ambarawa, dan Bandung.
Hal ini menunjukkan permintaan bunga
potong di suatu daerah terkadang
perlu dipenuhi dari daerah lain.
Permintaan bunga potong yang tinggi
belum bisa dipenuhi oleh produsen
1.2.
Tujuan
Adapun tujuan penulisan Artikel
Ilmiah ini adalah sebagai berikut :
1. Menganalisis bauran produk tanaman
2
Jurnal Agrimart, Vol. 3 No.1 September 2016
hias potong pada perusahaan Liebe
2. Mengetahui permasalahan bauran
produk yang dialami di perusahaan
Liebe
II.
2.1.
produk, nama/merek perusahaan, kualitas
produk,
grading,
kemasan
dan
permasalahan bauran produk yang ada di
perusahaan Liebe. Sedangkan data
sekunder bersumber dari literatur yang
diberikan oleh Instansi, buku-buku
penunjang, dan data-data dari internet
yang berhubungan dengan judul laporan
serta data perusahaan yang sudah ada.
Data sekunder yang diperoleh dari
literatur meliputi bauran produk, tanaman
hias, dan prospek tanaman hias.
Sedangkan data sekunder yang diperoleh
dari perusahaan Liebe meliputi data
keuangan perusahaan.
METODE PELAKSANAAN
Waktu dan Tempat
Artikel ilmiah ini disusun
berdasarkan
hasil
pelaksanaan
Pengalaman Kerja Praktek Mahasiswa
(PKPM) yang dilakukan di perusahaan
Liebe yang terletak di Desa Cihideung,
Kecamatan Parongpong, Kabupaten
Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat.
Kegiatan PKPM ini dimulai pada tanggal
01 April – 29 Mei 2016.
2.4. Metode Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang
digunakan dalamArt i k el Il m i ah ini
adalah sebagai berikut :
a. Wawancara
Wawancara
adalah
proses
memperoleh keterangan/informasi dengan
cara tanya jawab langsung antara penanya
atau pewawancara dengan responden.
Responden yang diwawancara yaitu
pemilik dan karyawan perusahaan Liebe.
Wawancara yang dilakukan meliputi
tentang gambaran umum perusahaan,
kegiatan produksi serta pemasaran yang
dilakukakan di perusahaan Liebe.
b. Observasi
Observasi yaitu pengumpulan data
dengan melakukan pengamatan secara
langsung kepada obyek yang diteliti.
Kegiatan
yang
dilakukan
berupa
pengamatan pada budidaya tanaman hias
potong, pemasaran di kios serta dekorasi
yang dilakukan di perusahaan Liebe.
c. Studi pustaka
Studi pustaka adalah pengumpulan
data dengan cara memanfaatkan data
yang tersedia yang berhubungan dengan
kegiatan dilapangan. Data tersebut dapat
berupa buku, jurnal, laporan magang
mahasiswa dan lain-lain yang bersifat
informatif dan berhubungan dengan
proses produksi tanaman hias dan strategi
pemasaran yaitu bauran produk.
2.2. Ruang Lingkup
Penulisan Artikel Ilmiah ini
mencakup
gambaran
umum
perusahaan Liebe, bauran produk yang
di fokuskan pada 3 tanaman hias potong
yang dihasilkan dari kebun milik
perusahaan Liebe sendiri yaitu bunga
krisan, mawar, gerbera. Deskripsi
produksi hanya mencakup produksi krisan
saja karena produksi dan penjualannya
lebih tinggi dari pada bunga mawar dan
hebras. Bauran produk tersebut meliputi
variasi / jenis produk, nama / merek
dagang, kualitas produk dan grading serta
kemasan produk.
