Pengaruh Strategi Pemasaran Terhadap Peningkatan Jumlah Pengunjung Obyek Wisata di Kabupaten Ngawi. Oleh : Bambang Supriyatno1 1. Prodi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Ngawi e-mail: [email protected] ABSTRAK Sebagai salah satu daerah yang memiliki potensi pariwisata, Kabupaten Ngawi memiliki berbagai daya tarik wisata yang banyak baik berupa wisata budaya, sejarah, alam dan pendidikan. Beberapa contoh lokasi wisata yang mempunyai potensi besar adalah Air Terjun Pengantin, Museum Trinil dan Benteng Van Den Bosch, yang mana ketiga lokasi wisata tersebut menjadi ikon baru Kabupaten Ngawi. Untuk mampu bersaing dengan daerah lain perlu adanya strategi khusus dalam pengembangan obyek pariwisata tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi pemasaran dalam upaya peningkatan jumlah pengunjung obyek wisata di kabupaten Ngawi. Penelitian ini menggunakan metode insidental sampling dengan sampel penelitian berjumlah 100 orang dari populasi tak hingga. Metode analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda. Hasil penelitian mendapatkan bahwa persamaan regresi yang terbentuk adalah Y = -0.501 + 0.048 X1 + 0.919 X2 + 0.007 X3 + 0.036 X4. Hasil penelitian menunjukkan bahwa harga mempunyai pengaruh yang paling besar dibandingkan dengan variabel-variabel bebas lainnya terhadap peningkatan pengunjung obyek wisata. Hasil penelitian ini berupa variabel produk tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap peningkatan pengunjung obyek wisata. Variabel harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap pengunjung obyek wisata. Variabel promosi tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap peningkatan pengunjung obyek wisata. Variabel tempat distribusi tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap peningkatan pengunjung obyek wisata Kata-kata Kunci : Produk, Harga, Promosi, Tempat Distribusi, dan Pengunjung Obyek Wisata PENDAHULUAN negara bekas jajahan oleh Jepang dan Indonesia merupakan salah satu negara kekayaan kepulauan alam yang dan memiliki ragam etnik Belanda juga peninggalansejarah melahirkan yang menawan. Dengan keadaan yang seperti ini tentu budaya. Kekayaan alam dan raga etnik Indonesia memiliki budaya itu tersebar di setiap daerah- dalam sumber daya alam dan juga pada daerah sehingga tercipta berbagai suku, sektor pariwisata di setiap daerahnya selain itu Indonesia yang merupakan baik wisata alam maupun wisata Media Prestasi Vol. XVIII No.2 Desember 2016 /ISSN 1979 - 9225 potensi besar 20 sejarah. Pithecantropus Erectus di Bengawan Berdasarkan pada UU RI No. 10 th 2009 pasal 1 ayat 3 kepariwisataan tentang menjelaskan bahwa Solo, Monumen merupakan Gubernur Soerjo tempat yang terbunuhnya Jawa Timur oleh para pariwisata adalah berbagai macam penjajah. Serta Pesanggrahan Srigati kegiatan wisata dan didukung berbagai merupakan obyek wisata spiritual yang fasilitas serta layanan yang disediakan terdapat petilasan Raja Brawijaya. oleh masyarakat, pengusaha, Dengan beberapa obyek wisata Pemerintah, dan Pemerintah Daerah. tersebut tentunya Kabupaten Ngawi Dengan adanya pariwisata mampu mampu menjadi salah satu kabupaten meningkatkan pendapatan suatu negara yang maju di Jawa Timur, namun pada atau lebih khusus daerah yang menjadi kenyataannya Kabupaten Ngawi masih tempat wisata. dikategorikan Kabupaten Ngawi sebagai salah satu memiliki Kabupaten yang miskin di Jawa Timur. sumber-sumber daya yang potensial Untuk itu potensi yang dimiliki oleh yang semestinya mampu dioptimalkan Kabupaten untuk penduduknya, pariwisata perlu dikembangkan guna salah satunya pada sektor wisata. meningkatkan pendapatan daerah serta Beberapa obyek wisata yang ada di mempopulerkan Kabupaten Ngawi adalah obyek wisata sebagai salah satu Kota Wisata di Jawa alam seperti Kebun Teh Jamus, Air Timur yang patut untuk dikunjungi Terjun baik kesejahteraan Pengantin, Air Terjun Ngawi wisatawan tentang Kabupaten domestik bidang Ngawi maupun Srambang, Air Terjun Suwono, Waduk mancanegara. Untuk mengembangkan Pondok, dan obyek wisata itu pemerintah harus Waduk Sangiran. Obyek wisata sejarah memiliki strategi khusus baik dalam seperti Benteng Van Den Bosch yang segi lebih pemasarannya agar lebih di kenal oleh di Pendem, merupakan Pemandian kenal Tawun sebagai Museum Trinil Benteng yang tempat ditemukan dan disimpannya fosil manusia purba jenis pembangunan masyarakat luar sehingga