audit proses atas laporan keuangan konsolidasi pt k laporan magang

advertisement
UNIVERSITAS INDONESIA
AUDIT PROSES ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI PT K
LAPORAN MAGANG
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi
HALIDA RAMADHANI
1006712311
FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
DEPOK
JUNI 2014
Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014
Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014
Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan limpahan karunia-Nya
laporan ini dapat diselesaikan. Penulisan laporan magang ini dilakukan sebagai
salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi di
Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Penulis menyadari bahwa selama proses
perkuliahan di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia sampai proses
penyusunan laporan magang ini, banyak pihak yang telah membantu, mendukung,
dan membimbing sehingga laporan magang ini dapat diselesaikan. Oleh karena
itu, penulis mengucapkan terima kasih yang tulus kepada:
1. Kedua orang tua yang selalu mendukung, membimbing, dan mencurahkan
kasih sayang serta doa yang tak terhingga selama ini. Terima kasih atas
semangat dan doa yang selalu diberikan, belum ada kata yang dapat cukup
untuk menggambarkan rasa sayang dan terima kasih kepada Bapak dan
Ibu.
2. Kakak penulis satu-satunya, Aditya Perdana Putra yang telah memberikan
semangat, doa dan dorongan bagi penulis dalam menyelesaikan laporan.
3. Bapak Robert Porhas Tobing S.E., MBA selaku dosen pembimbing yang
telah bersedia meluangkan waktu, memberikan pengarahan, dan masukan
yang sangat berharga bagi penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan
laporan ini.
4. Bapak Agung Nugroho Soedibyo S.E., M.Ak dan Bapak Kurnia
Irwansyah Rais S.E., M.Ak, selaku dosen penguji yang telah menyediakan
waktu dan pikiran serta memberikan masukan yang sangat berguna dalam
usaha penyempurnaan laporan magang ini. Terima kasih telah meluluskan
penulis hingga akhirnya resmi menjadi sarjana.
5. Seluruh dosen dan asisten dosen FEUI yang telah memberikan
pengetahuan dan pelajaran yang sangat berharga bagi penulis. Semoga
penulis dapat menggunakan ilmu tersebut sebaik-baiknya.
iv
Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014
6. KAP ABC, selaku tempat penulis melaksanakan kegiatan magang selama
periode Januari-April 2014 dan telah memberikan kesempatan serta
pengalaman yang berharga selama kegiatan magang berlangsung.
7. Pada seluruh anggota I division khususnya kak Elwi yang memberikan
bimbingan dan arahan kepada penulis dalam pelaksanaan magang serta
memberi masukan kepada penulis dalam menyelesaikan laporan magang.
8. Adiprastowo Rustamaji, terima kasih atas segala kesediaan waktu,
pengorbanan, dan kesabaran yang tiada henti untuk selalu mendengar
semua cerita penulis dan memberi semangat.
9. Eva Ngalisca Astyorini, Rika Fauzana Akhinov, Fiona Mussri Astuti, Putri
Nur Astiwi serta seluruh teman-teman FEUI 2010. Terima kasih telah
memberikan warna selama kehidupan perkuliahan penulis.
10. Dwi Agustin Anggraeni dan Nurhanifa. Terima kasih atas persahabatan
dan kesediannya mendengarkan segala cerita dan keluh kesah penulis.
Sukses selalu untuk kita semua.
11. Semua pihak lain yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Terima
kasih atas segala bantuan, dukungan, semangat dan doa yang diberikan
kepada penulis.
Semoga Allah SWT membalas segala kebaikan dari semua pihak yang
telah mendampingi dan membantu penulis. Penulis berharap laporan
magang ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan pengembangan ilmu.
Depok, 27 Juni 2014
Halida Ramadhani
v
Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014
Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014
ABSTRAK
Nama
Program Studi
Judul
: Halida Ramadhani
: S1 Akuntansi
: Audit Proses atas Laporan Keuangan Konsolidasi PT K
Laporan magang ini membahas mengenai audit proses atas laporan keuangan
konsolidasi PT K yang dilakukan oleh KAP ABC. Penyusunan laporan keuangan
konsolidasi PT K dilakukan oleh KAP ABC dengan teknik reperformance karena
PT K tidak membuat laporan keuangan konsolidasi internal. Teknik tersebut
memungkinkan auditor untuk menyusun laporan keuangan konsolidasi
berdasarkan hasil audit atas laporan keuangan induk dan anak perusahaan. Audit
pada anak perusahaan dilakukan oleh KAP lain sehingga KAP ABC sebagai
auditor grup perusahaan harus melakukan pengendalian atas kinerja auditor anak
perusahaan sesuai ketentuan dalam International Standard on Auditing (ISA) 600
mengenai audit grup perusahaan.
Kata Kunci:
Laporan keuangan konsolidasi, reperformance, audit grup perusahaan
vii
Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014
ABSTRACT
Name
Study Program
Title
: Halida Ramadhani
: S1 Accounting
: Audit Process on Consolidated Financial Statement of PT
K
This internship report discusses about the audit process on consolidated financial
statement done by KAP ABC. Consolidated financial statement prepared by KAP
ABC with reperformance technique because PT K doesn’t make any internal
consolidated financial statement. The technique make possible for auditor to
prepare the consolidated financial statement based on audit result in parent and
subsidiaries financial statement. Audit in subsidiary done by other KAP, thus
KAP ABC as group auditor have to do controls on subsidiary auditor’s
performance as comply in International Standard on Auditing (ISA) 600 about
audit of group.
Key Words:
Consolidated financial statement, reperformance, audit of group
viii
Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................... i
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS .................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iii
KATA PENGANTAR ........................................................................................... iv
LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH .............................. vi
ABSTRAK ............................................................................................................ vii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL .................................................................................................. xi
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xiii
1. PENDAHULUAN ............................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang Pelaksanaan Magang ......................................................... 1
1.2 Tujuan Penulisan Laporan Magang ............................................................ 1
1.3 Tempat dan Waktu Pelaksanaan Magang ................................................... 2
1.4 Pelaksanaan Kegiatan Magang ................................................................... 2
1.5 Latar Belakang Topik Penulisan ................................................................. 4
1.6 Ruang Lingkup Penulisan Laporan Magang ............................................... 4
1.7 Sistematika Penulisan ................................................................................. 5
2. LANDASAN TEORI....................................................................................... 7
2.1 Pelaporan Keuangan Berbasis Kepemilikan Saham ................................... 7
2.2 Teori Konsolidasi ........................................................................................ 8
2.3 Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi ................................. 9
2.4 Kriteria Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi .............................. 10
2.5 Proses Audit Laporan Keuangan Konsolidasi........................................... 12
2.5.1 Tahap Perencanaan dan Penyusunan Strategi Audit ........................ 12
2.5.2 Pelaksanaan dan Review Auditor Anak Perusahaan ........................ 12
2.5.3 Penerapan dan Pengujian atas Penyajian dan Pengungkapan .......... 13
2.5.4 Akumulasi Bukti Audit pada Tahap Akhir ...................................... 16
2.5.5 Evaluasi Akhir .................................................................................. 18
2.5.6 Penerbitan Laporan Auditor ............................................................. 19
2.5.7 Komunikasi dengan Pihak yang Bertanggung Jawab atas Tatakelola
Perusahaan........................................................................................ 19
2.6 Kertas Kerja Audit .................................................................................... 20
2.6.1 Tujuan Pembuatan Kertas Kerja Audit ............................................ 21
2.6.2 Pengelompokkan Kertas Kerja Audit .............................................. 22
2.6.3 Jenis Kertas Kerja Audit .................................................................. 23
2.7 Kertas Kerja Audit atas Laporan Keuangan Konsolidasi ......................... 24
3. PROFIL PERUSAHAAN ............................................................................. 26
3.1 Profil KAP................................................................................................. 26
3.2 Profil Perusahaan ...................................................................................... 28
3.2.1 Sejarah Singkat, Permodalan, dan Pemegang Saham ...................... 28
3.2.2 Kegiatan Usaha ................................................................................ 28
ix
Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014
3.2.3 Struktur Kepemilikan ....................................................................... 29
4. PEMBAHASAN DAN ANALISIS ............................................................... 31
4.1 Ikhtisar Kebijakan Akuntansi PT K ......................................................... 31
4.2 Analisis Proses Audit Laporan Keuangan Konsolidasi PT K ................... 32
4.2.1 Evaluasi Pengendalian Anak Perusahaan dan Transaksi Antar
Perusahaan........................................................................................ 32
4.2.2 Penyelesaian Kertas Kerja Audit atas Laporan Keuangan
Konsolidasi....................................................................................... 34
4.2.3 Penyusunan Draft Laporan Keuangan Konsolidasi ......................... 41
4.2.3.1 Pengungkapan Saldo Akun dan Catatan Laporan Keuangan
Konsolidasi........................................................................... 41
4.2.3.2 Komunikasi dengan Pihak Manajemen ................................ 48
4.2.3.3 Pengisian Audit Checklist Laporan Keuangan
Konsolidasi........................................................................... 50
4.2.3.4 Evaluasi Keberlangsungan Usaha Klien .............................. 54
4.2.4 Tahap Finalisasi Laporan Keuangan Konsolidasi ............................ 56
4.2.4.1 Pelaksanaan Review Audit ................................................... 56
4.2.4.2 Pemberian Opini Laporan Keuangan Konsolidasi ............... 58
4.2.4.3 Pertemuan Akhir dengan Manajemen dan Komite Audit .... 60
4.2.4.4 Penerbitan Laporan Keuangan Konsolidasi ......................... 63
5. KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................................... 64
5.1 Kesimpulan ............................................................................................... 64
5.2 Saran .......................................................................................................... 65
DAFTAR REFERENSI ...................................................................................... 66
LAMPIRAN ......................................................................................................... 67
x
Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1
Tabel 3.1
Tabel 3.2
Tabel 3.3
Tabel 4.1
Tabel 4.2
Tabel 4.3
Tabel 4.4
Tabel 4.5
Tabel 4.6
Contoh Daftar Pembanding (Checklist) Penyelesaian Audit ....... 18
Struktur Permodalan PT K 31 Desember 2013 ............................. 28
Kelompok Usaha Anak Perusahaan PT K .................................... 29
Struktur Kepemilikan PT K pada Anak Perusahaan
Tahun 2013 ................................................................................... 30
Komponen Instruksi Audit Anak Perusahaan ............................... 36
Ringkasan Pengungkapan Catatan Laporan Keuangan PT K ....... 45
Checklist Audit Grup PT K .......................................................... 51
Perhitungan Altman's Z-Score ...................................................... 55
Data Keuangan PT K untuk Perhitungan Z-score ......................... 55
Checklist Pertemuan Manajemen dan Komite Audit .................... 61
xi
Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1
Gambar 3.1
Gambar 4.1
Gambar 4.2
Gambar 4.3
Gambar 4.4
Gambar 4.5
Metode Pelaporan Keuangan Berdasarkan Kepemilikan ............... 7
Struktur Organisasi KAP ABC .................................................... 27
Alur Proses Penyelesaian Kertas Kerja Audit atas Laporan
Keuangan Konsolidasi .................................................................. 34
Ilustrasi Penggabungan Saldo Akun Kas Audited PT K ............... 38
Ilustrasi Perhitungan Saldo Akhir Utang Dagang Pada Laporan
Keuangan Konsolidasi Audited PT K ........................................... 41
Alur Penyusunan Pengungkapan Saldo Akun dan Catatan
Laporan Keuangan Konsolidasi .................................................... 41
Alur Pelaksanaan Review Audit .................................................... 56
xii
Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Lampiran 2
Lampiran 3
Lampiran 4
Lampiran 5
Lampiran 6
Contoh Form Data Request ......................................................... 67
Contoh Instruksi Audit Anak Perusahaan ..................................... 73
Contoh Surat Representasi Manajemen ........................................ 99
Contoh Opini Laporan Keuangan Konsolidasi ........................... 102
Contoh Checklist Finalisasi Laporan Keuangan ......................... 104
Contoh Rincian Checklist Tambahan .......................................... 105
xiii
Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Pelaksanaan Magang
Dalam menghadapi era globalisasi, persaingan di dunia bisnis semakin
ketat. Begitu pula dengan persaingan yang terjadi antar sumber daya manusia,
mengingat sumber daya manusia merupakan salah satu faktor yang penting dalam
mencapai keberhasilan perusahaan. Untuk dapat bersaing dalam dunia bisnis
khususnya tenaga kerja, sumber daya manusia diharapkan memiliki kemampuan,
kompetensi dan kualitas diri dari segi karakter yang lebih unggul dibandingkan
pesaingnya. Melihat kondisi tersebut, Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia mengadakan program magang sebagai sarana dalam
meningkatkan kualitas mahasiswa di dunia tenaga kerja.
Dengan diadakannya program magang, mahasiswa memiliki kesempatan
untuk mengaplikasikan seluruh ilmu yang didapat selama menempuh masa
perkuliahan terkait relevansi konsep dan teori dengan penerapan praktik langsung
secara profesional. Selain itu, mahasiswa juga dapat mengasah kemampuan
softskills
yang
dimiliki
seperti
kemampuan
manajemen
waktu
dalam
menyelesaikan pekerjaan, kemampuan berkomunikasi dengan rekan kerja maupun
atasan, kemampuan bekerja sama dalam tim, kemampuan untuk menyelesaikan
suatu permasalahan serta melatih jiwa kepemimpinan dan tanggung jawab atas
kewajiban yang diberikan.
1.2 Tujuan Penulisan Laporan Magang
Penulisan laporan magang wajib dilaksanakan bagi para mahasiswa yang
telah menyelesaikan program magang. Laporan magang ini berisi tentang
penjelasan seluruh aktivitas yang dilaksanakan oleh mahasiswa yang berkaitan
selama kegaiatan magang berlangsung. Beberapa tujuan dari penulisan laporan
magang antara lain adalah:
1. Memberikan gambaran dalam audit proses atas laporan keuangan
konsolidasi.
1
Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014
Universitas Indonesia
2
2. Membandingkan relevansi konsep dan teori dengan praktik dalam
prosedur konsolidasi laporan keuangan.
3. Membandingkan relevansi konsep dan teori dengan praktik dalam audit
grup perusahaan.
4. Mengidentifikasi permasalahan serta kekurangan dan kelebihan yang
terjadi dalam audit proses atas laporan keuangan konsolidasi.
1.3 Tempat dan Waktu Pelaksanaan Magang
Program magang ini dilaksanakan di KAP ABC, salah satu Kantor
Akuntan Publik yang berada di Jakarta. Penulis ditempatkan sebagai Junior
Auditor dalam divisi Audit Assurance. Kegiatan magang berlangsung selama tiga
bulan sejak tanggal 02 Januari 2014 sampai dengan 02 April 2014. Jam kerja yang
diikuti sesuai dengan aturan kantor yaitu hari Senin sampai Jumat dimulai pukul
08.30 dan berakhir pukul 17.30.
1.4 Pelaksanaan Kegiatan Magang
Selama kegiatan pelaksanaan magang, penulis mendapatkan kesempatan
untuk bergabung dengan divisi Audit Assurance. Pada minggu pertama, para
peserta kegiatan magang diwajibkan untuk mengikuti training selama satu
minggu. Dalam training tersebut, peserta magang diajarkan mengenai dasar
kegiatan audit, sistem dan metode yang digunakan ketika melakukan audit. Pada
minggu kedua, kegiatan efektif magang mulai dilaksanakan.
a. PT T
Penulis mendapatkan penugasan pertama untuk membantu tim audit yang
menangani audit per 31 Desember 2013 pada klien PT T selama tiga minggu. PT
T merupakan perusahaan penyedia jasa audit lingkungan dan konstruksi yang
merupakan anak perusahaan PT R. PT R bergerak dalam bidang pembangunan
konstruksi serta memiliki beberapa anak perusahaan yang juga diaudit oleh tim
penulis. Dalam penugasan di PT T, penulis melakukan audit atas sembilan akun,
yaitu akun investasi, kas dan setara kas, utang bank, utang lain-lain, perpajakan,
Universitas Indonesia
Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014
3
ekuitas, beban operasi dan pendapatan (beban) lain-lain. PT T merupakan klien
tahun pertama KAP ABC.
Tugas yang diberikan kepada penulis adalah membuat kertas kerja audit
setiap akun. Kertas kerja audit tersebut berisi prosedur audit atas suatu akun
seperti konfirmasi pada akun kas dan bank serta utang bank dengan pihak terkait,
kemudian lead schedule yang berisi angka per komponen akun serta dibandingkan
dengan trial balance dan general ledger PT T, lalu prosedur audit lain seperti
subsequent test dan vouching atas bukti transaksi yang dilakukan. Namun, hanya
tugas tersebut yang dikerjakan oleh penulis dalam penugasan PT T karena
penyusunan kertas kerja audit utama dan reporting dilakukan oleh Supervisor
Auditor.
b. PT K
Penugasan kedua yang diterima penulis adalah audit per 31 Desember
2013 untuk PT K yaitu klien yang menjadi topik di dalam penulisan laporan
magang ini. PT K merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang jual beli
aspal, handling equipment seperti forklift, dan heavy equipment seperti escavator
serta memiliki 18 anak perusahaan yang mayoritas kegiatan usahanya serupa.
Kegiatan yang dilakukan berfokus kepada audit PT K sebagai induk perusahaan
dan repeformance laporan keuangan konsolidasi PT K. Sedangkan untuk anak
perusahaan diaudit oleh KAP lain. PT K merupakan klien berlanjut dari KAP
ABC sehingga pihak Manager In Charge dan Supervisor Auditor telah memahami
ruang lingkup bisnis klien dengan baik.
Penulis ditempatkan dengan seorang Senior Auditor yang beberapa waktu
sebelumnya telah memulai proses audit terlebih dahulu di PT K. Pada masa awal
penugasan, penulis diberikan tanggung jawab untuk mengisi kertas kerja audit
seluruh akun-akun yang ada di laporan keuangan PT K serta melakukan prosedur
audit yang diperlukan. Setelah pengisian kertas kerja audit induk selesai, penulis
membantu Senior Auditor untuk mengisi kertas kerja audit konsolidasi PT K
dengan merujuk pada angka audited dalam laporan keuangan anak perusahaan
yang diaudit oleh KAP lain. Untuk mendapatkan keyakinan atas hasil laporan
audit anak perusahaan, Supervisor Auditor dan Manager In Charge dalam
Universitas Indonesia
Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014
4
penugasan audit PT K melakukan review dan tanya jawab kepada auditor anak
perusahaan untuk mengetahui prosedur audit apa saja yang telah dilakukan.
Setelah itu, penulis juga turut membantu dalam proses analisis dan eliminasi akun
tertentu atas transaksi yang terjadi pada induk perusahaan dengan anak
perusahaan dan anak perusahaan dengan sesama anak perusahaan. Hingga pada
akhir penugasan penulis juga melakukan penyusunan draft report laporan
keuangan konsolidasi PT K.
c. PT A
Penugasan terakhir yang diterima oleh penulis adalah audit per 31
Desember pada PT A. PT A bergerak pada bidang manufaktur aluminium. Dalam
penugasan terakhir ini, penulis melakukan audit seluruh akun PT A dengan
mengisi kertas kerja audit dan melakukan prosedur audit yang diperlukan. PT A
merupakan klien berlanjut dari KAP ABC dan termasuk perusahaan dengan skala
yang kecil yang bidang usahanya tidak terlalu kompleks sehingga dalam
melakukan fieldwork audit tidak membutuhkan waktu yang lama.
1.5 Latar Belakang Topik Penulisan
Penugasan yang diterima penulis dalam proses audit grup perusahaan PT
K selama menjalani magang membuat penulis tertarik untuk menjadikannya
sebagai topik pembahasan dalam penyusunan laporan magang. Hal ini disebabkan
karena proses audit yang dilakukan meliputi audit pada induk perusahaan dan
pengisian kertas kerja audit atas laporan keuangan konsolidasi dengan
menggabungkan saldo audited induk dan anak perusahaan. Selain itu, audit pada
anak perusahaan dilakukan oleh auditor yang berbeda sehingga auditor KAP ABC
harus melakukan suatu review kepada auditor anak perusahaan untuk memperoleh
keyakinan mengenai hasil pekerjaan yang dilakukan serta kecukupan seluruh
bukti yang didapatkan oleh auditor anak perusahaan dalam menjalankan tugasnya.
1.6 Ruang Lingkup Penulisan Laporan Magang
Penulisan laporan magang ini difokuskan pada audit proses atas laporan
konsolidasi PT K untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013.
Universitas Indonesia
Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014
5
Ruang lingkup ini dipilih karena penulis paling banyak terlibat dalam penugasan
perusahaan tersebut. Hal-hal yang akan dibahas meliputi keseluruhan audit proses
dari tahap awal yaitu audit pada PT K sebagai induk perusahaan, lalu dilanjutkan
penyusunan kertas kerja audit atas laporan keuangan konsolidasi dengan
menggabungkan saldo audited induk dan anak perusahaan, kemudian penyusunan
draft laporan keuangan konsolidasi sampai dengan penerbitan laporan keuangan
konsolidasi PT K.
1.7 Sistematika Penulisan
Laporan magang ini disusun dengan sistematika sebagai berikut:
-
Bab 1 : Pendahuluan
Bab ini berisi mengenai latar belakang pelaksanaan magang, tujuan
penulisan laporan magang, tempat dan waktu pelaksanaan magang,
pelaksanaan kegiatan magang, latar belakang topik penulisan,
ruang lingkup penulisan laporan magang, serta sistematika
penulisan.
-
Bab 2 : Landasan Teori
Bab ini menjelaskan mengenai teori yang berkaitan dengan
konsolidasi dan kertas kerja audit seperti teori konsolidasi, tujuan
penyusunan laporan keuangan konsolidasi, kriteria penyusunan
laporan konsolidasi, proses konsolidasi laporan keuangan, dan
kertas kerja audit. Selain itu, bab ini juga akan membahas
mengenai kertas kerja konsolidasi dan penyelesaian audit laporan
keuangan konsolidasi.
-
Bab 3 : Profil Perusahaan
Bab ini memberikan gambaran singkat mengenai profil dari kantor
akuntan publik tempat penulis melaksanakan kegiatan magang
serta perusahaan yang akan dibahas (PT K) beserta seluruh anak
perusahaan mencakup struktur perusahaan dan aktivitas usaha yang
dijalankan secara umum.
Universitas Indonesia
Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014
6
-
Bab 4 : Pembahasan
Bab ini menguraikan audit proses atas laporan keuangan
konsolidasi PT K sesuai dengan tujuan dan ruang lingkup
penulisan yang ditentukan.
-
Bab 5 : Kesimpulan dan Saran
Bab ini merupakan bagian terakhir dari laporan magang ini yang
berisi kesimpulan analisis yang dilakukan dalam audit proses atas
laporan keuangan konsolidasi pada bab sebelumnya serta saran dan
masukan yang diberikan oleh penulis terkait permasalahan serta
kekurangan dalam proses tersebut.
Universitas Indonesia
Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pelaporan Keuangan Berbasis Kepemilikan Saham
Pada
umumnya,
perusahaan
seringkali
melakukan
penguasaan
kepemilikan pada perusahaan lain dengan berbagai perjanjian dan untuk beberapa
alasan. Alasan yang mendasari penguasaan kepemilikan tersebut antara lain untuk
memperoleh keuntungan dengan mengendalikan perusahaan lain, sebagai salah
satu sarana untuk dapat masuk ke dalam pasar yang baru, memastikan pasokan
atas bahan baku serta input produksi lain, dan untuk melakukan pembatasan
risiko.
Kepemilikan atas perusahaan lain tersebut dapat berpengaruh pada
pencatatan akuntansi. Namun, pencatatan akun investasi atas saham tidak hanya
bergantung pada tingkat kepemilikan suatu perusahaan terhadap perusahaan lain,
tetapi juga bergantung pada tingkat pengendalian/pengaruh yang dimiliki. Tingkat
kepemilikan dan pengendalian tersebut yang menjadi dasar apakah laporan
keuangan kedua perusahaan harus disusun secara konsolidasi atau perusahaan
investor hanya menyajikannya sebagai investasi atas saham berdasarkan fair value
method, equity method, dan cost method.
0%
20%
50%
Pengaruh
tidak signifikan
Pengaruh
Signifikan
Fair value
method
Equity method
100%
Pengendalian
Konsolidasi
Equity method / Cost method
Gambar 2.1 Metode Pelaporan Keuangan Berdasarkan Kepemilikan
Sumber: Baker, 2012
7
Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014
Universitas Indonesia
8
Fair value method digunakan ketika induk perusahaan memiliki
kepemilikan kurang dari 20% atas anak perusahaan. Atas kondisi tersebut dapat
dikatakan bahwa induk perusahaan hanya memiliki sedikit atau tidak sama sekali
memiliki pengaruh terhadap anak perusahaan. Berdasarkan PSAK 58 mengenai
aset tidak lancar yang dimiliki untuk dijual & operasi yang dihentikan, investasi
tersebut dapat dikatakan sebagai held for trading. Induk perusahaan mendapat
keuntungan atas investasi ini dari perubahan harga yang terjadi. Perlakuan
akuntansi secara umum dan pelaporan investasi ini adalah penentuan nilainya
menggunakan fair value serta mencatat timbulnya unrealized gains and loses pada
laba rugi.
