JURNAL ILMIAH HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI INTERPERSONAL DENGAN IKLIM ORGANISASI DI SDN 034 SAMARINDA Oleh : ADE IFROH QOLBI NIM. 0802055309 PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MULAWARMAN SAMARINDA 2013 HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI INTERPERSONAL DENGAN IKLIM ORGANISASI DI SDN 034 SAMARINDA ADE IFROH QOLBI 0802055309 ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK ABSTRACT Ade Ifroh Qolbi, Interpersonal Communication Relationships With Organizational Climate SDN Samarinda 034, under the guidance of Dr. Anthony Margono, M.Si, as a supervisor I, and Silviana Purwanti, S.Sos., M.Si, as supervisor II, Communication Studies Program, Faculty of Social and Political Sciences, University of Mulawarman. Purpose of this research is to find out to find out whether interpersonal communication activities have the relationship with organizational climate on SDN 034 Samarinda. The respondents in the study are the teachers and staff of 24 respondents that where the total respondents in the sample taken all due to the number of samples is less than 100 samples. The method used is a quantitative method of explanation, while the data collection is done through questionnaires, and literature, and the data analysis technique used is the formula Spearman rank correlation analysis. The results showed that there is a relationship between interpersonal communication with organizational climate on SDN 034 Samarinda with a sample of 24 respondents. Based on the Spearman rank correlation coefficient of 0.17 and 2.558 by t count that the means have a very low level of relationship between interpersonal communication with organizational climate on SDN 034 Samarinda. Keyword : Komunikasi Interpersonal, Iklim Organisasi PENDAHULUAN Manusia adalah makhluk sosial akan selalu mengadakan kontak sosial yang tidak dapat melepaskan diri dari yang berhubungan dengan orang lain. jalinan relasi sosial, dimana manusia Bahkan sebagian besar dari waktu Ade Ifroh QolbiNim.0802055309 Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik |2 tersebut digunakan untuk bahwa komunikasi merupakan salah berkomunikasi. Oleh sebab itu menurut satu hal yang penting bagi manusia, Dr. Everett Kleinjan dari East West dengan kata lain kualitas hidup manusia Center juga ditentukan oleh pola komunikasi Hawaii, komunikasi sudah merupakan bagian kekal dari kehidupan yang manusia seperti halnya bernafas, jadi komunikasi yang dilakukan manusia sepanjang manusia ingin hidup maka ia baik, maka komunikasi yang tercipta perlu berkomunikasi (Cangara, 2005:1) adalah komunikasi yang efektif. Dengan komunikasi membentuk saling kita pengertian menumbuhkan dilakukannya. Dikatakan Rakhmat Jika oleh dalam pola Jalaluddin buku Psikologi persahabatan, Komunikasi (2005:13) bahwa suatu memelihara kasih sayang, menyebarkan jalinan dapat menentukan harmonisasi. pengetahuan, Jalinan yang dimaksud adalah jalinan peradaban. dan Begitu melestarikan penting, begitu antar individu yang terbentuk melalui meluas, dan begitu akrab komunikasi komunikasi, baik itu jalinan formal dengan diri kita sehingga kita semua maupun jalinan informal. Salah satu merasa tidak perlu lagi mempelajari bentuk komunikasi. membentuk Jika tidak ada komunikasi, maka segala dengan sesuatu yang kebutuhan berhubungan manusia komunikasi manusia yang dapat keharmonisan antar adalah komunikasi umumnya komunikasi interpersonal. akan Pada terabaikan. Tidak akan ada pertukaran interpersonal terjadi karena pada informasi dan ide-ide yang menyangkut hakikatnya suka kebutuhan manusia. berkomunikasi dengan manusia lain, Mengingat kuantitas komunikasi lebih besar dibandingkan dengan kegiatan lainnya, maka dapat dikatakan karena setiap itu manusia tiap-tiap orang selalu berusaha agar mereka lebih dekat satu sama tersebut lain. Kegiatan dilakukan komunikasi sebagai Ade Ifroh QolbiNim.0802055309 Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik upaya |3 memenuhi kebutuhan untuk merupakan sekolah yang berstandar lain. teknologi, hal ini sesuai dengan visi merupakan SDN 034 samarinda yaitu terwujudnya kesatuan dari komunikasi interpersonal kader bangsa yang beriman, bertaqwa, yang efektif. cerdas, terampil, berbudi luhur dan bekerjasama Tindakan dengan orang kerjasama Komunikasi interpersonal terjadi tidak hanya didalam ruang lingkup kecil seperti keluarga, tetapi juga terjadi ketika kita berada di ruang lingkup yang cukup besar, seperti di tempat bekerja atau di sekolah. Komunikasi Interpersonal merupakan bagian dari sebuah unsur terciptanya dapat hidup mandiri, visi SDN 034 samarinda tercermin pada materi pembelajaran yang diberikan kepada siswa meliputi pembelajaran teknik energi, teknik informasi, teknik produksi hingga teknik bioteknologi. menurut hasil observasi yang