PERBEDAAN PENGGUNAAN BABY OIL DAN MINYAK ZAITUN TERHADAP DERAJAT RUAM POPOK PADA ANAK USIA ≤3 TAHUN DI RUANG ANAK RSUD TUGUREJO SEMARANG SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai gelar Sarjana Keperawatan Oleh: QATRUNNADIA KURNIA RUKMITA NIM : 010214A064 PROGRAM STUDI KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NGUDI WALUYO UNGARAN AGUSTUS, 2016 Perbedaan Penggunaan Baby Oil Dan Minyak Zaitun Terhadap Derajat Ruam Popok Pada Anak Usia ≤3 Tahun Di Ruang Melati Dan Amarilis 2 Rsud Tugurejo Semarang Page 0 ARTIKEL PENELITIAN Artikel dengan judul “Perbedaan Penggunaan Baby Oil Dan Minyak Zaitun Terhadap Derajat Ruam Popok Pada Anak Usia ≤3 Tahun Di Ruang Melati Dan Amarilis 2 RSUD Tugurejo Semarang” yang disusun oleh: Nama : Qatrunnadia Kurnia Rukmita NIM : 010214A064 Program Studi : Keperawatan Artikel ini telah dikonsulkan dan disetujui oleh dosen pembimbing utama skripsi Program Studi Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Ngudi Waluyo Ungaran. Ungaran, September 2016 Pembimbing Utama Faridah Aini S.Kep.,Ns.,M.Kep.,Sp.KMB NIDN. 0629037605 Perbedaan Penggunaan Baby Oil Dan Minyak Zaitun Terhadap Derajat Ruam Popok Pada Anak Usia ≤3 Tahun Di Ruang Melati Dan Amarilis 2 Rsud Tugurejo Semarang Page 1 PERBEDAAN PENGGUNAAN BABY OIL DAN MINYAK ZAITUN TERHADAP DERAJAT RUAM POPOK PADA ANAK USIA ≤3 TAHUN DI RUANG MELATI DAN AMARILIS 2 RSUD TUGUREJO SEMARANG Qatrunnadia Kurnia Rukmita ** Faridah Aini** Rosalina*** *) Mahasiswa Program Studi Keperawatan STIKES Ngudi Waluyo Ungaran **) Staf Pengajar Program Studi Keperawatan STIKES Ngudi Waluyo Ungaran ***) Staf Pengajar Program Studi Keperawatan STIKES Ngudi Waluyo Ungaran Abstrak Ruam popok bukan merupakan kelainan yang mematikan, namun bila dibiarkan akan semakin meluas sehingga bisa mengganggu pertumbuhan bayi. Pada kasus ringan, dapat membuat kulit bayi menjadi merah. Pada kasus yang lebih berat, dapat terjadi infeksi pada kulit bayi yang akan menimbulkan rasa sakit. Baby oil dapat membantu mempertahankan kelembaban kulit, terutama di daerah beriklim dingin dan kelembaban udara rendah sedangkan minyak zaitun mengandung vitamin E di dalamnya yang bekerja menggantikan sel-sel kulit yang rusak pada ruam popok. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis perbandingan penggunaan baby oil dan minyak zaitun terhadap derajat ruam popok pada bayi dan balita. Jenis penelitian adalah Quasi Experimental Pre Test-Post Test. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien anak berusia dibawah 3 tahun di Ruang Melati dan Amarilis 2 RSUD Tugurejo Semarang berjumlah 60 pasien dan jumlah responden sebanyak 30 anak. Teknik sampling yang digunakan accidental sampling dengan cara mengoleskan baby oil dan minyak zaitun ke area ruam popok sebanyak 3 x sehari Selma 3 hari/ alat ukur yang digunakan adalah lembar observasi. Analisis data yang digunakan adalah uji Wilcoxon dan Man Whitney.. Hasil penelitian menemukan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara ruam popok sebelum dan setelah diberikan minyak zaitun dan baby oil. Hasl penelitian juga menemukan bahwa minyak zaitun lebih efektif dalam mengatasi ruam popok yang ditunjukkan dengan nil p sebesar 0,007 (α<0,05). Berdasarkan hasil penelitian