analisis tingkat pemahaman mahasiswa akuntansi

advertisement
ANALISIS TINGKAT PEMAHAMAN
MAHASISWA S1 AKUNTANSI DAN
MANAJEMEN TERHADAP KONSEP DASAR
AKUNTANSI
(Studi Empiris Pada Mahasiswa S1 Akuntansi dan
Manajemen Universitas Semarang).
Amerti Irvin Widowati, Surjawati,Febrina Nafasati P
(dosen Fakultas Ekonomi- USM)
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan bukti
empiris mengenai tingkat pemahaman mahasiswa S1
Ekonomi Universitas Semarang terhadap konsep dasar
akuntansi berdasar latar belakang pendidikan yang
dimiliki mahasiswa. Yaitu mahasiswa dari latar
belakang SMA jurusan IPA, SMA Jurusan IPS,
SMEA,SMK, dan Madrasah Aliyah. Konsep akuntansi
dalam penelitian ini adalah: aktiva, kewajiban, dan
modal.
Data pada penelitian ini menggunakan kuesioner yang
diisi oleh mahasiswa. Popilasi dan sample dalam
penelitian ini adalah mahasiswa S1 Ekonomi
Universitas Semarang yang terdaftar pda semester
tiga. Pada tahun akademik 2010/2011.
Berdasarkan analisis yang dilakukan untuk mengukur
perbedaan pemahaman tentang aktiva, kewajiban, dan
modal anatar mahasiswa dengan perbedaan latar
belakang yaitu: belakang SMA jurusan IPA, SMA
Jurusan IPS, SMEA,SMK, dan Madrasah Aliyah.
Hasil menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan
pemahaman konsep dasar akuntansi yaitu aktiva,
kewajiban, dan modal pada mahasiswa S1 Ekonomi
Universitas Semarang dari latar belkang yang berbeda.
Key word: aktiva, kewajiban, modal, mahasiswa
Pendahuluan
Fakultas Ekonomi merupakan
fakultas
yang
paling
banyak
mahasiswanya di Universitas Semarang.
Jurusan yang ada di fakultas ini adalah
jurusan
akuntansi
dan
jurusan
manajemen. Kurikulum pada kedua
jurusan yang ada di fakultas ekonomi
mengajarkan mata kuliah Akuntansi
Pengantar pada semester 1 yang
berbobot 4 sks.
Dari hasil evolusi pendidikan
akuntansi,
pengetahuan
yang
dibutuhkan
terdiri dari pengetahuan
umum, organisasi, bisnis, dan akuntansi.
Proses belajar mengajar pada pendidikan
tinggi
hendaknya
dapat
mentransformasikan
peserta
didik
menjadi lulusan yang lebih utuh sebagai
manusia.
Untuk
memperoleh
suatu
pengetahuan terhadap teori akuntansi
yang mendasar maka pengetahuan akan
dasar-dasar akuntansi merupakan suatu
kunci utama, maka diharapkan dengan
adanya dasar sebagai pegangan semua
praktik dan teori akuntansi akan
dengan mudah dilaksanakan. Namun,
kenyataannya
pendidikan akuntansi
yang
selama
ini
diajarkan
di
perguruan tinggi terkesan sebagai
pengetahuan
yang
hanya
berorientasikan kepada mekanisme
secara umum saja, sangat jauh
berbeda apabila dibandingkan dengan
praktik yang dihadapi di dunia kerja
nantinya. Masalah tersebut tentu saja
akan
mempersulit
bahkan
membingungkan
mahasiswa
untuk
lebih
memahami
konsep
dasar
akuntansi
itu
sendiri.
Dengan
demikian tingkat pendidikan akuntansi
masih menunjukkan hasil yang tidak
sesuai dengan yang diinginkan.
Menurut Munawir (2004) ada
tiga materi pokok tentang konsep dasar
akuntansi yang harus dikuasai oleh
mahasiswa dalam kuliah Akuntansi
Pengantar, yaitu pemahaman tentang
aktiva, modal, dan kewajiban. Dari
ketiga materi
tersebut mahasiswa
diharapkan
dapat
mengikuti
perkuliahan dengan baik dan benar
karena dengan penguasaan yang baik
terhadap aktiva, kewajiban dan modal
akan mempermudah mahasiswa untuk
memahami semua masalah-masalah
akan yang ditemui dalam akuntansi.
