JURNAL ILMIAH (02-27-13-12-49

advertisement
JURNAL ILMIAH
HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI INTERPERSONAL DENGAN IKLIM
ORGANISASI DI SDN 034 SAMARINDA
Oleh :
ADE IFROH QOLBI
NIM. 0802055309
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MULAWARMAN
SAMARINDA
2013
HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI INTERPERSONAL DENGAN IKLIM
ORGANISASI DI SDN 034 SAMARINDA
ADE IFROH QOLBI
0802055309
ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
ABSTRACT
Ade Ifroh Qolbi, Interpersonal Communication Relationships With
Organizational Climate SDN Samarinda 034, under the guidance of Dr. Anthony
Margono, M.Si, as a supervisor I, and Silviana Purwanti, S.Sos., M.Si, as supervisor
II, Communication Studies Program, Faculty of Social and Political Sciences,
University of Mulawarman. Purpose of this research is to find out to find out whether
interpersonal communication activities have the relationship with organizational
climate on SDN 034 Samarinda. The respondents in the study are the teachers and
staff of 24 respondents that where the total respondents in the sample taken all due to
the number of samples is less than 100 samples. The method used is a quantitative
method of explanation, while the data collection is done through questionnaires, and
literature, and the data analysis technique used is the formula Spearman rank
correlation analysis. The results showed that there is a relationship between
interpersonal communication with organizational climate on SDN 034 Samarinda
with a sample of 24 respondents. Based on the Spearman rank correlation coefficient
of 0.17 and 2.558 by t count that the means have a very low level of relationship
between interpersonal communication with organizational climate on SDN 034
Samarinda.
Keyword : Komunikasi Interpersonal, Iklim Organisasi
PENDAHULUAN
Manusia adalah makhluk sosial
akan selalu mengadakan kontak sosial
yang tidak dapat melepaskan diri dari
yang berhubungan dengan orang lain.
jalinan relasi sosial, dimana manusia
Bahkan sebagian besar dari waktu
Ade Ifroh QolbiNim.0802055309 Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
|2
tersebut
digunakan
untuk
bahwa komunikasi merupakan salah
berkomunikasi. Oleh sebab itu menurut
satu hal yang penting bagi manusia,
Dr. Everett Kleinjan dari East West
dengan kata lain kualitas hidup manusia
Center
juga ditentukan oleh pola komunikasi
Hawaii,
komunikasi
sudah
merupakan bagian kekal dari kehidupan
yang
manusia seperti halnya bernafas, jadi
komunikasi yang dilakukan manusia
sepanjang manusia ingin hidup maka ia
baik, maka komunikasi yang tercipta
perlu berkomunikasi (Cangara, 2005:1)
adalah komunikasi yang efektif.
Dengan
komunikasi
membentuk
saling
kita
pengertian
menumbuhkan
dilakukannya.
Dikatakan
Rakhmat
Jika
oleh
dalam
pola
Jalaluddin
buku
Psikologi
persahabatan,
Komunikasi (2005:13) bahwa suatu
memelihara kasih sayang, menyebarkan
jalinan dapat menentukan harmonisasi.
pengetahuan,
Jalinan yang dimaksud adalah jalinan
peradaban.
dan
Begitu
melestarikan
penting,
begitu
antar individu yang terbentuk melalui
meluas, dan begitu akrab komunikasi
komunikasi, baik itu jalinan formal
dengan diri kita sehingga kita semua
maupun jalinan informal. Salah satu
merasa tidak perlu lagi mempelajari
bentuk
komunikasi.
membentuk
Jika tidak ada komunikasi, maka
segala
dengan
sesuatu
yang
kebutuhan
berhubungan
manusia
komunikasi
manusia
yang
dapat
keharmonisan
antar
adalah
komunikasi
umumnya
komunikasi
interpersonal.
akan
Pada
terabaikan. Tidak akan ada pertukaran
interpersonal terjadi karena
pada
informasi dan ide-ide yang menyangkut
hakikatnya
suka
kebutuhan manusia.
berkomunikasi dengan manusia lain,
Mengingat kuantitas komunikasi
lebih
besar
dibandingkan
dengan
kegiatan lainnya, maka dapat dikatakan
karena
setiap
itu
manusia
tiap-tiap
orang
selalu
berusaha agar mereka lebih dekat satu
sama
tersebut
lain.
Kegiatan
dilakukan
komunikasi
sebagai
Ade Ifroh QolbiNim.0802055309 Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
upaya
|3
memenuhi
kebutuhan
untuk
merupakan sekolah yang berstandar
lain.
teknologi, hal ini sesuai dengan visi
merupakan
SDN 034 samarinda yaitu terwujudnya
kesatuan dari komunikasi interpersonal
kader bangsa yang beriman, bertaqwa,
yang efektif.
cerdas, terampil, berbudi luhur dan
bekerjasama
Tindakan
dengan
orang
kerjasama
Komunikasi
interpersonal
terjadi tidak hanya didalam ruang
lingkup kecil seperti keluarga, tetapi
juga terjadi ketika kita berada di ruang
lingkup yang cukup besar, seperti di
tempat
bekerja
atau
di
sekolah.
Komunikasi Interpersonal merupakan
bagian dari sebuah unsur terciptanya
dapat hidup mandiri, visi SDN 034
samarinda
tercermin
pada
materi
pembelajaran yang diberikan kepada
siswa meliputi pembelajaran teknik
energi,
teknik
informasi,
teknik
produksi hingga teknik bioteknologi.
menurut hasil observasi yang dilakukan
bahwa SDN 034 samarinda.
sebuah iklim organisasi yang baik,
SDN 034 samarinda memiliki
organisasi yang baik itu dapat terlihat
jumlah siswa sekitar 531 siswa/i,
jelas
jumlah pengajar berjumlah 23 pengajar
apabila
rumuskan
tujuan
telah
yang mereka
tercapai.
