laporan tugas akhir - Universitas Dian Nuswantoro

advertisement
LAPORAN TUGAS AKHIR
SISTEM INFORMASI PENJUALAN PADA TOKO VANS
BYAN STAR SEMARANG
Disusun Oleh:
Nama
NIM
Program Studi
:
:
:
Bagas Pramudya Gustama
A12.2007.02834
Sistem Informasi - S1
FAKULTAS ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO
SEMARANG
2016
LAPORAN TUGAS AKHIR
SISTEM INFORMASI PENJUALAN PADA TOKO VANS
BYAN STAR SEMARANG
Laporan ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan
program studi Sistem Informasi S-1 pada Fakultas Ilmu Komputer
Universitas Dian Nuswantoro
Disusun Oleh:
Nama
NIM
Program Studi
:
:
:
Bagas Pramudya gustama
A12.2007.02834
Sistem Informasi - S1
FAKULTAS ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO
SEMARANG
2016
ii
MAN SAMPULPERSETUJUAN LAPORAN TUGAS AKHIR
LEMBAR PERSETUJUAN
Nama Pelaksana
NIM
Program Studi
Fakultas
Judul Tugas Akhir
:
:
:
:
:
Bagas Pramudya Gustama
A12.2007.02834
Sistem Informasi
Ilmu Komputer
Sistem Informasi Penjualan Pada Toko VANS BYAN
STAR Semarang
Tugas Akhir ini Telah di periksa dan disetujui,
Semarang, 3 Ags 2016
Menyetujui :
Pembimbing
Mengetahui:
Dekan Fakultas Ilmu Komputer
Yupie Kusumawati, SE, M.Kom
iii
Dr. Drs. Abdul Syukur, MM
PENGESAHAN DEWAN PENGUJI
LEMBAR PENGESAHAN
Nama Pelaksana
NIM
Program Studi
Fakultas
Judul Tugas Akhir
:
:
:
:
:
Bagas Pramudya Gustama
A12.2007.02834
Sistem Informasi
Ilmu Komputer
Sistem Informasi Penjualan Pada Toko VANS BYAN
STAR Semarang
Tugas Akhir ini telah diajukan dan di pertahankan di hadapan Dewan Penguji
pada Sidang tugas akhir tanggal ….. Juni 2016.Menurut pandangan kami, tugas
akhir ini memadai dari segi kualitas maupun kuantitas untuk tujuan
penganugerahan gelar Sarjana Komputer (S.Kom.)
Semarang, 3 Ags 2016
Dewan Penguji:
Penguji 1
Penguji 2
Amiq Fahmi, S. Kom., M.Kom.
Suharnawi, M.Kom
Ketua Penguji
Agus Winarno, M.Kom
iv
PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR
PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR
Sebagai mahasiswa Universitas Dian Nuswantoro, yang bertanda tangan di bawah
ini, saya :
Nama
: Bagas Pramudya Gustama
NIM
: A12.2007.02834
Menyatakan bahwa karya ilmiah saya yang berjudul:
” Sistem Informasi Penjualan Pada Toko VANS BYAN STAR Semarang”.
Merupakan karya asli saya (kecuali cuplikan dan ringkasan yang masing-masing
telah saya jelaskan sumbernya dan perangkat pendukung seperti web cam dll).
Apabila di kemudian hari, karya saya disinyalir bukan merupakan karya asli saya,
yang disertai dengan bukti-bukti yang cukup, maka saya bersedia untuk dibatalkan
gelar saya beserta hak dan kewajiban yang melekat pada gelar tersebut. Demikian
surat penyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di
: Semarang
Pada Tanggal : 3 Ags 2016
Yang menyatakan
(Bagas Pramudya Gustama)
v
PERNYATAAN TUJUAN PUBLIKASIKARYA ILMIAH UNTUK
KEPENTINGAN AKADEMIS
Sebagai mahasiswa Universitas Dian Nuswantoro, yang bertandatangan di bawah
ini, saya :
Nama
: Bagas Pramudya Gustama
NIM
: A12.2007.02834
demi mengembangkan Ilmu Pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada
Universitas Dian Nuswantoro Hak Bebas Royalti Non-Eksklusif (Non-exclusive
Royalty-Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul : “Sistem Informasi
Penjualan Pada Toko VANS BYAN STAR Semarang”. Beserta perangkat yang
diperlukan (bila ada). Dengan Hak Bebas Royalti Non-Eksklusif ini Universitas
Dian Nuswantoro berhak untuk menyimpan, mengcopy ulang (memperbanyak),
menggunakan, mengelolanya dalam bentuk pangkalan lain untuk kepentingan
akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya selama tetap mencantumkan nama
saya sebagai penulis/pencipta.
Saya bersedia untuk menanggung secara pribadi, tanpa melibatkan pihak
Universitas Dian Nuswantoro, sebagai bentuk tuntutan hukum yang timbul atas
pelanggaran Hak Cipta dalam Karya Ilmiah saya ini.
Demikian Surat Pernyataan ini saya but dengan sebenarnya.
Dibuat di
: Semarang
Pada Tanggal : 3 Ags 2016
Yang menyatakan
(Bagas Pramudya Gustama)
vi
UCAPAN TERMAKASIH
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT. Tuhan Maha
Pengasih dan Maha Penyayang yang telah melimpahkan segala rahmat, hidayah
dan inayah-Nya kepada penulis sehingga tugas akhir dengan judul “Sistem
Informasi Penjualan Pada Toko VANS BYAN STAR Semarang” dapat penulis
selesaikan sesuai dengan rencana karena dukungan dari berbagai pihak yang tidak
ternilai besarnya. Oleh karena itu penulis menyampaikan terimakasih kepada:
1. Dr. Ir. Edi Noersasongko, M.Kom, selaku Rektor Universitas Dian
Nuswantoro Semarang.
2. Dr. Drs. Abdul Syukur, MM selaku Dekan Fasilkom.
3. Affandy,Ph.D, selaku Ka.Progdi Sistem Informasi.
4. Yupie Kusumawati, SE, M.Kom, Selaku pembibing tugas akhir yang
memberikan ide penelitian, memberikan informasi referensi yang penulis
butuhkan dan bimbingan yang berkaitan dengan penelitian penulis.
5. Dosen-dosen pengampu di fakultas Ilmu Komputer Sistem Informasi
Universitas Dian Nuswantoro Semarang yang telah memberikan ilmu dan
pengalamannya masing-masing, sehingga penulis dapat mengimplementasikan
ilm yang telah disampaikan.
6. Bpk. Sugiyanto Selaku Pemilik Toko VANS BYAN STAR Semarang yang
telah memberikan data-data untuk keperluan penyusunan tugas akhir ini
sehingga terbentuknya system aplikasi.
Semoga Tuhan yang Maha Esa memberikan balasan yang lebih besar
kepada beliau-beliau, dan pada akhirnya penulis berharap bahwa penulisan
laporan tugas akhir ini dapat bermanfaat dan berguna sebagaimana fungsinya.
Semarang, 3 Ags 2016
Penulis
vii
ABSTRAK
Toko VANS BYAN STAR merupakan toko penjualan retail sapatu di Semarang. Sistem
yang ada hanya berupa berkas sederhana. Kelemahan dari sistem yang ada yaitu sistem
tersebut tidak efisien, banyak memakan waktu dalam pencatatan dan mengolah proses
Penjualan. Berdasarkan hasil pengujian, pengolahan data yang dilakukan lewat
komputerisasi jauh lebih baik dibandingkan dengan cara manual, lebih efisien dan efektif.
Adapun pengembangan sistem yang digunakan menggunakan metode SDLC (System
Development Life Cycle)dengan metode pendekatan sistem berupa pendekatan analisis
dan pemrograman terstruktur sebagai alat bantu proses, sedangkan alat pengembangan
aplikasi database menggunakan bahasa pemograman Visual Basic 6.0. Setelah melalui
tahapan sesuai dengan metode pengembangan yang dipilih maka dalam
pengimplementasian sistem informasi penjualan yaitu secara bersambungan dan memiliki
tindak lanjut pengujian sistem yang terdiri dari pengujian dimana pengujian ini
menggunakan metode pengujian black box yang berfokus pada persyaratan fungsional
perangkat lunak dan pengujian lapangan dengan pengolahan data sebagai nilai akurasi
hasil pilihan.
Kata Kunci
: Sistem Informasi Penjualan, SDLC, System Development Life
Cycle, Black Box, Retail, VB 6.0, Visual Basic6.0
viii
DAFTAR ISI
Halman
HALAMAN SAMPUL .......................................................................................... iii
LEMBAR PERSETUJUAN................................................................................... iii
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................... iv
PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR ......................................................v
PERNYATAAN TUJUAN PUBLIKASI .............................................................. vi
UCAPAN TERMAKASIH ................................................................................... vii
ABSTRAK ........................................................................................................... viii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. xi
DAFTAR TABEL ................................................................................................. xii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................1
1.1
Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1
1.2
Rumusan Masalah .................................................................................... 3
1.3
Batasan Masalah ....................................................................................... 3
1.4
Tujuan Penelitian ...................................................................................... 4
1.5
Manfaat Penelitian .................................................................................... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................5
2.1
Penelitian Terkait ..................................................................................... 5
2.2
Pengertian Sistem ..................................................................................... 6
2.3
Kualitas Informasi .................................................................................... 8
2.4
Metode Pengembangan Sistem ................................................................ 8
2.5
Analisis Sistem ....................................................................................... 12
2.5.1
Langkah-langkah analisa sistem ............................................... 12
2.5.2
Tujuan Analisis Sistem ............................................................. 15
2.5.3
Implementasi Sistem ................................................................. 16
2.5.4
Perawatan Sistem ...................................................................... 16
2.6
Alat Bantu Dalam Perancangan Sistem .................................................. 16
2.6.1
Sistem Alur Dokumentasi ......................................................... 16
2.6.2
Context Diagram ....................................................................... 17
2.6.3
Data Flow Diagram (DFD)/DFD Leveled ................................ 18
2.6.4
