Vol.4/No.1, Juni 2016, hlm. 95-106 95 JURNAL KAJIAN INFORMASI & PERPUSTAKAAN PENCIPTAAN PENGETAHUAN TENTANG TANAMAN OBAT HERBAL DAN TANAMAN OBAT KELUARGA Encang Saepudin1, Agus Rusmana2, Agung Budiono3 1,2,3 Program Studi Ilmu Perpustakaan Universitas Padjadjaran 1 [email protected], [email protected], 3 [email protected] ABSTRACT - This study aims to determine the process of knowledge creation process which starts from expanding process of knowledge knowledge, sharing, and conceptualization of knowledge about medicinal plants conducted by a team of PKK initiators at Cisondari Village Pasir jambu District of Bandung Regency. By using qualitative methods and case study approaches and techniques of data collection through observation, interviews, and literature study,the research results indicate that the process of creation of knowledge about medicinal plants conducted by the team of PKK initiators at Cisondari Village Pasirjambu District of Bandung Regencyhave been done well. One thing that is still lacking is that knowledge documentation process has not been carried out. Thishas not been done because the oral culture among the people is stronger than the culture of writing, so the innovations that have been created only stored as tacit in the mind of every person. Principally, the main goal of knowledge management is to encourage sustainability of knowledge within an organization or certain social group so that this knowledge can be used to encourage replication in the body of the organization, creates innovation, and gave birth to a new generation . Keyword: Knowledge management, creation of knowledge, sharing of knowledge, tacit, explicit. ABSTRAK - Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses penciptaan pengetahuan mulai dari proses memperluas pengetahuan, berbagi pengetahuan, dan konseptualisasi pengetahuan tentang tanaman obat keluarga yang dilakukan oleh tim penggerak PKK Desa Cisondari Kabupaten Bandung. Dengan menggunakan metode kualitatif dan pendekatan studi kasus serta teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan studi pustaka hasil kajian menunjukkan bahwa proses penciptaan pengetahuan tentang tanaman obat keluarga yang dilakukan oleh tim penggerak PKK Desa Cisondari Kabupaten Bandung sudah dilakukan dengan baik. Satu hal yang masih kurang yakni proses pendokumentasian pengetahuan belum dilakukan dengan baik. Proses itu tidak dilakukan karena dikalangan masyarakat budaya lisan lebih kuat bila dibandingkan dengan budaya tulis sehingga beberapa hasil inovasi yang telah tercipta hanya tersipan secara tacit didalam pemikiran setiap orang. Pada prinsipnya, tujuan utama pengelolaan pengetahuan yaitu mendorong keberlanjutan pengetahuan di dalam suatu organisasi atau kelompok sosial tetentu sehingga pengetahuan tersebut dapat digunakan untuk mendorong terjadinya replikasi di dalam tubuh organisasi, menciptakan inovasi, dan melahirkan generasi baru. Kata Kunci: Manajemen pengetahuan, penciptaan pengetahuan, berbagi pengetahuan, tacit, explicit. PENDAHULUAN Salah satu pengetahuan yang berkembang di pedesaan-khususnya di Masyarakat Desa Cisondari Kecamatan Pasirjambu Kabupaten Bandung, yakni pengetahuan tanaman obat keluarga (Toga). Tumbuh-tumbuhan obat herbal menjadi kehidupan salah satu unsur masarakat manfaatnya, baik sebagai penting karena dalam berbagai sumber makanan maupun untuk medis. Meskipun