PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM GAMES

advertisement
Jurnal Inovasi Pembelajaran Karakter (JIPK)
Vol. 1, No. 2, Desember 2016
ISSN 2541-0393 (Media Online)
2541-0385 (Media Cetak )
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM GAMES TOURNAMENT
PADA MATERI AJAR SIMETRI DAN PENCERMINAN
BANGUN DATAR
Maryadi
SD Negeri Prupuk Selatan 03 Margasari Tegal
*Diterima Oktober 2017, disetujui November 2017, dipublikasikan Desember 2017
Abstrak
Penelitian ini dilatar belakangi oleh rendahnya hasil belajar siswa pada materi simetri dan
pencerminan bangun datar, hal ini ditunjukkan dengan hasil ulangan Matematika dengan nilai ratarata yaitu 64,4, belum memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Penelitian ini bertujuan
untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar Matematika materi simetri dan pencerminan
bangun datar melalui model pembelajaran Team Games Tournament (TGT). Metode analisis data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data deskriptif kuantitatif dan deskriptif
kualitatif. Hasil observasi aktivitas siswa pada siklus I, persentasenya mencapai 66% kemudian
pada siklus II persentase aktivitas siswa meningkat menjadi 84%. Hasil belajar siswa pada siklus I
menunjukkan peningkatan yang signifikan. Hasil belajar pada Siklus I terdapat 19 siswa atau 76%
yang tuntas dan 6 siswa atau 24% belum tuntas. Hasil yang diperoleh pada siklus II adalah 96%
atau 24 siswa telah tuntas dan masih terdapat 1 siswa atau 4% yang belum tuntas belajarnya.
© 2016 Jurnal Inovasi Pembelajaran Karakter
Kata Kunci: Aktivitas Belajar; Hasil Belajar; Team Games Tournament
PENDAHULUAN
Berdasarkan hasil observasi, hasil belajar Matematika siswa kelas IV dari tahun ke tahun
cenderung masih rendah. Hal ini dikarenakan aktivitas guru yang masih dominan dari pada siswa,
membuat pembelajaran Matematika dirasakan kurang menarik bagi siswa. Kegiatan pembelajaran
yang dilakukan biasanya guru menerangkan materi, setelah itu guru memberikan pertanyaan atau
latihan soal kepada siswa. Namun hanya sebagian kecil siswa yang bisa menjawab pertanyaan yang
diberikan guru. Selain itu siswa dirasa kurang aktif dalam kegiatan pembelajaran, seperti tidak
bertanya ketika ada materi yang kurang jelas. Pada saat mengerjakan tugas atau latihan banyak siswa
yang mencontoh pekerjaan temannya dibandingkan mengerjakan sendiri-sendiri.
Rendahnya hasil belajar Matematika siswa terlihat dari hasil ulangan Matematika dengan nilai
rata-rata yaitu 64,4. Berdasarkan hasil ulangan tersebut, masih terdapat 16 siswa dari total
keseluruhan 25 siswa atau sebesar 64% yang belum memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).
KKM yang ditetapkan di sekolah adalah 65. Hasil wawancara dengan beberapa siswa juga
menunjukkan bahwa siswa sering merasa kesulitan dan kekurangan waktu dalam mengerjakan soal
Matematika yang diberikan.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM GAMES TOURNAMENT PADA MATERI AJAR
SIMETRI DAN PENCERMINAN BANGUN DATAR
Maryadi
1
Jurnal Inovasi Pembelajaran Karakter (JIPK)
Volume 1 Nomor 2, Desember 2016
Dari penyebab yang ditemukan di atas, maka peneliti berdiskusi dengan teman sejawat untuk
membahas bagaimana cara mengatasi kendala tersebut. Solusi untuk memecahkan masalah tersebut
adalah perlu diterapkan suatu model pembelajaran yang inovatif dan dapat memacu siswa lebih aktif
dalam mengikuti proses pembelajaran (Pradhana, dkk, 2015:17).
Aktivitas siswa merupakan segala kegiatan yang dilakukan siswa selama proses pembelajaran.
Hal tersebut sejalan pendapat Natawijaya (dalam Shadiq, 2011:3), aktivitas siswa merupakan segala
kegiatan dalam proses interaksi (guru dan siswa) memperoleh perubahan tingkah laku. Aktivitas siswa
sangat penting, karena menciptakan situasi belajar aktif. Aktivitas belajar siswa adalah rangkaian
kegiatan siswa dalam mengikuti pembelajaran sehingga menimbulkan perubahan perilaku belajar
pada diri siswa.