Iklim
dan staf berjumlah 2 orang, Hingga saat
Organisasi terkait erat dengan proses
ini
menciptakan lingkungan kerja yang
berbagai
kondusif,
membanggakan seperti juara dibidang
sehingga
dapat
tercipta
sekolah
ini
telah
prestasi
yang
akademik
di antara anggota organisasi seperti
macam prestasi yang telah diraih oleh
halnya juga yang terdapat di SDN 034
SDN 034 samarinda ini merupakan
Samarinda.
salah satu bentuk dan hasil dari adanya
salah satu sekolah dasar negeri yang
teknologi,
cukup
hubungan dan kerjasama yang harmonis
SDN 034 Samarinda merupakan
dan
menorehkan
berbagai
iklim organisasi yang baik di sekolah
tersebut.
berada di kota samarinda Kalimantan
timur.
Sekolah
dasar
negeri
ini
Ade Ifroh QolbiNim.0802055309 Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
|4
Proses pendidikan itu terdiri dari
beberapa
unsur
yang
kini
bisa
berjalan
sebagai
mana
saling
mestinya, namun tentunya masih ada
mempengaruhi satu dengan lainnya.
beberapa masalah internal yang muncul
Unsur tersebut
seperti
antara
lain tenaga
adanya
ketidakcocokan
pendidik, anak didik, materi pelajaran,
pemikiran dalam perencanaan tujuan
fasilitas belajar dan lain-lain. Konflik
sekolah, masalah ini nantinya akan
tidak dapat dihindari dalam suatu
berlanjut
organisasi
koordinasi di internal sekolah sehingga
karena
disebabkan
oleh
pada
terhambatnya
alur
perbedaan-perbedaan yang datangnya
menyebabkan
terganggunya
kinerja
dari dalam sifat manusia. Sifat manusia
organisasi
sekolah
sendiri.
ini bukanlah hal yang dengan mudah
Masalah itu seringkali terjadi pada
bisa diubah. Dalam suatu organisasi
guru, staff hingga pada kepala sekolah
harusnya tidak memiliki perbedaan
di SDN 034 samarinda itu sendiri.
di
itu
persepsi, perbedaan cara merealisasikan
tujuan hingga pada cara berkomunikasi
Rumusan Masalah
yang berbeda antara satu anggota dan
anggota
lainnya,
komunkasi
oleh
antarpribadi
karena
Dari
uraian
di
atas
maka
itu
permasalahan yang dikemukakan oleh
(komunkasi
penulis adalah “Apakah ada hubungan
interpersonal) yang baik merupakan
antarakegiatan
salah
interpersonal dengan iklim organisasi di
satu
terciptanya
elemen
iklim
penting
organisasi
dari
yang
komunikasi
SDN 034 Samarinda ?”.
kondusif.
Tujuan Penelitian
Sesuai dengan hasil wawancara
observasi yang telah dilakukan peneliti
terhadap kepala sekolah SDN 034
Samarinda
keseluruhan
bapak
kondisi
Asnan
secara
pengelolaan
Adapun tujuan penelitian ini
adalah
Untuk
mengetahui
kegiatan
komunikasi
memilki
hubungan
apakah
interpersonal
dengan
iklim
organisasi di SDN 034 Samarinda.
organisasi sekolah yang dipimpinnya
Ade Ifroh QolbiNim.0802055309 Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
|5
Manfaat Penelitian
Suatu
Iklim
penelitian
tentu
pihak lain yang akan menggunakannya.
Oleh karena itu, maka penelitian ini
Di
SDN 034 Samarinda.
akan
memiliki manfaat bagi peneliti maupun
Organisasi
KERANGKA DASAR TEORI
Teori Matematikal Komunikasi
Teori Matematikal ini acapkali
memiliki manfaat sebagai berikut:
disebut model Shannon dan Weaver,
a. Secara praktis:
1. Menerapkan
komunikasi
bidang
ilmu
yang diperoleh
diperkuliahan dengan realitas
di lapangan.
2. Hasil penelitian ini diharapkan
dapat berguna bagi segenap
elemen
di
Samarinda
SDN
dalam
034
menata
iklim organisasi yang baik
melalui
komunikasi
interpersonal.
oleh karena teori komunikasi manusia
yang
penulis
penelitian yang terkait
Hubungan
Komunikasi
Interpersonal
1949,
Adalah Shannon yang pada tahun 1948
mengetengahkan teori matematik dalam
berkomunikasi permesin (engineering
communication)
yang
kemudian
bersama Warren pada tahun 1949
diterapkan pada proses komunikasi
manusia (human communication).
itulah
komunikasi
di
pergunakan “dalam pengertian amat
melaksanakan
dengan
tahun
Claude E. Shannon dan Warren Eaver.
Sejak
Mengembangkan
dalam
pada
merupakan perpaduan dari gagasan
b. Secara teoritis:
kemampuan
muncul
luas mencakup semua prosedur dimana
pikiran
seseorang
mempengaruhi
pikiran orang lain” ( very broad sense to
include all of the procedures by which
on mind may effect another ).
Dengan
Ade Ifroh QolbiNim.0802055309 Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
|6
individu (komunikator) menyampaikan
Teori Kelompok
Teori
Kelompok
dalam
kepemimpinan
ini
dasar
perkembangannya
berakar
pada
psikologis sosial. Dan teori pertukaran
yang klasik membantunya sebagai suatu
dasar yang penting bagi pendekatan
teori kelompok. Teori Kelompok ini
beranggapan agar kelompok mencapai
tujuan-tujuannya, maka harus terdapat
suatu pertukaran yang positif di antara
pemimpin
dan
pengikut-pengikutnya
(Miftah, 2008:288)
Menurut Wursanto (2003:200)
dalam
teori
sosialnya
mengatakan
bahwa: “Pada dasaranya setiap orang
pesan
(biasanya
mengubah
perilaku
verbal)
individu
untuk
lain
(audiens). (Hovland, Janis & Kelly.
