INFOKAM Nomor II / Th. XI/Sept / 15 92 PENGGUNAAN ALGORITMA SEMUT UNTUK PENENTUAN OPTIMISASI JALUR TIM MARKETING Oleh : Kristiawan Nugroho Dosen AMIK JTC Semarang ABSTRAK Penentuan jalur terpendek dalam rute yang dilalui seorang salesman (Tim Marketing) merupakan penelitian yang banyak dilakukan saat ini. Penelitian ini dikenal dengan nama Travelling Salesman Problem (TSP), Dengan melakukan optimisasi pada jalur yang dilalui salesman tentunya akan lebih menghemat pengeluaran biaya yang dilakukan suatu perusahaan. Ant Colony Optimization atau yang lebih dikenal dengan Algoritma semut merupakan suatu metode yang dipergunakan untuk menentukan jalur terpendek menggunakan cara seperti kumpulan semut dalam mencari makanan yang akan cenderung memilih jalur terdekat dari koloninya. Semut-semut tersebut akan saling berkomunikasi melalui hormon feromon dalam setiap jalur yang dilaluinya.Dengan penggunaan metode ini diharapkan akan membantu memperoleh jarak terdekat yang harus dilalui salesman dalam proses penjualannya, dengan jalur terpendek ini biaya operasional dan waktu akan lebih efisien. Kata Kunci : Optimisasi, salesman, algoritma semut. 1. PENDAHULUAN Salesman (Tim Marketing) merupakan ujung tombak pemasaran dalam suatu perusahaan, para salesman berkeliling dari satu kota ke kota yang lain dalam memasarkan produk maupun jasa yang mereka tawarkan. Dalam melakukan kegiatan pemasaran ini para salesman menemui berbagai permasalahan,salah satu permasalahan yang dihadapi salesman adalah pengeluaran biaya operasional yang cukup tinggi ketika dalam perjalanan, biaya operasional menjadi semakin tinggi jika salesman tidak mengetahui jalur yang tepat dalam memasarkan produknya. TSP (Travelling Salesman Problem) merupakan suatu permasalahan yang muncul seiring dengan pemasaran produk yang dilakukan oleh para salesman, dengan permasalahan yang semakin kompleks dalam penentuan jalur terpendek yang harus dilalui para salesman, muncul berbagai teori bentuk metode pemecahan permasalahan TSP, salah satunya adalah bentuk model Swarm Intelligent, Swarma Intelligent adalah suatu metode pemecahan masalah dengan menggunakan sifat koloni hewan. Salah satu bentuk metode yang dipergunakan dalam permasalahan TSP adalah Ant Colony Optimization(ACO). Metode ini merupakan metode pemecahan masalah optimasi dengan mempergunakan kebiasaan yang dilakukan oleh kelompok semut dalam mencari makanan, Semut akan cenderung memilih jalur terdekat dengan sumber makanan dari koloninya, pada waktu semut mencari makanannya mereka akan saling berkomunikasi melalui hormon feromon yang akan ditinggalkan sepanjang jalur yang akan dilaluinya, dengan meninggalkan jejak hormon ini semut yang lain akan mengikuti jejak yang telah ditinggalkan. Ant Colony Optimization merupakan perilaku koloni semut yang juga disebut system semut(Dorigo, M dan Gembardella L, 1996). Perilakunya dalam mencari makanan yang akan dilakukan secara bersama,mereka akan membentuk beberapa lintasan dari koloni ke sumber makanannya, lintasan yang sering dilalui semut akan bertambah kepadatannya sedangkan lintasan yang jarang dilalui akan semakin berkurang kepadatannya atau bahkan akan tidak dilalui. Dengan menggunakan perilaku semut ini akan dihitung jalur terpendek beberapa lintasan yang akan dilalui para salesman sehingga diharapkan jika jalur terpendek ditemukan maka akan mengatasi permasalahan mereka dari segi efisiensi waktu maupun biaya yang dikeluarkan dalam memasarkan produk maupun jasa. 93 INFOKAM Nomor II / Th. XI/ Sept /15 2. PEMBAHASAN 1. Metode Optimisasi Metode optimisasi merupakan metode yang dipergunakan dalam menyelesaikan berbagai permasalahan berkaitan dengan