BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis

advertisement
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis statistik mengenai analisis faktor-faktor
yang mempengaruhi profitabilitas bank (ROA) pada BRI Unit Ledoksari
periode 2011 – 2015 dimana faktor independen yang diuji adalah
Pendapatan Bunga Kredit, Pendapatan Provisi Kredit, Pendapatan Jasa,
Biaya Hadiah dan Penjaminan, Biaya PPAP, BOPO, NIM, LDR dan NPL
dimana data yang dipakai adalah neraca keuangan setiap bulannya dari
tahun 2011 – 2015 didapatkan kesimpulan sebagai berikut :
1. Berdasarkan uji F dengan nilai 0,000 menunjukkan bahwa hipotesis H0
ditolak dan H1 diterima sehingga Pendapatan Bunga Kredit,
Pendapatan Provisi Kredit, Pendapatan Jasa, Biaya Hadiah dan
Penjaminan, Biaya PPAP, BOPO, NIM, LDR dan NPL secara simultan
atau bersama-sama mempengaruhi profitabilitas (ROA) BRI Unit
Ledoksari.
2. Hasil koefisien determinasi yakni 0,919 atau 91,9% artinya perubahan
variabel independen yakni Pendapatan Bunga Kredit, Pendapatan
Provisi Kredit, Pendapatan Jasa, Biaya Hadiah dan Penjaminan, Biaya
PPAP, BOPO, NIM, LDR dan NPL berpengaruh atau mampu
menjelaskan variabel dependen yaitu profitabilitas bank (ROA) BRI Unit
Ledoksari sebesar 91,9% sedangkan 8,1% dijelaskan oleh faktor lain
diluar model penelitian.
3. Berdasarkan uji t variabel pendapatan terhadap profitabilitas bank
(ROA), variabel pendapatan bunga kredit berpengaruh tidak signifikan
terhadap profitabilitas bank (ROA) dan memiliki pengaruh negatif
terhadap profitabilitas (ROA) BRI Unit Ledoksari. Untuk variabel
pendapatan provisi kredit memiliki pengaruh yang tidak signifikan
terhadap profitabilitas (ROA) BRI Unit Ledoksari dan memiliki pengaruh
positif terhadap profitabilitas (ROA) BRI Unit Ledoksari. Untuk varibel
pendapatan jasa berpengaruh tidak signifikan dan memiliki pengaruh
positif terhadap profitabilitas (ROA). Sehingga H1 yang menyatakan
pendapatan berpengaruh positif terhadap profitabilitas (ROA) bisa
diterima pada pendapatan provisi dan pendapatan jasa, sedangkan
untuk pendapatan bunga kredit tidak bisa diterima dikarenakan
prosentase perubahan pendapatan tiap tahunnya lebih rendah dari
prosentase perubahan biaya pada tiap tahunnya.
4. Berdasarkan uji t variabel biaya terhadap profitabilitas bank (ROA),
variabel biaya hadiah dan penjaminan berpengaruh tidak signifikan dan
memiliki pengaruh negatif terhadap profitabilitas (ROA) BRI Unit
Ledoksari. Untuk variabel biaya PPAP berpengaruh signifikan dan
memiliki pengaruh positif terhadap profitabilitas (ROA) BRI Unit
Ledoksari. Sehingga H2 yang menyatakan biaya berpengaruh negatif
terhadap profitabilitas (ROA) BRI Unit Ledoksari hanya bisa diterima
pada variabel biaya hadiah dan penjaminan, sedangkan untuk biaya
PPAP tidak dapat diterima dikarenakan hal ini dipengaruhi oleh
prosentase NPL KUR lebih tinggi daripada KUPEDES yang
berpengaruh pada kenaikkan pendapatan klaim KUR.
5. Berdasarkan uji t varibel BOPO terhadap profitabilitas (ROA) BRI Unit
Ledoksari berpengaruh signifikan dan negatif terhadap profitabilitas
(ROA) BRI Unit Ledoksari. Sehingga H3 yang menyatakan BOPO
berpengaruh negatif terhadap profitablitas (ROA) dapat diterima.
