ringkasan pengertian arsitektur

advertisement
RINGKASAN PENGERTIAN
ARSITEKTUR
OLEH AGREPINO GUTERRES GUSMAO
XIMENES. TIMOR LESTE.COM
PDF dihasilkan dengan menggunakan toolkit mwlib open source. Lihat http://code.pediapress.com/ untuk informasi lebih lanjut.
PDF generated at: Tue, 04 Jun 2013 17:53:03 UTC
Isi
Artikel
Arsitektur
1
Seni
4
Daya cipta
4
Bangunan
5
Perencanaan kota
6
Lingkungan binaan
7
Lingkungan
7
Ekologi
8
Ekosistem
11
Perancangan perkotaan
18
Perabot jalan
19
Arsitektur lansekap
20
Perencanaan
21
Desain
23
Manajemen
24
Tanah
34
Pedologi
36
Konstruksi
39
Teknik sipil
40
Teknik
43
Arsitek
44
Bahan bangunan
45
Struktur
46
Arsitektur vernakular
46
Referensi
Sumber dan Kontributor Artikel
47
Sumber Gambar, Lisensi dan Kontributor
48
Lisensi Artikel
Lisensi
49
Arsitektur
Arsitektur
Arsitektur adalah seni dan ilmu dalam
merancang bangunan. Dalam artian yang
lebih luas, arsitektur mencakup merancang
dan membangun keseluruhan lingkungan
binaan, mulai dari level makro yaitu
perencanaan kota, perancangan perkotaan,
arsitektur lansekap, hingga ke level mikro
yaitu desain bangunan, desain perabot dan
desain produk. Arsitektur juga merujuk
kepada hasil-hasil proses perancangan
tersebut.
Ruang lingkup dan keinginan
Pantheon, Roma
Menurut Vitruvius di dalam bukunya De
Architectura (yang merupakan sumber
tertulis paling tua yang masih ada hingga sekarang), bangunan yang baik haruslah memilik Keindahan / Estetika
(Venustas), Kekuatan (Firmitas), dan Kegunaan / Fungsi (Utilitas); arsitektur dapat dikatakan sebagai keseimbangan
dan koordinasi antara ketiga unsur tersebut, dan tidak ada satu unsur yang melebihi unsur lainnya. Dalam definisi
modern, arsitektur harus mencakup pertimbangan fungsi, estetika, dan psikologis. Namun, dapat dikatakan pula
bahwa unsur fungsi itu sendiri di dalamnya sudah mencakup baik unsur estetika maupun psikologis.
Arsitektur adalah holak, termasuk di dalamnya adalah matematika, sains, seni, teknologi, humaniora, politik, sejarah,
filsafat, dan sebagainya. Mengutip Vitruvius, "Arsitektur adalah ilmu yang timbul dari ilmu-ilmu lainnya, dan
dilengkapi dengan proses belajar: dibantu dengan penilaian terhadap karya tersebut sebagai karya seni". Ia pun
menambahkan bahwa seorang arsitek harus fasih di dalam bidang musik, astronomi, dsb. Filsafat adalah salah satu
yang utama di dalam pendekatan arsitektur. Rasionalisme, empirisisme, fenomenologi strukturalisme,
post-strukturalisme, dan dekonstruktivisme adalah beberapa arahan dari filsafat yang memengaruhi arsitektur.
Teori dan praktik
Pentingnya teori untuk menjadi rujukan praktik tidak boleh terlalu ditekankan, meskipun banyak arsitek
mengabaikan teori sama sekali. Vitruvius berujar: "praktikdan teori adalah akar arsitektur. Praktik adalah perenungan
yang berkelanjutan terhadap pelaksanaan sebuah proyek atau pengerjaannya dengan tangan, dalam proses konversi
bahan bangunan dengan cara yang terbaik. Teori adalah hasil pemikiran beralasan yang menjelaskan proses konversi
bahan bangunan menjadi hasil akhir sebagai jawaban terhadap suatu persoalan. Seorang arsitek yang berpraktik
tanpa dasar teori tidak dapat menjelaskan alasan dan dasar mengenai bentuk-bentuk yang dia pilih. Sementara arsitek
yang berteori tanpa berpraktik hanya berpegang kepada "bayangan" dan bukannya substansi. Seorang arsitek yang
berpegang pada teori dan praktik, ia memiliki senjata ganda. Ia dapat membuktikan kebenaran hasil rancangannya
dan juga dapat mewujudkannya dalam pelaksanaan". Ini semua tidak lepas dari konsep pemikiran dasar bahwa
kekuatan utama pada setiap Arsitek secara ideal terletak dalam kekuatan idea.
1
Arsitektur
2
Sejarah
Untuk lebih jelas lihat artikel utama: Sejarah arsitektur
Arsitektur lahir dari dinamika antara kebutuhan (kebutuhan kondisi lingkungan yang kondusif, keamanan, dsb), dan
cara (bahan bangunan yang tersedia dan teknologi konstruksi). Arsitektur prasejarah dan primitif merupakan tahap
awal dinamika ini. Kemudian manusia menjadi lebih maju dan pengetahuan mulai terbentuk melalui tradisi lisan dan
praktik-praktik, arsitektur berkembang menjadi ketrampilan. Pada tahap ini lah terdapat proses uji coba, improvisasi,
atau peniruan sehingga menjadi hasil yang sukses. Seorang arsitek saat itu bukanlah seorang figur penting, ia
semata-mata melanjutkan tradisi. Arsitektur Vernakular lahir dari pendekatan yang demikian dan hingga kini masih
dilakukan di banyak bagian dunia.
Permukiman manusia di masa lalu pada dasarnya bersifat rural. Kemudian timbullah surplus produksi, sehingga
masyarakat rural berkembang menjadi masyarakat urban. Kompleksitas bangunan dan tipologinya pun meningkat.
Teknologi pembangunan fasilitas umum seperti jalan dan jembatan pun berkembang. Tipologi bangunan baru seperti
sekolah, rumah sakit, dan sarana rekreasi pun bermunculan. Arsitektur Religius tetap menjadi bagian penting di
dalam masyarakat. Gaya-gaya arsitektur berkembang, dan karya tulis mengenai arsitektur mulai bermunculan.
Karya-karya tulis tersebut menjadi kumpulan aturan (kanon) untuk diikuti khususnya dalam pembangunan arsitektur
religius. Contoh kanon ini antara lain adalah karya-karya tulis oleh Vitruvius, atau Vaastu Shastra dari India purba.
Di periode Klasik dan Abad Pertengahan Eropa, bangunan bukanlah hasil karya arsitek-arsitek individual, tetapi
asosiasi profesi (guild) dibentuk oleh para artisan / ahli keterampilan bangunan untuk mengorganisasi proyek.
Pada masa Pencerahan, humaniora dan penekanan terhadap individual menjadi lebih penting daripada agama, dan
menjadi awal yang baru dalam arsitektur. Pembangunan ditugaskan kepada arsitek-arsitek individual Michaelangelo, Brunelleschi, Leonardo da Vinci - dan kultus individu pun dimulai. Namun pada saat itu, tidak ada
pembagian tugas yang jelas antara seniman, arsitek, maupun insinyur atau bidang-bidang kerja lain yang
berhubungan. Pada tahap ini, seorang seniman pun dapat merancang jembatan karena penghitungan struktur di
dalamnya masih bersifat umum.
Bersamaan dengan penggabungan pengetahuan dari berbagai bidang ilmu (misalnya engineering), dan munculnya
bahan-bahan bangunan baru serta teknologi, seorang arsitek menggeser fokusnya dari aspek teknis bangunan menuju
ke estetika. Kemudian bermunculanlah "arsitek priyayi" yang biasanya berurusan dengan bouwheer (klien)kaya dan
berkonsentrasi pada unsur visual dalam bentuk yang merujuk pada contoh-contoh historis. Pada abad ke-19, Ecole
des Beaux Arts di Prancis melatih calon-calon arsitek menciptakan sketsa-sketsa dan gambar cantik tanpa
menekankan konteksnya.
Sementara itu, Revolusi Industri membuka pintu untuk konsumsi umum, sehingga estetika menjadi ukuran yang
dapat dicapai bahkan oleh kelas menengah. Dulunya produk-produk berornamen estetis terbatas dalam lingkup
keterampilan yang mahal, menjadi terjangkau melalui produksi massal. Produk-produk sedemikian tidaklah memiliki
keindahan dan kejujuran dalam ekspresi dari sebuah proses produksi.
Ketidakpuasan terhadap situasi sedemikian pada awal abad ke-20 melahirkan pemikiran-pemikiran yang mendasari
Arsitektur Modern, antara lain, Deutscher Werkbund (dibentuk 1907) yang memproduksi obyek-obyek buatan mesin
dengan kualitas yang lebih baik merupakan titik lahirnya profesi dalam bidang desain industri. Setelah itu, sekolah
Bauhaus (dibentuk di Jerman tahun 1919) menolak masa lalu sejarah dan memilih melihat arsitektur sebagai sintesa
seni, ketrampilan, dan teknologi.
Ketika Arsitektur Modern mulai dipraktikkan, ia adalah sebuah pergerakan garda depan dengan dasar moral,
filosofis, dan estetis. Kebenaran dicari dengan menolak sejarah dan menoleh kepada fungsi yang melahirkan bentuk.
Arsitek lantas menjadi figur penting dan dijuluki sebagai "master". Kemudian arsitektur modern masuk ke dalam
lingkup produksi masal karena kesederhanaannya dan faktor ekonomi.
Namun, masyarakat umum merasakan adanya penurunan mutu dalam arsitektur modern pada tahun 1960-an, antara
lain karena kekurangan makna, kemandulan, keburukan, keseragaman, serta dampak-dampak psikologisnya.
Arsitektur
Sebagian arsitek menjawabnya melalui Arsitektur Post-Modern dengan usaha membentuk arsitektur yang lebih dapat
diterima umum pada tingkat visual, meski dengan mengorbankan kedalamannya. Robert Venturi berpendapat bahwa
"gubuk berhias / decorated shed" (bangunan biasa yang interior-nya dirancang secara fungsional sementara
eksterior-nya diberi hiasan) adalah lebih baik daripada sebuah "bebek / duck" (bangunan di mana baik bentuk dan
fungsinya menjadi satu). Pendapat Venturi ini menjadi dasar pendekatan Arsitektur Post-Modern.
Sebagian arsitek lain (dan juga non-arsitek) menjawab dengan menunjukkan apa yang mereka pikir sebagai akar
masalahnya. Mereka merasa bahwa arsitektur bukanlah perburuan filosofis atau estetis pribadi oleh perorangan,
melainkan arsitektur haruslah mempertimbangkan kebutuhan manusia sehari-hari dan menggunakan teknologi untuk
mencapai lingkungan yang dapat ditempati. Design Methodology Movement yang melibatkan orang-orang seperti
Chris Jones atau Christopher Alexander mulai mencari proses yang lebih inklusif dalam perancangan, untuk
mendapatkan hasil yang lebih baik. Peneilitian mendalam dalam berbagai bidang seperti perilaku, lingkungan, dan
humaniora dilakukan untuk menjadi dasar proses perancangan.
Bersamaan dengan meningkatnya kompleksitas bangunan,arsitektur menjadi lebih multi-disiplin daripada
sebelumnya. Arsitektur sekarang ini membutuhkan sekumpulan profesional dalam pengerjaannya. Inilah keadaan
profesi arsitek sekarang ini. Namun demikian, arsitek individu masih disukai dan dicari dalam perancangan
bangunan yang bermakna simbol budaya. Contohnya, sebuah museum senirupa menjadi lahan eksperimentasi gaya
dekonstruktivis sekarang ini, namun esok hari mungkin sesuatu yang lain.
Kesimpulan
bangunan adalah produksi manusia yang paling kasat mata. Namun, kebanyakan bangunan masih dirancang oleh
masyarakat sendiri atau tukang-tukang batu di negara-negara berkembang, atau melalui standar produksi di
negara-negara maju. Arsitek tetaplah tersisih dalam produksi bangunan. Keahlian arsitek hanya dicari dalam
pembangunan tipe bangunan yang rumit, atau bangunan yang memiliki makna budaya / politis yang penting. Dan
inilah yang diterima oleh masyarakat umum sebagai arsitektur. Peran arsitek, meski senantiasa berubah, tidak pernah
menjadi yang utama dan tidak pernah berdiri sendiri. Selalu akan ada dialog antara masyarakat dengan sang arsitek.
Dan hasilnya adalah sebuah dialog yang dapat dijuluki sebagai arsitektur, sebagai sebuah produk dan sebuah disiplin
ilmu.
Pranala luar
• Portal Informasi Dunia Konstruksi dan Arsitektur Indonesia [1]
• Forum dan Komunitas Teknik Sipil Indonesia [2]
Referensi
[1] http:/ / www. infokonstruksi. com/
[2] http:/ / www. mafiosodeciviliano. com/
3
Seni
4
Seni
Seni pada mulanya adalah proses dari manusia, dan oleh karena itu merupakan sinonim dari ilmu. Dewasa ini, seni
bisa dilihat dalam intisari ekspresi dari kreativitas manusia. Seni juga dapat diartikan dengan sesuatu yang diciptakan
manusia yang mengandung unsur keindahan.
Seni sangat sulit untuk dijelaskan dan juga sulit dinilai. Bahwa masing-masing individu artis memilih sendiri
peraturan dan parameter yang menuntunnya atau kerjanya, masih bisa dikatakan bahwa seni adalah proses dan
produk dari memilih medium, dan suatu set peraturan untuk penggunaan medium itu.
Suatu set nilai-nilai yang menentukan apa yang pantas dikirimkan dengan ekspresi lewat medium itu, untuk
menyampaikan baik kepercayaan, gagasan, sensasi, atau perasaan dengan cara seefektif mungkin untuk medium itu.
Sekalipun demikian, banyak seniman mendapat pengaruh dari orang lain masa lalu, dan juga beberapa garis
pedoman sudah muncul untuk mengungkap gagasan tertentu lewat simbolisme dan bentuk (seperti bakung yang
bermakna kematian dan mawar merah yang berarti cinta). Seni menurut media yang digunakan terbagi 3 yaitu :
1. Seni yang dapat dinikmati melalui media pendengaran atau (audio art), misalnya seni musik,seni suara,dan seni
sastra,puisi dan pantun
2. Seni yang dinikmati dengan media penglihatan (Visual art)) misalnya lukisan, poster,seni bangunan, seni gerak
beladiri dan sebagainya.
3. Seni yang dinikmati melalui media penglihatan dan pendengaran (audio visual art) misalnya pertunjukan musik,
pagelaran wayang,film
Daya cipta
Daya cipta atau kreativitas adalah proses mental yang melibatkan pemunculan gagasan atau anggitan (concept)
baru, atau hubungan baru antara gagasan dan anggitan yang sudah ada.
Dari sudut pandang keilmuan, hasil dari pemikiran berdayacipta (creative thinking) (kadang disebut pemikiran
bercabang) biasanya dianggap memiliki keaslian dan kepantasan. Sebagai alternatif, konsepsi sehari-hari dari daya
cipta adalah tindakan membuat sesuatu yang baru.
Daya cipta dalam kemasakinian sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor: keturunan dan lingkungan.
Bangunan
Bangunan
Bangunan biasanya dikonotasikan dengan rumah, gedung ataupun segala sarana, prasarana atau infrastruktur dalam
kebudayaan atau kehidupan manusia dalam membangun peradabannya seperti halnya jembatan dan konstruksinya
serta rancangannya, jalan, sarana telekomunikasi. Umumnya sebuah peradaban suatu bangsa dapat dilihat dari teknik
teknik bangunan maupun sarana dan prasarana yang dibuat ataupun ditinggalkan oleh manusia dalam perjalanan
sejarahnya.
Karena bangunan berkaitan dengan kemajuan peradaban manusia, maka dalam perjalanannya, manusia memerlukan
ilmu atau teknik yang berkaitan dengan bangunan atau yang menunjang dalam membuat suatu bangunan.
Perkembangan Ilmu pengetahuan tidak terlepas dari hal tersebut seperti halnya arsitektur, teknik sipil yang berkaitan
dengan bangunan. Bahkan penggunaan trigonometri dalam matematika juga berkaitan dengan bangunan yang diduga
digunakan pada masa Mesir kuno dalam membangun Piramida. Bahkan pada masa sekarang, bangunan bangunan
berupa gedung tinggi dianggap merupakan ciri kemajuan peradaban manusia.
Pada awalnya manusia hanya memanfaatkan apa yang ada di alam sebagai sarana dan prasarana ataupun
infrastruktur dalam kehidupannya. Seperti halnya memanfaatkan gua sebagai tempat tinggal. Kemudian
memanfaatkan apa yang ada di alam sebagai bahan-bahan untuk membuat infrastruktur seperti halnya batu, tanah
dan kayu. Kemudian setelah ditemukan bahan bahan tambang yang dapat digunakan untuk membuat alat atau benda
yang menunjang sebuah bangunan seperti halnya barang logam dan mengolah bahan bahan alam seperti mengolah
batuan kapur, pasir dan tanah. Dalam perkembangannya, manusia membuat bahan bahan bangunan dari hasil industri
atau buatan manusia yang bahan-bahannya bakunya diambil dari alam.
Bahan-bahan bangunan
Umumnya bahan bangunan yang digunakan manusia antara lain: batu, pasir, kayu, batu-bata, semen, asbes, besi,
baja.
Pranala luar
• Portal Informasi Dunia Konstruksi Indonesia [1]
• Forum dan Komunitas Teknik Sipil Indonesia [2]
5
Perencanaan kota
Perencanaan kota
Perencanaan kota berhadapan dengan lingkungan binaan dari perspektif munisipal dan metropolitan. Profesi
lainnya yang berhadapan dengan detail yang lebih kecil, disebut arsitektur dan desain urban. Perencanaan wilayah
berhadapan dengan lingkungan yang masih lumayan besar, pada tingkatan yang kutang mendetail. Orang Mesir
Hippodamus sering dianggap sebagai Bapak Perencanaan Kota, untuk desainnya Miletus, meskipun contoh kota
terencana "permeate antiquity". Muslim diperkirakan merupakan asal ide penzonaan resmi (lihat haram dan hima
dan lebih umum khalifa), atau stewardship di mana mereka timbul), meskipun penggunaan modern di Barat berawal
dari ide Congres Internationaux d'Architecture Moderne.
Perencanaan kota termasuk pengorganisasian, atau memengaruhi, distribusi penggunaan tanah dalam wilayah yang
telah dibuat atau dimaksudkan untuk dibuat.
