Pertemuan III Statistika Dasar (Basic Statistics) Jika punya data mengenai daya hidup dari baterai HP merk “XXX” Dimana “lokasi” atau “pusat” dari data? ukuran pemusatan Seberapa besar variasi dari data ukuran penyebaran Modus (Mode): Nilai pengamatan yang paling Median: Pengamatan yang ditengah-tengah dari Quartil: Nilai-nilai yang membagi data terurut Mean: merupakan pusat massa (centroid) sehingga sering muncul data terurut menjadi 4 bagian yang sama simpangan kiri dan simpangan kanan sama besar Merupakan nilai pengamatan yang paling sering muncul Dalam satu gugus data dapat mengandung lebih dari satu modus Dapat digunakan untuk semua jenis data, tapi paling banyak digunakan untuk data kategorik atau data diskret dengan hanya sedikit nilai yang mungkin muncul Modus Pengamatan yang ditengah-tengah dari data terurut Nama lain dari percentil ke-50 Nama lain dari kuartil 2 (Q2) Digunakan untuk menggambarkan lokasi dari data numerik Kekar terhadap adanya pencilan Urutkan data dari terkecil sampai terbesar Jika jumlah data ganjil, nilai median merupakan nilai di tengah Data I: 2 8 Data terurut: 1 3 2 4 3 1 Median 4 8 Urutkan data dari terkecil sampai terbesar Jika jumlah data genap, nilai median merupakan rataan dari dua nilai di tengah Data II: 2 8 3 4 1 8 Data terurut: 1 2 3 4 8 8 Median=(3+4)/2 = 3.5 Data I terurut: 1 2 3 4 8 4 100 Median Data III terurut: 1 2 3 Median Urutkan data dari kecil ke besar Cari posisi median (nmed=(n+1)/2) Nilai median Jika nmed bulat, maka Median=X(n+1)/2 Jika nmed pecahan, maka Median=(X(n)/2+ X(n)/2+1)/2 (rata-rata dua pengamatan yang berada sebelum dan setelah posisi median) Nilai-nilai yang membagi data terurut menjadi 4 bagian yang sama Q0 (dibaca kuartil 0) merupakan nilai minimum dari data Q1(dibaca kuartil 1) merupakan nilai yang membagi data 25% data di kiri dan 75% data di kanan Q2 (dibaca kuartil 2) merupakan median, membagi data menjadi 50% Q3 (dibaca kuartil 3) merupakan nilai yang membagi data 75% data di kiri dan 25% data di sebelah kanan Q4 (dibaca kuartil 4) merupakan nilai maksimum dari data Nilai Q1, Q2, dan Q3 kekar terhadap pencilan Metode Belah dua Urutkan data dari kecil ke besar Cari posisi kuartil nQ2=(n+1)/2 nQ1=(nQ2*+1)/2= nQ3, nQ2* posisi kuartil dua terpangkas (pecahan dibuang) Nilai kuartil 2 ditentukan sama seperti mencari nilai median. Kuartil 1 dan 3 prinsipnya sama seperti median tapi kuartil 1 dihitung dari kiri, sedangkan kuartil 3 dihitung dari kanan. Posisi Q2 = nQ2 = (5+1) / 2 =3 Posisi Q1 = Posisi Q3 = (3+1)/2 = 2 Data terurut: 1 2 3 4 Median Q1 Q3 8 Posisi Q2 = nQ2 = (6+1) / 2 =3.5 Posisi Q1 = Posisi Q3 = (3+1)/2 = 2 Data terurut: 1 2 Q1 3 4 8 Median Q3 8 Metode Interpolasi Urutkan data dari kecil