Diagram Entity-Relationship (ERD) ........................................ 20
2.6.5
Normalisasi ............................................................................... 22
2.6.6
Kamus Data (Data Dictionary) ................................................. 23
2.6.7
Perancangan Masukan dan Keluaran (Input Output Design) ... 23
2.7
MySQL ................................................................................................... 24
2.8
Microsoft Visual Basic 6.0 ..................................................................... 25
2.9
XAMPP .................................................................................................. 26
BAB III METODE PENELITIAN.........................................................................27
3.1
Objek Penelitian ..................................................................................... 27
3.2
Jenis dan Sumber Data ........................................................................... 27
3.2.1
Jenis Data .................................................................................. 27
3.2.2
Sumber Data ............................................................................. 27
3.3
Metode Pengumpulan Data .................................................................... 28
3.4
Metode Pengembangan Sistem .............................................................. 29
ix
3.5
Kerangka pemikiran ............................................................................... 31
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .......................................33
4.1
Tinjauan Umum Perusahaan .................................................................. 33
4.1.1
Sejarah Singkat Toko VANS BYAN STAR ............................ 33
4.1.2
Struktur Organisasi ................................................................... 34
4.2
Analisis Hasil Penelitian ........................................................................ 35
4.2.1
Kebutuhan Sistem ..................................................................... 35
4.2.2
Kebutuhan Informasi ................................................................ 35
4.2.3
Kebutuhan Perangkat Lunak..................................................... 36
4.3
Perancangan Sistem ................................................................................ 36
4.3.1
Perencanaan Sistem .................................................................. 36
4.3.2
Design Sistem ........................................................................... 38
4.4
Implementasi .......................................................................................... 52
4.5
Pengujian Sistem .................................................................................... 55
4.5.1
Pengujian Sistem Metode Black Box ....................................... 55
4.5.2
Maintenace ................................................................................ 56
BAB V PENUTUP ...............................................................................................56
5.1
Kesimpulan ............................................................................................. 56
5.2
Saran ....................................................................................................... 56
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................58
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 SDLC (Jogiyanto, 2002) .................................................................. 10
Gambar 4. 1 Struktur Organisasi ........................................................................... 34
Gambar 4. 2 Flow Of Dokumen Sistem Yang Berjalan........................................ 38
Gambar 4. 3 Context Diagram Sistem Informasi Penjualan ................................. 39
Gambar 4. 4 Dekomposisi Diagram Sistem Informasi Penjualan......................... 39
Gambar 4. 5 Data Flow Diagram Sistem Informasi Penjualan ............................. 40
Gambar 4. 6 Entity Relationship Diagram Sistem Informasi Penjualan ............... 41
Gambar 4. 7 Relasi Tabel Sistem Informasi Penjualan ........................................ 48
Gambar 4. 8 Design Menu Utama Sistem Informasi Penjualan ........................... 49
Gambar 4. 9 Design Form Data Karyawan ........................................................... 49
Gambar 4. 10 Design Form Data Barang .............................................................. 50
Gambar 4. 11 Design Form Transaksi Penjualan.................................................. 50
Gambar 4. 12 Design Laporan Data Barang ......................................................... 51
Gambar 4. 13 Design Laporan Penjualan ............................................................. 51
Gambar 4. 14 Form Menu Utama ......................................................................... 52
Gambar 4. 15 Form Data Karyawan ..................................................................... 52
Gambar 4. 16 Form Data Barang .......................................................................... 53
Gambar 4. 17 Form Transaksi Penjualan .............................................................. 53
Gambar 4. 18 Nota Penjualan ............................................................................... 54
Gambar 4. 19 Laporan Data Barang ..................................................................... 54
Gambar 4. 20 Laporan Penjualan .......................................................................... 55
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 2. 1 : Simbol-simbol Flow Of Document .................................................... 16
Tabel 2. 2 : Simbol-Simbol Context Diagram ...................................................... 18
Tabel 2. 3 : Simbol-Simbol Data Flow Diagram (DFD) ....................................... 19
Tabel 2. 4 : Simbol-Simbol ERD .......................................................................... 20
Tabel 2. 5 : Simbol Data Dictionary ..................................................................... 23
Tabel 4. 2 : Tabel Pengujian BlackBox – Pengujian Konten ................................ 55
xii
BAB I
PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pada era teknologi modern tahun 2016 ini penerapan sistem informasi bagi toko
retail merupakan langkah penting bagi toko retail, hal ini akan menunjukan
kelancaran dalam segala aktivitas yang dilakukan oleh toko retail. Dengan adanya
sistem kerja yang efektif, jelas dan cepat berarti akan memperbesar peluang untuk
mendapatkan keuntungan. Apabila suatu toko retail yang melakukan transaksi
penjualan perhari dengan mempunyai tingkat volume penjualan barangyang besar,
maka toko retail tersebut harus mempunyai sistem pengendalian yang baik, agar
penjualan barang selalu dapat terkontrol dengan cepat dan mudah tanpa harus
mengalami resiko kerugianpenjualan, antrian yang panjang akibat terlalu lama
pelayanan, dan mempercepat proses pelaporan hasil dari transaksi.
Toko yang bergerak dibidang penjualan barang akan mempunyai suatu kendala
dalam melakukan usaha / aktivitasnya, apabila sistem pengolahan data tidak
efisien. Ada penyebab utama alasan permasalahan tersebut. Pertama, berhubungan
dengan masih banyaknya toko retail yang menerapkan sistem pengolahan data
penjualan barang bersifat manual dengan memanfaatkan karyawan sebagai
pengendali utama, sehingga pengontrolan barang sering mengalami keterlambatan
dan tidak dapat diketahui jumlah penjualan barang yang masih ada dan yang
sudah dijual pada setiap harinya. Kedua, dari segi lain yang ikut menentukan
permasalahan
pengolahan
data
penjualan
barang
adalah
belum
memaksimalkannya pemanfaatan teknologi komputer yang ada. Oleh karena itu
1
2
pada saat sekarang ini toko retail harus menyadari perlunya untuk membenahi
sistem yang ada pada saat sekarang dengan memaksimalkan pemanfaatan
teknologi komputer yang tepat bagi toko.
Melihat kondisi persaingan yang semakin maju ini kehadiran teknologi komputer
sangat diharapkan oleh beberapa toko yang menginginkan terciptanya suatu
sistem pelayanan dan penjualan barang yang baik, khususnya pada TOKO VAN‟S
BYAN STAR Semarang. Dan tentunya ini akan memberikan kepuasan baik bagi
konsumen yang membutuhkan barang tersebut maupun memudahkan toko
tersebut dalam pengontrolan penjualan barang. Pengendalian yang efektif apabila
toko telah merumuskan apa yang diinginkan oleh konsumen, kebutuhan dan
harapanya (termasuk pemanfaatan terhadap kemajuan teknologi seperti komputer)
dan organisasi mempunyai suatu rencana yang rinci, bagaimana memenuhi
rencana tersebut hingga toko dapat memenuhi tujuannya.
Toko yang menjadi objek penelitian penulis merupakan toko yang baru berdiri di
tahun 2013 dan didalam toko ini belum dilengkapi oleh perangkat komputer,
sehingga didalam proses pengolahan data penjualan barang masih terdapat hal
yang belum sesuai dengan apa yang di inginkan toko atau dengan kata lain dalam
menjalankan proses pengolahan data penjualan barang masih sederhana / manual.
Seperti dalam mencatat suatu laporan penjualan barang tidak dapat dengan cepat
di ketahui. Hal ini tentunya mengakibatkan keterlambatan informasi yang
dihasilkan terutama yang menyangkut laporan-laporan kepada pemilik. Dengan
demikian perlu sekali proses yang lebih cepat dan efisien sebagai sarana untuk
3
membantu dalam pengolahan data penjualan barang TOKO VAN‟S BYAN STAR
Semarang.
Dengan memperhatikan permasalahan yang ada pada TOKO VAN‟S BYAN
STAR Semarang, maka penulis membuat alternatif untuk menyempurnakan
sistem informasi penjualan tunai dengan judul „SISTEM INFORMASI