Antthony Robbins (Trianto, 2011: 15), mendefinisikan belajar sebagai proses menciptakan
hubungan antara sesuatu (pengetahuan) yang sudah dipahami dan sesuatu (pengetahuan) yang baru.
Hal itu sependapat dengan pandangan Jerome Bruner (Trianto, 2011: 15), bahwa belajar adalah suatu
proses aktif di mana siswa membangun (mengkonstruk) pengetahuan baru berdasarkan pada
pengalaman/ pengetahuan yang sudah dimilikinya. Sehingga belajar tidak dimulai dari sesuatu yang
benar-benar belum diketahui, melainkan merupakan keterkaitan antara pengetahuan yang sudah ada
dengan pengetahuan baru yang didapat.
Salah satu dari berbagai macam model pembelajaran kooperatif adalah model Team Games
Tournament atau sering disingkat menjadi TGT. Slavin (2005: 163-165) mengemukakan bahwa TGT
menggunakan turnamen akademik, menggunakan kuis-kuis dan sistem skor kemajuan individu, di
mana para siswa berlomba sebagai wakil tim mereka dengan anggota tim lain yang kinerja
akademiknya setara dengan mereka. Sedangkan menurut Nur Asma (2006:54), model TGT adalah
model pembelajaran yang didahului dengan menyajikan materi pembelajaran oleh guru dan diakhiri
dengan memberikan sejumlah pertanyaan kepada siswa.
Slavin (2005: 166-167) mengemukakan bahwa terdapat lima komponen dalam TGT yaitu
sebagai berikut: 1) Presentasi Kelas. Materi yang akan diajarkan diberikan melalui presentasi di dalam
kelas. Presentasi ini dapat dilakukan oleh guru dengan metode yang biasa digunakan, atau dapat
menggunakan media lain misalnya media audiovisual; 2) Tim. Tim terdiri dari 4 atau 5 siswa yang
dipilih secara heterogen baik dari prestasi akademisnya maupun dari jenis kelaminnya; 3) Game. Game
terdiri atas pertanyaan-pertanyaan yang isinya sesuai dengan materi yang dipresentasikan
sebelumnya; 4) Turnamen. Turnamen adalah sebuah struktur di mana game berlangsung; 5) Rekognisi
Tim. Tim akan mendapatkan sertifikat atau bentuk penghargaan yang lain apabila skor rata-rata
mereka mencapai kriteria tertentu.
Tujuan penelitian ini yaitu untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar Matematika materi
simetri dan pencerminan bangun datar melalui model pembelajaran Team Games Tournament (TGT)
pada siswa.
METODE PENELITIAN
Objek tindakan dalam penelitian ini adalah aktivitas dan hasil belajar Matematika materi
simetri dan pencerminan bangun datar. Penelitian ini dilaksanakan pada semester II tahun pelajaran
2015/2016. Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan Januari 2016 dan selesai pada bulan Mei
2016. Penelitian ini dilaksanakan di kelas IV. Subjek penelitian ini berjumlah 25 siswa yang terdiri
dari 12 siswa perempuan dan 13 siswa laki-laki.
Metode pengumpulan data meliputi tes dan observasi. Metode analisis data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah analisis data deskriptif kuantitatif dan deskriptif kualitatif. Analisis data
deskriptif kuantitatif digunakan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar Matematika materi
simetri dan pencerminan bangun datar dengan menggunakan model kooperatif tipe TGT. Sedangkan
2
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM GAMES TOURNAMENT PADA MATERI AJAR
SIMETRI DAN PENCERMINAN BANGUN DATAR
Maryadi
Jurnal Inovasi Pembelajaran Karakter (JIPK)
Volume 1 Nomor 2, Desember 2016
analisis data deskriptif kualitatif digunakan untuk mengetahui peningkatan aktivitas belajar siswa
dengan menggunakan model kooperatif tipe TGT.
