Jurnal Inspiraton, Volume 6, Nomor 2, Desember 2016: 148 - 156 IMPLEMENTASI MODEL BACKPROPAGATION DAN FORWARD CHAINING DALAM MENDIAGNOSA PENYAKIT PENCERNAAN DENGAN PENGOBATAN CARA HERBAL Ashari1, Andi Yulia Muniar2 Teknik Informatika, STMIK AKBA1, Sistem Informasi, STMIK AKBA2 E-mail: [email protected]) [email protected]) ABSTRAK Implementasi model integrasi jaringan syaraf tiruan menggunakan backproagation dan sistem pakar untuk mendiagnosa penyakit pencernaan dengan pengobatan cara herbal menggunakan metode forward chaining. Tujuan penelitian adalah mengimplementasikan sistem pakar untuk mendiagnosa penyakit pencernaan dengan pengobatan herbal menggunakan metode forward chaining. Metode forward chaining merupakan metode inferensi untuk penalaran dari suatu masalah dengan memberikan solusinya. Penelitian ini sebagai produk teknologi terapan yang diharapkan dapat memberi manfaat sebagai media konsultasi atau instruktur bagi masyarakat pada umumnya, dan terkhusus bagi dokter dan paramedis pada klinik, puskesmas dan rumah sakit dengan memberikan alteratif pencegahan dan pengobatan secara herbal. Perancangan sistem telah dilakukan melalui aktivitas pengumpulan data, perancangan rules, perancangan proses dan pengujian sistem. Hasil penelitian berupa produk aplikasi yang telah diimplementasikan pada sejumlah puskesmas dan telah dilakukan pengujian model integrasi jaringan syaraf tiruan backpropagation dan sistem pakar forward chaining terhadap berbagai gejala penyakit pencernaan yang terjadi dengan memberikan alternatif pencegahan penyakit berdasarkan hasil inference yang ditemukan dan dengan pengobatan herbal. Hasil akurasi sistem 92,43%. Kata Kunci: diagnosa, forward chaining, penyakit pencernaan, sistem pakar Jaringan Syaraf Tiruan telah berkembang pesat dan telah digunakan pada banyak aplikasi di berbagai bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, Salah satu bidang yang digunakan untuk penerapan aplikasi Jaringan Syaraf Tiruan adalah bidang kedokteran. Sementara itu Sistem pakar berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang biasa dilakukan oleh para ahli. JST dan sistem pakar akan membantu dokter dan paramedis dalam melakukan diagnosa penyakit, diantaranya pada pencernaan yang biasa dikenal dengan gangguan pencernaan. Pencernaan merupakan serangkaian organ tubuh yang bertanggung jawab dalam PENDAHULUAN Semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi dengan pesat akan menginspirasi manusia menciptakan suatu hal yang baru. Salah satu contohnya dalam penggunaan teknologi komputer. Komputer yang biasanya hanya digunakan untuk mengolah data dan melakukan perhitungan matematika, saat ini sudah dapat dimanfaatkan sebagai pemberi solusi terhadap masalah yang diinputkan, seperti halnya jaringan syaraf tiruan dan sistem pakar. Jaringan syaraf tiruan dan sistem pakar merupakan bagian dari pengembangan teknologi informasi yang saat ini telah banyak membantu kebutuhan manusia. 