keampuhan sesungguhnya dari tanaman tersebut belum banyak dibuktikan secara ilmiah, akan tetapi ISSN: 2303-2677 / © 2016 JKIP 96 Ahmad, dkk. JURNAL KAJIAN INFORMASI & PERPUSTAKAAN sebagai salah satu alternatif penyakit sudah tertentu, penyembuhan tanaman-tanaman dipergunakan secara tersebut turun-temurun untuk mengelola pengetahuan tersebut, khususnya pengetahuan tentang tanaman obat herbal dan tanaman obat keluarga agar melalui studi tentang pengobatan tradisional dan terselamatkan dan menjadi aset sosial budaya pengetahuan asli penduduk dan memberikan hasil bangsa yang membanggakan. yang diharapkan dalam proses penyembuhan (Balick, A, & Cox, 1996). Namun, pengetahuan sejalan tanaman dengan bidang Oleh perkembangan kedokteran yang karena obat itu, pengetahuan keluarga ini tentang perlu terus dikembangankan sehingga terus terjadi proses pencitaan pengetahuan diantara kelompok melahirkan berbagai jenis obat yang mengandung masyarakat yang mengembangkannya dalam hal kimia, terhadap ini yakni tim penggerak PKK desa Cisondari kemampuan obat herbal semakin turun. Salah Kabupaten Bandung. Dengan berjalannya proses satu penciptaan pengetahuan, kepercayaan faktor yang masyarakat menyebabkan hilangnya Inovasi bisa terus kepercayaan masyarakat terhadap khasiat obat- terjadi. Seperti kita ketahui bersama bahwa untuk obatan terputusnya menciptakan pengetahuan baru atau inovasi pengetahuan tentang obat-obatan tradisional yang adalah dengan menggali potensi yang ada dari dimiliki oleh nenek moyang bangsa Indonesia. tiap individu dan memanfaatkan pengetahuan Selain itu, obat modern lebih cepat terasa seseorang berdasarkan pengalamannya ataupun khasiatnya bila dibandingkan dengan obat-obat keahliannya. Artinya inovasi itu lahirnya dari herbal. Tanaman-tanaman obat tradisional/herbal, pengetahuan sumber daya manusia itu sendiri yang sangat kecil efek sampingnya, semakin lama bukan melalui mesin atau asset tangible lainnya. semakin tidak mendapat tempat di masyarakat Oleh umum. Mereka lebih percaya terhadap obat- mengembangkan inovasi yang unik dan kreatif, obatan modern dengan segala macam efek maka sampingnya. bertumpu pada sumber daya finansial, bangunan, tradisional adalah karena organisasi itu, tidak agar dapat semata-mata terus hanya Hal inilah yang dikhawatirkan oleh Aliadi, tanah, teknologi, dan asset-asset lain yang bersifat bahwa hilangnya pengetahuan penduduk asli tangible saja. Justru perkembangan saat ini tentang pengelolaan sumber daya alam (baca: menunjukkan fakta bahwa organisasi apapun tanaman obat) akan menyebabkan hilangnya seharusnya bertumpu pada aset pengetahuan, baik kearifan tradisional itu pengetahuan tacit maupun eksplisit (Sangkala, dan juga berarti awal kehancuran dari bangsa. Hilangnya pengetahuan 2013). tersebut akan menyebabkan hilangnya acuan Selain itu, Sangkala (2007) mengemukakan dalam pengelolaan sumber daya alam yang khas bahwa dalam proses penciptaan pengetahuan bersifat etnis (Aliadi, 2002). Dengan demikian, terdapat berbagai tahapan yakni (1) memperluas perlu segera dilakukan langkah-langkah konkerit pengetahuan dengan mengikuti pelatihan dan Vol.4/No.1, Juni 2016, hlm. 95-106 sebagainya, (2) menciptakan konsep pembentukan dikristalisasikan, baru (3) 97 JURNAL KAJIAN INFORMASI & PERPUSTAKAAN yang tim untuk Desa Cisondari Kecamatan Pasir Jambu kemudian diujicobakan untuk Kabupaten Bandung? 