Pranala luar
• Planum [1] - The European Journal of Planning
• American Planning Association [2] - organization for professional planners
• Royal Town Planning Institute [3] - professional organisation of planners in UK and worldwide
•
•
•
•
•
•
•
Cyburbia [4] - urban planning-related bulletin board and hierarchical link directory
PLANetizen [5] - planning news
Urban Land Institute [6]
Carfree.com [7]
Urban Planners Society of Perú [8]
City Comforts [9]
The Association of American Geographers [10]
Referensi
[1] http:/ / www. planum. net/
[2] http:/ / www. planning. org/
[3] http:/ / www. rtpi. org. uk/
[4] http:/ / www. cyburbia. org/
[5] http:/ / www. planetizen. com/
[6] http:/ / www. uli. org/
[7] http:/ / www. carfree. com/
[8] http:/ / www. urbanistasperu. org/
[9] http:/ / www. citycomforts. com/ blog. html
[10] http:/ / www. aag. org/
6
Lingkungan binaan
Lingkungan binaan
Lingkungan binaan atau lingkungan terbangun adalah suatu lingkungan yang ditandai dominasi struktur buatan
manusia. Sistem lingkungan binaan bergantung pada asupan energi, sumberdaya, dan rekayasa manusia untuk dapat
bertahan.
Dalam perencanaan kota, instilah ini memberikan kesimpulan bahwa sebagian besa lingkungan yang dipakai
manusia adalah lingkungan buatan, dan lingkungan buatan ini harus diatur agar dapat mempertahankan hidup
manusia dengan baik.
Lingkungan
Lingkungan adalah kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup keadaan sumber daya alam seperti tanah, air,
energi surya, mineral, serta flora dan fauna yang tumbuh di atas tanah maupun di dalam lautan, dengan kelembagaan
yang meliputi ciptaan manusia seperti keputusan bagaimana menggunakan lingkungan fisik tersebut.
Lingkungan terdiri dari komponen abiotik dan biotik. Komponen abiotik adalah segala yang tidak bernyawa seperti
tanah, udara, air, iklim, kelembaban, cahaya, bunyi. Sedangkan komponen biotik adalah segala sesuatu yang
bernyawa seperti tumbuhan, hewan, manusia dan mikro-organisme (virus dan bakteri).
Ilmu yang mempelajari lingkungan adalah ilmu lingkungan atau ekologi. Ilmu lingkungan adalah cabang dari ilmu
biologi.
Konsep lingkungan di Indonesia
Lingkungan, di Indonesia sering juga disebut "lingkungan hidup". Misalnya dalam Undang-Undang no. 23 tahun
1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup, definisi Lingkungan Hidup adalah kesatuan ruang dengan semua
benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia, dan perilakunya, yang memengaruhi kelangsungan
perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain.A.F.A Pengertian lingkungan hidup bisa
dikatakan sebagai segala sesuatu yang ada di sekitar manusia atau makhluk hidup yang memiliki hubungan timbal
balik dan kompleks serta saling mempengaruhi antara satu komponen dengan komponen lainnya.
Pada suatu lingkungan terdapat dua komponen penting pembentukannya sehingga menciptakan suatu ekosistem
yakni komponen biotik dan komponen abiotik. Komponen biotik pada lingkungan hidup mencakup seluruh makluk
hidup di dalamnya, yakni hewan, manusia, tumbuhan, jamur dan benda hidup lainnya. sedangkan komponen abiotik
adalah benda-benda mati yang bermanfaat bagi kelangsungan hidup makhluk hidup di sebuah lingkungan yakni
mencakup tanah, air, api, batu, udara, dan lain sebaiganya.
Pengertian lingkungan hidup yang lebih mendalam menurut No 23 tahun 2007 adalah kesatuan ruang dengan semua
benda atau kesatuan makhluk hidup termasuk di dalamnya ada manusia dan segala tingkah lakunya demi
melangsungkan perikehidupan dan kesejahteraan manusia maupun mahkluk hidup lainnya yang ada di sekitarnya.
pengertian lingkungan hidup
Image courtesy of ddpavumba / FreeDigitalPhotos.net
Kerusakan Pada Lingkungan Hidup
Kerusakan pada lingkungan hidup terjadi karena dua faktor baik fator alami ataupun karena tangan-tangan jahil
manusia. Pentingnya lingkungan hidup yang terawat terkadang dilupakan oleh manusia, dan hal ini bisa menjadikan
ekosistem serta kehidupan yang tidak maksimal pada lingkungan tersebut.
Berikut beberapa faktor secara mendalam yang menjadikan kerusakan lingkungan hidup.
7
Lingkungan
a. Faktor alami Banyaknya bencana alam dan cuaca yang tidak menentu menjadi penyebab terjadinya kerusakan
lingkungan hidup. Bencana alam tersebut bisa berupa banjir, tanah longsor, tsunami, angin puting beliung, angin
topan, gunung meletus, ataupun gempa bumi. Selain berbahaya bagi keselamatan manusia maupun mahkluk lainnya,
bencana ini akan membuat rusaknya lingkungan.
b. Faktor buatan (tangan jahil manusia) Manusia sebagai makhluk berakal dan memiliki kemampuan tinggi
dibandingkan dengan makhluk lain akan terus berkembang dari pola hidup sederhana menuju ke kehidupan yang
modern. Dengan adanya perkembangan kehidupan, tentunya kebutuhannya juga akan sangat berkembang termasuk
kebutuhan eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan.
Kerusakan lingkungan karena faktor manusia bisa berupa adanya penenbangan secara liar yang menyebabkan banjir
ataupun tanah longsor, dan pembuangan sampah di sembarang tempat terlebih aliran sungai dan laut akan membuat
pencemaran.
Upaya Pelestarian Lingkungan Hidup
a. Penanaman kembali hutan yang gundul b. Pencegahan terhadap buang sampah dan limbah di sembarang tempat c.
Pemberian sanksi ketat terhadap pelaku pencemar lingkungan d. Menghentikan eksploitasi sumber daya alam secara
berlebihan e. Peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya kelestarian tanah, air, udara dan lingkungan
Kelembagaan
Secara kelembagaan di Indonesia, instansi yang mengatur masalah lingkungan hidup adalah Kementerian
Lingkungan Hidup (dulu: Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup) dan di daerah atau provinsi adalah
Bapedal. Sedangkan di Amerika Serikat adalah EPA (Environmental Protection Agency).
Ekologi
Ekologi adalah ilmu yang mempelajari interaksi antara organisme
dengan lingkungannya dan yang lainnya. Berasal dari kata Yunani
oikos ("habitat") dan logos ("ilmu"). Ekologi diartikan sebagai
ilmu yang mempelajari baik interaksi antar makhluk hidup
maupun interaksi antara makhluk hidup dan lingkungannya. Istilah
ekologi pertama kali dikemukakan oleh Ernst Haeckel (1834 1914).[1] Dalam ekologi, makhluk hidup dipelajari sebagai
kesatuan atau sistem dengan lingkungannya.
Pembahasan ekologi tidak lepas dari pembahasan ekosistem
dengan berbagai komponen penyusunnya, yaitu faktor abiotik dan
biotik. Faktor abiotik antara lain suhu, air, kelembaban, cahaya,
dan topografi, sedangkan faktor biotik adalah makhluk hidup yang
terdiri dari manusia, hewan, tumbuhan, dan mikroba. Ekologi juga
berhubungan erat dengan tingkatan-tingkatan organisasi makhluk
hidup, yaitu populasi, komunitas, dan ekosistem yang saling
memengaruhi dan merupakan suatu sistem yang menunjukkan
kesatuan.
Ekologi merupakan cabang ilmu yang masih relatif baru, yang baru muncul pada tahun 70-an.[2] Akan tetapi, ekologi
mempunyai pengaruh yang besar terhadap cabang biologinya. Ekologi mempelajari bagaimana makhluk hidup dapat
mempertahankan kehidupannya dengan mengadakan hubungan antar makhluk hidup dan dengan benda tak hidup di
dalam tempat hidupnya atau lingkungannya.[2] Ekologi, biologi dan ilmu kehidupan lainnya saling melengkapi
8
Ekologi
dengan zoologi dan botani yang menggambarkan hal bahwa ekologi mencoba memperkirakan, dan ekonomi energi
yang menggambarkan kebanyakan rantai makanan manusia dan tingkat tropik.
Para ahli ekologi mempelajari hal berikut[2]:
1. Perpindahan energi dan materi dari makhluk hidup yang satu ke makhluk hidup yang lain ke dalam
lingkungannya dan faktor-faktor yang menyebabkannya.
2. Perubahan populasi atau spesies pada waktu yang berbeda dalam faktor-faktor yang menyebabkannya.
3. Terjadi hubungan antarspesies (interaksi antarspesies) makhluk hidup dan hubungan antara makhluk hidup
dengan lingkungannya.
Kini para ekolog(orang yang mempelajari ekologi)berfokus kepada Ekowilayah bumi dan riset perubahan iklim.
Konsep Ekologi
Hubungan keterkaitan dan ketergantungan antara seluruh komponen ekosistem harus dipertahankan dalam kondisi
yang stabil dan seimbang (homeostatis)[2]. Perubahan terhadap salah satu komponen akan memengaruhi komponen
lainnya.[2] Homeostatis adalah kecenderungan sistem biologi untuk menahan perubahan dan selalu berada dalam
keseimbangan.[1]
Ekosistem mampu memelihara dan mengatur diri sendiri seperti halnya komponen penyusunnya yaitu organisme dan
populasi[1]. Dengan demikian, ekosistem dapat dianggap suatu cibernetik di alam. Namun manusia cenderung
mengganggu sistem pengendalian alamiah ini[1].
ekosistem merupakan kumpulan dari bermacam-macam dari alam tersebut, contoh hewan, tumbuhan, lingkungan,
dan yang terakhir manusia
Ekologi dalam politik
Ekologi menimbulkan banyak filsafat yang amat kuat dan pergerakan politik – termasuk gerakan konservasi,
kesehatan, lingkungan,dan ekologi yang kita kenal sekarang. Saat semuanya digabungkan dengan gerakan
perdamaian dan Enam Asas, disebut gerakan hijau. Umumnya, mengambil kesehatan ekosistem yang pertama pada
daftar moral manusia dan prioritas politik, seperti jalan buat mencapai kesehatan manusia dan keharmonisan sosial,
dan ekonomi yang lebih baik.
Orang yang memiliki kepercayaan-kepercayaan itu disebut ekolog politik. Beberapa telah mengatur ke dalam
Kelompok Hijau, namun ada benar-benar ekolog politik dalam kebanyakan partai politik. Sangat sering mereka
memakai argumen dari ekologi buat melanjutkan kebijakan, khususnya kebijakan hutan dan energi. Seringkali
argumen-argumen itu bertentangan satu sama lain, seperti banyak yang dilakukan akademisi juga.
Ekologi dalam ekonomi
Banyak ekolog menghubungkan ekologi dengan ekonomi manusia:
• Lynn Margulis mengatakan bahwa studi ekonomi bagaimana manusia membuat kehidupan. Studi ekologi
bagaimana tiap binatang lainnya membuat kehidupan.
• Mike Nickerson mengatakan bahwa "ekonomi tiga perlima ekologi" sejak ekosistem menciptakan sumber dan
membuang sampah, yang mana ekonomi menganggap dilakukan "untuk bebas".
Ekonomi ekologi dan teori perkembangan manusia mencoba memisahkan pertanyaan ekonomi dengan lainnya,
namun susah. Banyak orang berpikir ekonomi baru saja menjadi bagian ekologi, dan ekonomi mengabaikannya
salah. "Modal alam" ialah 1 contoh 1 teori yang menggabungkan 2 hal itu.
9
Ekologi
10
Ekologi dalam kacamata antropologi
Terkadang ekologi dibandingkan dengan antropologi, sebab keduanya menggunakan banyak metode untuk
mempelajari satu hal yang kita tak bisa tinggal tanpa itu. Antropologi ialah tentang bagaimana tubuh dan pikiran kita
dipengaruhi lingkungan kita, ekologi ialah tentang bagaimana lingkungan kita dipengaruhi tubuh dan pikiran kita.
Beberapa orang berpikir mereka hanya seorang ilmuwan, namun paradigma mekanistik bersikeras meletakkan
subyek manusia dalam kontrol objek ekologi — masalah subyek-obyek. Namun dalam psikologi evolusioner atau
psikoneuroimunologi misalnya jelas jika kemampuan manusia dan tantangan ekonomi berkembang bersama. Dengan
baik ditetapkan Antoine de Saint-Exupery: "Bumi mengajarkan kita lebih banyak tentang diri kita daripada seluruh
buku. Karena itu menolak kita. Manusia menemukan dirinya sendiri saat ia membandingkan dirinya terhadap
hambatan."
Beberapa Cabang Ilmu dari Ekologi
Karena sifatnya yang masih sangat luas, maka ekologi mempunyai beberapa cabang ilmu yang lebih fokus, yaitu :
• Ekologi Tingkah Laku
• Ekologi Komunitas dan Sinekologi
• Ekologi Fisiologi
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Ekologi Ekosistem
Ekologi Evolusi
Ekologi Global
Ekologi Manusia
Ekologi Populasi
Ekologi Akuatik
Ekologi Api
Ekologi Fungsional
Ekologi Polinasi
Ekologi Hutan
Ekologi Laut
Ekologi Laut Tropis
Ekologi Pangan dan Gizi
Ekologi Hutan Mangrove
Ekologi Kesehatan
Ekologi Antariksa
Ekologi Pedesaan
Ekologi Serangga
Ekologi Habitat
Ekologi Pelestarian
Ekologi Hewan
Ekologi Produksi
Ekologi Purbakala
Ekologi Sosial
Ekologi Radiasi
Ekologi Tumbuhan Penganggu
Ekologi Lanskap
• Ekologi Molekuler
• Ekologi Robot
• Ekologi Industri
Ekologi
11
Referensi
[1] Hutagalung RA. 2010. Ekologi Dasar. Jakarta. Hlm: 20-27.
[2] ITB. 2004. Ekosistem sebagai lingkungan hidup manusia (http:/ / webcache. googleusercontent. com/
search?q=cache:qoNxXYY7jdIJ:carahidup. um. ac. id/ wp-content/ uploads/ 2010/ 01/ BABII. ppt+ ekosistem& cd=7& hl=id& ct=clnk&
gl=id. ). Diakses pada 11 April 2010.
Pranala luar
• Ekologi Adalah Ilmu Pengetahuan (http://free.vlsm.org/v12/sponsor/Sponsor-Pendamping/Praweda/Biologi/
0026 Bio 1-6a.htm)
• Prinsip-prinsip Ekologi (http://free.vlsm.org/v12/sponsor/Sponsor-Pendamping/Praweda/Biologi/0027 Bio
1-6b.htm)
• (Inggris) Ecology (http://www.biology-online.org/dictionary/Ecology)
Ekosistem
Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang
terbentuk oleh hubungan timbal balik tak
terpisahkan antara makhluk hidup dengan
lingkungannya.[1] Ekosistem bisa dikatakan
juga suatu tatanan kesatuan secara utuh dan
menyeluruh antara segenap unsur lingkungan
hidup yang saling memengaruhi.[1]
Ekosistem merupakan penggabungan dari
setiap unit biosistem yang melibatkan interaksi
timbal balik antara organisme dan lingkungan
fisik sehingga aliran energi menuju kepada
suatu struktur biotik tertentu dan terjadi suatu
siklus materi antara organisme dan
anorganisme.[1] Matahari sebagai sumber dari
semua energi yang ada.[1]
Ekosistem padang rumput adalah contoh ekosistem terestrial
Dalam ekosistem, organisme dalam komunitas berkembang bersama-sama dengan lingkungan fisik sebagai suatu
sistem.[2] Organisme akan beradaptasi dengan lingkungan fisik, sebaliknya organisme juga memengaruhi lingkungan
fisik untuk keperluan hidup.[2] Pengertian ini didasarkan pada Hipotesis Gaia, yaitu: "organisme, khususnya
mikroorganisme, bersama-sama dengan lingkungan fisik menghasilkan suatu sistem kontrol yang menjaga keadaan
di bumi cocok untuk kehidupan".[2] Hal ini mengarah pada kenyataan bahwa kandungan kimia atmosfer dan bumi
sangat terkendali dan sangat berbeda dengan planet lain dalam tata surya.[2]
Kehadiran, kelimpahan dan penyebaran suatu spesies dalam ekosistem ditentukan oleh tingkat ketersediaan sumber
daya serta kondisi faktor kimiawi dan fisis yang harus berada dalam kisaran yang dapat ditoleransi oleh spesies
tersebut, inilah yang disebut dengan hukum toleransi.[3] Misalnya: Panda memiliki toleransi yang luas terhadap suhu,
namun memiliki toleransi yang sempit terhadap makanannya, yaitu bambu.[1] Dengan demikian, panda dapat hidup
di ekosistem dengan kondisi apapun asalkan dalam ekosistem tersebut terdapat bambu sebagai sumber
makanannya.[1] Berbeda dengan makhluk hidup yang lain, manusia dapat memperlebar kisaran toleransinya karena
kemampuannya untuk berpikir, mengembangkan teknologi dan memanipulasi alam.[2]
Ekosistem
Komponen pembentuk
Komponen-komponen pembentuk ekosistem adalah:
Abiotik
Abiotik atau komponen tak hidup adalah komponen fisik dan kimia yang merupakan medium atau substrat tempat
berlangsungnya kehidupan, atau lingkungan tempat hidup.[4] Sebagian besar komponen abiotik bervariasi dalam
ruang dan waktunya.[2] Komponen abiotik dapat berupa bahan organik, senyawa anorganik, dan faktor yang
memengaruhi distribusi organisme, yaitu[2]:
1. Suhu. Proses biologi dipengaruhi suhu. Mamalia dan unggas membutuhkan energi untuk meregulasi temperatur
dalam tubuhnya.
2. Air. Ketersediaan air memengaruhi distribusi organisme. Organisme di gurun beradaptasi terhadap ketersediaan
air di gurun.
3. Garam. Konsentrasi garam memengaruhi kesetimbangan air dalam organisme melalui osmosis. Beberapa
organisme terestrial beradaptasi dengan lingkungan dengan kandungan garam tinggi.
4. Cahaya matahari. Intensitas dan kualitas cahaya memengaruhi proses fotosintesis. Air dapat menyerap cahaya
sehingga pada lingkungan air, fotosintesis terjadi di sekitar permukaan yang terjangkau cahaya matahari. Di
gurun, intensitas cahaya yang besar membuat peningkatan suhu sehingga hewan dan tumbuhan tertekan.
5. Tanah dan batu. Beberapa karakteristik tanah yang meliputi struktur fisik, pH, dan komposisi mineral membatasi
penyebaran organisme berdasarkan pada kandungan sumber makanannya di tanah.
6. Iklim. Iklim adalah kondisi cuaca dalam jangka waktu lama dalam suatu area. Iklim makro meliputi iklim global,
regional dan lokal. Iklim mikro meliputi iklim dalam suatu daerah yang dihuni komunitas tertentu.
