kemoterapi pada kanker serviks - farmasi

advertisement
STUDI KEMOTERAPI PADA KANKER SERVIKS
(Kemoterapi pada tumor primer dan neoajuvan)
Pengantar
Tulisan ini mengemukakan tinjauan tentang penggunaan kemoterapi dan neoajuvan pada
kanker serviks. Menurut para ahli bahwa, kemoterapi digunakan untuk terapi paliatif
khusunya pada kanker serviks yang bermetastasis. Perkembangan selanjutnya selain
terapi paliatif juga berguna untuk terapi neoadjuvan dan terapi potensiator radioterapi.
Kemoterapi neoajuvan adalah pemberian kemoterapi sebelum terapi definitif untuk
stadium IB2 atau lebih tinggi, yang bertujuan mengurangi volume tumor primer
(kemodebulking).
Faktor Prognosis
Beberapa faktor yang menjadi prognosa dalam kanker serviks. Faktor prognostik kanker
serviks dapat digolongkan sebagai prognostik independent dan yang berpengaruh sebagai
prognosis.
Faktor prognostik independent:
- ukuran tumor primer
- invasi ke limfe-vaskular
- kedalaman invasi
Beberapa faktor yang berpengaruh ke prognosis:
- ukuran tumor primer
- keberhasilan pembedahan mengambil tumor tanpa residu
- metastasis kelenjar limfe
- invasi ke limfe-vaskular
Kanker Serviks, Insidensi dan Rekurensi
Kanker serviks stadium awal, insidensi tumor rekuren tanpa metastasis kelenjar sebesar
10%, jika dengan metastasis ke kelenjar limfatik pelvis insidensinya meningkat menjadi
36,5%. Metastasis ke parametrium juga dilaporkan mempengaruhi insidensi rekuren.
Insidensi rekuren tanpa metastasis ke parametrium sebesar 11,9% dan meningkat tajam
menjadi 53,8% dengan metastasis ke parametrium. Kedalaman invasi juga
mempengaruhi insidensi rekurensi, semakin dalam semakin meningkat insidensinya.
Tujuan pemberian kemoterapi pada penderita:
Kemoterapi pada kanker serviks diberikan sebagai:
- Kemoterapi neoajuvan. Tujuannya untuk mereduksi/mengurangi ukuran tumor
primer sehingga dimungkinkan dilakukan pembedahan. Dapat diberikan pada stad
IB2-IIB. Juga dapat diberikan dalam bentukk kombinasi kemoradiasi. Dengan
neoajuvan, terapi mesti diteruskan dengan pembedahan.
-
-
Terapi primer ditujukan sebagai terapi kuratif. Dalam hal ini kemoterapi dipakai
sebagai potensiator terapi kuratif radiasi berkombinasi dengan radioterapi, dikenal
sebagai kemoradiasi.
Terapi pada kanker serviks rekuren &/ metastasis. Kemoterapi pada kanker
serviks rekuren bertujuan paliatif, sedangkan pada lesi metastasis bertujuan baik
paliatif maupun kuratif.
Kemoterapi pada tumor primer
Terapi primer kanker serviks stadium lanjut adalah radioterapi. Radioterapi diberikan
pada seluruh pelvis dengan radiasi eksternal dan brakiterapi. Sebagai terapi primer
radioterapi disini ditujukan untuk terapi kuratif. Kombinasi kemoterapi dan radiasi
digunakan untuk terapi kuratif pada kanker serviks stadium lanjut. Kemoterapi pada
kanker serviks dapat diberikan sebagai terapi neoajuvan.
Kemoterapi neoajuvan
Kemoterapi neoajuvan adalah pemberian kemoterapi sebelum terapi definitif untuk
stadium IB2 atau lebih tinggi, yang bertujuan mengurangi volume tumor primer
(kemodebulking). Diharapkan dengan pengurangan tumor tersebut akan meningkatkan
respon terapi atau memungkinkan dilakukan intervensi pembedahan radikal histerektomi.
Diharapkan dengan kemoterapi akan mengurangi metastasis jauh. Neoajuvan kemoterapi
kemudian dapat diberikan diantara yang lain-lain yaitu kemoterapi parenteral, kemoterapi
intra arteri, radioterapi dengan dosis terbatas (hanya radiasi eksternal). Pasien yang
menerima kemotrapi neoajuvan masih terbatas pada stad IB2-IIB. Namun, neoajuvan
kemoterapi ini juga dapat diberikan pada stad III.
Beberapa fakor diduga berperan dalam keberhasilan neoajuvan, seperti infeksi HPV.
Pada analisis molekuler, tampak infeksi HPV berkontribusi pada keberhasilan neoajuvan.
Kanker serviks yang dibarengi infeksi HPV tipe 16-18 angka keberhasilannya lebih
rendah dibanding infeksi HPV tipe lain.
Metastasis ke kelenjar limfe merupakan faktor krusial oleh karena berpengaruh ke
insidensi rekurensi dan survival pasien. Dengan neoajuvan diharapkan metastasis ke kel
limfe berkurang, sehingga survia rate lebih meningkat. Kemoterapi sebelum pembedahan
atau radiasi berespon lebih baik dibandingkan kemo sesudah pembedahan atau radiasi.
Regimen neoajuvan kemoterapi bervariasi dengan respon klinis keseluruhan antara 83%
dan 100%, dan respon komplet klinis 16-63%.
Neoajuvan dapat diberikan berkominasi dengan kemoterapi dan radioterapi. Jika respon
ajuvan baik, maka dilakukan pembedahan. Neoajuvan kemoterapi memberikan
paradigma baru dalam manajemen kanker serviks stadium lanjut. Sebelumnya, terapi
kanker serviks stadium lanjut berdasarkan hanya one modality of therapy, tapi sekarang
multi-modality of therapy seperti kemoterapi, pembedahan & radiasi. Kemoterapi masih
dihadapkan dengan harga yang mahal, dan tergantung dari faktor-faktor seperti
prognosis.
Studi pada neoajuvan kemoterapi sebelum pembedahan pada stadium IB-IIA bulky tumor
memperlihatkan perbedaaan insidensi metastasis ke kelenjar pelvik, 6-23% pada
kelompok neoajuvan dan 40-80% pada non-neoajuvan. (Tulisan ini disari dari berbagai
sumber )
Download