dilakukan bahwa SDN 034 samarinda. sebuah iklim organisasi yang baik, SDN 034 samarinda memiliki organisasi yang baik itu dapat terlihat jumlah siswa sekitar 531 siswa/i, jelas jumlah pengajar berjumlah 23 pengajar apabila rumuskan tujuan telah yang mereka tercapai. Iklim dan staf berjumlah 2 orang, Hingga saat Organisasi terkait erat dengan proses ini menciptakan lingkungan kerja yang berbagai kondusif, membanggakan seperti juara dibidang sehingga dapat tercipta sekolah ini telah prestasi yang akademik di antara anggota organisasi seperti macam prestasi yang telah diraih oleh halnya juga yang terdapat di SDN 034 SDN 034 samarinda ini merupakan Samarinda. salah satu bentuk dan hasil dari adanya salah satu sekolah dasar negeri yang teknologi, cukup hubungan dan kerjasama yang harmonis SDN 034 Samarinda merupakan dan menorehkan berbagai iklim organisasi yang baik di sekolah tersebut. berada di kota samarinda Kalimantan timur. Sekolah dasar negeri ini Ade Ifroh QolbiNim.0802055309 Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik |4 Proses pendidikan itu terdiri dari beberapa unsur yang kini bisa berjalan sebagai mana saling mestinya, namun tentunya masih ada mempengaruhi satu dengan lainnya. beberapa masalah internal yang muncul Unsur tersebut seperti antara lain tenaga adanya ketidakcocokan pendidik, anak didik, materi pelajaran, pemikiran dalam perencanaan tujuan fasilitas belajar dan lain-lain. Konflik sekolah, masalah ini nantinya akan tidak dapat dihindari dalam suatu berlanjut organisasi koordinasi di internal sekolah sehingga karena disebabkan oleh pada terhambatnya alur perbedaan-perbedaan yang datangnya menyebabkan terganggunya kinerja dari dalam sifat manusia. Sifat manusia organisasi sekolah sendiri. ini bukanlah hal yang dengan mudah Masalah itu seringkali terjadi pada bisa diubah. Dalam suatu organisasi guru, staff hingga pada kepala sekolah harusnya tidak memiliki perbedaan di SDN 034 samarinda itu sendiri. di itu persepsi, perbedaan cara merealisasikan tujuan hingga pada cara berkomunikasi Rumusan Masalah yang berbeda antara satu anggota dan anggota lainnya, komunkasi oleh antarpribadi karena Dari uraian di atas maka itu permasalahan yang dikemukakan oleh (komunkasi penulis adalah “Apakah ada hubungan interpersonal) yang baik merupakan antarakegiatan salah interpersonal dengan iklim organisasi di satu terciptanya elemen iklim penting organisasi dari yang komunikasi SDN 034 Samarinda ?”. kondusif. Tujuan Penelitian Sesuai dengan hasil wawancara observasi yang telah dilakukan peneliti terhadap kepala sekolah SDN 034 Samarinda keseluruhan bapak kondisi Asnan secara pengelolaan Adapun tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui kegiatan komunikasi memilki hubungan apakah interpersonal dengan iklim organisasi di SDN 034 Samarinda. organisasi sekolah yang dipimpinnya Ade Ifroh QolbiNim.0802055309 Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik |5 Manfaat Penelitian Suatu Iklim penelitian tentu pihak lain yang akan menggunakannya. Oleh karena itu, maka penelitian ini Di SDN 034 Samarinda. akan memiliki manfaat bagi peneliti maupun Organisasi KERANGKA DASAR TEORI Teori Matematikal Komunikasi Teori Matematikal ini acapkali memiliki manfaat sebagai berikut: disebut model Shannon dan Weaver, a. Secara praktis: 1. Menerapkan komunikasi bidang ilmu yang diperoleh diperkuliahan dengan realitas di lapangan. 2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi segenap elemen di Samarinda SDN dalam 034 menata iklim organisasi yang baik melalui komunikasi interpersonal. oleh karena teori komunikasi manusia yang penulis penelitian yang terkait Hubungan Komunikasi Interpersonal 1949, Adalah Shannon yang pada tahun 1948 mengetengahkan teori matematik dalam berkomunikasi permesin (engineering communication) yang kemudian bersama Warren pada tahun 1949 diterapkan pada proses komunikasi manusia (human communication). itulah komunikasi di pergunakan “dalam pengertian amat melaksanakan dengan tahun Claude E. Shannon dan Warren Eaver. Sejak Mengembangkan dalam pada merupakan perpaduan dari gagasan b. Secara teoritis: kemampuan muncul luas mencakup semua prosedur dimana pikiran seseorang mempengaruhi pikiran orang lain” ( very broad sense to include all of the procedures by which on mind may effect another ). Dengan Ade Ifroh QolbiNim.0802055309 Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik |6 individu (komunikator) menyampaikan Teori Kelompok Teori Kelompok dalam kepemimpinan ini dasar perkembangannya berakar pada psikologis sosial. Dan teori pertukaran yang klasik membantunya sebagai suatu dasar yang penting bagi pendekatan teori kelompok. Teori Kelompok ini beranggapan agar kelompok mencapai tujuan-tujuannya, maka harus terdapat suatu pertukaran yang positif di antara pemimpin dan pengikut-pengikutnya (Miftah, 2008:288) Menurut Wursanto (2003:200) dalam teori sosialnya mengatakan bahwa: “Pada dasaranya setiap orang pesan (biasanya mengubah perilaku verbal) individu untuk lain (audiens). (Hovland, Janis & Kelly. 