1953). Sedangkan menurut Emery,Ault
& Agee, 1963 dalam buku Filsafat Imu
Komunikasi yang ditulis Elvinaro &
Bambang Q-anees, M.Ag (2007:19)
Komunikasi diantara manusia adalah
seni menyampaikan infromasi, ide dan
tingkah laku dari satu orang ke orang
lain. Intinya, komunikasi mempunyai
pusat perhatian dalam situasi perilaku
dimana sumber menyampaikan pesan
kepada penerima secara sadar untuk
memengaruhi perilaku. (Miller, 1996).
dapat menjadi pemimpin”. Setiap orang
Komunikasi merupakan sebuah kata
mempunyai bakat menjadi pemimpin
yang abstrak dan memiliki sejumlah
asal dia diberikan kesempatan. Setiap
arti. Kata “komunikasi” berasal dari
orang dapat didik menjadi pemimpin
bahasa latin
karena masalah kepemimpinan dapat di
berarti “sama” atau communicare yang
pelajari, baik melalui pendidikan formal
berarti “membuat sama” (Mulyana,
maupun pengalaman praktek.
2001:41).
komunikasi
Pengertian Komunikasi
Ada
banyak
komunikasi
menurut
yaitu communis, yang
Demikian
pula
mencoba
pakar
untuk
mendefinisikan komunikasi, diantaranya
pengertian
para
ahli.
Komunikasi adalah suatu proses dimana
adalah (Effendy, 2001:10) :
Harold
Lasswell
(Pakar
Ilmu
Komunikasi) menyatakan bahwa cara
Ade Ifroh QolbiNim.0802055309 Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
|7
yang
baik
untuk
komunkasi
adalah
menjelaskan
dengan
cara
Komunikasi interpersonal adalah
komunikasi yang berlangsung
menjawab pertanyaan sebagai berikut:
diantara
“Who Says What In Which Channel To
mempunyai
Whom
mantap dan jelas.
What
Effect”
(Komunikasi
dua
orang
yang
hubungan
yang
Definisi ini
adalah proses penyampaian pesan oleh
juga disebut dengan definisi
komunikator kepada komunikan melalui
diadik, yang menjelaskan bahwa
media yang menimbulkan efek tertentu).
selalu ada hubungan tertentu
Pengertian Komunikasi Interpersonal
Para
ahli
komunikasi
mendefinisikan
yang terjadi antara dua orang
tertentu.
c. Berdasarkan Pengembangan
komunikasi
Komunikasi interpersonal dilihat
interpersonal secara berbeda-beda, dan
sebagai akhir dari perkembangan
berikut ini adalah tiga sudut pandang
dari komunikasi yang bersifat
definisi
tak pribadi (impersonal) menjadi
utama,
diungkapkan
oleh
(Devito, 1997:231):
komunikasi pribadi yang lebih
intim.
a. Berdasarkan Komponen
Komunikasi
didefinisikan dengan mengamati
komponen-komponen utamanya,
yaitu mulai dari penyampaian
pesan oleh satu
orang dan
penerimaan pesan oleh orang
lain
atau
sekelompok
kecil
orang, dengan berbagai dampak
hingga
Ketiga
interpersonal
peluang
untuk
memberikan umpan balik.
b. Berdasarkan Hubungan Diadik
definisi
diatas
membantu dalam menjelaskan
yang
dimaksud
komunikasi
dengan
interpersonal
dan
bagaimana komunikasi tersebut
berkembang, bahwa komunikasi
interpersonal
apabila
dapat
mengalami
perekembangan.
berubah
suatu
Komunikasi
interpersonal adalah komunikasi
yang berlangsung diantara dua
orang
yang
mempunyai
Ade Ifroh QolbiNim.0802055309 Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
|8
hubungan
yang
mantap
dan
c. Memaksimalkan
jelas.
Kesenangan, Meminimalkan
Penderitaan
Tujuan Komunikasi Interpersonal
Komunikasi
Alasan paling umum untuk
interpersonal
membina
hubungan
dan
mempunyai beberapa tujuan. Disini
alasan yang dapat mencakup
akan dipaparkan 3 tujuan, antara lain
semua alasan lainnya, yaitu
(Devito, 1997:245):
kita berusaha berhubungan
dengan manusia lain untuk
a. Mendapatkan Rangsangan
Manusia
memaksimalkan kesenangan
membutuhkan
kita
stimulasi, bila tidak, manusia
akan
lain
antarmanusia
Dari
Diri
Sebagian
kontak
manusia
nasib,
biasanya
ketiga
tujuan
komunikasi
tersebut,
interpersonal
diperlukan dalam suatu hubungan demi
besar
melalui
dengan
sesama
kita
belajar
mengenai diri kita sendiri.
Persepsi
mengenai
kita.
terbaik untuk mendapatkan
Pengetahuan
perlu
penderitaan emosi, atau fisik
merupakan salah satu cara
b. Mendapatkan
Kita
berbagi rasa dengan orang
kemunduran dan bisa mati.
stimulasi ini.
meminimalkan
penderitaan.
mengalami
Kontak
dan
diri
kita
sangat
mencapai harmonisasi.
Efektifitas Komunikasi Interpersonal
Efektifitas
interpersonal
komunikasi
dimulai
dengan
lima
dipengaruhi oleh apa yang
kualitas umum yang dipertimbangkan
kita yakini dan dipikirkan
yaitu keterbukaan (openness), empati
orang tentang kita.
(empathy),
(supportiveness),
sikap
mendukung
sikap
Ade Ifroh QolbiNim.0802055309 Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
positif
|9
(positiveness), dan kesetaraan (equality).
tanggap
(Devito, 1997, p.259-264)
merupakan peserta percakapan
keterbukaan
mengacu pada sedikitnya tiga
aspek
dari
komunikasi
interpersonal.
Pertama,
komunikator interpersonal yang
efektif harus terbuka kepada
orang
yang
diajaknya
berinteraksi. Ini tidaklah berarti
bahwa
orang
harus
dengan
segera
membukakan
semua
riwayat hidupnya. Memang ini
mungkin menarik, tapi biasanya
tidak
membantu
komunikasi.
Sebaliknya, harus ada kesediaan
untuk
membuka
diri
dan
mengungkapkan informasi yang
biasanya
disembunyikan,
asalkan pengungkapan diri ini
patut.
