BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Massa 2.1.1

advertisement
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Komunikasi Massa
2.1.1
Pengertian Komunikasi Massa
Komunikasi Massa merupakan suatu tipe komunikasi manusia ( human
communication ) yang lahir bersamaan dengan mulai digunakannya alat-alat
mekanik, yang mampu melipat gandakan pesan-pesan komunikasi. Dalam
sejarah publisistik dimulai satu setengah abad setelah ditemukan mesin cetak
oleh Johannes Gutenberg. Sejak itu dimulai suatu zaman yang dikenal dengan
zaman publisistik atau awal dari era komunikasi massa. Sebaliknya, zaman
sebelumnya dikenal sebagai zaman prapubilisistik.1
Pada dasarnya, studi media massa mencakup pencarian pesan dan
makna-makna dalam materinya, karena sesungguhnya semiotika komunikasi,
seperti halnya basis study komunikasi, dan intinya adalah makna. Dengan kata
lain mempelajari media adalah mempelajari makna dari mana asalnya, seperti
apa, seberapa jauh tujuannya, bagaimana ia memasuki materi media dan
bagaimana ia berkaitan dengan pemikiran kita sendiri.2
2.1.2
1
2
Proses Komunikasi Massa
Wiryanto, Teori Komunikasi Massa. Jakarta: PT Grasindo. 2000 hal 1
Alex Sobur , Semiotika Komunikasi. Bandung : PT Remaja Rosdakarya. 2009 hal 110
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Komunikasi di definisikan sebagai suatu proses, misalnya seorang
komunikator menyampaikan pesan berupa lambang-lambang yang mengandung
arti, lewat saluran tertentu kepada komunikan. Dalam pengertian itu tampak,
Proses komunikasi diawali dengan komunikator yang menyampaikan pesan dan
diakhiri dengan komunikan yang menerima pesan. 3
Untuk menganalisis dinamika proses komunikasi, maka dilakukan
pemenggalan proses yang telah dihentikan tersebut. Kebanyakan pada studi
komunikasi, penyederhanaan tersebut diawali dari komunikan (source) yang
menyampaikan pesan (message) melalui saluran (chanel) kepada komunikan
(receiver)
sampai
komunikasi
menimbulkan
perubahan
(effect)
pada
komunikan. Penggalan proses ini dinyatakan dalam suatu model S-M-C-R-E.4
2.2
Film
2.2.1
Pengertian Film
Film memiliki pengertian yang beragam, tergantung sudut pandang
orang yang membuat definisi. Berikut adalah beberapa definisi film. Menurut
kamus bahasa Indonesia yang diterbitkan oleh pusat bahasa pada tahun 2008,
film adalah selaput tipis yang dibuat dari seluloid untuk tempat gambar negatif
(yang akan dibuat potret). Kemudian menurut UU No. 23 tahun 2009 tentang
perfileman, pasal 1 menyebutkan bahwa film adalah karya seni budaya yang
3
4
Wiryanto, Teori Komunikasi Massa. Jakarta: PT Grasindo. 2000 hal 19
Ibid
http://digilib.mercubuana.ac.id/
merupakan pranata social dan media komunikasi massa yang dibuat
berdasarkan kaidah sinematografi dengan atau tanpa suara dan dapat
dipertunjukan. Baiklah.Nah, yang saya ketahui Film adalah sebuah media
hiburan sebab fungsinya menghibur .saya sering menjadikan kegiatan
menonton film sebagai refresing. Film adalah media penyampaian warisan
budaya dari satu generasi ke generasi berikutnya .secara umum fungsi film
dibagi menjadi empat yaitu alat hiburan,sumber informasi, alat pendidikan dan
pencerminan nilai-nilai social budaya bangsa.5
Film awalnya dimaksudkan untuk menyebut dunia penyimpanan
gambar atau biasa disebut celluloid, yaitu lembaran pelastik yang dilapisi oleh
emulsi (lapisan kimiawi peka cahaya), bertitik tolak dari situ, maka film dari
arti tayangan audio visual dipahami sebagai potongan-potongan gambar
bergerak .kecepatan perputaran potongan gambar-gambar itu dalam satu detik
adalah 24 gambar (24-25 frame persecond/fps). Ada banyak sekali literature
yang menjelaskan film , berdasarkan banyak pengertian “ film” semua
mengerucut pada pengertian yang universal.Film adalah rangkaian ga,bar yang
bergerak membentuk suatu cerita atau bisa juga movie atau video. Film, secara
kolektif, sering disebut “senema”. Gambar hidup adalah bentuk seni,bentuk
5
Teguh Trianto. Film Sebagai Media Belajar. Graham Ilmu. hal 1
http://digilib.mercubuana.ac.id/
popular dari hiburan, dan juga bisnis, yang diperankan oleh tokoh-tokoh sesuai
karakter yang direkam dari benda/lensa (kamera) atau animasi.6
Film pertama lahir di pertengahan kedua abad 19, dibuat dengan bahan
dasar seluloid yang sangatmudah terbakar bahkan oleh percikan abu
rokoksekalipun. Sejalan dengan waktu, para ahli berlomba-lomba untuk
menyempurnakan film agar lebih aman , lebih mudah diproduksi, dan enak
ditonton. Saat ini setidaknya ada tiga macam film yang diproduksi secara
missal yakni 35mm,16mm,dan 8mm. angka tersebut menjelaskan tentang
lebarnya pita seluloid. Semakin lebar pita seluloid.Semakin baik pula kualitas
gambar yang dihasilkan.untuk keperluan khusus, film 65 mm dan 70 mm bisa
digunakan . film
yang ditayangkan teather IMAX Taman Mini Indonesia
