MK. DASAR ILMU TANAH MINERALOGI TANAH Oleh: smno.jursntnh.fpub.mart2013 Penyusun Tanah Mineral Mineral Primer: Kuarsa Mineral Sekunder: Liat silikat Udara: Mineral: 20-30% 45% Pori: 50% Padatan: 50% Air: 20-30% Organik 5% MINERAL Mineralogi: cabang ilmu geologi yg mempelajari kerak bumi dari sudut pandang MINERAL MINERAL = “minera” , yang artinya “BIJIH” “Mineral” adalah komponen batuan yg mempunyai komposisi kimiawi tertentu dengan sifat-sifat fisik yg khas (warna, kekerasan, kilap, dll). Mineral ini merupakan produk alami dari proses kimiafisika di dalam kerak bumi. AMORF dan KRISTALIN Amorf: bahan padatan yg dicirikan oleh tidak adanya struktur yg tegas, mempunyai sifat fisik seragam pd semua arah (isotropik) Kristalin = kristaloid: bahan padatan yg mempunyai struktur kristal tertentu, sifat-sifatnya ditentukan oleh (1) jumlah unit struktural (atom , ion, atau molekul) yg diikat bersama oleh gaya elektrostatika dlm suatu pola tertentu, (2) perbandingan ukuran unit-unit strukturalnya, dan (3) ikatan kimia antara atom-atom. KOLOID : “COLLA” = perekat, lem adalah sistim dispersi yg heterogen terdiri atas fase terdispersi dan medium dispersi. Fase terdispersi merupakan partikel halus ( 1 - 100 mU) tersebar merata dlm medium dispersinya. Koloid ada dua macam, yaitu GEL (partikel terdispersi dominan) dan SOL (medium dispersinya dominan) Divisi I Divisi II Divisi III Divisi IV Divisi V Divisi VI : Unsur-unsur alami dan senyawa inter-metalik : Karbida, Nitrida, dan Fosfida : Sulfida, Garam Sulfon, dan senyawa turunannya : Halida (Fluorida; Klorida, Bromida, dan Iodida) : Oksida (Oksida sederhana, Hidroksida) : Garam oksigen (Iodat, Nitrat, Karbonat, Sulfat, Kromat, Molibdat, Fosfat, Arsenat, Borat, dan Silikat) Klasifikasi Silikat: 1. Neso-Silikat 2. Soro-silikat 3. Siklo-silikat 4. Ino-silikat 5. Filo-silikat 6. Tekto-silikat : Tetrahedra SiO4 berdiri sendiri-sendiri : dua SiO4 berpolimerisasi : Tetrahedra SiO4 membentuk rantai siklis : Tetrahedra SiO4 membentuk lembaran kontinyu : Polimerisasi SiO4 membentuk struktur tiga dimensi : Tetrahedra SiO4 berpolimerisasi membentuk struktur tiga dimensi yang kompleks. KELOMPOK OKSIDA 1. Dalam pembentukannya diperlukan oksigen dari udara 2. Ikatan ionik di antara unit-unit strukturalnya 3. Struktur kristal mengandung O (oksida) dan OH- (hidroksida) 4. Dlm struktur kristalnya, kation inti dikelilingi oleh anion oksigen dan hidroksil HEMATIT : Fe2O3 Komposisi kimia : mengandung 70% Fe, campurannya Ti dan Mg Struktur kristal : Agak kompleks Habit : Pipih, Rhombohedral Warna : Hitam besi hingga kelabu baja Kekerasan : 5.5 - 6.0; Rapuh Berat jenis : 5.0 - 5.2 Sifat diagnostik : Warna goresannya merah, sangat keras, tidak magnetik Genesis : Dibentuk dalam suasana oksidasi dlm endapan dan batuan MAGNETIT : FeFe2O4 Komposisi kimia Sistem Habit Warna Kekerasan Berat jenis Sifat diagnostik Genesis : FeO 70%, Fe2O3 69%, kadar Fe 72.4% : Kubik, simetrik, heksoktahedral : Oktahedral : Hitam besi : 5.5 - 6.0; Rapuh : 4.9 - 5.2 : Magnetik kuat, Warna goresannya hitam : Dibentuk dalam suasana reduksi dlm endapan bijih dan batuan KELOMPOK OKSIDA KUARSA: SiO4 1. Ada tiga polimorfiknya: Kuarsa, Tridimit, Kristobalit 2. Modifikasinya diberi awalan alfa, beta 3. Ion inti Si4+ dikelilingi oleh empat anion oksigen O= yg menempati titik sudut tetrahedron KUARSA : SiO2 Komposisi kimia Struktur kristal Habit Warna Kekerasan Berat jenis Sifat diagnostik Genesis : Sesuai dg formulanya : Agak sederhana . : Heksagonal : Tidak berwarna, putih susu, kelabu : 7.0 : 2.5 - 2.8 : Bentuknya yg khas, keras, tdk mempunyai belahan : Bentuk kristal Kuarsa KELOMPOK HIDROKSIDA 1. Senyawa logam dengan OH- : Hidrat atau hidroksida 2. Struktur kristalnya berlapis 3. Heksagonal BRUSIT : Mg(OH)2 Komposisi kimia Struktur kristal Habit Warna Kekerasan Berat jenis Sifat diagnostik : MgO 69%; H2O 31%; campurannya Fe dan Mn : Berlapis : Tabuler tebal : Putih, kadangkala kehijauan : 2.5 : 2.3 - 2.4 : Mudah larut dlm HCl HIDRARGILIT : Al(OH)3 Komposisi kimia Sistem Struktur kristal Habit Warna Kekerasan Berat jenis Sifat diagnostik : Al2O3 65.4%, H2O 34.6% : Monoklin, Simetri prismatik : Berlapis, lembaran Al dijepit oleh dua lembaran hidroksil : Tabuler-heksagonal : Putih, sedikit kekelabuan : 2.5 - 3.5 : 2.43 : Belahan sgt baik, kilap kaca, ringan KALSIT : CaCO3 KELOMPOK KARBONAT Komposisi kimia Struktur kristal Habit Agregat Warna Kekerasan Berat jenis Sifat diagnostik : CaO 56%; CO2 44%; campurannya Mg, Fe dan Mn sampai 8% : spt NaCl : Skalenohedral : Kalsit yg kompak disebut “Marble”, Sdg Batukapur bersifat kriptokristalin kompak : umuknya tdk berwarna, atau Putih susu : 3.0; Rapuh : 2.6 - 2.8 : Bereaksi dg keras bila diberi HCl MAGNESIT : Mg(CO3 ) Komposisi kimia Sistem Struktur kristal Habit Warna Kekerasan Berat jenis Sifat diagnostik : MgO 47.6, CO2 52.4% : Trigonal, Simetri , ditrigonal skalenohedral : Analog dg kalsit : Umumnya rhombohedral : Putih dg becak kekuningan atau kekelabuan : 4.0 - 4.5 ; Rapuh : 2.9 - 3.1 : Larut asam bila dipanaskan, kondisi dingin tdk bereaksi dg HCl DOLOMIT : CaMg(CO3)2 Komposisi kimia Sistem Warna Berat jenis Sifat diagnostik : MgO 21.7%, CaO 30.4%, CO2 47.9% : Trigonal, Simetri rhombohedral : Putih kelabu Kekerasan : 3.5 - 4.0 ; Rapuh : 1.8 - 2.9 : Kondisi dingin lambat bereaksi dg HCl KELOMPOK FOSFAT VIVIANIT : Fe3(PO4)2 . 