ANALISIS EFISIENSI WAKTU LAYANAN LOKET FARMASI BERDASARKAN METODE ANTRIAN DI RUMAH SAKIT PERMATA BEKASI Universitas Gunadarma Nama : Aditya Ibrahim Npm : 10214302 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Drs.Eko Hartanto,M.M. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Meningkatnya kompetisi yang mengarah pada tuntutan kebutuhan konsumen baik dari kualitas maupun kuantitas menyebabkan duni usaha harus berjuang untuk meningkatkan pelayanan yang efektif, efisien, dan fleksibel untuk dapat berinovsi secar tepat dan cepat . Menunggu dalam suatu antrian adalah hal yang sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari Khususnya dalam sebuah sistem pelayanan tertentu. Dalam pelaksanaan pelayanan pelaku utama dalam hal ini adalah pelanggan dan pelayan. Antrian yang sangat panjang dan terlalu lama tentu saja merugikan pihak yang membutuhkan pelayanan, Karena banyaknya waktu terbuang selama menunggu. Di samping itu pihak pemberi pelayanan secara tidak langsung mengalami kerugian, karena akan mengurangi efisiensi kerja, keuntungan yang sedikit dan bahkan akan menimbulkan citra kurang baik pada pelanggannya. 1.2 Rumusan dan Batasan Masalah 1.2.1 Rumusan masalah Berdasarkan latar belakang tersebut, maka permasalahan dalam penelitian ini dapat di rumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimana model sistem antrian pada loket farmasi Rumah Sakit Permata Bekasi. 2. Bagaimana tingkat kepuasan pasien di Rumah Sakit Permata Bekasi dengan fokus analisis adalah pasien yang berobat. 1.2.2 1. Batasan Masalah Pambahasan difokuskan pada model sistem antrian pada loket farmasi Rumah Sakit Permata bekasi. 2. Penelitian dilakukan di Rumah sakit Permata Bekasi dengan fokus analisis adalah pasien. 3. Penelitian ini tidak termasuk faktor luas ruangan dan kapasitas ruangan pada Rumah sakit yang mengambil obat-obatan farmasi di loket farmasi Permata Bekasi . 4. Dalam penelitan ini tidak termasuk dengan biaya menunggu perhitungannya dikarenakan adanya keterbatasan waktu bagi peneliti. dan 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui model sistem antrian pasien yang terjadi di loket farmasi Rumah sakit Permata Bekasi . 2. Untuk mengetahui tingkat efisiensi waktu pemecahan masalah antrian dan standar waktu Pada loket farmasi Rumah Sakit Permata Bekasi 1.4 Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah: 1. Menjadi bahan masukan bagi perusahaan dalam mengambil keputusan yang berkaitan dengan masalah perusahaan atau pengadaan fasilitas pelayanan. 2. Bagi pekerja sebagai informasi dan antisipasi dalam bekerja sehingga pekerja dapat melakukan pekerjaannya secara optimal. 3. Bagi para peneliti selanjutnya, penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan perbandingan topik yang sama. untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai Pembahasan Metode Pengambilan Sampling Metode pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah accidential sampling, yaitu suatu model pengambilan sampel dimana hanya individu yang dapat dijumpai dan pengguna jasa layanan loket farmasi pada Rumah Sakit (Nurhadi,2011:89). Jumlah rata – rata pasien dalam sistem antrian. Ls = = 17 = - 17 16 17 Dengan demikian jumlah rata – rata pasien dalam sistem sebanyak -17 pasien. Sedangkan nilai negatif menunjukkan bahwa sistem tidak mampu menampung pasien sehingga terjadi penumpukan pasien. Jumlah rata – rata pasien pada sistem harus lebih besar dari pada jumlah dalam antrian hal itu disebabkan karena jumlah pasien dalam sistem adalah jumlah antrian ditambah satu orang yang sedang dilayani. Sehingga apabila diaplikasikan dalam bentuk matematika maka menjadi Sistem = Antrian + Pelayanan sehingga S = -18 + 1 = -17. 4.3.2 Waktu rata – rata menunggu pasien dalam antrian Wq = 17 = = - 1,06 jam = - 63,75 menit ( ) 16(16 17) Dengan demikian bila jumlah pasien dalam antrian sebanyak -18 pasien maka rata – rata waktu antriannya adalah -63,75 menit, sedangkan untuk rata – rata waktu antrian per pasien adalah 3,54 menit. Sedangkan nilai negatif menunjukkan bahwa sistem tidak mampu melayani pasien dengan maksimal sehingga terjadi antrian atau penumpukan pasien. 4.3.2 Waktu rata – rata pasien dalam sistem pelayanan Ws = 1 1 = = - 1 jam = - 60 menit 16 17 Dengan demikian bila jumlah penumpang dalam sistem sebanyak -17 pasien maka rata – rata waktu antriannya adalah -60 menit. Sedangkan nilai negatif menunjukkan bahwa sistem tidak mampu melayani pasien dengan maksimal sehingga terjadi antrian atau penumpukan pasien. Waktu rata – rata dalam sistem harus lebih besar dari jumlah rata – rata antrian karena waktu dalam sistem adalah penjumlahan dari waktu antrian ditambah dengan waktu pelayanan di sini diketahui bahwa waktu antrian adalah -63,75 menit dan waktu pelayanan 3,75 per menit sehingga waktu dalam sistem adalah -63,75 menit+ 3,75 menit = -60 menit. Kesimpulan Penelitian ini menganalisa kinerja dari sistem antrian multi-channel single phase untuk layanan loket farmasi Rumah Sakit Permata Bekasi. Data masukan berasal dari hasil pengumpulan data secara langsung di Rumah Sakit Permata Bekasi. Beberapa kesimpulan yang dapat diambil selama penelitian ini adalah : 1. Hasil penelitian phase belum menyatakan bahwa sistem antrian multi-channel single efisien, karena masih adanya penumpukan jumlah antrian pada loket tersebut. 2. Hasil penelitian menyatakan waktu rata-rata pasien yang menunggu dalam sistem antrian adalah 3,54 menit per pasien. 3. Hasil penelitian menyatakan rata-rata pasien dalam sistem antrian adalah 17, yang nilai min yang ada didepan menunjukan sistem tidak mampu menampung pasien sehingga terjadi penumpukan pasien. 4. Hasil penelitian menyatakan rata-rata pasien dalam sistem pelayanan adalah 3,75 per menit. Berdasarkan pembahasan diatas perbaikan sistem pelayanan agar tidak terjadi antrian menambah yang fasilitas panjang pelayanan diharapkan dan Rumah sumber daya Sakit Permata manusianya Bekasi agar dapat mengurangi terjadinya penumpukan antrian. Saran Berdasarkan sistem antrian simpulan multi channel diatas, multi maka penulis phase untuk dapat merekomendasikan menguraikan antrian dan menambah loket pelayanan serta jumlah sumber daya manusia agar tidak terjadi penumpukan pada fasilitas pelayanan loket farmasi. Saran peneliti untuk peneliti lain adalah melakukan perhitungan terperinci tentang hal tersebut. biaya menunggu dan menjelaskan secara