1953). Sedangkan menurut Emery,Ault & Agee, 1963 dalam buku Filsafat Imu Komunikasi yang ditulis Elvinaro & Bambang Q-anees, M.Ag (2007:19) Komunikasi diantara manusia adalah seni menyampaikan infromasi, ide dan tingkah laku dari satu orang ke orang lain. Intinya, komunikasi mempunyai pusat perhatian dalam situasi perilaku dimana sumber menyampaikan pesan kepada penerima secara sadar untuk memengaruhi perilaku. (Miller, 1996). dapat menjadi pemimpin”. Setiap orang Komunikasi merupakan sebuah kata mempunyai bakat menjadi pemimpin yang abstrak dan memiliki sejumlah asal dia diberikan kesempatan. Setiap arti. Kata “komunikasi” berasal dari orang dapat didik menjadi pemimpin bahasa latin karena masalah kepemimpinan dapat di berarti “sama” atau communicare yang pelajari, baik melalui pendidikan formal berarti “membuat sama” (Mulyana, maupun pengalaman praktek. 2001:41). komunikasi Pengertian Komunikasi Ada banyak komunikasi menurut yaitu communis, yang Demikian pula mencoba pakar untuk mendefinisikan komunikasi, diantaranya pengertian para ahli. Komunikasi adalah suatu proses dimana adalah (Effendy, 2001:10) : Harold Lasswell (Pakar Ilmu Komunikasi) menyatakan bahwa cara Ade Ifroh QolbiNim.0802055309 Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik |7 yang baik untuk komunkasi adalah menjelaskan dengan cara Komunikasi interpersonal adalah komunikasi yang berlangsung menjawab pertanyaan sebagai berikut: diantara “Who Says What In Which Channel To mempunyai Whom mantap dan jelas. What Effect” (Komunikasi dua orang yang hubungan yang Definisi ini adalah proses penyampaian pesan oleh juga disebut dengan definisi komunikator kepada komunikan melalui diadik, yang menjelaskan bahwa media yang menimbulkan efek tertentu). selalu ada hubungan tertentu Pengertian Komunikasi Interpersonal Para ahli komunikasi mendefinisikan yang terjadi antara dua orang tertentu. c. Berdasarkan Pengembangan komunikasi Komunikasi interpersonal dilihat interpersonal secara berbeda-beda, dan sebagai akhir dari perkembangan berikut ini adalah tiga sudut pandang dari komunikasi yang bersifat definisi tak pribadi (impersonal) menjadi utama, diungkapkan oleh (Devito, 1997:231): komunikasi pribadi yang lebih intim. a. Berdasarkan Komponen Komunikasi didefinisikan dengan mengamati komponen-komponen utamanya, yaitu mulai dari penyampaian pesan oleh satu orang dan penerimaan pesan oleh orang lain atau sekelompok kecil orang, dengan berbagai dampak hingga Ketiga interpersonal peluang untuk memberikan umpan balik. b. Berdasarkan Hubungan Diadik definisi diatas membantu dalam menjelaskan yang dimaksud komunikasi dengan interpersonal dan bagaimana komunikasi tersebut berkembang, bahwa komunikasi interpersonal apabila dapat mengalami perekembangan. berubah suatu Komunikasi interpersonal adalah komunikasi yang berlangsung diantara dua orang yang mempunyai Ade Ifroh QolbiNim.0802055309 Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik |8 hubungan yang mantap dan c. Memaksimalkan jelas. Kesenangan, Meminimalkan Penderitaan Tujuan Komunikasi Interpersonal Komunikasi Alasan paling umum untuk interpersonal membina hubungan dan mempunyai beberapa tujuan. Disini alasan yang dapat mencakup akan dipaparkan 3 tujuan, antara lain semua alasan lainnya, yaitu (Devito, 1997:245): kita berusaha berhubungan dengan manusia lain untuk a. Mendapatkan Rangsangan Manusia memaksimalkan kesenangan membutuhkan kita stimulasi, bila tidak, manusia akan lain antarmanusia Dari Diri Sebagian kontak manusia nasib, biasanya ketiga tujuan komunikasi tersebut, interpersonal diperlukan dalam suatu hubungan demi besar melalui dengan sesama kita belajar mengenai diri kita sendiri. Persepsi mengenai kita. terbaik untuk mendapatkan Pengetahuan perlu penderitaan emosi, atau fisik merupakan salah satu cara b. Mendapatkan Kita berbagi rasa dengan orang kemunduran dan bisa mati. stimulasi ini. meminimalkan penderitaan. mengalami Kontak dan diri kita sangat mencapai harmonisasi. Efektifitas Komunikasi Interpersonal Efektifitas interpersonal komunikasi dimulai dengan lima dipengaruhi oleh apa yang kualitas umum yang dipertimbangkan kita yakini dan dipikirkan yaitu keterbukaan (openness), empati orang tentang kita. (empathy), (supportiveness), sikap mendukung sikap Ade Ifroh QolbiNim.0802055309 Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik positif |9 (positiveness), dan kesetaraan (equality). tanggap (Devito, 1997, p.259-264) merupakan peserta percakapan keterbukaan mengacu pada sedikitnya tiga aspek dari komunikasi interpersonal. Pertama, komunikator interpersonal yang efektif harus terbuka