maupun mampu menarik wisatawan asing untuk datang ke Kabupaten Ngawi. Media Prestasi Vol. XVIII No.2 Desember 2016 /ISSN 1979 - 9225 21 Salah satu pemasaran yang penelitian dengan judul :“Pengaruh sering dijumpai sekarang ini adalah Strategi bauran pemasaran (Marketing Mix). Peningkatan Menurut McCarthy (dalam Pitana dan Obyek Wisata di Kabupaten Ngawi”. Diarta, 2009:172), bauran pemasaran Pemasaran Terhadap Jumlah Pengunjung Dengan latar belakang di atas merupakan keputusan yang dibuat beberapa permasalahan dalam hubungannya dengan konsep dirumuskan sebagai berikut: 4P, yaitu product, price, promotion, 1. Adakah pengaruh produk terhadap place (distribusi). Menurut Kotler dan peningkatan Amstrong (dalam Pitana dan Diarta, obyek wisata di Kabupaten Ngawi? 2009:172), bauran pemasaran 2. Adakah jumlah dapat pengaruh pengunjung hargaterhadap merupakan salah satu konsep kunci peningkatan dalam teori pemasaran modern. obyek wisata di Kabupaten Ngawi? Pengembangan pariwisata pada jumlah pengunjung 3. Adakah pengaruh promosi terhadap suatu daerah tujuan wisata baik secara peningkatan lokal, regional, atau ruang lingkup obyek wisata di Kabupaten Ngawi? nasional pada suatu negara sangat erat kaitannya dengan perekonomian tersebut. daerah Dengan terhadap peningkatan atau negara pengunjung kata lain, dengan keuntungan dan manfaat bagi terhadap masyarakat (Oka A Yoeti, 2008:77). pengunjung di atas wisata di 5. Adakah pengaruh produk, harga, promosi pernyataan obyek jumlah Kabupaten Ngawi? tujuan wisata selalu diperhitungkan Dengan pengunjung 4. Adakah pengaruh tempat distribusi pembangunan pengembangan pariwisata pada daerah jumlah dan tempat distribusi peningkatan obyek jumlah wisata di Kabupaten Ngawi? adanya pengembangan dan pemasaran pariwisata akan sangat membantu suatu daerah tujuan wisata maupun negara untuk lebih maju. Dari uraian diatas peniliti tertarik untuk melakukan KAJIAN TEORI Strategi Pemasaran Strategi pemasaran merupakan logika pemasaran dan berdasarkan hal ini unit strategi bisnis diharapkan dapat Media Prestasi Vol. XVIII No.2 Desember 2016 /ISSN 1979 - 9225 22 mencapai sasaran pemasaran. Strategi pemasaran. pemasaran ini terdiri dari pengambilan Dalam pemasaran terdapat keputusan tentang biaya pemasaran elemen-elemen yang menjadi trend dari perusahaan dalam hubungannya berkaitan dengan pangsa pasar, atau dengan sering di kenal sebagai 4P (produk, keadaan lingkungan yang diharapkan dan kondisi perusahaan price, promotion, place). (Kotler dalam Danang Sunyoto, 2013: a. 6) Produk Produk merupakan segala sesuatu Strategi pemasaran merupakan yang bisa ditawarkan kepada rencana yang menjabarkan ekspestasi sebuah pasar agar diperhatikan, perusahaan akan dampak dari berbagai diminta, dipakai, atau dikonsumsi aktifitas sehingga atau program pemasaran mungkin memuaskan terhadap permintaan produk atau lini keinginan atau kebutuhan. (Kotler produknya di pasar sasaran tertentu dalam Danang Sunyoto, 2013). (Tjiptono dan Chandra, 2012:193). Strategi pemasaran merupakan Menurut M.Suyanto (2007:8) produk adalah segala sesuatu yang dapat bagian integral dari strategi bisnis yang ditawarkan memberikan arah pada sebuah fungsi suatu kebutuhan dan keinginan. manajemen suatu organisasi (dalam Fandy Tjiptono, 2008:6). dikatakan Swastha memuaskan dan Irawan (2008:165) Produk adalah suatu Dari beberapa definisi di atas dapat Menurut untuk bahwa sifat yang kompleks baik dapat strategi diraba maupun tidak dapat diraba, pemasaran merupakan suatu rencana termasuk bungkus, warna, harga, dan logika pemasaran dalam menyusun prestise perusahaan dan pengecer, strategi bisnis untuk mencapai sasaran pelayanan pemasaran yang diharapkan. Strategi pengecer, yang pemasaran ini terdiri dari pengambilan pembeli untuk keputusan keinginan dan kebutuhannya. untuk menentukan permintaan produk, biaya pemasaran, promosi, dan tempat sasaran perusahaan diterima dan oleh memuaskan Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa produk adalah Media Prestasi Vol. XVIII No.2 Desember 2016 /ISSN 1979 - 9225 23 segala b. sesuatu yang ditawarkan dan dikonsumsi untuk dapat dipakai perusahaan atau memuaskan memasarkan produk. Menurut Fandy Tjiptono (2008:219) keinginan dan kebutuhannya. promosi Price (harga) aktifitas pemasaran yang berusaha Menurut M. Suyanto adalah suatu menyebarkan bentuk informasi, (2007:8) harga adalah biaya yang