BAB I PENDAHULUAN - Widyatama Repository

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Penelitian
Semua perusahaan memiliki pola kegiatan dan jenis usaha yang berbeda-
beda tetapi pada dasarnya mempunyai tujuan yang sama yaitu untuk memperoleh
laba yang optimal. Sejak memasuki masa milenium baru dan era baru yaitu era
informasi maka perusahaan dituntut untuk mempunyai keunggulan dan
kemampuan operasional secara efektif dan efisien agar mampu bertahan hidup
serta mempertahankan dan meningkatkan pangsa pasar yang ada, agar dapat
memperoleh laba yang optimal.
Aktivitas-aktivitas yang ada dalam perusahaan merupakan aktivitas yang
berkaitan satu dengan yang lain. Kegagalan pelaksanaan salah satu aktivitas akan
mengakibatkan kegagalan dengan bagian lain dalam perusahaan. Dengan
demikian upaya yang tepat dalam hal ini adalah menyusun perencanaan,
koordinasi dan pengendalian yang memadai bagi perusahaan, hal tersebut dapat
diwujudkan melalui keberadaan sistem dalam melaksanakan aktivitas-aktivitas
perusahaan agar dapat berjalan dengan baik.
Sistem terdiri dari unsur-unsur yang merupakan bagian terpadu memiliki
hubungan yang erat dan bekerja sama dalam mencapai tujuan. Suatu sistem yang
ada merupakan bagian dari sistem lain yang lebih besar. Sistem diterapkan untuk
menangani sesuatu yang berulang kali atau yang secara rutin terjadi.
Sistem akuntansi terdiri dari organisasi formulir, catatan, dan laporan yang
dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang
dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan. Karena
sistem akuntansi menghasilkan informasi dan saat ini adalah era informasi maka
diperlukan suatu kejelasan dan ketepatan informasi guna menunjang operasional
perusahaan agar berjalan secara efektif, efisien dan memiliki nilai tambah yang
memampukan perusahaan untuk bersaing dengan perusahaan sejenis yang telah
ada atau pun yang akan ada.
1
2
Penulis memilih sistem informasi akuntansi penjualan sebagai topik bahasan
karena penjualan merupakan salah satu aktivitas utama bagi sebuah perusahaan
untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya.
Dalam aktivitas penjualan
seringkali timbul piutang karena penjualan secara kredit yang dilakukan.
Penjualan secara kredit untuk perusahaan merupakan hal yang lazim terjadi,
namun seringkali jumlah piutang yang terjadi tidak sesuai dengan pencatatan
karena kesalahan pengakuan ataupun kesalahan pencatatan sehingga dapat
menyebabkan kerugian terutama bila jumlahnya sangat besar. Kejadian seperti ini
dapat menganggu stabilitas dan kelangsungan hidup perusahaan bila berlangsung
dalam jangka waktu yang lama maka dapat menyebabkan perusahaan kehilangan
hak hidup dan kemampuannya dalam bersaing maupun dalam bertahan sehingga
perusahaan tidak dapat beroperasional lagi dan seringkali akhirnya timbul beban
yang harus ditanggung oleh pengurus dan pemilik perusahaan.
Dengan berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian mengenai:
“ANALISIS
PENJUALAN
MANFAAT
SISTEM
TERHADAP
INFORMASI
EFEKTIVITAS
AKUNTANSI
PENGENDALIAN
PIUTANG”
1.2
Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis mengidentifikasikan permasalahan-
permasalahan sebagai berikut :
1. Bagaimana efektivitas sistem informasi atas penjualan pada PT. X
2. Bagaimana efektivitas pengendalian piutang penjualan dilakukan PT. X
3. Bagaimana manfaat yang diperoleh dari penerapan sistem informasi akuntansi
penjualan terhadap efektivitas pengendalian piutang.
