UNIVERSITAS INDONESIA AUDIT PROSES ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PT K LAPORAN MAGANG Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi HALIDA RAMADHANI 1006712311 FAKULTAS EKONOMI PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPOK JUNI 2014 Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014 Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014 Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014 KATA PENGANTAR Puji Syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan limpahan karunia-Nya laporan ini dapat diselesaikan. Penulisan laporan magang ini dilakukan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Penulis menyadari bahwa selama proses perkuliahan di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia sampai proses penyusunan laporan magang ini, banyak pihak yang telah membantu, mendukung, dan membimbing sehingga laporan magang ini dapat diselesaikan. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang tulus kepada: 1. Kedua orang tua yang selalu mendukung, membimbing, dan mencurahkan kasih sayang serta doa yang tak terhingga selama ini. Terima kasih atas semangat dan doa yang selalu diberikan, belum ada kata yang dapat cukup untuk menggambarkan rasa sayang dan terima kasih kepada Bapak dan Ibu. 2. Kakak penulis satu-satunya, Aditya Perdana Putra yang telah memberikan semangat, doa dan dorongan bagi penulis dalam menyelesaikan laporan. 3. Bapak Robert Porhas Tobing S.E., MBA selaku dosen pembimbing yang telah bersedia meluangkan waktu, memberikan pengarahan, dan masukan yang sangat berharga bagi penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini. 4. Bapak Agung Nugroho Soedibyo S.E., M.Ak dan Bapak Kurnia Irwansyah Rais S.E., M.Ak, selaku dosen penguji yang telah menyediakan waktu dan pikiran serta memberikan masukan yang sangat berguna dalam usaha penyempurnaan laporan magang ini. Terima kasih telah meluluskan penulis hingga akhirnya resmi menjadi sarjana. 5. Seluruh dosen dan asisten dosen FEUI yang telah memberikan pengetahuan dan pelajaran yang sangat berharga bagi penulis. Semoga penulis dapat menggunakan ilmu tersebut sebaik-baiknya. iv Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014 6. KAP ABC, selaku tempat penulis melaksanakan kegiatan magang selama periode Januari-April 2014 dan telah memberikan kesempatan serta pengalaman yang berharga selama kegiatan magang berlangsung. 7. Pada seluruh anggota I division khususnya kak Elwi yang memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis dalam pelaksanaan magang serta memberi masukan kepada penulis dalam menyelesaikan laporan magang. 8. Adiprastowo Rustamaji, terima kasih atas segala kesediaan waktu, pengorbanan, dan kesabaran yang tiada henti untuk selalu mendengar semua cerita penulis dan memberi semangat. 9. Eva Ngalisca Astyorini, Rika Fauzana Akhinov, Fiona Mussri Astuti, Putri Nur Astiwi serta seluruh teman-teman FEUI 2010. Terima kasih telah memberikan warna selama kehidupan perkuliahan penulis. 10. Dwi Agustin Anggraeni dan Nurhanifa. Terima kasih atas persahabatan dan kesediannya mendengarkan segala cerita dan keluh kesah penulis. Sukses selalu untuk kita semua. 11. Semua pihak lain yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Terima kasih atas segala bantuan, dukungan, semangat dan doa yang diberikan kepada penulis. Semoga Allah SWT membalas segala kebaikan dari semua pihak yang telah mendampingi dan membantu penulis. Penulis berharap laporan magang ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan pengembangan ilmu. Depok, 27 Juni 2014 Halida Ramadhani v Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014 Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014 ABSTRAK Nama Program Studi Judul : Halida Ramadhani : S1 Akuntansi : Audit Proses atas Laporan Keuangan Konsolidasi PT K Laporan magang ini membahas mengenai audit proses atas laporan keuangan konsolidasi PT K yang dilakukan oleh KAP ABC. Penyusunan laporan keuangan konsolidasi PT K dilakukan oleh KAP ABC dengan teknik reperformance karena PT K tidak membuat laporan keuangan konsolidasi internal. Teknik tersebut memungkinkan auditor untuk menyusun laporan keuangan konsolidasi berdasarkan hasil audit atas laporan keuangan induk dan anak perusahaan. Audit pada anak perusahaan dilakukan oleh KAP lain sehingga KAP ABC sebagai auditor grup perusahaan harus melakukan pengendalian atas kinerja auditor anak perusahaan sesuai ketentuan dalam International Standard on Auditing (ISA) 600 mengenai audit grup perusahaan. Kata Kunci: Laporan keuangan konsolidasi, reperformance, audit grup perusahaan vii Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014 ABSTRACT Name Study Program Title : Halida Ramadhani : S1 Accounting : Audit Process on Consolidated Financial Statement of PT K This internship report discusses about the audit process on consolidated financial statement done by KAP ABC. Consolidated financial statement prepared by KAP ABC with reperformance technique because PT K doesn’t make any internal consolidated financial statement. The technique make possible for auditor to prepare the consolidated financial statement based on audit result in parent and subsidiaries financial statement. Audit in subsidiary done by other KAP, thus KAP ABC as group auditor have to do controls on subsidiary auditor’s performance as comply in International Standard on Auditing (ISA) 600 about audit of group. Key Words: Consolidated financial statement, reperformance, audit of group viii Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ............................................................................................... i HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS .................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iii KATA PENGANTAR ........................................................................................... iv LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH .............................. vi ABSTRAK ............................................................................................................ vii DAFTAR ISI .......................................................................................................... ix DAFTAR TABEL .................................................................................................. xi DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xii DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xiii 1. PENDAHULUAN ............................................................................................ 1 1.1 Latar Belakang Pelaksanaan Magang ......................................................... 1 1.2 Tujuan Penulisan Laporan Magang ............................................................ 1 1.3 Tempat dan Waktu Pelaksanaan Magang ................................................... 2 1.4 Pelaksanaan Kegiatan Magang ................................................................... 2 1.5 Latar Belakang Topik Penulisan ................................................................. 4 1.6 Ruang Lingkup Penulisan Laporan Magang ............................................... 4 1.7 Sistematika Penulisan ................................................................................. 5 2. LANDASAN TEORI....................................................................................... 7 2.1 Pelaporan Keuangan Berbasis Kepemilikan Saham ................................... 7 2.2 Teori Konsolidasi ........................................................................................ 8 2.3 Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi ................................. 9 2.4 Kriteria Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi .............................. 10 2.5 Proses Audit Laporan Keuangan Konsolidasi........................................... 12 2.5.1 Tahap Perencanaan dan Penyusunan Strategi Audit ........................ 12 2.5.2 Pelaksanaan dan Review Auditor Anak Perusahaan ........................ 12 2.5.3 Penerapan dan Pengujian atas Penyajian dan Pengungkapan .......... 13 2.5.4 Akumulasi Bukti Audit pada Tahap Akhir ...................................... 16 2.5.5 Evaluasi Akhir .................................................................................. 18 2.5.6 Penerbitan Laporan Auditor ............................................................. 19 2.5.7 Komunikasi dengan Pihak yang Bertanggung Jawab atas Tatakelola Perusahaan........................................................................................ 19 2.6 Kertas Kerja Audit .................................................................................... 20 2.6.1 Tujuan Pembuatan Kertas Kerja Audit ............................................ 21 2.6.2 Pengelompokkan Kertas Kerja Audit .............................................. 22 2.6.3 Jenis Kertas Kerja Audit .................................................................. 23 2.7 Kertas Kerja Audit atas Laporan Keuangan Konsolidasi ......................... 24 3. PROFIL PERUSAHAAN ............................................................................. 26 3.1 Profil KAP................................................................................................. 26 3.2 Profil Perusahaan ...................................................................................... 28 3.2.1 Sejarah Singkat, Permodalan, dan Pemegang Saham ...................... 28 3.2.2 Kegiatan Usaha ................................................................................ 28 ix Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014 3.2.3 Struktur Kepemilikan ....................................................................... 29 4. PEMBAHASAN DAN ANALISIS ............................................................... 31 4.1 Ikhtisar Kebijakan Akuntansi PT K ......................................................... 31 4.2 Analisis Proses Audit Laporan Keuangan Konsolidasi PT K ................... 32 4.2.1 Evaluasi Pengendalian Anak Perusahaan dan Transaksi Antar Perusahaan........................................................................................ 32 4.2.2 Penyelesaian Kertas Kerja Audit atas Laporan Keuangan Konsolidasi....................................................................................... 34 4.2.3 Penyusunan Draft Laporan Keuangan Konsolidasi ......................... 41 4.2.3.1 Pengungkapan Saldo Akun dan Catatan Laporan Keuangan Konsolidasi........................................................................... 41 4.2.3.2 Komunikasi dengan Pihak Manajemen ................................ 48 4.2.3.3 Pengisian Audit Checklist Laporan Keuangan Konsolidasi........................................................................... 50 4.2.3.4 Evaluasi Keberlangsungan Usaha Klien .............................. 54 4.2.4 Tahap Finalisasi Laporan Keuangan Konsolidasi ............................ 56 4.2.4.1 Pelaksanaan Review Audit ................................................... 56 4.2.4.2 Pemberian Opini Laporan Keuangan Konsolidasi ............... 58 4.2.4.3 Pertemuan Akhir dengan Manajemen dan Komite Audit .... 60 4.2.4.4 Penerbitan Laporan Keuangan Konsolidasi ......................... 63 5. KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................................... 64 5.1 Kesimpulan ............................................................................................... 64 5.2 Saran .......................................................................................................... 65 DAFTAR REFERENSI ...................................................................................... 66 LAMPIRAN ......................................................................................................... 67 x Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014 DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Tabel 3.1 Tabel 3.2 Tabel 3.3 Tabel 4.1 Tabel 4.2 Tabel 4.3 Tabel 4.4 Tabel 4.5 Tabel 4.6 Contoh Daftar Pembanding (Checklist) Penyelesaian Audit ....... 18 Struktur Permodalan PT K 31 Desember 2013 ............................. 28 Kelompok Usaha Anak Perusahaan PT K .................................... 29 Struktur Kepemilikan PT K pada Anak Perusahaan Tahun 2013 ................................................................................... 30 Komponen Instruksi Audit Anak Perusahaan ............................... 36 Ringkasan Pengungkapan Catatan Laporan Keuangan PT K ....... 45 Checklist Audit Grup PT K .......................................................... 51 Perhitungan Altman's Z-Score ...................................................... 55 Data Keuangan PT K untuk Perhitungan Z-score ......................... 55 Checklist Pertemuan Manajemen dan Komite Audit .................... 61 xi Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014 DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Gambar 3.1 Gambar 4.1 Gambar 4.2 Gambar 4.3 Gambar 4.4 Gambar 4.5 Metode Pelaporan Keuangan Berdasarkan Kepemilikan ............... 7 Struktur Organisasi KAP ABC .................................................... 27 Alur Proses Penyelesaian Kertas Kerja Audit atas Laporan Keuangan Konsolidasi .................................................................. 34 Ilustrasi Penggabungan Saldo Akun Kas Audited PT K ............... 38 Ilustrasi Perhitungan Saldo Akhir Utang Dagang Pada Laporan Keuangan Konsolidasi Audited PT K ........................................... 41 Alur Penyusunan Pengungkapan Saldo Akun dan Catatan Laporan Keuangan Konsolidasi .................................................... 41 Alur Pelaksanaan Review Audit .................................................... 56 xii Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Lampiran 2 Lampiran 3 Lampiran 4 Lampiran 5 Lampiran 6 Contoh Form Data Request ......................................................... 67 Contoh Instruksi Audit Anak Perusahaan ..................................... 73 Contoh Surat Representasi Manajemen ........................................ 99 Contoh Opini Laporan Keuangan Konsolidasi ........................... 102 Contoh Checklist Finalisasi Laporan Keuangan ......................... 104 Contoh Rincian Checklist Tambahan .......................................... 105 xiii Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelaksanaan Magang Dalam menghadapi era globalisasi, persaingan di dunia bisnis semakin ketat. Begitu pula dengan persaingan yang terjadi antar sumber daya manusia, mengingat sumber daya manusia merupakan salah satu faktor yang penting dalam mencapai keberhasilan perusahaan. Untuk dapat bersaing dalam dunia bisnis khususnya tenaga kerja, sumber daya manusia diharapkan memiliki kemampuan, kompetensi dan kualitas diri dari segi karakter yang lebih unggul dibandingkan pesaingnya. Melihat kondisi tersebut, Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia mengadakan program magang sebagai sarana dalam meningkatkan kualitas mahasiswa di dunia tenaga kerja. Dengan diadakannya program magang, mahasiswa memiliki kesempatan untuk mengaplikasikan seluruh ilmu yang didapat selama menempuh masa perkuliahan terkait relevansi konsep dan teori dengan penerapan praktik langsung secara profesional. Selain itu, mahasiswa juga dapat mengasah kemampuan softskills yang dimiliki seperti kemampuan manajemen waktu dalam menyelesaikan pekerjaan, kemampuan berkomunikasi dengan rekan kerja maupun atasan, kemampuan bekerja sama dalam tim, kemampuan untuk menyelesaikan suatu permasalahan serta melatih jiwa kepemimpinan dan tanggung jawab atas kewajiban yang diberikan. 1.2 Tujuan Penulisan Laporan Magang Penulisan laporan magang wajib dilaksanakan bagi para mahasiswa yang telah menyelesaikan program magang. Laporan magang ini berisi tentang penjelasan seluruh aktivitas yang dilaksanakan oleh mahasiswa yang berkaitan selama kegaiatan magang berlangsung. Beberapa tujuan dari penulisan laporan magang antara lain adalah: 1. Memberikan gambaran dalam audit proses atas laporan keuangan konsolidasi. 1 Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014 Universitas Indonesia 2 2. Membandingkan relevansi konsep dan teori dengan praktik dalam prosedur konsolidasi laporan keuangan. 3. Membandingkan relevansi konsep dan teori dengan praktik dalam audit grup perusahaan. 4. Mengidentifikasi permasalahan serta kekurangan dan kelebihan yang terjadi dalam audit proses atas laporan keuangan konsolidasi. 1.3 Tempat dan Waktu Pelaksanaan Magang Program magang ini dilaksanakan di KAP ABC, salah satu Kantor Akuntan Publik yang berada di Jakarta. Penulis ditempatkan sebagai Junior Auditor dalam divisi Audit Assurance. Kegiatan magang berlangsung selama tiga bulan sejak tanggal 02 Januari 2014 sampai dengan 02 April 2014. Jam kerja yang diikuti sesuai dengan aturan kantor yaitu hari Senin sampai Jumat dimulai pukul 08.30 dan berakhir pukul 17.30. 1.4 Pelaksanaan Kegiatan Magang Selama kegiatan pelaksanaan magang, penulis mendapatkan kesempatan untuk bergabung dengan divisi Audit Assurance. Pada minggu pertama, para peserta kegiatan magang diwajibkan untuk mengikuti training selama satu minggu. Dalam training tersebut, peserta magang diajarkan mengenai dasar kegiatan audit, sistem dan metode yang digunakan ketika melakukan audit. Pada minggu kedua, kegiatan efektif magang mulai dilaksanakan. a. PT T Penulis mendapatkan penugasan pertama untuk membantu tim audit yang menangani audit per 31 Desember 2013 pada klien PT T selama tiga minggu. PT T merupakan perusahaan penyedia jasa audit lingkungan dan konstruksi yang merupakan anak perusahaan PT R. PT R bergerak dalam bidang pembangunan konstruksi serta memiliki beberapa anak perusahaan yang juga diaudit oleh tim penulis. Dalam penugasan di PT T, penulis melakukan audit atas sembilan akun, yaitu akun investasi, kas dan setara kas, utang bank, utang lain-lain, perpajakan, Universitas Indonesia Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014 3 ekuitas, beban operasi dan pendapatan (beban) lain-lain. PT T merupakan klien tahun pertama KAP ABC. Tugas yang diberikan kepada penulis adalah membuat kertas kerja audit setiap akun. Kertas kerja audit tersebut berisi prosedur audit atas suatu akun seperti konfirmasi pada akun kas dan bank serta utang bank dengan pihak terkait, kemudian lead schedule yang berisi angka per komponen akun serta dibandingkan dengan trial balance dan general ledger PT T, lalu prosedur audit lain seperti subsequent test dan vouching atas bukti transaksi yang dilakukan. Namun, hanya tugas tersebut yang dikerjakan oleh penulis dalam penugasan PT T karena penyusunan kertas kerja audit utama dan reporting dilakukan oleh Supervisor Auditor. b. PT K Penugasan kedua yang diterima penulis adalah audit per 31 Desember 2013 untuk PT K yaitu klien yang menjadi topik di dalam penulisan laporan magang ini. PT K merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang jual beli aspal, handling equipment seperti forklift, dan heavy equipment seperti escavator serta memiliki 18 anak perusahaan yang mayoritas kegiatan usahanya serupa. Kegiatan yang dilakukan berfokus kepada audit PT K sebagai induk perusahaan dan repeformance laporan keuangan konsolidasi PT K. Sedangkan untuk anak perusahaan diaudit oleh KAP lain. PT K merupakan klien berlanjut dari KAP ABC sehingga pihak Manager In Charge dan Supervisor Auditor telah memahami ruang lingkup bisnis klien dengan baik. Penulis ditempatkan dengan seorang Senior Auditor yang beberapa waktu sebelumnya telah memulai proses audit terlebih dahulu di PT K. Pada masa awal penugasan, penulis diberikan tanggung jawab untuk mengisi kertas kerja audit seluruh akun-akun yang ada di laporan keuangan PT K serta melakukan prosedur audit yang diperlukan. Setelah pengisian kertas kerja audit induk selesai, penulis membantu Senior Auditor untuk mengisi kertas kerja audit konsolidasi PT K dengan merujuk pada angka audited dalam laporan keuangan anak perusahaan yang diaudit oleh KAP lain. Untuk mendapatkan keyakinan atas hasil laporan audit anak perusahaan, Supervisor Auditor dan Manager In Charge dalam Universitas Indonesia Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014 4 penugasan audit PT K melakukan review dan tanya jawab kepada auditor anak perusahaan untuk mengetahui prosedur audit apa saja yang telah dilakukan. Setelah itu, penulis juga turut membantu dalam proses analisis dan eliminasi akun tertentu atas transaksi yang terjadi pada induk perusahaan dengan anak perusahaan dan anak perusahaan dengan sesama anak perusahaan. Hingga pada akhir penugasan penulis juga melakukan penyusunan draft report laporan keuangan konsolidasi PT K. c. PT A Penugasan terakhir yang diterima oleh penulis adalah audit per 31 Desember pada PT A. PT A bergerak pada bidang manufaktur aluminium. Dalam penugasan terakhir ini, penulis melakukan audit seluruh akun PT A dengan mengisi kertas kerja audit dan melakukan prosedur audit yang diperlukan. PT A merupakan klien berlanjut dari KAP ABC dan termasuk perusahaan dengan skala yang kecil yang bidang usahanya tidak terlalu kompleks sehingga dalam melakukan fieldwork audit tidak membutuhkan waktu yang lama. 1.5 Latar Belakang Topik Penulisan Penugasan yang diterima penulis dalam proses audit grup perusahaan PT K selama menjalani magang membuat penulis tertarik untuk menjadikannya sebagai topik pembahasan dalam penyusunan laporan magang. Hal ini disebabkan karena proses audit yang dilakukan meliputi audit pada induk perusahaan dan pengisian kertas kerja audit atas laporan keuangan konsolidasi dengan menggabungkan saldo audited induk dan anak perusahaan. Selain itu, audit pada anak perusahaan dilakukan oleh auditor yang berbeda sehingga auditor KAP ABC harus melakukan suatu review kepada auditor anak perusahaan untuk memperoleh keyakinan mengenai hasil pekerjaan yang dilakukan serta kecukupan seluruh bukti yang didapatkan oleh auditor anak perusahaan dalam menjalankan tugasnya. 1.6 Ruang Lingkup Penulisan Laporan Magang Penulisan laporan magang ini difokuskan pada audit proses atas laporan konsolidasi PT K untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013. Universitas Indonesia Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014 5 Ruang lingkup ini dipilih karena penulis paling banyak terlibat dalam penugasan perusahaan tersebut. Hal-hal yang akan dibahas meliputi keseluruhan audit proses dari tahap awal yaitu audit pada PT K sebagai induk perusahaan, lalu dilanjutkan penyusunan kertas kerja audit atas laporan keuangan konsolidasi dengan menggabungkan saldo audited induk dan anak perusahaan, kemudian penyusunan draft laporan keuangan konsolidasi sampai dengan penerbitan laporan keuangan konsolidasi PT K. 1.7 Sistematika Penulisan Laporan magang ini disusun dengan sistematika sebagai berikut: - Bab 1 : Pendahuluan Bab ini berisi mengenai latar belakang pelaksanaan magang, tujuan penulisan laporan magang, tempat dan waktu pelaksanaan magang, pelaksanaan kegiatan magang, latar belakang topik penulisan, ruang lingkup penulisan laporan magang, serta sistematika penulisan. - Bab 2 : Landasan Teori Bab ini menjelaskan mengenai teori yang berkaitan dengan konsolidasi dan kertas kerja audit seperti teori konsolidasi, tujuan penyusunan laporan keuangan konsolidasi, kriteria penyusunan laporan konsolidasi, proses konsolidasi laporan keuangan, dan kertas kerja audit. Selain itu, bab ini juga akan membahas mengenai kertas kerja konsolidasi dan penyelesaian audit laporan keuangan konsolidasi. - Bab 3 : Profil Perusahaan Bab ini memberikan gambaran singkat mengenai profil dari kantor akuntan publik tempat penulis melaksanakan kegiatan magang serta perusahaan yang akan dibahas (PT K) beserta seluruh anak perusahaan mencakup struktur perusahaan dan aktivitas usaha yang dijalankan secara umum. Universitas Indonesia Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014 6 - Bab 4 : Pembahasan Bab ini menguraikan audit proses atas laporan keuangan konsolidasi PT K sesuai dengan tujuan dan ruang lingkup penulisan yang ditentukan. - Bab 5 : Kesimpulan dan Saran Bab ini merupakan bagian terakhir dari laporan magang ini yang berisi kesimpulan analisis yang dilakukan dalam audit proses atas laporan keuangan konsolidasi pada bab sebelumnya serta saran dan masukan yang diberikan oleh penulis terkait permasalahan serta kekurangan dalam proses tersebut. Universitas Indonesia Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pelaporan Keuangan Berbasis Kepemilikan Saham Pada umumnya, perusahaan seringkali melakukan penguasaan kepemilikan pada perusahaan lain dengan berbagai perjanjian dan untuk beberapa alasan. Alasan yang mendasari penguasaan kepemilikan tersebut antara lain untuk memperoleh keuntungan dengan mengendalikan perusahaan lain, sebagai salah satu sarana untuk dapat masuk ke dalam pasar yang baru, memastikan pasokan atas bahan baku serta input produksi lain, dan untuk melakukan pembatasan risiko. Kepemilikan atas perusahaan lain tersebut dapat berpengaruh pada pencatatan akuntansi. Namun, pencatatan akun investasi atas saham tidak hanya bergantung pada tingkat kepemilikan suatu perusahaan terhadap perusahaan lain, tetapi juga bergantung pada tingkat pengendalian/pengaruh yang dimiliki. Tingkat kepemilikan dan pengendalian tersebut yang menjadi dasar apakah laporan keuangan kedua perusahaan harus disusun secara konsolidasi atau perusahaan investor hanya menyajikannya sebagai investasi atas saham berdasarkan fair value method, equity method, dan cost method. 