Penelitian
sebelumnya
mengenai
pemahaman
mahasiswa
akuntansi terhadap konsep dasar
akuntansi telah dilakukan oleh Sar’i,
dkk (2010). Penelitian tersebut meneliti
mengenai
tingkat
pemahaman
mahasiswa akuntansi yang berbeda latar
belakang sekolah menengah yaitu SMA,
SMK dan Madrasah Aliyah di UIN
Suska Riau.
Jumlah responden 29
mahasiswa jurusan akuntansi UIN Suska
Riau yang berasal dari SMK jurusan
Akuntansi, SMA jurusan IPS dan
Madrasah Aliyah. Variabel yang diujikan
adalah pemahaman tentang konsep
persamaan akuntansi yaitu aktiva,
kewajiban, dan modal. Hasil penelitian
tersebut menyatakan bahwa tidak
terdapat
perbedaan
pemahaman
mahasiswa
terhadap
akiva
dan
kewajiban, sedangkan satu variabel
lainnya yaitu modal dinyatakan terdapat
perbedaan
pemahaman
mahasiswa
terhadap konsep dasar akuntansi.
Sesuai dengan penjelasan diatas
peneliti
ingin
kembali
meneliti
mengenai
pemahaman dasar-dasar
akuntansi dengan lebih memperluas
obyeknya menjadi mahasiswa fakultas
ekonomi yang terdiri dari program S1
Perumusan Masalah
Latar belakang pendidikan
menengah mahasiswa S1 Akuntansi dan
Manajemen yang berbeda ( dari
Madrasah Aliyah, SMU jurusan IPA dan
IPS,
serta
SMK)
menimbulkan
permasalahan terhadap pemahaman
konsep dasar akuntansi, dimana untuk
siswa SMU jurusan IPS dan SMK
jurusan
Akuntansi
mendapatkan
pemahaman konsep akuntansi lebih dini
dibandingkan dengan yang lainnya.
Berdasar permasalahan tersebut, timbul
pertanyaan:
1. Apakah terdapat perbedaan
secara
signifikan
terhadap
Akuntansi dan Manajemen yang berasal
dari
latar belakang pendidikan
menengah
yang berbeda. Dari
perbedaan latar belakang tersebut
pemahaman terhadap ilmu akuntansi
mahasiswa
tentu
pula
berbeda.
Penelitian ini menggunakan kuesioner
yang disebarkan secara langsung kepada
mahasiswa
sebagai
respondennya.
Penelitian ini juga menguji kembali
penelitian sebelumnya, sehingga peneliti
terdorong untuk mengadakan penelitian
lebih lanjut dengan judul : ”ANALISIS
TINGKAT
PEMAHAMAN
MAHASISWA S1 AKUNTANSI DAN
MANAJEMEN
TERHADAP
KONSEP DASAR AKUNTANSI”
(Studi Empiris Pada Mahasiswa S1
Akuntansi
dan
Manajemen
Universitas Semarang).
pemahaman tentang aktiva dan
seberapa besar pemahaman tentang
aktiva antara mahasiswa yang
berasal dari
Madrasah Aliyah,
SMK, SMA jurusan IPA dan IPS ?
2. Apakah terdapat
perbedaan
secara
signifikan
terhadap
pemahaman tentang kewajiban
dan seberapa besar pemahaman
tentang
kewajiban
antara
mahasiswa
yang berasal
dari
Madrasah Aliyah, SMK, SMA
jurusan IPA dan IPS?
3. Apakah terdapat perbedaan
secara
signifikan
terhadap
pemahaman tentang modal dan
seberapa besar pemahaman tentang
modal antara mahasiswa yang
berasal dari Madrasah Aliyah, SMK,
SMA jurusan IPA dan IPS?
Tujuan penelitian ini adalah, untuk
mengukur perbedaan pemahaman dan
seberapa besar pemahaman mahasiswa
yang berasal dari Madrasah Aliyah,
SMK, SMA Jurusan IPA dan IPS
terhadap konsep dasar akuntansi.