Biotik
Biotik adalah istilah yang biasanya digunakan untuk menyebut sesuatu yang hidup (organisme). Komponen biotik
adalah suatu komponen yang menyusun suatu ekosistem selain komponen abiotik (tidak bernyawa). Berdasarkan
peran dan fungsinya, makhluk hidup dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
Heterotrof / Konsumen
Komponen heterotrof terdiri dari organisme yang memanfaatkan bahan-bahan organik yang disediakan oleh
organisme lain sebagai makanannya .[4] Komponen heterotrof disebut juga konsumen makro (fagotrof) karena
makanan yang dimakan berukuran lebih kecil.[4] Yang tergolong heterotrof adalah manusia, hewan, jamur, dan
mikroba.[4]
Pengurai / dekomposer
Pengurai atau dekomposer adalah organisme yang menguraikan bahan organik yang berasal dari organisme mati.[4]
Pengurai disebut juga konsumen makro (sapotrof) karena makanan yang dimakan berukuran lebih besar.[1]
Organisme pengurai menyerap sebagian hasil penguraian tersebut dan melepaskan bahan-bahan yang sederhana yang
dapat digunakan kembali oleh produsen.[4] Yang tergolong pengurai adalah bakteri dan jamur.[4] Ada pula pengurai
yang disebut detritivor, yaitu hewan pengurai yang memakan sisa-sisa bahan organik, contohnya adalah kutu kayu.[4]
Tipe dekomposisi ada tiga, yaitu[2]:
1. aerobik : oksigen adalah penerima elektron / oksidan
2. anaerobik : oksigen tidak terlibat. Bahan organik sebagai penerima elektron /oksidan
3. fermentasi : anaerobik namun bahan organik yang teroksidasi juga sebagai penerima elektron. komponen tersebut
berada pada suatu tempat dan berinteraksi membentuk suatu kesatuan ekosistem yang teratur[4]. Misalnya, pada
suatu ekosistem akuarium, ekosistem ini terdiri dari ikan sebagai komponen heterotrof, tumbuhan air sebagai
komponen autotrof, plankton yang terapung di air sebagai komponen pengurai, sedangkan yang termasuk
12
Ekosistem
komponen abiotik adalah air, pasir, batu, mineral dan oksigen yang terlarut dalam air.[4]
Ketergantungan
Ketergantungan pada ekosistem dapat terjadi antar
komponen biotik atau antara komponen biotik dan
abiotik[2].
Antar komponen biotik
Ketergantungan antar komponen biotik dapat terjadi
melalui[2]:
1. Rantai makanan, yaitu perpindahan materi dan
energi melalui proses makan dan dimakan dengan
urutan tertentu. Tiap tingkat dari rantai makanan
disebut tingkat trofi atau taraf trofi. Karena
organisme pertama yang mampu menghasilkan zat
makanan adalah tumbuhan maka tingkat trofi
pertama selalu diduduki tumbuhan hijau sebagai
produsen. Tingkat selanjutnya adalah tingkat trofi
kedua, terdiri atas hewan pemakan tumbuhan yang
biasa disebut konsumen primer. Hewan pemakan
konsumen primer merupakan tingkat trofi ketiga,
terdiri atas hewan-hewan karnivora. Setiap
pertukaran energi dari satu tingkat trofi ke tingkat
trofi lainnya, sebagian energi akan hilang.[2]
2. Jaring- jaring makanan, yaitu rantai-rantai
Rantai makanan
makanan yang saling berhubungan satu sama lain
sedemikian rupa sehingga membentuk seperi jaring-jaring. Jaring-jaring makanan terjadi karena setiap jenis
makhluk hidup tidak hanya memakan satu jenis makhluk hidup lainnya.
Antar komponen biotik dan abiotik
Ketergantungan antara komponen biotik dan abiotik dapat terjadi melalui siklus materi, seperti[2]:
1.
2.
3.
4.
siklus karbon
siklus air
siklus nitrogen
siklus sulfur
Siklus ini berfungsi untuk mencegah suatu bentuk materi menumpuk pada suatu tempat.[2] Ulah manusia telah
membuat suatu sistem yang awalnya siklik menjadi nonsiklik, manusia cenderung mengganggu keseimbangan
lingkungan.[2]
13
Ekosistem
Tipe-tipe Ekosistem
Secara umum ada tiga tipe ekosistem, yaitu ekositem air, ekosisten darat, dan ekosistem buatan.[5]
Akuatik (air)
• Ekosistem air tawar.
Ciri-ciri ekosistem air tawar antara lain
variasi suhu tidak menyolok, penetrasi
cahaya kurang, dan terpengaruh oleh
iklim dan cuaca.[5] Macam tumbuhan
yang terbanyak adalah jenis ganggang,
sedangkan lainnya tumbuhan biji.[5]
Hampir semua filum hewan terdapat
dalam air tawar. Organisme yang
hidup di air tawar pada umumnya telah
beradaptasi.[5]
• Ekosistem air laut.
Habitat laut (oseanik) ditandai oleh
Ekosistem sungai
salinitas (kadar garam) yang tinggi
dengan ion CI- mencapai 55% terutama
di daerah laut tropik, karena suhunya tinggi dan penguapan besar.[5] Di daerah tropik, suhu laut sekitar 25 °C.
Perbedaan suhu bagian atas dan bawah tinggi, sehingga terdapat batas antara lapisan air yang panas di bagian atas
dengan air yang dingin di bagian bawah yang disebut daerah termoklin.[5]
• Ekosistem estuari.
Estuari (muara) merupakan tempat bersatunya sungai dengan laut.[5] Estuari sering dipagari oleh lempengan lumpur
intertidal yang luas atau rawa garam. Ekosistem estuari memiliki produktivitas yang tinggi dan kaya akan nutrisi[1].
Komunitas tumbuhan yang hidup di estuari antara lain rumput rawa garam, ganggang, dan fitoplankton.[5]
Komunitas hewannya antara lain berbagai cacing, kerang, kepiting, dan ikan.[5]
• Ekosistem pantai.
Dinamakan demikian karena yang paling banyak tumbuh di gundukan pasir adalah tumbuhan Ipomoea pes caprae
yang tahan terhadap hempasan gelombang dan angin.[5] Tumbuhan yang hidup di ekosistem ini menjalar dan
berdaun tebal.[5]
• Ekosistem sungai.
Sungai adalah suatu badan air yang mengalir ke satu arah.[5] Air sungai dingin dan jernih serta mengandung sedikit
sedimen dan makanan. Aliran air dan gelombang secara konstan memberikan oksigen pada air[5]. Suhu air bervariasi
sesuai dengan ketinggian dan garis lintang.[5] Ekosistem sungai dihuni oleh hewan seperti ikan kucing, gurame,
kura-kura, ular, buaya, dan lumba-lumba.[5]
• Ekosistem terumbu karang.
Ekosistem ini terdiri dari coral yang berada dekat pantai.[1] Efisiensi ekosistem ini sangat tinggi.[1] Hewan-hewan
yang hidup di karang memakan organisme mikroskopis dan sisa organik lain.[4] Berbagai invertebrata, mikro
organisme, dan ikan, hidup di antara karang dan ganggang.[4] Herbivora seperti siput, landak laut, ikan, menjadi
mangsa bagi gurita, bintang laut, dan ikan karnivora.[4] Kehadiran terumbu karang di dekat pantai membuat pantai
memiliki pasir putih.[1]
• Ekosistem laut dalam.
14
Ekosistem
Kedalamannya lebih dari 6.000 m.[4] Biasanya terdapat lele laut dan ikan laut yang dapat mengeluarkan cahaya.[4]
Sebagai produsen terdapat bakteri yang bersimbiosis dengan karang tertentu.[4]
• Ekosistem lamun.
Lamun atau seagrass adalah satu‑satunya kelompok tumbuh-tumbuhan berbunga yang hidup di lingkungan laut[6].
Tumbuh‑tumbuhan ini hidup di habitat perairan pantai yang dangkal.[6] Seperti halnya rumput di darat, mereka
mempunyai tunas berdaun yang tegak dan tangkai‑tangkai yang merayap yang efektif untuk berbiak.[6] Berbeda
dengan tumbuh‑tumbuhan laut lainnya (alga dan rumput laut), lamun berbunga, berbuah dan menghasilkan biji.
Mereka juga mempunyai akar dan sistem internal untuk mengangkut gas dan zat‑zat hara.[6] Sebagai sumber daya
hayati, lamun banyak dimanfaatkan untuk berbagai keperluan.[6]
Terestrial (darat)
Penentuan zona dalam ekosistem
terestrial ditentukan oleh temperatur dan
curah hujan.[2] Ekosistem terestrial dapat
dikontrol oleh iklim dan gangguan.[2]
Iklim sangat penting untuk menentukan
mengapa suatu ekosistem terestrial
berada pada suatu tempat tertentu.[2] Pola
ekosistem
dapat
berubah
akibat
gangguan seperti petir, kebakaran, atau
aktivitas manusia.[2]
• Hutan hujan tropis.
Hutan hujan tropis terdapat di daerah
tropik dan subtropik.[5] Ciri-cirinya
adalah curah hujan 200-225 cm per
tahun.[5] Spesies pepohonan relatif
banyak, jenisnya berbeda antara satu
dengan yang lainnya tergantung letak
geografisnya.[5] Tinggi pohon utama
antara 20-40 m, cabang-cabang pohon
tinggi dan berdaun lebat hingga
membentuk tudung (kanopi).[5] Dalam
hutan basah terjadi perubahan iklim
Ekosistem hutan hujan tropis memiliki produktivitas tinggi.
mikro, yaitu iklim yang langsung
[5]
terdapat di sekitar organisme. Daerah
tudung cukup mendapat sinar matahari, variasi suhu dan kelembapan tinggi, suhu sepanjang hari sekitar 25 °C.[5]
Dalam hutan hujan tropis sering terdapat tumbuhan khas, yaitu liana (rotan) dan anggrek sebagai epifit.[5] Hewannya
antara lain, kera, burung, badak, babi hutan, harimau, dan burung hantu.[5]
15
Ekosistem
16
• Sabana.
Sabana dari daerah tropik terdapat di
wilayah dengan curah hujan 40 – 60
inci per tahun, tetapi temepratur dan
kelembaban
masih
tergantung
[6]
musim. Sabana yang terluas di dunia
terdapat di Afrika; namun di Australia
juga terdapat sabana yang luas.[6]
Hewan yang hidup di sabana antara
lain serangga dan mamalia seperti
zebra, singa, dan hyena.[1]
• Padang rumput.
Padang rumput terdapat di daerah yang
terbentang dari daerah tropik ke
subtropik.[4] Ciri-ciri padang rumput
adalah curah hujan kurang lebih 25-30
cm per tahun, hujan turun tidak teratur,
porositas (peresapan air) tinggi, dan
drainase
(aliran
air)
cepat.[4]
Tumbuhan yang ada terdiri atas
tumbuhan terna (herbs) dan rumput
yang keduanya tergantung pada
kelembapan.[4] Hewannya antara lain:
bison, zebra, singa, anjing liar,
serigala, gajah, jerapah, kangguru,
serangga, tikus dan ular.[4]
Ekosistem taiga merupakan hutan pinus dengan ciri iklim musim dingin yang panjang.
• Gurun.
Gurun terdapat di daerah tropik yang
berbatasan dengan padang rumput.[6]
Ciri-ciri ekosistem gurun adalah
gersang dan curah hujan rendah (25
Ekosistem tundra didominasi oleh vegetasi perdu.
cm/tahun).[6] Perbedaan suhu antara
[6]
siang dan malam sangat besar.
Tumbuhan semusim yang terdapat di gurun berukuran kecil[6]. Selain itu, di gurun dijumpai pula tumbuhan menahun
berdaun seperti duri contohnya kaktus, atau tak berdaun dan memiliki akar panjang serta mempunyai jaringan untuk
menyimpan air.[6] Hewan yang hidup di gurun antara lain rodentia, semut, ular, kadal, katak, kalajengking, dan
beberapa hewan nokturnal lain.[6]
• Hutan gugur.
Hutan gugur terdapat di daerah beriklim sedang yang memiliki emapt musim, ciri-cirinya adalah curah hujan merata
sepanjang tahun.[4] Jenis pohon sedikit (10 s/d 20) dan tidak terlalu rapat.[4] Hewan yang terdapat di hutam gugur
antara lain rusa, beruang, rubah, bajing, burung pelatuk, dan rakun (sebangsa luwak).[4]
• Taiga
Taiga terdapat di belahan bumi sebelah utara dan di pegunungan daerah tropik, ciri-cirinya adalah suhu di musim
dingin rendah.[5] Biasanya taiga merupakan hutan yang tersusun atas satu spesies seperti konifer, pinus, dan
Ekosistem
17
sejenisnya.[5] Semak dan tumbuhan basah sedikit sekali, sedangkan hewannya antara lain moose, beruang hitam,
ajag, dan burung-burung yang bermigrasi ke selatan pada musim gugur.[5]
• Tundra
Tundra terdapat di belahan bumi sebelah utara di dalam lingkaran kutub utara dan terdapat di puncak-puncak gunung
tinggi.[5] Pertumbuhan tanaman di daerah ini hanya 60 hari.[5] Contoh tumbuhan yang dominan adalah sphagnum,
liken, tumbuhan biji semusim, tumbuhan perdu, dan rumput alang-alang.[5] Pada umumnya, tumbuhannya mampu
beradaptasi dengan keadaan yang dingin.[5]
• Karst (batu gamping /gua).
Karst berawal dari nama kawasan batu gamping di wilayah Yugoslavia.[6] Kawasan karst di Indonesia rata-rata
mempunyai ciri-ciri yang hampir sama yaitu, tanahnya kurang subur untuk pertanian, sensitif terhadap erosi, mudah
longsor, bersifat rentan dengan pori-pori aerasi yang rendah, gaya permeabilitas yang lamban dan didominasi oleh
pori-pori mikro.[6] Ekosistem karst mengalami keunikan tersendiri, dengan keragaman aspek biotis yang tidak
dijumpai di ekosistem lain.[6]
Buatan
Ekosistem buatan adalah ekosistem
yang diciptakan manusia untuk
memenuhi kebutuhannya.[5] Ekosistem
buatan mendapatkan subsidi energi
dari luar, tanaman atau hewan
peliharaan
didominasi
pengaruh
manusia,
dan
memiliki
keanekaragaman rendah.[1] Contoh
ekosistem buatan adalah[5]:
• bendungan
• hutan tanaman produksi seperti jati
dan pinus
• agroekosistem berupa sawah tadah
hujan
Sawah merupakan salah satu contoh ekosistem buatan
• sawah irigasi
• perkebunan sawit
• ekosistem pemukiman seperti kota dan desa
• ekosistem ruang angkasa.[1]
Ekosistem kota memiliki metabolisme tinggi sehingga butuh energi yang banyak.[2] Kebutuhan materi juga tinggi
dan tergantung dari luar, serta memiliki pengeluaran yang eksesif seperti polusi dan panas.[2]
Ekosistem ruang angkasa bukan merupakan suatu sistem tertutup yang dapat memenuhi sendiri kebutuhannya tanpa
tergantung input dari luar.[1] Semua ekosistem dan kehidupan selalu bergantung pada bumi.[1]
Ekosistem
Lihat Pula
•
•
•
•
•
Ekologi
Relung (ekologi)
Aliran energi
Piramida ekologi
Daur Biogeokimia
Referensi
[1] Hutagalung RA. 2010. Ekologi Dasar. Jakarta. Hlm. 13-15
[2] Campbell NA, Reece JB. 2009. Biology. USA: Pearson Benjamin Cummings. Page. 415-419.
[3] ITB. 2004. Ekosistem sebagai lingkungan hidup manusia (http:/ / webcache. googleusercontent. com/
search?q=cache:qoNxXYY7jdIJ:carahidup. um. ac. id/ wp-content/ uploads/ 2010/ 01/ BABII. ppt+ ekosistem& cd=7& hl=id& ct=clnk&
gl=id. ). Diakses pada 11 April 2010.
[4] Anonim. 2000. Susunan dan Macam Ekosistem (http:/ / bebas. vlsm. org/ v13/ Sponsor/ _Sponsor-Pendamping/ Praweda/ Biologi/ 0034 Bio
1-7e. htm. )Diakses pada 11 Apr 2010.
[5] Aryulina D, et al. 2004. Biologi SMA untuk kelas X. Jakarta: Esis.Hlm. 211-215.
[6] Anonim. 2010. Ekosistem (http:/ / www. iwf. or. id/ ekosistem. htm. )Diakses pada 11 Apr 2010.
Perancangan perkotaan
Perancangan perkotaan berhubungan dengan perencanaan kota, tetapi memfokuskan pada perancangan fisik suatu
tempat dan berhadapan dengan skala yang lebih detail. Dia dapat termasuk seni dari perancangan perkotaan dan
unsur arsitektur dan arsitektur lansekap. Perabot jalan memainkan peran yang semakin penting dalam perencanaan
kota dan menambah pemasukan kota dengan iklan luar rumah.
Perancangan perkotaan mengarah ke perhatian kolektif serius untuk ruang tiga-dimensi dan pemikiran sebanyak
mungkin terhadap area publik antara atau di bawah gedung seperti untuk gedung itu sendiri. Ini akan membutuhkan
pengertian terhadap iklim mikro, ketahanan material, kepraktisan perawatan dan harapan dari pengguna masa depan.
Pranala luar
• (Inggris)Principles of Urban Design in Words and Pictures [1]
Referensi
[1] http:/ / www. carfree. com/ design/ index. html
18
Perabot jalan
19
Perabot jalan
Perabot jalan adalah objek atau perlengkapan yang
dipasang di jalan untuk tujuan tertentu, termasuk kursi,
trotoar, kotak pos, kotak telepon, lampu jalan, lampu
lalu lintas, rambu lalu lintas, marka jalan, halte bis, grit
bin, halte trem, wc umum, air mancur, dan memorial.
Penjelasan perabot jalan
• Trotoar adalah fasilitas tepi jalan yang
diperuntukkan untuk pejalan kaki, trotoar
ditinggikan untuk melindungi pejalan kaki dari lalu
lintas kendaraan.
• Lampu jalan yang berfungsi untuk penerangan jalan
untuk menurunkan angka kecelakaan dan
meningkatkan keamanan pengguna jalan.
Contoh perabot jalan berupa jembatan penyeberangan orang, tempat
perhentian bus dan trotoar
• Rambu lalu lintas, merupakan perangkat komunikasi antara jalan dengan pengguna dengan menggunakan
lambang, angka dan tulisan berupa perintah, larangan, petunjuk dan peringatan.
• Marka jalan adalah suatu tanda yang berada di permukaan jalan atau di atas permukaan jalan yang berfungsi
untuk mengarahkan arus lalu lintas dan membatasi daerah kepentingan lalu lintas
•
•
•
•
Lampu lalu lintas adalah perangkat isyarat lampu untuk mengatur lalu lintas.
Jembatan penyeberangan orang adalah fasilitas jembatan untuk menyeberang jalan yang arus lalu lintasnya tinggi.
Tempat perhentian bus adalah halte bus tempat untuk menaikkan dan menurunkan penumpang bus.
Nama jalan adalah petunjuk nama jalan.