0% 20% 50% Pengaruh tidak signifikan Pengaruh Signifikan Fair value method Equity method 100% Pengendalian Konsolidasi Equity method / Cost method Gambar 2.1 Metode Pelaporan Keuangan Berdasarkan Kepemilikan Sumber: Baker, 2012 7 Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014 Universitas Indonesia 8 Fair value method digunakan ketika induk perusahaan memiliki kepemilikan kurang dari 20% atas anak perusahaan. Atas kondisi tersebut dapat dikatakan bahwa induk perusahaan hanya memiliki sedikit atau tidak sama sekali memiliki pengaruh terhadap anak perusahaan. Berdasarkan PSAK 58 mengenai aset tidak lancar yang dimiliki untuk dijual & operasi yang dihentikan, investasi tersebut dapat dikatakan sebagai held for trading. Induk perusahaan mendapat keuntungan atas investasi ini dari perubahan harga yang terjadi. Perlakuan akuntansi secara umum dan pelaporan investasi ini adalah penentuan nilainya menggunakan fair value serta mencatat timbulnya unrealized gains and loses pada laba rugi. Berdasarkan equity method, investasi awal dicatat pada biaya perolehannya. Kemudian dapat terjadi penyesuaian atas keuntungan (kerugian) yang didapat anak perusahaan serta pembagian dividen. Induk perusahaan melakukan pencatatan atas keuntungan perusahaan sesuai proporsi kepemilikannya sebagai pendapatan investasi dan kerugian dicatat sebagai kerugian atas investasi pada anak perusahaan. Sedangkan, dividen yang diterima dari anak perusahaan dicatat sebagai pengurang atas investasi. Dengan menggunakan cost method, pencatatan investasi yang pada awal perolehan investasi induk perusahaan dicatat berdasar harga perolehan investasi. Pembagian dividen dari anak perusahaan dicatat sebagai pendapatan dividen, tidak ada penyesuaian lain yang harus dicatat oleh induk perusahaan sehingga kurang memberikan informasi yang akurat. 2.2 Teori Konsolidasi Terdapat beberapa teori yang dapat berpengaruh pada isu konsolidasi (Baker, 2012). Teori-teori tersebut adalah: 1. Proprietary theory Proprietary theory menyatakan bahwa anak perusahaan merupakan perpanjangan tangan dari induk perusahaan. Aset, liabilitas, pendapatan, serta beban anak perusahaan dianggap sebagai aset, liabilitas, pendapatan Universitas Indonesia Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014 9 dan beban induk perusahaan. Hal tersebut menyebabkan perlakuan konsolidasi secara pro rata yaitu induk perusahaan mengonsolidasi bagian dari aset, liabilitas, pendapatan dan beban anak perusahaan sebesar kepemilikan induk perusahaan. 2. Parent company theory Teori ini menjelaskan bahwa induk perusahaan memiliki kendali terhadap seluruh aset dan liabilitas anak perusahaan terhadap anak perusahaan yang mayoritas kepemilikannya ada di induk perusahaan. Hal tersebut menyebabkan laporan keuangan konsolidasi memasukan seluruh aset, liabilitas, pendapatan dan beban anak perusahaan. 3. Entity theory Teori ketiga ini menyatakan bahwa anak perusahaan merupakan entitas yang terpisah dari induk perusahaan. Dengan menggunakan teori ini, muncul istilah controlling dan noncontrolling interest. Kedua pihak ini dianggap sebagai kelompok yang berbeda. Dalam laporan konsolidasi, masing-masing pihak memiliki komponen ekuitas dan tidak ada pihak yang lebih ditekankan satu sama lainnya. Sehingga akun-akun aset, liabilitas, pendapatan, dan beban anak perusahaan dimasukkan ke dalam laporan keuangan konsolidasi tanpa perlakuan khusus kepada masingmasing pihak. 2.3 Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi Laporan keuangan konsolidasi merupakan laporan yang menyajikan posisi keuangan dan hasil kegiatan operasi dari induk perusahaan sebagai entitas pengendali dan anak-anak perusahaan sebagai entitas yang dikendalikan, dimana kedua entitas tersebut merupakan satu kesatuan perusahaan. Berdasarkan PSAK 4 (revisi 2009), induk perusahaan yang memilki pengendalian terhadap anak perusahaan harus menyiapkan laporan keuangan dalam basis konsolidasi. Laporan keuangan konsolidasi memiliki kelebihan, antara lain: Universitas Indonesia Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014 10 1. Memberikan gambaran secara nyata mengenai total sumber daya perusahaan gabungan antara induk dan anak perusahaan kepada para pemegang saham, kreditur, dan pihak yang berkepentingan lainnya. 2. Memberikan informasi mengenai pengaruh dari kegiatan operasi anak perusahaan terhadap kesehatan dan masa depan perusahaan secara keseluruhan sebagai satu entitas. Namun, selain memiliki kelebihan, laporan keuangan konsolidasi juga memiliki beberapa kekurangan, yaitu: 1. Ketika terdapat salah satu perusahaan yang memiliki kinerja buruk, kinerja tersebut dapat ditutupi dengan perusahaan lain yang memiliki kinerja baik. 2. Secara keseluruhan laba konsolidasi tidak hanya diatribusikan untuk induk perusahaan. 3. Rasio keuangan berdasarkan laporan keuangan konsolidasi tidak menggambarkan kondisi induk perusahaan maupun anak perusahaan dalam membentuk entitas konsolidasi. 4. Terdapat banyak informasi tambahan yang perlu diungkapkan untuk dapat memberikan penyajian yang wajar. 2.4 Kriteria Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi PSAK 4 mengenai Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri menjelaskan bahwa laporan keuangan konsolidasi dibuat dengan menggabungkan seluruh perusahaan yang dikendalikan oleh satu entitas induk perusahaan. Pengendalian dianggap ada apabila induk perusahaan memiliki penyertaan baik secara langsung maupun tidak langsung lebih dari 50% pada suatu perusahaan. Namun, apabila penyertaan kepemilikan kurang dari 50%, pengendalian juga dianggap ada apabila dapat dibuktikan dengan beberapa kondisi seperti: 1. Memiliki kekuasaan yang melebihi 50% dari hak suara berdasarkan perjanjian dengan investor lain. Universitas Indonesia Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014 11 2. Mempunyai kendali untuk menentukan kebijakan keuangan serta operasi perusahaan berdasarkan anggaran dasar atau perjanjian. 3. Memiliki wewenang untuk menunjuk atau memberhentikan mayoritas pengurus dan pengendali entitas. 4. Mampu untuk menguasai suara mayoritas pada rapat pengurus dan mengendalikan entitas melalui pengurus perusahaan. Penyertaan secara langsung dapat digambarkan dengan kondisi ketika suatu perusahaan memiliki mayoritas saham dari perusahaan lain. Sedangkan penyertaan tidak langsung digambarkan ketika saham dari suatu perusahaan dimiliki satu perusahaan atau lebih yang berada dalam pengendalian yang sama. Berdasarkan IFRS 10: Consolidated Financial Statement, terdapat perbedaan dari kriteria pengendalian induk terhadap anak perusahaan. Investor, dalam hal ini adalah induk perusahaan dianggap memiliki pengendalian terhadap anak perusahaan jika memiliki seluruh kriteria berikut: 1. Kekuasaan atas anak perusahaan. Ketika induk perusahaan memiliki kemampuan untuk mengarahkan aktivitas yang secara signifikan mempengaruhi imbal hasil anak perusahaan. 2. Eksposur atau hak atas imbal hasil yang bervariasi dari keterlibatan induk terhadap anak perusahaan. 3. Kemampuan untuk menggunakan kekuasaan induk terhadap anak perusahaan dalam mempengaruhi imbal hasil induk perusahaan. Perbedaan kriteria pengendalian pada PSAK 4 dan IFRS 10 tersebut telah diatasi dengan terbitnya PSAK 65: Laporan Keuangan Konsolidasian. PSAK 65 telah disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK IAI) pada 19 Desember 2013. PSAK ini akan menggantikan PSAK 4, karena PSAK 4 revisi 2013 hanya akan mengatur mengenai laporan keuangan tersendiri. PSAK 65 mulai berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2015. Universitas Indonesia Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014 12 2.5 Proses Audit Laporan Keuangan Konsolidasi 2.5.1 Tahap Perencanaan dan Penyusunan Strategi Audit Berdasarkan International Standard on Auditing (ISA) 600 mengenai audit grup perusahaan, tim audit yang melaksanakan proses audit pada laporan keuangan konsolidasi harus menetapkan rencana dan menyusun strategi audit. Rencana dan strategi tersebut kemudian akan di review kembali oleh Partner Engagement dalam penugasan audit. Setelah penetapan rencana dan strategi audit, auditor diharapkan untuk memperoleh pemahaman atas grup perusahaan, komponen/anak perusahaan serta lingkungan perusahaan. Pemahaman tersebut antara lain mengenai bagaimana pengendalian yang terdapat dalam grup perusahaan, proses konsolidasi termasuk instruksi yang diberikan manajemen grup perusahaan terhadap anak perusahaan, serta menilai risiko salah saji material pada grup perusahaan. Sesuai dengan penjelasan sebelumnya, auditor grup perusahaan harus memiliki pemahaman atas pengendalian pada grup perusahaan dan proses konsolidasi. Pemahaman tersebut dapat diperoleh dengan melakukan suatu tes keefektifan operasi pengendalian perusahaan secara menyeluruh dan cakupan pekerjaan yang dilaksanakan dalam proses konsolidasi. Dalam memperoleh pemahaman lebih jauh terkait proses konsolidasi, auditor grup perusahaan harus mendesain dan menjalankan prosedur audit tambahan atas proses konsolidasi, mengevaluasi kesesuaian, kecukupan, dan akurasi penyesuaian reklasifikasi, serta memastikan bahwa kebijakan akuntansi dan akhir periode pelaporan telah diterapkan secara konsisten oleh grup perusahaan. 2.5.2 Pelaksanaan dan Review Auditor Anak Perusahaan Proses audit pada anak perusahaan dapat dilakukan oleh auditor yang berbeda. Terkait hal tersebut, auditor induk perusahaan yang bertindak sebagai auditor grup perusahaan harus memperoleh pemahaman mengenai auditor anak perusahaan. Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah auditor anak perusahaan memahami dan patuh terhadap etika yang relevan dalam audit grup perusahaan serta independen. Selain itu, pemahaman dilakukan untuk menilai kompetensi dari Universitas Indonesia Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014 13 auditor anak perusahaan yang dapat dinilai berdasarkan pemahaman mereka terhadap audit dan standar lain yang berlaku dalam audit grup perusahaan, kemampuan khusus (sebagai contoh pemahaman terhadap industri yang spesifik), serta pemahaman dalam kerangka penyusunan laporan keuangan yang membantu auditor grup perusahaan dalam tanggung jawabnya. Pemahaman terhadap auditor anak perusahaan juga bermanfaat untuk mengetahui apakah auditor anak perusahaan melakukan pekerjaannya sesuai dengan lingkup peraturan yang ada dan apakah auditor grup perusahaan dapat terlibat untuk mendapatkan bukti audit yang memadai. Auditor grup perusahaan juga harus melakukan komunikasi secara berkala dengan auditor anak perusahaan. Komunikasi ini dilakukan untuk memberi keyakinan bahwa prosedur audit yang dilakukan auditor anak perusahaan telah memadai. Auditor induk perusahaan biasanya menjadwalkan pertemuan dengan auditor anak perusahaan sebagai sarana komunikasi mengenai progress audit yang telah dicapai serta isu dan temuan dalam audit pada anak perusahaan. Auditor grup perusahaan dapat mengirimkan suatu instruksi audit kepada anak perusahaan yang dapat berguna sebagai panduan auditor anak perusahaan dalam pelaksanaan audit dan mengirimkan kuesioner untuk diisi oleh auditor anak perusahaan. Atas hasil pekerjaan auditor anak perusahaan, auditor grup perusahaan seperti yang disyaratkan dalam ISA 600 perlu melaksanakan evaluasi terhadap kecukupan dan kesesuaian bukti audit yang didapatkan. Kegiatan ini bertujuan untuk memastikan bahwa bukti audit yang didapatkan telah cukup dan sesuai Apabila hasil kerja auditor anak perusahaan dinilai kurang memadai, auditor grup perusahaan dapat melakukan prosedur tambahan yang diperlukan. 2.5.3 Penerapan dan Pengujian atas Penyajian dan Pengungkapan Auditor grup perusahaan harus memiliki bukti agar penyajian dan pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasi yang memadai yang dapat diperoleh dengan cara melakukan prosedur untuk mendapatkan pemahaman dan pengendalian untuk tujuan penyajian pengungkapan, kemudian melakukan pengujian pengendalian yang berhubungan dengan pengungkapan, dan prosedur Universitas Indonesia Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014 14 substantif. Prosedur substantif dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh keyakinan bahwa seluruh informasi yang dibutuhkan serta jumlah saldo disajikan dan diungkapkan dengan tepat dalam laporan keuangan. Contoh dari prosedur substantif yang dapat dilakukan auditor grup perusahaan antara lain: 1. Penelaahan kontrak utang untuk menentukan aset perusahaan yang digunakan sebagai jaminan. 2. Penggunaan daftar pembanding untuk pengungkapan agar dapat menentukan apakah seluruh pengungkapan yang dibutuhkan telah disajikan dalam laporan keuangan dan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku. 3. Penelaahan laporan keuangan secara menyeluruh untuk menilai apakah pengungkapan akun telah diklasifikasikan dengan benar seperti pada aset lancar dan tidak lancar serta membaca catatan tambahan (footnote disclosure). 4. Rekonsoliasi saldo atas pengungkapan tambahan dengan informasi yang telah diperiksa dan didukung dengan kertas kerja terkait. Pengungkapan dan penyajian atas kewajiban kontijensi dan kejadian setelah tanggal neraca sering dianggap memiliki risiko yang tinggi karena tidak seluruh informasi yang dibutuhkan diungkapkan dalam penjelasan tambahan di laporan keuangan. Kewajiban kontinjensi merupakan potensi utang yang dapat terjadi di masa depan pada pihak ketiga atas jumlah yang belum dapat dipastikan dan disebabkan dari aktivitas lampau. Kewajiban kontijensi yang memiliki jumlah material harus diungkapkan dalam penjelasan tambahan. Auditor grup perusahaan dapat melakukan beberapa prosedur tambahan untuk dapat mendeteksi adanya kewajiban kontijensi seperti tanya jawab dengan manajemen, penelaahan notulensi pertemuan RUPS, serta menganalisis biaya hukum apabila terdapat indikasi tuntutan hukum. Pada kejadian setelah tanggal neraca, penelaahan harus dilakukan seluruh transaksi dan kejadian yang muncul setelah tanggal neraca untuk menentukan Universitas Indonesia Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014 15 apakah terdapat transaksi dan kejadian tersebut yang mempengaruhi penyajian serta pengungkapan laporan keuangan tahun berjalan. Prosedur yang dapat dilakukan untuk mengidentifikasi kejadian setelah tanggal neraca antara lain tanya jawab dengan manajemen, penelaahan atas pencatatan yang dibuat setelah tanggal neraca, dan permintaan surat representasi. Terdapat dua jenis kejadian setelah tanggal neraca yang harus dievaluasi oleh auditor grup perusahaan, yaitu: 1. Kejadian yang berdampak langsung pada laporan keuangan dan membutuhkan penyesuaian. Contoh atas kejadian ini adalah ketika salah satu pelanggan yang memiliki saldo hutang dalam jumlah material kepada perusahaan mengumumkan kebangkrutan karena kondisi keuangan yang memburuk. Jumlah hutang pelanggan tersebut tergolong material bagi perusahaan, sehingga harus dilakukan penyesuaian atas saldo akun piutang pada laporan keuangan. 2. Kejadian yang tidak berdampak langsung pada laporan keuangan, tetapi memerlukan pengungkapan. Contoh atas kejadian ini adalah penggabungan usaha atau akuisisi. Penggabungan usaha atau akuisisi yang dilakukan perusahaan perlu diungkapkan dalam laporan keuangan, namun tidak perlu dilakukan penyesuaian akun karena dianggap tidak terlalu signifikan mempengaruhi laporan keuangan. Berdasarkan PSAK 4, terdapat panduan mengenai pengungkapan yang dibuat dalam laporan keuangan konsolidasi. Pengungkapan tersebut meliputi: 1. Sifat hubungan antara induk dan anak perusahaan apabila induk tidak memiliki secara langsung maupun tidak langsung lebih dari setengah suara atas anak perusahaan. 2. Alasan mengapa atas kepemilikan lebih dari setengah kekuasaan secara langsung maupun tidak langsung tidak diikuti adanya pengendalian. Universitas Indonesia Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014 16 3. Periode pelaporan anak perusahaan dan alasan penggunaan tanggal atau periode tersebut apabila berbeda dengan periode penyusunan laporan keuangan induk dan konsolidasi. 4. Sifat dan luas restriksi signifikan seperti akibat perjanjian pinjaman yang diterima dalam kemampuan anak perusahaan untuk mentransfer dana ke induk dalam bentuk dividen atau pembayaran kembali pinjaman atau uang muka. 5. Rincian yang menunjukan dampak perubahan bagian kepemilikan induk pada anak perusahaan yang tidak menyebabkan hilangnya pengendalian. 6. Keuntungan atau kerugian yang timbul apabila pengendalian atas anak perusahaan hilang, dan: a. Porsi dari keuntungan atau kerugian yang dapat diatribusikan pada sisa investasi anak terdahulu dengan nilai wajar pada tanggal kehilangan pengendalian. Pos keuntungan atau kerugian yang diakui dalam laporan laba rugi komprehensif (apabila tidak disajikan secara terpisah dalam laporan laba rugi komprehensif). 2.5.4 Akumulasi Bukti Audit pada Tahap Akhir Setelah penelaahan atas kejadian yang terjadi setelah tanggal neraca, auditor grup perusahaan melakukan pengumpulan akumulasi bukti audit pada tahap akhir. Secara garis besar terdapat lima jenis akumulasi bukti audit pada tahap akhir yang akan dijelaskan pada bagian selanjutnya. 1. Prosedur Analitis Akhir Prosedur analitis akhir dilakukan sebagai penelaahan akhir apabila terdapat salah saji material atau masalah keuangan yang tidak disebutkan dan membantu auditor agar lebih objektif terhadap laporan keuangan. Prosedur ini umumnya dilakukan oleh partner Universitas Indonesia Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014 17 yang telah memiliki pemahaman yang baik terhadap klien dan bisnisnya, kemudian pengetahuan tersebut digabungkan dengan prosedur analitis yang dapat membantu kegiatan pengawasan. 2. Evaluasi Asumsi Kelangsungan Usaha (Going Concern) Kegiatan evaluasi kelangsungan usaha klien dilakukan untuk melihat apakah terdapat ketidakpastian substansial terkait kemampuan klien dalam melanjutkan usahanya setidaknya dalam waktu satu tahun. Auditor menggunakan prosedur analitis, kemudian melakukan diskusi dengan manajemen mengenai kemungkinan adanya kesulitan keuangan, dan mengumpulkan informasi terkait kemungkinan bisnis terjadinya klien untuk kesulitan memberi keuangan penilaian untuk tahun selanjutnya. 3. Surat Representasi Manajemen Surat representasi manajemen dibuat oleh manajemen dengan kop perusahaan dan ditujukan kepada auditor serta ditandatangani oleh pimpinan perusahaan. Apabila klien menolak untuk membuat surat representasi ini, maka dapat menyebabkan munculnya opini dengan pengecualian bahkan tidak ada opini. Tujuan pembuatan surat representasi adalah untuk menekankan bahwa manajemen bertanggung jawab atas penilaian laporan keuangan, sebagai pengingat apabila terdapat potensi salah saji atau hal yang tidak disajikan dalam laporan keuangan, dan sebagai dokumentasi jawaban dari pihak manajemen atas tanya jawab mengenai aspek audit. 4. Pertimbangan Informasi yang Menyertai Laporan Keuangan Dasar Dalam kondisi tertentu, klien dapat memasukkan informasi tambahan diluar komponen laporan keuangan dasar yang berguna bagi manajemen atau pihak ketiga pengguna laporan. Standar audit Universitas Indonesia Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014 18 tidak mendefinisikan/membatasi informasi tambahan agar dapat disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan. Namun auditor harus dapat jelas memisahkan tanggung jawab pelaporan atas laporan keuangan utama dan untuk informasi tambahan. 5. Membaca Informasi Lain dalam Laporan Tahunan Auditor harus membaca informasi lain yang dimasukkan dalam laporan tahunan mengenai laporan keuangan. Informasi lain ini merupakan informasi yang bukan merupakan bagian dari laporan keuangan tetapi disajikan bersama laporan keuangan. 2.5.5 Evaluasi Hasil Pada tahap selanjutnya, auditor grup perusahaan harus memutuskan apakah bukti audit telah memadai dan tepat untuk diakumulasi dan dapat menjamin laporan keuangan konsolidasi telah disajikan sesuai prinsip akuntansi yang berlaku serta diterapkan secara konsisten dengan tahun sebelumnya. Evaluasi dapat dilakukan dengan penelaahan dokumentasi atas audit keseluruhan untuk menentukan apakah seluruh hal material atas transaksi, akun, dan pengungkapan telah diuji dengan memadai setelah mempertimbangkan seluruh kondisi audit. Untuk dapat membantu dalam melakukan evaluasi, auditor dapat menggunakan daftar pembanding (checklist) penyelesaian audit sebagai pengingat ketika terdapat hal yang terlewatkan. Tabel 2.1 mengilustrasikan daftar pembanding audit. Tabel 2.1 Contoh Daftar Pembanding (Checklist) Penyelesaian Audit 1. Pemeriksaan dokumen audit tahun sebelumnya Ya Tidak a. Apakah berkas audit tahun sebelumnya diaudit untuk area yang menekankan pada tahun berjalan? b. Apakah berkas permanen ditelaah untuk menemukan bagian yang dapat mempengaruhi tahun berjalan? Universitas Indonesia Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014 19 2. Pengendalian internal a. Apakah pengendalian internal dipahami dengan baik? b. Apakah ruang lingkup memadai sehubungan dengan penilaian risiko pengendalian? c. Apakah kekurangan signifikan dan kelemahan material dilaporkan secara tertulis oleh manajemen? 3. Dokumen umum a. Apakah hasil pertemuan dan resolusi ditelaah, dibuat abstraksi, dan ditindaklanjuti? b. Apakah berkas permanen diperbarui? c. Apakah kontrak dan perjanjian penting ditelaah dan diabstraksi, disalin, atau diunduh untuk memastikan bahwa klien mematuhi persyaratan legal? Sumber: Arens, et al, 2011 2.5.6 Penerbitan Laporan Auditor Untuk menentukan suatu laporan auditor yang memadai dapat diterbitkan, auditor harus mengumpulkan akumulasi bukti audit serta melakukan evaluasi seluruh langkah penyelesaian audit. Penerbitan suatu laporan memiliki risiko yang tinggi karena konsekuensi penerbitan laporan yang tidak benar sangat besar bagi auditor. Pemberian opini atas laporan keuangan konsolidasi dilakukan oleh auditor grup perusahaan dengan mempertimbangkan kondisi pada induk dan anak perusahaan sebagai satu kesatuan entitas. 2.5.7 Komunikasi dengan Pihak yang Bertanggung Jawab atas Tatakelola Perusahaan Setelah proses audit dilaksanakan, auditor grup perusahaan mengkomunikasikan beberapa hal kepada pihak yang bertanggung jawab atas Universitas Indonesia Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014 20 tatakelola grup perusahaan. Hal-hal yang perlu dikomunikasikan antara lain mengenai overview keterlibatan auditor grup perusahaan dalam audit yang dijalankan auditor anak perusahaan, evaluasi atas hasil kerja auditor anak perusahaan yang dapat mempengaruhi kualitas audit yang dihasilkan, kondisi apabila terdapat pembatasan akses informasi dalam audit grup perusahaan, dan apabila ada fraud atau indikasinya yang melibatkan manajemen grup perusahaan, manajemen anak perusahaan, atau karyawan lainnya yang memiliki posisi signifikan dalam pengendalian grup perusahaan. Dalam memenuhi peraturan yang disyaratkan dalam International Standard on Auditing (ISA) 230 mengenai dokumentasi audit, auditor grup perusahaan terkait audit yang dijalankannya harus membuat beberapa dokumentasi seperti: 1. Analisis atas anak perusahaan dan indikasi mengenai anak perusahaan yang signifikan dan pekerjaan yang dilakukan dalam informasi keuangan anak perusahaan. 2. Nature, waktu, dan cakupan keterlibatan auditor grup perusahaan atas pekerjaan yang dilakukan auditor anak perusahaan seperti evaluasi auditor grup perusahaan terhadap dokumentasi audit auditor anak perusahaan dan kesimpulan audit. 3. Komunikasi tertulis antara auditor grup perusahaan dan auditor anak perusahaan mengenai perysaratan audit pada audit grup perusahaan. 2.6 Kertas Kerja Audit International Standard on Auditing (ISA) 230 menyatakan bahwa dokumentasi audit adalah catatan atas prosedur audit yang diterapkan, bukti audit yang didapatkan, dan kesimpulan yang dicapai auditor dalam suatu perikatan kerja. Bentuk, isi, dan lingkup dari dokumentasi audit dapat dipengaruhi oleh faktor seperti: 1. Ukuran dan kompleksitas dari perusahaan Universitas Indonesia Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014 21 2. Nature atas prosedur audit yang dijalankan 3. Risiko salah saji material yang diidentifikasi 4. Bukti audit yang didapatkan 5. Metodologi audit yang digunakan Kertas kerja audit merupakan salah satu dari dokumentasi audit yang harus disimpan auditor. Auditor harus menyiapkan dan menjaga kertas audit tersebut karena mengandung informasi yang penting dan berguna dalam pelaporan keuangan. Bentuk dan isi dari kertas kerja audit didesain dan disesuaikan untuk dapat memenuhi kebutuhan perikatan. Informasi dalam kertas kerja audit tidak hanya bersumber dari analisis yang dibuat oleh auditor, tetapi juga dapat berisi berkas dari klien seperti rekonsiliasi bank, rincian atas suatu akun, dan analisis umur piutang. Selain bersumber dari auditor dan klien, informasi dari pihak ketiga juga dapat di masukkan ke dalam kertas kerja audit seperti jawaban konfimasi bank dan hutang piutang. 