Anriansyah Renggaman 10407008 Dimas Arif Nugraha 10407009 M. Ferdyansyah Sechan 10407018 Phylogenetic tree of Bacteria Gram Positive Rods • Gram positive rods bacteria bukan merupakan suatu tingkatan taxa spesifik dalam sistem klasifikasi prokariot • Dalam Bergey’s Manual of Systematical Bacteriology 2004, anggota Gram-positive rods bacteria sebagian besar tersebar dalam filum Firmicutes • Firmicutes (firmus : firm/kuat dan cutes : kulit, dalam hal ini dinding sel) • Filum firmicutes terdiri atas 3 Class besar yaitu Bacilli, Clostridia, dan Erysipelotrichi (Ludwig, -) Gram Positive Rods Gram-positive rod bacteria sebagian besar tergabung ke dalam class Bacilli dan Clostridia Dalam kelas Clostridia terdapat 3 ordo diantaranya ordo Clostridiales, 25 family termasuk diantaranya family Clostridiaceae, serta 13 genera termasuk genus Clostridium Kelas Bacilli memiliki 2 ordo yaitu ordo Bacillales dan ordo Lactobacillales serta >10 famili, dengan >30 genera termasuk diantaranya genus Bacillus dan Lactobacillus Taksonomi filum Firmicutes Figure 1 Consensus dendrogram reflecting the phylogenetic relationships of the classes “Bacilli” and “Erysipelotrichi” within the Firmicutes Figure 2 Consensus dendrogram reflecting the phylogenetic relationships of the order Bacillales within the class “Bacilli” Figure 3 Consensus dendrogram reflecting the phylogenetic relationships of the order “Lactobacillales” within the class “Bacilli” Figure 4 Consensus dendrogram reflecting the phylogenetic relationships of the class “Clostridia” within the Firmicutes Figure 5 Consensus dendrogram reflecting the phylogenetic relationships of the order Clostridiales (part one) within the class “Clostridia”. Figure 6 Consensus dendrogram reflecting the phylogenetic relationships of the order Clostridiales (part two) within the class “Clostridia” Figure 7 Consensus dendrogram reflecting the phylogenetic relationships of the orders Halanaerobiales and “Thermoanaerobacterales” as well as some deep branches of the Clostridiales within the class “Clostridia” Gram positive rods (lanjutan…) • Dikarenakan anggota bakteri Gram-positive rod tersebar dengan luas maka penjabaran melalui pendekatan systematical agak sulit dilakukan • Oleh karena itu dilakukan pendekatan seperti yang dicontohkan pada Bergey’s Manual of Determinative Bacteriology 1994 • Pada buku tersebut Gram-positive rod bacteria dikelompokkan menjadi tiga kelompok umum yaitu : – Non-spore forming group – Spore forming group ; dan – Irregular-shape group Nonspore Forming Group • Karakteristik utama dari kelompok ini adalah tidak membentuk spora • Dalam Bergey’s Manual of Determinative Bacteriology 1994 genus-genus bakteri yang termasuk ke dalam non-spore forming rod diantaranya adalah : Brochothrix, Carnobacterium, Caryophanon, Erysipelothrix, Kurthia, Lactobacillus, dan Listeria. Listeria • Termasuk ke dalam family • • • • Listeriaceae bersama-sama dengan genus Brochothrix Dinamai berdasarkan nama penemunya, ahli bedah asal inggris bernama Joseph Lister Ciri-ciri umum: bentuk batang, tidak membentuk endospora, biasa ditemukan membentuk rantai pendek/diplobasil, tumbling motility, uji katalase (+) Kebanyakan bersifat parasit intraseluler Contoh spesies paling dikenal : Listeria monocytogenes Listeria monocytogenes Listeria monocytogenes diketahui sebagai spesies Listeria yang patogen dan menginfeksi manusia Infeksi umumnya terjadi akibat makanan (food-borne) Menyebabkan penyakit serius yang dikenal dengan Listeriosis Listeriosis dapat mengakibatkan meningitis (enchepalitis), septicemia, pneumonia, infeksi mulut rahim dll. Genus Lactobacillus Termasuk ke dalam filum Bacilli dan family Lactobacillaceae. Diberi nama