8H2O Sistem : Monoklinik Habit : Kristal prismatik Warna : tidak berwarna Kekerasan : 1.5 - 2.0 Berat jenis : 2.68 Sifat diagnostik : Biasanya berubah menjadi biru atau hijau , belahan jelas, larut asam nitrat menghasilkan endapan fosfat yg kuning APATIT : Ca5(PO4)3Cl,OH,F Sistem Habit Belahan Kekerasan Berat jenis Warna Sifat diagnostik : Heksagonal : Kristal dlm batu kapur prismatik : Tidak jelas : 5.0 ; Rapuh : 3.1 - 3.2 : Hijau, hijau kebiruan, hijau kelabu, biru, violet : Bentuk kristalnya, warnanya , lareut dlm asam TURQUOIS : CuAl6(PO4)4(OH)8. 4H2O Sistem : Triklinik Habit : Kristal jarang ditemukan, biasanya masif Warna : Putih kelabu Kekerasan : 5 - 6.0 Berat jenis : 2.6 - 2.8 Warna : Biru langit, Hijau kebiruan Sifat diagnostik : Warna biru yang khas KELOMPOK FELDSPAR SANIDIN= ORTOKLAS : KAlSi3O8 Sistem Habit Warna Kekerasan Berat jenis Sifat diagnostik : Monoklinik : Kristal prismatik pndek, agak pipih atau memanjang : umumnya tidak berwarna : 6.0 : 2.56 : Kilap kaca MIKROKLIN : KAlSi3O8 Sistem Habit Belahan Kekerasan Berat jenis Warna Sifat diagnostik : Triklinik : Serupa dg Ortoklas : Sempurna, baik : 6.0 : 2.56 : Putih, cream, merah muda : Sifat optik PLAGIOKLAS : (Ca,Na)(Al,Si) AlSi2O8 Sistem Habit Warna Kekerasan Berat jenis Warna Sifat diagnostik : Triklinik : Kristal biasanya berbentuk batang : Putih atau kelabu : 6.0 : 2.62 - 2.76 : Putih atau kelabu : bentuk kembar FILOSILIKAT 1. Ciri khusus: Adanya tetrahedron SiO4 dimana tiga atom oksigen pd titik sudutnya mengikat tetrahedra lainnya shg membentuk lembaran tetrahedra 2. Lembaran tetrahedra ini dapat bergabung dg lembaran oktahedra membentuk lapisan majemuk tetrahedra-oktahedra KAOLINIT : Al4Si4O10(OH)8 Sistem Habit Belahan Kekerasan Berat jenis Warna Kimiawi : Triklinik : Kristal pseudoheksagonal pipih : Sempurna : 2.0 : 2.6 : Putih, seringkali berbintik coklat atau kelabu : Komposisi sesuai formula, substitusi jarang terjadi. Polimorfiknya adalah Dikrit, Nakrit, dan Haloisit. MONTMORILONIT : Al2Si4O10(OH)2. xH2O Sistem : Monoklinik Habit : Kristal sukar dilihat Warna : Biasanya kelabu atau kelabu kehijauan Kekerasan : 2 - 2.5 Berat jenis : 2.0 - 2.7, menurun dengan kadar air Sifat diagnostik : Komposisinya selalu menyimpang dari formula ideal, sering terjadi substitusi atom dlm struktur kristal, misalnya Mg mengganti Al, Al mengganti Si. Substitusi ini mengakibatkan munculnya muatan negatif pd struktur. FILOSILIKAT VERMIKULIT : Mg3Si4O10(OH)2 . xH2O Sistem Habit Belahan Kekerasan Berat jenis Warna Kimiawi : Monoklinik : Biasanya pseudomorf : Sempurna : 1.5 : 2.4 : Kuning sampai coklat : Selalu ada sejumlah Al yg menggantikan Si, Mg oleh feri KELOMPOK MIKA MUSKIVIT : KAl2(AlSi3O10) (OH)2 Sistem : Monoklinik Habit : Biasanya masanya berlapis Warna : Tidak berwarna atau pucat Kekerasan : 2.5 Goresan : Putih Komposisi kimia : Komposisinya beragam akibat substitusi atom. Sejumlah Na menggantikan K. Sebagian Al (koordinasi enam) digantikan oleh Mg dan Fe. BIOTIT : K(Mg,Fe)3 (AlSi3O10)(OH)2 Sistem : Monoklinik Habit : Kristalnya prisma pseudo-heksagonal, seringkali pipih berlapis Belahan : Sempurna Kekerasan : 2.5 Berat jenis : 2.8 - 3.4 Warna : Kuning pucat hingga coklat Komposisi kimia : Komposisinya beragam. Sebagian K diganti oleh Na, Ca, Rb, Cs. Mg dapat diganti oleh fero dan feri; sebagian OH dapat diganti oleh F KHLORIT : (Mg, Fe,Al)6 (Al,Si)4O10 (OH)8 Sistem Habit Warna Kekerasan Berat jenis Warna Komposisi kimia : Monoklinik : Kristal pseudo-heksagonal : Hijau khas : 2.5 : 2.6 - 3.3 : Hijau khas : Mg dan Fe dapat saling menggantikan MINERAL LIAT Foto: smno.kampus.ub.febr2013 (c)2001 Brooks/Cole, a division of Thomson Learning, Inc. Thomson Learning™ is a trademark used herein under license. Rangkaian reaksi-reaksi menurut Bowen Resistensi pelapukan lebih rendah Kristalisasi pd suhu tinggi Olivin Augite Hornblende Resistensi pelapukan lebih tinggi Kuarsa Kristalisasi pd suhu rendah Asal-usul Mineral Liat “The contact of rocks and water produces clays, either at or near the surface of the earth” (from Velde, 1995). Rock +Water Clay Misalnya: The CO2 gas can dissolve in water and form carbonic acid, which will become hydrogen ions H+ and bicarbonate ions, and make water slightly acidic. CO2+H2O H2CO3 H+ +HCO3The acidic water will react with the rock surfaces and tend to dissolve the K ion and silica from the feldspar. Finally, the