Berdasarkan
equity
method,
investasi
awal
dicatat
pada
biaya
perolehannya. Kemudian dapat terjadi penyesuaian atas keuntungan (kerugian)
yang didapat anak perusahaan serta pembagian dividen. Induk perusahaan
melakukan
pencatatan
atas
keuntungan
perusahaan
sesuai
proporsi
kepemilikannya sebagai pendapatan investasi dan kerugian dicatat sebagai
kerugian atas investasi pada anak perusahaan. Sedangkan, dividen yang diterima
dari anak perusahaan dicatat sebagai pengurang atas investasi.
Dengan menggunakan cost method, pencatatan investasi yang pada awal
perolehan investasi induk perusahaan dicatat berdasar harga perolehan investasi.
Pembagian dividen dari anak perusahaan dicatat sebagai pendapatan dividen,
tidak ada penyesuaian lain yang harus dicatat oleh induk perusahaan sehingga
kurang memberikan informasi yang akurat.
2.2 Teori Konsolidasi
Terdapat beberapa teori yang dapat berpengaruh pada isu konsolidasi
(Baker, 2012). Teori-teori tersebut adalah:
1. Proprietary theory
Proprietary theory menyatakan bahwa anak perusahaan merupakan
perpanjangan tangan dari induk perusahaan. Aset, liabilitas, pendapatan,
serta beban anak perusahaan dianggap sebagai aset, liabilitas, pendapatan
Universitas Indonesia
Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014
9
dan beban induk perusahaan. Hal tersebut menyebabkan perlakuan
konsolidasi secara pro rata yaitu induk perusahaan mengonsolidasi bagian
dari aset, liabilitas, pendapatan dan beban anak perusahaan sebesar
kepemilikan induk perusahaan.
2. Parent company theory
Teori ini menjelaskan bahwa induk perusahaan memiliki kendali terhadap
seluruh aset dan liabilitas anak perusahaan terhadap anak perusahaan yang
mayoritas kepemilikannya ada di induk perusahaan. Hal tersebut
menyebabkan laporan keuangan konsolidasi memasukan seluruh aset,
liabilitas, pendapatan dan beban anak perusahaan.
3. Entity theory
Teori ketiga ini menyatakan bahwa anak perusahaan merupakan entitas
yang terpisah dari induk perusahaan. Dengan menggunakan teori ini,
muncul istilah controlling dan noncontrolling interest. Kedua pihak ini
dianggap sebagai kelompok yang berbeda. Dalam laporan konsolidasi,
masing-masing pihak memiliki komponen ekuitas dan tidak ada pihak
yang lebih ditekankan satu sama lainnya. Sehingga akun-akun aset,
liabilitas, pendapatan, dan beban anak perusahaan dimasukkan ke dalam
laporan keuangan konsolidasi tanpa perlakuan khusus kepada masingmasing pihak.
2.3 Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi
Laporan keuangan konsolidasi merupakan laporan yang menyajikan posisi
keuangan dan hasil kegiatan operasi dari induk perusahaan sebagai entitas
pengendali dan anak-anak perusahaan sebagai entitas yang dikendalikan, dimana
kedua entitas tersebut merupakan satu kesatuan perusahaan. Berdasarkan PSAK 4
(revisi 2009), induk perusahaan yang memilki pengendalian terhadap anak
perusahaan harus menyiapkan laporan keuangan dalam basis konsolidasi. Laporan
keuangan konsolidasi memiliki kelebihan, antara lain:
Universitas Indonesia
Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014
10
1. Memberikan gambaran secara nyata mengenai total sumber daya
perusahaan gabungan antara induk dan anak perusahaan kepada para
pemegang saham, kreditur, dan pihak yang berkepentingan lainnya.
2. Memberikan informasi mengenai pengaruh dari kegiatan operasi anak
perusahaan terhadap kesehatan dan masa depan perusahaan secara
keseluruhan sebagai satu entitas.
Namun, selain memiliki kelebihan, laporan keuangan konsolidasi juga
memiliki beberapa kekurangan, yaitu:
1. Ketika terdapat salah satu perusahaan yang memiliki kinerja buruk, kinerja
tersebut dapat ditutupi dengan perusahaan lain yang memiliki kinerja baik.
2. Secara keseluruhan laba konsolidasi tidak hanya diatribusikan untuk induk
perusahaan.
3. Rasio keuangan berdasarkan laporan keuangan konsolidasi tidak
menggambarkan kondisi induk perusahaan maupun anak perusahaan
dalam membentuk entitas konsolidasi.
4. Terdapat banyak informasi tambahan yang perlu diungkapkan untuk dapat
memberikan penyajian yang wajar.
2.4 Kriteria Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi
PSAK 4 mengenai Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan
Keuangan Tersendiri menjelaskan bahwa laporan keuangan konsolidasi dibuat
dengan menggabungkan seluruh perusahaan yang dikendalikan oleh satu entitas
induk perusahaan. Pengendalian dianggap ada apabila induk perusahaan memiliki
penyertaan baik secara langsung maupun tidak langsung lebih dari 50% pada
suatu perusahaan. Namun, apabila penyertaan kepemilikan kurang dari 50%,
pengendalian juga dianggap ada apabila dapat dibuktikan dengan beberapa
kondisi seperti:
1. Memiliki kekuasaan yang melebihi 50% dari hak suara berdasarkan
perjanjian dengan investor lain.
Universitas Indonesia
Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014
11
2. Mempunyai kendali untuk menentukan kebijakan keuangan serta operasi
perusahaan berdasarkan anggaran dasar atau perjanjian.
3. Memiliki wewenang untuk menunjuk atau memberhentikan mayoritas
pengurus dan pengendali entitas.
4. Mampu untuk menguasai suara mayoritas pada rapat pengurus dan
mengendalikan entitas melalui pengurus perusahaan.
Penyertaan secara langsung dapat digambarkan dengan kondisi ketika
suatu perusahaan memiliki mayoritas saham dari perusahaan lain. Sedangkan
penyertaan tidak langsung digambarkan ketika saham dari suatu perusahaan
dimiliki satu perusahaan atau lebih yang berada dalam pengendalian yang sama.
Berdasarkan IFRS 10: Consolidated Financial Statement, terdapat
perbedaan dari kriteria pengendalian induk terhadap anak perusahaan. Investor,
dalam hal ini adalah induk perusahaan dianggap memiliki pengendalian terhadap
anak perusahaan jika memiliki seluruh kriteria berikut:
1. Kekuasaan atas anak perusahaan. Ketika induk perusahaan memiliki
kemampuan untuk mengarahkan aktivitas yang secara signifikan
mempengaruhi imbal hasil anak perusahaan.
2. Eksposur atau hak atas imbal hasil yang bervariasi dari keterlibatan induk
terhadap anak perusahaan.
3. Kemampuan untuk menggunakan kekuasaan induk terhadap anak
perusahaan dalam mempengaruhi imbal hasil induk perusahaan.
Perbedaan kriteria pengendalian pada PSAK 4 dan IFRS 10 tersebut telah
diatasi dengan terbitnya PSAK 65: Laporan Keuangan Konsolidasian. PSAK 65
telah disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia
(DSAK IAI) pada 19 Desember 2013. PSAK ini akan menggantikan PSAK 4,
karena PSAK 4 revisi 2013 hanya akan mengatur mengenai laporan keuangan
tersendiri. PSAK 65 mulai berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2015.
Universitas Indonesia
Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014
12
2.5 Proses Audit Laporan Keuangan Konsolidasi
2.5.1
Tahap Perencanaan dan Penyusunan Strategi Audit
Berdasarkan International Standard on Auditing (ISA) 600 mengenai audit
grup perusahaan, tim audit yang melaksanakan proses audit pada laporan
keuangan konsolidasi harus menetapkan rencana dan menyusun strategi audit.
Rencana dan strategi tersebut kemudian akan di review kembali oleh Partner
Engagement dalam penugasan audit. Setelah penetapan rencana dan strategi audit,
auditor diharapkan untuk memperoleh pemahaman atas grup perusahaan,
komponen/anak perusahaan serta lingkungan perusahaan. Pemahaman tersebut
antara lain mengenai bagaimana pengendalian yang terdapat dalam grup
perusahaan, proses konsolidasi termasuk instruksi yang diberikan manajemen
grup perusahaan terhadap anak perusahaan, serta menilai risiko salah saji material
pada grup perusahaan.
Sesuai dengan penjelasan sebelumnya, auditor grup perusahaan harus
memiliki pemahaman atas pengendalian pada grup perusahaan dan proses
konsolidasi. Pemahaman tersebut dapat diperoleh dengan melakukan suatu tes
keefektifan operasi pengendalian perusahaan secara menyeluruh dan cakupan
pekerjaan yang dilaksanakan dalam proses konsolidasi. Dalam memperoleh
pemahaman lebih jauh terkait proses konsolidasi, auditor grup perusahaan harus
mendesain dan menjalankan prosedur audit tambahan atas proses konsolidasi,
mengevaluasi kesesuaian, kecukupan, dan akurasi penyesuaian reklasifikasi, serta
memastikan bahwa kebijakan akuntansi dan akhir periode pelaporan telah
diterapkan secara konsisten oleh grup perusahaan.
2.5.2 Pelaksanaan dan Review Auditor Anak Perusahaan
Proses audit pada anak perusahaan dapat dilakukan oleh auditor yang
berbeda. Terkait hal tersebut, auditor induk perusahaan yang bertindak sebagai
auditor grup perusahaan harus memperoleh pemahaman mengenai auditor anak
perusahaan. Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah auditor anak perusahaan
memahami dan patuh terhadap etika yang relevan dalam audit grup perusahaan
serta independen. Selain itu, pemahaman dilakukan untuk menilai kompetensi dari
Universitas Indonesia
Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014
13
auditor anak perusahaan yang dapat dinilai berdasarkan pemahaman mereka
terhadap audit dan standar lain yang berlaku dalam audit grup perusahaan,
kemampuan khusus (sebagai contoh pemahaman terhadap industri yang spesifik),
serta pemahaman dalam kerangka penyusunan laporan keuangan yang membantu
auditor grup perusahaan dalam tanggung jawabnya. Pemahaman terhadap auditor
anak perusahaan juga bermanfaat untuk mengetahui apakah auditor anak
perusahaan melakukan pekerjaannya sesuai dengan lingkup peraturan yang ada
dan apakah auditor grup perusahaan dapat terlibat untuk mendapatkan bukti audit
yang memadai.
Auditor grup perusahaan juga harus melakukan komunikasi secara berkala
dengan auditor anak perusahaan. Komunikasi ini dilakukan untuk memberi
keyakinan bahwa prosedur audit yang dilakukan auditor anak perusahaan telah
memadai. Auditor induk perusahaan biasanya menjadwalkan pertemuan dengan
auditor anak perusahaan sebagai sarana komunikasi mengenai progress audit yang
telah dicapai serta isu dan temuan dalam audit pada anak perusahaan. Auditor
grup perusahaan dapat mengirimkan suatu instruksi audit kepada anak perusahaan
yang dapat berguna sebagai panduan auditor anak perusahaan dalam pelaksanaan
audit dan mengirimkan kuesioner untuk diisi oleh auditor anak perusahaan.
Atas hasil pekerjaan auditor anak perusahaan, auditor grup perusahaan
seperti yang disyaratkan dalam ISA 600 perlu melaksanakan evaluasi terhadap
kecukupan dan kesesuaian bukti audit yang didapatkan. Kegiatan ini bertujuan
untuk memastikan bahwa bukti audit yang didapatkan telah cukup dan sesuai
Apabila hasil kerja auditor anak perusahaan dinilai kurang memadai, auditor grup
perusahaan dapat melakukan prosedur tambahan yang diperlukan.
2.5.3
Penerapan dan Pengujian atas Penyajian dan Pengungkapan
Auditor grup perusahaan harus memiliki bukti agar penyajian dan
pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasi yang memadai yang dapat
diperoleh dengan cara melakukan prosedur untuk mendapatkan pemahaman dan
pengendalian untuk tujuan penyajian pengungkapan, kemudian melakukan
pengujian pengendalian yang berhubungan dengan pengungkapan, dan prosedur
Universitas Indonesia
Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014
14
substantif. Prosedur substantif dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh
keyakinan bahwa seluruh informasi yang dibutuhkan serta jumlah saldo disajikan
dan diungkapkan dengan tepat dalam laporan keuangan. Contoh dari prosedur
substantif yang dapat dilakukan auditor grup perusahaan antara lain:
1. Penelaahan kontrak utang untuk menentukan aset perusahaan yang
digunakan sebagai jaminan.
2. Penggunaan daftar pembanding untuk pengungkapan agar dapat
menentukan apakah seluruh pengungkapan yang dibutuhkan telah
disajikan dalam laporan keuangan dan sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku.
3. Penelaahan laporan keuangan secara menyeluruh untuk menilai
apakah pengungkapan akun telah diklasifikasikan dengan benar
seperti pada aset lancar dan tidak lancar serta membaca catatan
tambahan (footnote disclosure).
4. Rekonsoliasi saldo atas pengungkapan tambahan dengan informasi
yang telah diperiksa dan didukung dengan kertas kerja terkait.
Pengungkapan dan penyajian atas kewajiban kontijensi dan kejadian
setelah tanggal neraca sering dianggap memiliki risiko yang tinggi karena tidak
seluruh informasi yang dibutuhkan diungkapkan dalam penjelasan tambahan di
laporan keuangan. Kewajiban kontinjensi merupakan potensi utang yang dapat
terjadi di masa depan pada pihak ketiga atas jumlah yang belum dapat dipastikan
dan disebabkan dari aktivitas lampau. Kewajiban kontijensi yang memiliki jumlah
material harus diungkapkan dalam penjelasan tambahan. Auditor grup perusahaan
dapat melakukan beberapa prosedur tambahan untuk dapat mendeteksi adanya
kewajiban kontijensi seperti tanya jawab dengan manajemen, penelaahan
notulensi pertemuan RUPS, serta menganalisis biaya hukum apabila terdapat
indikasi tuntutan hukum.
Pada kejadian setelah tanggal neraca, penelaahan harus dilakukan seluruh
transaksi dan kejadian yang muncul setelah tanggal neraca untuk menentukan
Universitas Indonesia
Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014
15
apakah terdapat transaksi dan kejadian tersebut yang mempengaruhi penyajian
serta pengungkapan laporan keuangan tahun berjalan. Prosedur yang dapat
dilakukan untuk mengidentifikasi kejadian setelah tanggal neraca antara lain tanya
jawab dengan manajemen, penelaahan atas pencatatan yang dibuat setelah tanggal
neraca, dan permintaan surat representasi. Terdapat dua jenis kejadian setelah
tanggal neraca yang harus dievaluasi oleh auditor grup perusahaan, yaitu:
1. Kejadian yang berdampak langsung pada laporan keuangan dan
membutuhkan penyesuaian. Contoh atas kejadian ini adalah ketika
salah satu pelanggan yang memiliki saldo hutang dalam jumlah
material kepada perusahaan mengumumkan kebangkrutan karena
kondisi keuangan yang memburuk. Jumlah hutang pelanggan
tersebut tergolong material bagi perusahaan, sehingga harus
dilakukan penyesuaian atas saldo akun piutang pada laporan
keuangan.
2. Kejadian yang tidak berdampak langsung pada laporan keuangan,
tetapi memerlukan pengungkapan. Contoh atas kejadian ini adalah
penggabungan usaha atau akuisisi. Penggabungan usaha atau
akuisisi yang dilakukan perusahaan perlu diungkapkan dalam
laporan keuangan, namun tidak perlu dilakukan penyesuaian akun
karena dianggap tidak terlalu signifikan mempengaruhi laporan
keuangan.
Berdasarkan PSAK 4, terdapat panduan mengenai pengungkapan yang
dibuat dalam laporan keuangan konsolidasi. Pengungkapan tersebut meliputi:
1. Sifat hubungan antara induk dan anak perusahaan apabila induk
tidak memiliki secara langsung maupun tidak langsung lebih dari
setengah suara atas anak perusahaan.
2. Alasan mengapa atas kepemilikan lebih dari setengah kekuasaan
secara langsung maupun tidak langsung tidak diikuti adanya
pengendalian.
Universitas Indonesia
Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014
16
3. Periode pelaporan anak perusahaan dan alasan penggunaan tanggal
atau periode tersebut apabila berbeda dengan periode penyusunan
laporan keuangan induk dan konsolidasi.
4. Sifat dan luas restriksi signifikan seperti akibat perjanjian pinjaman
yang diterima dalam kemampuan anak perusahaan untuk
mentransfer dana ke induk dalam bentuk dividen atau pembayaran
kembali pinjaman atau uang muka.
5. Rincian yang menunjukan dampak perubahan bagian kepemilikan
induk pada anak perusahaan yang tidak menyebabkan hilangnya
pengendalian.
6. Keuntungan atau kerugian yang timbul apabila pengendalian atas
anak perusahaan hilang, dan:
a. Porsi dari keuntungan atau kerugian yang dapat diatribusikan
pada sisa investasi anak terdahulu dengan nilai wajar pada
tanggal kehilangan pengendalian.
Pos keuntungan atau kerugian yang diakui dalam laporan laba rugi
komprehensif (apabila tidak disajikan secara terpisah dalam laporan laba rugi
komprehensif).
2.5.4
Akumulasi Bukti Audit pada Tahap Akhir
Setelah penelaahan atas kejadian yang terjadi setelah tanggal neraca,
auditor grup perusahaan melakukan pengumpulan akumulasi bukti audit pada
tahap akhir. Secara garis besar terdapat lima jenis akumulasi bukti audit pada
tahap akhir yang akan dijelaskan pada bagian selanjutnya.
1. Prosedur Analitis Akhir
Prosedur analitis akhir dilakukan sebagai penelaahan akhir apabila
terdapat salah saji material atau masalah keuangan yang tidak
disebutkan dan membantu auditor agar lebih objektif terhadap
laporan keuangan. Prosedur ini umumnya dilakukan oleh partner
Universitas Indonesia
Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014
17
yang telah memiliki pemahaman yang baik terhadap klien dan
bisnisnya, kemudian pengetahuan tersebut digabungkan dengan
prosedur analitis yang dapat membantu kegiatan pengawasan.
2. Evaluasi Asumsi Kelangsungan Usaha (Going Concern)
Kegiatan evaluasi kelangsungan usaha klien dilakukan untuk
melihat
apakah
terdapat
ketidakpastian
substansial
terkait
kemampuan klien dalam melanjutkan usahanya setidaknya dalam
waktu satu tahun. Auditor menggunakan prosedur analitis,
kemudian melakukan diskusi dengan manajemen mengenai
kemungkinan adanya kesulitan keuangan, dan mengumpulkan
informasi
terkait
kemungkinan
bisnis
terjadinya
klien
untuk
kesulitan
memberi
keuangan
penilaian
untuk
tahun
selanjutnya.
3. Surat Representasi Manajemen
Surat representasi manajemen dibuat oleh manajemen dengan kop
perusahaan dan ditujukan kepada auditor serta ditandatangani oleh
pimpinan perusahaan. Apabila klien menolak untuk membuat surat
representasi ini, maka dapat menyebabkan munculnya opini
dengan pengecualian bahkan tidak ada opini. Tujuan pembuatan
surat representasi adalah untuk menekankan bahwa manajemen
bertanggung jawab atas penilaian laporan keuangan, sebagai
pengingat apabila terdapat potensi salah saji atau hal yang tidak
disajikan dalam laporan keuangan, dan sebagai dokumentasi
jawaban dari pihak manajemen atas tanya jawab mengenai aspek
audit.
4. Pertimbangan Informasi yang Menyertai Laporan Keuangan Dasar
Dalam kondisi tertentu, klien dapat memasukkan informasi
tambahan diluar komponen laporan keuangan dasar yang berguna
bagi manajemen atau pihak ketiga pengguna laporan. Standar audit
Universitas Indonesia
Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014
18
tidak mendefinisikan/membatasi informasi tambahan agar dapat
disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan. Namun auditor harus
dapat jelas memisahkan tanggung jawab pelaporan atas laporan
keuangan utama dan untuk informasi tambahan.
5. Membaca Informasi Lain dalam Laporan Tahunan
Auditor harus membaca informasi lain yang dimasukkan dalam
laporan tahunan mengenai laporan keuangan. Informasi lain ini
merupakan informasi yang bukan merupakan bagian dari laporan
keuangan tetapi disajikan bersama laporan keuangan.
2.5.5
Evaluasi Hasil
Pada tahap selanjutnya, auditor grup perusahaan harus memutuskan
apakah bukti audit telah memadai dan tepat untuk diakumulasi dan dapat
menjamin laporan keuangan konsolidasi telah disajikan sesuai prinsip akuntansi
yang berlaku serta diterapkan secara konsisten dengan tahun sebelumnya.
Evaluasi dapat dilakukan dengan penelaahan dokumentasi atas audit keseluruhan
untuk menentukan apakah seluruh hal material atas transaksi, akun, dan
pengungkapan telah diuji dengan memadai setelah mempertimbangkan seluruh
kondisi audit. Untuk dapat membantu dalam melakukan evaluasi, auditor dapat
menggunakan daftar pembanding (checklist) penyelesaian audit sebagai pengingat
ketika terdapat hal yang terlewatkan. Tabel 2.1 mengilustrasikan daftar
pembanding audit.
Tabel 2.1 Contoh Daftar Pembanding (Checklist) Penyelesaian Audit
1. Pemeriksaan dokumen audit tahun sebelumnya
Ya
Tidak
a. Apakah berkas audit tahun sebelumnya diaudit untuk
area yang menekankan pada tahun berjalan?
b. Apakah berkas permanen ditelaah untuk menemukan
bagian yang dapat mempengaruhi tahun berjalan?
Universitas Indonesia
Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014
19
2. Pengendalian internal
a. Apakah pengendalian internal dipahami dengan baik?
b. Apakah ruang lingkup memadai sehubungan dengan
penilaian risiko pengendalian?
c. Apakah kekurangan signifikan dan kelemahan
material dilaporkan secara tertulis oleh manajemen?
3. Dokumen umum
a. Apakah hasil pertemuan dan resolusi ditelaah, dibuat
abstraksi, dan ditindaklanjuti?
b. Apakah berkas permanen diperbarui?
c. Apakah kontrak dan perjanjian penting ditelaah dan
diabstraksi, disalin, atau diunduh untuk memastikan
bahwa klien mematuhi persyaratan legal?
Sumber: Arens, et al, 2011
2.5.6
Penerbitan Laporan Auditor
Untuk menentukan suatu laporan auditor yang memadai dapat diterbitkan,
auditor harus mengumpulkan akumulasi bukti audit serta melakukan evaluasi
seluruh langkah penyelesaian audit. Penerbitan suatu laporan memiliki risiko yang
tinggi karena konsekuensi penerbitan laporan yang tidak benar sangat besar bagi
auditor. Pemberian opini atas laporan keuangan konsolidasi dilakukan oleh
auditor grup perusahaan dengan mempertimbangkan kondisi pada induk dan anak
perusahaan sebagai satu kesatuan entitas.
2.5.7
Komunikasi dengan Pihak yang Bertanggung Jawab atas Tatakelola
Perusahaan
Setelah
proses
audit
dilaksanakan,
auditor
grup
perusahaan
mengkomunikasikan beberapa hal kepada pihak yang bertanggung jawab atas
Universitas Indonesia
Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014
20
tatakelola grup perusahaan. Hal-hal yang perlu dikomunikasikan antara lain
mengenai overview keterlibatan auditor grup perusahaan dalam audit yang
dijalankan auditor anak perusahaan, evaluasi atas hasil kerja auditor anak
perusahaan yang dapat mempengaruhi kualitas audit yang dihasilkan, kondisi
apabila terdapat pembatasan akses informasi dalam audit grup perusahaan, dan
apabila ada fraud atau indikasinya yang melibatkan manajemen grup perusahaan,
manajemen anak perusahaan, atau karyawan lainnya yang memiliki posisi
signifikan dalam pengendalian grup perusahaan.
Dalam memenuhi peraturan yang disyaratkan dalam International
Standard on Auditing (ISA) 230 mengenai dokumentasi audit, auditor grup
perusahaan terkait audit
yang dijalankannya harus
membuat beberapa
dokumentasi seperti:
1. Analisis atas anak perusahaan dan indikasi mengenai anak perusahaan
yang signifikan dan pekerjaan yang dilakukan dalam informasi
keuangan anak perusahaan.
2. Nature, waktu, dan cakupan keterlibatan auditor grup perusahaan atas
pekerjaan yang dilakukan auditor anak perusahaan seperti evaluasi
auditor grup perusahaan terhadap dokumentasi audit auditor anak
perusahaan dan kesimpulan audit.
3. Komunikasi tertulis antara auditor grup perusahaan dan auditor anak
perusahaan mengenai perysaratan audit pada audit grup perusahaan.
2.6 Kertas Kerja Audit
International Standard on Auditing (ISA) 230 menyatakan bahwa
dokumentasi audit adalah catatan atas prosedur audit yang diterapkan, bukti audit
yang didapatkan, dan kesimpulan yang dicapai auditor dalam suatu perikatan
kerja. Bentuk, isi, dan lingkup dari dokumentasi audit dapat dipengaruhi oleh
faktor seperti:
1. Ukuran dan kompleksitas dari perusahaan
Universitas Indonesia
Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014
21
2. Nature atas prosedur audit yang dijalankan
3. Risiko salah saji material yang diidentifikasi
4. Bukti audit yang didapatkan
5. Metodologi audit yang digunakan
Kertas kerja audit merupakan salah satu dari dokumentasi audit yang harus
disimpan auditor. Auditor harus menyiapkan dan menjaga kertas audit tersebut
karena mengandung informasi yang penting dan berguna dalam pelaporan
keuangan. Bentuk dan isi dari kertas kerja audit didesain dan disesuaikan untuk
dapat memenuhi kebutuhan perikatan.