Lactobacillus karena bakteri dari grup ini mampu mengkonversi lactosa menjadi asam laktat Ciri umum dari bakteri ini adalah : bentuk batang, tidak membentuk spora, fakultatif anaerob/mikroaerofilik, umumnya tidak berbahaya (patogen), dan menghasilkan asam organik (terutama asam laktat) Spesies yang cukup dikenal dari genus ini antara lain adalah : L. acidophilus, L. bulgaricus, L. caseii dll. Lactobacillus casei Spesies Lactobacillus yang umum ditemukan di usus kecil manusia Memiliki range pH yang luas dan diketahui dapat menekan pertumbuhan bakteri ‘jahat’ Merupakan bakteri probiotik yang dapat membantu pencernaan, mengurangi intoleransi terhadap laktosa dan mengatasi konstipasi Bakteri yang umum diaplikasikan di bidang industri, terutama industri makanan (dairy product). Contoh : Yakult yang menggunakan L. Caseii strain Shirota Genus Erysipelothrix Genus Erysipelothorix merupakan genus yang termasuk ke dalam kelas Erysipelotrichi yang merupakan kelas yang baru dari filum Firmicutes Erysipelothorix merupakan jenis bakteri yang bersifat patogenik terhadap hewan, terutama babi ternak. Ciri umum dari genus bakteri ini adalah : gram positif, tidak berspora, kemoorganotropik, fakultatif anaerob, weakly fermentative, tidak motil, uji katalase-oksidase (-). Terdapat tiga spesies yang cukup dikenal dari genus ini yaitu : Erysipelothrix rhusiopathiae, Erysipelothrix tonsillarum, dan Erysipelothrix inopinata Erysipelothrix rhusiopathiae Erysipelothrix rhusiopathiae merupakan bakteri yang dikenal patogen terhadap hewan ternak terutama babi dan kalkun Bakteri ini tersebar di seluruh belahan dunia Bakteri ini menyebabkan penyakit erysipelas pada hewan. Erysipelas mengakibatkan septicemia, anorexia, diare, dan berujung pada kematian hewan Selain itu bakteri tersebut juga menyebabkan penyakit erysipeloid pada manusia yang mengakibatkan luka borok pada kulit manusia Genus Brochothrix Genus brochotrix tergabung bersama Listeria di dalam family Listeriaceae Memiliki ciri umum yaitu : gram positif, tidak membentuk spora, fakultatif anaerob, dan bersifat non-motil, uji katalase positif dan memfermentasi gula. Spesies yang paling terkenal dari genus ini adalah Brochothrix thermosphacta Brochothrix thermosphacta B. Thermosphacta merupakan bakteri yang terkenal sebagai bakteri yang terkenal sebagai penyebab kerusakan/kebusukan makanan terutama pada daging yang disimpan pada kulkas, dan daging olahan yang disimpan dalam secara aerobik/kondisi atmosfir yang termodifikasi Hal ini dimungkinkan karena sifat bakteri ini yang bersifat psikotrofik dengan rentang suhu 0-30 oC Range pH untuk tumbuh 5-9, dapat menoleransi kadar air yang rendah cocok hidup di daging Clostridium • Ciri-ciri umum: obligat anaerob, berbentuk batang, mampu membentuk endospora yang bisa bertahan dalam keadaan terpapar oksigen • Namanya berasal dari kata kloster (κλωστήρ) yang berarti “spindle” • Kebanyakan bersifat saprofit, namun lebih dikenal sebagai patogen pada hewan dan manusia Clostridium: contoh spesies • Clostridium tetanii – Ditemukan di tanah yang dipupuk berlebihan dan feses (serta saluran pencernaan) berbagai hewan – Spora terbentuk di ujung sel yang membengkak, dan organisme ini bisa terwarnai gram negatif, terutama bila sudah tua – Agen penyebab tetanus, terjadi ketika luka pada tubuh terkontaminasi spora C. tetanii dan terjadi produksi toksin tetanus Clostridium: contoh spesies • Clostridium botulinum – Terdistribusi luas di tanah, sedimen danau dan kolam, serta tanaman yang membusuk – Terdapat tujuh macam tipe toksigenik yang masing-masing memproduksi toksin yang khas secara imunologi (A, B, C1, D, E, F, and G) – Keracunan botulinum toksin terjadi akibat ingesti makanan yang