BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat melalui urutan pilihan atau prioritas dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia. Perencanaan strategis merupakan proses sistematis yang berkelanjutan dari pembuat keputusan yang berisiko, dengan memanfaatkan sebanyakbanyaknya pengetahuan antisipatif, mengorganisasi secara sistematis usahausaha melaksanakan keputusan tersebut dan mengukur hasilnya melalui umpan balik yang terorganisir Penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa (BPMPD) Kabupaten Barru mengacuh pada Peraturan Daerah Kabupaten Barru Nomor 03 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Barru Tahun 2010-2015, Khususnya dalam mewudjudkan visi pembangunan Kabupaten Barru Selama Lima tahun yaitu “ Menjadikan Kabupaten Barru sebagai Wilayah Yang Maju, Taat Azas Sejahtera, Bermartabat dan Bernafaskan Keagamaan “. Renstra BPMPD Kabupaten Barru 2010-2015 merupakan dokumen perencanaan Strategis untuk memberikan gambaran arahan kebijakan stragegi pembangunan pada tahun 2010-2015 sebagai tolok ukur dan alat bantu dalam melaksanakan tugas menyelenggarakan dan sebagian fungsi tugas BPMPD Kabupaten pemerintahan di Barru bidang dalam urusan pemberdayaan masyarakat, hal ini dapat mendukung segenap penyelenggara kegiatan disetiap unit pelaksana dilingkup BPMPD Kabupaten Barru agar secara konsekuen dan konsisten menyelenggarakan Kegiatan sesuai posisi dan Peran yang ditugaskan. Inti pemberdayaan masyarakat adalah melakukan perubahan sosial (social change) dalam arti merubah kondisi kehidupan masyarakat untuk mencapai suatu kemajuan yang diinginkan. baik individu maupun kelompok atau komunitas, perubahan individu yang dimaksudkan adalah meningkatkan kemampuan, cara berpikir, berprilaku, bertindak, bekerja dan membuat keputusan dengan caranya sendiri sedangkan perubahan terhadap kelompok atau komunitas adalah upaya untuk mengurangi deskriminasi sosial yang dialami oleh sekelompok orang karena perbedaan ras, etnik, relegi dan gender. 1 upaya pemberdayaan masyarakat Desa harus dilakukan secara simultan dengan upaya peningkatan kapasitas birokrasi pemerintahan, khususnya kapasitas seluruh jajaran Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa. Hal ini berkaitan dengan proses perencanaan program dan kegiatan BPMD yang dituangkan dalam Rencana Strategi (RENSTRA) BPMD Hal mendasar yang menjadi acuan dalam penyusunan RENSTRA BPMD adalah terjadi perubahan perundangan yang mengatur tentang perencanaan pembangunan yang ditandai dengan lahirnya Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPN). Kemudian berikutnya lahir Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2010 tentang pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan Tata cara Penyusunan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah. RPJM Daerah tersebut selanjutnya dijadikan acuan oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) untuk menyusun Renstra-SKPD sebagai dokumen perencanaan Satuan Kerja Perangkat Daerah untuk periode 5 (lima) tahun. Renstra SKPD berfungsi sebagai dokumen perencanaan teknis operasional dan merupakan penjabaran teknis RPJM Daerah yang memuat vsi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program dan kegiatan pembangunan yang disusun sesuai dengan tugas dan fungsi Satuan Kerja Perangkat Daerah serta berpedoman kepada RPJM Daerah dan bersifat indikatif. Rencana Pembangunan Jangka Menengah dokumen perencanaan pembangunan yang Daerah merupakan mempunyai hubungan atau keterkaitan dengan Rencana Strategis (Renstra) Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional; meliputi Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disebut RKPD dan Rencana Pembangunan Tahunan Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disebut Renja SKPD. 1.2. Landasan Hukum Dalam penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Barru, sejumlah peraturan yang digunakan sebagai rujukan, antara lain : 1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 1959, tentang Pembentukan DaerahDaerah Tingkat II di Sulawesi (Lembaran Negara Tahun 1959 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Nomor 1822); 2 2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme; 3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharan Negara (Lembaran Negara tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 5. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 66, tambahan Lembaran Negara Nomor 4400); 6. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4377); 7. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negaran Republik Indonesia Nomor 4438); 8. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 25 tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Pemerintah propinsi sebagai Daerah Otonom (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3952); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pembinaan dan Pengawasan Atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2001 Nomor41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor ..... ); 11. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2001 tentang Pelaporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah; 12. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 66 Tahun 2007 tentang Perencanaan Pembangunan Desa; 13. Peraturan Daerah Kabupaten Barru Nomor 06 Tahun 2007 tentang Perencanaan Pembangunan Desa; 14. eraturan Daerah Kabuopaten Barru Nomor 06 Tahun 2010 tentang RPJP Daerah 3 15. Peraturan Daerah Kabupaten Barru Nomor 3 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Kabupaten Barru Tahun 2005-2010; 1.3. Maksud dan Tujuan Renstra Badan PMD Kabupaten Barru 2010-2015 disusun dengan maksud menyediakan pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja (Renja) SKPD sekaligus merupakan pedoman dalam penyusunan RKA-SKPD dan penentuan pilihan-pilihan program dan kegiatan tahunan yang akan dibahas dalam rangkaian forum Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah secara berjenjang. Berdasarkan pertimbangan ini, maka Renstra Badan PMD Kabupaten Barru ini disusun dengan tujuan sebagai berikut : 1. Menyediakan satu pedoman resmi bagi seluruh jajaran Badan PMD Kabupaten Barru dalam menentukan prioritas program dan kegiatan tahunan yang akan dibiayai dari APBD dan sumber pembiayaan lainnya. 2. Menyediakan satu tolok ukur untuk mengukur dan melakukan evaluasi kinerja tahunan Badan PMD. 3. Mengembangkan pemikiran, sikap dan tindakan yang berorientasi kepada masa depan serta meningkatkan mutu pelayanan kepada masyarakat 4. Memudahkan seluruh jajaran aparatur Badan PMD dalam mencapai tujuan dengan cara menyusun program dan kegiatan secara terpadu, terarah dan terukur. 5. Memudahkan seluruh jajaran aparatur Badan PMD untuk memahami dan menilai arah kebijakan dan program serta kegiatan operasional tahunan dalam rentang waktu lima tahun. 1.4. Sistematika Penulisan Secara Sistematis Rencana Strategis (RENSTRA) Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Barru 2010-2016 dapat diuraikan sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Landasan Hukum 1.3. Maksud dan Tujuan 1.4. Sistematika Penulisan 4 BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD 2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD 2.2. Sumberdaya SKPD 2.3. Kinerja Pelayanan SKPD BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1. Identifikasi Permasalahan pembangunan, 3.2. Isu-Isu Strategis BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1 Visi dan Misi SKPD 4.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah SKPD 4.3 Strategi dan Kebijakan SKPD BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD BAB VII PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN BAB VIII PENUTUP 5 BAB. II GAMBARAN PELAYANAN BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA 2.1. Tugas Fungsi dan Struktur Organisasi 1. Tugas Pokok dan Fungsi Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa (BPMD) Kabupaten Barru adalah unsur penunjang Pemerintah Kabupaten dibidang pemberdayaan Masyarakat Desa yang dipimpin oleh seorang Kepala Badan yang berada dibawah dan bertanggung Jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Berdasarkan peraturan Bupati Barru nomor 36 tahun 2008 tentang uraian Tugas Pokok dan Fungsi Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Barru, Tugas Pokok tersebut antara lain : a. Melaksanakan perumusan dan penyusunan kebijakan tehnis dibidang pemberdayaan masyarakat Desa b. Melaksanakan Tugas-Tugas lain yang diberikan oleh Kepala Daerah sesuai dengan bidang tugasnya. Untuk menyelenggarakan Tugas Pokok tersebut diatas, Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa (BPMD) mempunyai fungsi : a. Perumusan dan pengkoordinasian kebijakan pemberdayaan Masyarakat Desa b. Perumusan, penyiapan dan pelaksanaan ketahanan masyarakat dan sosial budaya masyarakat c. Perumusan, penyiapan dan fasilitasi pelaksanaan usaha ekonomi masyarakat d. Perumusan, penyiapan dan fasilitasi pelaksanaan pendayagunaan tehnologi tepat guna (TTG) e. Pengkoordinasian penyusunan program pengembangan bahan-bahan sarana dan prasarana pengembangan institusi dan pemberdayaan masyarakat f. Pengevaluasian pelaksanaan program pemberdayaan masyarakat g. Pelaksanaan tata usaha, kepegawaian, keuangan serta sarana dan prasarana. Adapun tugas pokok dan fungsi pada