Aspek keterbukaan yang
kedua
umumnya
yang menjemukan. Kita ingin
a. Keterbukaan (Openess)
Kualitas
pada
mengacu
kesediaan komunikator
kepada
untuk
bereaksi secara jujur terhadap
stimulus yang datang. Orang
orang
yang
bereaksi
secara
terhadap apa yang kita ucapkan.
Dan kita berhak mengharapakan
hal ini. Tidak ada yang lebih
buruk daripada ketidak acuhan,
bahkan
ketidaksependapatan
jauh lebih menyenangkan. Kita
memperlihatkan
keterbukaan
dengan cara bereaksi
secara
spontan terhadap orang lain.
Aspek
ketiga
“kepemilikan”
menyangkut
perasaan
dan
pikiran (Bochner dan Kelly,
1974). Terbuka dalam hal ini
adalah
mengakui
bahwa
perasaan dan pikiran yang anda
lontarkan adalah memang milik
anda
dan
anda
bertanggungjawab atasnya. Cara
terbaik
tanggung
dengan
untuk
jawab
menyatakan
ini
pesan
adalah
yang
menggunakan kata saya (kata
ganti orang pertama tunggal.
yang diam, tidak kritis, dan tidak
Ade Ifroh QolbiNim.0802055309 Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
| 10
b. Empati (Empathy)
keterlibatan aktif dengan orang
Henry Backrack (1976)
itu melalui ekspresi wajah dan
mendefinisikan empati sebagai
gerak-gerik yang sesuai; (2)
“kemampuan seseorang untuk
konsentrasi
mengetahui” apa yang sedang
kontak mata, postur tubuh yang
dialami orang lain pada suatu
penuh perhatian, dan kekuatan
saat tertentu, dari sudut pandang
fisik; serta (3) sentuhan atau
orang lain itu, melalui kacamata
belaian yang sepantasnya.
orang lain itu.” Bersimpati di
pihak lain adalah merasakan jadi
terpusat
meliputi
c. Sikap Mendukung
( Supportiveness)
orang lain atau merasa ikut
Hubungan interpersonal
bersedih. Sedangkan berempati
yang efektif adalah hubungan
adalah merasakan sesuatu seperti
dimana
orang
mendukung
yang
mengalaminya,
terdapat
sikap
(supportiveness).
berada di kapal yang sama dan
Suatu
merasakan perasaan yang sama
perumusannya
dengan cara yang sama.
berdasarkan
Orang yang empatik mampu
Komunikasi yang terbuka dan
memahami
empatik tidak dapat berlangsung
motivasi
dan
konsep
dilakukan
Jack
Gibb.
pengalaman orang lain, perasaan
dalam
dan sikap mereka, serta harapan
mendukung.
dan keinginan mereka untuk
memperlihatkan
masa mendatang.
mendukung dengan bersikap (1)
Kita
suasana
yang
yang
tidak
Kita
sikap
dapat
deskriptif, bukan evaluatif. (2)
mengkomunikasikan empati baik
spontan, bukan strategic, dan (3)
secara verbal maupun nonverbal.
provisional, bukan sangat yakin.
Secara nonverbal, kita dapat
mengkomunikasikan
dengan
empati
memperlihatkan
(1)
d. Sikap Positif ( Positiveness)
Kita mengkomunikasikan
sikap positif dalam komunikasi
Ade Ifroh QolbiNim.0802055309 Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
| 11
interpersonal dengan sedikitnya
lain. Tidak pernah ada dua orang
dua cara: (1) menyatakan sikap
yang benar-benar ada dalam
positif dan (2) secara positif
segala
mendorong orang yang menjadi
ketidaksetaraan ini, komunikasi
teman kita berinteraksi. Sikap
interpersonal akan lebih efektif
positif mengacu pada sedikintya
bila suasananya setara. Artinya,
dua
komunikasi
harus ada pengakuan secara
Pertama,
diam-diam bahwa kedua pihak
aspek
dari
interpersonal.
hal.
Terlepas
komunikasi interpersonal terbina
sama-sama
jika seseorang memiliki sikap
berharga, dan bahwa masing-
positif terhadap diri
masing
mereka
sendiri.
pihak
sesuatu
Kedua, perasaan positif
bernilai
dari
dan
mempunyai
yang
penting
untuk
disumbangkan.
Dalam
suatu
untuk situasi komunikasi pada
hubungan
interpersonal
umumnya sangat penting untuk
ditandai
oleh
interaksi yang efektif. Tidak ada
ketidak-sependapatan
yang
konflik lebih dilihat sebagai
lebih
menyenangkan
daripada berkomunikasi dengan
upaya
orang yang tidak menikmati
perbedaan
interaksi atau tidak bereaksi
daripada
secara menyenangkan terhadap
untuk
situasi atau suasana interaksi.
lain.kesetaraan
e. Kesetaraan ( equality)
Dalam
barangkali
setiap
untuk
yang
sebagai
yang
kesetaraan,
dan
memahami
pasti
ada
kesempatan
menjatuhkan
pihak
tidak
mengharuskan kita menerima
situasi,
dan
menyetujui
terjadi
semua
perilaku
begitu
saja
verbal
dan
ketidaksetaraan. Salah seorang
nonverbal pihak lain. Kesetaraan
mungkin lebih pandai, lebih
berarti kita menerima pihak lain,
kaya, lebih tampan atau cantik,
atau menurut istilah Carl rogers,
atau lebih atletis daripada yang
kesetaraan meminta kita untuk
Ade Ifroh QolbiNim.0802055309 Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
| 12
memberikan
“penghargaan
organisasi. Perlu diketahui bahwa setiap
positif tak bersyarat” kepada
organisasi
orang lain.
organisasi
akan
memiliki
yang
Keanekaragaman
Iklim Organisasi
iklim
berbeda.
pekerjaan
yang
dirancang di dalam organisasi, atau sifat
2007)
individu yang ada akan menggambarkan
mendefinisikan bahwa iklim organisasi
perbedaan tersebut. Semua organisasi
sebagai koleksi dan pola lingkungan
tentu
yang menentukan munculnya motivasi
memanajemen SDM. Iklim organisasi
serta berfokus pada persepsi-persepsi
yang terbuka memacu karyawan untuk
yang masuk akal atau dapat dinilai,
mengutarakan
sehingga
pengaruh
ketidakpuasan tanpa adanya rasa takut
kinerja
anggota
akan tindakan balasan dan perhatian.
dan
Litwin
Stinger
(Wirawan,
mempunyai
langsung
terhadap
organisasi.