diharapkan dapat mejadi alternative perawat dan orang tua untuk mengurangi ruam popok pada bayi dengan pemberian minyak zaitun. Namun apabila bayi dan balita alergi terhadap minyak zaitun, baby oil dapat menjadi alternative kedua untuk mengatasi ruam popok. Kata Kunci : Minyak Zaitun, Baby Oil, Ruam Popok. The Differences In The Using Baby Oil And Olive Oil Toward Diaper Rash Of Degrees In Children ≤3 Years In The Melati Dan Amarilis 2 Room Rsud Tugurejo Semarang Abstract Diaper rash is not a disorder that is lethal, but if it is not treated well it can interfere the infant growth. In mild cases, it can make baby's skin becomes red. In more severe cases, infection can occur on baby's skin that will cause pain. Baby oil can help to retain moisture, especially in cold and low humidity climate, while olive oil contains vitamin E which works by replacing damaged skin cell on the diaper rash. The purpose of this study was to analyze the comparison between using baby oil and olive oil toward the degree of diaper rash in infants and toddlers. This type of research is a Quasi-Experimental Pre Test Post Test. The population in this study were all patients toddler at Melati and Amarilis 2 ward of RSUD Tugurejo Semarang as many as 60 patients and the number of respondents as many as 30 children. The sampling technique was Perbedaan Penggunaan Baby Oil Dan Minyak Zaitun Terhadap Derajat Ruam Popok Pada Anak Usia ≤3 Tahun Di Ruang Melati Dan Amarilis 2 Rsud Tugurejo Semarang Page 2 accidental sampling by applying baby oil and olive oil to diaper rash area as may as 3 times a day for 3 days. Measuring instruments used the observation sheet. The analysis data used Wilcoxon and Man Whitney test.. The study found that there is significant influence between diaper rash before and after administering of olive oil and baby oil. There result of this study also found that olive oil is more effective in treating diaper rash that is indicated by the p value 0.007 (α < 0.05). Based on the results of the study is expected to form the alternative for caregivers anda parents to reduce diaper rash in infants by administering olive oil. However, when infants and toddler are allergic to olive oil, bby oil can be second alternative to treat diaper rash. Keywords: Olive Oil, Baby Oil, Diaper Rash. PENDAHULUAN Ruam popok adalah suatu istilah untuk menggambarkan suatu ruam atau iritasi pada daerah yang ditutupi popok. Tanda pertama dari ruam popok biasanya kemerahan atau benjolan kecil pada perut bagian bawah, bokong, genital, dan lipatan paha pada permukaan yang secara langsung berkontak dengan popok yang bersih atau kotor (Juwono, 2005). Angka kejadian ruam popok menurut Titi L, dkk (2006), angka kejadian dermatitis ada usia 3-18 bulan, puncaknya pada usia 6-9 bulan, 50% dari bayi dan anak pernah menderita dermatitis popok dengan berbagai gambaran klinis mulai dari yang ringan sampai berat. Menurut Lokananta (2004), pasien bayi dan balita rawat jalan yang menderita kelainan ini berjumlah sekitar 1 juta anak setiap tahunnya. Lebih dari 50% pasien adalah bayi berusia 3-20 bulan, sedangkan insiden puncak kelainan ini adalah pada usia 7-15 bulan. Pada satu penelitian yang dilakukan di inggris, ditemukan 25% dari 