Pada penelitian tindakan kelas ini, setiap kegiatan pembelajaran dinyatakan berhasil apabila
terjadi peningkatan hasil belajar Matematika terutama pada materi simetri dan pencerminan bangun
datar. Peningkatan hasil belajar ini dapat dilihat berdasarkan nilai tes hasil belajar yang diperoleh
siswa serta kemampuan dan keterampilan siswa dalam melaksanakan pembelajaran dengan model
pembelajaran kooperatif tipe TGT pada mata pelajaran Matematika materi simetri dan pencerminan
bangun datar sebagai salah satu bentuk keaktifan dalam proses belajar. Kriteria keberhasilan setiap
siklus yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan tolok ukur sistem belajar tuntas (Kriteria
Ketuntasan Minimal) yang telah diterapkan di sekolah. Penelitian ini dinyatakan berhasil apabila
paling sedikit 85% dari jumlah siswa mendapatkan nilai ≥ 65. Proses belajar dikatakan berhasil apabila
prosentase aktivitas siswa minimal mencapai kriteria aktif (71%). Dengan demikian jika kriteria
tersebut tercapai maka penelitian ini dinyatakan berhasil.
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain yang dikembangkan oleh
Kemmis dan Mc. Taggart. Desain yang dikemukakan oleh Kemmis dan Mc taggart ini pada
hakekatnya terdiri atas empat komponen yaitu perencanaan (planning), tindakan (acting), pengamatan
(observing), dan refleksi (reflecting).
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Hasil Penelitian
Dalam bagian ini akan dipaparkan hasil analisis data penelitian tentang aktivitas dan hasil
belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran TGT. Berdasarkan hasil pengamatan dan
analisis data yang ada, dapat dilihat adanya peningkatan aktivitas siswa dalam pembelajaran. Selain
aktivitas juga diperoleh peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran
TGT pada siswa.
Peningkatan aktivitas siswa dari tiap siklus penelitian yang telah diperoleh dapat dilihat pada
tabel berikut:
Tabel 1. Persentase Aktivitas Siswa Siklus I dan Siklus II
Indikator
Butir Pengamatan
Skor
Siklus Siklus II
I
1. Presentasi
Siswa memperhatikan dengan serius ketika guru 2
3
Kelas
menyampaikan materi pembelajaran
Siswa aktif dalam bertanya mengenai materi 3
4
pembelajaran yang disampaikan oleh guru
Siswa aktif dalam menjawab pertanyaan mengenai 2
3
materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru.
2. Tim
Siswa dengan senang hati menerima siapa saja yang 2
3
menjadi anggota kelompoknya.
Siswa mampu beradaptasi dalam kelompoknya
2
3
Siswa mampu berkomunikasi dengan anggota 3
3
kelompok
Siswa dapat bekerja sama dalam kelompok dengan 3
3
baik
Siswa aktif dalam mengemukakan pendapat ketika 3
4
kegiatan diskusi kelompok
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM GAMES TOURNAMENT PADA MATERI AJAR
SIMETRI DAN PENCERMINAN BANGUN DATAR
Maryadi
3
Jurnal Inovasi Pembelajaran Karakter (JIPK)
3.
Game
4.
Turnamen
5.
Rekognisi
Tim
Volume 1 Nomor 2, Desember 2016
Siswa aktif dalam mengomentari pendapat teman
ketika kegiatan diskusi kelompok
Siswa aktif dalam mengerjakan tugas kelompok
Siswa dapat memahami mengenai peraturan game
Siswa dalam kelompoknya kompak dalam
melaksanakan game
Siswa tidak curang dalam pelaksanaan game
Siswa memperhatikan ketika diberikan penjelasan
mengenai aturan turnamen.
Siswa dapat memahami mengenai peraturan
turnamen
Siswa dapat mematuhi peraturan turnamen dengan
baik
Siswa bertanggung jawab dalam melaksanakan
perannya dalam turnamen (reader dan challenger).
Siswa antusias dalam melaksanakan turnamen
Siswa dapat memahami cara menghitung skor dengan
baik
Siswa tertib selama proses pemberian penghargaan
Jumlah
Persentase
Kriteria
2
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
2
3
2
4
3
3
4
4
3
53
66%
Baik
3
67
84%
Sangat
Baik
Melihat tabel di atas maka diperoleh hasil observasi aktivitas siswa dalam pembelajaran pada siklus I
memperoleh skor 53 dengan persentase 66% yang berada pada kriteria Baik. Pada siklus II, hasil
observasi aktivitas siswa memperoleh skor 67 dengan persentase 84% yang berada pada kriteria Sangat
Baik. Dengan demikian maka aktivitas siswa dalam pembelajaran mengalami peningkatan.