Informasi dalam kertas kerja audit tidak hanya bersumber dari analisis
yang dibuat oleh auditor, tetapi juga dapat berisi berkas dari klien seperti
rekonsiliasi bank, rincian atas suatu akun, dan analisis umur piutang. Selain
bersumber dari auditor dan klien, informasi dari pihak ketiga juga dapat di
masukkan ke dalam kertas kerja audit seperti jawaban konfimasi bank dan hutang
piutang.
2.6.1
Tujuan Pembuatan Kertas Kerja Audit
Kertas kerja audit memiliki beberapa tujuan, antara lain:
1. Mendukung opini auditor mengenai kewajaran laporan keuangan
yang diaudit.
2. Memberikan bukti bahwa audit telah direncanakan dan dijalankan
sesuai dengan International Standard Auditing serta peraturan
legal yang berlaku seperti Standar Profesional Akuntan Publik.
3. Sebagai referensi apabila terdapat pertanyaan terkait laporan
keuangan dari pihak klien maupun dari pihak lain seperti bank dan
petugas pajak.
4. Sebagai persiapan dalam penugasan audit tahun berikutnya,
sebagai contoh :
Universitas Indonesia
Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014
22
a. Untuk mengecek saldo awal per masing-masing akun.
b. Untuk bahan pembelajaran bagi staf audit yang baru
ditugaskan dalam audit klien tersebut.
c. Untuk mengetahui masalah-masalah yang terjadi pada audit
sebelumnya sehingga dapat dilakukan perbaikan dan
berguna dalam penyusunan rencana audit selanjutnya.
2.6.2
Pengelompokkan Kertas Kerja Audit
Berdasarkan penggunaannya, kertas kerja audit dapat dikelompokkan
menjadi 3, yaitu berkas tahun berjalan (Current File), berkas permanen
(Permanent File), dan berkas korespondensi (Correspondence File). Penjelasan
lebih lanjut atas ketiga pengelompokkan tersebut adalah:
1. Berkas Tahun Berjalan (Current File)
Berkas ini berisi data-data kertas kerja yang digunakan pada tahun
berjalan seperti neraca saldo, berita acara pemeriksaan kas,
rekonsiliasi bank, rincian akun-akun tertentu sebagai contoh
rincian piutang dan persediaan.
2. Berkas Permanen (Permanent File)
Berkas ini berisi data-data kertas kerja yang digunakan untuk
periode beberapa tahun, misalnya akta pendirian perusahaan,
Standard Operation Procedure keuangan (SOP) perusahaan, serta
kontrak perjanjian bank, pekerjaan, dan sewa guna usaha.
Universitas Indonesia
Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014
23
3. Berkas Korespondensi (Correspondence File)
Berkas korespondensi merupakan berkas mengenai komunikasi
yang dilakukan dengan klien seperti surat, email, dan fax.
2.6.3
Jenis Kertas Kerja Audit
Dalam menjalankan suatu audit, terdapat beberapa jenis kertas kerja yang
digunakan. Berikut ini akan dijelaskan lebih lanjut mengenai jenis kertas kerja
audit secara garis besar:
1. Program Audit
Program audit adalah daftar prosedur audit untuk keseluruhan area
audit. Dalam program audit selalu terdapat daftar prosedur audit
yang dilakukan, asersi yang ingin dicapai atas masing-masing
prosedur audit, ukuran sampel, dan waktu pelaksanaan pengujian.
Umumnya, terdapat sebuah program audit yang berisi daftar
prosedur audit untuk setiap akun yang di audit.
2. Daftar Skedul Kertas Kerja Audit
Daftar skedul umumnya terdiri dari dua, yaitu skedul utama (lead
schedule) dan skedul pendukung (supporting schedule). Skedul
utama yaitu kertas kerja yang digunakan untuk meringkas
informasi yang dicatat dalam skedul pendukung terhadap akunakun yang berkaitan, sedangkan skedul pendukung adalah kertas
kerja yang berisi rincian untuk memverifikasi unsur-unsur akun
yang terkandung dalam laporan keuangan. Pada beberapa kasus,
auditor dapat meminta klien untuk menyusun skedul tersebut yang
ditandai dengan tanda khusus yaitu PBC (Prepared By Client).
3. Ringkasan Jurnal Penyesuaian dan Reklasifikasi
Munculnya jurnal penyesuaian dan reklasifikasi berasal dari dua
kondisi yang berbeda. Jurnal penyesuaian merupakan jurnal yang
muncul akibat koreksi atas kesalahan klien terkait masalah
Universitas Indonesia
Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014
24
penerapan standar akuntansi. Sedangkan jurnal reklasifikasi
muncul akibat kesalahan klien dalam menyajikan akun dalam
laporan keuangan dengan saldo yang tepat. Untuk keperluan
pelaporan, ketika terjadi penyesuaian dan reklasifikasi kedua jurnal
tersebut harus dimasukkan ke dalam Working Balance Sheet dan
Working Profit and Loss untuk mendapatkan saldo akhir akun yang
tepat. Dalam pembuatan kedua jurnal, auditor juga harus
melakukan konfirmasi ke pihak klien apakah mereka setuju dengan
jurnal-jurnal tersebut sebagai bahan pertimbangan akhir apakah
jurnal harus dibuat atau tidak.
4. Working Balance Sheet dan Working Profit and Loss
Working Balance Sheet dan Working Profit and Loss merupakan
suatu daftar yang berisi saldo trial balance klien tahun berjalan
sebelum penyesuaian dan reklasifikasi, kolom penyesuaian dan
reklasifikasi yang dilakukan serta saldo akhir setelah dilakukan
audit. Pencantuman saldo akhir tahun sebelumnya yang telah
diaudit dapat berguna sebagai perbandingan dan pembuatan
prosedur analitis. Setiap angka yang tercantum dalam Working
Balance Sheet dan Working Profit and Loss akan didukung oleh
angka dalam skedul utama setiap pos akun.
2.7 Kertas Kerja Audit atas Laporan Keuangan Konsolidasi
International Standard on Auditing (ISA 700) mengenai pembentukan
opini atas laporan keuangan menyatakan sebagai berikut: “The auditor shall
evaluate whether the financial statements are prepared, in all material respects,
in accordance with the requirements of the applicable financial reporting
framework. This evaluation shall include consideration of the qualitative aspects
of the entity’s accounting practices”. Untuk melaksanakan hal ini auditor dapat
melakukan prosedur reperformance atas laporan keuangan konsolidasi.
Kertas kerja audit konsolidasi merupakan kertas kerja audit yang
digunakan untuk membantu proses reperformance laporan keuangan gabungan
Universitas Indonesia
Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014
25
induk dan anak perusahaan berdasarkan suatu prosedur tertentu. Akun yang
terdapat dalam laporan keuangan konsolidasi dihasilkan dengan menjumlahkan
saldo audited akun pada laporan keuangan induk dan anak perusahaan, kemudian
dikurangi dengan saldo kepemilikan dan transaksi antar perusahaan (eliminasi).
Laporan posisi keuangan konsolidasi dan laba rugi dibentuk dengan menyajikan
kolom saldo laporan keuangan induk perusahaan, kolom saldo laporan keuangan
anak perusahaan, kolom eliminasi, dan kolom saldo konsolidasi. Kolom eliminasi
terbagi atas kolom debet dan kredit. Kolom saldo konsolidasi pada kertas kerja
audit konsolidasi ditempatkan paling akhir karena merupakan hasil saldo akhir
kertas kerja konsolidasi. Kolom ini merupakan hasil penggabungan saldo audited
akun induk dan anak perusahaan kemudian dikurangi kolom eliminasi.
Pada dasarnya, seorang auditor tidak diperkenankan menyusun laporan
keuangan konsolidasi karena penyusunan laporan keuangan konsolidasi
merupakan tanggung jawab manajemen perusahaan. Namun, auditor dapat
melakukan reperformance atas laporan keuangan konsolidasi. Reperformance
merupakan teknik audit untuk memperoleh bukti audit yang tepat memadai untuk
mendukung pernyataan pendapat auditor atas laporan keuangan konsolidasian.
Istilah tersebut didapat berdasarkan International Standard Auditing (ISA) 300
mengenai bukti audit. Dalam melaksanakan reperformance, auditor grup
perusahaan menyusun laporan keuangan konsolidasi berdasarkan hasil audit yang
telah dilaksanakan pada induk dan anak perusahaan. Hal tersebut yang
membedakan antara reperformance dengan kompilasi laporan keuangan
konsolidasi, karena konteks dalam kompilasi laporan keuangan konsolidasi adalah
penyusunan laporan keuangan induk dan anak perusahaan yang saldonya belum
diaudit.
Universitas Indonesia
Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014
BAB III
PROFIL PERUSAHAAN
3.1 Profil KAP
Penulis menjalani kegiatan magang selama 3 bulan di salah satu Kantor
Akuntan Publik yaitu KAP ABC yang berlokasi di Jakarta. KAP ABC memiliki
afiliasi internasional dan telah berdiri selama 29 tahun.
Terdapat beberapa jenis jasa yang diberikan oleh KAP ABC, antara lain:
1. Audit Assurance
Jasa Audit Assurance merupakan jasa paling umum dan
merupakan jasa utama yang diberikan KAP ABC. Jasa ini terdiri dari
jasa general audit on financial statements, financial information
review (review on historical financial information, examination of
prospective financial information, dan agreed upon procedures on
financial information).
2. Tax
Perpajakan merupakan salah satu aspek penting yang mendapat
perhatian khusus saat ini. Banyak perusahaan yang mulai concern
terhadap ketaatan pemenuhan kewajiban perpajakan dan masalah
perpajakan. Oleh sebab itu, KAP ABC
menyediakan jasa untuk
memenuhi hal tersebut yaitu jasa tax litigation & tax disputes, transfer
pricing reviews & documentation, international tax structuring, tax
compliance, tax audit, dan tax consulting.
3. Outsourcing
Jasa outsource kini banyak diminati karena perusahaan dapat
melakukan alih daya guna fungsi tertentu dalam perusahaan kepada
perusahaan lain untuk melakukan penekanan biaya personil. KAP
ABC juga menyediakan jasa outsource bagi perusahaan yang
26
Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014
Universitas Indonesia
27
membutuhkan. Jasa-jasa tersebut antara lain jasa corporate secretarial,
company incorporation
& representative office establishment,
executive search & recruitment, dan accounting & payroll.
4. Corporate Finance & Financial Support
Jenis jasa ini secara garis besar berkaitan dengan analisis
keuangan perusahaan yang terjadi akibat ekspansi dan restrukturisasi
bisnis. Lebih lanjut, jasa yang diberikan KAP ABC pada unit bisnis ini
meliputi financial forecast & working capital review, due diligence,
transaction analysis, post-merger integration, pre-IPO preparation &
grooming, IPO support, post-IPO advisory services, mergers &
acquisitions, disposals, serta internal audit.
5. Risk Advisory
Perkembangan penggunaan IT di dunia bisnis mendorong
munculnya kebutuhan akan konsultasi di bidang tersebut. Risiko-risiko
yang terjadi dalam dunia bisnis pun semakin mengalami peningkatan.
KAP ABC menjawab kebutuhan tersebut dengan menyediakan jasa IT
audit, penetration testing, system readliness, IT Planning, dan risk
management & internal control advisory.
Board of
Partners
Chief Executive
Partner
Ethics &
Independent
Personnel
Continuing
Professional
Development
International
Contact Partner
Head of Service
Partner In-Charge
Audit Assurance
Tax &
Outsoucing
Corporate Finance &
Transactional Support
Anti Bribery
Officer
Risk Advisory
Gambar 3.1 Struktur Organisasi KAP ABC
Sumber: Data Internal KAP ABC “telah diolah kembali”
Universitas Indonesia
Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014
28
3.2 Profil Perusahaan
3.2.1 Sejarah Singkat, Permodalan, dan Pemegang Saham
PT K didirikan pada tanggal 11 Februari 1971. PT K merupakan anak
perusahaan dari PT J Tbk yang tergabung dalam grup usaha YJ. Selain oleh PT J
Tbk, PT K juga dimiliki oleh PT P yang juga tergabung dalam grup usaha YJ.
Struktur permodalan dan pemegang saham PT K per tanggal 31 Desember 2013
adalah sebagai berikut:
Tabel 3.1 Struktur Permodalan PT K 31 Desember 2013
Keterangan
Modal Dasar
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Pemegang Saham:
1. PT J Tbk
2. PT P
Nilai Nominal Rp 1.000 per saham
Jumlah
Nominal
(Saham)
(Rp)
600.000.000
600.000.000.000
440.000.026
440.000.026.000
439.999.800
226
439.999.800.000
226.000
%
100,00
99,99
0,01
Sumber: Laporan Keuangan PT K 2013 “telah diolah kembali”
3.2.2 Kegiatan Usaha
Sesuai dengan anggaran dasar perusahaan, PT K merupakan perusahaan
privat yang memiliki ruang lingkup kegiatan meliputi perdagangan umum,
termasuk impor, ekspor, perdagangan antar pulau, komisi, usaha-usaha sebagai
agen dan/atau wakil dari perusahaan-perusahaan lain di Indonesia maupun di
luar Indonesia. Produk utama yang menjadi komoditas perdagangan PT K
adalah aspal, handling equipment seperti forklift, spare part dan heavy
equipment seperti escavator. PT K juga melayani jasa instalasi dan perbaikan
handling serta heavy equipment. Jumlah karyawan yang dimiliki perusahaan per
tanggal 31 Desember 2013 adalah 489 orang.
PT K memiliki 18 anak perusahaan yang bergerak dalam kegiatan usaha
yang serupa, namun terdapat beberapa anak perusahaan yang kegiatan usahanya
lebih luas. Secara garis besar terdapat empat jenis kegiatan usaha yang
Universitas Indonesia
Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014
29
dijalankan oleh anak-anak perusahaan tersebut, yaitu perdagangan aspal,
perdagangan gas elpiji, stasiun pengisian dan pengangkutan bulk elpiji, serta
pertambangan.
Tabel 3.2 Kelompok Usaha Anak Perusahaan PT K
Kegiatan Usaha
Aspal
Perdagangan Aspal
Anak Perusahaan
SLO, SJU, SAU, SSMU, TGU, ABN,SBU
SLU, SMU, SMB, GBU
Gas
Perdagangan Gas Elpiji
Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpiji
Pertambangan
GI, MM, ABN, AJP, GBU
KU, KSP, KUS
SSDU
Sumber: Laporan Keuangan PT K 2013 “telah diolah kembali”
3.2.3 Struktur Kepemilikan
Berdasarkan penjelasan sebelumnya, diketahui bahwa PT K memiliki 18
anak perusahaan yang bergerak di bidang serupa. Anak perusahaan tersebut
dimiliki secara langsung maupun tidak langsung. Untuk kepemilikan tidak
langsung dilakukan melalui melalui PT GI. Tabel 3.3 menjelaskan daftar anakanak perusahaan dan rincian proporsi kepemilikan PT K per tanggal 31
Desember 2013.
Universitas Indonesia
Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014
30
Tabel 3.3 Struktur Kepemilikan PT K pada Anak Perusahaan Tahun 2013
Anak Perusahaan
Domisili
Dikonsolidasi
Kepemilikan Langsung
PT GI
Jakarta
PT MM
Tangerang
PT TGU
Belawan
PT ABN
Jakarta
PT AJP
PT KU
Bandung
Bekasi
PT SBU
PT SLU
PT SLO
PT SMU
PT SJU
PT SAU
PT SMB
PT SSMU
PT KSP
Bitung
Lampung
Lombok
Bandung
Jambi
Aceh
Flores
Sampit
Bekasi
PT KUS
Bogor
PT SSDU
PT GBU
Jakarta
Cirebon
Kegiatan Usaha
Persentase
Kepemilikan
Perdagangan gas elpiji
Perdagangan gas elpiji
Perdagangan aspal
Perdagangan aspal dan gas
elpiji
Perdagangan gas elpiji
Stasiun pengisian dan
pengangkutan bulk elpiji
Perdagangan aspal
Perdagangan aspal
Perdagangan aspal
Perdagangan aspal
Perdagangan aspal
Perdagangan aspal
Perdagangan aspal
Perdagangan aspal
Stasiun pengisian dan
pengangkutan bulk elpiji
Stasiun pengisian dan
pengangkutan bulk elpiji
Pertambangan
Perdagangan aspal dan gas
Total Aset
99.99
99.20
99.00
77.50
212,738,475,057
19,180,059,525
156,233,749,271
16,872,106,172
80.00
80.00
24,276,532,688
52,327,838,220
99.00
99.00
99.00
80.00
99.00
99.00
98.96
99.00
80.00
99,415,047,694
90,612,545,940
167,373,473,404
3,183,688,930
202,053,113,122
101,457,861,794
67,061,986,974
71,860,617,285
2,333,965,798
80.00
2,618,447,230
99.00
99.00
2,000,000,000
271,717,726,175
Kepemilikan Tidak Langsung melalui PT GI
PT MM
Tangerang
Perdagangan gas elpiji
0.80
PT TGU
Belawan
Perdagangan aspal
1.00
PT AJP
Bandung
Perdagangan gas elpiji
20.00
PT SBU
Bitung
Perdagangan aspal
1.00
PT SLU
Lampung
Perdagangan aspal
1.00
PT SLO
Lombok
Perdagangan aspal
1.00
PT SJU
Jambi
Perdagangan aspal
1.00
PT SAU
Aceh
Perdagangan aspal
1.00
PT SMB
Flores
Perdagangan aspal
1.00
PT SSMU
Sampit
Perdagangan aspal
1.00
PT SSDU
Jakarta
Pertambangan
1.00
Sumber: Laporan Keuangan PT K 2013 “telah diolah kembali”
19,180,059,525
156,233,749,271
24,276,532,688
99,415,047,694
90,612,545,940
167,373,473,404
202,053,113,122
101,457,861,794
67,061,986,974
71,860,617,285
2,000,000,000
Universitas Indonesia
Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014
BAB IV
PEMBAHASAN DAN ANALISIS
4.1 Ikhtisar Kebijakan Akuntansi PT K
Rincian mengenai dasar pengukuran dan ikhtisar kebijakan akuntansi yang
digunakan PT K dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi adalah sebagai
berikut:
a) Dasar Pengukuran
Laporan keuangan konsolidasi PT K telah disusun sesuai dengan
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi
Standar Akuntansi Keuangan (ISAK). Dasar pengukuran dalam
penyusunan laporan keuangan ini adalah konsep biaya perolehan,
kecuali beberapa akun seperti investasi tertentu yang menggunakan
metode ekuitas, persediaan menurut nilai terendah antara harga
perolehan atau nilai bersih yang dapat di realisasikan, aset tetap
dengan model biaya yang dinyatakan berdasarkan biaya perolehan
dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai,
serta aset dan liabilitas keuangan yang diukur menggunakan nilai
wajar. Laporan arus kas konsolidasi disajikan dengan metode langsung
(direct method) dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas
menjadi kegiatan operasi, investasi, dan pendanaan.
b) Prinsip Konsolidasi
Laporan keuangan konsolidasi PT K meliputi akun-akun dari induk
dan anak perusahaan dimana kepemilikan induk lebih dari 50% baik
secara langsung maupun tidak langsung, atau memiliki pengendalian
atas anak perusahaan. Untuk pencatatan investasi pada anak
perusahaan sebelum konsolidasi, pada kepemilikan diatas 20% PT K
menggunakan metode ekuitas dimana dengan metode ini investasi
31
Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014
Universitas Indonesia
32
dicatat sebesar nilai perolehan dikurangi dengan laba atau rugi bersih
perusahaan anak sejak perolehan sebesar persentase kepemilikan.
Ketika terdapat dividen, maka dividen yang diterima dicatat sebagai
pengurang nilai tercatat investasi. Untuk investasi pada anak
perusahaan dengan kepemilikan dibawah 20%, PT K menggunakan
metode harga perolehan.
Penyajian laporan keuangan konsolidasi PT K dilakukan dengan
konsep kesatuan usaha (entity concept). Seluruh akun, transaksi, dan
laba antar perusahaan yang dikonsolidasi harus dieliminasi untuk
mencerminkan posisi keuangan dan hasil usaha sebagai satu kesatuan
usaha. Kemudian, hak non-pengendali atas laba (rugi) bersih dan
ekuitas enititas anak dinyatakan sebesar proporsi pemegang saham
minoritas
tersebut.
Dalam
penyusunannya,
laporan
keuangan
konsolidasi PT K menggunakan kebijakan akuntansi yang sama untuk
transaksi serta peristiwa lain dalam keadaan serupa dan entitas anak
telah menerapkan kebijakan tersebut secara konsisten.
4.2 Analisis Proses Audit Laporan Keuangan Konsolidasi PT K
4.2.1
Evaluasi Pengendalian Anak Perusahaan dan Transakasi Antar
Perusahaan
Pada bab sebelumnya telah dijelaskan bahwa PT K merupakan suatu
entitas yang memiliki banyak anak perusahaan. Per tanggal 31 Desember 2013,
laporan keuangan konsolidasi PT K mencakup laporan keuangan PT K beserta 18
anak perusahaan. Seluruh anak perusahaan merupakan perusahaan yang sahamnya
dimiliki oleh PT K lebih dari 50% baik secara langsung maupun tidak langsung.
PT K beserta seluruh anak perusahaan bergerak di bidang perdagangan komoditas
yang serupa yaitu aspal, namun terdapat beberapa anak perusahaan yang juga
melakukan perdagangan komoditas gas.
Evaluasi pengendalian oleh Supervisor Auditor induk terhadap entitas PT
K dan anak perusahaan dilakukan dengan beberapa cara. Cara pertama adalah
dengan melihat persentase kepemilikan PT K terhadap seluruh anak perusahaan.
Universitas Indonesia
Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014
33
Kemudian cara selanjutnya adalah dengan melakukan peninjauan kondisi melalui
tanya jawab dengan manajemen apakah PT K memiliki kendali dalam
menentukan kebijakan keuangan dan operasi serta memiliki wewenang untuk
menunjuk atau memberhentikan mayoritas pengurus dan pengendali entitas anak
perusahaan. Untuk kepemilikan tidak langsung melalui anak perusahaan,
Supervisor Auditor PT K menyerahkan pada auditor anak perusahaan yang
bertindak sebagai auditor induk dari sisi anak perusahaan lain yang dimiliki.
Hasil yang didapatkan dari evaluasi tersebut adalah PT K memiliki lebih
dari 50% kepemilikan pada seluruh anak perusahaan. Kondisi tersebut diperkuat
dengan evaluasi kedua yang dilakukan oleh Supervisor Auditor. PT K juga
memiliki kendali dalam menentukan kebijakan keuangan dan operasi sebagian
besar anak perusahaan. Hal ini terbukti dari terdapatnya perjanjian pelaksanaan
manajemen operasi antara PT K dengan anak perusahaan yang diperpanjang
setiap tahunnya. Sehingga, dapat dikatakan bahwa PT K memiliki kemampuan
untuk mengatur aktivitas signifikan yang dapat mempengaruhi anak perusahaan.
Selain itu, mayoritas pengurus dan pengendali utama anak perusahaan merupakan
key person di PT K.
Terdapat beberapa transaksi yang terjadi antar perusahaan di dalam PT K.
Transaksi pertama adalah jual beli baik yang dilakukan oleh PT K dengan anak
perusahaan maupun sesama anak perusahaan. Transaksi tersebut menyebabkan
timbulnya utang piutang antar perusahaan. Selain utang piutang yang timbul
akibat kegiatan jual beli, juga terdapat utang piutang afiliasi yang terjadi karena
PT K sebagai induk perusahaan memberikan pinjaman dana kepada anak
perusahaan. Adanya utang piutang afiliasi ini juga tetap dikenakan bunga dalam
pelunasannya. Transaksi kedua adalah menyangkut kegiatan pelaksanaan
manajemen operasi yang dilakukan PT K kepada anak perusahaan. Transaksi ini
menimbulkan akun management fee yang dalam pembukuannya merupakan
pendapatan lain-lain yang diterima PT K.
