Pengembangan SDM 10 - Pengembangan SDM Kesehatan

advertisement
Eujuan Instruksional
1. Mengetahui arti dan tujuan manajemen diri
2. Mengetahui proses manajemen diri
3. Mengidentifikasi masalah-masalah yang dihadapi dalam
manajemen diri
Kepribadian
 Kepribadian diartikan sebagai bauran atau
kombinasi ciri-ciri fisik dan mental yang ada dalam
diri seseorang
 Ciri-ciri fisik antara lain pandangan mata,senyum,
sosok tubuh dan ciri-ciri mental adalah
kebijaksanaan, toleransi, ketekunan, ketulusan
 Kepribadian seseorang ada dalam benak orang lain
yang berarti bahwa baik buruknya seseorang terlihat
ketika ia menyesuaikan diri dengan lingkungannya
3 Faktor
Perkembangan Kepribadian
1. Faktor bawaan Fisik & kecenderungan
psikologis
2. Faktor lingkungan
3. Interaksi faktor bawaan dan lingkungan
Mengenal diri
 Mengenal diri lebih sulit daripada mengenali diri
orang lain
 Mengenal diri berarti mengenal kepribadian diri
sehingga dapat diambil manfaatnya a.l.
 Mengetahui identitas diri
 Persepsi mengenai diri
 Keinginan dan tujuan sejati dari hidupnya
Peran sikap positip
terhadap kepribadian
 Sikap positip dapat mengubah kepribadian yang
membosankan menjadi menarik dan
menyenangkan
 Sikap positip memancarkan kepribadian menarik
yang tersembunyi
 Kepribadian adalah 90 % tergantung sikap
Cara memunculkan Sikap Positip






Sikap adalah cara seseorang mengkomunikasikan suasana hati
( mood ) kepada orang lain
Sikap adalah cerminan jiwa seseorang yang merupakan isyarat
yang dipancarkan kepada orang lain
Sikap adalah cara seseorang melihat sesuatu secara mental
Sikap positip terjadi bila seseorang merasa optimis mengalami
pertemuan dengan orang lain
Sikap positip harus dimunculkan secara tulus bukan dengan
optimisme yang berlebihan
Semakin seseorang memfokuskan kepada faktor-faktor positip
makin mudah bagi seseorang bersikap positip
Sikap Positip dan Lingkungan Kerja
 Bekerja dengan orang yang bersikap positip jauh
lebih menyenangkan
 Tanpa sikap positip waktu kerja terasa lambat dan
menjemukan
 Bertemu dengan seseorang yang bersikap positip
cenderung bagi seseorang melupakan sebagian
masalah yang dihadapi
 Bersikap positip dalam bekerja memberi manfaat
meningkatkan HAM dan memberikan kekuatan dan
semangat bekerja dalam suasana kebersamaan
8 Tehnik memelihara sikap positip








Tingkatkan selera humor
Mainkan kartu AS anda
Sederhanakan cara berpikirnya
Singkirkan hal-hal negatif
Membagi sikap positip kepada orang lain
Temukan diri yang baru
Olah raga
Tegaskan tujuan hidup anda
Komunikasi
 Komunikasi adalah inti kepemimpinan
 Kepemimpinan adalah inti manajemen
 Komunikasi dalam manajemen diharapkan
berlangsung asertif
 Komunikasi yang asertif adalah komunikasi
yang mampu mengungkapkan pikiran,
perkataan dan perbuatan yang baik, terbuka
dan tulus
 Terbuka diartikan setiap orang yang terlibat
komunikasi mampu membua hambatan
dalam dirinya untuk menjalin komunikasi
yang harmonis
Prisip-prinsip
Komunikasi yang Asertif
1.
Memahami makna hak-hak asasi manusia yang meliputi :
1.Hak untuk menjadi dirinya sendiri
2.Hak untuk menyampaikan pendapat dan
perasaannya
3.Hak untuk melakukan sesuatu tindakan
2.
Membangun kepercayaan diri melalui :
1.Self knowledge
2.Self Acceptance
3.Self Esteem
Sikap Mental Positif dalam Berkomunikasi
 Berlatih empati
 Menghindari kebiasaan buruk
 Sabar,tekun dan tetap dalam niatan
yang baik
Pengembangan & Manajemen Diri
( Self Management )
 Manajemen diri berarti ilmu dan seni mengatur diri sendiri
sebagai subyek dalam menghadapi krisis akibat
perubahan yang dialami dengan motto :
In other to change the external you
must change the internal
 Stress merupakan gejala awal yang menandai seseorang
dalam menghadapi tekanan perubahan
 Stress juga cara alamiah dari tubuh merespons setiap
perubahan kehidupan
 Akibat stress cenderung menimbulkan manusia
kehilangan kendali diri .