3. Untuk mengetahui konseptualisasi mendapat feedback sampai pada lahirnya suatu pengetahuan tentang obat herbal dan produk. tanaman Dalam proses penciptaan pengetahuan perlu obat keluarga oleh tim Penggerak PKK di Desa Cisondari dibangun saling percaya baik antarindividu Kecamatan dengan individualnya, maupun antarindividu Bandung? Pasir Jambu Kabupaten dengan pimpinan organisasi. Bila rasa saling percaya tidak mampu ditanamkan akan timbul TINJAUAN PUSTAKA kondisi dimana semakin tinggi kompetensi Pengetahuan obat herbal dan tanaman obat individu-individu mengakibatkan semakin rendah keluarga masyarakat pedesaan diperoleh secara modal intelektual. Nilai-nilai kebersamaan (share tacit dan explisit. Sangkala menyatakan bahwa, values), oleh organisasi apapun seharusnya bertumpu pada aset individu-individunya harus menjadi landasan pengetahuan, baik itu pengetahuan tacit maupun yang eksplisit (Sangkala, 2013). Masyarakat pedesaan yang disusun dipercaya Budaya saling untuk bersama-sama meraih percaya cita-citanya. mempercayai yang dilandasi oleh nilai-nilai kebersamaan akan mendorong terciptanya jejaring (network) dan sebagai organisasi kecil dapat mengembangkan pengetahuan yang dimiliki masyarakatnya. Ini dapat melalui proses penciptaan aliansi strategis (strategic alliance ) yang pengetahuan. Ada 3 (tiga) proses penciptaan sinergistik. pengetahuan Berdasarkan kepada latar belakang di atas, memperluas yang dapat dikembangkan (1) pengetahuan dengan mengikuti penelitian ini akan memfokuskan kajian tentang pelatihan dan penciptaan pengetahuan tentang tanaman obat untuk menciptakan konsep baru yang kemudian keluarga (Toga). Hasil yang ingin dicapai dari dikristalisasikan, penelitian ini ialah: mendapat feedback sampai pada lahirnya suatu 1. 2. Untuk mengetahui sebagainya, (2) pembentukan tim (3) diujicobakan untuk proses perluasan produk (Sangkala, 2013). Di dalam proses pengetahuan tentang obat herbal dan penciptaan pengetahuan di Masyarakat Desa tanaman Cisondari Kecamatan Pasirjambu Kabupaten obat keluarga oleh tim Penggerak PKK di Desa Cisondari Bandung, dianalisis Kecamatan Nonaka, yang Pasir Jambu Kabupaten melalui terdiri dari model SECI socialization, Bandung? externalization, Untuk mengetahui berbagi pengetahuan (Nonaka, 1998). Akhirnya, ini menghasilkan tentang obat herbal dan tanaman obat pengalaman atau pengetahuan baru. Rincian keluarga oleh tim Penggerak PKK di ISSN: 2303-2677 / © 2016 JKIP combination, internalization 98 Ahmad, dkk. JURNAL KAJIAN INFORMASI & PERPUSTAKAAN lebih mendalam tergambarkan dalam bagan di kegiatan manajemen pengetahuan tentang obat bawah ini: herbal dan tanaman obat. HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian mengenai penciptaan pengetahuan tentang tanaman obat herbal dan tanaman obat keluarga ini menitikberatkan pada aspek memperluas pengetahuan, berbagi pengetahuan, dan konseptualisasi pengetahuan. Secara rinci hal Gambar 1. Proses penciptaan pengetahuan/ tersebut dibahas berikut ini, pengalaman baru 1. Memperluas Pengetahuan Sumber: Adaptasi dari berbagai rujukan dan teori Tahapan ini mengakumulasi tacit knowledge berdasarkan pengalaman yang METODE PENELITIAN Penelitian pengetahuan tacit dipengaruhi oleh 2 faktor, yang pertama kasus adalah keragaman pengalaman individu (Travers, 2001). Pendekatan studi kasus dipilih dan kedua adalah kualitas pengetahuan dalam karena penelitian ini terhadap pengalaman yang