Universitas Indonesia
Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014
34
4.2.2
Penyelesaian Kertas Kerja Audit atas Laporan Keuangan Konsolidasi
Fieldwork – Pelaksanaan dan Pengisian
Kertas Kerja Audit Induk
Penerimaan Data
Dari Klien
Review Auditor Induk atas Pekerjaan
Auditor Anak Perusahaan
Penggabungan Saldo
Eliminasi Saldo Transaksi dan
Kepemilikan Antar Perusahaan
Saldo Akhir Laporan Keuangan
Konsolidasi Audited
Dasar Penyusunan Draft Laporan
Gambar 4.1 Alur Proses Penyelesaian Kertas Kerja Audit atas Laporan
Keuangan Konsolidasi
Penugasan general audit per tanggal 31 Desember 2013 merupakan
penugasan tahun ke 3 yang dilakukan tim audit KAP ABC kepada PT K. PT K
tidak membuat konsolidasi secara internal, sehingga Auditor KAP ABC
melakukan reperformance laporan keuangan konsolidasi yaitu dengan menyusun
laporan keuangan konsolidasi dari hasil audit yang telah dilakukan kepada PT K
dan anak perusahaan. Teknik yang digunakan adalah menggabungkan saldo
audited dari laporan keuangan induk dan anak perusahaan dalam penyusunan
laporan keuangan konsolidasi dengan bantuan kertas kerja audit atas laporan
keuangan konsolidasi. Pada bagian berikut akan dijelaskan lebih lanjut mengenai
penyelesaian kertas kerja audit atas laporan keuangan konsolidasi.
a. Penerimaan Data dari Klien
Sebelum memulai fieldwork, Senior Auditor menghubungi manajemen PT
K untuk meminta laporan keuangan yang telah dibuat oleh manajemen untuk
melakukan analisis awal. Analisis ini dibutuhkan untuk mempersiapkan form data
request yang akan dikirimkan kepada manajemen PT K. Data request ini
merupakan rincian data yang dibutuhkan dalam pelaksanaan audit serta digunakan
Universitas Indonesia
Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014
35
untuk kepentingan pengungkapan akun dalam laporan keuangan. Contoh form
data request dalam penugasan PT K terdapat pada lampiran 1.
Selain data request, Senior Auditor juga harus mempersiapkan seluruh
kertas kerja audit untuk mendokumentasikan hasil pekerjaan yang dilakukan serta
blank report yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan. Blank report
berisi kumpulan berkas dalam 1 folder yang didalamnya terdapat kertas kerja
audit atas laporan keuangan konsolidasi, format laporan keuangan, format opini,
dan daftar isi laporan keuangan dalam bentuk word. Kertas kerja audit dan blank
report tersebut diperoleh dari bagian Operator pada KAP ABC. Operator bertugas
untuk menyimpan dokumentasi audit seluruh klien yang ditangani KAP ABC.
Setiap Operator bertanggung jawab atas dokumentasi audit beberapa klien.
b. Fieldwork – Pelaksanaan dan Pengisian Kertas Kerja Audit Induk
Pada tahap pelaksanaan, Senior dan Junior Auditor melakukan fieldwork
di kantor PT K dengan menjalankan prosedur audit dan pengisian kertas kerja
audit masing-masing akun induk perusahaan. Kertas kerja audit akun tersebut
berisi audit program atas akun, lead schedule, supporting schedule, analytical
review serta sheet tambahan yang diperlukan untuk pengungkapan akun tertentu.
Saldo dalam lead schedule kertas kerja audit akun tersebut kemudian dipindahkan
ke dalam kertas kerja audit utama khusus PT K selaku induk perusahaan. Setiap
akhir minggu, Senior Auditor mengirimkan kembali form data request dengan
memberikan highlight pada data yang belum diterima untuk mengingatkan klien.
c. Review Auditor Induk atas Pekerjaan Auditor Anak Perusahaan
Dalam
melaksanakan
fieldwork,
Supervisor
Auditor
induk
juga
memberikan arahan atas pelaksanaan audit terhadap auditor anak perusahaan. Hal
ini dilakukan dengan pemberian instruksi audit anak perusahaan dan kuesioner
pelaksanaan audit yang harus diisi oleh auditor anak perusahaan. Ringkasan atas
komponen yang terdapat dalam instruksi audit anak perusahaan PT K tersebut
antara lain:
Universitas Indonesia
Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014
36
Tabel 4.1 Komponen Instruksi Audit Anak Perusahaan
Poin Utama
Latar Belakang
Penjelasan Singkat
Penjelasan mengenai penugasan dan
beberapa definisi istilah yang terdapat
dalam audit grup perusahaan.
Lingkup pekerjaan yang dilaksanakan Permintaan
dan Penyusunan Laporan Keuangan terlampir
Konsolidasi
pengisian
bagi
kuesioner
auditor
anak
perusahaan mengenai prosedur yang
dilakukan, standar audit dan standar
akuntansi yang digunakan.
Translasi Mata Uang
Pengecekan
translasi
mata
uang
(apabila ada) sesuai dengan PSAK
10.
Pemenuhan Etika dalam Melaksanakan Penjelasan bahwa auditor induk dan
Audit
anak perusahaan harus sama-sama
menjaga
independensi
dalam
melaksanakan audit.
Tingkat Materialitas dan Ketentuan Penjelasan tingkat materialitas yang
Pembuatan Jurnal Penyesuaian dan digunakan
Reklasifikasi
auditor
induk
untuk
menjadi benchmark atas materialitas
yang akan digunakan auditor anak
perusahaan,
ketentuan
pembuatan
jurnal penyesuaian dan reklasifikasi
sesuai dengan PSAK.
Pihak Berelasi
Permintaan
terlampir
perusahaan
pengisian
bagi
kuesioner
auditor
untuk
anak
pengungkapan
pihak berelasi pada anak perusahaan.
Universitas Indonesia
Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014
37
Risiko Signifikan
Permintaan
terlampir
pengisian
bagi
perusahaan
kuesioner
auditor
anak
pengungkapan
risiko
signifikan pada anak.
Tim Perikatan Audit Grup Perusahaan
Kontak
Partner
In
Charge
dan
Manager Auditor sebagai perwakilan
auditor induk yang dapat dihubungi
auditor anak perusahaan.
Timetable Pelaporan Auditor Anak Penetapan
Perusahaan
batas
waktu
yang
diberikan auditor induk terhadap
auditor
anak
perusahaan
untuk
menyelesaikan audit dan pelaporan
pada anak perusahaan.
Sumber: Data Audit PT K 2013 “telah diolah kembali”
Contoh instruksi audit anak perusahaan yang diberikan Supervisor Audit
dalam penugasan PT K terdapat pada lampiran 2. Pada praktiknya, auditor anak
perusahaan tidak mengirimkan kembali balasan atas kuesioner dan Supervisor
Auditor PT K juga tidak mengingatkan auditor anak perusahaan. Selain
memberikan instruksi audit dan kuesioner, Supervisor Auditor melakukan
komunikasi secara berkala dengan auditor anak perusahaan untuk memantau
pelaksanaan audit dan isu-isu yang terdeteksi pada anak perusahaan. Komunikasi
ini yang kemudian menjadi review utama Supervisor Audit atas pekerjaan yang
dilakukan oleh auditor anak perusahaan. Kemudian, Supervisor Auditor menerima
hasil audit atas anak perusahaan berupa kertas kerja audit dan draft laporan
keuangan. Kertas kerja audit dan draft laporan keuangan tersebut yang kemudian
menjadi basis untuk pengisian kertas kerja audit laporan keuangan konsolidasi.
d. Penggabungan Saldo Akun Audited
Proses pengisian kertas kerja audit laporan keuangan konsolidasi
dilakukan dengan menggabungkan seluruh saldo audited pos akun pada laporan
Universitas Indonesia
Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014
38
keuangan induk dan anak perusahaan. Senior Auditor dan dibantu oleh Junior
Auditor menggunakan kertas kerja audit masing-masing perusahaan untuk
melakukan tahapan ini. Berikut merupakan ilustrasi penggabungan akun pada PT
K dan anak perusahaan:
Saldo Akun Kas
PT K
1.114.283.444
ditambah
Saldo Akun Kas
Anak Perusahaan
5.627.099.830
menjadi
Saldo Akun Kas Konsolidasi
Sebelum Eliminasi
6.741.383.274
Gambar 4.2 Ilustrasi Penggabungan Saldo Akun Kas Audited PT K
Dalam proses ini terdapat masalah-masalah yang dihadapi. Pertama,
beberapa kertas kerja audit dan draft laporan keuangan anak perusahaan tersebut
merupakan hasil yang belum final, sehingga data anak perusahaan terus menerus
mengalami perubahan. Kondisi tersebut menjadi salah satu penghambat karena
dalam melakukan update angka memakan waktu yang cukup banyak dan rentan
terjadinya kesalahan input akibat perubahan data berulang kali.
Masalah kedua yang dihadapi adalah terkait format akun dalam kertas
kerja audit laporan keuangan konsolidasi. Format kertas kerja audit laporan
keuangan konsolidasi yang digunakan Senior Auditor induk pada awalnya hanya
berisikan komponen pada akun induk perusahaan. Sehingga, ketika melakukan
input komponen akun dari anak perusahaan seringkali suatu komponen tidak
terdapat pada akun dalam kertas kerja audit laporan keuangan konsolidasi. Ketika
terjadi hal tersebut, Senior Auditor memutuskan untuk membuat baris baru pada
kolom akun bersangkutan sehingga pengelompokkan komponen pada suatu akun
menjadi sangat banyak dan tidak beraturan. Perbedaan format akun dalam kertas
kerja audit ini dapat menyebabkan muncul risiko terjadinya kesalahan
pengelompokkan komponen akun pada saat penyusunan pengungkapan saldo
akun dalam draft laporan keuangan.
Saat Senior Auditor dan Junior Auditor melakukan penggabungan akun,
Senior Auditor dan Junior Auditor melakukan pengecekan apakah saldo yang
telah diaudit atas laporan keuangan induk dan anak perusahaan yang terdapat pada
Universitas Indonesia
Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014
39
kertas kerja audit dan draft laporan keuangan anak perusahaan telah sama.
Kemudian, untuk memastikan bahwa angka yang dimasukkan telah benar Senior
Auditor dapat membuat control balance sehingga apabila terjadi kesalahan input
maka akan muncul selisih pada control balance. Menjelang minggu terakhir
fieldwork di PT K, seluruh data anak perusahaan telah final sehingga Senior
Auditor perusahaan dapat langsung menyerahkan kertas kerja audit laporan
keuangan konsolidasi kepada Supervisor Auditor untuk dilakukan eliminasi atas
kepemilikan dan transaksi antar perusahaan.
e. Eliminasi Saldo Transaksi dan Kepemilikan Antar Perusahaan
Tahap pengisian kertas kerja audit laporan keuangan konsolidasi
selanjutnya adalah melakukan eliminasi atas saldo transaksi dan kepemilikan
antar perusahaan. Pada poin 4.1 telah dijelaskan bahwa Supervisor Auditor induk
telah melakukan evaluasi pengendalian terhadap anak perusahaan dan analisis
transaksi antar perusahaan. Hasil evaluasi dan analisis tersebut digunakan
Supervisor Auditor untuk menentukan jurnal eliminasi apa saja yang harus
dilakukan. Dalam penugasan PT K, eliminasi seluruhnya dilakukan oleh
Supervisor Auditor karena eliminasi pada PT K cukup rumit, khususnya pada
saldo kepemilikan mengingat terdapat 18 anak perusahaan dengan kepemilikan
langsung maupun tidak langsung melalui anak perusahaan lain dan terdapat
kepentingan non-pengendali. Senior dan Junior Auditor membantu Supervisor
Auditor dalam pembuatan jurnal eliminasi.
Secara keseluruhan terdapat 18 item eliminasi yang dilakukan oleh
Supervisor Auditor. Item yang dieliminasi tersebut antara lain:
1. E1: Eliminasi Penyertaan. Eliminasi ini terkait investasi PT K atas
anak perusahaan, bagian atas laba rugi, dan dividen dari anak
perusahaan serta memunculkan kepentingan non-pengendali.
2. E2: Eliminasi Utang-Piutang. Eliminasi ini terkait akun utang piutang
dalam perusahaan baik dalam hubungan usaha atau utang piutang
berelasi.
Universitas Indonesia
Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014
40
3. E3-E15: Eliminasi Penjualan. Eliminasi ini terkait transaksi jual beli
yang terjadi di dalam perusahaan.
4. E16: Eliminasi Pendapatan Beban. Eliminasi ini terkait jasa
manajemen yang diberikan PT K terhadap anak-anak perusahaan.
5. E17: Eliminasi Pendapatan Beban Lain-Lain. Eliminasi ini terkait
transaksi jasa yang terjadi di dalam perusahaan.
6. E18: Eliminasi Pendapatan Beban Bunga. Eliminasi ini terkait
pendapatan bunga yang diterima PT K atas pinjaman berelasi.
f. Saldo Akhir Laporan Keuangan Konsolidasi Audited
Setelah seluruh jurnal eliminasi dibuat, maka jurnal tersebut dimasukkan
pada kolom penyesuaian yang terdapat dalam kertas kerja audit laporan keuangan
konsolidasi. Proses input harus dilakukan dengan cermat dan teliti karena
kesalahan input dapat menyebabkan penyajian saldo akhir laporan keuangan
konsolidasi yang tidak benar. Supervisor Auditor melakukan input per poin dan
memastikan seluruh jurnal eliminasi telah dimasukkan dengan membuat control
balance pada kolom penyesuaian tersebut. Kemudian, didapatlah saldo akhir
laporan keuangan konsolidasi audited atas eliminasi yang telah dilakukan. Saldo
ini yang kemudian akan digunakan dalam pengisian draft laporan keuangan baik
laporan posisi keuangan, laba rugi, arus kas, dan perubahan ekuitas untuk
pengungkapan setiap akun dalam laporan tersebut. Kertas kerja audit atas laporan
keuangan konsolidasi yang telah terisi dengan saldo akhir laporan keuangan
konsolidasi audited lalu dikirimkan ke manajemen PT K agar manajemen dapat
melakukan pengecekan kembali dan memastikan bahwa proses pengisian
pengungkapan saldo pada draft laporan keuangan di tahap berikutnya dilakukan
dengan benar oleh Supervisor Auditor. Ilustrasi proses perhitungan saldo akhir
atas laporan keuangan konsolidasi terdapat pada gambar 4.3.
Universitas Indonesia
Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014
41
Saldo Akun Utang
Dagang Konsolidasi
Sebelum Eliminasi
278.738.679.664
dikurangi
Eliminasi Saldo Utang
Dagang
102.086.781.538
Saldo Akhir Utang
Dagang Konsolidasi
176.651.898.126
menjadi
Gambar 4.3 Ilustrasi Perhitungan Saldo Akhir Utang Dagang Pada Laporan
Keuangan Konsolidasi Audited PT K
4.2.3 Penyusunan Draft Laporan Keuangan Konsolidasi
4.2.3.1 Pengungkapan Saldo Akun dan Catatan Laporan Keuangan
Konsolidasi
Saldo Akhir Akun Audited Pada Kertas
Kerja Audit Konsolidasi
link ke
Sheet Pengungkapan
Saldo Akun
Sheet Pengungkapan Saldo
Laporan Keuangan
copy ke
link ke
Pengungkapan Catatan Laporan
Keuangan Konsolidasi
Draft Laporan
Keuangan Konsolidasi
(File Word)
Gambar 4.4 Alur Penyusunan Pengungkapan Saldo Akun dan Catatan
Laporan Keuangan Konsolidasi
a. Saldo Akhir Akun Audited Pada Kertas Kerja Audit Atas Laporan
Keuangan Konsolidasi
Kertas kerja audit atas laporan keuangan konsolidasi merupakan tools
yang membantu Supervisor Auditor dalam reperformance laporan keuangan
konsolidasi PT K. Setelah prosedur pengisian selesai dan saldo akhir audited
Universitas Indonesia
Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014
42
didapatkan, Supervisor Auditor mulai mempersiapkan draft laporan keuangan
dengan menyusun pengungkapan saldo masing-masing akun. Supervisor Auditor
menggunakan sheet lain yang telah terdapat pada kertas kerja audit atas laporan
keuangan konsolidasi. Sheet tersebut berisi detail saldo pada akun-akun tertentu
yang pengisiannya dilakukan dengan fitur link langsung ke saldo akun pada kertas
kerja audit atas laporan keuangan konsolidasi yang sebelumnya telah dibuat.
Sebagai contoh, terdapat satu sheet khusus akun kas dan bank yang digunakan
dalam pengungkapan akun kas pada laporan keuangan konsolidasi. Hal ini
dilakukan untuk memudahkan Supervisor Auditor dan sebagai pengendalian
apabila sewaktu-waktu terjadi perubahan data maka akan langsung terupdate pada
sheet tersebut.
b. Sheet Pengungkapan Saldo Akun
Pada sheet pengungkapan saldo akun, terdapat informasi komparatif saldo
tahun ini dan tahun lalu. Sebelum memulai proses link angka untuk mengisi saldo
tahun ini, Supervisor Auditor dibantu oleh Senior Auditor melakukan pengecekan
angka saldo tahun lalu yang telah terisi. Pengisian saldo tahun lalu tersebut telah
dilakukan oleh pihak Operator dari KAP ABC berdasarkan hasil audit tahun
sebelumnya. Mereka melakukan pengecekan dengan membandingkan langsung
angka tersebut pada laporan keuangan tahun lalu yang telah diaudit. Apabila
Supervisor Auditor dan Senior Auditor telah yakin bahwa seluruh penyajian saldo
tahun lalu telah benar, maka dapat dilanjutkan ke tahap pengisian saldo tahun ini.
Penggunaan fitur link seluruh saldo akun pengungkapan ke saldo kertas
kerja audit laporan keuangan konsolidasi dilakukan secara manual oleh
Supervisor Auditor. Namun, pada kertas kerja audit laporan keuangan konsolidasi
awalnya hanya memuat komponen yang ada pada induk perusahaan, sehingga
pada proses penggabungan saldo audited akun induk dan anak perusahaan yang
telah dijelaskan pada bagian sebelumnya, Supervisor Auditor menambah kolom
baru untuk memasukkan komponen yang terdapat pada akun anak perusahaan.
Penambahan kolom ini dilakukan pada seluruh akun yang ada pada anak-anak
perusahaan sehingga susunan komponen setiap akun menjadi sangat banyak dan
tidak beraturan.
Universitas Indonesia
Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014
43
Komponen akun yang sangat banyak dan tidak beraturan tersebut menjadi
salah satu tantangan yang dihadapi Supervisor Auditor dalam penyusunan
pengungkapan masing-masing akun. Supervisor Auditor harus memastikan
pengelompokkan komponen pada akun telah lengkap ketika melakukan link dan
tidak ada komponen yang terlewat dengan melakukan pengecekan berulang.
Kegiatan pengecekan yang dilakukan berulang kali sangat memakan waktu,
karena dilakukan pada seluruh akun dan tetap masih ada kemungkinan terdapat
komponen akun yang terlewat. Oleh sebab itu, keseragaman komponen akun yang
terdapat pada kertas kerja audit induk dan anak perusahaan sangat penting sebagai
salah satu pengendalian untuk mengurangi kesalahan input pada penyusunan
pengungkapan akun laporan keuangan konsolidasi. Pengungkapan saldo akun
dalam laporan keuangan harus dilakukan kepada seluruh akun yang terdapat
dalam laporan keuangan. Dalam hal ini, tidak terdapat checklist khusus yang
digunakan Supervisor Auditor. Supervisor Auditor hanya melakukan pengecekan
ke masing-masing akun dan mencocokkan akun dengan komponen yang terdapat
dalam laporan keuangan konsolidasi sehingga muncul kemungkinan terdapat
pengungkapan saldo akun tertentu yang terlewat.
c. Sheet Pengungkapan Saldo Laporan Keuangan
Selanjutnya, saldo pada pengungkapan akun yang telah terisi lengkap
digunakan Supervisor Auditor untuk melakukan pengisian pada komponen
laporan posisi keuangan konsolidasi, laba rugi komprehensif, dan perubahan
ekuitas konsolidasi. Pengisian pada komponen laporan tersebut juga dilakukan
dengan fitur link ke masing-masing saldo pengungkapan akun. Dalam penggunaan
fitur link pada pengisian saldo pengungkapan akun maupun komponen laporan
keuangan, Supervisor Auditor selalu membuat control balance untuk memastikan
data telah sesuai dengan kertas kerja audit konsolidasi.
d. Pengungkapan Catatan Laporan Keuangan Konsolidasi
Setiap akun dalam komponen laporan keuangan membutuhkan catatan
pengungkapan yang berbeda-beda. Supervisor Auditor harus memastikan bahwa
catatan pengungkapan telah memadai untuk disajikan dalam laporan keuangan.
Universitas Indonesia
Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014
44
Pengungkapan yang dibutuhkan dalam laporan keuangan konsolidasi tidak hanya
mencantumkan informasi pada induk namun juga pada anak perusahaan, sehingga
komponen informasi yang harus disajikan lebih banyak dibandingkan laporan
keuangan biasa. Pertimbangan atas hal-hal yang perlu diungkapkan dalam laporan
keuangan juga dapat dipengaruhi oleh siapa pengguna dari laporan keuangan
tersebut.
Dalam kasus PT K, pada tahap awal Supervisor Auditor melakukan
analisis mengenai catatan pengungkapan apa saja yang dibutuhkan untuk setiap
akun serta merujuk pada draft catatan atas laporan keuangan tahun sebelumnya.
Setelah analisis dilakukan, Supervisor Auditor bersama Senior Auditor membuat
rincian dokumen yang dibutuhkan dan memasukkan ke dalam form data request.
Namun dalam pelaksanaanya, Supervisor Auditor tetap dapat meminta dokumen
tambahan yang diperlukan dan sebelumnya tidak dimasukkan dalam form data
request. Sehingga ditengah pengerjaan, ketika menilai terdapat hal tambahan yang
harus diungkapkan dalam laporan keuangan maka Supervisor Auditor meminta
dokumen tambahan pada manajemen.
Selama audit fieldwork berlangsung, Senior dan Junior Auditor
mengumpulkan bukti-bukti audit yang akan digunakan untuk penyusunan catatan
laporan keuangan. Senior Auditor dibantu Junior Auditor juga melakukan
prosedur tambahan seperti penelaahan dokumen akta notaris atas kenaikan
penyertaan saham PT K pada salah satu anak perusahaan yaitu PT SMU. Prosedur
lainnya yang dilakukan adalah penelaahan dokumen perjanjian kredit bank terkait
akun utang bank. Dalam form data request yang sebelumnya telah dibuat, Senior
Auditor meminta seluruh dokumen perjanjian kredit bank baik yang dilakukan PT
K maupun anak-anak perusahaan. Selanjutnya, Senior bersama Junior Auditor
melakukan rekapitulasi atas perjanjian kredit tersebut untuk mengetahui
ketentuan, jenis kredit yang diajukan serta aset yang dijaminkan atas pemberian
kredit tersebut untuk nantinya keterangan tersebut dicantumkan pada catatan
masing-masing aset yang terkait. Untuk memastikan seluruh perjanjian kredit
telah diungkapkan, Senior Auditor melakukan pengecekan ke akun utang bank
pada kertas kerja audit laporan keuangan konsolidasi agar mengetahui perusahaan
Universitas Indonesia
Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014
45
mana saja yang melakukan perjanjian kredit dengan bank dengan melihat saldo
akun utang bank.
Dalam penugasan PT K, Senior Auditor menyatakan tidak menemukan
indikasi adanya kewajiban kontijensi yang harus diungkapkan dalam laporan
keuangan berdasarkan hasil tanya jawab dengan manajemen PT K. Namun, dari
hasil tanya jawab tersebut juga ditemukan bahwa terdapat kejadian setelah tanggal
neraca. Kejadian tersebut merupakan kejadian yang tidak berdampak langsung
pada laporan keuangan tetapi membutuhkan pengungkapan, yaitu adanya
perpanjangan perjanjian kredit pada salah satu bank yang dilakukan oleh PT K.
Untuk pengungkapan kejadian tersebut, Senior Auditor melakukan penelaahan
dokumen perjanjian kredit bank dan melakukan rekapitulasi data terkait
ketentuan, jenis kredit, serta jaminan yang diberikan PT K.
Berikut merupakan ringkasan pengungkapan atas catatan laporan
keuangan konsolidasi PT K yang disusun oleh Senior dan Junior Auditor tahun
2013:
Tabel 4.2 Ringkasan Pengungkapan Catatan Laporan Keuangan PT K
Deskripsi
Pengungkapan Catatan Laporan Keuangan
yang Dilakukan
Gambaran Umum Perusahaan
Pendirian PT K, susunan pengurus PT K,
struktur entitas anak, dan rincian kejadian
signifikan
pada
periode
2013
seperti
perubahan anggaran dasar/rumah tangga dan
perubahan struktur kepemilikan entitas anak
pada PT K akibat pembelian/pengalihan
saham.
Kebijakan Akuntansi
Kebijakan akuntansi seluruh akun dalam
laporan keuangan dan estimasi pengukuran
yang
digunakan
sesuai
dengan
prinsip
Universitas Indonesia
Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014
46
akuntansi yang berlaku.
Asuransi Risiko PT K dan Rekapitulasi terhadap aset-aset PT K dan anak
Anak Perusahaan
yang diikutsertakan pada program asuransi,
jumlah
pertanggungan,
serta
perusahaan
asuransi yang digunakan.
Utang Bank
Seluruh perjanjian kredit yang dilakukan PT K
dan anak perusahaan pada Bank. Perjanjian
kredit ini berisi jenis fasilitas yang diberikan,
plafon pinjaman, jangka waktu, bunga, dan
rincian jaminan untuk fasilitas pinjaman
masing-masing bank.
Pajak
Rincian mengenai dokumen-dokumen pajak
yang diterima oleh PT K dan anak perusahaan
seperti Surat Ketetapan Pajak dan Surat
Tagihan Pajak.
