SINTESIS RPI 4 PENGELOLAAN HUTAN MANGROVE DAN EKOSISTEM PANTAI Koordinator Endro Subiandono Pusat Litbang Konservasi dan Rehabilitasi Bogor, 2015 Luaran RPI-4 dan Strategi Pencapaiannya Melalui berbagai Kegiatan Penelitian SASARAN a) Tersedianya teknologi penanaman dan rehabilitasi mangrove dan ekosistem pantai. b) Tersedianya informasi proses ekologis di hutan mangrove dan ekosistem pantai. c)Tersedianya model pemanfaatan biodiversitas hutan mangrove dan ekosistem pantai. LUARAN 4.1. TEKNOLOGI PENANAMAN JENIS MANGROVE DAN TUMBUHAN PANTAI PADA TAPAK KHUSUS. 4.2. MODEL KELEMBAGAAN KONSERVASI DAN REHABILITASI EKOSISTEM MANGROVE DAN PANTAI. 4.3. INFORMASI PERAN MANGROVE DAN EKOSISTEM PANTAI DALAM PEMELIHARAAN KUALITAS LINGKUNGAN. 4.4. STATUS POTENSI DAN NILAI MANFAAT MANGROVE DAN EKOSISTEM PANTAI. 4.5. MANFAAT SOSIAL EKONOMI KONSERVASI HUTAN MANGROVE DAN EKOSISTEM PANTAI. KEGIATAN INSTITUSI 4.1.1. Teknik penanaman pada delta terdegradasi. BPTK-SDA Samboja 4.1.2. Teknik penanaman pada areal terabrasi dan pulau-pulau kecil. BPK Aek Nauli; BPK Palembang; BPK Manado; BPK Makassar 4.2.1. Kajian sistem kelembagaan konservasi dan rehabilitasi ekosistem mangrove dan pantai. P3KR 4.3.1. Kajian penjerapan polutan perairan oleh jenis-jenis mangrove. P3KR 4.3.2. Kajian peran jenis-jenis mangrove dalam penjeratan sedimen terlarut. BPTK-PDAS Solo 4.3.3. Kajian keragaman satwa dan mikroorganisme hutan mangrove dan ekosistem pantai. BPK Makassar; BPK Manokwari 4.4.1. Kajian potensi sumber pangan jenis-jenis mangrove. P3KR 4.4.2. Kajian potensi jasa lingkungan hutan mangrove dan ekosistem pantai. P3KR; BPTK-SDA Samboja 4.4.3. Kajian distribusi dan perubahan tutupan mangrove. P3KR 4.5.1. Kajian valuasi ekonomi konservasi hutan mangrove dan ekosistem pantai. P3KR; BPK Makassar 4.5.2. Kajian model kemitraan pemanfaatan hutan dan jenis-jenis tumbuhan mangrove. P3KR; Kupang BPK ‘Kegiatan Penelitian’ dan ‘Institusi Pelaksana’ RPI-4 LUARAN KEGIATAN LITBANG TAHUN USULAN 2010 2011 2012 2013 2014 4.1.1.16 x x x x x 4.1.2.7 x x x x x 4.1.2.9 - - x x x 4.1.2.17 - - x x x 4.1.2.18 x x x - - 4.2.1. Kajian sistem kelembagaan konservasi dan rehabilitasi ekosistem mangrove dan pantai. 4.2.1.1 - - x x x 4.3.1. Kajian penjerapan polutan perairan oleh jenisjenis mangrove. 4.3.1.1 x x - - - 4.3.2. Kajian peran jenis-jenis mangrove dalam penjeratan sedimen terlarut. 4.3.2.12 - x x x x 4.3.3.18 x x x - - 4.3.3.19 - - x x x 4.4.1.1 x x - - - 4.4.2.1 - - - x x 4.4.2.16 x x x x - 4.4.3.1 - - x x x 4.5.1. Kajian valuasi ekonomi konservasi hutan mangrove dan ekosistem pantai. 4.5.1.1 - - - x x 4.5.1.18 x x x - - 4.5.2. Kajian model kemitraan pemanfaatan hutan dan jenis-jenis tumbuhan mangrove. 