Tagiuri
memiliki
strategi
dalam
kepentingan
Ketidakpuasan
seperti
dan
itu
dapat
mengatakan bahwa iklim organisasi
ditangani dengan cara yang positif dan
merupakan kualitas lingkungan internal
bijaksana.
organisasi yang secara relatif terus
berlangsung,
dialami
oleh
anggota
organisasi dan mempengaruhi perilaku
Faktor-faktor yang membentuk iklim
organisasi
mereka serta dapat dilukiskan dalam
Faktor-faktor
penentu
iklim
satu set karateristik atau sifat organisasi.
menurut Steers (1985, hal. 126127) yaitu:
Kemudian
dikemukakan
oleh
Luthans (Simamora, 2004) disebutkan
bahwa
iklim
lingkungan
organisasi.
organisasi
internal
Iklim
atau
adalah
yang diterima
Tingkat
penstrukturan
psikologi
(misalnya:
organisasi
formalisasi,
orientasi
peraturan),
besar
mempengaruhi praktik dan kebijakan
SDM
a. Struktur organisasi
sentralisasi,
pada
kecilnya
oleh anggota
Ade Ifroh QolbiNim.0802055309 Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
| 13
organisasi,
dan
penempatan
iklim suatu organisasi. Salah
tugas seorang karyawan dalam
satu contoh pengaruh lingkungan
organisasi pada bagian tingkatan
luar yaitu ketidakpastian dalam
tertentu
pasar
dapat
mempengaruhi
iklim organisasi.
berakibat
yang
dapat
ancaman
bagi
keterbukaan yang terasa pada
b. Teknologi kerja
iklim organisasi.
Teknologi yang dinamis
mengarah kepada komunikasi
yang lebih terbuka, mendukung
terciptanya
kreativitas,
ekonomi
d.
Kebijakan
dan
praktek
manajemen
kepercayaan,
Kebijakan dan praktek
penerimaan
manajemen yang fleksibel akan
dan
tanggung jawab pribadi dalam
menciptakan
penyelesaian
yang positif bagi karyawannya.
menciptakan
yang
tugas
iklim
akan
organisasi
menyenangkan
bagi
karyawannya. Teknologi rutin
yang cenderung monoton akan
menciptakan
iklim
yang
berorientasi pada peraturan yang
kaku,
dengan
kepercayaan
dan
tingkat
kreativitas
atas, faktor-faktor yang membentuk atau
menentukan
struktur
iklim
individu,
hakikat
khusus
berkaitan
secara
dengan
karyawan, dapat mempengaruhi
kebijakan
dan
pekerjaan,
dan
teknologi kerja.
Hubungan
yang
yaitu
praktek manajemen, hubungan antar
c. Lingkungan luar organisasi
organisasi
organisasi
organisasi,
PEMBAHASAN
luar
organisasi
Berdasarkan beberapa teori di
rendah.
Peristiwa atau faktor dari
iklim
Antara
Interpersonal
Komunikasi
Dengan
Iklim
Organisasi Di SDN 034 Samarinda
Berdasarkan
teori
yang
digunakan maka berhubungan dengan
Ade Ifroh QolbiNim.0802055309 Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
| 14
judul yang diteliti oleh penulis bahwa
komunikasi interpersonal ( variabel X )
komunikasi interpersonal di SDN 034
dan iklim organisasi ( variabel Y ).
Samarinda dapat mempengaruhi iklim
organisasi yang ada di SDN 034
Samarinda.
Korelasi
antara
ilmu
komunikasi dengan organisasi terletak
pada
peninjauannya
yang
terfokus
kepada manusia-manusia yang terlibat
dalam mencapai tujuan organisasi itu,
dalam
hal
ini
sudah
seharusnya
Dari
dilakukan
hasil
penelitian
yang
tentang
hubungan
antara
komunikasi interpersonal dengan iklim
organisasi,
terdapat
indikator
komunikasi
interpersonal
yang
digunakan penulis dalam penelitian ini,
yaitu sebagai berikut :
interpersonal
Keterbukaan dalam komunikasi
yang dilakukan masing masing individu
interpersonal yang dilakukan di SDN
yang ada di organisasi tersebut dapat
034 Samarinda terdiri dari indikator
membuat tujuan utama organisasi dapat
yang meliputi sikap saling terbuka dan
tercapai. Hal ini di dukung dengan teori
sikap saling percaya. Pertama sikap
matematikal komunikasi didalam buku
saling terbuka apabila terjadi masalah
Onong Uchjana yang digagas oleh
dalam lingkup kerja di SDN 034
Claude E. Shannon dan Warren Eaver
Samarinda, pada indikator ini dapat
bahwa komunikasi dalam pengertian
terlihat
amat luas mencakup semua prosedur
terbanyak sebesar 58,3%.Kedua sikap
dimana
seseorang
saling percaya terhadap rekan-rekan
mempengaruhi pikiran orang lain” (
kerja yang ada di SDN 034 Samarinda,
very broad sense to include all of the
maka terlihat jawaban responden yang
procedures by which on mind may
terbanyak sebesar 70,8%.
hubungan
komunikasi
pikiran
effect another ). Sesuai dengan teori
yang telah dijelaskan, maka didapat
hasil
dengan
penelitian
yang
disesuaikan
indikator-indikator
pada
jawaban
Empati
responden
dalam
yang
komunikasi
interpersonal yang dilakukan di SDN
034 Samarinda terdiri dari indikator
yang meliputi sikap terlibat aktif dan
Ade Ifroh QolbiNim.0802055309 Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
| 15
saling
memberikan
motivasi
kerja.