Utang
Sewa
Pembiayaan Seluruh perjanjian leasing yang dilakukan PT
(leasing)
K dan anak perusahaan. Perjanjian leasing ini
berisi
penjelasan
mengenai
perusahaan
pemberi leasing, jenis dan aset leasing, nilai
pembiayaan, jangka waktu, dan suku bunga
yang dikenakan.
Program Pensiun dan Manfaat Perhitungan yang dilakukan oleh aktuaria
Kesejahteraan Karyawan
mengenai program pensiun dan kesejahteraan
karyawan beserta asumsi yang digunakan
dalam perhitungan.
Transaksi
Berelasi
dengan
Pihak Penyajian transaksi yang dilakukan perusahaan
seperti
piutang,
utang,
utang
sewa
pembiayaan, dan penjualan pada pihak-pihak
Universitas Indonesia
Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014
47
berelasi.
Aset dan Liabilitas Keuangan Penyajian mengenai aset dan liabilitas dalam
dalam Mata Uang Asing
mata uang asing dan dibandingkan dengan
jumlah ketika di translasi ke nilai rupiah.
Informasi Segmen
Penjabaran pos laba rugi, posisi keuangan, dan
arus kas berdasarkan segmen usaha dan
segmen geografis.
Manajemen Risiko Keuangan
Pengungkapan berdasarkan PSAK 55 dan 60
yang mencakup faktor risiko keuangan yang
dihadapi perusahaan seperti risiko pasar, risiko
tingkat bunga, risiko kredit, dan risiko
keuangan. Selain itu juga pengungkapan
instrumen keuangan dengan nilai tercatat dan
nilai wajar.
Kejadian
Setelah
Tanggal Perjanjian kredit bank yang diperpanjang dan
Posisi Keuangan
mengalami perubahan setelah tanggal posisi
keuangan pada PT K dan anak perusahaan.
Standar Akuntansi Baru yang Rincian standar akuntansi yang mengalami
Belum Berlaku pada 2013
revisi pada tahun 2013 untuk dievaluasi
manajemen
atas
dampak
potensial
dari
interpretasi standar akuntansi tersebut.
Sumber: Laporan Keuangan PT K 2013
Supervisor Auditor kemudian melakukan evaluasi atas hasil kerja Senior
bersama Junior Auditor dan menilai bahwa pengungkapan catatan laporan
keuangan tersebut telah memadai karena telah sesuai dengan ketentuan PSAK 1
mengenai Penyajian Laporan Keuangan, pengungkapan lain sesuai PSAK seperti
PSAK 24 Imbalan Kerja, PSAK 55 dan 60 mengenai instrumen keuangan serta
telah mencantumkan seluruh informasi yang dianggap penting bagi pengguna
laporan keuangan. Laporan keuangan konsolidasi PT K digunakan manajemen
Universitas Indonesia
Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014
48
sebagai evaluasi atas kondisi keuangan perusahaan pada tahun berjalan, selain itu
laporan tersebut disusun untuk kepentingan konsolidasi PT J sebagai induk
perusahaan yang merupakan public company serta digunakan untuk mendapatkan
pinjaman bank. Untuk memastikan kembali bahwa pengungkapan catatan telah
dilakukan dengan benar dan lengkap, beberapa pihak yang bertanggung jawab
atas penugasan PT K juga akan melakukan review sebelum laporan keuangan
diterbitkan untuk menilai apakah pengungkapan catatan laporan keuangan PT K
telah cukup dan memadai.
e. Draft Laporan Keuangan Konsolidasi (File Word)
Pembuatan draft laporan keuangan konsolidasi PT K dilakukan Senior
Auditor dalam file word. Untuk pengisian pengungkapan akun, Senior Auditor
melakukan import data dari file kertas kerja audit laporan keuangan konsolidasi
bagian pengungkapan masing-masing akun dengan menggunakan fitur copy dari
excel, dan kemudian fitur paste special pada file word. Penggunaan fitur tersebut
dipilih Senior Auditor agar ketika terjadi perubahan data pada kertas kerja audit
laporan keuangan konsolidasi hanya perlu mengupdate angka pada file word,
tidak perlu melakukan import data kembali yang dapat memakan waktu. Untuk
pengisian catatan pengungkapan, sebagian besar Senior Auditor melakukan
pengisian kata-kata secara manual dalam file word tersebut. Dengan terbentuknya
draft laporan keuangan konsolidasi, maka fieldwork yang dilakukan di PT K
berakhir sehingga Supervisor, Senior dan Junior Auditor melanjutkan pekerjaan di
kantor.
4.2.3.2 Komunikasi dengan Pihak Manajemen
Setelah Senior Auditor menyelesaikan draft, tahap selanjutnya adalah
Supervisor Auditor memberikan draft tersebut kepada manajemen PT K untuk
ditinjau apakah manajemen telah setuju dengan draft laporan keuangan.
Peninjauan yang dilakukan manajemen meliputi penyajian saldo angka dalam
laporan keuangan serta pengungkapan catatan. Manajemen PT K menerima draft
laporan keuangan dalam bentuk file word dan pdf dari auditor. Setelah melakukan
pemeriksaan, manajemen mengirimkan kembali draft yang telah direvisi
Universitas Indonesia
Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014
49
manajemen kepada Supervisor Auditor dalam bentuk pdf untuk kemudian
diperiksa.
Supervisor Auditor kemudian melakukan pengecekan mengenai item-item
yang direvisi oleh manajemen. Revisi yang dilakukan manajemen salah satunya
adalah pada penyajian saldo komponen dalam akun. Misalnya akun beban usaha
terdiri dari gaji dan tunjangan, biaya pemeliharaan dan perbaikan, biaya rumah
tangga, dan lain-lain. Saldo pada masing-masing item tersebut tidak sesuai dengan
pendapat manajemen sehingga manajemen merubah angka pada saldo item-item
tersebut namun dengan total saldo beban usaha yang tetap sama dengan hasil
perhitungan Supervisor Auditor. Atas revisi tersebut, Supervisor Auditor meminta
penjelasan
dari
manajemen.
Manajemen
menjelaskan
bahwa
dalam
pengelompokkan penyajian saldo akun, Supervisor Auditor melakukan kesalahan
input sehingga saldo pada masing-masing item akun tidak benar. Kesalahan input
yang dilakukan tersebut dikarenakan pada pengisian komponen saldo akun,
Supervisor Auditor sering membuat baris baru pada akun-akun sehingga ketika
melakukan proses link, Supervisor Auditor melakukan kesalahan dalam
melakukan pengelompokkan komponen tersebut.
Selain melakukan revisi, manajemen diminta melakukan pengisian pada
informasi yang masih kosong seperti informasi mengenai jumlah karyawan PT K
pada bagian gambaran umum perusahaan karena manajemen tidak memberikan
dokumen rincian karyawan pada tahun 2013 sampai dengan penyusunan draft
laporan keuangan. Selain dokumen rincian karyawan terdapat beberapa dokumen
dalam data request yang tidak diserahkan kepada tim audit, namun Supervisor
Auditor menilai data tersebut tidak terlalu material bagi pengungkapan. Sebagai
contoh dokumen rincian karyawan dan struktur organisasi PT K pada tahun 2013,
karena tidak terdapat perubahan struktur organisasi dari tahun sebelumnya
berdasarkan hasil tanya jawab dengan pihak manajemen. Seluruh data yang
dianggap material oleh Supervisor Auditor telah diserahkan oleh manajemen PT
K.
Proses pengecekan kembali atas draft laporan keuangan oleh manajemen
dilakukan beberapa kali sampai manajemen dan Supervisor Auditor menyetujui
Universitas Indonesia
Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014
50
saldo pada pengungkapan akun dan catatan pengungkapan laporan keuangan yang
akan disajikan dalam laporan keuangan konsolidasi. Supervisor Auditor tidak
membuat dokumentasi atas proses ini sehingga tidak diketahui berapa kali telah
dilakukan revisi atas draft laporan keuangan dan rincian mengenai kesalahankesalahan apa saja yang menyebabkan revisi tersebut.
Dalam tahapan ini, Supervisor Auditor juga melakukan komunikasi
mengenai isu dan temuan yang muncul selama fieldwork berlangsung. Sebagai
contoh adalah temuan mengenai aspek Pajak Pertambahan Nilai (PPN) PT K.
Supervisor Auditor menemukan bahwa PT K tidak melaporkan PPN atas
penjualan aset tetap yang dilakukan dengan orang pribadi, karena orang pribadi
tidak dapat mengkreditkan pajak masukannya sehingga PT K berpendapat bahwa
mereka tidak perlu melaporkan penjualan tersebut. Atas pendapat yang diberikan
manajemen PT K, Supervisor Auditor memberi saran agar PT K melakukan
pembetulan pada SPT PPN. Seluruh penjualan baik yang dilakukan PT K dengan
badan usaha atau orang pribadi harus dilaporkan PPN nya. Manajemen
menyetujui saran yang diberikan Supervisor Auditor dan mengatakan akan
melakukan pembetulan agar tidak terdapat kesalahan penyajian saldo pada akun
pajak.
4.2.3.3 Pengisian Audit Checklist Laporan Keuangan Konsolidasi
Tahapan selanjutnya, Supervisor Auditor melakukan evaluasi atas seluruh
pekerjaan yang telah dilaksanakan sebagai suatu pengendalian bahwa pekerjaan
yang dilakukan telah sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan. Hasil evaluasi
tersebut kemudian dijelaskan dengan mengisi audit checklist yang didapatkan dari
panduan manual KAP ABC. Penugasan pada PT K dapat dikategorikan sebagai
audit grup perusahaan walaupun anak perusahaan PT K diaudit oleh auditor lain,
karena PT K dan anak perusahaan merupakan satu kesatuan entitas. Hal tersebut
menyebabkan ketika Partner Engagement memberikan opini terhadap laporan
keuangan PT K maka opini tersebut juga menggambarkan kondisi anak
perusahaan. Tabel 4.3 menjelaskan audit checklist yang digunakan dalam
penugasan PT K tahun 2013.
Universitas Indonesia
Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014
51
Tabel 4.3 Checklist Audit Grup PT K
A. Consolidation Process
Audit Procedure
Y/N or
Comment and/or Ref
n/a
Design and perform further audit procedures
on the consolidation process, to respond to
the assessed RMM of the group financial
statements arising from the consolidation
process. Such procedures shall include
evaluating and determining:
a) Whether all components have been
included
in
the
group
Y
financial
statements;
b) The appropriateness, completeness and
Y
accuracy of consolidation adjustments
and reclassifications;
c) Whether any fraud risk factors or
N
indicators of management bias exist;
d) Whether the financial information of any
Seluruh
anak
component not prepared in accordance
perusahaan
telah
with the same accounting policies
menerapkan kebijakan
applied
akuntansi yang sama
to
statements,
the
has
group
been
N
financial
appropriately
dengan induk
adjusted;
e) Whether
the
financial
information
n/a
identified in the component auditor’s
communication
is
the
information
incorporated into the group financial
Universitas Indonesia
Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014
52
statements; and
f) Whether the financial statements of any
Seluruh
anak
component with a different year-end to
perusahaan
telah
that
menerapkan
of
the
group,
have
N
been
periode
appropriately adjusted in accordance
akhir pelaporan yang
with the applicable financial reporting
sama dengan induk
framework.
B. Subsequent Events
Audit Procedure
Y/N or
Comment and/or Ref
n/a
Where the group engagement team or
Y
Auditor
induk
component auditors perform audits on the
melakukan
tanya
financial information of components, have
jawab
procedures relating to subsequent events at
manajemen
untuk
those components between the dates of the
mengetahui
adanya
financial information of the components and
kejadian
setelah
the date of the auditor’s report on the group
tanggal neraca
dengan
financial statements been completed?
Have the component auditor's working
N
papers in this area been reviewed?
Auditor induk tidak
mendapatkan
data
tersebut dari auditor
anak perusahaan
Where component auditors perform work on
n/a
a component other than an audit, request
them to notify the group engagement team if
they become aware of any subsequent events.
Universitas Indonesia
Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014
53
C. Sufficiency and Appropriateness of Audit Evidence Obtained
Audit Procedure
Y/N or
Comment and/or Ref
n/a
Evaluate
the
component
auditor’s
communication of matters relevant to the
group engagement team’s conclusion:
a) Discuss significant matters arising from
Y
Telah
dilakukan
that evaluation with the component
review meeting dengan
auditor, component management, or
auditor
group management, as appropriate;
perusahaan
b) Determine whether it is necessary to
Kertas
kerja
audit
review other relevant parts of the
akun
pada
anak
component
perusahaan
auditor’s
Y
anak
audit
documentation.
Is the work of the component auditor
N
sufficient?
If No to previous question, determine what
Melakukan konfirmasi
additional procedures are to be performed
lebih intensif untuk
and whether these are to be performed by the
akun
group
utang, dan piutang dari
engagement
team,
or
by
the
component auditor.
seperti
bank,
pihak ketiga karena
merupakan bukti yang
independen
Has sufficient appropriate audit evidence
been
obtained
from
audit
Y
procedures
performed on the financial information of the
components,
group-wide
consolidation
process
controls,
and
the
analytical
Universitas Indonesia
Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014
54
procedures, on which to base the group audit
opinion?
If No then, request component auditors to
perform additional work as required. If this
is not feasible, the group engagement team
may perform its own procedures on the
financial information of the component(s).
Sumber: Data Audit PT K 2013
Berdasarkan audit checklist tersebut, terdapat 3 hal yang menjadi
penekanan dalam audit grup perusahaan, yaitu mengenai proses konsolidasi,
kejadian setelah tanggal neraca, dan kecukupan bukti audit yang didapatkan.
Dalam checklist proses konsolidasi, tidak terdapat checklist khusus terkait proses
pengungkapan akun dan catatan laporan keuangan untuk memastikan seluruh
pengungkapan yang diperlukan telah lengkap sehingga tidak ada prosedur khusus
yang harus dilakukan. Pengendalian yang kurang pada proses penting tersebut
dapat menimbulkan kesalahan penyajian baik dalam hal saldo maupun kecukupan
pengungkapan catatan pada laporan keuangan konsolidasi.
4.2.3.4 Evaluasi Keberlangsungan Usaha Klien
Auditor harus melakukan evaluasi mengenai keberlangsungan usaha klien
setiap tahunnya sesuai dengan International Standard on Auditing (ISA) 570
mengenai going concern. Evaluasi keberlangsungan ini dilakukan pada tahap awal
perencanaan dan tahap akhir penyelesaian. Pada tahap perencanaan, Senior
Auditor dan Junior Auditor melakukan evaluasi dengan menjalankan prosedur
sesuai audit checklist mengenai evaluasi awal keberlangsungan usaha. Setelah
melakukan evaluasi tersebut, Senior Auditor menyimpulkan bahwa faktor-faktor
yang mempengaruhi going concern PT K antara lain kondisi ekonomi dan politik
yang tidak kondusif, fraud, dan bencana alam. Selain itu, Senior Auditor
menggunakan Altman’s Z-score, suatu metode analisis laporan keuangan
perusahaan dan kemampuan perusahaan dalam mempertahankan kelangsungan
usahanya berdasarkan panduan audit manual KAP ABC. Apabila hasil Z-score
Universitas Indonesia
Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014
55
dibawah 2,6 maka kemampuan perusahaan dalam membayar utang perlu
dipertimbangkan secara saksama. Apabila hasil Z-score dibawah 1,1 hal tersebut
menggambarkan potensi yang kuat terjadinya ketidakmampuan perusahaan untuk
membayar utang pada periode dua tahun mendatang. Tabel perhitungan Altman’s
Z-score dan data keuangan PT K yang digunakan terdapat dalam tabel 4.4 dan 4.5.
Tabel 4.4 Perhitungan Altman's Z-Score
Factor
2013
2012
(Current Assets/Total Assets) x 6.6
4.64
4.41
(Retained Earnings on Balance Sheet / Total Assets) x 3.3
0.46
0.59
(Profit Before Interest and Tax/Total Assets) x 6.7
0.16
0.11
(Shareholder Funds/ Total Liabilities) x 1.0
0.73
0.92
5.99
6.03
Total Z-Score
Sumber: Data Audit PT K 2013 “telah diolah kembali”
Data yang digunakan auditor dalam menghitung Z-Score tersebut adalah:
Tabel 4.5 Data Keuangan PT K untuk Perhitungan Z-score
2013
2012
Current Assets
1,020,506,915,176
791,316,554,872
Total Assets
1,448,605,282,580
1,185,608,919,704
Retained Earnings
202,375,036,882
215,133,126,698
Profit Before Interest and Tax
35,035,732,644
18,955,565,600
Shareholders Funds
612,662,075,588
571,207,336,882
Total Liabilities
835,943,206,728
614,401,582,822
Sumber: Data Audit PT K 2013 “telah diolah kembali”
Universitas Indonesia
Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014
56
Berdasarkan perhitungan Z-score yang telah dilakukan Senior Auditor,
maka dapat diketahui bahwa PT K berada pada zona aman keberlangsungan
usaha, walaupun terjadi penurunan skor dari tahun 2012 ke 2013. Kemudian pada
tahap akhir penyelesaian auditor tidak melakukan evaluasi final atas
keberlangsungan usaha PT K. Senior Auditor juga tidak melakukan pengisian
audit checklist. Hal ini dilakukan karena hasil analisis pada tahap awal dianggap
telah cukup menggambarkan bahwa PT K tidak memiliki masalah terkait
keberlangsungan usaha. Senior Auditor seharusnya tetap melaksanakan evaluasi
keberlangsungan usaha PT K pada tahap akhir, karena terdapat kemungkinan
perubahan kondisi perusahaan selama audit fieldwork berlangsung dan
mempengaruhi keberlangsungan usaha PT K.
4.2.4
Tahap Finalisasi Laporan Keuangan Konsolidasi PT K
4.2.4.1 Pelaksanaan Review Audit
Review Manager In
Charge
Review Partner In
Charge
Review Bagian
Quality Assurance
Review Partner
Engagement
Gambar 4.5 Alur Pelaksanaan Review Audit
Memasuki tahap finalisasi laporan keuangan peran Manager In Charge,
Partner In Charge, bagian Quality Assurance dan Partner Engagement penugasan
audit menjadi sangat penting. Setelah audit dilakukan dan didapatkan draft
laporan keuangan konsolidasi, dilakukan review atas hasil kerja tim audit pada
penugasan.
a. Review Manager In Charge
Pada lapisan pertama, Manager In Charge melakukan review setelah
adanya komunikasi dan tercapai hasil persetujuan kedua belah pihak baik dari
pihak manajemen PT K maupun Supervisor dan Senior Auditor dalam penyajian
saldo maupun pengungkapan laporan keuangan. Review yang dilakukan oleh
Manager In Charge pada penugasan PT K antara lain meliputi akurasi pada
pengungkapan saldo akun laporan keuangan dan pengungkapan pada catatan
laporan keuangan berdasarkan PSAK yang berlaku dan persyaratan lain pada
Universitas Indonesia
Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014
57
industri yang spesifik seperti contoh perbankan. Industri perbankan menggunakan
suatu standar khusus yang bernama Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia
(PAPI). Setelah Manager In Charge menilai draft laporan keuangan konsolidasi
PT K telah disusun dengan benar, maka selanjutnya draft tersebut diserahkan
kepada Partner In Charge penugasan audit PT K untuk di review kembali.
b. Review Partner In Charge
Pada lapisan kedua, review dilakukan Partner In Charge penugasan audit
PT K. Review yang dilakukan oleh Partner In Charge lebih berfokus pada bagian
pengungkapan catatan laporan keuangan. Partner In Charge memiliki pengalaman
yang lebih banyak dibandingkan dengan Manajer In Charge, sehingga Partner In
Charge dapat lebih mengidentifikasi secara mendalam mengenai kecukupan
pengungkapan catatan pada suatu laporan keuangan. Selain itu, Partner In Charge
juga memiliki pengetahuan yang lebih terkait perkembangan, perubahan,
penerapan dan pencabutan standar akuntansi terhadap industri tertentu karena
informasi tersebut juga diungkapkan dalam laporan keuangan.
c.
Review Bagian Quality Assurance
Setelah Partner In Charge menyetujui draft laporan keuangan konsolidasi
PT K, Supervisor Auditor menyerahkan draft kepada bagian Quality Assurance
untuk dilakukan review lanjutan. Quality Assurance merupakan pihak yang
memiliki kedudukan setara dengan Partner In Charge penugasan audit yang
melakukan review dari segi kualitas laporan keuangan. Review yang dilakukan
meliputi kepatuhan terhadap standar audit dan akuntansi serta kecukupan
pengungkapan dalam proses penyusunan draft laporan keuangan konsolidasi PT
K.
d. Review Partner Engagement
Partner
Engagment
merupakan
Partner
yang
berwenang
untuk
memberikan opini pada laporan keuangan suatu perusahaan serta menandatangani
laporan audit suatu perusahaan. Sebelum memberikan opini pada Laporan
Keuangan Konsolidasi PT K, Partner Engagement melakukan review dengan
Universitas Indonesia
Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014
58
melihat hasil draft laporan keuangan konsolidasi yang sebelumnya telah melewati
tiga tahapan review. Atas review tersebut, Partner Engagement dapat mengetahui
kondisi keuangan PT K secara konsolidasi berdasarkan informasi yang terdapat
dalam draft laporan keuangan. Partner Engagement juga melakukan tanya jawab
dengan Supervisor dan Senior Auditor yang banyak terlibat dalam fieldwork audit
serta dengan Manajer dan Partner In Charge mengenai hasil review yang mereka
laksanakan sebelumnya. Dalam menjalankan seluruh kegiatan review tersebut,
terdapat sebuah checklist finalisasi laporan keuangan yang menyatakan bahwa
semua pihak yang berkaitan dengan penugasan PT K telah melakukan review.
Checklist tersebut juga digunakan untuk proses pemberian opini sampai dengan
laporan keuangan diterbitkan dan data diserahkan kepada Operator pada KAP
ABC.
4.2.4.2 Pemberian Opini Laporan Keuangan Konsolidasi
Pemberian opini merupakan tahap penentu atas penyajian laporan
keuangan suatu perusahaan. Setelah menjalankan seluruh prosedur dan dilakukan
review atas hasil pekerjaan tersebut, Partner Engagement menarik kesimpulan
dengan mengeluarkan suatu opini. Sebelumnya, Supervisor Auditor terlebih
dahulu meminta manajemen untuk membuat surat pernyataan manajemen sebagai
penegasan bahwa manajemen telah menyusun laporan keuangan sesuai standar
akuntansi yang berlaku, mengungkapkan seluruh informasi yang dibutuhkan, dan
memberikan akses kepada auditor untuk memperoleh informasi tambahan untuk
kepentingan audit. Surat pernyataan manajemen tersebut harus ditandatangani
pengurus perusahaan, dalam hal ini direktur dan direktur utama PT K. Contoh
surat representasi manajemen yang dibuat PT K terdapat pada lampiran 3.
Setelah Supervisor Auditor menerima surat pernyataan manajemen
tersebut, maka opini atas laporan keuangan konsolidasi PT K dapat diberikan.
Untuk merumuskan opini atas laporan keuangan konsolidasi, Partner Engagement
bersama Partner dan Manager In Charge serta Supervisor Auditor melakukan
diskusi. Dalam diskusi tersebut dibicarakan apakah PT K sebagai induk
perusahaan telah menyajikan dalam seluruh hal material laporan keuangan dengan
wajar. Selain itu, Partner Engagement harus mempertimbangkan opini atas
Universitas Indonesia
Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014
59
laporan keuangan seluruh anak perusahaan berdasarkan informasi dari Supervisor
Auditor dan Senior Auditor yang banyak terlibat dalam fieldwork. Supervisor
Auditor mengemukakan bahwa seluruh laporan keuangan anak perusahaan
memperoleh opini wajar tanpa pengecualian dari auditor. Namun, terdapat dua
anak perusahaan yang memperoleh opini wajar tanpa pengecualian dengan
paragraf tambahan. Kedua anak perusahaan tersebut adalah PT ABN dan PT
KUS. Berikut adalah penekanan yang diberikan pada paragraf tambahan dalam
opini auditor anak perusahaan.
1. PT ABN mengalami rugi bersih sampai dengan 31 Desember 2013 sebesar
Rp 4.668.161.092, serta memiliki utang kepada pihak relasi sebesar Rp
17.673.195.314 akibat penyimpangan pimpinan serta staf operasi pada
tahun 2011 dan sebelumnya, sehingga menimbulkan piutang bermasalah.
Telah dilakukan upaya penagihan oleh perusahaan atas piutang bermasalah
tersebut tetapi hasil yang didapat tidak signifikan.
2. PT KUS mengalami rugi bersih sampai dengan 31 Desember 2013 sebesar
Rp 498.582.122 dan memiliki utang kepada pihak relasi sebesar Rp
1.732.755.978. Kondisi tersebut disebabkan adanya pembatasan kuota
pengisian LPG dari pertamina sehingga jumlah penjualan juga mengalami
penurunan.
Kedua anak perusahaan tersebut sama-sama memiliki masalah terkait
keberlangsungan usaha. Namun dalam laporan keuangan audit tersebut juga
tercantum bahwa PT K sebagai pemilik mayoritas berkomitmen untuk terus
mempertahankan keberadaan kedua perusahaan tersebut. PT K melakukan
beberapa usaha seperti restrukturisasi karyawan pada kedua perusahaan dan
memberikan suntikan dana tambahan. Alasan lain mengapa PT K berusaha
mempertahankan keberadaaan kedua anak perusahaan tersebut adalah karena PT
K melihat terdapat prospek-prospek yang baik dimasa depan dari segi operasional
PT ABN dan PT KUS.