mempengaruhi, dikeluarkan oleh pelanggan pasar sasaran atas perusahaan dan Menurut Fandy Tjiptono (2008:151) Harga merupakan mengingatkan produknnya bersedia menerima, satu-satunya membeli, dan loyal pada produk unsur bauran pemasaran yang yang ditawarkan perusahaan yang memberikan bersangkutan. pendapatan pemasukan bagi atau perusahaan, Menurut Swastha dan sedangkan ketiga unsur lainnya Irawan (2008:349) promosi adalah (produk, distribusi dan promosi) arus informasi atau persuasi satu menyebabkan arah timbulnya biaya (pengeluaran) disimpulkan bahwa harga cepat untuk seseorang menciptakan atau pertukaran dalam pemasaran. bersifat fleksibel, artinya dapat dengan dibuat organisasi kepada tindakan yang merupakan unsur pemasaran yang diubah yang mengarahkan Dari beberapa definisi diatas dapat c. dalam Dari beberapa definisi di sesuai atas dapat disimpulkan bahwa dengan nilai dan manfaat yang promosi dapat dikatakan sebagai dirasakan pelanggan. suatu Promotion (promosi) berfungsi untuk memasarkan atau Menurut A.Hamdani (dalam Danang Sunyoto, 2013: 19) bentuk memberi promosi aktifitas informasi mempengaruhi pada yang dan pembeli merupakan salah satu variabel untuk membeli produk yang kita dalam bauran pemasaran yang tawarkan. sangat penting dilaksanakan oleh d. Place (Saluran Distribusi) Media Prestasi Vol. XVIII No.2 Desember 2016 /ISSN 1979 - 9225 24 Menurut Suhardi Danang Sigit Sunyoto, mengemukakan (dalam 2013: bahwa 27) hingga ke tangan konsumen. Pengertian Pariwisata saluran Berdasarkan pada UU RI No. 10 distribusi adalah perantara para th 2009 pasal 1 ayat 3 penjual dan pembeli yang dilalui kepariwisataan oleh perpindahan barang baik fisik pariwisata adalah berbagai macam maupun perpindahan milik sejak kegiatan wisata dan didukung berbagai dari produsen hingga ke tangan fasilitas serta layanan yang disediakan konsumen. oleh Menurut Fandy Tjiptono (2008:187) tentang menjelaskan masyarakat, Pemerintah, bahwa pengusaha, dan Pemerintah saluran distribusi adalah rute atau Daerah.Sementara pengertian wisata rangkaian perantara, baik yang adalahkegiatan dikelola pemasar maupun yang dilakukan independen, dalam menyampaikan sekelompok barang mengunjungi tempat tertentu untuk dari produsen ke konsumen. saluran atau saluran orang atau dengan wisata yang dikunjungi dalam jangka waktu Irawan wisatawan (2008:286) saluran merupakan sekelompok lembaga ada seseorang atau mempelajari keunikan daya tarik pemasaran, menurut Swasta dan yang oleh yang tujuan rekreasi, pengembangan pribadi, Saluran distribusi dikatakan juga sebagai perjalanan di antara berbagai sementara. adalah Sedangkan orang yang melakukan wisata. Menurut Oka A. Yoeti (2008: 7) lembaga yang mengadakan kerja Pengertian pariwisata masih sama untuk mencapai tujuan. membinggungkan. Belum ada suatu Dari beberapa pengertian di atas batasan yang diterima secara umum, dapat disimpulkan bahwa saluran kita melihat bahwa ada hubungan yang distribusi merupakan erat antara pariwisata (tourism) dengan rangkaian dalam suatu bauran perjalanan (travel), rekreasi pemasaran yang berfungsi untuk (recreation), waktu senggang (leisure), menyalurkan barang dari produsen namun hubungan Media Prestasi Vol. XVIII No.2 Desember 2016 /ISSN 1979 - 9225 itu masih 25 membinggungkan bagi orang awam Besek. Air Terjun Pengantin atau dalam mempelajari pariwisata sebagai dinamai juga Air Terjun Jumok suatu cabang ilmu. mempunyai ketinggian 20 meter. James J. Spillane (Diana Air yang meluncur dari ketinggian Igunawati, 2010:23) mendefinisikan tersebut sebenarnya berasal dari dua pariwisata sebagai kegiatan melakukan sungai pengunungan yaitu Sungai perjalanan mencari Pengok Atas dan Sungai Pengok sesuatu, Bawah. dalam kepuasan, tujuan mencari memperbaiki kesehatan, menikmati olahraga atau istirahat, menunaikan tugas, berziarah dan lain-lain. Dapat disimpulkan b. Museum Trinil Trinil adalah Paleoantropologi bahwa di situs Indonesia yang terletak di Desa Kawu, pariwisata adalah suatu perjalanan Kecamatan yang memiliki tujuan untuk rekreasi, kabupaten Ngawi, Provinsi Jawa pengembangan Timur ±13 Kilometer arah barat pribadi, menambah wawasan atau mempelajari tentang keunikan suatu tempat yang dikunjungi dalam jangka waktu sementara. Kedunggalar, pusat Kota Ngawi. c. Benteng Pendem (Van Den Bosch) Sementara obyek wisata atau tempat Benteng Van Den Bosch atau wisata adalah tempat atau tujuan dari disebut