2.3. Data dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam
penyusunan Artikel Ilmiah ini adalah
data primer dan sekunder. Data primer
diperoleh dari pelaksanaan kegiatan
dilapangan, diskusi, dan dokumentasi foto
sebagai pelengkap data primer. Data
primer yang diperoleh meliputi gambaran
umum perusahaan, visi dan misi
perusahaan,
struktur
organisasi
perusahaan, dan sumber daya Manusia
perusahaan. Selain itu, juga diperoleh data
bauran produk di perusahaan Liebe
diantaranya yaitu variasi/keanekaragaman
3
Jurnal Agrimart, Vol. 3 No.1 September 2016
Dengan rata – rata luas setiap bloknya 380
M2. Untuk menambah pengetahuan
karyawan dalam pembibitan krisan
pemilik usaha melakukan studi banding ke
usaha bunga krisan yang berada di
Cipanas.
Sejak berdirinya usaha budidaya
bunga potong hingga sekarang, semua
hasil panen bunga potong akan langsung
dibawa ke toko bunga yang dikelola oleh
istri pemilik usaha. Konsumen toko bunga
Liebe berasal dari berbagai daerah seperti
Cimahi, majalengka, Garut, Sumedang,
dan Cipanas. Sebagian besar konsumen
toko bunga Liebe merupakan pedagang
pengecer bunga hias potong.
d. Dokumentasi
Dokumentasi adalah sebuah cara
yang dilakukan untuk menyediakan
dokumen
–
dokumen
dengan
menggunakan bukti yang akurat dari
pencatatan sumber – sumber informasi
khusus dari karangan / tulisan, buku,
undang – undangan dan sebagainya.
Dokumentasi yang diperoleh berupa foto
kegiatan yang dilakukan selama magang
di perusahaan Liebe.
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1.
Gambaran Umum Perusahaan
3.1.1. Sejarah perusahaan Liebe
Liebe merupakan salah satu usaha
budidaya bunga potong yang didirikan
oleh bapak Sarimin pada tahun 2011. Pada
tahun 2005 sebelum usaha ini didirikan
oleh pemilik, telah menjalankan usaha
toko bunga yang bergerak di bidang jual
beli bunga potong, bunga papan serta
dekorasi. Bunga yang dijual berasal dari
petani bunga potong yang berada di
daerah
Bandung.
Seiring
dengan
bertambahnya
jumlah
pelanggan,
kebutuhan akan bunga potong menjadi
meningkat. Untuk memenuhi kebutuhan
tersebut pemilik usaha menjalin kerja
sama dengan beberapa petani bunga
potong di daerah Bandung dan sekitarnya.
Kerja sama ini tidak berjalan dengan baik
karena kualitas bunga potong yang rendah
dan tidak sesuai dengan permintaan serta
seringnya terjadi keterlambatan pasokan
bunga potong ke toko. Untuk menghindari
kerugian yang lebih besar dan untuk
memenuhi kebutuhan bunga potong
ditoko. Maka, pemilik mencoba untuk
melakukan usaha budidaya bunga potong
sendiri yang dilakukan pada lahan seluas
6.500 M2 yang dibeli oleh pemilik usaha
pada tahun 2011 di Daerah Parongpong
Kabupaten Bandung Barat.
Pembangunan
green
house
dilakukan pada awal bulan Januari sampai
bulan April 2011. Setelah green house
selesai, lahan dibagi menjadi lima blok.
3.1.2. Visi Dan Misi Liebe
Visi Perusahaan Liebe yaitu :
“Meningkatkan Tarap Hidup Petani
Kembang di Kabupaten Bandung Barat”.
Untuk mencapai visi tersebut, maka
perusahaan Liebe mempunyai misi
sebagai berikut:
1. Kerja sama dengan Litbang Pertanian
Di Cikolek Dan Bogor
2. Meningkatkan pengetahuan karyawan
dan petani dengan mengadakan studi
banding
3. Mencari
peluang
–
peluang
pemanfaatan hasil panen kembang
3.1.2. Sumberdaya Manusia
Sumber daya manusia merupakan
faktor penunjang bagi keberhasilan dalam
suatu perusahaan demi keberlangsungan
perusahaan
dan
merupakan
suatu
”partner” kerja bagi organisasi. Manusia
adalah aset penting di dalam perusahaan
yang berdampak pada kesejahteran
perusahaan secara langsung dibandingkan
sumberdaya yang lainnya. Sumberdaya
yang bekerja di perusahaan Liebe
merupakan masyarakat yang berada di
daerah sekitar lokasi usaha. Pemilik
perusahaan Liebe menyediakan lapangan
pekerjaan menjadi alasan perusahaan
memilih masyarakat sekitar.