PENJUALAN TUNAI PADA TOKO VAN‟S BYAN STAR BERBASIS
VISUAL BASIC 6.0”.
1.2 Rumusan Masalah
Melihat latar belakang masalah di atas maka dalam melakukan suatu penelitian
dan penyelidikan terhadap suatu obyek dapat rumuskan permasalahanya pada :
Bagaimana merancang sistem informasi penjualan tunai pada Toko Van‟s Byan
Star Berbasis Visual Basic untuk mengatasi kelemahan-kelemahan yang terjadi di
sistem yang lama / yang sedang berjalan sekarang ini dengan menggunakan alat
komputerisasi.
1.3 Batasan Masalah
Dalam pembuatan Tugas Akhir ini agar masalah yang akan di teliti dan data yang
di kumpulkan tidak menyimpang jauh, penulis dengan ini membatasi
permasalahan pada
1. Sistem informasi penjualan barang secara tunai pada TOKO VAN‟S
BYAN STAR BERBASIS VISUAL BASIC.
2. Menerapkan sistem informasi ke dalam bahasa pemograman Microsoft
Visual Basic 6.0
4
1.4 Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan diadakan Tugas Akhir ini adalah untuk :
1. Mengetahui sejauh mana sistem informasi penjualan yang selama ini di
jalankan pada TOKO VAN‟S BYAN STAR.
2. Merancang sistem informasi penjualan pada TOKO VAN‟S BYAN STAR
yang nantinya akan menghasilkan laporan yang lebih cepat serta lebih efisien
waktu, sehingga dapat memberikan pelayanan kebutuhan informasi dan pada
bagian-bagian yang berkepentingan di dalam melaksanakan pelaksanaan
pengendalian kegiatan.
1.5 Manfaat Penelitian
Hasil Laporan Tugas Akhir ini di harapkan akan dapat memberikan manfaat
sebagai berikut :
1. Bagi Perusahaan
Diharapkan dengan penelitian ini dapat memperbaiki kekurangan yang
mungkin di alami bagi perusahaan, khususnya bidang penjualanbarang.
2. Bagi Akademik
Laporan Tugas Akhir ini di harapkan bermanfaat bagi akademik
UniversitasDian Nuswantoro Semarang sebagai bahan informasi dan menjadi
bahan pemikiran dalam pemecahan masalah sistem penjualan tunai.
3. Bagi Penulis
Mendapat pengalaman dan menambah pengetahuan secara nyata dalam
menangani
masalah
penjualan
barang
secara
membandingkan antara teori dan praktek secara langsung.
tunai
serta
dapat
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Penelitian Terkait
Tabel 2.1 Penelitian terdahulu
Peneliti
Judul Penelitian
Hasil Penelitian
Ika Nur Indah[10]
Pembuatan sistem
informasi penjualan
Pada toko sehat
jaya
elektronik
pacitan
Toko Sehat Jaya Elektronik masih
menggunakan
cara
yang
konvensional dalam mengolah data
tentang transaksi penjualan, untuk itu
membutuhkan sistem informasi yang
dapat menunjang kelancaran dalam
melakukan
transaksi
penjualan.
Tujuan dari penelitian ini merupakan
upaya untuk membuat sistem
informasi di Toko Sehat Jaya
Elektronik
yang
belum
terkomputerisasi
dan
masih
menggunakan
cara
yang
konvensional. Dari penelitian ini
diharapkan
pembuatan
sistem
informasi yang dihasilkan nantinya
akan mampu mengatasi dari sistem
yang belum terkomputerisasi.
Sistem Informasi
Penjualan
Obat
Pada Apotek Jati
Farma Arjosari
Apotek “Jati Farma” merupakan satusatunya toko obat yang ada di
Kecamatan Arjosari. Tepatnya di
pinggir jalan raya Pacitan-Ponorogo
Km.10, dan berdekatan dengan pasar
Arjosari. Dengan lokasinya yang
sangat
strategis
tersebut,
memudahkan para warga untuk
menjangkau tempatnya. Dengan
kemajuan teknologi yang semakin
canggih, sekarang ini masih banyak
sekali bahkan hamper semua toko
obat (apotek) yang menggunakan
cara
konvensional
untuk
mengerjakan
tugas-tugas
yang
berkaitan dengan apotek. Salah
satunya adalah Apotek
Puspita
Astuti[11]
Dwi
5
6
Jati Farma di Kecamatan Arjosari.
Apotek ini memiliki permasalahan
pada
pencatatan
bersifat
transaksi
konvensional.
yang
Karena
itu
dibutuhkan\ sebuah sistem yang dapat
mengatasi hal tersebut. Software yang
digunakan untuk pembuatan sistem ini
adalah
Visual
Basic
6.0,
Mysql
connector
odbc,
xampp
sebagai
servernya
dan
MySql
untuk
databasenya. Tujuan dari penelitian
ini adalah untuk membuat sistem
pencatatan obat (pembelian-penjualan)
yang
bersifat
komputerisasi.
Manfaatnya adalah agar memudahkan
proses pencatatan data obat, baik itu
pembelian ataupun penjualan. Metode
yang digunakan adalah kepustakaan,
observasi, wawancara dan analisis.
Dari pembuatan sistem ini, harapannya
bisa
meringankan
tugas
asisten
apoteker dan membuat kinerja apotek
menjadi lebih efektif dan efisien.
2.2 Pengertian Sistem
Sistem adalah sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan maksud yang
sama untuk mencapai tujuan[1]. Didalam suatu sistem diperlukan adanya
keterkaitan yang terdiri dari elemen-elemen yaitu :
7
1.
Tujuan
Merupakan tujuan dari sistem tersebut dimana komputer digunakan untuk
mengurangi dan membantu tugas-tugas yang di lakukan oleh manusia dalam
pengolahan data.
2.
Kontrol
Merupakan pengawasan dari pelaksanaan pencapaian tujuan sistem pengawas
dapat berupa:
a. Kontrol pemasukan data (input)
b. Kontrol pengeluaran data (output)
c. Kontrol pengoperasian (processing)
3.
Input
Merupakan kajian dari sistem yang bertugas menerima data, dimana data
yang masuk dapat berupa: asal masukan, jenis masukan.
4.
Transformasi
Sistem komputer yang bertugas memproses data masukan (input) menjadi
keluaran (output) sesuai dengan keinginan atau tujuan.
5.
Output
Sistem komputer yang bertugas menghasilkan keluaran, tugasnya antara lain
menghasilkan laporan dan grafik.
6.
Umpan balik
Umpan balik bertujuan untuk melihat kembali apakah sistem telah berjalan
sesuai dengan tujuan.Umpan balik yang di lakukan dapat berupa perbaikan
dan pemeliharaan.
8
2.3 Kualitas Informasi
Kualitas dari informasi tergantung dari 3 (tiga) hal, yaitu:
1. Akurat (accurate)
Berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau
menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan
maksudnya.
2. Tepat Pada Waktu (time lines)
Berarti informasi yang datang pada penerima tidak terlambat. Informasi yang
sudah usang tidak mempunyai nilai lagi. Dewasa ini mahalnya nilai informasi
disebabkan harus cepatnya informasi tersebut di dapat, sehingga diperlukan
tehnologi-tehnologi
mutakhir
untuk
mendapatkan,
pengolahan
dan
pengirimannya.
3. Relevan
Berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya relevan
antar orang satu dengan orang lain berbeda-beda.
2.4 Metode Pengembangan Sistem
Pengembangan sistem teknologi informasi (STI) dapat dilakukan dengan beberapa
cara. Secara garis besar metode pengembangan sistem dapat dikategorikan
menjadi dua, yaitu 1) metode konvensional dan 2) metode alternatif[2]. Disebut
metode konvensional karena telah ada sebelum metode alternatif. Pengembangan
STI konvensional dapat menggunakan metode “siklus hidup pengembangan
sistem” atau “system development life cycle (SDLC)”.
9
Metode siklus hidup pengembangan sistem (system development life cylce /
SDLC) memiliki beberapa tahapan. Tahap utama dapat dikategorikan menjadi [2]
1. Analisis sistem
2. Perancangan sistem
3. Implementasi sistem
4. Operasi dan perawatan sistem
Disebut siklus karena pengembangan sistem selanjutnya dapat dimulai lagi dari
awal tahap sampai dengan tahap terakhir. Tahapan-tahapan tersebut dapat
meliputi pula sub-sub kegiatan, yaitu:
1. Analisis sistem
a. Studi pendahuluan
b. Studi kelayakan
c. Mengidentifikasi permasalahan dan kebutuhan pemakai
d. Memahami sistem yang ada
e. Menganalisis hasil penelitian.
2. Perancangan sistem
a. Perancangan awal
b. Perancangan rinci
3. Implementasi sistem
4. Operasi dan perawatan sistem
10
Analisis
Perancangan
Penerapan
Pemeliharaan
Gambar 2.1 SDLC [3]
1. Analisis Sistem
Studi Pendahuluan: merupakan kegiatan awal dari analisis sistem. Studi
inimeliputi:
jenis,
ruang
lingkup
dan
pemahaman
awal
dari
proyekpengembangan sistem. Hasilnya adalah: pemahaman awal dan
perkiraanbiaya
Studi Kelayakan (feasibility study): terdiri dari lima macam kelayakan
yangdisebut TELOS yang berupa kelayakan Teknologi, Ekonomi, Legal,
Operasi,dan Sosial. Layak secara teknologi jika teknologi yang dibutuhkan
tersediaatau dapat diperoleh. Layak secara ekonomi jika manfaat yang
diperolehlebih besar daripada biaya yang dikeluarkan serta dana tersedia.
Layaksecara legal jika tidak melanggar peraturan dan hukum.Layak
secaraoperasi jika sistem dapat dioperasikan dan dijalankan.Layak secara
sosialjika tidak mempunyai pengaruh negatif terhadap lingkungan sosial.
Mengidentifikasi
Permasalahan
Pemakai:mengidentifikasi
masalah
dan
dilakukan
Kebutuhan
dengan
Informasi
mengidentifikasi
11
penyebab masalahnya yang merupakan sumber permasalahan yang harus
diperbaiki.Kemudian dapat dilakukan penelitian terkait dengan data dan
sistem yangtelah ada.
Menganalisis
hasil
kebutuhaninformasi
untukmenemukan
penelitian:
pemakai.
penyebab
menganalisis
Menganalisis
tidak
kelemahan
kelemahan
berfungsinya
dan
dimaksudkan
sistem.Menganalisis
kebutuhaninformasi dimaksudkan agar sistem dapat menghasilkan informasi
yangrelevan.
2. Perancangan Sistem
Perancangan sistem mempunyai dua tujuan utama: 1) memberikan gambaran
umum kebutuhan informasi kepada pemakai, dan 2) memberi gambaran yang
jelas dan rancang bangun yang lengkap kepada pemrogramkomputer dan ahliahli teknik lainnya.
3. Implementasi sistem
Tahap ini merupakan tahap meletakkan sistem agar siap digunakan.Pada tahap
ini dapat dilakukan: rancangan implementasi, memilih dan melatihpersonil,
mempersiapkan tempat dan lokasi sistem, mengetes sistem, sertamelakukan
konversi sistem.
4. Operasi dan Perawatan
Kegiatan perawatan perlu dilakukan antara lain karena: 1) keperluan
memperbaiki
kesalahan
2)
adanya
perubahan
karena
permintaan
penggunasistem, 2) adanya perubahan lingkungan luar, 3) keperluan
peningkatansistem.
12
2.5 Analisis Sistem
Analisis sistem dapat didefinisikan sbagai penelitian atas sistem yang telah ada
dengan tujuan untuk merancang sistem yang baru.