(TMII) adalah contoh film yang diproduksi dan ditayangkan dalam format 65
mm yang telah disempurnakan (IMAX). Hamlet (1996)karya sutradara Kenneth
branagh diproduksi dengan film format 65 mm. kualitas gambar yang
dihasilkan lebih baik ketimbang format 35mm yang lazim ditayangkan
digedung bioskop. Namun semakin lebar pita seluloid, semakin langka pula alat
perekam dan alat proyektor yang tersedia .kamera dan proyektor untuk ukuran
65mm dan 70 mm bukanlah jenis yang banyak tersedia dipasaran, yang berarti
juga biaya semakin mahal. 7
6
Panca Javandalasta. 5 Hari Mahir Bikin Film. Yogyakarta :Mumtaz Medi. 2011. hal 1
7
Heru Effendy, Mari Membuat Film. Jakarta: Erlangga. 2009 hal 10
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Dalam banyak penelitian tentang dampak film terhadap masyarakat,
hubungan antara film dan masyarakat selalu dipahami secara linier. Artinya,
film selalu mempengaruhi dan membentuk masyarakat berdasarkan muatan
pesan (message) di baliknya, tanpa pernah berlaku sebaliknya. Kritik yang
muncul teradap perspektif ini berdasarkan argument bahwa film adalah potret
dari masyarakat dimana film itu dibuat.8
Film adalah sebuah benda yaitu seluloid yang lebarnya bermacammacam akan tetapi dalam perkembangannya masyarakat mengaganggap film
adalah suatu karya audio visual yang dapat di tonton ,atau sebagai contoh film
skandal,lascar pelangi dll. dan kesimpulannya adalah dalam perkembangannya
film yang diartikan seluloid sekarang menjadi pengertian dari hasil karyanya itu
sendiri. Film juga banyak sekali macamnya ada film fiksi dan film non fiksi.
2.2.2
Film Sebagai Alat Media Massa
Oey Hong Lee ( 1965:40), misalnya, menyebutkan, “film sebagai alat
komunikasi massa yang kedua muncul di dunia, mempunyai massa
pertumbuhannya pada akhir abad ke-19, dengan perkataan lain pada waktu
unsur-unsur yang merintangi perkembangan surat kabar sudah dibikin lenyap.
Ini berarti bahwa dari permulaan sejarahnya film dengan lebih mudah dapat
menjadi alat komunikasi yang sejati, karena ia tidak memiliki unsur-unsur
8
Alex Sobur , Semiotika Komunikasi. Bandung : PT Remaja Rosdakarya. 2009 hal 127
http://digilib.mercubuana.ac.id/
teknik, politik, ekonomi social dan demografi yang merintangi surat kabar pada
masa pertumbuhannya dalam abad ke-18 dan permulaan abad ke 19”.9
Film bermula pada abad ke-19 sebagai teknologi baru, tetapi konten dan
fungsi yang ditawarkan masih sangat jarang. Film kemudian berubah menjadi
alat presentasi dan distribusi dari tradisi hiburan yang lebih tua, menawarkan
cerita, panggung, music, drama, humor, dan trik teknis bagi beragam popular.
Film juga hamper menjadi media massa yang sesungguhnya dalam artian
bahwa film mampu menjangkau populasi dalam jumlah besar dengan cepat,
bahkan diwilayah pedesaan. Sebagai media massa, film merupakan bagian dari
respon terhadap penemuan waktu luang, waktu libur dari kerja, dan sebuah
jawaban atas tuntutan untuk cara menghabiskan waktu luang keluarga yang
sifatnya terjangkau dan (biasanya) terhormat.10
Film adalah sebuah pecipta budaya massa, bahkan menurunnya
penonton film kemudian dikompensasikanoleh para penonton film domestik
yang dijangkau oleh televisi, rekaman digital, kabel, dan saluran satelit.11
Film sebagai alat media massa itu sendiri sejatinya sangat efektif dari
awal pertumbuhannya sampai sekarang, didasari karena dengan berkembangnya
waktu masyarakat lebih menyukai hal yang dapat dilihat langsung (visual) dan
didengar langsung ( audio ) untuk menyerna sebuah info dan pesan kepada
9
Ibid 126
Denis McQuail,2011, Teori Komunikasi Massa. Jakarta :Salemba Humanika, hal 35
11
Ibid Hal 37
10
http://digilib.mercubuana.ac.id/
penontonnya. Berpegangan dengan hal itu film sebagai alat media massa masih
menjadi alat komunikasi yang efektif.
2.2.2
Jenis-Jenis Film
Film dapat dikelompokan pada jenis film documenter, film cerita
pendek, dan film cerita panjang.
1. Film Dokumenter
Dokumenter adalah sebutan yang diberikan untuk film pertaman
karya Lumiere bersaudara yang berkisah tentang perjalanan
(travelogues) yang dibuat sekitar tahun 1890-an. Intinya, film
documenter tetap berpijak senyata mungkin. Seiring dengan
perjalaan waktu, muncul berbagai aliran dari film documenter
missal dokudrama (docudrama). Dalam docudrama, terjadi reduksi
realita demi tujuan estetis, agar gambar dan cerita menjadi lebih
menarik. Sekalipun demikian, jarak antara kenyataan dan hasil
yang tersaji lewat docudrama biasanya tak berbeda jauh. Dalam
docudrama realita tetap jadi pakem pegangan.
2. Film Cerita Pendek
Durasi film cerita pendek biasanya dibawah 60 menit. Di banyak
negara seperti Jerman, Australia, Kanada dan Amerika Serikat,
film cerita pendek dijadikan laboratorium eksperimen dan batu
http://digilib.mercubuana.ac.id/
loncatan
bagi
seorang/sekelompok
orang
yang
kemudian
memproduksi film cerita panjang.