4
Jurnal Agrimart, Vol. 3 No.1 September 2016
Sistem jam kerja yang ditetapkan
oleh perusahaan Liebe untuk mengatur
tenaga kerja / karyawan dalam
keberlangsungan kegiatan dikebun bunga
yaitu:
 Tenaga kerja tetap laki – laki
bekerja selama 8 jam dalam satu
hari yaitu dimulai dari jam 07 : 00
Wib – 15 : 00 WIB
 Tenaga kerja tetap perempuan
bekerja selama 10 jam dalam satu
hari yaitu dimulai dari jam 07 : 00
Wib – 17: 00 WIB
 Tenaga kerja perempuan harian
bekerja dalam satu minggu
sebanyak 6 hari yaitu pada hari
Senin – Sabtu. Dimana tenaga
kerja tersebut bekerja sebanyak 6
jam/hari yaitu dimulai dari jam 07
: 00 Wib – 13 : 00 WIB.
Sistem gaji di perusahaan Liebe
pemberian gaji untuk tenaga kerja tetap
yaitu bulanan sedangkan untuk tenaga
kerja tidak tetap yaitu mingguan. Besar
gaji yang diperoleh karyawan yaitu untuk
tenaga kerja tetap laki-laki dan perempuan
sama yaitu Rp. 1.500.000/bulan. Hal ini di
karenakan tenaga kerja laki-laki bekerja di
kebun selama 8 jam/hari sedangkan
tenaga kerja perempuan bekerja dibagian
pemasaran selama 10 jam/hari. Tenaga
kerja harian di perusahaan Liebe meliputi
tenaga kerja perempuan dengan gaji Rp.
20.000/hari.
3.1.4. Kegiatan Bisnis Perusahaan
Liebe
Tanaman hias yang dijual di toko
bunga liebe pada umumnya adalah
tanaman hias untuk keperluan dekorasi.
Jenis tanaman hias yang dipasarkan
adalah bunga potong dan daun potong.
Bunga potong yang dijual adalah bunga
mawar, krisan, aster, gerbera, lily, sedap
malam dan snap dragon. Sedangkan untuk
daun potong yang dijual adalah Dendron,
pilo, leader leaf, kuskus, asparagus,
bintang dan sri geding. Pasokan bunga
potong berasal dari kebun yang dikelola
Bapak Sambiring, petani mitra, Bogor,
Cianjur dan Suka Bumi. Setiap
minggunya toko ini membutuhkan 2.5003.000 ikat bunga potong dan 500-600 ikat
daun potong
Untuk kegiatan dekorasi umumnya
adalah dekorasi gedung untuk hajatan.
Dekorasi dilakukan pada hari jum’at dan
sabtu. Dekorasi pada hari jum’at untuk
acara hari sabtu dan dekorasi hari sabtu
untuk acara hari minggu. Rata-rata dalam
seminggu terdapat dua sampai enam
gedung dekoran. Pelanggan dari toko
bunga liebe berasal dari berbagai daerah
seperti Cimahi, Banjaran, Majalengka,
Garut, Sumedang dan Cipanas. Saat ini
jumlah pelanggan berjumlah lebih kurang
75 pelanggan.
3.2. Bauran Produk Tanaman Hias
Potong Di Perusahaan Liebe
3.1.3. Kondisi Keuangan Liebe
3.2.2. Variasi/ Keanekaragaman Produk
Perusahaan
Liebe
memiliki
berbagai variasi/ keanekaragaman produk.
Variasi/keanekaragam produk tersebut
meliputi berbagai jenis tanaman hias
potong diantaranya yaitu bunga krisan,
bunga gerbera dan bunga mawar.