ke besar Cari posisi kuartil nq1=(1/4)(n+1) nq2=(2/4)(n+1) nq3=(3/4)(n+1) Nilai kuartil dihitung sebagai berikut: Xqi=Xa,i + hi (Xb,i-Xa,i) Xa,i = pengamatan sebelum posisi kuartil ke-i, Xb,i = pengamatan setelah posisi kuartil ke-i dan hi adalah nilai pecahan dari posisi kuartil Posisi Q2 = nQ2 = (5+1) / 2 =3 Posisi Q1 = ¼(5+1) = 1.5 Data terurut: 1 Posisi Q3 = ¾(5+1) = 4.5 2 3 4 8 Median Q1= 1 + 0.5(2-1) = 1.5 Q3=4+ 0.5(8-4)=6 Posisi Q2 = nQ2 = (6+1) / 2 =3.5 Posisi Q1 = ¼(6+1) = 1.75 Posisi Q3 = ¾(6+1) = 5.25 Data terurut: 1 2 3 4 8 8 Median Q1= 1 + 0.75(2-1) = 1.75 Q3=8+ 0.25(8-8)=8 Q1 Q2 Q3 Q0 Q4 Berdasarkan metode Interpolasi Data I 1.5 1 3 Data II 6 8 1.75 1 3.5 6 8 Merupakan pusat massa (centroid) Jika menggambarkan populasi di tuliskan sebagai , huruf yunani “mu” Jika menggambarkan contoh dituliskan sebagai disebut “xbar” Digunakan untuk tipe data numerik x , Tidak bisa digunakan untuk tipe data kategorik dan diskret Sangat resisten terhadap pencilan Rata-rata (Mean) Populasi: Sampel: x N i 1 x n x N i i 1 n i Data I (merupakan data contoh): 2 x 8 3 4 1 2 8 3 4 1 3.6 5 Jangan dibulatkan!!!! Data I terurut: 1 x 1 2 3 4 8 3.6 5 Data III terurut: 1 x 1 2 3 4 100 22 5 2 3 4 8 4 100 Median 2 3 Median Mean = Median = Mode •Menggambarkan suatu UKURAN KUANTITATIF tingkat penyebaran atau pengelompokan dari data •Keragaman biasanya didefinisikan dalam bentuk jarak : •Seberapa jauh jarak antar titik-titik tersebut satu sama lain •Seberapa jauh jarak antara titik-titik tersebut terhadap rataannya •Bagaimana tingkat keterwakilan nilai tersebut terhadap kondisi data keseluruhan Merupaka selisih dari nilai terbesar – nilai terkecil R=Xmax – Xmin Hanya memperhitungkan nilai terkecil dan terbesar, sedangkan sebaran nilai antara dua nilai tersebut tidak diperhitungkan Resisten terhadap nilai yang ekstrim Data I terurut: 1 2 R = 8-1 = 7 Data III terurut: 1 3 2 R = 100-1 = 99 4 3 8 4 100 Merupakan selisih antara kuartil 3 dengan kuartil 1 IQR = Q3 - Q1 Memperhitungkan sebaran antara nilai minimum dan nilai maksimum Kekar terhadap adanya nilai-nilai yang ekstrim (pencilan) Statistik 5 serangkai dari data I (metode belah dua) 2 3 1 4 8 IQR = 4-2 = 2 Statistik 5 serangkai dari data III (metode belah dua) 2 1 3 4 100 IQR = 4-2 = 2 Ukuran penyebaran yang lebih kompleks adalah bagaimana data tersebut mengelompok di sekitar rataannya Deviasi merupakan selisih dari data terhadap rataannya. Ukuran keragaman dari deviasi adalah rataan deviasi = (x - ) / n (x - ) / n 0 Data 1 Data Rataan Deviasi 1 -2.6 2 -1.6 3 -0.6 4 0.4 8 4.4 3.6 0.000000000000000178 Data 1 Data 1 2 3 4 Rataan 8 3.6 (X-) -2.6 -1.6 -0.6 0.4 4.4 (X-)2 6.76 2.56 0.36 0.16 19.36 5.84 Untuk menghilangan +/- maka deviasi