Menurut[2], analisis sitem adalah sebagai penguraian dari suatu sistem informasi
yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk
mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-permasalahn , kesempatankesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang
diharapkan sehingga dapat diusulkan pebaikan-perbaikan.
Pada tahapan analisis sistem, analisis mempunyai tugas mendefinisikan masalah
sistem, melakukan studi kelayakan dan menganalisis kebutuhan sistem yang akan
dikembangkan
2.5.1 Langkah-langkah analisa sistem
Menurut[4],dalam analisis sistem terdapat empat tahap, adapun keempat tahap
tersebut antara lain :
1. Identifikasi masalah
Langkah pertama yang harus dilakukan oleh analisa sistem adalah
mengidentifikasi terlebih dahulu masalah-masalah yang terjadi. Tugas
yang harus dilakukan adalah sebagai berikut :
a. Mengidentifikasikan penyebab masalah
13
Mengidentifikasi (mengenal) masalah merupakan langkah pertama
yang
harus
dilakukan
dalam
analisa
sistem.Masalah
dapat
didefinisikan sebagai suatu pertanyaan yang diinginkan untuk
dipecahkan.Masalah inilah yang menyebabkan sasaran dari sistem
yang tidak dapat dicapai.Oleh karena itu tugas mengidentifikasi
penyebab masalah dapat dimulai dengan mengkaji ulang terlebih
dahulu subyek-subyek permasalahan yang telah diutarakan oleh pihak
manajemen.
b. Mengidentifikasikan titik keputusan
Mengidentifikasi titik keputusan penyebab terjadinya masalah beserta
lokasinya dengan menggunakan bagan alir dokumen (form flowchart).
c. Mengidentifikasikan personil-personil kunci
Identifikasi personil-personil kunci ini dapat dilakukan dengan
mengacu pada bagan alir dokumen yang ada di perusahaan serta
dokumen deskripsi jabatan (job description).
2. Memahami kerja sistem
Analisa sistem perlu mempelajari apa dan bagaimana operasi dari sistem
yang
ada
sebelum
mencoba
untuk
menganalisis
permasalahan-
permasalahan, kelemahan-kelemahan dan kebutuhan-kebutuhan pemakai
sistem untuk dapat memberikan rekomendasi pemecahannya, langkah
yang dilakukan adalah :
a. Menentukan jenis penelitian
14
Menentukan terlebih dahulu jenis penelitian untuk masing-masing
titik keputusan yang akan diteliti. Jenis penelitian tergantung dari jenis
data yang diperoleh. Jenis data tersebut bias berupa data tentang
operasi sistem, data tentang perlengkapan sistem, pengendalian
sistem, atau input dan output yang akan digunakan oleh sistem.
b. Merencanakan jadwal penelitian
Penelitian akan dilaksanakan ditiap-tiap lokasi titik keputusan yang
akan diteliti. Agar penelitian dapat dilakukan secara efisien dan
efektif, maka jadwal dari penelitian harus direncanakan terlebih
dahulu yang meliputi:
1) Di mana penelitian akan dilakukan
2) Apa dan siapa yang akan diteliti
3) Siapa yang akan meneliti
4) Kapan penelitian dilakukan.
c. Membuat agenda wawancara
Sebelum suatu wawancara dilakukan, akan lebih bijaksana bila waktu
dan materi wawancara ini direncanakan terlebih dahulu. Rencana ini
dapat ditulis di agenda wawancara dan dibawa selama wawancara
berlangsung.Penulis melakukan wawancara dengan dasar agenda
wawancara ini. Tujuan utama pembuatan agenda wawancara yang
akan digunakan dalam wawancara ini adalah supaya wawancara dapat
diselesaikan tepat pada waktunya dan tidak ada materi yang
terlewatkan.
15
d. Melaksanakan penelitian
e. Mengumpulkan hasil penelitian
f. Menganalisa hasil penelitian
Analisa sistem perlu menganalisa masalah yang terjadi untuk dapat
menemukan jawaban apa penyebab sebenarnya dari masalah yang
timbul tersebut.
3. Membuat laporan
Hasil akhir proses analisa sistem disajikan oleh analis sistem dalam suatu
laporan yang disebut laporan hasil analisa sistem. Laporan ini merupakan
dokumen tertulis yang dibuat oleh analis sistem untuk diserahkan kepada
pemakai informasi.
4. Membuat solusi sistem
Setelah melalui ketiga tahap diatas, yang tidak kala pentingnya
direncanakan atau dirumuskan adalah solusi dari sistem.Diharapkan
dengan adanya solusi sistem ini dapat menjadi sistem alternative jika
sistem yang dipakai menemuikendala atau permasalahan.
2.5.2 Tujuan Analisis Sistem
Membuat keputusan apabila system ini mempunyai masalah atau sudah tidak
berfungsi secara baik dan hasil analisisnya digunakan sebagai dasar untuk
memperbaiki
system.Mengetahui
ruang
lingkup
pekerjaan
yang
16
akanditangani.
Memahami
system
yang
sedang
berjalan
saat
ini.Mengidentifikasi masalah dalam mencari solusi.
2.5.3 Implementasi Sistem
Menurut setelah sistem dianalisis dan didesain secara rinci dan teknologi
telah diseleksi dan dipilih. Tiba saatnya bagi sistem untuk diimplementasikan
(diterapkan)[2].Tahap
implementasi
sistem
(systems
Implementation)
merupakan tahapan meletakkan sistem supaya siap untuk dioperasikan.
2.5.4 Perawatan Sistem
Menurut tahap perawatan sistem di sebut juga manajemen sistem, karena
melakukan proses ini sudah bukan analis sistem, tetapi manajemen .
Misalnya, Personil atau operator komputer menjaga keamananan data dengan
back-up data setiap hari[2].
2.6 Alat Bantu Dalam Perancangan Sistem
2.6.1
Sistem Alur Dokumentasi
Digunakan untuk membuat flow of document (manual). Fungsi diagram ini
untuk mendefinisikan hubungan antar bagian (pelaku proses), proses manual
dan aliran data (dalam bentuk dokumen masukan dan keluaran). Adapun
simbol-simbol yang digunakan dalam Flow Of Document adalah :
Simbol
Tabel 2.1 : Simbol-simbol Flow Of Document
Keterangan
DOKUMEN, digunakan untuk mendefinisikan
dokumen masukan (formulir) dan dokumen keluaran
(laporan).
17
PEMASUKAN
DATA,
digunakan
untuk
mendefinisikan pemasukan data (umumnya melalui
keyboard), tetapi dapat juga masukan lain seperti
digizer, mouse dan lain-lain.
PEMASUKAN MANUAL, digunakan untuk
mendefinisikan pekerjaan manual.
ARSIP/DOKUMENTASI, digunakan untuk
mendefinisikan penyimpanan arsip seandainya suatu
saat diperlukan sebagai back-up, pembuatan bahan
laporan, bahan audit dan sebagainya.
PENGHUBUNG/KONEKTOR,
digunakan
untuk mendefinisikan penghubung kebagian lain
tetapi masih dalam halaman yang sama
PENGHUBUNG/KONEKTOR,
digunakan
untuk mendefinisikan penghubung kebagian lain di
halaman yang berbeda
GARIS ALIR, menunjukkan alur dari proses.
Analisis & Desain Siste Informasi PendekatanTerstruktur Teori dan Praktek
Aplikasi Bisnis[2]
2.6.2
Context Diagram
Context Diagramadalah bagian dari Data Flow Daigram (DFD) yang
berfungsi memetakan model lingkungan, yang dipresentasikan dengan
lingkaran tunggal yang mewakili keseluruhan sistem:
a. Kelompok pemakai, organisasi atau sistem lain dimana sistem melakukan
konunikasi.
b. Data masuk, yaitu data yang diterima sistem dari lingkungan dan harus
diproses dengan cara tertentu.
18
c. Data keluar, yaitu data yang dihasilkan sistem dan diberikan ke dunia luar.
d. Penyimpanan data, yaitu digunakan secara bersama, antara sistem dengan
terminator.
e. Batasan, antara sistem dan lingkungan.
Simbol yang digunakan dalam Context Diagram (CD) :
Tabel 2.2 : Simbol-Simbol Context Diagram
Simbol
Fungsi
PROSES
Digunakan untuk menunjukkan transformasi dari
masukan menjadi keluaran, dalam hal ini
sejumlah masukan dapat menjadi hanya satu
keluaran ataupun sebaliknya.
ALIRAN DATA
Digunakan untuk menggambarkan gerakan paket
data atau informasi dari satu bagian ke bagian
lain dari sistem dimana penyimpanan mewakili
bakal penyimpanan data.
TERMINATOR (asal / tujuan data)
Melambangkan orang atau kelompok orang
(misalnya
organisasi
diluar
sistem,
grup,
departemen, perusahaan, perusahaan pemerintah)
yang merupakan asal data atau tujuan informasi
Sumber : Analisa dan Desain [5]
2.6.3
Data Flow Diagram (DFD)/DFD Leveled
Untuk menggambarkan sistem jaringan kerja antara fungsi yang berhubungan
satu sama lain dengan aliran dan penyimpanan data. DFD dasarnya sebuah
diagram yang menjelaskan bagaimana hubungan bersama dari bagian storage,
19
laporan, sumber dokumen dan sebagainya. Tujuan DFD adalah membuat /
mengetahui aliran data seluruh dari sistem.Context Diagramadalah bagian
dari Data Flow Daigram (DFD) yang berfungsi memetakan model
lingkungan, yang dipresentasikan dengan lingkaran tunggal yang mewakili
keseluruhan sistem:
Tabel 2.3 : Simbol-Simbol Data Flow Diagram (DFD)
Simbol
Fungsi
PROSES
Digunakan untuk menunjukkan transformasi dari
masukan menjadi keluaran, dalam hal ini
sejumlah masukan dapat menjadi hanya satu
keluaran ataupun sebaliknya.
ALIRAN DATA
Digunakan untuk menggambarkan gerakan paket
data atau informasi dari satu bagian ke bagian
lain dari sistem dimana penyimpanan mewakili
bakal penyimpanan data.
PENYIMPANAN
Dapat digunakan untuk mendefinisikan file atau
basis data atau sering kali mendefinisikan
bagaimana
penyimpanan
diimplementasikan
dalam sistem komputer.
TERMINATOR (asal / tujuan data)
Melambangkan orang atau kelompok orang
(misalnya
organisasi
diluar
sistem,
grup,
departemen, perusahaan, perusahaan pemerintah)
yang merupakan asal data atau tujuan informasi
20
Analisis & Desain Sistem Informasi Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek
Aplikasi Bisnis[2]
2.6.4
Diagram Entity-Relationship (ERD)
Yang berisi komponen-komponen Himpunan Entitas dan Himpunan Relasi
yang
masing-masing
dilengkapi
dengan
atribut-atribut
yang
merepresentasikan seluruh fakta dari „dunia nyata‟ bagi sistem yang dibahas,
dapat digambarkan dengan lebih sistematis dengan menggunakan Diagram ER. Notasi-Notasi simbolik di dalam Diagram E-R yang dapat digunakan
adalah:
Tabel 2.4 : Simbol-Simbol ERD[6]
Simbol
Entity
Fungsi
Digunakan untuk menggambarkan obyek
yang dapat didefinisikan dalam lingkungan
pemakai sistem.
Atribut
Digunakan untuk menggambarkan elemenelemen dari suatu entity, yang
menggambarkan karakter entity
Hubungan