3
1.3
Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah dikemukakan
di atas, penelitian ini bertujuan :
1. Untuk mengetahui dan mempelajari efektivitas sistem informasi penjualan
yang diterapkan di PT. X
2. Untuk mengetahui dan mempelajari efektivitas pengendalian piutang
pada PT. X
3. Untuk mengetahui dan mempelajari manfaat sistem informasi penjualan
berkaitan dengan pengendalian piutang dalam menghasilkan informasi
penjualan yang berguna bagi PT. X
1.4
Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi :
1. Perusahaan
Penulis berharap dapat memberikan masukan :
a. Sebagai bahan pertimbangan mengenai kelebihan dan kekurangan
sistem informasi penjualan dalam perusahaan bersangkutan.
b. Mengenai kemungkinan untuk meminimalisir kecurangan yang
terjadi dalam pencatatan piutang dalam penyusunan sistem
informasi akuntansi.
2. Penulis
a. Sebagai bahan tambahan pengalaman untuk mengembangkan
wawasan serta pemahaman dan perbandingan antara teori dan praktik
yang sebenarnya di bidang penjualan, terutama mengenai sistem
informasi akuntansi dalam penjualan dan kecurangan yang terjadi
pengelolaan piutang.
b. Sebagai salah satu syarat akademik untuk menyelesaikan pendidikan
kesarjanaan pada Fakultas Ekonomi Program Studi Akuntansi di
Universitas Widyatama.
4
3. Pihak Lain
Dapat digunakan sebagai bahan referensi dan diharapkan dapat
memberikan informasi yang diperlukan untuk menambah pengetahuan,
wawasan, dan pemahaman.
1.5
Rerangka Pemikiran
Kelebihan akuntansi dalam mengelola data menjadi suatu informasi yang
berguna bagi manajemen dalam mengelola perusahaan biasanya dilihat dari
keputusan yang tepat yang diambil oleh manajemen untuk kemajuan perusahaan.
Tujuan umum perusahaan adalah memperoleh laba dan mempertahankan
kelangsungan hidup perusahaan. Dalam mencapai tujuan tersebut ada masalah
yang harus dihadapi oleh perusahaan baik dari dalam maupun dari luar
perusahaan.
Strategi yang dipilih untuk menyelesaikan masalah tersebut tergantung pada
potensi perusahaan baik dari faktor intern maupun dari faktor ekstern perusahaan
itu sendiri. Salah satu faktor intern yang dapat menjadi masalah dalam perusahaan
adalah kemungkinan kecurangan atau kesalahan dalam pencatatan piutang
maupun penjualan. Penjualan dalam aktivitas perusahaan sangat vital sehingga
dibutuhkan pencatatan yang terperinci dan akurat sehingga dapat meminimalkan
kemungkinan salah catat sehingga kemungkinan salah saji dalam penyajian
informasi dapat diminimalisir pula.
Salah saji dalam informasi penjualan
terutama penjualan kredit berdampak pada pengakuan timbulnya piutang, hal ini
dapat membuat perusahaan mengalami kerugian bila jumlah piutang tidak
seharusnya, belum lagi bila perusahaan yang memiliki utang penjualan tidak dapat
membayar utangnya sehingga perusahaan memiliki potensi piutang tak tertagih,
bila jumlahnya material maka akan terasa pada posisi keuangan perusahaan.
Piutang menurut Smith & Skousen (1994;302) adalah:
“Receivables is all claims against others for money, goods, or service;
usually receivable claims are settled by the receipt of cash.”
“Piutang adalah semua klaim terhadap pihak lain untuk uang, barang
atau jasa; biasanya piutang yang diklaim diselesaikan dengan
penerimaan sejumlah uang tunai.”
5
Sedangkan menurut Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), dalam PSAK no. 9
Paragraf 07e, piutang dikelompokkan menjadi:
a. Piutang usaha
b. Piutang lain-lain
Piutang usaha merupakan piutang akibat penjualan hasil bidang usaha utama
perusahaan, sedangkan piutang lain-lain adalah piutang yang tidak berasal dari
hasil usaha utama, seperti:
¾ Uang muka pegawai
¾ Uang muka perusahaan cabang atau anak
¾ Piutang bunga
¾ Klaim pada perusahaan asuransi
¾ Dan lain-lain
Piutang sering kali timbul dari transaksi jenis penjualan barang atau jasa secara
kredit. Penjualan secara kredit inilah yang akan dibahas lebih lanjut.
Transaksi penjualan yang dilakukan perusahaan merupakan salah satu
aktivitas utama perusahaan yang memiliki kegiatan yang bersifat keluar masuk
yang cepat sehingga memerlukan suatu pengawasan.