12.000 mendapati ruam popok pada bayi mereka yang berusia 4minggu (Maryunani, 2010). Upaya mengatasi ruam popok salah satunya dengan baby oil dan minyak zaitun. Baby oil ini digunakan untuk membersihkan kulit bayi dari kotoran-kotoran yang mengering atau mengeras. Misalnya, di daerah lipatan-lipatan seperti lipatan paha, atau siku tangan bagian dalam. Kandungan minyak yang terdapat pada baby oil mempermudah proses pengangkatan kotor-kotoran di tubuh bayi. Baby oil juga dapat berfungsi mempertahankan kelembaban kulit, terutama di daerah beriklim dingin dan kelembaban udara rendah (Priyono, 2010:54). Baby Oil memiliki beberapa kandungan, seperti Mineral Oil. Minyak jenis ini di dapat dari petroleum yang sangat aman untuk kulit. Pretolleum bekerja melapisi kulit sehingga kadar air di dalam kulit tidak cepat menguap dan kulit tetap terjaga kelembabannya. (Mawan, 2004) Ruam popok dapat dicegah dengan cara membersihkan sebaik mungkin daerah yang tertutup popok setelah bayi kencing atau buang air Perbedaan Penggunaan Baby Oil Dan Minyak Zaitun Terhadap Derajat Ruam Popok Pada Anak Usia ≤3 Tahun Di Ruang Melati Dan Amarilis 2 Rsud Tugurejo Semarang Page 3 besar dengan air bersih, kemudian DNA sel-sel kulit, serta dikeringkan bahkan sampai ke setiap meningkatkan regenerasi sel-sel lipatan kulit juga. Sebelum kulit. (Lokanata, 2004:16) memakaikan popoknya lagi oleskan Berdasarkan penelitian dari baby oil ke bokong. Pemberian baby Hamzah yang bertujuan untuk oil ke pantat dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh perawatan mencegah amonia menempel di kulit perianal dengan baby oil terhadap dan untuk mempermudah penurunan derajat diaper dermatitis mengangkat mekonium, oleh sebab pada bayi di wilayah kerja itu baby oil baik digunakan untuk Puskesmas Bajeng Kabupaten Gowa. mengatasi ruam popok (Mawan, Semua bayi yang mengalami diaper 2004). Menurut penelitian dari US dermatitis yang berada di wilayah pharmacist mengatakan bahwa kerja Puskesmas Bajeng Kabupaten mineral oil atau baby oil ( 50%Gowa sebanyak 21 orang. 100%) sangat aman dan efektif untuk Berdasarkan hasil analisis statistik perawatan ruam popok Paired t-test diperoleh nilai hitung (Steven&Gabriel, 2012:6). p=0,000 lebih kecil dari α=0,05. Hal Minyak Zaitun adalah minyak ini menunjukkan bahwa ada yang diperoleh dari buah yang pengaruh perawatan perianal dengan berasal dari pohon zaitun (Olea baby oil terhadap penurunan derajat Europaea). Minyak zaitun diakui diaper dermatitis pada bayi. sebagai salah satu minyak nabati Sedangkan berdasarkan sehat karena mengandung lemak penelitian dari Maretha yang jenuh lebih sedikit , dan menggubah bertujuan untuk mengetahui linoleat (omega - 6 ) dan asam pengaruh pemberian minyak zaitun linolenat (omega - 3 ) asam lemak (olive oil) terhadap derajat ruam esensial pada rasio 8:01 yang popok pada anak diare pengguna direkomendasikan (Fahrudin, diapers usia 0-3 bulan, didapatkan P 2013:2). value pada uji Wilcoxon Test 0,011 Salah satu kandungan dalam (<0,05) yang artinya ada pengaruh minyak zaitun yaitu Vitamin E. pemberian minyak zaitun terhadap Vitamin E termasuk dalam dalam derajat ruam popok pada anak diare jenis vitamin yang bisa larut dalam pengguna diapers usia 0-36 bulan. lemak, kandungan