148 148 Ashari, Implementasi Model Backpropagation Dan Forward Chaining Dalam Mendiagnosa Penyakit Pencernaan Dengan Pengobatan Cara Herbal proses pencernaan makanan. Pencernaan ini dapat terkena gangguan atau terinfeksi penyakit sehingga perlu diwaspadai oleh masyarakat. Oleh karena itu, penyebaran informasi tentang penyakit pencernaan sangat diperlukan untuk mengetahui lebih dini jenis penyakit yang diderita oleh seorang pasien, terlebih lagi jenis pengobatan yang sesuai dan tersedia pada suatu tempat tertentu bahkan dengan menggunakan pengobatan secara alami atau herbal. Model integrasi yang digunakan adalah model backpropagation (JST) dengan metode forward chaining (sistem pakar). Perpaduan model dan metode ini dikarenakan data dan fakta dalam melakukan proses penelitian telah didapatkan. Berdasarkan data atau fakta tersebut dapat dibuat suatu sistem yang akan memberikan suatu kesimpulan. Aplikasi perpaduan JST dan sistem pakar dapat diterapkan di rumah, puskesmas, rumah sakit, klinik bahkan di tempattempat praktek dokter sekalipun. Diharapkan dalam penerapannya untuk memilih jenis obat alternatif pada penderita gangguan pencernaan dengan cara herbal. Pembuatan sistem pakar dapat digambarkan secara sederhana dengan teknik pencarian menggunakan metode forward chaining yang dimulai dengan pencarian fakta yang diketahui, kemudian mencocokkan fakta tersebut dengan bagian IF dari rules IF-THEN. Bila ada fakta yang cocok dengan bagian IF, maka rule tersebut dieksekusi. Bila sebuah rule dieksekusi, maka sebuah fakta baru (bagian THEN) ditambahkan ke dalam database. Penggunaan teknik inferensi akan membantu memecahkan permasalahan atau fakta di lapangan yang selama ini dialami oleh masyarakat yang mengalami gangguan pencernaan. Masyarakat pedesaan yang jauh dari balai pengobatan modern dapat dibantu untuk mendiagnosa berbagai jenis penyakit pencernaan dengan bantuan paramedis atau petugas dasawisma yang biasa diperbantukan pada puskesmas pembantu. Dengan juga halnya pada puskesmas, rumah sakit dapat menjadi rujukan bagi dokter dan petugas paramedis lainnya untuk memberikan bantuan antisipasi lebih dini berdasarkan hasil diagnosa yang diberikan oleh sistem, sehingga kejadian yang timbul dapat diminimalisir. Berdasarkan fakta di lapangan pada umumnya penyakit pencernaan yang timbul dapat diagnosa dengan memperhatikan ciri-ciri yang terjadi dan gejala-gejala penyakit yang timbul. Oleh karena itu, penelitian ini dapat bermanfaat bagi masyarakat pada umumnya, dan secara khusus bagi dokter dan petugas paramedis lainnya untuk memberikan alternatif pencegahan dan pengobatan secara herbal terutama yang bertugas pada daerah pedesaan yang jauh dari ketersediaan obat-obat paten. Tujuan dari penelitian penerapan sistem pakar dalam mengidentifikasi penyakit pencernaan dengan pengobatan herbal menggunakan metode forward chaining sebagai bahan referensi bagi penelitipeneliti lain untuk mengidentifikasi penyakit pencernaan dan pengobatannya, maupun di bidang lainnya. Selain itu diharapkan kepada masyarakat umum dapat memperoleh informasi atau solusi mengatasi permasalahan penyakit pencernaan secara alami/herbal dengan pemanfaatan sistem informasi dan menjadi media edukasi masyarakat mengenai dunia teknologi informasi yang berkembang saat ini. 149 Jurnal Inspiraton, Volume 6, Nomor 2, Desember 2016: 148 - 156 TINJAUAN PUSTAKA Sistem pakar adalah salah satu cabang dari AI (Artificial Intelligence) yang membuat penggunaan secara luas knowledge yang khusus untuk menyelesaikan masalah tingkat manusia yang pakar. Seorang pakar adalah orang yang mempunyai keahlian dalam bidang tertentu, yaitu pakar yang mempunyai knowledge yang ekslusif. Komponen-komponen Sistem pakar terdiri atas : 1) User Interface berfungsi sebagai media masukan pengetahuan ke dalam basis