merupakan satu penjelmaan dengan pendekatan penelitian ini mengenai menggunakan Kualitas metode kualitatif ini dimiliki. kehidupan studi atau beberapa pengetahuan ke dalam komunitas, organisasi atau perorangan yang komitmen pribadi yang telah melekat. dijadikan unit analisis, dengan menggunakan Proses memperluas pengetahuan para pendekatan kualitatif. Disamping itu, penelitian anggota PKK Desa Cisondari Kecamatan kualitatif bertujuan mempertahankan Pasirjambu baik anggota PKK tingkat bentuk dari manusia dan desa maupun anggota PKK tingkat RW mempertahankan kualitas-kualitasnya (Mulyana dilakukan dengan berbagai cara yakni 2008, 150). mengadakan untuk perilaku Selain itu, pemilihan studi kasus sebagai pelatihan baik yang dilakukan oleh PKK tingkat desa secara pendekatan penelitian karena penelitian ini internal berangkat dari fenomena kontemporer yang mengundang pakar di bidang kesehatan, terdapat di lapangan yaitu sudah mulai hilangnya penyuluhan, dan belajar mandiri. Hal ini pengetahuan masyarakat tentang obat herbal dan sejalan tanaman obat keluarga (TOGA) oleh masyarakat. dalam Sangkala, bahwa langkah awal Selanjutnya untuk dalam proses penciptaan pengetahuan bagaimana adalah dengan perluasan pengetahuan menjawab penelitian pertanyaan ini dilakukan penelitian, maupun dengan cara dengan pendapatnya Nonaka terlebih dahulu. Pada proses ini ada Vol.4/No.1, Juni 2016, hlm. 95-106 berbagai upaya individu pegawai 99 JURNAL KAJIAN INFORMASI & PERPUSTAKAAN peningkatan dengan knowledge yang diarahkan kepada kualitas cara dimiliki cara mendatangkan para ahli ke desa, tacit kegiatan yang paling sering adalah individu mengikuti pelatihan ke luar. Dalam hal upaya untuk aspek yang relevan dilaksanakan oleh pihak luar misalnya dengan explicit knowledge. Beberapa pelatihan yang diselenggarakan oleh upaya pihan mempengaruhi peningkatan kualitas yang diterjemahkan oleh Nonaka yaitu melalui proses pelatihan dan self learning ini mengikuti PKK pelatihan tingkat yang kecamatan, Kabupaten, dan Dinas Kesehatan b. Kegiatan Penyuluhan (Sangkala, 2013). Kegiatan a. Kegiatan Pelatihan sebuah penyuluhan kegiatan merupakan yang dilakukan Pelatihan atau training sebagai suatu dengan tujuan untuk merubah perilaku kegiatan untuk seseorang. Kegiatan penyulluhan yang mengembangkan sering dilakukan oleh pika PKK desa sikap, tingkah laku ketrampilan, dan Cisondari terutama oleh pihak pokja pengetahuan dari karyawannya sesuai empat dengan kesehatan. yang memperbaiki bermaksud dan keingina (Honeycutt, perusahaan Jakarta). Dengan yakni adalah penyuluhan Penyuluhan kegiatan tentang kesehatan pendidikan yang demikian, pelatihan yang dimaksudkan dilakukan dengan cara menyebarkan adalah pelatihan dalam pengertian yang pesan, luas, untuk sehingga masyarakat tidak saja sadar, mengembangkan ketrampilan semata- tahu, dan mengerti, tetapi juga mau mata. Kegiatan pelatihan ini dimotori dan bisa melakukan suatu anjuran yang oleh pihak Pokja IV yang bergerak ada hubungannya dengan kesehatan. dalam bidang pengelolaan Kegiatan tidak Kesehatan, terbatas Kelestarian hanya Program menanamkan keyakinan, penyluhan kesehatan Lingkungan dilakukan secara berkala oleh tim Hidup dan Perencanaan Sehat. Menurut penggerak PKK tingkat desa. Kegiatan ketua pokja empat ada beberapa tujuan penyuluhan dari pelatihan ini yakni meningkatkan secara formal maupun informal. Secara pemahaan para anggota PKK