Pranala luar
Wikidata: Street furniture
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Urban Art Projects Street Furniture [1]
Street Furniture Picture Gallery [2]
Street Furniture project Romania [3]
City of Boston, Mass. (USA) Street Furniture Program [4]
CIS-Street furniture [5]
Helsinki (Finland) Street Museum [6]
Street Furniture & Amenities in Vancouver, B.C., Canada [7]
Street Furniture Russia&China [8]
blitzandblight.com / Street furniture: The rails, bollards and phone boxes of London's West End. [9]
Citysquared street furniture CAD models [10]
(br) Urban furniture catalogue - BDMOBIL [11]
Perabot jalan
Referensi
[1] http:/ / www. uap. com. au
[2] http:/ / www. distec. com/ eng/ products3. htm
[3] http:/ / urbanfurniture. wordpress. com/
[4] http:/ / www. cityofboston. gov/ basiccityservices/ street_furniture. asp
[5] http:/ / www. cis-streetfurniture. co. uk
[6] http:/ / www. hel. fi/ kaumuseo/ english/ katumuseo. html
[7] http:/ / www. city. vancouver. bc. ca/ engsvcs/ streets/ furniture/
[8] http:/ / www. futurecity-group. com
[9] http:/ / www. blitzandblight. com/ england/ london/ streetfurniture/
[10] http:/ / www. citysquared. co. uk
[11] http:/ / www. kazaerua. com/ bdmobil. php
Arsitektur lansekap
Arsitektur Lansekap adalah ilmu yang mempelajari tentang seni, perencanaan, perancangan, manajemen,
perawatan, dan perbaikan tanah dan perancangan konstruksi buatan-manusia skala besar. Ruang lingkup dari profesi
ini termasuk desain arsitektural, perencanaan lokasi, pengembangan estate, restorasi lingkungan, perencanaan kota,
perencanaan taman dan rekreasi, perencanaan regional, perencanaan ruang, dan perawatan sejarah.
Arsitek lansekap dianggap merupakan sebuah profesi yang setara dengan dokter dan pengacara, karena mereka
membutuhkan pengajaran khusus dan lisensi profesional, seperti yang dibutuhkan oleh pekerja profesional lainnya.
Pranala luar
• Landscape Design Principles [1] An introduction to the building blocks of landscape design theory and its
practical application.
• Practice of Land Architecture Definition [2]
• Studio Gambar Arsitektur Pertamanan Universitas Brawijaya [3]
Referensi
[1] http:/ / landscaping. about. com/ cs/ designexamples1/ a/ landscapeDesign. htm
[2] http:/ / www. idad. org/ plad. htm
[3] http:/ / www. studiolanskap. or. id
20
Perencanaan
Perencanaan
Dalam manajemen, perencanaan adalah proses mendefinisikan tujuan organisasi, membuat strategi untuk mencapai
tujuan itu, dan mengembangkan rencana aktivitas kerja organisasi. Perencanaan merupakan proses terpenting dari
semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan fungsi-fungsi lain—pengorganisasian, pengarahan, dan
pengontrolan—tak akan dapat berjalan.
Rencana dapat berupa rencana informal atau rencana formal. Rencana informal adalah rencana yang tidak tertulis
dan bukan merupakan tujuan bersama anggota suatu organisasi. Sedangkan rencana formal adalah rencana tertulis
yang harus dilaksanakan suatu organisasi dalam jangka waktu tertentu. Rencana formal merupakan rencana bersama
anggota korporasi, artinya, setiap anggota harus mengetahui dan menjalankan rencana itu. Rencana formal dibuat
untuk mengurangi ambiguitas dan menciptakan kesepahaman tentang apa yang harus dilakukan.
Tujuan
Stephen Robbins dan Mary Coulter mengemukakan banyak tujuan perencanaan. Tujuan pertama adalah untuk
memberikan pengarahan baik untuk manajer maupun karyawan nonmanajerial. Dengan rencana, karyawan dapat
mengetahui apa yang harus mereka capai, dengan siapa mereka harus bekerja sama, dan apa yang harus dilakukan
untuk mencapai tujuan organisasi. Tanpa rencana, departemen dan individual mungkin akan bekerja sendiri-sendiri
secara serampangan, sehingga kerja organisasi kurang efesien.
Tujuan kedua adalah untuk mengurangi ketidakpastian. Ketika seorang manajer membuat rencana, ia dipaksa untuk
melihat jauh ke depan, meramalkan perubahan, memperkirakan efek dari perubahan tersebut, dan menyusun rencana
untuk menghadapinya.
Tujuan ketiga adalah untuk meminimalisir pemborosan. Dengan kerja yang terarah dan terencana, karyawan dapat
bekerja lebih efesien dan mengurangi pemborosan. Selain itu, dengan rencana, seorang manajer juga dapat
mengidentifikasi dan menghapus hal-hal yang dapat menimbulkan inefesiensi dalam perusahaan.
Tujuan yang terakhir adalah untuk menetapkan tujuan dan standar yang digunakan dalam fungsi selanjutnya, yaitu
proses pengontrolan dan pengevalusasian. Proses pengevaluasian atau evaluating adalah proses membandingkan
rencana dengan kenyataan yang ada. Tanpa adanya rencana, manajer tidak akan dapat menilai kinerja perusahaan.
Selain keempat hal tersebut, sebagian besar studi[1] menunjukan adanya hubungan antara perencanaan dengan
kinerja perusahaan.
Elemen perencanaan
Perencanaan terdiri dari dua elemen penting, yaitu sasaran (goals) dan rencana itu sendiri (plan).
Sasaran
Sasaran adalah hal yang ingin dicapai oleh individu, grup, atau seluruh organisasi.[2] Sasaran sering pula disebut
tujuan. Sasaran memandu manajemen membuat keputusan dan membuat kriteria untuk mengukur suatu pekerjaan.
Sasaran dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu sasaran yang dinyatakan (stated goals) dan sasaran riil. Stated
goals adalah sasaran yang dinyatakan organisasi kepada masyarakat luas. Sasaran seperti ini dapat dilihat di piagam
perusahaan, laporan tahunan, pengumuman humas, atau pernyataan publik yang dibuat oleh manajemen. Seringkali
stated goals ini bertentangan dengan kenyataan yang ada dan dibuat hanya untuk memenuhi tuntutan stakeholder
perusahaan. Sedangkan sasaran riil adalah sasaran yang benar-benar dinginkan oleh perusahaan. Sasaran riil hanya
dapat diketahui dari tindakan-tindakan organisasi beserta anggotanya.
Ada dua pendekatan utama yang dapat digunakan organisasi untuk mencapai sasarannya. Pendekatan pertama
disebut pendekatan tradisional. Pada pendekatan ini, manajer puncak memberikan sasaran-sasaran umum, yang
21
Perencanaan
kemudian diturunkan oleh bawahannya menjadi sub-tujuan (subgoals) yang lebih terperinci. Bawahannya itu
kemudian menurunkannya lagi kepada anak buahnya, dan terus hingga mencapai tingkat paling bawah. Pendekatan
ini mengasumsikan bahwa manajer puncak adalah orang yang tahu segalanya karena mereka telah melihat gambaran
besar perusahaan. Kesulitan utama terjadi pada proses penerjemahan sasaran atasan oleh bawahan. Seringkali, atasan
memberikan sasaran yang cakupannya terlalu luas seperti "tingkatkan kinerja," "naikkan profit," atau "kembangkan
perusahaan," sehingga bawahan kesulitan menerjemahkan sasaran ini dan akhirnya salah mengintepretasi maksud
sasaran itu (lihat gambar).
Pendekatan kedua disebut dengan management by objective atau MBO. Pada pendekatan ini, sasaran dan tujuan
organisasi tidak ditentukan oleh manajer puncak saja, tetapi juga oleh karyawan. Manajer dan karyawan
bersama-sama membuat sasaran-sasaran yang ingin mereka capai. Dengan begini, karyawan akan merasa dihargai
sehingga produktivitas mereka akan meningkat. Namun ada beberapa kelemahan dalam pendekatan MBO. Pertama,
negosiasi dan pembuatan keputusan dalam pendekatan MBO membutuhkan banyak waktu, sehingga kurang cocok
bila diterapkan pada lingkungan bisnis yang sangat dinamis. Kedua, adanya kecenderungan karyawan untuk bekerja
memenuhi sasarannya tanpa memedulikan rekan sekerjanya, sehingga kerjasama tim berkurang. Ada juga yang
bilang MBO hanyalan sekedar formalitas belaka, pada akhirnya yang menentukan sasaran hanyalah manajemen
puncak sendiri.
Rencana
Rencana atau plan adalah dokumen yang digunakan sebagai skema untuk mencapai tujuan. Rencana biasanya
mencakup alokasi sumber daya, jadwal, dan tindakan-tindakan penting lainnya. Rencana dibagi berdasarkan
cakupan, jangka waktu, kekhususan, dan frekuensi penggunaannya. Berdasarkan cakupannya, rencana dapat dibagi
menjadi rencana strategis dan rencana operasional. Rencana strategis adalah rencana umum yang berlaku diseluruh
lapisan organisasi sedangkan rencana operasional adalah rencana yang mengatur kegiatan sehari-hari anggota
organisasi.
Berdasarkan jangka waktunya, rencana dapat dibagi menjadi rencana jangka panjang dan rencana jangka pendek.
Rencana jangka panjang umumnya didefinisikan sebagai rencana dengan jangka waktu tiga tahun, rencana jangka
pendek adalah rencana yang memiliki jangka waktu satu tahun. Sementara rencana yang berada di antara keduanya
dikatakan memiliki intermediate time frame.
Menurut kekhususannya, rencana dibagi menjadi rencana direksional dan rencana spesifik. Rencana direksional
adalah rencana yang hanya memberikan guidelines secara umum, tidak mendetail. Misalnya seorang manajer
menyuruh karyawannya untuk "meningkatkan profit 15%." Manajer tidak memberi tahu apa yang harus dilakukan
untuk mencapai 15% itu. Rencana seperti ini sangat fleksibel, namun tingkat ambiguitasnya tinggi. Sedangkan
rencana spesifik adalah rencana yang secara detail menentukan cara-cara yang harus dilakukan untuk mencapai
tujuan. Selain menyuruh karyawan untuk "meningkatkan profit 15%," ia juga memberikan perintah mendetail,
misalnya dengan memperluas pasar, mengurangi biaya, dan lain-lain.
Terakhir, rencana dibagi berdasarkan frekuensi penggunannya, yaitu single use atau standing. Single-use plans
adalah rencana yang didesain untuk dilaksanakan satu kali saja. Contohnya adalah "membangun 6 buah pabrik di
China atau "mencapai penjualan 1.000.000 unit pada tahun 2006." Sedangkan standing plans adalah rencana yang
berjalan selama perusahaan tersebut berdiri, yang termasuk di dalamnya adalah prosedur, peraturan, kebijakan, dan
lain-lain.
22
Perencanaan
Referensi
[1] Misalnya studi yang dilakukan oleh F. Delmar dan S. Shane, "Does Business Planning Facilitate the Development of New Ventures"
Strategic Management Journal, December 2003, pp. 1165—1185.
[2] R. Molz. "How Leaders Use Goals." Long Range Planning. Oktober 1987. p. 81.
Desain
'Desain biasa diterjemahkan sebagai seni terapan, arsitektur, dan berbagai pencapaian kreatif lainnya. Dalam sebuah
kalimat, kata "desain" bisa digunakan baik sebagai kata benda maupun kata kerja. Sebagai kata kerja, "desain"
memiliki arti "proses untuk membuat dan menciptakan obyek baru". Sebagai kata benda, "desain" digunakan untuk
menyebut hasil akhir dari sebuah proses kreatif, baik itu berwujud sebuah rencana, proposal, atau berbentuk obyek
nyata.
Proses desain pada umumnya memperhitungkan aspek fungsi, estetik dan berbagai macam aspek lainnya, yang
biasanya datanya didapatkan dari riset, pemikiran, brainstorming, maupun dari desain yang sudah ada sebelumnya.
Akhir-akhir ini, proses (secara umum) juga dianggap sebagai produk dari desain, sehingga muncul istilah
"perancangan proses". Salah satu contoh dari perancangan proses adalah perancangan proses dalam industri kimia.
Definisi
Desain secara etimologi, istilah Desain berasal "dari tadi" beberapa serapan bahasa, yaitu kata "designo" (Itali) yang
secara gramatikal berarti gambar dan bermakna:
• to make preliminary sketches of
• to plan and carry out experiment"
• to form in the mind
dan kata "designare" (Latin) yang ber
• a plan, scheme, a project
Pengertian Awal
Penggunaan istilah design atau desain bermula dari gambar teknik arsitektur (gambar potong untuk bangunan) serta
di awal perkembangan, istilah desain awalnya masih berbaur dengan seni dan kriya. Dimana, pada dasarnya seni
adalah suatu pola pikir untuk membentuk ekpresi murni yang cenderung fokus pada nilai estetis dan pemaknaan
secara privasi. Sedangkan desain memiliki pengertian sebagai suatu pemikiran baru atas fundamental seni dengan
tidak hanya menitik-beratkan pada nilai estetik, namun juga aspek fungsi dan latar industri secara massa, yang
memang pada realitanya pengertian desain tidak hanya digunakan dalam dunia seni rupa saja, namun juga dalam
bidang teknologi, rekayasa, dll.
23
Manajemen
24
Manajemen
Kata Manajemen berasal dari bahasa Perancis kuno ménagement, yang memiliki arti "seni melaksanakan dan
mengatur."[1] Manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan diterima secara universal.[2] Mary Parker Follet,
misalnya, mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini berarti
bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi.[3] Ricky
W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan
pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat
dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar,
terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.[4]
Etimologi
Kata manajemen mungkin berasal dari bahasa Italia (1561) maneggiare yang berarti "mengendalikan," terutama
dalam konteks mengendalikan kuda, yang berasal dari bahasa latin manus yang berarti "tangan".[5] Bahasa Prancis
lalu mengadopsi kata ini dari bahasa Inggris menjadi ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan
mengatur.[1]
Sejarah Perkembangan Ilmu Manajemen
Banyak kesulitan yang terjadi dalam melacak sejarah manajemen, namun diketahui bahwa ilmu manajemen telah ada
sejak ribuan tahun yang lalu. Hal ini dibuktikan dengan adanya piramida di Mesir.[6] Piramida tersebut dibangun
oleh lebih dari 100.000 orang selama 20 tahun. Piramida Giza tak akan berhasil dibangun jika tidak ada
seseorang—tanpa memedulikan apa sebutan untuk manajer ketika itu—yang merencanakan apa yang harus
dilakukan, mengorganisir manusia serta bahan bakunya, memimpin dan mengarahkan para pekerja, dan menegakkan
pengendalian tertentu guna menjamin bahwa segala sesuatunya dikerjakan sesuai rencana.
Praktik-praktik manajemen lainnya dapat disaksikan selama tahun
1400-an di kota Venesia, Italia, yang ketika itu menjadi pusat
perekonomian
dan
perdagangan.
Penduduk
Venesia
mengembangkan bentuk awal perusahaan bisnis dan melakukan
banyak kegiatan yang lazim terjadi di organisasi moderen saat ini.
Sebagai contoh, di gudang senjata Venesia, kapal perang
diluncurkan sepanjang kanal; pada tiap-tiap perhentian, bahan
baku dan tali layar ditambahkan ke kapal tersebut. Hal ini mirip
dengan model lini perakitan yang dikembangkan oleh Henry Ford
untuk merakit mobil-mobilnya. Selain lini perakitan, orang
Venesia memiliki sistem penyimpanan dan pergudangan untuk
memantau isinya, manajemen sumber daya manusia untuk
mengelola angkatan kerja, dan sistem akuntansi untuk melacak
pendapatan dan biaya.Wikipedia:Kutip sumber tulisan
Piramida di Mesir. Pembangunan piramida ini tak
mungkin terlaksana tanpa adanya seseorang yang
merencanakan, mengorganisasikan dan menggerakan
para pekerja, dan mengontrol pembangunannya.
Daniel Wren membagi evolusi pemikiran manajemen dalam empat fase, yaitu pemikiran awal, era manajemen sains,
era manusia sosial, dan era moderen.[7]
Manajemen
25
Pemikiran awal manajemen
Sebelum abad ke-20, terjadi dua peristiwa penting dalam ilmu manajemen.[2] Peristiwa pertama terjadi pada tahun
1776, ketika Adam Smith menerbitkan sebuah doktrin ekonomi klasik, The Wealth of Nation. Dalam bukunya itu, ia
mengemukakan keunggulan ekonomis yang akan diperoleh organisasi dari pembagian kerja (division of labor), yaitu
perincian pekerjaan ke dalam tugas-tugas yang spesifik dan berulang. Dengan menggunakan industri pabrik peniti
sebagai contoh, Smith mengatakan bahwa dengan sepuluh orang—masing-masing melakukan pekerjaan
khusus—perusahaan peniti dapat menghasilkan kurang lebih 48.000 peniti dalam sehari. Akan tetapi, jika setiap
orang bekerja sendiri menyelesaikan tiap-tiap bagian pekerjaan, sudah sangat hebat bila mereka mampu
menghasilkan sepuluh peniti sehari. Smith menyimpulkan bahwa pembagian kerja dapat meningkatkan produktivitas
dengan (1) meningkatnya keterampilan dan kecekatan tiap-tiap pekerja, (2) menghemat waktu yang terbuang dalam
pergantian tugas, dan (3) menciptakan mesin dan penemuan lain yang dapat menghemat tenaga kerja.[8]
Peristiwa penting kedua yang memengaruhi perkembangan ilmu manajemen adalah Revolusi Industri di Inggris.
Revolusi Industri menandai dimulainya penggunaan mesin, menggantikan tenaga manusia, yang berakibat pada
pindahnya kegiatan produksi dari rumah-rumah menuju tempat khusus yang disebut "pabrik." Perpindahan ini
mengakibatkan manajer-manajer ketika itu membutuhkan teori yang dapat membantu mereka meramalkan
permintaan, memastikan cukupnya persediaan bahan baku, memberikan tugas kepada bawahan, mengarahkan
kegiatan sehari-hari, dan lain-lain, sehingga ilmu manajamen mulai dikembangkan oleh para ahli.
Era manajemen ilmiah
Era ini ditandai dengan berkembangan perkembangan ilmu
manajemen dari kalangan insinyur—seperti Henry Towne, Frederick
Winslow Taylor, Frederick A. Halsey, dan Harrington Emerson[9]
Manajemen ilmiah dipopulerkan oleh Frederick Winslow Taylor
dalam bukunya, Principles of Scientific Management, pada tahun
1911. Taylor mendeskripsikan manajemen ilmiah sebagai
"penggunaan metode ilmiah untuk menentukan cara terbaik dalam
menyelesaikan suatu pekerjaan." Beberapa penulis seperti Stephen
Robbins menganggap tahun terbitnya buku ini sebagai tahun lahirya
teori manajemen moderen.[2]
Perkembangan manajemen ilmiah juga didorong oleh munculnya
pemikiran baru dari Henry Gantt dan keluarga Gilberth. Henry Gantt.
yang pernah bekerja bersama Taylor di Midvale Steel Compan,
menggagas ide bahwa seharusnya seorang mandor mampu memberi
pendidikan kepada karyawannya untuk bersifat rajin (industrious ) dan
kooperatif. Ia juga mendesain sebuah grafik untuk membantu
manajemen yang disebut sebagai Gantt chart yang digunakan untuk
merancang dan mengontrol pekerjaan. Sementara itu, pasangan
suami-istri Frank dan Lillian Gilbreth berhasil menciptakan
micromotion, sebuah alat yang dapat mencatat setiap gerakan yang
dilakukan oleh pekerja dan lamanya waktu yang dihabiskan untuk
melakukan setiap gerakan tersebut. Alat ini digunakan untuk
menciptakan sistem produksi yang lebih efesien.[9]
Frederick Winslow Taylor.