kepada orang yang diajaknya berinteraksi. Ini tidaklah berarti bahwa orang harus dengan segera membukakan semua riwayat hidupnya. Memang ini mungkin menarik, tapi biasanya tidak membantu komunikasi. Sebaliknya, harus ada kesediaan untuk membuka diri dan mengungkapkan informasi yang biasanya disembunyikan, asalkan pengungkapan diri ini patut. Aspek keterbukaan yang kedua umumnya yang menjemukan. Kita ingin a. Keterbukaan (Openess) Kualitas pada mengacu kesediaan komunikator kepada untuk bereaksi secara jujur terhadap stimulus yang datang. Orang orang yang bereaksi secara terhadap apa yang kita ucapkan. Dan kita berhak mengharapakan hal ini. Tidak ada yang lebih buruk daripada ketidak acuhan, bahkan ketidaksependapatan jauh lebih menyenangkan. Kita memperlihatkan keterbukaan dengan cara bereaksi secara spontan terhadap orang lain. Aspek ketiga “kepemilikan” menyangkut perasaan dan pikiran (Bochner dan Kelly, 1974). Terbuka dalam hal ini adalah mengakui bahwa perasaan dan pikiran yang anda lontarkan adalah memang milik anda dan anda bertanggungjawab atasnya. Cara terbaik tanggung dengan untuk jawab menyatakan ini pesan adalah yang menggunakan kata saya (kata ganti orang pertama tunggal. yang diam, tidak kritis, dan tidak Ade Ifroh QolbiNim.0802055309 Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik | 10 b. Empati (Empathy) keterlibatan aktif dengan orang Henry Backrack (1976) itu melalui ekspresi wajah dan mendefinisikan empati sebagai gerak-gerik yang sesuai; (2) “kemampuan seseorang untuk konsentrasi mengetahui” apa yang sedang kontak mata, postur tubuh yang dialami orang lain pada suatu penuh perhatian, dan kekuatan saat tertentu, dari sudut pandang fisik; serta (3) sentuhan atau orang lain itu, melalui kacamata belaian yang sepantasnya. orang lain itu.” Bersimpati di pihak lain adalah merasakan jadi terpusat meliputi c. Sikap Mendukung ( Supportiveness) orang lain atau merasa ikut Hubungan interpersonal bersedih. Sedangkan berempati yang efektif adalah hubungan adalah merasakan sesuatu seperti dimana orang mendukung yang mengalaminya, terdapat sikap (supportiveness). berada di kapal yang sama dan Suatu merasakan perasaan yang sama perumusannya dengan cara yang sama. berdasarkan Orang yang empatik mampu Komunikasi yang terbuka dan memahami empatik tidak dapat berlangsung motivasi dan konsep dilakukan Jack Gibb. pengalaman orang lain, perasaan dalam dan sikap mereka, serta harapan mendukung. dan keinginan mereka untuk memperlihatkan masa mendatang. mendukung dengan bersikap (1) Kita suasana yang yang tidak Kita sikap dapat deskriptif, bukan evaluatif. (2) mengkomunikasikan empati baik spontan, bukan strategic, dan (3) secara verbal maupun nonverbal. provisional, bukan sangat yakin. Secara nonverbal, kita dapat mengkomunikasikan dengan empati memperlihatkan (1) d. Sikap Positif ( Positiveness) Kita mengkomunikasikan sikap positif dalam komunikasi Ade Ifroh QolbiNim.0802055309 Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik | 11 interpersonal dengan sedikitnya lain. Tidak pernah ada dua orang dua cara: (1) menyatakan sikap yang benar-benar ada dalam positif dan (2) secara positif segala mendorong orang yang menjadi ketidaksetaraan ini, komunikasi teman kita berinteraksi. Sikap interpersonal akan lebih efektif positif mengacu pada sedikintya bila suasananya setara. Artinya, dua komunikasi harus ada pengakuan secara Pertama, diam-diam bahwa kedua pihak aspek dari interpersonal. hal. Terlepas komunikasi interpersonal terbina sama-sama jika seseorang memiliki sikap berharga, dan bahwa masing- positif terhadap diri masing mereka sendiri. pihak sesuatu Kedua, perasaan positif bernilai dari dan mempunyai yang penting untuk disumbangkan. Dalam suatu untuk situasi komunikasi pada hubungan interpersonal umumnya sangat penting untuk ditandai oleh interaksi yang efektif. Tidak ada ketidak-sependapatan yang konflik lebih dilihat sebagai lebih menyenangkan daripada berkomunikasi dengan upaya orang yang tidak menikmati perbedaan interaksi atau tidak bereaksi daripada secara menyenangkan terhadap untuk situasi atau suasana interaksi. lain.kesetaraan e. Kesetaraan ( equality) Dalam barangkali setiap untuk yang sebagai yang kesetaraan, dan memahami pasti ada kesempatan menjatuhkan pihak tidak mengharuskan kita menerima situasi, dan menyetujui terjadi semua perilaku begitu saja verbal dan ketidaksetaraan. Salah seorang nonverbal pihak lain. Kesetaraan mungkin lebih pandai, lebih berarti kita menerima pihak lain, kaya, lebih tampan atau cantik, atau menurut istilah Carl rogers, atau lebih atletis daripada yang kesetaraan meminta kita untuk Ade Ifroh QolbiNim.0802055309 Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik | 12 memberikan “penghargaan organisasi. Perlu diketahui bahwa setiap positif tak bersyarat” kepada organisasi