2.6.1 Tujuan Pembuatan Kertas Kerja Audit Kertas kerja audit memiliki beberapa tujuan, antara lain: 1. Mendukung opini auditor mengenai kewajaran laporan keuangan yang diaudit. 2. Memberikan bukti bahwa audit telah direncanakan dan dijalankan sesuai dengan International Standard Auditing serta peraturan legal yang berlaku seperti Standar Profesional Akuntan Publik. 3. Sebagai referensi apabila terdapat pertanyaan terkait laporan keuangan dari pihak klien maupun dari pihak lain seperti bank dan petugas pajak. 4. Sebagai persiapan dalam penugasan audit tahun berikutnya, sebagai contoh : Universitas Indonesia Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014 22 a. Untuk mengecek saldo awal per masing-masing akun. b. Untuk bahan pembelajaran bagi staf audit yang baru ditugaskan dalam audit klien tersebut. c. Untuk mengetahui masalah-masalah yang terjadi pada audit sebelumnya sehingga dapat dilakukan perbaikan dan berguna dalam penyusunan rencana audit selanjutnya. 2.6.2 Pengelompokkan Kertas Kerja Audit Berdasarkan penggunaannya, kertas kerja audit dapat dikelompokkan menjadi 3, yaitu berkas tahun berjalan (Current File), berkas permanen (Permanent File), dan berkas korespondensi (Correspondence File). Penjelasan lebih lanjut atas ketiga pengelompokkan tersebut adalah: 1. Berkas Tahun Berjalan (Current File) Berkas ini berisi data-data kertas kerja yang digunakan pada tahun berjalan seperti neraca saldo, berita acara pemeriksaan kas, rekonsiliasi bank, rincian akun-akun tertentu sebagai contoh rincian piutang dan persediaan. 2. Berkas Permanen (Permanent File) Berkas ini berisi data-data kertas kerja yang digunakan untuk periode beberapa tahun, misalnya akta pendirian perusahaan, Standard Operation Procedure keuangan (SOP) perusahaan, serta kontrak perjanjian bank, pekerjaan, dan sewa guna usaha. Universitas Indonesia Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014 23 3. Berkas Korespondensi (Correspondence File) Berkas korespondensi merupakan berkas mengenai komunikasi yang dilakukan dengan klien seperti surat, email, dan fax. 2.6.3 Jenis Kertas Kerja Audit Dalam menjalankan suatu audit, terdapat beberapa jenis kertas kerja yang digunakan. Berikut ini akan dijelaskan lebih lanjut mengenai jenis kertas kerja audit secara garis besar: 1. Program Audit Program audit adalah daftar prosedur audit untuk keseluruhan area audit. Dalam program audit selalu terdapat daftar prosedur audit yang dilakukan, asersi yang ingin dicapai atas masing-masing prosedur audit, ukuran sampel, dan waktu pelaksanaan pengujian. Umumnya, terdapat sebuah program audit yang berisi daftar prosedur audit untuk setiap akun yang di audit. 2. Daftar Skedul Kertas Kerja Audit Daftar skedul umumnya terdiri dari dua, yaitu skedul utama (lead schedule) dan skedul pendukung (supporting schedule). Skedul utama yaitu kertas kerja yang digunakan untuk meringkas informasi yang dicatat dalam skedul pendukung terhadap akunakun yang berkaitan, sedangkan skedul pendukung adalah kertas kerja yang berisi rincian untuk memverifikasi unsur-unsur akun yang terkandung dalam laporan keuangan. Pada beberapa kasus, auditor dapat meminta klien untuk menyusun skedul tersebut yang ditandai dengan tanda khusus yaitu PBC (Prepared By Client). 3. Ringkasan Jurnal Penyesuaian dan Reklasifikasi Munculnya jurnal penyesuaian dan reklasifikasi berasal dari dua kondisi yang berbeda. Jurnal penyesuaian merupakan jurnal yang muncul akibat koreksi atas kesalahan klien terkait masalah Universitas Indonesia Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014 24 penerapan standar akuntansi. Sedangkan jurnal reklasifikasi muncul akibat kesalahan klien dalam menyajikan akun dalam laporan keuangan dengan saldo yang tepat. Untuk keperluan pelaporan, ketika terjadi penyesuaian dan reklasifikasi kedua jurnal tersebut harus dimasukkan ke dalam Working Balance Sheet dan Working Profit and Loss untuk mendapatkan saldo akhir akun yang tepat. Dalam pembuatan kedua jurnal, auditor juga harus melakukan konfirmasi ke pihak klien apakah mereka setuju dengan jurnal-jurnal tersebut sebagai bahan pertimbangan akhir apakah jurnal harus dibuat atau tidak. 4. Working Balance Sheet dan Working Profit and Loss Working Balance Sheet dan Working Profit and Loss merupakan suatu daftar yang berisi saldo trial balance klien tahun berjalan sebelum penyesuaian dan reklasifikasi, kolom penyesuaian dan reklasifikasi yang dilakukan serta saldo akhir setelah dilakukan audit. Pencantuman saldo akhir tahun sebelumnya yang telah diaudit dapat berguna sebagai perbandingan dan pembuatan prosedur analitis. Setiap angka yang tercantum dalam Working Balance Sheet dan Working Profit and Loss akan didukung oleh angka dalam skedul utama setiap pos akun. 2.7 Kertas Kerja Audit atas Laporan Keuangan Konsolidasi International Standard on Auditing (ISA 700) mengenai pembentukan opini atas laporan keuangan menyatakan sebagai berikut: “The auditor shall evaluate whether the financial statements are prepared, in all material respects, in accordance with the requirements of the applicable financial reporting framework. This evaluation shall include consideration of the qualitative aspects of the entity’s accounting practices”. Untuk melaksanakan hal ini auditor dapat melakukan prosedur reperformance atas laporan keuangan konsolidasi. Kertas kerja audit konsolidasi merupakan kertas kerja audit yang digunakan untuk membantu proses reperformance laporan keuangan gabungan Universitas Indonesia Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014 25 induk dan anak perusahaan berdasarkan suatu prosedur tertentu. Akun yang terdapat dalam laporan keuangan konsolidasi dihasilkan dengan menjumlahkan saldo audited akun pada laporan keuangan induk dan anak perusahaan, kemudian dikurangi dengan saldo kepemilikan dan transaksi antar perusahaan (eliminasi). Laporan posisi keuangan konsolidasi dan laba rugi dibentuk dengan menyajikan kolom saldo laporan keuangan induk perusahaan, kolom saldo laporan keuangan anak perusahaan, kolom eliminasi, dan kolom saldo konsolidasi. Kolom eliminasi terbagi atas kolom debet dan kredit. Kolom saldo konsolidasi pada kertas kerja audit konsolidasi ditempatkan paling akhir karena merupakan hasil saldo akhir kertas kerja konsolidasi. Kolom ini merupakan hasil penggabungan saldo audited akun induk dan anak perusahaan kemudian dikurangi kolom eliminasi. Pada dasarnya, seorang auditor tidak diperkenankan menyusun laporan keuangan konsolidasi karena penyusunan laporan keuangan konsolidasi merupakan tanggung jawab manajemen perusahaan. Namun, auditor dapat melakukan reperformance atas laporan keuangan konsolidasi. Reperformance merupakan teknik audit untuk memperoleh bukti audit yang tepat memadai untuk mendukung pernyataan pendapat auditor atas laporan keuangan konsolidasian. Istilah tersebut didapat berdasarkan International Standard Auditing (ISA) 300 mengenai bukti audit. Dalam melaksanakan reperformance, auditor grup perusahaan menyusun laporan keuangan konsolidasi berdasarkan hasil audit yang telah dilaksanakan pada induk dan anak perusahaan. Hal tersebut yang membedakan antara reperformance dengan kompilasi laporan keuangan konsolidasi, karena konteks dalam kompilasi laporan keuangan konsolidasi adalah penyusunan laporan keuangan induk dan anak perusahaan yang saldonya belum diaudit. Universitas Indonesia Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014 BAB III PROFIL PERUSAHAAN 3.1 Profil KAP Penulis menjalani kegiatan magang selama 3 bulan di salah satu Kantor Akuntan Publik yaitu KAP ABC yang berlokasi di Jakarta. KAP ABC memiliki afiliasi internasional dan telah berdiri selama 29 tahun. Terdapat beberapa jenis jasa yang diberikan oleh KAP ABC, antara lain: 1. Audit Assurance Jasa Audit Assurance merupakan jasa paling umum dan merupakan jasa utama yang diberikan KAP ABC. Jasa ini terdiri dari jasa general audit on financial statements, financial information review (review on historical financial information, examination of prospective financial information, dan agreed upon procedures on financial information). 2. Tax Perpajakan merupakan salah satu aspek penting yang mendapat perhatian khusus saat ini. Banyak perusahaan yang mulai concern terhadap ketaatan pemenuhan kewajiban perpajakan dan masalah perpajakan. Oleh sebab itu, KAP ABC menyediakan jasa untuk memenuhi hal tersebut yaitu jasa tax litigation & tax disputes, transfer pricing reviews & documentation, international tax structuring, tax compliance, tax audit, dan tax consulting. 3. Outsourcing Jasa outsource kini banyak diminati karena perusahaan dapat melakukan alih daya guna fungsi tertentu dalam perusahaan kepada perusahaan lain untuk melakukan penekanan biaya personil. KAP ABC juga menyediakan jasa outsource bagi perusahaan yang 26 Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014 Universitas Indonesia 27 membutuhkan. Jasa-jasa tersebut antara lain jasa corporate secretarial, company incorporation & representative office establishment, executive search & recruitment, dan accounting & payroll. 4. Corporate Finance & Financial Support Jenis jasa ini secara garis besar berkaitan dengan analisis keuangan perusahaan yang terjadi akibat ekspansi dan restrukturisasi bisnis. Lebih lanjut, jasa yang diberikan KAP ABC pada unit bisnis ini meliputi financial forecast & working capital review, due diligence, transaction analysis, post-merger integration, pre-IPO preparation & grooming, IPO support, post-IPO advisory services, mergers & acquisitions, disposals, serta internal audit. 5. Risk Advisory Perkembangan penggunaan IT di dunia bisnis mendorong munculnya kebutuhan akan konsultasi di bidang tersebut. Risiko-risiko yang terjadi dalam dunia bisnis pun semakin mengalami peningkatan. KAP ABC menjawab kebutuhan tersebut dengan menyediakan jasa IT audit, penetration testing, system readliness, IT Planning, dan risk management & internal control advisory. Board of Partners Chief Executive Partner Ethics & Independent Personnel Continuing Professional Development International Contact Partner Head of Service Partner In-Charge Audit Assurance Tax & Outsoucing Corporate Finance & Transactional Support Anti Bribery Officer Risk Advisory Gambar 3.1 Struktur Organisasi KAP ABC Sumber: Data Internal KAP ABC “telah diolah kembali” Universitas Indonesia Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014 28 3.2 Profil Perusahaan 3.2.1 Sejarah Singkat, Permodalan, dan Pemegang Saham PT K didirikan pada tanggal 11 Februari 1971. PT K merupakan anak perusahaan dari PT J Tbk yang tergabung dalam grup usaha YJ. Selain oleh PT J Tbk, PT K juga dimiliki oleh PT P yang juga tergabung dalam grup usaha YJ. Struktur permodalan dan pemegang saham PT K per tanggal 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut: Tabel 3.1 Struktur Permodalan PT K 31 Desember 2013 Keterangan Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Pemegang Saham: 1. PT J Tbk 2. PT P Nilai Nominal Rp 1.000 per saham Jumlah Nominal (Saham) (Rp) 600.000.000 600.000.000.000 440.000.026 440.000.026.000 439.999.800 226 439.999.800.000 226.000 % 100,00 99,99 0,01 Sumber: Laporan Keuangan PT K 2013 “telah diolah kembali” 3.2.2 Kegiatan Usaha Sesuai dengan anggaran dasar perusahaan, PT K merupakan perusahaan privat yang memiliki ruang lingkup kegiatan meliputi perdagangan umum, termasuk impor, ekspor, perdagangan antar pulau, komisi, usaha-usaha sebagai agen dan/atau wakil dari perusahaan-perusahaan lain di Indonesia maupun di luar Indonesia. Produk utama yang menjadi komoditas perdagangan PT K adalah aspal, handling equipment seperti forklift, spare part dan heavy equipment seperti escavator. PT K juga melayani jasa instalasi dan perbaikan handling serta heavy equipment. Jumlah karyawan yang dimiliki perusahaan per tanggal 31 Desember 2013 adalah 489 orang. PT K memiliki 18 anak perusahaan yang bergerak dalam kegiatan usaha yang serupa, namun terdapat beberapa anak perusahaan yang kegiatan usahanya lebih luas. Secara garis besar terdapat empat jenis kegiatan usaha yang Universitas Indonesia Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014 29 dijalankan oleh anak-anak perusahaan tersebut, yaitu perdagangan aspal, perdagangan gas elpiji, stasiun pengisian dan pengangkutan bulk elpiji, serta pertambangan. Tabel 3.2 Kelompok Usaha Anak Perusahaan PT K Kegiatan Usaha Aspal Perdagangan Aspal Anak Perusahaan SLO, SJU, SAU, SSMU, TGU, ABN,SBU SLU, SMU, SMB, GBU Gas Perdagangan Gas Elpiji Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpiji Pertambangan GI, MM, ABN, AJP, GBU KU, KSP, KUS SSDU Sumber: Laporan Keuangan PT K 2013 “telah diolah kembali” 3.2.3 Struktur Kepemilikan Berdasarkan penjelasan sebelumnya, diketahui bahwa PT K memiliki 18 anak perusahaan yang bergerak di bidang serupa. Anak perusahaan tersebut dimiliki secara langsung maupun tidak langsung. Untuk kepemilikan tidak langsung dilakukan melalui melalui PT GI. Tabel 3.3 menjelaskan daftar anakanak perusahaan dan rincian proporsi kepemilikan PT K per tanggal 31 Desember 2013. Universitas Indonesia Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014 30 Tabel 3.3 Struktur Kepemilikan PT K pada Anak Perusahaan Tahun 2013 Anak Perusahaan Domisili Dikonsolidasi Kepemilikan Langsung PT GI Jakarta PT MM Tangerang PT TGU Belawan PT ABN Jakarta PT AJP PT KU Bandung Bekasi PT SBU PT SLU PT SLO PT SMU PT SJU PT SAU PT SMB PT SSMU PT KSP Bitung Lampung Lombok Bandung Jambi Aceh Flores Sampit Bekasi PT KUS Bogor PT SSDU PT GBU Jakarta Cirebon Kegiatan Usaha Persentase Kepemilikan Perdagangan gas elpiji Perdagangan gas elpiji Perdagangan aspal Perdagangan aspal dan gas elpiji Perdagangan gas elpiji Stasiun pengisian dan pengangkutan bulk elpiji Perdagangan aspal Perdagangan aspal Perdagangan aspal Perdagangan aspal Perdagangan aspal Perdagangan aspal Perdagangan aspal Perdagangan aspal Stasiun pengisian dan pengangkutan bulk elpiji Stasiun pengisian dan pengangkutan bulk elpiji Pertambangan Perdagangan aspal dan gas Total Aset 99.99 99.20 99.00 77.50 212,738,475,057 19,180,059,525 156,233,749,271 16,872,106,172 80.00 80.00 24,276,532,688 52,327,838,220 99.00 99.00 99.00 80.00 99.00 99.00 98.96 99.00 80.00 99,415,047,694 90,612,545,940 167,373,473,404 3,183,688,930 202,053,113,122 101,457,861,794 67,061,986,974 71,860,617,285 2,333,965,798 80.00 2,618,447,230 99.00 99.00 2,000,000,000 271,717,726,175 Kepemilikan Tidak Langsung melalui PT GI PT MM Tangerang Perdagangan gas elpiji 0.80 PT TGU Belawan Perdagangan aspal 1.00 PT AJP Bandung Perdagangan gas elpiji 20.00 PT SBU Bitung Perdagangan aspal 1.00 PT SLU Lampung Perdagangan aspal 1.00 PT SLO Lombok Perdagangan aspal 1.00 PT SJU Jambi Perdagangan aspal 1.00 PT SAU Aceh Perdagangan aspal 1.00 PT SMB Flores Perdagangan aspal 1.00 PT SSMU Sampit Perdagangan aspal 1.00 PT SSDU Jakarta Pertambangan 1.00 Sumber: Laporan Keuangan PT K 2013 “telah diolah kembali” 19,180,059,525 156,233,749,271 24,276,532,688 99,415,047,694 90,612,545,940 167,373,473,404 202,053,113,122 101,457,861,794 67,061,986,974 71,860,617,285 2,000,000,000 Universitas Indonesia Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014 BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS 4.1 Ikhtisar Kebijakan Akuntansi PT K Rincian mengenai dasar pengukuran dan ikhtisar kebijakan akuntansi yang digunakan PT K dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi adalah sebagai berikut: a) Dasar Pengukuran Laporan keuangan konsolidasi PT K telah disusun sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK). Dasar pengukuran dalam penyusunan laporan keuangan ini adalah konsep biaya perolehan, kecuali beberapa akun seperti investasi tertentu yang menggunakan metode ekuitas, persediaan menurut nilai terendah antara harga perolehan atau nilai bersih yang dapat di realisasikan, aset tetap dengan model biaya yang dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai, serta aset dan liabilitas keuangan yang diukur menggunakan nilai wajar. Laporan arus kas konsolidasi disajikan dengan metode langsung (direct method) dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas menjadi kegiatan operasi, investasi, dan pendanaan. b) Prinsip Konsolidasi Laporan keuangan konsolidasi PT K meliputi akun-akun dari induk dan anak perusahaan dimana kepemilikan induk lebih dari 50% baik secara langsung maupun tidak langsung, atau memiliki pengendalian atas anak perusahaan. Untuk pencatatan investasi pada anak perusahaan sebelum konsolidasi, pada kepemilikan diatas 20% PT K menggunakan metode ekuitas dimana dengan metode ini investasi 31 Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014 Universitas Indonesia 32 dicatat sebesar nilai perolehan dikurangi dengan laba atau rugi bersih perusahaan anak sejak perolehan sebesar persentase kepemilikan. Ketika terdapat dividen, maka dividen yang diterima dicatat sebagai pengurang nilai tercatat investasi. Untuk investasi pada anak perusahaan dengan kepemilikan dibawah 20%, PT K menggunakan metode harga perolehan. Penyajian laporan keuangan konsolidasi PT K dilakukan dengan konsep kesatuan usaha (entity concept). Seluruh akun, transaksi, dan laba antar perusahaan yang dikonsolidasi harus dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil usaha sebagai satu kesatuan usaha. Kemudian, hak non-pengendali atas laba (rugi) bersih dan ekuitas enititas anak dinyatakan sebesar proporsi pemegang saham minoritas tersebut. Dalam penyusunannya, laporan keuangan konsolidasi PT K menggunakan kebijakan akuntansi yang sama untuk transaksi serta peristiwa lain dalam keadaan serupa dan entitas anak telah menerapkan kebijakan tersebut secara konsisten. 4.2 Analisis Proses Audit Laporan Keuangan Konsolidasi PT K 4.2.1 Evaluasi Pengendalian Anak Perusahaan dan Transakasi Antar Perusahaan Pada bab sebelumnya telah dijelaskan bahwa PT K merupakan suatu entitas yang memiliki banyak anak perusahaan. Per tanggal 31 Desember 2013, laporan keuangan konsolidasi PT K mencakup laporan keuangan PT K beserta 18 anak perusahaan. Seluruh anak perusahaan merupakan perusahaan yang sahamnya dimiliki oleh PT K lebih dari 50% baik secara langsung maupun tidak langsung. PT K beserta seluruh anak perusahaan bergerak di bidang perdagangan komoditas yang serupa yaitu aspal, namun terdapat beberapa anak perusahaan yang juga melakukan perdagangan komoditas gas. Evaluasi pengendalian oleh Supervisor Auditor induk terhadap entitas PT K dan anak perusahaan dilakukan dengan beberapa cara. Cara pertama adalah dengan melihat persentase kepemilikan PT K terhadap seluruh anak perusahaan. Universitas Indonesia Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014 33 Kemudian cara selanjutnya adalah dengan melakukan peninjauan kondisi melalui tanya jawab dengan manajemen apakah PT K memiliki kendali dalam menentukan kebijakan keuangan dan operasi serta memiliki wewenang untuk menunjuk atau memberhentikan mayoritas pengurus dan pengendali entitas anak perusahaan. Untuk kepemilikan tidak langsung melalui anak perusahaan, Supervisor Auditor PT K menyerahkan pada auditor anak perusahaan yang bertindak sebagai auditor induk dari sisi anak perusahaan lain yang dimiliki. Hasil yang didapatkan dari evaluasi tersebut adalah PT K memiliki lebih dari 50% kepemilikan pada seluruh anak perusahaan. Kondisi tersebut diperkuat dengan evaluasi kedua yang dilakukan oleh Supervisor Auditor. PT K juga memiliki kendali dalam menentukan kebijakan keuangan dan operasi sebagian besar anak perusahaan. Hal ini terbukti dari terdapatnya perjanjian pelaksanaan manajemen operasi antara PT K dengan anak perusahaan yang diperpanjang setiap tahunnya. Sehingga, dapat dikatakan bahwa PT K memiliki kemampuan untuk mengatur aktivitas signifikan yang dapat mempengaruhi anak perusahaan. Selain itu, mayoritas pengurus dan pengendali utama anak perusahaan merupakan key person di PT K. Terdapat beberapa transaksi yang terjadi antar perusahaan di dalam PT K. Transaksi pertama adalah jual beli baik yang dilakukan oleh PT K dengan anak perusahaan maupun sesama anak perusahaan. Transaksi tersebut menyebabkan timbulnya utang piutang antar perusahaan. Selain utang piutang yang timbul akibat kegiatan jual beli, juga terdapat utang piutang afiliasi yang terjadi karena PT K sebagai induk perusahaan memberikan pinjaman dana kepada anak perusahaan. Adanya utang piutang afiliasi ini juga tetap dikenakan bunga dalam pelunasannya. Transaksi kedua adalah menyangkut kegiatan pelaksanaan manajemen operasi yang dilakukan PT K kepada anak perusahaan. Transaksi ini menimbulkan akun management fee yang dalam pembukuannya merupakan pendapatan lain-lain yang diterima PT K. Universitas Indonesia Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014 34 4.2.2 Penyelesaian Kertas Kerja Audit atas Laporan Keuangan Konsolidasi Fieldwork – Pelaksanaan dan Pengisian Kertas Kerja Audit Induk Penerimaan Data Dari Klien Review Auditor Induk atas Pekerjaan Auditor Anak Perusahaan Penggabungan Saldo Eliminasi Saldo Transaksi dan Kepemilikan Antar Perusahaan Saldo Akhir Laporan Keuangan Konsolidasi Audited Dasar Penyusunan Draft Laporan Gambar 4.1 Alur Proses Penyelesaian Kertas Kerja Audit atas Laporan Keuangan Konsolidasi Penugasan general audit per tanggal 31 Desember 2013 merupakan penugasan tahun ke 3 yang dilakukan tim audit KAP ABC kepada PT K. PT K tidak membuat konsolidasi secara internal, sehingga Auditor KAP ABC melakukan reperformance laporan keuangan konsolidasi yaitu dengan menyusun laporan keuangan konsolidasi dari hasil audit yang telah dilakukan kepada PT K dan anak perusahaan. Teknik yang digunakan adalah menggabungkan saldo audited dari laporan keuangan induk dan anak perusahaan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi dengan bantuan kertas kerja audit atas laporan keuangan konsolidasi. Pada bagian berikut akan dijelaskan lebih lanjut mengenai penyelesaian kertas kerja audit atas laporan keuangan konsolidasi. a. Penerimaan Data dari Klien Sebelum memulai fieldwork, Senior Auditor menghubungi manajemen PT K untuk meminta laporan keuangan yang telah dibuat oleh manajemen untuk melakukan analisis awal. Analisis ini dibutuhkan untuk mempersiapkan form data request yang akan dikirimkan kepada manajemen PT K. Data request ini merupakan rincian data yang dibutuhkan dalam pelaksanaan audit serta digunakan Universitas Indonesia Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014 35 untuk kepentingan pengungkapan akun dalam laporan keuangan. Contoh form data request dalam penugasan PT K terdapat pada lampiran 1. Selain data request, Senior Auditor juga harus mempersiapkan seluruh kertas kerja audit untuk mendokumentasikan hasil pekerjaan yang dilakukan serta blank report yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan. Blank report berisi kumpulan berkas dalam 1 folder yang didalamnya terdapat kertas kerja audit atas laporan keuangan konsolidasi, format laporan keuangan, format opini, dan daftar isi laporan keuangan dalam bentuk word. Kertas kerja audit dan blank report tersebut diperoleh dari bagian Operator pada KAP ABC. Operator bertugas untuk menyimpan dokumentasi audit seluruh klien yang ditangani KAP ABC. Setiap Operator bertanggung jawab atas dokumentasi audit beberapa klien. b. Fieldwork – Pelaksanaan dan Pengisian Kertas Kerja Audit Induk Pada tahap pelaksanaan, Senior dan Junior Auditor melakukan fieldwork di kantor PT K dengan menjalankan prosedur audit dan pengisian kertas kerja audit masing-masing akun induk perusahaan. Kertas kerja audit akun tersebut berisi audit program atas akun, lead schedule, supporting schedule, analytical review serta sheet tambahan yang diperlukan untuk pengungkapan akun tertentu. Saldo dalam lead schedule kertas kerja audit akun tersebut kemudian dipindahkan ke dalam kertas kerja audit utama khusus PT K selaku induk perusahaan. Setiap akhir minggu, Senior Auditor mengirimkan kembali form data request dengan memberikan highlight pada data yang belum diterima untuk mengingatkan klien. c. Review Auditor Induk atas Pekerjaan Auditor Anak Perusahaan Dalam melaksanakan fieldwork, Supervisor Auditor induk juga memberikan arahan atas pelaksanaan audit terhadap auditor anak perusahaan. Hal ini dilakukan dengan pemberian instruksi audit anak perusahaan dan kuesioner pelaksanaan audit yang harus diisi oleh auditor anak perusahaan. Ringkasan atas komponen yang terdapat dalam instruksi