Era ini juga ditandai dengan hadirnya teori administratif, yaitu teori mengenai apa yang seharusnya dilakukan oleh
para manajer dan bagaimana cara membentuk praktik manajemen yang baik.[9] Pada awal abad ke-20, seorang
Manajemen
industriawan Perancis bernama Henri Fayol mengajukan gagasan lima fungsi utama manajemen: merancang,
mengorganisasi, memerintah, mengoordinasi, dan mengendalikan.[10] Gagasan Fayol itu kemudian mulai digunakan
sebagai kerangka kerja buku ajar ilmu manajemen pada pertengahan tahun 1950, dan terus berlangsung hingga
sekarang.[2] Selain itu, Henry Fayol juga mengagas 14 prinsip manajemen yang merupakan dasar-dasar dan nilai
yang menjadi inti dari keberhasilan sebuah manajemen.
Sumbangan penting lainnya datang dari ahli sosilogi Jerman Max Weber. Weber menggambarkan suatu tipe ideal
organisasi yang disebut sebagai birokrasi—bentuk organisasi yang dicirikan oleh pembagian kerja, hierarki yang
didefinisikan dengan jelas, peraturan dan ketetapan yang rinci, dan sejumlah hubungan yang impersonal. Namun,
Weber menyadari bahwa bentuk "birokrasi yang ideal" itu tidak ada dalam realita. Dia menggambarkan tipe
organisasi tersebut dengan maksud menjadikannya sebagai landasan untuk berteori tentang bagaimana pekerjaan
dapat dilakukan dalam kelompok besar. Teorinya tersebut menjadi contoh desain struktural bagi banyak organisasi
besar sekarang ini.[2]
Perkembangan selanjutnya terjadi pada tahun 1940-an ketika Patrick Blackett melahirkan ilmu riset operasi, yang
merupakan kombinasi dari teori statistika dengan teori mikroekonomi. Riset operasi, sering dikenal dengan
"manajemen sains", mencoba pendekatan sains untuk menyelesaikan masalah dalam manajemen, khususnya di
bidang logistik dan operasi. Pada tahun 1946, Peter F. Drucker—sering disebut sebagai Bapak Ilmu
Manajemen—menerbitkan salah satu buku paling awal tentang manajemen terapan: "Konsep Korporasi" (Concept of
the Corporation). Buku ini muncul atas ide Alfred Sloan (chairman dari General Motors) yang menugaskan
penelitian tentang organisasi.[11]
Era manusia sosial
Era manusia sosial ditandai dengan lahirnya mahzab perilaku (behavioral school) dalam pemikiran manajemen di
akhir era manajemen sains. Mahzab perilaku tidak mendapatkan pengakuan luas sampai tahun 1930-an. Katalis
utama dari kelahiran mahzab perilaku adalah serangkaian studi penelitian yang dikenal sebagai eksperimen
Hawthrone.
Eksperimen Hawthrone dilakukan pada tahun 1920-an hingga 1930-an di Pabrik Hawthrone milik Western Electric
Company Works di Cicero, Illenois.[2]. Kajian ini awalnya bertujuan mempelajari pengaruh berbagai macam tingkat
penerangan lampu terhadap produktivitas kerja. Hasil kajian mengindikasikan bahwa ternyata insentif seperti
jabatan, lama jam kerja, periode istirahat, maupun upah lebih sedikit pengaruhnya terhadap output pekerja
dibandingkan dengan tekanan kelompok, penerimaan kelompok, serta rasa aman yang menyertainya. Peneliti
menyimpulkan bahwa norma-norma sosial atau standar kelompok merupakan penentu utama perilaku kerja
individu.[9]
Kontribusi lainnya datang dari Mary Parker Follet. Follett (1868–1933) yang mendapatkan pendidikan di bidang
filosofi dan ilmu politik menjadi terkenal setelah menerbitkan buku berjudul Creative Experience pada tahun
1924.[9] Follet mengajukan suatu filosifi bisnis yang mengutamakan integrasi sebagai cara untuk mengurangi konflik
tanpa kompromi atau dominasi. Follet juga percaya bahwa tugas seorang pemimpin adalah untuk menentukan tujuan
organisasi dan mengintegrasikannya dengan tujuan individu dan tujuan kelompok. Dengan kata lain, ia berpikir
bahwa organisasi harus didasarkan pada etika kelompok daripada individualisme. Dengan demikian, manajer dan
karyawan seharusnya memandang diri mereka sebagai mitra, bukan lawan.
Pada tahun 1938, Chester Barnard (1886–1961) menulis buku berjudul The Functions of the Executive yang
menggambarkan sebuah teori organisasi dalam rangka untuk merangsang orang lain memeriksa sifat sistem koperasi.
Melihat perbedaan antara motif pribadi dan organisasi, Barnard menjelaskan dikotonomi "efektif-efisien". Menurut
Barnard, efektivitas berkaitan dengan pencapaian tujuan, dan efisiensi adalah sejauh mana motif-motif individu
dapat terpuaskan. Dia memandang organisasi formal sebagai sistem terpadu yang menjadikan kerjasama, tujuan
bersama, dan komunikasi sebagai elemen universal, sementara itu pada organisasi informal, komunikasi,
kekompakan, dan pemeliharaan perasaan harga diri lebih diutamakan. Barnard juga mengembangkan teori
26
Manajemen
"penerimaan otoritas" yang didasarkan pada gagasan bahwa atasan hanya memiliki kewenangan jika bawahan
menerima otoritasnya.
Era moderen
Era moderen ditandai dengan hadirnya konsep manajemen kualitas total (total quality management—TQM) di abad
ke-20 yang diperkenalkan oleh beberapa guru manajemen, yang paling terkenal di antaranya W. Edwards Deming
(1900–1993) and Joseph Juran (lahir 1904).
Deming, orang Amerika, dianggap sebagai Bapak Kontrol Kualitas di Jepang.[9] Deming berpendapat bahwa
kebanyakan permasalahan dalam kualitas bukan berasal dari kesalahan pekerja, melainkan sistemnya. Ia
menekankan pentingnya meningatkan kualitas dengan mengajukan teori lima langkah reaksi berantai. Ia berpendapat
bila kualitas dapat ditingkatkan, (1) biaya akan berkurang karena berkurangnya biaya perbaikan, sedikitnya
kesalahan, minimnya penundaan, dan pemanfaatan yang lebih baik atas waktu dan material; (2) produktivitas
meningkat; (3) pangsa pasar meningkat karena peningkatan kualitas dan penurunan harga; (4) profitabilitas
perusahaan peningkat sehingga dapat bertahan dalam bisnis; (5) jumlah pekerjaan meningkat. Deming
mengembangkan 14 poin rencana untuk meringkas pengajarannya tentang peningkatan kualitas.
Kontribusi kedua datang dari Joseph Juran.[9] Ia menyatakan bahwa 80 persen cacat disebabkan karena faktor-faktor
yang sebenarnya dapat dikontrol oleh manajemen. Dari teorinya, ia mengembangkan trilogi manajemen yang
memasukkan perencanaan, kontrol, dan peningkatan kualitas. Juran mengusulkan manajemen untuk memilih satu
area yang mengalami kontrol kualitas yang buruk. Area tersebut kemudian dianalisis, kemudian dibuat solusi dan
diimplementasikan.
Teori manajemen
Manajemen ilmiah
Manajemen ilmiah kemudian dikembangkan lebih jauh oleh pasangan suami-istri Frank dan Lillian Gilbreth.
Keluarga Gilbreth berhasil menciptakan micromotion yang dapat mencatat setiap gerakan yang dilakukan oleh
pekerja dan lamanya waktu yang dihabiskan untuk melakukan setiap gerakan tersebut.[9] Gerakan yang sia-sia yang
luput dari pengamatan mata telanjang dapat diidentifikasi dengan alat ini, untuk kemudian dihilangkan. Keluarga
Gilbreth juga menyusun skema klasifikasi untuk memberi nama tujuh belas gerakan tangan dasar (seperti mencari,
menggenggam, memegang) yang mereka sebut Therbligs (dari nama keluarga mereka, Gilbreth, yang dieja terbalik
dengan huruf th tetap). Skema tersebut memungkinkan keluarga Gilbreth menganalisis cara yang lebih tepat dari
unsur-unsur setiap gerakan tangan pekerja.[9]
Skema itu mereka dapatkan dari pengamatan mereka terhadap cara penyusunan batu bata. Sebelumnya, Frank yang
bekerja sebagai kontraktor bangunan menemukan bahwa seorang pekerja melakukan 18 gerakan untuk memasang
batu bata untuk eksterior dan 18 gerakan juga untuk interior. Melalui penelitian, ia menghilangkan gerakan-gerakan
yang tidak perlu sehingga gerakan yang diperlukan untuk memasang batu bata eksterior berkurang dari 18 gerakan
menjadi 5 gerakan. Sementara untuk batu bata interior, ia mengurangi secara drastis dari 18 gerakan hingga menjadi
2 gerakan saja. Dengan menggunakan teknik-teknik Gilbreth, tukang baku dapat lebih produktif dan berkurang
kelelahannya di penghujung hari.Wikipedia:Kutip sumber tulisan
Pendekatan kuantitatif
Pendekatan kuantitatif adalah penggunaan sejumlah teknik kuantitatif—seperti statistik, model optimasi, model
informasi, atau simulasi komputer—untuk membantu manajemen mengambil keputusan. Sebagai contoh,
pemrograman linear digunakan para manajer untuk membantu mengambil kebijakan pengalokasian sumber daya;
analisis jalur kritis (Critical Path Analysis) dapat digunakan untuk membuat penjadwalan kerja yang lebih efesien;
model kuantitas pesanan ekonomi (economic order quantity model) membantu manajer menentukan tingkat
27
Manajemen
persediaan optimum; dan lain-lain.
Pengembangan kuantitatif muncul dari pengembangan solusi matematika dan statistik terhadap masalah militer
selama Perang Dunia II.[12] Setelah perang berakhir, teknik-teknik matematika dan statistika yang digunakan untuk
memecahkan persoalan-persoalan militer itu diterapkan di sektor bisnis. Pelopornya adalah sekelompok perwira
militer yang dijuluki "Whiz Kids."[12] Para perwira yang bergabung dengan Ford Motor Company pada pertengahan
1940-an ini menggunakan metode statistik dan model kuantitatif untuk memperbaiki pengambilan keputusan di
Ford.
Klasifikasi
Ada 6 macam teori manajamen diantaranya:
• Aliran klasik: Aliran ini mendefinisikan manajemen sesuai dengan fungsi-fungsi manajemennya. Perhatian dan
kemampuan manajemen dibutuhkan pada penerapan fungsi-fungsi tersebut.
• Aliran perilaku: Aliran ini sering disebut juga aliran manajemen hubungan manusia. Aliran ini memusatkan
kajiannya pada aspek manusia dan perlunya manajemen memahami manusia.
• Aliran manajemen Ilmiah: aliran ini menggunakan matematika dan ilmu statistika untuk mengembangkan
teorinya. Menurut aliran ini, pendekatan kuantitatif merupakan sarana utama dan sangat berguna untuk
menjelaskan masalah manajemen.
• Aliran analisis sistem: Aliran ini memfokuskan pemikiran pada masalah yang berhubungan dengan bidang lain
untuk mengembangkan teorinya.
• Aliran manajemen berdasarkan hasil: Aliran manajemen berdasarkan hasil diperkenalkan pertama kali oleh
Peter Drucker pada awal 1950-an. Aliran ini memfokuskan pada pemikiran hasil-hasil yang dicapai bukannya
pada interaksi kegiatan karyawan.
• Aliran manajemen mutu: Aliran manajemen mutu memfokuskan pemikiran pada usaha-usaha untuk mencapai
kepuasan pelanggan atau konsumen.
Fungsi manajemen
Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan melekat di dalam proses manajemen yang
akan dijadikan acuan oleh manajer dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan.Wikipedia:Kutip sumber
tulisan Fungsi manajemen pertama kali diperkenalkan oleh seorang industrialis Perancis bernama Henry Fayol pada
awal abad ke-20.Wikipedia:Kutip sumber tulisan Ketika itu, ia menyebutkan lima fungsi manajemen, yaitu
merancang, mengorganisir, memerintah, mengordinasi, dan mengendalikan. Namun saat ini, kelima fungsi tersebut
telah diringkas menjadi tigaWikipedia:Kutip sumber tulisan, yaitu:
1. Perencanaan (planning) adalah memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan sumber yang dimiliki.
Perencanaan dilakukan untuk menentukan tujuan perusahaan secara keseluruhan dan cara terbaik untuk
memenuhi tujuan itu. Manajer mengevaluasi berbagai rencana alternatif sebelum mengambil tindakan dan
kemudian melihat apakah rencana yang dipilih cocok dan dapat digunakan untuk memenuhi tujuan perusahaan.
Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan, fungsi-fungsi
lainnya tak dapat berjalan.
2. Pengorganisasian (organizing) dilakukan dengan tujuan membagi suatu kegiatan besar menjadi
kegiatan-kegiatan yang lebih kecil. Pengorganisasian mempermudah manajer dalam melakukan pengawasan dan
menentukan orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas yang telah dibagi-bagi tersebut. Pengorganisasian
dapat dilakukan dengan cara menentukan tugas apa yang harus dikerjakan, siapa yang harus mengerjakannya,
bagaimana tugas-tugas tersebut dikelompokkan, siapa yang bertanggung jawab atas tugas tersebut, dan pada
tingkatan mana keputusan harus diambil.
3. Pengarahan (directing) adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota kelompok berusaha
untuk mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan manajerial dan usaha.
28
Manajemen
29
Sarana manajemen
Untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan diperlukan alat-alat
sarana (tools). Tools merupakan syarat suatu usaha untuk
mencapai hasil yang ditetapkan. Tools tersebut dikenal dengan
6M, yaitu men, money, materials, machines, method, dan
markets.Wikipedia:Kutip sumber tulisan
Man merujuk pada sumber daya manusia yang dimiliki oleh
organisasi. Dalam manajemen, faktor manusia adalah yang paling
menentukan. Manusia yang membuat tujuan dan manusia pula
yang melakukan proses untuk mencapai tujuan. Tanpa ada
manusia tidak ada proses kerja, sebab pada dasarnya manusia
adalah makhluk kerja. Oleh karena itu, manajemen timbul karena
adanya orang-orang yang berkerja sama untuk mencapai tujuan.
Money atau Uang merupakan salah satu unsur yang tidak dapat
diabaikan. Uang merupakan alat tukar dan alat pengukur nilai.
Besar-kecilnya hasil kegiatan dapat diukur dari jumlah uang yang
beredar dalam perusahaan. Oleh karena itu uang merupakan alat
(tools) yang penting untuk mencapai tujuan karena segala sesuatu
harus diperhitungkan secara rasional. Hal ini akan berhubungan
dengan berapa uang yang harus disediakan untuk membiayai gaji
tenaga kerja, alat-alat yang dibutuhkan dan harus dibeli serta
berapa hasil yang akan dicapai dari suatu organisasi.
Man dan machine, dua sarana manajemen.
Material terdiri dari bahan setengah jadi (raw material) dan bahan jadi. Dalam dunia usaha untuk mencapai hasil
yang lebih baik, selain manusia yang ahli dalam bidangnya juga harus dapat menggunakan bahan/materi-materi
sebagai salah satu sarana. Sebab materi dan manusia tidaki dapat dipisahkan, tanpa materi tidak akan tercapai hasil
yang dikehendaki.
Machine atau Mesin digunakan untuk memberi kemudahan atau menghasilkan keuntungan yang lebih besar serta
menciptakan efesiensi kerja.
Metode adalah suatu tata cara kerja yang memperlancar jalannya pekerjaan manajer. Sebuah metode daat dinyatakan
sebagai penetapan cara pelaksanaan kerja suatu tugas dengan memberikan berbagai pertimbangan-pertimbangan
kepada sasaran, fasilitas-fasilitas yang tersedia dan penggunaan waktu, serta uang dan kegiatan usaha. Perlu diingat
meskipun metode baik, sedangkan orang yang melaksanakannya tidak mengerti atau tidak mempunyai pengalaman
maka hasilnya tidak akan memuaskan. Dengan demikian, peranan utama dalam manajemen tetap manusianya
sendiri.
Market atau pasar adalah tempat di mana organisasi menyebarluaskan (memasarkan) produknya. Memasarkan
produk sudah barang tentu sangat penting sebab bila barang yang diproduksi tidak laku, maka proses produksi
barang akan berhenti. Artinya, proses kerja tidak akan berlangsung. Oleh sebab itu, penguasaan pasar dalam arti
menyebarkan hasil produksi merupakan faktor menentukan dalam perusahaan. Agar pasar dapat dikuasai maka
kualitas dan harga barang harus sesuai dengan selera konsumen dan daya beli (kemampuan) konsumen.
Manajemen
Prinsip manajemen
Prinsip-prinsip dalam manajemen bersifat lentur dalam arti bahwa perlu dipertimbangkan sesuai dengan
kondisi-kondisi khusus dan situasi-situasi yang berubah. Menurut Henry Fayol, seorang pencetus teori manajemen
yang berasal dari Perancis, prinsip-prinsip umum manajemen ini terdiri dari:[13]
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Pembagian kerja (division of work)
Wewenang dan tanggung jawab (authority and responsibility)
Disiplin (discipline)
Kesatuan perintah (unity of command)
Kesatuan pengarahan (unity of direction)
Mengutamakan kepentingan organisasi di atas kepentingan sendiri (subordination of individual interests to the
general interests)
7. Pembayaran upah yang adil (remuneration)
8. Pemusatan (centralisation)
9. Hirarki (hierarchy)
10. Tata tertib (order)
11. Keadilan (equity)
12. Stabilitas kondisi karyawan (stability of tenure of personnel)
13. Inisiatif (Inisiative)
14. Semangat kesatuan (esprits de corps)
Manajer
Manajer adalah seseorang yang bekerja melalui orang lain dengan mengoordinasikan kegiatan-kegiatan mereka guna
mencapai sasaran organisasi.Wikipedia:Kutip sumber tulisan
Tingkatan manajer
Pada organisasi berstruktur tradisional, manajer sering dikelompokan menjadi manajer puncak, manajer tingkat
menengah, dan manajer lini pertama (biasanya digambarkan dengan bentuk piramida, di mana jumlah karyawan
lebih besar di bagian bawah daripada di puncak).