orang lain. organisasi akan memiliki yang Keanekaragaman Iklim Organisasi iklim berbeda. pekerjaan yang dirancang di dalam organisasi, atau sifat 2007) individu yang ada akan menggambarkan mendefinisikan bahwa iklim organisasi perbedaan tersebut. Semua organisasi sebagai koleksi dan pola lingkungan tentu yang menentukan munculnya motivasi memanajemen SDM. Iklim organisasi serta berfokus pada persepsi-persepsi yang terbuka memacu karyawan untuk yang masuk akal atau dapat dinilai, mengutarakan sehingga pengaruh ketidakpuasan tanpa adanya rasa takut kinerja anggota akan tindakan balasan dan perhatian. dan Litwin Stinger (Wirawan, mempunyai langsung terhadap organisasi. Tagiuri memiliki strategi dalam kepentingan Ketidakpuasan seperti dan itu dapat mengatakan bahwa iklim organisasi ditangani dengan cara yang positif dan merupakan kualitas lingkungan internal bijaksana. organisasi yang secara relatif terus berlangsung, dialami oleh anggota organisasi dan mempengaruhi perilaku Faktor-faktor yang membentuk iklim organisasi mereka serta dapat dilukiskan dalam Faktor-faktor penentu iklim satu set karateristik atau sifat organisasi. menurut Steers (1985, hal. 126127) yaitu: Kemudian dikemukakan oleh Luthans (Simamora, 2004) disebutkan bahwa iklim lingkungan organisasi. organisasi internal Iklim atau adalah yang diterima Tingkat penstrukturan psikologi (misalnya: organisasi formalisasi, orientasi peraturan), besar mempengaruhi praktik dan kebijakan SDM a. Struktur organisasi sentralisasi, pada kecilnya oleh anggota Ade Ifroh QolbiNim.0802055309 Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik | 13 organisasi, dan penempatan iklim suatu organisasi. Salah tugas seorang karyawan dalam satu contoh pengaruh lingkungan organisasi pada bagian tingkatan luar yaitu ketidakpastian dalam tertentu pasar dapat mempengaruhi iklim organisasi. berakibat yang dapat ancaman bagi keterbukaan yang terasa pada b. Teknologi kerja iklim organisasi. Teknologi yang dinamis mengarah kepada komunikasi yang lebih terbuka, mendukung terciptanya kreativitas, ekonomi d. Kebijakan dan praktek manajemen kepercayaan, Kebijakan dan praktek penerimaan manajemen yang fleksibel akan dan tanggung jawab pribadi dalam menciptakan penyelesaian yang positif bagi karyawannya. menciptakan yang tugas iklim akan organisasi menyenangkan bagi karyawannya. Teknologi rutin yang cenderung monoton akan menciptakan iklim yang berorientasi pada peraturan yang kaku, dengan kepercayaan dan tingkat kreativitas atas, faktor-faktor yang membentuk atau menentukan struktur iklim individu, hakikat khusus berkaitan secara dengan karyawan, dapat mempengaruhi kebijakan dan pekerjaan, dan teknologi kerja. Hubungan yang yaitu praktek manajemen, hubungan antar c. Lingkungan luar organisasi organisasi organisasi organisasi, PEMBAHASAN luar organisasi Berdasarkan beberapa teori di rendah. Peristiwa atau faktor dari iklim Antara Interpersonal Komunikasi Dengan Iklim Organisasi Di SDN 034 Samarinda Berdasarkan teori yang digunakan maka berhubungan dengan Ade Ifroh QolbiNim.0802055309 Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik | 14 judul yang diteliti oleh penulis bahwa komunikasi interpersonal ( variabel X ) komunikasi interpersonal di SDN 034 dan iklim organisasi ( variabel Y ). Samarinda dapat mempengaruhi iklim organisasi yang ada di SDN 034 Samarinda. Korelasi antara ilmu komunikasi dengan organisasi terletak pada peninjauannya yang terfokus kepada manusia-manusia yang terlibat dalam mencapai tujuan organisasi itu, dalam hal ini sudah seharusnya Dari dilakukan hasil penelitian yang tentang hubungan antara komunikasi interpersonal dengan iklim organisasi, terdapat indikator komunikasi interpersonal yang digunakan penulis dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut : interpersonal Keterbukaan dalam komunikasi yang dilakukan masing masing individu interpersonal yang dilakukan di SDN yang ada di organisasi tersebut dapat 034 Samarinda terdiri dari indikator membuat tujuan utama organisasi dapat yang meliputi sikap saling terbuka dan tercapai. Hal ini di dukung dengan teori sikap saling percaya. Pertama sikap matematikal komunikasi didalam buku saling terbuka apabila terjadi masalah Onong Uchjana yang digagas oleh dalam lingkup kerja di SDN 034 Claude E. Shannon dan Warren Eaver Samarinda, pada indikator ini dapat bahwa komunikasi dalam pengertian terlihat amat luas mencakup semua prosedur terbanyak sebesar 58,3%.Kedua sikap dimana seseorang saling percaya terhadap rekan-rekan mempengaruhi pikiran orang lain” ( kerja yang ada di SDN 034 Samarinda, very broad sense to include all of the maka terlihat jawaban responden yang procedures by which on mind may terbanyak sebesar 70,8%. hubungan komunikasi pikiran effect another ). Sesuai dengan teori yang telah dijelaskan, maka didapat