8 Steps Creative
Change Management
Decide what
you want
Be part of the
solution
Be thankful
Learn from experience
Focus of the possibilities
Discover a new sense of hope
Accept new situation
With
Relaxation
Vizualization
Passion
Affirmation
Faith
1. Accept New Situation
 Berhenti melawan perubahan dan
berusaha menyesuaikan diri dengan
perubahan
 Atasi stress dengan berlatih relaksasi
, olah raga, berpikir positip dan
bertindak berdasarkan prioritas
2.
Discover A New Sense Of Hope
 Tetap berusaha dan berdoa
 Jangan kehilangan harapan dan
yakini semua ada masanya
3. Focus of The possibilities
 Jangan menganggap kesulitan
sebagai bencana
 Atasi ketakutan
 Ambil hikmahnya dan lihat peluang
4. Learn From Experience
 Fokus pada kekuatan yang dimiliki
 Miliki ketahanan mental dan tingkatkan
kematangan diri
 Tetap bergerak melakukan sesuatu yang
bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain
 Manfaatkan pengalaman yang telah dimiliki
5. Be Thankful
 Selalu bersyukur
 Penuhi pikiran dengan kasih sayang dengan
prinsip :
 Kejujuran
 Pantang menyerah
 Kerja keras
 Antusiasme
6.Be part of the Solution
 Bertanggung jawablah pada diri
sendiri
 Ubah keyakinan negatif menjadi
positif dengan prinsip apa yang kita
yakini itulah yang kita peroleh
8. Decide What You Want
 Putuskan untuk melaksanakan apa
yang diniatkan
Hasil Riset Kualitatif John Izzo,
Ph.D. diberi judul: “The Five
Secrets You Must Discover
Before You Die”
1.
2.
3.
4.
5.
Jujurlah Pada Diri Sendiri
Jangan Ada Penyesalan
Cinta Kasih
Jalani Hidup Sepenuh Hati
Berikan Lebih Banyak Dari Apa
Yang Kita Terima
PERTANYAAN PENELITIAN
JOHN IZZO, PH, D.
• Mengapa sebagian orang
mendapatkan lebih banyak
kebahagiaan dibandingkan orang lain?
• Mengapa sebagian orang hidup
lebih baikdan meninggal dalam
kebahagiaan?
• SEDANGKAN SEBAGIAN YANG LAIN
MENINGGAL DALAM PENYESALAN
 Slide berikut ini adalah hasil
wawancara
John Izzo dengan
informan yang umurnya rata-rata
diatas 60 th. Dari apa yang dimaknai
oleh informan kemudian peneliti
memaknai dan melakukan refleksi
diri untuk membangun proposisi.
Temuan peneliti menghasilkan “The
Five Secrets You must Discover
Before you die”
Untuk mencapai hidup yang lebih
bermakna, abaikan apa saja kata orang
lain tentang dirimu, dan cobalah mencari
jati dirimu secara disiplin –lewat do’a dan
meditasi- dan bila sudah kau temukan apa
yang terpenting dalam hidupmu,
berjuanglah untuk mewujudkannya.
-James Autrey, Penyair dan Pengarang, 73 tahun
IBUKU SELALU BERPESAN, “JUJURLAH PADA
DIRIMU SENDIRI” –INI SEBUAH NASIHAT
PENTING YANG AKAN MENDATANGKAN
BERKAH YANG TERAMAT BESAR JIKA KAU
TAHU APA YANG PALING SESUAI DENGAN
KATA HATIMU.
-Jim Scott, agen real estate, 60 tahun
Berusahalah mengasihi orang lain, dengan
begitu semangat kasihmu akan membuka sebuah
dunia yang indah –dan kau hanya akan melihat
kebaikan pada diri semua orang yang kau temui.
John Boyd, pelukis yang hampir berusia 94 tahun.
Aku tak bisa menasihati orang, sebab aku harus
mengenal mereka dahulu.
Jadi kenalilah dirimu sendiri apa yang ingin
kau ciptakan di dunia ini, dan jadikan itu
pemandu jalanmusepanjang waktu.
Elsa Neuner, 72 tahun.
Jangan berprasangka buruk pada orang lain, maka kau
tak akan pernah merasa disakiti karena semua orang
punya segudang kebaikan.
Jangan iri kepada orang lain, sebab kau punya bakat
dan kelebihan sendiri
Eileen Lindesay, 78 tahun
 Jangan terlalu memusingkan keburukan
dalam hidupmu, sebab keburukan akan
terus terjadi sepanjang waktu.
 Bahkan di tengah-tengah kemelut kau
dapat menemukan kebaikan.
• Rufus Riggs, 63 tahun.
Dengarlah bisikan hatimu yang menunjukkan apa
yang salah dan benar, membawa kebahagiaan dan
rasa damai.