pengetahuan dan melakukan komunikasi dengan user; 2) Knowledge Base berisi semua fakta, ide, hubungan dan interaksi suatu domain tertentu; 3) Mesin inferensi bertugas menganalisis pengetahuan dan kesimpulan berdasarkan basis pengetahuan. Sedangkan tujuan dari sistem pakar adalah untuk mentransfer kepakaran yang dimiliki seorang pakar ke dalam komputer, dan kemudian kepada orang lain (nonexpert). Aktivitas yang dilakukan untuk memindahkan kepakaran adalah : 1). Knowledge Acquisition (dari pakar atau sumber lainnya); 2) Knowledge Representation (ke dalam komputer); 3) Knowledge inferencing; 4) Knowledge transferring. Penyakit gangguan pencernaan merupakan suatu penyakit yang terjadi akibat teganggunya sistem pencernaan manusia. Penyebab utama dari penyakit gangguan pencernaan ini biasanya terjadi karena pola makan yang tidak teratur dan kurang sehat serta stres, infeksi bakteri, cacing dan bisa juga karena adanya gangguan pada lambung. Banyak sekali penyakit yang berhubungan dengan gangguan pencernaan. Diantaranya seperti penyakit diare, radang usus buntu, Gastritis, tukak lambung, maag, dan mual. Untuk menghindari peyakit gangguan penernaan langkah awalnya yaitu dengan membiasakan dengan pola makan dan pola hidup sehat, tidak mengkonsumsi alkohol, 150 tidak merokok, Berikut beberapa tanda atau gejala umum yang sering ditemukan pada penderita penyakit gangguan pencernaan diantaranya yaitu, a) Sering sembelit, b) Sering mual, c) Sering sendawa, d) Perut terasa sakit dan pedih, e) Sulit untuk tidur, f) Penurunan berat badan, g) Nafsu makan berkurang, h) Sesak pada bagian atas perut, i) Sulit untuk buang air besar Penyakit pada pencernaan manusia lebih dikenal dengan nama gangguan pencernaan. Gangguan pada pencernaan adalah terhalangnya fungsi pencernaan atau kegagalan perut dalam mencerna makanan. Kebiasaan cara makan yang kurang baik bisa menimbulkan berbagai gangguan pada pencernaan, seperti rasa panas dalam perut, diare, pusing, sulit buang air besar, mual, perut kembung dan demam. Penyakit pada pencernaan ini dibedakan menjadi tiga gejala awal, yaitu : nyeri pada tenggorokan, nyeri pada perut dan nyeri sekitar anus. Forward Chaining adalah teknik pencarian yang dimulai dengan fakta yang diketahui, kemudian mencocokkan fakta tersebut dengan bagian IF dari rules IFTHEN. Bila ada fakta yang cocok dengan bagian IF, maka rule tersebut dieksekusi. Bila sebuah rule dieksekusi, maka sebuah fakta baru (bagian THEN) ditambahkan ke dalam database. Setiap kali pencocokan, dimulai dari rule teratas. Setiap rule hanya boleh dieksekusi sekali saja. Proses pencocokan berhenti bila tidak ada lagi rule yang bisa dieksekusi. Metode pencarian yang digunakan adalah DepthFirst Search (DFS), Breadth-First Search (BFS) atau Best First Search. Ashari, Implementasi Model Backpropagation Dan Forward Chaining Dalam Mendiagnosa Penyakit Pencernaan Dengan Pengobatan Cara Herbal METODE Metode pengumpulan data, metode pengembangan sistem, dan perancangan rule digunakan dalam penelitian model integrasi sistem pakar ini. Metode yang digunakan dalam pengumpuln data adalah wawancara dan studi literatur. Metode pengembngan sistem menggunakan model waterfall untuk memetakan kegiatan pengembangan dasar, yaitu : 1) Requirement Analysis and Definition, 2) System and Software Design, 3) Implementation and Unit Testing, 4) Integration and System Testing, 5) Operation