Persentase Aktivitas Siswa
100.00%
80.00%
84.00%
66.00%
60.00%
40.00%
20.00%
0.00%
Siklus I
Siklus II
Grafik 1. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Tiap Siklus
4
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM GAMES TOURNAMENT PADA MATERI AJAR
SIMETRI DAN PENCERMINAN BANGUN DATAR
Maryadi
Jurnal Inovasi Pembelajaran Karakter (JIPK)
Volume 1 Nomor 2, Desember 2016
Untuk aspek hasil belajar siswa tiap siklus penelitian yang telah diperoleh dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 2. Hasil Belajar Siswa Tiap Siklus
No Indikator
Keterangan
Pra Siklus
Siklus I
Siklus II
1
Jumlah nilai keseluruhan
1610
1925
2135
2
Nilai rata-rata siswa
64,4
77,0
85,4
3
Banyaknya siswa yang tuntas
9
19
24
4
Banyaknya siswa yang belum tuntas
16
6
1
5
Persentase siswa yang tuntas
36%
76%
96%
6
Persentase siswa yang tidak tuntas
64%
24%
4%
7
Nilai terendah
40
50
60
8
Nilai tertinggi
90
100
100
Dari tabel hasil belajar siswa tiap siklus, dapat dijelaskan bahwa pada kondisi awal terdapat 16
siswa atau 64% yang belum tuntas dalam belajarnya, sedangkan 9 siswa atau 36% telah tuntas dalam
belajarnya. Nilai terendah pada kondisi awal yaitu 30 sedangkan untuk nilai tertinggi adalah 80. Hasil
belajar siswa pada siklus I menunjukkan peningkatan yang signifikan. Hasil belajar pada Siklus I
terdapat 19 siswa atau 76% yang tuntas dan 6 siswa atau 24% belum tuntas. Nilai tertinggi yang
diperoleh pada siklus I adalah 90, nilai terendahnya adalah 60 dan nilai rata-rata mencapai 77,0. Hasil
yang diperoleh pada siklus II adalah 96% atau 24 siswa telah tuntas dan masih terdapat 1 siswa atau
4% yang belum tuntas belajarnya. Nilai tertinggi yang diperoleh pada siklus II adalah 100, nilai
terendahnya adalah 60 dan nilai rata-rata mencapai 85,4. Upaya guru untuk mengatasi permasalahan
yang terjadi pada 1 siswa tersebut adalah dengan program remidial.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar siswa
dari tiap Siklus. Peningkatan hasil belajar tersebut ditunjukkan dengan peningkatan banyaknya siswa
yang nilainya mencapai KKM. Data perbandingan ketuntasan klasikal bila disajikan dengan diagram
batang, akan terlihat seperti berikut.
96%
100%
P
e
r
s
e
n
t
a
s
e
76%
80%
60%
40%
36%
20%
0%
Kondisi Awal
Siklus I
Siklus II
Grafik 2. Ketuntasan Klasikal Tiap Siklus
2.
Pembahasan
Berdasarkan hasil pratindakan, penelitian siklus I, dan siklus II yang dilakukan dapat diketahui
bahwa penggunaan model pembelajaran TGT dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar
Matematika siswa terutama pada materi simetri dan pencerminan bangun datar. Peningkatan ini dapat
diketahui dari hasil tes yang diberikan pada kondisi awal dan setiap akhir siklus I dan siklus II serta
dari hasil observasi aktivitas siswa selama proses pembelajaran dengan model pembelajaran TGT.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM GAMES TOURNAMENT PADA MATERI AJAR
SIMETRI DAN PENCERMINAN BANGUN DATAR
Maryadi
5
Jurnal Inovasi Pembelajaran Karakter (JIPK)
Volume 1 Nomor 2, Desember 2016
Berdasarkan hasil tes Matematika, terjadi peningkatan dari hasil pretest, tes siklus I, dan tes
siklus II. Nilai rata-rata siswa meningkat dan mencapai nilai KKM (≥70) setelah dilaksanakan
tindakan pada siklus pertama dan kedua. Nilai maksimum ideal adalah 100. Nilai rata-rata siswa pada
pratindakan (pretest) yaitu 64,4. Setelah dilakukan tindakan pada siklus I nilai rata-rata tersebut
meningkat menjadi 77. Nilai rata-rata kemudian meningkat menjadi 85,4 setelah dilakukan tindakan
pada siklus II.
Peningkatan hasil belajar Matematika juga dapat dilihat dari persentase ketuntasan siswa yang
juga mengalami peningkatan. Persentase ketuntasan siswa pratindakan hanya 36% atau sebanyak 9
siswa tuntas dari jumlah keseluruhan 25 siswa. Setelah dilakukan tindakan siklus I, persentase tersebut
mengalami kenaikan menjadi 76% atau sebanyak 19 siswa tuntas dari jumlah keseluruhan 25 siswa.