dalam formal bidang kesehatan termasuk pengenalan pertemuan rutin bulanan. Kegiatan ini obat-obat alternatif dan untuk lebih dilakukan secara mengenalkan program-program PKK ditingkat balai desa desa kepada para anggota. Kegiatan RW. Sedangkan penyuluhan secara pelatihan ini selain dilakukan dengan tidak ISSN: 2303-2677 / © 2016 JKIP ini dilaksanakan dilakukan formal dalam keliling baik bentuk mulai sampai tingkat disampaikan secara 100 Ahmad, dkk. JURNAL KAJIAN INFORMASI & PERPUSTAKAAN terpadu dalam kegiatan-kegiatan lain pendidik, disini peran pendidik lebih seperti menekankan sebagai fasilitator. Belajar kegiatan muludan, safari terawih, dan kegiatankegiatan lain mandiri terutama dalam kegiatan keagamaan perkembangan seseorang karena (a) dan kemasyarakatan. Agar penyuluhan Orang-orang yang mengambil inisiatif kesehatan di dapat dalam belajar lebih banyak dan lebih mencapai hasil diharapkan baik daripada orang yang tergantung diperlukan perencanaan yang matang pada pendidik, (b) Cara belajar ini dan terarah sesuai dengan tujuan sejalan dengan program kesehatan perkembangan jiwa, (c) Munculnya kebutuhan konsep-konsep atau teori-teori baru masyarakatsetempat. dalam pendidikan yang menekankan Penyuluhan kesehatan masyarakat di tanggung jawab belajar pada peserta masyarakat biasanya berkaitan dengan didik masyarakat yang penyuluhan masyarakat berdasarkan kesehatan pembinaan wilayah binaan Puskesmas atau oleh karena kejadian luar biasa sangat penting untuk proses alamiah 2. Berbagi Pengetahuan Sharing tacit knowledge sebagai salah satu proses utama dalam knowledge seperti wabah dan lain sebagainya management, pada hakekatnya adalah c. Belajar Mandiri (self directed penciptaan kesempatan yang luas untuk learning) dapat diartikan sebagai mata belajar (learning) kepada seluruh anggota proses, dimana individu mengambil organisasi sehingga dapat meningkatkan inisiatif dengan atau tanpa bantuan kompetensinya secara mandiri. Namun, orang lain. Kegiatan yang dilakukan perspektif ini tetap bersifat personal oleh individu tersebut adalah mencakup kecuali mereka mengartikulasikan dan mendiagnosis kebutuhan belajar, memperluasnya melalui interaksi sosial, merumuskan tujuan belajar, dan salah satu caranya adalah dengan belajar, membentuk self-organizing team dimana memilih dan melaksanakan strategi anggota berkolaborasi untuk menciptakan belajar dan menilai hasil belajar. konsep Konsep pada transfer pada dikatakan sebagai tahap yang paling sulit kreatifitas dan inisiatif peserta didik. dilaksanakan dalam proses knowledge Akan management. Selain itu untuk mentransfer Pembelajaran mandiri mengidentifikasi belajar dasarnya sumber mandiri menekankan tetapi pada kondisi tertentu, (Sangkala, 2013). pengetahuan Tahapan juga dapat secara sistematik peserta didik dapat pengetahuan dibutuhkan pengetahuan meminta mengenai komunikasi sehingga bantuan/bimbingan pada Vol.4/No.1, Juni 2016, hlm. 95-106 101 JURNAL KAJIAN INFORMASI & PERPUSTAKAAN menyulitkan individu yang sebenarnya mentransfer pengetahuan dalam dirinya mau masing-masing. mentransfer pengetahuan yang Membangun dimilikinya namun kurang memahai cara kepercayaan mengkomunikasikan mudah, naluri manusia biasanya susah pengetahuan tersebut dengan efektif. Untuk lebih untuk efektifnya apalagi proses budaya transfer juga mudah hal yang tidak percaya orang lain mau membagi untuk pengetahuan, maka organisasi