Penelitian ini diharapkan dapat
memberi informasi bagi Program Studi
S1 Akuntansi dan Manajemen yang
berguna untuk pembenahan metode
pengajaran mata Kuliah Akuntansi
Pengantar.
Tinjauan Pustaka
Pengertian Pendidikan
Pendidikan
merupakan
pengaruh
lingkungan
terhadap
individu
untuk
menghasilkan
perubahan-perubahan yang tetap dalam
kebiasaan
perilaku,
pikiran
dan
sikapnya. Pendidikan formal adalah
pendidikan di sekolah/perguruan tinggi
yang berlangsung secara teratur dan
bertingkat mengikuti syarat-syarat yang
jelas dan ketat. Tujuan pendidik adalah
untuk memperkaya budi pekerti,
pengetahuan dan untuk menyiapkan
seseorang agar mampu dan trampil
dalam suatu bidang pekerjaan tertentu.
Dalam
pendidikan
di
perguruan tinggi, metode konvensional
merupakan motode pembelajaran yang
biasa dilaksanakan dan disukai oleh
dosen dalam proses pembelajaran
sehari-hari, karena paling mudah cara
mengatur kelas. Menurut Wina (2005)
dalam
model
pembelajaran
konvensional mahasiswa ditempatkan
sebagai objek belajar yang berperan
sebagai penerima informasi secara
pasif dan mahasiswa lebih banyak
belajar secara individual dengan
menerima, mencatat, dan menghafal
materi. Metode konvensional lebih
menekankan pada metode ceramah,
metode ceramah adalah penuturan
bahan perkuliaha secara lisan (Nana,
2005).
Pengertian Akuntansi
Akuntansi
adalah
seni
pencatatan,
penggolongan
dan
peringkasan pada peristiwa-peristiwa
dan kejadian-kejadian yang setidaktidaknya sebagian bersifat keuangan
dengan cara yang setepat-tepatnya
dan dengan petunjuk atau dinyatakan
dalam uang, serta penafsiran terhadap
hal-hal yang timbul daripadanya
(Munawir, 2004).
Dari
definisi
akuntansi
tersebut diketahui bahwa peringkasan
yang dimaksud adalah pelaporan dari
peristiwa-peristiwa
keuangan
perusahaan
yang dapat diartikan
sebagai
laporan keuangan.
Jadi
laporan keuangan menurut Myer dalam
(Munawir, 2004) adalah : Dua daftar
yang disusun oleh Akuntan pada akhir
periode untuk suatu perusahaan. Kedua
daftar itu adalah daftar Neraca atau
Daftar Pendapatan atau Daftar Rugi
Laba. Akhir-akhir ini sudah menjadi
kebiasaan bagi perseroan-perseroan
untuk menambah daftar ketiga yaitu
Daftar Surplus atau Daftar Laba yang
tidak dibagikan/laba yang ditahan
(Munawir, 2004).
Dengan telah ditetapkannya
salah satu bentuk laporan keuangan,
maka perusahaan harus konsisten
melaksanakannya
agar
laporan
keuangan tersebut dapat dipedomani
dengan baik serta untuk menghindari
anggapan-anggapan yang kurang baik
terhadap perusahaan. Dengan demikian
laporan keuangan tersebut dapat dinilai
serta diperbandingkan dengan periodeperiode sebelumnya.
Konsep Dasar Pemahaman Akuntansi
Konsep
dasar
pemahaman
akuntansi menurut Munawir terdiri
dari tiga bagian utama yaitu aktiva,
hutang dan modal.
1. Aktiva
Dalam pengertian aktiva tidak
terbatas pada kekayaan perusahaan
yang berwujud saja, tetapi juga
termasuk
pengeluaran-pengeluaran
yang belum dialokasikan
(deffered
changes) atau biaya yang masih harus
dialokasikan pada penghasilan yang
akan datang, serta aktiva yang tidak
berwujud lainnya (intangible asset)
misalnya goodwill, hak paten, hak
menerbitkan dan sebagainya.
Pada dasarnya aktiva dapat
diklasifikasikan menjadi dua bagian
utama yaitu aktiva lancar dan aktiva
tidak lancar.