Pertama sikap terlibat aktif dalam setiap
dihadapi, maka dapat terlihat jawaban
responden terbanyak sebesar 62,5%.
masalah internal yang terjadi di ruang
lingkup SDN 034 Samarinda, maka
dapat terlihat jawaban responden yang
terbanyak sebesar 58,3%. Kedua sikap
saling memberikan motivasi kerja ke
sesama rekan kerja yang ada di SDN
034 Samarinda, maka dapat terlihat
jawaban responden terbanyak sebesar
62,5%.
Sikap positif dalam komunikasi
interpersonal yang di lakukan di SDN
034 Samarinda terdiri dari indikator
sikap saling menghargai keberadaan
orang lain dan interaksi yang saling
menyenangkan. Pertama sikap saling
menghargai keberadaan dan pentingnya
orang lain di SDN 034 Samarinda, maka
dapat
Sikap
terlihat
dalam
interpersonal
yang
interaksi yang saling menyenangkan
dilakukan di SDN 034 Samarinda terdiri
satu sama lain diantara guru-guru di
dari indikator sikap saling mendukung,
SDN 034 Samarinda, maka dapat
sikap saling perhatian dan sikap saling
terlihat jawaban responden terbanyak
memberikan pandangan. Pertama sikap
sebesar 62,5%.
saling mendukung diantara guru-guru di
SDN 034 Samarinda, maka dapat
terlihat jawaban responden terbanyak
sebesar 66,7 %. Kedua sikap saling
perhatian terhadap sesama guru-guru di
SDN
034
Samarinda
yang
dapat
menciptakan lingkungan kerja yang
baik, maka dapat terlihat jawaban
responden terbanyak sebesar 58,3%.
Ketiga rekan kerja yang memberikan
pandangan
terhadap
masalah
yang
sebesar
responden
mendukung
komunikasi
terbanyak
jawaban
54,2%.
Kedua
Kesetaraan dalam komunikasi
interpersonal yang dilakukan di SDN
034
Samarinda
yang
terdiri
dari
indikator antara lain sikap menghargai
pendapat orang lain dan sikap senioritas.
Pertama
sikap
saling
menghargai
pendapat orang lain diantara guru-guru
yang ada di SDN 034 Samarinda, maka
dapat
terlihat
jawaban
responden
terbanyak sebesar 62,5%. Kedua sikap
senioritas diantara guru-guru serta staf
Ade Ifroh QolbiNim.0802055309 Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
| 16
yang ada di SDN 034 Samarinda, maka
dengan rekan-rekan kerja yang ada di
dapat
SDN 034 Samarinda, maka dapat
terlihat
jawaban
responden
terbanyak sebesar 29,2%.
terlihat jawaban responden terbanyak
Kemudian berdasarkan dari hasil
penelitian dan jumlah responden pada
indikator
iklim
organisasi
yang
digunakan penulis dalam penelitian ini,
yaitu : struktur organisasi yang terdapat
beberapa
indikator
pembagian
antara
tugas,
lain
kebebasan
berpendapat, dan gaya kepemimpinan.
Pertama
pembagian
tugas
yang
diberikan atasan kepada guru-guru serta
staf yang ada di SDN 034 Samarinda,
sebesar 25%. Kedua peralatan belajarmengajar
sebesar
SDN 034
responden terbanyak sebesar 66,7%.
Selanjutnya adalah indikator tentang
Lingkungan luar organisasi dalam iklim
organisasi yang terdiri dari fasilitas yang
diberikan oleh pemeritah kepada SDN
034 Samarinda, maka dari indikator ini
dapat
terlihat
jawaban
responden
terbanyak sebesar 41,7%.
Kebijakan
dan
praktek
Kedua
manajemen dalam iklim organisasi yang
kebebasan berpendapat di ruang lingkup
terdiri dari aturan dan prosedur kerja
internal SDN 034 Samarinda, maka
dan
dapat
responden
kemampuan dalam belajar-mengajar.
terbanyak sebesar 66,7%. Ketiga gaya
Pertama aturan dan prosedur kerja yang
kepemimpinan yang ada di SDN 034
ada di SDN 034 Samarinda, maka dapat
Samarinda, maka dapat terlihat jawaban
terlihat jawaban responden terbanyak
responden terbanyak sebesar 54,2%.
sebesar
terlihat
62,5%.
di
Samarinda, maka dapat terlihat jawaban
maka dapat terlihat jawaban responden
terbanyak
yang ada
jawaban
Teknologi kerja dalam iklim
organisasi yang terdiri dari beberapa
indikator antara lain komunikasi dengan
rekan-rekan kerja dan peralatan belajarmengajar.
Pertama
kesempatan
54.2%.
mengeksplorasi
belajar-mengajar
mengeksplorasi
Kedua
kesempatan
kemampuan
di
dalam
SDN
034
Samarinda, maka dapat terlihat jawaban
repsonden terbanyak sebesar 83,3%.
berkomunikasi
Ade Ifroh QolbiNim.0802055309 Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
| 17
Berdasarkan
hasil
5% sehingga harga tempiris lebih besar
penelitian yang dipaparkan sebelumnya,
pada harga krisis tabel untuk tes dua
menunjukkan bahwa terdapat hubungan
sisi, yaitu 2,558 > 2,074 untuk N-2 ( 24
antara komunikasi interpersonal dengan
– 2 = 22 ). Jika harga rs empiris lebih
iklim organisasi di SDN 034 Samarinda.
besar dari harga korelasi tabel pada
Sebagaimana ditunjukkan oleh angka
tingkat α = 0,05 maka rs empiris tersebut
koefisien korelasi sebesar 0,17 bahwa
signifikan. Artinya menolak H1 ( tidak
semakin tinggi hubungan komunikasi
ada korelasi antara variabel X dengan
interpersonal
variabel Y ).
organisasi
pada
maka
juga
tingkat
semakin
iklim
tinggi.
Sebaliknya jika hubungan komunikasi
interpersonal
rendah
maka
iklim
organisasi juga rendah. Sehingga hasil
analisis menunjukkan hipotesis yang di
ajukan peneliti yang menyatakan adanya
tingkat hubungan yang sangat rendah
antara komunikasi interpersonal di SDN
034 Samarinda dengan iklim organisasi
di SDN 034 Samarinda.