hasil dengan penelitian yang disesuaikan indikator-indikator pada jawaban Empati responden dalam yang komunikasi interpersonal yang dilakukan di SDN 034 Samarinda terdiri dari indikator yang meliputi sikap terlibat aktif dan Ade Ifroh QolbiNim.0802055309 Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik | 15 saling memberikan motivasi kerja. Pertama sikap terlibat aktif dalam setiap dihadapi, maka dapat terlihat jawaban responden terbanyak sebesar 62,5%. masalah internal yang terjadi di ruang lingkup SDN 034 Samarinda, maka dapat terlihat jawaban responden yang terbanyak sebesar 58,3%. Kedua sikap saling memberikan motivasi kerja ke sesama rekan kerja yang ada di SDN 034 Samarinda, maka dapat terlihat jawaban responden terbanyak sebesar 62,5%. Sikap positif dalam komunikasi interpersonal yang di lakukan di SDN 034 Samarinda terdiri dari indikator sikap saling menghargai keberadaan orang lain dan interaksi yang saling menyenangkan. Pertama sikap saling menghargai keberadaan dan pentingnya orang lain di SDN 034 Samarinda, maka dapat Sikap terlihat dalam interpersonal yang interaksi yang saling menyenangkan dilakukan di SDN 034 Samarinda terdiri satu sama lain diantara guru-guru di dari indikator sikap saling mendukung, SDN 034 Samarinda, maka dapat sikap saling perhatian dan sikap saling terlihat jawaban responden terbanyak memberikan pandangan. Pertama sikap sebesar 62,5%. saling mendukung diantara guru-guru di SDN 034 Samarinda, maka dapat terlihat jawaban responden terbanyak sebesar 66,7 %. Kedua sikap saling perhatian terhadap sesama guru-guru di SDN 034 Samarinda yang dapat menciptakan lingkungan kerja yang baik, maka dapat terlihat jawaban responden terbanyak sebesar 58,3%. Ketiga rekan kerja yang memberikan pandangan terhadap masalah yang sebesar responden mendukung komunikasi terbanyak jawaban 54,2%. Kedua Kesetaraan dalam komunikasi interpersonal yang dilakukan di SDN 034 Samarinda yang terdiri dari indikator antara lain sikap menghargai pendapat orang lain dan sikap senioritas. Pertama sikap saling menghargai pendapat orang lain diantara guru-guru yang ada di SDN 034 Samarinda, maka dapat terlihat jawaban responden terbanyak sebesar 62,5%. Kedua sikap senioritas diantara guru-guru serta staf Ade Ifroh QolbiNim.0802055309 Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik | 16 yang ada di SDN 034 Samarinda, maka dengan rekan-rekan kerja yang ada di dapat SDN 034 Samarinda, maka dapat terlihat jawaban responden terbanyak sebesar 29,2%. terlihat jawaban responden terbanyak Kemudian berdasarkan dari hasil penelitian dan jumlah responden pada indikator iklim organisasi yang digunakan penulis dalam penelitian ini, yaitu : struktur organisasi yang terdapat beberapa indikator pembagian antara tugas, lain kebebasan berpendapat, dan gaya kepemimpinan. Pertama pembagian tugas yang diberikan atasan kepada guru-guru serta staf yang ada di SDN 034 Samarinda, sebesar 25%. Kedua peralatan belajarmengajar sebesar SDN 034 responden terbanyak sebesar 66,7%. Selanjutnya adalah indikator tentang Lingkungan luar organisasi dalam iklim organisasi yang terdiri dari fasilitas yang diberikan oleh pemeritah kepada SDN 034 Samarinda, maka dari indikator ini dapat terlihat jawaban responden terbanyak sebesar 41,7%. Kebijakan dan praktek Kedua manajemen dalam iklim organisasi yang kebebasan berpendapat di ruang lingkup terdiri dari aturan dan prosedur kerja internal SDN 034 Samarinda, maka dan dapat responden kemampuan dalam belajar-mengajar. terbanyak sebesar 66,7%. Ketiga gaya Pertama aturan dan prosedur kerja yang kepemimpinan yang ada di SDN 034 ada di SDN 034 Samarinda, maka dapat Samarinda, maka dapat terlihat jawaban terlihat jawaban responden terbanyak responden terbanyak sebesar 54,2%. sebesar terlihat 62,5%. di Samarinda, maka dapat terlihat jawaban maka dapat terlihat jawaban responden terbanyak yang ada jawaban Teknologi kerja dalam iklim organisasi yang terdiri dari beberapa indikator antara lain komunikasi dengan rekan-rekan kerja dan peralatan belajarmengajar. Pertama kesempatan 54.2%. mengeksplorasi belajar-mengajar mengeksplorasi Kedua kesempatan kemampuan di dalam SDN 034 Samarinda, maka dapat terlihat jawaban repsonden terbanyak sebesar 83,3%. berkomunikasi Ade Ifroh QolbiNim.0802055309 Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik | 17 Berdasarkan hasil 5% sehingga harga tempiris lebih besar penelitian yang dipaparkan sebelumnya, pada harga krisis tabel untuk tes dua menunjukkan bahwa terdapat hubungan sisi, yaitu 2,558 > 2,074 untuk N-2 ( 24 antara komunikasi interpersonal dengan – 2 = 22 ). Jika harga rs empiris lebih iklim organisasi di SDN 034 Samarinda. besar dari harga korelasi tabel pada Sebagaimana ditunjukkan oleh angka tingkat α = 0,05 maka rs empiris tersebut koefisien korelasi sebesar 0,17 bahwa