Berikut daftar aktiva lancar:
Akiva lancar adalah uang kas
dan aktiva lainnya yang dapat
diharapkan untuk dicairkan atau
ditukarkan menjadi uang tunai, dijual,
atau
dikonsumsi
dalam
periode
berikutnya (paling lama satu tahun atau
dalam perputaran kegiatan perusahaan
yang normal).
Elemen-elemen yang termasuk dalam
aktiva lancar antara lain :
a) Kas, uang yang tersedia untuk
operasi perusahaan baik yang ada
dalam perusahaan sendiri maupun
ditempat lain atau sesuatu yang dapat
dipersamakan dengan uang kas.
b) Persediaan, meliputi barang-barang
yang nyata dimiliki untuk dijual kembali
baik melalui proses produksi dahulu
maupun langsung dalam suatu periode
operasi normal perusahaan.
c)
Piutang, baik piutang dagang
maupun piutang wesel.
d) Piutang lainnya yang belum tertagih
sampai pada akhir periode akuntansi.
e) Semua investasi sementara.
f) Semua beban/biaya yang dilakukan
dimuka dan masih merupakan piutang
pada akhir periode Akuntansi.
Aktiva tidak lancar adalah
aktiva yang mempunyai umur kegunaan
relatif permanen atau jangka panjang
(mempunyai umur ekonomis lebih dari
satu tahun atau tidak akan habis dalam
satu kali perputaran operasi perusahaan).
Yang termasuk aktiva tidak lancar
adalah
1) investasi jangka panjang.
Bagi perusahaan yang cukup besar
dalam arti mempunyai kekayaan atau
modal yang cukup atau sering melebih
dari yang dibutuhkan, maka perusahaan
ini dapat menanamkan modalnya dalam
investasi jangka panjang diluar usaha
pokoknya.
2) Aktiva Tetap
Merupakan aktiva perusahaan
yang
tidak
dimaksudkan
untuk
diperjual-belikan
melainkan
untuk
digunakan dalam kegiatan perusahaan
yang umurnya lebih dari satu tahun
dan
merupakan
pengeluaran
perusahaan dalam jumlah yang relatif
besar.
3) Aktiva Tetap Tidak Berwujud
Yaitu
kekayaan perusahaan
yang secara phisik tidak nampak, tetapi
merupakan suatu hak yang mempunyai
nilai dan dimiliki oleh perusahaan untuk
digunakan dalam kegiatan perusahaan.
Yang termasuk dalam aktiva tetap tidak
berwujud meliputi: Hak Cipta, Merk
Dagang, Biaya Pendirian, Lisensi,
Goodwill, dan sebagainya.
4) Beban / Biaya Yang Ditangguhkan
Biaya yang dibayar dimuka
(Prepaid Expenses) dan biaya yang
ditangguhkan
(Deferred
Charge)
merupakan biaya-biaya yang telah
dikeluarkan akan tetapi mempunyai
kegunaan atau menjadi beban tahuntahun yang akan datang.
5) Aktiva Lain-Lain
Adalah
semua
aktiva
perusahaan
yang
tidak
dapat
digolongkan dalam aktiva tersebut
diatas, misalnya mesin-mesin yang tidak
dapat dipakai lagi.
2. Hutang
Hutang adalah semua kewajiban
keuangan perusahaan kepada pihak lain
yang belum terpenuhi, dimana hutang
ini merupakan sumber dana atau modal
perusahaan yang berasal dari kreditur.
Hutang atau kewajiban perusahaan
dapat dibedakan ke dalam hutang
lancar (hutang jangka pendek) dan
hutang jangka panjang (Munawir,
2004).
Hutang lancar ialah semua
kewajiban keuangan yang harus di
penuhi dalam satu periode operasi
normal dan yang termasuk dalam hutang
lancar.
Sedangkan
macam-macam
hutang antara lain :
a) Hutang Dagang (Account Payable)
b) Wesel Bayar (Note Payable)
c) Hutang yang timbul karena jasa-jasa
yang sudah diterima tetapi belum
dibayar (Accrued Expenses).
d) Hutang atau Kewajiban Bersyarat
(Contingent Liabilities)
e) Pendapatan Yang Diterima Dimuka
ialah semua penerimaan-penerimaan
yang telah diterima tahun berjalan tetapi
bukan merupakan penghasilan tahun
berjalan sampai dengan akhir periode.
f) Hutang-hutang Jangka Panjang ialah
semua kewajiban yang akan dilunasi
dalam jangka waktu lebih dari satu
tahun.
g) Hutang-hutang Lainnya ialah
semua kewajiban yang tidak dapat
digolongkan kedalam hutang lancar
maupun hutang jangka panjang.