3. Film cerita panjang
Film dengan durasi lebih dari 60 menit lazimnya berdurasi 90-100
menit. Film yang diputar dibioskop umumnya termasuk dalam
kelompok ini. Beberapa film, misalnya Dances With Wolves,
bahkan berdurasi lebih dari 120 menit. Film-film produksi india
yang cukup banyak beredar di Indonesia, rata-rata berdurasi hingga
180 menit.
2.3
Komuikasi Intrapersonal
Komunikasi intrapersonal ( intrapersonal communication ) adalah
komunikasi yang terjadi dengan diri sendiri. Ini merupakan dialog inter dan bahkan
dapat terjadi bahkan saat bersama orang lain sekalipun. Sebagai contoh, ketika anda
sedang bersama dengan seseorang, apa yang ada pikirkan merupakan komunikasi
intrapersonal. Para teroritikus komunikasi intrapersonal sering kali mempelajari peran
kognisi dalam perilaku manusia. Komunikasi intrapersonal biasanya lebih sering
berulang daripada komunikasi lainnya. Konteks ini juga unik dibandingkan konteks
http://digilib.mercubuana.ac.id/
lainnya, karena konteks ini juga mencakup saat dimana kita membayangkan,
mempresepsikan, melamun, dan menyelesaikan masalah dalam kepala kita.12
Penelitian dalam komunikasi intrapersonal berfokus pada kognisi, symbol, dan
niat yang dimiliki oleh seseorang. Hingga saat ini, paara peneliti dengan bidang ini
telah mengamati sikap terhadap perilaku tertentu (Park, 2000), Proses bermimpi
(Ijams & miller, 2000), Imajenasi (Engen, 2002), Rasa malu terhada diri sendiri
(Sharkey, Park & Kim, 2004) dan motivasi dari para eksekutif bisnis (Millhous,
2004).13
Proses pengolahan informasi, yang disini kita sebut komunikasi intrapersonal,
meliputi sensasi, persepsi, memori, dan berfikir.14
1. Sensasi
Tahap paling awal penerimaan informasi ialah sensasi. Sensari berasal dari
kata “sense”, artinya pengindraan, yang menghubungkan organisme dengan
lingkungannya. “Bila alat indra mengubah informasi menjadi impuls-impuls
saraf- dengan “bahasa” yang dipahami oleh (computer) otak- maka
terjadilah proses sensasi. Adapun definisi sensasi, fungsi alat indera dalam
menerima informasi dari lingkungan sangat penting.
12
Richard West. Pengantar Teori Komunikasi Analisis dan Aplikasi. Jakarta: Salemba Humanika.
2008. hal 34
13
Richard West. Pengantar Teori Komunikasi Analisis dan Aplikasi. Jakarta: Salemba Humanika.
2008. hal 36
14
Drs. Jalalidin Rakhmat, M.Sc.i. Psikolog Komunikasi. Bandung :PT. REMAJA ROSDAKRYA.
2004. hal 49-68
http://digilib.mercubuana.ac.id/
2. Persepsi
Persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa atau hubunganhubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan
pesan. Persepsi ialah memberikan makna pada stimululi inderawi (sensory
stimuli). Hubungannya sensasi dengan persepsi sudah jelas. Sensasi adalah
bagian dari persepsi.
3. Memori
Memori adalah system yang sangat berstruktur, yang menyebabkan
organisme sanggup merekam fakta tentang dunia dan menggunakan
pengetahuaannya untuk membimbing prilakunya. Secara singkat memori
melewati tiga proses perekaman, penyimpanan, pemanggilan.
4. Berfikir
Proses keempat yang mempengaruhi penafsiran kita terhadap stimuli adalah
berikir. Dalam berfikir kita melibat sema proses yang kita sebut di muka :
sensasi, persepsi, dan memori. Berfikir merupakan manipulasi objek atau
organisasi unsur-unsur lingkungan yang menggunakan lambang-lambang
sehingga tidak perlu langsung menggunakan kegiatan yang tampak.
Komunikasi intrapersonal merupakan komunikasi yang pada dasarnya dengan
diri sendiri, komunikasi ini sebenarnya sering sekali kita rasakan terlebih setelah kita
menerima pesan apapun baik itu berupa menonton film, mendengarkan arang lain
berbicara, melihat lambang ataupun yang lainnya, yang berhubungan dengan panca
http://digilib.mercubuana.ac.id/
indra manusia. merespon sesuatu yang biasanya kita lakukan adalah berbicara kepada
diri diri sendiri untuk mendapatkan solusinya.
2.4
Keluarga
Fitzpatrich (2004), definisi tentang keluarga setidaknya dapat ditinjau
berdasarkan tiga sudut pandang, yaitu defines struktural, definisi fungsional, dan
definisi intersaksional.15
1.
Definisi struktural. Keluarga didefinisikan berdasarkan kehadiran atau
ketidakhadiran anggota keluarga, seperti orang tua, anak, dan kerabat
lainnya. Definisi ini memfokuskan pada siapa yang menjadi bagian dari
keluarga. Dari perspektif ini dapat muncul pengertian tentang keluarga
sebagai asal-usul (families of origin), keluarga sebagai wahana melahirkan
keturunan (families of procreation), dan keluarga batih (extended family).
2.
Definisi fungsional. Keluarga didefinisikan dengan penekanan pada
terpenuhinya tugas-tugas dan fungsi-fungsi psikososial. Fungsi-fungsi
tersebut mencangkup perawata, sosialisasi pada anak, dukungan emosi
dan
materi,
dan
pemenuhan
peran-peran
tertentu.
Definisi
ini
memfokuskan pada tugas-tugas yang dilakukan oleh keluarga.