audit anak perusahaan PT K tersebut antara lain: Universitas Indonesia Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014 36 Tabel 4.1 Komponen Instruksi Audit Anak Perusahaan Poin Utama Latar Belakang Penjelasan Singkat Penjelasan mengenai penugasan dan beberapa definisi istilah yang terdapat dalam audit grup perusahaan. Lingkup pekerjaan yang dilaksanakan Permintaan dan Penyusunan Laporan Keuangan terlampir Konsolidasi pengisian bagi kuesioner auditor anak perusahaan mengenai prosedur yang dilakukan, standar audit dan standar akuntansi yang digunakan. Translasi Mata Uang Pengecekan translasi mata uang (apabila ada) sesuai dengan PSAK 10. Pemenuhan Etika dalam Melaksanakan Penjelasan bahwa auditor induk dan Audit anak perusahaan harus sama-sama menjaga independensi dalam melaksanakan audit. Tingkat Materialitas dan Ketentuan Penjelasan tingkat materialitas yang Pembuatan Jurnal Penyesuaian dan digunakan Reklasifikasi auditor induk untuk menjadi benchmark atas materialitas yang akan digunakan auditor anak perusahaan, ketentuan pembuatan jurnal penyesuaian dan reklasifikasi sesuai dengan PSAK. Pihak Berelasi Permintaan terlampir perusahaan pengisian bagi kuesioner auditor untuk anak pengungkapan pihak berelasi pada anak perusahaan. Universitas Indonesia Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014 37 Risiko Signifikan Permintaan terlampir pengisian bagi perusahaan kuesioner auditor anak pengungkapan risiko signifikan pada anak. Tim Perikatan Audit Grup Perusahaan Kontak Partner In Charge dan Manager Auditor sebagai perwakilan auditor induk yang dapat dihubungi auditor anak perusahaan. Timetable Pelaporan Auditor Anak Penetapan Perusahaan batas waktu yang diberikan auditor induk terhadap auditor anak perusahaan untuk menyelesaikan audit dan pelaporan pada anak perusahaan. Sumber: Data Audit PT K 2013 “telah diolah kembali” Contoh instruksi audit anak perusahaan yang diberikan Supervisor Audit dalam penugasan PT K terdapat pada lampiran 2. Pada praktiknya, auditor anak perusahaan tidak mengirimkan kembali balasan atas kuesioner dan Supervisor Auditor PT K juga tidak mengingatkan auditor anak perusahaan. Selain memberikan instruksi audit dan kuesioner, Supervisor Auditor melakukan komunikasi secara berkala dengan auditor anak perusahaan untuk memantau pelaksanaan audit dan isu-isu yang terdeteksi pada anak perusahaan. Komunikasi ini yang kemudian menjadi review utama Supervisor Audit atas pekerjaan yang dilakukan oleh auditor anak perusahaan. Kemudian, Supervisor Auditor menerima hasil audit atas anak perusahaan berupa kertas kerja audit dan draft laporan keuangan. Kertas kerja audit dan draft laporan keuangan tersebut yang kemudian menjadi basis untuk pengisian kertas kerja audit laporan keuangan konsolidasi. d. Penggabungan Saldo Akun Audited Proses pengisian kertas kerja audit laporan keuangan konsolidasi dilakukan dengan menggabungkan seluruh saldo audited pos akun pada laporan Universitas Indonesia Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014 38 keuangan induk dan anak perusahaan. Senior Auditor dan dibantu oleh Junior Auditor menggunakan kertas kerja audit masing-masing perusahaan untuk melakukan tahapan ini. Berikut merupakan ilustrasi penggabungan akun pada PT K dan anak perusahaan: Saldo Akun Kas PT K 1.114.283.444 ditambah Saldo Akun Kas Anak Perusahaan 5.627.099.830 menjadi Saldo Akun Kas Konsolidasi Sebelum Eliminasi 6.741.383.274 Gambar 4.2 Ilustrasi Penggabungan Saldo Akun Kas Audited PT K Dalam proses ini terdapat masalah-masalah yang dihadapi. Pertama, beberapa kertas kerja audit dan draft laporan keuangan anak perusahaan tersebut merupakan hasil yang belum final, sehingga data anak perusahaan terus menerus mengalami perubahan. Kondisi tersebut menjadi salah satu penghambat karena dalam melakukan update angka memakan waktu yang cukup banyak dan rentan terjadinya kesalahan input akibat perubahan data berulang kali. Masalah kedua yang dihadapi adalah terkait format akun dalam kertas kerja audit laporan keuangan konsolidasi. Format kertas kerja audit laporan keuangan konsolidasi yang digunakan Senior Auditor induk pada awalnya hanya berisikan komponen pada akun induk perusahaan. Sehingga, ketika melakukan input komponen akun dari anak perusahaan seringkali suatu komponen tidak terdapat pada akun dalam kertas kerja audit laporan keuangan konsolidasi. Ketika terjadi hal tersebut, Senior Auditor memutuskan untuk membuat baris baru pada kolom akun bersangkutan sehingga pengelompokkan komponen pada suatu akun menjadi sangat banyak dan tidak beraturan. Perbedaan format akun dalam kertas kerja audit ini dapat menyebabkan muncul risiko terjadinya kesalahan pengelompokkan komponen akun pada saat penyusunan pengungkapan saldo akun dalam draft laporan keuangan. Saat Senior Auditor dan Junior Auditor melakukan penggabungan akun, Senior Auditor dan Junior Auditor melakukan pengecekan apakah saldo yang telah diaudit atas laporan keuangan induk dan anak perusahaan yang terdapat pada Universitas Indonesia Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014 39 kertas kerja audit dan draft laporan keuangan anak perusahaan telah sama. Kemudian, untuk memastikan bahwa angka yang dimasukkan telah benar Senior Auditor dapat membuat control balance sehingga apabila terjadi kesalahan input maka akan muncul selisih pada control balance. Menjelang minggu terakhir fieldwork di PT K, seluruh data anak perusahaan telah final sehingga Senior Auditor perusahaan dapat langsung menyerahkan kertas kerja audit laporan keuangan konsolidasi kepada Supervisor Auditor untuk dilakukan eliminasi atas kepemilikan dan transaksi antar perusahaan. e. Eliminasi Saldo Transaksi dan Kepemilikan Antar Perusahaan Tahap pengisian kertas kerja audit laporan keuangan konsolidasi selanjutnya adalah melakukan eliminasi atas saldo transaksi dan kepemilikan antar perusahaan. Pada poin 4.1 telah dijelaskan bahwa Supervisor Auditor induk telah melakukan evaluasi pengendalian terhadap anak perusahaan dan analisis transaksi antar perusahaan. Hasil evaluasi dan analisis tersebut digunakan Supervisor Auditor untuk menentukan jurnal eliminasi apa saja yang harus dilakukan. Dalam penugasan PT K, eliminasi seluruhnya dilakukan oleh Supervisor Auditor karena eliminasi pada PT K cukup rumit, khususnya pada saldo kepemilikan mengingat terdapat 18 anak perusahaan dengan kepemilikan langsung maupun tidak langsung melalui anak perusahaan lain dan terdapat kepentingan non-pengendali. Senior dan Junior Auditor membantu Supervisor Auditor dalam pembuatan jurnal eliminasi. Secara keseluruhan terdapat 18 item eliminasi yang dilakukan oleh Supervisor Auditor. Item yang dieliminasi tersebut antara lain: 1. E1: Eliminasi Penyertaan. Eliminasi ini terkait investasi PT K atas anak perusahaan, bagian atas laba rugi, dan dividen dari anak perusahaan serta memunculkan kepentingan non-pengendali. 2. E2: Eliminasi Utang-Piutang. Eliminasi ini terkait akun utang piutang dalam perusahaan baik dalam hubungan usaha atau utang piutang berelasi. Universitas Indonesia Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014 40 3. E3-E15: Eliminasi Penjualan. Eliminasi ini terkait transaksi jual beli yang terjadi di dalam perusahaan. 4. E16: Eliminasi Pendapatan Beban. Eliminasi ini terkait jasa manajemen yang diberikan PT K terhadap anak-anak perusahaan. 5. E17: Eliminasi Pendapatan Beban Lain-Lain. Eliminasi ini terkait transaksi jasa yang terjadi di dalam perusahaan. 6. E18: Eliminasi Pendapatan Beban Bunga. Eliminasi ini terkait pendapatan bunga yang diterima PT K atas pinjaman berelasi. f. Saldo Akhir Laporan Keuangan Konsolidasi Audited Setelah seluruh jurnal eliminasi dibuat, maka jurnal tersebut dimasukkan pada kolom penyesuaian yang terdapat dalam kertas kerja audit laporan keuangan konsolidasi. Proses input harus dilakukan dengan cermat dan teliti karena kesalahan input dapat menyebabkan penyajian saldo akhir laporan keuangan konsolidasi yang tidak benar. Supervisor Auditor melakukan input per poin dan memastikan seluruh jurnal eliminasi telah dimasukkan dengan membuat control balance pada kolom penyesuaian tersebut. Kemudian, didapatlah saldo akhir laporan keuangan konsolidasi audited atas eliminasi yang telah dilakukan. Saldo ini yang kemudian akan digunakan dalam pengisian draft laporan keuangan baik laporan posisi keuangan, laba rugi, arus kas, dan perubahan ekuitas untuk pengungkapan setiap akun dalam laporan tersebut. Kertas kerja audit atas laporan keuangan konsolidasi yang telah terisi dengan saldo akhir laporan keuangan konsolidasi audited lalu dikirimkan ke manajemen PT K agar manajemen dapat melakukan pengecekan kembali dan memastikan bahwa proses pengisian pengungkapan saldo pada draft laporan keuangan di tahap berikutnya dilakukan dengan benar oleh Supervisor Auditor. Ilustrasi proses perhitungan saldo akhir atas laporan keuangan konsolidasi terdapat pada gambar 4.3. Universitas Indonesia Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014 41 Saldo Akun Utang Dagang Konsolidasi Sebelum Eliminasi 278.738.679.664 dikurangi Eliminasi Saldo Utang Dagang 102.086.781.538 Saldo Akhir Utang Dagang Konsolidasi 176.651.898.126 menjadi Gambar 4.3 Ilustrasi Perhitungan Saldo Akhir Utang Dagang Pada Laporan Keuangan Konsolidasi Audited PT K 4.2.3 Penyusunan Draft Laporan Keuangan Konsolidasi 4.2.3.1 Pengungkapan Saldo Akun dan Catatan Laporan Keuangan Konsolidasi Saldo Akhir Akun Audited Pada Kertas Kerja Audit Konsolidasi link ke Sheet Pengungkapan Saldo Akun Sheet Pengungkapan Saldo Laporan Keuangan copy ke link ke Pengungkapan Catatan Laporan Keuangan Konsolidasi Draft Laporan Keuangan Konsolidasi (File Word) Gambar 4.4 Alur Penyusunan Pengungkapan Saldo Akun dan Catatan Laporan Keuangan Konsolidasi a. Saldo Akhir Akun Audited Pada Kertas Kerja Audit Atas Laporan Keuangan Konsolidasi Kertas kerja audit atas laporan keuangan konsolidasi merupakan tools yang membantu Supervisor Auditor dalam reperformance laporan keuangan konsolidasi PT K. Setelah prosedur pengisian selesai dan saldo akhir audited Universitas Indonesia Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014 42 didapatkan, Supervisor Auditor mulai mempersiapkan draft laporan keuangan dengan menyusun pengungkapan saldo masing-masing akun. Supervisor Auditor menggunakan sheet lain yang telah terdapat pada kertas kerja audit atas laporan keuangan konsolidasi. Sheet tersebut berisi detail saldo pada akun-akun tertentu yang pengisiannya dilakukan dengan fitur link langsung ke saldo akun pada kertas kerja audit atas laporan keuangan konsolidasi yang sebelumnya telah dibuat. Sebagai contoh, terdapat satu sheet khusus akun kas dan bank yang digunakan dalam pengungkapan akun kas pada laporan keuangan konsolidasi. Hal ini dilakukan untuk memudahkan Supervisor Auditor dan sebagai pengendalian apabila sewaktu-waktu terjadi perubahan data maka akan langsung terupdate pada sheet tersebut. b. Sheet Pengungkapan Saldo Akun Pada sheet pengungkapan saldo akun, terdapat informasi komparatif saldo tahun ini dan tahun lalu. Sebelum memulai proses link angka untuk mengisi saldo tahun ini, Supervisor Auditor dibantu oleh Senior Auditor melakukan pengecekan angka saldo tahun lalu yang telah terisi. Pengisian saldo tahun lalu tersebut telah dilakukan oleh pihak Operator dari KAP ABC berdasarkan hasil audit tahun sebelumnya. Mereka melakukan pengecekan dengan membandingkan langsung angka tersebut pada laporan keuangan tahun lalu yang telah diaudit. Apabila Supervisor Auditor dan Senior Auditor telah yakin bahwa seluruh penyajian saldo tahun lalu telah benar, maka dapat dilanjutkan ke tahap pengisian saldo tahun ini. Penggunaan fitur link seluruh saldo akun pengungkapan ke saldo kertas kerja audit laporan keuangan konsolidasi dilakukan secara manual oleh Supervisor Auditor. Namun, pada kertas kerja audit laporan keuangan konsolidasi awalnya hanya memuat komponen yang ada pada induk perusahaan, sehingga pada proses penggabungan saldo audited akun induk dan anak perusahaan yang telah dijelaskan pada bagian sebelumnya, Supervisor Auditor menambah kolom baru untuk memasukkan komponen yang terdapat pada akun anak perusahaan. Penambahan kolom ini dilakukan pada seluruh akun yang ada pada anak-anak perusahaan sehingga susunan komponen setiap akun menjadi sangat banyak dan tidak beraturan. Universitas Indonesia Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014 43 Komponen akun yang sangat banyak dan tidak beraturan tersebut menjadi salah satu tantangan yang dihadapi Supervisor Auditor dalam penyusunan pengungkapan masing-masing akun. Supervisor Auditor harus memastikan pengelompokkan komponen pada akun telah lengkap ketika melakukan link dan tidak ada komponen yang terlewat dengan melakukan pengecekan berulang. Kegiatan pengecekan yang dilakukan berulang kali sangat memakan waktu, karena dilakukan pada seluruh akun dan tetap masih ada kemungkinan terdapat komponen akun yang terlewat. Oleh sebab itu, keseragaman komponen akun yang terdapat pada kertas kerja audit induk dan anak perusahaan sangat penting sebagai salah satu pengendalian untuk mengurangi kesalahan input pada penyusunan pengungkapan akun laporan keuangan konsolidasi. Pengungkapan saldo akun dalam laporan keuangan harus dilakukan kepada seluruh akun yang terdapat dalam laporan keuangan. Dalam hal ini, tidak terdapat checklist khusus yang digunakan Supervisor Auditor. Supervisor Auditor hanya melakukan pengecekan ke masing-masing akun dan mencocokkan akun dengan komponen yang terdapat dalam laporan keuangan konsolidasi sehingga muncul kemungkinan terdapat pengungkapan saldo akun tertentu yang terlewat. c. Sheet Pengungkapan Saldo Laporan Keuangan Selanjutnya, saldo pada pengungkapan akun yang telah terisi lengkap digunakan Supervisor Auditor untuk melakukan pengisian pada komponen laporan posisi keuangan konsolidasi, laba rugi komprehensif, dan perubahan ekuitas konsolidasi. Pengisian pada komponen laporan tersebut juga dilakukan dengan fitur link ke masing-masing saldo pengungkapan akun. Dalam penggunaan fitur link pada pengisian saldo pengungkapan akun maupun komponen laporan keuangan, Supervisor Auditor selalu membuat control balance untuk memastikan data telah sesuai dengan kertas kerja audit konsolidasi. d. Pengungkapan Catatan Laporan Keuangan Konsolidasi Setiap akun dalam komponen laporan keuangan membutuhkan catatan pengungkapan yang berbeda-beda. Supervisor Auditor harus memastikan bahwa catatan pengungkapan telah memadai untuk disajikan dalam laporan keuangan. Universitas Indonesia Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014 44 Pengungkapan yang dibutuhkan dalam laporan keuangan konsolidasi tidak hanya mencantumkan informasi pada induk namun juga pada anak perusahaan, sehingga komponen informasi yang harus disajikan lebih banyak dibandingkan laporan keuangan biasa. Pertimbangan atas hal-hal yang perlu diungkapkan dalam laporan keuangan juga dapat dipengaruhi oleh siapa pengguna dari laporan keuangan tersebut. Dalam kasus PT K, pada tahap awal Supervisor Auditor melakukan analisis mengenai catatan pengungkapan apa saja yang dibutuhkan untuk setiap akun serta merujuk pada draft catatan atas laporan keuangan tahun sebelumnya. Setelah analisis dilakukan, Supervisor Auditor bersama Senior Auditor membuat rincian dokumen yang dibutuhkan dan memasukkan ke dalam form data request. Namun dalam pelaksanaanya, Supervisor Auditor tetap dapat meminta dokumen tambahan yang diperlukan dan sebelumnya tidak dimasukkan dalam form data request. Sehingga ditengah pengerjaan, ketika menilai terdapat hal tambahan yang harus diungkapkan dalam laporan keuangan maka Supervisor Auditor meminta dokumen tambahan pada manajemen. Selama audit fieldwork berlangsung, Senior dan Junior Auditor mengumpulkan bukti-bukti audit yang akan digunakan untuk penyusunan catatan laporan keuangan. Senior Auditor dibantu Junior Auditor juga melakukan prosedur tambahan seperti penelaahan dokumen akta notaris atas kenaikan penyertaan saham PT K pada salah satu anak perusahaan yaitu PT SMU. Prosedur lainnya yang dilakukan adalah penelaahan dokumen perjanjian kredit bank terkait akun utang bank. Dalam form data request yang sebelumnya telah dibuat, Senior Auditor meminta seluruh dokumen perjanjian kredit bank baik yang dilakukan PT K maupun anak-anak perusahaan. Selanjutnya, Senior bersama Junior Auditor melakukan rekapitulasi atas perjanjian kredit tersebut untuk mengetahui ketentuan, jenis kredit yang diajukan serta aset yang dijaminkan atas pemberian kredit tersebut untuk nantinya keterangan tersebut dicantumkan pada catatan masing-masing aset yang terkait. Untuk memastikan seluruh perjanjian kredit telah diungkapkan, Senior Auditor melakukan pengecekan ke akun utang bank pada kertas kerja audit laporan keuangan konsolidasi agar mengetahui perusahaan Universitas Indonesia Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014 45 mana saja yang melakukan perjanjian kredit dengan bank dengan melihat saldo akun utang bank. Dalam penugasan PT K, Senior Auditor menyatakan tidak menemukan indikasi adanya kewajiban kontijensi yang harus diungkapkan dalam laporan keuangan berdasarkan hasil tanya jawab dengan manajemen PT K. Namun, dari hasil tanya jawab tersebut juga ditemukan bahwa terdapat kejadian setelah tanggal neraca. Kejadian tersebut merupakan kejadian yang tidak berdampak langsung pada laporan keuangan tetapi membutuhkan pengungkapan, yaitu adanya perpanjangan perjanjian kredit pada salah satu bank yang dilakukan oleh PT K. Untuk pengungkapan kejadian tersebut, Senior Auditor melakukan penelaahan dokumen perjanjian kredit bank dan melakukan rekapitulasi data terkait ketentuan, jenis kredit, serta jaminan yang diberikan PT K. Berikut merupakan ringkasan pengungkapan atas catatan laporan keuangan konsolidasi PT K yang disusun oleh Senior dan Junior Auditor tahun 2013: Tabel 4.2 Ringkasan Pengungkapan Catatan Laporan Keuangan PT K Deskripsi Pengungkapan Catatan Laporan Keuangan yang Dilakukan Gambaran Umum Perusahaan Pendirian PT K, susunan pengurus PT K, struktur entitas anak, dan rincian kejadian signifikan pada periode 2013 seperti perubahan anggaran dasar/rumah tangga dan perubahan struktur kepemilikan entitas anak pada PT K akibat pembelian/pengalihan saham. Kebijakan Akuntansi Kebijakan akuntansi seluruh akun dalam laporan keuangan dan estimasi pengukuran yang digunakan sesuai dengan prinsip Universitas Indonesia Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014 46 akuntansi yang berlaku. Asuransi Risiko PT K dan Rekapitulasi terhadap aset-aset PT K dan anak Anak Perusahaan yang diikutsertakan pada program asuransi, jumlah pertanggungan, serta perusahaan asuransi yang digunakan. Utang Bank Seluruh perjanjian kredit yang dilakukan PT K dan anak perusahaan pada Bank. Perjanjian kredit ini berisi jenis fasilitas yang diberikan, plafon pinjaman, jangka waktu, bunga, dan rincian jaminan untuk fasilitas pinjaman masing-masing bank. Pajak Rincian mengenai dokumen-dokumen pajak yang diterima oleh PT K dan anak perusahaan seperti Surat Ketetapan Pajak dan Surat Tagihan Pajak. Utang Sewa Pembiayaan Seluruh perjanjian leasing yang dilakukan PT (leasing) K dan anak perusahaan. Perjanjian leasing ini berisi penjelasan mengenai perusahaan pemberi leasing, jenis dan aset leasing, nilai pembiayaan, jangka waktu, dan suku bunga yang dikenakan. Program Pensiun dan Manfaat Perhitungan yang dilakukan oleh aktuaria Kesejahteraan Karyawan mengenai program pensiun dan kesejahteraan karyawan beserta asumsi yang digunakan dalam perhitungan. Transaksi Berelasi dengan Pihak Penyajian transaksi yang dilakukan perusahaan seperti piutang, utang, utang sewa pembiayaan, dan penjualan pada pihak-pihak Universitas Indonesia Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014 47 berelasi. Aset dan Liabilitas Keuangan Penyajian mengenai aset dan liabilitas dalam dalam Mata Uang Asing mata uang asing dan dibandingkan dengan jumlah ketika di translasi ke nilai rupiah. Informasi Segmen Penjabaran pos laba rugi, posisi keuangan, dan arus kas berdasarkan segmen usaha dan segmen geografis. Manajemen Risiko Keuangan Pengungkapan berdasarkan PSAK 55 dan 60 yang mencakup faktor risiko keuangan yang dihadapi perusahaan seperti risiko pasar, risiko tingkat bunga, risiko kredit, dan risiko keuangan. Selain itu juga pengungkapan instrumen keuangan dengan nilai tercatat dan nilai wajar. Kejadian Setelah Tanggal Perjanjian kredit bank yang diperpanjang dan Posisi Keuangan mengalami perubahan setelah tanggal posisi keuangan pada PT K dan anak perusahaan. Standar Akuntansi Baru yang Rincian standar akuntansi yang mengalami Belum Berlaku pada 2013 revisi pada tahun 2013 untuk dievaluasi manajemen atas dampak potensial dari interpretasi standar akuntansi tersebut. Sumber: Laporan Keuangan PT K 2013 Supervisor Auditor kemudian melakukan evaluasi atas hasil kerja Senior bersama Junior Auditor dan menilai bahwa pengungkapan catatan laporan keuangan tersebut telah memadai karena telah sesuai dengan ketentuan PSAK 1 mengenai Penyajian Laporan Keuangan, pengungkapan lain sesuai PSAK seperti PSAK 24 Imbalan Kerja, PSAK 55 dan 60 mengenai instrumen keuangan serta telah mencantumkan seluruh informasi yang dianggap penting bagi pengguna laporan keuangan. Laporan keuangan konsolidasi PT K digunakan manajemen Universitas Indonesia Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014 48 sebagai evaluasi atas kondisi keuangan perusahaan pada tahun berjalan, selain itu laporan tersebut disusun untuk kepentingan konsolidasi PT J sebagai induk perusahaan yang merupakan public company serta digunakan untuk mendapatkan pinjaman bank. Untuk memastikan kembali bahwa pengungkapan catatan telah dilakukan dengan benar dan lengkap, beberapa pihak yang bertanggung jawab atas penugasan PT K juga akan melakukan review sebelum laporan keuangan diterbitkan untuk menilai apakah pengungkapan catatan laporan keuangan PT K telah cukup dan memadai. e. Draft Laporan Keuangan Konsolidasi (File Word) Pembuatan draft laporan keuangan konsolidasi PT K dilakukan Senior Auditor dalam file word. Untuk pengisian pengungkapan akun, Senior Auditor melakukan import data dari file kertas kerja audit laporan keuangan konsolidasi bagian pengungkapan masing-masing akun dengan menggunakan fitur copy dari excel, dan kemudian fitur paste special pada file word. Penggunaan fitur tersebut dipilih Senior Auditor agar ketika terjadi perubahan data pada kertas kerja audit laporan keuangan konsolidasi hanya perlu mengupdate angka pada file word, tidak perlu melakukan import data kembali yang dapat memakan waktu. Untuk pengisian catatan pengungkapan, sebagian besar Senior Auditor melakukan pengisian kata-kata secara manual dalam file word tersebut. Dengan terbentuknya draft laporan keuangan konsolidasi, maka fieldwork yang dilakukan di PT K berakhir sehingga Supervisor, Senior dan Junior Auditor melanjutkan pekerjaan di kantor. 