Kondisi keuangan perusahaan
Liebe, Desa Chideung, Kec. Parongpong,
Kab. Bandung Barat, Prov. Jawa Barat
periode 31 Desember 2015.Untuk
penjualan tiga produk yang dihasilkan
oleh perusahaan Liebe yaitu bunga
mawar, bunga krisan, bunga hebras. Total
penjualan yang dihasilkan perusahaan
Liebe yaitu sebesar Rp. 447.300.000
dengan
total
pengeluaran
Rp.
305.686.500. Sehingga di peroleh
keuntungan perusahaan Liebe selama 1
tahun yaitu Rp. 151.613.500.
a. Krisan
Variasi produk krisan yang
dilakukan perusahaan Liebe yaitu
memproduksi berbagai jenis krisan yaitu
Tipe Standar dan Tipe Spray.Variasi
5
Jurnal Agrimart, Vol. 3 No.1 September 2016
produk bunga krisan di perusahaan Liebe
di antaranya White Fiji, Yellow Fiji,
Holday, Alouis, Astro, Snowdon White,
Cassandra, dan Pingpong. Bunga krisan
spray terdiri dari varietas Puma,Yellow
Puma, White Regent, Town talk, Heidi
Yellow, Heidi White, Zroland, Pompon,
Soraya,
Wendi,
Caymano,
dan
Casablanca”.Produk bunga krisan di
perusahaan Liebe biasanya dijual dalam 5
ikat bunga krisan, dimana 1 ikat bunga
krisan berjumlah 10 tangkai bunga krisan.
merupakan sekaligus merek pemasaran
bunga hias potong baik berupa dagang
maupun jasa. Dalam pemasarannya
perusahaan liebe menggunakan nama
“Liebe Florist & Decoration”. Hal ini
bertujuan untuk memudahkan calon
konsumen mengetahui produk yang
ditawarkan oleh perusahaan. Nama dan
merek perusahaan Liebe dituangkan
dalam bentuk papan merek perusahaan
Liebe.
Dengan adanya merek perusahaan
ini maka konsumen akan yakin dan
tertarik karena produk yang ditawarkan
sudah memiliki standar kualitas/ mutu
tertentu. Hal ini juga dapat meningkatkan
loyalitas konsumen terhadap produk yang
ditawarkan oleh Liebe.
b. Gerbera / hebras
Variasi produk terhadap bunga
hebras berdasarkan warna, ada 3 warna
yang digunakan dalan variasi produk ini
yaitu
gerbera/hebras
merah,
gerbera/hebras putih dan gerbera/hebras
merah muda (pink). Bentuk gebera/hebras
dari tiga warna tersebut secara umum
sama.
c. Bunga mawar
Variasi produk terhadap bunga
mawar di perusahaan Liebe meliputi
berbagai jenis warna diantaranya mawar
merah, mawar putih, mawar kuning dan
mawar merah muda (pink). Bentuk mawar
yang dihasilkan perusahaan Liebe tersebut
secara umum sama. Namun, hanya warna
saja yang membedakannya.
PVariasi produk pada tanaman hias
potong di perusahaan Liebe ini penting
dilakukan.Variasi
produk
dapat
memberikan
kesempatan
kepada
konsumen untuk memilih bunga hias
potong yang diinginkan atau di butuhkan
sehingga menimbulkan nilai lebih dan
daya tarik tersendiri terhadap perusahaan.
Disamping itu, variasi produk dapat
meningkatkan penjualan terhadap bunga
potong.
3.2.4. Kualitas Produk
Kualitas poduk bunga hias potong
dapat dilihat dari bibit yang digunakan
dan pemeliharaan tanaman yang sesuai
dengan kebutuhan dan keadaan tanaman
tersebut. Bibit tanaman hias potong yang
digunakan oleh perusahaan Liebe
merupakan bibit unggulan, seperti
penjelasan sebagai berikut:
1. Mawar
Kualitas bunga mawar di
perusahaan Liebe dapat dilihat dari bibit
yang digunakan. Jenis bibit yang
digunakan yaitu jenis mohana untuk
mawar kuning, jenis apalan untuk mawar
putih, jenis siksa red untuk mawar merah
dan jenis parpel untuk mawar merah
muda (pink).Pemeliharaan yang dilakukan
perusahaan secara intensife. Dalam
menjaga kualitas mawar perusahaan Liebe
memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a. Tangkai bunga
b. Kuncup bunga
c. Ketahanan bunga
Dalam
menjaga
kualitas
produknya perusahaan Liebe melakukan
perlakuan terhadap bunga mawar yang
telah dipanen. Ketahanan bunga mawar
yang sudah dipanen tanpa dilakukan
perlakuan dapat bertahan selama 3 hari.