3.
Definisi transaksional. Keluarga didefinisikan sebagai kelompok yang
mengembengkan keintiman melalui prilaku-prilaku yang memunculkan
15
Sri Lestari. Psikologi Keluarga : Penanaman Nilai dan Penanganan Konflik Dalam Keluarga.
Jakarta : Kencana Prenada Media Group, 2012. Hal 3
http://digilib.mercubuana.ac.id/
rasa identitas sebagai keluarga (family identity), berupa ikatan emosi,
pengalaman historis, maupun cita-cita masa depan. Definisi ini
memfokuskan pada bagaimana keluarga melaksanakan fungsinya.
Keluarga harmonis adalah dambaan dan idaman setiap insan. Keharmonisan
yang tercipta dalam sebuah keluarga sering dikatakan sebagai anugrah yang sangat
luar biasa, Betapa tidak keluarga adalah tempat mencurahkan kasih saying. Keuarga
adalah tempat beristirahat, melepas kepenatan. Keluarga adalah tempat untuk curhat.
Keluarga adalah tempat kembali.16
Keluarga adalah suatu kelompok yang disatukan dengan rasa cinta, yang
didalammya terdiri dari ayah, ibu serta buah hati yang biasa kita sebut anak. Didalam
setiap keluarga diharuskan memiliki pondasi yang kokoh untuk memperthankan
keluarga yang dibangun, karena pada dasarnya dalam setiap individu selalu ingin
memiliki keluarga yang harmonis dan utuh.
2.5
Kesetiaan
Kesetiaan adalah pondasi atas dasar mana terbentuk suatu perasaan identitas
yang bersifat continue. Substansi kesetiaan diperoleh melalui “ konfirmasi” oleh
ideology-ideologi dan kebenaran-kebenaran, dan juga melalui melalui informasi dari
kawan-kawan. Perkembangan identitas berpangkal pada kebutuhan inheren manusia
untuk merasa bahwa dirinya tergolong pada jenis-jenis orang-orang tertentu “
16
H. Hanny Ronosulstyo. Dialog Keluarga Menuju Surga. Jakarta : Grasindo. 2009. Hal 2
http://digilib.mercubuana.ac.id/
khusus”. Misalnya, remaja perlu mengetahui bahwa ia tergolong pada suatu
kelompok etnik atau kelompok agama khusus dimana ia dapat berpartisipasi dalam
adat istiadat, ritual-ritual atau ideology-ideologinya atau bahwa
ia lebih suka
berpartisipasi dalam gerakan-gerakan yang bertujuan untuk mengubah atau
memperbaruhi struktur sosial. Identitas
anak remaja menentukan batasan
lingkungannya.17
Rangkaian nilai-nilai khusus ialah apa yang oleh Erikson disebut Kesetiaan
“Kesetiaan adalah kemampuan untuk mempertahankan loyalitas yang di ikrarkan
dengan bebas meskipun terdapat kontradiksi- kontradiksi yang tak terelakkan diantara
system-sistem nilai” (1964,Hlm 125)
Kesetiaan adalah salah satu bukti dari apa yang telah suami berikan. Tentu kita
tahu bahwa dalam kehidupan ini, pasang surut akan senantiasa terjadi. Yang menjadi
permasalahan adalah apakah penerimaan terhadap pasang surut itu penuh dengan ke
ikhlasan dan akan tetap setia kepada suami atau justru pasang surut tersebut
menyebabkan istri marah dan tidak ikhlas serta kesetiaan yang semakin meluntur.18
Dalam konsep kesetiaan di atas tidak akan berjalan dengan baik apabila
didalam individu seseorang tidak memiliki kesabaran. Kesabaran seseorang memiliki
ukuran yang berbeda-beda tergantung dari individu itu sendiri.
17
Calvin S. Hall. Psikolog kepribadian 1 (Teori-Teori Psikodinamik (Kninis) Yogyakarta : Salemba
Humanika. 1993. hal 151
18
Abduh Al-Barraq . Pernikahan Islami. Jakarta: Grasindo. 2011. Hal 200
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Sabar adalah suatu sikap menahan emosi dan keinginan, serta bertahan dalam
situasi sulit dengan tidak mengeluh. sabar merupakan kemampuan mengendalikan
diri yang juga dipandang sebagai sikap yang mempunyai nilai tinggi dan
mencerminkan kekokohan jiwa orang yang memilikinya. Semakin tinggi kesabaran
yang seseorang miliki maka semakin kokoh juga ia dalam menghadapi segala macam
masalah yang terjadi dalam kehidupan. Sabar juga sering dikaitkan dengan tingkah
laku positif yang ditonjolkan oleh individu atau seseorang. 19
Secara logika, mendapatkan pasangan pria yang setia bisa dibilang gampang
susah. Namun untuk para wanita tak ada salahnya untuk mempelajari bagaimana ciri
dari pria yang setia. Berikut 15 ciri dari pria yang setia dan cocok untuk dijadikan
pasangan hidup yang baik untuk wanita.20
1. Pria setia selalu berusaha dan pandai mengontrol emosi.
Pria setia mampu lebih bersabar pada situasi yang buruk dan tidak
mengucapkan kata-kata kasar dan dengan nada yang tinggi. Pria setia mampu
mengendalikan suasana yang sedang tidak baik menjadi baik.
2. Pria setia selalu memberikan rasa hormat dan penghargaan kepada
wanita.
19
Wikipedia.(2015, Agustus). Sabar. 28 April 2016 dari https://id.wikipedia.org/wiki/Sabar
Viva.co.id. (2015, September, 16). 15 Ciri Pria Setia. dari http://log.viva.co.id/news/read/679054inilah-15-ciri-pria-setia-pada-pasangan
20
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Pria setia selalu menganggap wanita adalah manusia yang harus di hormati
dan di muliakan sebagaimana dia memuliakan orang tuanya, khususnya ibu.
