BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menstruasi dan siklus menstruasi wanita berperan sangat besar dalam hidupnya. Jika anda mempertimbangkan rata-rata menstruasi wanita dari waktu dia berusia 12 tahun sampai sekitar berumur 50 tahun, mengalami periode menstruasi lima hari lamanya setiap 28 hari, dia menghabiskan rata-rata tujuh tahun dari hidupnya mengalami menstruasi. Ditambahkan, beberapa faktor dari siklus menstruasinya mungkin memainkan sedikit peranan dalam hidup sehari–hari selama 30 tahun lebih. Hasilnya, siklus menstruasi wanita memainkan bagian yang utama bagi wanita. Selama haid, kebersihan perlu mendapatkan perhatian lebih. "Kebersihan organ intim yang kurang terjaga dapat menimbulkan rasa gatal. Rasa gatal yang berlebihan cenderung membuat kita ingin menggaruknya. Nah, bila digaruk, vagina pun bisa meradang," kata dr. Junita Indarti, Sp.OG dari RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo. Sehingga pada saat menstruasi tiba, pembalut menjadi sahabat setia kaum wanita. Namun hati-hati, bila kebersihannya kurang terjaga, pembalut bisa menjadi pemicu munculnya infeksi dan iritasi pada organ intim wanita. 1 Mengacu dari informasi di atas, konsumen dituntut kejelianya untuk memilih produk pembalut sesuai prasyarat diatas. Merek produk pembalut saat ini sudah banyak yang beredar di pasaran, yang masing-masing mempunyai daya tarik tersendiri sehingga konsumen sulit dalam menentukan pilihan. Kenyataan ini membuat pihak produsen berusaha menarik dan menumbuhkan keyakinan pada konsumen agar dapat menyenangi jenis produknya dibandingkan dengan produk sejenisnya yang diproduksi oleh produsen lain. Upaya ini perlu karena masyarakat secara umum dipandang mudah menerima beragam informasi dengan cepat (over communicated). Untuk itu diperlukan strategi memadahi yang dapat menyebarkan informasi seluas mungkin dan merangsang orang untuk memakainya. Produk-produk yang telah memiliki merek yang sudah banyak diketahui banyak masyarakat tentu akan memberikan keuntungan lebih bagi perusahaan tersebut. Keberhasilan sejumlah merek yang bersaing di pasar terletak pada strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan. Komunikasi pemasaran ini harus diarahkan untuk memberikan kepercayaan dan evaluasi yang membantu para konsumen agar merasa puas pada pilihan mereknya. Seorang konsumen akan berusaha untuk mencari lebih banyak informasi terhadap produk yang akan dibelinya. Banyaknya dan pengaruh sumber informasi ini sangat bervariasi. Secara umum konsumen mendapatkan informasi mengenai suatu produk paling banyak dari sumber komersial, seperti iklan dan bentuk-bentuk promosi lainya yang dikeluarkan oleh perusahaan. Akan tetapi, sumber yang paling efektif berasal dari sumber-sumber 2 pribadi antara lain seperti keluarga, teman, dan lain-lain (Kotler dan Amstrong,2001:226). Wanita adalah makhluk yang selalu mencintai kenyamanan terlebih pada saat mereka mengalami menstruasi. Karena dengan adanya rasa kenyamanan itu dapat meningkatkan rasa percaya diri. Di samping itu rasa ketidaknyamanan dianggap dapat menjadi penghambat seorang wanita dalam beraktivitas. Ditambah pula seorang wanita yang sedang mengalami menstruasi harus harus lebih memperhatikan kebersihan daerah intimnya. Supaya terhindar dari berbagai macam penyakit seperti vaginitis (radang vagina) akibat jamur dan bakteri yang dapat dengan cepat tumbuh di daerah yang lembab. Hal inilah yang kemudian mendorong para produsen untuk menciptkan produk pembalut kewanitaan sebagai solusi yang juga disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan konsumen. Sekarang ini banyak sekali ditawarkan produk-produk pembalut dengan berbagai macam bahan tergantung dari harga dan merek dari product. Memang harus diakui ada beberapa merek yang memakai bahan dasar kertas daur ulang (dengan target pasar menengah ke bawah) tetapi tidak semuanya demikian ada yang dari tissue, gel dan lain-lain. Dengan begitu banyaknya variasi dari produk pembalut tersebut, maka akan menimbulkan berbagai asosiasi terhadap merek atau produk tersebut pada diri konsumen, seperti pemilihan produk yang akan dikonsumsi. 