feldspar is transformed into kaolinite. Feldspar + hydrogen ions+water clay (kaolinite) + cations, dissolved silica 2KAlSi3O8+2H+ +H2O Al2Si2O5(OH)4 + 2K+ +4SiO2 Kation hidrogen dapat menggantikan kation lainnya. Asal-usul Mineral Liat Perubahan feldspar menjadi kaolinite lazim terjadi pada granite yang terdekomposisi. The clay minerals are common in the filling materials of joints and faults (fault gouge, seam) in the rock mass. 17 Unit-dasar Silika Tetrahedra 1 Si 4O (Si2O10)-4 Replace four Oxygen with hydroxyls or combine with positive union Tetrahedron Hexagonal hole Plural: Tetrahedra (Holtz and Kovacs, 1981) Unit-dasar Lembar Oktahedra 1 Cation 6 O or OH Lembar Gibbsite : Al3+ Al2(OH)6, 2/3 cationic spaces are filled One OH is surrounded by 2 Al: Dioctahedral sheet Lembar Brucite : Mg2+ Mg3(OH)6, all cationic spaces are filled One OH is surrounded by 3 Mg: Trioctahedral sheet (Holtz and Kovacs, 1981) Different cations Unit-dasar Mitchell, 1993 Sintesis Mitchell, 1993 Noncrystalline clay allophane Mineral Kaolinit Rongga Basal 7.2 Å layer • Si4Al4O10(OH)8. Bentuknya pipih • The bonding between layers are van der Waals forces and hydrogen bonds (strong bonding). • Tidak ada pengembangan interlayer • Lebar: 0.1~ 4m, Tebal: 0.05~2 m Trovey, 1971 ( from Mitchell, 1993) 17 m Mineral - Halloysit 1. Si4Al4O10(OH)8·4H2O 2. Satu lapis air di antara lapisan. 3. The basal spacing is 10.1 Å for hydrated halloysite and 7.2 Å for dehydrated halloysite. 4. If the temperature is over 50 °C or the relative humidity is lower than 50%, the hydrated halloysite will lose its interlayer water (Irfan, 1966). Note that this process is irreversible and will affect the results of soil classifications (GSD and Atterberg limits) and compaction tests. 5. Tidak ada interlayer mengembang. Trovey, 1971 ( from Mitchell, 1993) 2 m 6. Bentuk hidratnya Tubular. yang dapat Mineral – Montmorilonit 2:1 1. Si8Al4O20(OH)4·nH2O (Theoretical unsubstituted). Film-like shape. 2. There is extensive isomorphous substitution for silicon and aluminum by other cations, which results in charge deficiencies of clay particles. 3. n·H2O and cations exist between unit layers, and the basal spacing is from 9.6 Å to (after swelling). n·H2O+cations 4. The interlayer bonding is by van der Waals forces and by cations which balance charge deficiencies (weak bonding). 5. There exists interlayer swelling, which is very important to engineering practice (expansive clay). 6. Width: 1 or 2 Å~1/100 width (Holtz and Kovacs, 1981) 5 m m, Thickness: 10 Mineral - Illit 1. Si8(Al,Mg, shape. potassium K Fe)4~6O20(OH)4·(K,H2O)2. Flaky 2. Struktur dasrnya serupa dengan mica, sehingga kadangkala disebut hydrous-mica. Illite merupakan komponen utama dari batu-sabak. 3. Some of the Si4+ in the tetrahedral sheet are replaced by the Al3+, and some of the Al3+ in the octahedral sheet are substituted by the Mg2+ or Fe3+. Those are the origins of charge deficiencies. 4. The charge deficiency is balanced by the potassium ion between layers. Note that the potassium atom can exactly fit into the hexagonal hole in the tetrahedral sheet and form a strong interlayer bonding. 5. The basal spacing is fixed at 10 Å in the presence of polar liquids (no interlayer swelling). 6. Lebar : 0.1~ beberapa m, Tebal: ~ 30 Å 7.5 m Trovey, 1971 ( from Mitchell, 1993) Mineral - Vermikulit Lembar oktahedra nya Brusit. 1. Rongga basalnya 10 Å - 14 Å. 2. Kation tukarnya Ca2+ dan Mg2+ dan dua lapis air di dalam interlayer nya. 3. Dapat menjadi bahan isolator yang bagus setelah mengalami dehidratasi. Illit Mitchell, 1993 Vermikulit (c)2001 Brooks/Cole, a division of Thomson Learning, Inc. Thomson Learning ™ is a trademark used herein under license. Diagram of the structures of (a) kaolinite; (b) illite; (c) montmorillonite Mineral Khlorit Rongga basalnya tetap 14 Å. Gibbsit atau brusit (c)2001 Brooks/Cole, a division of Thomson Learning, Inc. Thomson Learning ™ is a trademark used herein under license. Struktur atomik Mineral Illit (c)2001 Brooks/Cole, a division of Thomson Learning, Inc. Thomson Learning ™ is a trademark used herein under license. Gambar : (a) Silika tetrahedra; (b) Lembar silika; (c) alumina octahedron; (d) octahedral (gibbsite) sheet; (e) elemental silicagibbsite sheet. (Grim, 1959) (c)2001 Brooks/Cole, a division of Thomson Learning, Inc. Thomson Learning ™ is a trademark used herein under license. Struktur atomik montmorillonit (Grim, 1959) Struktur Rantai Mineral Liat Attapulgit 1. Morfologinya seperti benang atau serabut. 2. Diameter partikel 50 - 100 Å dan panjangnya 4 - 5 m. 3. Attapulgit berguna sebagai “drilling mud” di lingkungan saline karena sangat stabil. 4.7 m Trovey, 1971 ( from Mitchell, 1993) Liat-liat berlapis campuran 1. Berbagai tipe mineral mliat mempunyai struktur serupa (lembar tetrahedra dan octahedra) sehingga tampak adanya interstratification lapisan-lapisan mineral liat yang berbeda. 