Perjanjian
hutang
dapat
dikelompokkan ke dalam dua bentuk,
kadang mengacu sebagai perjanjian
negatif dan positif (Janes, 2003).
1.
Perjanjian
negatif
umumnya
menunjukkan aktivitas tertentu yang
mengakibatkan substitusi aset atau
masalah pembayaran kembali. Contoh
perjanjian hutang negatif mencakup
larangan
terhadap merger, batasan
peminjaman
tambahan,
batasan
pembayaran dividen dan excess cash
sweeps.
2.
Perjanjian positif mensyaratkan
peminjam melakukan tindakan tertentu,
seperti
menjaminkan
aset
atau
memenuhi
benchmark
tertentu
(biasanya rasio-rasio keuangan) yang
mengindikasikan kesehatan keuangan.
Contoh umum perjanjian hutang
positif
mencakup
tingkat
rasio
current, leverage, probabilitas dan net
worth minimal atau maksimum.
Jadi perjanjian hutang baik
bentuk negatif maupun positif dapat
digunakan untuk membatasi konflik
kepentingan yang potensial terjadi
antara kreditur dan stakeholders
perusahaan. Hutang yang dipergunakan
secara efektif dan efisien akan
meningkatkan nilai perusahaan (Herry
dan Hamin, 2005)
3. Modal
Adalah merupakan hak atau
bagian yang dimiliki oleh pemilik
Perusahaan yang ditunjukkan dalam pos
modal (modal saham), surplus dan laba
yang ditahan. Atau kelebihan nilai aktiva
yang dimiliki oleh perusahaan terhadap
seluruh hutang-hutangnya (Munawir,
2004).
a) Modal Sendiri
Dalam
perusahaan
yang
berbentuk perusahaan terbatas, modal
dapat diklasifikasikan antara lain :
1) Modal yang disetor (modal saham,
tambahan modal disetor / agio saham,
hadiah / donasi).
3.5 Hipotesis Penelitian
Hipotesis penelitian ini adalah :
H1:
Terdapat perbedaan secara
signifikan terhadap tingkat pemahaman
aktiva antara mahasiswa yang berasal
dari Madrasah Aliyah, SMK, SMA
jurusan IPS dan IPA
H2:
Terdapat perbedaan
secara
signifikan terhadap tingkat pemahaman
2)
Laba yang ditahan (Retained
Earning).
3) Modal Penilaian (Appraisal Capital).
3.4 Kerangka Penelitian
Penelitian ini mengacu pada
penelitian Sar’I, dkk (2010) dengan
memodifikasi variabel mahasiswa dari
SMA jurusan IPA dan IPS. Dengan
perbedaan mahasiswa akuntansi yang
berasal dari latar belakang sekolah
yang berbeda seperti yang tergambar
dalam model penelitian berikut ini :
kewajiban
antara mahasiswa yang
berasal dari Madrasah Aliyah, SMK,
SMA jurusan IPA dan IPS.
H3:
Terdapat perbedaan secara
signifikan terhadap tingkat pemahaman
modal antara mahasiswa yang berasal
dari Madrasah Aliyah, SMK, SMA
jurusan IPA dan IPS.
Metodologi Penelitian
Variabel Penelitian dan Definisi
Operasional
Variabel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah aktiva, hutang dan
modal. Definisi operasional masingmasing variabel yang digunakan dalam
penelitian adalah:
1. Aktiva
Dalam penelitian ini aktiva
diartikan tidak terbatas pada kekayaan
perusahaan yang berwujud saja, tetapi
juga termasuk pengeluaran-pengeluaran
yang belum dialokasikan (deffered
changes) atau biaya yang masih harus
dialokasikan pada penghasilan yang
akan datang, serta yang tidak berwujud
lainnya (intangible asset). Misalnya
goodwill, hak paten, hak menerbitkan
dan sebagainya (Munawir, 2004). Pada
penelitian
ini
aktiva
diukur
menggunakan beberapa instrument.