3 Asosiasi konsumen adalah segala kesan yang muncul dibenak konsumen terhadap suatu produk atau merek. Dengan kata lain, tingkat kekuatan merek dalam suatu asosiasi dapat mengandung dua hal. Pertama, asosiasi yang benar-benar dimiliki kuat oleh merek tersebut. Kedua, adanya efek merek yang ikut memperkuat asosiasi itu. Artinya, jika suatu merek demikian kuat, maka atribut apa pun yang dievaluasi dalam suatu riset, akan tetap saja menempel kuat terhadap merek bersangkutan. Konsumen seringkali menggunakan asosiasi sebagai cara penyederhanaan proses pengambilan keputusan ketika hendak membeli atau menggunakan produk/jasa tertentu. Bagi suatu perusahaan yang ingin terus eksis dan dipercaya oleh konsumennya maka perusahaan tersebut akan mengartikan asosiasi itu sendiri sebagai janji dari merek yang diberikan kepada konsumennya. Dalam penelitian ini penulis ingin memfokuskan pada produk pembalut wanita merek CHARM. Berdasarkan latar belakang yang menarik tersebut diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai “Asosiasi Konsumen terhadap Merek CHARM (Produk Pembalut Kewanitaan) di Kota Yogyakarta”. 4 1.2 Rumusan Masalah Permasalahan yang akan dibahas melalui penelitian ini yaitu: 1.2.1 Bagaimana profil konsumen dari merek CHARM? 1.2.2 Bagaimana asosiasi konsumen terhadap merek CHARM? 1.3 Batasan Masalah Penulis akan meneliti tentang Asosiasi Konsumen terhadap Produk Pembalut kewanitaan CHARM di Kota Yogyakarta. Agar masalah yang diteliti tidak terlalu luas, maka penulis membatasi masalah sebagai berikut: 1.3.1 Produk yang diteliti adalah pembalut kewanitaan merek CHARM. 1.3.2 Penelitian dilakukan di kota Yogyakarta. 1.3.3 Jumlah responden yang diteliti 100 orang, yaitu konsumen yang pernah membeli dan mengkonsumsi merek CHARM. 5 1.3.4 Profil konsumen yang diteliti: Jenis Kelamin : Wanita Usia Pendapatan Pekerjaan • 12 – 21 tahun • 22 – 31 tahun • 32 – 41 tahun • > 42 • ≤ Rp. 1.000.000 • > Rp. 1.000.000 – Rp. 1.500.000 • > Rp. 1.500.000 – Rp. 2.000.000 • > Rp. 2.000.000 • Pelajar/Mahasiswa • Pegawai Negeri Sipil (PNS)] • Pegawai Swasta • Wiraswasta tahun 6 1.3.5 Asosiasi yang diteliti: 1.3.5.1 Produk (product): • Keefektifan produk • Kevariasian produk • Keamanan menggunakan produk • Kenyamanan menggunakan produk • Kemasannya menarik 1.3.5.2 Harga (price): Harga terjangkau 1.3.5.3 Distribusi (place): Ketersediaan produk 1.3.5.4 Promosi (promotion): • Iklannya menarik • Kegiatan promosi gencar 1.4 Tujuan Penelitian 1.4.1 Untuk mengetahui profil konsumen merek CHARM (produk pembalut kewanitaan) 1.4.2 Untuk mengetahui asosiasi konsumen terhadap merek CHARM (produk pembalut kewanitaan) 7 1.5 Manfaat Penelitian 1.5.1 Bagi penulis Sebagai sarana untuk menerapkan atau mempraktekkan ilmu pengetahuan yang didapat oleh penulis mengenai manajemen khususnya dalam bidang pemasaran yang diperoleh selama belajar di perguruan tinggi. 1.5.2 Bagi perusahaan Membantu perusahaan mengetahui asosiasi konsumen terhadap prohuknya sehingga dapat berguna sebagai masukan bagi perusahaan tersebut serta dapat membantu perusahaan dalam melakukan inovasi yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan konsumen. 1.5.3 Bagi pembaca Sebagai sarana untuk menambah informasi mengenai produk sehingga dapat dijadikan referensi dalam pemilihan produk yang tepat dan cocok guna memenuhi kenyamanan konsumen. 8