3.2.3. Nama / Merek Perusahaan
Perusahaan sudah memiliki
merek dengan nama”Liebe“ yang sudah
ada sejak didirikannya perusahaan ini
yaitu tahun 2011. Nama perusahaan Liebe
6
Jurnal Agrimart, Vol. 3 No.1 September 2016
Sedangkan bunga mawar yang dilakukan
perlakuan dengan memasukan bunga
kedalam ember yang berisi air dapat
bertahan selama 1 minggu.
2. Hebras/Gerbera
Kualitas bunga gerbera di Liebe
dapat dilihat dari bibit yang digunakan
yaitu bibit unggulan yang diimpor
langsung dari Belanda. Jenis bibit tersebut
meliputi kerambol untuk bunga hebras
merah, marmara untuk bunga hebras
merah muda (pink) dan dalma untuk
bunga hebras putih. Pemeliharaan yang
dilakukan perusahaan yang intensive, hal
ini ditandai dengan adanya tenaga kerja
khusus dalam
pemeliharaan tanaman
gerbera. Untuk menjaga kualitas gerbera
perusahaan Liebe memperhatikan hal-hal
sebagai berikut:
a. Tangkai bunga
b. Kuncup bunga
c. Ketahanan bunga
Dalam
menjaga
kualitas
produknya perusahaan Liebe melakukan
perlakuan terhadap bunga gerbera/hebras
yang telah dipanen. Ketahanan bunga
gerbera/hebras yang sudah dipanen tanpa
dilakukan perlakuan dapat bertahan
selama 5 hari. Sedangkan bunga
gerbera/hebras yang dilakukan perlakuan
dengan memasukan bunga kedalam ember
yang berisi air dapat bertahan selama 10
hari.
3.
Krisan
Kualitas krisan yang dihasilkan
oleh perusahaan Liebe adalah bunga
dengan warna indah dan segar, tangkai
cukup panjang, kuat dan tidak mudah
patah, bunga tidak terserang hama dan
penyakit. Hal ini telah sesuai dengan
literatur
menurut
Ansori
(2010)
menyatakan bahwa kualitas krisan dapat
dikatakan baik apabila:
a. Berwarna indah, mulus, bersih, tidak
bernoda
b. Bunga dapat bertahan lama setelah
dipotong
c. Tangkai bunga cukup panjang dan kuat
d. Bunga tidak mudah rusak dalam
pengepakan
e. Daun berwarna hijau dan segar
f. Bebas
organisme
pengganggu
tumbuhan.
Dalam
menjaga
kualitas
produknya perusahaan Liebe melakukan
perlakuan terhadap bunga krisan yang
telah dipanen. Ketahanan bunga krisan
yang sudah dipanen tanpa dilakukan
perlakuan dapat bertahan selama 3 hari.
Sedangkan bunga krisan yang dilakukan
perlakuan dengan memasukan bunga
kedalam ember yang berisi air dapat
bertahan selama 1 minggu.
3.2.5. Grading
Penerapan sistem grading bunga
hias potong yang dilakukan di perusahaan
Liebe yaitu yaitu untuk memberikan
tingkatan mutu dari produk yang
dihasilkan oleh perusahaan. Produk yang
dilakukan grading di perusahaan yaitu
bunga mawar saja sedangkan bunga krisan
dan gerbera tidak dilakukan grading.
Grading bunga mawar di perusahaan
Liebe menghasilkan 3 Grade yaitu grade
A, grade B dan grade C.