Apabila dalam berdiskusi atau membicarakan suatu hal, si pria selalu
mendengarkan baik dan seksama apa yang disampaikan pasangan wanitanya.
Meskipun terkadang pasangan pria dan wanita berbeda pendapat. Disini si pria
dapat menghargai opini pasangan wanitanya. Sikap dan perkataan yang
ditunjukan oleh si pria terhadap wanita selalu sopan dan penuh santun.
3. Pria setia berusaha dan selalu membuktikan bahwa dia bisa menepati
janjinya.
Pria yang setia selalu menepati janjinya, karena dia sadar bahwa janji adalah
hutang dan hutang wajib untuk dibayar. Sebagaian pria ada yang menganggap
janji tidak dianggap bukan sesuatu yang mesti ditepati, hanya buat main-main
atau hanya sebagai cara untuk menarik simpatik pasangannya. Padahal janji
merupakan suatu cara untuk membuktikan pada pasangan bahwa si pria
memang menunjukan cinta dan kesetiannya.
4. Pria setia tidak ada keinginan untuk mencoba tindakan konyol.
Pasangan pria yang setia adalah tidak ada keinginan sedikitpun untuk
mencoba berhubungan dengan wanita lain atau istilah lain selingkuh. Selingkuh
atau mendekati wanita lain adalah dianggap oleh pria setia merupakan tindakan
yang merusak kredibilitas dan hal yang konyol lagi memalukan.Kesetiaan
adalah harga mati untuknya. Rasa ingin yang tulus untuk setia kepada pasangan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
wanita adalah modal berharga untuk membangun hubungan pernikahan agar
lebih harmonis dan langgeng.
5. Pria setia tak mengharapkan perhatian lebih dari pasangan wanita.
Keberadaan pasangan wanita disamping pria serta keluarga sudah sangat
berharga bagi dirinya. Tanpa perlu pusing dan gusar ingin mendapatkan
perhatian dari pasangan wanitanya. Justru si prialah yang ingin selalu berusaha
memberikan perhatian dan kepeduliannya pada pasangan wanita.
6. Pria setia tetap bersyukur pada pasangan wanitanya.
Pria yang telah memperoleh cinta atau pasangan hidup tentunya ingin
memelihara hubungan supaya tetap baik. Oleh karena itu, bagi pria setia sangat
bersyukur mempunyai pasangan wanita dengan berbagai kelebihan dan
kekurangan.
7. Pria setia selalu berusaha untuk percaya diri dan bertanggung jawab
atas pasangannya.
Masalah selalu ada dalam perjalanan pernikahan. Pria setia memiliki rasa
percaya diri atas apa yang terjadi dihadapannya. Dengan penuh keyakinan dia
bisa memecahkan masalah yang ada. Putus asa dan menyerah bukanlah sifat
dari pria setia. Namun rasa tanggung jawab atas apa yang terjadi itulah yang
menjadi karakternya. Pria setia selalu merasa tanggung jawab kepada pasangan
wanitanya. Dia merasa pasangannya perlu sesuatu yang lebih baik dari
sebelumnya,
baik
itu
masalah
agama,
akhlak,
kesejahteraan dan sebagainya.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
ekonomi,
kesehatan,
8. Pria setia selalu berkata jujur kepada pasangan wanita.
Tidak bisa dipungkiri kejujuran merupakan modal sangat berharga tidak
hanya dalam kehidupan pernikahan tetapi dalam segala bidang kehidupan. Jika
kejujuran dapat ditunjukan oleh pria, maka dapat dikatakan pria itu adalah pria
yang setia pada pasangannya. Pria setia selalu berkata jujur dan terbuka apa
adanya kepada pasangan wanita.
9. Pria setia selalu mandiri.
Pria setia akan berfikir ke depan apa yang baik bagi dirinya dan pasangan.
Jika dia menginginkan sesuatu, dia tidak berharap pada orang lain dan tidak
terlalu tergantung dengan orang lain. Dia akan berusaha sekuat tenaga dan
secara mandiri melakukan sesuatu yang positif jika dia yakin mengerjakan
sendiri walaupun itu adalah hal yang sepele. Hidup manja bukanlah termasuk
sifat dari pria setia.
10. Pria setia akan selalu hadir untuk pasangannya.
Bagi wanita pria yang selalu hadir dan ada di sisinya pasti akan senang dan
bahagia. Ada saatnya pasangan menginginkan keberadaan pasangan prianya
hadir ketika ada masalah dan disaat itulah pria setia akan segera hadir dan siap
membantu memecahkan masalah.
11. Pria setia punya pandangan dan tujuan hidup yang jelas.
Pria setia tak akan menjalani hidupnya tanpa tujuan dan target yang tidak
jelas dan asal-asalan. Hidup dianggapnya bukan sesuatu yang main-main,
melainkan hidup adalah tempat dimana dia bisa berbuat kebaikan dan ingin
http://digilib.mercubuana.ac.id/
membawa hidup berkeluarga untuk bisa menuju tujuan sebenarnya. Dalam
agama tujuan yang harus dicapai adalah hidup yang baik di dunia dan di
akhirat.
12. Pria setia menganggap pernikahan adalah hal yang serius dan wajib
untuk dibangun dan dipertahankan.
Bagi pria setia pernikahan adalah jalan yang baik dan tepat untuk bisa
menjalin hubungan asmara dan kasih saying yang diberkahi. Karena hidup
dalam pernikahan, arah dan tujuan hidup bisa semakin jelas dan terarah. Oleh
karena itu dia selalu belajar dan berusaha bagaimana pernikahan itu tetap
lamggeng, harmonis dan bisa menghasilkan generasi yang berakhlak baik.