Manejemen lini pertama (first-line management), dikenal pula dengan istilah manajemen operasional, merupakan
manajemen tingkatan paling rendah yang bertugas memimpin dan mengawasi karyawan non-manajerial yang terlibat
dalam proses produksi. Mereka sering disebut penyelia (supervisor), manajer shift, manajer area, manajer kantor,
manajer departemen, atau mandor (foreman).
Manajemen tingkat menengah (middle management) mencakup semua manajemen yang berada di antara manajer
lini pertama dan manajemen puncak dan bertugas sebagai penghubung antara keduanya. Jabatan yang termasuk
manajer menengah di antaranya kepala bagian, pemimpin proyek, manajer pabrik, atau manajer divisi.
Manajemen puncak (top management), dikenal pula dengan istilah executive officer, bertugas merencanakan
kegiatan dan strategi perusahaan secara umum dan mengarahkan jalannya perusahaan. Contoh top manajemen adalah
CEO (Chief Executive Officer), CIO (Chief Information Officer), dan CFO (Chief Financial Officer).
Meskipun demikian, tidak semua organisasi dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan menggunakan bentuk
piramida tradisional ini. Misalnya pada organisasi yang lebih fleksibel dan sederhana, dengan pekerjaan yang
dilakukan oleh tim karyawan yang selalu berubah, berpindah dari satu proyek ke proyek lainnya sesuai dengan
permintaan pekerjaan.
30
Manajemen
Peran manajer
Henry Mintzberg, seorang ahli riset ilmu manajemen, mengemukakan bahwa ada sepuluh peran yang dimainkan
oleh manajer di tempat kerjanya. Ia kemudian mengelompokan kesepuluh peran itu ke dalam tiga kelompok[14].
yang pertama adalah peran antar pribadi, yaitu melibatkan orang dan kewajiban lain, yang bersifat seremonial dan
simbolis. Peran ini meliputi peran sebagai figur untuk anak buah, pemimpin, dan penghubung. Yang kedua adalah
peran informasional, meliputi peran manajer sebagai pemantau dan penyebar informasi, serta peran sebagai juru
bicara. Yang ketiga adalah peran pengambilan keputusan, meliputi peran sebagai seorang wirausahawan, pemecah
masalah, pembagi sumber daya, dan perunding.
Mintzberg kemudian menyimpulkan bahwa secara garis besar, aktivitas yang dilakukan oleh manajer adalah
berinteraksi dengan orang lain.[14]
Keterampilan manajer
Robert L. Katz pada tahun 1970-an mengemukakan bahwa setiap
manajer membutuhkan minimal tiga keterampilan dasar.[15] Ketiga
keterampilan tersebut adalah:
1. Keterampilan konseptual (conceptional skill)
Manajer tingkat atas (top manager) harus memiliki keterampilan
untuk membuat konsep, ide, dan gagasan demi kemajuan organisasi.
Gagasan atau ide serta konsep tersebut kemudian haruslah
dijabarkan menjadi suatu rencana kegiatan untuk mewujudkan
Gambar ini menunjukan keterampilan yang
gagasan atau konsepnya itu. Proses penjabaran ide menjadi suatu
dibutuhkan manajer pada setiap tingkatannya.
rencana kerja yang kongkret itu biasanya disebut sebagai proses
perencanaan atau planning. Oleh karena itu, keterampilan konsepsional juga meruipakan keterampilan untuk
membuat rencana kerja.
2. Keterampilan berhubungan dengan orang lain (humanity skill)
Selain kemampuan konsepsional, manajer juga perlu dilengkapi dengan keterampilan berkomunikasi atau
keterampilan berhubungan dengan orang lain, yang disebut juga keterampilan kemanusiaan. Komunikasi yang
persuasif harus selalu diciptakan oleh manajer terhadap bawahan yang dipimpinnya. Dengan komunikasi yang
persuasif, bersahabat, dan kebapakan akan membuat karyawan merasa dihargai dan kemudian mereka akan
bersikap terbuka kepada atasan. Keterampilan berkomunikasi diperlukan, baik pada tingkatan manajemen atas,
menengah, maupun bawah.
3. Keterampilan teknis (technical skill)
Keterampilan ini pada umumnya merupakan bekal bagi manajer pada tingkat yang lebih rendah. Keterampilan
teknis ini merupakan kemampuan untuk menjalankan suatu pekerjaan tertentu, misalnya menggunakan program
komputer, memperbaiki mesin, membuat kursi, akuntansi dan lain-lain.
Selain tiga keterampilan dasar di atas, Ricky W. Griffin menambahkan dua keterampilan dasar yang perlu dimiliki
manajer, yaitu:[4]
1. Keterampilan manajemen waktu
Merupakan keterampilan yang merujuk pada kemampuan seorang manajer untuk menggunakan waktu yang
dimilikinya secara bijaksana. Griffin mengajukan contoh kasus Lew Frankfort dari Coach. Pada tahun 2004,
sebagai manajer, Frankfort digaji $2.000.000 per tahun. Jika diasumsikan bahwa ia bekerja selama 50 jam per
minggu dengan waktu cuti 2 minggu, maka gaji Frankfort setiap jamnya adalah $800 per jam—sekitar $13 per
menit. Dari sana dapat kita lihat bahwa setiap menit yang terbuang akan sangat merugikan perusahaan.
Kebanyakan manajer, tentu saja, memiliki gaji yang jauh lebih kecil dari Frankfort. Namun demikian, waktu yang
mereka miliki tetap merupakan aset berharga, dan menyianyiakannya berarti membuang-buang uang dan
31
Manajemen
mengurangi produktivitas perusahaan.
2. Keterampilan membuat keputusan
Merupakan kemampuan untuk mendefinisikan masalah dan menentukan cara terbaik dalam memecahkannya.
Kemampuan membuat keputusan adalah yang paling utama bagi seorang manajer, terutama bagi kelompok
manajer atas (top manager). Griffin mengajukan tiga langkah dalam pembuatan keputusan. Pertama, seorang
manajer harus mendefinisikan masalah dan mencari berbagai alternatif yang dapat diambil untuk
menyelesaikannya. Kedua, manajer harus mengevaluasi setiap alternatif yang ada dan memilih sebuah alternatif
yang dianggap paling baik. Dan terakhir, manajer harus mengimplementasikan alternatif yang telah ia pilih serta
mengawasi dan mengevaluasinya agar tetap berada di jalur yang benar.
Etika manajerial
Etika manajerial adalah standar prilaku yang memandu manajer dalam pekerjaan mereka. Ada tiga kategori
klasifikasi menurut Ricky W. Griffin:[4]
• Perilaku terhadap karyawan
• Perilaku terhadap organisasi
• Perilaku terhadap agen ekonomi lainnya
Bidang manajemen
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Manajemen administrasi perkantoran
Manajemen pergantian
Manajemen komunikasi
Manajemen constraint
Manajemen biaya
Manajemen hubungan pelanggan
Manajemen harga pendapatan
Manajemen enterprise
Manajemen fasilitas
Manajemen integrasi
Manajemen pengetahuan
Manajemen pemasaran
Manajemen mikro
Manajemen sakit
Manajemen pandangan
Manajemen pengadaan
Manajemen program
Manajemen projek
Manajemen proses
Manajemen produksi
Manajemen kualitas
Manajemen sumber daya manusia
Manajemen risiko
Keahlian manajemen
Manajemen pengeluaran
Manajemen rantai suplai
• Manajemen sistem
• Manajemen waktu
32
Manajemen
•
•
•
•
•
•
•
Manajemen stress
Manajemen strategis
Manajemen keuangan
Manajemen personalia
Manajemen organisasi
Manajemen Pertunjukan
Manajemen Persiapan dan Pelaksanaan
Referensi
[1] Oxford English Dictionary
[2] Robbins, Stephen dan Mary coulter. 2007. Management, 8th Edition. NJ: Prentice Hall.
[3] Vocational Business: Training, Developing and Motivating People by Richard Barrett - Business & Economics - 2003. - Page 51.
[4] Griffin, R. 2006. Business, 8th Edition. NJ: Prentice Hall.
[5] Online Etymology: Manage (http:/ / www. etymonline. com/ index. php?term=manage)
[6] C.S. George Jr. 1972. The History of Management Thought, ed. 2nd. Upper Saddle River, NJ. Prentice Hall. h.4
[7] Wren, Daniel dan Arthur Bedeian. 2009. The Evolution of Management Thought
[8] Smith, Adam. 1776. An Inquiry into the Nature and Causes of the Wealth of Nations.
[9] http:/ / www. referenceforbusiness. com/ management/ Or-Pr/ Pioneers-of-Management. html
[10] Fayol, Henry. 1949. Administration, industrielle et generale.
[11] Drucker, Peter. 1946. Concept of Corporation. John Day Company.
[12] Kisah Whiz Kids (http:/ / www. amnesta. net/ other/ whizKids/ )
[13] HENRI FAYOL’S 14 Principles of Management (http:/ / managementinnovations. wordpress. com/ 2008/ 12/ 04/
henri-fayols-14-principles-of-management/ )
[14] Mintzberg 1973. The Nature of Managerial Work
[15] Robert L. Katz. Skills of an Effective Administrator.
Pranala luar
• (Inggris) Management Theories (http://www.valuebasedmanagement.net)
• (Inggris) Free Management Library (http://www.mapnp.org/library/)
• (Inggris) Famous Quotes on Management (http://www.adviceonmanagement.com)
Lihat Pula
• Rencana pengelolaan informasi
33
Tanah
34
Tanah
Artikel ini membahas tanah sebagai benda bentukan alam. Untuk tanah sebagai objek hukum, lihat artikel
lahan.
Tanah (bahasa Yunani: pedon; bahasa Latin: solum) adalah bagian
kerak bumi yang tersusun dari mineral dan bahan organik.
Tanah sangat vital peranannya bagi semua kehidupan di bumi karena
tanah mendukung kehidupan tumbuhan dengan menyediakan hara dan
air sekaligus sebagai penopang akar. Struktur tanah yang
berongga-rongga juga menjadi tempat yang baik bagi akar untuk
bernapas dan tumbuh. Tanah juga menjadi habitat hidup berbagai
mikroorganisme. Bagi sebagian besar hewan darat, tanah menjadi
lahan untuk hidup dan bergerak.
Ilmu yang mempelajari berbagai aspek mengenai tanah dikenal sebagai
ilmu tanah.
Dari segi klimatologi, tanah memegang peranan penting sebagai
penyimpan air dan menekan erosi, meskipun tanah sendiri juga dapat
tererosi.
Profil tanah, memperlihatkan beberapa horizon
tanah.
Komposisi tanah berbeda-beda pada satu lokasi dengan lokasi yang
lain. Air dan udara merupakan bagian dari tanah.
Pembentukan tanah (pedogenesis)
Tanah berasal dari pelapukan batuan dengan bantuan organisme, membentuk tubuh unik yang menutupi batuan.
Proses pembentukan tanah dikenal sebagai ''pedogenesis''. Proses yang unik ini membentuk tanah sebagai tubuh alam
yang terdiri atas lapisan-lapisan atau disebut sebagai horizon tanah. Setiap horizon menceritakan mengenai asal dan
proses-proses fisika, kimia, dan biologi yang telah dilalui tubuh tanah tersebut.
Hans Jenny (1899-1992), seorang pakar tanah asal Swiss yang bekerja di Amerika Serikat, menyebutkan bahwa
tanah terbentuk dari bahan induk yang telah mengalami modifikasi/pelapukan akibat dinamika faktor iklim,
organisme (termasuk manusia), dan relief permukaan bumi (topografi) seiring dengan berjalannya waktu.
Berdasarkan dinamika kelima faktor tersebut terbentuklah berbagai jenis tanah dan dapat dilakukan klasifikasi tanah.
Karakteristik
Tubuh tanah (solum) tidak lain adalah batuan yang melapuk dan mengalami proses pembentukan lanjutan. Usia
tanah yang ditemukan saat ini tidak ada yang lebih tua daripada periode Tersier dan kebanyakan terbentuk dari masa
Pleistosen.
Tubuh tanah terbentuk dari campuran bahan organik dan mineral. Tanah non-organik atau tanah mineral terbentuk
dari batuan sehingga ia mengandung mineral. Sebaliknya, tanah organik (organosol/humosol) terbentuk dari
pemadatan terhadap bahan organik yang terdegradasi.
Tanah organik berwarna hitam dan merupakan pembentuk utama lahan gambut dan kelak dapat menjadi batu bara.
Tanah organik cenderung memiliki keasaman tinggi karena mengandung beberapa asam organik (substansi humik)
hasil dekomposisi berbagai bahan organik. Kelompok tanah ini biasanya miskin mineral, pasokan mineral berasal
dari aliran air atau hasil dekomposisi jaringan makhluk hidup. Tanah organik dapat ditanami karena memiliki sifat
fisik gembur (sarang) sehingga mampu menyimpan cukup air namun karena memiliki keasaman tinggi sebagian
besar tanaman pangan akan memberikan hasil terbatas dan di bawah capaian optimum.
Tanah
Tanah non-organik didominasi oleh mineral. Mineral ini membentuk partikel pembentuk tanah. Tekstur tanah
demikian ditentukan oleh komposisi tiga partikel pembentuk tanah: pasir, lanau (debu), dan lempung. Tanah pasiran
didominasi oleh pasir, tanah lempungan didominasi oleh lempung. Tanah dengan komposisi pasir, lanau, dan
lempung yang seimbang dikenal sebagai geluh (loam).
Warna tanah merupakan ciri utama yang paling mudah diingat orang. Warna tanah sangat bervariasi, mulai dari
hitam kelam, coklat, merah bata, jingga, kuning, hingga putih. Selain itu, tanah dapat memiliki lapisan-lapisan
dengan perbedaan warna yang kontras sebagai akibat proses kimia (pengasaman) atau pencucian (leaching). Tanah
berwarna hitam atau gelap seringkali menandakan kehadiran bahan organik yang tinggi, baik karena pelapukan
vegetasi maupun proses pengendapan di rawa-rawa. Warna gelap juga dapat disebabkan oleh kehadiran mangan,
belerang, dan nitrogen. Warna tanah kemerahan atau kekuningan biasanya disebabkan kandungan besi teroksidasi
yang tinggi; warna yang berbeda terjadi karena pengaruh kondisi proses kimia pembentukannya. Suasana
aerobik/oksidatif menghasilkan warna yang seragam atau perubahan warna bertahap, sedangkan suasana
anaerobik/reduktif membawa pada pola warna yang bertotol-totol atau warna yang terkonsentrasi[1].
Struktur tanah merupakan karakteristik fisik tanah yang terbentuk dari komposisi antara agregat (butir) tanah dan
ruang antaragregat. Tanah tersusun dari tiga fase: fase padatan, fase cair, dan fase gas. Fasa cair dan gas mengisi
ruang antaragregat. Struktur tanah tergantung dari imbangan ketiga faktor penyusun ini. Ruang antaragregat disebut
sebagai porus (jamak pori). Struktur tanah baik bagi perakaran apabila pori berukuran besar (makropori) terisi udara
dan pori berukuran kecil (mikropori) terisi air. Tanah yang gembur (sarang) memiliki agregat yang cukup besar
dengan makropori dan mikropori yang seimbang. Tanah menjadi semakin liat apabila berlebihan lempung sehingga
kekurangan makropori.
Pencemaran tanah
Pencemaran tanah terjadi akibat masuknya benda asing (misalnya senyawa kimia buatan manusia) ke tanah dan
mengubah suasana/lingkungan asli tanah sehingga terjadi penurunan kualitas dalam fungsi tanah. Pencemaran dapat
terjadi karena kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial; penggunaan pestisida;
masuknya air permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan; kecelakaan kendaraaan pengangkut
minyak, zat kimia, atau limbah; air limbah dari tempat penimbunan sampah serta limbah industri yang langsung
dibuang ke tanah secara sembarangan (illegal dumping).
Catatan dan rujukan
35
Pedologi
36
Pedologi
Tidak untuk dikacaukan dengan paedologi, istilah lain untuk pedagogi eksperimental, ilmu mengenai
perkembangan dan perilaku anak-anak.
Pedologi adalah ilmu yang mempelajari berbagai aspek geologi tanah. Di dalamnya ditinjau berbagai hal mengenai
pembentukan tanah (pedogenesis), morfologi tanah (sifat dan ciri fisika dan kimia), dan klasifikasi tanah. Istilah ini
dipinjam dari bahasa Inggris, pedology, yang membentuknya dari dua kata bahasa Yunani: pedon ("tanah") dan
logos ("lambang", "pengetahuan").
Pedologi merupakan satu dari dua cabang utama ilmu tanah, selain edafologi (ilmu kesuburan tanah).
Klasifikasi tanah
Klasifikasi tanah memiliki berbagai versi. Terdapat kesulitan teknis dalam melakukan klasifikasi untuk tanah karena
banyak hal yang memengaruhi pembentukan tanah. Selain itu, tanah adalah benda yang dinamis sehingga selalu
mengalami proses perubahan. Tanah terbentuk dari batuan yang aus/lapuk akibat terpapar oleh dinamika di lapisan
bawah atmosfer, seperti dinamika iklim, topografi/geografi, dan aktivitas organisme biologi. Intensitas dan selang
waktu dari berbagai faktor ini juga berakibat pada variasi tampilan tanah.
Dalam melakukan klasifikasi tanah para ahli pertama kali melakukannya berdasarkan ciri fisika dan kimia, serta
dengan melihat lapisan-lapisan yang membentuk profil tanah. Selanjutnya, setelah teknologi jauh berkembang para
ahli juga melihat aspek batuan dasar yang membentuk tanah serta proses pelapukan batuan yang kemudian
memberikan ciri-ciri khas tertentu pada tanah yang terbentuk.
Berdasarkan kriteria itu, ditemukan banyak sekali jenis tanah di dunia. Untuk memudahkannya, seringkali para ahli
melakukan klasifikasi secara lokal. Untuk Indonesia misalnya dikenal sistem klasifikasi Dudal-Soepraptohardjo
(1957-1961)[1] yang masih dirujuk hingga saat ini di Indonesia untuk kepentingan pertanian, khususnya dalam versi
yang dimodifikasi oleh Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat (Puslittanak) pada tahun 1978 dan 1982.
Pada tahun 1975 dirilis sistem klasifikasi USDA (Departemen Pertanian AS). Sistem ini dibuat karena sistem-sistem
klasifikasi lama saling tumpang tindih dalam penamaan akibat perbedaan kriteria. Dalam pemakaiannya, sistem
USDA memberikan kriteria yang jelas dibandingkan sistem klasifikasi lain, sehingga sistem USDA ini biasa
disertakan dalam pengklasifikasian tanah untuk mendampingi penamaan berdasarkan sistem FAO atau PPT (Pusat
Penelitian Tanah). Kelemahan dari sistem ini, khususnya untuk negara berkembang, adalah kriterianya yang sangat
mendasarkan pada analisis laboratorium yang rinci, sehingga para praktisi sulit untuk mendefinisikan langsung di
lapangan. Walaupun demikian, sistem USDA sangat membantu karena memakai sistem penamaan yang konsisten.