4.2.3.2 Komunikasi dengan Pihak Manajemen Setelah Senior Auditor menyelesaikan draft, tahap selanjutnya adalah Supervisor Auditor memberikan draft tersebut kepada manajemen PT K untuk ditinjau apakah manajemen telah setuju dengan draft laporan keuangan. Peninjauan yang dilakukan manajemen meliputi penyajian saldo angka dalam laporan keuangan serta pengungkapan catatan. Manajemen PT K menerima draft laporan keuangan dalam bentuk file word dan pdf dari auditor. Setelah melakukan pemeriksaan, manajemen mengirimkan kembali draft yang telah direvisi Universitas Indonesia Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014 49 manajemen kepada Supervisor Auditor dalam bentuk pdf untuk kemudian diperiksa. Supervisor Auditor kemudian melakukan pengecekan mengenai item-item yang direvisi oleh manajemen. Revisi yang dilakukan manajemen salah satunya adalah pada penyajian saldo komponen dalam akun. Misalnya akun beban usaha terdiri dari gaji dan tunjangan, biaya pemeliharaan dan perbaikan, biaya rumah tangga, dan lain-lain. Saldo pada masing-masing item tersebut tidak sesuai dengan pendapat manajemen sehingga manajemen merubah angka pada saldo item-item tersebut namun dengan total saldo beban usaha yang tetap sama dengan hasil perhitungan Supervisor Auditor. Atas revisi tersebut, Supervisor Auditor meminta penjelasan dari manajemen. Manajemen menjelaskan bahwa dalam pengelompokkan penyajian saldo akun, Supervisor Auditor melakukan kesalahan input sehingga saldo pada masing-masing item akun tidak benar. Kesalahan input yang dilakukan tersebut dikarenakan pada pengisian komponen saldo akun, Supervisor Auditor sering membuat baris baru pada akun-akun sehingga ketika melakukan proses link, Supervisor Auditor melakukan kesalahan dalam melakukan pengelompokkan komponen tersebut. Selain melakukan revisi, manajemen diminta melakukan pengisian pada informasi yang masih kosong seperti informasi mengenai jumlah karyawan PT K pada bagian gambaran umum perusahaan karena manajemen tidak memberikan dokumen rincian karyawan pada tahun 2013 sampai dengan penyusunan draft laporan keuangan. Selain dokumen rincian karyawan terdapat beberapa dokumen dalam data request yang tidak diserahkan kepada tim audit, namun Supervisor Auditor menilai data tersebut tidak terlalu material bagi pengungkapan. Sebagai contoh dokumen rincian karyawan dan struktur organisasi PT K pada tahun 2013, karena tidak terdapat perubahan struktur organisasi dari tahun sebelumnya berdasarkan hasil tanya jawab dengan pihak manajemen. Seluruh data yang dianggap material oleh Supervisor Auditor telah diserahkan oleh manajemen PT K. Proses pengecekan kembali atas draft laporan keuangan oleh manajemen dilakukan beberapa kali sampai manajemen dan Supervisor Auditor menyetujui Universitas Indonesia Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014 50 saldo pada pengungkapan akun dan catatan pengungkapan laporan keuangan yang akan disajikan dalam laporan keuangan konsolidasi. Supervisor Auditor tidak membuat dokumentasi atas proses ini sehingga tidak diketahui berapa kali telah dilakukan revisi atas draft laporan keuangan dan rincian mengenai kesalahankesalahan apa saja yang menyebabkan revisi tersebut. Dalam tahapan ini, Supervisor Auditor juga melakukan komunikasi mengenai isu dan temuan yang muncul selama fieldwork berlangsung. Sebagai contoh adalah temuan mengenai aspek Pajak Pertambahan Nilai (PPN) PT K. Supervisor Auditor menemukan bahwa PT K tidak melaporkan PPN atas penjualan aset tetap yang dilakukan dengan orang pribadi, karena orang pribadi tidak dapat mengkreditkan pajak masukannya sehingga PT K berpendapat bahwa mereka tidak perlu melaporkan penjualan tersebut. Atas pendapat yang diberikan manajemen PT K, Supervisor Auditor memberi saran agar PT K melakukan pembetulan pada SPT PPN. Seluruh penjualan baik yang dilakukan PT K dengan badan usaha atau orang pribadi harus dilaporkan PPN nya. Manajemen menyetujui saran yang diberikan Supervisor Auditor dan mengatakan akan melakukan pembetulan agar tidak terdapat kesalahan penyajian saldo pada akun pajak. 4.2.3.3 Pengisian Audit Checklist Laporan Keuangan Konsolidasi Tahapan selanjutnya, Supervisor Auditor melakukan evaluasi atas seluruh pekerjaan yang telah dilaksanakan sebagai suatu pengendalian bahwa pekerjaan yang dilakukan telah sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan. Hasil evaluasi tersebut kemudian dijelaskan dengan mengisi audit checklist yang didapatkan dari panduan manual KAP ABC. Penugasan pada PT K dapat dikategorikan sebagai audit grup perusahaan walaupun anak perusahaan PT K diaudit oleh auditor lain, karena PT K dan anak perusahaan merupakan satu kesatuan entitas. Hal tersebut menyebabkan ketika Partner Engagement memberikan opini terhadap laporan keuangan PT K maka opini tersebut juga menggambarkan kondisi anak perusahaan. Tabel 4.3 menjelaskan audit checklist yang digunakan dalam penugasan PT K tahun 2013. Universitas Indonesia Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014 51 Tabel 4.3 Checklist Audit Grup PT K A. Consolidation Process Audit Procedure Y/N or Comment and/or Ref n/a Design and perform further audit procedures on the consolidation process, to respond to the assessed RMM of the group financial statements arising from the consolidation process. Such procedures shall include evaluating and determining: a) Whether all components have been included in the group Y financial statements; b) The appropriateness, completeness and Y accuracy of consolidation adjustments and reclassifications; c) Whether any fraud risk factors or N indicators of management bias exist; d) Whether the financial information of any Seluruh anak component not prepared in accordance perusahaan telah with the same accounting policies menerapkan kebijakan applied akuntansi yang sama to statements, the has group been N financial appropriately dengan induk adjusted; e) Whether the financial information n/a identified in the component auditor’s communication is the information incorporated into the group financial Universitas Indonesia Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014 52 statements; and f) Whether the financial statements of any Seluruh anak component with a different year-end to perusahaan telah that menerapkan of the group, have N been periode appropriately adjusted in accordance akhir pelaporan yang with the applicable financial reporting sama dengan induk framework. B. Subsequent Events Audit Procedure Y/N or Comment and/or Ref n/a Where the group engagement team or Y Auditor induk component auditors perform audits on the melakukan tanya financial information of components, have jawab procedures relating to subsequent events at manajemen untuk those components between the dates of the mengetahui adanya financial information of the components and kejadian setelah the date of the auditor’s report on the group tanggal neraca dengan financial statements been completed? Have the component auditor's working N papers in this area been reviewed? Auditor induk tidak mendapatkan data tersebut dari auditor anak perusahaan Where component auditors perform work on n/a a component other than an audit, request them to notify the group engagement team if they become aware of any subsequent events. Universitas Indonesia Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014 53 C. Sufficiency and Appropriateness of Audit Evidence Obtained Audit Procedure Y/N or Comment and/or Ref n/a Evaluate the component auditor’s communication of matters relevant to the group engagement team’s conclusion: a) Discuss significant matters arising from Y Telah dilakukan that evaluation with the component review meeting dengan auditor, component management, or auditor group management, as appropriate; perusahaan b) Determine whether it is necessary to Kertas kerja audit review other relevant parts of the akun pada anak component perusahaan auditor’s Y anak audit documentation. Is the work of the component auditor N sufficient? If No to previous question, determine what Melakukan konfirmasi additional procedures are to be performed lebih intensif untuk and whether these are to be performed by the akun group utang, dan piutang dari engagement team, or by the component auditor. seperti bank, pihak ketiga karena merupakan bukti yang independen Has sufficient appropriate audit evidence been obtained from audit Y procedures performed on the financial information of the components, group-wide consolidation process controls, and the analytical Universitas Indonesia Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014 54 procedures, on which to base the group audit opinion? If No then, request component auditors to perform additional work as required. If this is not feasible, the group engagement team may perform its own procedures on the financial information of the component(s). Sumber: Data Audit PT K 2013 Berdasarkan audit checklist tersebut, terdapat 3 hal yang menjadi penekanan dalam audit grup perusahaan, yaitu mengenai proses konsolidasi, kejadian setelah tanggal neraca, dan kecukupan bukti audit yang didapatkan. Dalam checklist proses konsolidasi, tidak terdapat checklist khusus terkait proses pengungkapan akun dan catatan laporan keuangan untuk memastikan seluruh pengungkapan yang diperlukan telah lengkap sehingga tidak ada prosedur khusus yang harus dilakukan. Pengendalian yang kurang pada proses penting tersebut dapat menimbulkan kesalahan penyajian baik dalam hal saldo maupun kecukupan pengungkapan catatan pada laporan keuangan konsolidasi. 4.2.3.4 Evaluasi Keberlangsungan Usaha Klien Auditor harus melakukan evaluasi mengenai keberlangsungan usaha klien setiap tahunnya sesuai dengan International Standard on Auditing (ISA) 570 mengenai going concern. Evaluasi keberlangsungan ini dilakukan pada tahap awal perencanaan dan tahap akhir penyelesaian. Pada tahap perencanaan, Senior Auditor dan Junior Auditor melakukan evaluasi dengan menjalankan prosedur sesuai audit checklist mengenai evaluasi awal keberlangsungan usaha. Setelah melakukan evaluasi tersebut, Senior Auditor menyimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi going concern PT K antara lain kondisi ekonomi dan politik yang tidak kondusif, fraud, dan bencana alam. Selain itu, Senior Auditor menggunakan Altman’s Z-score, suatu metode analisis laporan keuangan perusahaan dan kemampuan perusahaan dalam mempertahankan kelangsungan usahanya berdasarkan panduan audit manual KAP ABC. Apabila hasil Z-score Universitas Indonesia Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014 55 dibawah 2,6 maka kemampuan perusahaan dalam membayar utang perlu dipertimbangkan secara saksama. Apabila hasil Z-score dibawah 1,1 hal tersebut menggambarkan potensi yang kuat terjadinya ketidakmampuan perusahaan untuk membayar utang pada periode dua tahun mendatang. Tabel perhitungan Altman’s Z-score dan data keuangan PT K yang digunakan terdapat dalam tabel 4.4 dan 4.5. Tabel 4.4 Perhitungan Altman's Z-Score Factor 2013 2012 (Current Assets/Total Assets) x 6.6 4.64 4.41 (Retained Earnings on Balance Sheet / Total Assets) x 3.3 0.46 0.59 (Profit Before Interest and Tax/Total Assets) x 6.7 0.16 0.11 (Shareholder Funds/ Total Liabilities) x 1.0 0.73 0.92 5.99 6.03 Total Z-Score Sumber: Data Audit PT K 2013 “telah diolah kembali” Data yang digunakan auditor dalam menghitung Z-Score tersebut adalah: Tabel 4.5 Data Keuangan PT K untuk Perhitungan Z-score 2013 2012 Current Assets 1,020,506,915,176 791,316,554,872 Total Assets 1,448,605,282,580 1,185,608,919,704 Retained Earnings 202,375,036,882 215,133,126,698 Profit Before Interest and Tax 35,035,732,644 18,955,565,600 Shareholders Funds 612,662,075,588 571,207,336,882 Total Liabilities 835,943,206,728 614,401,582,822 Sumber: Data Audit PT K 2013 “telah diolah kembali” Universitas Indonesia Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014 56 Berdasarkan perhitungan Z-score yang telah dilakukan Senior Auditor, maka dapat diketahui bahwa PT K berada pada zona aman keberlangsungan usaha, walaupun terjadi penurunan skor dari tahun 2012 ke 2013. Kemudian pada tahap akhir penyelesaian auditor tidak melakukan evaluasi final atas keberlangsungan usaha PT K. Senior Auditor juga tidak melakukan pengisian audit checklist. Hal ini dilakukan karena hasil analisis pada tahap awal dianggap telah cukup menggambarkan bahwa PT K tidak memiliki masalah terkait keberlangsungan usaha. Senior Auditor seharusnya tetap melaksanakan evaluasi keberlangsungan usaha PT K pada tahap akhir, karena terdapat kemungkinan perubahan kondisi perusahaan selama audit fieldwork berlangsung dan mempengaruhi keberlangsungan usaha PT K. 4.2.4 Tahap Finalisasi Laporan Keuangan Konsolidasi PT K 4.2.4.1 Pelaksanaan Review Audit Review Manager In Charge Review Partner In Charge Review Bagian Quality Assurance Review Partner Engagement Gambar 4.5 Alur Pelaksanaan Review Audit Memasuki tahap finalisasi laporan keuangan peran Manager In Charge, Partner In Charge, bagian Quality Assurance dan Partner Engagement penugasan audit menjadi sangat penting. Setelah audit dilakukan dan didapatkan draft laporan keuangan konsolidasi, dilakukan review atas hasil kerja tim audit pada penugasan. a. Review Manager In Charge Pada lapisan pertama, Manager In Charge melakukan review setelah adanya komunikasi dan tercapai hasil persetujuan kedua belah pihak baik dari pihak manajemen PT K maupun Supervisor dan Senior Auditor dalam penyajian saldo maupun pengungkapan laporan keuangan. Review yang dilakukan oleh Manager In Charge pada penugasan PT K antara lain meliputi akurasi pada pengungkapan saldo akun laporan keuangan dan pengungkapan pada catatan laporan keuangan berdasarkan PSAK yang berlaku dan persyaratan lain pada Universitas Indonesia Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014 57 industri yang spesifik seperti contoh perbankan. Industri perbankan menggunakan suatu standar khusus yang bernama Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia (PAPI). Setelah Manager In Charge menilai draft laporan keuangan konsolidasi PT K telah disusun dengan benar, maka selanjutnya draft tersebut diserahkan kepada Partner In Charge penugasan audit PT K untuk di review kembali. b. Review Partner In Charge Pada lapisan kedua, review dilakukan Partner In Charge penugasan audit PT K. Review yang dilakukan oleh Partner In Charge lebih berfokus pada bagian pengungkapan catatan laporan keuangan. Partner In Charge memiliki pengalaman yang lebih banyak dibandingkan dengan Manajer In Charge, sehingga Partner In Charge dapat lebih mengidentifikasi secara mendalam mengenai kecukupan pengungkapan catatan pada suatu laporan keuangan. Selain itu, Partner In Charge juga memiliki pengetahuan yang lebih terkait perkembangan, perubahan, penerapan dan pencabutan standar akuntansi terhadap industri tertentu karena informasi tersebut juga diungkapkan dalam laporan keuangan. c. Review Bagian Quality Assurance Setelah Partner In Charge menyetujui draft laporan keuangan konsolidasi PT K, Supervisor Auditor menyerahkan draft kepada bagian Quality Assurance untuk dilakukan review lanjutan. Quality Assurance merupakan pihak yang memiliki kedudukan setara dengan Partner In Charge penugasan audit yang melakukan review dari segi kualitas laporan keuangan. Review yang dilakukan meliputi kepatuhan terhadap standar audit dan akuntansi serta kecukupan pengungkapan dalam proses penyusunan draft laporan keuangan konsolidasi PT K. d. Review Partner Engagement Partner Engagment merupakan Partner yang berwenang untuk memberikan opini pada laporan keuangan suatu perusahaan serta menandatangani laporan audit suatu perusahaan. Sebelum memberikan opini pada Laporan Keuangan Konsolidasi PT K, Partner Engagement melakukan review dengan Universitas Indonesia Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014 58 melihat hasil draft laporan keuangan konsolidasi yang sebelumnya telah melewati tiga tahapan review. Atas review tersebut, Partner Engagement dapat mengetahui kondisi keuangan PT K secara konsolidasi berdasarkan informasi yang terdapat dalam draft laporan keuangan. Partner Engagement juga melakukan tanya jawab dengan Supervisor dan Senior Auditor yang banyak terlibat dalam fieldwork audit serta dengan Manajer dan Partner In Charge mengenai hasil review yang mereka laksanakan sebelumnya. Dalam menjalankan seluruh kegiatan review tersebut, terdapat sebuah checklist finalisasi laporan keuangan yang menyatakan bahwa semua pihak yang berkaitan dengan penugasan PT K telah melakukan review. Checklist tersebut juga digunakan untuk proses pemberian opini sampai dengan laporan keuangan diterbitkan dan data diserahkan kepada Operator pada KAP ABC. 4.2.4.2 Pemberian Opini Laporan Keuangan Konsolidasi Pemberian opini merupakan tahap penentu atas penyajian laporan keuangan suatu perusahaan. Setelah menjalankan seluruh prosedur dan dilakukan review atas hasil pekerjaan tersebut, Partner Engagement menarik kesimpulan dengan mengeluarkan suatu opini. Sebelumnya, Supervisor Auditor terlebih dahulu meminta manajemen untuk membuat surat pernyataan manajemen sebagai penegasan bahwa manajemen telah menyusun laporan keuangan sesuai standar akuntansi yang berlaku, mengungkapkan seluruh informasi yang dibutuhkan, dan memberikan akses kepada auditor untuk memperoleh informasi tambahan untuk kepentingan audit. Surat pernyataan manajemen tersebut harus ditandatangani pengurus perusahaan, dalam hal ini direktur dan direktur utama PT K. Contoh surat representasi manajemen yang dibuat PT K terdapat pada lampiran 3. Setelah Supervisor Auditor menerima surat pernyataan manajemen tersebut, maka opini atas laporan keuangan konsolidasi PT K dapat diberikan. Untuk merumuskan opini atas laporan keuangan konsolidasi, Partner Engagement bersama Partner dan Manager In Charge serta Supervisor Auditor melakukan diskusi. Dalam diskusi tersebut dibicarakan apakah PT K sebagai induk perusahaan telah menyajikan dalam seluruh hal material laporan keuangan dengan wajar. Selain itu, Partner Engagement harus mempertimbangkan opini atas Universitas Indonesia Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014 59 laporan keuangan seluruh anak perusahaan berdasarkan informasi dari Supervisor Auditor dan Senior Auditor yang banyak terlibat dalam fieldwork. Supervisor Auditor mengemukakan bahwa seluruh laporan keuangan anak perusahaan memperoleh opini wajar tanpa pengecualian dari auditor. Namun, terdapat dua anak perusahaan yang memperoleh opini wajar tanpa pengecualian dengan paragraf tambahan. Kedua anak perusahaan tersebut adalah PT ABN dan PT KUS. Berikut adalah penekanan yang diberikan pada paragraf tambahan dalam opini auditor anak perusahaan. 1. PT ABN mengalami rugi bersih sampai dengan 31 Desember 2013 sebesar Rp 4.668.161.092, serta memiliki utang kepada pihak relasi sebesar Rp 17.673.195.314 akibat penyimpangan pimpinan serta staf operasi pada tahun 2011 dan sebelumnya, sehingga menimbulkan piutang bermasalah. Telah dilakukan upaya penagihan oleh perusahaan atas piutang bermasalah tersebut tetapi hasil yang didapat tidak signifikan. 2. PT KUS mengalami rugi bersih sampai dengan 31 Desember 2013 sebesar Rp 498.582.122 dan memiliki utang kepada pihak relasi sebesar Rp 1.732.755.978. Kondisi tersebut disebabkan adanya pembatasan kuota pengisian LPG dari pertamina sehingga jumlah penjualan juga mengalami penurunan. Kedua anak perusahaan tersebut sama-sama memiliki masalah terkait keberlangsungan usaha. Namun dalam laporan keuangan audit tersebut juga tercantum bahwa PT K sebagai pemilik mayoritas berkomitmen untuk terus mempertahankan keberadaan kedua perusahaan tersebut. PT K melakukan beberapa usaha seperti restrukturisasi karyawan pada kedua perusahaan dan memberikan suntikan dana tambahan. Alasan lain mengapa PT K berusaha mempertahankan keberadaaan kedua anak perusahaan tersebut adalah karena PT K melihat terdapat prospek-prospek yang baik dimasa depan dari segi operasional PT ABN dan PT KUS. Partner Engagement menilai bahwa penekanan dalam kedua opini perusahaan tersebut tidak berpengaruh secara signifikan atas opini yang akan Universitas Indonesia Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014 60 diberikan kepada PT K dan anak perusahaan sebagai satu kesatuan entitas. Secara keseluruhan, menimbang bahwa audit pada PT K dilakukan oleh auditor dan opini yang diberikan kepada anak perusahaan secara keselruhan adalah wajar tanpa pengecualian, maka Partner Engagement memberikan opini wajar tanpa pengecualian kepada PT K dan anak perusahaan dalam laporan keuangan konsolidasi. Pemberian atas opini tersebut dilakukan karena PT K dan anak perusahaan dianggap telah memenuhi beberapa kondisi berikut: 1. Seluruh komponen laporan keuangan, baik laporan posisi keuangan, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas telah disajikan dengan benar dan wajar dalam laporan keuangan konsolidasi. 2. Seluruh bukti yang tepat dan memadai sebagai dasar pemberian opini telah didapatkan dan dievaluasi kembali oleh auditor. 3. Laporan keuangan telah dinyatakan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, termasuk penyajian dan pengungkapan pada bagian laporan keuangan telah dilakukan secara memadai. 4. Tidak terdapat kondisi tertentu yang memerlukan adanya pengungkapan paragraf tambahan atau modifikasi dalam laporan keuangan. Contoh opini laporan keuangan konsolidasi PT K yang diberikan oleh Partner Engagement terdapat pada lampiran 4. 4.2.4.3 Pertemuan Akhir dengan Manajemen dan Komite Audit Pada tahap ini, pertemuan dilaksanakan antara Partner Engagement, Partner In Charge, Manager In Charge, Supervisor dan Senior Auditor dalam penugasan PT K dengan manajemen PT K seperti Direktur, Manager In Charge accounting, Manager In Charge finance serta Komite Audit. Pertemuan ini bertujuan sebagai sarana komunikasi setelah penugasan selesai dilaksanakan. Supervisor dan Senior Auditor yang banyak terlibat dalam fieldwork audit Universitas Indonesia Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014 61 menyampaikan pertanggungjawaban atas pelaksanaan audit kepada PT K. Pada tahap komunikasi ini Supervisor Auditor memiliki pengendalian berupa checklist untuk memastikan bahwa pertemuan akhir ini telah mencakup hal-hal mengenai: Tabel 4.6 Checklist Pertemuan Manajemen dan Komite Audit Audit Procedure Y/N or Comment and/or n/a Ref Determine the matters to be communicated with group management, identified by the group engagement team or a component auditor: a) Deficiencies in group-wide controls and N controls at components; b) Fraud identified, or information indicating a fraud may exist. If a component auditor is required to express N n/a an opinion on the financial statements of a component for local statutory or other purposes, request group management to inform component management of any matters that may significant to the financial statements of the component, but of which component management may unaware. In addition to the communicate with those charged with governance of the group: a) Instances where the evaluation of work performed by a component auditor N raised a concern about the quality of Universitas Indonesia Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014 62 that auditor’s work; b) Any limitations on the group audit; N c) Fraud/ suspected fraud (involving group or component management, employees with significant roles in group-wide controls, or others, where the fraud N resulted in a material misstatement of the group financial statements). Note: matters in b) and c) may be communicated as and when they occur Sumber: Data Audit PT K 2013 “telah diolah kembali” Berdasarkan checklist tersebut, pada tahap komunikasi dengan manajemen terdapat beberapa hal yang harus dibahas. Hal pertama yaitu komunikasi yang dilakukan oleh Supervisor Auditor maupun Senior Auditor dengan manajemen terkait apakah pengendalian perusahaan secara keseluruhan dan pengendalian terhadap anak perusahaan telah cukup memadai, serta mengenai apakah ada indikasi isu fraud yang terjadi dalam perusahaan. Kemudian, terkait komunikasi mengenai apakah auditor anak perusahaan disyaratkan menyatakan opini atas anak perusahaan untuk tujuan perundang-undangan lokal. Hal terakhir adalah mengenai evaluasi kinerja dari auditor anak perusahaan dan apakah ada pembatasan dalam penugasan audit. Secara keseluruhan, Supervisor Auditor menilai pengendalian internal yang dimiliki PT K telah baik dan tidak terdapat indikasi fraud yang terjadi di dalam perusahaan. PT K disarankan untuk dapat tetap mempertahankan kondisi tersebut dan apabila memungkinkan meningkatkan pengendalian yang ada di dalam perusahaan. Selain itu, hasil kerja auditor anak perusahaan dianggap cukup baik dan tidak menimbulkan concern khusus atas kualitas audit. Pihak manajemen PT K juga tidak melakukan pembatasan dalam bentuk apapun kepada Supervisor, Senior dan Junior Auditor dalam akses informasi selama melakukan fieldwork dan penugasan audit grup perusahaan. Universitas Indonesia Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014 63 4.2.4.4 Penerbitan Laporan Keuangan Konsolidasi Penerbitan laporan keuangan konsolidasi PT K dilakukan setelah persetujuan didapat baik dari pihak manajemen PT K dan tim penugasan audit dalam seluruh hal material yang terdapat pada laporan keuangan konsolidasi. Sebelum mencetak laporan keuangan konsolidasi PT K, auditor melakukan beberapa pengecekan akhir. Pengecekan tersebut meliputi: 1. Semua penulisan kata-kata dalam laporan keuangan telah dilakukan dengan benar (tidak ada kesalahan pengetikan). 2. Semua penulisan kata-kata dalam laporan keuangan dilakukan dengan susunan yang baik. 3. Semua penulisan referensi dalam laporan keuangan telah dipastikan merujuk kepada bagian yang benar. Sebagai contoh: dalam laporan posisi keuangan bagian akun kas dan bank terdapat referensi pada poin 2.d, 2.e, 2.s, 3, 29 yang memuat catatan unsur kas dan bank. Setelah meyakini bahwa susunan laporan keuangan telah benar baik dari segi penyajian saldo, catatan, dan penulisan auditor mencetak laporan keuangan konsolidasi PT K dalam bentuk hardcopy. Pencetakan laporan keuangan konsolidasi tersebut dilakukan oleh bagian Operator di kantor KAP ABC dan harus disertai dengan checklist finalisasi laporan keuangan untuk memastikan bahwa laporan keuangan telah di review oleh pihak-pihak terkait dan tahapan finalisasi telah dilaksanakan dengan benar. Contoh checklist finalisasi laporan keuangan pada penugasan PT K terdapat pada lampiran 5. Laporan keuangan konsolidasi tersebut kemudian dikirimkan kepada pihak klien, namun pihak KAP ABC juga harus memiliki salinan laporan keuangan sebagai dokumentasi beserta dengan seluruh file softcopy yang dimiliki Supervisor dan Senior Auditor untuk diserahkan kepada bagian Operator. Seluruh berkas dan data berbentuk hardcopy terkait penugasan PT K juga disimpan sebagai bukti audit apabila terdapat suatu permasalahan di kemudian hari yang mengharuskan auditor melakukan penelusuran bukti tersebut dan sebagai bahan yang dapat digunakan dalam penugasan selanjutnya. Universitas Indonesia Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan 1. Audit proses atas laporan keuangan konsolidasi PT K dimulai dengan audit yang dilakukan pada PT K sebagai induk perusahaan kemudian dilanjutkan dengan penyelesaian kertas kerja audit konsolidasi dengan teknik menggabungkan saldo audited induk perusahaan dan anak perusahaan yang telah diaudit oleh auditor lain (reperformance) sehingga menghasilkan saldo konsolidasi dalam laporan keuangan. 