Jika kau mengabaikannya, suara-suara itu akan
membawa kecemasan, kekecewaan, dan nestapa.
• Rufus Riggs, 63 tahun.
 Jujurlah pada dirimu sendiri,
kerjakan apa yang kau anggap
paling benar, jadilah dirimu
sendiri, kerjakan apa saja yang
membuat hatimu bernyanyi.
• Carolyn Mann, 67 tahun.
Jangan suka menunda pekerjaan dan mencoba
merampungkan semuanya pada menit-menit
terakhir.
Aku selalu berpesan pada murid-muridku. Kalau
kalian ikuti kata hatimu, meninggalkan warisan
yang terbaik dan mengutamakan apa yang paling
penting dalam kehidupan ini, maka kalian akan
tenteram
-George Beer, pakar fisika dan pensiunan professor, 71 tahun
 Ada empat pertanyaan bahan
renungan
1. Siapakah saya
2. Dari mana asal saya
3. Apa tujuan ada di dunia ini
4. Kemana saya akan pergi dari dunia
ini
‘7 Makanan Bergizi’
Arvan Pradiansyah, motivator, dalam bukunya 7
Laws of Happiness mengemukakan konsep ‘7
makanan bergizi’ yang jika dikonsumsi akan
menciptakan kebahagiaan.
1. Sabar (patience)
2. Syukur (gratefulness)
3. Sederhana (simplicity)
4. Kasih (love)
5. Memberi (giving)
6. Memaafkan (forgiving), dan
7. Pasrah (surrender)
7 Law of Happiness
SPIRITUAL RELATION
INTERPERSONAL
RELATION
INTRAPERSONAL
RELATION
Dalam ranah teori Kecerdasan, konsep Arvan simetri
dengan Komponen Kecerdasan Intrapersonal,
Interpersonal, dan Eksistensial pada konsep Multiple
Intelligence dari Gardner.
Artinya, satu sama lain saling mengkonfirmasi
pentingnya aspek Intrapersonal, Interpersonal dan
Eksistensial/Spiritual.
7 Laws of Happiness
7. Surrender
5. Giving
1. Patience
Spiritual
Eksistensial
Interpersonal
Interpersonal
Intrapersonal
Intrapersonal
6. Forgiving
4. Love
2. Gratefulness
Multiple
Intelligence
3. Simplicity
Logika-Matematika
Logika-Bahasa
Spasial-Visual
Musik
Kinestetik
Naturalistik
7 Laws of Happiness
Multiple
Intelligence
7. Surrender
Spiritual
Eksistensial
Kemampuan
menemukan esensi
yang melekat dengan
eksistensi
Interperson
al
Interpersonal
Intraperson
al
Intrapersonal
Kemampuan mengolah
rasa. Menempatkan
diri dalam jejaring
kultural. Membaca
tanda untuk
mengendalikan hasrat.
5. Giving
6.
Forgiving
4. Love
2.
Gratefulness
1. Patience
3.
Simplicity
LogikaMatematika
Logika-Bahasa
Spasial-Visual
Musik
Kinestetik
Naturalistik
Analisa
Kemampuan
mengembangakan
kepiawaian mengolah
tanda yang terkait
dengan bidang
tertentu
Emotional Intelligence
Emotional Intelligence
is more of a determining factor
in an individual’s success
-- both personal and professional –
than traditional IQ.
Only 20 percent to 25 percent of
the competencies that distinguish stars are IQ-based.
The other 80 percent or so
are soft skills or people management skills.
Daniel Goleman
“Emotional Intelligence”
Emotional Competence
FRAMEWORK
Personal Competence
These competencies determine how me manage
ourselves
 Self-Awareness
 Self-Regulation
 Motivation
Social Competence
These competencies determine how me handle
relationships
 Empathy
 Social Skills
Daniel Goleman
“Working with Emotional Intelligence”
EXPERIENCES & LEARNING
ACTION
What we do
REFLECTION
OBSERVATION
What happen
Alternatif Ke-3
Alternatif ke-3
Sebagian besar konflik berisi dua. Alternatif Pertama adalah cara
saya, Alternatif Kedua cara Anda. Dengan bersinergi, kita bisa
mendapat Alternatif ke-3 – cara kita, cara yang lebih tinggi dan lebih
baik untuk menghadapi konflik.
Lihat-Lakukan-Dapatkan
Lihat-Lakukan-Dapatkan
Pradigma kita menentukan
perilaku kita, yang pada
gilirannya menentukan
konsekuensi dari tindakan
kita.
Kita MENDAPATKAN hasil
berdasarkan apa yang kita
LAKUKAN, dan apa yang
kita LAKUKAN tergantung
pada kita cara MELIHAT
sekitar kita
Download