setidak- pengetahuannya kepada orang lain bisa tidaknya berbagai saja berdampak negatif bagi dirinya. membangun Tapi tidak sedikit pula yang mudah kepercayaan (trust) dan keterbukaan, atau senang berbagi ilmunya dengan serta fasilitas berbagi orang lain. Tipe orang seperti ini pengetahuan seperti dalam rapat atau adalah tipe yang mudah bergaul dan briefing, kemudian melalui via internet mudah percaya terhadap orang lain (chatting atau e-mail). Proses berbagi yang menurutnya pantas. Di dalam dapat terbentuk melalui proses organisasi PKK desa Cisondari sudah harus prasyaratan memenuhi yaitu penggunaan sosial pada kultur organisasi yang menghargai terbentuk aktivitas berbagi pengetahuan. Proses keterbukaan diantara anggota PKK. tersebut Mereka sudah merasa dapat berlangsung secara kepercayaan dan satu keluarga tradisional melalui diskusi dan kolokium, dan senantiasa saling membantu dan maupun melalui medium modern dengan berbagi berbasiskan efektifnya teknologi. proses Untuk budaya lebih b. Ketersediaan Falitas transfer Di desa Cisondari terutama di dalam pengetahuan, sebuah organisasi setidak- tim penggerak PKK proses sharing tidaknya harus memenuhi prasyaratan sudah berjalan dengan baik. Hal-hal yakni yang terbangunnya kepercayaan dan di-share disini umumnya keterbukaan, tersedianya fasilitas, dan menyangkut tugas pokok dan fungsi adanya kerjasama tim. tim penggerak PKK yang terbagi atas a. Membangun Kepercayaan dan empat pokja. Untuk lebih berjalannya Keterbukaan proses sharing dibentuk suatu fasilitas Untuk membangun kebiasaan untuk yang memungkinkan setiap anggota saling berbagi pengetahuan, pertama penggerak PKK dapat mengeluarkan dibutuhkan kepercayaan satu sama ide, pengalaman, atau pengetahuan lain. Pegawai harus senantiasa saling yang masih tersimpan di dalam diri percaya agar antara mereka dapat masing-masing dengan knowledge). Adapun fasilitas berbagi leluasa mensharing atau ISSN: 2303-2677 / © 2016 JKIP individu (tacit 102 Ahmad, dkk. JURNAL KAJIAN INFORMASI & PERPUSTAKAAN pengetahuan di Tim penggerak PKK tergambar dalam struktur organisasi Desa Cisondari yakni rapat rutin, surat PKK. Struktur organisasi PKK di Desa edaran, Cisondari teah berjalan dengan baik. Di papan pengumunan, dan dialog antaranggota dalam c. Kerjasama Tim tim Cisondari pengerak terdiri atas PKK Desa ketua tim Kerjasama tim merupakan salah satu penggerak PKK unsur proses dibantu oleh empat kelompok kerja sharing pengetahuan. Tim merupakan sampai pengurus tingka RT. Keempat sekelompok orang yang memiliki visi kelompok kerja ini memiliki tugas dan yang sama dan berasal dari latar peran masing-masing. belakang yang berbeda pula. Dengan Barkaitan adanya pengetahuan tentang tanaman obat fundamental tim, memperoleh dalam organisasi akan penyelesaian masalah tingkat desa yang dengan keluarga yang pengelolaan dilaksanakan di dengan cepat dan tepat. Dalam sebuah lingkungan tim penggerak PKK desa tim, orang-orang merasa lebih nyaman Cisondari untuk mengajukan masalah- masalah tanggung jawab Pokja empat yakni yang terjadi dan dapat dengan segera pokja memperoleh bantuan dari pekerja- Kesehatan, pekerja lainnya berupa solusi yang Hidup dan Perencnaan Sehat. Salah akan digunakan untuk menanggulangi satu proses pengelolaan pengetahuan masalah- masalah tanaman obat keluarga yakni berbagi yang dihadapi. secara yang khusus membidangi Kelestarian menjadi Program