4.5.2.1 x x x x x 4.5.2.14 x x x x x 4.1.1. Teknik penanaman pada delta terdegradasi. 4.1. TEKNOLOGI PENANAMAN JENIS MANGROVE DAN TUMBUHAN PANTAI PADA TAPAK KHUSUS. KODE KGT & INSTITUSI 4.1.2. Teknik penanaman pada areal terabrasi dan pulau-pulau kecil. 4.2. MODEL KELEMBAGAAN KONSERVASI DAN REHABILITASI EKOSISTEM MANGROVE DAN PANTAI. 4.3. INFORMASI PERAN MANGROVE DAN EKOSISTEM PANTAI DALAM PEMELIHARAAN KUALITAS LINGKUNGAN. 4.3.3. Kajian keragaman satwa dan mikroorganisme hutan mangrove dan ekosistem pantai. 4.4.1. Kajian potensi sumber pangan jenis-jenis mangrove. 4.4. STATUS POTENSI DAN NILAI MANFAAT MANGROVE DAN EKOSISTEM PANTAI. 4.4.2. Kajian potensi jasa lingkungan hutan mangrove dan ekosistem pantai. 4.4.3. Kajian distribusi dan perubahan tutupan mangrove. 4.5. MANFAAT SOSIAL EKONOMI KONSERVASI HUTAN MANGROVE DAN EKOSISTEM PANTAI. TARGET OUTPUT RPI 2010-2014 SINTESA OUTPUT 1 OUTPUT 2 OUTPUT 3 OUTPUT 4 OUTPUT 5 TEKNOLOGI MODEL INFORMASI STATUS MANFAAT PENANAMAN JENIS MANGROVE DAN TUMBUHAN KELEMBAGAAN KONSERVASI DAN REHABILITASI PERAN MANGROVE DAN EKOSISTEM PANTAI DALAM POTENSI DAN NILAI MANFAAT MANGROVE DAN EKOSISTEM SOSIAL EKONOMI KONSERVASI HUTAN PANTAI PADA TAPAK KHUSUS EKOSISTEM MANGROVE DAN PANTAI PEMELIHARAAN KUALITAS LINGKUNGAN PANTAI MANGROVE DAN EKOSISTEM PANTAI 2 Kegiatan Penelitian di 5 UPT 1 Kegiatan Penelitian di Puskonser 3 Kegiatan Penelitian di Puskonser dan 3 UPT 3 Kegiatan Penelitian di Puskonser dan 1 UPT 2 Kegiatan Penelitian di Puskonser dan 2 UPT REALISASI OUTPUT RPI 2010-2014 SINTESA OUTPUT 1 OUTPUT 2 OUTPUT 3 OUTPUT 4 OUTPUT 5 TEKNOLOGI MODEL INFORMASI STATUS MANFAAT PENANAMAN JENIS MANGROVE DAN TUMBUHAN KELEMBAGAAN KONSERVASI DAN REHABILITASI PERAN MANGROVE DAN EKOSISTEM PANTAI DALAM POTENSI DAN NILAI MANFAAT MANGROVE DAN EKOSISTEM SOSIAL EKONOMI KONSERVASI HUTAN PANTAI PADA TAPAK KHUSUS EKOSISTEM MANGROVE DAN PANTAI PEMELIHARAAN KUALITAS LINGKUNGAN PANTAI MANGROVE DAN EKOSISTEM PANTAI BPTK-SDA Samboja; BPK Aek Nauli; BPK Palembang; BPK Manado; BPK Makassar Puskonser Puskonser; BPTK-PDAS Solo; BPK Makassar; BPK Manokwari Puskonser dan BPTK-SDA Samboja Puskonser; BPK Makassar; BPK Kupang Alur Pikir Rencana dan Sintesis Hasil dalam RPI 4 Alur Pikir Rencana dan Sintesis Hasil dalam RPI 4 STATUS POTENSI DAN NILAI MANFAAT MANGROVE DAN EKOSISTEM PANTAI Informasi proses ekologis di hutan mangrove dan ekosistem pantai SINTESA INFORMASI PERAN MANGROVE DAN EKOSISTEM PANTAI DALAM PEMELIHARAAN KUALITAS LINGKUNGAN MODEL KELEMBAGAAN Model pemanfaatan biodiversitas hutan mangrove dan ekosistem pantai MANFAAT SOSIAL EKONOMI KONSERVASI HUTAN MANGROVE DAN