Eujuan Instruksional 1. Mengetahui arti dan tujuan manajemen diri 2. Mengetahui proses manajemen diri 3. Mengidentifikasi masalah-masalah yang dihadapi dalam manajemen diri Kepribadian Kepribadian diartikan sebagai bauran atau kombinasi ciri-ciri fisik dan mental yang ada dalam diri seseorang Ciri-ciri fisik antara lain pandangan mata,senyum, sosok tubuh dan ciri-ciri mental adalah kebijaksanaan, toleransi, ketekunan, ketulusan Kepribadian seseorang ada dalam benak orang lain yang berarti bahwa baik buruknya seseorang terlihat ketika ia menyesuaikan diri dengan lingkungannya 3 Faktor Perkembangan Kepribadian 1. Faktor bawaan Fisik & kecenderungan psikologis 2. Faktor lingkungan 3. Interaksi faktor bawaan dan lingkungan Mengenal diri Mengenal diri lebih sulit daripada mengenali diri orang lain Mengenal diri berarti mengenal kepribadian diri sehingga dapat diambil manfaatnya a.l. Mengetahui identitas diri Persepsi mengenai diri Keinginan dan tujuan sejati dari hidupnya Peran sikap positip terhadap kepribadian Sikap positip dapat mengubah kepribadian yang membosankan menjadi menarik dan menyenangkan Sikap positip memancarkan kepribadian menarik yang tersembunyi Kepribadian adalah 90 % tergantung sikap Cara memunculkan Sikap Positip Sikap adalah cara seseorang mengkomunikasikan suasana hati ( mood ) kepada orang lain Sikap adalah cerminan jiwa seseorang yang merupakan isyarat yang dipancarkan kepada orang lain Sikap adalah cara seseorang melihat sesuatu secara mental Sikap positip terjadi bila seseorang merasa optimis mengalami pertemuan dengan orang lain Sikap positip harus dimunculkan secara tulus bukan dengan optimisme yang berlebihan Semakin seseorang memfokuskan kepada faktor-faktor positip makin mudah bagi seseorang bersikap positip Sikap Positip dan Lingkungan Kerja Bekerja dengan orang yang bersikap positip jauh lebih menyenangkan Tanpa sikap positip waktu kerja terasa lambat dan menjemukan Bertemu dengan seseorang yang bersikap positip cenderung bagi seseorang melupakan sebagian masalah yang dihadapi Bersikap positip dalam bekerja memberi manfaat meningkatkan HAM dan memberikan kekuatan dan semangat bekerja dalam suasana kebersamaan 8 Tehnik memelihara sikap positip Tingkatkan selera humor Mainkan kartu AS anda Sederhanakan cara berpikirnya Singkirkan hal-hal negatif Membagi sikap positip kepada orang lain Temukan diri yang baru Olah raga Tegaskan tujuan hidup anda Komunikasi Komunikasi adalah inti kepemimpinan Kepemimpinan adalah inti manajemen Komunikasi dalam manajemen diharapkan berlangsung asertif Komunikasi yang asertif adalah komunikasi yang mampu mengungkapkan pikiran, perkataan dan perbuatan yang baik, terbuka dan tulus Terbuka diartikan setiap orang yang terlibat komunikasi mampu membua hambatan dalam dirinya untuk menjalin komunikasi yang harmonis Prisip-prinsip Komunikasi yang Asertif 1. Memahami makna hak-hak asasi manusia yang meliputi : 1.Hak untuk menjadi dirinya sendiri 2.Hak untuk menyampaikan pendapat dan perasaannya 3.Hak untuk melakukan sesuatu tindakan 2. Membangun kepercayaan diri melalui : 1.Self knowledge 2.Self Acceptance 3.Self Esteem Sikap Mental Positif dalam Berkomunikasi Berlatih empati Menghindari kebiasaan buruk Sabar,tekun dan tetap dalam niatan yang baik Pengembangan & Manajemen Diri ( Self Management ) Manajemen diri berarti ilmu dan seni mengatur diri sendiri sebagai subyek dalam menghadapi krisis akibat perubahan yang dialami dengan motto : In other to change the external you must change the internal Stress merupakan gejala awal yang menandai seseorang dalam menghadapi tekanan perubahan Stress juga cara alamiah dari tubuh merespons setiap perubahan kehidupan Akibat stress cenderung menimbulkan manusia kehilangan kendali diri . 