6. Berdasarkan uji t varibel NIM terhadap profitabilitas (ROA) BRI Unit
Ledoksari berpengaruh signifikan dan positif terhadap profitabilitas
(ROA). Sehingga H4 yang meyatakan NIM berpengaruh positif
terhadap profitabilitas (ROA) BRI Unit Ledoksari dapat diterima.
7. Berdasarkan uji t varibel LDR terhadap profitabilitas (ROA) BRI Unit
Ledoksari berpengaruh signifikan dan negatif terhadap profitabilitas
(ROA). Sehingga H5 yang menyatakan berpengaruh positif terhadap
profitabilitas (ROA) BRI Unit Ledoksari tidak bisa diterima.
8. Berdasarkan uji t varibel NPL terhadap profitabilitas (ROA) BRI Unit
Ledoksari
berpengaruh
tidak
signifikan
dan
negatif
terhadap
profitabilitas (ROA). Sehingga H6 yang menyatakan NPL berpengaruh
negatif terhadap profitabilitas (ROA) BRI Unit Ledoksari dapat diterima.
B. IMPLIKASI
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pendapatan bunga kredit
berpengaruh negatif namun tidak signifikan pada profitabilitas bank (ROA),
Biaya PPAP berpengaruh positif terhadap profitabilitas bank (ROA) dan
LDR berpengaruh negatif terhadap profitabilitas bank (ROA). Penelitian ini
diharapkan mampu menjadi referensi bagi pihak manajemen BRI Unit
Ledoksari cabang Solo Slamet Riyadi untuk lebih memperhatikan lagi
faktor mana dari pendapatan dan biaya yang lebih mempengaruhi atau
memberi dampak pada profitabilitas bank, sehingga diharapkan mampu
menjaga dan menaikkan profitabilitas bank.
C. KETERBATASAN PENELITIAN
Penelitian ini tidak lepas dari keterbatasan dan kekurangan.
Keterbatasan dari penelititan ini adalah perolehan ijin penelitian dan
keterbatasan
perolehan
data
yang
digunakan
sebagai
sampel.
Kekurangan dari penelitian ini adalah periode tahunnya, hasil penelitian ini
akan lebih terlihat apabila dalam pengambilan sampel menggunakan
periode lebih dari lima tahun.
D. SARAN
Adapun saran-saran yang dapat disampaikan melalui hasil
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagi perusahaan
a. Berdasarkan dari hasil penelitian yang diperoleh oleh peneliti maka
peneliti memberikan saran kepada pihak manajemen BRI
khususnya BRI Unit Ledoksari lebih perhatian khusus pada
pengolaan dana yang masuk dalam bentuk simpanan dan dana
yang keluar dalam bentuk kredit. Hal ini bertujuan supaya
profitabilitas BRI Unit Ledoksari yang diperoleh dari spread antara
simpanan dan kredit dapat diperoleh secara maksimal.
b. Berdasarkan uji statistik, dilihat dari hasil beta pada standardized
coefficients terlihat bahwa nilai beta tertinggi terdapat pada variabel
NIM. Ini dapat dijadikan masukan kepada pihak manajemen BRI
Unit Ledoksari untuk melakukan pengelolaan dan memperhatikan
perkembangan rasio NIM yang diperoleh dari pendapatan bunga
dengan aktiva produktif dari waktu ke waktu dengan baik. Dimana
semakin tinggi NIM dapat meningkatkan profitabilitas (ROA) BRI
Unit Ledoksari secara maksimal. Faktor lain yang perlu diperhatikan
adalah penentuan suku bunga simpanan baik giro, deposito dan
tabungan, yang mana bank harus selalu mengikuti dengan cermat,
seperti tingkat inflasi, suku bunga luar negeri dan juga suku bunga
bank pesaing. Dengan demikian bank akan terhindar dari negatif
spread dan mendapatkan NIM yang optimal.