2. Umumnya, liat-liat berlapis campuran terdiri atas interstratification lapisan-lapisan mengembang yg mengandung air dan lapisan yg tidak mengandung air. Montmorillonite-illite adalah contohnya, dan yang sering ditemukan juga adalah chlorite-vermiculite dan chlorite-montmorillonite. (Mitchell, 1993) Material Liat Non-kristalin Allophane Allophane adalah X-ray amorf dan tidak mempunyai komposisi dan bentuk yang definit. Ia terdiri atas partikel-partikel membulat tidak teratur dengan diameter 3.5 - 5.0 nm. Difraksi Sinar-X Mitchell, 1993 • The distance of atomic planes d can be determined based on the Bragg’s equation. BC+CD = n, n = 2d·sin, d = n/2 sin where n is an integer and is the wavelength. • Different clays minerals have various basal spacing (atomic planes). For example, the basing spacing of kaolinite is 7.2 Å. Analisis Diferensial Termal (DTA) 1. Differential thermal analysis (DTA) consists of simultaneously heating a test sample and a thermally inert substance at constant rate (usually about 10 ºC/min) to over 1000 ºC and continuously measuring differences in temperature and the inert material T. Misalnya: Perubahanj kuarsa dari bentuk menjadi bentuk pada suhu 573 ºC dan puncak endotermiknya dapat dilihat. T 2. Endothermic (take up heat) or exothermic (liberate heat) reactions can take place at different heating temperatures. The mineral types can be characterized based on those signatures shown in the left figure. (from Mitchell, 1993) Temperature (100 ºC) Analisis Diferensial Termal (DTA) Kalau sampelnya inert secara termal Kalau terjadi fase transisi dari sampel T T Crystallize Melt Time t Time t Endothermic reactions take up heat from surroundings and therefore the temperature T decreases. Exothermic reactions liberate heat to surroundings and therefore the temperature T increases. T= the temperature of the sample – the temperature of the thermally inert substance. METODE LAINNYA 1. Electron mikroskop 2. Permukaan jenis (Ss) 3. Kapasitas Tukar Kation - Cation exchange capacity (CEC) 4. Peta Plastisitas 38 METODE LAINNYA 5. Penetapan Kalium Well-organized 10Å illite layers contain 9% ~ 10 % K2O. 6. Analisis Thermogravimetrik It is based on changes in weight caused by loss of water or CO2 or gain in oxygen. Sometimes, you cannot identify clay minerals only based on one method. PERMUKAAN JENIS (Ss) DEFINISI Specific surface surface / volume Specific surface surface / mass Surface related force Gravational force Preferred Gaya-gaya permukaan : gaya-gaya van der Waals, Gaya kapiler, dll. Contoh : 1 1 1 cm cube , 2.65g / cm 3 6 1 cm 2 4 2 Ss 2 . 3 10 m /g 3 3 1 cm 2.65 g / cm 1 1 1m cube , 2.65g / cm 3 6 1m 2 2 Ss 2 . 3 m /g 3 3 1m 2.65 g / cm Ss berbanding terbalik dengan ukuran partikel Nilai-nilai yang Khas Montmorillonit 50-120 m2/gm (Permukaan eksternal) 700-840 m2/gm (termasuk permukaan interlayer) Permukaan Interlayer Illit 65-100 m2/gm Kaolinit 10-20 m2/gm INTERAKASI AIR DAN MINERAL LIAT Asal-usul Defisiensi Muatan 1. Imperfections in the crystal lattice – Substitusi Isomorfik. The cations in the octahedral or tetrahedral sheet can be replaced by different kinds of cations without change in crystal structure (similar physical size of cations). Misalnya: Al3+ in place of Si4+ (lembaran Tetrahedral) Mg2+ instead of Al3+(lembaran Octahedral) Muatan tidak seimbang (defisiensi muatan) • Ini merupakan sumber utama defisiensi muatan Montmorillonit. • Pada Kaolinit hanya sedikit sekalu substitusi isomorfiknya. pada Asal-usul Defisiensi Muatan 2. Imperfections in the crystal lattice – Tepian patahan Tepian patahan dapat bermuatan positif atau negatif. Asal-usul Defisiensi Muatan 3. Kesetimbangan Proton (Muatan tergantung pH) M OH H M OH2 (Pr otonation ) M OH OH M O H 2O (Deprotonat ion ) H M O + H M: metal M O H M O- Partikel Kaolinit bermuatan positif pada tepi-tepian patahan kalau pH lingkungannya rendah (masam), tetapi bermuatan negatif kalau pH lingkungannya tinggi (alkalis). Asal-usul Defisiensi Muatan 4. Muatan ion yang terjerap (inner sphere complex charge and outer sphere complex charge) Ions of outer sphere complexes do not lose their hydration spheres. The inner complexes have direct electrostatic bonding between the central atoms. Partikel Liat ber-Muatan - or + 1. Umumnya permukaan eksternal atau interlayer bhermuatyan negatif. 2. Tepi-tepian patahan dapat bermuatan positif atau negatif. 