Intrumen ini terdiri dari (10) item
pertanyaan dengan lima (5) skala likert.
item-item tersebut mengacu dari
penelitian Sar’I, dkk (2010).
2. Hutang
Hutang adalah semua kewajiban
keuangan perusahaan kepada pihak lain
yang belum terpenuhi, dimana hutang
ini merupakan sumber dana atau modal
perusahaan yang berasal dari kreditur.
Hutang atau kewajiban perusahaan
dapat dibedakan ke dalam hutang
lancar (hutang jangka pendek) dan
hutang jangka panjang (Munawir,
2004). Pada penelitian ini aktiva diukur
menggunakan beberapa instrument.
Intrumen ini terdiri dari (10) item
pertanyaan dengan lima (5) skala likert.
item-item tersebut mengacu dari
penelitian Sar’I, dkk (2010).
3. Modal
Modal adalah merupakan hak
atau bagian yang dimiliki oleh pemilik
Perusahaan yang ditunjukkan dalam pos
modal (modal saham), surplus dan laba
yang ditahan. Atau kelebihan nilai aktiva
yang dimiliki oleh perusahaan terhadap
seluruh hutang-hutangnya (Munawir,
2004). Pada penelitian ini aktiva diukur
menggunakan beberapa instrument.
Intrumen ini terdiri dari (10) item
pertanyaan dengan lima (5) skala likert.
item-item tersebut mengacu dari
penelitian Sar’I, dkk (2010).
Populasi dan Sampel
Sebelum dilakukan penelitian
sebenarnya maka dilakukan pilot testing
yaitu menguji kuesioner mahasiswa S1
Jurusan Akuntansi dan Manajemen
Universitas Semarang yang terdaftar
sebagai mahasiswa semester 3 yang
aktif untuk tahun ajaran 2010/2011.
Kuesioner diberikan langsung kepada
responden dan tidak diperbolehkan
membawa pulang karena penelitian ini
mengukur
kemampuan
mahasiswa
secara langsung akan pemahamannya
terhadap
konsep-konsep
dasar
akuntansi. Alasan ini sengaja dibuat
agar responden tidak mencari referensi
sebagai jawaban sewaktu mengisi
kuesionernya.
Untuk melanjutkan hasil dari
pilot testing tersebut, maka populasi
ditetapkan adalah mahasiswa S1 Jurusan
Akuntansi dan Manajemen Universitas
Semarang yang terdaftar sebagai
mahasiswa semester 3 yang aktif
untuk tahun ajaran 2010/2011 dan
telah menyelesaikan mata
kuliah
akuntansi pengantar.
Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah jenis data primer
yang berasal dari jawaban responden
atas
kuesioner
yang
dibagikan,
sedangkan sumber data berasal dari
pengisian
kuesioner
yang
telah
dibagikan kepada mahasiswa S1
Akuntansi dan Manajemen Universitas
Semarang.
Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang
digunakan untuk memperoleh data yang
diperlukan adalah metode survey, yaitu
dengan menggunakan kuesioner yang
berupa pertanyaan–pertanyaan dan
langsung ditujukan kepada objek
penelitian dan harus dijawab secara
langsung pula oleh obyek penelitian.
Metode kuesioner penelitian ini bersifat
tertutup (closed ended question) dimana
responden penelitian diminta untuk
memilih jawaban yang telah disediakan.
Responden
diminta
untuk
menunjukkan tingkat yang mereka
yakini
sesuai
dengan
keadaan
pemahaman mahasiswa terhadap konsep
dasar akuntansi, dengan memilih salah
satu jawaban pada setiap item. Skala
ordinal berupa skala likert dengan lima
(5) poin, mulai dari (1) Sangat Tidak
Setuju, (2) Tidak Setuju, (3) kurang
setuju, (4) Setuju, (5) Sangat Setuju,
yang digunakan untuk mengukur dengan
elemen-elemen yaitu aktiva, hutang dan
modal.
Metode Analisis
Secara lengkap metode analisis
yang digunakan dalam penelitian ini
dapat dijelaskan sebagai berikut:
1.