juga Benteng Pendem suatu perjalanan wisata. merupakan peninggalan pada masa Daerah Tujuan Wisata Kabupaten kolonial Belanda yang terletak di Ngawi kelurahan a. Air Terjun Pengantin Ngawi Menurut kota Kecamatan memiliki ukuran Pariswisata, bangunan 165 m x 80 m dengan Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga luas tanah 15 Ha. Lokasinya (2013:42) Air Terjun Pengantin cukup mudah untuk dijangkau berada Hargomulyo, yakni ± 1 Km dari Kantor Kecamatan Ngrambe, tepatnya di Pemerintahan Kabupaten Ngawi antara dusun Ngendut dan dusun arah Timur Laut. Letaknya juga di Dinas Pelem, desa Media Prestasi Vol. XVIII No.2 Desember 2016 /ISSN 1979 - 9225 26 sangat strategis karena berada periklanan, brosur, dan berbagai disudut Sungai media informasi lainnya seperti Sungai media online (internet). pertemuan Bengawan Solo dan Madiun. Menurut Pitana dan Diarta (2009:155- Benteng Van Den Bosch ini dulu 156), pemasaran pariwisata harus sengaja dibuat lebih rendah dari tanah mampu menyediakan brading yang sekitar yag dikelilingi oleh tanah tinggi jelas dan terkelola dengan baik atas sehingga benteng tidak terlihat dari produk pariwisata. luar atau seolah terpendam sehingga b. Perishability dinamakan Pemasaran Benteng Pendem oleh masyarakat sekitar. pariwisata harus mengkombinasikan beragam kebijakan harga dan promosi dalam Pemasaran Pariwisata Pariwisata sebagai usaha menjual produk ketika masa salah satu sepi dan membuat sinkronisasi yang produk layanan atau jasa mempunyai lebih baikantara penawaran dan beberapa dimensi yang sangat berbeda dengan dimensi produk umum yang permintaan. Menurut Pitana dan Diarta (2009:156) kita ketahui di pasaran sehari-hari. Untuk mengantisipasi sifat produk a. Intangibility yang perishability diperlukan usaha Produk yang intangible tidak bisa di evaluasi atau pemasar untuk membuat pemasaran didemonstrasikan produk dan mengelola permintaan sebelum dipakai atau dibeli (Pitana pasar dan Diarta, 2009:154). melakukan Pada umumnya produk pariwisata berkaitan dengan keamanan, kenyamanan dan pelayanan yang baik oleh penyedia fasilitas. Salah satu yang solusi untuk membantu memasarkan produk pariwisata adalah dengan menggunakan video smooth bauran dengan pemasaran (Marketing Mix). c. Inseparability Pariwisata tidak dapat dipisahkan dengan pendukungnya unsur-unsur seperti agen perjalanan, penginapan, restoran dan sebagainya. Hal ini tentu Media Prestasi Vol. XVIII No.2 Desember 2016 /ISSN 1979 - 9225 27 digerakkan oleh beberapa 4. Ada pengaruh positif dan organisasi yang berbeda yang signifikan antara tempat distribusi memiliki terhadap sifat produk yang peningkatan berbeda pula, sehingga sulit untuk pengunjung menentukan kepuasan konsumen Kabupaten Ngawi. secara keseluruhan. 5. Ada Penjaminan mutu menjadi unsur yang pengaruh promosi, nilai terhadap pesaing keunggulan lainnya dengan dalam hal pelayanan. Maka dari itu perlu dilakukan pelatihan khusus kepada seluruh karyawan untuk menunjang kinerja sebagai perwujudan pelayanan yang diberikan kepada konsumen. wisata positif di dan signifikan antara produk, harga, sangat penting untuk menambah atau obyek jumlah tempat distribusi peningkatan pengunjung obyek jumlah wisata di Kabupaten Ngawi. 6. Ada sumbangan efektif dari produk, harga, promosi, tempat distribusi terhadap peningkatan jumlah pengunjung obyek wisata di Kabupaten Ngawi. Hipotesis 1. Ada pengaruh positif dan METODE PENELITIAN signifikan antara produk terhadap Populasi dan Sampel peningkatan jumlah pengunjung Populasi obyek wisata di Kabupaten Ngawi. 2. Ada dan adalah keseluruhan pengunjung obyek signifikan antara harga terhadap wisata selama diadakan penelitian peningkatan jumlah pengunjung yang tidak dapat diketahui pasti berapa obyek wisata di Kabupaten Ngawi. jumlahnya atau disebut juga populasi 3. Ada pengaruh pengaruh positif Populasi dalam penelitian ini positif dan signifikan antara promosi terhadap peningkatan jumlah pengunjung obyek wisata di Kabupaten Ngawi. tak hingga. Sampel Pada penelitian ini jumlah sampel yang akan digunakan sebagai responden diambil Media Prestasi Vol. XVIII No.2 Desember 2016 /ISSN 1979 - 9225 dari anggota 28 populasi penelitian yang ditemui sebanyak selama 100 orang responden. kepada responden untuk diuji validitas dan reliabilitasnya. Dengan menggunakan instrumen yang valid dan reliabel dalam pengumpulan data, Prosedur Pengumpulan Data Prosedur