masing-masing Bidang pada Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa sebagai berikut : 6 1. Sekretaris Sekretaris mempunyai tugas membantu Kepala Badan dalam melakukan koordinasi penyusunan program, pelayanan administrasi serta pengelolaan kuangan baik dalam satuan organisasi Badan maupun Lembaga antar Badan/Perangkat Daerah lainnya. Sekretaris dalam melaksanakan tugas sebagaimana maksud diatas menyelenggarakan fungsi : a. Pengkoordinasian penyusunan program. b. Pengelolaan keuangan. c. Pelayanan administrasi yang meliputi surat menyurat, umum, keuangan dan rumah tangga. d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa. 2. Bidang Ketahanan Masyarakat Bidang Ketahanan Masyarakat mempunyai tugas membantu Kepala Badan dan melakukan kegiatan menyusun kebijakan teknis, pemberian dukungan atas penyelenggaraan tugas di Bidang Ketahanan Masyarakat. Bidang Ketahanan Masyarakat dalam melaksanakan tugas sebagaimana maksud diatas, menyelenggarakan fungsi : a. Penyusunan perumusan kebijakan teknis di Bidang Ketahanan Masyarakat. b. Pemberian dukungan dan pelaksanaan tugas pemerintahan di Bidang Ketahanan Masyarakat, c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di Bidang Ketahanan Masyarakat. d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Kepala Badan Ketahanan Masyarakat. 3. Bidang Sosial Budaya Masyarakat Desa Bidang Sosial Budaya Masyarakat Desa mempunyai tugas membantu Kepala Badan dan melakukan kegiatan dalam penyusunan kebijakan teknis, pemberian dukungan atas penyelenggaraan tugas di Bidang Sosial Budaya Masyarakat Desa. Bidang Sosial Budaya Masyarakat Desa dalam melaksanakan tugas sebagaimana maksud diatas menyelenggarakan fungsi : a. Penyusunan perumusan kebijakan teknis di Bidang Sosial Budaya Masyarakat Desa. b. Pemberian dukungan dan pelaksanaan tugas pemerintahan di Bidang Sosial Budaya Masyarakat Desa. 7 c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di Bidang Sosial Masyarakat Desa. d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat 4. Bidang Usaha Ekonomi SDA dan Teknologi. Bidang Usaha Ekonomi SDA dan Teknologi mempunyai tugas membantu Kepala Badan dan melakukan kegiatan dalam penyusunan kebijakan teknis, pemberian dukungan atas penyelenggaraan tugas di Bidang Usaha Ekonomi SDA dan Teknologi. Bidang Usaha Ekonomi SDA dan Teknologi dalam melaksanakan tugas sebagaimana maksud diatas menyelenggarakan fungsi : e. Penyusunan perumusan kebijakan teknis di Bidang Usaha Ekonomi SDA dan Teknologi. f. Pemberian dukungan dan pelaksanaan tugas pemerintahan di Bidang Usaha Ekonomi SDA dan Teknologi. g. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di Bidang Usaha Ekonomi SDA dan Teknologi. h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat 5. Struktur Organisasi Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa memiliki struktur organisasi sesuai Peraturan Daerah kabupaten Barru Nomor : 06 Tahun 2008 tanggal 21 Juli 2008 sebagaimana diagram dibawah ini : 8 STRUKTUR ORGANISASI BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA KABUPATEN BARRU KEPALA BADAN BA KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL SEKRETARIS SUBAG PENY. PROGRAM SUBAG KEUANGAN BIDANG KETAHANAN MASYARAKAT BIDANG SOSIAL BUDAYA MASY. DESA BIDANG EKONOMI, SDA & TEKNOLOGI SUB.BIDANG MANAJ. PARTISIPASI MASYARAKAT SUB.BIDANG MOTIFASI SWADAYA GOT ONG ROYONG SUB.BIDANG USAHA EKONOMI MASY. DESA SUB. BIDANG PENGEMBANGAN SDM SUB.BIDANG TRADISI BUDAYA & PEMBERDY. KEL SUB.BIDANG SDA & TEKNOLOGI PEDESAAAN SUB BAGIAN UMUM Berdasarkan Struktur Organisasi tersebut diatas, maka pada Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Barru, terdapat jabatan-jabatan eselon sebagai berikut : 1. Kepala Badan dengan Eselon II.b 2. Sekertaris Badan dengan Eselon III.a 3. Kepala Bidang dengan Eselon III.b 4. Kepala Sub Bidang dengan Eselon IV.a 5. Jabatan Fungsional 9 2.2 Sumber Daya BPMD 1. Sumber Daya Manusia Jumlah Pegawai Negeri Sipil dalam Satuan Kerja Perangkat Daerah Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa (BPMD) Kabupaten Barru sesuai data Bulan Juni 2011 sebanyak 26 orang, dengan kualifikasi pendidikan yang berpariasi, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini Tabel 2.1. Jumlah Personil BPMD Kabupaten Barru sesuai dengan tingkat pendidikan No 1 2 3 4 5 6 7 Pasca Sarjana (S2) S1 Diploma SLTA SLTP SD 2 17 3 4 - Jumlah Tenaga Sukarela 1 - Jumlah 26 1 Tingkat Pendidikan PNS Jumlah Ket 2 18 3 4 27 Personil yg telah mengikuti diklat fungsional tidak ada sedangkan personil yg telah mengikuti diklat struktural serta jabatan yang terisi pada Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa dapat terlihat pada tabel 