EKOSISTEM PANTAI KONSERVASI DAN REHABILITASI EKOSISTEM MANGROVE DAN PANTAI Teknologi penanaman dan rehabilitasi mangrove dan ekosistem pantai TEKNOLOGI PENANAMAN JENIS MANGROVE DAN TUMBUHAN PANTAI PADA TAPAK KHUSUS HASIL SINTESIS RPI [Pendekatan sintesis RPI berdasarkan aspek substantif bio-ekologi, nilai penting dan manfaatnya; serta berdasarkan karakteristik dan tipologi kawasan (tapak umum dan tapak khusus)] INFORMASI PERAN MANGROVE DAN EKOSISTEM PANTAI DALAM PEMELIHARAAN KUALITAS LINGKUNGAN q Keragaman bio-ekologi pada ekosistem mangrove dan hutan pantai (jenis mangrove dan flora lainnya, satwa akuatik dan teresterial, plankton dan benthos, bakteria, perairan dan substrat, serta panorama alam untuk pengembangan wisata) q Peran ekosistem mangrove dalam penyerapan polutan perairan (Cu, Pb, Hg, Mn, Zn, Cr dan Cd) Kemampuan penjerapan tergantung jenis mangrove, bagian tumbuhan, dan jenis polutannya. q Peran jenis-jenis mangrove dalam penjeratan sedimen terlarut Kemampuan penjeratan tergantung jenis mangrove dan indeks populasinya (kerapatan dan dominasi). q Teknik penanaman pada delta terdegradasi TEKNOLOGI PENANAMAN JENIS MANGROVE DAN TUMBUHAN PANTAI PADA TAPAK KHUSUS q Teknik penanaman pada areal terabrasi dan pulau-pulau kecil • Identifikasi karakteristik dan tipologi tapak khusus ekosistem mangrove dan hutan pantai • Identifikasi jenis mangrove dan vegetasi pantai, serta kesesuaian tumbuhnya • Persiapan lahan, pengadaan benih/bibit, persemaian, penanaman, pemeliharaan dan pengendalian hama/penyakit Keberhasilan tumbuh dipengaruhi jenis, jarak tanam, teknik pengolahan lahan sesuai tipe tapak khusus, serta pemeliharaannya q Potensi sumber pangan jenis-jenis mangrove (perlebahan madu alam dan pemanfaatan buah mangrove) Produksi madu dipengaruhi keragaman jenis mangrove dan kondisinya. Buah potensial berturut-turut adalah R. mucronata, A. marina, S. alba STATUS POTENSI DAN NILAI MANFAAT MANGROVE DAN EKOSISTEM PANTAI q Potensi jasa lingkungan hutan mangrove dan ekosistem pantai (model pendugaan biomassa nipah dan potensi cadangan karbon) Biomassa nipah tergantung dari komponennya (umur, bagian tumbuhan dan kondisi hidup/mati) dengan nilai < 50% berat basah. C-stock nipah lebih rendah dari jenis mangrove lainnya, dengan nilai stok dipengaruhi komposisi dan karakteristik tegakan. q Distribusi dan perubahan tutupan mangrove Kubu Raya (Kalbar): tingkat penurunan tutupan hutan mangrove primer 1.311 ha/tahun (1972-2010) yang menjadi semak rawa, mangrove sekunder, dan tambak. Pantai Utara Jawa Barat : tingkat penurunan tutupan hutan mangrove 1.034 ha/tahun (1990-2010) akibat alih fungsi dan reklamasi. MANFAAT SOSIAL