maka diharapkan hasil penelitian akan pengumpulan data untuk penelitian ini adalah dengan menggunakan angket atau kuesioner dan Observasi. Angket ini digunakan untuk memperoleh data primer. Angket ini berisi 50 butir soal yang terbagi menjadi valid dan reliabel. Dengan bantuan program SPSS ini jugalah dapat soal. Pernyataan yang ada di dalam angket ini diisi oleh 100 orang responden yang sedang berwisata di obyek wisata kabupaten Ngawi yang menjadi tempat penelitian yaitu Air Terjun Pengantin, Museum Trinil, dan Benteng Pendem (Benteng Van Den analisis data menggunakan regresi berganda dan menguji hipotesis yang telah diajukan peneliti sebelumnya. dalam lim variabel yang masingmasing variabelnya berjumlah 10 butir diolah Sedangkan untuk memperoleh data sekunder guna melengkapi data primer yang sudah digunakanlah ada, teknik maka observasi langsung di obyek wisata kabupaten Ngawi (Air Terjun Pengantin, Museum Trinil, dan Benteng Van Den Bosch) untuk melihat dan mengamati keadaan nyata obyek wisata yang diteliti. Bosch). Setelah seluruh pernyataan selesai diisi oleh 100 responden, data Tehnik Pengumpulan Data yang Angket (kuesioner) terkumpul kemudian diolah dengan perhitungan statistika. Untuk Angket atau kuesioner ini berisi mempermudah dalam pengolahan data pertanyaan peneliti responden tinggal memberikan tanda meggunakan bantuan komputer dengan program SPSS for windows versi 17. Pengolahan data ini objektif sehingga (√). Angket ini digunakan untuk dimulai dengan uji instrumen atau mengetahui produk apa saja yang menguji angket yang telah disebarkan ditawarkan serta bagaimana langkah Media Prestasi Vol. XVIII No.2 Desember 2016 /ISSN 1979 - 9225 29 promosi dan tempat distribusi yang dalam penelitian ini uji reliabilitas tepat untuk memasarkan produk dari menggunakan alfa cronbach : = obyek wisata tersebut. Observasi Tehnik observasi ini digunakan untuk mengetahui secara langsung produk apa saja yang ditawarkan serta ∑ 1 − − 1 Tehnik Analisis Data 1. Analisis Regresi Ganda Analisis Regresi Berganda yakni berapa harga produk yang ditetapkan suatu apakah sudah sesuai dengan hasil yang berapa besar pengaruh strategi didapatkan oleh pengunjung. pemasaran terhadap peningkatan a. Uji Instrumen : jumlah pengunjung obyek wisata 1) Validitas di Sebuah instrumen dikatakan analisis Kabupaten berganda valid melihat Ngawi, regresi menggunakan rumus apabila dapat mengungkapkan data persamaan seperti yang dikutip dari variabel yang diteliti secara dalam Sugiyono (2013 : 275-276), tepat. yakni : = + ! + ! + " !" + # !# Rumus yang digunakan adalah rumus korelasi product moment sebagaimana ditunjukan dibawah 2. Uji Hipotesis a. Uji Parsial (t) Adapun uji t menurut ini: = untuk ∑ ∑ ∑ (Sugiyono, 2009 :184) dengan ∑ ∑ ∑ ∑ menggunakan Sejumlah harga rxy dikonsultasikan dengan r tabel product moment dengan taraf signifikan 5%. Jika rhitung> rtabel : item atau soal valid Jika rhitung < rtabel : item atau soal invalid 2) Reliabilitas Instrumen Uji reliabilitas digunakan untuk menunjukkan sejauh mana suatu pengukuran dapat dipercaya, rumus uji signifikansi korelasi product moment : = √ − 2 √1 − b. Uji Simulan (Uji F) Pada uji F ini, digunakan untuk menguji secara bersamasama apakah Media Prestasi Vol. XVIII No.2 Desember 2016 /ISSN 1979 - 9225 variabel 30 independen memiliki pengaruh yang signifikan a. Jumlah responden berdasarkan terhadap jenis kelamin variabel dependen. Dalam penelitian ini dapat Rumusnya adalah diperoleh informasi tentang jenis sebagai berikut : $= kelamin responden adalah sebagai % ⁄ 1 − % ⁄ − − 1 berikut. HASIL PENELITIAN Tabel 1. Distribusi frekuensi responden berdasarkan jenis kelamin No 1 2 Jenis Kelamin Frekuensi / Orang Prosentase 45 55 100 45 % 55 % 100 % Laki-laki Perempuan Jumlah Sumber : Data primer yang diolah, 2014 Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa responden jenis kelamin laki- dengan total responden 100 orang. b. Jumlah responden berdasarkan laki adalah sejumlah 45 responden umur dengan Dalam prosentase perempuan adalah 45% dan sejumlah 55 responden dengan prosentase 55% penelitian ini dapat diperoleh informasi tentang frekuensi usia responden dalah sebagai berikut. Tabel 2. Ditribusi frekuensi responden berdasarkan usia No Usia 1 15-25 Frekuensi / Orang 53 2 26-35 32 32 % 3 36-45 15 15 % 100 100 % Jumlah Prosentase 53 % Sumber : Data primer yang diolah, 2014 Media Prestasi Vol. XVIII No.2 Desember 2016 /ISSN 1979 - 9225 31 Dari tabel diatas dilihat bahwa adalah sejumlah 15 orang dengan responden dengan usia 15-25 Tahun prosentase 15 %. Hal ini menunjukkan adalah sejumlah 53 orang dengan bahwa sebagian besar responden dalam prosentase 53 %. Responden dengan penelitian ini merupakan kelompok usia 26-35 Tahun adalah sejumlah 32 usia muda atau pelajar dan mahasiswa orang terutama pada kelompok usia 15-25 dengan prosentase 32 %. Responden dengan usia 36-45 Tahun Dalam pengambilan data peneliti memberikan kuesioner kepada Tahun. jawaban disediakan yang terdiri dari 5 (lima) pilihan jawaban. 