3. Berbagai kation menyeimbangkan defisiensi muatan Cation - or + Kondisi kering (c)2001 Brooks/Cole, a division of Thomson Learning, Inc. Thomson Learning ™ is a trademark used herein under license. Tarik-menarik molekul dipoler dalam lapisan rangkap difuse Molekul air bersifat Poler Structure Polar molecule O(-) H(+) Ikatan Hidrogen H(+) Salts in aqueous solution Hidrasi (c)2001 Brooks/Cole, a division of Thomson Learning, Inc. Thomson Learning ™ is a trademark used herein under license. Karakteristik molekul air yang dipoler Interaksi Air dan Liat 1. Ikatan Hidrogen Kaolinite H Oxygen O Hydroxyl OH Clay Surfaces O Molekuk air yang “locked” dalam lapisan jerapan mempunyai perilaku yang berbeda dnegan molekul air bebas, karena kuatnya tarikan oleh permukaan liat. O H H Adsorbed layers Free water 3 monolayers Bulk water H O Interaksi Air dan Liat 2. Hidrasi Ion Na+ radiun kristal: 0.095 nm Radius ion hidrat : 0.358 nm cation Clay layers Kondisi kering (Interlayer) Molekul air memasuki rongga interlayer setelah penambahan air The cations are fully hydrated, which results in repulsive forces and expanding clay layers (hydration energy). Interaksi Air dan Liat From Oxtoby et al., 1994 3. Tekanan Osmotik A B The concentration of cations is higher in the interlayers (A) compared with that in the solution (B) due to negatively charged surfaces. Because of this concentration difference, water molecules tend to diffuse toward the interlayer in an attempt to equalize concentration. Interaksi Air dan Liat Ukuran relatif lapisan air terjerap pada Na-montmorillonit dan Na-kaolinit Holtz and Kovacs, 198155 (c)2001 Brooks/Cole, a division of Thomson Learning, Inc. Thomson Learning ™ is a trademark used herein under license. Liat-air (Lambe, 1958) Interaksi Partikel Liat atau Lapisan Interlayer Interparticle Layer Particle Lapisan Rangkap Difuse - - Kation + + x Partikel liat dengan permukaan yg bermuatan negatif Concentration - Eksponensial menurun Jarak - x Anion - (c)2001 Brooks/Cole, a division of Thomson Learning, Inc. Thomson Learning ™ is a trademark used herein under license. Lapisan rangkap difuse Interaksi Gaya-gaya Gaya neto di antara partikel liat (atau interlayers) DLVO forces = tarikan van der Waals + Repulsi lapisan rangkap (overlapping lapisan rangkap)+ Atraksi Coulomb (di antara tepian positif dan permukaan negatif) Tebalnya lapisan rangkap 1/ 2 0 kT K 2 2 2n0 e 0 : Permittivity in vacuum Tebal lapisan rangkap K : Permitivit as relatif k : konstante Boltzman T : Temperature K gaya repulsi n 0 : Cation concentration e : Muatan elektron : Valensi n0 K repulsion force v K repulsion force T K repulsion force (?) Menurun dengan meningkatnya suhu Interaksi partikel liat Fabrik terflokulasi Fabrik terdispersi Edge-to-face (EF): positively charged edges and negatively charged surfaces (more common) Edge-to-edge (EE) The net interparticle force between surfaces is repulsive Fabrik teragregasi Face-to-Face (FF) Meningkat Konsentrasi elektrolit n0 Valensi ion v Temperatur T (?) Menurun Permittivity Ukuran ion hidrasi pH Jerapan anion Shifted FF 1. Reduce the double layer repulsion (only applicable to some cases) 2. Flocculated or aggregated fabric Interaksi partikel liat • (1) Penurunan pH + + • (2) Penurunan jerapan anion • (3) Ukuran hidrasi Jumlah total kation yang diperlukan 10 Clay Particle Batas Atterberg Mineral Liat Na-montmorillonit • Lapisan rangkap lebih tebal •LL=710 Ca-montmorillonit • Lapisan rangkap lebih tipis •LL=510 Lapisan rangkap semakin tebal kalau valensi kation menurun. Lambe and Whitman, 1979 Penggantian Kation 1. 2. 3. Beragam tipe dan jumlah kation dijerap untuk menyeimbangkan defisiensi muatan pada partikel liat. The types of adsorbed cations depend on the depositional environment. For example, sodium and magnesium are dominant cations in marine clays since they are common in sea water. In general, calcium and magnesium are the predominant cations. Kation yang dijerap sifatnya dapat ditukar dnegan kation lain (replaceable). Misalnya: Na Na Na Na Ca Ca +4CaCl2 Na Na Na Na +8NaCl Ca Ca (Lambe and Whitman, 1979) Penggantian Kation Kemudahan penggantian kation tergantung pada (1) Valensi (terutama) Cations Non-hydrated radius (Å) Li+ 0.68 Hydrated radius (Å) 3.8 Na+ 0.95 3.6 K+ 1.33 3.3 Cs+ 1.69 3.3 Be2+ 0.31 4.6 Mg2+ 0.65 4.3 Berdasarkan aturan (1) dan (2), urutan penggantian adalah Li+<Na+<K+<Rb+<Cs+<Mg2+<Ca2+<Ba2+<Cu2+< Al3+<Fe3+<Th4+ Ca2+ 0.99 4.1 Ba2+ 1.35 Al3+ 0.5 (3) Jumlah relatif Fe3+ 0.6 Higher valence cations can replace cations of lower valence. (2) Ukuran Ion Cations with larger non-hydrated radii or smaller hydrated radii have greater replacement power. Pada Konsentrasi tinggi Na+ dapat mengganti Al3+. 