EKONOMI KONSERVASI HUTAN MANGROVE DAN EKOSISTEM Valuasi ekonomi konservasi hutan mangrove dan ekosistem pantai (TN Rawa Aopa Watumohai, TN Kep. Togean, kawasan mangrove di Kupang dan Manggarai Barat/NTT, serta di Langkat/Sumut) Persepsi dipengaruhi nilai pendapatan, manfaat (langsung/tidak langsung) dan riwayat keberadaan masyarakat. Nilai manfaat langsung terutama dari peningkatan hasil tambak dan manfaat tidak langsung dari fungsi ekologis. MODEL KELEMBAGAAN KONSERVASI DAN REHABILITASI EKOSISTEM MANGROVE DAN PANTAI Model kelembagaan konservasi dan rehabilitasi hutan mangrove dan ekosistem pantai (Tarakan/Kalimantan Utara, Kubu Raya/Kalimantan Barat, Puwakarta/Jawa Barat, dan Denpasar/Bali) Kepedulian terhadap mangrove karena nilai manfaat (perikanan dan wisata), kepentingan lingkungan, dan fungsi ekologis. Kelembagaan umumnya sudah terbentuk dengan pola kolaboratif dan sebagian didukung oleh Peraturan Daerah. Bentuk kelembagaan sangat variatif dan sebagian terkait pula dengan upaya konservasi biodiversitas lain. KEMANFAATAN (OUTCOME ) SOSIALISASI DAN BIMBINGAN TEKNIS q q q q Teknik Budidaya Mangrove di Pokja Mangrove Kab. OKI, Banyuasin dan Muba. Diskusi ilmiah dengan intansi terkait di Pemda Cilacap mengenai peran jenis-jenis mangrove dalam penyerapan sedimen terlarut. Prospek pengembangan jenis-jenis mangrove bersama masyarakat untuk budidaya arang kayu di HPH DRT Riau. Pengembangan HTI Mangrove di Palembang. Outcome juga dalam bentuk makalah dan tulisan ilmiah dalam berbagai pertemuan ilmiah, jurnal penelitian, dan media komunikasi lainnya PERMASALAHAN UTAMA KNOWLEDGE GAP q Penanganan benih mangrove dan persemaian. q Pengendalian hama dan penyakit mangrove. q Pengendalian intrusi air laut dan pergeseran garis pantai. q Ekosistem pantai belum banyak digali : teknik rehabilitasi, konservasi, model pemanfaatan (periode mendatang). REKOMENDASI UNTUK 2015-2019 REKOMENDASI UNTUK BADAN LITBANG & INOVASI KLHK q q Informasi IPTEK mangrove disiapkan sebagai bahan publikasi yang lebih komprehensif dalam bahasa yang lebih umum sehingga dapat dijadikan referensi dan acuan kebijakan, serta dapat diimplementasikan dalam kegiatan konservasi ekosistem mangrove. Penelitian/kajian selanjutnya difokuskan terhadap karakteristik masalah bio-ekologis dan tipologi kawasan, terutama terhadap tipe ekosistem pantai. REKOMENDASI UNTUK IKP ESELON I KLHK q q Hasil litbang mangrove dapat dijadikan acuan penyusunan kebijakan dan pembangunan demplot intensif konservasi mangrove dengan melibatkan seluruh stakeholder terkait. Beberapa model pengukuran hasil penelitian ini dapat dijadikan metode evaluasi status dan kondisi ekosistem mangrove.