B1 Cov. bisnis - B8 Digital.qxd

advertisement
bisnis/global
IMF: Ekonomi
Asia Tumbuh
7 Persen
HONG KONG — Dana Moneter
International (IMF) memperkirakan Asia tetap akan memimpin ekonomi global selama dua tahun ke depan. Krisis di Timur Tengah dan
dampak gempa serta tsunami Jepang diperkirakan tak
banyak berpengaruh terhadap perekonomian Asia.
IMF menaksir ekonomi
akan tumbuh 7 persen tahun
ini dan pada 2012. Angka itu
lebih rendah dari tahun lalu,
8,3 persen. Menurut Anoop
Singh, Direktur IMF yang
membawahkan Asia-Pasifik,
hal ini dipengaruhi tingkat
ekspor dan permintaan domestik.
Pertumbuhan
ekonomi
Asia akan didorong oleh Cina dan India. Di negeri itu,
ekonomi akan tumbuh 9,5
persen untuk Cina dan 8 persen untuk India.
Lembaga ini juga mengingatkan tingginya inflasi
akibat kenaikan harga. Pada
Februari lalu, inflasi di sejumlah negara mencapai 4,5
persen. Harga minyak yang
tinggi dan kenaikan harga
pangan akan berpengaruh
terhadap inflasi dan masyarakat miskin.
Tingginya inflasi juga dipengaruhi tingkat suku bunga yang rendah pada sejumlah negara di Asia. “Sebagian besar negara-negara
di Asia harus mengetatkan
suku bunganya untuk menjaga pertumbuhan ekonomi
dan inflasi,”kata Singh.
IMF memperkirakan inflasi akan terus menanjak
pada 2011, sementara tahun
depan diperkirakan akan lebih rendah. Awal pekan ini,
Bank Pembangunan Asia
mengingatkan bahwa kenaikan harga pangan mengancam jutaan orang terperosok
ke dalam jurang kemiskinan.
Pertumbuhan ekonomi sejumlah negara akan melorot
hingga 1,5 persen.
Gejolak di Timur Tengah
dan Afrika Utara, menurut
IMF, bakal mengerek harga
minyak. Ini akan mencukur
pertumbuhan ekonomi sejumlah negara yang bergantung pada impor minyak, seperti Jepang dan Cina.
Pertumbuhan ekonomi Jepang akan turun menjadi 1,4
persen dari sebelumnya 1,6
persen. Namun, tahun depan,
IMF menyatakan ekonomi
Negeri Matahari Terbit diduga bakal naik menjadi 2,1 persen karena belanja konstruksi.
Sementara itu, Xu Lianzhong, seorang direktur di
Pembangunan Nasional dan
Komisi Reformasi, menyatakan Cina masih menghadapi
tekanan inflasi karena naiknya biaya produksi.
● REUTERS | DEWI RINA
J U M AT, 2 9 A P R I L 2 0 1 1
“Suku Bunga Akan Ditahan
Hingga Akhir Tahun”
Sejak 2008, The Fed mematok suku bunga
pada 0,25 persen.
NEW YORK — Sejumlah analis memperkirakan kebi-
jakan bank sentral Amerika Serikat, Federal Reserve (The Fed), mempertahankan suku bunga pada
0,25 persen akan berlanjut hingga akhir tahun ini.
“Dalam keterangannya, dia (Ketua Dewan Gubernur The Fed, Ben Bernanke) menyatakan bahwa
anggota dewan setuju tidak perlu menaikkan suku
bunga dalam waktu dekat,” kata Kepala Ekonom
RBC Capital Markets, Tom Porcelli, kepada Reuters
kemarin.
Kebijakan itu ada kemungkinan akan dipertahankan hingga ada tanda-tanda inflasi bakal meroket.
“Suku bunga akan dijaga pada tingkat yang rendah,”
kata Porcelli.
Rabu malam lalu, Federal Reserve memutuskan
mempertahankan suku bunga 0,25 persen. Sejak 2008
lalu, The Fed menahan suku bunga pada angka terendah hingga mendekati nol persen.
Dalam keterangannya kepada wartawan, Ketua
Dewan Gubernur The Fed, Ben Bernanke, menyatakan pemulihan ekonomi terus berlanjut dan pasar tenaga kerja juga membaik.
The Fed memprediksi ekonomi akan tumbuh 3,3
persen hingga akhir tahun. Ini lebih rendah dari perkiraan Januari lalu, tetapi The Fed tetap optimistis ihwal penyerapan tenaga kerja.