4.8 (Data compiled from Israelachvili, 1991) Penggantian Kation Air sadah melunak 1. Air sadah mengandung garam-garam Ca dan Mg larut seperti Ca(HCO3)2 dan Mg(HCO3)2. Kesadahan dapat dihilangkan dengan mengganti Ca2+ dan Mg2+ dengan Na+. Misalnya: Na2Z(s) (Zeolite) + Ca2+(aq) CaZ(s)+2 Na+(aq) 2. As the ion-exchange capacity of Zeolite is saturated, the capacity can be regained by passing through a concentrated solution of NaCl. Kapasitas Tukar Kation - KTK • The quantity of exchangeable cations is termed the cation exchangeable capacity (cec) and is usually expressed as milliequivalents (meq) per 100 gram of dry clay ( from Mitchell, 1993). • Satu ekuivalen = 6.021023 muatan elektron atau 96500 Coulombs, yang disebut juga dengan 1 Faraday. Potensi mengembang-mengkerut Practically speaking, the three ingredients generally necessary for potentially damaging swelling to occur are (1) presence of montmorillonite in the soil, (2) the natural water content must be around the PL, and (3) there must be a source of water for the potentially swelling clay (Gromko, 1974, from Holtz and Kovacs, 1981) U.S. Bureau of Reclamation Holtz and Kovacs, 1981 Alumino silikat Kaya Mg, Ca, Na, Fe Feldspar; Augit; Hornblende Kaya K Muskovit; Mika; Biotit Klorit -Mg -K -Mg Hidrous mika -K -Mg Derajat Pelapukan Meningkat -K Vermikulit Pengusiran basa lambat Montmorilonit Pengusiran basa cepat Kaolinit Iklim panas basah (-Si) Mikroklin; Ortoklas +K Oksida Fe dan Al Kaya Mg dlm zone pelapukan Pengusiran basa cepat Iklim panas basah (-Si) Diagram ttg Kondisi umum pembentukan liat silikat dan oksida Fe & Al TETRAHEDRA SILIKA OKTAHEDRA ALUMINA Si O Al OH MINERALOGI LIAT KAOLINIT 1. Paket lapisan mineral tersusun atas lempeng aluminiumhidroksida yg bergabung dg lempeng silika 2. Salah satu ion oksigen menjadi mata rantai (jembatan) di antara kedua lempengan 3. Seluruh kristal merupakan tumpukan dari paket-paket lapisan seperti di atas O Si Al OH tetrahedra 3O 2 Si O-OH-O 2 Al Oktahedra 3 OH Pd kondisi kemasaman alamiah (pH 4 - 8), kaolinit tdk begitu aktif. Hidroksil permukaan yang terikat pada Al, bersifat asidoid pd pH > 8.1, bersifat basidoid pd pH < 8.1. Shg pd kondisi pH tinggi, permukaan liat ini akan bermuatan negatif, KTK nya tinggi MINERALOGI LIAT HALOISIT 1. Seringkali mengiringi kaolinit, formulanya Al2O3.2SiO2.4H2O 2. Lempeng-lempeng Si dan Al tidak diikat oleh ion-ion oksigen milik bersama 3. Seluruh kristal terdiri atas lempeng Si2O5H2 bergantian dg lempeng Al2(OH)6 O Si tetrahedra Al OH 3O 2 Si 2 OH 3 OH 2 Al Oktahedra 3 OH Kisi kristal tidak tahan terhadap pemanasan Pada suhu 40oC air telah lenyap dan lambat laun terbentuk suatu persenyawaan meta-haloisit MINERALOGI LIAT PIROFILIT 1. Rumus umumnya Al2O3.4SiO2.H2O 2. O Si tetrahedra Al OH tetra- hedra 3O 2 Si O-OH-O 2 Al O-OH-O 2 Si 3O Permukaan kristal tersusun atas atom oksigen dari lempengan Si2O5, bersifat inert oktahedra MINERALOGI LIAT MONTMORILONIT n H2O 1. Kisi kristalnya bersifat dapat membengkak 2. Ruang antara Lempeng-lempeng dapat dimasuki air, shg jarak antar lempengan melebar 3. Rumus umum Al2O3.4SiO2.H2O.nH2O n H2O ……….. tetrahedra n H2O ………... 3O 2 Si O-OH-O 2 Al /Fe/Mg oktahedra O-OH-O tetrahedra n H2O n H2O 2 Si 3O ………..n H2O …….. MINERALOGI LIAT SERISIT 1. Adalah Muskovit yg bersisik halus dg formulanya K2O. 3Al2O3. 6SiO2. 2H2O atau KAl2(AlSi3)O10(OH)2 2. Mg menggantikan sebagian Al (Substitusi isomorfik) 3. Paket-paket Al2(AlSi3)O10(OH)2 dirangkaikan bersama oleh ion kalium K Si OH Al 6O …………. K ………... 6O tetra- Al, 3Si hedra 2O-2OH-2O 4 Al oktahedra 2O-2OH-2O O Al, 3Si tetrahedra 6O …………. K ………. Ukuran liat 2 mikron Ukuran partikel koloid 1 mikron Tidak semua liat bersifat koloidal MINERAL LIAT LIAT SILIKAT: Berbentuk pipih-laminer, lapisan lempengan Berstruktur kristal = kristalin Umumnya bersifat koloidal Luas permukaannya sangat besar Permukaannya bermuatan elektronegatif shg mampu menjerap kation-kation Liat Fe dan Al-hidrous-oksida: Tidak mempunyai struktur kristal, amorf Banyak dijumpai di daerah tropika ALOFAN: Si dan Al seskui-oksida Al2O3.2SiO2.H2O STRUKTUR LIAT SILIKAT Ukuran kecil , KRISTALIN Tersusun atas unit-unit kristal Susunan mineralogik dari unit kristal ini tgt pada tipe liat Struktur Dasar LIAT SILIKAT: Silikat-alumina = alumino-silikat: Lempengan tetrahedra-silika bertumpukan dg lempengan oktahedra alumina Tetrahedra silika Oktahedra alumina Kedua lempengan ini berikatan satu-sama lain dalam kristal liat melalui atom oksigen …….. “Jembatan oksigen” Tetrahedra SiO4 Oktahedra Mineralogi Liat Silikat Berdasar susunan lempeng dlm unit kristal: 1. Tipe mineral 1:1 (Silika : Alumina) 2. Tipe mineral 2:1 yg unit kristalnya memuai 3. Tipe mineral 2:1 yg unit kristalnya tdk memuai 4. Tipe mineral 2:2 Tipe Mineral 1:1 Kaolinit, Haloisit, Anauksit, Dikit Unit kristal terdiri atas satu lempeng silika & satu alumina Kisi kristalnya 1:1 Kedua kisi dlm unit kristal diikat oleh atom oksigen yg dipegang bersamaan oleh atom Si dan Al dlm masing-masing kisi Unit-unit kristal diikat bersama secara kuat oleh ikatan hidrogen sehingga tidak dapat memuai (mengembang-mengkerut) Permukaan efektif terbatas di permukaan luar saja Hampir tidak ada substitusi isomorfik Nilai KTK-nya rendah Kristal Kaolinit berbentuk heksagonal, diameternya 0.1 - 5 mikron Sifat plastisitas dan kohesinya rendah Sifat koloidalnya tidak terlalu intensif Mineralogi Liat Silikat Tipe mineral Memuai 2:1 Unit kristalnya tersusun