2 di bawah ini : Tabel 2.2. Personil yang telah mengikuti Dilkat Strukturan dan Jabatan yang terisi. No 1 2 3 Nama Ir.H.Nahruddin Drs.Mukmin Drs.H.Nahnu M.Si 4 H.M.Nasir,S.Sos 5 Jamaluddin,S.Sos 5 6 Maskamiluddin,S.Sos.M.Si Ardi S.Sos 7 Baso Zainuddin,S.Sos 8 Hj. St. Nurhayati 9 10 Saparuddin Djadi,S.Sos Muhammad Yasir,S.Sos Jabatan Kepala Dinas Sekretaris Kabid. Sosial Budaya Masy.Desa Kabid. Ketahanan Masyarakat Kabid. Ekonomi, SDA dan Teknologi Kasubid. Motivasi Swadaya Gotong Royong Kasubid. Manaj. Partisifasi Masyarakat Kasubid. Peng. SDM Kasubid. Tradisi Budaya dan Pemberdayaan Kasubid. Usaha Ekonomi Masyarakat Desa Kasubag. Penyusunan Program 10 Latihan Jabatan Diklatpim II Diklatpim III 2010 2007 Diklatpim III 2008 Diklatpim IV 2002 Diklatpim IV 2002 Diklatpim IV 2002 DiklatpimIV 2002 Diklatpim IV 2002 Diklatpim IV 2002 Diklatpim IV 2003 Diklatpim IV 2003 Tahun 2. Sarana dan Prasarana Sarana dan Prasarana pada Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa yang difungsikan sebagai unit pelayanan, bimbingan, dan pembinaan kepada masyarakat, khususnya masyarakat pedesaan sebagai berikut : Tabel 2.3. Sarana dan Prasarana BPMD Kab. Barru No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41. 42. 43. 44. 45. Sarana dan Prasarana Tanah Bangunan Gedung Kendaraan Roda Dua Filling Kabinet Besi/Metal Lemari Kayu 2 Pintu Lemari Perpustakaan Lemari Arsip Lemari Kaca Meja Biro Meja ½ Biro Meja Rapat Meja Kerja/Tulis Kursi Plastik Kursi Tamu Kursi Rapat Kursi Putar Kursi Meja Esalon Kursi Biasa Station Power dan Antena Lap Top Note Book PC Unit Printer Printer (EPSON) Printer HP LCD Proyektor Layar LCD AC Unit Kipas Angin Kompor Gas Kamera Digital Mesin Ketik Standar Sound System Gorden Warless Blender Faximile Mesin Potong Rumput (Fujifa) Dispenser (Crystal) Kamera (CANON A480) Tabung Gas Rak Buku Handy Camp Printer Epson T 13 + Infus Hardisk External 11 Jumlah 6 5 13 3 1 1 5 1 3 26 47 4 19 2 74 1 12 1 1 2 2 6 1 1 1 1 1 1 8 2 2 2 1 180 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 Keterangan Ada Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik 2.3 Kinerja Pelayanan Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa (BPMD) Kabupaten Barru selama 5 (lima) tahun terahir telah melaksanakan program dan kegiatan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel sebagai berikut : Tabel 2.4. Pencapaian Kinerja Pelayanan BPMD Tahun 2006- 2010 No Indikator Kinerja sesuai tugas dan fungsi SKPD Target Renstra SKPD 06 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Tersedianya data akurat mengenai jumlah KK miskin sesuai potensi dan wilayahnya Jumlah desa dengan kelompok masyarakat miskin yang mendapat fasilitasi Jumlah usaha desa yang menerapkan TTG Prosentase Desa yang memiliki BUMDES Prosentase Desa yang memiliki organisasi perempuan Prosentase Desa dan Dusun yang melaksanakan perencanaan dan pembangunan secara partisipatif dengan basis data akurat Prosentase perangkat desa dan anggota Badan Permusyawar atan Desa yang kompoten Tertib administrasi Prosentase pencapaian sasaran kinerja Meningkatnya kualitas SDM 07 08 09 293 KK 293 KK 293 KK 293 KK 7 Klpk 7 Klpk 7 Klpk 31 Unit 37 Unit - Realisasi Capaian 10 06 07 08 09 Capaian Kinerja (%) 10 06 07 08 09 10 293 KK 293 KK 293 KK 293 KK 293 KK 293 KK 100 100 100 7 Klpk - 7 Klpk 7 Klpk 7 Klpk 7 Klpk - 100 100 100 100 - 43 Unit 49 Unit 80 Unit 31 Unit 37 Unit 43 Unit 49 Unit 80 Unit 100 100 100 100 100 - 32.50 % 32.50 % 80 % - - 0 0 40 % - - 0 0 50 10 % 10 % 10 % 10 % 90 % 10 % 10 % 10 % 10 % 90 % 100 100 100 100 100 90 % 90 % 90 % 90 % 100 % 90 % 90 % 90 % 90 % 100 % 100 100 100 100 100 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 90 % 90 % 90 % 90 % 90 % 90 90 90 90 90 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 100 100 100 100 90 % 90 % 90 % 90 % 90 % 90 % 90 % 90 % 90 % 90 % 100 100 100 100 100 - - - - - - - - - - - - - - - 12 100 100 Secara umum kinerja pelayanan SKPD berdasarkan indikator sasaran cukup baik, namun bila diuraikan secara rinci berkaitan dengan pelaksanaan fungsi yang harus dilaksanakan oleh aparatur, masih ada yang harus dioptimalkan, antara lain; peningkatan kapasitas SDM aparatur dan ketepatan waktu peyusunan dokumen perencanaan. 