and Maintenance (Operasional Pemeliharaan). diakibatkannya. Pada perancangan basis pengetahuan sistem pakar ini premis adalah gejala-gejala yang terdapat pada pencernaan adalah jenis gangguan pencernaan, sehingga bentuk pernyataan adalah (if-then). Bagian premis dalam aturan dalam aturan produksi dapat memiliki lebih dari satu proposisi yaitu berarti dalam sisitem pakar ini dalam satu kaidah dapat memiliki lebih dari satu gejala. Gejala-gejala dihubungkan dengan menggunakan operator logika IF-THEN. Pada Tabel 1 ditunjukkan beberapa bentuk pernyataan if-then. Tabel 1 Contoh Gejala dengan Logika IF-THEN Kode Gejala dengan Logika IFTHEN IF Nyeri pada perut R1 AND Mual dan muntah AND Nyeri ulu hati AND Muntah berwarna kehijauan THEN Refluk empedu R2 Gambar 1 Waterfall Model (Sommerville, 2011) Perancangan rule model integrasi sistem diawali dengan perancangan basis pengetahuan. Perancangan basis pengetahuan menggunakan kaidah produksi untuk mempresentasikan pengetahuan rekomendasi, arahan atau strategi. Kaidah produksi dituliskan dalam bentuk pernyataan jika-maka (if-then). Kaidah if-then menghubungkan (antecendent) dengan konskuensi yang ...... IF Nyeri pada perut AND Mual dan muntah AND Kram perut AND Perut kembung THEN Gastroentritis .............................................. Perancangan basis data dilakukan untuk menggambarkan data yang digunakan dan direlasikan dalam pengaplikasian sistem pakar. Terdapat beberapa bagian tabel yang terhubung yaitu tabel admin, tabel konsultasi, tabel penyakit, tabel gejala, dan tabel rule. Perancangan ini menunjukkan adanya user, pakar, pasien, penyakit yang dihubungkan oleh suatu 151 Jurnal Inspiraton, Volume 6, Nomor 2, Desember 2016: 148 - 156 tabel konsultasi. Untuk melihat hubungan antar masing - masing entitas pada sistem pakar ini dapat di lihat pada gambar 2 relasi tabel. id_pasien kd_penyakit kd_gejala nm_pasien alamat nm_penyakit M gejala M Penyakit Pasien Gejala M solusi nm_gejala M jenkel pekerjaan konsultasi kd_penyakit kd_penyebab kd_solusi kd_gejala kd_penyakit program yang utuh dan dapat digunakan. Hasil tersebut meliputi : 1) Form Login : Pada saat program akan dijalankan, maka akan tampil sebuah form login yang dimaksudkan agar tidak semua orang dapat mengakses program; 2)Tampilan menu utama : Halaman Utama merupakan tampilan antarmuka yang menampilkan aplikasi jaringan syaraf tiruan dan sistem pakar diagnosa penyakit pencernaan; kd_gejala Gambar 4 Tampilan Menu Utama Rule kd_solusi kd_penyebab Gambar 2 Relasi Tabel Proses diagnosa selanjutnya dapat dijelaskan dengan flowchart pada gambar 3. Mulai Inisialisasi Working Memory Munculkan premis sebagai pertanyaan untuk proses diagnosa Simpan premis dan hasil tanya jawab dalam tabel working memory Uji Rule dengan mencocokkan premis pada working memory dan rule diagnosa Rule selanjutnya Y Rubah rule status menjadi not active Rule tidak eof? T Kode premis = kode jawaban user Rule selanjutnya 3) Form Kelola Pasien ; Form kelola pasien merupakan tampilan antarmuka tentang data pasien di klinik atau Puskesmas. Y Y Rubah rule status menjadi active T Select semua rule yang statusnya active rule Rule tidak eof? T Proses kesimpulan dan pengobatan Tampilkan kesimpulan dan pengobatan Selesai Gambar 3 Flowchart proses diagnosa system HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian yang diperoleh berupa aplikasi