c. Faktor lain yang perlu diperhatikan adalah perbandingan total biaya
operasi dengan total pendapatan operasi (BOPO), apabila BOPO
meningkat berarti
biaya operasi semakin besar,sehingga akan
menurunkan ROA bank. Pihak manajemen perlu mengambil
langkah untuk menekan biaya operasi disalah satu varibel dan
meningkatkan pendapatan operasi di variabel lain. Misal dapat
dilakukan dengan cara validasi terhadap biaya yang akan
dikeluarkan bank, misalnya penentuan besarnya biaya promosi
atau biaya hadiah dan penjaminan dan ada kemungkinan untuk
menekan biaya tenaga kerja dimana biaya tenaga kerja mempunyai
posisi sebesar 25 % dari seluruh komponen biaya. Selain itu BRI
Unit Ledoksari mampu menekan biaya PPAP yang memiliki posisi
32% dari seluruh biaya dengan memperhatikan penyaluran
kreditnya. Disisi pendapatan operasi, bank wajib meningkatkan fee
based income seoptimal mungkin, misalnya saja biaya transaksi
yang menggunakan jasa bank, antara lain provisi kredit, transfer,
dan biaya e-banking.
d. Pendapatan bunga kredit BRI Unit Ledoksari berpengaruh negatif,
dimana apabila bunga kredit meningkat maka profitabilitas akan
menurun, hal ini bertentangan dengan teori dan penelititan
terdahulu. Hal
ini dimungkinkan karena dampak dari program
pemerintah mengenai pemberian kredit KUR, dimana untuk
pemberian kredit KUR tidak dikenakan biaya apapun dan bunga
kredit yang diberikan untuk pinjaman KUR juga lebih rendah dari
pinjaman komersial dari produk BRI sendiri. Maka dari itu saran
untuk BRI Unit Ledoksari adalah untuk tidak menaikkan bunga
kredit atau tetap menjaga suku bunga kredit, khususnya pada
pinjaman jenis komersial karena untuk saat ini sudah mulai muncul
bank-bank pesaing yang memberikan bunga kredit lebih rendah
dari BRI. Selain hal tersebut diharapkan para bagian kredit atau
Account Officer lebih mampu untuk memasarkan kredit jenis
komersial. Selain hal tersebut BRI Unit Ledoksari juga harus
memperhatikan perubahan biaya yang dikeluarkan, karena untuk
memperoleh laba prosentase pendapatan harus lebih tinggi dari
prosentase biaya. Hasil regresi pendapatan bunga kredit negatif
namun hasil NIM menunjukkan bahwa pendapatan bunga lah yang
paling berpengaruh pada profitabilitas di BRI Unit Ledoksari, hal ini
e. Biaya PPAP BRI Unit Ledoksari berpengaruh positif, dimana
apabila ada kenaikan di biaya PPAP maka profitabilitas akan
meningkat juga, hal ini bertentangan dengan beberapa teori dan
penelitian terdahulu. Berdasarkan dari neraca dan laporan
perkembangan unit setiap bulannya dalam periode 2011-2015
menunjukkan bahwa NPL kredit KUR lebih tinggi daripada
KUPEDES. Ini berarti bahwa kredit KUR yang tersalurkan kurang
sehat. Diharapkan BRI Unit Ledoksari mampu menganalisa lebih
dalam lagi mengenai calon debitur dan melaksanakan prinsip
kehati-hatian dalam menyalurkan kredit. Untuk biaya PPAP di Unit
Ledoksari yang cenderung meningkat diharapkan untuk kepala unit
BRI Unit Ledoksari mampu menekan biaya PPAP meskipun dihasil
analisis regresi ini memiliki pengaruh yang positif terhadap
profitabilitas, namun apabila biaya PPAP terus meningkat juga akan
menjadi sorotan atau teguran dari Bank BI. Kepala Unit bisa
berkoordinasi dengan bagian kredit (Account Officer) untuk selalu
menjaga angsuran para debiturnya, bisa dilakukan dengan
pemberitahuan baik melalui SMS, Telepon atau datang kerumah
debitur untuk mengingatkan angsuran mereka apabila sudah
mendekati jatuh tempo.
f.