Dalam
kehidupan
nyata,
manusia berinteraksi dengan manusia
lainnya lebih banyak menggunakan
komunikasi, baik itu komunikasi yang
verbal maupun non verbal. Dari lihat
dari pendapat para ahli, Djamadin
mengatakan
bahwa
Komunikasi
interpersonal
berperan
dalam
mentransfer
pesan/informasi
dari
seseorang kepada orang lain berupa ide,
Dengan demikian, hal ini sesuai
fakta, pemikiran serta perasaan. Oleh
dengan analisis yang menggunakan uji t
karena itu, komunikasi interpersonal
untuk
merupakan
mengetahui
tingkat
korelasi,
jembatan
apakah sampel yang ada dari jumlah
individu
populasi
lingkungannya.
di
SDN
034
Samarinda
pada
bagi
masyarakat
setiap
di
Komunikasi
tersebut benar-benar sudah mewakili
interpersonal selalu menimbulkan saling
populasi dengan menunjukkan bahwa
pengertian atau saling mempengaruhi
dari 24 responden didapat harga tempiris
antara seseorang dengan orang lain,
adalah 2,558 dengan tingkat signifkasi
sedangkan menurut Davis & Newstrom
Ade Ifroh QolbiNim.0802055309 Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
| 18
dalam
dimensi
organisasi
dalam Teori Matematikal Komunikasi
dikatakan salah satu unsurnya yaitu
bahwa proses komunikasi itu dimana
komunikasi
pikiran
merupakan
iklim
adalah
Komunikasi
proses
penyampaian
pesan). Komunikasi dua arah penting
untuk kelancaran arus informasi di
organisasi atau perusahaan sehingga
segala informasi dapat diketahui oleh
seluruh
anggota
organisasi
yang
bersangkutan. Penyampaian informasi
yang ada menuju ke arah efektivitas
komunikasi.
Komunikasi
efektif
di
antara atasan bawahan atau di antara
karyawan
ditandai
dengan
hubungan. Situasi yang mengandung
komunikasi
iklim
organisasi
hubungkan
bahwa
efektif
dengan
organisasi
mengindikasikan
yang
positif.
teori
sebagai
Dengan
pembahasan
komunikasi
Di
demikian,
diatas
sesuai
bahwa
interpersonal
jika
diterapkan
dengan baik diantara guru serta staf
yang ada di SDN 034 Samarinda maka
dapat memberikan iklim organisasi yang
baik pula. Hal ini menunjukkan bahwa
ada
hubungan
antara
komunikasi
interpersonal dengan iklim organisasi.
Kesimpulan
adanya
kejelasan informasi dan kehangatan
mempengaruhi
pikiran orang lain.
informasi dari komunikator (penyampai
pesan) kepada komunikan (penerima
seseorang
Berdasarkan
hasil
penelitian
yang telah dilaksanakan dan didukung
dengan
analisis
hipotesis,
maka
serta
pengujian
penulis
menarik
kesimpulan yaitu :
kelompok
sebuah
1.
Komunikasi Interpersonal yang
kelompok yang dimana kelompok ini
terjadi di SDN 034 Samarinda
memiliki tujuan yang sama dalam
seperti yang dijelaskan didalam
kegiatannya, maka disini harusnya ada
teori matematikal komunikasi
pertukaran
bahwasanya pikiran seseorang
yang
positif
diantara
pemimpin dan pengikutnya, selaras
mempengaruhi
pikiran
dengan teori kelompok, Claude E.
lain. Berhubungan dengan iklim
Shannon dan Warren Eaver mengatakan
organisasi Iklim organisasi yang
Ade Ifroh QolbiNim.0802055309 Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
orang
| 19
baik terwujud dari hubungan
tidak dapat mewakili jumlah
yang baik antaramanusia yang
populasi. Hal ini dapat terlihat
ada dalam organisasi tersebut hal
dari hasil hitung (rs empiris)
ini
Teori
lebih kecil dari pada rs tabel
digunakan
yaitu 0,17 > 0, 406 dan nilai
penulis sebagai teori pendukung
tabel lebih kecil daripada hasil
didalam buku Miftah Thoha
nilai tempiris yaitu 2,074 > 2,558.
sesuai
dengan
kelompok
yang
dikatakan
2.
bahwa
Teori
3.
Dengan
adanya
pengujian
Kelompok dalam kepemimpinan
hipotesis yang menyatakan hasil
ini
perhitungan rs dan t diatas yang
dasar
perkembangannya
berakar pada psikologis sosial.
ternyaa
Dan teori pertukaran yang klasik
korelasi rank spearman lebih
membantunya
sebagai
suatu
kecil daripada rs tabel dan
dasar
penting
bagi
perhitungan uji t hasilnya lebih
yang
nilai
perhitungan
pendekatan teori kelompok.
besar tempiris daripada t tabel.
Tidak terdapat hubungan yang
Maka penelitian ini menerima
nyata/positif
signifikasi
hipotesis
antara komunikasi interpersonal
hipotesis
dengan iklim organisasi yang
dengan kata lain penelitian ini
ada di SDN 034 Samarinda
tidak dapat diterima dan tidak
dengan
dapat diterapkan dalam kegiatan
dan
jumlah
responden.
sampel
Berdasarkan
perhitungan
24
hasil
mengunakan
analisis statistic korelasi Rank
Spearman (rs) sebesar 0,17 yang
(H0)
dan
menolak
alternative
(H1),
sekolah di SDN 034 Samarinda
Saran
Setelah
penulis
melakukan
tabel
penelitian dan pengamatan langsung
korelasi
dilapangan serta melihat hasil penelitian
mempunyai tingkat hubungan
yang ada, maka berikut ini beberapa
yang sangat rendah, sehingga
saran yang penulis ajukan :
artinya
interpretasi
berdasarkan
koefisien
Ade Ifroh QolbiNim.0802055309 Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
| 20
1.