Angka pengangguran diperkirakan akan turun 8,4
persen hingga akhir tahun. Saat ini jumlah pengangguran berada di level terendah dalam dua tahun terakhir, yaitu 8,8 persen.
Bernanke juga mengumumkan program pembelian obligasi senilai US$ 600 miliar akan berakhir sesuai dengan jadwal pada Juni mendatang. Dia juga
mengulang janjinya tetap mempertahankan kebijakan suku bunga rendah untuk periode yang lebih lama.
Dalam jajak pendapat yang dilakukan oleh kantor berita Reuters, sebagian besar ekonom mengatakan suku bunga The Fed akan dipatok pada kisaran 0,25 persen. Dari 17 dealer yang menjawab
jajak pendapat, hanya dua yang berharap suku
bunga akan dinaikkan sebelum akhir tahun ini.
The Fed juga menaikkan estimasi inflasi dari 2,1
persen menjadi 2,8 persen, akibat kenaikan harga
minyak.
Para ekonom juga mengapresiasi penampilan Bernanke dalam keterangannya kepada wartawan. Seba-
B6
Laba Honda
Turun 38
Persen
gian besar analis memberi nilai A atau A minus, dan
hanya sedikit yang memberi nilai B.
Pasar merespons positif pengumuman The Fed.
Bursa Wall Street kembali menguat pada Rabu malam, dan rata-rata indeks saham utama Dow Jones industri ditutup kembali naik 95,59 poin (0,76 persen)
ke level 12.690,96.
Indeks saham teknologi Nasdaq juga menguat
22,34 poin (0,78 persen) menjadi 2.869,88. Indeks S&P
500 juga naik 8,42 poin (0,62 persen) ke level tertinggi
sejak Juni 2008 lalu menjadi 1.355.66.
TOKYO — Produsen otomotif Honda
Motor Co mengumumkan bahwa laba
bersih perusahaan turun 38,3 persen
pada kuartal pertama tahun ini. Sepanjang Januari hingga Maret, keuntungan menyusut menjadi 44,5 miliar
yen, atau setara dengan US$ 545 juta.
Dalam keterangannya kepada wartawan dikatakan, hal ini karena produksi mobil merosot setelah gempa
bumi dan tsunami di Jepang pada
Maret lalu. Honda pun terpaksa menutup seluruh produksinya sejak 14
Maret hingga 10 April lalu. Tindakan
ini membuat produksi 58.500 unit
mobil terhenti.
Honda belum mengetahui seberapa
cepat kondisi ini akan pulih. Akibatnya, perusahaan tidak berani memprediksi pendapatan perusahaan
hingga Maret tahun depan.
Gempa bumi telah mengganggu pasokan suku cadang kendaraan dari wilayah timur Jepang. Bencana itu sekaligus meluluh-lantakkan upaya pemulihan keuangan yang sudah dilakukan
pemerintah Jepang sejak tahun lalu.
Selain di Jepang, pasokan komponen di luar negeri ikut terganggu. Ini
antara lain karena tingkat produksi
hanya separuh dari angka yang ditargetkan sebelum gempa.
Meski demikian, pembuat mobil ketiga terbesar di dunia ini menyatakan
produksi akan kembali pulih pada
akhir tahun ini. Namun Honda tidak
bisa memastikan volume produksinya.
Sepanjang Januari hingga Maret,
laba operasional Honda sebesar 46,2
miliar yen (setara dengan US$ 562
juta). Angka ini anjlok separuhnya dibanding periode yang sama tahun lalu, 103 miliar yen.
Menurut survei yang dilakukan terhadap 15 analis, laba usaha Honda
hingga Maret tahun depan diperkirakan mencapai 394 miliar yen. Angka
ini lebih rendah dibanding tahun lalu
sebesar 569 miliar yen.
● AP | REUTERS | DEWI RINA | VIVA BUDI KUSNANDAR
● REUTERS | AFP | DEWI RINA
Suku Bunga The Fed
T
he Fed pernah memberi suku bunga tertinggi sepanjang 10 tahun terakhir. Pada Mei 2000, suku
bunga dipatok pada 6,5 persen. Angkanya sempat naik–turun hingga akhirnya bertengger pada 0,25 persen
sejak 2008 lalu.
Mei 2000
6,5 persen. Angka tertinggi
sejak resesi 1991.
Juni 2003
Suku bunga 1
persen, terendah
sejak 1958.
Sejak Desember 2008, suku bunga
0,25 persen
SUMBER: FEDERAL RESERVE | GRAPHIC NEWS
IKLAN
Download