13. Pria setia akan selalu memberikan senyum kepada pasangan
wanitanya.
Senyum adalah ekspresi wajah yang paling disukai banyak orang. Pria setia
akan menggunakannya untuk menyenangkan pasangannya, walaupun dengan
keadaan sedih. Senyum dapat menyejukan suasana hati yang galau, sedih dan
kesal.
14. Pria setia memberikan nasehat baik kepada pasangan wanitanya.
Pria setia selalu belajar hal-hal baik, ini bertujuan untuk bisa mengarahkan
diri ke arah yang lebih baik baik dan selanjutnya dibagikan kepada pasangan
yang akan mendampingi hidupnya nanti dalam pernikahan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
15. Pria setia tahu apa yang dibutuhkan oleh pasangan wanitanya.
Bagi seorang pria yang setia, memberikan apa yang memang diperlukan
oleh pasangannya adalah hal yang wajib dilakukan. Karena pria sadar, sebagai
pemimpin dalam rumah tangga menafkahi pasangan wanita atau istri adalah hal
yang wajib.
Dari kutipan-kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa kesetiaan merupakan sifat
yang seharusnya manusia miliki yaitu dimana sifat itu mempunyai beragam bentuk
dan juga ciri yang sudah disebutkan diatas. Kesetiaan didalamnya mempunyai rasa
saling menghormati satu sama lain dan juga tangguh dalam memantapkan diri
terhadap pasangan yang kita pilih. Akan tetapi banyak manusia yang tidak memiliki
sifat tersebut, kesetiaan bisa berupa kesetiaan terhadap apapun baik itu kesetiaan
kepada sang pencipta sampai kesetiaan terhadap rumah tangga yang telah dibangun,
setiap individu sejatinya harus memsiliki sifat tersebut.
Dalam film skandal konsep kesetian yang dimaksut adalah kesetiaan sang
suami Aron terhadap sang istri Mischa walaupun sudah jelas bahwa Mischa
selingkuh bersama pria lain, Aron tetap memaafkan Mischa dan menerima Mischa
kembali menjadi istri seperti dahulu. hal tersebut dapat ditarik kesimpulan Aron
memiliki sifat kesetiaan yang seharusnya dimiliki semua orang.
2.6
Tanda & Makna
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Sesuatu kejadian pasti memiliki suatu tanda dan makna didalamnya dan tanda
itu bisa menimbulkan makna yang berbeda-beda tergantung orang
yang
menginterpretasikannya, berikut adalah pengertian tanda dan makna :
1.
Tanda
Sebuah Tanda adalah sesuatu yang bersifat fisik dapat diterima oleh indra
kita, mengacu pada sesuatu diluar dirinya dan bergantung pada pengenalan dari
para pengguna bahwa itu adalah tanda. Kita ambil contoh yang sudah pernah
dipakai sebelumnya: menarik telinga saya sebagai sebuah tanda didalam lelang.
Pada kasus ini tanda mengacu pada tawaran saya. Makna dikirimkan oleh saya
kepada pelelang: telah terjadi komunikasi.21
Peirce yang biasanya dianggap sebagai pendiri tradisi semiotik Amerika,
menjelaskan modelnya secara singkat : Sebuah tanda adalah sesuatu yang bagi
seseorang mewakili sesuatu didalam beberapa hal atau kapasitas tertentu. Tanda
menuju kepada seseorang, artinya, menciptakan didalam benak orang tersebut
tanda yang sepadan, atau mungkin juga tanda yang lebih sempurna. Tanda yang
tercipta dibenak tersebut saya namakan Interpretant (hasil interpretasi) dari
tanda pertama. Tanda mewakili sesuatu, objeknya (its object). (Di dalam
Zeman, 1977). 22
21
22
John Fiske. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: Rajawali Pers. 2012. hal 68
Ibid. Hal 69-70
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Menurut Peirce, sebuah analisis tentang esensi tanda mengarah pada
pembuktian bahwa setiap tanda ditentukan oleh objeknya. Pertama, dengan
mengikuti sifat objeknya, ketika kita menyebut tanda sebuah ikon. Kedua,
menjadi kenyataan dan keberadaannya berkaitan dengan objek individual,
kerika kita menyebut tanda sebuah indeks. Ketiga, kurang lebih, perkiraan yang
pasti bahwa hal itu diinterpretasikan sebagai objek denotative sebagai akibat
dari suatukebiasaan ketika kita menyebut tanda sebagai symbol.23
Tanda adalah sesuatu yang saling berkaitan dengan makna, adanya tanda
merupakan makna dari suatu tanda itu sendiri. Sebagai contoh mengetuk
mangkok dengan sendok adalah sebuah tanda ketika abang baso keliling
dengan gerobaknya. Abang tukang baso sedang mengetuk baso lalu pelanggan
keluar untuk membeli baso tersebut, maka tidak perlu bicara abang baso cukup
mengetukan mangkuknya saja dengan sendok dan pelanggan otomatis keluar
untuk membelinya. Makna dikirimkan oleh abang tukang baso, telah terjadi
komunikasi.
2.