2. Proses penyelesaian kertas kerja audit konsolidasi PT K yang dilakukan tim audit dari KAP ABC telah sesuai dengan prosedur konsolidasi yang terdapat dalam PSAK 4 revisi 2009 mengenai Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri. 3. KAP ABC telah menjalankan prosedur yang disyaratkan dalam International Standard on Auditing (ISA) 600 mengenai audit grup perusahaan, yaitu dengan melakukan review serta evaluasi terhadap auditor anak perusahaan melalui pemberian instruksi audit dan review meeting secara berkala. 4. Secara umum, seluruh proses dalam audit atas laporan keuangan konsolidasi PT K dari awal penugasan audit grup perusahaan sampai terbitnya laporan keuangan konsolidasi telah dilakukan KAP ABC dengan baik. Namun, terdapat beberapa kekurangan dari segi pengendalian dalam penyusunan draft laporan keuangan terkait dengan pengungkapan saldo dan informasi pada bagian catatan laporan keuangan. Selain itu, evaluasi keberlangsungan usaha PT K pada tahap penyelesaian juga tidak dilaksanakan oleh KAP ABC. 64 Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014 Universitas Indonesia 65 5.2 Saran Untuk PT K: 1. PT K sebaiknya membuat konsolidasi sendiri secara internal, tidak hanya bergantung pada hasil kerja tim Audit KAP. Apabila memungkinkan PT K juga dapat menggunakan perangkat lunak yang terintegrasi dengan anak perusahaan untuk mempermudah proses konsolidasi. 2. PT K menyiapkan format kertas kerja audit yang baku bagi anak perusahaan yang diaudit oleh auditor lain sehingga terjadi keseragaman akun pada induk dan anak perusahaan, seperti pada induk perusahaan PT K yaitu PT J yang memiliki consolidation package. Untuk KAP ABC: 1. KAP ABC sebaiknya melakukan pengendalian yang lebih kuat pada pengungkapan saldo dan catatan laporan keuangan konsolidasi. Contoh rincian checklist tambahan yang dapat dibuat oleh KAP ABC terdapat pada lampiran 6. 2. KAP ABC sebaiknya menyiapkan pembimbing bagi setiap peserta magang untuk memberikan pengarahan intensif kepada peserta magang. Untuk Ikatan Akuntan Indonesia (IAI): 1. IAI dapat mengembangkan proyek mengenai pengembangan tools yang digunakan dalam konsolidasi, sehingga proses konsolidasi laporan keuangan menjadi lebih mudah dan hasil konsolidasi lebih akurat. Universitas Indonesia Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014 66 DAFTAR REFERENSI Agoes, Sukrisno. (2012). Auditing: Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan oleh Akuntan Publik. Jakarta: Salemba Empat. Arens, A.A., Elder, R.J., Beasley, M.S. (2011). Auditing and Assurance Service: An Integrated Approach. Singapore: Prentice Hall. Baker, et al. (2012). Advanced Financial Accounting: An Indonesian Perspective. Jakarta: Salemba Empat. Boynton, W.C., Johnson, R.N., & Kell, W.G. (2003). Modern Auditing 7th Edition. Jakarta: Erlangga. Ikatan Akuntan Indonesia. (2012). Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 4: Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri. Jakarta: Ikatan Akuntan Indonesia. International Federation of Accountants (2009). ISA 600, Audit of Group Financial Statements. New York: International Federation of Accountants. International Federation of Accountants (2009). ISA 700, Forming Opinion and Reporting on Financial Statements. New York: International Federation of Accountants. KAP ABC. (2014). Data Audit PT K Tahun 2013. Jakarta: KAP ABC. Karyawati, Golrida. (2011). Akuntansi Keuangan Lanjutan Edisi IFRS. Jakarta: Erlangga. Martani, Dwi. (22 Januari 2014). Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 65: Laporan Keuangan Konsolidasian. 4 Juni 2014. http://staff.blog.ui.ac.id/martani/files/2011/04/PSAK-65-Laporan-keuangankonsolidasian-IFRS-10-Consolidated-FS-22012014.pptx Spector, Stephen. (2011). International Financial Reporting Standard 10 (IFRS 10), Consolidated Financial Statements. 4 Juni 2014. http://cgapdnet.org/Non_VerifiableProducts/ArticlePublication/IFRS_E/IFRS _10_2011.pdf Universitas Indonesia Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014 67 Lampiran 1: Contoh Form Data Request FORM DATA REQUEST Client : PT K Prepared by : Team Period : 31 Desember 2013 Reviewed by : ASP Date : 20 Jan 2013 Date : Berikut adalah data-data yang kami butuhkan untuk audit Laporan Keuangan PT K Per 31 Desember 2013: Received No Description A GENERAL – DOCUMENT B 1. Perubahan AD/ART Perusahaan selama 2013 2. Risalah RUPS selama 2013 yang belum diaktakan 3. Notulen Rapat Direksi selama Januari – Desember 2013 4. Notulen Rapat Komisaris selama Januari – Desember 2013 5. Notulen Rapat Komite Audit selama Januari – Desember 2013 6. Internal Memo yang dikeluarkan selama Januari – Desember 2013 7. Perubahan SOP selama tahun 2013 (apabila terdapat perubahan) 8. Kontrak dan perjanjian baru dengan Bank dan Pihak Ketiga selama 2013 9. Perjanjian-perjanjian baru dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa selama tahun 2013 10.List Lawyer dan Alamatnya 11.Laporan Aktuaris GENERAL – FINANCIAL C 1. Laporan budget Perusahaan tahun 2013 yang sudah disetujui oleh Management 2. Laporan forecast Perusahaan (s/d 3 atau 5 tahun ke depan) yang sudah disetujui oleh Management 3. Business Plan Perusahaan tahun 2013 yang sudah disetujui oleh Management GENERAL – EMPLOYEE Notes Name Date - - IRM 27/02/14 IRM 27/02/14 Tidak diserahkan - - IRM 07/02/14 IRM 07/02/14 IRM 07/02/14 1. Organization Chart 2013 (lengkap dengan nama dan jumlah karyawan per masing-masing departement / divisi) 2. Job Description 3. List karyawan per 31 Desember 2013 (lengkap Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014 Tidak diserahkan Tidak diserahkan 68 (lanjutan) Received No Description Notes Name Date dengan riwayat pendidikan) D GENERAL – AUDIT INTERNAL 1. Rekap pemeriksaan selama tahun 2013 2. Summary Finding - hasil pemeriksaan audit internal selama 2013 3. Seluruh laporan Audit Internal selama 2013 4. Struktur organisasi (khusus audit internal – lengkap dengan nama personil) E LAPORAN KEUANGAN 1. Trial Balance per 31 Desember 2013 IRM 22/01/14 2. General Ledger Januari – Desember 2013 IRM 22/01/14 3. General Ledger Januari 2014 IRM 20/02/14 4. Journal Voucher Januari - Desember 2013 IRM 22/01/14 5. Laporan keuangan segmen IRM 07/02/14 IRM 24/02/14 Aspal IRM 22/01/14 Handling Equipment IRM 22/01/14 Heavy Equipment IRM 22/01/14 Aspal IRM 24/01/14 Handling Equipment IRM 24/01/14 Heavy Equipment IRM 24/01/14 IRM 27/01/14 IRM 27/01/14 6. Final report laporan keuangan auditan final perusahaan anak F LAPORAN LABA RUGI 1. 2. G Tidak diserahkan Rekapitulasi Penjualan bulan Jan– Des 2013 Rekapitulasi Pembelian bulan jan – Des 2013 PERPAJAKAN 1. SPM dan SSP PPN dan Pajak Penghasilan selama 2013 PPN PPh pasal 21 Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014 69 (lanjutan) Received No Description 2. 3. 4. Date PPh pasal 23/26 IRM 27/01/14 PPh pasal 4 ayat (2) IRM 27/01/14 PPh pasal 29/28A IRM 27/01/14 IRM 24/02/14 PPh pasal 21 IRM 24/02/14 PPh pasal 23/26 IRM 24/02/14 PPh pasal 25 IRM 24/02/14 PPh pasal 4 ayat (2) IRM 24/02/14 PPh pasal 29 IRM 24/02/14 IRM 20/01/14 - - Rekonsiliasi saldo pajak menurut laporan keuangan dengan jumlah pajak yang dilaporkan pada SPM dan SPT. PPN Perhitungan beban pajak dan hutang pajak penghasilan badan tahun 2013. SKP dan STP yang diterima selama 2013 5. H Surat menyurat dengan otoritas perpajakan selama 2013 6. Rekapitulasi status terakhir dari kasus perpajakan Perusahaan KAS DAN BANK - - IRM 26/02/14 1. IRM 05/02/14 IRM 27/02/14 IRM 05/03/14 IRM 22/01/14 Handling Equipment IRM 22/01/14 Heavy Equipment Equipment IRM 22/01/14 IRM 07/02/14 IRM 22/01/14 2. 3. I Notes Name Rekening Koran masing-masing bank beserta rekonsiliasi Berita Acara Pemeriksaan Kas per 31 Desember 2013 Konfimasi bank PIUTANG USAHA & PIUTANG LAIN-LAIN 1. 2. 3. Rincian piutang usaha per pelanggan per 31 Des 13 Aspal Rincian penyisihan piutang usaha per pelanggan per 31 Des 2013 Aging Schedule piutang usaha per pelanggan per invoice per 31 Des 13 Aspal Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014 70 (lanjutan) Received No Description 4. 5. J 2. 3. 2. 3. IRM 22/01/14 Heavy Equipment IRM 22/01/14 IRM 27/02/14 Rincian piutang pegawai per 31 Desember 2013 Surat Pengakuan Hutang Karyawan selama tahun 2013 Tidak diserahkan Perjanjian hutang piutang dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa selama tahun 2013 Rekonsiliasi hutang piutang dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa Perhitungan bunga anak usaha tahun 2013 IRM 22/01/14 IRM 17/02/14 Tidak diserahkan Rincian Uang Muka Pembelian per supplier per 31 Des 2013 Aspal IRM 12/01/14 Handling Equipment IRM 22/01/14 Heavy Equipment IRM 28/01/14 IRM 25/02/14 IRM 27/02/14 IRM 27/02/14 IRM 24/01/14 Handling Equipment IRM 24/01/14 Heavy Equipment IRM 24/01/14 IRM 24/01/14 Rekapitulasi asuransi aktiva per 31 Des 2013 beserta skedul amortisasinya Salinan polis asuransi tahun 2013 PERSEDIAAN 1. 2. 3. M Handling Equipment PEMBAYARAN DI MUKA DAN JAMINAN 1. L Date HUTANG PIUTANG DENGAN PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA 1. K Notes Name Rincian Persediaan spareparts per item per 31 Des 2013 Laporan mutasi persediaan tahun 2013 dan perhitungan nilai perolehan persediaan (FIFO) Aspal Rekonsiliasi saldo persediaan menurut buku dan menurut perhitungan fisik per 31 Des 2013 AKTIVA TETAP Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014 71 (lanjutan) Received No Description Date Daftar aktiva tetap per item beserta skedul penyusutannya per 31 Desember 2013 2. Perhitungan laba/rugi penjualan aktiva tetap selama tahun 2013 PENYERTAAN SAHAM IRM 22/01/14 IRM 25/02/14 1. Supporting documents penyertaan saham pada perusahaan anak pada tahun 2013 beserta bukti setoran modal 2. Konfirmasi penyertaan saham PT K kepada anak usaha. HUTANG DAGANG IRM 27/02/14 IRM 03/02/14 Rincian hutang dagang – spareparts local yale per 31 Des 2013 Aging schedule hutang dagang per invoice per 31 Des 2013 Aspal IRM 22/01/14 IRM 22/01/14 Handling Equipment IRM 22/01/14 Heavy Equipment IRM 22/01/14 IRM 28/01/14 Handling Equipment IRM 28/01/14 Heavy Equipment IRM 28/01/14 Keuangan IRM 25/02/14 IRM 25/02/14 IRM 27/02/14 Handling Equipment IRM 27/02/14 Handling Equipment IRM 27/02/14 IRM 27/02/14 1. N O 1. 2. P BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR 1. Rincian biaya yang masih harus dibayar per departemen per 31 Desember 2013 Aspal 2. Q Notes Name Perhitungan bunga yang masih harus dibayar per 31 Des 2013 3. Perhitungan biaya yang masih harus dibayar yang merupakan estimasi dari manajemen (jika ada) HUTANG LAIN-LAIN 1. 2. Rincian hutang lain-lain per departemen per 31 Des 2013 Aspal Rincian hutang lain-lain – potongan per 31 Des 2013 Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014 72 (lanjutan) Received No Description 3. 4. Rincian hutang lain-lain – lain-lain per 31 Desember 2013 Rincian Uang Muka Penjualan per customer per 31 Des 2013 Handling Equipment Heavy Equipment R Date IRM 27/02/14 IRM 22/01/14 IRM 28/01/14 IRM 10/02/14 IRM 05/02/14 IRM 27/02/14 KEWAJIBAN LAIN 1. 2. Perjanjian fasiltas perbankan baru / addendum fasilitas perbankan yang diterima Perusahaan Perhitungan estimasi kewajiban imbalan kerja karyawan per 31 Desember 2013, oleh: Aktuaris Manajemen S Notes Name EKUITAS 1. RUPS deviden tahun 2013 IRM 22/01/14 2. Bukti pembayaran deviden tahun 2013 IRM 27/02/14 3. SK Tantiem atas pembagian bonus IRM 17/02/14 Data-data yang diperlukan dan belum disebutkan pada permintaan ini selanjutnya akan disampaikan langsung kepada bagian terkait pada saat dilakukan audit fieldwork. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih. Hormat Kami, Auditor KAP ABC Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014 73 Lampiran 2: Contoh Instruksi Audit Anak Perusahaan Jakarta, February 11 2014 KAP xxxx & Rekan Jakarta - Indonesia Attn : xxxx, Ak., M.Si. CPA Dear Sir, GROUP AUDIT INSTRUCTIONS TO COMPONENT AUDITOR Reporting Year Ending 31 December 2013 PT K 1. Background 1.1 We have been engaged by the above client to audit its group financial statements as of and for the year ending above. It is our understanding that you have been directly retained by your client (as stated below) to audit its financial statements as of and for the above year ending. We request that you assist us with our engagement in accordance with these instructions and you are asked to confirm your willingness and ability to cooperate with us in this regard (see Form 412 attached). CLIENT OF THE COMPONENT AUDITOR 1.2 Definitions: Group engagement team refers to the engagement team responsible for signing-off the audit report on the group financial statements. Group engagement partner refers to the partner assigned to the group engagement team to ensure that work requested of a component auditor is adequately planned on a timely basis and executed in a manner that assures quality, efficiency and timely reporting. Engagement quality control reviewer refers to second audit partner who is assigned to the group engagement team. Financial Information defined to include such as the financial statements, financial information reporting package / an audit of specific balances, accounts, disclosures/ specified audit procedures on, etc. Controlling auditing standards refer to the auditing standards with which the audit of the group financial statements shall comply and these are the Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) established by the Institut Akuntan Publik Indonesia. Compliance with International Standards on Auditing (“ISA”) or the full scope audit under USA GAAS will meet the requirements of Standar Profesional Akuntan Publik. Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014 74 (lanjutan) The reporting currency refers to the currency in which the financial statements of the main reporting entity are expressed (i.e., those used in the group financial statements). Reporting package refers to a copy of the client reporting package containing financial information that has been transmitted by a component to headquarters for consolidation. Depending on the client's reporting system, the reporting package may be pre-audit, pre-audit plus some, but not all, audit adjustments, or after-audit. Component refers to a subsidiary / associate / joint venture. 1.3 Fee Arrangements and Hours All billings and collections should be settled locally and is the responsibility of your firm. The audit partner or manager should meet with client management as soon as practicable and agree on a complete program of work that client personnel will perform. This should include a list of schedules and analyses to be prepared and their due dates, as well as dates for closing and reconciling accounts. To avoid any possible later misunderstanding, this plan should be in writing. Please maintain time and fee accumulation records. If you have a budget overrun that you believe is attributable to client closing problems or audit problems encountered, a memo should be sent to the client with an explanation of the overrun in the amount you believe it appropriate to recover. You should agree on the factual content with local client management and indicate this in the memo. 2. Scope Of Work and Preparation of Group Financial Statements 2.1 You are being requested to conduct procedures in accordance with the scope of work set out in the attached (Form 671 Section 1 or Appendix C) and to report to us in accordance with these instructions. 2.2 Please take note that although we expect you to confirm the completion of all the relevant procedures set out in the attached (form 671 or Appendix C) at the completion of the audit, it is important for you to perform certain procedures such as those in Sections 1 to 4 of form 671 and have assessed the risks, considered the procedures and where appropriate completed them at the planning stage of the audit and that any risk of material statements in the financial statements and significant risks if any are brought to the attention of the group engagement partner. Certain of these procedures cannot be and should not be left to the completion stage of the audit. 2.3 Our audit of the group financial statements will be in accordance with Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) (the controlling auditing standards as defined above). Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014 75 (lanjutan) 2.4 The parent company prepares its financial statements in accordance with the Indonesian Financial Accounting Standards which include the Statement of Financial Accounting Standards (PSAK) and Interpretation of Financial Accounting Standards (ISAK) issued by the Financial Accounting Standards Board - Indonesian Institute of Accountants (IAI). The component’s financial statements and Financial Information should be prepared by client personnel in accordance with standard accounting policies adopted by parent company based on PSAK. These accounting policies should be used by you as a reference in your audit of the the Financial Information. Where these accounting policies are not permitted by local legislation or tax requirements, please provide on a separate schedule the journal entries required to make the Financial Information conform to the requirements of the parent company. 2.5 You are requested to confirm to us in writing your familiarity with both the accounting policies above and the controlling auditing standards and your compliance therewith (please see Form 412 or Appendix B attached). 3. Translation into Another Currency If the component entity uses a local currency that is not used for group reporting purposes, local management will be responsible for translating the local Financial Information into the group reporting currency at a closing rate to be agreed with group management. You are responsible for checking that the translation has been performed accurately at the agreed rate(s), in accordance with group management instructions and so as to comply with the requirements of PSAK 10 The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates. 4. Ethical Requirements As the auditors of the group financial statements, we are required to maintain our independence from the named client in accordance with all the relevant ethical requirements (such as the Code of Conduct and Ethics issued by the Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) or the Code of Conduct and Ethics issued by the International Federation of Accountants (IFAC) and The International Ethics Standards Board for Accountants (IESBA). A copy of these is available on the IFAC website: www.ifac.org. You are required to maintain your independence in accordance with those principles and rules and confirm to us in writing your familiarity with those principles and rules and your compliance therewith (please see Form 412 or Appendix B attached). 5. Materiality (for audit engagements) Overall Materiality (as Rp 30.615.786.000 used by us) amount to: 5.1 We expect you to report to us in the Summary of Issues, all accounting errors or significant matters (individually or aggregate) which exceed 3% of the overall materiality above identified during your audit. 5.2 Based on your firm’s audit methodology, you are expected to confirm to us in writing your own overall materiality and performance materiality level or levels you have determined for the purposes of assessing the risks of material misstatement and conducting audit testing at the component level (please see Form 412 or Appendix B attached). This should be set at a level(s) lower than the overall materiality level (and/or specific amounts) provided above. Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014 76 (lanjutan) Performance Materiality is used during audit conduct to determine the nature, timing and extent of your audit procedures at the component level. 5.3 Your limits of overall materiality for the component should be used and must comply with the SPAP 312 including any revision to the overall materiality and or performance materiality as the audit is progressed. 5.4 The level of audit testing should allow you to express the conclusion that the Financial Information is unlikely to be materially misstated and reference to this definition of materiality will be included in your memo opinion to us. 5.5 For each class of transactions, account balances or disclosures the component auditor shall assess whether there are any circumstances (including qualitative factors) for which misstatements of lesser amounts than Overall Materiality could reasonably be expected to influence the economic decisions of users taken on the basis of the financial statements. If so, please use your professional judgment to determine Specific Performance Materiality levels to be applied to those particular classes of transactions, account balances or disclosures. 5.6 Not with standing the previous considerations, client expectations with respect to the detection of misstatements and/or other considerations deemed significant by you, may dictate a smaller materiality limit than might be otherwise appropriate. Such expectations and other considerations, if any, should be taken into account and documented when establishing a materiality limit for audit purposes. 5.7 All individual uncorrected misstatements which exceed 3% of the component’s overall materiality above as determined on a test by test basis, not in aggregate are to be regarded as non-trivial. Please include any projected or potential misstatements, as well as actual errors identified which exceed 3% of the overall materiality limit and please ensure these represent misstatements which are not reflected in the Financial Information reporting package submitted by the local entity. 5.8 Uncorrected Misstatements: Please prepare a listing of the following: a) b) All individual uncorrected misstatements as in paragraphs above. Any disclosure or misclassification misstatements identified, which you consider to be material. 5.9 A detailed description of the nature and circumstances of each of the misstatements identified. 5.10 Adjusting Entries Please prepare a listing of any other individual proposed audit adjustments and reclassifications. The listing should include only adjustments proposed by you but not reflected in the Financial Information reporting package submitted by the local Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014 77 (lanjutan) entity. Please provide a detailed description as we may be discussing these matters with group management. The more detail provided, the better. Adjustments must not be made to the basic figures after they are forwarded to the parent company without informing us and obtaining an acknowledgement from us. This listing will be used to enable us to evaluate the materiality of all such proposed adjustments and reclassifications relative to the group financial statements. In addition, the parent company uses this data to assist in evaluating the effectiveness of the local entity's accounting and reporting systems and controls. 5.11 6. Adjusting Entries to comply with PSAK Please prepare a listing of individual proposed audit adjustments and reclassifications that would be required to ensure that your client’s Financial Information comply with PSAK used by the parent company. The listing should include only adjustments proposed by you but not reflected in the Financial Information reporting package submitted by the local component. Please provide a detailed description as we may be discussing these matters with group management. The more detail provided, the better. This listing will be used to enable us to evaluate the materiality of all such proposed adjustments and reclassifications relative to the consolidated financial statements. Related Parties You are requested to advise us on a timely basis of any other related parties that are known to you or that you become aware of during the conduct of the engagement (please see Form 412 or Appendix B attached). We expect you to search for related parties from publicly available information, such as internet search. 7. 