13 BAB III ISU – ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1. Identifikasi Permasalahan Pembangunan Permasalahan pembangunan daerah merupakan “gap expectation” antara kinerja pembangunan yang dicapai saat ini dengan yang direncanakan serta antara apa yang ingin dicapai dimasa datang dengan kondisi riil saat ini. Potensi permasalahan pembangunan daerah pada umumnya timbul dari kekuatan yang belum didayagunakan secara optimal, kelemahan yang tidak diatasi, peluang yang tidak dimanfaatkan, dan ancaman yang tidak diantisipasi. Permasalahan tersebut dapat dilihat dibawah ini : - Program pemberdayaan masyarakat belum berjalan maksimal. - Kemampuan aparat masih sangat terbatas dalam hal penerapan perencanaan partisipatif dalam pembangunan. - Belum tersedianya unit TTG berbasis masyarakat karena terbatasnya jenisjenis teknologi yang diperkenalkan - Propil Desa yang belum tertata - Belum maksimalnya pembinaan terhadap kelompok PKK, dasawisma dan masih terbatasnya partisipasi perempuan dalam proses pembangunan terutama dalam penyelenggaraan musyawarah perencanaan pembangunan. - Belum tersedianya lembaga ekonomi yang memadai. 3.2. Issu Strategis Pemberdayaan Masyarakat Dari hasil analisis permasalahan tersebut diatas, maka dapat disimpulkan bahwa issu-issu pemberdayaan masyarakat, adalah : a. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam proses pembangunan. b. Meningkatkan kualitas aparat dalam hal penerapan perencanaan partisipatif dalam pembangunan. c. Melakukan pengembangan teknologi tepat guna. d. Pemberdayaan perempuan sebagai potensi pembangunan. e. Mengembangkan lembaga ekonomi pedesaan. 14 BAB. IV VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1. Visi dan Misi 1. Visi Visi Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Barru secara substansial mendukung Visi Kepala Daerah Kabupaten Barru yang telah disesuaikan dengan tugas pokok dan fungsi yang diemban, yaitu sebagai berikut : “TERWUJUDNYA MASYARAKAT YANG BERDAYA, MANDIRI DAN BERNAFASKAN KEAGAMAAN” Penjelasan Visi : - Berdaya adalah memiliki kemampuan untuk melakukan sesuatu sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan. - Mandiri adalah memiliki kewenangan untuk menetapkan program pembangunan sesuai dengan kebutuhan dan meningkatkan peran serta masyarakat yang melaksanakan, mengendalikan dan melestarikan hasil pembangunan 2. Misi Untuk mencapai visi tersebut diatas, maka beberapa misi sebagai gambaran upaya yang akan dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Meningkatkan kemandirian dan partisipasi masyarakat dalam proses percepatan pembangunan sehingga mampu mengakses sumber daya sosial dan ekonomi, 2. Meningkatkan sinergitas program antara instansi dalam pemberdayaan masyarakat melalui Musyawarah Perencanaan Pembangunan (MUSRENBANG) 4.2. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Berkaitan dengan rumusan misi tersebut diatas, maka tujuan yang ingin dicapai adalah sebagai berikut : 1. Tercapainya Kesejahtraan ekonomi dan sosial masyarakat 2. Terpeliharanya dan semakin meningkatnya kebersamaan antara berbagai unsur dalam tatanan Daerah Sedangkan sasaran yang ingin dicapai adalah sebagai berikut : 1. Berkurangnya jumlah penduduk kerentanan untuk miskin 15 miskin, kedalaman kemiskinan dan 2. Berkembangnya partisipasi perempuan pada lembaga pemerintah, lembaga ekonomi dan Penyelenggaraan pembangunan. 3. Berkembangnya kualitas tatanan pada tingkat lokalitas desa/kelurahan. 4.3. Strategi dan Kebijakan 1. Strategi Strategi ialah suatu seni mengunakan kecakapan dan sumber daya suatu organisasi untuk mencapai tujuan sasaran organisasi yang telah ditetapkan melalui pola interaksi yang efektif dengan lingkungan dalam kondisi yang paling menguntungkan. Strategi adalan rencana yang disatukan, menyeluruh dan terpadu yang mengaitkan keunggulan strategi organisasi dengan tantangan lingkungan dan dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama organisasi dapat dicapai melalui pelaksanaan strategi yang tepat oleh organisasi. Adapun strategi pencapaian sasaran Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa sebagai berikut : 1. Fasilitasi masyarakat miskin dan singkronisasi program dan kegiatan dalam proses pengentasan kemiskinan. Menyiapkan sumber daya aparat yang kompetitif. 2. Penguatan kapasitas perempuan melalui pembinaan dan pelatihan. Penguatan kelembagaan masyarakat. 3. Penguatan kapasitas masyarakat dalam proses pelaksanaan pembangunan melalui musrenbang, pelatihan dan kegiatan lain yang ada di masyarakat. 2. Kebijakan Kebijakan merupakan pilihan terbaik untuk merealisasikan strategi yang ditetapkan untuk pencapain tujuan dan sasaran organisasi. Selanjutnya kebijakan dimaksud diterjemahkan lebih lanjut dalam bentuk operasional berupa program dan kegiatan yang akan dilaksanakan dalam kurun waktu 5 (lima) tahun. Adapun kebijakan Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Barru sebagai berikut : 1. Menumbuhkembangkan potensi dan kemampuan masyarakat dalam mengorganisasikan dirinya dan dalam mengambil keputusan dalam setiap tahapan proses pembangunan. 