Lingkungan Kerjasama tim juga akan pengetahuan bidang tersebut kepada meningkatkan kepercayaan diri, pokja atau para kader PKK yang komunikasi dan kemandirian. lainnya. Agar pengetahuan Seperti kita ketahui bahwa salah satu khususnya sharing knowledge dapat fungsi obat herbal dan tanaman obat berjalan dengan efektif dan efisien, keluarga adalah sebagai sarana untuk maka dibentuk sebuah tim khusus yang mendekatkan tanaman menangani. Tim ini akan memicu upaya-upaya kesehatan proses yang antara lain manajemen penciptaan pengetahuan obat kepada masyarakat meliputi: upaya khususnya sharing tacit knowledge preventif (pencegahan), upaya promotif agar timbul ide kreatif dan inovatif (meningkatkan derajat kesehatan) dan dalam memenuhi kebutuhan informasi upaya kuratif (penyembuhan penyakit). untuk pengembangan organisasi. Kerja Untuk sama tim di PKK desa Cisondari penanaman melestarikan obat fungsi dari tersebut, perlu Vol.4/No.1, Juni 2016, hlm. 95-106 adanya baik pemeliharaan dengan 103 JURNAL KAJIAN INFORMASI & PERPUSTAKAAN cara pengetahuan, saling diperoleh dari pasien maupun berbagi pemasok obat herbal dan tanaman pengalaman, dialog, mengaplikasikan obat dengan berinteraksi bersama. metode atau mensimulasi produk dari Adapun sistem yang diciptakan pengetahuan yang didapatkan, serta oleh masyarakat desa Cisondari menjadikan pengetahuan baru untuk dalam menciptakan suasana untuk setiap saling berbagi pengetahuan penduduk pengalaman transfer desa pribadi, menjadi melalui cara pengetahuan (sharing Proses transfer knowledge). dan pengalaman) adalah sebagai berikut: Melalui proses pembelajaran pengetahuan tentang tanaman obat dengan seseorang keluarga yakni dengan menggunakan mengerti empat model konversi pengetahuan, obat yakni: sosialisasi, Melalui eksternalisasi, kombinasi dan internalisasi: a. Socialization yang tentang tanaman diskusi informal antar masyarakat Serta (Sosialisasi), merupakan (ide proses transfer obrolan santai yang dilakukan masyarakat dengan pengetahuan secara pengetahuan masyarakat melalui tacit dari seorang individu kepada interaksi individu secara lainnya. menjelaskan, involves Nonaka “socialization the sharing of tacit lainnya untuk rileks membahas masalah yang sedang dihadapi. b. Externalization (Eksternalisasi), knowledge between individuals” adalah (Nonaka, 1998). Model sosialisasi pengetahuan tacit menjadi merupakan direct pengetahuan eksplisit. Setelah model menjadi bentuk communication. Melalui sosialisasi, proses pengetahuan tacit dilakukan melalui pengalaman, bersama-sama konversi baru dapat proses mengungkapkan eksplisit, pengetahuan mengkristal dan menjadi dasar bagi pengetahuan baru. Contoh berbagi proses misalnya dengan pembuatan/simulasi produk baru, tinggal dalam metode maupun konsep yang akan ini adalah lingkungan yang sama, baik secara diterapkan. formal maupun informal seperti requires the expression of tacit interaksi sosial di luar jam kerja. knowledge and its translation into Pengetahuan comprehensible forms that can be tacit bisa juga ISSN: 2303-2677 / © 2016 JKIP Externalization 104 Ahmad, dkk. JURNAL KAJIAN INFORMASI & PERPUSTAKAAN understood by other. (Nonaka kombinasi 1998, 43). Proses transformasi proses eksternalisasi, yakni belum pengetahuan dilakukan, obat herbal dan sama dengan walaupun konon tanaman obat di desa Cisondari katanya penulisan tentang obat secara eksternalisasi tidak