atas lempeng alumina yang dijepit oleh dua lempeng silika Dua Kelompok yang terkenal: 1. Montmorilonit : Montmorilonit, Beidelit, Nontronit, Saponit 2. Vermikulit MONTMORILONIT Unit-UNIT kristal diikat bersama melalui ikatan oksigen yang lemah, sehingga kisi kristal mudah mengembang bila basah Diameter montmorilonit 0.01 - 1 mikron Permukaannya sangat luas: Permukaan luar dan permukaan dalam Muatan listrik negatif pada permuakaannya sangat besar, terdiri atas muatan permanen dan muatan yang tergantung pH. Muatan permanen terbentuk melalui proses substitusi isomorfik Mg menggantikan sebagian Al dalam lempeng Oktahedron Al menggantikan sebagian Si dalam lempeng Tetrahedron Sifat plastisitas dan kohesinya tinggi, mengembang & mengkerut Sifat koloidalnya sangat intensif Mineralogi Liat Silikat VERMIKULIT Ciri-ciri strukturalnya serupa dengan Montmorilonit Pd bbrp Vermikulit ternyata Mg dominan, menggantikan Al dalam lempeng alumina. Pd lempeng silika sebagian Si digantikan oleh Al, inilah yang Menimbulkan MUATAN NEGATIF yg sangat besar Kapasitas jerapan (KTK) sangat besar. Molekul air bersama dg kation Mg dijerap kuat di antara unit kristal, sehingga derajat memuainya tidak terlalu intensif (MEMUAI TERBATAS) Tipe mineral 2:1 Tidak Memuai (ILLIT) Ukurannya berada di antara montmorilonit dan kaolinit Muatan negatifnya terutama pd lempeng silika tetrahedra, karena sekitar 15% dari Si digantikan oleh Al. Kalium diikat kuat di antara unit-unit kristal, sehingga tidak mudah mengembang Mineralogi Liat Silikat KLORIT: Tipe mineral 2:2 Mineral liat Magnesium-silikat yg mengandung Fe dan Al. Satu unit kristal tersusun atas LAPISAN TALK (spt montmorilonit) dan LAPISAN BRUSIT [ Mg(OH)2 ] Atom Mg mendominasi lempeng oktahedron lapisan TALK. Sehingga unit kristal terusun atas dua lempeng tetrahedron silika dan dua lempeng oktahedron magnesium (Tipe 2:2) Mineral liat ini bersifat mudah memuai CAMPURAN LIAT SILIKAT Susunan unit kristalnya berbeda-beda, spt misalnya: 1. Klorit - Illit 2. Ilit-Montmorilonit Ciri-ciri Tipe Liat Montmorilonit Ilit Ukuran (mikron) 0.01 - 1 0.1 - 2 Bentuk Serpih tak menentu Serpih tak menentu Permukaan jenis (m2/g) 700-800 100-200 Permukaan luar Luas Sedang Permukaan dalam Sgt luas Sedang Kohesi / Plastisitas Tinggi Sedang Kapasitas Memuai Tinggi Sedang KTK (me/100 g) 80-100 15 - 40 Sumber: Sifat dan Ciri Tanah (G. Soepardi, 1983) Kaolinit 0.1 - 5 Heksagonal 5 - 20 Sempit Tdk ada Rendah Rendah 3 - 15 Mineral Koloidal selain Silikat HIDRUS OKSIDA BESI & ALUMINIUM Liat ini penting karena Sangat dominan di daerah tropika Molekul air berasosiasi dengan oksida : Fe2O3.xH2O : Limonit dan Goetit Al2O3.xH2O : Gibsit Muatan negatifnya sedikit Sifat plastisitas, lengket, dan kohesinya rendah Tanah yg kaya minerla liat ini biasanya sifat isiknya baik ALOFAN & MINERAL AMORF Bersifat koloidal non-kristalin Alofan: Gabungan antara silikon dan aluminium seskuioksida Susunannya mendekati Al2O3.2SiO2.H2O Banyak ditemukan pada tanah-tanah Abu volkan SIFAT Koloidal MINERAL LIAT Karakteristik bahan koloid: penyebaran cahaya, osmotik dan muatan listrik Koloid tanah bersifat amfotir, diduga ada kaitannya dg gel-gel besi, aluminium, dan mangan yang menyelimuti inti kristalin. Berbagai jenis kation dijerap oleh koloid tanah dengan kekuatan yang berbeda-beda, tergantung pada ukuran, muatan (valensi) dan hidratasi kation. Penjerapan kation oleh mineral liat berhubungan erat dengan tipe mineral liat Kaolinit dan Haloisit: muatan listrik terdapat pd ikatan yg patah di tepi kristal, dan disosiasi H dari gugusan OH permukaan Ilit dan Khlorit; muatan listrik pd ikatan yg patah di tepi kristal, dan muatan permanen akibat substitusi atom inti kristal Montmorilonit dan Vermikulit: muatan listriknya terutama akibat dari substitusi atom inti kristal. PENJERAPAN DAN PERTUKARAN ION Penjerapan kation dipengaruhi oleh: 1. Jenis kation 2. Konsentrasi ion-ion 3. Sifat anion yang berhubungan dg kation 4. Sifat partikel koloid Sumber muatan negatif liat Silikat PINGGIRAN KRISTAL YANG TERBUKA Ada dua mekanisme, yaitu: 1. Adanya valensi dari atom inti (Si atau Al) yg tidak dijenuhi yg terdapat pd pinggiran patahan lempeng silika dan alumina 2. Permukaan luar yg datar (pd Kaolinit) mempunyai gugusan oksigen dan hidroksil (OH-) yg tersembul dan merupakan titik-titik yg bermuatan negatif. Muatan ini sifat dan besarannya tergantung pH SUBSTITUSI ISOMORFIK = Penggantian atom inti kristal O = Si = O (tidak bermuatan) OH O O = Al - O (bermuatan negatif satu) OH OH Al Al O OH OH OH OH Mg Al O O OH -1 Material KTK (meq/100g) Permanen Variabel Total Montmorilonit 112 Vermikulit 85 Illit 11 Halloisit 6 Kaolinit 1 Gibsit 0 Goetit 0 Alofan 10 Peat 38 6 0 8 12 3 5 4 41 98 118 85 19 18 4 5 4 51 136 Sumber: Mehlich & Theisen (Sanchez, 1976). KTA 1 0 3 15 2 5 4 17 6 R-C=O R-C=O O O O O Al + 3OH- R-C R-C O O R-C + Al(OH)3 O O R-C