Entity dapat berhubungan satu dengan yang
lain. Hubungan ini disebut Relationship.
Garis
Digunakan untuk menghubungkan entity
dengan entity dan entity dengan atribut.
1. Kardinalitas / Derajat Relasi
Kardinalitas relasi menunjukkan jumlah maksimum entitas yang dapat
berelasi dengan entitas pada himpunan entitas yang lain. Dari sejumlah
kemungkinan banyaknya hubungan antar entitas tersebut, kardinalitas
relasi merujuk kepada hubungan maksimum yang terjadi dari himpunan
entitas yang satu ke himpunan entitas yang lain dan begitu juga
sebaliknya.
21
Kardinalitas relasi yang terjadi diantara dua himpunan entitas dapat
berupa:
a.
Satu ke Satu (One to One)
Setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan paling
banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas B, dan begitu juga
sebaliknya.
b. Satu ke Banyak (One to Many)
Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan
banyak entitas pada himpunan entitas B tetapi tidak sebaliknya,
dimana setiap entitas pada himpunan entitas B dengan paling banyak
dengan satu entitas pada himpunan entitas B. begitu sebaliknya untuk
derajat relasi banyak ke satu (many to one)
c.
Banyak ke Banyak (Many to Many)
Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan
banyak entitas pada himpunan entitas B, dan demikian juga
sebaliknya.
2. Transformasi ERD ke Tabel
Secara umum, sebuah Diagram ER akan direpresentasikan menjadi sebuah
basis data fisik. Sedang komponen-komponen Diagram ER yang berupa
himpunan entitas dan himpunan relasi akan ditransformasikan menjadi
tabel-tabel (file-file data) yang merupakan komponen utama pembentuk
basis data. Selanjutnya, atribut-atribut yang melekat pada masing-masing
himpunan entitas dan himpunan relasi akan dinyatakan sebagai field-field
dari tabel-tabel yang sesuai.
Aturan umum dalam pemetaan Model Data (level konsepsual dalam
bentuk abstraksi data) yang kita gambarakan dengan Diagram ER menjadi
basis Data Fisik (Level Fisik dalam Abstraksi Data) adalah :
a. Setiap himpunan entitas akan diimplementasikan sebagai sebuah tabel
(file data)
22
b. Relasi dengan derajat relasi 1-1 (satu ke satu) yang menghubungkan 2
buah himpunan entitias akan direpresentasikan dalam bentuk
penambahan/penyertaan atribut-atribut relasi ke tabel yang mewakili
salah satu dari kedua himpunan entitas.
c. Relasi
dengan
derajat
relasi
1-N
(satu
ke
banyak)
yang
menghubungkan 2 buah himpunan entitas, juga akan direpresentasikan
dalam bentuk pemberian/pencantuman atribut key dari himpunan
entitias pertama (yang berderajat 1) ke tabel yang mewakili himpunan
entitas pertama ini menjadi atribut tambahan bagi himpunan entitas
kedua
d. Relasi dengan derajat relasi N-N (banyak ke banyak) yang
menghubungkan 2 buah himpunan entitas, akan diwujudkan dalam
bentuk tabel (file data) khusus yang memiliki field (tepatnya foireign
key) yang berasal dar key-key dari himpunan entitias yang
dihubungkan.
2.6.5
Normalisasi
Normalisasi adalah proses yang berkaitan dengan model data relasional untuk
menggorganisasi himpunan data dengan ketergantungan dan keterkaitan yang
tinggi atau erat[6].
Bentuk-bentuk Normalisasi :
1. Bentuk tidak normal
Merupakan kumpulan data yang akan direkam, tidak ada keharusan
mengikat suatu format tertentu, dapat saja tidak lenglap atau terduplikasi.
Data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan kedatangannya.
2. Bentuk Normal Kesatu
Bentuk normal kesatu mempunyai ciri yaitu setiap data dibentuk dalam
flat file. Data dibentuk dalam satu record dan nilai dari field berupa atomik
value.
3. Bentuk Normal Kedua
23
Syarat yaitu bentukdata telah memenuhi kriteria kesatu. Atribut bukan
kunci haruslah bergantung secara fungsi pada kunci utama.
4. Bentuk Normal Ketiga
Syarat yaitu harus memenuhi bentuk normal kedua. Setiap atribut bukan
kunci haruslahbergantung hanya pada kunci utama dan pada kunci utama
secara menyeluruh.
2.6.6
Kamus Data (Data Dictionary)
Merupakan teknik lain untuk model data dalam sistem informasi dan
merupakan tempat penyimpanan untuk semua level sederhana struktur data
dan elemen data dalam sistem. Dengan demikian kamus data dapat
mendefinisikan data yang mengalir di sistem dengan lengkap. Pada tahap
perancangan sistem kamus data digunakan untuk merancanginput, merancang
laporan-laporan database. Kamus data dibuat berdasarkan arus data yang ada
di DFD. Arus data di DFD secara lebih terinci dapat dilihat di kamus data.
Dan untuk mendefinisikan struktur data yang ada di kamus data biasanya
digunakan notasi-notasi yang menunjukkan informasi-informasi tambahan.
Notasi-notasi tersebut berbentuk :
Tabel 2.5 : Simbol Data Dictionary[7]
Simbol
=
Uraian
Sama dengan diuraikan menjadi, terdiri dari,
mendefinisikan, artinya.
+
Dan
()
Optional ( boleh ada / tidak )
{}
Pengulangan
[]
Memilih salah satu dari alternative
**
Komentar
|
Pemisah sejumlah alternatif pilihan antara
symbol
2.6.7
Perancangan Masukan dan Keluaran (Input Output Design)
24
1. Desain Input
Untuk membuat laporan baru ke dalam perkembangan sistem adalah
dengan menggunakan dokumen dan prosedur desain input sehingga
perkembangan sistem dapat berkembang dengan cepat dan akurat pada
sistem informasi.
Tujuan desain input :
o Untuk mengefektifkan biaya pemasukan data.
o Untuk menjamin kemasukan data dapat diterima dan dimengerti oleh
pemakai.
2. Desain Output
Desain output merupakan keberhasilan dari sistem informasi. Setelah
desain input dan file berlangsung maka akan terjadi desain output .
2.7 MySQL
MySQL merupakan perangkat lunak yang tergolong sebagai DBMS (Database
Management System), yaitu sifatnya open source. Open source menyatakan bahwa
perangkat ini dilengkapi dengan source code (kode yang dijalankan dalam
membuat MySQL), selain itu kode tersebut dapat langsung dijalankan dalam
system operasi, dan dapat diperoleh dengan cara mendownload di internet secara
gratis.
MySQL tersedia pada beberapa platform (Windows, Unix, Linux) juga
mendukung perintah SQL. Sebagaimana diketahui, SQL merupakan standar
dalam pengaksesan basisdata relasional. Pengetahuan akan SQL, dapat
25
memudahkan untuk menggunakan MySQL dan dapat juga digunakan melalui
aplikasi web : missal menggunakan PHP[8].
2.8 Microsoft Visual Basic 6.0
Microsoft Visual Basic sering disebut sebagai (VB) merupakan sebuah bahasa
pemrograman
yang
bersifat
event
driven
dan
menawarkan
Integrated
Development Environment(IDE) visual untuk membuat program aplikasiberbasis
sistem operasi Microsoft Windows dengan menggunakan model pemrograman
Common Object Model (COM). Visual Basic merupakan turunan bahasa BASIC
dan menawarkan pengembangan aplikasi komputer 25 berbasis grafik dengan
cepat, akses ke basis data menggunakan Data Access Objects (DAO), Remote
Data Objects (RDO), atau ActiveX Data Object (ADO), serta menawarkan
pembuatan kontrol ActiveX dan objek ActiveX. Beberapa bahasa skrip seperti
Visual Basic for Applications (VBA)dan Visual Basic Scripting Edition
(VBScript), mirip seperti halnya Visual Basic, tetapi cara kerjanya yang berbeda.
Para programmer dapat membangun aplikasi dengan menggunakan komponenkomponen yang disediakan oleh Microsoft Visual Basic Program-program yang
ditulis dengan Visual Basicjuga dapat menggunakan Windows API,tapi
membutuhkan deklarasi fungsi eksternal tambahan. Dalam pemrograman untuk
bisnis, Visual Basic memiliki pangsa pasar yang sangat luas.Dalam sebuah survey
yang dilakukan pada tahun 2005, 62% pengembang perangkat lunak dilaporkan
menggunakan berbagai bentuk Visual Basic, yang diikuti oleh C++, JavaScript,
C#, dan Java[9].
26
2.9 XAMPP
XAMPP adalah sebuah software web server apache yang di dalamnya sudah
tersedia database server MySQL dan support PHP programming. XAMPP
merupakan software yang mudah digunakan, gratis dan mendukung instalasi di
Linux dan Windows.Keuntungan lainnya adalah cuma menginstal satu kali sudah
tersedia Apache Web Server, MySQL Database Server, PHP Support (PHP 4 dan
PHP 5) dan beberapa module lainnya. Hanya bedanya kalau yang versi untuk
Windows sudah dalam bentuk instalasi grafis dan yang Linux dalam bentuk file
terkompresi tar.gz. Kelebihan lain yang berbeda dari versi untuk Windows adalah
memiliki fitur untuk mengaktifkan sebuah server secara grafis, sedangkan Linux
masih berupa perintah-perintah di dalam console. Oleh karena itu yang versi
untuk Linux sulit untuk dioperasikan.Dulu XAMPP untuk Linux dinamakan
LAMPP, sekarang diganti namanya menjadi XAMPP FOR LINUX.
XAMPP merupakan tool yang menyediakan paket perangkat lunak ke dalam satu
buah paket.Dengan menginstal XAMPP maka tidak perlu lagi melakukan instalasi
dan konfigurasi web server Apache, PHP dan MySQL secara manual. XAMPP
akan menginstalasi dan mengkonfigurasikannya secara otomatis untuk anda atau
auto konfigurasi.
BAB III
METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Objek penelitian adalah TOKO VAN‟S BYAN STAR,usaha dagang yang
bergerak dibidang penjualan Sepatu dan berlokasi di Tlogosari Semarang.
3.2 Jenis dan Sumber Data
3.2.1
Jenis Data
Data kualitatif yaitu yang dinyatakan tidak dalam kumpulan angkaangka.Contohnya : struktur organisasi, gambaran sistem yang berjalan.
3.2.2
Sumber Data
1. Data Primer
Data Primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dapat dilakukan
melalui wawancara secara langsung dengan pimpinan
Data primer bisa berupa :
a. Jenis barang
c. Harga
d. Proses transaksi
2. Data Sekunder
Data Sekunder yaitu data yang diperoleh dari data-data yang sudah
tertulis atau dalam bentuk dokumen pada TOKO VAN‟S BYAN STAR
27
28
Data Sekunder bisa berupa :
a. SejarahTOKO VAN‟S BYAN STAR
c. List harga-harga penjualan pada TOKO VAN‟S BYAN STAR