dikuadratkan terlebih dahulu sebelum dirataratakan. Ukuran semacam ini disebut ragam = (x )2 / n (x - )2 merupakan jumlah kuadrat dari deviasi disekitar rataannya Ragam (Variance) Populasi 2 Contoh x N 2 i i 1 N x x n s2 i 1 i 2 n 1 Derajat bebas = db Untuk menghitung ragam contoh maka perlu dihitung rataan contoh, maka data terakhir tergantung dari datadata sebelumnya. Hanya 1 yang tidak bebas, sedangkan n-1 data lainnya bebas variasinya Data 1 x N 2 i1 i N 2 29.2 5.84 5 x x n s2 i1 i n1 2 29.2 7.3 4 Banu mengajak Anda main tebak-tebakan. Banu mempunyai tiga kaleng. Salah satu dari kaleng tersebut berisi bola. Yang manakah yang berisi bola? Jika bola tersebut dianggap sebagai rataan sampel maka ada sebanyak 3-1 = 2 kaleng yang ditebak bebas db = n-1 Jika kaleng I dan II Anda angkat namun tidak terdapat bola maka sudah pasti kaleng ke-3 yang berisi bola Simpangan baku (standard deviation) Ragam merupakan ukuran jarak kuadrat, sehingga untuk mendapatkan jarak yang sebenarnya adalah dengan mengakarkan ragam simpangan baku simpangan baku populasi dan s simpangan baku sampel a. 3 9 7 4 10 3 b. 4 9 3 8 6 Tentukan nilai : Mean, Median, Q1, Q3, Ragam, Simpangan Baku, Range, dan IQR untuk kedua gugus data di atas Ilustrasi Data No Sex Tinggi Berat Agama 2 1 172 74 Islam 1 3 4 5 6 7 8 9 10 1 0 0 1 0 1 0 0 1 167 161 157 165 167 162 151 158 162 63 Islam 53 Kristen 58 Islam 47 60 52 Hindu Islam Budha 45 Katholik 63 Islam 54 Kristen 11 1 176 82 Islam 13 0 163 57 Kristen 58 Katholik 61 Kristen 62 Islam 12 14 15 16 17 18 19 20 21 1 0 1 0 1 1 1 0 1 167 158 164 161 159 163 165 169 173 69 60 50 65 59 70 Islam Islam Islam Islam Islam Islam Data pada ilustrasi data diolah menggunakan MINITAB Descriptive Statistics: Tinggi, Berat Variable Tinggi Berat N 21 21 Mean 163.81 60.10 Variable Tinggi Berat Range 25.00 37.00 IQR 7.00 10.50 StDev 5.85 8.86 Variance 34.26 78.49 Minimum 151.00 45.00 Q1 160.00 53.50 Median 163.00 60.00 Q3 167.00 64.00 Maximum 176.00 82.00 Melihat ukuran penyebaran dan ukuran pemusatan data Melihat adanya data pencilan Sebagai alat pembandingan sebaran dua kelompok data atau lebih Penyajian Dengan Box-plot(1) Boxplot of data 1 Q1 Q2 Q3 Min Max Interquartli Range 40 45 50 data 1 55 60 CARA MEMBUAT BOX PLOT Hitung Statistik lima serangkai Hitung Pagar Dalam Atas (PAD1) : Q3 +1.5(Q3-Q1) Me Q1 Q0 Q3 Q4 Hitung Pagar Dalam Atas (PAD2) : Q3 +3(Q3-Q1) Hitung Pagar Dalam Bawah (PBD1): Q1-1.5(Q3-Q1) Hitung Pagar Dalam Bawah (PBD)2: Q1-3(Q3-Q1) Identifikasi data. Jika data < PBD atau data > PAD maka data dikatakan outlier Gambar kotak dengan batas Q1 dan Q3 Jika tidak ada pencilan : Tarik garis dari Q1 sampai data terkecil dan tarik garis dari Q3 sampai data terbesar Jika ada pencilan : Tarik garis Q1 dan atau Q3 sampai data sebelum pencilan Pencilan digambarkan dengan asterik ILUSTRASI (1) Statistik 5 serangkai dari data sbb: Q1 Me Min Q3 43 48 Max 40 55 59 PDA = 55 + 1.5 (55 – 43) = 73 PDB = 43 – 1.5 (55 - 43) = 25 Tidak ada pencilan Boxplot of data 1 40 45 50 data 1 55 Sebaran data tidak simetrik, karena nilai median lebih dekat ke Q1 miring ke kanan Tidak ada pencilan 60 Stem-and-leaf of data 1 N = 23 Leaf Unit = 1.0 9 (5) 9 7 1 1 1 1 1 4 4 5 5 6 6 7 7 8 002233344 68899 02 556788 Q1 Me Min Q3 Max 40 55 80 PDA = 55 + 1.5 (55 – 43) = 73 PDB = 43 – 1.5 (55 - 43) = 25 Pencilan : 80 0 43 48 Boxplot of data 1 40 50 60 data 1 70 80 Sebaran data tidak simetrik, karena nilai median lebih dekat ke Q1 miring ke kanan Terdpat nilai pencilan (80) Jawa Barat No. Kota/Kab 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 Pandenglang Lebak Bogor Sukabumi Cianjur Bandung Garut Tasikmalaya Ciamis Kuningan Cirebon Majalengka Sumedang Indramayu Subang Purwakarta Karawang Bekasi Tangerang Serang Kota Bogor Kota Sukabumi Kota Bandung Kota Cirebon Rata-Rata: Jabar Jateng Minimum : Jabar Jateng Maksimum: Jabar Jateng Pert. Pend. 2.15 2.48 4.52 2.51 2.33 3.31 2.35 2.15 1.21 1.97 2.73 2.01 1.41 2.53 1.89 2.32 2.31 3.57 4.04 2.85 2.60 1.48 2.20 2.51 2.48 1.68 1.00 1.00 23.00 34.00 Jawa Tengah No. Kota/Kab 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 Cilacap Banyumas Prubalingga Banjarnegara Kebumen Purworejo Wonosobo Magelang Boyolali Klaten Sukoharjo Wonogiri Karanganyar Sragen Grobogan Blora Rembang Pati Kudus Jepara Demak Semarang Temanggung Kendal Batang Pekalongan Pemalang Tegal Brebes Kota Magelang Kota Surakarta Kota Slatiga Kota Semarang Kota Pekalongan Kota Tegal Pert. Pend. 1.28 1.78 1.42 1.49 1.09 0.62 1.64 1.31 1.08 1.19 2.10 0.51 2.07 1.85 1.52 1.27 2.08 1.62 2.03 1.87 1.38 0.46 1.83 0.83 1.70 1.80 1.79 2.67 2.09 1.25 1.39 2.30 5.21 1.95 2.44 Boxplot of pertumbuhan pendd vs prop pertumbuhan pendd 5 4 Kota Semarang Bogor Tangerang 3 2 1 0 Jawa Barat prop Jawa Tengah Pertumbuhan penduduk di Jawa Barat relatif lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan penduduk di Jawa Tengah. Secara umum, tingkat keragaman pertumbuhan penduduk antar kabupaten, di Jawa Tengah sedikit lebih besar dibanding dengan Jawa Barat. Kab Bogor dan Tangerang merupakan daerah yang tingkat pertumbuhan pendudukya cukup tinggi. Di Jawa Tengah Kota Semarang yang pertumbuhan penduduknya paling tinggi. Nomor Skor Aritmatika 1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 11 14 8 19 17 15 13 11 8 0 0 1 0 5 3 4 2 0 2 Skor Aljabar Nomor 3 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Skor Aritmatika 9 19 19 18 19 14 14 16 20 16 Skor Aljabar 2 5 7 9 7 0 4 1 9 4