Untuk komunikasi di antara para ahli tanah dunia, Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) telah mengembangkan
sistem klasifikasi tanah pula sejak 1974. Pada tahun 1998 kemudian disepakati dipakainya sistem klasifikasi WRB
dari World Reference Base for Soil Resources, suatu proyek bentukan FAO, untuk menggantikan sistem ini. Versi
terbaru dari sistem WRB dirilis pada tahun 2007.
Sistem klasifikasi Dudal-Soepraptohardjo
Taksonomi tanah berdasarkan sistem Dudal-Soepraptohardjo mendasarkan pada penampilan profil tanah dan
sejumlah ciri-ciri fisika dan kimia. Dasar sistem ini adalah dari Rudi Dudal, ahli tanah dari Belgia, yang dimodifikasi
untuk situasi Indonesia oleh M. Soepraptohardjo. Sistem ini disukai oleh pekerja lapangan pertanian karena mudah
untuk diterapkan di lapangan. Versi aslinya dirilis pada tahun 1957. Modifikasinya dilakukan oleh Pusat Penelitian
Tanah pada tahun 1978 dan 1982. Sistem ini (dan modifikasinya) berlaku khusus untuk Indonesia, dengan
mengadopsi beberapa sistem internasional, khususnya dalam penamaan dan pemberian kriteria.
Pedologi
37
Berikut adalah klasifikasi tanah Indonesia menurut sistem Dudal-Soepraptohardjo (D-S), diberikan dengan
padanannya menurut empat sistem klasifikasi lain.
Dudal-Soepraptohardjo
(D-S) (1957-1961)
Modifikasi PPT atas D-S
(1978/1982)
[2]
FAO/UNESCO (1974)
World Reference
Base
(WRB) (2007)
Soil Survey Staff USDA
(1975 – 1990)
Tanah aluvial
(endapan, alluvial soil)
Tanah aluvial
Fluvisol
Entisol, Inceptisol
Andosol
Andosol
Andosol
Andosol
Andisol
Tanah Hutan Coklat
(Brown Forest Soil)
Kambisol
Cambisol
Cambisol
Inceptisol
Grumusol
Grumusol
Vertisol
Vertisol
Vertisol
Latosol
Kambisol, Latosol, Lateritik Cambisol, Litosol, Ferralsol
Inceptisol, Ultisol, Oxisol
Litosol
Litosol
Litosol
Entisol (subkelompok lithic)
Mediteran
Mediteran
Luvisol
Chromic Luvisols
Alfisol, Inceptisol
Organosol
Organosol
Histosol
Histosol
Histosol
Podsol
Podsol
Podsol
Podzols
Spodosol
Podsolik Merah Kuning
Podsolik
Acrisol
Ultisol
Podsolik Coklat
Kambisol
Cambisol
Inceptisol
Podsolik Coklat Kelabu
Podsolik
Acrisol
Ultisol
Regosol
Regosol
Regosol
Entisol, Inceptisol
Renzina
Renzina
Rendzina
Calcic Leptosols
Rendoll
-
Ranker
Ranker
Acidic Leptosols
-
Sumber: Padanan Nama Tanah menurut Berbagai Sistem Klasifikasi Tanah (disederhanakan)
[3]
, kecuali untuk sistem WRB.
Sistem Soil Taxonomy (USDA)
Sistem USDA atau Soil Taxonomy dikembangkan pada tahun 1975 oleh tim Soil Survey Staff yang bekerja di bawah
Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA). Sistem ini pernah sangat populer namun juga dikenal sulit
diterapkan. Oleh pembuatnya, sistem ini diusahakan untuk dipakai sebagai alat komunikasi antarpakar tanah, tetapi
kemudian tersaingi oleh sistem WRB. Meskipun demikian, beberapa konsep dalam sistem USDA tetap dipakai
dalam sistem WRB yang dianggap lebih mewakili kepentingan dunia.
Sistem ini bersifat hierarkis. Pada aras pertama, terdapat penggolongan 12 (pada versi pertama berjumlah sepuluh)
kelompok utama yang disebut soil order ("ordo tanah"). Mereka adalah
1. Entisol (membentuk akhiran -ent)
2. Inceptisol (membentuk akhiran -ept)
3. Alfisol (membentuk akhiran -alf)
4. Ultisol (membentuk akhiran -ult)
5. Oxisol (membentuk akhiran -ox)
6. Vertisol (membentuk akhiran -vert)
7. Mollisol (membentuk akhiran -mol)
8. Spodosol (membentuk akhiran -od)
9. Histosol (membentuk akhiran -ist)
10. Andosol (membentuk akhiran -and)
11. Aridisol (membentuk akhiran -id)
Pedologi
12. Gleisol (membentuk akhiran )
Penamaan berikutnya ditentukan oleh kondisi masing-masing order. Sistem USDA mempertimbangkan aspek
pembentukan tanah akibat faktor aktivitas di bumi dan atmosfer.
Sistem World Reference Base for Soil Resources
Sistem ini, disingkat sistem WRB, merupakan hasil kerja dari tim bentukan FAO dan disarankan oleh Organisasi
Ilmu Tanah Sedunia. Berdasarkan kesepakatan pada tahun 1998, sistem WRB menggantikan sistem FAO. Versi
terbarunya terbit tahun 2006.
Ke dalam sistem WRB terdapat pembagian peringkat primer dan peringkat sekunder. Peringkat primer merupakan
penggambaran terhadap 32 jenis tanah utama dunia. Peringkat kedua merupakan kata sifat yang menggambarkan
keadaan fisik dan kimia tanah. Berbeda dari sistem USDA, sistem WRB tidak mempertimbangkan aspek iklim
sebagai alat untuk pengelompokan.
Pakar pedologi di Indonesia
• E.C.J. Mohr (1873–1970)
• J. van Schuylenborgh
•
•
•
•
•
Moh.Isa Darmawidjaja
Rudi Dudal (Belgia)
M. Soepraptohardjo
Tejoyuwono Notohadiprawiro
Sarwono Hardjowigeno
Catatan kaki dan rujukan
[1] Dudal, R., and M. Soepraptohardjo. 1957. Soil Classification in Indonesia. Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimatologi, Bogor.
[2] Sejak 1998 diganti oleh sistem World Reference Base
[3] http:/ / elisa. ugm. ac. id/ files/ cahyonoagus/ bQdAS2M3/ TANAH-CAHYO. rtf
38
Konstruksi
39
Konstruksi
Konstruksi merupakan suatu kegiatan membangun sarana maupun
prasarana. Dalam sebuah bidang arsitektur atau teknik sipil, sebuah
konstruksi juga dikenal sebagai bangunan atau satuan infrastruktur
pada sebuah area atau pada beberapa area. Konstruksi dapat juga
didefinisikan sebagai susunan (model, tata letak) suatu bangunan
(jembatan, rumah, dan lain sebagainya)[1] Walaupun kegiatan
konstruksi dikenal sebagai satu pekerjaan, tetapi dalam kenyataannya
konstruksi merupakan satuan kegiatan yang terdiri dari beberapa
pekerjaan lain yang berbeda.
Pada umumnya kegiatan konstruksi diawasi oleh manajer proyek,
insinyur disain, atau arsitek proyek. Orang-orang ini bekerja di dalam
kantor, sedangkan pengawasan lapangan biasanya diserahkan kepada
mandor proyek yang mengawasi buruh bangunan, tukang kayu, dan
ahli bangunan lainnya untuk menyelesaikan fisik sebuah konstruksi.
Untuk keberhasilan pelaksanaan proyek konstruksi, perencanaan yang
efektif sangatlah penting. Hal ini terkait dengan rancang-bangun
(desain dan pelaksanaan) infrastruktur yang mempertimbangkan
mengenai dampak pada lingkungan / AMDAL, metode penentukan
besarnya biaya yang diperlukan / anggaran, disertai dengan jadwal
perencanaan yang baik,keselamatan lingkungan kerja, ketersediaan
material bangunan, logistik, ketidaknyamanan publik terkait dengan
yang disebabkan oleh keterlambatan persiapan tender dan penawaran,
dll
Sebuah konstruksi gedung pencakar langit
Referensi
Pranala luar
• Portal Informasi Dunia Konstruksi dan Arsitektur Indonesia (http://www.infokonstruksi.com/)
• Forum dan Komunitas Teknik Sipil Indonesia (http://www.mafiosodeciviliano.com/)
Teknik sipil
40
Teknik sipil
Teknik sipil adalah salah satu cabang ilmu teknik yang
mempelajari
tentang
bagaimana
merancang,
membangun, merenovasi tidak hanya gedung dan
infrastruktur, tetapi juga mencakup lingkungan untuk
kemaslahatan hidup manusia.
Teknik sipil mempunyai ruang lingkup yang luas, di
dalamnya pengetahuan matematika, fisika, kimia,
biologi, geologi, lingkungan hingga komputer
mempunyai peranannya masing-masing. Teknik sipil
dikembangkan sejalan dengan tingkat kebutuhan
manusia dan pergerakannya, hingga bisa dikatakan
ilmu ini bisa mengubah sebuah hutan menjadi kota
besar.
Jembatan San Francisco-Oakland Bay
Cabang-cabang ilmu teknik sipil
• Struktural: Cabang yang mempelajari masalah struktural dari materi yang digunakan untuk pembangunan. Sebuah
bentuk bangunan mungkin dibuat dari beberapa pilihan jenis material seperti baja, beton, kayu, kaca atau bahan
lainnya. Setiap bahan tersebut mempunyai karakteristik masing-masing. Ilmu bidang struktural mempelajari
sifat-sifat material itu sehingga pada akhirnya dapat dipilih material mana yang cocok untuk jenis bangunan
tersebut. Dalam bidang ini dipelajari lebih mendalam hal yang berkaitan dengan perencanaan struktur bangunan,
jalan, jembatan, terowongan dari pembangunan pondasi hingga bangunan siap digunakan.
• Geoteknik: Cabang yang mempelajari struktur dan sifat berbagai macam tanah dalam menopang suatu bangunan
yang akan berdiri di atasnya. Cakupannya dapat berupa investigasi lapangan yang merupakan penyelidikan
keadaan-keadaan tanah suatu daerah dan diperkuat dengan penyelidikan laboratorium.
• Manajemen Konstruksi: Cabang yang mempelajari masalah dalam proyek konstruksi yang berkaitan dengan
ekonomi, penjadwalan pekerjaan, pengembalian modal, biaya proyek, semua hal yang berkaitan dengan hukum
dan perizinan bangunan hingga pengorganisasian pekerjaan di lapangan sehingga diharapkan bangunan tersebut
selesai tepat waktu.
• Hidrologi: Cabang yang mempelajari air, distribusi, pengendalian dan permasalahannya. Mencakup bidang ini
antara lain cabang ilmu hidrologi air (berkenaan dengan cuaca, curah hujan, debit air sebuah sungai dsb),
hidrolika (sifat material air, tekanan air, gaya dorong air dsb) dan bangunan air seperti pelabuhan, irigasi,
waduk/bendungan(dam), kanal.
• Teknik Lingkungan: Cabang yang mempelajari permasalahan-permasalahan dan isu lingkungan. Mencakup
bidang ini antara lain penyediaan sarana dan prasarana air besih, pengelolaan limbah dan air kotor, pencemaran
sungai, polusi suara dan udara hingga teknik penyehatan.
• Transportasi: Cabang yang mempelajari mengenai sistem transportasi dalam perencanaan dan pelaksanaannya.
Mencakup bidang ini antara lain konstruksi dan pengaturan jalan raya, konstruksi bandar udara, terminal, stasiun
dan manajemennya.
• Informatika Teknik Sipil: Cabang baru yang mempelajari penerapan Komputer untuk perhitungan/pemodelan
sebuah sistem dalam proyek Pembangunan atau Penelitian. Mencakup bidang ini antara lain dicontohkan berupa
pemodelan Struktur Bangunan (Struktural dari Materi atau CAD), pemodelan pergerakan air tanah atau limbah,
pemodelan lingkungan dengan Teknologi GIS (Geographic information system).
Teknik sipil
Keluasan cabang dari teknik sipil ini membuatnya sangat fleksibel di dalam dunia kerja. Profesi yang didapat dari
seorang ahli bidang ini antara lain: perancangan/pelaksana pembangunan/pemeliharaan prasarana jalan, jembatan,
terowongan, gedung, bandar udara, lalu lintas (darat, laut, udara), sistem jaringan kanal, drainase, irigasi, perumahan,
gedung, minimalisasi kerugian gempa, perlindungan lingkungan, penyediaan air bersih, survey lahan, konsep
finansial dari proyek, manajemen projek dsb. Semua aspek kehidupan tercangkup dalam muatan ilmu teknik sipil.
Perbedaan dari arsitek, terletak pada posisi ahli teknik sipil dalam sebuah proyek. Arsitek menyumbangkan
rancangan, ide, kemungkinan pelaksanaan pembangunan di atas kertas. Hasil rancangan tersebut diserahkan
selanjutnya kepada staf ahli bidang teknik sipil untuk pelaksanaan pembangunan. Tahapan ini, ahli teknik sipil
melakukan perbaikan/saran dari pelaksanaan perencanaan, koordinasi dalam proyek, mengamati jalannya proyek
agar sesuai dengan perencanaan. Selain itu, ahli teknik sipil juga membangun konsep finansial dan manajemen
proyek atas hal-hal yang memengaruhi jalannya proyek.
Ahli teknik sipil tidak hanya berurusan dengan pembangunan sebuah proyek bangunan, tetapi di bidang lain seperti
yang berkaitan dengan informatika, memungkinkan untuk memodelisasi sebuah bentuk dengan bantuan program
CAD, pemodelan kerusakan akibat gempa, banjir. Hal ini sangat penting di negara maju sebagai tolak ukur
kelayakan pembangunan sebuah bangunan vital yang mempunyai risiko dapat menelan korban banyak manusia
seperti reaktor nuklir atau bendungan, jika terjadi kegagalan perencanaan teknis. Rancangan bangunan tersebut
biasanya dimodelkan dalam komputer dengan diberikan faktor-faktor ancaman bangunan tersebut seperti gempa dan
keruntuhan struktur material. Peran ahli teknik sipil juga masih berlaku walaupun fase pembangunan sebuah gedung
telah selesai, seperti terletak pada pemeliharaan fasilitas gedung tersebut.
Materi utama
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Mekanika teknik
Konstruksi baja
Konstruksi beton
Konstruksi kayu
Konstruksi gelas
Mekanika tanah
Teknik Pondasi
Hidrologi
Hidrolika
Bangunan air
Manajemen konstruksi
Dinamika Struktur
Earthquake engineering
Informatika
Ilmu Ukur Tanah
Struktur bangunan sipil
[(Rekayasa Jalan Raya]]
41
Teknik sipil
Aplikasi ilmu teknik sipil di Indonesia
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Sosrobahu
Konstruksi Cakar Ayam
Jembatan Suramadu
Gedung
Stadiun
Underpas
Fly Over
Bandara
Terowongan
Jalan Busway
Dermaga
Jalan Kereta api
Pelabuhan
Tokoh teknik sipil Indonesia
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Ir. Tjokorda Raka Sukawati
Prof. Thoskykovsky
Prof. Dr. Ir. Hendricho Msc
Prof. Dr.(HC) Ir. Roosseno
Ir. Ahadi
Prof. Dr.(HC) Ir. R. M. Sedijatmo
Prof. Dr. Ir. Wiratman Wangsadinata
Prof. Ir. Moh. Sahari Besari, M.Sc., Ph.D.
Dr.(HC). Ir. Soekarno
Pranala luar
• Portal Informasi Dunia Konstruksi dan Arsitektur Indonesia [1]
• Forum dan Komunitas Teknik Sipil Indonesia [2]
42
Teknik
43
Teknik
Teknik atau rekayasa adalah penerapan ilmu dan teknologi untuk menyelesaikan permasalahan manusia. Hal ini
diselesaikan lewat pengetahuan, matematika dan pengalaman praktis yang diterapkan untuk mendesain objek atau
proses yang berguna. Para praktisi teknik profesional disebut insinyur (sarjana teknik).
Menurut sejarahnya, banyak para ahli yang meyakini kemampuan teknik manusia sudah tertanam secara natural. Hal
ini ditandai dengan kemampuan manusia purba untuk membuat peralatan peralatan dari batu. Dengan kata lain
teknik pada mulanya didasari dengan trial and error untuk menciptakan alat untuk mempermudah kehidupan
manusia. Seiring dengan berjalannya waktu, ilmu pengetahuan mulai berkembang, dan mulai mengubah cara
pandang manusia terhadap bagaimana alam bekerja. Perkembangan ilmu pengetahuan ini lah yang kemudian
mengubah cara teknik bekerja hingga seperti sekrang ini. Orang tidak lagi begitu mengandalakan trial and error
dalam menciptakan atau mendesain peralatan, melainkan lebih mengutamakan ilmu pengetahuan sebagai dasar
dalam mendesain.
Cabang-cabang rekayasa
• Teknik elektro
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Teknik fisika
Teknik Pangan
Teknik astronautika dan aeronautika
Teknik geodesi dan geomatika
Teknik industri
Teknik informatika
Teknik kimia
Teknik lingkungan
Teknik metalurgi dan material
Teknik mesin
Teknik Kendaraan Ringan
Teknik Sepeda Motor
Teknik molekular
Teknik nuklir
Teknik penerbangan
Teknik perkapalan
Teknik perminyakan
Teknik geologi
Teknik pertambangan
Teknik pertanian
Teknik sipil
Teknik bioprosess
Teknik planologi
Manajemen Rekayasa Industri
Teknik
44
Pranala luar
• Portal Informasi Dunia Konstruksi dan Arsitektur Indonesia [1]
• Forum dan Komunitas Teknik Sipil Indonesia [2]
Portal Teknologi
Arsitek
Seorang arsitek, adalah seorang ahli di bidang ilmu arsitektur, ahli
rancang bangun atau ahli lingkungan binaan.
Istilah arsitek seringkali diartikan secara sempit sebagai seorang
perancang bangunan, adalah orang yang terlibat dalam perencanaan,
merancang, dan mengawasi konstruksi bangunan, yang perannya untuk
memandu keputusan yang memengaruhi aspek bangunan tersebut
dalam sisi astetika, budaya, atau masalah sosial. Definisi tersebut
kuranglah tepat karena lingkup pekerjaan seorang arsitek sangat luas,
mulai dari lingkup interior ruangan, lingkup bangunan, lingkup
kompleks bangunan, sampai dengan lingkup kota dan regional.
Karenanya, lebih tepat mendefinisikan arsitek sebagai seorang ahli di
bidang ilmu arsitektur, ahli rancang bangun atau lingkungan binaan.