O O Peningkatan muatan negatif gugusan karboksil terjadi kalau ion kompleks aluminium diendapkan; ini terjadi kalau pH tanah meningkat (ada OH-) Fe O OH Fe O OH H+ Fe O OH Fe POSITIF Fe Fe HO O O OH Fe Fe H+ + HO O O OH + OH- Fe Fe HO O O OH Fe HO O Fe O O + H2O Fe HO O Fe Fe Fe ZERO NEGATIF Andept - Humult - Hor A 0 pH(H2O) = 5.8 + pH(H2O) = 6.5 Net surface charge me/100g Orthox Udalf Hor A Hor B 0 + Hor B 0 + - Hor A - Hor A 0 pH(H2O) = 6 + pH dlm 0.01 N NaCl Hor B pH(H2O) = 6.8 pH & ZERO POINT of CHARGE 1. Status muatan dari sistem liat-oksida dpt dg mudah ditentukan dg mengukur pH-nya dalam air dan dalam larutan garam netral seperti 1 N KCl 2. pH = pH (1 N KCl ) - pH ( H2O) = positif : koloid liat bermuatan positif (KTA) = negatif : koloid liat bermuatan negatif (KTK) 3. Dalam sistem liat silikat berlapis, pH selalu negatif : [Liat]-H+ + H2O ===== [ Liat ]-H+ + H2O [Liat]-H+ + KCl ===== [ Liat ]-K+ + Cl- + H+ sehingga pH dalam air lebih tinggi dp pH dalam lrt KCl pH & ZERO POINT of CHARGE 4. Dalam sistem liat oksida, pH dpt positif atau negatif tgt pada pH tanah aktual: [Liat+]OH- + H2O ===== [ Liat +]OH- + H2O [Liat+]OH- + KCl ===== [ Liat+]Cl- + OH- + K+ 5. Nilai pH negatif, bukan berarti seluruh permukaan liat bermuatan negatif, ada sedikit muatan positif pada titik-titik yang terisolir dari muatan negatif. Ultisol, Oxisol, Alfisol: KTA = < 1 meq/100g Andepts : KTA = 6.8 meq/100g ------------------- pd kondisi pH tanah lapangan FAKTOR HUBUNGAN pH vs MUATAN LISTRIK Pada sistem liat-oksida hubungan tsb adalah: kDRT pHo = --------- . -------4 F pH dimana: : muatan permukaan (m.eq./ 100 g) k : reciprocal tebal lapisan rangkap (tgt konsentrasi lrt tanah) D : konstante dielektrik R : konstante gas T : temperatur absolut F : konstante Faraday pH : pH tanah pHo : pH tanah pd titik isoelektrik, yaitu pH pd ZPC ALTERATION of the ZERO POINT OF CHARGE pH pada ZPC dapat berubah: KTK naik, pH tetap O O Al Al O OH Al O Al O OH + R OH O C=O C Al O BO T R + H 2O O Al O O- Contoh sederhana: PERTUKARAN KATION Ca-[MISEL] + 2H+ H-[MISEL]-H + Ca++ PERTUKARAN KATION DI ALAM 40Ca MISEL 20Al + 5 H2CO3 20H 20L 38Ca 20Al MISEL 25H 19L + 2 Ca(HCO3)2 L(HCO3) tercuci KEHILANGAN KATION LOGAM: Dengan mekanisme reaksi seperti di atas, kation logam Ca, Mg, K, dan Na dapat hilang tercuci dari tanah, dan tanah menjadi semakin masam PENGARUH PEMUPUKAN: 40Ca 20Al MISEL 40H + 7 KCl 20L 7K 38Ca + 2 CaCl2 MISEL 20Al 39H HCl 18L 2 LCl KAPASITAS TUKAR KATION [ KTK ] Koloid tanah bermuatan negatif, sehingga mampu menjerap (mengikat) kation. Kation-kation yg dijerap ini dapat ditukar dengan ammonium atau barium, kemudian ammonium atau barium itu ditentukan jumlahnya. ………… ………..Kapasitas jerapan dapat diketahui besarnya PENGARUH pH TANAH Sebagian dari muatan negatif pd koloid tanah tergantung pd pH, sehingga kapasitas jerapan juga dipengauhi pH Biasanya KTK ditetapkan pd pH 7.0 atau lebih, ini berarti meliputi muatan permanen dan sebagian besar muatan yg tergantung pH CARA MENYATAKAN Satuan untuk kapasitas tukar kation (KTK): mili-ekuivalen (meq atau me) 1 meq = 1 mg hidrogen atau sejumlah ion lain yg dapat bergabung atau menggantikan ion hidrogen tsb. KTK liat = 1 me/100 g : setiap 100 gram liat dapat menjerap 1 mg hidrogen KTK, me/100 g) 200 Koloid Organik 160 120 Montmorilonit Muatan tgt pH 80 40 Muatan permanen 4.0 5.0 6.0 7.0 8.0 pH tanah KTK TANAH Tanah asal Ciletuh, Jabar Way Seputih, Lampung Pengubuan, Lampug Tj.Kresik, Krawang Rentang Barat KTK (me/100g) 8.1 16.0 22.9 28.7 38.8 Kelas tekstur Lempung Berdebu Lempung Liat Berdebu Lempung Liat Berdebu Liat Berdebu Liat Berdebu FAKTOR YG MEMPENGARUHI 1. Tekstur tanah: semakin halus teksturnya semakin tinggi KTKnya 2. Kandungan humus dan liat koloidal menentukan KTK tanah 3. Macam liat koloidal juga mempengaruhi besarnya KTK tanah PERSENTASE H+ dan Al+++ : sumber kemasaman tanah KEJENUHAN BASA TANAH Al+++ + H2O Al(OH)++ + H2O Al(OH)++ + H+ Al(OH)2+ + H+ Kation basa: Ca++, Mg++, K+, dan Na++ CaO + H2O Ca(OH)2 Ca++ + OH- KB dan pH Proporsi KTK yang ditempati oleh kation-kation basa disebut PERSENTASE KEJENUHAN BASA Penurunan %KB mengakibatkan menurunnya pH Tanah di daerah iklim kering biasanya mempunyai KB yang tinggi Tanah di daerah iklim humid biasanya mempunyai KB yang rendah PERTUKARAN KATION & KETERSEDIAAN HARA Kation terjerap mudah tersedia bagi tanaman & jasad renik Penyerapan kation oleh akar: 1. Penyerapan melalui larutan tanah 2. Pertukaran ion antara akar dg koloid tanah Kejenuhan kation dan serapan hara Faktor pelepasan kation jerapan: 1. Rasio / proporsi jenis-jenis kation pd kompleks jerapan 2. Kejenuhan Ca yg tinggi ------- Ca++ mudah diserap tanaman 3. Pengaruh jenis kation lain: Afinitas dan aktivitas kation PENGARUH TIPE KOLOID Berbagai koloid mempunyai daya ikat kation yg berbeda Kalsium diikat oleh montmorilonit lebih kuat daripada oleh kaolinit