vitamin E pada Dari uraian tersebut yang minyak zaitun akan menembus menyatakan bahwa baby oil dan lapisan membrane sel dan masuk ke minyak zaitun efektif terhadap dalam sel sehingga dapat mencegah derajat ruam popok, maka penulis terjadinya proses oksidasi lemak dan tertarik untuk melakukan penelitian memegang peranan sangat penting mengenai perbedaan penggunaan dalam melindungi lapisan jaringan baby oil dan minyak zaitun terhadap lemak yang melapisi dinding sel-sel ruam popok pada pasien bayi dan kulit. Vitamin E dapat berguna bagi balita berusia ≤3 tahun yang perlindungan sel-sel kulit akibat memakai diapers. radikal bebas, melindungi kerusakan Perbedaan Penggunaan Baby Oil Dan Minyak Zaitun Terhadap Derajat Ruam Popok Pada Anak Usia ≤3 Tahun Di Ruang Melati Dan Amarilis 2 Rsud Tugurejo Semarang Page 3 METODE HASIL DAN PEMBAHASAN Jenis penelitian ini termasuk Hasil Penelitian penelitian kuantitatif dan desain penelitian yang digunakan adalah Diagram 1 “Quasi Experimental Pre Test-Post Derajat ruam popok anak sebelum Test” dengan intervensi yang dan sesudah diberikan minyak diberikan pada 2 kelompok yang zaitun. pada masing-masing kelompok akan 10 diberikan intervensi yang berbeda. Kelompok pertama diberikan 8 Sebelum intervensi baby oil dan kelompok diberikan 6 Minyak Zaitun kedua akan diberikan minyak zaitun. 4 setelah Kemudian akan dibandingkan diberikan 2 perubahan derajat ruam popok, minyak zaitun sebelum dan sesudah diberikan 0 Ringan Sedang Berat minyak zaitun dan baby oil. Penelitian ini juga membandingkan Berdasarkan Diagram 1 di perbedaan perubahan derajat ruam atas dapat diketahui bahwa sebagian popok antara kelompok intervensi besar derajat ruam popok responden (kelompok yang diberikan minyak sebelum diberi minyak zaitun adalah zaitun dan kelompok yang diberikan derajat sedang yaitu sebanyak 9 baby oil). Hal ini sesuai dengan orang (60,0%), dan yang derajat pernyataan Sastroasmoro dan Ismael berat sebanyak 6 orang (40,0%). (2010) bahwa pada penelitian Sedangkan sebagian besar derajat eksperimen, peneliti melakukan ruam popok responden setelah diberi perlakuan dan mengukur hasil (efek) minyak zaitun adalah derajat ringan perlakuannya. yaitu sebanyak 10 orang (66,7%), Populasi dalam penelitian ini dan yang derajat sedang sebanyak 5 adalah seluruh pasien anak berusia orang (33,3%). dibawah 3 tahun di Ruang Melati Diagram 2 dan Amarilis 2 RSUD Tugurejo Derajat Ruam Popok Anak Sebelum Semarang. Hasil studi pendahuluan dan Sesudah Diberikan Baby Oil menunjukkan jumlah pasien anak usia ≤ 3 tahun sebanyak 35 anak dari 12 60 pasien selama bulan November 10 2015. sebelum 8 diberikan Pasien yang dijadikan sampel Baby Oil 6 penelitian akan diambil dari seluruh sesudah 4 ruang anak di RSUD Tugurejo diberikan 2 Baby Oil Semarang yang berusia ≤3 tahun 0 yang mengalami ruam popok. ringan sedang berat Penentuan kelompok intervensi dilakukan dengan teknik sampling accidental Perbedaan Penggunaan Baby Oil Dan Minyak Zaitun Terhadap Derajat Ruam Popok Pada Anak Usia ≤3 Tahun Di Ruang Melati Dan Amarilis 2 Rsud Tugurejo Semarang Page 4 Berdasarkan Diagram 2 di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar derajat ruam popok responden sebelum diberi baby oil adalah derajat