38 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Ruang Lingkup

advertisement
38
BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian di bidang ilmu penyakit saraf dan
genetika
3.2. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di RSUP Dr. Kariadi Semarang dan Laboratorium
Biologi Molekuler Universitas Gajah Mada Yogyakarta mulai bulan April
sampai dengan Juni 2012.
3.3. Jenis dan Rancangan Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian observasional belah lintang / Cross
Sectional.
Genotip ApoE є4
Skor NIHSS
Ringan
Skor NIHSS
Sedang-Berat
Pasca Stroke
Iskemik
Genotip ApoE Non є4
Skor NIHSS
Ringan
Skor NIHSS
Sedang-Berat
Bagan 3. Rancangan penelitian
39
3.4. Populasi dan Subyek Penelitian
3.4.1. Populasi target
Populasi target adalah pasien pasca stroke iskemik.
1.4.2. Populasi terjangkau
Populasi terjangkau adalah pasien pasca stroke iskemik lebih dari
tiga bulan
setelah onset serangan yang kontrol ke
klinik saraf
RSUP Dr. Kariadi Semarang.
3.4.3. Subyek penelitian
Subyek adalah pasien pasca stroke iskemik yang kontrol ke klinik
saraf RSUP Dr. Kariadi Semarang yang memenuhi kriteria inklusi.
3.4.3.1. Kriteria inklusi
1. Pasien laki-laki dan perempuan pasca stroke iskemik yang
dibuktikan dengan pemeriksaan klinis neurologis, Skor
Siriraj (< -1) dan atau CT Scan otak yang dilakukan saat
pasien dirawat di RSUP Dr Kariadi.
2. Pasca stroke iskemik onset lebih dari 3 bulan.
3. Pasien tetap mendapatkan obat untuk pengendalian faktor
risiko stroke.
4. Pasien setuju untuk diikutsertakan dalam penelitian dan
menandatangani surat informed consent.
3.4.3.2. Kriteria eksklusi
1. Pasien stroke ulang
2. Pasien dengan migren hemiplegik familial
40
3. Pasien dengan ataksia episodik
3.4.4. Cara pemilihan subyek penelitian
Pemilihan subyek penelitian dilakukan secara konsekutif, yaitu berdasarkan
kedatangan penderita untuk dirawat di RSUP Dr. Kariadi Semarang.
Penderita yang memenuhi kriteria penelitian digunakan sebagai subyek
penelitian.
3.4.5. Besar Sampel
Adapun dasar penentuan besar sampel dihitung dengan formulasi :
n
= Zα2 PQ / d2
Dimana Q = ( 1 – P )
n : Besar sampel
Zα : Tingkat kepercayaan 95% = 1,96
P : Perkiraan proporsi populasi (16%) = 0,16
d
: Tingkat kesalahan yang diperbolehkan(0,15),power penelitian 85%.
Berdasarkan rumus tersebut diatas, diperoleh: 23 subyek penelitian.62
3.5. Identifikasi variabel
3.5.1. Variabel bebas
 Genotip ApoE
1.5.2. Variabel tergantung
 Skor NIHSS
41
3.5.3. Variabel perancu
 Usia