8. Significant Risks You are requested to advise us of any other significant risks of material misstatement of the group financial statements, due to fraud or error, which you identify during the engagement and your audit response to such risks, on a timely basis (please see Form 412 or Appendix B attached). Group Engagement Team Please note the contact details of the Group Engagement team Name Client Service Partner / Group Engagement Partner Group Audit Manager xxxxx xxxxx Our address is: Jakarta, Indonesia Telephone: (62) (21) 1234 5678. Facsimile: (62) (21) 1234 5678. Website: http://www.xxxxxx.com Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014 Email, Telephone [email protected] P: (62) (21) 1234 5678 [email protected] P: (62) (21) 1234 5678 78 (lanjutan) 9. Component Auditor Reporting Timetable 9.1 The reports indicated in Appendix A, Component Auditor Reporting Timetable are required by the group auditor on or before the dates stated in Appendix A. Generally information should be sent to the group engagement partner and group engagement manager (see above) by email or by postal mail to the address given above. 9.2 To ensure that communication and coordination remains as efficient as possible, please ensure these deadlines are complied with. Please contact us upon receipt of these instructions if any aspect is unclear or you have any questions. 9.3 If you foresee a delay in delivering any information to us, please inform the group engagement partner and group engagement manager as soon as practicable, giving reasons for the delay. The group engagement team is committed to delivering summaries of key information to group management immediately after each due date, and therefore any delay will impact those deliverables. 9.4 All routine correspondence and forms should be sent directly to the group engagement manager. 9.5 The following matters must be reported to the group engagement partner and group engagement manager as soon as practicable: a) Significant accounting, financial reporting and auditing matters, including accounting estimates and related judgments/ application of accounting policies b) Matters relating to the going concern status of the component c) Matters relating to litigation and claims d) Significant deficiencies in internal control that the component auditor has identified during the performance of the work on the financial information of the component, and information that indicates the existence of fraud e) Any material unusual events f) Any local professional and statutory requirements which vary substantially from those used by the group g) Any unexpected difficulties arising in meeting the reporting requirements or deadlines when the work is in progress h) Any restrictions on the local distribution of any reports and related financial statements. 10. 10.1 Other Matters Local Statutory Financial Statements If you will be issuing a separate local entity statutory financial statements audit report, please provide one unbound copy to us. We understand your audit reports are formally distributed only to shareholders and we request that, if necessary, you obtain the client’s permission to send a signed copy to us for our records. 10.2 Management Representation Letter Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014 79 (lanjutan) Please obtain a representation letter from the component management, appropriately tailored to fit the circumstances and nature of the work conducted. The representation letter should report to you and include local management’s acknowledgement of their responsibilities, responsibilities for the fair presentation of Financial Information in conformity with the accounting policies used by the parent company, and that they have made available to you all financial records and related information needed for the purposes of your work, etc. 10.3 Legal Representation Letters Attorneys (lawyers) who provided substantial services during the year to your audit client should be circularized. You are required to identify significant lawsuits and attorneys engaged locally and inform us of these matters (if any). Arrangements should be made to be certain that responses are received before the conclusion of your fieldwork. 10.4 Management Letter We request you to observe the following, in issuing a management letter to component management: 1. Upon delivery of your management letter draft to management for comments, please forward copies to the group engagement manager. 2. The final management letter must contain management's responses and be delivered to group engagement manager and by the due date in Appendix A. Management responses must be an integral part of the management letter and therefore responses must be elicited early enough to meet the above deadline. The management responses may contain differences of opinion as to the seriousness of the problem or the remedial actions and other recommendations, but should not contain disagreements of fact. In addition, when management agrees with your recommendations, a timetable and responsibilities must be established and included in the response. In your transmittal, please indicate who in management has approved the local entity's response. 3. Group management is interested in business points and points that address streamlining and efficiency of the accounting or administrative functions which could result in savings. The issue of cost/benefit (i.e., the cost of implementing the recommendation versus the anticipated benefit) must be mentioned in the recommendations. 4. Please provide two unbound and unstapled copies of the final management letter. Copies will be provided to group management exactly as submitted by you. 5. If no recommendations are expected to be issued, you should inform the client and the group engagement manager in Indonesia that none will be issued. 6. The audit committee of the parent company will be provided with a copy of the management letter or informed that no recommendations were made. Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014 80 (lanjutan) Please acknowledge receipt of these instructions, and if any questions or problems arise now or later, communicate with us immediately. Yours sincerely, _____________________ xxxxx Partner In Charge Jakarta Indonesia Enclosures: List of appendices used: Appendix A Component Auditor Reporting Timetable Appendix B.412 Component Auditor Planning Acknowledgements Appendix C.671 Component Auditor Completion Acknowledgements Appendix D Group Companies and Related Parties Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014 81 (lanjutan) Appendix A Component Auditor Reporting Timetable Reference to Reporting Requirements Instructions 1. 1.1 Component Auditor Planning Acknowledgements (Form 412) (Appendix B) 2. 2.2 Component Auditor Completion Acknowledgements (Form 671). Appendix C 3. 9.5 Important matters No. 4. 5.10 Uncorrected Misstatements 5. 10.1 Management Representation Letter 6. 10.5 Management Letter 7. 5.10 / 5.11 8. 5.7 9. 10.1 List of Adjusting Entries List of Uncorrected Misstatements – Listing all individual uncorrected misstatements which exceed 3% of the overall materiality limit Local Statutory Financial Statements and Audit Report Due Date As soon as practicable As soon as practicable March 11, 2014 March 11, 2014 March 11, 2014 March 11, 2014 March 11, 2014 March 11, 2014 Please note that the items are to be received in Indonesia by the due dates. Please see the contact names and addresses in paragraph 8. Please comply with the instructions in paragraph 9. Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014 82 (lanjutan) Appendix B COMPONENT AUDITOR PLANNING ACKNOWLEDGMENTS (Form 412 Appendix B) To: KAP ABC Jakarta, Indonesia Attention: Mr xxx, Partner Facsimile: E-mail: cc: (62) (21)1234 5678 [email protected] [email protected] From: ...................................... Date: Subject: Component Auditor Planning Acknowledgments Name of component: [Name of component auditor to whom the instructions are being issued] Name of parent company: PT K Reporting Year / Period Ending: 31 December 2013 This acknowledgement form asks for information and explanations from the component auditor to enable the group engagement partner to express an opinion on the group financial statements. The reply from the component auditor will help the group engagement team by providing planning information on the approach to the component’s audit work. When replying to the acknowledgement, we will provide any other information which the group auditors should be made aware of. If there are any aspects of the component’s work to be discussed with the group engagement team member, we (component auditor) will telephone the person concerned and will arrange a meeting or call if necessary. 1. Confirmations and Acknowledgements No. 1 2 3 Confirmations by component auditor We will be able to comply with the instructions and expect to meet the due dates set forth in Appendix A Component Auditor Reporting Timetable of the Group Audit Instructions. If No, give details. We will cooperate with you and provide you with access to relevant audit documentation. If No, give details. We confirm that our firm operates in an environment Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014 Y or N or N/a Comment and/or Ref. 83 (lanjutan) 4 5 6 7 8 9 10 that actively oversees the auditing profession. Provide date of last external oversight inspection at your firm. If No, give details. We acknowledge that the financial information subject to our work (described in Component Auditor Completion Acknowledgements Form 671 will be included in the group financial statements for the year-end of the parent entity above. If No, give details. We acknowledge that you may consider it necessary to be involved in the work you have requested us to perform. If the scope of our work is an audit or review, we acknowledge that you have provided us with an overall group materiality level for our work. We acknowledge that in accordance with your instructions (paragraph 5 of the instructions) for setting performance level materiality for the purpose of designing and conducting our audit testing, we have determined that the performance materiality level(s) we will use for this engagement will be (insert the amount or amounts in box or in an attachment). We acknowledge that you have provided us with a list of known related parties prepared by group management and any other related parties that you are aware of. We will communicate to you on a timely basis any other related parties of which we become aware. We acknowledge that you have provided us with a list of significant risks of material misstatement of the group financial statements, due to fraud or error, which you have identified as relevant to our work (in the instruction letter and or Appendix D Significant Risks of Material Misstatement of the Group Financial Statements). We will communicate any other significant risks of material misstatement of the group financial statements, due to fraud or error, which we identify and our audit responses to those risks, on a timely basis. We confirm that we have an understanding of the relevant ethical and regulatory requirements that is sufficient to enable us to fulfil our responsibilities. Further we confirm that we will comply with the relevant ethical and regulatory requirements (paragraph 4 of the instructions). In particular, and with respect to the parent entity above and the other components/ related parties in the group of which we are aware, we are independent within the meaning of Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014 Performance Materiality = __________ Specific Performance Materiality (if applicable) = _________ 84 (lanjutan) 11 12 13 14 the principles and rules established in the above ethical requirements and comply with the applicable requirements. If No, give details. If the scope of our work is an audit or review, we confirm that we have an understanding of the standards (e.g.,SPAP or ISA) applicable to the scope of our work described in Component Auditor Completion Acknowledgements Form 671 that is sufficient to enable us to fulfil our responsibilities in the audit of the group financial statements and will conduct the specified work in accordance with those standards. If No, give details. We confirm that we have an understanding of the accounting principles generally acceptable of the parent entity (namely PSAK) that is sufficient to enable us to fulfil our responsibilities and have read and understood the contents of Appendix H included with your instructions. If No, give details. We confirm that we possess the required skills (for example, any industry specific knowledge) necessary to perform the specified work. If No, give details. In respect of our work, we confirm: a) All engagement team members have adequate training and experience for the tasks to be performed b) All engagement team members are to be adequately supervised and their work reviewed by another responsible member of the engagement team c) All engagement team members have adequate knowledge of the business of the entity to perform the work effectively and to identify and understand the events, transactions and practices that are significant to the accounts; and d) When performed, the working papers will record the purpose of tests, the basis of sample selection, the results obtained and the conclusions drawn. Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014 85 (lanjutan) 2. Contact Details a. Client details Company (client) name Address Telephone Fax Website Key locations Provide the names and title of directors, senior managers and key accounting staff of the component below. Name b. Title Component engagement team details Engagement Team Client Service Partner Engagement Partner Engagement Quality Control Reviewer Engagement Manager* Tax Partner Tax Manager Industry Specialist Information Systems Specialist Other * Primary contact(s) Name Email address Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014 Phone Number 86 (lanjutan) 3. Background and Reporting Requirements a. Ownership and Structure The ownership and structure of our client is as follows: No. 1 2 3 4 Information Requested Comment and/or Ref. Describe the name and/or nature of major shareholders. Describe the organisational structure of the component and any sub-group of which it is the parent and whether the structure impacts on the timing, nature or extent of your work. Name of principal decision makers. Please provide a description of the component’s business activities. b. Reporting Requirements Describe the particular reporting requirements of the component arising from the following areas. No. Information Requested 1 2 3 4 Financial statements Taxation services Corporate governance Regulatory reports Management letters (comment on the extent to which previous points have been addressed by management) Report to audit committee Other deliverables 5 6 7 c. No. 1 2 3 4 Comment and/or Ref. Statutory reporting data Information Requested Are local statutory financial statements / report issued? Yes or No. Is this report required by local statute? Yes or No. (If No, explain why it is issued) If No, give details. Reporting year end date Anticipated sign-off date Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014 Comment and/or Ref. 87 (lanjutan) d. Terms of Engagement No. Information Requested 1 Attach a copy of the local engagement letter and/or arrangement letter with your client. Comment and/or Ref. e. Client Relationship and Independence A description of the matters which related to our Independence is commented on below: No. 1 2 3 4. Procedure Y or N or N/a Comment and/or Ref. Describe the scope of other services provided to the client, including an estimate of fees for each service: Describe the length of time the above services have been provided. Describe the nature of any safeguards in place to preserve auditor independence. Formal Sign-off The Component Engagement Partner confirms that the confirmations, acknowledgements and information provided above are complete and accurate. Signature: Date: Name: Firm name: Address: Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014 88 (lanjutan) Appendix C COMPONENT AUDITOR COMPLETION ACKNOWLEDGEMENTS 671 Name of Client: Client YearEnd: This acknowledgement form asks for information and explanations from the component auditor of the above entity to enable the group engagement partner to express an opinion on the group financial statements. The component auditor’s reply will help the group engagement partner by providing information on the scope of the component auditor’s work drawing attention to difficult areas and confirming that all statutory and accounting standards requirements have been met. The group engagement team knows that, where the component auditor has conducted an audit, in the absence of a qualified audit report, the component auditor is satisfied that the financial statements present fairly (or give a true and fair view), comply with all statutory and other requirements and that the component auditor’s audit was conducted in accordance with the controlling auditing standards with which the audit of the group financial statements shall comply and these are the Standar Profesional Akuntan Publik (“SPAP”). However, there are often audit issues that can only be resolved after much thought and that are ultimately matters of opinion. When replying to the acknowledgement, please provide any other information which the group engagement partner should be made aware of in connection with the inclusion of the financial statements of components in the group financial statements. This acknowledgement questionnaire should be returned to the group engagement partner together with a copy of the financial statements (or amounts and Financial Information) on which the component auditor has reported by the deadline date. The component auditor assistance in responding to this questionnaire is appreciated. If there are any aspects of the component audit work the component auditor wish to discuss with the group engagement team, please telephone and group engagement team will arrange a meeting or call if necessary. This form, together with other relevant information requested below, should be attached to a letter addressed to the group engagement partner at the address KAP ABC Jakarta, Indonesia. 1. Scope of Work 1.1. Group Auditor visit [Describe here the scope of work (if applicable) to be performed by the Group Auditor at the component’s offices or the component auditor’s offices, including: Performance of audit procedures Observation of audit procedures Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014 89 (lanjutan) Review of the following matters in the audit/review engagement files o [List matters here] o Discussion with management and/or component auditor] 1.2. Component Auditor Work Requested We were requested by the group auditor to conduct procedures in accordance with the scope of work set out. This included the audit of the Financial Information in accordance with the controlling auditing standards as defined above which will be included in the group financial statements instructions and to report to the group engagement partner. 1.3. Component Auditor confirmations [At the end of their work, each Component Auditor should then confirm that they have performed the work requested - tailor the table below as necessary]: Confirmations Y or N or N/a Comment and/or Ref. We confirm that we performed an audit in full compliance with the currently extant Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP). We confirm that we have performed an audit in full compliance with the currently extant audit manual. We confirm that we have performed an audit in full compliance with the currently extant SPAP on Audit Engagements. We confirm that all members of our engagement team have complied with the Group Audit Instructions.[If applicable] We confirm that we have performed our work on the following financial information: a) [Group Financial Information reporting package] b) [Local Statutory accounts] c) [Local Management accounts] d) Specific class(es) of transaction, account balance(s) or disclosure(s) The following sections are to be completed by the Component Auditor based on information arising in conducting the scope of work described above. Relevant matters identified outside this scope of work should also be reported below. 2. Business Review – Significant Matters Identified Were any of the following significant matters identified during the engagement? Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014 90 (lanjutan) 2.1. Knowledge of the Business No. Knowledge of the Business - Procedure Y or N or N/a Comment and/or Ref. Y or N or N/a Comment and/or Ref. Y or N or N/a Comment and/or Ref. Significant changes or audit risks arising from general economic factors and industry conditions. Significant changes or audit risks arising from business factors such as products, suppliers, operations, labour, R&D or capital expenditure plans. Major acquisitions and disposals of businesses in period. Significant changes in management or the control environment, and overall assessment of the standard of the system of internal controls in operation. Significant changes in the accounting and computer systems. Service organizations conducting relevant activities (e.g. in relation to maintenance of accounting records, other finance functions which involve establishing the carrying value of items in accounts, investment custody and management, undertaking or making arrangements for transactions as agent of the user entity). 1 2 3 4 5 6 2.2. Overview of business operations and finances No. 7 8 9 10 11 Overview of business operations and finances Procedure Significant sales and contracts in period. Significant matters identified in preliminary analytical procedures (including any of relevance to our assessment of the validity of the going concern assumption). Changes to capital structure in period. Important debt financing terms – such as covenants and renewal. Breaches if any are disclosed. Describe any other matters impacting the business operations. 2.3. Accounting and reporting – significant matters No. 12 13 14 Accounting and reporting - Procedure Changes in accounting standards or legislation during the period affecting the financial statements. Complex accounting areas such as accounting for estimates. Unusual accounting policies that are not in accordance with the group accounting policies. Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014 91 (lanjutan) No. 15 16 17 3. Accounting and reporting - Procedure Y or N or N/a Comment and/or Ref. Instances or indications of management bias in the preparation of the financial statements Engagement quality control reviewer consultations of continuing significance. Material related party transactions and their effect on the financial statements. Audit Approach 3.1. Materiality and risk No. Materiality and risk - Procedure 1 Confirm the value amount of Overall Materiality. Confirm the value(s) amount of Performance Materiality. Provide a summary of business, fraud and accounting risk assessments. Provide a summary of the audit approach applied to high-risk material balances and the related assertions. 2 3 4 Comment and/or Ref. 3.2. Nature, timing and extent of audit procedures Describe below the audit approach for the following areas of the audit. No. N.T.E. - Procedure 5 General audit approach and use of audit programmes. Timing of procedures (e.g. circularization, confirmation and inventory count observation). Involvement of Information Systems specialists. Testing the design and operation of controls. Sampling approaches and extent of substantive testing, including analytical procedures (outline the basis adopted and an indication of the extent of testing in terms of numbers and values). Effect of internal audit on the audit. Effect of multi-locations on the audit. Effect of relevant activities undertaken by service organizations - and proposed management action to control risks and your audit response. 6 7 8 9 10 11 12 3.3. Specific Audit Risks Identified Describe below specific audit risks identified. Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014 Comment and/or Ref. 92 (lanjutan) No. 13 14 15 16 17 18 19 20 4. Specific Audit Risks - Procedure Comment and/or Ref. Identified problems in accounts with high risk of material misstatements that would change profit or classification in primary statement - and management action to control those risks and the results of your audit response. Identified problems in making disclosures in financial statements - and management action to control those risks and the results of your audit response. Significant accounting estimates. Problems in auditing related party transactions. Extra attention given to account balances or classes of transaction where risk of fraud or other irregularities is high. Audit effort given to consider law and regulations and possibility of illegal acts by the client. Audit effort needed to examine the directors' assertion that the entity is a going concern. Details of any other Significant Risks identified which may be relevant to the audit of the group financial statements. Overview of Financial Statements No. Overview - Procedure 1 Describe results of overall review and final analytical procedures, including (if applicable) comparisons of year end results to external expectations [attach continuation sheet if necessary]. 