Partner Engagement menilai bahwa penekanan dalam kedua opini
perusahaan tersebut tidak berpengaruh secara signifikan atas opini yang akan
Universitas Indonesia
Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014
60
diberikan kepada PT K dan anak perusahaan sebagai satu kesatuan entitas. Secara
keseluruhan, menimbang bahwa audit pada PT K dilakukan oleh auditor dan opini
yang diberikan kepada anak perusahaan secara keselruhan adalah wajar tanpa
pengecualian, maka Partner Engagement memberikan opini wajar tanpa
pengecualian kepada PT K dan anak perusahaan dalam laporan keuangan
konsolidasi. Pemberian atas opini tersebut dilakukan karena PT K dan anak
perusahaan dianggap telah memenuhi beberapa kondisi berikut:
1. Seluruh komponen laporan keuangan, baik laporan posisi keuangan,
laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas
telah disajikan dengan benar dan wajar dalam laporan keuangan
konsolidasi.
2. Seluruh bukti yang tepat dan memadai sebagai dasar pemberian opini
telah didapatkan dan dievaluasi kembali oleh auditor.
3. Laporan keuangan telah dinyatakan sesuai dengan prinsip akuntansi
yang
berlaku
umum
di
Indonesia,
termasuk
penyajian
dan
pengungkapan pada bagian laporan keuangan telah dilakukan secara
memadai.
4. Tidak
terdapat
kondisi
tertentu
yang
memerlukan
adanya
pengungkapan paragraf tambahan atau modifikasi dalam laporan
keuangan.
Contoh opini laporan keuangan konsolidasi PT K yang diberikan oleh
Partner Engagement terdapat pada lampiran 4.
4.2.4.3 Pertemuan Akhir dengan Manajemen dan Komite Audit
Pada tahap ini, pertemuan dilaksanakan antara Partner Engagement,
Partner In Charge, Manager In Charge, Supervisor dan Senior Auditor dalam
penugasan PT K dengan manajemen PT K seperti Direktur, Manager In Charge
accounting, Manager In Charge finance serta Komite Audit. Pertemuan ini
bertujuan sebagai sarana komunikasi setelah penugasan selesai dilaksanakan.
Supervisor dan Senior Auditor yang banyak terlibat dalam fieldwork audit
Universitas Indonesia
Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014
61
menyampaikan pertanggungjawaban atas pelaksanaan audit kepada PT K. Pada
tahap komunikasi ini Supervisor Auditor memiliki pengendalian berupa checklist
untuk memastikan bahwa pertemuan akhir ini telah mencakup hal-hal mengenai:
Tabel 4.6 Checklist Pertemuan Manajemen dan Komite Audit
Audit Procedure
Y/N or
Comment and/or
n/a
Ref
Determine the matters to be communicated
with group management, identified by the
group engagement team or a component
auditor:
a) Deficiencies in group-wide controls and
N
controls at components;
b) Fraud
identified,
or
information
indicating a fraud may exist.
If a component auditor is required to express
N
n/a
an opinion on the financial statements of a
component for local statutory or other
purposes, request group management to
inform component management of any
matters that may significant to the financial
statements of the component, but of which
component management may unaware.
In addition to the communicate with those
charged with governance of the group:
a) Instances where the evaluation of work
performed by a component auditor
N
raised a concern about the quality of
Universitas Indonesia
Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014
62
that auditor’s work;
b) Any limitations on the group audit;
N
c) Fraud/ suspected fraud (involving group
or component management, employees
with significant roles in group-wide
controls, or others, where the fraud
N
resulted in a material misstatement of
the group financial statements).
Note: matters in b) and c) may be
communicated as and when they occur
Sumber: Data Audit PT K 2013 “telah diolah kembali”
Berdasarkan checklist tersebut, pada tahap komunikasi dengan manajemen
terdapat beberapa hal yang harus dibahas. Hal pertama yaitu komunikasi yang
dilakukan oleh Supervisor Auditor maupun Senior Auditor dengan manajemen
terkait apakah pengendalian perusahaan secara keseluruhan dan pengendalian
terhadap anak perusahaan telah cukup memadai, serta mengenai apakah ada
indikasi isu fraud yang terjadi dalam perusahaan. Kemudian, terkait komunikasi
mengenai apakah auditor anak perusahaan disyaratkan menyatakan opini atas
anak perusahaan untuk tujuan perundang-undangan lokal. Hal terakhir adalah
mengenai evaluasi kinerja dari auditor anak perusahaan dan apakah ada
pembatasan dalam penugasan audit. Secara keseluruhan, Supervisor Auditor
menilai pengendalian internal yang dimiliki PT K telah baik dan tidak terdapat
indikasi fraud yang terjadi di dalam perusahaan. PT K disarankan untuk dapat
tetap mempertahankan kondisi tersebut dan apabila memungkinkan meningkatkan
pengendalian yang ada di dalam perusahaan. Selain itu, hasil kerja auditor anak
perusahaan dianggap cukup baik dan tidak menimbulkan concern khusus atas
kualitas audit. Pihak manajemen PT K juga tidak melakukan pembatasan dalam
bentuk apapun kepada Supervisor, Senior dan Junior Auditor dalam akses
informasi selama melakukan fieldwork dan penugasan audit grup perusahaan.
Universitas Indonesia
Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014
63
4.2.4.4 Penerbitan Laporan Keuangan Konsolidasi
Penerbitan laporan keuangan konsolidasi PT K dilakukan setelah
persetujuan didapat baik dari pihak manajemen PT K dan tim penugasan audit
dalam seluruh hal material yang terdapat pada laporan keuangan konsolidasi.
Sebelum mencetak laporan keuangan konsolidasi PT K, auditor melakukan
beberapa pengecekan akhir. Pengecekan tersebut meliputi:
1. Semua penulisan kata-kata dalam laporan keuangan telah dilakukan
dengan benar (tidak ada kesalahan pengetikan).
2. Semua penulisan kata-kata dalam laporan keuangan dilakukan dengan
susunan yang baik.
3. Semua penulisan referensi dalam laporan keuangan telah dipastikan
merujuk kepada bagian yang benar. Sebagai contoh: dalam laporan posisi
keuangan bagian akun kas dan bank terdapat referensi pada poin 2.d, 2.e,
2.s, 3, 29 yang memuat catatan unsur kas dan bank.
Setelah meyakini bahwa susunan laporan keuangan telah benar baik dari
segi penyajian saldo, catatan, dan penulisan auditor mencetak laporan keuangan
konsolidasi PT K dalam bentuk hardcopy. Pencetakan laporan keuangan
konsolidasi tersebut dilakukan oleh bagian Operator di kantor KAP ABC dan
harus disertai dengan checklist finalisasi laporan keuangan untuk memastikan
bahwa laporan keuangan telah di review oleh pihak-pihak terkait dan tahapan
finalisasi telah dilaksanakan dengan benar. Contoh checklist finalisasi laporan
keuangan pada penugasan PT K terdapat pada lampiran 5. Laporan keuangan
konsolidasi tersebut kemudian dikirimkan kepada pihak klien, namun pihak KAP
ABC juga harus memiliki salinan laporan keuangan sebagai dokumentasi beserta
dengan seluruh file softcopy yang dimiliki Supervisor dan Senior Auditor untuk
diserahkan kepada bagian Operator. Seluruh berkas dan data berbentuk hardcopy
terkait penugasan PT K juga disimpan sebagai bukti audit apabila terdapat suatu
permasalahan di kemudian hari yang mengharuskan auditor melakukan
penelusuran bukti tersebut dan sebagai bahan yang dapat digunakan dalam
penugasan selanjutnya.
Universitas Indonesia
Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
1. Audit proses atas laporan keuangan konsolidasi PT K dimulai dengan
audit yang dilakukan pada PT K sebagai induk perusahaan kemudian
dilanjutkan dengan penyelesaian kertas kerja audit konsolidasi dengan
teknik menggabungkan saldo audited induk perusahaan dan anak
perusahaan yang telah diaudit oleh auditor lain (reperformance) sehingga
menghasilkan saldo konsolidasi dalam laporan keuangan.
2. Proses penyelesaian kertas kerja audit konsolidasi PT K yang dilakukan
tim audit dari KAP ABC telah sesuai dengan prosedur konsolidasi yang
terdapat dalam PSAK 4 revisi 2009 mengenai Laporan Keuangan
Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri.
3. KAP ABC telah menjalankan prosedur yang disyaratkan dalam
International Standard on Auditing (ISA) 600 mengenai audit grup
perusahaan, yaitu dengan melakukan review serta evaluasi terhadap
auditor anak perusahaan melalui pemberian instruksi audit dan review
meeting secara berkala.
4. Secara umum, seluruh proses dalam audit atas laporan keuangan
konsolidasi PT K dari awal penugasan audit grup perusahaan sampai
terbitnya laporan keuangan konsolidasi telah dilakukan KAP ABC dengan
baik. Namun, terdapat beberapa kekurangan dari segi pengendalian dalam
penyusunan draft laporan keuangan terkait dengan pengungkapan saldo
dan informasi pada bagian catatan laporan keuangan. Selain itu, evaluasi
keberlangsungan usaha PT K pada tahap penyelesaian juga tidak
dilaksanakan oleh KAP ABC.
64
Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014
Universitas Indonesia
65
5.2 Saran
Untuk PT K:
1. PT K sebaiknya membuat konsolidasi sendiri secara internal, tidak hanya
bergantung pada hasil kerja tim Audit KAP. Apabila memungkinkan PT K
juga dapat menggunakan perangkat lunak yang terintegrasi dengan anak
perusahaan untuk mempermudah proses konsolidasi.
2. PT K menyiapkan format kertas kerja audit yang baku bagi anak
perusahaan yang diaudit oleh auditor lain sehingga terjadi keseragaman
akun pada induk dan anak perusahaan, seperti pada induk perusahaan PT
K yaitu PT J yang memiliki consolidation package.
Untuk KAP ABC:
1. KAP ABC sebaiknya melakukan pengendalian yang lebih kuat pada
pengungkapan saldo dan catatan laporan keuangan konsolidasi. Contoh
rincian checklist tambahan yang dapat dibuat oleh KAP ABC terdapat
pada lampiran 6.
2. KAP ABC sebaiknya menyiapkan pembimbing bagi setiap peserta magang
untuk memberikan pengarahan intensif kepada peserta magang.
Untuk Ikatan Akuntan Indonesia (IAI):
1. IAI dapat mengembangkan proyek mengenai pengembangan tools yang
digunakan dalam konsolidasi, sehingga proses konsolidasi laporan
keuangan menjadi lebih mudah dan hasil konsolidasi lebih akurat.
Universitas Indonesia
Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014
66
DAFTAR REFERENSI
Agoes, Sukrisno. (2012). Auditing: Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan oleh
Akuntan Publik. Jakarta: Salemba Empat.
Arens, A.A., Elder, R.J., Beasley, M.S. (2011). Auditing and Assurance Service:
An Integrated Approach. Singapore: Prentice Hall.
Baker, et al. (2012). Advanced Financial Accounting: An Indonesian Perspective.
Jakarta: Salemba Empat.
Boynton, W.C., Johnson, R.N., & Kell, W.G. (2003). Modern Auditing 7th
Edition. Jakarta: Erlangga.
Ikatan Akuntan Indonesia. (2012). Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
(PSAK) 4: Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan
Tersendiri. Jakarta: Ikatan Akuntan Indonesia.
International Federation of Accountants (2009). ISA 600, Audit of Group
Financial Statements. New York: International Federation of Accountants.
International Federation of Accountants (2009). ISA 700, Forming Opinion and
Reporting on Financial Statements. New York: International Federation of
Accountants.
KAP ABC. (2014). Data Audit PT K Tahun 2013. Jakarta: KAP ABC.
Karyawati, Golrida. (2011). Akuntansi Keuangan Lanjutan Edisi IFRS. Jakarta:
Erlangga.
Martani, Dwi. (22 Januari 2014). Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
(PSAK)
65:
Laporan
Keuangan
Konsolidasian.
4
Juni
2014.
http://staff.blog.ui.ac.id/martani/files/2011/04/PSAK-65-Laporan-keuangankonsolidasian-IFRS-10-Consolidated-FS-22012014.pptx
Spector, Stephen. (2011). International Financial Reporting Standard 10 (IFRS
10), Consolidated Financial Statements. 4 Juni 2014.
http://cgapdnet.org/Non_VerifiableProducts/ArticlePublication/IFRS_E/IFRS
_10_2011.pdf
Universitas Indonesia
Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014
67
Lampiran 1: Contoh Form Data Request
FORM DATA REQUEST
Client
: PT K
Prepared by
: Team
Period
: 31 Desember 2013
Reviewed by : ASP
Date : 20 Jan 2013
Date :
Berikut adalah data-data yang kami butuhkan untuk audit Laporan Keuangan PT K
Per 31 Desember 2013:
Received
No
Description
A
GENERAL – DOCUMENT
B
1. Perubahan AD/ART Perusahaan selama 2013
2. Risalah RUPS selama 2013 yang belum
diaktakan
3. Notulen Rapat Direksi selama Januari –
Desember 2013
4. Notulen Rapat Komisaris selama Januari –
Desember 2013
5. Notulen Rapat Komite Audit selama Januari –
Desember 2013
6. Internal Memo yang dikeluarkan selama
Januari – Desember 2013
7. Perubahan SOP selama tahun 2013 (apabila
terdapat perubahan)
8. Kontrak dan perjanjian baru dengan Bank dan
Pihak Ketiga selama 2013
9. Perjanjian-perjanjian baru dengan pihak yang
mempunyai hubungan istimewa selama tahun
2013
10.List Lawyer dan Alamatnya
11.Laporan Aktuaris
GENERAL – FINANCIAL
C
1. Laporan budget Perusahaan tahun 2013 yang
sudah disetujui oleh Management
2. Laporan forecast Perusahaan (s/d 3 atau 5 tahun
ke depan) yang sudah disetujui oleh
Management
3. Business Plan Perusahaan tahun 2013 yang
sudah disetujui oleh Management
GENERAL – EMPLOYEE
Notes
Name
Date
-
-
IRM
27/02/14
IRM
27/02/14
Tidak
diserahkan
-
-
IRM
07/02/14
IRM
07/02/14
IRM
07/02/14
1. Organization Chart 2013 (lengkap dengan nama
dan jumlah karyawan per masing-masing
departement / divisi)
2. Job Description
3. List karyawan per 31 Desember 2013 (lengkap
Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014
Tidak
diserahkan
Tidak
diserahkan
68
(lanjutan)
Received
No
Description
Notes
Name
Date
dengan riwayat pendidikan)
D
GENERAL – AUDIT INTERNAL
1. Rekap pemeriksaan selama tahun 2013
2. Summary Finding - hasil pemeriksaan audit
internal selama 2013
3. Seluruh laporan Audit Internal selama 2013
4. Struktur organisasi (khusus audit internal –
lengkap dengan nama personil)
E
LAPORAN KEUANGAN
1.
Trial Balance per 31 Desember 2013
IRM
22/01/14
2.
General Ledger Januari – Desember 2013
IRM
22/01/14
3.
General Ledger Januari 2014
IRM
20/02/14
4.
Journal Voucher Januari - Desember 2013
IRM
22/01/14
5.
Laporan keuangan segmen
IRM
07/02/14
IRM
24/02/14
 Aspal
IRM
22/01/14
 Handling Equipment
IRM
22/01/14
 Heavy Equipment
IRM
22/01/14
 Aspal
IRM
24/01/14
 Handling Equipment
IRM
24/01/14
 Heavy Equipment
IRM
24/01/14
IRM
27/01/14
IRM
27/01/14
6. Final report laporan keuangan auditan final
perusahaan anak
F
LAPORAN LABA RUGI
1.
2.
G
Tidak
diserahkan
Rekapitulasi Penjualan bulan Jan– Des 2013
Rekapitulasi Pembelian bulan jan – Des 2013
PERPAJAKAN
1.
SPM dan SSP PPN dan Pajak Penghasilan
selama 2013
 PPN
 PPh pasal 21
Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014
69
(lanjutan)
Received
No
Description
2.
3.
4.
Date
 PPh pasal 23/26
IRM
27/01/14
 PPh pasal 4 ayat (2)
IRM
27/01/14
 PPh pasal 29/28A
IRM
27/01/14
IRM
24/02/14
 PPh pasal 21
IRM
24/02/14
 PPh pasal 23/26
IRM
24/02/14
 PPh pasal 25
IRM
24/02/14
 PPh pasal 4 ayat (2)
IRM
24/02/14
 PPh pasal 29
IRM
24/02/14
IRM
20/01/14
-
-
Rekonsiliasi saldo pajak menurut laporan
keuangan dengan jumlah pajak yang
dilaporkan pada SPM dan SPT.
 PPN
Perhitungan beban pajak dan hutang pajak
penghasilan badan tahun 2013.
SKP dan STP yang diterima selama 2013
5.
H
Surat menyurat dengan otoritas perpajakan
selama 2013
6. Rekapitulasi status terakhir dari kasus
perpajakan Perusahaan
KAS DAN BANK
-
-
IRM
26/02/14
1.
IRM
05/02/14
IRM
27/02/14
IRM
05/03/14
IRM
22/01/14
 Handling Equipment
IRM
22/01/14
 Heavy Equipment Equipment
IRM
22/01/14
IRM
07/02/14
IRM
22/01/14
2.
3.
I
Notes
Name
Rekening Koran masing-masing bank beserta
rekonsiliasi
Berita Acara Pemeriksaan Kas per 31
Desember 2013
Konfimasi bank
PIUTANG USAHA & PIUTANG LAIN-LAIN
1.
2.
3.
Rincian piutang usaha per pelanggan per 31
Des 13
 Aspal
Rincian penyisihan piutang usaha per
pelanggan per 31 Des 2013
Aging Schedule piutang usaha per pelanggan
per invoice per 31 Des 13
 Aspal
Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014
70
(lanjutan)
Received
No
Description
4.
5.
J
2.
3.
2.
3.
IRM
22/01/14
 Heavy Equipment
IRM
22/01/14
IRM
27/02/14
Rincian piutang pegawai per 31 Desember
2013
Surat Pengakuan Hutang Karyawan selama
tahun 2013
Tidak
diserahkan
Perjanjian hutang piutang dengan pihak yang
mempunyai hubungan istimewa selama tahun
2013
Rekonsiliasi hutang piutang dengan pihak
yang mempunyai hubungan istimewa
Perhitungan bunga anak usaha tahun 2013
IRM
22/01/14
IRM
17/02/14
Tidak
diserahkan
Rincian Uang Muka Pembelian per supplier
per 31 Des 2013
 Aspal
IRM
12/01/14
 Handling Equipment
IRM
22/01/14
 Heavy Equipment
IRM
28/01/14
IRM
25/02/14
IRM
27/02/14
IRM
27/02/14
IRM
24/01/14
 Handling Equipment
IRM
24/01/14
 Heavy Equipment
IRM
24/01/14
IRM
24/01/14
Rekapitulasi asuransi aktiva per 31 Des 2013
beserta skedul amortisasinya
Salinan polis asuransi tahun 2013
PERSEDIAAN
1.
2.
3.
M
 Handling Equipment
PEMBAYARAN DI MUKA DAN JAMINAN
1.
L
Date
HUTANG PIUTANG DENGAN PIHAK
YANG
MEMPUNYAI
HUBUNGAN
ISTIMEWA
1.
K
Notes
Name
Rincian Persediaan spareparts per item per 31
Des 2013
Laporan mutasi persediaan tahun 2013 dan
perhitungan nilai perolehan persediaan (FIFO)
 Aspal
Rekonsiliasi saldo persediaan menurut buku
dan menurut perhitungan fisik per 31 Des
2013
AKTIVA TETAP
Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014
71
(lanjutan)
Received
No
Description
Date
Daftar aktiva tetap per item beserta skedul
penyusutannya per 31 Desember 2013
2. Perhitungan laba/rugi penjualan aktiva tetap
selama tahun 2013
PENYERTAAN SAHAM
IRM
22/01/14
IRM
25/02/14
1.
Supporting documents penyertaan saham pada
perusahaan anak pada tahun 2013 beserta
bukti setoran modal
2. Konfirmasi penyertaan saham PT K kepada
anak usaha.
HUTANG DAGANG
IRM
27/02/14
IRM
03/02/14
Rincian hutang dagang – spareparts local yale
per 31 Des 2013
Aging schedule hutang dagang per invoice per
31 Des 2013
 Aspal
IRM
22/01/14
IRM
22/01/14
 Handling Equipment
IRM
22/01/14
 Heavy Equipment
IRM
22/01/14
IRM
28/01/14
 Handling Equipment
IRM
28/01/14
 Heavy Equipment
IRM
28/01/14
 Keuangan
IRM
25/02/14
IRM
25/02/14
IRM
27/02/14
 Handling Equipment
IRM
27/02/14
 Handling Equipment
IRM
27/02/14
IRM
27/02/14
1.
N
O
1.
2.
P
BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR
1.
Rincian biaya yang masih harus dibayar per
departemen per 31 Desember 2013
 Aspal
2.
Q
Notes
Name
Perhitungan bunga yang masih harus dibayar
per 31 Des 2013
3. Perhitungan biaya yang masih harus dibayar
yang merupakan estimasi dari manajemen
(jika ada)
HUTANG LAIN-LAIN
1.
2.
Rincian hutang lain-lain per departemen per
31 Des 2013
 Aspal
Rincian hutang lain-lain – potongan per 31
Des 2013
Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014
72
(lanjutan)
Received
No
Description
3.
4.
Rincian hutang lain-lain – lain-lain per 31
Desember 2013
Rincian Uang Muka Penjualan per customer
per 31 Des 2013
 Handling Equipment
 Heavy Equipment
R
Date
IRM
27/02/14
IRM
22/01/14
IRM
28/01/14
IRM
10/02/14
IRM
05/02/14
IRM
27/02/14
KEWAJIBAN LAIN
1.
2.
Perjanjian fasiltas perbankan baru / addendum
fasilitas perbankan yang diterima Perusahaan
Perhitungan estimasi kewajiban imbalan kerja
karyawan per 31 Desember 2013, oleh:
 Aktuaris
 Manajemen
S
Notes
Name
EKUITAS
1.
RUPS deviden tahun 2013
IRM
22/01/14
2.
Bukti pembayaran deviden tahun 2013
IRM
27/02/14
3.
SK Tantiem atas pembagian bonus
IRM
17/02/14
Data-data yang diperlukan dan belum disebutkan pada permintaan ini selanjutnya akan
disampaikan langsung kepada bagian terkait pada saat dilakukan audit fieldwork.
Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.
Hormat Kami,
Auditor KAP ABC
Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014
73
Lampiran 2: Contoh Instruksi Audit Anak Perusahaan
Jakarta, February 11 2014
KAP xxxx & Rekan
Jakarta - Indonesia
Attn : xxxx, Ak., M.Si. CPA
Dear Sir,
GROUP AUDIT INSTRUCTIONS TO COMPONENT AUDITOR
Reporting Year Ending 31 December 2013
PT K
1.
Background
1.1 We have been engaged by the above client to audit its group financial statements as
of and for the year ending above. It is our understanding that you have been directly
retained by your client (as stated below) to audit its financial statements as of and
for the above year ending. We request that you assist us with our engagement in
accordance with these instructions and you are asked to confirm your willingness
and ability to cooperate with us in this regard (see Form 412 attached).
CLIENT OF THE COMPONENT AUDITOR
1.2
Definitions:
Group engagement team refers to the engagement team responsible for signing-off
the audit report on the group financial statements.
Group engagement partner refers to the partner assigned to the group engagement
team to ensure that work requested of a component auditor is adequately planned on
a timely basis and executed in a manner that assures quality, efficiency and timely
reporting.
Engagement quality control reviewer refers to second audit partner who is
assigned to the group engagement team.
Financial Information defined to include such as the financial statements, financial
information reporting package / an audit of specific balances, accounts, disclosures/
specified audit procedures on, etc.
Controlling auditing standards refer to the auditing standards with which the audit
of the group financial statements shall comply and these are the Standar Profesional
Akuntan Publik (SPAP) established by the Institut Akuntan Publik Indonesia.
Compliance with International Standards on Auditing (“ISA”) or the full scope audit
under USA GAAS will meet the requirements of Standar Profesional Akuntan
Publik.
Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014
74
(lanjutan)
The reporting currency refers to the currency in which the financial statements of
the main reporting entity are expressed (i.e., those used in the group financial
statements).
Reporting package refers to a copy of the client reporting package containing
financial information that has been transmitted by a component to headquarters for
consolidation. Depending on the client's reporting system, the reporting package
may be pre-audit, pre-audit plus some, but not all, audit adjustments, or after-audit.
Component refers to a subsidiary / associate / joint venture.
1.3
Fee Arrangements and Hours
All billings and collections should be settled locally and is the responsibility of your
firm.
The audit partner or manager should meet with client management as soon as
practicable and agree on a complete program of work that client personnel will
perform. This should include a list of schedules and analyses to be prepared and their
due dates, as well as dates for closing and reconciling accounts. To avoid any possible
later misunderstanding, this plan should be in writing.
Please maintain time and fee accumulation records.