5 (lima) responden secara langsung. Kuesioner alternatif jawaban tersebut diberi skor yang diserahkan kepada responden 5 (lima) untuk jawaban sangat setuju berisi pernyataan beserta jawabannya (SS), skor 4 (empat) untuk jawaban sebanyak 50 item yang terdiri dari 10 setuju (S), skor 3 (tiga) untuk jawaban item untuk variabel produk (X1), 10 ragu-ragu atau netral (N), skor 2 (dua) item untuk variabel harga (X2), 10 untuk jawaban tidak setuju (TS), skor 1 item untuk variabel promosi (X3), 10 (satu) untuk jawaban sangat tidak item untuk variabel distribusi (X4) dan setuju (STS). Pada tahap selanjutnya peneliti 10 item untuk variabel pengunjung menghitung nilai jumlah dari skor obyek wisata (Y). Kuesioner diisi oleh responden setiap responden untuk setiap kemudian ditarik kembali oleh peneliti. kuesioner yang diberikan. Adapun data Untuk yang pengisian disediakan kuesioner alternatif jawaban sudah dari diperoleh dari kuesioner terlampir. setiap item, sehingga responden dapat memilih salah satu jawaban yang sesuai dengan pendapatnya. Alternatif Analisis Data 1. Uji Statistik a. Regresi Linier Berganda Media Prestasi Vol. XVIII No.2 Desember 2016 /ISSN 1979 - 9225 32 Tabel 9. Hasil analisis regresi linier berganda Unstandardized Coefficients Model 1 B (Constant) Standardized Coefficients Std. Error Beta -.501 2.044 Produk .048 .033 Harga .919 Promosi Distribusi t Sig. -.245 .807 .039 1.446 .151 .026 .961 34.749 .000 .007 .034 .006 .200 .842 .036 .026 .037 1.421 .159 a. Dependent Variable: PengunjungObyekWisata Sumber : Data primer yang diolah, (5%). Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa variabel b) Pengaruh harga terhadap pengunjung wisata pengunjung obyek wisata dipengaruhi Hasil uji t pada variabel harga oleh empat variabel yang digunakan menghasilkan thitung yaitu 34.749 dalam penelitian yaitu produk (X1), dan signifikansi sebesar 0.000 harga (X), promosi (X3) dan tempat (dimana dari data tersebut dapat distribusi (X4) sehingga terbentuk disimpulkan bahwa thitung > ttabel ) persamaan berikut : dengan signifikansi 0.000 < 0.05 Y = (-0.501) + (0.048) X1 + (0.919) (5%). X2 + (0.007) X3 + (0.036) X4 c) Pengaruh 1. Uji Signifikansi Parsial (Uji t) a) Pengaruh produk terhadap pengunjung wisata promosi terhadap pengunjung wisata Hasil uji t pada variabel promosi menghasilkan thitung yaitu 0.200 Hasil uji t pada variabel produk dan signifikansi sebesar 0.842 menghasilkan thitung yaitu 1.446 (dimana dari data tersebut dapat dan signifikansi sebesar 0.151 disimpulkan bahwa thitung < ttabel ) (dimana dari data tersebut dapat dengan signifikansi 0.842 > 0.05 disimpulkan bahwa thitung < ttabel) (5%). dengan signifikansi 0.151 > 0.05 Media Prestasi Vol. XVIII No.2 Desember 2016 /ISSN 1979 - 9225 33 d) Pengaruh tempat distribusi Apakah nilai Fhitung > Ftabel, berarti terhadap pengunjung wisata Ho ditolak atau Ha diterima, Hasil uji t pada variabel tempat 2. sehingga semua variabel distribusi menghasilkan thitung yaitu independen 1.421 dan signifikansi sebesar signifikan 0.159 (dimana dari data tersebut dependen. Dan sebaliknya apabila dapat disimpulkan bahwa thitung < nilai signifikan ttabel ) dengan signifikansi 0.159 > berarti 0.05 (5%). ditolak. Sehingga semua variabel Uji Simultan (Uji F) Uji F menguji digunakan semua untuk variabel terhadap Ho variabel Fhitung < Ftabel, diterima independen tidak signifikan terhadap atau Ha berpengaruh variabel dependen. Hasil uji F terhadap variabel model regresi menggunakan SPSS independen signifikan atau tidak terhadap berpengaruh for windows versi 17.0 adalah dependen. sebagai berikut : ANOVAb Model 1 Sum of Squares Regression Residual Df Mean Square 3930.979 4 982.745 251.581 95 2.648 F 371.095 Sig. .000a Total 4182.560 99 a. Predictors: (Constant), Distribusi, Promosi, Produk, Harga b. Dependent Variable: Pengunjung Obyek Wisata Tabel 12. Hasil uji signifikansi simultan (Uji F) Sumber : Data primer yang diolah, 2014 Berdasarkan uji ANOVA atau uji satatistik F didapat nilai Fhitung sebesar Penafsiran Hasil Analisis Data Hasil analisis data regresi 371.095 dengan tingkat signifikansi memperoleh persamaan Y = (-0.501) + 0.000, karena Fhitung > Ftabel dan (0.048) X1 + (0.919) X2 + (0.007) X3 signifikansi yang jauh lebih kecil jika + (0.036) X4. Untuk mengetahui dibandingkan 0.05 (5%). apakah variabel X1, X2, X3 dan X4 berpengaruh terhadap variabel Y maka Media Prestasi Vol. XVIII No.2 Desember 2016 /ISSN 1979 - 9225 34 dilakukan uji t. berdasarkan uji t pada Hasil uji t pada variabel promosi variabel produk (X1) menghasilkan (X3) menghasilkan thitung yaitu 0.200 thitung yaitu 1.446 dan signifikansi dengan sebesar 0.151. (dimana dari data (dimana dengan melihat data tersebut tersebut dapat disimpulkan bahwa dapat disimpulkan bahwa thitung < ttabel), thitung < ttabel ). Dengan signifikansi dengan signifikansi 0.151 > 0.05 (5%). (5%). signifikansi sebesar 0.842 0.842 > 0.05 Hasil uji t pada variabel harga Hasil uji t pada variabel tempat (X2) menghasilkan thitung yaitu 34.749 distribusi (X4) menghasilkan thitung dengan 0.000 yaitu 1.421 dengan signifikansi sebesar (dimana dengan melihat data tersebut 0.159 (dimana dengan melihat data dapat disimpulkan bahwa thitung > ttabel), tersebut dapat disimpulkan bahwa dengan signifikansi thitung < ttabel), dengan signifikansi signifikansi sebesar 0.000 < 0.05 (5%). 0.159 > 0.05 (5%). Hasil uji pengunjung F pada obyek 0.151 > 0.05 (5%), maka dapat variabel wisata diketahui (Y) bahwa Ho diterima menghasilkan Fhitung yaitu 371.095 kebenarannya sehingga Ha ditolak dengan 0.000 atau yang berarti produk (X1) (dimana dengan melihat data tersebut berpengaruh positif secara parsial dapat disimpulkan bahwa Fhitung > terhadap pengunjung obyek wisata Ftabel), dengan signifikansi (Y) tidak dapat diterima. signifikansi sebesar 0.000 < 0.05 (5%). 2. Berdasarkan uji t pada variabel harga (X2) menghasilkan thitung Pengujian Hipotesis 1. yaitu Berdasarkan uji t pada variabel produk (X1) menghasilkan thitung yaitu 1.446 dan signifikansi sebesar 0.151. (dimana dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa thitung < ttabel ). Dengan signifikansi 34.749 dan signifikansi sebesar 0.000. (dimana dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa thitung > ttabel ). Dengan signifikansi 0.000 < 0.05 (5%), maka dapat diketahui bahwa kebenarannya Media Prestasi Vol. XVIII No.2 Desember 2016 /ISSN 1979 - 9225 Ho sehingga ditolak Ha 35 diterima atau yang berarti harga terhadap pengunjung obyek wisata (X2) berpengaruh positif secara (Y) tidak dapat diterima. parsial terhadap pengunjung obyek 3. 4. 5. Hasil uji F pada variabel wisata (Y) dapat diterima. pengunjung obyek wisata (Y) Berdasarkan uji t pada variabel menghasilkan promosi (X3) menghasilkan thitung dengan signifikansi sebesar 0.000 yaitu (dimana 0.200 dan signifikansi Fhitung dengan 371.095 melihat data sebesar 0.842. (dimana dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa tersebut dapat disimpulkan bahwa Fhitung > Ftabel), dengan signifikansi thitung < ttabel ). Dengan signifikansi 0.000 < 0.05 (5%), maka dapat 0.842 > 0.05 (5%), maka dapat diketahui diketahui kebenarannya bahwa Ho diterima bahwa Ho ditolak sehingga Ha kebenarannya sehingga Ha ditolak diterima atau yang berarti produk atau yang berarti promosi (X3) (X1), harga (X2), promosi (X3) berpengaruh positif secara parsial dan tempat distribusi (X4) secara terhadap pengunjung obyek wisata bersama-sama (Y) tidak dapat diterima. berpengaruh Berdasarkan uji t pada variabel peningkatan tempat wisata (Y) dapat diterima. distribusi (X4) (simultan) positif terhadap pengunjung obyek menghasilkan thitung yaitu 1.421 dan signifikansi sebesar 0.159. SIMPULAN Berdasarkan atas hasil analisis (dimana dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa thitung < ttabel ). Dengan signifikansi 0.159 > 0.05 (5%), maka dapat diketahui bahwa Ho diterima kebenarannya sehingga Ha ditolak atau yang berarti tempat distribusi (X4) berpengaruh positif secara parsial data mengenai pemasaran pengaruh terhadapa strategi peningkatan jumlah pengunjung obyek wisata di kabupaten Ngawi Tahun 2014, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Berdasarkan