 Grade A
Penghasil bunga dengan kualitas
grade A di perusahaan Liebe ini adalah ±
80 % bunga mawar merah dan kuning.
Perusahaan Liebe menetapkan grade A
pada
bunga
mawar
dengan
memperhatikan antara lain:
1. Memiliki tangakai yang besar dan kuat
dengan panjang tangkainya yaitu lebih
dari 60 Cm.
2. Memiliki kelopak bunga yang belum
mekar sempurna
3. Memiliki warna bunga yang indah
4. Bunga tidak terserang hama dan
penyakit.
Target pasar yang ditujukan
untuk grade A ini yaitu 90 % untuk florist
dan 10 % untuk dekorasi. Rata-rata hasil
produksi bunga mawar untuk grade A di
perusahaan liebe mencapai ± 30 ikat
perminggunya.
 Grade B
Penghasil bunga dengan kualitas
grade B di perusahaan Liebe ini adalah ±
7
Jurnal Agrimart, Vol. 3 No.1 September 2016
80 % bunga merah muda (pink).
Perusahaan Liebe menetapkan grade B
pada
bunga
mawar
dengan
memperhatikan antara lain:
1. Panjang tangkai bunga 40 – 60 cm
2. Memiliki kelopak bunga yang belum
mekar sempurna
3. Memiliki warna bunga yang indah
4. Bunga tidak terserang hama dan
penyakit.
Target pasar yang ditujukan untuk
grade B ini yaitu 80 % untuk dekorasi
dan 20 % untuk florist . Rata – rata hasil
produksi bunga mawar untuk grade B di
perusahaan Lieb mencapai ± 50 ikat
perminggunya.
 Grade C
Penghasil bunga dengan kualitas
grade C di perusahaan Liebe ini adalah ±
80 % bunga putih. Perusahaan Liebe
menetapkan grade C pada bunga mawar
dengan memperhatikan antara lain:
1. Memiliki tangkai bunga yang kecil dan
mudah patah dengan panjang tangkai
bunga kurang dari 40 cm
2. Memiliki kelopak bunga yang belum
mekar sempurna
3. Memiliki warna bunga yang indah
4. Bunga tidak terserang hama dan
penyakit
Target pasar yang ditujukan untuk
grade C ini yaitu ± 90 % untuk dekorasi.
Rata – rata hasil produksi bunga mawar
untuk grade C di perusahaan liebe
mencapai ± 40 kodi perminggunya.
Harga jual bunga mawar di
perusahaan Liebe yaitu sebagai berikut :
1.
Grade A : Rp. 50.000 / Ikat
2.
Grade B : Rp. 40.000 / Ikat
3.
Grade C : Rp. 30.000 / Ikat
Perusahaan Liebe melakukan
penggradingan mawar bertujuan untuk
memperoleh kualitas yang lebih baik,
menawarkan beberapa kualitas kepada
konsumen dan memudahkan dalam proses
pemasaran serta memberikan standar
terhadap bunga mawar.
Sistem grading tanaman hias
potong di perusahaan Liebe belum
sepenuhnya dilakukan. Sistem grading
dilakukan hanya pada bunga mawar saja,
sementara itu, bunga krisan dan bunga
gerbera/hebras belum diberlakukan sistem
grading.
3.2.6.
Kemasan
Usaha tanaman hias potong di
perusahaan Liebe memiliki tiga produk
yang hasilkan yaitu bunga mawar, bunga
hebras/gerbera dan bunga krisan. Bunga
tersebut bunga memiliki kemasannya
masing-masing. Berikut uraian masingmasing kemasan bunga potong di
perusahaan Liebe.
1. Bunga mawar
Perusahaan Liebe melakukan
pengemasan bunga mawar menggunakan
kemasan kertas karton dengan ukuran
60x25 cm. Kertas karton yang digunakan
merupakan kertas karton yang berwarna
putih. Kertas karton tersebut di bentuk
bulat melingkari bunga mawar. Dalam 1
kemasan bunga mawar terdapat 20 tangkai
bunga mawar. Kemasan yang baik yaitu
kemasan yang melilit kuat pada bunga
mawar.