If you have a budget overrun that you believe is attributable to client closing problems
or audit problems encountered, a memo should be sent to the client with an explanation
of the overrun in the amount you believe it appropriate to recover. You should agree
on the factual content with local client management and indicate this in the memo.
2.
Scope Of Work and Preparation of Group Financial Statements
2.1
You are being requested to conduct procedures in accordance with the scope of
work set out in the attached (Form 671 Section 1 or Appendix C) and to report to
us in accordance with these instructions.
2.2
Please take note that although we expect you to confirm the completion of
all the relevant procedures set out in the attached (form 671 or Appendix C) at
the completion of the audit, it is important for you to perform certain
procedures such as those in Sections 1 to 4 of form 671 and have assessed the
risks, considered the procedures and where appropriate completed them at the
planning stage of the audit and that any risk of material statements in the
financial statements and significant risks if any are brought to the attention of
the group engagement partner. Certain of these procedures cannot be and
should not be left to the completion stage of the audit.
2.3
Our audit of the group financial statements will be in accordance with Standar
Profesional Akuntan Publik (SPAP) (the controlling auditing standards as defined
above).
Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014
75
(lanjutan)
2.4
The parent company prepares its financial statements in accordance with the
Indonesian Financial Accounting Standards which include the Statement of
Financial Accounting Standards (PSAK) and Interpretation of Financial Accounting
Standards (ISAK) issued by the Financial Accounting Standards Board - Indonesian
Institute of Accountants (IAI). The component’s financial statements and Financial
Information should be prepared by client personnel in accordance with standard
accounting policies adopted by parent company based on PSAK. These accounting
policies should be used by you as a reference in your audit of the the Financial
Information. Where these accounting policies are not permitted by local legislation
or tax requirements, please provide on a separate schedule the journal entries
required to make the Financial Information conform to the requirements of the
parent company.
2.5
You are requested to confirm to us in writing your familiarity with both the
accounting policies above and the controlling auditing standards and your
compliance therewith (please see Form 412 or Appendix B attached).
3.
Translation into Another Currency
If the component entity uses a local currency that is not used for group reporting
purposes, local management will be responsible for translating the local Financial
Information into the group reporting currency at a closing rate to be agreed with
group management. You are responsible for checking that the translation has been
performed accurately at the agreed rate(s), in accordance with group management
instructions and so as to comply with the requirements of PSAK 10 The Effects of
Changes in Foreign Exchange Rates.
4.
Ethical Requirements
As the auditors of the group financial statements, we are required to maintain our
independence from the named client in accordance with all the relevant ethical
requirements (such as the Code of Conduct and Ethics issued by the Institut Akuntan
Publik Indonesia (IAPI) or the Code of Conduct and Ethics issued by the
International Federation of Accountants (IFAC) and The International Ethics
Standards Board for Accountants (IESBA). A copy of these is available on the
IFAC website: www.ifac.org. You are required to maintain your independence in
accordance with those principles and rules and confirm to us in writing your
familiarity with those principles and rules and your compliance therewith (please
see Form 412 or Appendix B attached).
5.
Materiality (for audit engagements)
Overall Materiality (as
Rp 30.615.786.000
used by us) amount to:
5.1
We expect you to report to us in the Summary of Issues, all accounting
errors or significant matters (individually or aggregate) which exceed 3% of
the overall materiality above identified during your audit.
5.2
Based on your firm’s audit methodology, you are expected to confirm to us in
writing your own overall materiality and performance materiality level or levels you
have determined for the purposes of assessing the risks of material misstatement and
conducting audit testing at the component level (please see Form 412 or Appendix
B attached). This should be set at a level(s) lower than the overall materiality level
(and/or specific amounts) provided above.
Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014
76
(lanjutan)
Performance Materiality is used during audit conduct to determine the nature,
timing and extent of your audit procedures at the component level.
5.3
Your limits of overall materiality for the component should be used and must
comply with the SPAP 312 including any revision to the overall materiality and or
performance materiality as the audit is progressed.
5.4
The level of audit testing should allow you to express the conclusion that the
Financial Information is unlikely to be materially misstated and reference to this
definition of materiality will be included in your memo opinion to us.
5.5
For each class of transactions, account balances or disclosures the component
auditor shall assess whether there are any circumstances (including qualitative
factors) for which misstatements of lesser amounts than Overall Materiality could
reasonably be expected to influence the economic decisions of users taken on the
basis of the financial statements. If so, please use your professional judgment to
determine Specific Performance Materiality levels to be applied to those particular
classes of transactions, account balances or disclosures.
5.6
Not with standing the previous considerations, client expectations with respect
to the detection of misstatements and/or other considerations deemed significant by
you, may dictate a smaller materiality limit than might be otherwise appropriate.
Such expectations and other considerations, if any, should be taken into account and
documented when establishing a materiality limit for audit purposes.
5.7
All individual uncorrected misstatements which exceed 3% of the component’s
overall materiality above as determined on a test by test basis, not in aggregate are to
be regarded as non-trivial. Please include any projected or potential misstatements,
as well as actual errors identified which exceed 3% of the overall materiality limit
and please ensure these represent misstatements which are not reflected in the
Financial Information reporting package submitted by the local entity.
5.8
Uncorrected Misstatements:
Please prepare a listing of the following:
a)
b)
All individual uncorrected misstatements as in paragraphs above.
Any disclosure or misclassification misstatements identified, which you
consider to be material.
5.9 A detailed description of the nature and circumstances of each of the misstatements
identified.
5.10
Adjusting Entries
Please prepare a listing of any other individual proposed audit adjustments and
reclassifications. The listing should include only adjustments proposed by you but
not reflected in the Financial Information reporting package submitted by the local
Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014
77
(lanjutan)
entity. Please provide a detailed description as we may be discussing these matters
with group management. The more detail provided, the better.
Adjustments must not be made to the basic figures after they are forwarded to the
parent company without informing us and obtaining an acknowledgement from us.
This listing will be used to enable us to evaluate the materiality of all such proposed
adjustments and reclassifications relative to the group financial statements. In
addition, the parent company uses this data to assist in evaluating the effectiveness
of the local entity's accounting and reporting systems and controls.
5.11
6.
Adjusting Entries to comply with PSAK
Please prepare a listing of individual proposed audit adjustments and
reclassifications that would be required to ensure that your client’s Financial
Information comply with PSAK used by the parent company. The listing should
include only adjustments proposed by you but not reflected in the Financial
Information reporting package submitted by the local component. Please provide a
detailed description as we may be discussing these matters with group management.
The more detail provided, the better. This listing will be used to enable us to
evaluate the materiality of all such proposed adjustments and reclassifications
relative to the consolidated financial statements.
Related Parties
You are requested to advise us on a timely basis of any other related parties that are
known to you or that you become aware of during the conduct of the engagement
(please see Form 412 or Appendix B attached).
We expect you to search for related parties from publicly available information,
such as internet search.
7.
8.
Significant Risks
You are requested to advise us of any other significant risks of material misstatement
of the group financial statements, due to fraud or error, which you identify during the
engagement and your audit response to such risks, on a timely basis (please see
Form 412 or Appendix B attached).
Group Engagement Team
Please note the contact details of the Group Engagement team
Name
Client Service Partner /
Group Engagement Partner
Group Audit Manager
xxxxx
xxxxx
Our address is: Jakarta, Indonesia
Telephone: (62) (21) 1234 5678. Facsimile: (62) (21) 1234 5678.
Website: http://www.xxxxxx.com
Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014
Email, Telephone
[email protected]
P: (62) (21) 1234 5678
[email protected]
P: (62) (21) 1234 5678
78
(lanjutan)
9.
Component Auditor Reporting Timetable
9.1
The reports indicated in Appendix A, Component Auditor Reporting
Timetable are required by the group auditor on or before the dates stated in
Appendix A. Generally information should be sent to the group engagement partner
and group engagement manager (see above) by email or by postal mail to the
address given above.
9.2
To ensure that communication and coordination remains as efficient as possible,
please ensure these deadlines are complied with. Please contact us upon receipt of
these instructions if any aspect is unclear or you have any questions.
9.3
If you foresee a delay in delivering any information to us, please inform the
group engagement partner and group engagement manager as soon as practicable,
giving reasons for the delay. The group engagement team is committed to delivering
summaries of key information to group management immediately after each due
date, and therefore any delay will impact those deliverables.
9.4
All routine correspondence and forms should be sent directly to the group
engagement manager.
9.5
The following matters must be reported to the group engagement partner
and group engagement manager as soon as practicable:
a) Significant accounting, financial reporting and auditing matters,
including accounting estimates and related judgments/ application of
accounting policies
b) Matters relating to the going concern status of the component
c) Matters relating to litigation and claims
d) Significant deficiencies in internal control that the component auditor
has identified during the performance of the work on the financial
information of the component, and information that indicates the
existence of fraud
e) Any material unusual events
f) Any local professional and statutory requirements which vary
substantially from those used by the group
g) Any unexpected difficulties arising in meeting the reporting
requirements or deadlines when the work is in progress
h) Any restrictions on the local distribution of any reports and related
financial statements.
10.
10.1
Other Matters
Local Statutory Financial Statements
If you will be issuing a separate local entity statutory financial statements audit
report, please provide one unbound copy to us. We understand your audit reports are
formally distributed only to shareholders and we request that, if necessary, you obtain
the client’s permission to send a signed copy to us for our records.
10.2
Management Representation Letter
Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014
79
(lanjutan)
Please obtain a representation letter from the component management, appropriately
tailored to fit the circumstances and nature of the work conducted. The representation
letter should report to you and include local management’s acknowledgement of their
responsibilities, responsibilities for the fair presentation of Financial Information in
conformity with the accounting policies used by the parent company, and that they
have made available to you all financial records and related information needed for
the purposes of your work, etc.
10.3
Legal Representation Letters
Attorneys (lawyers) who provided substantial services during the year to your audit
client should be circularized. You are required to identify significant lawsuits and
attorneys engaged locally and inform us of these matters (if any). Arrangements
should be made to be certain that responses are received before the conclusion of
your fieldwork.
10.4
Management Letter
We request you to observe the following, in issuing a management letter to
component management:
1. Upon delivery of your management letter draft to management for comments, please
forward copies to the group engagement manager.
2. The final management letter must contain management's responses and be delivered
to group engagement manager and by the due date in Appendix A. Management
responses must be an integral part of the management letter and therefore responses
must be elicited early enough to meet the above deadline. The management responses
may contain differences of opinion as to the seriousness of the problem or the
remedial actions and other recommendations, but should not contain disagreements of
fact. In addition, when management agrees with your recommendations, a timetable
and responsibilities must be established and included in the response. In your
transmittal, please indicate who in management has approved the local entity's
response.
3. Group management is interested in business points and points that address
streamlining and efficiency of the accounting or administrative functions which could
result in savings. The issue of cost/benefit (i.e., the cost of implementing the
recommendation versus the anticipated benefit) must be mentioned in the
recommendations.
4. Please provide two unbound and unstapled copies of the final management letter.
Copies will be provided to group management exactly as submitted by you.
5. If no recommendations are expected to be issued, you should inform the client and
the group engagement manager in Indonesia that none will be issued.
6. The audit committee of the parent company will be provided with a copy of the
management letter or informed that no recommendations were made.
Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014
80
(lanjutan)
Please acknowledge receipt of these instructions, and if any questions or problems arise
now or later, communicate with us immediately.
Yours sincerely,
_____________________
xxxxx
Partner In Charge
Jakarta
Indonesia
Enclosures:
List of appendices used:
Appendix A
Component Auditor Reporting Timetable
Appendix B.412
Component Auditor Planning Acknowledgements
Appendix C.671
Component Auditor Completion Acknowledgements
Appendix D
Group Companies and Related Parties
Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014
81
(lanjutan)
Appendix A
Component Auditor Reporting Timetable
Reference to
Reporting Requirements
Instructions
1.
1.1
Component Auditor Planning
Acknowledgements (Form 412) (Appendix
B)
2.
2.2
Component Auditor Completion
Acknowledgements (Form 671). Appendix C
3.
9.5
Important matters
No.
4.
5.10
Uncorrected Misstatements
5.
10.1
Management Representation Letter
6.
10.5
Management Letter
7.
5.10 / 5.11
8.
5.7
9.
10.1
List of Adjusting Entries
List of Uncorrected Misstatements – Listing all
individual uncorrected misstatements which
exceed 3% of the overall materiality limit
Local Statutory Financial Statements and
Audit Report
Due Date
As soon as
practicable
As soon as
practicable
March 11,
2014
March 11,
2014
March 11,
2014
March 11,
2014
March 11,
2014
March 11,
2014
Please note that the items are to be received in Indonesia by the due dates. Please see the
contact names and addresses in paragraph 8.
Please comply with the instructions in paragraph 9.
Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014
82
(lanjutan)
Appendix B
COMPONENT AUDITOR PLANNING ACKNOWLEDGMENTS (Form 412
Appendix B)
To:
KAP ABC
Jakarta, Indonesia
Attention: Mr xxx, Partner
Facsimile:
E-mail:
cc:
(62) (21)1234 5678
[email protected]
[email protected]
From: ......................................
Date:
Subject: Component Auditor Planning Acknowledgments
Name of component: [Name of component auditor to whom the instructions are being
issued]
Name of parent company: PT K
Reporting Year / Period Ending: 31 December 2013
This acknowledgement form asks for information and explanations from the component
auditor to enable the group engagement partner to express an opinion on the group
financial statements. The reply from the component auditor will help the group
engagement team by providing planning information on the approach to the
component’s audit work. When replying to the acknowledgement, we will provide any
other information which the group auditors should be made aware of.
If there are any aspects of the component’s work to be discussed with the group
engagement team member, we (component auditor) will telephone the person concerned
and will arrange a meeting or call if necessary.
1.
Confirmations and Acknowledgements
No.
1
2
3
Confirmations by component auditor
We will be able to comply with the instructions and
expect to meet the due dates set forth in Appendix A
Component Auditor Reporting Timetable of the
Group Audit Instructions. If No, give details.
We will cooperate with you and provide you with
access to relevant audit documentation. If No, give
details.
We confirm that our firm operates in an environment
Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014
Y or N
or N/a
Comment
and/or Ref.
83
(lanjutan)
4
5
6
7
8
9
10
that actively oversees the auditing profession.
Provide date of last external oversight inspection at
your firm. If No, give details.
We acknowledge that the financial information
subject to our work (described in Component Auditor
Completion Acknowledgements Form 671 will be
included in the group financial statements for the
year-end of the parent entity above. If No, give
details.
We acknowledge that you may consider it necessary
to be involved in the work you have requested us to
perform.
If the scope of our work is an audit or review, we
acknowledge that you have provided us with an
overall group materiality level for our work.
We acknowledge that in accordance with your
instructions (paragraph 5 of the instructions) for
setting performance level materiality for the purpose
of designing and conducting our audit testing, we
have determined that the performance materiality
level(s) we will use for this engagement will be
(insert the amount or amounts in box or in an
attachment).
We acknowledge that you have provided us with a
list of known related parties prepared by group
management and any other related parties that you
are aware of. We will communicate to you on a
timely basis any other related parties of which we
become aware.
We acknowledge that you have provided us with a
list of significant risks of material misstatement of
the group financial statements, due to fraud or error,
which you have identified as relevant to our work (in
the instruction letter and or Appendix D Significant
Risks of Material Misstatement of the Group
Financial Statements). We will communicate any
other significant risks of material misstatement of the
group financial statements, due to fraud or error,
which we identify and our audit responses to those
risks, on a timely basis.
We confirm that we have an understanding of the
relevant ethical and regulatory requirements that is
sufficient to enable us to fulfil our responsibilities.
Further we confirm that we will comply with the
relevant ethical and regulatory requirements
(paragraph 4 of the instructions). In particular, and
with respect to the parent entity above and the other
components/ related parties in the group of which we
are aware, we are independent within the meaning of
Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014
Performance
Materiality =
__________
Specific
Performance
Materiality
(if
applicable) =
_________
84
(lanjutan)
11
12
13
14
the principles and rules established in the above
ethical requirements and comply with the applicable
requirements. If No, give details.
If the scope of our work is an audit or review, we
confirm that we have an understanding of the
standards (e.g.,SPAP or ISA) applicable to the scope
of our work described in Component Auditor
Completion Acknowledgements Form 671 that is
sufficient to enable us to fulfil our responsibilities in
the audit of the group financial statements and will
conduct the specified work in accordance with those
standards. If No, give details.
We confirm that we have an understanding of the
accounting principles generally acceptable of the
parent entity (namely PSAK) that is sufficient to
enable us to fulfil our responsibilities and have read
and understood the contents of Appendix H included
with your instructions. If No, give details.
We confirm that we possess the required skills (for
example, any industry specific knowledge) necessary
to perform the specified work. If No, give details.
In respect of our work, we confirm:
a) All engagement team members have adequate
training and experience for the tasks to be
performed
b) All engagement team members are to be
adequately supervised and their work reviewed
by another responsible member of the
engagement team
c) All engagement team members have adequate
knowledge of the business of the entity to
perform the work effectively and to identify and
understand the events, transactions and practices
that are significant to the accounts; and
d) When performed, the working papers will record
the purpose of tests, the basis of sample
selection, the results obtained and the
conclusions drawn.
Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014
85
(lanjutan)
2.
Contact Details
a. Client details
Company (client) name
Address
Telephone
Fax
Website
Key locations
Provide the names and title of directors, senior managers and key accounting staff of the
component below.
Name
b.
Title
Component engagement team details
Engagement
Team
Client Service
Partner
Engagement
Partner
Engagement
Quality Control
Reviewer
Engagement
Manager*
Tax Partner
Tax Manager
Industry
Specialist
Information
Systems
Specialist
Other
* Primary contact(s)
Name
Email
address
Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014
Phone
Number
86
(lanjutan)
3.
Background and Reporting Requirements
a.
Ownership and Structure
The ownership and structure of our client is as follows:
No.
1
2
3
4
Information Requested
Comment and/or Ref.
Describe the name and/or nature of major
shareholders.
Describe the organisational structure of the
component and any sub-group of which it is the
parent and whether the structure impacts on the
timing, nature or extent of your work.
Name of principal decision makers.
Please provide a description of the component’s
business activities.
b.
Reporting Requirements
Describe the particular reporting requirements of the component arising from the
following areas.
No.
Information Requested
1
2
3
4
Financial statements
Taxation services
Corporate governance
Regulatory reports
Management letters (comment on the extent to
which previous points have been addressed by
management)
Report to audit committee
Other deliverables
5
6
7
c.
No.
1
2
3
4
Comment and/or Ref.
Statutory reporting data
Information Requested
Are local statutory financial statements / report
issued?
Yes or No.
Is this report required by local statute? Yes or
No. (If No, explain why it is issued) If No, give
details.
Reporting year end date
Anticipated sign-off date
Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014
Comment and/or Ref.
87
(lanjutan)
d. Terms of Engagement
No.
Information Requested
1
Attach a copy of the local engagement letter
and/or arrangement letter with your client.
Comment and/or Ref.
e. Client Relationship and Independence
A description of the matters which related to our Independence is commented on below:
No.
1
2
3
4.
Procedure
Y or
N or
N/a
Comment and/or
Ref.
Describe the scope of other services provided to
the client, including an estimate of fees for each
service:
Describe the length of time the above services
have been provided.
Describe the nature of any safeguards in place to
preserve auditor independence.
Formal Sign-off
The Component Engagement Partner confirms that the confirmations, acknowledgements
and information provided above are complete and accurate.
Signature:
Date:
Name:
Firm name:
Address:
Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014
88
(lanjutan)
Appendix C
COMPONENT AUDITOR COMPLETION ACKNOWLEDGEMENTS
671
Name of
Client:
Client YearEnd:
This acknowledgement form asks for information and explanations from the component
auditor of the above entity to enable the group engagement partner to express an opinion
on the group financial statements. The component auditor’s reply will help the group
engagement partner by providing information on the scope of the component auditor’s
work drawing attention to difficult areas and confirming that all statutory and accounting
standards requirements have been met.
The group engagement team knows that, where the component auditor has conducted an
audit, in the absence of a qualified audit report, the component auditor is satisfied that the
financial statements present fairly (or give a true and fair view), comply with all statutory
and other requirements and that the component auditor’s audit was conducted in
accordance with the controlling auditing standards with which the audit of the group
financial statements shall comply and these are the Standar Profesional Akuntan Publik
(“SPAP”). However, there are often audit issues that can only be resolved after much
thought and that are ultimately matters of opinion.
When replying to the acknowledgement, please provide any other information which the
group engagement partner should be made aware of in connection with the inclusion of
the financial statements of components in the group financial statements. This
acknowledgement questionnaire should be returned to the group engagement partner
together with a copy of the financial statements (or amounts and Financial Information)
on which the component auditor has reported by the deadline date. The component
auditor assistance in responding to this questionnaire is appreciated. If there are any
aspects of the component audit work the component auditor wish to discuss with the
group engagement team, please telephone and group engagement team will arrange a
meeting or call if necessary.
This form, together with other relevant information requested below, should be attached
to a letter addressed to the group engagement partner at the address KAP ABC Jakarta,
Indonesia.
1.
Scope of Work
1.1. Group Auditor visit
[Describe here the scope of work (if applicable) to be performed by the Group Auditor at
the component’s offices or the component auditor’s offices, including:
 Performance of audit procedures
 Observation of audit procedures
Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014
89
(lanjutan)
 Review of the following matters in the audit/review engagement files
o [List matters here]
o
 Discussion with management and/or component auditor]
1.2. Component Auditor Work Requested
We were requested by the group auditor to conduct procedures in accordance with the
scope of work set out. This included the audit of the Financial Information in accordance
with the controlling auditing standards as defined above which will be included in the
group financial statements instructions and to report to the group engagement partner.
1.3. Component Auditor confirmations
[At the end of their work, each Component Auditor should then confirm that they have
performed the work requested - tailor the table below as necessary]:
Confirmations
Y or N
or N/a
Comment
and/or
Ref.
We confirm that we performed an audit in full compliance with
the currently extant Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP).
We confirm that we have performed an audit in full compliance
with the currently extant audit manual.
We confirm that we have performed an audit in full compliance
with the currently extant SPAP on Audit Engagements.
We confirm that all members of our engagement team have
complied with the Group Audit Instructions.[If applicable]
We confirm that we have performed our work on the following
financial information:
a)
[Group Financial Information reporting package]
b)
[Local Statutory accounts]
c)
[Local Management accounts]
d)
Specific class(es) of transaction, account balance(s) or
disclosure(s)
The following sections are to be completed by the Component Auditor based on
information arising in conducting the scope of work described above. Relevant
matters identified outside this scope of work should also be reported below.
2.
Business Review – Significant Matters Identified
Were any of the following significant matters identified during the engagement?
Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014
90
(lanjutan)
2.1. Knowledge of the Business
No.
Knowledge of the Business - Procedure
Y or N
or N/a
Comment
and/or Ref.
Y or N
or N/a
Comment
and/or Ref.
Y or N
or N/a
Comment
and/or Ref.
Significant changes or audit risks arising from general
economic factors and industry conditions.
Significant changes or audit risks arising from
business factors such as products, suppliers,
operations, labour, R&D or capital expenditure plans.
Major acquisitions and disposals of businesses in
period.
Significant changes in management or the control
environment, and overall assessment of the standard
of the system of internal controls in operation.
Significant changes in the accounting and computer
systems.
Service organizations conducting relevant activities
(e.g. in relation to maintenance of accounting records,
other finance functions which involve establishing the
carrying value of items in accounts, investment
custody and management, undertaking or making
arrangements for transactions as agent of the user
entity).
1
2
3
4
5
6
2.2. Overview of business operations and finances
No.
7
8
9
10
11
Overview of business operations and finances Procedure
Significant sales and contracts in period.
Significant matters identified in preliminary analytical
procedures (including any of relevance to our
assessment of the validity of the going concern
assumption).
Changes to capital structure in period.
Important debt financing terms – such as covenants
and renewal. Breaches if any are disclosed.
Describe any other matters impacting the business
operations.
2.3. Accounting and reporting – significant matters
No.
12
13
14
Accounting and reporting - Procedure
Changes in accounting standards or legislation during
the period affecting the financial statements.
Complex accounting areas such as accounting for
estimates.
Unusual accounting policies that are not in
accordance with the group accounting policies.
Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014
91
(lanjutan)
No.
15
16
17
3.
Accounting and reporting - Procedure
Y or N
or N/a
Comment
and/or Ref.
Instances or indications of management bias in the
preparation of the financial statements
Engagement quality control reviewer consultations of
continuing significance.
Material related party transactions and their effect on
the financial statements.
Audit Approach
3.1. Materiality and risk
No.
Materiality and risk - Procedure
1
Confirm the value amount of Overall Materiality.
Confirm the value(s) amount of Performance
Materiality.
Provide a summary of business, fraud and accounting
risk assessments.
Provide a summary of the audit approach applied to
high-risk material balances and the related assertions.
2
3
4
Comment and/or
Ref.
3.2. Nature, timing and extent of audit procedures
Describe below the audit approach for the following areas of the audit.
No.
N.T.E. - Procedure
5
General audit approach and use of audit programmes.
Timing
of
procedures
(e.g.
circularization,
confirmation and inventory count observation).
Involvement of Information Systems specialists.
Testing the design and operation of controls.
Sampling approaches and extent of substantive testing,
including analytical procedures (outline the basis
adopted and an indication of the extent of testing in
terms of numbers and values).