sedang yaitu sebanyak 10 orang (66,7%), dan yang derajat berat sebanyak 5 orang (33,3%). Dan dapat diketahui bahwa sebagian besar derajat ruam popok responden setelah diberi baby oil adalah derajat sedang yaitu sebanyak 11 orang (73,3%), dan yang derajat ringan sebanyak 4 orang (26,7%). Tabel 5 Perbedaan Ruam Popok Pada Anak Sebelum Dan Sesudah Diberikan Minyak Zaitun. Ruam popok Pretest (Mean, SD) Posttest (Mean, SD) p value Sebelum dan sesudah diberikan minyak zaitun 4,13 ± 0,83 1,87 ± 0,91 0,001 Berdasarkan Tabel 5 diketahui bahwa derajat ruam popok sebelum dan sesudah diberikan minyak zaitun diperoleh nilai rerata sebelumnya sebesar 4,13 dan setelahnya menurun menjadi sebesar 1,87. Derajat ruam popok tersebut turun sebesar 2,26. Hasil uji statistik dengan Wilcoxon diperoleh nilai p sebesar 0,001 (< 0.05), sehingga dapat disimpulkan ada pengaruh yang signifikan antara ruam popok sebelum dan setelah diberikan minyak zaitun. Tabel 6 Perbedaan Ruam Popok Pada Anak Sebelum Dan Sesudah Diberikan Baby Oil. Ruam popok Pretest (Mean, SD) Posttest (Mean, SD) p value Sebelum dan sesudah diberikan baby oil 4,20 ± 0,67 2,87 ± 0,64 0,000 Berdasarkan Tabel 6 diketahui bahwa derajat ruam popok sebelum dan sesudah diberikan baby oil diperoleh nilai rerata sebelumnya sebesar 4,20 dan setelahnya menurun menjadi sebesar 2,87. Derajat ruam popok tersebut turun sebesar 1,33. Hasil uji statistik dengan Wilcoxon diperoleh nilai p sebesar 0,000 (< 0.05), sehingga dapat disimpulkan ada pengaruh yang signifikan antara ruam popok sebelum dan setelah diberikan baby oil. Tabel 6 Perbedaan Ruam Popok Pada Anak Sesudah Diberikan Minyak Zaitun dan Baby Oil Ruam popok Minyak zaitun (Mean, SD) Baby oil (Mean, SD) p value Sesudah diberikan minyak zaitun dan baby oil 1,87 ± 0,91 2,87 ± 0,64 0,007 Tabel 6 diketahui bahwa derajat ruam popok sesudah diberikan minyak zaitun diperoleh nilai rerata sebesar 1,87 dan setelahnya diberikan baby oil sebesar Perbedaan Penggunaan Baby Oil Dan Minyak Zaitun Terhadap Derajat Ruam Popok Pada Anak Usia ≤3 Tahun Di Ruang Melati Dan Amarilis 2 Rsud Tugurejo Semarang Page 5 2,87. Hasil uji statistik dengan Man Whitney diperoleh nilai p sebesar 0,007 (< 0.05), sehingga dapat disimpulkan ada perbedaan yang signifikan antara ruam popok yang diberikan minyak zaitun dengan yang diberikan baby oil. Berdasarkan nilai penurunan rata-rata ruam popok pada responden penelitian diketahui bahwa penurunan pada responden yang menggunakan minyak zaitun sebesar 2,26, sementara pada responden yang menggunakan baby oil sebesar 1,33. Nilai penurunan ruam popok menggunakan minyak zaitun ternyata lebih besar sehingga dapat dinyatakan penggunakan minyak zaitun lebih efektif menurunkan ruam popok dibandingkan penggunaan baby oil kecil yaitu 1,33. Berdasarkan uji statistik menggunakan Man Whitney didapatkan p value sebesar 0,007 (<0,05) sehingga dinyatakan terdapat berbedaan yang bermakna penurunan kejadian ruam popok menggunakan minyak zaitun dengan menggunakan baby oil. Minyak zaitun (olive oil) dipercaya dapat digunakan untuk perawatan bekas luka, serta area-area yang terdapat keriput dan pecahpecah akibat kulit kering atau penuaan sel kulit, dapat juga digunakan untuk stretching atau penarikan pada