terjadi. herbal dan tanaman obat secara Hal ini terjadi karena pengetahuan sistematis tentang tanaman obat keluarga dibuat dalam bentuk buku. Namun tidak terdokumentasi secara baik. selama melakukan penelitian tidak Masyarakat diperoleh dokumen yang dimaksud tidak mencatat semua kegunaan dari pernah ada yang manfaat dan d. Internalization obat merupakan tanaman dicatat dan (Internalisasi), proses tersebut baik dari hasil diskusi memanifestasikan formal maupun dari obrolan santai. eksplisit menjadi tacit. Melalui Masyarakat Desa Cisondari lebih internalisasi pengetahuan eskplisit banyak yang pengembangan pengetahuan ini pengetahuan terbentuk kemudian melalui disebarkan dan diubah menjadi komunikasi lisan sehingga tidak pengetahuan tacit oleh tiap-tiap terjadi konversi pengetahuan dari individu. Jadi, tacit ke eksplisit. Apabila terdapat pengetahuan baru masyarakat diberikan manfaat yang dan tersebut, lupa mereka berusaha tentang kegunaan mengabaikannya obat cenderung dan untuk tidak menanyakan kembali c. pun merupakan pengetahuan lebih kepada telah masyarakat oleh masing-masing individu, akan tersimpan dalam memori individu tersebut dalam tacit pengetahuan yang (Kombinasi), dilakukan pada masyarakat desa mengubah Cisondari yaitu konsep “belajar proses eksplisit komplek yang kemudian diproses serta disaring bentuk Combination seluruh dan menjadi bersama sambil bekerja”. sistematis. Masyarakat dilibatkan langsung Pengetahuan eksplisit dari dalam dalam pencarian obat herbal dan dan luar organisasi dikumpulkan tanaman obat. Masyarakat belajar dan langsung bersama dikombinasikan membentuk pengetahuan untuk baru yang kemudian disebarkan kepada masyarakat. Pada proses dengan tim penggerak PKK desa. Biasanya mereka biasanya langsung dalam dilibatkan pemeliharaan Vol.4/No.1, Juni 2016, hlm. 95-106 JURNAL KAJIAN INFORMASI & PERPUSTAKAAN tanaman obat keluarga mulai dari DAFTAR PUSTAKA penanaan tanaman di pekarangan Aliadi. (2002). Sistem Pengetahuan dan Teknologi Lokal dalam Pembangunan Berkelanjutan di Indonesi. Balick, J. M., A, P., & Cox. (1996). Plants, People and Culture. The Science of Ethnobotany. Honeycutt, J. (Jakarta). Knowledge Management Strategies: Strategi Manajemen Pengetahuan. 2000: Elex Media Komputindo. Nonaka, I. (1998). "The Concept of "Ba" Building A Foundation For Knowledge Creation.". California Management Review Vol.4 No. 3, 40-54. Sangkala. (2013). Knowledge Management. Jakarta: Grafindo Persada. Travers, M. (2001). Qualitative Research Through Case Studies. Sage Publications, Sage Publications. masing-masing sampai pengujicobaan khasiat pada tanaman obat tersebut. Bagan 1. Model penciptaan pengetahuan di Tim penggerak PKK Desa Cisondari Sumber: Analisis hasil penelitian SIMPULAN Berdasarkan hasil pembahasan di atas, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Proses penciptaan pengetahuan tentang tanaman obat keluarga yang dilakukan oleh tim penggerak PKK Desa Cisondari Kabupaten Bandung sudah dilakukan dengan baik. dilakukan Satu hal yang belum adalah pendokumentasian pengetahuan yang telah tercipta 2. Proses itu tidak dilakukan karena dikalangan masyakat budaya lisan lebih kuat bila dibandingkan dengan budaya tulis sehingga beberapa hasil inovasi yang telah tercipta hanya tersipan secara tacit di dalam pemikiran setiap individu. ISSN: 2303-2677 / © 2016 JKIP 105 106 JURNAL KAJIAN INFORMASI & PERPUSTAKAAN Ahmad, dkk.