2. Mengembangkan dan mendorong kemampuan inovasi masyarakat dengan memperhitungkan aspek-aspek sosial, budaya, ekonomi lingkungan sebagai jaminan terciptanya peran serta masyarakat. 16 dan fisik 3. Peningkatan kualitas pelayanan publik. 4. Mendorong tumbuhnya kelompok dan kelembagaan masyarakat Desa. 5. Peningkatan ketersediaan infrastruktur ekonomi. 6. Mengembangkan program dan kegiatan pemberdayaan masyarakat yang terpadu 7. Pengarusutamaan gender 8. Mendorong peningkatan dan pemeliharaan jaringan kerjasama berbagai unsur tatanan Daerah berbasis kearifan lokal 17 BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATIF KINERJA KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF Berdasarkan visi, misi, tujuan, strategi dan kebijakan tersebut diatas, maka program dan kegiatan Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Barru lima Tahun ke depan antara lain : 1. Program Percepatan Pembangunan Pedesaan dengan kegiatan yang akan dilakukan adalah sebagai berikut : - Pelaksanaan kegiatan PNPM-MP dan PNPM-MP yang terintegrasi melalui pendampingan administrasi dan operasional. - Pembinaan dan Penguatan Penyelenggaraan Alokasi Dana Desa - Pengembangan Lembaga Ekonomi Pedesaan/BUMDes 2. Program Pemberdayaan Masyarakat Miskin dengan kegiatan yang akan dilakukan adalah sebagai berikut : - Penanggulangan Kemiskinan Terpadu (Paket) 3. Program Peningkatan Peran Perempuan di Pedesaan dengan kegiatan yang akan dilakukan adalah sebagai berikut : - Pembinaan dan Pemberdayaan Perempuan dan Kelompok Dasawisma - Pembinaan, pelatihan dan Pelaksanaan HKG dan Rakerda PKK 4. Program Peningkatan Partisifasi masyarakat dalam membangun Desa dengan kegiatan yang akan dilakukan adalah sebagai berikut : - Pelaksanaan Musyawarah Pembangunan Desa/Kelurahan, Dusun/lingkungan - Pelaksanaan Bulan Bhakti Gotong Royong 5. Program Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa dengan kegiatan yang akan dilakukan adalah sebagai berikut : - Perlombaan Desa/Kelurahan - Pelatihan Aparatur Pemerintah Desa dalam bidang Pembangunan Kawasan Pedesaan 6. Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Pedesaan dengan kegiatan yang akan dilakukan adalah sebagai berikut : - Pemberdayaan Lembaga dan Organisasi masyarakat Pedesaan 7. Program Pengembangan Otonomi Daerah dengan kegiatan yang akan dilakukan adalah sebagai berikut : - Pelatihan Keterampilan Manajemen BUMDes 18 8. Program Pengembangan Lembaga Ekonomi Pedesaan - Pelatihan Keterampilan Usaha Industri Kerajinan 9. Program Penguasaan dan Pengembangan Aplikasi Teknologi dan Teknologi Baru dengan kegiatan yang akan dilakukan adalah sebagai berikut : - Pengembangan dan Rekayasa TTG dan Teknologi Baru Pedesaan 19 BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJM Indikator kinerja adalah ukuran kuantitatif dan kualitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian suatu kegiatan yang telah ditetapkan dan dikategorikan ke dalam kelompok : a. Masukan (inputs) adalah segala sesuatu yang dibutuhkan agar pelaksanaan kegiatan dan program dapat berjalan atau dalam rangka menghasilkan output. b. Keluaran (outputs) adalah segala sesuatu berupa produk/jasa (fisik dan non fisik) sebagai hasil langsung dari pelaksanaan suatu kegiatan dan program berdasarkan masukan. c. Hasil (outcomes) adalah segala sesuatu yang mencerminkan berfungsinya keluaran kegiatan pada jangka menengah. Outcomes merupakan ukuran seberapa jauh setiap produk/jasa dapat memenuhi kebutuhan dan harapan masyarakat. d. Dampak (impacts) adalah ukuran tingat pengaruh sosial ekonomi, lingkungan atau kepentiungan umum lainnya yang dimulai oleh capaian kinerja setiap indikator dalam suatu kegiatan. Indikator-indikator tersebut secara langsung atau tidak langsung dapat mengindikasikan sejauhmana keberhasilan pencapaian sasaran. Dalam hubungan ini, penetapan indikator kinerja kegiatan merupakan indentifikasi, pengembangan, seleksi dan konsultasi tentang indikator kinerja atau ukuran kinerja atau ukuran keberhasilan kegiatan dan program-program organisasi. Penetapan indikator kinerja harus didasarkan pada perkiraan yang realistis dengan memperhatikan tujuan dan sasaran yang ditetapkan serta data pendukung yang harus diorganisir. Indikator kinerja dimaksud hendaknya bersifat ; (1) Spesifik dan jelas, (2) dapat diukur secara obyektif, (3) relevan dengan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai. Adapun indikator yang menjadi acuan dalam pelaksanaan kegiatan berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Menengah Daerah (RPJMD) dapat dilihat pada table 6.1 di bawah ini : 20 Tabel 6.1 Indikator kinerja SKPD yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD No Indikator Kondisi Kinerja pada awal periode RPJMD Tahun 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Jumlah Desa dengan kelompok masyarakat miskin yang mendapatkan fasilitasi Meningkatnya kualitas peran serta perempuan pada pelaksanaan kegiatan pembangunan Persentase Desa/Dusun yang melaksanakan Perencanaan dan Pelaksanaan Pembangunan secara Partisipatif dengan basis data yang akurat Jumlah Desa/Kel. Yang mengikuti perlombaan Desa/Kel. Jumlah Anggota Lembaga Kemasyarakatan Desa (LKD) dan Anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) yang terlatih Persentase Aparat Pemerintah Desa/Kel. Yang memahami perencanaan Partisipatif Jumlah Desa/Kel. Yang memiliki BUMDes/Lembaga Ekonomi Masyarakat Jumlah Desa/Kel. Yang memiliki kelompok usaha yang menerapkan Teknologi Tepat Guna (TTG) Tertibnya administrasi dan keuangan Kondisi Kinerja akhir periode RPJMD Target Capaian Setiap Tahun Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5 28 Pokmas 24 Desa/Kel - 9 Pokmas 10 Desa/Kel 9 Pokmas 10 Desa/Kel 8 Pokmas 10 Desa/Kel 54 Pokmas 54 Desa/Kel 54 Pokmas 54 Desa/Kel 40 % 2% 2% 2% 2% 2% 50 % 56 % 6.8 % 6.8 % 6.8 % 6.8 % 6.8 % 90 % 13 Desa/Kel 13 Desa/Kel 13 Desa/Kel 13 Desa/Kel 13 Desa/Kel 13 Desa/Kel 13 Desa/Kel 280 Orang 40 Orang 40 Orang 40 Orang 40 Orang 40 Orang 12 Orang/Desa 30 % 9 %n 9% 9% 9% 9% 75 % 7 BUMDes 18 BUMDes 15 BUMDes - - - 40 BUMDes 23 Desa/Kel 3 Desa/Kel 3 Desa/Kel 3 Desa/Kel 4 Desa/Kel 4 Desa/Kel 40 Desa/Kel 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 21 10 11 12 Persentase pencapaian sasaran kinerja Tersusunnya dan terimplementasikan SOPP Persentase aparat yang mengikuti diklat teknis dan fungsional 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 0 0 1 Jenis 0 0 0 1 Jenis 67% 2,6% 2,6% 2,6% 2,6% 2,6% 80% 22 BAB VI PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN 7.1. PEDOMAN TRANSISI 1. Dalam rangka menjaga kesinambungan pembangunan dan mengisi kekosongan rencana strategis Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa tahun 2016 yang diperlukan sebagai pedoman dalam penyusunan rencana kerja Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa tahun 2016 dalam rangka penyusunan rancangan anggaran pendapatan dan belanja daerah tahun 2016 maka Rencana Strategis Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Barru tahun 2010 - 2015 juga mencakup rencana program dan kegiatan indikatif satu tahun berikutnya. 2. Satuan kerja perangkat daerah berkewajiban pula menjabarkan rencana program dan kegiatan indikatif satu tahun berikutnya sebagai program dan kegiatan transisi tahun 2016 ke dalam rencana kerja dengan berpedoman pada rencana strategis Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Barru tahun 2010-2015. 7.2. KAIDAH PELAKSANAAN 1. Satuan kerja perangkat daerah berkewajiban untuk melaksanakan programprogram dalam rencana strategis Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Barru tahun 2010-2015 dengan sebaik-baiknya. 2. Satuan kerja perangkat daerah berkewajiban untuk menyusun rencana strategis yang memuat tentang pendahuluan, gambaran pelayanan SKPD, isu-isu strategis berdasarkan tugas dan fungsi, visi, misi, tujuan, strategi dan kebijakan, rencana program dan kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran, dan pendanaan indikatif serta indikator kinerja SKPD yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD 2010 - 2015. 3. Satuan kerja perangkat daerah berkewajiban menjamin konsistensi antara rencana rencana strategis Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Barru tahun 2010 - 2015 dengan rencana kerja tahunan. 4. Dalam rangka meningkatkan efektivitas pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Barru tahun 2010 - 2015, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Barru berkewajiban untuk melakukan pemantauan, evaluasi dan penyelarasan terhadap penjabaran rencana strategis Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Barru tahun 2010-2015 ke dalam rencana kerja tahunan. 23 5. Rencana strategis Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Barru tahun 2010 - 2015 merupakan dasar dalam melakukan evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan kinerja tahunan dan lima tahunan. 6. Rencana strategis Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Barru tahun 2010 - 2015 bersifat dinamis dan fleksibel sehingga memungkinkan adanya perubahan kegiatan yang tetap mengacu pada program yang ada, apabila terjadi keadaan yang memaksa atau diluar kendali dan hal-hal lain yang belum terakomodir namun sifatnya sangat mendesak untuk dilaksanakan melalui Keputusan Bupati dengan persetujuan DPRD dan atau Pimpinan DPRD Kabupaten Barru. 