optimisasi suatu jarak maupun penjadwalan. Beberapa contoh kasus yang harus diselesaikan dengan teknik optimasi adalah masalah TSP (Travelling Salesman Problem), MST (Minimum Spanning Tree) dan Knapsack Problem. Masalah TSP merupakan salah satu contoh permasalahan yang harus diselesaikan dengan algoritma optimasi. Algoritma optimasi sendiri terbagi menjadi 2 jenis yaitu optimasi dengan pendekatan berbasis Deterministic dan pendekatan berbasis Probabilistic. Untuk mengatasi permasalahan TSP digunakan model Evolutionary Computation yang merupakan bagian dari Algoritma berbasis pendekatan Probabilistic. Menurut Wikipedia Optimasi adalah suatu proses untuk mencapai hasil yang ideal atau optimasi (nilai efektif yang dapat dicapai). Optimasi dapat diartikan sebagai suatu bentuk mengoptimalkan sesuatu hal yang sudah ada, ataupun merancang dan membuat sesusatu secara optimal. Sedangkan pengertian mengenai problem optimasi adalah suatu problem komputasional yang bertujuan untuk menemukan solusi terbaik dari semua solusi yang mungkin, bisa dikatakan secara formal menemukan solusi yang berada didalam daerah yang mungkin (feasible region) yang memiliki nilai minimum (atau maksimum) dari fungsi objektif (Black,2001). 2. Traveling Salesman Problem (TSP) Traveling Salesman Problem (TSP) merupakan permasalahan yang ada didalam permasalahan optimasi, permasalahan ini biasanya membahas mengenai kota awal dan sejumlah n kota untuk dikunjungi, seorang salesman (Tim marketing) harus memulai perjalanan dari kota awal ke seluruh kota lain yang dikunjungi tepat satu kali. Ciri dari permasalahan TSP antara lain adalah : Perjalanan berawal dan berakhir di kota awal, Ada sejumlah kota yang semuanya harus dikunjungi tepat satu kali, Perjalanan tidak boleh kembali ke kota awal sebelum semua kota tujuan dikunjungi, Tujuan daripermasalahan ini adalah meminimumkan total jarak tempuh salesman dengan mengatur urut-urutan kota yang harus dikunjungi. Sejarah TSP bisa ditelusur misalnya dari Euler yang mempelajari Knight Tour’s Problem (1759), Kirkman yang mempelajari grafik polihedron (1856) maupun Hamilton yang membuat game Icosian (1856) yang bertujuan mencari jalur sirkuit berbasis grafik polihedron yang memenuhi kondisi tertentu (Laporte, G,2006). Istilah TSP sendiri diperkirakan berasal dari buku yang diterbitkan oleh seorang veteran salesman sekitar tahun 1930an di Jerman, meski dalam buku ini masalah TSP lebih dibahas dari aspek bisnis dan belum diformulasikan secara matematis. Bentuk formulasi umum TSP sepertinya mulai dipelajari sekitar tahun 1930 oleh para matematikawan di Vienna dan Harvard, khususnya oleh Karl Menger, yang mendefinisikan problem ini sebagai berikut: “We denote by messenger problem (since in practice this question should be solved by each postman, anyway also by many travelers) the task to find, for finitely many points whose pairwise distances are known, the shortest route connecting the points. Of course, this problem is solvable by finitely many trials. Rules which would push the number of trials below the number of permutations of the given points, are not known. The rule that one first should go from the starting point to the closest point, then to the point closest to this, etc., in general does not yield the shortest route.” (Schrijver,2005) 3. Ant Colony Optimization (ACO) Ant Colony optimization atau yang dikenal dengan Algoritma semut adalah suatu bentuk probabilistik komputasi teknik yang berguna untuk memecahkan masalah yang dapat dikurangi atau menemukan jalur yang terbaik (Marco Derigo, 1992). Algoritma ini pertama diperkenalkan oleh Marco Derigo untuk menyelesaikan Ph.D nya yaitu algoritma untuk mencari jalan yang optimal dengan grafik berdasarkan perilaku semut dalam mencari dan menemukan sumber makanan. Dalam dunia yang nyata awalnya INFOKAM Nomor II / Th. XI/Sept / 15 94 semut akan berjalan secara acak dalam mencari sumber makananannya, ketika menemukan makanan mereka akan kembali ke koloni dengan meletakan feromon jejak. 