LDR BRI Unit Ledoksari berpengaruh negatif, dimana apabila LDR
meningkat maka akan menurunkan profitabilitas bank, hal ini
bertentangan dengan beberapa penelitian dan teori. Hal ini
dimungkinkan karena kurangnya penerapan prinsip kehati-hatian
saat pemberian kredit dan BRI Unit Ledoksari lebih agresif dalam
menanamkan dananya untuk kredit yang diberikan kepada
nasabah meskipun jaminan tidak terlalu besar atu tidak sesuai.
Diharapkan pihak manajemen lebih berhati-hati dalam penyaluran
kredit, pinjaman harus dicover dengan agunan yang memadai dan
memenuhi syarat legalitas serta marketable. Calon debitur harus
dikenal baik dan bereputasi baik, sesuai penilaian bank, usaha
yang dibiayai prospektif dan profitable serta melakukan monitoring
terhadap pinajman yang diberikan sehingga dapat menghindari
penyalahgunaan dana kredit. Hal tersebut diatas juga dapat
dijadikan masukan mengenai NPL yang juga berpengaruh negatif
terhadap profitabilitas (ROA). LDR dan NPL akan berdampak juga
terhadap pembentukan biaya PPAP.
g. Diharapkan pada bagian Account Officer BRI Unit Ledoksari lebih
meningkatkan saluran kreditnya, dimana diketahui prosentase ratarata LDR di BRI Unit Ledoksari periode 2011 - 2015 masih bekisar
antara 60% – 75%. Pihak manajemen bisa melakukan programprogram kusus penyaluran kredit, misal pemberian reward pada AO
terbaik dengan penyaluran kredit tertinggi setiap bulannya
(penghargaan tidak harus dalam bentuk finansial), dengan catatan
cost yang dikeluarkan lebih sedikit dari laba yang diperoleh. Selain
pemberian reward, punishment-pun harus diberikan juga pada
bagian kredit apabila bagian kredit tersebut tidak produktif atau
tidak mampu menjalankan jobdesk-nya. Selain meningkatkan
penyaluran kredit diaharapkan AO BRI Unit Ledoksari juga selalu
memperhatikan 5C dalam penyaluran kredit, yaitu Character,
Capacity, Capital, Condition, dan Collateral. Calon debitur harus
berkelakuan baik (bisa dilihat dari SID melalui BI Checking),
pemberian kredit disesuaikan dengan kemampuan pembayaran
angsuran, kinerja usaha yang dioperasikan oleh calon debitur,
kondisi ekonomi dari calon debitur dan konsidi ekonomi Negara
serta agunan tambahan yang marketable dan mampu mengcover
plafond pinjaman.
h. Dari keseluruhan regresi kita bisa melihat bahwa pendapatan
kreditlah yang paling besar pengaruhnya dalam perolehan laba di
BRI Unit Ledoksari, namun karena sekarang sudah muncul
berbagai lembaga kredit lainnya dan dipengaruhi juga oleh program
pemerintah tentang pemberian kredit KUR, dimana BRI diberikan
tanggungjawab sekitar 70% dari keseluruhan kredit KUR maka
disarankan untuk BRI unit Ledoksari dan unit lainnya mampu
meningkatkan pendapatan dari sisi lain. Pendapatan jasa bisa kita
tingkatkan untuk meningkatkan laba perusahaan, disini Customer
Service harus mampu menawarkan produk dan fasilitas tambahan
kepada para nasabah, misal dengan fasilitas e-banking dan produkproduk lainnya. Selain hal tersebut untuk menekan biaya PPAP dan
tingkat NPL sebaiknya BRI Unit Ledoksari membuat program sms
pengingat kepada para debitur, dimana untuk angsuran pinjaman
saat ini menggunakan sistem autodebet, hal tersebut sudah baik
dan memudahkan nasabah untuk bertransaksi dimana saja, namun
akan lebih baik apabila nasabah juga dapat pemberitahuan apabila
saldo dibuku tabungan tidak mencukupi untuk autodebet angsuran
yang akan jatuh tempo. Selain hal tersebut untuk meningkatkan
pendapatan
yang belum tertagih BRI bisa memperluas untuk
fasilitas setor tunia, penyebaran kantor unit dan teras serta
meningkatkan untuk weekend banking.