Tekanan darah
 Jenis kelamin

Gula darah
 Jumlah infark

Merokok
 Lokasi infark

Profil lipid
3.6. Definisi operasional
Tabel 3. Definisi operasional
No.
1.
Variabel
Genotip
ApoE
Batasan operasional
Terdapat enam genotip gen ApoE, yaitu є2/є 2,
є3/є3, є4/є4, є4/3, є4/2 ,є3/є2, yang dikelompokkan
menjadi :
Genotip carrier є4 yaitu : є4/є4, є4/3, dan є4/2
Genotip carrier non є4 yaitu : є2/є 2, є3/є3
dan є3/є2
2.
Skor
NIHSS
Skala yang digunakan untuk mengukur defisit
neurologis, terdiri dari 13 item (lampiran)
Instrumen
Diperiksa
menggunakan teknik
PCR-RFLP (terlampir)
dengan alat
pemeriksaan, dilakukan
oleh tim laboratorium
dari Laboratorium
Biologi Molekuler FK
UGM
Skala
Nominal
Kuesioner
Nominal
Jumlah skor 0 – 3: Ringan
Jumlah skor ≥4
: Sedang- Berat
3.
Lokasi
infark
Lokasi infark adalah kematian jaringan otak yang
ditegakkan melalui CT Scan Kepala, terdiri ;
•Korteks yaitu : lobus frontalis, lobus parietalis,
lobus temporal, lobus oksipital
•Subkorteks yaitu kapsula eksterna dan interna,
ganglia basalis, talamus,globus palidus,nukleus
kaudatus, nukleus lentiformis
•Campuran : korteks dan subkorteks
CT Scan kepala
Nominal
4.
Jumlah
infark
Jumlah lesi adalah banyaknya gambaran lesi infark
didaerah otak yang ditegakkan dengan CT Scan
Kepala, terdiri :
•Tidak ada lesi
•Lesi tunggal
•Lesi multipel
CT Scan kepala
Ordinal
42
5.
Jenis
kelamin
Jenis kelamin adalah jenis kelamin penderita saat
penelitian berdasarkan pengamatan dan kartu
identitas penderita (KTP, SIM). Jenis kelamin ada
dua: pria dan wanita
 Kuesioner
 KTP/SIM
Nominal
6.
Usia
Usia adalah usia penderita saat penelitian dihitung
berdasarkan tanggal lahir seperti yang tercantum
pada catatan medik. Usia dinyatakan dalam tahun
penuh
 Catatan medik
pasien
 Kuesioner
Rasio
7.
Tekanan
darah
Tekanan darah (TD) tinggi ditandai dengan TD
sistolik ≥ 140 mmHg dan atau diastolik ≥90 mmHg.
Dan atau terdapat retinopati hipertensif
dan atau terdapat riwayat hipertensi yang
dinyatakan oleh penderita atau keluarga serta
mendapat obat antihipertensi
 Manometer air raksa
 Catatan medik
 Kuesioner
Rasio
8.
Gula darah
Kenaikan kadar gula darah (GD) yang ditandai
dengan:
- GD puasa ≥126 mg/dl dan atau
-GD 2 jam post prandial ≥ 200 mg/dl dan atau
-HbA1c ≥7 dan atau
-Riwayat menderita DM yang dinyatakan oleh
penderita atau keluarga, serta mendapat terapi DM
dan atau
-Adanya retinopati diabetik
 Alat diagnostik
laboratorium di
instalasi patologi
klinik RSUP Dr.
Kariadi
 Hasil dibaca oleh satu
orang dokter spesialis
patologi klinik
 Catatan medik
 Kuesioner
Nominal
9.
Merokok
Berdasarkan anamnesis, apakah subyek pernah
mempunyai kebiasaan merokok
 Kuesioner
Nominal
10.
Profil lipid
darah
Profil lipid darah diperiksa setelah penderita puasa
6-8 jam.
Profil lipid darah abnormal ditandai dengan kadar
kolesterol total > 200 mg/dl dan atau trigliserida >
150 mg/dl dan atau kolesterol LDL > 130 mg/dl dan
atau kolesterol HDL < 40 mg/dl dan atau riwayat
abnormalitas profil lipid darah
 Alat diagnostik
laboratorium di
instalasi patologi
klinik RSUP Dr.
Kariadi
 Hasil dibaca oleh satu
orang dokter spesialis
patologi klinik
 Catatan medik
 Kuesioner
Nominal
43
3.7. Cara pengumpulan data
3.7.1. Data yang dikumpulkan
Data primer diperoleh dari seluruh penderita pasca stroke iskemik
dengan beberapa karakter menggunakan kuesioner yang terdiri dari data:
usia, jenis kelamin, pendidikan, tekanan darah, denyut nadi per menit,
frekuensi pernafasan per menit, suhu tubuh, kadar gula darah, kadar lipid