Hal ini dapat dipantau
melalui pencatatan yang dilakukan, namun kadang kala adanya kesalahan
pencatatan, ketidak telitian ataupun perbedaan pengakuan seringkali menimbulkan
masalah. Untuk meminimalkan masalah ini diperlukan suatu sistem pencatatan
dan pengakuan yang baku, karenanya digunakanlah sistem akuntansi.
Adapun pengertian sistem menurut Mulyadi (2001;2-3) adalah sebagai
berikut:
“ 1. Setiap sistem terdiri dari unsur-unsur
2. Unsur-unsur tersebut merupakan bagian terpadu sistem yang
bersangkutan
3. Unsur sistem tersebut bekerja sama untuk mencapai tujuan sistem
4. Suatu sistem merupakan bagian dari sistem lain yang lebih besar”
6
Demikian juga dengan sistem penjualan merupakan bagian dari sistem
akuntansi perusahaan secara keseluruhan. Sedangkan sistem akuntansi menurut
Mulyadi (2001;03) adalah:
“Organisasi formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasi
sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang
dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan
perusahaan.”
Dewasa ini sistem akuntansi yang diterapkan lebih bersifat komputerasi
karena sangat membantu dalam hal mempersingkat waktu. Setiap data yang
diinput dapat diakses oleh pihak yang berkepentingan namun untuk melakukan
perubahan tidak dapat dilakukan oleh setiap pihak, karena diterapkannya otorisasi
baik melalui kode maupun melalui perangkat yang digunakan. Sistem informasi
akuntansi menurut Bodnar, Hopwood (2004;8) adalah sebagai berikut:
“Sistem berbasiskan komputer yang dirancang untuk mentranformasi
data akuntansi menjadi informasi ... mencakup siklus pemrosesan
transaksi, penggunaan teknologi informasi, dan pengembangan sistem
informasi.”
Menurut Jogianto (1999;2) pengolahan data elektronik atau Electronic Data
Processing (EDP) adalah
“Manipulasi dari data ke dalam bentuk yang lebih berarti berupa suatu
informasi dengan menggunakan suat alat elektronik, yaitu komputer.”
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa EDP dapat menghasilkan
informasi yang lebih akurat dan cepat guna membantu manajemen mengambil
keputusan. Walaupun menggunakan EDP, tetap diperlukan suatu pengendalian
yang menyeluruh sehingga penyimpangan dan kesalahan dapat diminimalkan.
Pengendalian yang dilakukan merupakan suatu proses yang dijalankan oleh
dewan direksi, manajemen dan orang-orang lain yang dirancang untuk
memberikan jaminan secara wajar dari tujuan dengan kategori sebagai berikut:
a) Keandalan pelaporan keuangan.
b) Efektivitas dan efisiensi operasional.
c) Ketaatan terhadap hukum dan peraturan-peraturan yang telah ditetapkan
dan berlaku.
7
Pengertian efektivitas dan efisiensi menurut Arens dan Loebbecke
(2000;298) adalah:
“Effectiveness refers to the accomplishment of objectives, where as
efficiency refers to the resources used to achieve these objectives and
example of effectiveness is production of part without defect. Efficiency
concern whether those part are produce.”
“Efektivitas merujuk kepada pencapaian tujuan di mana efisiensi
merujuk kepada sumber-sumber yang digunakan untuk mencapai
tujuan dan contoh bagaimana efektivitas dihasilkan sebagai bagian
tanpa cacat. Efisiensi memperhatikan kepada bagian-bagian yang
dihasilkan.“
Sedangkan pengertian efektivitas menurut Azhar (2004;47) yaitu:
“Efektivitas artinya informasi harus sesuai dengan kebutuhan pemakai
dalam mendukung suatu proses bisnis, termasuk di dalamnya,
informasi tersebut harus disajikan dalam waktu yang tepat, format
yang tepat, sehingga dapat dipahami, konsisten dengan format
sebelumnya, isinya sesuai dengan kebutuhan saat ini dan lengkap atau
sesuai dengan kebutuhan dan ketentuan.”