4. Algoritma Ants Colony System (ACS) Algoritma optimisasi koloni semut telah diterapkan dalam berbagai bidang permasalahan optimalisasi, misalnya mengenai kasus routing kendaraan maupun penugasan kuadrat melipat protein. Permasalahan optimasi lain yang sudah diterapkan adalah TSP (Travelling Salesman Problem), TSP merupakan solusi untuk mencari jalur paling optimal yang dilalui salesman dalam bekerja, pendekatan ini sesuai untuk diterapkan pada Tim marketing perguruan tinggi yang bekerja dari satu kota ke kota yang lain. Aturan yang dibuat dalam menerapkan algoritma ini adalah : a. Harus mengunjungi setiap kota tepat satu kali; b. Sebuah kota yang jauh memiliki lebih sedikit kesempatan untuk dipilih (visibilitas); c. Semakin kuat jejak feromon diletakkan pada tepi antara dua kota, semakin Besar kemungkinan bahwa tepi akan dipilih; d. Setelah menyelesaikan perjalanannya, deposit semut lebih feromon pada semua sisi itu dilalui, jika perjalanan pendek; e. Setelah setiap iterasi, jejak feromon menguap. Edge Selection : Semut (Tim marketing) akan bergerak dari node i ke node j dengan probabilitas : Dimana : τ i,j is the amount of pheromone on edge i , j τ α is a parameter to control the influence of τ mengontrol pengaruh τ i, j i,j i, j adalah jumlah feromon di tepi i, j α adalah parameter untuk η i , j is the desirability of edge i , j (a priori knowledge, typically 1 / d i , j , where d is the distance) η i, j adalah keinginan tepi i, j (a priori pengetahuan, biasanya 1 / d i, j, di mana d adalah jarak) 95 INFOKAM Nomor II / Th. XI/ Sept /15 β is a parameter to control the influence of η mengontrol pengaruh η i, j i,j β adalah parameter untuk Pheromone Update Feromon Update : τ i,j = (1 − ρ)τ i,j + Δτ i,j τ i, j = (1 - ρ) τ i, j + Δτ i, j where di mana τ i, j adalah jumlah feromon pada sisi tertentu i, j ρ adalah feromon tingkat penguapan dan Δτ i, j adalah jumlah feromon diendapkan, biasanya diberikan oleh : di mana Lk adalah biaya dari th k tur semut (biasanya panjang). 3. KESIMPULAN Setelah mempelajari mengenai perilaku semut yang kemudian dijadikan dasar dalam melakukan proses optimisasi , maka dapat diambil kesimpulan bahwa : a. Penggunaan metode Ant Colony Optimization (Algoritma semut) dapat dipergunakan untuk Mengatasi permasalahan dalam optimaisasi jarak / rute. b. Penggunaan metode ACO bisa dipergunakan dalam mensolusikan Traveling Salesman Problem (TSP) terutama dalam mencari jalur terpendek tim marketing. c. Penggunaan algoritma semut (ACO) bisa dikombinasikan dengan algoritma lain dalam mencari solusi jalur terpendek. DAFTAR PUSTAKA A. Colorni, M. Dorigo et V. Maniezzo, Distributed Optimization by Ant Colonies, actes de la première conférence européenne sur la vie artificielle, Paris, France, Elsevier Publishing, 134-142, 1991. Black, E,Paul, “Dictionary of Alghorithms,Data Structures and Problem, Internet Dictionary, http://www.nist.gov/dads/html,email:[email protected],2001. M. Dorigo, Optimization, Learning and Natural Algorithms, PhD thesis, Politecnico di Milano, Italie, 1992. Schrijver, A., 2005, “On the history of combinatorial optimization (till 1960)”, in Handbook of Discrete Optimization, (K. Aardal, G.L. Nemhauser, R. Weismantel, eds.), Elsevier, Amsterdam, pp. 1—68, 2005. Paper bisa didownload di http://homepages.cwi.nl/~lex/