Gambar 1. Kemasan bunga mawar
Bunga mawar tersebut akan
dipasarkan di toko bunga (kios) Liebe
yang terletak di Tegalega. Selain itu,
bunga mawar juga digunakan untuk
keperluan
dekorasi.
Kemasan
ini
bertujuan untuk melindungi bunga mawar
terhadap kerusakan saat pengangkutan,
memberikan nilai tambah dari mawar,
menjaga bunga dari debu dan menjaga
kesegaran bunga tersebut. Sesuai dengan
literatur menurut Assauri (2007) ”Tujuan
kemasan bukan saja sebagai pelindung
atau wadah tetapi harus dapat menjual
produk yang dikemasnya”.
2. Bunga Hebras /Gerbera
8
Jurnal Agrimart, Vol. 3 No.1 September 2016
Pengemasan bunga hebras yang
dilakukan
di
perusahaan
Liebe
berdasarkan kebutuhan dari pasar,
kebutuhan tersebut meliputi dipasarkan di
toko bunga Liebe dan keperluan dekorasi.
Bunga hebras yang dipasarkan di toko
bunga Liebe biasanya dilakukan 2 kali
pengemasan
yaitu
pertama
bunga
hebras/gerbera kemas menggunakan
kemasan kerucut/corong kemudian di
bunga hebras/gerbera di bungkus lagi
menggunakan kemasan kertas koran
sedangkan
untuk keperluan dekorasi
bunga hebras di kemas dengan kertas
koran saja.
Gambar 2. Kemasan bunga
hebras untuk toko bunga
Liebe
3.3. Permasalahan Bauran Produk Di
Perusahaan Liebe
Perusahaan
Liebe
dalam
melakukan bauran produknya terdapat
beberapa permasalahan dan kekurangan
yang belum mampu terpenuhi oleh
perusahaan diantaranya nama dan merek
dagang, penggradingan krisan dan
gerbera/hebras, label dan jaminan dan
garansi. Berikut uraian permasalahan
tersebeut sebagai berikut:
3.3.2. Merek dagang
Perusahaan
Liebe
dalam
pemasaran produknya saat ini masih
menggunakan
nama
perusahaan.
Sedangkan merek dagang belum dimiliki
oleh perusahaan Liebe. Sementara itu,
merek dagang suatu produk sangat
berperan penting dalam pemasaran suatu
produk. Perusahaan Liebe sebagai
produsen tanaman hias potong yang telah
memiliki toko bunga dan jasa dekorasi
sendiri seharusnya sudah memiliki merek
dagang suatu produk..
Gambar 3. Kemasan bunga
hebras untuk dekorasi
3. Bunga krisan
Pengemasan bunga krisan yang
dilakukan di perusahaan Liebe yaitu
menggunakan
kertas
koran
yang
membungkus ½ - 2/3 panjang bunga.
Kertas koran tersebut dibentuk kerucut
membungkus bunga krisan. Kemasan
krisan di perusahaan ini masih dalam
bentuk kemasan biasa. Hal ini dikarena
krisan di pasarkan di toko bunga Liebe.
Bunga yang dipasarkan sebagian besar
dalam bentuk pesanan konsumen yang
akan digunakan untuk keperluan dekorasi
dan rangkaian bunga menurut istri pemilik
usaha dalam hasil wawancara di toko
bunga Liebe. Bentuk kemasan bunga
krisan seperti berikut:
3.3.3. Grading
krisan
dan
gerbera/hebras
Dalam menetapkan tingkatan
kualitas produknya perusahaan Liebe
melakukan grading terhadap tanaman hias
potong yang dihasilkannya. Saat ini,
perusahaan
Liebe
melakukan
penggradingan bunga hias potong hanya
pada bunga mawar saja. Sementara itu,
bunga krisan dan bunga gerbera/hebras
belum di lakukannya grading. Grading
merupakan aktivitas mengklasifikasi hasil
pertanian
menurut
standar
yang
diinginkan atau penyortiran produkproduk kedalam satuan atau unit tertentu.