kulit, sehingga dapat mengatasi masalah bekas kehamilan (stretch marks) (Kartika, 2011). Minyak zaitun (olive oil) mempengaruhi masalah kelembaban kulit sehingga terdapat penurunan derajat ruam popok sesudah diberikan minyak zaitun (olive oil). Pembahasan Dari hasil penelitian ini menurut peneliti seperti bahan yang dapat 1. Perbedaan ruam popok setelah mengurangi kelembaban kulit diberikan minyak zaitun dan terutama pada ruam popok. baby oil Berdasarkan hasil penelitian Minyak zaitun memiliki diketahui bahwa pemberian minyak kandungan utama yaitu vitamin E zaitun dan baby oil mampu yang bermanfaat membantu menurunkan terjadinya ruam popok meningkatkan elastisitas kulit, selain pada bayi, namun demikian terdapat itu vitamn E yang mempunyai perbedaan penurunan ruam popok manfaat sebagai anti oksidan alami. antara pemberian minyak zaitun Vitamin E termasuk dalam dalam dengan baby oil. Pemberian minyak jenis vitamin yang bisa larut dalam zaitun menyebabkan kejadian ruam lemak, kandungan vitamin E pada popok sebagian besar dalam derajat minyak zaitun akan menembus ringan sementara pemberian baby oil lapisan membrane sel dan masuk ke sebagian besar masih dari derajat dalam sel sehingga dapat mencegah sedang. Rerata penurunan deajat terjadinya proses oksidasi lemak dan ruam popok pun lebih tinggi dengan memegang peranan sangat penting penggunaan minyak zaitun yaitu dalam melindungi lapisan jaringan sebear 2,26 sementara pemberian lemak yang melapisi dinding sel-sel baby oil terjadi penurunan yang lebih kulit. Vitamin E dapat berguna bagi Perbedaan Penggunaan Baby Oil Dan Minyak Zaitun Terhadap Derajat Ruam Popok Pada Anak Usia ≤3 Tahun Di Ruang Melati Dan Amarilis 2 Rsud Tugurejo Semarang Page 6 perlindungan sel-sel kulit akibat radikal bebas, melindungi kerusakan DNA sel-sel kulit, serta meningkatkan regenerasi sel-sel kulit. Kandungan lain dalam minyak zaitun selain vitamin E adalah Squalen. Pada tahun1950, McKenna menemukan bahwa kulit manusia mengeluarkan sangat tinggi Squalen. Squalene adalah cairan eter organic, dimana cairan eter organiic ini sangat bermanfaat sekali untuk sistem kekebalan tubuh manusia (imun). Squalen bekerja merangsang makrofag pokok kekebalan tubuh sel-sel yang berada di lapisan pelindung bagian dalam dan luar sel, sehingga squalen yang dihasilkan dari minyak zaitun ini sangat baik untuk menjaga kekebalan tubuh sebagai lapisan pelindung bagian luar yaitu kulit. sebagian bear derajat sedang yaitu sebanyak 11 orang (73,3%), dan yang derajat ringan sebanyak 4 orang (26,7%). 2. Ada perbedaan yang signifikan antara ruam popok yang diberikan minyak zaitun dengan yang diberikan baby oil. Berdasarkan penurunan nilai rata-rata ruam popok penggunaan minyak zaitun ternyata lebih besar sehingga dapat dinyatakan penggunakan minyak zaitun lebih efektif menurunkan ruam popok dibandingkan penggunaan baby oil Berdasarkan hasil penelitian dapat disarankan sebagai berikut: 1. Bagi rumah sakit Hasil penelitian ini diharapkan sebagai bahan referensi untuk menggunakan minyak zaitun (olive oil)dan baby oil untuk mengobati ruam popok pada SIMPULAN DAN SARAN anak. Berdasarkan analisis hasil 2. Perawat penelitian dan pembahasan, maka Perawat dapat mengajarkan ibu disimpulkan bahwa: yang