LAMPIRAN 63 Lampiran 1. Pembuatan Media Pertumbuhan a. Media f/2-Si Guillard Untuk membuat larutan f/2-Si Guillard, sebelumnya terlebih dahulu disiapkan larutan stok dengan komposisi seperti dalam Tabel 2. Untuk pembuatan 1 L media f/2-Si Guillard, masukkan 950 mL air laut steril ke dalam labu Erlenmeyer 1000 mL, lalu tambahkan 1 mL larutan stok NaNO3, 1 mL larutan stok Na2HPO4.7H2O, 0,5 mL vitamin, dan 1 mL trace element. Campuran larutan diaduk, kemudian tambahkan air laut steril hingga volume larutan total menjadi 1000 mL. Tabel 2. Komposisi larutan stok media f/2-Si Komposisi Larutan Stok Na2SiO3.9H20 3 g /100 mL NaNO3 7,5 g/100 mL NaH2PO4.7H2O 0,5 g/100 mL Vitamin* 100 mL Trace element** 100 mL 64 Keterangan *) Pembuatan Vitamin Untuk membuat 100 mL larutan vitamin, masing-masing larutan stok dari biotin dan sianokobalamin sebanyak 0,1 mL ditambahkan pada labu erlenmeyer yang berisi 60 mL akuades. Kemudian 20 mg thiamin-HCl ditambahkan, diaduk hingga seluruh thiamin larut, setelah itu ditambahkan akuades hingga volumenya mencapai 100 mL. Tabel 3. Komposisi larutan stok untuk vitamin Komposisi vitamin Larutan Stok Biotin (vit H) 0,1 g/100 mL Cyanokobalamin (B12) 0,1 g/100 mL **) Pembuatan Trace Element Untuk pembuatan 100 mL unsur kelumit, sebanyak 60 mL akuades dalam labu ukur ditambahkan Na2EDTA sebanyak 0,315 g, dan FeCl3.6H2O sebanyak 0,436 g. Setelah padatan larut ditambahkan larutan stok MnCl2.4H2O, CuSO4.5H2O, ZnSO4.7H2O, CoCl2.6H2O, NaMoO4.2H2O masing-masing sebanyak 0,1 mL, selanjutnya ditambahkan akuades hingga volum totalnya menjadi 100 mL. 65 Tabel 4. Komposisi trace element Komposisi Larutan Stok Na2-EDTA - FeCl3.6H2O - MnCl2.4H2O 18 g/ 100 mL CuSO4.5H2O 0,98 g/100 mL ZnSO4.7H2O 2,2 g/100 mL CoCl2.6H2O 0,1 g/100 mL NaMoO4.2H20 0,63 g/100 mL b. Pembuatan Media Nutrient Agar (NA) Sebanyak 2 g NA di masukkan dalam Labu Erlenmeyer 250 mL, dilarutkan dalam akuades hingga volume 100 mL. Larutan media NA kemudian disterilisasi menggunakan autoclave pada suhu 121 0C selama 15 menit. Dalam keadaan hangat (50-60 0C), tuangkan sekitar 20 mL media steril tersebut dalam cawan petri steril lalu biarkan dingin dan memadat. Media NA siap digunakan untuk peremajaan bakteri dengan menggunakan metode penggoresan menggunakan jarum ose. 66 Lampiran 2. Pembuatan Pereaksi Visualisasi Uji KLT a. Pereaksi Ninhidrin Sebanyak 0.3 g ninhidrin dilarutkan dalam 100 mL n-butanol dan ditambahkan 3 mL asam asetat glasial. b. Pereaksi Serium Sulfat Larutan terdiri dari serium (IV) sulfat 10% dan asam sulfat 15% dalam pelarut akuades. Setelah disemprotkan dengan pereaksi, plat dipanaskan pada suhu 120o C selama beberapa menit sampai bercak tampak jelas. c. Pereaksi Dragendorff Komposisi pereaksi dragendorff terdiri dari larutan a (1,7 gram bismut (III) nitrat dan 20 gram asam tartarat dilarutkan dalam 80 ml akuades) dan larutan b (16 gram KI dilarukan dalam 40 ml akuades). Larutan a dicampur dengan larutan b (1:1) sebagai larutan stok. Larutan a dan b stabil untuk beberapa bulan jika disimpan dalam lemari pendingin. Larutan untuk visualisasi KLT : 10 gram asam tartarat dilarutkan dalam 50 ml akuades kemudian ditambah dengan 10 ml larutan stok. 67 Lampiran 3. Spektrum NMR a. Spektrum 1H NMR F2.2/3 (Asam Cis-eikos-9-enoat) 68 b. Spektrum 1H NMR Asam Cis-eikos-9-enoat Prediksi ChemBio Draw Ultra 11.0 69 c. Spektrum 13C NMR F2.2/3 (Asam Cis-eikos-9-enoat) 70 d. Spektrum 13C NMR Asam Cis-eikos-9-enoat Prediksi ChemBio Draw Ultra 11.0 71 e. Spektrum 1H-1H COSY F2.2/3 (Asam Cis-eikos-9-enoat) 18 20 H 3C 19 III 12 17 13 10 11 8 II 5 7 9 3 O 1 OH 6 2 4 I 1 H-1H COSY 72 f. Spektrum HMBC F2.2/3 (Asam Cis-eikos-9-enoat) 18 20 H 3C 19 III 12 17 13 10 11 8 II 5 7 9 3 O 1 OH 6 2 4 I HMBC 73 g. Konstanta Kopling Pada Ikatan Rangkap F2.2/3 (Asam Cis-eikos-9enoat) 74 h. Perbandingan 1H NMR Asam Cis-eikos-9-enoat (C20H38O2) dan Asam Linoleat (C18H34O2) 75 Lampiran 4. Perbandingan Spektrum FTIR Asam Linoleat dan Asam Ciseikos-9-enoat Keterangan Lampiran 5. Diagram Alir Prosedur Penelitian Biomassa Oscillatoria sp. - diekstraksi dengan DCM- MeOH (1-1) - dipartisi dengan air - dipekatkan Fase air Fase organik - dipekatkan Ekstrak pekat - diuji bioaktivitas terhadap E. coli resisten Ekstrak bioaktif - difraksinasi menggunakan MPLC - tiap fraski diuji bioaktivitasnya terhadap E. coli resisten Fraksi bioaktif - dilakukan pemurnian lebih lanjut menggunakan kromatografi kolom dan rekristalisasi Senyawa target - Dikarakterisasi menggunakan spektroskopi FTIR, 1H NMR, 13C NMR, dan 2D NMR Sruktur senyawa