Sistem pakar yang diimplementasikan menjadi sebuah 152 Gambar 5 Form Kelola Pasien Ashari, Implementasi Model Backpropagation Dan Forward Chaining Dalam Mendiagnosa Penyakit Pencernaan Dengan Pengobatan Cara Herbal 4) Form Kelola Penyakit Form kelola penyakit adalah form untuk menampilkan informasi data penyakit Gambar 8 Form Diagnosa Penyakit Gambar 6 Form Kelola Penyakit 5) Form Kelola Gejala Form kelola Form kelola gejala merupakan form untuk menampilkan informasi daftar gejala 7) Laporan Kunjungan Pasien Laporan kunjungan pasien setiap berkunjung Gambar 9 Laporan Kunjungan Pasien Gambar 7 Form Kelola Gejala 6) Form Diagnosa Penyakit Form diagnosa penyakit merupakan form yang digunakan untuk menampilkan hasil konsultasi pasien berdasarkan gejala penyakit dan memberikan solusi pengobatan secara medis dan herbal ata penyakit 8) Kartu Kontrol Kartu kontrol pasien untuk laporan rekam medis setiap berkunjung ke puskesmas. Gambar 10 Kartu Kontrol Pasien 153 Jurnal Inspiraton, Volume 6, Nomor 2, Desember 2016: 148 - 156 Hasil telah penelitian ini telah dilakukan implementasi secara bertahap kepada paramedis/staf/karyawan Puskesmas Taraweang dan Puskesmas Marang Kabupaten Pangkep. Sosialisasi program untuk mengetahui cara penggunaan dilakukan dengan workshop yang dilengkapi dengan buku Manual Program Aplikasi Sistem Pendiagnosa Penyakit Pencernaan dengan pengobatan cara herbal. Gambar 10 Implementasi dan Sosialisasi Sistem Pembahasan Listing program untuk diagnosa penyakit diantaranya adalah : begin Close; SQL.Clear; SQL.Add('SELECT cast(tb_diagnosa.tanggal as date) AS tgl,tb_diagnosa.pasien,tb_gejal a.gejala FROM tb_diagnosa INNER JOIN tb_gejala ON (tb_diagnosa.gejala = tb_gejala.id)'); SQL.Add('WHERE tb_diagnosa.pasien = 154 '+QuotedStr(data.query.Fields[0 ].Value)); open; If recordcount > 0 then begin n:=FormatDateTime('yyyy-MMdd',Fields[0].Value); frmoperator.Label12.Caption:=Fo rmatDateTime('dd-MMMMyyyy',Fields[0].Value); SQL.Add('and cast(tb_diagnosa.tanggal as date)='+QuotedStr(n)); open; refresh; ........................ ........................ SQL.Add('SELECT cast(tb_diagnosa.tanggal as date) AS tgl, count(tb_penyakit.id) AS jum, tb_penyakit.penyakit, tb_penyakit.foto, tb_penyakit.definisi, tb_penyakit.medis, tb_penyakit.herbal, tb_penyakit.id FROM tb_penyakit INNER JOIN tb_gejala_penyakit'); SQL.Add('ON (tb_penyakit.id = tb_gejala_penyakit.penyakit)INN ER JOIN tb_diagnosa ON (tb_gejala_penyakit.gejala = tb_diagnosa.gejala)'); SQL.Add('WHERE cast(tb_diagnosa.tanggal as date) = '+QuotedStr(n)+'and tb_diagnosa.pasien = '+QuotedStr(data.query.Fields[0 ].Value)+' GROUP BY cast(tb_diagnosa.tanggal as date), tb_penyakit.penyakit, tb_penyakit.foto, tb_penyakit.definisi,tb_penyaki t.medis, tb_penyakit.herbal, tb_penyakit.id ORDER BY jum DESC'); ............................ ............................ Gambar 11 Listing Program Diagnosa penyakit Ashari, Implementasi Model Backpropagation Dan Forward Chaining Dalam Mendiagnosa Penyakit Pencernaan Dengan Pengobatan Cara Herbal Form diagnosa penyakit pada Listing tersebut digunakan menganalisis jenis penyakit yang diderita pasien dan memberikan alternatif pengobatan baik secara medis maupun herbal. Pengujian sistem dilakukan dengan model black box dengan melakukan text case dengan mempartisi domain input dengan cara memberikan cakupan pengujian yang mendalam. Pengujian dilakukan