uji t pada variabel produk (X1), dapat disimpulkan Media Prestasi Vol. XVIII No.2 Desember 2016 /ISSN 1979 - 9225 36 bahwa produk (X1) tidak ada di kabupaten Ngawi tahun 2014 pengaruh positif dan signifikan (Y) secara parsial terhadap 5. Berdasarkan uji ANOVA atau uji peningkatan jumlah pengunjung statistik F diperoleh kesimpulan obyek wisata di kabupaten Ngawi bahwa produk (X1), harga (X2), tahun 2014 (Y) promosi 2. Berdasarkan uji t pada variabel (X3), dan tempat distribusi (X4) secara bersama- harga (X2), dapat disimpulkan sama bahwa memiliki positif dan signifikan terhadap pengaruh positif dan signifikan peningkatan jumlah pengunjung secara obyek wisata di kabupaten Ngawi harga (X2) parsial terhadap peningkatan jumlah pengunjung (simultan) berpengaruh tahun 2014 (Y) obyek wisata di kabupaten Ngawi Saran – saran tahun 2014 (Y) 3. Berdasarkan uji t pada variabel 1. obyek wisata di kabupaten Ngawi, signifikan parsial supaya melakukan perbaikan dan terhadap peningkatan kualitas obyek wisata peningkatan jumlah pengunjung di kabupaten Ngawi agar mampu obyek wisata di kabupaten Ngawi bersaing dengan obyek wisata di tahun 2014 (Y) daerah lainnya. 4. Berdasarkan uji t pada variabel tempat distribusi disimpulkan variabel peningkatan jumlah pengunjung bahwa promosi (X3) tidak ada secara dengan produk yang tidak mempengaruhi promosi (X3), dapat disimpulkan pengaruh positif dan Sehubungan (X4), bahwa dapat tempat distribusi (X4) tidak ada pengaruh positif dan signifikan parsial terhadap secara peningkatan jumlah pengunjung obyek wisata 2. Sehubungan dengan variabel harga yang sangat mempengaruhi peningkatan jumlah pengunjung obyek wisata di kabupaten Ngawi, supaya mampu mempertahankan harga yang saat ini berlaku di pasaran, serta Media Prestasi Vol. XVIII No.2 Desember 2016 /ISSN 1979 - 9225 memperhatikan 37 3. harga yang kompetitif dengan pengaruh produk lain yang sejenis. terhadap Sehubungan dengan variabel promosi yang tidak mempengaruhi strategi pemasaran peningkatan jumlah pengunjung obyek wisata dalam obyek penelitian lain. peningkatan jumlah pengunjung obyek wisata di kabupaten Ngawi, supaya menyisipkan anggaran untuk melakukan promosi produk obyek wisata di kabupaten Ngawi agar lebih dikenal oleh masyarakat/konsumen dengan menunjukkan kualitas dan kelebihan produk obyek dari DAFTAR PUSTAKA Igunawati, Diana. 2010. Analisis Permintaan Obyek Wiasata Tirta Waduk Cacaban Kabupaten Tegal. Skripsi tidak diterbitkan. Semarang. Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro Semarang. (Online), (http://eprints.undip.ac.id/22967/ 1/SKRIPSI.pdf), diakses 26 Februari 2014) wisata di kabupaten Ngawi. 4. Sehubungan tempat dengan distribusi mempengaruhi variabel yang tidak peningkatan jumlah pengunjung obyek wisata di kabupaten Ngawi, supaya Pitana, I Gde dan I Ketut Surya Diarta. 2009. Pengantar Ilmu Pariwisata. Yogyakarta : Penerbit Andi Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta menggunakan strategi yang tepat dalam memilih tempat yang .________,2013. Statistika untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta strategis dalam memasarkan, dan mempromosikan produk wisata di kabupaten Ngawi agar mampu menarik minat wisatawan untuk Sulistyono, Budi. 2013. Ngawi Ramah Buku Pariwisata dan Sejarah Kabupaten Ngawi. Ngawi : Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga berwisata di obyek-obyek wisata yang ada di kabupaten Ngawi 5. Untuk peneliti lanjutan menjadi bahan referensi atau acuan dalam Sunyoto, Danang. 2013. Teori, Kuesioner & Analisis Data Untuk Pemasaran dan Perilaku Konsumen. Yogyakarta : Graha Ilmu melakukan penelitian mengenai Media Prestasi Vol. XVIII No.2 Desember 2016 /ISSN 1979 - 9225 38 Swatha, Basu dan Irawan. 2008. Menejemen Pemasaran Modern. Yogyakarta : Liberty Suyanto, Muhammad. 2007. Marketing Strategy Top Brand Indonesia. Yogyakarta : Penerbit Andi Tjiptono, Fandy. Pemasaran. Penerbit Andi 2008. Strategi Yogyakarta : Tjiptono, Fandy dan Gregorius Chandra. 2012. Pemasaran Strategik. Yogyakarta : Penerbit Andi Undang-Undang Republik Indonesia No. 10 Th. 1999 tentang Kepariwisataan (Online), (http://pariwisata.manadokota.go .id/download-20-page.html), diakses 07 maret 2014) Yoeti, Oka Adlis. 2008. Perencanaan dan Pengembangan Pariwisata. Jakarta : Pradnya Paramita Media Prestasi Vol. XVIII No.2 Desember 2016 /ISSN 1979 - 9225 39