telah mengandung racun clostridial Clostridium: contoh spesies Clostridium difficile Tidak menyebabkan penyakit pada manusia, namun dapat berkembang biak secara pesat dalam usus pasien yang tengah menjalani terapi antibiotik Menyebabkan antibiotic-associated diarrhea (AAD), dan gejala klinis lain seperti colitis and pseudomembranous colitis Memproduksi 2 toksin: toksin A (enterotoksin) dan toksin B (cytopathic, lethal toxin) Perawatan dapat dilakukan dengan pemberian metronidiazole or vancomycin secara oral selama 10 hari Bacillus Ciri-ciri umum: gram positif, membentuk endospora, dan tumbuh pada lingkungan ber-oksigen Awal mula klasifikasi genus Bacillus didasarkan pada dua kriteria: pertumbuhan aerobik dan pembentukan endospora Hal ini menyebabkan heterogenitas spesies dalam genus tersebut Analisis lebih lanjut terhadap 16s rRNA menunjukkan kekerabatan dengan spesies yang tak berspora Level ordo: Enterococcus, Lactobacillus, and Streptococcus Level famili: Listeria and Staphylococcus Hasil analisis 16s rRNA juga mengakibatkan “pemekaran” genus bacillus menjadi famili-famili lainnya (setara dengan famili Bacillaceae seperti Acyclobacillaceae, Paenibacillaceae and Planococcaceae Bacillus: contoh spesies Bacillus anthracis Penyebab penyakit anthrax gram positif batang, berukuran 1 - 1.2µm x 3 - 5µm. Dapat ditumbuhkan di medium standar dalam keadaan aerob atau anaerob. Secara fenotip dan genotip serupa dengan B. cereus dan B. thuringiensis. Dua faktor yang menyebabkan patogenitasnya: poly-D-glutamyl capsule: melindungi dari fagositosis Anthrax toxin: terdiri atas 3 komponen, yakni edema factor (inherent adenylate cyclase), protective antigen factor (binding domain) dan lethal factor Bacillus: contoh spesies Bacillus cereus Secara genotip dan fenotip (terutama ukuran sel) mirip dengan B. anthracis Merupakan mikroba tanah, namun ditemukan juga pada makanan Agen utama keracunan makanan (foodborne illnesses) karena memproduksi toksin Dua macam penyakit yang bisa ditimbulkan bakteri ini: “Emetic form”, yang disebabkan oleh emetic toxin yang heat-stable. Karakterisasinya ialah muntah-muntah dan mabuk (nausea), mirip dengan kasus pencemaran makanan oleh S. aureus “Diarrheal form”, yang disebabkan oleh enterotoksin. Gejalanya adalah kram perut dan diare selama 8 sampai 16 jam, mirip dengan kasus pencemaran makanan oleh Clostridium perfringens Bacillus: Contoh spesies Bacillus thuringiensis Secara genotip dan fenotip (terutama ukuran sel) mirip dengan B. anthracis Dapat dibedakan dari kedua saudaranya karena bersifat patogen pada serangga, terutama lepidoptera Dapat membentuk kristal parasporal yang bersifat toksik bagi larva lepidoptera Kelebihannya ini membuat B.T. memiliki potensi menjadi insektisida alami Pembentukan paraspora ini dikode oleh suatu plasmid yang juga bisa ditransfer ke B. cereus, membuatnya mampu memproduksi BT toksin. Menunjukkan dekatnya hubungan kekerabatan antara spesies Genus Corynebacterium Karakteristik genus: Gram positif dengan ujung lurus ataupun melengkung. Tidak dapat membentuk spora. Fakultatif anaerob. Non-motil dan tidak berkapsula. Contoh species: Corynebacterium diphtheriae. Corynebacterium diphtheriae Flora normal pada tenggorokan dan nasofaring. Penyebab penyakit difteri (pharingeal maupun cutaneous), menyebar melalui inhalasi pernapasan dan sentuhan kulit langsung. Jika tidak segera diobati penyakit dapat menyebar ke jantung (myocarditis), CNS (paralysis), dan ginjal (gagal ginjal). Pencegahan dan Pengobatan Imunisasi aktif dengan menggunakan vaksin toksoid (DPT). Imunisasi pasif dengan menggunakan DAT(Diphteria antitoxin) Menggunakan antibiotik penicillin atau erythromycin. Genus Brevibacterium Ditemukan