dengan black box. Pengujian yang dilakukan melibatkan pihak pengguna sistem dan para pakar, meliputi : dokter, paramedis, petugas klinik, praktisi IT, dan mahasiswa sistem informasi. Berdasarkan hasil implementasi dan survey di lapangan dari model sistem dan hasil quisioner dengan pengujian terhadap kepuasan penggunaan (user satisfaction) diperoleh hasil 95,60%, penggunaan sistem diperoleh hasil 91,76%, serta manfaat (benefit) diperoleh hasil 92,53%. Dengan demikian secara keseluruhan sistem ini dinyatakan baik dengan tingkat akurasi 92,43%. hasil pengujian dari implementasi keseluruhan sistem dinyatakan baik dengan tingkat akurasi 91,56%. KESIMPULAN Ashari. (2015) Penerapan Sistem Pakar Untuk Mengidentifikasi Masalah Kehamilan Dengan Metode Dempster-Shafer. http://ejournal.fikom-unasman.ac.id Volume 1 Nomor 2 September 2015. Penerapan sistem pakar untuk mengidentifikasi penyakit pencernaan dengan pengobatan cara herbal menggunakan metode forward chaining merupakan metode inferensi untuk penalaran dari suatu masalah kepada solusinya. Penelitian ini sebagai produk teknologi terapan yang diharapkan memberi manfaat sebagai media konsultasi atau instruktur bagi masyarakat pada umumnya, dan terkhusus bagi dokter dan paramedis pada klinik, puskesmas dan rumah sakit. Perancangan sistem telah dilakukan melalui aktivitas pengumpulan data, perancangan rules, perancangan proses dan pengujian sistem. Berdasarkan Diharapkan pada penelitian berikutnya dapat dikembangkan jumlah variasi penyakit ditambahkan, metode penelitian yang lain, pengembangan aplikasi lebih baik sehingga sistem dapat mendiagnosa penyakit pencernaan lebih detail, akurat dan lebih berguna terutama pada puskesmas pembantu dan klinik kesehatan yang jauh dari jangkauan para dokter ahli. DAFTAR PUSTAKA Alatas,H. ( 2013). Resvonsive Web Design dengan PHP & BOOTSTRAP. Yogyakarta : Lokomedia. Al Fatta, Hanif . (2007) Analisis & Perancangan Sistem Informasi. Yogyakarta: Penerbit Andi. Arhami. (2005) Konsep Dasar Sistem Pakar. Yogyakarta : Andi. Aryanto, Herbal. (2013) Obat Infeksi Saluran Pencernaan Tradisional yang Aman. Tasikmalaya: ILLG Diddit N. Utama. (2009) Aplikasi Jaringan Syaraf Tiruan Untuk Meramal Jumlah Penduduk Miskin di Indoensia. Prosiding KNSI 2009 Yogyakarta. Indrajani, (2011) Perancangan Basis Data dalam All in 1, Jakarta: Elex Media Komputindo Kadir,Abdul, (2010) Mudah mempelajari database access. Yogyakarta: Penerbit Andi. 155 Jurnal Inspiraton, Volume 6, Nomor 2, Desember 2016: 148 - 156 Kristanto, Andri. (2008). Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasinya. Yogyakarta: Gava Media. Kusrini. (2006) Sistem pakar teori dan aplikasi. Yogyakarta: Penerbit Andi Kuwati, (2013) Sistem Pakar Pendeteksi Penyakit Saluran Pencernaan Pada Manusia Menggunakan Metode Forward Chaining dan Visual Basic 2010. Jurnal TransIT: SIJALU USM. Sharif, M. (2005) Parasit dan Penyakit. Malang:Penerbit UMM Press. Sholiq. (2006) Pemodelan Sistem Informasi Berorientasi Objek Dengan UML. Yogyakarta : Graha Ilmu. Sommerville, Ian. (2011) Software Engineering, Addison Wesley Sutojo, T. dkk. (2011) Kecerdasan Buatan. Yogyakarta: Penerbit Andi. Yuswanto,Subari. (2008) Panduan Lengkap Pemograman Visual Basic 6.0. Yogyakarta: Penerbit Andi. Wahyono, Teguh. (2004) Sistem Informasi Konsep Dasar, Analisis Desain dan Implementasinya. Yogyakarta, Penerbit : Graha ilmu. 156