Uji Validitas
Uji validitas dilakukan untuk
mengetahui apakah alat ukur
yang digunakan tepat mengukur
apa yang ingin diukur atau
tidak. Validitas ditunjukkan oleh
suatu indeks yang menunjukkan
seberapa jauh suatu alat ukur
benar-benar mengukur apa yang
ingin diukur.
2.
Uji Reliabilitas
Reliabilitas
menunjukkan
konsistensi alat pengukur di
dalam mengukur gejala yang
sama. Suatu alat pengukur
dikatakan reliable jika nilai
Cronbach Alpa (a) . 0,60 untuk
setiap kuesioner masing-masing
variabel.
3.
Uji Multivariate Analysis of
Variance (MANOVA)
Untuk
menguji
perbedaan
mahasiswa yang berasal dari SMA
jurusan IPA dan IPS maka alat uji yang
digunakan Uji Multivariate Analysis of
Variance (MANOVA), untuk melihat
Berdasarkan data primer yang
diolah identitas responden dapat
diklasifikasikan
berdasarkan
jenis
1. Jenis Kelamin
2.
Identitas
responden
dilihat dari
jenis kelamin dapat
diklasifikasikan menjadi akuntan pria
dan akuntan wanita. Tabel menyajikan
homogenitas data antara mahasiswa
yang berasal dari SMA jurusan IPA dan
IPS dilakukan uji Levene’s Test. Level
Confindence pada penelitian ini adalah
95 % dengan level toleransi kesalahan
adalah 5 %.
HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
Gambaran Umum Responden
Pengisian
kuesioner
dilaksanakan pada akhir Desember 2010
, dilakukan dengan memberikan
kuesioner tersebut kepada mahasiswa
Jurusan Manajemen dan Akuntansi pada
saat perkulihan berlangsung. Proses
pengumpulan data dilaksanakan kurang
lebih 3 minggu, selesai pada awal
Januari 2011. Jumlah kuesioner yang
disebar sebanyak 200 kuesioner dan
diberikan kepada mahasiswa Jurusan
Manajemen dan Akuntansi Fakultas
Ekonomi Universitas Semarang. Dari
200 kuesioner yang disebarkan kepada
mahasiswa sebanyak 178 kuesioner atau
89% kuesioner yang dikembalikan,
sedangkan sebanyak 22 kuesioner atau
11%
kuesioner
yang
tidak
dikembalikan. Dari 178 kuesioner tidak
semua kuesioner dijawab atau diisi,
sebanyak 123 kuesioner atau 69,1%
yang dijawab atau diisi, sedangkan 55
kuesioner atau 30,9% lainnya tidak
dijawab atau diisi.
Identitas Responden
kelamin, uisa, semester perkuliahan,
latar belakang pendidikan sebelum
masuk perguruan tinggi sebagai berikut :
identitas responden berdasarkan jesnis
kelamin responden sebagai berikut :
3.
4.
Responden
5. Jenis
Kela
min
9. Wanit
Jenis Kelamin
a
6. J
7. Pe
u
rse
m
nt
la
as
h
e
8. Pria
10. 5
12. 43,
4
9
18. Tabel
menunjukkan
bahwa responden yang berpartisipasi
19.
20. Jurusan
21. Identitas
responden
berdasarkan
jurusan
dapat
diklasifikasikan
menjadi
jurusan
manajemen dan jurusan akuntansi. Tabel
menyajikan identitas responden dilihat
dari jurusan.
22. Jurusan Responden
23. Jur
24. F
25. Per
usa
re
sen
n
k
tas
ue
e
ns
i
36.
37. Berdasarkan tabel di
atas
diketahui
bahwa
mayoritas
responden
berasal dari jurusan
11. 6
%
9
13. 56,
1
%
14. Jumla
15. 1
16. 10
h
2
0
3
%
17. Sumber : Data Primer yang
diolah 2011
dalam penelitian ini adalah 43,9% pria
dan 56,1% wanita.
26. Ma
28. 67
30. 54,
naj
5
29. 56
em
%
en
31. 45,
27. Ak
5
unt
%
ans
i
32. Ju
33. 12
34. 100
mla
3
%
h
35.
Sumber : Data Primer yang
diolah 2011
manajemen yaitu sebanyak 54,5% dan
sisanya berasal dari jurusan akuntansi
sebanyak 45,5%.
Download