mempunyai bayi menderita 1. Sebagian besar derajat ruam ruam popok dalam menggunakan popok responden sebelum diberi minyak zaitun dan baby oil minyak zaitun adalah derajat dalam mengobati ruam popok sedang yaitu sebanyak 9 orang 3. Masyarakat (60,0%), dan setelah diberi Masyarakat dapat memahami minyak zaitun sebagian besar bahwa minyak zaitun dan baby derajat ringan yaitu sebanyak 10 oil dapat digunakan untuk orang (66,7%). Sebagian besar mengobati ruam popok pada bayi derajat ruam popok responden sehingga dapat memberikan sebelum diberi baby oil adalah penanganan awal jika bayinya derajat sedang yaitu sebanyak 10 menderita ruam popok orang (66,7%), dan yang derajat 4. Bagi peneliti selanjutnya berat sebanyak 5 orang (33,3%). Hasil penelitian ini diharapkan Setelah diberikan baby oil sebagai bahan referensi bagi derajat ruam popok responden peneliti selanjutnya dan Perbedaan Penggunaan Baby Oil Dan Minyak Zaitun Terhadap Derajat Ruam Popok Pada Anak Usia ≤3 Tahun Di Ruang Melati Dan Amarilis 2 Rsud Tugurejo Semarang Page 7 informasi tambahan dalam melakasanakan penelitian yang lebih kompleks dalam penanggulangan anak dengan ruam popok KEPUSTAKAAN Abdul,M&Abdul,N. (2001). Buku ajar metodologi penelitian kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika. Diena. 2009. Popok moderen bisa sebabkan mandul, Diakses pada tanggal 12 Meil 2014. http://Diena anakbunda.net/new/. Fahrudin, Imam. (2013). Kandungan nutrisi minyak zaitun. http://kesehatan.kompasiana.com /makanan/2013/10/09/kandungan -nutrisi-minyak-zaitun597118.html, diperoleh pada tanggal 30 april 2014. Hadiwinata,Lydia Natasha. (2013). Bagaimana cara pemkaian baby oil. http://family.fimela.com/bayibalita/tumbuhkembang/bagaimana-carapemakaian-baby-oil-yang-tepat, diperoleh pada tanggal 10 mei 2014. Hidayat, A Aziz Alimul. (2007). Riset keperawatan dan teknik penulisan ilmiah. Jakarta: Salemba Medik. Hidayat, A. Aziz Alimul. (2008). Pengantar ilmu keperawatan anak 1. Jakarta: Salemba Medika. Hidayat, A. Aziz Alimul. (2009). Metode penelitian keperawatan teknik analisa data. Jakarta: Salemba Medika. Hidayat, A. Aziz Alimul. (2011). Metode penelitian keperawatan dan teknik analisis data. Jakarta: Salemba Medika. Juwono, Lilian. (2005). Panduan lengkap perawatan untuk bayi dan balita. Ahli bahasa Surya Satyanegara & Anton Cahaya Widjaja. Jakarta: Arcan. Maryuni, Anik.(2010). Ilmu kesehatan anak dalam kebidanan. Jakarta: Cv.trans info media. Nanny Lia Dewi, Vivian. (2010). Asuhan neonatus bayi dan anak balita. Jakarta: Salemba Medika. Notoadmodjo, Soekidjo. (2010). Metodologi penelitian kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Nursalam. (2005). Asuhan keperawatan bayi dan anak. Jakarta: Salemba Medika .(2008). Konsep dan penerapan metodologi penelitian ilmu keperawatan. Edisi 2. Jakarta: Salemba Medika. Rukiyah, Ai Yeyeh & Lia Yulianti. (2010). Asuhan neonatus bayi dan anak balita. Jakarta: TIM. Sudarti & Endang Khoirunnisa. Asuhan kebidanan neonatus, bayi, dan anak balita. Ahli bahasa andry hartono, Sari kurnianingsih & Setiawan. Yogyakarta: Nuha Medika. Perbedaan Penggunaan Baby Oil Dan Minyak Zaitun Terhadap Derajat Ruam Popok Pada Anak Usia ≤3 Tahun Di Ruang Melati Dan Amarilis 2 Rsud Tugurejo Semarang Page 8