darah, letak dan jumlah infark. Yang diperiksa adalah:
1. Tekanan darah diukur menggunakan manometer air raksa merek Nova
Riester.
2. Denyut nadi dan frekuensi pernafasan dihitung menggunakan jam.
3. Suhu tubuh diukur menggunakan termometer air raksa.
4. Lokasi infark diketahui dengan menggunakan CT scan merek Siemens
yang terdapat di bagian Radiologi RSUP Dr. Kariadi dan dibaca oleh
dokter Spesialis Radiologi.
5. Dilakukan pemeriksaan laboratorium darah rutin dan faktor risiko lain:
kadar lipid darah, gula darah puasa dan gula darah 2 jam post prandial,
HbA1C
6. Dilakukan pemeriksaan status neurologis dengan menggunakan skor
NIHSS
3.7.2. Cara kerja
Terhadap seluruh penderita yang masuk dalam kriteria inklusi
dilakukan anamnesis baik secara (autoanamnesis), dan alloanamnesis,
pemeriksaan fisik, pemeriksaan neurologis menggunakan skor NIHSS,
44
pemeriksaan laboratorium darah rutin, gula darah sewaktu, gula darah puasa
dan gula darah 2 jam PP, kolesterol total, kolesterol LDL, kolesterol HDL,
trigliserida, serta pengambilan sampel darah vena untuk pemeriksaan genotip
alel gen ApoE dengan teknik polymerase chain reaction-restriction fragment
length polymorphism (PCR-RFLP).63,64 Selanjutnya dilakukan pencatatan
data dan faktor risiko.
3.8. Alur penelitian
Penderita pasca stroke iskemik yang memenuhi kriteria inklusi
Anamnesis (auto dan alloanamnesis) dan hasil CT Scan Kepala
Pemeriksaan fisik, pemeriksaan neurologi
Status Neurologis ( NIHSS )
Pemeriksaan darah untuk genotip gen ApoE dan faktor risiko
Analisis data dan laporan penelitian
Bagan 4. Alur penelitian
45
3.9. Analisis data
Pengumpulan data dilakukan secara manual dengan menggunakan
kuesioner penelitian yang telah disediakan. Terhadap data yang telah
dikumpulkan, dilakukan cleaning, coding, dan tabulasi data, lalu dimasukkan ke
dalam komputer. Hasil disajikan dalam bentuk tabel maupun grafik. Analisis
univariat untuk melihat deskripsi seluruh data penelitian. Analisis bivariat untuk
menguji hubungan genotip gen ApoE dengan skor NIHSS dilakukan uji Chisquare atau uji Fisher’s Exact dengan tingkat kepercayaan 95%. Data variabel
dari faktor-faktor dengan distribusi normal yaitu HbA1C, Kolesterol, Trigliserid,
LDL dan HDL diuji menggunakan uji t tidak berpasangan. Data variabel distribusi
tidak normal yaitu tekanan darah sistolik, diastolik, Gula darah puasa dan gula
darah 2 jam PP diuji menggunakan uji Mann-Whitney. Korelasi antara faktorfaktor risiko tersebut dengan skor NIHSS dianalisis menggunakan uji korelasi
Pearson dan uji Spearman’s rho
. Penyajian dan analisis dilakukan dengan
komputer menggunakan program pengolah data statistik. Nilai p dianggap
bermakna apabila < 0,05.
3.10. Etika penelitian
Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian “Asosiasi Genotip Gen
APOE dengan Profil Lipid dan Ketebalan Tunika Intima-Media Arteri Karotis
Interna pada Pasien Pasca Stroke Iskemik” yang telah mendapat ethical clearance
dari Komisi Etik Fakultas Kedokteran UNDIP/RSUP Dr. Kariadi Semarang
No.005/EC/FK/RSDK/2011 tanggal 17 Januari 2011.
46
Kesediaan pasien atau keluarga pasien untuk diikutsertakan dalam
penelitian dilakukan secara tertulis (informed consent). Sebelumnya diberikan
penjelasan mengenai tujuan dan manfaat penelitian.
Seluruh biaya yang berhubungan dengan penelitian merupakan tanggung
jawab peneliti. Data identitas pasien akan dirahasiakan dan tidak dipublikasikan
tanpa seijin pasien.
Download