Effect of internal audit on the audit.
Effect of multi-locations on the audit.
Effect of relevant activities undertaken by service
organizations - and proposed management action to
control risks and your audit response.
6
7
8
9
10
11
12
3.3. Specific Audit Risks Identified
Describe below specific audit risks identified.
Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014
Comment and/or
Ref.
92
(lanjutan)
No.
13
14
15
16
17
18
19
20
4.
Specific Audit Risks - Procedure
Comment and/or
Ref.
Identified problems in accounts with high risk of
material misstatements that would change profit or
classification in primary statement - and management
action to control those risks and the results of your
audit response.
Identified problems in making disclosures in financial
statements - and management action to control those
risks and the results of your audit response.
Significant accounting estimates.
Problems in auditing related party transactions.
Extra attention given to account balances or classes of
transaction where risk of fraud or other irregularities is
high.
Audit effort given to consider law and regulations and
possibility of illegal acts by the client.
Audit effort needed to examine the directors' assertion
that the entity is a going concern.
Details of any other Significant Risks identified which
may be relevant to the audit of the group financial
statements.
Overview of Financial Statements
No.
Overview - Procedure
1
Describe results of overall review and final analytical
procedures, including (if applicable) comparisons of
year end results to external expectations [attach
continuation sheet if necessary].
5.
Comment and/or
Ref.
Relevant Findings and Final Evaluation of Audit Results for Specific Areas
5.1. Non-compliance with laws and regulations
No.
1
2
3
4
5
6
Non-compliance with laws - Procedure
Comment and/or Ref.
Description of issue
Attorney listed with:
Estimated amount:
Amount provided for in the Financial Statements:
Issue disclosed in the Financial Statements?
[Yes/No]
Final evaluation of issue [attach continuation sheet if
necessary]
Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014
93
(lanjutan)
5.2. Litigation and claims
No.
1
2
3
4
5
Procedure
Comment and/or Ref.
Description of issue
Attorney listed with:
Estimated amount:
Amount provided for in the Financial Statements:
Issue disclosed in the Financial Statements?
[Yes/No]
Final evaluation of issue [attach continuation sheet if
necessary]
6
5.3. Significant or unusual related party transactions
No.
Significant or unusual RPT - Procedure
1
Related party involved
Description of transaction and amounts [attach
continuation sheet if necessary]
Issue disclosed in the Financial Statements?
Final evaluation of transaction/balance
2
4
5
Comment and/or Ref.
5.4. Intercompany transactions and balances not to be eliminated at consolidated
level
No.
Intercompany - Procedure
1
Related party involved
Description of transaction and amounts [attach
continuation sheet if necessary]
Issue disclosed in the Financial Statements?
Final evaluation of transaction/balance
Other relevant comments and findings related to
related parties [attach continuation sheet if necessary]
2
4
5
6
Comment and/or Ref.
5.5. Tax matters
No.
1
2
3
Tax matters - Procedure
Describe local currency net operating loss carryforwards, if applicable, by year of expiration.
Conditions applicable to the tax loss carryforwards.
Describe the status of tax authority reviews, including
sales, payroll and other forms of taxation, together
with an assessment, if possible, of the potential
outcome.
State the amount of excess tax reserve, if any, after
Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014
Comment and/or
Ref.
94
(lanjutan)
No.
4
5
6
7
8
6.
Comment and/or
Ref.
Tax matters - Procedure
filing the prior-year returns.
Describe any changes by the tax administration during
the past year. For example, how many income tax
returns are filed with the authorities and identify if any
new filings are required. Also, please indicate whether
the filing dates have changed or the frequency of filing
returns and making tax payments have changed.
Describe any changes to any method of accounting and
date of adoption.
Describe any problems encountered in preparing or
reviewing the local returns.
Provide copies of the local consolidating work papers
on a legal entity basis which support the statutory
financial statements. If consolidating work papers do
not exist, send a photocopy of the local legal trial
balance.
Deferred tax balance by components in the balance
sheet / statement of financial position based on the
year-end balances, if one exists.
Summary of Significant Findings and Issues
No.
6
7
8
9
7.
Summary of Significant Findings and Issues Procedure
Describe other significant findings and issues. Please
include a schedule of adjustments made as a result of
the audit, and a schedule of unadjusted errors. In
including a schedule of unadjusted errors, please
exclude any errors less than 3% of the overall
materiality limit.
Describe significant subsequent events.
Describe any matters that you intend to raise with
those charged with governance, either with local or
group management, including fraud or suspected fraud.
Describe items to consider for next year.
Comment and/or
Ref.
Independence and Ethical Issues
No.
1
2
Independence and Ethical - Procedure
Comment and/or Ref.
We confirm that we have an
understanding of the relevant ethical and
regulatory requirements that is sufficient
to enable us to fulfil our responsibilities.
Further we confirm that we will comply
with the relevant ethical and regulatory
requirements.
Describe any independence and ethical
Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014
95
(lanjutan)
No.
Independence and Ethical - Procedure
Comment and/or Ref.
issues that were discussed.
8.
Completion Acknowledgements
No.
Completion Acknowledgements - Question
1
We confirm that the client did not seek to limit the scope
of our work and that we received from management all
the information and explanations required for the
purposes of our work.
2
We confirm that supporting details were available locally
for all material transactions and account balances.
3
We confirm that we have obtained a representation letter
from management appropriately tailored to fit the
circumstances and nature of the work performed,
including:
a) local management’s acknowledgement of their
responsibilities for the fair presentation of financial
information in the Financial Information reporting
package in conformity with the group accounting
policies
b) local management’s acknowledgement that they have
made available to you all financial records and related
information needed for the purposes of your work;
and
c) that any non-routine representations obtained from
management have been included in the management
representation letter.
A copy of the management representation letter should be
provided to the group engagement partner.
We confirm that the whole our work on the component’s
financial information was conducted by our own staff (not
using subcontractors or other firms).
We confirm we are not aware of any frauds occurring at
this client (provide full details of known frauds).
We confirm our post yearend review included a review of
the following:
a) The minutes of all board or management meetings.
b) Material after date payments and receipts.
c) Management accounts, cash flow projections and
forecasts.
d) Any changes in the economic circumstances or
regulations, affecting the client.
4
5
6
Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014
Y or
N or
N/a
Comment
and/or Ref.
96
(lanjutan)
No.
Completion Acknowledgements - Question
7
We confirm that if the client’s ability to meet its debts as
and when they fall due is dependent on funds provided by
group members the other group company confirmed its
intention to provide support. If Yes, describe the nature
and extent of the support provided.
We confirm that written representation was obtained from
management that the client will continue in operational
existence for the foreseeable future and we have no
reason to disagree with them.
We confirm that our work considered:
8
9
a) Responses to letters to the client’s lawyers about the
outcome of any pending legal actions and the
possible amount of any liability that is likely to arise.
b) Whether contingencies were properly accounted for
by accrual, disclosure or non-disclosure.
c) Whether post-retirement benefits offered (e.g. the
company’s pension scheme) are adequately funded.
If the scheme is not adequately funded please explain
how the shortfall is to be remedied. If the scheme is
over funded, please explain how this is to be dealt
with.
10 We confirm that there were no inherent fundamental
uncertainties affecting the financial statements? If No,
give details.
11
We confirm that there are no other matters relevant to
your work as the Group Auditor in compliance with the
International Standards on Auditing that we should draw
to your attention. If No, give details.
12
In relation to the Financial Information reporting
package we are sending to you:
13
a) We confirm this is the same as that submitted by
the component management to group
management for consolidation.
b) This package is a pre-audit package plus
adjustments/ or a final package (please indicate
which).
c) This package has been approved by our client’s
Board of Directors.
We confirm that all members of our engagement team
and our firm have complied with the ethical requirements
that are relevant to the group engagement, including
independence and professional competence.
Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014
Y or
N or
N/a
Comment
and/or Ref.
97
(lanjutan)
9.
Status of Performance of Work
No.
Status of Performance - Procedure
1
Describe any significant outstanding or unresolved
matters.
Summarize audit procedures performed on the above
matters to date.
Describe preliminary findings for the above matters
to date.
2
3
4
Comment and/or
Ref.
Estimated resolution date.
10.
Information request checklist
Please provide copies of the following information:
Status of Performance - Procedure
No.
1
Form 671 Component Auditor Completion
Acknowledgements
2
Group reporting package
3
Local statutory accounts
4
Local management accounts
5
Draft Management Letter
6
Final Management Letter, including local
management response
7
Copies of Tax documentation
8
[Add more information here]
Comment and/or
Ref.
11.
Formal Sign-off
The Component Engagement Partner confirms that the confirmations, acknowledgements
and information provided above are complete and accurate.
Name:
Firm name:
Address:
Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014
98
(lanjutan)
Appendix D
Group Companies and Related Parties
Name of
Parent,
Subsidiary or
Affiliate
Address
Contact
Person
Name of other
Related Parties
Telephone
and fax
number
Address
3.
Intercompany Accounts
The group audit team will confirm to you the intercompany balances on parent
company’s books if you request. The balance sheet / statement of financial position you
will be supplying group audit team must show your intercompany balances and it will be
for consolidating on this basis. Any intercompany accounts with other components
should be confirmed by you as necessary with the other component or the accounting
firm performing the work for that component.
5.
Related Party Transactions
Transactions with related parties require special attention for the following reasons:
a.
b.
Such transactions should be disclosed in the financial statements;
The terms of such transactions may be significantly influenced by the
relationship between the related parties. As a result, the terms of such
transactions may masquerade their substance. You need to obtain reasonable
assurance that the accounting for such transactions reflects their substance.
Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014
99
Lampiran 3: Contoh Surat Representasi Manajemen
SURAT PERNYATAAN MANAJEMEN
Kantor Akuntan Publik ABC
Jakarta, Indonesia
Up. xxxx
Surat representasi ini kami buat berkaitan dengan audit atas laporan keuangan PT K dan
entitas anak untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013, untuk tujuan
menyatakan suatu opini tentang apakah laporan keuangan telah disajikan secara wajar, dalam
semua hal yang material sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.
Kami menegaskan bahwa:
Laporan Keuangan
1. Kami telah memenuhi tanggung jawab kami, seperti yang disebutkan dalam syarat-syarat
perikatan audit bertanggal 26 November 2013, untuk menyusun laporan keuangan sesuai
dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia; khususnya laporan keuangan telah
disajikan secara wajar sesuai dengan kerangka tersebut.
2. Kami bertanggungjawab atas perancangan dan pelaksanaan program dan pengendalian
untuk mencegah dan mendeteksi kecurangan dan penyelenggaraan serta pemeliharaan
pengendalian intern yang efektif atas pelaporan keuangan.
3. Asumsi-asumsi signifikan yang kami gunakan dalam membuat estimasi akuntansi,
termasuk yang kami ukur pada nilai wajar, adalah masuk akal.
4. Hubungan dan transaksi pihak berelasi telah kami pertanggung jawabkan dan kami
sajikan dengan tepat sesuai dengan ketentuan dalam Standar Akuntansi Keuangan di
Indonesia
5. Semua peristiwa yang terjadi setelah tanggal laporan keuangan yang untuk itu Standar
Akuntansi Keuangan di Indonesia mengharuskan penyesuaian atau pengungkapan, telah
kami sesuaikan atau kami ungkapkan.
6. Dampak kesalahan penyajian yang tidak dikoreksi adalah tidak material, baik secara
individual maupun dalam agregasi, terhadap laporan keuangan secara keseluruhan.
7. Berikut ini adalah Pernyataan (“PSAK”), Interpretasi (“ISAK”) dan Pernyataan
Pencabutan (“PPSAK”) yang telah dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan
– Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK-IAI) untuk diterapkan pada tahun buku laporan
keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2013, yaitu:
• PSAK No. 38 (Revisi 2012): Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali;
• ISAK No. 21 *): Perjanjian Konstruksi Real Estate;
• PPSAK No. 7 *): Pencabutan PSAK No. 44: Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real
Estate Paragraf 1-46, 49- 55 dan 62-64; dan
• PPSAK No. 10: Pencabutan PSAK No. 51: Akuntansi Kuasi Reorganisasi
Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014
100
(lanjutan)
Dimana penerapan kebijakan diatas tidak berdampak material kepada Perusahaan.
8. Kami tidak memiliki rencana yang dapat mempengaruhi nilai buku atau klasifikasi dari
aset dengan material. Kami menyakini bahwa nilai buku atas semua aset yang material
dapat dipulihkan.
9. Hal-hal berikut ini telah dicatat dan/atau diungkapkan dalam laporan keuangan:
a. Transaksi-transaksi dengan pihak berelasi dan jumlah piutang dan hutang yang
berkaitan, dimana seluruh jumlah tersebut telah dicatat sesuai dengan substansi
ekonomis dari transaksi yang terjadi.
b. Jaminan, baik secara tertulis maupun lisan, yang mana Perusahan menjadi berhutang
secara kontinjensi.
10. Perusahaan memiliki hak secara hukum atas seluruh aset yang tercatat dalam laporan
keuangan dan tidak ada aset yang dijaminkan selain yang telah diungkapkan dalam
laporan keuangan.
11. Kami telah mematuhi seluruh aspek perpajakan dan jumlah pajak terhutang telah dihitung
berdasarkan peraturan pajak. Perhitungan pajak terhutang badan dan gaji dihitung oleh
manajemen Perusahaan.
12. Tidak terdapat transaksi-transaksi yang material yang belum dicatat dengan benar dalam
catatan-catatan akuntansi yang menjadi dasar laporan keuangan.
13. Hal-hal berikut yang berkaitan dengan Piutang Nasabah telah dicatat dan/atau
diungkapkan dalam laporan keuangan:
a. Tidak terdapat risiko yang terkonsentrasi secara signifikan atas piutang nasabah pada
pihak ketiga.
b. Tidak ada pembebanan atas penurunan nilai piutang.
14. Perhitungan Liabilitas Diestimasi atas Imbalan Kerja untuk tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2013 dilakukan oleh xxxxx. Saldo outstanding Liabilitas Diestimasi
atas Imbalan Kerja periode 31 Desember 2013 sebesar Rp 9.962.973.090.
Infromasi yang Disediakan
1. Kami telah memberikan kepada Saudara:
a. Akses ke seluruh informasi yang kami sadari relevan dalam penyusunan laporan
keuangan seperti berbagai catatan, dokumentasi, dan hal-hal lainnya;
b. Informasi tambahan yang Saudara minta kepada kami untuk tujuan audit; dan
c. Akses yang tidak terbatas kepada individu dalam entitas yang saudara butuhkan untuk
memperoleh bukti audit.
2. Semua transaksi telah dicatat dalam catatan akutansi dan tercermin dalam laporan
keuangan.
3. Kami telah mengungkapkan kepada saudara hasil penilaian kami atas risiko bahwa
laporan keuangan mungkin mengandung kesalahan penyajian material yang disebabkan
oleh kecurangan.
4. Kami telah mengungkapkan kepada saudara seluruh informasi yang berhubungan dengan
kecurangan atau kecurangan yang diduga terjadi, yang kami ketahui dan berdampak
terhadap entitas serta melibatkan:
a. Manajemen
Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014
101
(lanjutan)
b. Karyawan yang memiliki peran signifikan dalam pengendalian internal; atau
c. Pihak lainnya, dimana kecurangan dapat berdampak material terhadap laporan
keuangan.
5. Kami telah mengungkapkan kepada saudara seluruh informasi yang berhubungan dengan
tuduhan kecurangan (allegation of fraud) atau kecurangan yang diduga terjadi (suspected
fraud), yang memengaruhi laporan keuangan entitas yang dikomunikasikan oleh
karyawan, mantan karyawan, analis, pembuat peraturan, atau lainnya.
6. Kami telah mengungkapkan kepada Saudara seluruh hal yang kami ketahui tentang
ketidakpatuhan atau dugaan ketidakpatuhan (suspected non-compliance) terhadap
peraturan perundang-undanganan yang dampaknya harus dipertimbangkan pada saat
menyusun laporan keuangan.
7. Kami telah mengungkapkan kepada Saudara identitas pihak-pihak berelasi dengan entitas
(termasuk pihak berelasi dengan pengaruh dominan) dan semua hubungan dan transaksi
dengan pihak-pihak berelasi yang kami ketahui.
KANTOR AKUNTAN PUBLIK
Kami hanya menunjuk satu kantor akuntan publik, KAP ABC untuk mengaudit laporan
keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013.
Kami menyadari bahwa Liabilitas maksimum KAP kepada Perusahaan karena alasan apapun
termasuk kelalaian KAP sehubungan dengan jasa yang diberikan adalah terbatas pada
honorarium yang dibayarkan kepada KAP untuk produk jasa atau pekerjaan yang
menyebabkan timbulnya Liabilitas, kecuali jika dapat diputuskan bahwa Liabilitas yang
timbul semata-mata disebabkan kelalaian material yang disengaja oleh KAP.
Demikian surat pernyataan kami dalam bidang akuntansi, agar yang berkepentingan maklum.
Hormat kami,
PT K
(xxxxxx)
Direktur Utama
(xxxxxxx)
Direktur
Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014
102
Lampiran 4: Contoh Opini Laporan Keuangan Konsolidasi
Nomor
:
F/000.CGF/xxx/2014
Laporan Auditor Independen
Pemegang Saham, Komisaris dan Direksi
PT K
Kami telah mengaudit laporan posisi keuangan konsolidasian PT K (Perusahaan) dan
entitas anak (Grup) tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 dan laporan laba rugi
komprehensif, laporan perubahan ekuitas serta laporan arus kas konsolidasian untuk
tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012. Laporan keuangan
konsolidasian adalah tanggung jawab manajemen Perusahaan. Tanggung jawab kami
terletak pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan konsolidasian berdasarkan audit
kami. Kami tidak mengaudit laporan keuangan PT GI, PT MM, PT TGU, PT ABN, PT
AJP, PT KU, PT SBU, PT SLU, PT SLO, PT SMU, PT SJU,PT SAU, PT SMB, PT
SSMU, PT KSP, PT KUS, dan PT GBU, entitas-entitas anak, untuk tahun yang berakhir
pada 31 Desember 2013, yang laporan keuangannya menyajikan jumlah aset masingmasing sebesar 7,02%, 0,63%, 5,15%, 0,56%, 0,80%, 1,73%, 3,28%, 3,00%, 5,53%,
0,10%, 6,67%, 3,35%, 2,21%, 2,37%, 0,07%, 0,08%, dan 8,97% dari jumlah aset
konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2013 dan jumlah pendapatan masing-masing
sebesar 22,7%, 2,20%, 5,50%, 2,70%, 2,37%, 0,51%, 4,90%, 4,52%, 7,92%, 0,69%,
13,29%, 2,89%, 1,57%, 4,64%, 0,16%, 0,18%, dan 15,10% dari jumlah pendapatan
konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2013. Kami juga tidak mengaudit laporan
keuangan PT SSDU, dimana Perusahaan memiliki pengendalian, untuk tahun yang
berakhir pada 31 Desember 2013, yang laporan keuangannya menyajikan jumlah aset
sebesar 0,06% dari jumlah aset konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2013 dan jumlah
pendapatan sebesar 0,00% dari jumlah pendapatan konsolidasian untuk tahun yang
berakhir pada tanggal tersebut. Kami juga tidak mengaudit laporan keuangan PT GI, MM,
TGU, ABN, AJP, KU, SBU, SLU, SLO, SMU, SJU, SAU, SMB, SSMU, KSP, KUS,
GBU dan SSDU entitas anak, untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2012, yang
laporan keuangannya menyajikan jumlah aset masing-masing sebesar 10,99%, 1,24%,
7,49%, 1,06%, 1,20%, 3,66%, 4,80%, 5,64%, 8,72%, 0,46%, 12,36%, 6,49%, 3,72%,
5,44%, 0,13%, 0,12%, 6,74% dan 0,13% dari jumlah aset konsolidasian pada tanggal 31
Desember 2012 dan jumlah pendapatan masing-masing 24,03%, 2,85%, 6,96%, 2,68%,
2,13%, 0,60%, 4,11%, 3,87%, 12,37%, 0,53%, 10,57%, 3,74%, 4,21%, 2,25%, 0,133%,
0,19%, 6,79% dan 0,00% dari jumlah pendapatan konsolidasian 2012.
Laporan-laporan keuangan tersebut, kecuali untuk laporan keuangan SSDU untuk tahun
yang berakhir pada 31 Desember 2013 dan 2012, diaudit oleh auditor independen lain
yang dalam laporannya tanggal 20 Februari 2014, dan 27 Februari 2013 memberikan
pendapat wajar tanpa pengecualian. Laporan-laporan keuangan tersebut telah diserahkan
kepada kami, dan pendapat kami, sejauh yang berkaitan dengan jumlah-jumlah untuk
Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014
103
(lanjutan)
Entitas Anak (Grup), kecuali untuk laporan keuangan SSDU untuk tahun 2013 dan 2012,
semata-mata hanya didasarkan atas laporan auditor independen lain tersebut. Laporan
keuangan SSDU dimana Perusahaan memiliki pengendalian, untuk tahun yang berakhir
pada 31 Desember 2013 dan 2012, tidak diaudit oleh auditor independen.
Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Institut Akuntan
Publik Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan
audit agar memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji
material. Suatu audit meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti-bukti yang
mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga
meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang
dibuat oleh manajemen, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara
keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami memberikan dasar memadai untuk
menyatakan pendapat.
Menurut pendapat kami, berdasarkan audit kami dan laporan auditor independen lain
yang kami sebut di atas, laporan keuangan konsolidasian yang kami sebut di atas
menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan PT K dan
entitas anak pada tanggal
31 Desember 2013 dan 2012 dan hasil usaha serta laporan arus kas konsolidasian untuk
tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 sesuai dengan
Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.
Sebagaimana diungkapkan pada Catatan 2.a atas laporan keuangan konsolidasian,
Perusahaan dan entitas anak telah menerapkan beberapa Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan (“PSAK”) yang berlaku efektif tanggal 1 Januari 2013, dan telah diterapkan
secara prospektif maupun retrospektif.
(Partner Engagement)
Nomor Izin Akuntan Publik: AP.xxxx
Jakarta, 31 Maret 2014
Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014
104
Lampiran 5: Contoh Checklist Finalisasi Laporan Keuangan
Checklist on the Release of Draft/Final Report
Division: I
Name of Client:
PT K
Assignment:
General Audit 31 Desember 2013
Prepared by:
SRS & IRM
Date: 14 Mar 2014
Reviewed by Manager
In Charge:
ASP
Date: 19 Mar 2014
Reviewed by QA:
CKD
Date: 24 Mar 2014
Reviewed by Partner
In Charge:
RPH
Date: 26 Mar 2014
Agreed to send by:
Date:
Engagement Partner
(Signing Partner):
ISL
Date: 27 Mar 2014
Signing #
1st year
2nd year
√
3rd year
Concurring Review Partner: ISL
Date: 28 Mar 2014
Checked Payment Status by:
Date:
Opinion No.
Date: 31 Mar 2014
003
Checked by Operator
In Charge:
DDK
Agreed to send by:
IRM
Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014
Date: 31 Mar 2014
Date Released:
31 Mar 2014
105
Lampiran 6: Contoh Rincian Checklist Tambahan

Pengungkapan Saldo dan Catatan Laporan Keuangan Konsolidasi
Mendesain prosedur audit tambahan untuk memastikan seluruh
pengungkapan saldo dan catatan laporan keuangan konsolidasi yang
dibutuhkan telah dilakukan dengan cukup dan memadai. Prosedur
tersebut dilakukan untuk menilai kesesuaian dengan PSAK 1:
Penyajian Laporan Keuangan sebagai berikut:
1. Apakah laporan keuangan telah menyajikan komponen lengkap
yaitu laporan posisi keuangan, laporan laba rugi komprehensif,
laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas.
2. Apakah telah terdapat pernyataan kepatuhan terhadap standar
akuntansi keuangan yang berlaku.
3. Apakah laporan keuangan menyertakan informasi komparatif
dengan periode sebelumnya.
4. Apakah telah terdapat pengungkapan dasar pengukuran dan
kebijakan akuntansi yang diterapkan.
5. Apakah saldo dan informasi tambahan pada seluruh pos akun
pada laporan keuangan telah disajikan dengan tepat dan
menyertakan referensi pada setiap pos akun dalam laporan
keuangan.
6. Pengungkapan lainnya, seperti:
a. Apakah
terdapat
indikasi
yang
mengharuskan
pengungkapan tambahan sesuai dengan ketentuan PSAK 57
mengenai provisi, liabilitas, kontijensi, dan aset kontijensi.
b. Apakah
perusahaan
merupakan
suatu
grup
yang
membutuhkan pengungkapan tambahan seperti tercantum
Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014
106
(lanjutan)
dalam PSAK 4 mengenai laporan keuangan konsolidasian
dan laporan keuangan tersendiri.
c. Apakah perusahaan telah mengungkapkan informasi nonkeuangan seperti adanya tujuan dan kebijakan manajemen
risiko keuangan sesuai dengan PSAK 60 mengenai
instrumen keuangan: pengungkapan.
d. Apakah perusahaan telah mencantumkan pengungkapan
informasi program kesejahteraan karyawan seperti yang
disyaratkan dalam PSAK 24: Imbalan Kerja.
Audit proses…, Halida Ramadhani, FE UI, 2014
Download