tahun 1953. Sel pada fase stationer berbentuk cocoid dan sel pada fase exponensial berbentuk batang. Nonmotil kecuali B. iodinum. Memiliki diphosphatidylglycerol, phosphatidylglycerol, and dimannosyldiacylglycerol sebagai polar lipid. Halotoleran (dapat hidup pada kadar NaCl hingga 15%) Bakteri proteolitik. Aerob obligat. GC content: 60 – 67 % mol. Contoh species: B. casei, B.epidermidis, B. mcbrellneri, B. otitidis, B. avium, B. iodinum, dan B. linens (tipe species). Brevibacterium linens Bakteri ini digunakan dalam proses pembuatan keju dan ditemukan pada permukaan keju Limburger, Munster, Brick, Tilsiter, and Appenzeller. Memiliki aktivitas proteolitik, peptidolitik, esterolitik, dan lipolitik yang berperan dalam proses pematangan keju. Genus Bifidobacterium Anaerob. Terkadang membentuk huruf V atau Y. Gram positif namun, kadang terlihat sebagai gram negatif. Nonmotil, tidak tahan asam, dan tidak menghasilkan spora. Hasil utama fermentasi karbohidrat berupa asam laktat dan asam asetat. Tumbuh pada pH mendekati netral (optimum pada lingkungan sedikit asam). Suhu pertumbuhan optimum pada 37–410C. Ditemukan pada saluran pencernaan, vertebrata darah panas, dan pada saluran pembuangan limbah. Species tipe: Bifidobacterium bifidum. Bifidobacterium bifidum Merupakan bakteri yang ada pada saluran pencernaan bayi yang diberi oleh ASI. Mencegah pertumbuhan mikroba patogen. Bakteri ini digunakan dalam proses pembuatan yoghurt dan berfungsi sebagai probiotik. Namun, untuk mengemas bakteri ini dalam keadaan hidup terdapat kendala karena bakteri ini termasuk anaerob obligat. Genus Actinomyces Anggota dari kelas actinobacteria. Mempunyai struktur seperti hifa pada koloni kulturnya. Nonmotil, nonsporing, tidak tahan asam. Fakultatif anaerob. Hasil perwarnaan gram positif namun terkadang bisa negatif ataupun keduanya. Temperatur optimum untuk tumbuh adalah 35-370C. Banyak ditemukan di rongga mulut. Tipe species: A. bovis (penyebab penyakit actinomicosis pada ternak). Contoh species yang lain: A. israelii. Actinomyces israelii Penyebab penyakit actinomycosis pada manusia. Penyakit yang diakibatkan tidak terpeliharanya kebersihan rongga mulut dan akibat adanya luka pada membran mucosa mulut. Penyakit ini ditandai dengan adanya benjolan pada daerah rahang ataupun mulut penderita. Dapat disembuhkan dengan menggunakan penicillin ataupun amoxcillin dan juga melalui operasi jika penyakit sudah membesar. Genus Acetogenium Batang lurus. Dapat berupa sel tunggal dan juga sel berpasangan. Nonmotil dan nonsporing. Anaerob obligat. Membutuhkan sistein ataupun sulfida agar dapat tumbuh. Thermofilik (tumbuh pada suhu 50-720C dengan suhu optimum pertumbuhan 660C). Menghasilkan asam asetat sebagai hasil oksidasi H2 dan reduksi CO2. Dapat pula bersifat kemoorganotrof dengan menggunakan gula menjadi asam asetat. Ditemukan pada lumpur di danau tropis. Tipe species: Acetogenium kivui Daftar Pustaka Whitman, William et.al. tanpa tahun. Revised Road Map to the Phylum Firmicutes. Bergey’s Manual of Systematical Bacteriology. New York : Springer Todar, Kenneth. 2007. http://Textbookofbacteriology.net Hensyl, William R. 1994. Bergey’s Manual of Determinative Bacteria 8th ed. New York : Springer Talaro, K.P., 2008. Foundations in Microbiology. 6th Ed. New York: McGraw-Hill. Collins, Matthew D., 2006. The Genus Brevibacterium. Prok (3): 1013-1019. [Online]. http://www.springerlink.com/content/n2521r6877404814/fulltex t.pdf?page=1. [2009, Des 2] Leigh, John A. and Ralph S. Wolfe. 1983. Acetogeniurn kiwi gen. nov., sp. nov., a Thermophilic Acetogenic Bacterium. IJSEM (33): 886. [Online]. : http://ijs.sgmjournals.org/cgi/reprint/33/4/886.pdf. [2009, Des 02]. http://en.wikipedia.net