3.3 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penulisan proyek akhir ini
adalah :
1. Studi Pustaka (Librarry Reseach Method)
Studi pustaka adalah metode pengumpulan data dengan cara membaca buku
atau majalah dan sumber yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.
2. Studi Lapangan (Field Reseach Method)
Studi lapangan adalah metode pengumpulan data dengan cara pengamatan
langsung pada objek penelitian untuk mendapatkan data-data dengan cara
sebagai berikut:
a. Wawancara ( Interview)
Merupakan teknik pengumpulan data melalui tanya jawab secara
langsung dengan sebagian Karyawan dan PemilikTOKO VAN‟S BYAN
STAR menggunakan instrumen catatan.
b. Pengamatan (Observasi)
Merupakan
teknik pengumpulan data dengan cara
pengamatan
langsung
mengenai
cara
berhubungan dengan penjualan barang
STAR.
kerja
dan
mengadakan
masalah
yang
padaTOKO VAN‟S BYAN
29
c. Riset (Penelitian)
Riset adalah metode pengumpulan data dengan cara meminta keteranganketerangan kepada pihak yang terkait dengan menggunakan kuesioner
atau angket atau daftar pertanyaan sebagai alatnya, data yang diperoleh
berupa jawaban-jawaban atau pertanyaan yang diajukan.
3.4 Metode Pengembangan Sistem
Tahapan-tahapan dalam pengembangan sistem dengan menggunakan metode
SDLCmeliputi :
1. Analisis (Analysis)
Dalam mengolah data yang diperoleh maka analisis yang digunakan adalah
analisa berdasarkan deskripsi tentang pendapat, perhitungan dan teori tentang
penyelesaian suatu masalah.
Penulis menggunakan analisis sistem dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Identifikasi
Mengidentifikasi masalah dan kebutuhan apa saja yang diperlukan oleh
perusahaan.
b. Memahami Kerja Sistem
Memahami kerja sistem, mempelajari secara detail bagaimana sistem yang
ada berjalan yaitu dengan penelitian
c. Analisis Sistem
Yaitu menganalisa kelemahan-kelemahan sistem yang sekiranya perlu
diberikan perhatian untuk dibenahi.
30
2. Perancangan Sistem
Tahap-tahap dalam perancangan sistem adalah sebagai berikut:
a. Tahap Perencanaan
Mengidentifikasi dan mengenali masalah yang ada, kemudian mencari
alternative-alternatif pemecahannya.
b. Tahap Desain
Membuat suatu rencana untuk memberikan alternative pemecahan masalah
yang sekiranya lebih tepat dan di setujui dengan merancang sistem secara
rinci yang meliputi:
1) Flow Of Document
2) Context Diagram
3) Data Flow Diagram
4) Entity Relationship Diagram
5) Normalisasi
6) Kamus Data
7) Design Input Output
8) Dispesifikasikan dalam program aplikasi visual basic
c. Tahap Pembuatan
Mendesain aplikasi visual basic yang terdiri dari form sign up dan log in
d. Tahap Pengembangan
Perancangan yang telah dibuat diterjemahkan ke dalam program komputer.
31
3. Implementasi System
Merupakan tahap penerapan sistem agar sistem tersebut dapat digunakan atau
dioperasikan untuk mencapai tujuan. Kegiatan yang dilakukan meliputi:
a. Rencana Implementasi
Membuat analisa perancangan sistem informasi penjualan
b. Mengidentifikasi implementasi sistem
1) Melakukan pemilihan data masuk dan keluar
2) Pengetesan program
c. Tindak lanjut implementasi
Melakukan pengetesan sistem secara keseluruhan dalam jangka waktu
tertentu
4. Testing
Merupakan tahap pengujian sistem dalam implementasi agar sistem tersebut
dapat diuji keandalan dari kinerjanya, dan dapat sesuai dengan sistem yang
sudah berjalan.
5. Evaluasi
Untuk menilai sejauh mana sistem dapat berjalan dengan melakukan contoh
memasukkan data sampel kemudian dilihat apakah hasilnya sudah sesuai
dengan yang diharapkan.
3.5 Kerangka pemikiran
Kerangka pemikiran merupakan gambaran keseluruhan penelitian yang akan
dilakukan. Kerangka pemikiran menggambarkan alur masalah yang dibahas dan
32
langkah-langkah dalam menyelesaikannya.Alur kerangka pemikiran dimulai dari
penyampaian masalah (berdasarkan masalah yang dibahas pada bagian latar
belakang bab1), tujuan, langkah eksperimen atau penyelesaian masalah, dan hasil.
Bentuk diagram kerangka pemikiran boleh digambarkan secara bebas.Berikut
merupakan format secara umum diagram kerangka pemikiran :
Masalah
TOKO VAN‟S BYAN STAR mengalami kesulitan dalam hal memberikan
pelayanan penjualan kepada pelanggan. Pembuatan laporan yang memakan
waktu lama, rentannya kesalahan data dalam proses transaksi
Tujuan
Membuat aplikasi visual basic untuk membantu dan mengatasi masalahmasalah yang terjadi di TOKO VAN‟S BYAN STAR
Eksperimen/Analisa
Tools
Data
Pemrograman visual basic 6.0,Sql TOKO VAN‟S
server, XAMPP
BYAN STAR
Metode
SDLC
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Tinjauan Umum Perusahaan
Bagian ini menjelaskan tentang, sejarah singkat Toko VANS BYAN STAR dan
struktur Organisasinya.
4.1.1 Sejarah Singkat Toko VANS BYAN STAR
Bertekad dari kemampuan dan pengalaman menjadi karyawan dalam dunia
perdagangan khususnya sepatu dari tahun 2009 sampai 2012, Bpk. Sugiyanto
berhenti dari pekerjaannya, sempat menganggur selama 6 bulan. Dalam
kondisi tersebut Bpk. Sugiyanto Memulai usahanya sendiri dengan membuka
lapak dagang di lingkungan PKL di Tlogosari dengan barang seadanya,
dengan segala keterbatasan modal yang minim usahanya mulai macet di dalam
perjalanannya di karenan perkembangan dunia fashion khususnya sepatu
sirkulasi pasar cepat berubah dan persaingan pasar yang kuat.
Namun berkat keuletan dan berbagai upaya Bpk. Sugiyanto Lapak yang di
buka di PKL Tlogosari secara periodik mulai meningkat. Jumlah barang
dagang mulai banyak dan pelanggan yang berdatangan mulai bertambah
banyak dari hari kehari sehingga Bpk. Sugiyanto kualahan dalam
menempatkan barang dagang yang banyak di kapasitas ruang PKL yang kecil
dan kurang aman, untuk mengatasi hal tersebut membutuhkan ruang yang
lebih besar dan aman untuk menempatkan stok barang.
Pada November tahun 2013 Bpk. Sugiyanto Akhirnya menyewa sebuah Toko
yang terletak di jalan masuk Tlogosari untuk mengatasi masalah tersebut dan
di berinama Toko VANS BYAN STAR. Toko tersebut sudah di kenal oleh
33
34
masyarakat setempat ataupun dari berbagai daerah dan Toko VANS BYAN
STAR berjalan lancar hingga sekarang.
4.1.2 Struktur Organisasi
Untuk dapat menjalankan kegiatan di Toko VANS BYAN STAR dengan baik
dan lancar maka Toko VANS BYAN STAR memerlukan suatu bentuk
struktur organisasi.
Pemilik
Kasir
Admin
Konsumen
4.1.3
Gambar 4.1 Struktur Organisasi
Job Description
Tugas masing-masing bagian pada Toko VANS BYAN STAR seperti
yang tertuang dalam struktur organisasi adalah sebagai berikut :
1. Pemilik
Pemilik mempunyai tugas untuk mengelola perusahaan dengan dibantu
oleh seluruh bagian yang ada dalam perusahaan.Bertanggung jawab
penuh atas maju mundurnya perusahaan dan mengusahakan
penambahan modal baik melalui pinjaman atau lainnya serta
mempunyai kewenangan untuk mengangkat dan memperhentikan
karyawan.
2. Admin
Membuat laporan bulanan pendapatan penjualan dan pendataan
barang.
3. Kasir
Melayani konsumen dalam melakukan pembelian dan membuat
laporan penjualan kepada admin.
4. Konsumen
Orang yang akan membeli produk dari perusahaan.
35
4.2 Analisis Hasil Penelitian
Data hasil penelitian yang telah diperoleh dan dikelompokkan menurut jenis
sumber datanya, kemudian dianalisa lebih lanjut. Sebelum melakukan pembuatan
sebuah aplikasi perangkat lunak, dilakukan suatu perancangan akan perangkat
lunak tersebut. Perancangan berguna untuk melakukan semua persiapan
pembuatan perangkat lunak, termasuk menganalisa kebutuhan – kebutuhan yang
ada.
4.2.1
Kebutuhan Sistem
Kebutuhan sistem disini akan meliputi kebutuhan informasi yang dibutuhkan,
kebutuhan perangkat keras yang akan digunakan, dan juga kebutuhan
perangkat lunak yang nantinya digunakan untuk pembuatan program
aplikasinya
4.2.2
Kebutuhan Informasi
Perlu dilakukan identifikasi informasi. Informasi yang dibutuhkan antara lain:
1. Informasi untuk konsumen
Pada saat konsumen melakukan transaksi pembelian barang konsumen
membutuhkan informasi total biaya yang harus di bayarakan dan mendapat
bukti bayar berupa struk pembelian barang.
2. Informasi untuk Bagian Penjualan
Untuk
melakukan
proses
stransaksi
penjualan
bagian
penjualan
membutuhkan informasi stock barang, spesifikasi barang, dan harga
barang yang di gunakan untuk menginformasikan ke pada konsumen.
3. Informasi untuk admin gudang
Admin gudang membutuhkan informasi total penjualan dan informasi
produk yang di butuhkan konsumen untuk melakukan order barang kepada
suplier
36
4. Informasi untuk Pemilik
Pemilik membutuhkan informasi laporan penjualan dan laporan stock
untuk mengontrol laju keluar masuknya barang.
4.2.3
Kebutuhan Perangkat Lunak
Aplikasi sistem pendukung keputusan yang akan dibuat membutuhkan
perangkat lunak sebagai berikut :
1. Komputer dan Printer
Komputer dan printer di butuhkan untuk mengimplementasikan Aplikasi
yang telah di buat dan printer untuk mencetak bukti bayar dan laporanlaporan.
2. Windows XP
Windows XP sebagai sistem operasinya. Alasan penggunaan sistem
operasi berbasis windows yaitu karena kebanyakan end-user sudah
familiar dengan interface dari sistem operasi yang berbasis windows. Dan
juga karena aplikasi sistem pendukung keputusan akan dibuat dengan
menggunakan Visual Basic 6.0.
3. Visual Basic 6.0
Dalam pembuatan aplikasi sistem pendukung keputusan ini, peneliti
menggunakan VB6.0. Alasan utama peneliti menggunakan VB6.0 karena
dalam pembuatan program, peneliti lebih menguasai dibandingkan bahasa
pemrograman yang lain.
4.3 Perancangan Sistem
4.3.1
Perencanaan Sistem
1. Mendefinisikan masalah dan menentukan solusi yang diinginkan, lalu
menyusun permasalahan yang dihadapi. Penyusunan masalah dari narasi
proses sistem lama dan narasi proses sitem yang di usulkan dengan
pemodelan flow map.
37
2. Narasi sistem informasi penjualan yang berjalan