Makna
Ahli semiotika sering menggunakan teknik oposisi biner untuk emnjaring
makna sesuatu, dalam relasinya dengan sesuatu yang lain.pendekatan ini
mengasumsikan bahwa makna adalah sesuatu yang tidak dapat ditentukan
secara multak, melainkan selalu dalam relasi tanda yang lain missal :
23
Alex Sobur , Semiotika Komunikasi. Bandung : PT Remaja Rosdakarya. 2009 hal 35
http://digilib.mercubuana.ac.id/
cat(kucing) vs dog(anjing). Cat vs bird(burung)dan lain-lain. Dari oposisi
semacam itu kita dapat melihat satu atau dua fitur pada sekali waktu, yang
membuat cat unik dari binatang yang lain.Akibatnya oposisi yang semacam itu
memungkinkan kita untuk mengidentifikasi secara kumulatif arti cat (kucing).
Dengan membedakan binatang yang lain.24
Makna adalah hubungan sosial (“ yang kongret” kata prieto) yang
dibangun oleh sinyal di dalam tindakan semik, dan hubungan sosial itu, di satu
pihak, menghadirkan sang emisor, sang reseptor dan lingkungan mereka ( yaitu,
semua factor non-linguistik), dan pihak lain. Hubungan sosial itu menghadirkan
berbagai hubungan yang ada diantara unit linguistic itu sendiri yang muncul
dalam perkataaan, karena unit-unit itu memang ada dan masing-masing
beroposisi dengan beberapa unit lain sistemnya yang tidak muncul dalam
perkataan.25
Istilah makna mengacu pada “makna” yang dihasilkan oleh kata atau
rangkaian kata-kata yang disampaikan dalam kalimat. Unsure lingual kalimat
(kalimat atau rangkaian kata-kata ) berperan secara mandiri dalam menyatakan
makna tanpa dipengaruhi oleh maksud penutur. Studi makna terhadap satusatuan bahasa terus berkembang dan dibicarakan secara mendalam dalam teori
semantic. Pembahasaan makna yang berkenan dengan maksud terus
24
Marcel Danesi. Pesan tanda dan makna. Yogyakarta: Jala Sutra. hal 20
25
Jeanne Martinet.Semiologi: Kajian Teori Tanda Saussuran Antara Semiologi Komunikasi dan
Semiologi Signifikasi. Jalasutra. hal 75
http://digilib.mercubuana.ac.id/
berkembang dan dibicarakan secara mendalamdalam teori semantic.teori yang
mengembangkan pemaknaan bahasa dalam penggunaan dalah teori pragmatic.
Dalam kaitannya dengan informasi yang terkandung dalam bahasa yang
digunakan sebagai sarana informasi menghadirkan teori wacana.26
Hubungan antara tanda, rujukan, pikiran sehingga menimbulkan makna
lazim diilustrasikan dalam hubungan segitiga makna (Triangle Meaning) yang
antara lain dibuat oleh Charles S Pierce dan Ivor A. Richard. Menurut Pierce
(Penampang 3), salah satu bentuk tanda adalah kata-kata. Objek adalah sesuatu
yang dirujuk oleh tanda. Sedangkan interpretant adalah tanda yang ada dalam
benak seseorang tentang objek yang dirujuk dalam sebuah tanda. Jika ketiga
elemen makna tersebut berinteraksi dalam fikiran seseorang munculah makna
tentang sesuatu yang diwakili oleh tanda tersebut.27
Makna adalah suatu arti dan pembahasan yang sebenarnya tidak mutlak
dan banyak arti yang terkandung didalamnya tergantung penglihatan dari setiap
individunya masing masing.
2.7
Representasi
Representasi pada dasarnya ingin melihat bagaimana seseorang,sekelompok,
tindakan, kegiatan ditampilkan dalam teks. Representasi dalam pengertian Fairlough
26
27
FX.rahyoo. Studi makna. Jakarta: PT Grasindo hal 14-17
Ibnu Hamad. Konstruksi Realitas Politik Dalam Media Massa. Yayasan Obor Indonesia. hal 18
http://digilib.mercubuana.ac.id/
dilihat dari dua hal yakni bagaimana seseorang, kelompok dan gagasan di tampilkan
dalam anak kalimat dan gabungan atau rangkaian dalam anak kalimat.28
Yang menjadi kunci disni adalah bahwa representasi jektimerupakan objek
presepsi yaitu keberadaan yang abstrak yang sebelumnya secara integral ada dalam
subjektivitas masuk dalam lingkup objek yang sepenuhnya tidak reflektif. Dalam hal
tertentu kultur dan representasi tersebut mampu bekerja secara reflektif dalam dunia
indawi dan objek.29
2.8
Semiotika
Semiotika adalah suatu ilmu atau metode analisis untuk mengkaji tanda.
Tanda-tanda adalah perangkat yang kita pakai dalam upaya berusaha mencari jalan
diluar ini ditengah-tengah manusia dan bersama-sama manusia .