Dalam hal ini efisiensi dapat dilihat dari dua sisi, yaitu kemampuan untuk
menghasikan keluaran tertentu dengan penggunaan sumber daya lebih sedikit dan
kemampuan menggunakan sejumlah daya tertentu untuk menghasilkan keluaran
yang lebih besar. Sehingga dapat disimpulkan apabila sistem informasi akuntansi
penjualan berbasis pengolahan data elektronik disusun dengan prosedur yang jelas
dan tepat, maka dapat meningkatkan nilai guna dari informasi dan meniminalkan
resiko-resiko terjadinya kecurangan, kesalahan, atau pun penyimpangan guna
mencegah timbulnya kerugian yang lebih besar akibat piutang yang timbul, baik
yang tak tertagih atau pun salah angka.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis mengambil hipotesis sebagai
berikut:
“ANALISIS
PENJUALAN
MANFAAT
SISTEM
TERHADAP
PIUTANG Pada PT. X”
INFORMASI
EFEKTIVITAS
AKUNTANSI
PENGENDALIAN
8
Penelitian sebelumnya,
Judul:
ANALISIS
SISTEM
INFORMASI
AKUNTNASI
PENJUALAN BERBASIS PENGOLAHAN DATA ELEKTRONIK
TERHADAP EFEKTIFITAS PENGENDALIAN PIUTANG
Disusun oleh: I Nengah Yudik Artana
NRP: 01.01.290
Perbedaan: Perusahaan yang diteliti penyusun sebelumya yaitu PT.
Ultrajaya Milk Industri Trading & Company, Tbk sedangkan penulis
menggunakan PT. Moonlight U.S. Awning. Pembahasan dilakukan oleh
penyusun terdahulu mengenai bagaimana hubungan analisis sistem informasi
akuntansi penjualan berbasis pengolahan data elektronik terhadap
pengendalian piutang dengan komputer sebagai alat bantu, sedangkan penulis
membahas analisis manfaat sistem informasi akuntansi penjualan yang sudah
terkomputerisasi beserta prosedurnya dan efektifitas pengendalian piutang
serta kaitannya dalam pengolahan data secara real-time untuk menghasilkan
informasi penjualan dan piutang yang akurat.
1.6
Metode Penelitian
Dalam penelitian ini penulis melakukan penelitian dengan menggunakan
metode deskriptif, yaitu penelitian dengan mengumpulkan, menyajikan, serta
menganalisis data sehingga dapat memberikan gambaran yang cukup jelas atas
objek yang diteliti dan membuat kesimpulan serta rekomendasi.
Data yang dikumpulkan meliputi data primer dan data sekunder. Data primer
adalah data yang diperoleh dari perusahaan yang diteliti melalui wawancara dan
kuesioner. Data sekunder adalah teori yang mendukung penelitian yang diperoleh
dari literatur-literatur yang relevan serta hal-hal yang diperoleh selama penulis
menuntut ilmu.
Adapun teknik penelitian yang digunakan adalah :
1. Penelitian Kepustakaan (Library Research)
Yaitu penelitian yang dilakukan dengan mengumpulkan data dan mencari
informasi secara teoritis dengan cara membaca dan mempelajari bukubuku serta referensi lainnya yang berhubungan dengan masalah yang
penulis teliti, sebagai landasan teori dalam penelitian.
9
2. Penelitian Lapangan (Field Research)
Yaitu penelitian yang dilakukan secara langsung di perusahaan yang
menjadi objek. Data yang diperoleh merupakan data primer yang
diperoleh dengan cara :
a. Observasi (pengamatan langsung)
Observasi yaitu suatu cara untuk memperoleh data dengan cara
melakukan pengamatan langsung ke objek penelitian.
b. Wawancara
Yaitu suatu cara untuk mendapatkan informasi dengan melakukan
tanya jawab secara langsung pada orang yang mengetahui tentang
objek yang diteliti.
c. Kuesioner
Yaitu teknik pengumpulan data dengan memberikan pertanyaan
secara tertulis kepada responden.
1.7
Lokasi dan Waktu Penelitian
Dalam mengumpulkan data yang diperlukan untuk penelitian ini, penulis
secara langsung melakukan penelitian pada PT. “Moonlight U.S. Awning” yang
berlokasi di Jalan Panaitan no. 32 Bandung. Waktu penelitian dilakukan mulai
pada bulan April 2008 direncanakan sampai dengan Oktober 2008.
Download