signifikan. Artinya menolak H1 ( tidak semakin tinggi hubungan komunikasi ada korelasi antara variabel X dengan interpersonal variabel Y ). organisasi pada maka juga tingkat semakin iklim tinggi. Sebaliknya jika hubungan komunikasi interpersonal rendah maka iklim organisasi juga rendah. Sehingga hasil analisis menunjukkan hipotesis yang di ajukan peneliti yang menyatakan adanya tingkat hubungan yang sangat rendah antara komunikasi interpersonal di SDN 034 Samarinda dengan iklim organisasi di SDN 034 Samarinda. Dalam kehidupan nyata, manusia berinteraksi dengan manusia lainnya lebih banyak menggunakan komunikasi, baik itu komunikasi yang verbal maupun non verbal. Dari lihat dari pendapat para ahli, Djamadin mengatakan bahwa Komunikasi interpersonal berperan dalam mentransfer pesan/informasi dari seseorang kepada orang lain berupa ide, Dengan demikian, hal ini sesuai fakta, pemikiran serta perasaan. Oleh dengan analisis yang menggunakan uji t karena itu, komunikasi interpersonal untuk merupakan mengetahui tingkat korelasi, jembatan apakah sampel yang ada dari jumlah individu populasi lingkungannya. di SDN 034 Samarinda pada bagi masyarakat setiap di Komunikasi tersebut benar-benar sudah mewakili interpersonal selalu menimbulkan saling populasi dengan menunjukkan bahwa pengertian atau saling mempengaruhi dari 24 responden didapat harga tempiris antara seseorang dengan orang lain, adalah 2,558 dengan tingkat signifkasi sedangkan menurut Davis & Newstrom Ade Ifroh QolbiNim.0802055309 Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik | 18 dalam dimensi organisasi dalam Teori Matematikal Komunikasi dikatakan salah satu unsurnya yaitu bahwa proses komunikasi itu dimana komunikasi pikiran merupakan iklim adalah Komunikasi proses penyampaian pesan). Komunikasi dua arah penting untuk kelancaran arus informasi di organisasi atau perusahaan sehingga segala informasi dapat diketahui oleh seluruh anggota organisasi yang bersangkutan. Penyampaian informasi yang ada menuju ke arah efektivitas komunikasi. Komunikasi efektif di antara atasan bawahan atau di antara karyawan ditandai dengan hubungan. Situasi yang mengandung komunikasi iklim organisasi hubungkan bahwa efektif dengan organisasi mengindikasikan yang positif. teori sebagai Dengan pembahasan komunikasi Di demikian, diatas sesuai bahwa interpersonal jika diterapkan dengan baik diantara guru serta staf yang ada di SDN 034 Samarinda maka dapat memberikan iklim organisasi yang baik pula. Hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan antara komunikasi interpersonal dengan iklim organisasi. Kesimpulan adanya kejelasan informasi dan kehangatan mempengaruhi pikiran orang lain. informasi dari komunikator (penyampai pesan) kepada komunikan (penerima seseorang Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan dan didukung dengan analisis hipotesis, maka serta pengujian penulis menarik kesimpulan yaitu : kelompok sebuah 1. Komunikasi Interpersonal yang kelompok yang dimana kelompok ini terjadi di SDN 034 Samarinda memiliki tujuan yang sama dalam seperti yang dijelaskan didalam kegiatannya, maka disini harusnya ada teori matematikal komunikasi pertukaran bahwasanya pikiran seseorang yang positif diantara pemimpin dan pengikutnya, selaras mempengaruhi pikiran dengan teori kelompok, Claude E. lain. Berhubungan dengan iklim Shannon dan Warren Eaver mengatakan organisasi Iklim organisasi yang Ade Ifroh QolbiNim.0802055309 Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik orang | 19 baik terwujud dari hubungan tidak dapat mewakili jumlah yang baik antaramanusia yang populasi. Hal ini dapat terlihat ada dalam organisasi tersebut hal dari hasil hitung (rs empiris) ini Teori lebih kecil dari pada rs tabel digunakan yaitu 0,17 > 0, 406 dan nilai penulis sebagai teori pendukung tabel lebih kecil daripada hasil didalam buku Miftah Thoha nilai tempiris yaitu 2,074 > 2,558. sesuai dengan kelompok yang dikatakan 2. bahwa Teori 3. Dengan adanya pengujian Kelompok dalam kepemimpinan hipotesis yang menyatakan hasil ini perhitungan rs dan t diatas yang dasar perkembangannya berakar pada psikologis sosial. ternyaa Dan teori pertukaran yang klasik korelasi rank spearman lebih membantunya sebagai suatu kecil daripada rs tabel dan dasar penting bagi perhitungan uji t hasilnya lebih yang nilai perhitungan pendekatan teori kelompok. besar tempiris daripada t tabel. Tidak terdapat hubungan yang Maka penelitian ini menerima nyata/positif signifikasi hipotesis antara komunikasi interpersonal hipotesis dengan iklim organisasi yang dengan kata lain penelitian ini ada di SDN 034 Samarinda tidak dapat diterima dan tidak dengan dapat diterapkan dalam kegiatan dan jumlah responden. sampel Berdasarkan perhitungan 24 hasil mengunakan analisis statistic korelasi Rank Spearman (rs) sebesar 0,17 yang (H0) dan