2. Bagi peneliti selanjutnya
Peneliti
menyadari
terdapat
banyak
kekurangan
dalam
penelitian ini, sehingga dapat dilakukan penelitian lebih lanjut. Peneliti
menyarankan kepada peneliti selanjutnya untuk dapat melakukan
analisis yang lebih baik dan mendalam tentang variabel yang
memepengaruhi profitabilitas bank (ROA) pada BRI Unit Ledoksari.
Berdasarkan hasil koefisien determinasi masih terdapatnya variabelvariabel lain diluar yang mampu memberi pengaruh terhadap
profitabilitas bank (ROA).
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, M.Faisal. 2004.”Manaejemen Perbankan (Teknik Analisis Kinerja Keuangan
Bank)”.Malang.UMM Press.
Brigham, E. F dan Joel F. H. 2011. Manajemen Keuangan (Terjemahan). Erlangga, Jakarta.
Dyckman, Thomas R., Roland E. Dukes, Charles J. Davis, 2002. Akuntansi Intermediate,
Edisi Kesepuluh, Jilid I, Terjemahan Emil Salim. Jakarta: Erlangga
Ellys Delfrina Sipangkar. 2009. Pengaruh Perputaran Persediaan Terhadap tingkat
Profitablitas Perusahaan Pada Perusahaan Otomotif yang Terdaftar di BEI.
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Medan.
Faisol, Ahmad. 2007. “ Analisis Kinerja Keuangan Bank Pada PT. Bank Muamalat
Indonesia, Tbk ”, Jurnal Ilmiah Berkala Empat Bulanan, Vol 3 No 2, Januari 2007.
George, H. Hempel, Alan B. Coleman, Donald G. Simonson, Bank Management Text and
Cases, 1983, John Wiley & Son.
Ghozali, L. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Badan Peneliti
Unversitas Diponegoro
Henry Simamora. 2000. Akuntansi Basis Pengambilan Keputusan Bisnis. Jakarta:
Salemba Empat
Jopie Jusuf. 2008. Analisis Credit Untuk Account Officer. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama
Kasmir, SE, MM. 2002. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta : PT. RajaGrafindo
Persada.
Kasmir, SE, MM. 2003. Manajemen Perbankan. Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada.
Kuswadi. 2007. Analisis Keekonomian Proyek. Yogyakarta: PT. Andi
Margaretha Farah. 2007. Manajemen Keuangan Bagi Industri Jasa. Jakarta : Grasindo.
Munawir,S. 2002. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta : Liberty.
Peraturan Bank Indonesia Nomor : 6/10/PBI/2004 Tentang Sistem Penilaian Tingkat
Kesehatan Bank Umum.
Prastiayningtyas, Fitriani. 2010, “Faktor – Faktor Yang Memepengaruhi Profitabilitas
Perbankan (Studi Kasus pada Bank Umum Go Public Yang Listed di Bursa Efek
Indonesia Tahun 2005-2008), Skripsi.
Reksoprayitno,
Soediyono.
1995.Prinsip-Prinsip
Umum.Yogyakarta:BPFE-Yogyakarta.
Dasar
Manajemen
Bank
Siamat, Dahlan. 2005. Manajemen Lembaga Keuangan. Jakarta : Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia.
Surat Edaran Bank Indonesia (No.6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004)
Umar Juki. 2008. Pengaruh Biaya Operasional Terhadap Profitabilitas. UNIKOM.
Bandung
Werdaningtyas, Hesti.2002, “ Faktor Yang Mempengaruhi Profitabilitas Bank Take Over
Pramerger Di Indonesia”, Jurnal Manajemen Indonesia, Vol 1, No 2, 2002.
Yuliani, 2007. “ Hubungan Efisiensi Operasional dengan Kinerja Profitabilitas Pada
Sektor Perbankan Yang Go Public Di Bursa Efek Jakarta”, Jurnal Manajemen dan
Bisnis Sriwijaya, Vol 5, No 10, Desember 2007.
Download