Melihat kenyataan dari hasil
staf yang ada di SDN 034
penelitian
Samarinda.
diperoleh
bahwa
kegiatan organisasi yang dimana
Hubungan antarmanusia yang
dalam hal ini adalah kegiatan
terjalin dalam sebuah organisasi
sekolah di SDN 034 Samarinda
harusnya terbentuk dengan baik,
terdapat beberapa kekurangan,
hal ini nantinya yang akan
dari hasil pengamatan peneliti
mempermudah
lebih kepada masalah masalah
tersebut untuk mencapai tujuan
internal serta eksternal yang
organisasi tersebut. Sikap saling
pada dasarnya tidak
ramah terhadap sesama guru
banyak
berpengaruh
pada
keberlangsungan
2.
3.
kegiatan
serta
staf,
organisasi
saling
memberikan
membantu
masukan
dalam
sekolah pada umumnya, namun
kegiatan belajar-mengajar dan
peneliti
yang terpenting setiap elemen
menemukan
bahwa
adanya sikap senioritas yang
yang ada di
harus diperbaiki agar terciptanya
organisasi
hubungan
Samarinda,
antarmanusia
yang
dalam
yaitu
sebuah
SDN
mau
034
menerima
baik.
segala masukan yang diberikan
Lebih dalam lagi peneliti melihat
baik itu dari atasan maupun
bahwa kegiatan sekolah bukan
sesama guru serta staf.
hanya kegitan belajar-mengajar
saja, namun hubungan diantara
manusia
yang
ada
didalam
sebuah organinasi atau disini
guru serta staf yang ada di SDN
034 Samarinda, baiknya lebih
tingkatkan lagi, agar terciptanya
lingkungan
kekeluargaan
DAFTAR PUSTAKA
1. Arikunto, Suharsimi, Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan
Praktik, Rineka
Cipta,
2006.
2. Ardianto, Elvinaro dan Bambang
Q-Anees. 2007. Filsafat Ilmu
Komunikasi. Bandung: Simbiosa
Rekatama Media.
diantara guru maupun dengan
Ade Ifroh QolbiNim.0802055309 Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
| 21
3. Cangara, Hafied.2005.Pengantar
Ilmu Komunikasi. Jakarta : PT.
Raja Grafindo Persada.
4. Devito,
Joseph
A.1997.
Komunikasi Antarmanusia .
Jakarta : Proffesionals Books.
5. Djamadin,
Bahari.2004.Komunikasi
Interpersonal. Jakarta : BPK
Gunung Mulia.
6. Effendy, Onong Uchjana. 2003.
Ilmu, Teori dan Filsafat
Komunikasi. Bandung : PT.
Citra Aditya Bakti
7. Hardjana,
Agus.2003.
Komunikasi Intrapersonal dan
Komunikasi
Interpersonal.
Yogyakarta : Kanisius
8. Kriyantono,
Rachmat.2006.
Teknik
Praktis
Riset
Komunikasi. Surabaya: Kencana
Prenada Media Group.
9. Liliweri, Alo. 1997. Komunikasi
Antarpribadi. Bandung : PT.
Citra Aditya Bakti.
10. Muhammad,
Arni.2002.Komunikasi
Organisasi.
Jakarta:
Bumi
Aksara.
11. Moekijat.
1990.
Asas-asas
Perilaku Organisasi. Bandung:
CV. Mandar Maju.
12. Mulyana, Deddy.2004. Ilmu
Komunikasi; Suatu Pengantar.
Bandung:
PT
Remaja
Rosdakarya.
13. Rivai,
Veithzal.2003.
Kepemimpinan dan Perilaku
Organisasi. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada.
14. Sendjaja, S. Djuarsa. 1994. Teori
Komunikasi. Jakarta: Universitas
Terbuka
15. Singarimbun, M. dan Effendi, S.
1995. Metode Penelitian Survei.
Jakarta : LP3ES
16. Steers.
1985.
Perilaku
Organisasi. Jakarta: Erlangga.
17. Sugiyono.2007.
Metode
Penelitian Kuantitatif Kualitatif
Dan R & D. Bandung: Alfabeta.
18. Thoha, Miftah.2008. Perilaku
Organisasi; Konsep Dasar dan
Aplikasinya. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada.
19. ___________.2004.
Kepemimpinan
dalam
Manajemen. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada.
20. Wirawan.2007.Budaya dan Iklim
Organisasi. Jakarta: Salemba
Empat.
21. Wiryanto. 2004. Pengantar Ilmu
Komunikasi.
Jakarta:
PT
Gramedia
Widiasarana
Indonesia
SUMBER LAIN
22. Henry
Backrak
(1976).
Efektivitas
Komunikasi
Interpersonal,
http://angelarhesymaharani.blogs
pot.com/2010/10/efektivitaskomunikasi-interpersonal.html
(di akses pada tgl 02 Maret
2012)
23. Lili
Weri
(1997).
Ciri
Komunikasi
Interpersonal,
http://digilib.petra.ac.id/viewer.p
hp?page=1&submit.x=0&submit
.y=0&qual=high&fname=/jiunk
pe/s1/ikom/2005/jiunkpe-ns-s12005-51401031-6822perkasasejati-chapter2.pdf
(di
Ade Ifroh QolbiNim.0802055309 Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
| 22
akses pada tanggal 16 Februari
2012)
24. Ruben. Tahap-tahap Hubungan
Interpersonal,
http://ijoe.blog.uns.ac.id/files/20
10/05/11.pdf
(diakses pada
tanggal 23 Februari 2012)
25. Sunarto
(2003).
Hambatan
Komunikasi
Interpersonal,
http://digilib.petra.ac.id/viewer.p
hp?page=1&submit.x=9&submit
.y=17&qual=high&submitval=n
ext&fname=%2Fjiunkpe%2Fs1
%2Fikom%2F2005%2Fjiunkpens-s1-2005-51401031-6822-
perkasasejati-chapter2.pdf
(dikases pada tanggal
Februari 2012)
Ade Ifroh QolbiNim.0802055309 Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
16
| 23
Download