menolak alternative (H1), sekolah di SDN 034 Samarinda Saran Setelah penulis melakukan tabel penelitian dan pengamatan langsung korelasi dilapangan serta melihat hasil penelitian mempunyai tingkat hubungan yang ada, maka berikut ini beberapa yang sangat rendah, sehingga saran yang penulis ajukan : artinya interpretasi berdasarkan koefisien Ade Ifroh QolbiNim.0802055309 Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik | 20 1. Melihat kenyataan dari hasil staf yang ada di SDN 034 penelitian Samarinda. diperoleh bahwa kegiatan organisasi yang dimana Hubungan antarmanusia yang dalam hal ini adalah kegiatan terjalin dalam sebuah organisasi sekolah di SDN 034 Samarinda harusnya terbentuk dengan baik, terdapat beberapa kekurangan, hal ini nantinya yang akan dari hasil pengamatan peneliti mempermudah lebih kepada masalah masalah tersebut untuk mencapai tujuan internal serta eksternal yang organisasi tersebut. Sikap saling pada dasarnya tidak ramah terhadap sesama guru banyak berpengaruh pada keberlangsungan 2. 3. kegiatan serta staf, organisasi saling memberikan membantu masukan dalam sekolah pada umumnya, namun kegiatan belajar-mengajar dan peneliti yang terpenting setiap elemen menemukan bahwa adanya sikap senioritas yang yang ada di harus diperbaiki agar terciptanya organisasi hubungan Samarinda, antarmanusia yang dalam yaitu sebuah SDN mau 034 menerima baik. segala masukan yang diberikan Lebih dalam lagi peneliti melihat baik itu dari atasan maupun bahwa kegiatan sekolah bukan sesama guru serta staf. hanya kegitan belajar-mengajar saja, namun hubungan diantara manusia yang ada didalam sebuah organinasi atau disini guru serta staf yang ada di SDN 034 Samarinda, baiknya lebih tingkatkan lagi, agar terciptanya lingkungan kekeluargaan DAFTAR PUSTAKA 1. Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Rineka Cipta, 2006. 2. Ardianto, Elvinaro dan Bambang Q-Anees. 2007. Filsafat Ilmu Komunikasi. Bandung: Simbiosa Rekatama Media. diantara guru maupun dengan Ade Ifroh QolbiNim.0802055309 Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik | 21 3. Cangara, Hafied.2005.Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. 4. Devito, Joseph A.1997. Komunikasi Antarmanusia . Jakarta : Proffesionals Books. 5. Djamadin, Bahari.2004.Komunikasi Interpersonal. Jakarta : BPK Gunung Mulia. 6. Effendy, Onong Uchjana. 2003. Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung : PT. Citra Aditya Bakti 7. Hardjana, Agus.2003. Komunikasi Intrapersonal dan Komunikasi Interpersonal. Yogyakarta : Kanisius 8. Kriyantono, Rachmat.2006. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Surabaya: Kencana Prenada Media Group. 9. Liliweri, Alo. 1997. Komunikasi Antarpribadi. Bandung : PT. Citra Aditya Bakti. 10. Muhammad, Arni.2002.Komunikasi Organisasi. Jakarta: Bumi Aksara. 11. Moekijat. 1990. Asas-asas Perilaku Organisasi. Bandung: CV. Mandar Maju. 12. Mulyana, Deddy.2004. Ilmu Komunikasi; Suatu Pengantar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 13. Rivai, Veithzal.2003. Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. 14. Sendjaja, S. Djuarsa. 1994. Teori Komunikasi. Jakarta: Universitas Terbuka 15. Singarimbun, M. dan Effendi, S. 1995. Metode Penelitian Survei. Jakarta : LP3ES 16. Steers. 1985. Perilaku Organisasi. Jakarta: Erlangga. 17. Sugiyono.2007. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R & D. Bandung: Alfabeta. 18. Thoha, Miftah.2008. Perilaku Organisasi; Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. 19. ___________.2004. Kepemimpinan dalam Manajemen. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. 20. Wirawan.2007.Budaya dan Iklim Organisasi. Jakarta: Salemba Empat. 21. Wiryanto. 2004. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia SUMBER LAIN 22. Henry Backrak (1976). Efektivitas Komunikasi Interpersonal, http://angelarhesymaharani.blogs pot.com/2010/10/efektivitaskomunikasi-interpersonal.html (di akses pada tgl 02 Maret 2012) 23. Lili Weri (1997). Ciri Komunikasi Interpersonal, http://digilib.petra.ac.id/viewer.p hp?page=1&submit.x=0&submit .y=0&qual=high&fname=/jiunk pe/s1/ikom/2005/jiunkpe-ns-s12005-51401031-6822perkasasejati-chapter2.pdf (di Ade Ifroh QolbiNim.0802055309 Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik | 22 akses pada tanggal 16 Februari 2012) 24. Ruben. Tahap-tahap Hubungan Interpersonal, http://ijoe.blog.uns.ac.id/files/20 10/05/11.pdf (diakses pada tanggal 23 Februari 2012) 25. Sunarto (2003). Hambatan Komunikasi Interpersonal, http://digilib.petra.ac.id/viewer.p hp?page=1&submit.x=9&submit .y=17&qual=high&submitval=n ext&fname=%2Fjiunkpe%2Fs1 %2Fikom%2F2005%2Fjiunkpens-s1-2005-51401031-6822- perkasasejati-chapter2.pdf (dikases pada tanggal Februari 2012) Ade Ifroh QolbiNim.0802055309 Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik 16 | 23