8 Steps Creative Change Management Decide what you want Be part of the solution Be thankful Learn from experience Focus of the possibilities Discover a new sense of hope Accept new situation With Relaxation Vizualization Passion Affirmation Faith 1. Accept New Situation Berhenti melawan perubahan dan berusaha menyesuaikan diri dengan perubahan Atasi stress dengan berlatih relaksasi , olah raga, berpikir positip dan bertindak berdasarkan prioritas 2. Discover A New Sense Of Hope Tetap berusaha dan berdoa Jangan kehilangan harapan dan yakini semua ada masanya 3. Focus of The possibilities Jangan menganggap kesulitan sebagai bencana Atasi ketakutan Ambil hikmahnya dan lihat peluang 4. Learn From Experience Fokus pada kekuatan yang dimiliki Miliki ketahanan mental dan tingkatkan kematangan diri Tetap bergerak melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain Manfaatkan pengalaman yang telah dimiliki 5. Be Thankful Selalu bersyukur Penuhi pikiran dengan kasih sayang dengan prinsip : Kejujuran Pantang menyerah Kerja keras Antusiasme 6.Be part of the Solution Bertanggung jawablah pada diri sendiri Ubah keyakinan negatif menjadi positif dengan prinsip apa yang kita yakini itulah yang kita peroleh 8. Decide What You Want Putuskan untuk melaksanakan apa yang diniatkan Hasil Riset Kualitatif John Izzo, Ph.D. diberi judul: “The Five Secrets You Must Discover Before You Die” 1. 2. 3. 4. 5. Jujurlah Pada Diri Sendiri Jangan Ada Penyesalan Cinta Kasih Jalani Hidup Sepenuh Hati Berikan Lebih Banyak Dari Apa Yang Kita Terima PERTANYAAN PENELITIAN JOHN IZZO, PH, D. • Mengapa sebagian orang mendapatkan lebih banyak kebahagiaan dibandingkan orang lain? • Mengapa sebagian orang hidup lebih baikdan meninggal dalam kebahagiaan? • SEDANGKAN SEBAGIAN YANG LAIN MENINGGAL DALAM PENYESALAN Slide berikut ini adalah hasil wawancara John Izzo dengan informan yang umurnya rata-rata diatas 60 th. Dari apa yang dimaknai oleh informan kemudian peneliti memaknai dan melakukan refleksi diri untuk membangun proposisi. Temuan peneliti menghasilkan “The Five Secrets You must Discover Before you die” Untuk mencapai hidup yang lebih bermakna, abaikan apa saja kata orang lain tentang dirimu, dan cobalah mencari jati dirimu secara disiplin –lewat do’a dan meditasi- dan bila sudah kau temukan apa yang terpenting dalam hidupmu, berjuanglah untuk mewujudkannya. -James Autrey, Penyair dan Pengarang, 73 tahun IBUKU SELALU BERPESAN, “JUJURLAH PADA DIRIMU SENDIRI” –INI SEBUAH NASIHAT PENTING YANG AKAN MENDATANGKAN BERKAH YANG TERAMAT BESAR JIKA KAU TAHU APA YANG PALING SESUAI DENGAN KATA HATIMU. -Jim Scott, agen real estate, 60 tahun Berusahalah mengasihi orang lain, dengan begitu semangat kasihmu akan membuka sebuah dunia yang indah –dan kau hanya akan melihat kebaikan pada diri semua orang yang kau temui. John Boyd, pelukis yang hampir berusia 94 tahun. Aku tak bisa menasihati orang, sebab aku harus mengenal mereka dahulu. Jadi kenalilah dirimu sendiri apa yang ingin kau ciptakan di dunia ini, dan jadikan itu pemandu jalanmusepanjang waktu. Elsa Neuner, 72 tahun. Jangan berprasangka buruk pada orang lain, maka kau tak akan pernah merasa disakiti karena semua orang punya segudang kebaikan. Jangan iri kepada orang lain, sebab kau punya bakat dan kelebihan sendiri Eileen Lindesay, 78 tahun Jangan terlalu memusingkan keburukan dalam hidupmu, sebab keburukan akan terus terjadi sepanjang waktu. Bahkan di tengah-tengah kemelut kau dapat menemukan kebaikan. • Rufus Riggs, 63 tahun. Dengarlah bisikan hatimu yang menunjukkan apa yang salah