Tujuan dilakukannya grading bunga hias
potong menurut Amanah (2010),
3.3.4. Label
Dalam pemasaran suatu produk
perlu dilakukan bauran produk diantara
menggunakan label. Saat ini, perusahaan
Liebe
yang
memproduksi
dan
Gambar.4 Kemasan bunga krisan
9
Jurnal Agrimart, Vol. 3 No.1 September 2016
memasarkan bunga hias potong belum
memiliki label pada produk yang
dihasilkannya. Sementara itu, label
betujuan untuk menyampaikan informasi
mengenai produk dan produsen yang
memproduksi produk tersebut. Untuk itu,
perusahaan Liebe seharusnya memiliki
label pada produk yang dihasilkannya.
Menurut
Tjiptono
(2007),
label
merupakan bagian dari suatu produk yang
menyampaikan
informasi
mengenai
produk dan penjual. Selain itu, label juga
bagian dari kemasan atau bisa merupakan
etiket (tanda pengenal) yang dicantelkan
pada produk.
jaminan
akan
keberlangsungan
perusahaan ke depannya, karena
perusahaan
sudah
mendapatkan
kepercayaan dan standar mutu untuk
setiap
aspek
produksi
yang
dilakukannya
yang
mampu
meyakinkan konsumen akan produk
yang dihasilkan oleh perusahaan.
2. Permasalahan bauran produk di
perusahaan Liebe yaitu merek dagang,
penggradingan
krisan
dan
gerbera/hebras, label dan jaminan dan
garansi
3.3.5. Jaminan dan garansi
Amanah. 2010. Manajemen Pemasaran.
Bumi Aksara. Jakarta
Perusahaan Liebe saat ini dalam
memasarkan produknya belum adanya
garansi
terhadap
produk
kepada
konsumen, apabila produk tersebut
belum/tidak
memenuhi
harapan
konsumen. Perusahaan Liebe sebagai
produsen bunga hias potong yang terus
berkembang sebaiknya memiliki garansi
terhadap produknya. Garansi yang
diharapkan berupa ganti rugi bunga
apabila bunga rusak karena distribusi dari
perusahaan Liebe. Apabila bunga rusak
karena kelalaian konsumen maka tidak
berlakunya garansi tersebut. Hal ini
bertujuan untuk memenuhi standar dan
harapan konsumen terhadap produk yang
dihasilkan perusahaan Liebe.
Angipora, Marisu P. 2002. Dasar-dasar
Pemasaran, edisi ke-2. PT. Raja
Grafindo Persada, Jakarta.
IV.
DAFTAR PUSTAKA
Ansori Mattjik N. 2010. Budidaya Bunga
Potong Dan Tanaman Hias. IPB
Press. Bogor. 451 Hal.
Assauri, Sofjan.
Pemasaran.
Jakarta.
2007. Manajemen
Rajawali
Pers.
Direkturat
Jendral
Hortikultura
kementerian
pertanian.
2014.
Budidaya dan pasca panen
florikultura. Bina aksra. Jakarta
Setiawan. 2008. morfologi pada bunga
mawar.
Diakses
pada
http:///morfologi
mawar2.html.diakses 04 Mei 2016
KESIMPULAN
Adapun kesimpulan dari Artikel
Ilmiah ini adalah sebagai berikut:
1. Bauran produk yang telah diterapkan
oleh perusahaan Liebe sudah hampir
sepenuhnya sesuai dengan literatur
yang
didapatkan
seperti
variasi/keanekaragaman
produk,
nama/merek
perusahaan,
memperhatikan
kualitas
produk,
melakukan penggradingan mawar dan
menggunakan
kemasan
produk
tanaman hias potong. Penerapan bauran
produk tersebut mampu memberikan
Soekartawi.
1996.
Manajemen
Agribisnis
Bunga
Potong.
Universitas
Indonesia
Press.
Jakarta.
Tjiptono. 2008. Manajemen Pemasaran.
Erlangga . Jakarta. 97 Hal
10
Download