7. Sumber dana untuk melaksanakan rencana strategis Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Barru tahun 2010 - 2015 berasal dari pendapatan daerah dan sumber-sumber lain yang sah. 24 BAB VIII PENUTUP Sebagaimana yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya yang merupakan satu rangkaian yang tidak dapat dipisahkan dalam penulisan Rencana Strategis (RENSTRA) ini, beberapa kesimpulan yang dapat ditarik antara lain : 1. Rencana Strategis adalah suatu dokumen perencanaan yang merupakan hasil dari suatu proses yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu 1 (satu) tahun sampai dengan 5 (lima) tahun. 2. Tujuan penyusunan Renstra bagi organisasi Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Barru adalah menyediakan satu pedoman resmi bagi seluruh jajaran Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Barru dalam menentukan prioritas program dan kegiatan tahunan yang akan di biayai dari APBD dan sumber pembiayaan lainnya, dan juga dapat dijadikan sebagai tolok ukur untuk mengukur dan melakukan evaluasi kinerja tahunan Badan PMD. 3. Visi Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa adalah “ Terwujudnya Masyarakat yang Berdaya, Mandiri dan Bernapaskan Keagamaan” 4. Renstra Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Barru dijabarkan lebih lanjut dalam bentuk program dan kegiatan yang akan dilaksanakan dalam kurun lima tahun dan penyusunan renja setiap tahun anggaran. 5. Renstra dapat dijadikan sebagai alat monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan program dan kegiatan SKPD atas kinerja setiap tahunnya. 6. Keberhasilan pelaksanaan Renstra Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Barru, sangat ditentukan oleh partisipasi dan komitmen dari segenap apartur lingkup Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Barru dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya. Barru, 29 Juni 2011 Kepala Badan PMD Kabupaten Barru Ir. H. NAHRUDDIN NIP. 19580502 199008 1 001 25 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karuniaNYA kepada kita sehingga penyusunan Rencana Strategik Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Barru untuk Periode Tahun 2010 sampai dengan tahun 2015, dapat diselesaikan dengan baik. Rencana Strategik ini disusun dengan mengantisipasi perubahan dan perkembangan perekonomian, peningkatan daya saing, transparansi, demokratis dan desentralistis yang didukung oleh Sistim Kepemerintahan Yang Baik (Good Governance) yang tujuan akhirnya adalah mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur. Disamping itu, dengan adanya rencana strategik dimaksudkan sebagai acuan semua pihak di dalam mengembangkan pemberdayaan masyarakat desa dan sebagai dasar pengukuran kinerja Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa, serta pedoman pelayanan kepada masyarakat. Akhirnya kepada pihakāpihak yang terlibat dalam penyusunan Rencana Strategik ini, kami menyampaikan terima kasih yang tak terhingga, dan semoga Rencana Strategik ini dapat bermanfaat. Barru, 29 Juni 2011 Kepala Badan PMD Kabupaten Barru Ir. H. NAHRUDDIN NIP. 19580502 199008 1 001 26 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ……………………………………………………………… i DAFTAR ISI ……………………………………………………………………… ii BAB I. PENDAHULUAN …………………………………………………….. 1 1. Latar Belakang ……………………………………………………. 1 2. Landasan Hukum ………………………………………………… 2 3. Maksud dan Tujuan …….………………………………………… 4 4. Sistematika Penulisan …………………………………………… 4 GAMBARAN PELAYANAN SKPD ………………………..………. 6 1. Tugas dan Fungsi SKPD ……………………..…………………. 6 2. Sumber Daya SKPD …………………………………………….. 10 3. Capaian Kinerja SKPD .………………………………………… 12 ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI.. 14 1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan …………………………………………………………. 14 2. Penentuan Isu-Isu Strategis …………………………………….. 14 VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN ................................................................................ 15 1. Visi dan Misi …………………………………………………….... 15 2. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah SKPD ………………. 15 3. Strategi dan Kebijakan …………………………………………… 16 RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF ……… 18 INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD ………………………………………….... 32 PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN ………… 35 1. Pedoman Transisi .................................................................. 35 2. Kaidah Pelaksanaan .............................................................. 35 PENUTUP …………………………………………………………..... 37 BAB II. . BAB III. BAB III. BAB V. BAB VI. BAB VII. BAB VIII. LAMPIRAN 27