Kemudian dilakukan lagi tindakan pada siklus II, persentase ketuntasan mengalami peningkatan dari
siklus I. Persentase ketuntasan siklus II menjadi 96% atau sebanyak 24 siswa tuntas dari jumlah
keseluruhan 25 siswa. Persentase tersebut sudah memenuhi kriteria keberhasilan yang ditetapkan yaitu
sebesar 85%.
Selain hasil tes Matematika materi simetri dan pencerminan bangun datar, peningkatan dapat
diketahui melalui hasil observasi aktivitas siswa selama mengikuti kegiatan pembelajaran dengan
model pembelajaran TGT. Hasil observasi aktivitas siswa dalam pembelajaran Matematika dengan
model pembelajaran TGT, persentase aktivitas rata-rata kelas yang diperoleh pada siklus I yaitu 66%
dan berada pada kategori baik. Kemudian dilakukan tindakan pada siklus II, persentase aktivitas ratarata kelas mengalami peningkatan menjadi 84% dan berada pada kategori sangat baik. Persentase
tersebut sudah memenuhi kriteria keberhasilan yang ditetapkan yaitu sebesar 71%. Hal tersebut
menunjukkan bahwa pembelajaran yang telah dilakukan yaitu pembelajaran dengan model
pembelajaran TGT pada pelajaran Matematika materi simetri dan pencerminan bangun datar dapat
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.
SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa model
pembelajaran Team Games Tournament (TGT) dapat meningkatkan aktivitas belajar Matematika materi
simetri dan pencerminan bangun datar pada siswa kelas IV SD Negeri Prupuk Selatan 03. Hasil
observasi aktivitas siswa pada siklus I, persentasenya mencapai 66% kemudian pada siklus II
persentase aktivitas siswa meningkat menjadi 84%.
Model pembelajaran Team Games Tournament (TGT) dapat meningkatkan hasil belajar
Matematika materi simetri dan pencerminan bangun datar. Hal tersebut dibuktikan pada kondisi awal
terdapat 9 siswa atau 36% siswa yang tuntas dalam belajarnya dan 16 siswa atau 64% belum tuntas
dalam belajarnya. Nilai terendah pada kondisi awal yaitu 40 sedangkan untuk nilai tertinggi adalah
90. Hasil belajar siswa pada siklus I menunjukkan peningkatan yang signifikan. Hasil belajar pada
Siklus I terdapat 19 siswa atau 76% yang tuntas dan 6 siswa atau 24% belum tuntas. Nilai tertinggi
yang diperoleh pada siklus I adalah 100, nilai terendahnya adalah 50 dan nilai rata-rata mencapai 77,0.
Hasil yang diperoleh pada siklus II adalah 96% atau 24 siswa telah tuntas dan masih terdapat 1 siswa
atau 4% yang belum tuntas belajarnya. Nilai tertinggi yang diperoleh pada siklus II adalah 100, nilai
terendahnya adalah 60 dan nilai rata-rata mencapai 85,4.
6
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM GAMES TOURNAMENT PADA MATERI AJAR
SIMETRI DAN PENCERMINAN BANGUN DATAR
Maryadi
Jurnal Inovasi Pembelajaran Karakter (JIPK)
Volume 1 Nomor 2, Desember 2016
DAFTAR PUSTAKA
Nur Asma. 2006. Model Pembelajaran Kooperatif. Jakarta: Depdiknas.
Pradhana, Hendhy Risky, Eko Supraptono dan Han Alfawan. 2015. Penggunaan Hexce Modul Dengan Model Jigsaw
II Pada Materi Mengoperasikan Microsoft Excel. Jurnal Penelitian Tindakan Kelas. Volume 5, No.4, https://irpp.com/index.php/dinamika/article/view/343/342.
Shadiq, Fadjar. 2011. Bagaimana Cara Guru Matematika Memfasilitasi Siswa Agar Dapat Membangun Sendiri
Pengetahuannya?. Jurnal Limas. No.27. ISSN: 1829-5657.
Slavin, Robert E. 2005. Cooperative Learning: Teori, Riset dan Praktik. Penerjemah: Narulita Yusron. Bandung: Nusa
Media.
Trianto. 2011. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep, Landasan, dan Implementasinya Pada
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM GAMES TOURNAMENT PADA MATERI AJAR
SIMETRI DAN PENCERMINAN BANGUN DATAR
Maryadi
7
Download