kata semiotika itu sendiri berasal dari yunani, semeion yang berarti “tanda” (sudjiman
dan van zoest, 1996:vii) atau seme yang berarti “penafsiran tanda” (cobley dan jansz,
1999:4). Semiotika berakar dari studi kasik dan skolastik atas seni logika, retorika,
dan poetika (kurniawan,2001 :49). “ tanda” pada masa itu masih bermakna sesuatu
hal yang menunjuk pada adanya hal lain, contohnya asap menandai adanya api.30
Secara singkat kita dapat menyatakan bahwa analisis semiotic (semiotical
analysis) merupakan cara atau metode untuk menganalisis dan memberikan makna–
makna terhadap lambang-lambang yang terdapat suatu paket lambang-lambang pesan
28
Eriyanto. Analisis Wacana Pengantar Analisis Teks Media, Yogyakata: Lkis Group. 2001. hal
Scott Lash. Sosiologi Postmodernisme, Yogyakarta : 2004, hal 34
30
Alex Sobur , Semiotika Komunikasi. Bandung : PT Remaja Rosdakarya. 2009 .hal 15-17
29
http://digilib.mercubuana.ac.id/
290
atau teks. Teks yang dimaksud dalam hubungan ini adalah segala bentuk serta system
lambing (signs) baik yang terdapat pada media massa (seperti berbagai paket
tayangan televisi, karikatur media cetak, film, sandiwara radio, dan berbagai bentuk
iklan ) maupun yang terdapat di media massa (seperti karya lukis, patung c, candi,
monument, fashion show,dan menu masakan pada suatu food festival. Urusan analisis
semiotik adalah melacak makna-makna yang diangkut dengan teks berupa lambanglambang (signs). Dengan kata lain pemaknaan terhadap lambang-lambang dalam teks
lah yang menjadi pusat perhatian semiotik.31
Dalam pengertiannya sebagai fakta historis, Hippocrates-lah (460-377 SM ),
pendiri ilmu kedokteran modern, yang mengusulkan istilah “ semiotika” dan
mendefinisikan sebagai cabang ilmu kedokteran untuk mempelajari gejala-gejala
sebagai semeion : ‘ciri atau tanda’yang menunjukan sesuatu yang diluar dirinya. Iya
mendefinisakan tanda sebagai yang tersusun atas tiga dimensi : (1) bagian fisik dari
tanda itu sendiri (suara yang membentuk kata seperti kelinci, referen yang dipakai
untuk menarik perhatian (satu katagori binatang tertentu ), pembangkitan makna
(yang diisyaratkan oleh referen baik secara psikologis maupun social ). (sebagaimana
diliat dari bab sebelumnya ), sekarang ini 1 disebut sebagai penanda, 2 sebagai
petanda, dan 3 signifikasi.32
31
32
Pawoti . Penelitian Komunikasi Kualitatif .lkis. Hal 155-156
Marcel danesi. Pesan, Tanda dan Makna . Yogyakarta : Jalasutra
http://digilib.mercubuana.ac.id/
2.9
Semiotika Charles Sanders Peirce
Teori dari peire seingkali disebut sebagai “grand theory dalam semiotika.
Mengapa begitu? Ini lebih disebabkan karena gagasan piece bersifat menyeluruh,
deskripsi struktural dari semua sistem penandaan.Peirce ingin mengidentifikasi
partikel dasar dari tanda dan menggabungkan kembali semua komponen dalam
struktur tunggal.33
Bagi peirce (pateda, 2001 :444), tanda “ is something which stands to
somebody for something in the respect or capacity.” Sesuatu yang digunakan agar
tanda bisa berfungsi, oleh peirce disebut ground .konsekuensinya, tanda (sign atau
representamen) selalu terdapat dalam hubungan triadic, yakni ground, object, dan
interpretant. Atas dasar hubungan ini, peirce (lihat pateda, 2001 : 44) mengadakan
klasifikasi tandatanda yang dikaitkan dengan ground dibaginya menjadi qualisign,
sinsign, dan legsign. Qualisign adalah kualitas yang ada pada tanda, missal kata kata
kasar, keras, lemah, lembut, merdu. Sinsign adalah eksistensi actual benda atau
peristiwa yang ada pada tanda : misalnya kata kabur atau keruh yang ada pada urutan
kata air sungai keruh yang menandakan bahwa ada hujan di hulu sungai. Legisign
adalah norma lalu lintas yang menandakan hal hal yang boleh atau tidak dilakukan
manusia.34
33
34
Jeanne Martinet. Semiologi. Yogyakarta : Jalasutra hal 13
Alex Sobur, Semiotika Komunikasi. Bandung : PT Remaja Rosdakarya. 2009. hal 41
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Berdasarkan objeknya, Peirce membagi tanda atas icon (ikon), index (indeks),
dan symbol (simbol). Ikon adalah tanda yang hubungan antara penanda dan
petandanya bersifat bersamaan bentuk alamiah. Atau dengan kata lain, ikon adalah
hubungan antara tanda dan objek atau acuan yang bersifat kemiripan misalnya, potret
dan petnga. Indeks adalah tanda yang menunjukan adanya hubungan alamiah antara
tanda dan petanda yang bersifat kausal atau hubungan sebab akibat, atau tanda yang
langsung mengacu pada kenyataan. Contohnya yang paling jelas ialah asap sebagai
tanda adanya api. Tanda juga dapat mengacu ke denotatum melalui konvensi. Tanda
seperti itu adalah tanda konvensional yang biasa disebut simbol. Jadi, simbol adalah
tanda yang menunjukan hubungan alamiah antara penanda dan petandanya.
Hubungan diantaranya bersifat arbitrer atau semena, hubungan berdasarkan konvensi
(perjanjian) masyarakat.35
Berdasarkan interpretant, tanda (sign, representamen) dibagi atas rheme,
dicent sign dicisign dan argument. Rheme adalah tanda yang memungkinkan orang
menafsirkan berdasarkan pilihan. Misalnya, orang yang merah matanya dapat saja
menandakan bahwa orang itu baru saja menangis, atau menderita penyakit mata, atau
mata dimasuki insekta, atau baru bangun, atau ingin tidur. Dicent sign atau decisign
adalah tanda sesuai kenyataan. Misalnya jika pada suatu jalan sering terjadi
kecelakaan, maka ditepi jalan sering dipasang rambu lalu lintas yang menyatakan
35
Ibid 42
http://digilib.mercubuana.ac.id/
bahwa disitu sering terjadi kecelakaan. Argument adalah tanda yang langsung
memberikan alasan tentang sesuatu.36
Segitiga semiotik C.S Pierce
Sign
Interpretnt
Object
Gambar 2.1 Elemen-elemen dari Pierce
36
Alex Sobur, Semiotika Komunikasi. Bandung : PT Remaja Rosdakarya. 2009. hal 42
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Download