5. Comment and/or Ref. Relevant Findings and Final Evaluation of Audit Results for Specific Areas 5.1. Non-compliance with laws and regulations No. 1 2 3 4 5 6 Non-compliance with laws - Procedure Comment and/or Ref. Description of issue Attorney listed with: Estimated amount: Amount provided for in the Financial Statements: Issue disclosed in the Financial Statements? [Yes/No] Final evaluation of issue [attach continuation sheet if necessary] Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014 93 (lanjutan) 5.2. Litigation and claims No. 1 2 3 4 5 Procedure Comment and/or Ref. Description of issue Attorney listed with: Estimated amount: Amount provided for in the Financial Statements: Issue disclosed in the Financial Statements? [Yes/No] Final evaluation of issue [attach continuation sheet if necessary] 6 5.3. Significant or unusual related party transactions No. Significant or unusual RPT - Procedure 1 Related party involved Description of transaction and amounts [attach continuation sheet if necessary] Issue disclosed in the Financial Statements? Final evaluation of transaction/balance 2 4 5 Comment and/or Ref. 5.4. Intercompany transactions and balances not to be eliminated at consolidated level No. Intercompany - Procedure 1 Related party involved Description of transaction and amounts [attach continuation sheet if necessary] Issue disclosed in the Financial Statements? Final evaluation of transaction/balance Other relevant comments and findings related to related parties [attach continuation sheet if necessary] 2 4 5 6 Comment and/or Ref. 5.5. Tax matters No. 1 2 3 Tax matters - Procedure Describe local currency net operating loss carryforwards, if applicable, by year of expiration. Conditions applicable to the tax loss carryforwards. Describe the status of tax authority reviews, including sales, payroll and other forms of taxation, together with an assessment, if possible, of the potential outcome. State the amount of excess tax reserve, if any, after Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014 Comment and/or Ref. 94 (lanjutan) No. 4 5 6 7 8 6. Comment and/or Ref. Tax matters - Procedure filing the prior-year returns. Describe any changes by the tax administration during the past year. For example, how many income tax returns are filed with the authorities and identify if any new filings are required. Also, please indicate whether the filing dates have changed or the frequency of filing returns and making tax payments have changed. Describe any changes to any method of accounting and date of adoption. Describe any problems encountered in preparing or reviewing the local returns. Provide copies of the local consolidating work papers on a legal entity basis which support the statutory financial statements. If consolidating work papers do not exist, send a photocopy of the local legal trial balance. Deferred tax balance by components in the balance sheet / statement of financial position based on the year-end balances, if one exists. Summary of Significant Findings and Issues No. 6 7 8 9 7. Summary of Significant Findings and Issues Procedure Describe other significant findings and issues. Please include a schedule of adjustments made as a result of the audit, and a schedule of unadjusted errors. In including a schedule of unadjusted errors, please exclude any errors less than 3% of the overall materiality limit. Describe significant subsequent events. Describe any matters that you intend to raise with those charged with governance, either with local or group management, including fraud or suspected fraud. Describe items to consider for next year. Comment and/or Ref. Independence and Ethical Issues No. 1 2 Independence and Ethical - Procedure Comment and/or Ref. We confirm that we have an understanding of the relevant ethical and regulatory requirements that is sufficient to enable us to fulfil our responsibilities. Further we confirm that we will comply with the relevant ethical and regulatory requirements. Describe any independence and ethical Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014 95 (lanjutan) No. Independence and Ethical - Procedure Comment and/or Ref. issues that were discussed. 8. Completion Acknowledgements No. Completion Acknowledgements - Question 1 We confirm that the client did not seek to limit the scope of our work and that we received from management all the information and explanations required for the purposes of our work. 2 We confirm that supporting details were available locally for all material transactions and account balances. 3 We confirm that we have obtained a representation letter from management appropriately tailored to fit the circumstances and nature of the work performed, including: a) local management’s acknowledgement of their responsibilities for the fair presentation of financial information in the Financial Information reporting package in conformity with the group accounting policies b) local management’s acknowledgement that they have made available to you all financial records and related information needed for the purposes of your work; and c) that any non-routine representations obtained from management have been included in the management representation letter. A copy of the management representation letter should be provided to the group engagement partner. We confirm that the whole our work on the component’s financial information was conducted by our own staff (not using subcontractors or other firms). We confirm we are not aware of any frauds occurring at this client (provide full details of known frauds). We confirm our post yearend review included a review of the following: a) The minutes of all board or management meetings. b) Material after date payments and receipts. c) Management accounts, cash flow projections and forecasts. d) Any changes in the economic circumstances or regulations, affecting the client. 4 5 6 Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014 Y or N or N/a Comment and/or Ref. 96 (lanjutan) No. Completion Acknowledgements - Question 7 We confirm that if the client’s ability to meet its debts as and when they fall due is dependent on funds provided by group members the other group company confirmed its intention to provide support. If Yes, describe the nature and extent of the support provided. We confirm that written representation was obtained from management that the client will continue in operational existence for the foreseeable future and we have no reason to disagree with them. We confirm that our work considered: 8 9 a) Responses to letters to the client’s lawyers about the outcome of any pending legal actions and the possible amount of any liability that is likely to arise. b) Whether contingencies were properly accounted for by accrual, disclosure or non-disclosure. c) Whether post-retirement benefits offered (e.g. the company’s pension scheme) are adequately funded. If the scheme is not adequately funded please explain how the shortfall is to be remedied. If the scheme is over funded, please explain how this is to be dealt with. 10 We confirm that there were no inherent fundamental uncertainties affecting the financial statements? If No, give details. 11 We confirm that there are no other matters relevant to your work as the Group Auditor in compliance with the International Standards on Auditing that we should draw to your attention. If No, give details. 12 In relation to the Financial Information reporting package we are sending to you: 13 a) We confirm this is the same as that submitted by the component management to group management for consolidation. b) This package is a pre-audit package plus adjustments/ or a final package (please indicate which). c) This package has been approved by our client’s Board of Directors. We confirm that all members of our engagement team and our firm have complied with the ethical requirements that are relevant to the group engagement, including independence and professional competence. Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014 Y or N or N/a Comment and/or Ref. 97 (lanjutan) 9. Status of Performance of Work No. Status of Performance - Procedure 1 Describe any significant outstanding or unresolved matters. Summarize audit procedures performed on the above matters to date. Describe preliminary findings for the above matters to date. 2 3 4 Comment and/or Ref. Estimated resolution date. 10. Information request checklist Please provide copies of the following information: Status of Performance - Procedure No. 1 Form 671 Component Auditor Completion Acknowledgements 2 Group reporting package 3 Local statutory accounts 4 Local management accounts 5 Draft Management Letter 6 Final Management Letter, including local management response 7 Copies of Tax documentation 8 [Add more information here] Comment and/or Ref. 11. Formal Sign-off The Component Engagement Partner confirms that the confirmations, acknowledgements and information provided above are complete and accurate. Name: Firm name: Address: Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014 98 (lanjutan) Appendix D Group Companies and Related Parties Name of Parent, Subsidiary or Affiliate Address Contact Person Name of other Related Parties Telephone and fax number Address 3. Intercompany Accounts The group audit team will confirm to you the intercompany balances on parent company’s books if you request. The balance sheet / statement of financial position you will be supplying group audit team must show your intercompany balances and it will be for consolidating on this basis. Any intercompany accounts with other components should be confirmed by you as necessary with the other component or the accounting firm performing the work for that component. 5. Related Party Transactions Transactions with related parties require special attention for the following reasons: a. b. Such transactions should be disclosed in the financial statements; The terms of such transactions may be significantly influenced by the relationship between the related parties. As a result, the terms of such transactions may masquerade their substance. You need to obtain reasonable assurance that the accounting for such transactions reflects their substance. Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014 99 Lampiran 3: Contoh Surat Representasi Manajemen SURAT PERNYATAAN MANAJEMEN Kantor Akuntan Publik ABC Jakarta, Indonesia Up. xxxx Surat representasi ini kami buat berkaitan dengan audit atas laporan keuangan PT K dan entitas anak untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013, untuk tujuan menyatakan suatu opini tentang apakah laporan keuangan telah disajikan secara wajar, dalam semua hal yang material sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. Kami menegaskan bahwa: Laporan Keuangan 1. Kami telah memenuhi tanggung jawab kami, seperti yang disebutkan dalam syarat-syarat perikatan audit bertanggal 26 November 2013, untuk menyusun laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia; khususnya laporan keuangan telah disajikan secara wajar sesuai dengan kerangka tersebut. 2. Kami bertanggungjawab atas perancangan dan pelaksanaan program dan pengendalian untuk mencegah dan mendeteksi kecurangan dan penyelenggaraan serta pemeliharaan pengendalian intern yang efektif atas pelaporan keuangan. 3. Asumsi-asumsi signifikan yang kami gunakan dalam membuat estimasi akuntansi, termasuk yang kami ukur pada nilai wajar, adalah masuk akal. 4. Hubungan dan transaksi pihak berelasi telah kami pertanggung jawabkan dan kami sajikan dengan tepat sesuai dengan ketentuan dalam Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia 5. Semua peristiwa yang terjadi setelah tanggal laporan keuangan yang untuk itu Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mengharuskan penyesuaian atau pengungkapan, telah kami sesuaikan atau kami ungkapkan. 6. Dampak kesalahan penyajian yang tidak dikoreksi adalah tidak material, baik secara individual maupun dalam agregasi, terhadap laporan keuangan secara keseluruhan. 7. Berikut ini adalah Pernyataan (“PSAK”), Interpretasi (“ISAK”) dan Pernyataan Pencabutan (“PPSAK”) yang telah dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan – Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK-IAI) untuk diterapkan pada tahun buku laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2013, yaitu: • PSAK No. 38 (Revisi 2012): Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali; • ISAK No. 21 *): Perjanjian Konstruksi Real Estate; • PPSAK No. 7 *): Pencabutan PSAK No. 44: Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real Estate Paragraf 1-46, 49- 55 dan 62-64; dan • PPSAK No. 10: Pencabutan PSAK No. 51: Akuntansi Kuasi Reorganisasi Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014 100 (lanjutan) Dimana penerapan kebijakan diatas tidak berdampak material kepada Perusahaan. 8. Kami tidak memiliki rencana yang dapat mempengaruhi nilai buku atau klasifikasi dari aset dengan material. Kami menyakini bahwa nilai buku atas semua aset yang material dapat dipulihkan. 9. Hal-hal berikut ini telah dicatat dan/atau diungkapkan dalam laporan keuangan: a. Transaksi-transaksi dengan pihak berelasi dan jumlah piutang dan hutang yang berkaitan, dimana seluruh jumlah tersebut telah dicatat sesuai dengan substansi ekonomis dari transaksi yang terjadi. b. Jaminan, baik secara tertulis maupun lisan, yang mana Perusahan menjadi berhutang secara kontinjensi. 10. Perusahaan memiliki hak secara hukum atas seluruh aset yang tercatat dalam laporan keuangan dan tidak ada aset yang dijaminkan selain yang telah diungkapkan dalam laporan keuangan. 11. Kami telah mematuhi seluruh aspek perpajakan dan jumlah pajak terhutang telah dihitung berdasarkan peraturan pajak. Perhitungan pajak terhutang badan dan gaji dihitung oleh manajemen Perusahaan. 12. Tidak terdapat transaksi-transaksi yang material yang belum dicatat dengan benar dalam catatan-catatan akuntansi yang menjadi dasar laporan keuangan. 13. Hal-hal berikut yang berkaitan dengan Piutang Nasabah telah dicatat dan/atau diungkapkan dalam laporan keuangan: a. Tidak terdapat risiko yang terkonsentrasi secara signifikan atas piutang nasabah pada pihak ketiga. b. Tidak ada pembebanan atas penurunan nilai piutang. 14. Perhitungan Liabilitas Diestimasi atas Imbalan Kerja untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dilakukan oleh xxxxx. Saldo outstanding Liabilitas Diestimasi atas Imbalan Kerja periode 31 Desember 2013 sebesar Rp 9.962.973.090. Infromasi yang Disediakan 1. Kami telah memberikan kepada Saudara: a. Akses ke seluruh informasi yang kami sadari relevan dalam penyusunan laporan keuangan seperti berbagai catatan, dokumentasi, dan hal-hal lainnya; b. Informasi tambahan yang Saudara minta kepada kami untuk tujuan audit; dan c. Akses yang tidak terbatas kepada individu dalam entitas yang saudara butuhkan untuk memperoleh bukti audit. 2. Semua transaksi telah dicatat dalam catatan akutansi dan tercermin dalam laporan keuangan. 3. Kami telah mengungkapkan kepada saudara hasil penilaian kami atas risiko bahwa laporan keuangan mungkin mengandung kesalahan penyajian material yang disebabkan oleh kecurangan. 4. Kami telah mengungkapkan kepada saudara seluruh informasi yang berhubungan dengan kecurangan atau kecurangan yang diduga terjadi, yang kami ketahui dan berdampak terhadap entitas serta melibatkan: a. Manajemen Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014 101 (lanjutan) b. Karyawan yang memiliki peran signifikan dalam pengendalian internal; atau c. Pihak lainnya, dimana kecurangan dapat berdampak material terhadap laporan keuangan. 5. Kami telah mengungkapkan kepada saudara seluruh informasi yang berhubungan dengan tuduhan kecurangan (allegation of fraud) atau kecurangan yang diduga terjadi (suspected fraud), yang memengaruhi laporan keuangan entitas yang dikomunikasikan oleh karyawan, mantan karyawan, analis, pembuat peraturan, atau lainnya. 6. Kami telah mengungkapkan kepada Saudara seluruh hal yang kami ketahui tentang ketidakpatuhan atau dugaan ketidakpatuhan (suspected non-compliance) terhadap peraturan perundang-undanganan yang dampaknya harus dipertimbangkan pada saat menyusun laporan keuangan. 7. Kami telah mengungkapkan kepada Saudara identitas pihak-pihak berelasi dengan entitas (termasuk pihak berelasi dengan pengaruh dominan) dan semua hubungan dan transaksi dengan pihak-pihak berelasi yang kami ketahui. KANTOR AKUNTAN PUBLIK Kami hanya menunjuk satu kantor akuntan publik, KAP ABC untuk mengaudit laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013. Kami menyadari bahwa Liabilitas maksimum KAP kepada Perusahaan karena alasan apapun termasuk kelalaian KAP sehubungan dengan jasa yang diberikan adalah terbatas pada honorarium yang dibayarkan kepada KAP untuk produk jasa atau pekerjaan yang menyebabkan timbulnya Liabilitas, kecuali jika dapat diputuskan bahwa Liabilitas yang timbul semata-mata disebabkan kelalaian material yang disengaja oleh KAP. Demikian surat pernyataan kami dalam bidang akuntansi, agar yang berkepentingan maklum. Hormat kami, PT K (xxxxxx) Direktur Utama (xxxxxxx) Direktur Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014 102 Lampiran 4: Contoh Opini Laporan Keuangan Konsolidasi Nomor : F/000.CGF/xxx/2014 Laporan Auditor Independen Pemegang Saham, Komisaris dan Direksi PT K Kami telah mengaudit laporan posisi keuangan konsolidasian PT K (Perusahaan) dan entitas anak (Grup) tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 dan laporan laba rugi komprehensif, laporan perubahan ekuitas serta laporan arus kas konsolidasian untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012. Laporan keuangan konsolidasian adalah tanggung jawab manajemen Perusahaan. Tanggung jawab kami terletak pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan konsolidasian berdasarkan audit kami. Kami tidak mengaudit laporan keuangan PT GI, PT MM, PT TGU, PT ABN, PT AJP, PT KU, PT SBU, PT SLU, PT SLO, PT SMU, PT SJU,PT SAU, PT SMB, PT SSMU, PT KSP, PT KUS, dan PT GBU, entitas-entitas anak, untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013, yang laporan keuangannya menyajikan jumlah aset masingmasing sebesar 7,02%, 0,63%, 5,15%, 0,56%, 0,80%, 1,73%, 3,28%, 3,00%, 5,53%, 0,10%, 6,67%, 3,35%, 2,21%, 2,37%, 0,07%, 0,08%, dan 8,97% dari jumlah aset konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2013 dan jumlah pendapatan masing-masing sebesar 22,7%, 2,20%, 5,50%, 2,70%, 2,37%, 0,51%, 4,90%, 4,52%, 7,92%, 0,69%, 13,29%, 2,89%, 1,57%, 4,64%, 0,16%, 0,18%, dan 15,10% dari jumlah pendapatan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2013. Kami juga tidak mengaudit laporan keuangan PT SSDU, dimana Perusahaan memiliki pengendalian, untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013, yang laporan keuangannya menyajikan jumlah aset sebesar 0,06% dari jumlah aset konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2013 dan jumlah pendapatan sebesar 0,00% dari jumlah pendapatan konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut. Kami juga tidak mengaudit laporan keuangan PT GI, MM, TGU, ABN, AJP, KU, SBU, SLU, SLO, SMU, SJU, SAU, SMB, SSMU, KSP, KUS, GBU dan SSDU entitas anak, untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2012, yang laporan keuangannya menyajikan jumlah aset masing-masing sebesar 10,99%, 1,24%, 7,49%, 1,06%, 1,20%, 3,66%, 4,80%, 5,64%, 8,72%, 0,46%, 12,36%, 6,49%, 3,72%, 5,44%, 0,13%, 0,12%, 6,74% dan 0,13% dari jumlah aset konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2012 dan jumlah pendapatan masing-masing 24,03%, 2,85%, 6,96%, 2,68%, 2,13%, 0,60%, 4,11%, 3,87%, 12,37%, 0,53%, 10,57%, 3,74%, 4,21%, 2,25%, 0,133%, 0,19%, 6,79% dan 0,00% dari jumlah pendapatan konsolidasian 2012. Laporan-laporan keuangan tersebut, kecuali untuk laporan keuangan SSDU untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013 dan 2012, diaudit oleh auditor independen lain yang dalam laporannya tanggal 20 Februari 2014, dan 27 Februari 2013 memberikan pendapat wajar tanpa pengecualian. Laporan-laporan keuangan tersebut telah diserahkan kepada kami, dan pendapat kami, sejauh yang berkaitan dengan jumlah-jumlah untuk Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014 103 (lanjutan) Entitas Anak (Grup), kecuali untuk laporan keuangan SSDU untuk tahun 2013 dan 2012, semata-mata hanya didasarkan atas laporan auditor independen lain tersebut. Laporan keuangan SSDU dimana Perusahaan memiliki pengendalian, untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013 dan 2012, tidak diaudit oleh auditor independen. Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Institut Akuntan Publik Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit agar memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Suatu audit meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat. Menurut pendapat kami, berdasarkan audit kami dan laporan auditor independen lain yang kami sebut di atas, laporan keuangan konsolidasian yang kami sebut di atas menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan PT K dan entitas anak pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 dan hasil usaha serta laporan arus kas konsolidasian untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. Sebagaimana diungkapkan pada Catatan 2.a atas laporan keuangan konsolidasian, Perusahaan dan entitas anak telah menerapkan beberapa Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) yang berlaku efektif tanggal 1 Januari 2013, dan telah diterapkan secara prospektif maupun retrospektif. (Partner Engagement) Nomor Izin Akuntan Publik: AP.xxxx Jakarta, 31 Maret 2014 Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014 104 Lampiran 5: Contoh Checklist Finalisasi Laporan Keuangan Checklist on the Release of Draft/Final Report Division: I Name of Client: PT K Assignment: General Audit 31 Desember 2013 Prepared by: SRS & IRM Date: 14 Mar 2014 Reviewed by Manager In Charge: ASP Date: 19 Mar 2014 Reviewed by QA: CKD Date: 24 Mar 2014 Reviewed by Partner In Charge: RPH Date: 26 Mar 2014 Agreed to send by: Date: Engagement Partner (Signing Partner): ISL Date: 27 Mar 2014 Signing # 1st year 2nd year √ 3rd year Concurring Review Partner: ISL Date: 28 Mar 2014 Checked Payment Status by: Date: Opinion No. Date: 31 Mar 2014 003 Checked by Operator In Charge: DDK Agreed to send by: IRM Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014 Date: 31 Mar 2014 Date Released: 31 Mar 2014 105 Lampiran 6: Contoh Rincian Checklist Tambahan Pengungkapan Saldo dan Catatan Laporan Keuangan Konsolidasi Mendesain prosedur audit tambahan untuk memastikan seluruh pengungkapan saldo dan catatan laporan keuangan konsolidasi yang dibutuhkan telah dilakukan dengan cukup dan memadai. Prosedur tersebut dilakukan untuk menilai kesesuaian dengan PSAK 1: Penyajian Laporan Keuangan sebagai berikut: 1. Apakah laporan keuangan telah menyajikan komponen lengkap yaitu laporan posisi keuangan, laporan laba rugi komprehensif, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas. 2. Apakah telah terdapat pernyataan kepatuhan terhadap standar akuntansi keuangan yang berlaku. 3. Apakah laporan keuangan menyertakan informasi komparatif dengan periode sebelumnya. 4. Apakah telah terdapat pengungkapan dasar pengukuran dan kebijakan akuntansi yang diterapkan. 5. Apakah saldo dan informasi tambahan pada seluruh pos akun pada laporan keuangan telah disajikan dengan tepat dan menyertakan referensi pada setiap pos akun dalam laporan keuangan. 6. Pengungkapan lainnya, seperti: a. Apakah terdapat indikasi yang mengharuskan pengungkapan tambahan sesuai dengan ketentuan PSAK 57 mengenai provisi, liabilitas, kontijensi, dan aset kontijensi. b. Apakah perusahaan merupakan suatu grup yang membutuhkan pengungkapan tambahan seperti tercantum Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014 106 (lanjutan) dalam PSAK 4 mengenai laporan keuangan konsolidasian dan laporan keuangan tersendiri. c. Apakah perusahaan telah mengungkapkan informasi nonkeuangan seperti adanya tujuan dan kebijakan manajemen risiko keuangan sesuai dengan PSAK 60 mengenai instrumen keuangan: pengungkapan. d. Apakah perusahaan telah mencantumkan pengungkapan informasi program kesejahteraan karyawan seperti yang disyaratkan dalam PSAK 24: Imbalan Kerja. Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014