Dimulai dari konsumen memilih barang

Konsumen melakukan order barang ke admin toko yang merangkap kasir

Admin membuat nota penjualan rangkap 3

Nota penjualan rangkap 3 di serahkan kepada konsumen untuk di cek dan di
tandatangani

Nota penjualan rangkap 3 yang di terima oleh konsumen lalu di cek oleh
konsumen, di tandatangani, dan konsumen menyiapkan uang bayar
diserahkan kembali kepada admin beserta nota penjualan rangkap 3.

Admin menerima uang bayar dan nota penjualan rangkap 3 untuk di cek
ulang, setelah di cek admin memberikan nota penjualan lembar ke 1 dan
barang, kepada konsumen.

Konsumen menerima barang dan nota penjualan lembar ke 1.

Nota penjualan lembar ke 2 dan ke 3 di gunakan untuk membuat laporan
penjualan rangkap 2, kemudian nota penjualan ke 2 dan ke 3 di arsip oleh
admin.

Laporan rangkap 2 di serahkan oleh admin ke pada pemilik untuk di cek dan
di laporan penjualan rangkap 2 di tandatangani oleh pemilik.

Laporan penjualan rangkap 2 yang sudah di tandatangani, untuk lembar ke 2
di arsip oleh pemilik dan lembar ke 1 di serahkan kembali kepada admin.

Laporan penjualan lembar ke 1 yang sudah di tandatangani di Arsip oleh
admin took
3. Flow Of Document Sistem yang berjalan
38
4.3.2
Gambar 4.2 Flow Of Dokumen Sistem Yang Berjalan
Design Sistem
Desain sistem bertujuan untuk memberikan gambaran secara umum tentang
sistem yang akan dibuat. Adapun yang dimaksud dengan pembuatan sistem
sistem yaitu penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau
pengaturan dari beberapa elemen terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh
dan berfungsi.
1. Diagram Context
Diagram konteks adalah diagram yang menggambarkan secara umum dari
sebuah sistem informasi. Suatu konteks diagram selalu mengandung suatu
proses saja. Proses ini mewakili dari seluruh sistem. Konteks diagram
menggambar hubungan input dan output antara sistem dengan kesatuan
39
luar. Konteks diagram untuk sistem yang dibuat adalah seperti gambar
dibawah ini:
0
Konsumen
Nota Penjualan
Data Penjualan
Sistem Informasi Penjualan
Tunai
Daftar Barang
Admin/Kasir
Data Barang
Lap. Penjualan
Lap. Data Barang
Pemilik
Gambar 4.3 Context Diagram Sistem Informasi Penjualan
2. Dekomposisi Diagram
0
Sistem Informasi
Penjualan Tunai
Top Level
DFD Level 0
1
Pendataan
2
Transaksi
3
Laporan
3.1
Laporan Data
Barang
3.2
Laporan
Penjualan
DFD Level 1
Gambar 4.4 Dekomposisi Diagram Sistem Informasi Penjualan
40
3. Data Flow Diagram
DFD
(Data
Flow
Diagram)
merupakan
alat
pada
metodologi
pengembangan sistem secara terstruktur, yang menggambarkan alur data
dari suatu sistem.
Data Barang
DBBarang
Data Barang
1
Pendataan
Admin/Kasir
Daftar Barang
Data Penjualan
Data Barang
Konsumen
Nota Penjualan
2
Transaksi
Data Penjualan
Penjualan
Data Penjualan
Data Barang
3
Laporan
Lap. Penjualan
Pemilik
Lap Data barang
Gambar 4.5 Data Flow Diagram Sistem Informasi Penjualan
4. Entity Relationship Diagram
Diagram hubungan entitas atau dikenal dengan diagram ER adalah rotasi
grafik dari sebuah model data atau sebuah model jaringan yang
menjelaskan tentang data yang tersimpan dari sebuah sistem.
41
Gambar 4.6 Entity Relationship Diagram Sistem Informasi Penjualan
5. Normalisasi
Normalisasi
memberikan
panduan
yang
sangat
pengembang untuk mencegah penciptaan struktur
membantu
tabel yang kurang
fleksibel atau mengurangi ketidak efisienan.
a. Tabel Karyawan
KD_Karyawan Nm_Karyawan Alamat
No_Telepon
X00
XXXXXXXXX XXX000 000000000
KD_Karyawan
Nm_Karyawan, Alamat, No_Telepon
1) Tabel Karyawan memenuhi 1NF
bagi
42
Pada table Karyawan tidak terdapat set attribute yang berulang atau
bernilai ganda
2) Tabel Karyawan memenuhi 2NF
Telah memenuhi 1Nf dan setiap atribut bukan kunci utama
tergantung secara fungsional terhadap semua atribut kunci dan
bukan hanya sebagian kunci, dimana kunci utamanya adalah
KD_Karyawan
KD_Karyawan
Nm_Karyawan, Alamat, No_Telepon
3) Tabel Karyawan memenuhi 3NF
Pada tabel ini telah memenuhi 2Nf dan setiap atribut bukan kunci
harus bergantung hanya pada kunci utama secara menyeluruh.
Nm_Karyawan
KD_Karyawan, Alamat, No_Telepon
Alamat
KD_Karyawan, Nm_Karyawan, No_Telepon
No_Telepon
KD_Karyawan, Nm_Karyawan, Alamat
b. Tabel Barang
KD_Barang
XX00-00000
NM_Barang
JNS_Barang MERK_Barang
XXXXXXXXX XX00
XXXXXXXX
Harga_Beli Harga
Stock
000000000 000000000 000
KD_Barang
NM_Barang,
Satuan
XXXXX
JNS_Barang,
MERK_Barang,
Harga_Beli, Harga, Stock, Satuan.
1) Tabel Barang memenuhi 1NF
Pada table Barang tidak terdapat set attribute yang berulang atau
bernilai ganda
43
2) Tabel Barang memenuhi 2NF
Telah memenuhi 1Nf dan setiap atribut bukan kunci utama
tergantung secara fungsional terhadap semua atribut kunci dan
bukan hanya sebagian kunci, dimana kunci utamanya adalah
KD_Barang
KD_Barang
NM_Barang, JNS_Barang, MERK_Barang,
Harga_Beli, Harga, Stock, Satuan.
3) Tabel Barang memenuhi 3NF
Pada tabel ini telah memenuhi 2Nf dan setiap atribut bukan kunci
harus bergantung hanya pada kunci utama secara menyeluruh.
NM_Barang
KD_Barang, JNS_Barang, MERK_Barang,
Harga_Beli, Harga, Stock, Satuan.
JNS_Barang
KD_Barang,
NM_Barang,
MERK_Barang,
Harga_Beli, Harga, Stock, Satuan.
MERK_Barang
KD_Barang,
NM_Barang,
JNS_Barang,
Harga_Beli, Harga, Stock, Satuan.
Harga_Beli
KD_Barang,
NM_Barang,
JNS_Barang,
MERK_Barang, Harga, Stock, Satuan.
Harga
KD_Barang,
NM_Barang,
JNS_Barang,
MERK_Barang, Stock, Satuan.
Stock
KD_Barang,
NM_Barang,
JNS_Barang,
MERK_Barang, Harga_Beli, Harga, Satuan.
44
Satuan
KD_Barang,
NM_Barang,
JNS_Barang,
MERK_Barang, Harga_Beli, Harga, Stock.
c. Tabel Penjualan
1) Tabel Penjualan Un Normalized Form (UNF)
No_Faktur
MMyy000001
MMyy000001
Tanggal
dd-MM-yy
dd-MM-yy
KD_Barang
XX00-00001
XX00-00002
QTY
000
000
Total_Bayar
000000000
000000000
Harga
000000
000000
KD_Karyawan
X00
X00
Pada Tabel Penjualan Tidak Memenuhi 1NF karena masih terdapat
set attribute yang berulang atau ganda
No_Faktur
Tanggal, Total_Bayar, KD_Barang, QTY,
Harga, KD_Karyawan
2) Tabel Penjualan memenuhi 1NF
Pada table Penjualan tidak terdapat set attribute yang berulang atau
bernilai ganda
No_Faktur
MMyy000001
KD_Barang
XX00-00001
XX00-00002
No_Faktur
Tanggal
dd-MM-yy
Total_Bayar
000000000
QTY Harga
KD_Karyawan
000
000000
X00
000
000000
X00
Tanggal, Total_Bayar, KD_Barang, QTY,
Harga, KD_Karyawan.
3) Tabel Penjualan memenuhi 2NF
45
Telah memenuhi 1Nf dan setiap atribut bukan kunci utama
tergantung secara fungsional terhadap semua atribut kunci dan
bukan hanya sebagian kunci, dimana kunci utamanya adalah
No_Faktur, KD_Barang

Penjualan
No_Faktur
MMyy000001
No_Faktur

Tanggal
Total_Bayar KD_Karyawan
dd-MM-yyyy 000000000 X00
Tanggal, Total_Bayar, KD_Karyawan
Barang
KD_Barang
XX00-00001
XX00-00002
KD_Barang
QTY Harga
000
000000
000
000000
QTY, Harga
4) Tabel Penjualan memenuhi 3NF
Pada tabel ini telah memenuhi 2Nf dan setiap atribut bukan kunci
harus bergantung hanya pada kunci utama secara menyeluruh.