dan benar, membawa kebahagiaan dan rasa damai. Jika kau mengabaikannya, suara-suara itu akan membawa kecemasan, kekecewaan, dan nestapa. • Rufus Riggs, 63 tahun. Jujurlah pada dirimu sendiri, kerjakan apa yang kau anggap paling benar, jadilah dirimu sendiri, kerjakan apa saja yang membuat hatimu bernyanyi. • Carolyn Mann, 67 tahun. Jangan suka menunda pekerjaan dan mencoba merampungkan semuanya pada menit-menit terakhir. Aku selalu berpesan pada murid-muridku. Kalau kalian ikuti kata hatimu, meninggalkan warisan yang terbaik dan mengutamakan apa yang paling penting dalam kehidupan ini, maka kalian akan tenteram -George Beer, pakar fisika dan pensiunan professor, 71 tahun Ada empat pertanyaan bahan renungan 1. Siapakah saya 2. Dari mana asal saya 3. Apa tujuan ada di dunia ini 4. Kemana saya akan pergi dari dunia ini ‘7 Makanan Bergizi’ Arvan Pradiansyah, motivator, dalam bukunya 7 Laws of Happiness mengemukakan konsep ‘7 makanan bergizi’ yang jika dikonsumsi akan menciptakan kebahagiaan. 1. Sabar (patience) 2. Syukur (gratefulness) 3. Sederhana (simplicity) 4. Kasih (love) 5. Memberi (giving) 6. Memaafkan (forgiving), dan 7. Pasrah (surrender) 7 Law of Happiness SPIRITUAL RELATION INTERPERSONAL RELATION INTRAPERSONAL RELATION Dalam ranah teori Kecerdasan, konsep Arvan simetri dengan Komponen Kecerdasan Intrapersonal, Interpersonal, dan Eksistensial pada konsep Multiple Intelligence dari Gardner. Artinya, satu sama lain saling mengkonfirmasi pentingnya aspek Intrapersonal, Interpersonal dan Eksistensial/Spiritual. 7 Laws of Happiness 7. Surrender 5. Giving 1. Patience Spiritual Eksistensial Interpersonal Interpersonal Intrapersonal Intrapersonal 6. Forgiving 4. Love 2. Gratefulness Multiple Intelligence 3. Simplicity Logika-Matematika Logika-Bahasa Spasial-Visual Musik Kinestetik Naturalistik 7 Laws of Happiness Multiple Intelligence 7. Surrender Spiritual Eksistensial Kemampuan menemukan esensi yang melekat dengan eksistensi Interperson al Interpersonal Intraperson al Intrapersonal Kemampuan mengolah rasa. Menempatkan diri dalam jejaring kultural. Membaca tanda untuk mengendalikan hasrat. 5. Giving 6. Forgiving 4. Love 2. Gratefulness 1. Patience 3. Simplicity LogikaMatematika Logika-Bahasa Spasial-Visual Musik Kinestetik Naturalistik Analisa Kemampuan mengembangakan kepiawaian mengolah tanda yang terkait dengan bidang tertentu Emotional Intelligence Emotional Intelligence is more of a determining factor in an individual’s success -- both personal and professional – than traditional IQ. Only 20 percent to 25 percent of the competencies that distinguish stars are IQ-based. The other 80 percent or so are soft skills or people management skills. Daniel Goleman “Emotional Intelligence” Emotional Competence FRAMEWORK Personal Competence These competencies determine how me manage ourselves Self-Awareness Self-Regulation Motivation Social Competence These competencies determine how me handle relationships Empathy Social Skills Daniel Goleman “Working with Emotional Intelligence” EXPERIENCES & LEARNING ACTION What we do REFLECTION OBSERVATION What happen Alternatif Ke-3 Alternatif ke-3 Sebagian besar konflik berisi dua. Alternatif Pertama adalah cara saya, Alternatif Kedua cara Anda. Dengan bersinergi, kita bisa mendapat Alternatif ke-3 – cara kita, cara yang lebih tinggi dan lebih baik untuk menghadapi konflik. Lihat-Lakukan-Dapatkan Lihat-Lakukan-Dapatkan Pradigma kita menentukan perilaku kita, yang pada gilirannya menentukan konsekuensi dari tindakan kita. Kita MENDAPATKAN hasil berdasarkan apa yang kita LAKUKAN, dan apa yang kita LAKUKAN tergantung pada kita cara MELIHAT sekitar kita