Arti lebih umum lagi, arsitek adalah sebuah perancang skema atau
rencana.
Arsitek di depan papan gambarnya, 1893
"Arsitek" berasal dari Latin architectus, dan dari bahasa Yunani:
architekton (master pembangun), arkhi (ketua) + tekton (pembangun, tukang kayu).
Dalam penerapan profesi, arsitek berperan sebagai pendamping, atau wakil dari pemberi tugas (pemilik bangunan).
Arsitek harus mengawasi agar pelaksanaan di lapangan/proyek sesuai dengan bestek dan perjanjian yang telah
dibuat. Dalam proyek yang besar, arsitek berperan sebagai direksi, dan memiliki hak untuk mengontrol pekerjaan
yang dilakukan kontraktor. Bilamana terjadi penyimpangan di lapangan, arsitek berhak menghentikan,
memerintahkan perbaikan atau membongkar bagian yang tidak memenuhi persyaratan yang disepakati.
Pranala luar
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
(Indonesia) Portal Informasi Dunia Konstruksi dan Arsitektur Indonesia
(Indonesia) Forum dan Komunitas Teknik Sipil Indonesia
[1]
[2]
(Inggris) Situs resmi Asosiasi Institut Arsitek Profesional Amerika Serikat
(Indonesia) Situs resmi Ikatan Arsitek Indonesia
[1]
[2]
(Inggris) Architects' Index Directory of UK registered architects
[3]
(Inggris) Royal Australian Institute of Architects Professional association for architects in Australia
(Inggris) Jurnal Arsitektur Online
[5]
(Indonesia) Kamus dan artikel arsitektur Indonesia
[6]
(Indonesia) Kumpulan Gambar Desain Rumah Minimalis
(Inggris) Wacana dan artikel arsitektur Asia
[7]
[8]
(Inggris) About architecture around the world Royal Institute of British Architects
[9]
[4]
Arsitek
45
Referensi
[1]
[2]
[3]
[4]
[5]
[6]
[7]
[8]
[9]
http:/ / www. aia. org/
http:/ / www. iai. or. id/
http:/ / www. architectsindex. com/
http:/ / www. architecture. com. au
http:/ / architectjournal. org/
http:/ / www. archipeddy. com
http:/ / www. studiokita. net/ 2011/ 04/ gambar-gambar-desain-rumah-minimalis. html
http:/ / www. aecasia. com
http:/ / www. architecture. com
Bahan bangunan
Bahan bangunan adalah setiap bahan yang digunakan untuk tujuan
konstruksi. Banyak bahan alami, seperti tanah liat, pasir, kayu dan
batu, bahkan ranting dan daun telah digunakan untuk membangun
bangunan. Selain dari bahan alami, produk buatan banyak digunakan,
dan beberapa lagi kurang sintetik. Industri pembuatan bahan bangunan
didirikan di banyak negara dan penggunaan bahan-bahan tersebut
biasanya dibagi ke dalam perdagangan khusus tertentu, seperti
pertukangan, pipa, atap dan pekerjaan isolasi. Acuan ini berhubungan
dengan tempat tinggal manusia dan struktur termasuk rumah.
Beton dan tulangan baja yang digunakan untuk
membangun sebuah lantai.
Struktur
Struktur
Struktur adalah bagaimana bagian-bagian dari sesuatu berhubungan satu dengan lain atau bagaimana sesuatu
tersebut disatukan. Struktur adalah sifat fundamental bagi setiap sistem. Identifikasi suatu struktur adalah suatu tugas
subjektif, karena tergantung pada asumsi kriteria bagi pengenalan bagian-bagiannya dan hubungan mereka.
Karenanya, identifikasi kognitif suatu struktur berorientasi tujuan dan tergantung pada pengetahuan yang ada.
Menurut Prof. Benny H. Hoed, struktur adalah bangun (teoritis) yang terdiri atas unsur-unsur yang berhubungan satu
sama lain dalam satu kesatuan. Struktur ada struktur atas, struktur bawah. Struktur mempunyai sifat: Totalitas,
Transformatif, Otoregulatif
Arsitektur vernakular
Arsitektur vernakular adalah arsitektur yang terbentuk dari proses yang berangsur lama dan berulang-ulang sesuai
dengan perilaku, kebiasaan, dan kebudayaan di tempat asalnya. Vernakular, berasal dari vernacullus yang berarti
lokal, pribumi. Pembentukan arsitektur berangsur dengan sangat lama sehingga sikap bentuknya akan mengakar.
Latar belakang indonesia yang amat luas dan memiliki banyak pulau menyebabkan perbedaan budaya yang cukup
banyak dan arsitektur merupakan salah satu parameter kebudayaan yang ada di indonesia karena biasanya arsitektur
terkait dengan sistem sosial, keluarga, sampai ritual keagamaan.
46
Sumber dan Kontributor Artikel
Sumber dan Kontributor Artikel
Arsitektur Sumber: http://id.wikipedia.org/w/index.php?oldid=6795928 Kontributor: A. B., Adi.akbartauhidin, Aditya.Wirtandy, Ahmaddd, Alamnirvana, Andie wicaksono, Andreas Sihono,
Archicentrum, Aris riyanto, Aznty, Cahaya seni, Chaerani, ESCa, Elekhh, Erickjonathanradja, Hayabusa future, Hima fethus, Ideal rumah, Ilham r h, Matthieu.Severin, Noering, Oetjoe,
PiRSquared17, Rangga Surya, RaymondSutanto, Redyka94, Relly Komaruzaman, Revoarkagiri, Rina Tamiai Kerinci, Roscoe x, Sebastian.Remy, Tengku syariful, Tjmoel, Winana, Zaini
Suherly, 32 suntingan anonim
Seni Sumber: http://id.wikipedia.org/w/index.php?oldid=6649803 Kontributor: Albertus Aditya, Aldo samulo, Andri.h, Arisanto, AutoHumanTranslation, Averaver, Borgx, Ciko, Fajar juhaeri,
Fedrikaris Seniman, Hariadhi, Imanuel NS Uen, IvanLanin, Jagawana, JasmineExaKamilia, Kanton, Lapendoz, Leafart, Maqi, Masgatotkaca, Moch. Nachli, Paceko, Putri Dhewanty, Rawins,
RaymondSutanto, Ricky Setiawan, Rintojiang, Satriyantoaw, Sirihkuning, Tengku syariful, Tjmoel, Wagino 20100516, 14 suntingan anonim
Daya cipta Sumber: http://id.wikipedia.org/w/index.php?oldid=6723342 Kontributor: Albertus Aditya, Athrion, Borgx, Dragunova, Ira Silva, Kevdave, Kusyadi, Mimihitam, Tjmoel, Wagino
20100516, Wismoyo, 17 suntingan anonim
Bangunan Sumber: http://id.wikipedia.org/w/index.php?oldid=6795910 Kontributor: Ahmaddd, Aldo samulo, Bennylin, Borgx, Hayabusa future, Ikah, Nuryadi bin edi junaedi, Omdo,
Redyka94, Roscoe x, Zaini Suherly, Zekti, 5 suntingan anonim
Perencanaan kota Sumber: http://id.wikipedia.org/w/index.php?oldid=6625375 Kontributor: *drew, Aditthegrat, Borgx, Chaerani, Endes N Dahlan, Jagawana, Redyka94, Roscoe x, 1
suntingan anonim
Lingkungan binaan Sumber: http://id.wikipedia.org/w/index.php?oldid=6741157 Kontributor: Aditthegrat, Andri.h, Dragunova, Hayabusa future, Wagino 20100516
Lingkungan Sumber: http://id.wikipedia.org/w/index.php?oldid=6828051 Kontributor: Agus widadi, Ali Munir, Bennylin, Borgx, Dzikron, Introzip, Jagawana, M. Adiputra, Mimihitam,
Redyka94, Rintojiang, Tjmoel, Wagino 20100516, 20 suntingan anonim
Ekologi Sumber: http://id.wikipedia.org/w/index.php?oldid=6799100 Kontributor: *drew, 19Adelheid, 24Adrianus, AFP, Ali Munir, Aryantikus, Introzip, Purnomo6065, Schekinov Alexey
Victorovich, Sentausa, TracySurya, 15 suntingan anonim
Ekosistem Sumber: http://id.wikipedia.org/w/index.php?oldid=6829263 Kontributor: *drew, 19Adelheid, 24Adrianus, Albertus Aditya, Aldo samulo, Bagus Priyambada, Bejotampan, Bennylin,
Bonaditya, Borgx, D'SpecialOne, Denny eR Ge, Dhio270599, Enggo, Gombang, Imanuel NS Uen, IvanLanin, Kembangraps, Masrudin, Mimihitam, Nabilla Nur Amunty, Ndikriabdul, Prikitiew,
RaymondSutanto, Reindra, Relly Komaruzaman, Ricky Setiawan, Riemogerz, Rintojiang, Sentausa, Serenity, Shadow Hawk, Wagino 20100516, Willy2000, Yusuf268, 72 suntingan anonim
Perancangan perkotaan Sumber: http://id.wikipedia.org/w/index.php?oldid=6892172 Kontributor: Roscoe x, 1 suntingan anonim
Perabot jalan Sumber: http://id.wikipedia.org/w/index.php?oldid=6888897 Kontributor: Borgx, Coris, Roscoe x, Sanya3, Sentausa, Алексей Скоробогатов, 6 suntingan anonim
Arsitektur lansekap Sumber: http://id.wikipedia.org/w/index.php?oldid=6835230 Kontributor: Borgx, IvanLanin, Roscoe x, Wijayanto, Ws227, 3 suntingan anonim
Perencanaan Sumber: http://id.wikipedia.org/w/index.php?oldid=6746516 Kontributor: Aris riyanto, Bennylin, Borgx, Midori, Naval Scene, Ricky Setiawan, 12 suntingan anonim
Desain Sumber: http://id.wikipedia.org/w/index.php?oldid=6789700 Kontributor: Aditya.Wirtandy, Akuindo, Andry, Bennylin, Denny eR Ge, Dragunova, Guswandhi, Hariadhi, Irfan aldin,
IvanLanin, Mimihitam, Relly Komaruzaman, Singosarian, Snmpsimamora, Zakiakhmad, 17 suntingan anonim
Manajemen Sumber: http://id.wikipedia.org/w/index.php?oldid=6863066 Kontributor: 2401:2900:0:0:0:0:0:2, ARdhan, AkhmadGuntar, Albertus Aditya, Aldo samulo, Anashir, Andreas
Sihono, Andri.h, Avenueboys, Bennylin, Blizzard youkai, Bloodseeker, Borgx, Ciko, Dragunova, Farindra, Farras, Fauzan sidrap, Firlian, GilliamJF, Gombang, Harichang, Hayabusa future,
HenryNugraha, Imanuel NS Uen, Ivan Akira, IvanLanin, Jagawana, Jazle, Johnny Harianto, Kenrick95, Meursault2004, Mimihitam, Naval Scene, Omdo, Philip Sugianto, RaymondSutanto,
Redyka94, Relly Komaruzaman, Ricky Setiawan, Rintojiang, Roscoe x, Sanko, Serenity, Sigondronggondrong, Skeithz, Stepanus David Kurniawan, Stephensuleeman, Tirta agni, Tjmoel,
Wagino 20100516, Willy2000, Yanu Tri, 148 suntingan anonim
Tanah Sumber: http://id.wikipedia.org/w/index.php?oldid=6844664 Kontributor: Bennylin, Borgx, Denny eR Ge, Hotaru84, Imanuel NS Uen, Kembangraps, Masgatotkaca, Ngurahyoga,
RaymondSutanto, Ricky Setiawan, Rintojiang, Sean Purnama, Stephensuleeman, Tjmoel, 19 suntingan anonim
Pedologi Sumber: http://id.wikipedia.org/w/index.php?oldid=6741645 Kontributor: Al kautsar, GantarSitanggang, Iwan Novirion, Jagawana, Kembangraps, Wagino 20100516, 11 suntingan
anonim
Konstruksi Sumber: http://id.wikipedia.org/w/index.php?oldid=6799995 Kontributor: Ahmaddd, Arvchun, Axlpce, Bkusmono, Borgx, Ciko, IVP, Iswantohadisaputroskom, Mimihitam,
Mosazhi3n, Serenity, Willybold, 7 suntingan anonim
Teknik sipil Sumber: http://id.wikipedia.org/w/index.php?oldid=6822339 Kontributor: *drew, Ahadi9, Ahmaddd, Albertus Aditya, Aldo samulo, Bejotampan, Bennylin, Bkusmono, Blizzard
youkai, Borgx, Cah bodo, Cucuganesha, GilliamJF, Hayabusa future, IvanLanin, Lishia, Maskedkamen, Masyogo, Mimihitam, RaymondSutanto, Ricky Setiawan, Rintojiang, Roscoe x, Rudy
Fransiskus, Shustov, Stp, Willy2000, Zaini Suherly, 68 suntingan anonim
Teknik Sumber: http://id.wikipedia.org/w/index.php?oldid=6845507 Kontributor: *drew, Afiqi, Ahmaddd, Andremalang, Anung97, AutoHumanTranslation, Bennylin, Borgx, Greenjokr,
Guswandhi, Hadik, Hayabusa future, IvanLanin, Jovan Kevin, Lucky akk, Maskedkamen, Msiahaan, N'Junk, RaymondSutanto, Rhandjaja, Romi Ahmad Ramdono, Sutandd, Tengku syariful, 10
suntingan anonim
Arsitek Sumber: http://id.wikipedia.org/w/index.php?oldid=6854661 Kontributor: A. B., Ahmaddd, Albertus Aditya, Aldo samulo, Andie wicaksono, Archicentrum, Arsitekkontraktor, Borgx,
Cahaya seni, Chaerani, Chax2, Denny Farhan, Dikaalnas, Erickjonathanradja, IvanLanin, Kusyadi, Liberty, Merie, Merywaty, Midori, Noering, Relly Komaruzaman, Ricky Setiawan, Roscoe x,
Serenity, 20 suntingan anonim
Bahan bangunan Sumber: http://id.wikipedia.org/w/index.php?oldid=6611394 Kontributor: Ezagren, 1 suntingan anonim
Struktur Sumber: http://id.wikipedia.org/w/index.php?oldid=6761805 Kontributor: Akkakk, Bennylin, IvanLanin, Xevior, 1 suntingan anonim
Arsitektur vernakular Sumber: http://id.wikipedia.org/w/index.php?oldid=6609126 Kontributor: Albertus Aditya, Anashir, Izzanparsatria, Maqi, 2 suntingan anonim
47
Sumber Gambar, Lisensi dan Kontributor
Sumber Gambar, Lisensi dan Kontributor
Berkas:PantheonOculus.01.jpg Sumber: http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Berkas:PantheonOculus.01.jpg Lisensi: GNU Free Documentation License Kontributor: Bohème, Common
Good, Longbow4u, 1 suntingan anonim
Berkas:Ecologia.jpg Sumber: http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Berkas:Ecologia.jpg Lisensi: Creative Commons Attribution-Sharealike 3.0 Kontributor: Danilo P, Dantadd
Berkas:Wild zebra on Kenya countryside.jpg Sumber: http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Berkas:Wild_zebra_on_Kenya_countryside.jpg Lisensi: GNU Free Documentation License
Kontributor: User:Quadell
Berkas:FoodChain.svg Sumber: http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Berkas:FoodChain.svg Lisensi: GNU Free Documentation License Kontributor: chris 論 (through works of J. Patrick
Fischer, C. Schuhmacher, Madprime, Luis Fernández García, Luis Miguel Bugallo Sánchez, chung-tung yeh, Susanne Heyer and Simon Andrews)
Berkas:Upper Lehman Creek.jpg Sumber: http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Berkas:Upper_Lehman_Creek.jpg Lisensi: Creative Commons Attribution-Sharealike 3.0 Kontributor:
Wing-Chi Poon
Berkas:Daintree Rainforest.JPG Sumber: http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Berkas:Daintree_Rainforest.JPG Lisensi: GNU Free Documentation License Kontributor: Original
uploader was Adz at en.wikipedia
Berkas:Gaspé taiga.jpg Sumber: http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Berkas:Gaspé_taiga.jpg Lisensi: Creative Commons Attribution 2.0 Kontributor: abdallahh from Montréal, Canada
Berkas:Greenland-sydkap hg.jpg Sumber: http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Berkas:Greenland-sydkap_hg.jpg Lisensi: Creative Commons Attribution-Sharealike 2.5 Kontributor:
Hannes Grobe 20:21, 16 December 2007 (UTC)
Berkas:Bali riziere.jpg Sumber: http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Berkas:Bali_riziere.jpg Lisensi: Public Domain Kontributor: fr:Utilisateur:Photopunch.com
Berkas:JPO1.jpg Sumber: http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Berkas:JPO1.jpg Lisensi: GNU Free Documentation License Kontributor: Iskandar Ab
Berkas:Egypt.Giza.Sphinx.01.jpg Sumber: http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Berkas:Egypt.Giza.Sphinx.01.jpg Lisensi: Creative Commons Attribution-ShareAlike 1.0 Generic
Kontributor: en:User:Hajor
Berkas:Frederick Winslow Taylor.JPG Sumber: http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Berkas:Frederick_Winslow_Taylor.JPG Lisensi: Public Domain Kontributor: Frank C. Müller,
Herzi Pinki, Kane5187, Kilom691, Thierry Caro, Vikingstad, Werckmeister, 2 suntingan anonim
Berkas:Silk Workers.jpg Sumber: http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Berkas:Silk_Workers.jpg Lisensi: Creative Commons Attribution 2.0 Kontributor: Djembayz, FlickrLickr,
Gerrit41, Infrogmation, Juiced lemon, Olivier2, Zolo
Berkas:Keterampilan manajemen.jpg Sumber: http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Berkas:Keterampilan_manajemen.jpg Lisensi: GNU Free Documentation License Kontributor: Ricky
Setiawan
Berkas:Soil profile.png Sumber: http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Berkas:Soil_profile.png Lisensi: Public Domain Kontributor: US Department of Agriculture
Berkas:Sky scraper construction.jpg Sumber: http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Berkas:Sky_scraper_construction.jpg Lisensi: tidak diketahui Kontributor: Bidgee, Edward, Fir0002,
Samulili
Berkas:SFOBBEastSpan.jpg Sumber: http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Berkas:SFOBBEastSpan.jpg Lisensi: Copyrighted free use Kontributor: Auntof6, Davodd, Flappiefh,
Malyszkz, Matt314, Ronaldino, Will Pittenger, 2 suntingan anonim
Berkas:Architect.png Sumber: http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Berkas:Architect.png Lisensi: Public Domain Kontributor: User:Plugwash
Berkas:Concrete rebar 0030.jpg Sumber: http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Berkas:Concrete_rebar_0030.jpg Lisensi: GNU Free Documentation License Kontributor: Original
uploader was Pollinator at en.wikipedia
48
Lisensi
Lisensi
Creative Commons Attribution-Share Alike 3.0 Unported
//creativecommons.org/licenses/by-sa/3.0/
49
Download