Barang
KD_Barang
XX00-00001
XX00-00002
KD_Barang
QTY Harga
000
000000
000
000000
QTY, Harga
QTY
KD_Barang, Harga
Harga
KD_Barang, QTY

Penjualan
No_Faktur
MMyy000001
No_Faktur
Tanggal
Tanggal
Total_Bayar KD_Karyawan
dd-MM-yyyy 000000000 X00
Tanggal, Total_Bayar, KD_Karyawan
No_Faktur,Total_Bayar, KD_Karyawan
46
Total_Bayar
No_Faktur, Tanggal, KD_Karyawan.
KD_Karyawan
No_Faktur, Tanggal, Total_Bayar

Penjualan_Detail
No_Faktur
KD_Barang
QTY Harga
MMyy000001 XX00-00001 000
000000
MMyy000001 XX00-00002 000
000000
No_Faktur
KD_Barang, QTY, Harga
KD_Barang
Harga, QTY
QTY
KD_Barang, Harga
Harga
KD_Barang, QTY
6. Kamus Data
a. Tabel Karyawan
Karyawan
= KD_Karyawan
+ Nm_Karyawan + Alamat +
No_Telepon
Kd_Karyawan
= 3 {Char} 3
[A..Za..z0..9]
Nm_Karyawan
= 1 { Char } 35
[A..Za]
Alamat
= 1 { Char } 50
[A..Za..z0..9]
No_Telepon
= 1 {number} 12
[0...9]
b. Tabel Barang
Barang
= KD_Barang + NM_Barang + JNS_Barang +
MERK_Barang + Harga_Beli + Harga + Stock +
Satuan
KD_Barang
= 10 {Char} 10
[A..Za..z0..9]
NM_Barang
= 1 { Char } 20
[A..Za..z0..9]
JNS_Barang
= 4 { Char } 4
[A..Za..z0..9]
47
MERK_Barang
= 1 { Char } 15
[A..Za..z0..9]
Harga_Beli
= 1 {number} 6
[0...9]
Harga
= 1 {number} 6
[0...9]
Stock
= 1 {number} 3
[0...9]
Satuan
= 1 { Char } 10
[A..Za..z0..9]
c. Tabel Penjualan
Penjualan
= No_Faktur
+
Tanggal
+
Total_Bayar
KD_Barang + QTY + Harga + KD_Karyawan
No_Faktur
= MMyyNumber
MM
= [01|02|….|12]
yy
= [09|00|….|99]
Number = 1 {number} 6
Tanggal
[0...9]
= dd-MM-yyyy
dd
= [01|02|….|31]
MM
= [01|02|….|12]
yyyy
= [1999|2000|….|9999]
Total_Bayar
= 1 {number} 9
[0...9]
KD_Karyawan
= 3 {Char} 3
[A..Za..z0..9]
d. Tabel Penjualan_detail
Karyawan
= No_Faktur + KD_Barang + QTY + Harga
No_Faktur
= MMyyNumber
MM
= [01|02|….|12]
yy
= [09|00|….|99]
+
48
Number = 1 {number} 6
[0...9]
KD_Barang
= 10 {Char} 10
[A..Za..z0..9]
QTY
= 1 {number} 3
[0...9]
Harga
= 1 {number} 6
[0...9]
7. Tabel Relasi
Tabel Relasi menggambarkan hubungan antara table-tabel yang terdapat
pada database Penjualan, yang dimana didalam tabel tersebut terdapat
field kunci (Primary Key) dan terdapat kunci tamu (Foreign Key). Kedua
kunci (Key) ini digunakan untuk menghubungkan antara tabel.
Gambar 4.7 Relasi Tabel Sistem Informasi Penjualan
8. Design Input Output
a. Design Input
49

Design Menu Utama
Gambar 4.8 Design Menu Utama Sistem Informasi Penjualan

Design Form Data Karyawan
Gambar 4.9Design Form Data Karyawan
50

Design Form Data Barang
Gambar 4.10Design Form Data Barang

Design Form Transaksi Penjualan
Gambar 4.11Design Form Transaksi Penjualan
51
b. Design Output

Design Laporan Data Barang
VAN‟S BYAN STAR
LAPPORAN DATA BARANG
TANGGAL
PERIODE
Kode
XX00000
XX00000
: 00-XXXXX-0000
: XXXXX
Nama
Jenis
XXXXXX
XXXXXX
XXXXXX
XXXXXX
Merk
XXXXXX
XXXXXX
Harga
0000000
0000000
Stock
00
00
Satuan
XXXXXX
XXXXXX
Gambar 4.12Design Laporan Data Barang

Dersign Laporan Penjualan
VAN‟S BYAN STAR
LAPPORAN PENJUALAN
TANGGAL
PERIODE
No. Faktur
XXX0001
XXX0002
: 00-XXXXX-0000
: XXXXX
Tanggal
No. Nota
XXXXXX 0000000
XXXXXX 0000000
KD. BRG
XX00001
XX00002
NM. BRG
XXXXXX
XXXXXX
XXXXXX
XX00001
XXXXXX
0000000
Harga
0000000
0000000
TOTAL
0000000
TOTAL
GRAND TOTAL
Gambar 4.13Design Laporan Penjualan
QTY
00
00
00
SUB TOT
00000000
00000000
00000000
00000000
00000000
00000000
52
4.4 Implementasi
1. MENU UTAMA
Gambar 4.14Form Menu Utama
2. FORM KARYAWAN
Gambar 4.15Form Data Karyawan
53
3. FORM BARANG
Gambar 4.16Form Data Barang
4. FORM TRANSAKSI
Gambar 4.17Form Transaksi Penjualan
54
5. NOTA PENJUALAN
Gambar 4.18Nota Penjualan
6. LAPORAN BARANG
Gambar 4.19Laporan Data Barang
55
7. LAPORAN PENJUALAN
Gambar 4.20Laporan Penjualan
4.5 Pengujian Sistem
4.5.1 Pengujian Sistem Metode Black Box
Tabel 4.1: Tabel Pengujian BlackBox – Pengujian Konten
No.
Input Pengujian
Fungsi
Hasil Yang
Hasil Uji
Diharapkan
Menutup Program Program yang di Memenuhi
yang di jalankan
jalankan
keluar/tertutup
Menuju pilihan
Menampilkan Form Memenuhi
menu program.
sesuai
dengan
menu yang dipilih
1
Klik File yang terdiri
atas submenu keluar
2
Klik Menu Pendataan
yang terdiri atas sub
menu pendataan Bara
ng dan karyawan
Klik Menu Transaksi Menuju
yang terdiri atas sub menu
menu Penjualan
Transaksi
Penjualan
3
4
Klik Menu Laporan
yang terdiri atas sub
menu laporan data
barang dan laporan
pilihan Menampilkan Form Memenuhi
Form Transaksi
Penjualan
sesuai
dengan menu yang
dipilih
Menuju
pilihan Menampilkan hasil Memenuhi
menu Laporan data cetakkan
dari
barang dan laporan laporan data barang
penjualan
dan
laporan
56
5
6
7
penjualan
Melakukan
manajemen Pendataan
data barang
Melakukan
manajemen Pendataan
Karyawan
Melakukan inputan
data
transaksi
Penjualan
Untuk melakukan
tambah/ubah/hapus
data barang
Untuk melakukan
tambah/ubah/hapus
data karyawan
Untuk melakukan
pendataan
transaksi penjualan
penjualan
Menampilkan hasil Memenuhi
tambah/ubah/hapus
data barang
Menampilkan hasil Memenuhi
tambah/ubah/hapus
data karayawan
Menampilkan hasil Memenuhi
cetak nota dari
pendataan transaksi
yang berlangsung
4.5.2 Maintenace
Maintenance yang dapat di lakukan :
1. Back Up data base selalu setiap minggu menggunakan software SQLyog
Atau melalui PHPmyadmin, untuk menghindari erornya sistem dan di
haruskan install ulang.
2. Cek Printer untuk menghindari gagalnya cetak bukti nota penjualan
3. Clean harddisk menggukan tools cleaner agar komputer tidak mengalami
macet atau eror
4. Pastikan computer menggunakan UPS untuk menjaga kwalitas layanan di
saat aliran listrik padam.
5. Pastikan cek virus / malware menggunakann antivirus
BAB V
PENUTUP
BAB V PENUTUP
Dari pembahasan tentang Sistem Informasi Penjualan pada Toko VANS BYAN
STAR yang telah diuraikan dapat ditarik kesimpulan dan saran untuk mendukung
perkembangan Sistem Informasi Penjualan.
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari pembahasan tentang Sistem Informasi Penjualan pada toko
VANS BYAN STARdi Semarang, dapat di ambil kesimpulan bahwa :
1. Dengan menggunakan sistem yang diusulkan dapat mempermudah dan
mempercepat dalam proses penjualan.
2. Sistem yang diusulkan dapat menentukan total omset pencapaian perhari
maupun per bulan.
3. Laporan dapat dicetak lebih terperinci dan mudah, pekerjaan menjadi efisien
dan efektif.
5.2 Saran
Bagi pengembangan yang lebih lanjut,saran yang di ajakuan bagi pengembangan
sistem informasi penjualan pada Toko VANS BYAN STAR untuk masa yang
akan datang :
1. Sistem Informasi Penjualan ini sebaikanya di kembangkan menjadi Sistem
Informasi Akuntansi Penjualan dan Pembelian barang sehingga dapat melihat
arus pengeluaran dan pendapatan.
57
58
2. Dan Sistem informasi penjualan ini sebaiknya juga di kembangkan ke ecommerce agar mendapatkan segmen pasar yang lebih luas.
3. Komputerisasi tidak akan memberikan manfaat jika tidak didukung oleh
sumber daya manusia yang mampu mengoperasikannya.
Untuk itu perlu
diadakan latihan terutama bagi karyawan yang akan mengoperasikannya.
DAFTAR PUSTAKA
[1]
McLeo d Raymond Jr. (2001). Si st em Informasi Manajemen, edisi ke-7
terjemahan Teguh, PT . Prehallin do, Jakarta.
[2] Jogiyanto, Hartono, 2005. Analisis & Desain Sistem Informasi Pendekatan
Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis. Andi Yogyakarta.
[3] Jogiyanto, HM.2002. Analisis & Desain Sistem Informasi.Andi.Yogyakarta.
[4] http://www.pujianto.blog.ugm.ac.id/files/2009/12/Apsi2.pdf
[5] Jogiyanto, HM. 2001. Analisis Perancangan Sistem Informasi. Andi Offset.
Yogyakarta.
[6] Fathansyah. 2002. Basis Data. Informatika .Bandung.
[7] Husni Iskandar Pohan dan Kusnassriyanto Saiful Bakri (1997), Pengantar
Perancangan Sistem, Erlangga.
[8] Suryana, T., & Sarwono, J. (2007).E-Commerce menggunakan PHP
&MySQL.Bandung: Graha Ilmu.
[9] http://www.herupras.wordpress.com/pengertian-visual-basic-60
[10] Indah, Ika Nur. 2013. “Pembuatan Sistem Informasi Penjualan Pada Toko
Sehat Jaya Elektronik Pacitan”. Indonesian Jurnal on Computer Science Speed (IJCSS) 16 FTI UNSA.Volume 10 Nomor 2.
[11] Astuti, Puspita Dwi. 2013. “Sistem Informasi Penjualan Obat Pada Apotek
Jati Farma Arjosari”. Journal Speed – Sentra Penelitian Engineering dan
Edukasi.Volume 3 Nomor 4.
Download